This document summarizes a study on the influence of managerial oversight and incentives on employee performance at Hotel Alpha Pekanbaru. The study aims to analyze the effect of managerial oversight and incentives individually and jointly on employee performance. A questionnaire was distributed to 56 employees to collect data, which was then analyzed using descriptive analysis, validity testing, reliability testing, linear regression analysis, and hypothesis testing. The results showed that managerial oversight and incentives each significantly influence employee performance individually. A joint test also showed that managerial oversight and incentive provision together have a significant effect on employee performance.
This document summarizes a study on the influence of managerial oversight and incentives on employee performance at Hotel Alpha Pekanbaru. The study aims to analyze the effect of managerial oversight and incentives individually and jointly on employee performance. A questionnaire was distributed to 56 employees to collect data, which was then analyzed using descriptive analysis, validity testing, reliability testing, linear regression analysis, and hypothesis testing. The results showed that managerial oversight and incentives each significantly influence employee performance individually. A joint test also showed that managerial oversight and incentive provision together have a significant effect on employee performance.
This document summarizes a study on the influence of managerial oversight and incentives on employee performance at Hotel Alpha Pekanbaru. The study aims to analyze the effect of managerial oversight and incentives individually and jointly on employee performance. A questionnaire was distributed to 56 employees to collect data, which was then analyzed using descriptive analysis, validity testing, reliability testing, linear regression analysis, and hypothesis testing. The results showed that managerial oversight and incentives each significantly influence employee performance individually. A joint test also showed that managerial oversight and incentive provision together have a significant effect on employee performance.
Department of Administration Sciences Faculty of Social and Political Sciences Riau University
Campus of Bina Widya Jl. H. R. Soebrantas Km 12,5
Simpang Baru Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of managerial oversight and
incentives on employee performance partially and simultaneously. This study uses questionnaires as a means of collecting data distributed to 56 respondents on employees Alpha Hotel Pekanbaru. Data from the questionnaire was then processed using descriptive analysis and statistical analysis using SPSS 17.0 by performing validity test, reliability test, simple linear analysis, multiple linear analysis, determination analysis (R²) and hypothesis test with t test (partial) and F ( Simultaneous). The results showed that the results of the first hypothesis testing of managerial supervision on employee performance is t arithmetic (5,588)> t table (2,004), meaning that manager control variables significantly influence employee performance. Both provision incentives on employee performance is t arithmetic (6.081)> t table (2,004), meaning that incentives have a significant effect on employee performance. Result of F test count (23,417)> F table (3,17), meaning supervisor manager and incentive giving simultant have significant effect to employee performance.
