Keragaman Dan Prevalensi Nematoda Parasit Usus Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) Di Kawasan Wisata "Masjid Saka Tunggal"

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Majalah Ilmiah Biologi Biosfera : A Scientific Journal DOI: 10.20884/1.mib.2020.37.1.

1136
Vol 37, No 1 Januari 2020 : 55 - 59

Keragaman dan Prevalensi Nematoda Parasit Usus pada Monyet


Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Kawasan Wisata
“Masjid Saka Tunggal”
1 1 1
Edy Riwidiharso , Erie Kolya Nasution , Heru Tri Aji
1
Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman,
Jln. Dr. Soeparno No 63 Karangwangkal, Purwokerto Jawa Tengah 53122
Email: edyriwi@yahoo.co.id

Abstract
Nematode parasites generally found around the world. Research on intestinal parasitic nematodes in long-tailed
monkeys (Macaca fascicularis) has been carried out in Cikakak Village, Banyumas Regency. The aim of the research
was to find out the diversity and prevalence of Nematodes parasite on the long-tail monkey. The survey method was
used in this research with determining the eggs of the nematodes parasite on feces of 30 adults and 30 adolescence
of monkey. The results of the study found five types of intestinal parasitic nematodes classified as "Soil-transmitted
Helminths" namely Strongyloides sp., Ascaris sp., Trichuris sp., Ancylostoma sp., and Oeshopagustomum sp. The
parasitic diversity index value (H') indicates moderate community stability. Parasitic nematodes in adolescent long-
tailed monkeys are relatively similar to adult monkeys. The prevalence of long-tailed monkeys infected with parasitic
nematodes is quite high at 40.5±13.5. The prevalence of long-tailed monkeys in adolescence is higher than the
prevalence of adult long-tailed monkeys, nematode infections in long-tailed monkeys in Cikakak Village are more
single infections. It can be concluded that long-tail monkeys at Cikakak have been infected by Nematodes parasites
and this result can be used to population management of long-tail monkeys in this area.
Keywords: Long-tailed monkeys, intestinal parasitic nematodes, diversity, prevalence

Abstrak
Infeksi Nematoda pada primata sangat umum dijumpai pada berbagai kawasan. Penelitian mengenai nematoda
parasit usus pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) telah dilakukan di Desa Cikakak Kabupaten
Banyumas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman spesies nematoda parasit dan prevalensinya
pada monyet ekor panjang . Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pengamatan feses terhadap 30 ekor
monyet dewasa dan 30 ekor monyet anakan. Hasil penelitian ditemukan lima jenis nematoda parasit usus yang
tergolong dalam “Soil Transmitted Helminths” yaitu Strongyloides sp., Ascaris sp., Trichuris sp., Ancylostoma sp., dan
Oesophagustomum sp. Nilai indeks keragaman parasit (H’) menunjukan stabilitas komunitas yang moderat (sedang).
Nematoda parasit pada monyet ekor panjang usia remaja relatif sama dengan monyet usia dewasa. Prevalensi
monyet ekor panjang yang terinfeksi nematoda parasit cukup tinggi yaitu sebesar 40,5 ± 13,5. Prevalensi monyet
ekor panjang pada usia remaja lebih tinggi dibandingkan prevalensi monyet ekor panjang dewasa dan infeksi
nematoda parasit usus pada monyet ekor panjang di Desa Cikakak lebih banyak infeksi tunggal. Kesimpulan
penelitian ini adalah monyet ekor panjang umunya terserang nematoda parasit dengan prevalensi yang tinggi. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan populasi monyet ekor panjang di Desa Cikakak.
Kata Kunci: Monyet ekor panjang, Nematoda parasit usus, Keragaman, Prevalensi

