Professional Documents
Culture Documents
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
Endah Kartikawati
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM. No. 3. Ragunan, Jakarta 12550 - Indonesia Telp.: 021-7806131
e-mail: endahasucipto@yahoo.com
Naskah diterima tanggal 6 Agustus 2014, direvisi tanggal 1 Oktober 2014, disetujui tanggal 31 Oktober 2014
Abstract
In today's global trade, Quarantine Agriculture plays a strategic role to protect local agricultural products and food
safety. As the impact of world trade agreements, where Indonesia as a member of the organization must obey the rules
of world trade, which are non-tariff policies for export and import procedures, including agricultural products. And as a
result, Indonesian agricultural products that are still in the growth and development will experience a difficult situation.
Agricultural Quarantine Agency will become the spearhead for export and import procedures to anticipate the tariff-free
market. However, with the limited government’s resources in providingquarantine services throughout the exit and entrance
in all parts of Indonesia, the Indonesian community participation in quarantine become indispensable. Public awareness
program be the way to increase public participation in the quarantine issues. This study aimed to evaluate public awareness
programs that being implemented by using the method of communication audits and seek suitable strategic formula for public
awareness programs in the future. This research used a descriptive method. The respondents came from the internal that
have the scope of work to communicate with the public, and from external that selected by purposive sampling method. Data
were analyzed using descriptive methods, internal analysis, external analysis, IE analysis, SWOT analysis and QSPM. Data
represent the attitudes and perceptions of people that passing on the exit and entry NKRI’s territory (traveler), which will
be used to develop communication strategies and public awareness programs that appropriate for Agricultural Quarantine
Agency in the future.
Abstrak
Pada perdagangan global saat ini, tindakan Karantina Pertanian memegang peranan strategis untuk melindungi produk
pertanian lokal dan keamanan pangan. Sebagai dampak dari perjanjian perdagangan dunia, di mana Indonesia sebagai
anggota dari organisasi harus menaati aturan perdagangan dunia ini, antara lain kebijakan nontarif untuk prosedur
ekspor dan impor termasuk produk pertanian. Dan sebagai dampaknya, produk pertanian Indonesia yang masih dalam
pertumbuhan dan perkembangan akan mengalami situasi yang sulit. Badan Karantina Pertanian akan menjadi ujung tombak
pada prosedur ekspor dan impor untuk mengantisipasi pasar bebas nontarif. Namun demikian, dengan adanya keterbatasan
sumber daya pemerintah dalam menyediakan layanan karantina di seluruh pintu keluar dan masuk di seluruh wilayah
Indonesia, maka partisipasi masyarakat Indonesia dalam hal karantina menjadi sangat dibutuhkan. Program kesadaran
publik menjadi jalan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap isu karantina. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi program kesadaran publik yang sedang dilaksanakan dengan menggunakan metode audit komunikasi dan
mencari formulasi strategis yang sesuai untuk program kesadaran publik pada masa mendatang. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif. Responden berasal dari internal yang memiliki ruang lingkup kerja berkomunikasi dengan publik, dan
eksternal yang dipilih dengan metode sampling purposif. Data dianalisis menggunakan metode dekriptif, analisis internal,
analisis eksternal, analisis IE, analisis SWOT dan QSPM. Data merepresentasikan sikap dan persepsi masyarakat yang lalu-
lalang pada pintu keluar dan masuk wilayah NKRI (traveller), yang akan digunakan untuk menyusun strategi komunikasi
dan program kesadaran publik yang sesuai bagi Badan Karantina Pertanian di masa mendatang.
127
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
128
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
129
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
130
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
131
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
132
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
pelanggan, produk atau jasa, pasar, teknologi, teknologi, dan ekologi yang berasal dari luar
pertumbuhan dan profitabilitas, filosofi, konsep dan biasanya tidak terkait dengan situasi
diri, public image, dan karyawan. Pernyataan operasi suatu perusahaan tertentu.
misi minimal harus berisi aspek pelanggan, Menurut Hubeis dan Najib (2008),
produk atau jasa yang ditawarkan. analisis lingkungan diperlukan berdasarkan
Menurut Susanto (2007), visi adalah pertimbangan bahwa organisasi dewasa ini
sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita- lebih merupakan suatu sistem yang terbuka.
cita di masa depan yang harus dimiliki sebelum Oleh karena itu, organisasi sangat dipengaruhi
disusun rencana bagaimana mencapainya. Visi dan berinteraksi secara konsisten dengan
tidak menerangkan secara spesifik mengenai lingkungan yang melingkupinya. Tujuan
cara-cara yang digunakan untuk mencapai dilakukan analisis lingkungan antara lain
cita-cita tersebut. Kotter (1997) menjelaskan adalah untuk menyediakan kemampuan
bahwa visi perusahaan merupakan keinginan menanggapi masalah-masalah kritis dalam
perusahaan yang bersifat ideal yang dirumuskan lingkungan bagi manajemen perusahaan,
secara seksama, yang menentukan arah atau menyelidiki kondisi masa depan lingkungan
keadaan masa depan. dan memasukkannya dalam pengambilan
Visi yang benar merupakan gagasan yang keputusan organisasi, dan mengenali masalah-
sangat ampuh yang dapat membuat loncatan masalah mendesak saat ini yang nyata bagi
awal ke masa depan dengan memadukan perusahaan dan memberikan prioritas terhadap
segala sumber daya untuk mewujudkan visi masalah tersebut, serta mengembangkan suatu
tersebut. Visi yang benar memiliki daya rencana untuk mengatasinya.
