Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)

ISSN : 2087-1333 (Online)

EKSTRAK ANTOSIANIN DARI UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) SEBAGAI


PEWARNA ALAMI PADA SEDIAAN APUSAN DARAH TEPI

Anthocyanin from Sweet Potatoes (Ipomoea batatas L.) as Natural Stain at Peripheral
Blood Smear
1
Subakir Salnus, 2Dzikra Arwie
1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panrita Husada Bulukumba

Koresponden : akil.ladzinrank@gmail.com/082393644353

ABSTRACT

The peripheral blood smear (SADT) is a human blood cell that is made smear and then
stained in a hematology examination to assess various elements of peripheral blood cells
such as erythrocytes, leukocytes and platelets. One guarantee of the validity of the results
of the SADT examination is the quality of the SADT coloring. This study aims to
investigate blood morphology in thin blood smears using anthocyanin extract from purple
sweet potato as a natural dye for Giemsa dye. This research is an experimental laboratory
by treating and comparing the morphological features of blood (erythrocytes, platelets
and leucocytes) in thin blood smears using giemsa staining and using alternative staining
of anthocyanin extract from purple sweet potato. Samples in the study using venous blood
collected in a vacuum tube using EDTA anticoagulant were then made as a thin blood
smear preparation. The results of this study indicated that only erythrosies had a fairly
good staining quality, while the quality of the platelets and leucocytes was not good. The
morphology of erythrocyte cells that are round or oval and from the side is like a disc
(bikonkaf) with a central acromia (pale color). Furthermore, several abnormalities of
erythrocyte cell are obtained such as elliptocytes (ovalocytes), schistocytes (helmet cell)
and burr cell so that the anthocyanin extract in purple sweet potato has the potential as
an alternative stain for erythrocyte cells in peripheral blood smears.
Keywords : Anthocyanin, Erythrocite, Staining

ABSTRAK

Sediaan Apus Darah Tepi (SADT) merupakan sel darah manusia yang dibuat apusan
kemudian diwarnai dalam pemeriksaan hematologi untuk menilai berbagai unsur sel
darah tepi seperti eritrosit, leukosit dan trombosit. Salah satu jaminan validitas hasil
pemeriksaan SADT adalah kualitas pewarnaan SADT. Penelitian ini bertujuan untuk
mengamati morfologi sel darah pada sediaan apusan darah tipis menggunakan ekstrak
antosianin dari ubi ungu sebagai pewarna alami pengganti pewarna Giemsa. Penelitian
ini merupakan eksperimen laboratorium dengan cara mengamati dan membandingkan
gambaran morfologi sel darah (eritrosit, trombosit dan leukosit) pada sediaan apusan
darah tipis menggunakan pewarnaan giemsa dan menggunakan pewarnaan alternatif
ekstrak antosianin dari ubi ungu. Sampel pada penelitian ini menggunakan darah vena
yang ditampung pada tabung vakum menggunakan antikoagulan EDTA kemudian dibuat
sebagai preparat apusan darah tipis. Hasil penelitian ini menunjukkan hanya eritrosi yang
memiliki kualitas pewarnaan yang cukup baik sedangkan kualitas pewarnaan trombosit
dan leukosit kurang baik. Adapun morfologi sel eritrosit normal yang diperoleh berbentuk

96
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1771
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

diskoid, bulat atau oval dan dari samping seperti cakram (bikonkaf) dengan sentral
akromia (berwarna pucat). Selain itu, diperoleh beberapa bentuk kelainan sel eritrosit
seperti eliptosit (ovalosit), sel skistosit/helmet dan sel burr sehingga ekstrak antosianin
pada ubi ungu memiliki potensial sebagai pewarnaan alternatif untuk sel eritrosit pada
sediaan apusan darah tepi.
Kata kunci : Antosianin, Eritrosit, Pewarnaan

