Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

PENGARUH PENGAWASAN MANAJER DAN PEMBERIAN INSENTIF

TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(STUDI PADA KARYAWAN HOTEL ALPHA PEKANBARU)

By: Kurnia Hariyani


E-mail : kurnia.hariyani1996@gmail.com
Preceptor: Drs. Kasmirudin, M.Si.

Study of Business Administration Program


Department of Administration Sciences
Faculty of Social and Political Sciences
Riau University

Campus of Bina Widya Jl. H. R. Soebrantas Km 12,5


Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of managerial oversight and


incentives on employee performance partially and simultaneously. This study uses
questionnaires as a means of collecting data distributed to 56 respondents on
employees Alpha Hotel Pekanbaru. Data from the questionnaire was then
processed using descriptive analysis and statistical analysis using SPSS 17.0 by
performing validity test, reliability test, simple linear analysis, multiple linear
analysis, determination analysis (R²) and hypothesis test with t test (partial) and F
( Simultaneous).
The results showed that the results of the first hypothesis testing of
managerial supervision on employee performance is t arithmetic (5,588)> t table
(2,004), meaning that manager control variables significantly influence employee
performance. Both provision incentives on employee performance is t arithmetic
(6.081)> t table (2,004), meaning that incentives have a significant effect on
employee performance. Result of F test count (23,417)> F table (3,17), meaning
supervisor manager and incentive giving simultant have significant effect to
employee performance.

Keywords: Manager Control, Incentives, Employee Performance

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 1


PENDAHULUAN organisasi, dimana kegiatan
manajemen sumber daya manusia
Pada masa sekarang ini mencakup beberapa hal yaitu strategi
perkembangan di sector Manajemen Sumber Daya Manusia,
perekonomian mengalami persaingan tanggung jawab social, manajemen
yang sangat ketat. Hal ini terlihat pengetahuan, pengembangan
dari berubahnya tingkat organisasi, sumber-sumber SDM
kesejahteraan masyarakat yang (perencanaan, rekrutmen, seleksi dan
cenderung meningkat. Dengan manajemen bakat), manajemen
meningkatnya kesejahteraan kinerja, pembelajaran,
masyarakat sehingga hal ini tentu pengembangan, manajemen imbalan,
saja membuka kesempatan bagi hubungan karyawan, kesejahteraan
perusahaan penyediaan layanan karyawan, kesehatan dan
meningkatkan bisnisnya. keselamatan, serta penyediaan jasa
karyawan (Amstrong, 2013).
Sumber daya manusia
merupakan keseluruhan orang yang Tingginya persaingan dalam
dipekerjakan dalam suatu organisasi. bisnis menuntut perusahaan
Keberadaan karyawan dalam sebuah mempunyai karyawan yang harus
perusahaan dipandang sebagai diawasi agar memiliki hasil kinerja
sumber daya penggerak perusahaan, yang tinggi. Untuk meningkatkan
yaitu sebagai aspek penggerak dari kinerja serta mendapatkan
sumber daya lainnya baik sumber keuntungan yang besar, perusahaan
daya alam maupun teknologi. harus memiliki karyawan yang
Sehingga pencapaian tujuan sebuah memiliki sikap dan moral yang taat
perusahaan tergantung kepada dan patuh terhadap peraturan yang
karyawan yang memiliki sumber ditetapkan oleh perusahaan. Untuk
daya manusia yang handal dan itu, perusahaan perlu menerapkan
berkualitas didalamnya. Salah satu pengawasan kerja agar para
upaya yang dapat dilakukan karyawan terarah dalam melakukan
perusahaan untuk meningkatkan tugas dan kewajibannya.
kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki karyawan demi tercapainya Pengawasan merupakan
tujuan yang telah ditetapkan adalah proses dimana pimpinan mengetahui
pimpinan perlu menggerakkan serta apakah hasil pelaksanaan pekerjaan
memantau kinerja karyawannya agar dilakukan oleh karyawan sesuai
dapat mengembangkan seluruh dengan rencana, perintah,
kemampuan yang dimilikinya. kebijaksanaan atau tujuan yang telah
ditentukan (Manullang, 2005:143)
Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah berkaitan dengan Arti penting dari pengawasan
semua aspek bagaimana orang didalam sebuah perusahaan itu
bekerja dan dikelola dalam sendiri berguna untuk memantau,

