Potensi Pengembangan Setigi Sebagai Destinasi Wisata: JMK (Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan) September 2020

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 27

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344388580

Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata

Article  in  JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) · September 2020


DOI: 10.32503/jmk.v5i3.1136

CITATIONS READS

4 543

2 authors:

Agung Yoga Asmoro Muhyiddin Aziz


Akademi Pariwisata Nasional, Banjarmasin 5 PUBLICATIONS   76 CITATIONS   
35 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   
SEE PROFILE
SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Lampung Tourism Promotion Board View project

Akparnas Banjarmasin View project

All content following this page was uploaded by Agung Yoga Asmoro on 29 September 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan)
http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/ManajemenKewirausahaan
JMK 5 (3) 2020, 228-253
P-ISSN 2477-3166 E-ISSN 2656-0771

Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata

Agung Yoga Asmoro1, Muhyiddin Aziz2


Akademi Pariwisata Nasional1
Politeknik Negeri Madiun2
agungyoga@gmail.com1 , muhyiddinaziz@pnm.ac.id2

Abstract
The new normal phase has already begun. The tourism sector is slowly starting to
operate. Setigi (Selo Tirto Giri) is a new tourist destination in the Gresik Regency region
that gets priority from the local government to operate. As a new tourist destination,
Setigi should have the right development guide. This research was conducted with a
qualitative approach for 1 (one) month, where we focused on aspects of qualitative data
that refer to the criteria and indicators of tourism destination development. We collect
data by field observations, in-depth interviews with key stakeholders, supported by
quantitative non-reactive data. The analysis was carried out by the IFAS/EFAS analysis
phase, followed by the SWOT/TOWS Matrix analysis technique. This research reveals
that, in general, the management of Setigi is in harmony with the principles of the
development of tourist destinations and tourist attractions. The manager has also strived
to implement the Sapta Pesona criteria into the management of Setigi. However, there
are some notes to improve Setigi's performance towards better tourism destinations.
Keywords: Setigi, Gresik, Tourist Destination, IFAS, EFAS, SWOT.

Abstrak
Fase new normal sudah dimulai, sektor pariwisata secara perlahan mulai beroperasi
kembali. Setigi (Selo Tirto Giri) sebagai destinasi wisata baru di wilayah Kabupaten Gresik
merupakan salah satu yang mendapatkan prioritas untuk beroperasi. Sebagai destinasi
wisata baru seharusnya Setigi memiliki panduan pengembangan yang tepat. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan kualitatif selama 1 (satu) bulan, dimana kami
menitikberatkan pada aspek data kualitatif yang mengacu pada kriteria dan indikator
pengembangan destinasi wisata. Pengambilan data kami lakukan dengan observasi
lapangan, in-depth interview kepada pemangku kepentingan kunci, didukung dengan data-
data kuantitatif non-reaktif. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan teknik SWOT/TOWS
Matrix dengan sebelumnya melalui tahapan analisis IFAS / EFAS. Penelitian ini
menghasilkan temuan bahwa secara umum pengelolaan Setigi sudah selaras dengan kaidah
prinsip-prinsip pengembangan destinasi wisata dan juga daya tarik wisata. Pengelola juga
sudah mengupayakan implementasi kriteria sapta pesona ke dalam pengelolaan Setigi.
Namun demikian, terdapat beberapa catatan untuk meningkatkan kinerja Setigi menuju
destinasi wisata yang lebih baik.
Kata kunci: Setigi, Gresik, Destinasi Wisata, IFAS, EFAS, SWOT

Alamat korespondensi :
Akademi Pariwisata Nasional Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Jl. Mayjen Sutoyo S No.126, Tlk. Dalam, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan 70114
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 229

Permalink/DOI : http://dx.doi.org/10.32503/jmk.v5i2.1000
Cara Mengutip : Asmoro, Agung Yoga., Aziz, Muhyiddin. (2020). Potensi
Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata. JMK (Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan), 5 (3), 228-253 doi:
http://dx.doi.org/10.32503/jmk.v5i3.1136
Sejarah Artikel : Artikel diterima 18 Agustus 2020; direvisi 27 Agustus 2020;
disetujui 30 Agustus 2020

Pendahuluan lihat dari dimasukkannya pariwisata


ke dalam agenda pembangunan
Pariwisata merupakan sektor yang
RPJMN 2020-2024 untuk
paling menderita saat wabah pandemi
Memperkuat Ketahanan Ekonomi
covid-19 menyerang. Catatan global
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas.
menyebutkan bahwa sektor pariwisata
Pariwisata lebih jauh bahkan
berpotensi kehilangan 120 juta
diharapkan untuk dapat memberikan
lapangan pekerjaan akibat dampak
kontribusi ekonomi sebesar 31,2-36,5
wabah coronavirus dengan kerugian
miliar dolar pada tahun 2024, dengan
dalam skala mencapai 2,7 triliun dolar.
jumlah kedatangan wisatawan
Kondisi ini terjadi di seluruh dunia
mancanegara mencapai 28 juta orang
dengan skala dan dimensi yang
(Kementrian PPN/ Bappenas, 2019,
berbeda-beda. Grafik perjalanan antar
pp. 14, 46–48)
negara menurun drastis, seiring
Berdasarkan kondisi di atas, maka
dengan pemberlakuan pembatasan
jelas bahwa kemungkinan besar
perjalanan yang dilakukan oleh hampir
harapan pemerintah tidak akan
semua negara (Hall et al., 2020; The
terwujud, setidaknya untuk
Guardian, 2020; World Travel &
pencapaian target tahun 2020.
Tourism Council, 2020)
Fenomena ini juga menunjukkan
Pandemi ini secara alami juga
bahwa pariwisata internasional tidak
menghantam kepariwisataan di
bisa terlalu diharapkan untuk
Indonesia. Pemberitaan pada berbagai
mendongkrak terpuruknya sektor
media mengisahkan betapa pariwisata
pariwisata. Terlebih dengan melihat
Indonesia amat terpukul akibat covid-
fakta Indonesia sebagai negara
19. Industri perjalanan bangkrut,
terdampak covid-19 terbesar di Asia
maskapai stop beroperasi, perhotelan
Tenggara, tentu membuat nilai
merugi, karyawan yang diputus
Indonesia sebagai satu destinasi
hubungan kerja, seolah sudah
menjadi berkurang. Dengan pandemi
merupakan satu keniscayaan (CNN
ini, wisatawan mancanegara semakin
Indonesia, 2020; Jawa Pos, 2020;
memperhatikan aspek kesehatan
Kompas.com, 2020)
dalam mempertimbangkan rencana
Di sisi lain, Indonesia sudah
perjalanan wisata yang mereka
menetapkan pariwisata sebagai salah
lakukan.
satu sektor prioritas. Hal ini bisa kita
Sehubungan dengan hal ini, maka
230 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

tidak bisa tidak, pariwisata domestik sudah mulai melonggarkan


adalah salah satu jawaban untuk pembatasan sosial dan masuk ke
mengantisipasi keterpurukan dalam fase “new normal” ini. Salah
kepariwisataan di Indonesia satu diantaranya adalah Bupati Gresik
(Bisnis.com, 2020; Kemenparekraf, yang menyatakan bahwa masyarakat
2020). Hal ini pada dasarnya selaras Gresik sudah memiliki kesiapan untuk
dengan fungsi pariwisata domestik meninggalkan pembatasan sosial
yang tertuang di dalam Deklarasi untuk memasuki fase ”new normal”
Manila yaitu sebagai kontributor setelah mempertimbangkan berbagai
peningkatan keseimbangan ekonomi aspek, termasuk aspek kesehatan,
nasional melalui redistribusi aspek ekonomi, aspek sosial dan aspek
pendapatan nasional. Selain itu, lainnya (Radar Surabaya, 2020a).
pariwisata domestik juga berfungsi Dengan dimulainya fase new normal
meningkatkan kesadaran akan rasa ini, berarti berbagai aktivitas sosial
kebersamaan pada suatu negara (The dan ekonomi yang semula dibatasi
World Tourism Conference, 1980). dengan ketat, kini mulai dilonggarkan,
Artinya, dengan menggerakkan termasuk sektor pariwisata.
pariwisata domestik, setidaknya Beberapa tahun ini Kabupaten
kerugian industri pariwisata dalam Gresik memang cenderung
skala nasional bisa sedikit diobati. memfokuskan pengembangan
Sebenarnya saat ini mayoritas pariwisata di wilayahnya sebagai
wilayah di Indonesia sudah memasuki alternatif dari industri pertambangan
satu fase yang dikenal dengan istilah (Radar Surabaya, 2019; Suara
“new normal” yang jika Surabaya, 2018). Hal ini bisa kita lihat
diterjemahkan bebas memiliki arti diantaranya dengan dibukanya obyek
sebagai suatu sikap baru menghadapi wisata baru, informasi jalur wisata
realita pasca pandemik. Dimana dalam yang terlihat pada rambu-rambu jalan,
implementasinya banyak hal baru juga aktifnya promosi yang dilakukan
yang sebelumnya belum dikenal, oleh pemerintah Kabupaten Gresik di
namun setelah fase tanggap darurat media social (Dinas Pariwisata dan
beberapa bulan menjadikannya Kebudayaan Kabupaten Gresik,
menjadi satu kebiasaan baru. Beragam 2018).
protokol kesehatan seperti physical Salah satu dari obyek wisata baru
distancing, tes suhu tubuh, di Kabupaten Gresik adalah Setigi
penggunaan masker, dan penyediaan (Selo Tirto Giri) yang terletak di Desa
fasilitas cuci tangan sudah menjadi Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah.
fenomena sehari-hari yang dapat kita Bekas area pertambangan batu kapur
jumpai dengan mudah pada hampir yang sempat menjadi tempat
semua fasilitas layanan publik adalah pembuangan akhir (sampah) selama
beberapa contoh dari perwujudan bertahun-tahun, oleh masyarakat
situasi new normal ini. setempat melalui Badan Usaha Milik
Banyak wilayah di Indonesia Desa (Bumdes) Sekapuk dan
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 231