PENDAHULUAN organisasi, dimana kegiatan manajemen sumber daya manusia Pada masa sekarang ini mencakup beberapa hal yaitu strategi perkembangan di sector Manajemen Sumber Daya Manusia, perekonomian mengalami persaingan tanggung jawab social, manajemen yang sangat ketat. Hal ini terlihat pengetahuan, pengembangan dari berubahnya tingkat organisasi, sumber-sumber SDM kesejahteraan masyarakat yang (perencanaan, rekrutmen, seleksi dan cenderung meningkat. Dengan manajemen bakat), manajemen meningkatnya kesejahteraan kinerja, pembelajaran, masyarakat sehingga hal ini tentu pengembangan, manajemen imbalan, saja membuka kesempatan bagi hubungan karyawan, kesejahteraan perusahaan penyediaan layanan karyawan, kesehatan dan meningkatkan bisnisnya. keselamatan, serta penyediaan jasa karyawan (Amstrong, 2013). Sumber daya manusia merupakan keseluruhan orang yang Tingginya persaingan dalam dipekerjakan dalam suatu organisasi. bisnis menuntut perusahaan Keberadaan karyawan dalam sebuah mempunyai karyawan yang harus perusahaan dipandang sebagai diawasi agar memiliki hasil kinerja sumber daya penggerak perusahaan, yang tinggi. Untuk meningkatkan yaitu sebagai aspek penggerak dari kinerja serta mendapatkan sumber daya lainnya baik sumber keuntungan yang besar, perusahaan daya alam maupun teknologi. harus memiliki karyawan yang Sehingga pencapaian tujuan sebuah memiliki sikap dan moral yang taat perusahaan tergantung kepada dan patuh terhadap peraturan yang karyawan yang memiliki sumber ditetapkan oleh perusahaan. Untuk daya manusia yang handal dan itu, perusahaan perlu menerapkan berkualitas didalamnya. Salah satu pengawasan kerja agar para upaya yang dapat dilakukan karyawan terarah dalam melakukan perusahaan untuk meningkatkan tugas dan kewajibannya. kualitas sumber daya manusia yang dimiliki karyawan demi tercapainya Pengawasan merupakan tujuan yang telah ditetapkan adalah proses dimana pimpinan mengetahui pimpinan perlu menggerakkan serta apakah hasil pelaksanaan pekerjaan memantau kinerja karyawannya agar dilakukan oleh karyawan sesuai dapat mengembangkan seluruh dengan rencana, perintah, kemampuan yang dimilikinya. kebijaksanaan atau tujuan yang telah ditentukan (Manullang, 2005:143) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah berkaitan dengan Arti penting dari pengawasan semua aspek bagaimana orang didalam sebuah perusahaan itu bekerja dan dikelola dalam sendiri berguna untuk memantau,
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 2
mengukur dan bila perlu melakukan Adapun tujuan dari penelitian perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan ini adalah: sehingga apa yang telah 1. Untuk mengetahui dan direncanakan dapat dilaksanakan menganalisis pengawasan manajer sesuai dengan tujuan yang pada karyawan Hotel Alpha diinginkan (Maman, 2006:343). Pekanbaru Pengawasan dilakukan oleh 2. Untuk mengetahui dan pimpinan di dalam perusahaan. menganalisis pemberian insentif Pengawasan yang dilakukan oleh pada karyawan Hotel Alpha pimpinan hendaknya bukan sekedar Pekanbaru mencari-cari kesalahan karyawan 3. Untuk mengetahui dan yang terjadi di lapangan tetapi lebih menganalisis kinerja karyawan diarahkan untuk menemukan secara pada Hotel Alpha Pekanbaru dini kesalahan atau penyimpangan 4. Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi di lapangan. pengawasan manajer terhadap kinerja karyawan pada Hotel Selain pengawasan Alpha Pekanbaru keberadaan insentif dalam suatu 5. Untuk mengetahui pengaruh perusahaan juga sangat diperlukan pemberian insentif terhadap oleh setiap karyawan untuk kinerja karyawan pada Hotel meningkatkan kinerjanya. Pemberian Alpha Pekanbaru insentif merupakan salah satu hal 6. Untuk mengetahui pengaruh pokok yang harus diperhatikan oleh pengawasan manajer dan perusahaan. Pemberian insentif dapat pemberian insentif terhadap ditentukan dari pengawasan yang kinerja karyawan pada Hotel dilakukan oleh pimpinan didalam Alpha Pekanbaru perusahaan. Menurut (Rivai, 2010:767) Adapun hipotesis dalam tujuan utama dari insentif adalah penelitian ini adalah: untuk memberikan tanggung jawab Ha 1 : Diduga ada pengaruh dan dorongan kepada karyawan pengawasan manajer terhadap dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan kuantitas hasil kerjanya. Ha 2 : Diduga ada pengaruh Sedangkan bagi karyawan, insentif pemberian insentif terhadap kinerja merupakam strategi untuk karyawan meningkatkan produktivitas dan Ha 3 : Diduga ada pengaruh efisiensi perusahaan dalam pengawasan manajer dan pemberian menghadapi persaingan yang insentif terhadap kinerja karyawan semakin ketat, dimana produktivitas menjadi suatu hal yang sangat TINJAUAN PUSTAKA penting. Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 3