tarik dan menyebabkan orang lain membuat David (2006) menyebutkan analisis
komitmen, membangkitkan tenaga dan eksternal sebagai audit eksternal yang
semangat, mampu menciptakan makna bagi bertujuan untuk mengembangkan daftar yang
kehidupan perusahaan, mampu menciptakan terbatas tentang peluang yang dapat memberi
standar untuk mengukur keberhasilan, dan manfaat dan ancaman yang harus dihindari.
menjadi jembatan utama antara apa yang Audit atau analisis eksternal hanya ditujukan
dikerjakan perusahaan sekarang dengan apa untuk mengidentifikasi variabel kunci atau
yang diinginkan perusahaan di masa depan faktor eksternal strategis yang menawarkan
(Suyanto, 2007). respon yang dapat dijalankan. Perusahaan
Selain itu juga dibahas mengenai harus dapat merespon secara agresif atau
analisis eksternal dan internal. Lingkungan defensif terhadap faktor-faktor tersebut dengan
eksternal adalah faktor-faktor di luar kendali memformulasikan strategi yang mengambil
perusahaan yang dapat memengaruhi pilihan keuntungan dari peluang eksternal atau
arah dan tindakan, struktur organisasi, dan yang meminimalkan pengaruh dari ancaman
proses internal perusahaan. Lingkungan potensial. Untuk menjalankan audit atau
eksternal terdiri dari lingkungan jauh, analisis eksternal, perusahaan harus mendapat
lingkungan industri, dan lingkungan operasi informasi tentang pesaing dan informasi
(Pearce & Robinson, 2007). Lingkungan jauh tentang kondisi ekonomi, sosial, budaya,
perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
pada dasarnya berada di luar perusahaan dan hukum, dan teknologi.
terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama Analisis internal adalah upaya untuk
yang biasa diperhatikan adalah faktor politik, mengetahui kemampuan organisasi dalam
ekonomi, sosial, dan teknologi. Pearce dan menjalan dan mencapai kinerja. Analisis ini
Robinson (2007) mengategorikan lingkungan terdiri dari konfigurasi internal (kepemimpinan,
jauh sebagai faktor ekonomi, sosial, politik, praktek GCG, struktur organisasi, praktik
133
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
134
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
135
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
tersebut bisa saja mendapat gangguan dari luar yang ditemukan adalah adanya dukungan
(distortion) berupa stereotype, halo effect, first pemerintah daerah dalam penyediaan kredit,
imppression atau jumping to conclusion, yang naiknya konsumsi daging, tingginya tingkat
dapat menyebabkan terjadi penyimpangan harga daging sapi, dan teknologi yang terus
pada persepsi individu (Pasla & Desy 2004). berkembang. Strategi pilihan pengembangan
Penelitian ini menggunakan beberapa yang didapatkan adalah melalui strategi
penelitian terdahulu yang menjadi salah satu pengembangan sentra produksi dengan salah
dasar penyusunan penelitian ini. Penelitian satu saran melengkapi sarana dan prasarana
tersebut antara lain dilakukan oleh Gafar penunjang di wilayah produksi, membangung
(2003), yang melakukan penelitian tentang RPH yang representatif dan meat shop untuk
strategi pengembangan ternak sapi potong mendorong dan mempercepat peningkatan
berwawasan agribisnis di provinsi Sumatera produksi ternak.
Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari Nurlela (2002) melakukan penelitian
delapan alternatif strategi yang tersedia melalui tentang penetapan komoditas ternak ruminansia
analisis Matriks Threat Opportunity Weakness unggulan dan strategi pengembangannya
Strenght/ TOWS, strategi yang dapat digunakan di kabupaten Garut. Teknik penetapan
adalah melalui strategi pengembangan usaha komoditas ternak unggulan menggunakan
ternak sapi potong melalui penerapan konsep MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)
kawasan. Pemilihan alternatif dilakukan dan menghasilkan jenis ternak sapi perah
menggunakan analisis QSPM (Quantitative sebagai prioritas komoditas ruminansia
Strategic Planning Matrix). Hasil analisis unggulan. Analisis eksternal menghasilkan
eksternal dan internal hanya diplotkan dalam beberapa peluang seperti adanya kredit lunak,
matriks evaluasi faktor eksternal dan internal tingginya harga susu, besarnya potensi pasar,
untuk menentukan skor tertimbang masing- perkembangan teknologi dan informasi,
masing. Strategi pilihan menghasilkan saran- serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi
saran berupa penguatan koordinasi antar dan kerjasama dengan pihak lain. Ancaman
instansi terkait di lingkungan pemerintah yang dihadapi adalah persaingan produk dari
propinsi Sumatera Barat, pembuatan forum luar, kondisi politik dan keamanan, turunnya
untuk melakukan sinkronisasi pengembangan populasi ternak betina, alih fungsi lahan,
kawasan peternakan, sosialisasi program dan ketersediaan pakan konsentrat, dan wabah
identifikasi faktor pendukung pengembangan penyakit. Dengan menggunakan analisis
kawasan, dan pelaksanaan integrasi vertikal matriks SWOT dihasilkan tujuh alternatif
dengan pihak terkait untuk menciptakan iklim strategi. Penentuan prioritas utama dilakukan
investasi yang kondusif. dengan menggunakan analisis QSPM dan
Hermawan (2002) meneliti hal yang menghasilkan strategi pengembangan usaha
relatif sama dengan Gafar (2003) namun untuk ternak sapi perah melalui KUNAK (Kawasan
provinsi Riau yaitu strategi pengembangan Usaha Peternakan).