Pokdarwis Pelangi pada tahun 2018 Bagaimana seharusnya Setigi


perlahan namun pasti dikonversi dikembangkan? Untuk menjawab
menjadi sebuah destinasi wisata. pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka
penelitian Potensi Pengembangan
Setigi secara alami memiliki
Setigi sebagai Destinasi Wisata ini
potensi sebagai sebuah daya tarik diperlukan.
wisata. Dengan formasi perbukitan
kapur unik yang menjulang tinggi,
bentukan gua dan cerukan sisa Tinjauan Pustaka
aktivitas penambangan masa lalu, 1. Produk Wisata, Destinasi Wisata
ditambah dengan suasana alami dan Daya Tarik Wisata
pedesaan dan karakter masyarakat Produk wisata adalah adalah
setempat yang ramah, keseluruhan kombinasi elemen berwujud dan tidak
unsur-unsur tersebut menjadikannya berwujud, seperti sumber daya alam,
satu kesatuan produk wisata budaya, dan buatan manusia, daya
menjanjikan. Terlebih lagi Setigi terus tarik, fasilitas, layanan, dan aktivitas di
dikembangkan dengan dibangunnya sekitar pusat minat tertentu yang
spot-spot selfie, yang dengan mewakili inti dari destination
sendirinya mengakomodasi preferensi marketing mix dan menciptakan
wisatawan milenial (Tanjung, 2020; pengalaman pengunjung keseluruhan
topwisata.info, 2020). termasuk aspek emosional untuk
Setigi juga merupakan salah satu pelanggan potensial. Produk
daya tarik wisata di Gresik yang diberi pariwisata dihargai dan dijual melalui
lampu hijau untuk beroperasi kembali saluran distribusi dan memiliki siklus
pada periode new normal. Bahkan, hidup (World Tourism Organization
Setigi juga diikutkan sebagai (UNWTO), n.d.). Dalam kesempatan
perwakilan Kabupaten Gresik dalam yang berbeda, Morrison memberikan
ajang kompetisi pariwisata tingkat penjelasan yang lebih rinci tentang
nasional (Radar Surabaya, 2020b; destinasi dan memformulasikan model
TribunNews.com, 2020). Kabar ini produk destinasi sebagai berikut:
tentu saja menggembirakan bagi pihak
pengelola. Fakta ini juga bisa dilihat
sebagai satu indikasi awal bahwa
Setigi cukup memiliki arti penting
bagi masyarakat Gresik, khususnya
masyarakat Desa Sekapuk.
Namun demikian, tentu
diperlukan satu kajian akademis untuk
melihat bagaimana sebenarnya
pengembangan Setigi selama ini telah
berjalan. Apakah pengembangan
Setigi selaras dengan konsep-konsep
pengembangan destinasi wisata? Jika Gambar 1. Produk Destinasi (Morrison,
ada deviasi, dimana letaknya? 2013, p. 14)
232 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

Morrison beranggapan bahwa sebuah lainnya tidak diperlukan (Swarbrooke,


produk destinasi wisata terdiri atas 2002, p. 3).
unsur-unsur: atraksi (daya tarik), Sehubungan dengan itu,
fasilitas, transportasi, infrastruktur, Pemerintah Republik Indonesia
tema wisata/rute wisata, kerjasama, mendefinisikan daya tarik wisata
penawaran online, aktivitas, sebagai “segala sesuatu yang memiliki
event/kegiatan/festival, wisatawan, keunikan, keindahan, dan nilai yang
kesadaran masyarakat setempat dan berupa keanekaragaman kekayaan
kualitas pelayanan dari staf/pengelola. alam, budaya, dan hasil buatan
Kedua pandangan tersebut manusia yang menjadi sasaran atau
menarasikan bahwa sebuah produk tujuan kunjungan wisatawan” (UU
wisata merupakan kesatuan dari unsur- Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
unsur baik yang berwujud (tangible) Kepariwisataan, 2009).
maupun yang tidak terwujud Beberapa pakar memiliki
(intangible) yang meliputi sumber perspektif yang berbeda, mereka
daya alam, budaya, buatan manusia, berpendapat daya tarik wisata cukup
daya tarik wisata, acara, transportasi, sulit didefinisikan karena sektor ini
perhotelan, fasilitas, layanan, amat beragam dan kompleks
aktivitas, paket-paket, program- (Henderson, 2010; Porto et al., 2012;
program, elemen manusia, Swarbrooke, 2002). Namun,
infrastruktur, di sekitar pusat minat Swarbrooke mengkategorikan daya
tertentu, dan menciptakan pengalaman tarik wisata ke dalam 4 (empat)
pelanggan, termasuk aspek emosional kategori, yaitu:
untuk pelanggan potensial, yang 1) Fitur dalam lingkungan alami,
dihargai dan dipasarkan melalui seperti: pantai, gua, formasi
saluran distribusi, serta memiliki batuan, sungai, danau, hutan,
siklus hidup. Mengacu dari pernyataan margasatwa: flora dan fauna;
di atas, pada dasarnya daya tarik 2) Bangunan, struktur, dan situs
wisata merupakan bagian yang tidak buatan manusia yang dibangun
terpisahkan dari produk wisata dan untuk tujuan selain menarik
merupakan komponen inti yang pengunjung, seperti pada
memiliki keterkaitan erat dengan bangunan peribadatan/keagamaan,
unsur-unsur lainnya. pura, gereja, bangunan bersejarah,
Swarbrooke berpendapat bahwa situs arkeologi, monumen kuno;
daya tarik wisata adalah komponen 3) Bangunan, struktur, dan situs
paling penting dalam sistem pariwisata buatan manusia yang dirancang
karena merupakan motivator utama untuk menarik pengunjung dan
bagi wisatawan dalam melakukan dibuat khusus untuk
perjalanan wisata, dan merupakan inti mengakomodasi kebutuhan
dari produk pariwisata. Tanpa mereka, seperti taman hiburan,
eksistensi dari daya tarik wisata, maka museum, taman kota, marina,
kebutuhan untuk layanan pariwisata
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 233

pusat perbelanjaan, taman safari, dan lain-lain).


dan lainnya; Mondo dan Fiates menggagas
4) Acara/event spesial, satu Model TOURQUAL (Mondo &
acara/kegiatan yang memiliki Fiates, 2017, p. 458) yang di dalamnya
kekuatan untuk menarik minat meliputi unsur-unsur aksesibilitas.
orang banyak seperti: acara lingkungan, elemen manusia,
olahraga (menonton dan pengalaman, keamanan dan kualitas
berpartisipasi), festival seni, pasar teknis. Secara garis besar kriteria
dan pameran, kebiasaan penilaian destinasi wisata yang
tradisional dan acara cerita rakyat, digagas oleh Mondo dan Fiates tidak
konser. jauh berbeda dari apa yang disajikan
oleh Morrison dan Buhalis, satu hal
Selanjutnya, Buhalis pada tahun yang membedakan adalah
2010 mengemukakan gagasan tentang dimasukkannya kriteria kualitas teknis
kerangka yang dibutuhkan untuk ke dalam penilaian suatu tujuan
menganalisis tujuan wisata. Gagasan wisata, dimana Mondo dan Fiates
ini kemudian dikenal dengan istilah memberikan contoh-contoh indikator
6A’s (Buhalis, 2010) yang merupakan berupa: harga, kondisi cuaca,
pengembangan dari gagasan klasik pemeliharaan (peralatan dan
3A’s dan 4A’s (Cooper, 1998, pp. infrastruktur), tanda
105–107). Kerangka 6A’s untuk penunjuk/interpretasi, teknologi,
analisis tujuan wisata tersebut terdiri kebersihan, daya dukung dan variasi
atas: Attractions, Accessibility, aktivitas.
Amenities, Available packages,
Activities, dan Ancillary services. 2. Sapta Pesona sebagai Kriteria
Adapun penjelasannya: Atraksi (alam, Daya Tarik Wisata
buatan manusia, buatan, warisan, Sapta Pesona adalah satu set
acara khusus); Aksesibilitas (seluruh kriteria yang seharusnya menjadi
sistem transportasi yang terdiri dari gerakan bersama di dalam
rute, terminal, dan kendaraan); kepariwisataan termasuk daya tarik
Fasilitas (akomodasi dan fasilitas wisata. Sapta Pesona juga hendaknya
katering/makanan minuman, ritel, digunakan sebagai satu instrumen alat
layanan wisata lainnya); Paket yang ukur peningkatan kualitas daya tarik
tersedia (paket yang diatur wisata. Gagasan yang dicanangkan
sebelumnya oleh perantara dan biro sejak tahun 1989 ini terbukti masih
perjalanan); Aktivitas (semua aktivitas bermanfaat sebagai standar acuan di
tersedia di tempat tujuan dan apa yang dalam pengembangan daya tarik
akan dilakukan konsumen selama wisata. Bahkan tidak sedikit kita
berkunjung); Layanan tambahan jumpai banyaknya daya tarik wisata di
(layanan yang digunakan oleh Indonesia yang belum mampu
pengunjung seperti bank, fasilias memenuhi semua unsur yang
kesehatan, telekomunikasi, kantor pos, terkandung di dalam Sapta Pesona.
234 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