standar pelaksanaan dengan tujuan- fungsi pengawasan tidak saja di tujuan perencanaan, merancang lakukan untuk memastikan agar sistem informasi umpan balik, kegiatan perusahaan berjalan membandingkan kegiatan nyata sebagaimana rencana yang telah dengan standar yang telah ditetapkan ditetapkan, akan tetapi juga agar sebelumnya, menentukan dan yang dijalankan sesuai dengan mengukur penyimpangan- perubahan lingkungan, karena penyimpangan, serta mengambil sangat memungkinkan kegiatan koreksi yang diperlihatkan perusahaan juga mengubah untuk menjamin bahwa semua rencana perusahaan yang sumber daya perusahaan digunakan disebabkan terjadinya berbagai dan cara efektif dan efisien dalam perubahan dilingkungan yang mencapai tujuan-tujuan perusahaan dihadapi perusahaan. (Handoko, 2000:12). 2. Meminimalkan Kegagalan Menurut (Winardi, Tujuan ini dapat dilihat ketika 2000:585) pengawasan adalah semua melakukan kegiatan produksi aktivitas yang dilaksanakan oleh misalnya, perusahaan tetap pihak manajer dalam upaya berharap agar kegagalan yang memastikan bahwa hasil actual terjadi seminimal mungkin. sesuai dengan hasil yang Sehingga fungsi pengawasan direncanakan. agar kegagalan-kegagalan Menurut Farland dalam tersebut dapat diminimumkan. (Manullang, 2005:143) 3. Meminimumkan Biaya mengemukakan bahwa pengawasan Fungsi pengawasan melalui adalah proses dimana pimpinan penetapan standar tertentu dapat mengetahui apakah hasil pelaksanaan diminimumkan biaya dalam pekerjaan dilakukan oleh karyawan melakukan produksi yang sesuai dengan rencana, perintah, dikeluarkan oleh perusahaan, kebijaksanaan atau tujuan yang telah begitu juga dengan pengawasan ditentukan. yang dilakukan terhadap tenaga Menurut (Griffin, 2000) kerja yaitu adanya kasus korupsi. menjelaskan bahwa terdapat empat Korupsi disini dapat berupa tujuan dari fungsi pengawasan antara korupsi jam kerja, penggunaan lain : fasilitas yang bukan untuk 1. Adaptasi Lingkungan kepentingan perusahaan dan Tujuan utama dari fungsi penggelapan uang. pengawasan adalah agar 4. Mengantisipasi Kompleksitas perusahaan dapat terus dari Organisasi beradaptasi dengan perubahan Fungsi pengawasan dapat juga yang terjadi di lingkungan yang mengantisipasi berbagai kegiatan bersifat internal maupun organisasi yang kompleks, lingkungan eksternal sehingga kompleksitas tersebut dari mulai
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 4
pengelolaan terhadap produk, penilaian dari hasil-hasil, tujuan, tenaga kerja, hingga berbagai sasaran dan target pelaksanaan. prosedur yang terkait dengan Adapun penetapan stndart kerja manajemen organisasi. dapat berupa perusahaan yang memiliki gambaran tugas yang Agar keempat dari fungsi jelas, rencana kerja yang jelas, pengawasan tersebut dapat lebih serta adanya proses/usaha yang dipahami, maka berikut ini diuraikan dilakukan untuk mencapai tujuan langkah-langkah dari proses dari perusahaan tersebut. pengawasan sehingga berkaitan 2. Menilai (Evaluasi) antara apa yang dikerjakan oleh Penilaian kerja adalah upaya perusahaan dengan fungsi untuk membandingkan kinerja pengawasan akan lebih dipahami. yang dicapai dengan tujuan dan standart yang telah ditetapkan 1. Menetapkan Alat Pengukur semula. Penilaian kerja (Standar) merupakan proses yang Idealnya