Pendahuluan Berbagai Nematoda diketahui menginfeksi


kelompok primate sebagai parasit (Kouassi et al,
Desa Cikakak merupakan salah satu dari 2015). Penyakit yang disebabkan oleh infeksi
12 desa yang terdapat di wilayah Kecamatan parasit saat ini menjadi perhatian dalam
Wangon Kabupaten Banyumas. Wilayah Desa konservasi biologi karena dapat menyebabkan
Cikakak seluas 595.400 ha dengan kondisi penurunan populasi primate di alam. Menurut
tanahnya yang berbukit-bukit. Desa Cikakak Chapman et al., (2005) salah satu penyebab
merupakan tempat wisata religi karena terdapat penurunan populasi monyet adalah serngan
masjid kuno yang dikenal dengan “Masjid Saka parasit Nematoda, seperti halnya monyet ekor
Tunggal”. Di daerah tersebut juga terdapat panjang yang rentan terhadap berbagai macam
populasi monyet dari spesies Macaca fascicularis penyakit salah satunya nematoda parasit
atau monyet ekor panjang yang jumlahnya cukup gastrointestinal. Serangan parasit usus pada
banyak. Moyet ekor panjang yang terdapat di monyet ekor panjang dapat terjadi terjadi melalui
lokasi wisata tersebut lebih sering berinteraksi telur infektif cacing nematoda parasit sebagai
dan kontak dengan manusia, terutama dengan sumber infeksi atau reservoir dari manusia (Li et
pengunjung dan penduduk disekitarnya. al, 2015). Penyakit yang disebabkan oleh infeksi

55
Keragaman dan Prevalensi Nematoda Parasit Usus … Riwidiharso dkk.

telur infektif dari cacing disebut sebagai penyakit pada monyet usia remaja dan dewasa masing-
parasitik yaitu penyakit infeksi yang umum terjadi masing dari 30 ekor monyet. Sampling dilakukan
pada primata akibat dari ektopar asit maupun 3 kali ulangan dengan interval waktu 2 minggu.
endoparasit (Rahmi et al., 2010). Infeksi Sampel feses diambil dari defekasi monyet ekor
nematoda parasit gastrointestinal dapat terjadi panjang usia remaja dan dewasa.
melalui kontaminasi telur infektif. Sumber Pemeriksaan telur nematoda parasit
kontaminasi bagi penularan infeksi cacing gastrointestinal pada feses dilakukan
nematoda parasit dapat berupa tinja, tanah dan menggunakan mikroskop di laboratorium untuk
air sebagai tempat perkembangan telur cacing dilakukan identifikasi. Identifikasi telur parasit
menjadi bentuk infektif. Infeksi parasit tersebut untuk mengetahui jenis-jenis nematoda parasit
tergolong dalam infeksi “Soil Transmitted usus pada monyet ekor panjang berpedoman
Helminth“ (Pumipuntu, 2018). pada Soulsby (1986) dan Zajac and Conboy
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa (2012), dengan mengamati bentuk telur, dinding
primata berpotensi sebagai sumber infeksi telur dan karakter khusus jenis telur nematoda
zoonosis. Penelitian Sibley (2004) menunjukkan parasit. Variabel yang diamati adalah Keragaman
bahwa jenis parasit yang bersifat zoonosis pada dan Prevalensi monyet ekor panjang (Macaca