Adapun tujuh kriteria Sapta Pesona proporsional/harmoni/keserasian,


tersebut adalah: kecemerlangan atau kejelasan;
 Aman, yaitu aman dari  Ramah Tamah, yaitu wujud sikap
kriminalitas, secara kesehatan, dari akrab, terbuka dan menerima, baik
unsur kecelakaan/safety, psikis & rela membantu, memberi
dari faktor sosial; informasi secara spontan,
 Tertib, yakni tertib lalu lintas menghargai dan toleran, senyum
menuju lokasi, tertib saat di zona dan tulus, tidak pamrih;
parkir, tertib dalam antrean, jadwal  Kenangan, dengan menggali
buka dan tutup teratur, tidak tradisi masyarakat dan
berdesakan/berebutan, fasilitas menampilkan budaya setempat,
ditata dan teratur, penyampaian terdapat makanan dan/atau
informasi akurat, staf disiplin, minuman khas setempat yang
teratur dan profesional, staf dan nikmat dan unik, serta bersih dan
wisatawan turut serta dalam sehat, juga tersedia tanda mata atau
pemeliharaan lingkungan, ketaatan kenang-kenangan yang mewakili
pada aturan, unsur ketepatan unsur kesenian/budaya setempat.
waktu, keteraturan, atribut fisik (Keputusan Menteri Pariwisata,
yang rapi, dan kelancaran Pos Dan Telekomunikasi No:
 Bersih, yaitu ketersediaan tempat KM.5/UM.209/MPPT-89 Tentang
sampah mencukupi, tidak Pedoman Penyelenggaraan Sapta
membuang sampah di sembarang Peson, 1989)
tempat, pengelolaan limbah yang
3. Kerangka Pemikiran
bersih dan higienis, menjaga
kebersihan obyek wisata,
terpisahnya zona merokok,
terbebas dari berbagai bentuk
polusi (tanah, air, udara, dan
suara), tersedia fasilitas penyedia
layanan makanan dan minuman
yang higienis, atribut pengelola
yang bersih dan rapi
 Sejuk karena tersedia pepohonan
dan penghijauan, terdapat peneduh
pada rute wisata, area publik yang
sejuk dan nyaman. Juga suasana
yang kondusif dan sejuk di
restoran dan sarana fasilitas wisata
lainnya; dan
 Indah dengan keutuhan atau Gambar 2. Kerangka Pemikiran
kesempurnaan,
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 235

Metodologi Penelitian artikel penelitian terdahulu, publikasi


media masa, tanggapan di media
Penelitian ini dilakukan dengan
sosial, serta dokumen-dokumen
pendekatan kualitatif. Hal ini
penunjang lainnya. Ini dilakukan
dikarenakan peneliti memandang
untuk memberikan gambaran yang
perlu untuk mengungkap kedalaman
lebih utuh tentang obyek penelitian
informasi dari obyek penelitian.
dari berbagai perspektif. Perolehan
Penelitian lapangan dilakukan selama
data-data tersebut merupakan data
1 (satu) bulan, dimana peneliti
kualitatif, yang juga didukung dengan
menitikberatkan pada aspek data
data-data kuantitatif non-reaktif
kualitatif mengacu pada indikator-
berupa statistik kunjungan, dan data
indikator pengembangan daya tarik
kuantitatif sekunder lainnya.
wisata dengan melakukan observasi
Selanjutnya, analisis dilakukan secara
lapangan dan menemui tokoh-tokoh
deskriptif dan didukung dengan teknik
kunci yang memiliki pengetahuan
SWOT/TOWS Matrix Analysis
mendalam terkait dengan fokus
dengan sebelumnya melalui tahapan
penelitian.
analisis IFAS/EFAS.
Pengumpulan data dilakukan
Penilaian pada table IFAS dan
dengan cara in-depth interview kepada
EFAS dibangun dengan menyusun 5
pihak Bumdes Sekapuk sebagai
(lima) faktor-faktor kekuatan dan
pengelola. Selain itu, wawancara
kelemahan, peluang dan ancaman, dan
mendalam dengan Kepala Desa
memberikan pembobotan masing-
Sekapuk sebagai penanggungjawab
masing faktor strategis skala 0,0
sekaligus mewakili unsur pemerintah
(sangat tidak penting) sampai dengan
juga dilakukan. Informasi yang digali
1,0 (sangat penting). Semua bobot
dari hasil wawancara dengan
pada setiap tabel jumlahnya tidak
perwakilan wisatawan, perwakilan
melebihi dari skor total = 1,00.
dari industri penunjang pariwisata di
Selanjutnya memberikan 5 skala rating
sekitar Setigi, serta perwakilan unsur
untuk masing-masing faktor, dimana 1
masyarakat setempat juga kami
(sangat lemah) dan 5 (sangat kuat),
lakukan. Semua wawancara tersebut
dengan nilai tengah 2,5 sehingga
dilakukan dengan teknik wawancara
variabel positif bernilai 3-5, dan 1-2
tidak terstruktur dan bebas dimana
adalah variabel negatif. Bobot dan
kami tidak menggunakan pedoman
rating selanjutnya dikalikan dan
wawancara kaku, namun tetap
diperoleh skor. Penjumlahan terhadap
mengacu pada garis-garis besar
keseluruhan skor menghasilkan nilai
permasalahan penelitian dengan
total yang menunjukan bagaimana
konsep-konsep yang sudah kami
variabel yang di analisis bereaksi
kembangkan sebelumnya.
terhadap faktor-faktor strategisnya,
Temuan kondisi aktual di lapangan
sehingga mampu mengungkap temuan
selanjutnya dikombinasikan dengan
penelitian.
hasil studi dokumentasi terhadap
236 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

Hasil & Pembahasan yang dikhususkan untuk melayani


pengunjung wanita muslim, dan taman
1. Gambaran Umum Setigi
desa.
Setigi (Selo Tirto Giri / arti Batu,
Setelah sempat ditutup dan tidak
Air dan Bukit) terletak di Desa
beroperasi pada periode 16 Maret
Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah,
2020 hingga 5 Juni 2020 karena
di sisi utara Kabupaten Gresik dengan
pandemi covid-19, pada tanggal 6 Juni
batas wilayah Desa Sekapuk, sebelah
2020 Setigi kembali dibuka sebagai
utara Desa Gosari, Kec
salah satu destinasi wisata di Gresik
Ujungpangkah; sebelah selatan Desa
yang dijadikan sebagai model contoh
Daudo, Kec Panceng; sebelah timur
destinasi wisata pada periode new
Desa Bolo/Wadeng, Kec
normal.
Ujungpangkah/Sidayu; dan sebelah
Sampai dengan 29 Juli 2020
barat Desa Wotan, Kec Panceng.
Google sudah menampilkan informasi
Jumlah penduduk Desa Sekapuk
lokasi Setigi secara akurat pada peta
sebanyak 4.673 orang (2.324 laki-laki
Google dengan tautan
dan 2.349 Perempuan), yang terdiri
https://goo.gl/maps/shMLW7JUATD
dari 1.257 kepala keluarga, yang
kyjU77 dan mendapatkan peringkat
tercakup dalam 1.257 KK (kepala
sebesar 4,3 (skala 0-5) dari 818
keluarga), yang tersebar di 29 RT dan
pengulas. Selain Setigi, Google juga
5 RW yang ada di Desa Sekapuk.
menampilkan lokasi Bukit Kapur
Mayoritas penduduk Desa Sekapuk
Sekapuk dengan peringkat 4,1 (skala
beragama Islam.
0-5) dari 512 pengulas, yang pada
Pada tahun 2017, Desa Sekapuk
dasarnya merujuk lokasi yang sama.
masuk ke dalam kategori Desa
tertinggal. Keberadaan Setigi turut Hasil penelusuran Google, dengan
berkontribusi positif terhadap kata kunci “wisata setigi” akan
peningkatan status Desa Sekapuk dari menghasilkan jawaban sebanyak
desa tertinggal hingga mencapai desa 41,900, sementara dengan kata kunci
mandiri dalam kurun waktu yang “setigi” menghasilkan 185,000 laman
relatif singkat. Sejak resmi dibuka situs. Pengelola memiliki situs resmi
pada hari Rabu, 1 Januari 2020, Setigi yaitu: https://wisatasetigi.com/ dengan
dibangun di lahan bukit kapur (karst) beberapa laman media sosial utama,
bekas penambangan kapur seluas 5 yakni:Facebook:https://www.faceboo
(lima) hektar. Saat ini, progres k.com/wisatasetigi yang disukai oleh
pembangunan fisik di Setigi sudah 581, dan diikuti 666 orang.
berkisar 50% dari rencana tapak yang Selanjutnya media sosial
dirancang di awal oleh pengelola. Pada instagram:https://www.instagram.com
akhir bulan Januari 2021 diharapkan /wisatasetigi/ diikuti oleh 2,328 orang,
Setigi sudah menyelesaikan tiga dan yang terakhir adalah Twitter
wahana baru, yaitu kolam renang https://twitter.com/wisatasetigi, yang
banyu gentong, pemandian hijabers kurang begitu populer dengan
pengikut yang hanya 13 orang.
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 237

Tabel 1. Jumlah Pengunjung Setigi Tahun


2020
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
*) **) **) ***)
Pengunjung 19.606 11.280 14.530 0 0 20.217 13.693
Sumber: BUMDes Setigi, 2020
*) Catatan Maret sampai dengan tanggal 15 →
selebihnya tutup akibat pandemi covid-19
**) April dan Mei → Ditutup akibat pandemi
covid-19
***) Juli → Catatan sampai dengan tanggal 14