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 2


mengukur dan bila perlu melakukan Adapun tujuan dari penelitian
perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
sehingga apa yang telah 1. Untuk mengetahui dan
direncanakan dapat dilaksanakan menganalisis pengawasan manajer
sesuai dengan tujuan yang pada karyawan Hotel Alpha
diinginkan (Maman, 2006:343). Pekanbaru
Pengawasan dilakukan oleh 2. Untuk mengetahui dan
pimpinan di dalam perusahaan. menganalisis pemberian insentif
Pengawasan yang dilakukan oleh pada karyawan Hotel Alpha
pimpinan hendaknya bukan sekedar Pekanbaru
mencari-cari kesalahan karyawan 3. Untuk mengetahui dan
yang terjadi di lapangan tetapi lebih menganalisis kinerja karyawan
diarahkan untuk menemukan secara pada Hotel Alpha Pekanbaru
dini kesalahan atau penyimpangan 4. Untuk mengetahui pengaruh
yang terjadi di lapangan. pengawasan manajer terhadap
kinerja karyawan pada Hotel
Selain pengawasan Alpha Pekanbaru
keberadaan insentif dalam suatu 5. Untuk mengetahui pengaruh
perusahaan juga sangat diperlukan pemberian insentif terhadap
oleh setiap karyawan untuk kinerja karyawan pada Hotel
meningkatkan kinerjanya. Pemberian Alpha Pekanbaru
insentif merupakan salah satu hal 6. Untuk mengetahui pengaruh
pokok yang harus diperhatikan oleh pengawasan manajer dan
perusahaan. Pemberian insentif dapat pemberian insentif terhadap
ditentukan dari pengawasan yang kinerja karyawan pada Hotel
dilakukan oleh pimpinan didalam Alpha Pekanbaru
perusahaan.
Menurut (Rivai, 2010:767) Adapun hipotesis dalam
tujuan utama dari insentif adalah penelitian ini adalah:
untuk memberikan tanggung jawab Ha 1 : Diduga ada pengaruh
dan dorongan kepada karyawan pengawasan manajer terhadap
dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja karyawan
dan kuantitas hasil kerjanya. Ha 2 : Diduga ada pengaruh
Sedangkan bagi karyawan, insentif pemberian insentif terhadap kinerja
merupakam strategi untuk karyawan
meningkatkan produktivitas dan Ha 3 : Diduga ada pengaruh
efisiensi perusahaan dalam pengawasan manajer dan pemberian
menghadapi persaingan yang insentif terhadap kinerja karyawan
semakin ketat, dimana produktivitas
menjadi suatu hal yang sangat TINJAUAN PUSTAKA
penting.
Pengawasan adalah suatu
usaha sistematik untuk menetapkan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 3


standar pelaksanaan dengan tujuan- fungsi pengawasan tidak saja di
tujuan perencanaan, merancang lakukan untuk memastikan agar
sistem informasi umpan balik, kegiatan perusahaan berjalan
membandingkan kegiatan nyata sebagaimana rencana yang telah
dengan standar yang telah ditetapkan ditetapkan, akan tetapi juga agar
sebelumnya, menentukan dan yang dijalankan sesuai dengan
mengukur penyimpangan- perubahan lingkungan, karena
penyimpangan, serta mengambil sangat memungkinkan
kegiatan koreksi yang diperlihatkan perusahaan juga mengubah
untuk menjamin bahwa semua rencana perusahaan yang
sumber daya perusahaan digunakan disebabkan terjadinya berbagai
dan cara efektif dan efisien dalam perubahan dilingkungan yang
mencapai tujuan-tujuan perusahaan dihadapi perusahaan.
(Handoko, 2000:12). 2. Meminimalkan Kegagalan
Menurut (Winardi, Tujuan ini dapat dilihat ketika
2000:585) pengawasan adalah semua melakukan kegiatan produksi
aktivitas yang dilaksanakan oleh misalnya, perusahaan tetap
pihak manajer dalam upaya berharap agar kegagalan yang
memastikan bahwa hasil actual terjadi seminimal mungkin.
sesuai dengan hasil yang Sehingga fungsi pengawasan
direncanakan. agar kegagalan-kegagalan
Menurut Farland dalam tersebut dapat diminimumkan.
(Manullang, 2005:143) 3. Meminimumkan Biaya
mengemukakan bahwa pengawasan Fungsi pengawasan melalui
adalah proses dimana pimpinan penetapan standar tertentu dapat
mengetahui apakah hasil pelaksanaan diminimumkan biaya dalam
pekerjaan dilakukan oleh karyawan melakukan produksi yang
sesuai dengan rencana, perintah, dikeluarkan oleh perusahaan,
kebijaksanaan atau tujuan yang telah begitu juga dengan pengawasan
ditentukan. yang dilakukan terhadap tenaga
Menurut (Griffin, 2000) kerja yaitu adanya kasus korupsi.
menjelaskan bahwa terdapat empat Korupsi disini dapat berupa
tujuan dari fungsi pengawasan antara korupsi jam kerja, penggunaan
lain : fasilitas yang bukan untuk
1. Adaptasi Lingkungan kepentingan perusahaan dan
Tujuan utama dari fungsi penggelapan uang.
pengawasan adalah agar 4. Mengantisipasi Kompleksitas
perusahaan dapat terus dari Organisasi
beradaptasi dengan perubahan Fungsi pengawasan dapat juga
yang terjadi di lingkungan yang mengantisipasi berbagai kegiatan
bersifat internal maupun organisasi yang kompleks,
lingkungan eksternal sehingga kompleksitas tersebut dari mulai