monyet kebanyakan adalah dari jenis Cestoda, vesicularis) yang terinfeksi Nepatoda parasit
Trematoda dan Nematoda. Cestoda yang sering usus. Parameter yang diukur adalah jumlah jenis
menginfeksi monyet adalah Hymenolepis nana nematoda parasit dan jumlah monyet yang
dan Bartiella spp, jenis Trematoda adalah spesies terinfeksi. Untuk mengetahui Keragaman
Fasciolopsis buski, Watsonius watsoni dan nematoda parasit usus pada monyet ekor panjang
Gastrodiscoides homini; sedangkan yang usia remaja dan dewasa dilakukan perhitungan
termasuk jenis Nematoda adalah Strongyloides Indek Keragaman (H”) dari Shannon-Wiener
stercoralis, S. fulleborni, Ascaris lumbricoides, (Magurran, 2004) dengan formula sebagai
Trihuris trichiura, Enterobius spp, Ancylostoma berikut.
duodenale, Necator americanus,
Oesophagustomum sp., dan Trichostrongylus Indeks Keragaman Jenis:
colubriformis. Hasil penelitian Dwipayanti et al. H” = - ∑pi ln pi
(2014) menemukan: Ancylostoma sp. (91.1%), Keterangan:
Trichostrongylus sp. / Oesophagostonum sp. H’ = Indeks Keragaman jenis
(73.3%), Trichuris sp. (22.2%), Ascaris sp. dan ni = jumlah individu taksa ke-i
Taenia sp. (4.44%). Rata-rata EPG (Egg per gram N = jumlah total individu N
feces) untuk Ancylostoma sp. 4913 ± 4849, pi = ni/N = Proporsi spesies ke-i
Strongylid Thrichostrongylus sp. /
Oesophagustonum sp. 171 ± 111, dan Trichuris Analisis dilakukan dengan bantuan software BD
sp. 171 ± 111. Sedangkan Ascaris sp. and Taenia Pro (McAleece, et al., 1997)
sp mempunyai EPG terendah yaitu <100 EPG.
Sedangkan hasil penelitian Rahmi et al (2010) di Prevalensi infeksi nematoda parasit usus pada
Taman Nasional Pulau Weh, Sabang hanya monyet dihitung menurut rumus Suin (1997)
menumukan 2 spesies parasit yaitu Eimeria sp. sebagai berikut.
sebesar 12% dan Strongloides sp. sebesar 8%. P = a/b x 100%
Namun demikian penelitian tentang Keterangan:
keragaman dan prevalensi parasit Nematoda P = Prevalensi
pada monyet ekor panjang di Desa Cikakak belu a = Jumlah sampel positif terinfeksi
pernah dilakukan, oleh karena itu perlu dilakukan b = Jumlah total sampel
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
keragaman nematoda parasit gastrointestinal dan
prevalensinya pada monyet ekor panjang Hasil dan Pembahasan
(Macaca fascicularis) di Desa Cikakak melalui
pemeriksaan fesesnya. A. Keragaman Nematoda Parasit
Hasil pemeriksaan dan identifikasi telur
Metode cacing nematoda parasit usus pada monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis) ditemukan lima
Penelitian dilakukan dikawasan Desa jenis nematoda parasit usus yaitu: Strongyloides
Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten sp., Ascaris sp., Trichuris sp., Ancylostoma sp.,
Banyumas. Sampel Feses monyet Macaca
fascicularis diambil di sekitar tempat wisata dan Oesophagustomum sp., seperti terlihat pada
“Masjid Saka Tunggal” Desa Cikakak. tabel 1 berikut.
Pengambilan sampel feses dilakukan secara acak