ternak sapi berorientasi agribisnis dalam Noer TA (2002) meneliti tentang strategi
rangka meningkatkan ketahanan pangan di pengembangan sapi potong di kawasan
provinsi Riau. Perbedaannya terdapat pada sentra produksi Koto Hilalang kabupaten
penggunaan analisis CPM (Competitive Profile Agam propinsi Sumatera Barat. Metode yang
Matrix) untuk menentukan wilayah yang digunakan untuk menghasilkan alternatif-
menjadi prioritas pertama (yang menghasilkan alternatif strategi hampir sama dengan
prioritas pada kabupaten Rokan Hulu) dalam penelitian-penelitian di atas yaitu analisis
pengembangan ternak sapi dan teknik ISM eksternal dan internal serta analisis matriks
(Intepretative Structural Model) untuk SWOT kecuali pada penentuan alternatif
analisis kelembagaan. Peluang paling besar strategi yang menggunakan metode Proses
136
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
Hierarki Analisis (PHA). Alternatif strategi usaha, integrasi usaha, pengembangan unit
yang dihasilkan berdasarkan kombinasi analisis usaha sampingan, efisiensi di segala bidang,
eksternal, internal, dan SWOT adalah strategi pengawasan kualitas terpadu, restrukturisasi,
investasi atau modal yang terus dikembangkan, serta aliansi dan joint venture.
strategi kerjasama memperkuat kelompok Keempat penelitian terdahulu di atas
peternak sapi, strategi peningkatan teknologi adalah penelitian strategis terkait dengan bidang
peternak sapi, strategi peningkatan posisi agribisnis, sementara itu beberapa pengkajian
peternak dalam pemasaran sapi, dan strategi penelitian yang terkait dengan penelitian
diversifikasi lahan rumput. Hasil analisis PHA strategis yang mempertimbangkan sikap,
menunjukkan bahwa prioritas utama strategi perilaku dan persepsi adalah pada Heru (2003)
pengembangan agribisnis sapi potong adalah yang melakukan penelitian tentang persepsi
melalui pengembangan terus menerus terhadap nasabah terhadap produk tabungan dan bank
investasi atau modal usaha dan penguatan serta implikasinya terhadap strategi pemasaran
kerjasama kelompok peternak sapi di kawasan pada bank BTN kantor cabang Bogor. Dalam
sentra produksi Koto Hilalang. menganalisi persepsi menggunakan analisis
Keempat penelitian tersebut relatif lebih citra untuk melihat atribut bank yang terdiri
fokus pada penentuan strategi pengembangan dari jaminan keamanan, fasilitas tabungan,
agribisnis sapi potong di tingkat makro yaitu lokasi kantor, kecepatan pelayanan, dan
pada level kabupaten atau provinsi dan tidak keramahan petugas. Sementara untuk persepsi
menyentuh level pelaku utama di lapangan nasabah atas atribut tabungan masing-masing
yaitu pengusaha atau perusahaan. Penelitian bank yaitu suku bunga, kemudahan penarikan,
yang berkaitan dengan agribisnis sapi potong hadiah, salah satu syarat pemberian kredit dan
dan lebih fokus pada penentuan strategi di promosi. Dari hasil analisis ideal dan persepsi
tingkat perusahaan dilakukan oleh Zulmaneri nasabah dapat ditarik kesimpulan bahwa
(2001) yaitu mengenai strategi pengelolaan atribut bank yang mendapat persepsi yang
rumah potong hewan PD Dharma Jaya dalam baik dari responden untuk Bank BTN adalah
rangka peningkatan mutu daging segar di keamananan pelayanan, keramahan petugas
wilayah DKI Jakarta. Tujuan penelitian dan persepsi yang buruk adalah fasilitas dan
Zulmaneri (2001) adalah mengidentifikasi dan lokasi kantor.