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 4


pengelolaan terhadap produk, penilaian dari hasil-hasil, tujuan,
tenaga kerja, hingga berbagai sasaran dan target pelaksanaan.
prosedur yang terkait dengan Adapun penetapan stndart kerja
manajemen organisasi. dapat berupa perusahaan yang
memiliki gambaran tugas yang
Agar keempat dari fungsi jelas, rencana kerja yang jelas,
pengawasan tersebut dapat lebih serta adanya proses/usaha yang
dipahami, maka berikut ini diuraikan dilakukan untuk mencapai tujuan
langkah-langkah dari proses dari perusahaan tersebut.
pengawasan sehingga berkaitan 2. Menilai (Evaluasi)
antara apa yang dikerjakan oleh Penilaian kerja adalah upaya
perusahaan dengan fungsi untuk membandingkan kinerja
pengawasan akan lebih dipahami. yang dicapai dengan tujuan dan
standart yang telah ditetapkan
1. Menetapkan Alat Pengukur
semula. Penilaian kerja
(Standar)
merupakan proses yang
Idealnya tujuan yang ingin
berkelanjutan atau terus-menerus.
dicapai organisasi bisnis maupun
Terdapat beberapa kegiatan yang
perusahaan sebaiknya ditetapkan
hanya dapat dilihat kualitas
dengan jelas dan lengkap pada
pengerjaannya pada akhir
saat perencanaan. Terdapat tiga
kegiatan tersebut.
alasan mengapa tujuan harus
Pada tahap ini focus pengawasan
ditetapkan dengan jelas dan
yang dilakukan oleh pimpinan
memuat standar pencapaian
lebih kepada penentuan dengan
tujuan. Pertama adalah bahwa
cara bagaimana atau bentuk
sering kali tujuan bersifat umum
penilaian akan dilakukan, waktu
sehingga sulit untuk dinilai pada
yang diberikan untuk menilai
saat implementasi. Kedua,
pekerjaan memang tidak
sebaiknya tujuan yang ditetapkan
ditentukan berapa lama namun
memuat standar yang lebih jelas
biasanya yang terjadi di lapangan
dinyatakan. Dan yang ketiga
jangka waktu penilaian yang
adanya kejelasan dan
dilakukan tentunya pada saat itu
kelengkapan tujuan memudahkan
juga artinya penilaian pekerjaan
manajemen dalam melakukan
dilakukan setiap harinya, serta
komunikasi dalam organisasi
hal-hal yang dinilai pun
termaksud juga dalam
merupakan salah satu bagian dari
menentukan metode yang akan
pengawasan yang dilakukan oleh
digunakan dalam mengevaluasi
seorang pimpinan.
standart yang telah ditetapkan.
3. Mengadakan Tindakan Perbaikan
Maka penetapan standar kerja
(Corrective Action)
mengandung arti sebagai satuan
Melalui perbandingan kinerja
pengukuran yang dapat
dengan standar, kita mendapat
digunakan sebagai patokan untuk