2. Atraksi wisata (daya tarik wisata) Gambar 3. Beberapa daya tarik wisata di Setigi
(Sumber: Bumdes Setigi, 2020)
Setigi memadukan keindahan
kontur alam bukit kapur bekas Peninjauan terhadap aspek kesehatan,
pertambangan yang memiliki nilai Setigi merupakan destinasi yang
estetika tersendiri dengan 24 (dua dijadikan percontohan oleh
puluh empat) spot atraksi buatan yang Pemerintah Kabupaten Gresik sebagai
sengaja didisain dan dibangun untuk obyek wisata pertama yang dibuka
memenuhi kebutuhan dan keinginan pada fase new normal. Fakta ini bisa
pengunjung akan spot-spot yang dilihat sebagai kesiapan Setigi dalam
instagramable guna aktivitas swafoto mengantisipasi penyebaran covid-19,
pengunjung. Atraksi tersebut adalah: yang berdasarkan pengamatan
Tangga Derajat, Lorong Kuliner, Watu memang mengaplikasikan protokol
Jodoh, Mushola Persia, Monumen kesehatan covid-19 dari sejak gerbang
Setigi, Candi Topeng Nusantara, masuk, dimana setiap pengunjung
Pahatan Nogo Puspo, Topeng Suku diperiksa dengan thermo gun,
Asmat, Kampung Bambu, Panggung diarahkan untuk mencuci tangan di
Batu, Goa Karst, Goa Pancawarna, tempat yang disediakan, penyediaan
Semar dan Pitutur, Danau Buatan, hand sanitizer di banyak titik,
Wahana Air, Air Terjun, Jembatan himbauan akan protokol covid melalui
Peradaban, Rumah Apung, Rumah papan informasi pada setiap zona
Adat, Nogo Giri Pancoran, Gopala dan kawasan, maupun himbauan berupa
Dwarapala, Gerbang Ghoib, Goa pemberitahuan melalui pengeras
Emas, dan Taman Desa. suara, agar pengunjung senantiasa
Secara umum Setigi dapat menjaga jarak dan mematuhi protokol
dikatakan aman dari kriminalitas. kesehatan yang telah ditetapkan.
Sejak awal dibukanya Setigi hingga Hal yang perlu dicatat terkait
pertengahan bulan Juli 2020, belum dengan aspek keselamatan adalah
ditemukan kasus-kasus kriminalitas tidak adanya proteksi pada sisi atas
yang terjadi di dalam wilayah Setigi. atraksi Tangga Derajat, dimana tidak
Baik kasus kriminalitas yang ada pembatas antara tangga dengan
melibatkan antar pengunjung, jurang sedalam 50 meter, sehingga
pengunjung dengan pengelola, berpotensi mengakibatkan kecelakaan
ataupun antara sesama pengelola.
238 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

fatal bagi para pengunjung yang mendapatkan perlakuan yang sama


kurang waspada. Selain itu, hal terkait dengan SOP (standard
membahayakan lainnya dapat dilihat operating procedure) protokol covid
pada beberapa atraksi yang sedang dan pengecekan jumlah pengunjung.
dibangun (kolam renang banyu Hal yang sama juga berlaku di zona
gentong, pemandian hijabers, dan parkir. Dimana area parkir tertata rapi,
kawasan candi), dimana tidak dan terdapat petugas yang
diberikan pembatasan dengan jelas bertanggungjawab mengarahkan ke
antara zona pembangunan fisik dengan spot parkir yang tersedia. Selama
zona pengunjung. Hal ini tentu periode new normal, Setigi beroperasi
berpotensi membahayakan dari pukul 08.00 hingga 17.00, dari
pengunjung dengan peralatan sebelumnya yang sejak pukul 08.00
pertukangan yang masih terserak di hingga 22.00 (sebelum pandemi).
sekitar zona yang sedang dibangun. Kekurangan yang terlihat dalam hal
ketertiban terlihat pada kurangnya
penyampaian informasi terkait dengan
kawasan wisata. Selain itu, masih
ditemukan pengunjung yang
membuang sampah plastik tidak pada
tempatnya.
Peninjauan terhadap kriteria
kebersihan, fasilitas tempat sampah di
Setigi relatif kurang, khususnya pada
area atraksi Semar dan Pitutur, dan
area Tangga Derajat. Seyogianya
pengelola menyediakan fasilitas
tempat sampah di setiap zona atraksi
wisata sehingga memudahkan
Gambar 4. Denah Wisata Setigi pengunjung yang ingin membuang
(Sumber: Bumdes Setigi, 2020) sampah. Namun demikian, secara
Berdasarkan pengamatan terhadap umum kawasan Setigi relatif cukup
aspek keamanan psikis atau gangguan bersih. Pengelolaan limbah dilakukan
faktor sosial dapat dikatakan cukup secara tradisional dengan pemilahan
baik. Tidak ditemukan adanya sampah plastik yang diambil oleh
fenomena pengunjung yang terganggu pengepul untuk didaur ulang,
secara psikis baik oleh pengunjung sedangkan sampah organik ditimbun
lain, pengelola, ataupun warga sekitar. untuk dijadikan pupuk. Nilai plus lain
Terkait dengan kriteria kedua dari adalah kebersihan pada sentra kuliner.
Sapta Pesona, kawasan wisata Setigi Makanan yang disajikan walau
terlihat mampu menjaga ketertiban sederhana namun relatif bersih dan
dengan cukup baik. Pada gerbang higenis. Sayangnya, belum ada
masuk semua pengunjung pengaturan zona antara perokok atau
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 239

bukan perokok pada kawasan sentra pengunjung yang datang berwisata ke


kuliner ini, sehingga mengganggu Setigi. Ditambah dengan karakter dan
pengunjung bukan perokok yang sifat staf serta pengelola yang ramah
sedang menikmati fasilitas tersebut. tamah menambah nilai Setigi dari
Kendala lain yang timbul terkait aspek intangible. Kekurangan yang
dengan polusi adalah polusi suara terlihat adalah aspek kenangan. Setigi
yang datang dari area pertambangan di belum secara eksplisit menampilkan
sebelah kawasan wisata Setigi. Suara aspek budaya setempat baik dalam
bising yang ditimbulkan dari alat sajian makanan, ataupun cinderamata
pertambangan mengganggu yang dijajakan.
pengunjung wisata Setigi, khususnya
mereka yang berkunjung pada periode 3. Aksesibilitas
weekday, mengingat pada weekend Setigi berlokasi 35km (durasi 1
(Sabtu-Minggu), tidak ada aktivitas jam) dari pusat ibukota Kabupaten
pertambangan dikarenakan libur. Gresik, dan berjarak 53km (durasi 1
Kriteria sejuk dalam sapta pesona jam 30 menit) dari Kota Surabaya
merupakan hal yang mendapatkan sebagai ibukota Propinsi. Akses
prioritas dari pengelola Setigi menuju Setigi baik dari Ibukota
dikarenakan karakter suhu dan Kabupaten, maupun dari Ibukota
kawasan Setigi yang relatif panas. Propinsi dipersingkat dengan
Pada siang hari temperatur di Setigi ketersediaan akses jalan tol yang
rata-rata berkisar 37,5°C. Terkait mencapai pintu tol Manyar. Dari
dengan hal ini pengelola menyediakan gerbang tol Manyar, perjalanan
mesin embun pada kawasan Pusat menuju Setigi hanya membutuhkan
Kuliner, penyediaan 15 (lima belas) waktu 40 menit (26km). Ibukota
gazebo sebagai peneduh sekaligus Kabupaten terdekat dari Setigi adalah
tempat pengunjung untuk beristirahat,
dan 500 bibit pohon yang ditanam
sebagai hutan buatan. Walau
demikian, upaya ini belum mencukupi
kebutuhan pengunjung terutama saat
weekend dan hari libur/besar. Jumlah
mesin embun dan gazebo kurang
memadai, serta bibit pohon yang
ditanam baru akan berfungsi efektif
Gambar 5. Visualisasi aksesibilitas di Setigi
sebagai peneduh pada tahun 2022 (Sumber: Hasil dokumentasi pribadi, 2020)
yang akan datang. Kota Lamongan yang berjarak 28km
Bentang alam bukit kapur (karst) dari Setigi, dan membutuhkan waktu
merupakan aset terbesar yang dimiliki tempuh sekitar 45 menit. Dari akses
oleh Setigi. Keindahan formasi alami jalan utama (Jalan Daendels) menuju
ini menjadikannya instagramable dan lokasi Setigi hanya berjarak 900 meter.
menjadi daya tarik utama para Kondisi akses menuju ke lokasi
240 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

wisata relatif aman karena berfungsi sekaligus sebagai penunjuk


infrastruktur jalan tol dan jalan jalur wisata, khususnya dari akses
propinsi mendominasi mayoritas parkir menuju zona fasilitas utama di
perjalanan menuju Setigi. Hanya saja pusat kawasan wisata Setigi.
dikarenakan jalur yang tersedia juga
merupakan jalur utama distribusi 4. Amenities (Fasilitas wisata)
industri manufaktur di Jawa Timur sisi
utara, maka sepanjang perjalanan para
pengunjung akan banyak berpapasan
dengan kendaraan berat. Namun
demikian, kondisi lalu lintas dan
infrastruktur akses menuju Setigi
relatif tertib dan nyaman. Kondisi Gambar 6. Beberapa fasilitas wisata di Setigi
akses ini memudahkan pengunjung (Sumber: Hasil dokumentasi pribadi dan Bumdes Setigi,
mencapai Setigi. 2020)
Aksesibilitas di dalam kawasan Fasilitas wisata atau amenities di
Setigi sendiri terbagi dua, yaitu paving Setigi memainkan peran penting
block pada zona fasilitas dan dalam membentuk pengalaman
sekitarnya dan makadam dari tanah pengunjung. Beberapa fasilitas wisata
kapur yang diratakan dan dikeraskan yang tersedia di Setigi diantaranya
untuk area parkir dan akses ke sisi adalah gerbang masuk utama, Pusat
utara ke arah Tangga Derajat. Fasilitas Informasi Wisata dengan penyediaan
aksesibilitas di dalam Setigi sudah jasa pemandu wisata, fasilitas makan
memperhatikan kaidah-kaidah yang minum yang dilengkapi dengan
user-friendly terhadap kaum konektivitas internet (30 stand kuliner
penyandang disabilitas. Hal ini dapat di Pasar Kuliner, King Coffee BPD
diamati dari elevasi kontur akses yang dan cafe Pokdarwis), fasilitas 15 (lima
cenderung landai dan tidak curam, belas) gazebo sebagai sarana istirahat
khususnya pada zona fasilitas yang pengunjung, 4 lokasi toilet reguler dan
terletak di tengah-tengah kawasan 1 toilet VIP, transportasi berupa
wisata. Namun demikian, akses kendaraan operasional Setigi, fasilitas
makadam lebih mengakomodir parkir untuk kendaraan pengunjung,
pengunjung umum. pendopo, mushola (tersedia 2 aktual
Peninjauan dari perspektif sapta dan 1 dalam progress pembangunan),
pesona terkait dengan aksesibilitas di kedai cinderamata, dan beberapa
kawasan Setigi pada umumnya sudah interpretasi penunjuk arah ke lokasi
cukup baik. Dari ketujuh kriteria sapta atraksi juga tersedia.
pesona, catatan penting yang perlu Namun, interpretasi penunjuk arah
digarisbawahi adalah pada kriteria ini terasa kurang memenuhi kebutuhan
kesejukan. Pengelola perlu pengunjung. Dengan area seluas 5
mempertimbangkan penyediaan hektar dan lokasi atraksi yang relatif
fasilitas pohon-pohon peneduh yang tersebar, idealnya tanda penunjuk arah
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 241