PENDAHULUAN
Darah adalah suatu jaringan seperti eritrosit, leukosit dan trombosit.
tubuh yang berada pada kondisi Salah satu jaminan validitas hasil
konsistensi cair menyerupai sirup pemeriksaan SADT adalah kualitas
dengan berat jenis 1,055 dan memiliki pewarnaa SADT. Terdapat beberapa
kekentalan dua setengah kali dari air. metode pewarnaan SADT yang
Darah beredar dalam tubuh melalui suatu dianjurkan oleh The International
sistem tertutup (pembuluh darah). Council For Stadardization in
Fungsi darah yaitu sebagai alat transpor Hematology seperti Wright’s stain,
serta hemostasis. Sel darah putih Lieshman, May-Grünwald, dan
(leukosit) adalah sel yang terdapat dalam pewarnaan Giemsa (Nugraha, 2015).
darah, yang memiliki fungsi sebagai Pewarnaan Giemsa paling umum
pertahanan tubuh terhadap benda asing. digunakan, tetapi Giemsa memiliki
Biasanya leukosit tidak hanya satu jenis, kelemahan, yaitu kurang kuat mewarnai
tapi ada 5 jenis leukosit yang terdapat granula sel-sel seri granulosit. Selain itu,
dalam darah normal (Bain, 2017). Pada kandungan methylen blue, eosin, dan
pemeriksaan sel darah secara azur B bersifat tidak mudah terurai, dan
mikroskopik dapat diamati jenis sel menimbulkan limbah yang berbahaya
darah merah (eritrosit), sel darah putih (toxic) serta mudah terbakar (flameable).
(leukosit) serta keping darah (trombosit). Di era global saat ini, kesadaran
Hematologi merupakan bidang masyarakat terhadap bahan bersifat
studi kesehatan yang mempelajari organik dan berasal dari alam yang
tentang kodisi darah yang meliputi ramah lingkungan (eco-friendly) lebih
komponen darah, fungsi darah, struktur tinggi, sehingga diperlukan alternatif
darah, dan pembentukan darah. metode pewarnaan menggunakan bahan
Merupakan suatu pemeriksaan untuk alami, seperti dengan pemanfaatan zat
mengidentifikasi masalah dengan pewarna alami antosianin yang berasal
berbagai tes darah diagnostik dari ekstrak ubi ungu. Shuebkampet
laboratorium klinis untuk mendiagnosa (2011) telah menggunakan ekstrak
suatu kondisi pasien. Pemeriksaan bunga kertas (Butterfly-pea) untuk
dengan teknik mikroskopik yang mewarnai sel darah ayam, anjing, kuda,
berfungsi untuk mengamati morfologi dan merpati, hal ini membuktikan bahwa
sel darah bahkan komponen lain yang antosianin dapat digunakan sebagai
dapat memberikan informasi yang cukup pewarna SADT. Ubi jalar ungu memiliki
banyak dan bermakna terhadap keadaan kandungan pigmen antosianin yang
hematologi seseorang (Nugraha, 2017). tinggi dan lebih stabil daripada pigmen
Sediaan apusan darah tepi stroberi, kubis merah, perilla dan
(SADT) merupakan sel darah manusia tumbuhan lainnya. Dengan demikian,
yang dibuat apusan kemudian diwarnai ubi jalar ungu telah dianggap sebagai
dalam pemeriksaan hematologi untuk sumber antosianin yang baik (Khoo,
menilai berbagai unsur sel darah tepi 2017).

97
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1771
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