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 5


informasi dari proses tertentu yang prestasinya diatas
pengawasan yang kita lakukan prestasi standar. Insentif ini
bahwa kinerja berada diatas merupakan alat yang dipergunakan
standar, sama dengan standar, pendukung prinsip adil dalam
atau dibawah standar. Oleh SHPEHULDQ NRPSHQVDVL´
karena itu perusahaan harus
melakukan pengendalian, yaitu Menurut (Nawawi,
dengan mencari jawaban 2003:338), penetapan dan pemberian
mengapa masalah itu dapat kompensasi total yang meliputi gaji
terjadi yaitu ketika kinerja atau upah dan insentif harus
karyawan berada dibawah dilakukan dengan
standar, kemudian perusahaan mempertimbangkan beberapa aspek
melakukan tindakan koreksi sebagai berikut :
terhadap masalah tersebut.
1) Aspek Ketepatannya
Tindakan koreksi dapat berupa
Penyedia pembiayaan (cost)
tindakan membandingkan hasil
harus diupayakan tepat waktu
dengan standar kerja, kemudian
dan tepat sasarannya. Sasaran
melakukan koreksi terhadap
pertama adalah diberikan pada
pekerjaan, serta menentukan
pekerja yang tepat, terutama
strategi / langkah apa yang dapat
pada yang berprestasi, sehingga
dilakukan untuk mengatasi
berusaha mempertahankannya
maslah yang ada didalam
dengan memberikan kontribusi
perusahaan.
kerja yang terbaik baik
Menurut (Stoner, Freeman
organisasi atau perusahaan.
dan gilbert, 2000) ³Control is the
Sasaran kedua adalah untuk
process of ensuring that activities
kegitan yang tepat, dalam arti
FRQILUP WKH SODQQHG DFWLYLWLHV´
diberikan dalam bentuk yang
artinya pengawasan adalah proses
relevan dan jika berupa uang
untuk meyakinkan bahwa segala
dalam jumlah memadai, guna
aktivitas yang terlaksana sesuai
mewujudkan keseluruhan atau
dengan apa yang direncanakan.
salah satu aspek didalam
Menurut (Nawawi,
keamanan dan jaminan dan
2008:317), Insentif adalah
kepuasan kerja.
penghargaan atau ganjaran yang
2) Aspek Kelayakan
diberikan untuk memotivasi para
Aspek ini dimaksudkan dalam
pekerja agar produktivitas kerjanya
pemberian kompensasi apabila
tinggi, sifatnya tidak tetap atau
dalam bentuk barang atau uang
sewaktu-waktu.
harus memadai dalam arti dirasa
Menurut (Hasibuan,
cukup berharga. Aspek ini
2001:117), mengemukakan bahwa
berkenaan juga dengan rasa
³,QVHQWLI DGDODK WDPEDKDQ EDODV MDVD
keadilan, baik dari penerima
yang diberikan kepada karyawan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 6