lokasi disediakan di beberapa lokasi makanan/minuman di Setigi. Gresik


untuk memudahkan pengunjung identik dengan menu tradisional Nasi
dalam mengeksplorasi kawasan Setigi Krawu dan menu olahan dari ikan
secara keseluruhan. Selain fasilitas bandeng, namun kedua menu ini
yang disebutkan, saat ini Setigi sedang belum terlihat di Setigi. Terkait
membangun fasilitas rumah makan dengan kios cinderamata, variasi
dan juga sudah direncanakan fasilitas keterwakilan produk budaya
cafe eksklusif yang berlokasi di dalam masyarakat setempat perlu lebih
gua karst. mendapatkan prioritas sehingga
Secara umum, fasilitas wisata di pengunjung dapat membawa
Setigi sudah memenuhi kriteria sapta kenangan akan pengalaman kunjungan
pesona, fasilitas-fasilitas ini sudah mereka di Setigi.
cukup merepresentasikan kriteria
aman, tertib, bersih, sejuk, indah, 5. Available packages (ketersediaan
ramah tamah, dan kenangan. Catatan paket wisata)
yang cukup penting terkait dengan Berdasarkan pengamatan, saat ini
kriteria sapta pesona ini adalah pada Setigi belum menyediakan pilihan
elemen kriteria sejuk dan kenangan. paket wisata atau paket-paket yang
Mengingat kondisi geografis Setigi dikemas dengan kombinasi pemberian
yang terletak pada sisi utara fasilitas atau aktivitas di kawasan.
Kabupaten Gresik dengan karakter Pengunjung yang berwisata ke Setigi
alam gersang yang panas, maka hanya harus membayar tiket masuk
seharusnya perlu disediakan fasilitas dan tarif parkir sesuai dengan
yang lebih mampu memberikan ketentuan. Belum tersedia paket
nuansa kesejukan kepada pengunjung. kombinasi dengan fasilitas misalkan
Saat ini sudah terdapat fasilitas mesin paket yang memadukan kombinasi
embun pada beberapa lokasi, namun tiket dengan kupon makan di Pasar
demikian jumlah dan sebaran fasilitas Kuliner atau dengan memadukan tiket
ini dirasa kurang mencukupi cakupan masuk dengan aktivitas wisata seperti
luas wilayah kawasan Setigi. Masih misalnya ATV.
dalam kriteria ini, penambahan gazebo Untuk penjualan tiket masuk, saat
dan pohon-pohon peneduh perlu ini mayoritas pengunjung Setigi
dipertimbangkan oleh pengelola untuk didominasi oleh pengunjung langsung
dapat memberikan pengalaman yang membeli tiket masuk langsung di
pengunjung yang maksimal. loket gerbang utama. Pengelola Setigi
Pada kriteria kenangan, belum memanfaatkan saluran
seyogianya penyediaan menu distribusi penjualan tiket atau paket
makanan/minuman khas masyarakat melalui pihak ketiga (intermediaries)
Desa Sekapuk khususnya atau seperti agen perjalanan online populer,
masyarakat Gresik umumnya mampu misalkan Traveloka atau Pegi-Pegi.
direpresentasikan pada menu yang Walaupun kerjasama dengan pihak
ditawarkan oleh penjual ketiga (Biro Perjalanan Wisata dan
242 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

Wedding Organizer) sudah dilakukan, berbagi (sharing apps) seperti


namun bentuk kerjasama yang terjalin instagram, facebook, tiktok, dan
masih cenderung tradisional, dimana semacamnya. Variasi lansekap dan
pihak ketiga mendapatkan diskon tiket kontur bukit kapur yang unik,
masuk dan fasilitas coffee break. ditunjang dengan puluhan
Kontrak kerjasama antara Setigi wahana/atraksi buatan semakin
sebagai destinasi wisata dengan pihak memberikan pilihan kepada
ketiga belum dilakukan. pengunjung dalam beraktivitas wisata
Saat ini pengelola Setigi sedang swafoto dan swavideo. Keunikan ini
dalam fase pembangunan destinasi juga mampu menarik minat para
wisata baru, yaitu Kebun Pak Inggih. pengunjung yang membutuhkan
Pihak pengelola Setigi sudah setting lokasi pemotretan untuk
mengagendakan paket penjualan tiket kebutuhan prewedding. Harga tiket
masuk dua destinasi ini secara yang relatif terjangkau (Rp15,000 per
terintegrasi. Kedepannya, pihak pengunjung umum) terbukti cukup
pengelola perlu memaksimalkan menjadi salah satu faktor kompetitif
penawaran paket-paket untuk lebih untuk mampu menarik minat
memaksimalkan pendapatan pengunjung asal luar Kabupaten
pengelola. Gresik untuk berwisata ke Setigi.
Tidak hanya aktivitas wisata yang
6. Activities (Aktivitas wisata) berhubungan dengan fotografi dan
videografi, Setigi juga menyediakan
aktivitas wisata penunjang seperti:
menikmati pemandangan, bersantai,
piknik, permainan ATV, wisata
kuliner, wisata air (sepeda bebek),
wisata spiritual, dan aktivitas
permainan anak. Catatan terkait
Gambar 7: Aktivitas wisata di Setigi dengan aktivitas wisata di Setigi, pihak
(Sumber: Hasil dokumentasi pribadi dan
Bumdes Setigi, 2020) pengelola belum memaksimalkan
pemanfaatan karst untuk aktivitas
Hasil pengamatan menunjukkan wisata minat khusus seperti panjat
bahwa ide dasar dari pengembangan tebing atau turun tebing rappelling.
wisata Setigi adalah membangun Aset tebing kapur yang menjulang
sebuah destinasi wisata untuk hingga 30 meter ini cukup ideal jika
memenuhi selera pengunjung akan dimanfaatkan untuk jenis aktivitas
aktivitas swafoto dan swavideo. wisata ini. Selain itu, aktivitas wisata
Dimana aktivitas swafoto dan lain yang patut dipertimbangkan
swavideo ini tidak terlepas dari adalah aktivitas berkemah, atau
kemajuan perkembangan dunia digital dengan menambah jam operasional
khususnya terkait dengan berbagai pada pagi dini hari sehingga bisa
aplikasi media sosial dan media mengakomodir pengunjung minat
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 243

khusus yang menggemari fotografi berjarak tempuh sekitar 10 menit


matahari terbit (sunrise photography). dengan kendaraan bermotor.
Tinjauan dari perspektif sapta
pesona terkait dengan aktivitas wisata 8. Jalur Wisata
di Setigi pada umumnya sudah cukup Jalur wisata yang terdapat di Setigi
baik, namun pihak pengelola perlu saat ini belum dikelola dengan cukup
mempertimbangkan penyediaan baik. Dari akses masuk gerbang
asuransi kepada semua pengunjung utama, pengunjung terbagi ke tiga
yang membeli tiket masuk. Kerjasama akses, yang pertama mengarah pada
ini penting untuk mencegah potensi Panggung Batu, akses kedua menuju
kecelakaan terkait dengan aktivitas ke Pendopo, dan akses ketiga
yang dilakukan pengunjung selama mengarah pada area parkir di sisi utara
mereka berkunjung ke Setigi, seiring kawasan. Sementara gerbang akses
dengan semakin banyaknya utama melayani jalur masuk dan
pengunjung yang datang berwisata. keluar pengunjung dari dan keluar
kawasan. Kurangnya interpretasi
7. Ancillary services (layanan papan penunjuk arah di kawasan
tambahan) cukup menyulitkan pengunjung untuk
Secara garis besar dapat dikatakan memahami orientasi ruang kawasan
pada aspek layanan tambahan ini, Setigi. Idealnya, jalur wisata diatur
lokasi kawasan Setigi memiliki dan dikelola sehingga memungkinkan
banyak keuntungan. Lokasi Setigi pengunjung untuk dapat mengakses
yang terletak tidak jauh (900 meter) sebanyak mungkin daya tarik wisata
dari jalur pantura, dan dikelilingi yang lokasinya tersebar di Setigi.
kawasan pemukiman penduduk Solusi alternatif terkait dengan kondisi
menyebabkan Setigi memiliki layanan ini adalah dengan memberikan peta
penunjang yang cukup lengkap. kawasan wisata kepada semua
Layananan kesehatan seperti pengunjung yang berkunjung ke
Puskesmas hanya berjarak 250 meter Setigi.
dari gerbang utama Setigi, sementara
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah 9. Bauran Pengunjung
berlokasi di jalur utama pantura (Jalan
Daendels) yang berjarak hanya 900
meter dari kawasan Setigi. Selanjutnya
Balai Desa Sekapuk berjarak 500
meter dari kawasan, fasilitas
perbankan, yaitu BRI berjarak 950
meter. Terdapat 2 (dua) mini market
Gambar 8: Trend terkait kata kunci Setigi
waralaba yang berlokasi 900 meter menunjukkan kecenderungan positif (Google,
dari kawasan, Masjid Akbar Moed'Har 2020)
Arifin berlokasi sekitar 1 km dari Publikasi yang cukup sering pada
kawasan, dan Polsek Ujungpangkah media massa maupun media sosial
244 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