tujuan yang ingin berkelanjutan atau terus-menerus. dicapai organisasi bisnis maupun Terdapat beberapa kegiatan yang perusahaan sebaiknya ditetapkan hanya dapat dilihat kualitas dengan jelas dan lengkap pada pengerjaannya pada akhir saat perencanaan. Terdapat tiga kegiatan tersebut. alasan mengapa tujuan harus Pada tahap ini focus pengawasan ditetapkan dengan jelas dan yang dilakukan oleh pimpinan memuat standar pencapaian lebih kepada penentuan dengan tujuan. Pertama adalah bahwa cara bagaimana atau bentuk sering kali tujuan bersifat umum penilaian akan dilakukan, waktu sehingga sulit untuk dinilai pada yang diberikan untuk menilai saat implementasi. Kedua, pekerjaan memang tidak sebaiknya tujuan yang ditetapkan ditentukan berapa lama namun memuat standar yang lebih jelas biasanya yang terjadi di lapangan dinyatakan. Dan yang ketiga jangka waktu penilaian yang adanya kejelasan dan dilakukan tentunya pada saat itu kelengkapan tujuan memudahkan juga artinya penilaian pekerjaan manajemen dalam melakukan dilakukan setiap harinya, serta komunikasi dalam organisasi hal-hal yang dinilai pun termaksud juga dalam merupakan salah satu bagian dari menentukan metode yang akan pengawasan yang dilakukan oleh digunakan dalam mengevaluasi seorang pimpinan. standart yang telah ditetapkan. 3. Mengadakan Tindakan Perbaikan Maka penetapan standar kerja (Corrective Action) mengandung arti sebagai satuan Melalui perbandingan kinerja pengukuran yang dapat dengan standar, kita mendapat digunakan sebagai patokan untuk
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 5
informasi dari proses tertentu yang prestasinya diatas pengawasan yang kita lakukan prestasi standar. Insentif ini bahwa kinerja berada diatas merupakan alat yang dipergunakan standar, sama dengan standar, pendukung prinsip adil dalam atau dibawah standar. Oleh SHPEHULDQ NRPSHQVDVL´ karena itu perusahaan harus melakukan pengendalian, yaitu Menurut (Nawawi, dengan mencari jawaban 2003:338), penetapan dan pemberian mengapa masalah itu dapat kompensasi total yang meliputi gaji terjadi yaitu ketika kinerja atau upah dan insentif harus karyawan berada dibawah dilakukan dengan standar, kemudian perusahaan mempertimbangkan beberapa aspek melakukan tindakan koreksi sebagai berikut : terhadap masalah tersebut. 1) Aspek Ketepatannya Tindakan koreksi dapat berupa Penyedia pembiayaan (cost) tindakan membandingkan hasil harus diupayakan tepat waktu dengan standar kerja, kemudian dan tepat sasarannya. Sasaran melakukan koreksi terhadap pertama adalah diberikan pada pekerjaan, serta menentukan pekerja yang tepat, terutama strategi / langkah apa yang dapat pada yang berprestasi, sehingga dilakukan untuk mengatasi berusaha mempertahankannya maslah yang ada didalam dengan memberikan kontribusi perusahaan. kerja yang terbaik baik Menurut (Stoner, Freeman organisasi atau perusahaan. dan gilbert, 2000) ³Control is the Sasaran kedua adalah untuk process of ensuring that activities kegitan yang tepat, dalam arti FRQILUP WKH SODQQHG DFWLYLWLHV´ diberikan dalam bentuk yang artinya pengawasan adalah proses relevan dan jika berupa uang untuk meyakinkan bahwa segala dalam jumlah memadai, guna aktivitas yang terlaksana sesuai mewujudkan keseluruhan atau dengan apa yang direncanakan. salah satu aspek didalam Menurut (Nawawi, keamanan dan jaminan dan 2008:317), Insentif adalah kepuasan kerja. penghargaan atau ganjaran yang 2) Aspek Kelayakan diberikan untuk memotivasi para Aspek ini dimaksudkan dalam pekerja agar produktivitas kerjanya pemberian kompensasi apabila tinggi, sifatnya tidak tetap atau dalam bentuk barang atau uang sewaktu-waktu. harus memadai dalam arti dirasa Menurut (Hasibuan, cukup berharga. Aspek ini 2001:117), mengemukakan bahwa berkenaan juga dengan rasa ³,QVHQWLI DGDODK WDPEDKDQ EDODV MDVD keadilan, baik dari penerima yang diberikan kepada karyawan