56
Majalah Ilmiah Biologi Biosfera : A Scientific Journal DOI: 10.20884/1.mib.2020.37.1.1136
Vol 37, No 1 Januari 2020 : 55 - 59

Tabel 1. Jenis nematoda parasit pada monyet ekor panjang yang ditemukam berdasarkan pemeriksaan
feses

Kelompok monyet Jenis Nematoda Parasit ∑ Telur Nematoda Indeks Keragaman (H”)
Remaja Strongyloides sp. 15 1,5052562
Ascaris sp. 10
Trichuris sp. 5
Ancylostoma sp. 8
Oesophagustomum sp. 4
Dewasa Strongyloides sp. 10 1,586972
Ascaris sp. 7
Trichuris sp. 6
Ancylostoma sp. 6
Oesophagustomum sp. 9

Penemuan lima jenis parasit pada feses Hal ini sejalan dengan penemuan Johnson-
monyet ekor panjang di lokasi penelitian Delaney (2009) yang menemukan persamaan
merupakan nematoda parasit yang tergolong “Soil spersies nematode parasit pada berbagai species
Transmitted Helminths” (STH) dan merupakan primata. Namun demikian kelimpahan telur dari
nematoda parasit usus yang umum ditemukan. masing-masing jenis parasit baik yang ditemukan
Cacing parasit tersebut umum ditemui hampir pada monyet usia remaja dan usia dewasa
pada semua satwa primata dan mempunyai daya menunjukkan sedikit perbedaan.
infestasi yang tinggi (Li et al., 2015). Telur Indeks Keragaman (H”) nematoda parasit
berkembang menjadi infektif di tanah dan akan pada monyet ekor panjang usia remaja hampir
menjadi sumber infeksi bagi hospes baik primata sama dengan Indeks Keragaman (H”) nematoda
maupun manusia. Penularan terjadi per-os parasit pada monyet usia dewasa. Baik pada
melalui makanan atau minuman yang monyet remaja mapun pada monyet dewasa
terkontaminasi telur cacing infektif. Terjadinya ditemukan beberapa jenis nematoda parasit yang
infeksi atau penularan nematoda parasit usus sering menginfeksi mamalia lain termasuk
pada monyet ekor panjang, akibat prilakunya manusia, karena memiliki siklus hidup yang
yang suka memakan berbagai jenis makanan sederhana, reproduksinya tinggi dan mengalami
yang telah terkontaminasi telur infektif. Pumipuntu perkembangan menjadi stadium infektif di tanah
(2015) menyatakan bahwa parasit cacing dapat serta tumbuh menjadi cacing dewasa di saluran
ditularkan melalui tanah, makanan atau buah- pencernaannya. Hal ini berhubungan dengan
buahan yang terkontaminasi telur nematoda tingkah laku sosial dari satwa primata yang
parasit. Telur cacing akan berkembang menjadi mempermudah transmisi parasit gastrointestinal
stadia infektif bila jatuh ke tanah dan apabila telur dari satu individu ke individu lainnya (Sibley et al.,
infekti yang berlarva tertelan oleh inang, maka 2004).
inang akan terinfeksi oleh cacing tersebut
Prevalensi Nematoda Parasit
(Valenta et al., 2017). Di kawasan wisata “Masjid
Saka Tunggal” Desa Cikakak merupakan Prevalensi nematoda parasit usus pada
kawasan yang mempunyai kelembababn tinggi monyet ekor panjang Macaca fascicularis dihitung
yang sangat mendukung perkembangan telur dari jumlah sampel feses monyet yang positif telur
cacing menjadi infektif. Hal ini akan meningkatkan nematoda parasit dibagi dengan Jumlah seluruh
terjadinya infeksi cacing pada monyet ekor sampel feses monyet. Hasil perhitungan
panjang di Desa Cikakak. menunjukkan bahwa prevalensi monyet ekor
Jumlah jenis nematoda parasit usus yang panjang yang terinfeksi nematoda parasit usus di
ditemukan pada monyet usia remaja sama desa wisata Cikakak Kabupaten Banyumas
dengan yang ditemukan pada monyet usia sebesar 40,5 ± 13,5, selengkapnya dapat dilihat
dewasa hal ini disebabkan oleh pola dan jenis pada tabel 2 sebagai berikut.
makanan yang sama antara dewasa dan anakan.

Tabel 2. Prevalensi Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang terinfeksi Nematoda Parasit usus di
Kawasan Wisata Desa Cikakak Kabupaten Banyumas.

Ulangan ∑ sampel faese Sampel Sampel tidak terinfeksi Prevalensi (%)


terinfeksi
I 60 17 43 28,3
II 60 23 47 38,3
III 60 33 37 55,0
Rata-rata 40,5 ± 13,5