turut berkontribusi terhadap atas 1 juta yang mengunggah Setigi


kunjungan pengunjung ke Setigi. dalam laman akun mereka.
Tercatat tidak kurang dari 5 (lima) Dengan rata-rata 16,000
publikasi televisi regional pernah pengunjung per bulan, Setigi
menayangkan Setigi di dalam program berpotensi menjadi sebuah destinasi
acara mereka, baik berupa liputan wisata unggulan. Ditinjau secara
pariwisata, ataupun menggunakan geografis, Setigi didominasi oleh
Setigi untuk lokasi setting pembuatan pengunjung dari Kabupaten Gresik,
sinetron. Sementara publikasi media Lamongan, dan Surabaya. Namun
cetak cukup sering mengangkat Setigi, demikian jumlah pengunjung dari
khususnya media cetak dengan ruang daerah asal yang cukup jauh seperti
lingkup regional Jawa Timur. Kabupaten Malang dan Pacitan juga
Kunjungan tokoh-tokoh penting tercatat pernah berkunjung ke Setigi.
seperti Ketua DPRD Gresik, Wakil Selain pengunjung domestik, dalam
Bupati Gresik, dan rombongan beberapa kesempatan juga tercatat
Gubernur Jawa Timur bersamaan kunjungan dari wisatawan
dengan Anggota Komisi X DPR-RI mancanegara, khususnya warga
pada 29 Juli 2020 secara langsung negara dari Amerika Serikat, Kanada,
berkontribusi terhadap berbagai Perancis, Australia, Belanda,
liputan Setigi di media massa. Selain Thailand, Korea Selatan, Singapura
itu, faktor kedekatan personal Kepala dan Malaysia..
Desa Sekapuk sebagai pengelola Menilik dari sisi demografis,
Setigi dengan pihak media turut pula pengunjung Setigi didominasi oleh
memberikan dampak positif terkait pengunjung keluarga dan pengunjung
pemberitaan Setigi. kelompok kecil di bawah 10 (sepuluh)
Eksistensi Setigi di media sosial orang dengan latar belakang finansial
turut didukung oleh para travel yang tersebar dari pengunjung dengan
influencers yang berkunjung ke Setigi. latar ekonomi menengah ke bawah
Unggahan para travel influencers pada hingga pengunjung dengan latar
media sosial otomatis tampil pada ekonomi menengah ke atas yang bisa
laman pengikut mereka yang secara diamati dari tipe dan jenis kendaraan
langsung maupun tidak langsung turut yang mereka gunakan saat berkunjung
pula menjadi faktor pengaruh terhadap ke Setigi. Adapun pengamatan
keputusan para pengikut (followers) terhadap aspek psikografis
ini di dalam melakukan kunjungan ke pengunjung, dapat dilihat bahwa
Setigi di kemudian hari. Namun, pengunjung yang datang kebanyakan
sampai dengan saat ini kebanyakan menghabiskan waktu mereka untuk
pengunggah Setigi masih dalam mencari spot-spot foto terbaik dan
kategori pengguna media sosial biasa selanjutnya mengunggahnya ke media
dengan jumlah pengikut yang tidak sosial mereka. Selebihnya dihabiskan
terlalu besar, belum terlihat mega dengan bersantai, menikmati
travel influencers dengan pengikut di pemandangan, dan juga berwisata
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 245

kuliner di Pasar Kuliner. dari setiap RT di wilayah Desa


Sekapuk yang terbagi ke dalam 30
10. Sikap Masyarakat penjual stand kuliner di fasilitas Pasar
Secara umum dapat dikatakan Kuliner, memberikan dampak
bahwa tinjauan terhadap sikap dan ekonomi langsung kepada sebagian
kesadaran masyarakat sekitar Setigi masyarakat setempat. Lebih lanjut, 47
amat positif. Hal ini dapat diamati dari karyawan Setigi yang keseluruhannya
latar belakang keberadaan Setigi yang merupakan warga asal Desa Sekapuk
semula merupakan tempat secara praktis turut pula berkontribusi
pembuangan sampah masyarakat Desa terhadap peningkatan perekonomian
Sekapuk pada periode 2003-2018, dan warga setempat. Berbagai kontribusi
sebelum itu merupakan sisa kawasan langsung dari latar belakang sosial,
penambangan kapur. Namun pada legal, dan ekonomi yang diberikan
pertengahan 2018, dengan koordinasi oleh Setigi terhadap masyarakat
dari aparat Desa Sekapuk yang setempat ini yang secara langsung
dipimpin oleh Kepala Desa, maupun tidak langsung menyebabkan
masyarakat bergotongroyong untuk dukungan masyarakat akan
membersihkan sampah tersebut dan keberadaan Setigi.
berhasil mengkonversinya hingga Namun demikian, dari 1.257
menjadi satu destinasi wisata seperti kepala keluarga yang ada di Desa
yang sekarang kita ketahui. Sekapuk, baru 460 kepala keluarga
Selanjutnya program taplus invest yang terwakili di dalam kepemilikan
yang digagas dan dijalankan oleh saham Setigi. Ini berarti bahwa
aparat Desa Sekapuk melalui BumDes mayoritas warga Sekapuk masih
Sekapuk dengan menjual obligasi belum terwakili. Fenomena ini
1000 lembar saham Setigi kepada berpotensi menimbulkan
masyarakat Desa Sekapuk, memiliki kecemburuan sosial di benak warga
dampak psikososial yang positif. yang belum turut serta dalam
Dengan valuasi Rp2,400,000 per kepemilikan saham. Terlebih jika
saham, sehingga terkumpul total dana Setigi semakin sukses dan terbukti
Rp2,4 miliar, ditambah Rp1 miliar mampu memberikan kontribusi
dana dari Kas Desa, menjadikan total finansial di masa yang akan datang.
modal kas Setigi sebesar Rp3,4 miliar.
Sehingga jika ditinjau secara 11. Pelayanan Pengelola
kepemilikan, Setigi merupakan Berdasarkan pengamatan,
destinasi wisata yang dimiliki oleh pelayanan pengelola Setigi dapat
warga setempat. Fakta ini dengan dikatakan cukup baik. Atribut seragam
sendirinya menumbuhkan rasa rompi merah yang dikenakan oleh
kepemilikan warga yang tinggi terkait karyawan, keteraturan jadwal operasi,
dengan keberadaan Setigi. keramahtamahan pengelola, hingga
Tidak hanya itu, keberadaan 120 pelaksanaan protokol kesehatan yang
warga yang merupakan perwakilan dijalankan oleh pengelola sejak dari
246 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

pintu masuk, sampai pada sosialisasi wisata, dirasa perlu memasukkan


yang disampaikan melalui pengeras Setigi ke situs ulasan perjalanan
suara secara berkala, serta berbagai Tripadvisor.com. Keberadaan
atribut papan interpretasi terhadap kendaraan roda empat operasional
protokol covid cukup memberikan yang dimiliki oleh pengelola juga
kesan bahwa pengelola secara merupakan kekuatan Setigi, yang
profesional menanggapi dan seharusnya dapat dimanfaatkan untuk
menangani isu kesehatan ini secara berbagai keperluan operasional
serius. Dengan tenaga kerja pengelola, termasuk yang terkait
keseluruhan berasal dari warga dengan kegiatan promosi dan
setempat yang dibayar dengan tarif kerjasama bisnis. Adapun
wajar (berkisar antara Rp1,5 juta – infrastruktur air yang dikelola oleh
Rp4 juta) oleh pengelola, yaitu perusahaan yang sama (BumDes
BumDes Sekapuk yang juga dimiliki Sekapuk), memungkinkan
oleh warga setempat, tidak serta merta ketersediaan dan penggunaan air yang
menurunkan tingkat profesionalitas seharusnya dapat dioptimalkan untuk
pengelolaan Setigi. Justru sebaliknya, mengantisipasi kondisi suhu panas di
kerja bersama masyarakat di Setigi Setigi. Infrastruktur lain seperti listrik
seolah mempertontonkan bagaimana dan internet diperoleh pengelola dari
kolaborasi dari, oleh dan untuk PLN dan Telkom.
masyarakat desa mampu ditanggapi Daya dukung fisik kawasan wisata
secara positif oleh pengunjung Setigi Setigi dengan luas area 5 hektar dan
yang datang dari beragam latar rata-rata durasi kunjungan 3 jam
belakang geografis, demografis dan adalah 2,308 pengunjung per hari,
psikografis. dengan mengacu pada rumus yang
digagas oleh (Zacarias et al., 2011).
12. Kualitas Teknis Angka ini merupakan jumlah
Setigi ditawarkan dengan harga maksimum pengunjung yang secara
tiket masuk yang cukup terjangkau, fisik dapat mengunjungi areal Setigi
yaitu Rp15,000 untuk pengunjung setiap hari dengan tetap memperoleh
dewasa, dan Rp10,000 untuk kepuasan. Angka maksimal daya
pengunjung anak-anak. Kondisi cuaca dukung fisik Setigi ini jika dikaitkan
yang relatif panas merupakan karakter dengan kunjungan aktual yang rata-
dari wilayah pesisir utara pantai Jawa. rata 800 pengunjung per hari pada
Sampai dengan saat ini, pemeliharaan dasarnya masih relatif aman, yaitu
peralatan dan infrastruktur di Setigi berada pada angka 34,66%. Namun
dapat dikatakan cukup baik. Pengelola demikian, perlu pula diamati periode
juga sudah cukup mengadopsi kunjungan pada musim ramai (hari
penggunaan teknologi informasi libur) yang pada beberapa kesempatan
dalam mempromosikan Setigi. telah melebihi angka daya dukung
Catatan terkait dengan peluang fisik maksimal dari Setigi.
pemanfaatan teknologi informasi Catatan lain yang cukup penting
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 247