Proses ekstraksi merupakan dengan cara menguapkan pelarutnya


suatu teknik pemisahan suatu zat sehingga diperoleh ekstrak pekat
berdasarkan perbedaan distribusi antosianin. Pembuatan varian
kelarutannya (zat terlarut) terhadap dua konsentrasi pewarna antosianin
cairan pelarut atau lebih yang saling dilakukan dengan cara melarutkan
bercampur. Sedangkan proses maserasi ekstrak pekat kedalam akuabides dengan
merupakan teknik pemisahan zat target perbandingan berdasarkan rumus
dengan zat sisa berdasarkan prinsip pengenceran (M1.V1 = M2.V2)
kepolaran dimana zat target akan terlarut sehingga diperoleh konsentrasi 10, 20,
kedalam pelarut yang memiliki sifat 40, 60, 80 dan 100%.
polaritas yang sesuai dengan zat target. 2. Pengambilan Sampel Darah Vena
Pengambilan sampel darah vena
METODE menggunakan tabung vakum berisi anti-
koagulan EDTA dilakukan dengan cara
Desain, tempat dan waktu meletakkan lengan pasien pada posisi
Jenis penelitian yang digunakan lurus dan siku tidak dibengkokkan.
adalah penelitian deskriptif, yaitu Dipilih lengan yang paling sering
mengamati dan membandingkan melakukan aktivitas. Pasien diminta
gambaran morfologi sel darah (eritrosit, untuk mengepalkan tangan lalu
leukosit dan trombosit) pada sediaan memasang tourniquet sekitar ± 10 cm di
apusan darah tipis menggunakan atas lipat siku (tidak lebih dari 1 menit).
pewarnaan giemsa dan pewarnaan Selanjutnya dipilih bagian vena mediana
alternatif antosianin dari ubi ungu. cubiti. Bersihkan permukaan kulit yang
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium akan diambil darahnya dengan kapas
Analis Kesehatan Stikes Panrita Husada alkohol 70% dan dibiarkan kering
Bulukumba pada bulan Agustus- (jangan disentuh lagi). Bagian vena tadi
September 2020. ditusuk dengan lubang jarum
Metode pengambilan sampel menghadap keatas dengan sudut
dalam penelitian ini dilakukan dengan kemiringan antara jarum dan kulit
cara Simple Random Sampling (secara adalah 15o. menekan tabung vakum
acak). Populasi pada penelitian ini sehingga darah terisap ke dalam tabung.
adalah darah vena seluruh mahasiswa Selanjutnya melepaskan tourniquet dan
Prodi DIII Analis Kesehatan Stikes pasien diminta untuk melepaskan
Panrita Husada Bulukumba sebanyak kepalan tangan. Biarkan darah mengalir
229 orang. Sampel dalam penelitian ini ke dalam tabung sampai selesai. Jarum
adalah darah vena yang diambil dari ditarik lalu meletakkan kapas di atas
mahasiswa program studi DIII Analis bekas tusukan tersebut selama ± 2 menit.
Kesehatan Stikes Panrita Husada Setelah darah berhenti, kemudian bagian
Bulukumba berjumlah 30 orang. ini diplester selama ± 15 menit.
3. Pembuatan Preparat Apusan Darah
Langkah-Langkah Penelitian Tepi
1. Pembuatan Ekstrak Antosianin Darah pada tabung vakum EDTA
Pembuatan ekstrak antosianin terlebih dahulu dikocok keatas dan
dari ubi ungu dilakukan dengan cara kebawah agar plasma darah dapat
melarutkan parutan ubi ungu kedalam bercampur dengan sel-sel darah. Darah
pelarut metanol-HCl (pH 4) dan lalu diambil menggunakan pipet tetes
direndam selama 1x24 jam. Maserat dan diteteskan pada preparat (obyek
yang diperoleh selanjutnya dipekatkan glass). Selanjutnya obyek glass

98
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1771
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