57
Keragaman dan Prevalensi Nematoda Parasit Usus … Riwidiharso dkk.

Prevalensi monyet yang terinfeksi Nilai prevalensi monyet ekor panjang yang
nematoda parasit usus di kawasan wisata Desa terinfeksi nematoda parasit usus menunjukkann
Cikakak cukup tinggi. Hal ini disebabkan kawasan bahwa pada monyet usia remaja lebih tinggi
wisata tersebut merupakan lahan dengan dibandingkan dengan monyet usia dewasa (Tabel
pepohonan yang rindang,dan adanya perairan 3). Hal tersebut kemungkinan berhubungan
sehingga menyebabkan tanah menjadi sangat dengan keadaan populasi dari monyet yang ada
lembab . Tanah yang lembab merupakan tempat di Desa Cikakak dimana monyet ekor panjang
yang baik bagi perkembangan telur nematoda usia remaja popolasinya lebih banyak
parasit menjadi stadium infektif terutama dibandingkan dengan monyet usia dewasa.
nematoda parasit yang tergolong Soil Transmitted Tingginya populasi inang, kepadatan dan
Helminths (Kusumamihardja, 1992). Menurut besarnya ukuran kelompok akan mempengaruhi
Dwipayanti et al. (2014) Infeksi nematoda parasit terjadinya infeksi parasit. Semakin besar jumlah
usus pada monyet terjadi karena prilaku monyet populasinya maka infeksi akan semakin tinggi dan
yang sering mengkonsumsi makanan yang beragam infeksi yang akan terjadi (Chapman et
terkontaminasi oleh tanah yang mengandung al. 2005). Pumipuntu (2018) mengatakan bahwa
parasit usus infektif. Dwipayanti et al. (2014) hal tersebut berhubungan dengan tingkah laku
mengatakan bahwa tinggi rendahnya frekuensi sosial dari satwa primata yang mempermudah
penularan nematoda parasit usus berhubungan transmisi penyakit parasit saluran pencernaan
erat dengan tercemarnya tanah oleh feses yang dari satu individu ke individu lainnya.
mengandung telur cacing infektif. Keaktifan atau Infeksi nematoda parasit usus pada monyet
kegresifan dari monyet, suhu serta lingkungan ekor panjang di Desa Cikakak dapat berupa
juga sangat berpengaruh terhadap tingginya infeksi tunggal ataupun infeksi majemuk. Hasil
prevalensi cacing saluran pencernaan (Rahmi et pemeriksaan feses sampel menunjukkan ada
al., 2010). Prilaku monyet ekor panjang (M. yang hanya mengandung satu spesies nematoda
fascicularis) yang hidup berkelompok dengan parasit dan ada yang mengandung dua atau tiga
jumlah yang cukup banyak, juga dapat spesies Nematota parasit. Data selengkapnya
menyebabkan tingginya prevalensi nematoda disajikan pada tabel 4.
parasit usus (Chapman et al., 2005).

Tabel 3. Prevalensi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang terinfeksi nematoda parasit usus
pada tiap kelompok usia
.
Kelompok Usia Ulangan Prevalensi (%)
1 2 3
Remaja 33,3 46,7 60,0 46,7 ± 10,9
Dewasa 23,3 30,0 34,4 29,2 ± 4,6

Tabel 4. Prevalensi nematoda parasit usus pada monyet ekor panjang di Desa Cikakak berdasarkan
infeksi tunggal dan infeksi majemuk.

Jenis Infeksi Nematoda parasit ∑sampel terinfeksi *) Prevalensi (%)


Infeksi tunggal Strongyloides sp. 19 26,03
Ascaris sp. 11 15,07
Trichuris sp. 9 12,33
Ancylostoma sp. 5 6,85
Oesophagustomum sp. 8 10,96
52 71,23
Infeksi Strongyloides sp. + Ascaris sp. 2 2,74
Majemuk Strongyloides sp. + Trichuris sp. 2 2,74
Strongyloides sp. + Ancylostoma sp. 2 2,74
Ascaris sp. + Trichuris sp. 5 6,85
Ascaris sp. + Ancylostoma sp. 2 2,74
Ascaris sp. + Oesophagustomum sp. 2 2,74
Trichuris sp. + Ancylostoma sp. 2 2,74
Trichuris sp. + Oesophagustomum sp. 2 2,74
Strongyloides sp. + Ascaris sp. + Trichuris sp. 1 1,37
Ascaris sp. + Trichuris sp. + Oesophagustomum 1 1,37
sp.
21 28,77

58
Majalah Ilmiah Biologi Biosfera : A Scientific Journal DOI: 10.20884/1.mib.2020.37.1.1136
Vol 37, No 1 Januari 2020 : 55 - 59

