Professional Documents
Culture Documents
Perhitungan Volume
Perhitungan Volume
Perhitungan Volume
Material
Quantity Unit Price Cost Budget
Prices and
Estimating Analysis Plan (RAB)
Wages
7
• Kegunaan Bill of Quantity:
- Menyediakan informasi tentang volume pekerjaan untuk
kebutuhan tender
- Untuk menentukan biaya pelaksanaan pekerjaan (nilai
kontrak)
• CESMM antara lain berisi:
- Bagaimana pembagian pekerjaan dalam Bill of Quantity
(WBS)
- Satuan yang digunakan dari volume pekerjaan
- Bagaimana cara menghitung volume pekerjaan
8
PRINSIP PERHITUNGAN VOLUME
Volume pekerjaan dihitung sebagai dasar dalam menentukan
estimasi biaya (langsung) dan waktu.
Volume adalah banyaknya pekerjaan atau bahan sesuai satuannya.
Contoh satuan pekerjaan: m’, m2, m3, buah, unit, lumpsum (LS).
Volume dihitung sesuai satuan dari harga satuan, sehingga dimensi
keduanya harus cocok.
Kalau harga satuan menggunakan Rp/m2, maka volume dihitung
dengan satuan m2. Sedangkan kalau harga satuan Rp/m3, maka
volume dihitung dengan satuan m3.
Volume dihitung berdasarkan gambar perencanaan dengan
memperhatikan skala gambar, sesuai uraian pekerjaan dalam WBS.
9
Metode Perhitungan Volume
• Langkah-langkah :
1. Taking Off : kegiatan mengambil ukuran suatu elemen bangunan dari
gambar tender (construction drawing) atau gambar pelaksanaan (shop
drawing) dan dimasukkan kedalam suatu formulir, beserta keterangan
rinci mengenai elemen tersebut
2. Squaring : kegiatan menghitung satuan panjang, luas, volume, berat, dan
biji dari ukuran yang telah diambil dalam proses taking off
3. Abstracting : mengumpulkan elemen dan jumlah kuantitas tiap elemen
yang sudah di “squaring” untuk direkapitulasi, untuk mendapatkan
jumlah keseluruhan kuantitas tiap elemen tersebut
4. Billing : menyiapkan draft Bill of Quantity (BQ) tiap item pekerjaan
berdasarkan rekapitulasi
10
Contoh Formulir Pengukuran Volume
Catatan :
1. Timesing : banyaknya elemen yang dimensinya sama
2. Dimension : dimensi dari elemen
3. Squaring : kuantitas elemen
4. Description : keterangan elemen yang diukur
11
Contoh Pengisian Formulir
Timesing Dimension Squaring Description
12
Arti formulir tersebut :
• Pipa baja 3 inci, mempunyai panjang 22,00 m, sebanyak
3 buah, sehingga squaringnya 3x22,00 m = 66,00 m
• Pasangan bata setebal 15 cm, mempunyai ukuran panjang 10
m x lebar 4 m, sebanyak 15 buah, sehingga squaringnya
adalah 15x10x4 m2 = 600 m2
• Plat lantai beton, dengan ukuran panjang 12 m, lebar 12 m,
dan tebal 0,10 m, sebanyak 10 buah, di 2 tempat, sehingga
squaringnya 2x10x12x12x0,10 m3 = 288,00 m3
13
Contoh Lain Quantity Take Off
Source: Spain,
Contoh Lain Quantity Take Off
Deductions are
sometimes
necessary
where it is easier
to take an
overall
measurement
and deduct the
parts not
required
A Pekerjaan Persiapan
Pemasangan Bowplank 32 m’
B Pekerjaan Beton
3 Kolom 100 m3
16
• CONTOH KETENTUAN-KETENTUAN
DALAM PERHITUNGAN VOLUME
17
Pekerjaan Galian Pondasi
• Volume galian pondasi dihitung berdasarkan
galian tegak, meskipun saat menggali perlu
slope tertentu
• Kelebihan volume galian diperhitungkan
dalam harga satuan
18
b
Volume = a x t
t
19
Pekerjaan Beton Struktur
• Volume plat dihitung penuh
• Volume kolom dihitung dengan tinggi kolom
dikurangi bagian yang termasuk dalam pelat
• Volume balok : panjang balok dikurangi dengan
bagian yang termasuk dalam kolom, tinggi balok
dikurangi dengan tebal plat
• Volume balok induk dan balok anak yang
berpotongan, yang dihitung menerus adalah balok
induknya
20
Pekerjaan Atap
21
Pekerjaan Besi Beton
22
Tabel Berat Besi Beton
23
Pekerjaan Tanah
• Sample tanah terdiri atas tiga bagian : butir padat, air, dan
udara
• Volume tanah dapat berubah-ubah, sesuai dengan tambah
kurangnya volume udara atau air yang ada dalam tanah
• Untuk menghitung volume tanah perlu diketahui faktor
kembang (swell factor) dan faktor susut (shrinkage factor)
• Tiga macam keadaan volume tanah :
1. Volume tanah asli (bank)
2. Volume tanah lepas/gembur (loose)
3. Volume tanah padat (compacted)
24
Pekerjaan Tanah (lanjutan)
• Faktor kembang terhadap keadaan asli :
Fk = (L/B) x 100%
• Faktor susut terhadap keadaan asli :
Fs = (C/B) x 100%
• B = berat volume asli
L = berat volume lepas
C = berat volume padat
• Dilakukan percobaan lapangan untuk memperoleh nilai B, L,
dan C
• Untuk membuat tanggul padat sebesar 1.000 m3, perlu tanah
lepas yang pasti lebih dari 1.000 m3 karena akan terjadi
penyusutan
25
Contoh Jenis Pekerjaan yang Dihitung Volumenya
(Pembangunan Rumah Sederhana)
26
Site layout
27
Bouwplank
28
Pondasi
29
Balok Sloof
30
31
Pembesian
32
33
Bar bending schedule (BBS)
34
Kolom beton
35
36
37
Penulangan kolom
38
39
40
Balok beton
41
42
Struktur Atap
43
Gavel (dinding Ampig)
44
45
Saluran air bersih dan kotor
46