diletakkan pada sudut 25°-30° pada


tetesan darah, kemudian ditarik lurus HASIL
sampai ujung preparat hingga Hasil penilaian pewarnaan
membentuk apusan yang tipis. SADT meliputi penilaian secara
4. Pewarnaan preparat Apusan Darah mikroskopik ditunjukkan pada gambar 1
Tepi menggunakan pewarnaan dan 2. Pada pewarnaan SADT
giemsa (kontrol) menggunakan pewarnaan ekstrak
Proses fiksasi dilakukan dengan antosianin variasi konsentrasi
meneteskan metanol ke atas preparat dan menunjukkan kualitas gambaran terbaik
dibiarkan selama 5 menit. Lalu pada konsentrasi 80%. Sedangkan pada
membuang sisa metanol. Selanjutnya variasi ekstrak antosianin konsentrasi
tahap pewarnaan dilakukan dengan 10, 20, 40 dan 60% gambaran sel darah
meneteskan larutan giemsa hingga yang ditunjukkan kurang jelas yaitu hasil
semua apusan tergenangi dan dibiarkan pewarnaan pucat dan latar belakang
selama 15-30 menit. Preparat dibilas pucat. Untuk variasi ekstrak antosianin
dengan air kemudian dikeringkan di konsentrasi 100% memiliki gambaran
udara. sel darah dengan hasil pewarnaan terlalu
5. Pewarnaan preparat Apusan Darah tebal dan latar belakang yang gelap.
Tepi menggunakan pewarnaan Adapun sel darah yang dapat diamati
ekstrak antosianin berdasarkan morfologi sel darah secara
Proses fiksasi dilakukan dengan mikroskopik, hanya eritrosi yang
meneteskan metanol ke atas preparat dan memiliki kualitas pewarnaan yang cukup
dibiarkan selama 5 menit. Lalu baik dimana morfologi sel eritrosit yang
membuang sisa metanol. Selanjutnya diperoleh berbentuk bulat atau oval dan
tahap pewarnaan dilakukan dengan dari samping seperti cakram (bikonkaf)
meneteskan ekstrak antosianin dengan sentral akromia (berwarna
konsentrasi 100% hingga semua apusan pucat), lapang pandang bersih tanpa sisa
tergenangi dan dibiarkan selama 15-30 zat pewarna, dan sel-sel yang
menit. Preparat dibilas dengan air ditunjukkan tidak saling tumpang tindih.
kemudian dikeringkan di udara. Sedangkan kualitas pewarnaan
Proses pembuatan preparat trombosit dan leukosit kurang jelas
dengan variasi ekstrak antosianin pada sehingga gambaran yang diperoleh
konsentrasi 80-10% menggunakan kurang baik.
prosedur yang sama seperti diatas.
6. Pengamatan dibawah mikroskop PEMBAHASAN
Preparat yang telah dibuat Pada pewarnaan SADT
kemudian diberi minyak imersi lalu menggunakan pewarnaan ekstrak
diamati dibawah mikroskop dengan antosianin variasi konsentrasi
perbesaran 100x. menunjukkan kualitas gambaran terbaik
pada konsentrasi 80%, hal ini
Pengolahan dan analisis data kemungkinan disebabkan karena jumlah
Data yang diperoleh dari komponen senyawa antosianin dapat
penelitian ini disajikan dalam bentuk saling berinteraksi dengan sel eritrosit
data deskriptif kualitatif berupa dengan baik, selain itu sifat keasaman
gambaran morfologi sel darah di pada senyawa antosianin yang memiliki
deskripsikan secara subjektif kecenderungan kesesuaian dengan
berdasarkan gambaran yang ditampilkan keadaan asam pada eritrosit membuat
pada pengamatan dibawah mikroskop. interaksinya semakin baik. Pada keadaan

99
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1771
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