Berdasarkan hasil pengamatan dari 73 Simpulan


sampel terinfeksi nematoda parasit menunjukkan
52 sampel (71,23%) infeksi tunggal baik Pada monyet ekor panjang (Macaca
Strongyloides sp., Ascaris sp., Trichuris sp., fascicularis) yang ada di kawasan wisata Desa
Ancylostoma sp. maupun Oesopagustomum sp. Cikakak Kabupaten Banyumas ditemukan lima
Sisanya sebanyak 21 sampel (28,77) merupakan jenis nematoda parasit usus yang tergolong
infeksi majemuk gabungan dari dua atau tiga dalam “Soil Transmitted Helminth” yaitu
parasit tersebut. Hal ini menunjukkan infeksi dari Strongyloides sp., Ascaris sp., Trichuris sp.,
tiap jenis nematoda parasit usus pada monyet Ancylostoma sp., dan Oesophagustomum sp.
ekor panjang di desa wisata Cikakak tidak terjadi Prevalensi monyet ekor panjang yang terinfeksi
secara bersamaan. nematoda parasit usus cukup tinggi. Monyet ekor
panjang usia remaja mempunyai prevalensi yang
lebih tinggi dibandingkan monyet usia dewasa.
Infeksi nematoda parasit pada monyet ekor
panjang di kawasan wisata Cikakak menunjukkan
lebih banyak infeksi tunggal dari pada infeksi
majemuk.

Daftar Referensi Magurran, A.E., 2004. Measuring Biological


Diversity. Blackwell Publishing, Oxford, 256
Chapman, C. A., Gillespie, T. R., & Goldberg, T. p.
L. 2005. Primates and the ecology of their
infectious diseases: how will anthropogenic McAleece, N., Lambshead, P.J.D., & Paterson,
change affect host‐parasite interactions?. G.L.J., 1997. Biodiversity Pro. The Natural
Evolutionary Anthropology: Issues, News, History Museum, London.
and Reviews: Issues, News, and Reviews, Pumipuntu, N. 2018. Detection for potentially
14(4),pp 134-144. zoonotic gastrointestinal parasites in long-
Johnson-Delaney, C. A. (2009). Parasites of tailed macaques, dogs and cattle at
captive nonhuman primates. Veterinary Kosamphi forest park, Maha Sarakham.
Clinics: Exotic Animal Practice, 12(3), pp Veterinary Integrative Sciences, 16(2), pp
563-581. 69-77.

Dwipayanti, K. A., Oka, I. B. M., & Rompis, A. L. Rahmi, E., Hanafiah, M., Sutriana, A., Hambal,
2014. Infeksi Cacing Saluran Pencernaan M., & Wajidi, F. 2010. Insidensi nematoda
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) gastrointestinal dan protozoa pada monyet
Yang Diperdagangkan Di Pasar Satria ekor panjang (Macaca fascicularis) liar di
Denpasar. Buletin Veteriner Udayana, 6(1), Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Weh
pp 59-66. Sabang. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Peternakan, 13(6), pp 286-291.
Kusumamihardja, S., 1992. Parasit dan
Parasitosis pada Hewan Ternak dan Sibley, L. D. 2004. Intracellular Parasite Invesion
Hewan Piaraan di Indonesia. Bogor: Pusat Strategies. Science. 304(5668), pp. 248-
Antar Universitas Bioteknologi Institut 253.
Pertanian Bogor. Suin, N.M., 1997. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta
Kouassi, R.Y.W., McGraw, Y., Yao, P.K., Abou- (ID): Bumi Aksara.
Bacar, A., Julie, B., Bernard, P., Bassirou, Soulsby, E.J.L., 1986. Helminths, Arthopods, and
B., Eliezer, K. N., & Ermanno, C., 2015. Protozoa of Domesticated Animal. Seventh
Diversity and Prevalence of Gastrointestinal Editon. London. Bailliere Tindall.
Parasites in Seven Non-Human Primates of
the Taï National Park, Côte d’Ivoire. Valenta, K., Twinomugisha, D., Godfrey, K., Liu,
Parasite, 22,1 C., Schoof, V. A., Goldberg, T. L., &
Chapman, C. A. 2017. Comparison of
Li, M., Zhao, B., Li, B., Wang, Q., Niu, L., Deng, gastrointestinal parasite communities in
J., ... & Yang, G. 2015. Prevalence of vervet monkeys. Integrative zoology, 12(6),
gastrointestinal parasites in captive non‐ pp 512-520.
human primates of twenty‐four zoological
gardens in China. Journal of medical Zajac, A.M., & Conboy, G.A., 2012. Veterinary
primatology, 44(3), pp 168-173. Clinical Parasitology. 8th ed. John Wiley &
Sons, Inc. UK.

59

You might also like