Perhitungan Volume

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 46

Perhitungan Volume

Pengendalian Waktu dan Biaya Konstruksi


Dosen : Retno Indryani

www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia


Sub Capaian
Pembelajaran
Dapat memahami beberapa
standar perhitungan volume
dan mampu menghitung
volume untuk struktur
bangunan teknik sipil
www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
Pengantar
• Volume pekerjaan diperlukan untuk perhitungan
estimasi biaya dan estimasi waktu pelaksanaan
proyek
• Seberapa detil volume pekerjaan yang harus dihitung
tergantung pada klasifikasi estimasi biaya yang
dibutuhkan
• Untuk perhitungan estimasi biaya detil, pekerjaan
yang dihitung volumenya adalah pekerjaan yang
berada di level terendah WBS, yang disebut dengan
paket pekerjaan
3
Classification Cost Estimate
• A purpose of cost estimate classification is to align the estimating process
with project stage-gate scope development and decision making
processes.
Primary Secondary Characteristic
Characteristic
MATURITY LEVEL EXPECTED
ESTIMATE OF PROJECT END USAGE METHODOLOGY ACCURACY RANGE
DEFINITION Typical purpose of Typical variation in low and
CLASS Typical estimating method
high ranges
DELIVERABLES estimate
Expressed as % of complete
definition
Concept Capacity factored, L: -20% to -50%
Class 5 0% to 2% screening parametric models, H: +30% to +100%
judgment, or analogy
Class 4 1% to 15% Study or Equipment factored or L: -15% to -30%
feasibility parametric models H: +20% to +50%
Budget Semi-detailed unit costs L: -10% to -20%
Class 3 10% to 40% authorization or with assembly level line H: +10% to +30%
control items
Class 2 30% to 75% Control or Detailed unit cost with L: -5% to -15%
bid/tender forced detailed take-off H: +5% to +20%
Class 1 65% to 100% Check estimate Detailed unit cost with L: -3% to -10%
or bid/tender detailed take-off H: +3% to +15%

Source: AACE 18R-97


Classification Cost Estimate

Source: AACE 18R-97


Proses Estimasi Biaya

Material
Quantity Unit Price Cost Budget
Prices and
Estimating Analysis Plan (RAB)
Wages

Standard Perinciples of Measurement Internasional


Method Of (POMI)
Measurement Standard Method Of Measurement For Civil
Work (SMM)
Civil Engineering Standard Method Of
Measurement (CESMM)
New Rules of Measurement (NRM)
STANDAR PERHITUNGAN VOLUME
• Diperlukan standar untuk melakukan perhitungan
volume
• Salah satu standart yang ada adalah CESMM (Civil
Engineering Standard Method of Measurement)
• Standart tersebut berisi ketentuan prosedur untuk
menyiapkan Bill Of Quantity (BQ)
• Bill of Quantity adalah daftar item pekerjaan beserta
estimasi volumenya

7
• Kegunaan Bill of Quantity:
- Menyediakan informasi tentang volume pekerjaan untuk
kebutuhan tender
- Untuk menentukan biaya pelaksanaan pekerjaan (nilai
kontrak)
• CESMM antara lain berisi:
- Bagaimana pembagian pekerjaan dalam Bill of Quantity
(WBS)
- Satuan yang digunakan dari volume pekerjaan
- Bagaimana cara menghitung volume pekerjaan

8
PRINSIP PERHITUNGAN VOLUME
 Volume pekerjaan dihitung sebagai dasar dalam menentukan
estimasi biaya (langsung) dan waktu.
 Volume adalah banyaknya pekerjaan atau bahan sesuai satuannya.
Contoh satuan pekerjaan: m’, m2, m3, buah, unit, lumpsum (LS).
 Volume dihitung sesuai satuan dari harga satuan, sehingga dimensi
keduanya harus cocok.
 Kalau harga satuan menggunakan Rp/m2, maka volume dihitung
dengan satuan m2. Sedangkan kalau harga satuan Rp/m3, maka
volume dihitung dengan satuan m3.
 Volume dihitung berdasarkan gambar perencanaan dengan
memperhatikan skala gambar, sesuai uraian pekerjaan dalam WBS.

9
Metode Perhitungan Volume
• Langkah-langkah :
1. Taking Off : kegiatan mengambil ukuran suatu elemen bangunan dari
gambar tender (construction drawing) atau gambar pelaksanaan (shop
drawing) dan dimasukkan kedalam suatu formulir, beserta keterangan
rinci mengenai elemen tersebut
2. Squaring : kegiatan menghitung satuan panjang, luas, volume, berat, dan
biji dari ukuran yang telah diambil dalam proses taking off
3. Abstracting : mengumpulkan elemen dan jumlah kuantitas tiap elemen
yang sudah di “squaring” untuk direkapitulasi, untuk mendapatkan
jumlah keseluruhan kuantitas tiap elemen tersebut
4. Billing : menyiapkan draft Bill of Quantity (BQ) tiap item pekerjaan
berdasarkan rekapitulasi

