Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159

Pengaruh Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance) terhadap


Operasional Risiko Pembiayan Pada Perbankan Syariah
(Studi Kasus 5 Bank Umum Syariah menurut Nilai Aset Tertinggi)
The Effect Of Sharia Compliance On Operational Risk Of Financing In Sharia Banking
(Case Study 5 Sharia Commercial Banks according to Highest Asset Value)
1
Aat Rutia Ningsih, 2Azib, 3Nanik Eprianti
1,2,3
Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari
No. 1 Bandung 40116
1 2 3
Email: atrutya.ningsih@gmail.com, azib_asroi@yahoo.co.id nanikeprianti@gmail.com

Abstract. Sharia Compliance is the compliance of Islamic Bank with the laws and regulations in
accordance with sharia principles. Compliance is financial and non financial. To ensure effectiveness in
sharia compliance several efforts are needed, one of which is through financial analysis. Because the
biggest activities of Islamic banks are financing, the bank must carry out financing operations in
accordance with prudential principles and compliance and pay attention to financing risks. The formulation
of the problem that can be taken is how the implementation of sharia compliance, operational risk
financing of Islamic banks and how much influence Sharia Compliance has on operational risk financing in
Sharia Banks in 5 Islamic Commercial Banks in the 2013-2017 period. The purpose of the study was to
determine how much influence sharia compliance has on operational risk financing. The research method
used is quantitative. The source of this research is secondary data from Financial Statements, Annual
Reports and GCG Reports. Obek this research is 5 Islamic Commercial Banks which have the highest asset
value in the period 2013-2017. Based on the results of research using multiple regression, it is found that
Fcount is smaller than Ftable (0.060 <2.60), so it can be concluded that H0 is accepted and Ha is rejected,
which means Good Corporate Governance, Financing to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Minimum
Required Current Account, The Maximum Limit for Giving Funds simultaneously does not have a
significant effect on Non Performing Financing.
Keywords: Sharia Compliance, Financing Risk, Sharia Commercial Banks

Abstrak. Kepatuhan Syariah merupakan ketaatan Bank syariah terhadap peraturan perundang-undangan
sesuai dengan prinsip syariah. Kepatuhan yang dilakukan bersifat financial dan non financial. Untuk
memastikan efektivitas dalam kepatuhan syariah diperlukan beberapa upaya salah satunya melalui analisis
keuangan. Karena kegiatan terbesar bank syariah yaitu pembiayaan, maka bank harus melakukan
operasional pembiayaan sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan serta memperhatikan risiko
pembiayaan. Rumusan masalah yang dapat diambil adalah bagaimana penerapan kepatuhan syariah,
operasional risiko pembiayaan bank syariah serta seberapa besar pengaruh Kepatuhan Syariah terhadap
operasional risiko pembiayaan di Bank Syariah di 5 Bank Umum Syariah pada tahun periode 2013-2017.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepatuhan syariah terhadap
operasional risiko pembiayaan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Sumber penelitian ini
adalah data sekunder yang berasal dari Laporan Keuangan, Annual Report dan Laporan GCG. Obek
penelitian ini adalah 5 Bank Umum Syariah yang memiliki nilai aset tertinggi pada tahun periode 2013-
2017. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan regresi berganda didapat bahwa Fhitung lebih kecil
daripada Ftabel (0,060<2,60), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, yang artinya
Good Corporate Governance, Financing to Deposit Ratio, Capital Adiquacy Ratio, Giro Wajib Minimun,
Batas Maksimun Pemberian Dana secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Non Performing
Financing.
Kata Kunci: Kepatuhan Syariah, Risiko Pembiayaan, Bank Umum Syariah