menganalisa faktor-faktor yang memengaruhi Kemudian, Sudiyono (2008) dalam kajian
strategi pengelolaan RPH PD Dharma Jaya, motivasi dan komunikasi dalam meningkatkan
memberikan saran-saran perbaikan manajemen kualitas informasi dan kependudukan di suku
pengelolaan RPH, dan merekomendasikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
prioritas strategi yang tepat untuk diterapkan Jakarta Utara. Informasi dipandang sebagai
perusahaan. sumber daya organisasi sangat dibutuhkan
Dalam penelitian ini, hasil matriks untuk menentukan arah kebijakan dalam
evaluasi faktor eksternal dan internal diplotkan upaya mencapai tujuan. Penelitian ini
dalam matriks internal dan eksternal (Matriks bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan
I/ E) untuk mengetahui posisi perusahaan dan komunikasi dengan kualitas informasi
jenis strategi yang cocok untuk diterapkan. kependudukan, hubungan motivasi dengan
Hasil analisis Matriks I/ E dilanjutkan dengan kualitas informasi kependudukan dan kondisi
analisis SWOT untuk langsung menentukan motivasi, komunikasi dan kualitas informasi
prioritas strategi (tanpa melalui analisis kependudukan. Dari hasil temuan penelitian
QSPM atau PHA seperti dalam penelitian ini adalah Suku Dinas Kependudukan
yang dijelaskan sebelumnya). Dari analisis dan Catatan Sipil dituntut untuk dapat
tersebut, prioritas strategi pengelolaan RPH memberikan informasi kependudukan yang
yang perlu dilakukan adalah melalui kemitraan berkualitas, tepat waktu dan lengkap. Untuk
137
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
itu dimanfaatkan teknologi informasi secara mitra dagang terhadap komoditas pertanian
online, peningkatan aspek komunikasi dan yang bermutu dan aman. Komoditas-komoditas
motivasi yang erat hubunganya dengan yang masuk wilayah suatu Negara secara
kualita informasi kependudukan hanya dapat di illegal, termasuk komoditias pertanian
dilakukan pada kelompok pegawai dengan biasanya memiliki masalah dalam kandungan
pendidikan minimal SLTA. bahan berbahaya atau tidak aman, merupakan
Sementara itu, pengkajian penelitian komoditas yang sebenarnya tidak diperlukan
yang terkait dengan rancang bangun atau master oleh Negara tersebut namun dengan maksud
plan adalah Salim (2008) dalam Rancang merusak keseimbangan harga di Negara
Bangun (master plan) infrastruktur Terminal tersebut serta adanya kandungan hama dan
Agribisnis DKI Jakarta mengkaji kebutuhan penyakit, khususnya pada komoditas pertanian
sarana dan prasarana pendukung terminal yang belum terdapat di Negara tersebut.
agribisnis dengan melakukan patok duga pada Mencegah-tangkal produk impor tidak saja
terminal agribisnis di negara lain sehingga berdampak pada pengamanan secara ekonomi
didapatkan desain fisik minimal agar terminal namun juga pada perlindungan kesehatan dan
agribisnis dapat berkembang dengan baik. keselamatan masyarakat.
Penelitian-penelitian tersebut relatif lebih Visi tersebut kemudian dituangkan
fokus pada aspek persepsi, komunikasi dan dalam kerangka misi yakni tangguh dan
kajian perencanaan strategik. Namun demikian terpercaya dalam menjaga kelestarian sumber
belum dapat dikatagorikan produk jasa yang daya alam pertanian serta amanah dalam
bersifat layanan publik seperti halnya layanan mengemban undang-undang perkarantinaan
jasa publik dari Badan Karantina Pertanian. Indonesia. Kehumasan sebagai salah unit kerja
Pendekatan metodologi penelitian keduanya memiliki misi untuk senantiasa meningkatkan
dapat memperkaya penelitian yang akan dukungan serta partisipasi aktif masyarakat
dilakukan. terhadap upaya perlindungan kekayaan alam
Dasar pemikiran dari perencanaan hayati dan perekonomian bangsa. Dalam
formulasi strategi komuniasi pada program menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang
kehumasan ini berawal dari keinginan untuk senantiasa berhubungan dengan masyarakat,
mengoptimalkan fungsi kehumasan Badan maka persepsi dan sikap di masyarakat
Karantina Pertanian dikarenakan dengan menjadi salah satu faktor yang di analisa dan
rendahnya tingkat awareness masyarakat di pertimbangkan dalam hal pengambilan
terhadap perlindungan sumber daya alam keputusan di penyusunan dan pelaksanaan
pertanian dan perekonomian bangsa. program kehumasan. Selanjutnya dilakukan
identifikasi internal faktor dan eksternal faktor,
Secara umum kerangka pemikiran pembuatan matriks IE, pemilihan alternatif
konseptual strategi kehumasan ini dapat strategi dengan menggunakan matriks TOWS
dijelaskan melalui alur berpikir yang dimulai dan prioritas strategi yang paling sesuai dengan
dari visi dan misi Badan Karantina Pertanian QSPM, seperti terlihat pada Gambar 2.
yang pada intinya menghendaki sebagai
pelayan publik di bidang perlindungan sumber Penelitian ini dilakukan di kantor pusat
daya alam pertanian dan perekenomian Badan Karantina Pertanian, UPT Bandar Udara
bangsa mendapat dukungan dan partisipasi Soekarno Hatta dan Bandar Udara Polonia,
masyarakat sehingga akan makin berkurangnya Medan. Waktu penelitian mulai minggu ke-2
penyelundupan komoditas-komoditas bulan Januari dan minggu ke-1 bulan Februari
pertanian yang ilegal dan tidak aman dari 2013. Metode penelitian yang digunakan
hama penyakit hewan dan tumbuhan serta adalah metode deskriptif dengan pendekatan
meningkatnya tingkat kepercayaan negara studi kasus.