10
Contoh Formulir Pengukuran Volume

Timesing Dimension Squaring Description

Catatan :
1. Timesing : banyaknya elemen yang dimensinya sama
2. Dimension : dimensi dari elemen
3. Squaring : kuantitas elemen
4. Description : keterangan elemen yang diukur
11
Contoh Pengisian Formulir
Timesing Dimension Squaring Description

3/ 22,00 66,00 Pipa baja 3 inci


-------

15/ 10,00 600,00 Pasangan bata


4,00 15 cm
-----------------

2/10/ 12,00 288,00 Beton lantai


12,00
0,10
------------------

12
Arti formulir tersebut :
• Pipa baja 3 inci, mempunyai panjang 22,00 m, sebanyak
3 buah, sehingga squaringnya 3x22,00 m = 66,00 m
• Pasangan bata setebal 15 cm, mempunyai ukuran panjang 10
m x lebar 4 m, sebanyak 15 buah, sehingga squaringnya
adalah 15x10x4 m2 = 600 m2
• Plat lantai beton, dengan ukuran panjang 12 m, lebar 12 m,
dan tebal 0,10 m, sebanyak 10 buah, di 2 tempat, sehingga
squaringnya 2x10x12x12x0,10 m3 = 288,00 m3

13
Contoh Lain Quantity Take Off

Source: Spain,
Contoh Lain Quantity Take Off

Deductions are
sometimes
necessary
where it is easier
to take an
overall
measurement
and deduct the
parts not
required

Source: Spain, 2005


Contoh Bill of Quantity
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Harga

A Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Pembersihan 500 m2

Pemasangan Bowplank 32 m’

B Pekerjaan Beton

1 Plat Lantai 288 m3

2 Balok Lantai 150 m3

3 Kolom 100 m3

16
• CONTOH KETENTUAN-KETENTUAN
DALAM PERHITUNGAN VOLUME

17
Pekerjaan Galian Pondasi
• Volume galian pondasi dihitung berdasarkan
galian tegak, meskipun saat menggali perlu
slope tertentu
• Kelebihan volume galian diperhitungkan
dalam harga satuan

18
b

Volume = a x t
t

19
Pekerjaan Beton Struktur
• Volume plat dihitung penuh
• Volume kolom dihitung dengan tinggi kolom
dikurangi bagian yang termasuk dalam pelat
• Volume balok : panjang balok dikurangi dengan
bagian yang termasuk dalam kolom, tinggi balok
dikurangi dengan tebal plat
• Volume balok induk dan balok anak yang
berpotongan, yang dihitung menerus adalah balok
induknya
20
Pekerjaan Atap

Panjang alas adalah riil


Tinggi berupa proyeksi berdasarkan sudut atap

21
Pekerjaan Besi Beton

22
Tabel Berat Besi Beton

Diameter (mm) Berat (kg/m’)


6 0.222
8 0.395
10 0.617
12 0.888
13 1.042
16 1.578

23
Pekerjaan Tanah
• Sample tanah terdiri atas tiga bagian : butir padat, air, dan
udara
• Volume tanah dapat berubah-ubah, sesuai dengan tambah
kurangnya volume udara atau air yang ada dalam tanah
• Untuk menghitung volume tanah perlu diketahui faktor
kembang (swell factor) dan faktor susut (shrinkage factor)
• Tiga macam keadaan volume tanah :
1. Volume tanah asli (bank)
2. Volume tanah lepas/gembur (loose)
3. Volume tanah padat (compacted)

24
Pekerjaan Tanah (lanjutan)
• Faktor kembang terhadap keadaan asli :
Fk = (L/B) x 100%
• Faktor susut terhadap keadaan asli :
Fs = (C/B) x 100%
• B = berat volume asli
L = berat volume lepas
C = berat volume padat
• Dilakukan percobaan lapangan untuk memperoleh nilai B, L,
dan C
• Untuk membuat tanggul padat sebesar 1.000 m3, perlu tanah
lepas yang pasti lebih dari 1.000 m3 karena akan terjadi
penyusutan
25
Contoh Jenis Pekerjaan yang Dihitung Volumenya
(Pembangunan Rumah Sederhana)

1. Pekerjaan Persiapan, Galian dan Urugan


2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Struktur (Beton bertulang)
4. Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran
5. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
6. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
7. Pekerjaan Plafon, Lantai dan Finishing
8. Pekerjaan Sanitasi dan Elektrikal

26
Site layout

27
Bouwplank

28
Pondasi

29
Balok Sloof

30
31
Pembesian

32
33
Bar bending schedule (BBS)

34
Kolom beton

35
36
37
Penulangan kolom

38
39
40
Balok beton

41
42
Struktur Atap

43
Gavel (dinding Ampig)

44
45
Saluran air bersih dan kotor

46

You might also like