adalah masih kurangnya fasilitas 13. Analisis Faktor Strategi Internal-


tempat sampah di kawasan Setigi. Saat Eksternal & SWOT/TOWS Matrix
ini penyediaan tempat sampah selain
diupayakan oleh pengelola, juga Tabel 2. Analisis Faktor Strategi Internal
Faktor Strategi BobotRatingSkor Keterangan
didapat dari kegiatan CSR (corporate Internal (2) (3) (4) (5)
social responsibility) yang diberikan (1)
STRENGTHS /
oleh PT Polowijo sebagai salah satu Kekuatan
perusahaan penambangan kapur yang Keunikan daya tarik 0.14 4 0.56 Daya tarik yang unik
wisata
semula mendapatkan hak pengelolaan Jaringan media massa 0.08 3 0.24 Intensitas promosi dan
lahan Setigi sebagai kawasan dan social publisitas yang masif
Preferensi wisatawan 0.10 3 0.30 Banyak spot selfie
pertambangan kapur. Kedepannya milenial yang instagramable
pengelola perlu lebih memperhatikan Harga kompetitif 0.10 3 0.30 Harga terjangkau oleh
semua segmen
penyediaan fasilitas tempat sampah Lokasi dekat dengan 0.09 3 0.27 1,5 jam dari Surabaya,
sumber pasar utama 40 menit dari Kota
yang lebih tersebar sehingga dan akses yang mudah Gresik, 40 menit dari
meminimalisir potensi pengunjung dan nyaman Kota Lamongan
WEAKNESSES /
yang membuang sampah Kelemahan
sembarangan. Aspek kesejukan 0.11 2 0.22 Suhu yang panas
Aspek kenangan 0.10 2 0.20 Kurang
Gangguan lain adalah keberadaan merepresentasikan
Setigi yang bersebelahan dengan budaya local
Interpretasi daya tarik 0.09 1 0.09 Kurang interpretasi
lokasi penambangan kapur aktif. Pada wisata lokasi dan informasi
hari biasa (Senin-Jumat), pengunjung edukasi wisata
Aspek keamanan dan 0.09 2 0.18 Tidak disediakan
cukup terganggu dengan polusi suara keselamatan asuransi dan area
bising mesin pertambangan kapur, berbahaya pada
beberapa lokasi
terutama pada area parkir dan Tangga Variasi aktivitas 0.10 2 0.20 Aktivitas kurang
Derajat. Namun demikian, pada hari wisata beragam
TOTAL 1.00 2.56
libur penambangan ini tidak
beroperasi sehingga pada musim ramai
kunjungan, yang umumnya bertepatan Tabel 3. Analisis Faktor Strategi Eksternal
Faktor Strategi BobotRatingSkor Keterangan
dengan hari libur, mayoritas Eksternal (2) (3) (4) (5)
pengunjung Setigi tidak merasakan (1)
OPPORTUNITIES /
gangguan ini. Peluang
Pengemasan paket 0.10 4 0.40 Peluang
wisata perluasan saluran
distribusi
Penambahan variasi 0.10 4 0.40 Peluang
aktivitas wisata melayani jenis
pengunjung yang
lebih luas
Laboratorium ex-situ 0.08 4 0.32 Peluang menjadi
tentang karst dan rujukan
budaya masyarakat pembelajaran
bagi segmen
sekolah
Dukungan dari 0.08 3 0.24 Peluang
pemerintah Propinsi publisitas yang
baik
Kolaborasi dengan 0.15 3 0.45 Peluang promosi
mega travel influencers
248 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

THREATS / Ancaman Tabel 4. Matrix SWOT/TOWS


Kompetisi tinggi 0.12 1 0.12 Ancaman Faktor-Faktor STRENGTHS WEAKNESS
kompetisi tinggi Internal S1. Keunikan ES
Kurang dukungan 0.08 2 0.16 Faktor non-teknis daya tarik W1. Aspek
PemKab yang amat wisata utama kesejukan
berpengaruh S2. Jaringan secara umum
secara signifikan media massa W2. Aspek
Lokasi tidak dalam 0.08 2 0.16 Tidak dalam dan sosial yang kenangan
destinasi prioritas prioritas kuat secara umum
pemerintah pusat S3. Daya tarik W3.
Dimiliki minoritas 0.11 1 0.11 Potensi wisata yang Interpretasi
masyarakat lokal menimbulkan cocok dengan terkait dengan
kecemburuan kebutuhan daya tarik
sosial wisatawan wisata
Lokasi berdekatan 0.10 1 0.10 Potensi merubah milenial W4. Aspek
dengan penambangan bentang alam S4. Harga yang keamanan dan
kapur aktif Setigi kompetitif keselamatan
TOTAL 1.00 2.46 S5. Lokasi pengunjung
yang dekat W5. Variasi
Faktor-Faktor dengan sumber aktivitas
Eksternal pasar utama wisata yang
dan akses yang terbatas
mudah dan
nyaman
OPPORTUNITI Strategi SO Strategi WO
ES - Bekerjasama - Meminta
O1. Pengemasan dengan dukungan dari
paket wisata sekolah- pemerintah
O2. Penambahan sekolah di propinsi untuk
variasi aktivitas Surabaya, bantuan bibit
wisata Gresik, dan pohon,
O3. Lamongan fasilitas
Laboratorium ex- untuk peneduh, dan
situ tentang karst menjadikan fasilitas
dan budaya lokasi studi interpretasi
masyarakat lapang siswa/i (W1, W2, W3,
O4. Dukungan terkait edukasi O4)
dari pemerintah alam karst dan -
Propinsi budaya (S1, Meningkatkan
O5. Kolaborasi S3, S4, S5, O1, aspek
dengan mega O2, O3) keamanan dan
travel influencers - Bekerjasama keselamatan
dengan pihak pengunjung
ketiga (Biro sembari
Perjalanan meminta
Wisata dan dukungan
Online Travel sosialisasi dari
Agencies) travel
dengan influencers
memberikan (W4, O5)
pilihan paket- - Menambah
paket wisata variasi
yang menarik aktivitas
(S1, S3, S4, wisata di
S5, O1, O2) Setigi dengan
- Mengundang jenis aktivitas
dan wisata yang
memberikan sesuai dengan
fasilitas free karakter alam
trip kepada bukit kapur
mega travel (rappeling,
influencers camping, rock
(S1, S2, S3, climbing)
S4, O5)
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 249

(W5, O1, O2, keamanan/keselamatan pengunjung


O3)
khususnya pada lokasi wahana yang
THREATS Strategi ST Strategi WT
T1. Banyaknya - Mengadakan - Membuka sedang dalam fase pembangunan fisik
destinasi wisata kuis bagi slot saham dan spot Tangga Derajat sisi atas
di Jawa Timur pengunjung khusus untuk
T2. Kurang yang ditawarkan dimana terdapat celah jurang dalam
dukungan dari membagikan kepada
pemerintah unggahan masyarakat
yang tanpa proteksi, serta tidak
Kabupaten foto/video di Sekapuk yang diberikannya asuransi kepada
T3. Lokasi Setigi media berbagi belum
tidak dalam dengan men- memiliki
pengunjung. Beberapa deviasi minor
destinasi wisata tag 10 hingga terlihat pada aspek kesejukan,
prioritas rekannya (S1, tercapai target
T4. Setigi S3, T1) mayoritas kenangan dan penyediaan variasi
dimiliki oleh - (W4,T4) aktivitas wisata.
minoritas Memanfaatkan - Menanam
masyarakat Desa kekuatan vegetasi Hasil dari analisis SWOT
Sekapuk jaringan media penghalang menemukan beberapa strategi
T5. Lokasi yang massa untuk yang
berdekatan mensosialisasi berfungsi juga pengembangan, diantaranya adalah
dengan kan manfaat mengurangi dengan meningkatkan kerjasama
penambangan dari wisata polusi suara,
kapur aktif berbasis sekaligus dengan sekolah-sekolah baik pada
masyarakat sebagai tingkatan TK, SD, SLTP, SLTA
(S2, T2, T3, peneduh (W1,
T4, T5) T5) hingga Perguruan Tinggi di Surabaya,
Gresik, dan Lamongan untuk
menjadikan Setigi sebagai lokasi studi
Simpulan
lapang siswa/i terkait edukasi alam
Berdasarkan hasil penelitian maka karst dan budaya. Mulai menjalin
dapat disimpulkan bahwa secara kerjasama dengan pihak ketiga (Biro
umum pengelolaan Setigi sudah Perjalanan Wisata dan Online Travel
selaras dengan kaidah prinsip-prinsip Agencies) dengan memberikan
pengembangan destinasi wisata dan penawaran akan pilihan paket-paket
juga daya tarik wisata. Pengelola juga wisata yang menarik, dengan
sudah mengupayakan implementasi mengkombinasikan tiket masuk
kriteria sapta pesona ke dalam dengan voucher makan siang, atau
pengelolaan Setigi. Namun demikian, kombinasi tiket masuk dengan
terdapat beberapa catatan terkait aktivitas mengendarai ATV, dan
dengan penyimpangan standar semacamnya. Selanjutnya pengelola
pengembangan pariwisata di Setigi. Setigi juga sudah waktunya untuk
Deviasi ini terletak pada mulai mengundang para mega travel
kurangnya fasilitas interpretasi wisata influencers, dan orang-orang yang
yang menyebabkan kurang teraturnya memiliki pengikut di atas 1 juta,
arus pengunjung di dalam kawasan, dengan memberikan fasilitas free trip.
manfaat edukasi, yang secara Pengelola Setigi juga perlu
keseluruhan mengurangi pengalaman meminta pemerintah propinsi dan
wisata yang diperoleh pengunjung. perusahaan-perusahaan BUMN yang
Penyimpangan lain terlihat pada berada di Surabaya untuk bantuan
pengelolaan terhadap aspek berupa bibit pohon, fasilitas peneduh,
250 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