138
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
2 Data Sekunder
2.1. Kompilasi Hasil Survei Public Awareness Badan Karantina Pertanian Data lembaga
139
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan Matriks Evaluasi Faktor Internal seperti
gambaran yang jelas tentang hal-hal yang dapat dilihat pada tabel 3, digunakan untuk
berkaitan dengan objek penelitian. Penilaian mengetahui faktor-faktor internal yang
bobot dilakukan dengan menggunakan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan
metode perbandingan berpasangan lembaga yang dianggap penting (strategis).
(pairwise comparison). Langkah-langkah Tahapan pembuatan matriks ini sama
penyelesaiannya adalah sebagai berikut: dengan pembuatan matriks evaluasi faktor
a. Mengindentifikasi faktor strategis eksternal. Penentuan bobot dilakukan dengan
internal dan eksternal dalam suatu menggunakan metode paired comparison. Hasil
matriks. akhir dari perhitungan matriks menunjukan
posisi internal lembaga (lemah atau kuat).
b. Mengisi matriks dengan skala Nilai patokan yang digunakan adalah 2,5.
perbandingan berpasangan. Posisi internal perusahaan dikatakan kuat jika
Untuk menentukan bobot setiap variabel nilai rata-rata skor tertimbangnya lebih besar
digunakan skala 1,2 dan 3 sebagai berikut: dari 2,5 dan sebaliknya dikatakan lemah jika
Nilai 1 : Jika indikator horisontal kurang nilai rata-rata skor tertimbangnya lebih kecil
penting dari indikator vertikal. dari 2,5.
Nilai 2 : Jika indikator horisontal sama Tahapan pada matriks IFE dikembangkan
penting dengan indikator vertikal. dalam lima tahap, sebagai berikut :
Nilai 3 : Jika indikator horisontal lebih 1. Mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan
penting dari indikator vertikal. (strengths) dan kelemahan (weakness)
melalui pengisian kuesioner oleh para
Bobot tiap variabel diperoleh dengan
responden.
menentukan nilai setiap variabel terhadap
jumlah nilai keseluruhan variabel dengan 2. Menentukan bobot (weight) dari critical
menggunakan rumus : success factors tadi dengan bobot
berkisar dari 0,0 (tidak penting) hinga 1,0
ai = xi/∑ni=1Xi
(sangat penting) untuk masing-masing
Keterangan : faktor. Bobot yang diberikan kepada
I = 1,2,3,n masing-masing faktor mengindikasikan
tingkat penting relatif dari faktor
ai = Bobot Variabel ke-i
terhadap keberhasilan lembaga dalam
Xi = Nilai Variabel ke-i industri. Faktor yang dianggap memiliki
N = Jumlah Variabel pengaruh paling besar dalam kinerja
organisasi diberikan bobot yang paling
tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama
dengan 1,0.
Tabel 2. Pembobotan Terhadap Faktor
3. Menentukan peringkat (rating) antara 1
Internal dan Eksternal
sampai 4 bagi masing-masing faktor untuk
menunjukkan apakah faktor tersebut
No. Faktor A B C ….. Jml Bobot merupakan kelemahan utama (peringkat
Strategis
= 1), kelemahan biasa (peringkat = 2),
1. A kekuatan biasa (peringkat = 3), kekuatan
2. B
utama (peringkat = 4). Kekuatan harus
3. C
n. ……….
mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan
TOTAL 1 kelemahan harus mendapatkan peringkat
1 atau 2.
140
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
4. Mengalikan nilai bobot dan peringkat Tahapan pada Matriks EFE adalah
dari masing-masing faktor untuk sebagai berikut :
menentukan rata-rata tertimbang untuk 1. Mengindetifikasikan faktor-faktor
masinga 4,0 masing-masing variabel. eksternal yang mencakup peluang
5. Menjumlahkan rata-rata tertimbang (opportunities) dan ancaman (threats)
untuk masing-masing variabel untuk melalui pengisian kuesioner pada
mendapatkan total rata-rata tertimbang responden.
bagi perusahaan. Total rata-rata 2. Menentukan bobot (weight) dari critical
tertimbang berkisar antara 1,0 hingga 4,0 for success factor tadi dengan bobot
dengan rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga
dibawah 2,5 menggambarkan lembaga 1,0 (sangat penting) untuk masing-
lemah secara internal, sedangkan nilai masing faktor. Jumlah seluruh bobot
yang berada di atas 2,5 menunjukkan harus sama dengan 1,0. Bobot yang
posisi internal yang kuat. diberikan kepada masing-masing
faktor mengindikasikan tingkat penting
Tabel 3. Matriks Evaluasi Faktor Internal relative dari faktor terhadap keberhasilan
perusahaan. Faktor yang dianggap
Faktor Bobot Peringkat Rata-rata memiliki pengaruh paling besar dalam
Internal Tertimbang
kinerja organisasi diberikan bobot yang
Kekuatan Skala 3-4 Perkalian paling tinggi.