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 6
maupun perbandingan jumlah diberikan kepada masing-masing yang diterima. Dari segi karyawannya (Kartono, 2000:32). penerima dapat dibedakan antara Seorang karyawan memiliki kompensasi yang diberikan tanggungjawab terhadap pekerjaan sebagai pemerataan yakni untuk yang dilakukannya. Seperti kenaikan semua pekerjaan, tanpa atau pangkat, kesempatan untuk dengan membedakan penerima mendapatkan pendidikan yang lebih menurut jabatan atau posisi atau tinggi, fasilitas perumahan, kepangkatan masing-masing kesehatan dan fasilitas penunjang yang berbeda satu dengan yang lainnya untuk kelancaran pekerjaan lainnya. Keadilan kompensasi (Handoko, 2001:131). harus dibedakan pula menurut Jadi menurut pendapat ahli prestasi kerja atau jasa masing- diatas dapat disimpulkan bahwa masing dalam memberikan kinerja adalah hasil kerja yang kontribusi pencapaian tujuan dicapai oleh seseorang dalam organisasi atau perusahaan. melaksanakan tugasnya yang telah 3) Aspek Pembiayaan dibebankan kepadanya yang Kompensasi bukan saja harus merupakan suatu proses untuk sesuai dengan kemampuan mengetahui tingkat kerja karyawan organisasi atau perusahaan dan sebagai alat untuk memajukan dalam menyediakan kinerja. pembiayaannya, tetapi juga Menurut (Simamora, 2004) harus terkontrol dan seimbang. indikator untuk mengukur kinerja Dengan demikian berarti karyawan yaitu sebagai berikut: meskipun keuntungan 1. Kualitas perusahaan cukup besar, tidak Kualitas kerja diukur dari harus dibayar secara berlebih- persepsi pegawai terhadap lebihan, sehingga berakibat kualitas pekerjaan yang kehilangan fungsinya dalam dihasilkan serta kesempurnaan memotivasi prestasi dan tugas terhadap keterampilan dan persaingan. kemampuan pegawai. 2. Kuantitas Istilah kinerja merupakan Kuantitas kerja merupakan suatu istilah yang dikutip dari Bahasa jumlah yang dihasilkan Inggris, yaitu performance yang dinyatakan dalam istilah seperti berarti performansi. Kinerja jumlah unit, jumlah siklus merupakan kemampuan dalam aktivitas yang diselesaikan. melaksanakan tugas dan pencapaian 3. Ketepatan waktu kerja standar keberhasilan yang ditentukan Merupakan tingkat aktivitas oleh perusahaan kepada karyawan diselesaikan pada awal waktu sesuai dengan pekerjaan yang yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 7
output serta memaksimalkan yang diperoleh dari Hotel Alpha waktu yang tersedia untuk Pekanbaru. aktivitas lain. d. Teknik Pengumpulan data 1. Wawancara METODE PENELITIAN Berupa keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh dari pihak a. Lokasi Penelitian perusahaan tentang masalah yang Penelitian ini dilakukan di diteliti pada Hotel Alpha Pekanbaru. Hotel Alpha Pekanbaru yang b. Angket (Quesitioner) berlokasi di Jl.H. Imam Munandar memberikan seperangkat pertanyaan (Harapan Raya) Simpang Sudirman atau pernyataan tertulis kepada No.17 Pekanbaru, Riau. responden untuk dijawabnya. b. Populasi dan Sampel e. Teknik Analisis Data 1. Populasi Teknik analisis data pada penelitian Populasi dalam penelitian ini ini menggunakan analisis deskritif dan adalah karyawan Hotel Alpha yang analisis kuantitatif. Alat uji statistik berjumlah 126 orang. menggunakan SPSS 17 yaitu uji 2. Sampel validitas, uji realibilitas, analisis Yang dijadikan sampel pada regresi liniear sederhana, analisis penelitian ini akan diambil dengan regresi liniear berganda, analisis menggunakan teknik Propotional koefisien determinasi (R²), uji parisial/ Stratified Random Sampling. Jumlah uji t, uji simultan/ uji F. sampel yang akan diambil berdasarkan metode slovin. Maka HASIL DAN PEMBAHASAN didapat jumlah sampel sebanyak 56 1. Pengujian hipotesis 1 (H1) orang karyawan. Hasil output uji hipotesis c. Jenis dan Sumber Data pengawasan manajer menggunakan 1. Data primer