maupun perbandingan jumlah diberikan kepada masing-masing
yang diterima. Dari segi karyawannya (Kartono, 2000:32).
penerima dapat dibedakan antara Seorang karyawan memiliki
kompensasi yang diberikan tanggungjawab terhadap pekerjaan
sebagai pemerataan yakni untuk yang dilakukannya. Seperti kenaikan
semua pekerjaan, tanpa atau pangkat, kesempatan untuk
dengan membedakan penerima mendapatkan pendidikan yang lebih
menurut jabatan atau posisi atau tinggi, fasilitas perumahan,
kepangkatan masing-masing kesehatan dan fasilitas penunjang
yang berbeda satu dengan yang lainnya untuk kelancaran pekerjaan
lainnya. Keadilan kompensasi (Handoko, 2001:131).
harus dibedakan pula menurut Jadi menurut pendapat ahli
prestasi kerja atau jasa masing- diatas dapat disimpulkan bahwa
masing dalam memberikan kinerja adalah hasil kerja yang
kontribusi pencapaian tujuan dicapai oleh seseorang dalam
organisasi atau perusahaan. melaksanakan tugasnya yang telah
3) Aspek Pembiayaan dibebankan kepadanya yang
Kompensasi bukan saja harus merupakan suatu proses untuk
sesuai dengan kemampuan mengetahui tingkat kerja karyawan
organisasi atau perusahaan dan sebagai alat untuk memajukan
dalam menyediakan kinerja.
pembiayaannya, tetapi juga Menurut (Simamora, 2004)
harus terkontrol dan seimbang. indikator untuk mengukur kinerja
Dengan demikian berarti karyawan yaitu sebagai berikut:
meskipun keuntungan 1. Kualitas
perusahaan cukup besar, tidak Kualitas kerja diukur dari
harus dibayar secara berlebih- persepsi pegawai terhadap
lebihan, sehingga berakibat kualitas pekerjaan yang
kehilangan fungsinya dalam dihasilkan serta kesempurnaan
memotivasi prestasi dan tugas terhadap keterampilan dan
persaingan. kemampuan pegawai.
2. Kuantitas
Istilah kinerja merupakan Kuantitas kerja merupakan
suatu istilah yang dikutip dari Bahasa jumlah yang dihasilkan
Inggris, yaitu performance yang dinyatakan dalam istilah seperti
berarti performansi. Kinerja jumlah unit, jumlah siklus
merupakan kemampuan dalam aktivitas yang diselesaikan.
melaksanakan tugas dan pencapaian 3. Ketepatan waktu kerja
standar keberhasilan yang ditentukan Merupakan tingkat aktivitas
oleh perusahaan kepada karyawan diselesaikan pada awal waktu
sesuai dengan pekerjaan yang yang dinyatakan, dilihat dari
sudut koordinasi dengan hasil

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 7


output serta memaksimalkan yang diperoleh dari Hotel Alpha
waktu yang tersedia untuk Pekanbaru.
aktivitas lain. d. Teknik Pengumpulan data
1. Wawancara
METODE PENELITIAN Berupa keterangan-keterangan atau
informasi yang diperoleh dari pihak
a. Lokasi Penelitian
perusahaan tentang masalah yang
Penelitian ini dilakukan di
diteliti pada Hotel Alpha Pekanbaru.
Hotel Alpha Pekanbaru yang
b. Angket (Quesitioner)
berlokasi di Jl.H. Imam Munandar
memberikan seperangkat pertanyaan
(Harapan Raya) Simpang Sudirman
atau pernyataan tertulis kepada
No.17 Pekanbaru, Riau.
responden untuk dijawabnya.
b. Populasi dan Sampel
e. Teknik Analisis Data
1. Populasi
Teknik analisis data pada penelitian
Populasi dalam penelitian ini
ini menggunakan analisis deskritif dan
adalah karyawan Hotel Alpha yang
analisis kuantitatif. Alat uji statistik
berjumlah 126 orang.
menggunakan SPSS 17 yaitu uji
2. Sampel
validitas, uji realibilitas, analisis
Yang dijadikan sampel pada
regresi liniear sederhana, analisis
penelitian ini akan diambil dengan
regresi liniear berganda, analisis
menggunakan teknik Propotional
koefisien determinasi (R²), uji parisial/
Stratified Random Sampling. Jumlah
uji t, uji simultan/ uji F.
sampel yang akan diambil
berdasarkan metode slovin. Maka
HASIL DAN PEMBAHASAN
didapat jumlah sampel sebanyak 56
1. Pengujian hipotesis 1 (H1)
orang karyawan.
Hasil output uji hipotesis
c. Jenis dan Sumber Data
pengawasan manajer menggunakan
1. Data primer
uji t diperoleh hasil (5,588) >
Data yng diperoleh dari hasil
(2,004). Artinya variabel
wawancara langsung dengan
pengawasan manajer berpengaruh
karyawan ataupun data berupa
terhadap kinerja karyawan pada
pernyataan karyawan serta hasil
Hotel Alpha Pekanbaru. Maka dapat
pengisian kuesioner. Ada pun yang
disimpulkan bahwa hipotesis nol
menjadi sumber informan dari pihak
(Ho) ditolak dan hipotesis alternative
perusahaan yaitu Human Research
+È GLWHULPD
Development (HRD) dalam Hotel
2. Pengujian hipotesis 2 (H2)
Alpha Pekanbaru.
Hasil output uji hipotesis
2. Data Sekunder
pemberian insentif menggunakan uji
Data mengenai tingkat kehadiran,
t diperoleh hasil (6,081) > (2,004).
data mengenai jumlah karyawan,
Maka dapat disimpulkan bahwa
sejarah, struktur organisasi dan data
hipotesis nol (Ho) ditolak dan
lain yang berbentuk laporan atau tabel
KLSRWHVLV DOWHUQDWLYH +È GLWHULPD