ini, senyawa antosianin dapat terikat KESIMPULAN


dengan baik di bagian permukaan dari Penggunaan pewarna alami
sel eritrosit sehingga sel eritrosit dapat ekstrak antosianin dari ubi ungu pada
teramati dengan baik dibawah Sediaan apusan darah tepi menunjukkan
pengamatan miksorkop. sel darah merah (eritrosit) yang cukup
Pada pewarnaan ekstrak baik namun tidak dapat mewarnai
antosianin variasi konsentrasi 100%, trombosit dan leukosit sehingga ekstrak
memiliki keadaan lapangan pandang antosianin memiliki potensi untuk
yang kurang jelas dimana sel eritrosit digunakan sebagai pewarna alternatif
terwarnai dengan sangat tebal dan pada pengamatan sel darah merah
tampak saling bertumpuk sehingga (eritrosit).
kurang baik teramati dibawah
mikroskop. Selain itu latar belakang SARAN
yang cukup gelap kemungkinan Sebaiknya melakukan penelitian
disebabkan oleh pewarnaan ekstrak lebih lanjut mengenai penambahan
antosianin yang masih tersisa pada saat komponen zat pewarna pada ekstrak
pembilasan. antosianin yang ingin dijadikan sebagai
Berdasarkan penelitian ini, pewarna terhadap sel leukosit dan
semua konsentrasi ekstrak antosianin trombosit.
pada SADT tidak dapat mengamati
trombosit dan leukosit. Hasil yang UCAPAN TERIMA KASIH
diamati berupa lapang pandang yang Ucapan terima kasih diberikan kepada
terlihat buram, pucat atau kecoklatan ketua Yayasan Panrita Husada
sehingga tidak didapatkan sel trombosit Bulukumba, ketua STIKES Panrita
dan leukosit. Hal ini dikarenakan pH Husada Bulukumba, Laboratorium
asam dari larutan mendegradasi Analis Kesehatan serta seluruh pihak
membran sel trombosit dan leukosit, yang telah membantu tim peneliti
sehingga leukosit menjadi rusak dan menyelesaikan penelitian ini.
tidak terwarnai, namun hanya sel
ertirosit yang dapat terwarnai dalam DAFTAR PUSTAKA
keadaan larutan yang asam karena sel Bain, Barbara Jane. 2017. Hematologi
eritrosit lebih tahan terhadap asam. Kurikulum Inti. EGC.
Pewarna giemsa memiliki sifat pewarna Khoo, H.E., Azlan, A., Tang, S.T., Lim,
kation (basa) azure B yang berfungsi S.M. 2017. Anthocyanidins and
untuk mewarnai trombosit dan warna anthocyanins: colored pigments as
biru-ungu pada nukleuprotein, granula food, pharmaceutical ingredients,
basofil dan granula neutrophil. Selain and the potential health benefits.
itu, pewarna giemsa juga memiliki sifat Food Nutr. Res. 61, 1654–1661.
pewarna anion (asam) seperti Eosin Y McKenzie, S.B. 2014. Clinical
yang dapat memberikan warna merah Laboratory Hematology. Pearson
atau orange pada eritrosit dan granula Education Inc. New Jersey.
eosinofil serta mewarnai inti sel Nugraha, G. 2015. Panduan Praktikum
(McKenzie, 2014). Laboratorium Hematologi Dasar.
Selain morfologi eritrosit normal, Jakarta. Trans Info Media.
hasil pengamatan juga diperoleh Nugraha, G. 2017. Panduan
beberapa bentuk kelainan sel eritrosit pemeriksaan Laboratorium
seperti eliptosit (ovalosit), sel Hematologi Dasar (A. M@ftuhin
skistosit/helmet dan sel burr. (Ed.); 2nd ed.). CV. Trans Info

100
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1771
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

Media. Dye on Animal Blood Smear


Suebkhampet, A. dan Sotthibandhu, P. Staining. Suranae Journal of
2012. Effect of Using Aqueous Science Technology. 19(1): 15-19.
Crude Extract from Butterfly Pea Thailand.
Flower (Clitoria ternatea L.) as a

101
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1771
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

a b c

d e f

Gambar 1 Hasil Pengamatan Sediaan Apusan Darah Tepi Pewarnaan


Ekstrak Antosianin Variasi Konsentrasi Secara Mikroskopik
Perbesaran 100x (a) Konsentrasi 10%, (b) Konsentrasi 20%,
(c) Konsentrasi 40%, (d) Konsentrasi 60%, (e) Konsentrasi
80% Dan (F) Konsentrasi 100%.

a b

102
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1771
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

c d

Gambar 2 Hasil Pengamatan SADT (a) Pewarnaan Giemsa 10%, (b)


Kelainan Bentuk Eritrosit Eliptosit/Ovalosit, (c) Kelainan
Bentuk Eritrosit Skistosit/Helmet, (d) Kelainan Bentuk Eritrosit
Sel Burr.

103
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1771

You might also like