Bobot dan
1. Peringkat
3. Menentukan peringkat (rating) setiap
2. critical success factors antara 1 sampai
3. 4. Rating adalah seberapa besar
Kelemahan Skala 1- 2 Perkalian perusahaan dalam merespon faktor-
Bobot dan faktor eksternal. Nilainya didasarkan
1. Peringkat pada kondisi perusahaan. Pada faktor
2. eksternal ini peluang dan ancaman
3. diberikan peringkat 1,2,3 dan 4 dengan
TOTAL 1,0
kriteria sebagai berikut : peringkat 4,
adalah respon luar biasa, peringkat 3
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal seperti adalah respon di atas rata-rata, peringkat
pada tabel 4, digunakan untuk mengevaluasi 2 adalah respon rata-rata dan peringkat 1
faktor-faktor strategik eksternal perusahaan adalah respon di bawah rata-rata. Pada
berupa peluang dan ancaman. Faktor-faktor faktor eksternal baik peluang maupun
eksternal yang dikaji didapat dari hasil studi dan ancaman dapat memperoleh peringkat
hasil survei terutama berkaitan dengan masalah yang sama 1, 2, 3 dan 4 yang ditentukan
politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Setiap oleh para responden.
faktor strategik yang telah diidentifikasikan 4. Mengalikan nilai bobot dan peringkat dari
diberikan bobot (jumlah seluruh bobot adalah masing-masing faktor untuk menentukan
1) dan rating dengan skala 1 sampai 4 untuk nilai tertimbang untuk masing-masing
menentukan skor tertimbang. Penentuan bobot variabel.
untuk setiap faktor menggunakan metode
5. Menjumlah semua nilai tertimbang untuk
paired comparison. Skor tertimbang yang
mendapatkan nilai total bagi perusahaan.
dihasilkan menunjukkan kemampuan respon
Nilai total 4,0 mengindikasikan bahwa
terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan merespon dengan cara yang
oleh perusahaan.
141
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
142
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi table berarti hubungannya sangat kuat (ada
WT menggambarkan strategi yang berusaha ketergantungan) tetapi apabila harga Chi-
meminimalkan kelemahan dan menghindari Square lebih kecil atau sama dengan tabel
ancaman yang ada (Rangkuti, 2008). berarti hubungannya lemah (tidak ada
Matriks Perencanaan Strategik hubungan sama sekali atau saling bebas).
Kuantitatif (QSPM) digunakan untuk memilih
strategi pilihan dari beberapa alternatif strategi
yang dihasilkan melalui analisis SWOT HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan dengan menggunakan analisis QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix). Faktor eksternal strategis merupakan
QSPM merupakan suatu teknik yang secara faktor yang berpengaruh terhadap
objektif mengindikasikan alternatif strategi kesinambungan program kehumasan Badan
mana yang terbaik. QSPM memungkinkan Karantina Pertanian yang terdiri dari peluang
evaluasi alternatif strategi berdasarkan faktor dan ancaman. Peluang dan ancaman tersebut
eksternal dan internal strategik yang telah dihasilkan dari hasil wawancara dengan pihak
diidentifikasi sebelumnya. Penggunaan QSPM internal dan didiskusikan secara pararel dengan
membutuhkan penilaian intuitif yang baik. pimpinan untuk menentukan faktor mana
Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik saja yang relevan dengan penelitian ini. Dari
relatif dari berbagai strategi (David, 2006). diskusi awal, terbentuk masing-masing lima
Uji Chi digunakan untuk menguji faktor peluang dan ancaman.
independensi antara dua variabel, di mana Daftar peluang dan ancaman tersebut
suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak kemudia diberikan kembali kepada pihak
ada hubungan dengan variabel yang lain. internal dan eksternal untuk mengetahui
(Djarwanto, 2001) Uji Chi-Square ini hanya faktor mana saja yang dianggap penting.
dapat digunakan jika data yang dianalisis Dari kuesioner tersebut, diambil nilai tengah
merupakan data yang berskala. Digunakan (median) yang kemudian terbentuk tujuh buah
untuk menguji atau menduga kemungkinan peluang dan tiga buah ancaman.
beberapa faktor (di samping faktor chance
Peluang tersebut adalah sebagai berikut:
(sampling error)) yang dipandang memengaruhi
adanya hubungan. Selama hipotesis awal 1. Pembentukan sistem National Single
(Ho) menyatakan bahwa tidak ada hubungan Windows (INSW)
(variabel-variabelnya independen), uji ini 2. Terjalinnya kerjasama dengan Badan
hanya mengevaluasi kemungkinan bahwa Karantina Pertanian di luar negeri.
hubungan dari nilai pengamatan disebabkan
3. Terjalinnya kerjasama dengan lembaga
oleh sampling error. Hipotesis ini ditolak bila
pemerintah terkait (CIQS).
nilai X2 yang dihitung dari sampel lebih besar
dari nilai X2 yang dihitung dari sampel lebih 4. Meningkatnya kesadaran pihak swasta
besar dari X2 dalam tabel berdasarkan taraf akan pentingnya peranan Badan
signifikansi tertentu. Karantina Pertanian.
5. Perkembangan sarana teknologi
informasi.
Ho diterima apabila X2 hitung ≤ X2 tabel
6. Banyaknya alternatif media cetak dan
Ho ditolak apabila X2 hitung > X2 tabel
elektronik sebagai sarana penyampaian
informasi.