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 8


Artinya variabel pemberian insentif keseluruhan menunjukkan
berpengaruh signifikan terhadap kesesuaian dengan kebutuhan
kinerja karyawan pada Hotel Alpha karyawan untuk mendapatkan
Pekanbaru. tambahan pemasukan. Namun jika
3. Pengujian hipotesis 3 (H3) dilihat dari rekapitulasi dimensi
Hasil output uji hipotesis yang relative rendah yaitu pada
pengawasan manajer dan pemberian pembiayaan, masih adanya rasa
insentif terhadap kinerja karyawan kurang puas dengan hasil kerja
menggunakan uji F diperoleh hasil yang dilakukan, hal ini
(23,417) > (3,17). Jadi dengan dikarenakan masih belum
GHPLNLDQ PDND +R GLWRODN GDQ +È sesuainya pembayaran dengan
diterima. Artinya pengawasan ketentuan yang ada.
manajer (X1) dan pemberian insentif 3. Kinerja karyawan pada karyawan
(X2) berpengaruh terhadap variabel Hotel Alpha Pekanbaru sudah
dependen kinerja karyawan (Y). menunjukkan hasil kinerja yang
baik. Terlihat dari hasil
KESIMPULAN DAN SARAN rekapitulasi dimensi kinerja
karyawan yaitu kuantitas dan
1. Kesimpulan
ketepatan waktu kerja. Namun
Berdasarkan hasil penelitian pada
dari segi kualitas kerja masih
Hotel Alpha Pekanbaru dapat
kurang dan perlu ditingkatkan
diketahui beberapa kesimpulan yang
lagi, karena karyawan kurang
diperoleh dengan kajian teori dan
cekatan dan tuntas dalam
perumusan masalah yang telah
mengerjakan suatu pekerjaan.
dibahas, maka hasil penelitian dapat
4. Pengawasan manajer berpengaruh
disimpulkan sebagai berikut :
secara signifikan terhadap kinerja
1. Pengawasan manajer pada
karyawan. Karena pengawasan
karyawan Hotel Alpha Pekanbaru
manajer yang dilakukan pada
secara keseluruhan sudah berjalan
karyawan Hotel Alpha Pekanbaru
secara efektif. Namun jika dilihat
sudah dilaksanakan dengan
dari rekapitulasi dimensi yang
ketentuan yang ada, sehingga
relative rendah yaitu pada
karyawan akan meningkatkan
menetapkan standar kerja. Ini
kinerjanya. Hal ini dapat dilihat
berarti manajer hotel masih belum
dari hasil penelitian terbukti
optimal dalam menetapkan
bahwa pengawasan manajer
standar kerja dikarenakan
berpengaruh secara signifikan
karyawan hotel tersebut masih
terhadap kinerja karyawan yaitu
mengalami kesulitan dalam
melalui hasil pengujian hipotesis
memenuhi ketentuan standar kerja
(uji t).
yang telah ditetapkan oleh
5. Pemberian insentif berpengaruh
manajer hotel.
secara signifikan terhadap kinerja
2. Pemberian insentif pada karyawan
karyawan. Karena dengan
Hotel Alpha Pekanbaru secara