dan fasilitas interpretasi. Tidak kalah hingga ke area parkir dan King Coffee
pentingnya adalah meningkatkan BPD yang juga memiliki manfaat
aspek keamanan dan keselamatan mengurangi polusi suara yang muncul
pengunjung, hal ini bisa dilakukan dari arah pertambangan kapur. Dan
oleh pengelola sembari meminta yang terakhir, perlu pula
dukungan sosialisasi dari travel dipertimbangkan membuka slot saham
influencers yang pernah berkunjung ke khusus untuk ditawarkan kepada
Setigi. Disamping tentunya pengelola masyarakat Sekapuk yang belum
perlu memikirkan solusi untuk memiliki, hingga tercapai angka
menambah variasi aktivitas wisata di dimana mayoritas warga Desa
Setigi dengan jenis aktivitas wisata Sekapuk adalah merupakan pemilik
yang sesuai dengan karakter alam dari Wisata Setigi. Dengan demikian,
bukit kapur, semacam rappeling, kondisi ideal akan pariwisata yang
camping, dan panjat tebing. berbasiskan masyarakat dapat benar-
Hal lain yang perlu juga dilakukan benar terepresentasikan dengan baik di
oleh pengelola Setigi adalah Setigi.
mengadakan kuis bagi pengunjung Jika segala kekuatan dan peluang
yang membagikan unggahan yang dimiliki oleh Setigi ditingkatkan,
foto/video di media berbagi dengan serta tetap konsisten berupaya
men-tag 10 rekannya. Tentunya untuk meminimalkan kelemahan dan
mendorong terwujudnya aktivitas ini, menghindari ancaman serta didukung
pengelola perlu menyediakan stimulus oleh penerapan strategi
yang bisa saja berupa hal-hal semacam pengembangan yang tepat maka Setigi
voucher gratis masuk dan sejenisnya. akan mampu bersaing dengan
Kekuatan jaringan yang sudah terjalin destinasi wisata lainnya yang ada di
antara Setigi dengan media massa Kabupaten Gresik, bahkan tidak
perlu dimanfaatkan untuk menutup kemungkinan Setigi akan
mensosialisasikan manfaat dari wisata menjadi salah satu destinasi wisata
berbasis masyarakat. Edukasi akan unggulan yang dimiliki oleh Propinsi
pentingnya wisata berbasis Jawa Timur.
masyarakat ini amat bermanfaat tidak
hanya bagi pengelola Setigi terhadap
persepsi negatif masyarakat Desa
Sekapuk yang belum berpartisipasi
aktif terhadap kepemilikan dan
pengelolaan Setigi, namun juga
memiliki nilai manfaat bagi
masyarakat luas.
Pengelola juga perlu menanam
vegetasi penghalang yang berfungsi
sebagai peneduh pada jalur wisata di
sisi utara antara Tangga Derajat
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 251

Daftar Pustaka https://www.jpnn.com/news/se


mua-penerbangan-dihentikan-
Bisnis.com. (2020). New Normal, maskapai-siap-siap-gulung-tikar
Menparekraf: Wisatawan Kemenparekraf. (2020). Kementerian
Domestik Jadi Fokus—Ekonomi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bisnis.com. RI | Siaran Pers:
https://ekonomi.bisnis.com/read Kemenparekraf Prioritaskan
/20200528/12/1245836/new- Industri MICE Domestik dalam
normal-menparekraf- Tatanan Normal Baru.
wisatawan-domestik-jadi-fokus https://www.kemenparekraf.go.i
Buhalis, D. (2010). Tourism d/post/siaran-pers-
Management Special Issue: The kemenparekraf-prioritaskan-
Competitive Destination industri-mice-domestik-dalam-
Marketing the competitive tatanan-normal-baru
destination of the future. Kementrian PPN/ Bappenas. (2019).
CNN Indonesia. (2020). Saham Sektor Rencana Pembangunan Jangka
Pariwisata Paling Terpukul Menengah Nasional 2020-2024.
Corona. Rencana Pembangunan Jangka
https://www.cnnindonesia.com/ Menengah Nasional 2020-2024,
ekonomi/20200327171330-92- 313–313.
487612/saham-sektor- https://doi.org/10.1017/CBO97
pariwisata-paling-terpukul- 81107415324.004
corona Kompas.com. (2020). Jumlah
Cooper, C. (1998). Tourism: Principles Kunjungan Wisman ke
and practice (2nd ed.). Indonesia Pada 2019 Naik 1,88
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Persen.
Kabupaten Gresik. (2018). https://travel.kompas.com/read/
Pesona Wisata Gresik. 2020/02/05/180300227/jumlah-
Hall, C. M., Scott, D., & Gössling, S. kunjungan-wisman-ke-
(2020). Pandemics, indonesia-pada-2019-naik-1-88-
transformations and tourism: Be persen
careful what you wish for. Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan
Tourism Geographies, 0(0), 1– Telekomunikasi No:
22. KM.5/UM.209/MPPT-89
https://doi.org/10.1080/1461668 tentang Pedoman
8.2020.1759131 Penyelenggaraan Sapta Peson,
Henderson, J. C. (2010). New visitor 424 (1989) (testimony of
attractions in Singapore and Menparpostel).
sustainable destination Mondo, T., & Fiates, G. (2017).
development. Worldwide TOURQUAL: Proposal of a
Hospitality and Tourism Protocol For Quality Evaluation
Themes, 2(3), 251–261. on Services at Tourist
https://doi.org/10.1108/1755421 Attractions. Brazilian Business
1011052195 Review, 14(4), 448–465.
Jawa Pos. (2020). Semua Penerbangan https://doi.org/10.15728/bbr.20
Dihentikan, Maskapai Siap-siap 17.14.4.6
Gulung Tikar—Ekonomi Morrison, A. M. (2013). Marketing and
JPNN.com. managing tourism destinations.
252 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (3) 2020, 228-253

https://doi.org/10.4324/9780203 https://books.google.co.id/book
081976 s?id=-8f53CSGN2IC
Porto, S. M. C., Leanza, P. M., & Tanjung, A. (2020). (74) WISATA
Cascone, G. (2012). Developing SETIGI GRESIK - YouTube.
Interpretation Plans to Promote https://www.youtube.com/watc
Traditional Rural Buildings as h?v=E_pU1VvTp7c
Built Heritage Attractions. The Guardian. (2020). World tourism
International Journal of faces worst crisis since records
Tourism Research, 14(5), 421– began, says UNWTO.
436. https://www.theguardian.com/tr
https://doi.org/10.1002/jtr.869 avel/2020/may/07/world-
Radar Surabaya. (2019). Sektor Wisata tourism-faces-worst-crisis-
Ditarget Dongkrak Ekonomi since-records-began-says-
Gresik. unwto-report
https://radarsurabaya.jawapos.c The World Tourism Conference.
om/read/2019/12/11/169765/se (1980). Manila Declaration on
ktor-wisata-ditarget-dongkrak- World Tourism. The World
ekonomi-gresik Tourism Conference, October,
Radar Surabaya. (2020a). Sambut New 1–4.
Normal, Bupati Sambari topwisata.info. (2020). SETIGI sekapuk,
Ingatkan Kasus Covid-19 Belum Bukit Kapur Jadi Wisata
Usai. Instagramable—TOPWISATA.
https://radarsurabaya.jawapos.c https://www.topwisata.info/202
om/read/2020/06/10/198322/sa 0/02/setigi-sekapuk-bukit-
mbut-new-normal-bupati- kapur-jadi-wisata.html
sambari-ingatkan-kasus-covid- TribunNews.com. (2020). Wisata
19-belum-usai Tangguh Setigi Sekapuk di
Radar Surabaya. (2020b). Wisata Setigi Gresik Utara Jadi Destinasi
Dibuka Lagi dengan Penerapan Wisata Era New Normal—
Protokol Kesehatan Ketat. Surya.
https://radarsurabaya.jawapos.c https://surabaya.tribunnews.co
om/read/2020/06/08/198034/wi m/2020/06/01/wisata-tangguh-
sata-setigi-dibuka-lagi-dengan- setigi-sekapuk-di-gresik-utara-
penerapan-protokol-kesehatan- jadi-destinasi-wisata-era-new-
ketat normal
Suara Surabaya. (2018). Lampu Kuning UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kondisi Migas di Tanah Air, Kepariwisataan, (2009)
Pemkab Gresik Fokus (testimony of UU Nomor 10
Pariwisata – Suara Surabaya. Tahun 2009 tentang
https://www.suarasurabaya.net/ Kepariwisataan).
kelanakota/2018/Lampu- http://www.kemenpar.go.id/user
Kuning-Kondisi-Migas-di- files/file/4636_1364-
Tanah-Air-Pemkab-Gresik- UUTentangKepariwisataannet1.
Fokus-Pariwisata/ pdf
Swarbrooke, J. (2002). The World Tourism Organization
Development and Management (UNWTO). (n.d.). Product
of Visitor Attractions. Development | UNWTO.
Butterworth-Heinemann.
Agung Y. A. & Aziz M. / Potensi Pengembangan Setigi sebagai Destinasi Wisata... 253

https://www.unwto.org/tourism-
development-products
World Travel & Tourism Council.
(2020). WTTC now estimates
over 100 million jobs losses in
the Travel & Tourism sector and
alerts G20 countries to the scale
of the crisis. World Travel and
Tourism Council, April.
https://wttc.org/News-
Article/WTTC-now-estimates-
over-100-million-jobs-losses-
in-the-Travel-&-Tourism-
sector-and-alerts-G20-
countries-to-the-scale-of-the-
crisis
Zacarias, D. A., Williams, A. T., &
Newton, A. (2011). Recreation
carrying capacity estimations to
support beach management at
Praia de Faro, Portugal. Applied
Geography, 31(3), 1075–1081.
https://doi.org/10.1016/j.apgeog
.2011.01.020

View publication stats

You might also like