Ketentuan pengujian, apabila harga 7. Dukungan masyarakat media/pers
Chi-Square lebih besar atau sama dengan sebagai penyampai informasi
143
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
144
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
2. Hubungan kerja antarbagian internal di 3. Pola dan sistem koordinasi antara humas
Badan Karantina Pertanian pusat dengan UPT
145
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
Skor tertimbang total untuk kekuatan peluang dan ancaman yang akan membantu
dan kelemahan adalah sebesar 2,58. Skor ini dalam mengembangkan strategi organisasi.
berada di atas rata-rata yang berarti mampu (David, 2007). Perumusan alternatif strategi
memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan dalam TOWS juga dilakukan melalui diskusi
pengaruh dari kelemahan dalam menjalankan dan wawancara dengan pihak terkait secara
program internal dari Humas Badan Karantina intensif, dengan tujuan agar alternatif
Pertanian strategi disarankan memungkinkan untuk
Posisi program kehumasan berdasarkan dilaksanakan. Adapun alternatif strategi yang
Matriks I/E diperoleh koordinat posisi Humas diperoleh dengan matriks TOWS.
Badan Karantina Pertanian sebesar (2, 58; 1. Memperkuat & mengefektifkan arah
3,63) sehingga berada pada Kuadran II. kebijakan dari Kepala Badan Karantina
Sebuah organisasi apabila berada pada posisi Pertanian untuk menghadapi kondisi
Kuadran II disarankan untuk melakukan global.
strategi “Tumbuh & Membangun”, yaitu Peranan arah kebijakan dari Kepala Badan
dengan terus melakukan terobosan-terobosan Karantina Pertanian sebagai pengambil
baik berupa kebijakan, koordinasi dengan keputusan tertinggi di Badan Karantina
stakeholder maupun pembenahan sistem, Pertanian sangat menentukan. Dalam hal
pengembangan kemampuan sumberdaya ini sangat berkaitan dengan pandangan
manusia dan peningkatan fasilitas pendukung. terhadap peranan strategis dari Humas
Ilustrasi posisi tersebut tersaji pada gambar sebagai bagian yang sangat penting dalam
berikut ini: upaya membantu dan menyampaikan
pesan-pesan kepada masyarakat
4
(2,58 ; 3,63) maupun stakeholder. Dengan demikian,
Eksternal faktor (EFE)
I II
"Tumbuh & Membangun"
III keinginan yang kuat dari Pimpinan akan
3
dapat diwujudkan oleh Humas Badan
IV V VI
Karantina, sehingga mampu memberikan
2 kontribusi yang optimal dalam rangka
VII VIII IX menghadapi kondisi global, di antaranya
diberlakukannya zona perdagangan
4 3 2 1
Internal Faktor (IFE) bebas.
2. Mengoptimalkan peranan dan kontribusi
setiap bagian (Internal Humas & Eksternal
Gambar 4. Matriks EFE dan IFE Humas), dengan memanfaatkan sarana
yang dimiliki Badan Karantina & sumber
Hasil analisis strategi dengan Matriks IE media informasi yang tersedia.
berhasil memetakan tipe strategi Humas Badan Untuk bisa memberikan kontribusi yang
Karantina Pertanian, maka langkah selanjutnya optimal, secara organisasi Humas Badan
untuk menentukan alternatif strategi Tumbuh Karantina Pertanian membutuhkan
& Membangun (Growth & Build) yang lebih dukungan dari berbagai pihak yang
detil dan lebih realistis untuk dilaksanakan terkait, baik secara Internal Humas
berdasarkan faktor Internal dan Eksternal, dalam hal ini adalah para pegawai
maka dilakukan matching melalui matriks yang berkaitan langsung dengan tugas-
TOWS. tugas pokok dari Humas maupun
Matriks TOWS merupakan alat analisis secara Eksternal yang dalam hal ini
strategi yang digunakan dalam proses adalah pihak-pihak yang memiliki
pencocokan elemen kekuatan, kelemahan, kontribusi dan hubungan kerja secara
146
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
147
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
148
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
149
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
150
Formulasi Strategi Komunikasi Karantina Pertanian Menggunakan Audit Komunikasi
Endah Kartikawati
dimiliki Badan Karantina dan sumber media terutama dalam menyosialisasikan peraturan
informasi yang tersedia. dan kebijakan perkarantinaan ke masyarakat.
Strategi-strategi tersebut harus dijalankan Dan dengan mengoptimalkan peranan dan
oleh subbagian humas agar tujuan dan sasaran kontribusi setiap bagian internal dan eksternal
program kehumasan dapat tercapai. humas, pemanfaatan sarana yang dimiliki serta
sumber informasi yang tersedia maka program
Tantangan yang dihadapi oleh sub kehumasan.
bagian humas dalam mencapat tujuan dan
sasaran menuju masyarakat yang perduli dan Secara keseluruhan, seluruh Formulasi
mendukung perlindungan kelestarian sumber Strategi Komunikasi pada Program Kehumasan
daya alam pertanian dan perekonomian bangsa Badan Karantina Pertanian ini dari mulai tujuan
(quarantine minded) adalah jumlah masyarakat sampai dengan program yang akan dijalankan
yang besar dan beragam dan anggaran harus dipahami dan dimengerti oleh seluruh
kehumasan yang terbatas. Untuk itu agar jajaran pimpinan dan petugas kehumasan dari
dapat dibuat suatu rancangan strategic action tingkat pusat hingga unit pelaksana teknis di
plan yang memuat rencana lima tahun program seluruh Indonesia agar pelaksanaan strategi
kehumasan Badan Karantina Pertanian, komunikasi ini dapat terlaksana dengan baik
diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan mencapai sasaran menuju masyarakat
serta pada wilayah Indonesia bagian lain yakni yang quarantine-minded.
timur, tengah dan perbatasan sehingga dapat
diperoleh data yang merepresentasikan seluruh
Indonesia. Tujuan dan sasaran strategic melalui
strategi terapan dan program atau kegiatan DAFTAR PUSTAKA
yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran
dalam lima tahun mendatang yang di tuangkan
David, Fred R. (2006). Manajemen strategis.
pada rancang bangun program kehumasan
Jakarta: Penerbit Salemba Empat
(master plan) tahun 2013 – 2013.
Djohar, Setiyadi & Saptono, Iman Teguh. (2008).
Saran Teknik Perencanaan Strategik: Bahan
Kuliah. Bogor: Program Pasca Sarjana
Pengembangan program kehumasan
Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian
untuk mencapai tujuan subbagian humas maka
strategi serta program atau kegiatan yang telah Gaspersz, Vincent. (2002). Sistem manajemen
disusun harus dilaksanakan secara seksama kinerja terintegrasi balanced scorecard
terutama prioritas strategi memperkuat dan dengan six sigma. Jakarta: PT Gramedia
mengefektifkan arah kebijakan pimpinan Pustaka Utama,
Badan Karantina Pertanian, dalam hal ini Goodstein, Leonard D., Timothy M. Nolan, & J.
adalah Kepala Badan pada tingkat pusat William Pfeiffer. (1993). Applied strategic
dan para Kepala Balai atau stasiun pada planning a comprehensive guide. USA:
tingkat Unit Pelaksana Teknis di daerah. McGraw Hill Inc.
Untuk memperkuat arah kebijakan tingkat
Hax, Arnoldo C. & Majluf, Nicolas S. (1991). The
pimpinan ini maka diperlukan pengembangan
strategy concept and process: a pragmatic
pengetahuan mengenai kehumasan yang
approach. New Jersey. England: Prentice
dimiliki oleh sumber daya manusia baik di
Hall, Englewood Cliffs
tingkat pusat maupun di seluruh unit pelaksana
teknis serta memperkuat koordinasi antara Helsen, Kristiaan & Masaaki, Kotabe. (2007).
sub bagian humas di lingkup pusat dengan Global marketing management. USA: John
unit pelaksana teknis di seluruh Indonesia, Wiley & Sons, Inc.
151
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 127-152
Hubeis, Musa & Nadjib, Mukhamad. (2008). Porter, Michael E. (1980). Strategi bersaing:
Manajemen strategik dalam pengembangan teknik menganalisis indusri dan pesaing.
daya saing organisasi. Jakarta: PT Elex Jakarta: Penerbit Erlangga.
Media Komputindo Rangkuti, Freddy. (2008). Analisis SWOT Teknik
Ibrahim, Linda D. (2006). Makalah “Values Based Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Marketing”. Hermawan Kertajaya. ”The Gramedia Pustaka Utama
Seven Doors Social Marketing Approach” Salim, Nasser, (2008). Rancang bangun
(paper). Les Robinson. infrastruktur terminal agribisnis DKI
Kaplan, Robert S. & Norton, David P. (1996). Jakarta. Tesis Manajemen Bisnis Institut
Balanced scorecard menerapkan strategi Pertanian Bogor (MB IPB)
menjadi aksi. Jakarta: Penerbit Erlangga Schiffman & Kanuk. (2002). Consumer behaviour.
Kotter, John P. (1997). Leading change, menjadi USA: Prentice Hall
pionir perubahan. Jakarta: PT Gramedia Siagian, P. Sondang. (2008). Manajemen strategis.
Pustaka Utama. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kotter, John P. (2008). The heart of change. Sudiyono, (2008). Kajian Motivasi dan Komunikasi
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. dalam Meningkatkan Kualitas Informasi
Kurniawan, Heru. (2003). Analisa Persepsi Kependudukan di Suku Dinas Kependudukan
Nasabah terhadap Produk Tabungan dan dan Catatan sipil Kotamadya Jakarta utara.
Bank serta Implikasinya terhadap Strategi Tesis Manajemen Bisnis Institut Pertanian
Pemasaran pada Bank BTN Kantor Cabang Bogor (MB IPB)
Bogor, Tesis Manajemen Bisnis Insitut Susanto, AB. (2007). Visi dan misi langkah awal
Pertanian Bogor (MB IPB) Bogor. menuju strategic management. Jakarta: The
Mulyadi. (2007). Sistem terpadu pengelolaan Jakarta Consulting Group
kinerja personel berbasis balanced Suyanto, M. (2007). Strategic management
scorecard. Yogyakarta: Unit Penerbit dan perusahaan yang paling dikagumi dunia.
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yogyakarta: Penerbit Andi.
YKPN.
Wheelen, Thomas L. & Hunger, J. David. (2001).
Mulyadi. (2005). Sistem manajemen strategik Manajemen strategi. Yogyakarta: Penerbit
berbasis balanced scorecard. Yogyakarta: Andi.
Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN
Pearce, John A. & Robinson, J. Richard B.
(2007). Manajemen strategis formulasi
implementasi dan pengendalian. Jakarta:
Bina Rupa Aksara
152