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 9


pemberian insentif yang pekerjaan yang dilakukan oleh
merupakan salah satu bentuk karyawan agar meningkatkan
dorongan bagi karyawan dalam kinerjanya, sehingga
meningkatkan kualitas kinerja penyimpangan-penyimpangan
karyawan dan kualitas hotel yang yang mungkin terjadi dapat
juga akan meningkat. Hal ini dihindari. Untuk menghindari
dapat dilihat dari hasil penelitian penyimpangan-penyimpangan
terbukti bahwa pemberian insentif tersebut, maka perlu menetapkan
berpengaruh secara signifikan standar kerja, pelaksanaan
terhadap kinerja karyawan yaitu penilaian dan melaksanakan
melalui hasil pengujian hipotesis koreksi.
(uji t). 2. Hotel Alpha Pekanbaru perlu
6. Hasil penelitian menyatakan mempertahankan pemberian
bahwa variabel independen insentif kepada karyawannya
(pengawasan manajer dan terutama kepada karyawan yang
pemberian insentif) secara memiliki kinerja yang baik.
bersama-sama berpengaruh Pemberian insentif dilakukan
signifikan terhadap variabel guna menjaga semangat dan
dependen (kinerja karyawan). memotivasi karyawan untuk tetap
Selain itu pengaruh pengawasan terus berusaha mempertahankan
manajer dan pemberian insentif prestasi kinerja yang telah
memiliki hubungan yang kuat dicapai. Agar apa yang
terhadap kinerja karyawan. Hal diharapkan karyawan terpenuhi
ini terbukti dari hasil uji analisis maka perusahaan harus memiliki
linear berganda dan uji kriteria-kriteria karyawan yang
F/simultan. layak mendapatkan insentif dari
2. Saran perusahaan dan tepat sasaran.
Berdasarkan hasil kesimpulan- Untuk itu perusahaan harus
kesimpulan diatas, penulis mencoba mempunyai dasar penilaian
memberikan saran yang mungkin seperti aspek ketepatan, aspek
dapat digunakan sebagai bahan kelayakan dan aspek pembiayaan.
pertimbangan dan masukan bagi 3. Hotel Alpha Pekanbaru perlu
pihak perusahaan dimasa yang akan adanya peningkatan kinerja
datang. Adapun saran dari penulis karyawannya kembali. Untuk
berikan adalah sebagai berikut : mengefektifkan kinerja karyawan,
1. Hotel Alpha Pekanbaru harus pimpinan perusahaan dapat
terus meningkatkan pelaksanaan memperbaiki dengan
pengawasan terutama pengawasan meningkatakan kinerja karyawan
langsung dari manajer. dalam kualitas, kuantitas dan
Pengawasan manajer perlu ketepatan waktu kerja. Dengan
dilakukan pengawasan langsung cara karyawan bekerja sesuai
secara konsisten terhadap dengan waktu, karyawan bekerja

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 10


dengan hasil sesuai waktu, dan Kepemimpinan. Jakarta: CV
karyawan menyelesaikan Raja Wali.
pekerjaan sesuai dengan waktu
yang ditentukan perusahaan. Mangkunegara, A. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia
DAFTAR PUSTAKA Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Brantas. 2009. Dasar-Dasar
Mangkuprawira, Syafri. 2007.
Manajemen. Bandung :
Manajemen Sumber Daya
Penerbit Alfabeta
Manusia. Cetakan Pertama.
Griffin. 2000. Manajemen. Penerbit
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Erlangga. Jakarta

Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Manullang. 2005. Dasar-dasar


Personalia dan Sumberdaya Manajemen. Gajah Mada
Manusia. Yogyakarta : FE University Press.
UGM Yogyakarta.

Handoko, T. Hani. 2001. Nawawi, Hadari H. 2003.


Manajemen. Jakarta: Raja Manajemen Sumber Daya
Grafindo. Manusia. Yogyakarta:
Gadjah Mada University
Hasibuan, Melayu S.P. 2001. Press.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT. Bumi Nawawi, Hadari H. 2008.
Aksara Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Bisnis yang
Hariandja, Marihot Tua. 2002. Kompetitif. Yogyakarta:
Manajemen Sumber Daya Gadjah Mada University
Manusia. Jakarta: Gramedia Press.
Sarana.
Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber
Umar, Husein. 2011. Statistika Untuk Daya Manusia. Jakarta: PT.
Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gramedia.
Sarwoto. 1991. Dasar-dasar
Julitriarsa, Djati & Jhon Suprihanto. Manajemen. Jakarta: Ghalia
2001. Manajemen Umum, Indonesia.
Sebuah Pengantar.
Yogyakarta: BPFE. Siagian, Sondang P. 2001.
Manajemen Sumber Daya
Kartini dan Kartono. 2000. Manusia, cetakan ketujuh.
Pemimpin dan Jakarta: Radar Jaya Offset.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 11


Simamora, Henry. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: STIE YKPN

Subagyo, Djarwanto. 2005. Statistika


Induktif. Yogyakarta: BPFE

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


Administrasi. Cetakan ke-
22. Bandung: Alfabeta.

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja.


Jakarta: Rajawali Pers.

Winardi, J. 2000. Asas-asas


Manajemen. Bandung :
Penerbit Alumni

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 12

You might also like