84
Pengaruh Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance) ... | 85

A. Pendahuluan 1. Ketentuan giro wajib minimum,


batas maksimum pemberian
Bank syariah sebagai salah satu
pembiayaan.
lembaga keuangan yang beroperasi
2. Ketentuan dalam pemberian
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
pembiayaan
Islam artinya bank dalam menjalankan
3. Ketentuan dalam pelaporan
kegiatan usahanya harus mengacu pada
kepada Bank Indonesia
ketentuan-ketentuan syariah Islam
4. Ketentuan perpajakan
khususnya menyangkut tata cara
5. Ketentuan dalam akad
bermuamalah. Sharia compliance
6. Fatwa Dewan Syariah Nasional
adalah ketaatan bank syariah terhadap
(DSN)
prinsip-prinsip syariah. Makna
Apabila bank syariah
kepatuhan syariah dalam bank syariah
mengabaikan ketentuan-ketentuan
adalah penerapan prinsip-prinsip Islam,
tersebut dalam menjalankan usahanya
syariah dan tradisinya dalam transaksi
maka berdampak pada risiko
keuangan dan perbankan serta bisnis
pembiayaan, yaitu timbulnya
lain yang terkait.1
pembiayaan bermasalah dan
Fungsi kepatuhan adalah
menjadikan bank tersebut tidak sehat.
serangkaian tindakan atau langkah-
Berdasarkan uraian tersebut,
langkah yang bersifat pencegahan
dengan ketertarikannya maka diambil
(preventif) untuk memastikan bahwa
judul “PENGARUH KEPATUHAN
kebijakan, sistem dan prosedur serta
kegiatan usaha yang dilakukan bank SYARIAH (SHARIA
syariah telah sesuai dengan ketentuan COMPLIANCE) TERHADAP
Otoritas Jasa Keuangan, Bank OPERASIONAL RESIKO
Indonesia dan Peraturan Perundang- PEMBIAYAAN PADA
undangan yang berlaku. PERBANKAN SYARIAH (Studi
Kepatuhan syariah dalam Kasus 5 Bank Umum Syariah
operasional bank syariah tidak hanya menurut Nilai Aset Tertinggi)”.
Adapun tujuan dari penelitian
meliputi produk saja, akan tetapi juga
sesuai permasalahan ini adalah:
meliputi sistem, teknik, dan identitas
perusahaan.2 Sejatinya bank syariah 1. Untuk mengetahui penerapan
merupakan bank yang tingkat risikonya kepatuhan syariah (sharia
sangat tinggi dalam menjalankan compliance) di 5 bank umum
aktivitasnya terutama dalam bentuk syariah.
pembiayaan. 2. Untuk memahami penerapan
Bank syariah berkewajiban operasional risiko pembiayaan
untuk memenuhi ketentuan-ketentuan di 5 bank umum syariah.
yang ada, baik ketentuan internal 3. Untuk menganalisa pengaruh
maupun eksternal, seperti berikut: 3 kepatuhan syariah (sharia
compliance) terhadap
manajemen risiko pembiayaan.
1
Zainal Arifin, Dasar-dasar Manajemen
Bank Syariah, Tanggerang: Aztera Publisher, B. Landasan Teori
2009, hlm. 2 1. Kepatuhan Syariah
2
Adrian Sutedi, Perbankan Syariah,
Kepatuhan syariah dalam
Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2009, hlm. 145
3
Trisadini Prasastinah Usanti, Syariah, Jurnal Hukum Vol. 3 No. 2, 2012, hlm.
Pengelolaan Risiko Pembiayaan di Bank 424.
Keuangan dan Perbankan Syariah
86 | Aat Rutia Ningsih, et al.

perbankan syariah adalah pemenuhan Rambu-rambu kesehatan yang


nilai-nilai dan prinsip syariah dalam harus dipenuhi bank, diantaranya:
setiap kegiatan operasional bank. Good Corporate Governance (GCG),
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Financing to Deposit Ratio (FDR),
Keuangan No. 46/POJK.03/2017 Current Adiquacy Ratio (CAR), Giro
tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Wajib Minimum (GWM) dan Batas
Bank Umum, maka yang dimaksud Maksimum Pemberian Dana (BMPD).
dengan Kepatuhan adalah nilai, 2. Operasional Risiko Pembiayaan
perilaku, dan tindakan yang Bank syariah sebagai lembaga
mendukung terciptanya kepatuhan keuangan yang berorientasi pada
terhadap ketentuan Ototritas Jasa bisnis, di satu sisi berusaha mencari
Keuangan dan ketentuan peraturan keuntungan tetapi disisi lain bank
perundangan-undangan, termasuk harus memperhatikan adanya
Prinsip Syariah bagi Bank Umum kemungkinan risiko yang akan terjadi
Syariah dan Unit Usaha Syariah.4 dalam kegiatan operasionalnya.
Kepatuhan dalam tata kelola Sebagian besar aset bank
perusahaan memiliki arti mengikuti syariah merupakan pembiayaan, dalam
suatu spesifikasi standar atau hukum Undang-Undang Pasal 37 ayat (1)
yang telah diatur jelas yang biasanya tentang Perbankan Syariah dijelaskan
diterbitkan oleh lembaga atau bahwa penyaluran dana berdasarkan
organisasi yang berwenang dalam prinsip syariah oleh bank syariah dan
suatu bidang tertentu, karena UUS mengandung risiko kegagalan
kepatuhan syariah merupakan bagian atau kemacetan dalam pelunasannya
dari pelaksanaan framework sehingga berpengaruh terhadap
manajemen risiko dan mewujudkan kesehatan bank syariah dan UUS
budaya kepatuhan dalam mengelola tersebut.
resiko perbankan Islam maupun Bank Syariah dalam
lembaga keuangan syariah Non bank menyalurkan pembiayaan wajib
dan untuk melakukan efektivitas dalam melakukan cara-cara yang tidak akan
kepatuhan syariah, maka diperlukan merugikan bank syariah dan
beberapa upaya, yaitu Preventif, yaitu kepentingan nasabah yang menyimpan
memastikan terciptanya ketaatan Bank dananya. Risiko pembiayaan
terhadap kebijakan, ketentuan, dan bermasalah dapat diperkecil salah
peraturan yang berlaku melalui analisis satunya dengan melakukan analisis
di bidang keuangan. Kepatuhan syariah pembiayaan. Risiko pembiayaan
(shariah compliance) juga memiliki adalah risiko akibat kegagalan nasabah
standar internasional yang disusun dan atau pihak lain dalam memenuhi
ditetapkan oleh Islamic Financial kewajibannya kepada bank sesuai
Service Board (IFSB) dimana perjanjian yang disepakati.
kepatuhan syariah merupakan bagian
dari tata kelola lembaga (corporate
governance).5

4
Otoritas Jasa Keuangan, Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No.46/POJK.03/2017
tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Umum, diakses dari http://www.ojk.go.id
5
Muhammad Ayub, Understanding Islamic
Finance, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2009, hlm. 124.

Volume 5, No. 1, Tahun 2019


Pengaruh Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance) ... | 87

Tabel 3.1 Tabel Regresi Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 12.624 12.016 1.051 .307
Good Corporate
.028 .106 .060 .262 .796
Governance
Financing to Deposit Ratio -.113 .079 -.337 -1.426 .170
1
Current Adequacy Ratio -.009 .163 -.013 -.056 .956
Giro Wajib Minimun -.158 .868 -.049 -.182 .857
Batas Maksimal Pemberian
.261 1.572 .044 .166 .870
Dana

Dependent Variable: Non Performing Financing


Sumber: Output SPSS 20.0, data sekunder diolah 2018

C. Hasil Penelitian dan berlaku serta menerapkan beberapa


Pembahasan inisiatif yang tepat untuk menjaga
keseimbangan profitabilitas, likuiditas,
Penerapan Kepatuhan Syariah
dan kualitas aset.
(Sharia Compliance) dan
Sehingga dalam memberikan
Operasional Risiko Pembiayaan
pembiayaan kepada nasabah bank
Sebagai Lembaga Keuangan
harus melakukan beberapa tahapan dan
Syariah, dalam menjalankan strategi
analisis pembiayaan agar nilai Non
bisnis harus mematuhi prinsip-prinsip
Performing Financing (NPF) bank
syariah dan menjalankan tata kelola
syariah tidak meningkat yang akan
perusahaan, kepatuhan, pengelolaan
menjadikan bank tidak sehat.
yang terukur. Landasan dasar
Tahapan yang harus dilalui
pengawasan yang digunakan oleh
pada setiap pembiayaan yang
Dewan Komisaris baik itu Bank
disalurkan kepada nasabah penerimaan
Syariah Mandiri, Bank Muamalat
fasilitas oleh bank syariah,
Indonesia, Bank BNI Syariah, Bank
diantaranya:
BRI Syariah dan Bank Panin Dubai
3. Tahap Analisis pembiayaan
Syariah adalah Rencana Bisnis Bank
4. Tahap Dokumentasi
(RBB) yang harus disampaikan ke
pembiayaan
Otoritas Jasa Keuangan.
5. Tahap Pengawasan dan
Pengawasan Dewan Komisaris
pengamanan pembiayaan
menfokuskan pada tanggung jawab
6. Tahap penyelamatan dan
Direksi dalam menjalankan
penagihan pembiayan.
operasional perusahaan baik yang
bersifat finansial maupun non
Pengaruh Kepatuhan Syariah (Sharia
finansial. Direksi harus menjalankan
Compliance) terhadap Operasional
berbagai fungsinya secara baik dengan
Risiko Pembiayaan
tetap melaksanakan prinsip kehati-
hatian dan kepatuhan terhadap Berdasarkan hasil perhitungan
peraturan perundang-undangan yang pada Tabel 3.1, nilai thitung yang
Keuangan dan Perbankan Syariah
88 | Aat Rutia Ningsih, et al.

diperoleh variabel GCG lebih kecil terhadap NPF.

Tabel 3.2 Tabel Uji F (ANOVAa)

Model F Sig.

Regression 0.606 .697b


1 Residual
Total
a. Dependent Variable: Non Performing Financing
b. Predictors: (Constant), Batas Maksimal Pemberian Dana, Current Adequacy
Ratio, Financing to Deposit Ratio, Good Corporate Governance, Giro Wajib
Minimun
sumber: Output SPSS 20.0, data sekunder diolah 2018

Tabel 3.3 Model Summary

Model R R Adjusted R Std. Error of the Estimate


Square Square
a
1 .371 .137 -.090 2.65404
a. Predictors: (Constant), Batas Maksimal Pemberian Dana, Current Adequacy
Ratio, Financing to Deposit Ratio, Good Corporate Governance, Giro Wajib
Minimun
dari nilai ttabel (0,262<2,068), nilai Berdasarkan Tabel 3.3, dapat
hitung variabel FDR lebih kecil dari diketahui besarnya adjusted R square
nilai ttabel (-1,426< 2,068), hasil adalah 0,137 atau 13,7%. Hal ini
hitung variabel CAR lebih kecil dari berarti 13,7% variasi NPF dapat
nilai ttabel (-0,056< 2,068), thitung dijelaskan dengan variasi lima variabel
variabel GWM lebih kecil dari nilai bebas (independen) yaitu Good
ttabel (-0,182<2,068) dan hasil thitung Corporate Governance (GCG),
variabel BMPD lebih kecil dari nilai Financing to Deposit Ratio (FDR),
ttabel (0,166< 2,068) sehingga Ho Capital Adiquacy Ratio (CAR), Giro
diterima dan Ha ditolak, yang artinya Wajib Minimun (GWM), Batas
GCG (X1), FDR (X2), CAR (X3), Maksimun Pemberian Dana (BMPD).
GWM (X4) dan BMPD (X5) tidak Sedangkan sisanya sebesar 86,3%,
memberikan pengaruh yang signifikan dijelaskan oleh variabel lain diluar
secara parsial terhadap NPF (Y). model penelitian.
Pada Tabel 3.2, dapat dilihat
bahwa nilai Fhitung yang diperoleh
D. Kesimpulan
variabel GCG (X1), FDR (X2), CAR
(X3), GWM (X4) dan BMPD (X5) Berdasarkan penjelasan yang
sebesar 0,606 lebih kecil dari nilai Ftabel telah diuraikan pada bab sebelumnya,
(2,60). Hal ini menunjukkan bahwa maka dapat disimpulkan sebagai
semua variabel independen yaitu GCG, berikut:
FDR, CAR, GWM dan BMPD tidak 7. Kepatuhan Syariah (Sharia
berpengaruh signifikan secara simultan Compliace) secara multak harus