uji t diperoleh hasil (5,588) > Data yng diperoleh dari hasil (2,004). Artinya variabel wawancara langsung dengan pengawasan manajer berpengaruh karyawan ataupun data berupa terhadap kinerja karyawan pada pernyataan karyawan serta hasil Hotel Alpha Pekanbaru. Maka dapat pengisian kuesioner. Ada pun yang disimpulkan bahwa hipotesis nol menjadi sumber informan dari pihak (Ho) ditolak dan hipotesis alternative perusahaan yaitu Human Research +È GLWHULPD Development (HRD) dalam Hotel 2. Pengujian hipotesis 2 (H2) Alpha Pekanbaru. Hasil output uji hipotesis 2. Data Sekunder pemberian insentif menggunakan uji Data mengenai tingkat kehadiran, t diperoleh hasil (6,081) > (2,004). data mengenai jumlah karyawan, Maka dapat disimpulkan bahwa sejarah, struktur organisasi dan data hipotesis nol (Ho) ditolak dan lain yang berbentuk laporan atau tabel KLSRWHVLV DOWHUQDWLYH +È GLWHULPD
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 8
Artinya variabel pemberian insentif keseluruhan menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap kesesuaian dengan kebutuhan kinerja karyawan pada Hotel Alpha karyawan untuk mendapatkan Pekanbaru. tambahan pemasukan. Namun jika 3. Pengujian hipotesis 3 (H3) dilihat dari rekapitulasi dimensi Hasil output uji hipotesis yang relative rendah yaitu pada pengawasan manajer dan pemberian pembiayaan, masih adanya rasa insentif terhadap kinerja karyawan kurang puas dengan hasil kerja menggunakan uji F diperoleh hasil yang dilakukan, hal ini (23,417) > (3,17). Jadi dengan dikarenakan masih belum GHPLNLDQ PDND +R GLWRODN GDQ +È sesuainya pembayaran dengan diterima. Artinya pengawasan ketentuan yang ada. manajer (X1) dan pemberian insentif 3. Kinerja karyawan pada karyawan (X2) berpengaruh terhadap variabel Hotel Alpha Pekanbaru sudah dependen kinerja karyawan (Y). menunjukkan hasil kinerja yang baik. Terlihat dari hasil KESIMPULAN DAN SARAN rekapitulasi dimensi kinerja karyawan yaitu kuantitas dan 1. Kesimpulan ketepatan waktu kerja. Namun Berdasarkan hasil penelitian pada dari segi kualitas kerja masih Hotel Alpha Pekanbaru dapat kurang dan perlu ditingkatkan diketahui beberapa kesimpulan yang lagi, karena karyawan kurang diperoleh dengan kajian teori dan cekatan dan tuntas dalam perumusan masalah yang telah mengerjakan suatu pekerjaan. dibahas, maka hasil penelitian dapat 4. Pengawasan manajer berpengaruh disimpulkan sebagai berikut : secara signifikan terhadap kinerja 1. Pengawasan manajer pada karyawan. Karena pengawasan karyawan Hotel Alpha Pekanbaru manajer yang dilakukan pada secara keseluruhan sudah berjalan karyawan Hotel Alpha Pekanbaru secara efektif. Namun jika dilihat sudah dilaksanakan dengan dari rekapitulasi dimensi yang ketentuan yang ada, sehingga relative rendah yaitu pada karyawan akan meningkatkan menetapkan standar kerja. Ini kinerjanya. Hal ini dapat dilihat berarti manajer hotel masih belum dari hasil penelitian terbukti optimal dalam menetapkan bahwa pengawasan manajer standar kerja dikarenakan berpengaruh secara signifikan karyawan hotel tersebut masih terhadap kinerja karyawan yaitu mengalami kesulitan dalam melalui hasil pengujian hipotesis memenuhi ketentuan standar kerja (uji t). yang telah ditetapkan oleh 5. Pemberian insentif berpengaruh manajer hotel. secara signifikan terhadap kinerja 2. Pemberian insentif pada karyawan karyawan. Karena dengan Hotel Alpha Pekanbaru secara
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 9