Volume 5, No. 1, Tahun 2019


Pengaruh Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance) ... | 89

dipenuhi oleh setiap Bank Adiquacy Ratio (CAR), Giro


Umum Syariah. Sehingga dalam Wajib Minimum, Batas
melakukan efektivitas Maksimum Penyaluran Dana
kepatuhan syariah bank perlu (BMPD) tidak berpengaruh
melakukan beberapa upaya signifikan secara simultan
yang bersifat preventif, terhadap Non Performing
konstruktif dan konsultatif Financing (NPF).
dalam meningkatkan kepatuhan b. Hasil Uji t didapat nilai ttabel
syariah. Dengan begitu, setiap sebesar 2,068. Nilai thitung
bank melakukan pengawasan GCG lebih kecil daripada ttabel
terhadap kepatuhan syariah (0,262<2,068), Nilai thitung
dengan melakukan Self FDR lebih kecil daripada ttabel
Assessment Compliance dan (-1,426<2,068), Nilai thitung
wajib dilaporkan kepada CAR lebih kecil daripada ttabel
Otoritas Jasa Keuangan. Rata- (-0,056<2,068), Nilai thitung
rata predikat kepatuhan bank GWM lebih kecil daripada
syariah masih berada ttabel (-0,182<2,068), dan Nilai
diperingkat 2, yang artinya thitung BMPD lebih kecil
kepatuhan syariah pada Bank daripada ttabel (0,166<2,068),
Umum syariah sudah baik. dapat disimpulkan bahwa
8. Kegiatan operasional terbesar GCG, FDR, CAR, GWM, dan
Bank Umum Syariah yaitu BMPD tidak berpengaruh
dalam pembiayan. Meskipun signifikan secara parsial
menghasilkan pendapatan yang terhadap NPF.
besar tetapi menanggung risiko c. Nilai Koefisien atau nilai
yang besar juga. Dalam sebesar 0,137 atau 13,7%.
melakukan mitigasi risiko Hal ini berarti 13,7% variasi
pembiayaan bank syariah dalam NPF dapat dijelaskan dengan
setiap kegiatannya dilakukan variasi lima variabel bebas
sesuai dengan prinsip kehati- (independen) yaitu Good
hatian dan prinsip syariah. Corporate Governance
Pelaksanaan operasional risiko (GCG), Financing to Deposit
pembiayaan di bank syariah Ratio (FDR), Capital
sudah baik meskipun nilai NPF Adiquacy Ratio (CAR), Giro
bank syariah masih fluktuatif Wajib Minimun (GWM),
setiap tahunnya, seperti Bank Batas Maksimun Pemberian
Mandiri dan Bank Panin Dubai Dana (BMPD). Sedangkan
Syariah. sisanya sebesar 86,3%,
9. Berdasarkan hasil perhitungan, dipengaruhi oleh variabel lain
didapat: diluar model penelitian.
a. Nilai Fhitung lebih kecil
daripada nilai Ftabel
(0,606<2,60), sehingga dapat Daftar Pustaka
disimpulkan H0 diterima dan
Adrian Sutedi, Perbankan Syariah,
Ha ditolak, yang artinya Nilai
Tinjauan dan Beberapa Segi
Good Corporate Governance
Hukum, Jakarta: Ghalia
(GCG), Financing to Deposit
Indonesia, 2009.
Ratio (FDR)/ Loan to Deposit
Ratio (LDR), Capital Muhammad Ayub, Understanding
Keuangan dan Perbankan Syariah
90 | Aat Rutia Ningsih, et al.

Islamic Finance, Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama, 2009.
Otoritas Jasa Keuangan, Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan
No.46/POJK.03/2017 tentang
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Bank Umum, diakses dari
http://www.ojk.go.id
Trisadini Prasastinah Usanti,
Pengelolaan Risiko Pembiayaan
di Bank Syariah, Jurnal Hukum
Vol. 3 No. 2, 2012.
Zainal Arifin, Dasar-dasar Manajemen
Bank Syariah, Tanggerang:
Aztera Publisher, 2009.

Volume 5, No. 1, Tahun 2019

You might also like