pemberian insentif yang pekerjaan yang dilakukan oleh merupakan salah satu bentuk karyawan agar meningkatkan dorongan bagi karyawan dalam kinerjanya, sehingga meningkatkan kualitas kinerja penyimpangan-penyimpangan karyawan dan kualitas hotel yang yang mungkin terjadi dapat juga akan meningkat. Hal ini dihindari. Untuk menghindari dapat dilihat dari hasil penelitian penyimpangan-penyimpangan terbukti bahwa pemberian insentif tersebut, maka perlu menetapkan berpengaruh secara signifikan standar kerja, pelaksanaan terhadap kinerja karyawan yaitu penilaian dan melaksanakan melalui hasil pengujian hipotesis koreksi. (uji t). 2. Hotel Alpha Pekanbaru perlu 6. Hasil penelitian menyatakan mempertahankan pemberian bahwa variabel independen insentif kepada karyawannya (pengawasan manajer dan terutama kepada karyawan yang pemberian insentif) secara memiliki kinerja yang baik. bersama-sama berpengaruh Pemberian insentif dilakukan signifikan terhadap variabel guna menjaga semangat dan dependen (kinerja karyawan). memotivasi karyawan untuk tetap Selain itu pengaruh pengawasan terus berusaha mempertahankan manajer dan pemberian insentif prestasi kinerja yang telah memiliki hubungan yang kuat dicapai. Agar apa yang terhadap kinerja karyawan. Hal diharapkan karyawan terpenuhi ini terbukti dari hasil uji analisis maka perusahaan harus memiliki linear berganda dan uji kriteria-kriteria karyawan yang F/simultan. layak mendapatkan insentif dari 2. Saran perusahaan dan tepat sasaran. Berdasarkan hasil kesimpulan- Untuk itu perusahaan harus kesimpulan diatas, penulis mencoba mempunyai dasar penilaian memberikan saran yang mungkin seperti aspek ketepatan, aspek dapat digunakan sebagai bahan kelayakan dan aspek pembiayaan. pertimbangan dan masukan bagi 3. Hotel Alpha Pekanbaru perlu pihak perusahaan dimasa yang akan adanya peningkatan kinerja datang. Adapun saran dari penulis karyawannya kembali. Untuk berikan adalah sebagai berikut : mengefektifkan kinerja karyawan, 1. Hotel Alpha Pekanbaru harus pimpinan perusahaan dapat terus meningkatkan pelaksanaan memperbaiki dengan pengawasan terutama pengawasan meningkatakan kinerja karyawan langsung dari manajer. dalam kualitas, kuantitas dan Pengawasan manajer perlu ketepatan waktu kerja. Dengan dilakukan pengawasan langsung cara karyawan bekerja sesuai secara konsisten terhadap dengan waktu, karyawan bekerja
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 10
dengan hasil sesuai waktu, dan Kepemimpinan. Jakarta: CV karyawan menyelesaikan Raja Wali. pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan perusahaan. Mangkunegara, A. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia DAFTAR PUSTAKA Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Brantas. 2009. Dasar-Dasar Mangkuprawira, Syafri. 2007. Manajemen. Bandung : Manajemen Sumber Daya Penerbit Alfabeta Manusia. Cetakan Pertama. Griffin. 2000. Manajemen. Penerbit Jakarta: Ghalia Indonesia. Erlangga. Jakarta
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Manullang. 2005. Dasar-dasar
Personalia dan Sumberdaya Manajemen. Gajah Mada Manusia. Yogyakarta : FE University Press. UGM Yogyakarta.
Handoko, T. Hani. 2001. Nawawi, Hadari H. 2003.
Manajemen. Jakarta: Raja Manajemen Sumber Daya Grafindo. Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Hasibuan, Melayu S.P. 2001. Press. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Nawawi, Hadari H. 2008. Aksara Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Hariandja, Marihot Tua. 2002. Kompetitif. Yogyakarta: Manajemen Sumber Daya Gadjah Mada University Manusia. Jakarta: Gramedia Press. Sarana. Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Umar, Husein. 2011. Statistika Untuk Daya Manusia. Jakarta: PT. Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Gramedia. Sarwoto. 1991. Dasar-dasar Julitriarsa, Djati & Jhon Suprihanto. Manajemen. Jakarta: Ghalia 2001. Manajemen Umum, Indonesia. Sebuah Pengantar. Yogyakarta: BPFE. Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Kartini dan Kartono. 2000. Manusia, cetakan ketujuh. Pemimpin dan Jakarta: Radar Jaya Offset.
JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 11
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN