Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

METODE PELAKSANAAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

BAJA DI PT. WA
Putriyani
Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Kalimantan, Jl.
Soekarno-Hatta KM. 15 Karang Joang Balikpapan
Email : yaniputri610@gmail.com

Abstract

Steel construction buildings generally use a conventional system, namely the use of WF profile steel as a steel
bulding frame, starting from the structure of columns, beams and horses on the roof. And usually found in the
market only the dimensions of the size in general. His background was due to the supply chain management
channel used by PT. WA which is not in accordance with the proper procedure and it is always used. As a result,
there has been a delay in project work because the steel material has to go through several processes to get on
site. In addition, the use og ReOrder Points (ROP) within the company to determine the time to order raw materials
back to the supplier has not been don properly, so that the inventory level of raw materials in the company is less
than optimal.
The purpose of this paper is to explain and evaluate the steel supply chain managemnet process at the
Andromeda Operation Center’s Service and Break Down Office project. Consistency in the stages of the process
from supply chain management to steel fabrication is complete, all of this is done with the aim of improving the
quality of the company’s services to customers.
From the results of analysis it is necessary to do several evaluations such as : 1). Need to hold a direct
procurement process for goods whose prices range between 0-200 million, 2). Official notification is required for
the winner of the procurement process that has been carried out. Notificatin can be through the announcement of
the winner sent directly to the winner, 3). For making an Internal Request Order (IRO), it is necessary to add the
date when the item is needed so that the IRO can be processed immediately so that it does not interfere with the
project completion process, 4). A companion Purchase Order (PO) document containing terms and conditions
(delivery date, payment process, late delivery penalty, etc) needs to be signed on stamp duty by bpth parties, from
the supplier and PT. X Balikpapan. In addition, payment systems to suppliers need to be regulated by the provisions
that suppliers must submit invoice files (IRO, PO, and travel documents) as a form of billing documents to PT. WA
Balikpapan.

Keywords : inventory, steel, supply chain management (SCM)

Abstrak
Bangunan konstruksi baja pada umumnya menggunakan sistem konvesional yakni penggunaan baja profil
WF sebagai rangka bangunan baja, mulai dari material struktur kolom, balok dan kuda-kuda pada atap. Dan
biasanya yang dijumpai dipasaran hanya ukuran dimensi secara umum. Latar belakangnya karena alur supply chain
management yang digunakan PT. WA yang tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya dan hal tersebut yang
selalu digunakan. Akibatnya terjadi keterlambatan pengerjaan proyek karena material baja harus melewati
beberapa proses sampai bisa on site. Selain itu, penggunaan ReOrder Point (ROP) di dalam perusahaan untuk
menentukan waktu pemesanan bahan baku kembali ke supplier belum dilakukan secara tepat, sehingga tingkat
persediaan bahan baku di dalam perusahaan menjadi kurang optimal.
Tujuan dari penulisan ini adalah menjelaskan dan mengevaluasi proses supply chain management baja pada
proyek Service and Break Down Office Andromeda Operation Centre. Konsistensi dalam tahapan proses mulai
dari supply chain management sampai baja hasil pabrikasi selesai, semua hal tersebut dilakukan dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan kepada customer.
Dari hasil analisis maka perlu dilakukan beberapa evaluasi seperti : 1). Perlu diadakannya proses pengadaan
langsung untuk barang yang nilai harganya antara 0-200 juta, 2). Perlu adanya pemberitahuan resmi untuk
pemenang dari proses pengadaan yang telah dilakukan. Pemberitahuan bisa melalui surat pengumuman pemenang
yang dikirim langsung ke pemenang, 3). Untuk pembuatan Internal Request Order (IRO) perlu ditambahkan
tanggal dibutuhkannya barang agar IRO tersebut bisa langsung diproses sehingga tidak menganggu proses
penyelesaian proyek, 4). Perlu adanya dokumen pendamping Purchase Order (PO) yang berisi syarat dan
ketentuan (tanggal pengiriman, proses pembayaran, punishment keterlambatan pengiriman, dll) yang ditanda
tangani di atas materai oleh dua belah pihak yaitu dari pihak supplier dan PT. WA Balikpapan. Selain itu, sistem
pembayaran kepada supplier perlu diatur dengan ketentuan yaitu supplier harus menyerahkan berkas invoice (IRO,
PO, dan surat jalan) sebagai bentuk dokumen penagihan ke PT. WA Balikpapan.

Kata kunci : inventory, steel, supply chain management (SCM)


1. Pendahuluan aktivitas mengubah nilai dari barang
Dalam dunia konstruksi bangunan mentah menjadi produk dengan nilai
agar dapat menghasilkan produk tertentu.
dengan mutu yang tinggi dan waktu
yang singkat serta biaya yang minim 2.2Fungsi Supply Chain Management
diperlukan metode-metode perencanaan (SCM)
yang efektif dan efisien untuk mencapai Ada dua fungsi SCM, yaitu :
tujuan tersebut. Bangunan konstruksi 1. Supply chain management (SCM)
baja pada umumnya menggunakan secara fisik mengkonversikan bahan
sistem konvesional yakni penggunaan baku menjadi produk jadi dan
baja profil WF sebagai rangka mengantarnya ke pemakai akhir.
bangunan baja, mulai dari material 2. Supply chain management (SCM)
struktur kolom, balok dan kuda-kuda sebagai mediasi pasar, yakni
pada atap. Dan biasanya yang dijumpai memastikan bahwa apa yang
dipasaran hanya ukuran dimensi secara disuplai oleh supply chain
umum. mencerminkan aspirasi pelanggan
Latar belakangnya karena alur supply atau pemakai akhir tersebut.
chain management yang digunakan PT.
WA yang tidak sesuai dengan prosedur 2.3 Keuntungan Supply Chain
yang seharusnya dan hal tersebut yang Dengan menganalisis keseluruhan
selalu digunakan. Akibatnya terjadi proses, diperoleh beberapa keuntungan
keterlambatan pengerjaan proyek dari penerapan supply chain sebagai
karena material baja harus melewati berikut :
beberapa proses sampai bisa on site. 1. Mengurangi persediaan barang,
Selain itu, penggunaan ReOrder Point sehingga bisa mengurangi biaya
(ROP) di dalam perusahaan untuk inventory, biaya penyimpanan,
menentukan waktu pemesanan bahan biaya kerusakan dan biaya
baku kembali ke supplier belum kehilangan akibat penyimpanan.
dilakukan secara tepat, sehingga tingkat 2. Menjamin kelancaran penyediaan
persediaan bahan baku di dalam barang, karena kerjasama yang
perusahaan menjadi kurang optimal. dilakukan antara pihak perusahaan
Tujuan dari penulisan ini adalah jasa konstruksi dengan vendor atau
menjelaskan dan mengevaluasi proses supplier.
supply chain management baja pada 3. Menjamin mutu material yang
proyek Service and Break Down Office disuplai sesuai dengan kondisi yang
Andromeda Operation Centre. diinginkan, dan harga yang lebih
Konsistensi dalam tahapan proses mulai kompetitif.
dari supply chain management sampai
baja hasil pabrikasi selesai, semua hal 2.4 PerPres Tentang Pengadaan
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk Barang/Jasa Pemerintah
meningkatkan kualitas pelayanan Peraturan Presiden Republik
perusahaan kepada customer. Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa
2. Tinjauan Pustaka Pemerintah :
2.1 Pengertian Supply Chain 1. Pasal 1 (40) “Pengadaan Langsung
Management (SCM) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
London (2008) mendefinisikan Lainnya adalah metode pemilihan
manajemen rantai pasok (supply chain untuk mendapatkan Penyedia
management) sebagai suatu manajemen Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
dari industri hulu ke industri hilir di Lainnya yang bernilai paling
mana di dalamnya terdapat jaringan banyak Rp200.000.000,00 (dua
supplier dan konsumen yang mengatur ratus juta rupiah)”.
2. Pasal 28 (1) bentuk kontrak terdiri purchasing atau pembelian melalui
atas : toko daring”.
a. Bukti pembelian/pembayaran
b. Kuitansi
c. Surat perintah kerja (SPK) 3. Metode Penelitian
d. Surat perjanjian 3.1 Studi literatur
e. Surat pesanan Pada langkah ini studi pustaka
3. Pasal 28 (2) “Bukti dilakukan untuk menggali informasi
pembelian/pembayaran dan memperoleh teori-teori pendukung
sebagaimana dimaksud pada ayat yang berkaitan dengan supply chain
(1) huruf a digunakan untuk management dan metode pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Lainnya pabrikasi baja. Hal ini dapat diperoleh
dengan nilai paling banyak dari literatur - literatur ataupun jurnal
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta yang membahas tentang metode-
rupiah)”. metode tersebut.
4. Pasal 28 (3) “Kuitansi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b 3.2 Pengumpulan Data
digunakan untuk Pengadaan Berdasarkan sumber diperolehnya
Barang/Jasa Lainnya dengan nilai data pada tugas khusus ini, maka data
paling banyak Rp50.000.000,00 dibagi kedalam dua jenis, yaitu data
(lima puluh juta rupiah)”. primer dan data sekunder.
5. Pasal 28 (4) “SPK sebagaimana a. Data primer
dimaksud pada ayat (1) huruf c Data ini diperoleh dari wawancara
digunakan untuk Pengadaan Jasa bersama pelaksana lapangan dan
Konsultansi dengan nilai paling pembimbing lapangan di proyek
banyak Rp100.000.000,00 (seratus Service and Break Down Office
juta rupiah), Pengadaan Barang/Jasa Andromeda Operation Centre.
Lainnya dengan nilai paling sedikit Selain itu data diperoleh melalui
di atas Rp50.000.000,00 (lima puluh observasi lapangan.
juta rupiah) sampai dengan nilai b. Data sekunder
paling banyak Rp200.000.000,00 Data ini diperoleh dari PT. WA.
(dua ratus juta rupiah), dan
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi 3.3 Pembahasan
dengan nilai paling banyak Pembahasan dalam tugas khusus ini
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta dibagi menjadi 2 yaitu :
rupiah)”. a. Pembahasan ini mengenai alur
6. Pasal 28 (5) “Surat perjanjian kegiatan Supply Chain Management
sebagaimana dimaksud pada ayat Baja proyek Service and Break
(1) huruf d digunakan untuk Down Office Andromeda Operation
Pengadaan Barang/Pekerjaan Centre.
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan b. Evaluai alur kegiatan Supply Chain
nilai paling sedikit di atas Management Baja PT. WA.
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dan untuk Pengadaan Jasa 4. Analisa Dan Pembahasan
Konsultansi dengan nilai paling Telah dijelaskan pada tinjauan pustaka
sedikit di atas Rp100.000.000,00 tentang konsep supply chain
(seratus juta rupiah)”. management. Berikut akan dibahas
7. Pasal 28 (6) “Surat pesanan secara keseluruhan tentang proses
sebagaimana dimaksud pada ayat supply chain management yang
(1) huruf e digunakan untuk digunakan PT. WA.
Pengadaan Barang/Jasa melalui E-
4.1 Pihak-pihak Yang Terlibat sendiri tidak persis seperti konsep supply
Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek chain management pada umumnya. Hal ini
ini adalah PT. WA pusat Balikpapan, dikarenakan bahan baku yang dibeli dari
PT. WA cabang Sanggata, PT. Kaltim supplier tidak ada proses pengadaan barang
Prima Coal (PT. KPC), dan PT. yang resmi. PT. WA hanya melakukan
Carsurin. Berikut ini adalah daftar pengecekan pasar dengan mendapatkan
pihak-pihak yang terlibat dalam proses informasi tentang ketersediaan bahan baku
supply chain management. Adapun dan harga-harga yang ditawarkan. Berikut
tugas-tugas dari setiap perusahaan yang adalah alur Supply Chain Management baja
terlibat adalah sebagi berikut : proyek Service and Break Down Office
a. PT. WA Sanggata bertugas : Andromeda Operation Centre oleh PT. WA.
1. Sebagai pelaksana project Adapun bagan alir dari supply chain
2. Membuat request order management dapat dilihat pada gambar 1.
kebutuhan project.
b. PT. WA Balikpapan bertugas : Penjelasan dari proses supply chain
1. Sebagai tempat urusan management untuk baja proyek Service and
keuangan Break Down Office Andromeda Operation
2. Sebagai pelaksana pembelian Centre pada diagram alir di atas adalah
material sebagai berikut :
3. Sebagai tempat konsultasi a. Inspection and Test Plan (ITP)
tender Inspection and Test Plan
c. PT. Kaltim Prima Coal bertugas : merupakan 1 dokumen uji yang dibuat
1. Meng-approve dokumen oleh QC Engineer PT. WA yang
Inspection and Test Plan (ITP) menjabarkan kualitas, sumber daya, dan
2. Meng-approve dokumen yang urutan kegiatan spesifik yang relevan
berkaitan dengan request dengan produk, proyek, atau kontrak
material PT. KPC tertentu. Inspection and Test Plan
d. PT. Carsurin bertugas : dibuat sebagai standar untuk melakukan
1. Sebagai QC Inpector saat inspeksi dan pengujian pada inspection
barang diterima di PT. WA / test activity. Dokumen ini dibuat agar
Balikpapan dan saat barang mutu dan kualitas dari pada produk
melewati proses pabrikasi yang dihasilkan mencapai persyaratan
desain. Rencana mutu biasanya
Secara umum konsep supply chain mengacu pada bagian-bagian manual
management yang diterapkan oleh setiap kualitas yang berlaku untuk kasus
perusahaan sama. Perbedaannya terdapat spesifik. Konten atau isi dari Inspection
pada detail pengerjaan, sesuai dengan yang and Test Plan yaitu :
dilakukan perusahaan. Untuk supply chain
management yang dilakukan oleh PT. WA
1. Kegiatan fabrikasi, inspeksi, dan c. Spot Witness : selama kegiatan
pengujian berurutan (inspection / pembuatan, fabrikasi atau
test activity) konstruksi dimana menyaksikan
2. Metode dalam pelaksanaan inspeksi pekerjaan atau inspeksi biasanya
yang mengidentifikasi poin-poin dilakukan tanpa pemberitahuan
penahanan, pemantauan saksi atau tertulis, meskipun memo lisan atau
tinjauan terhadap setiap kegiatan informal biasanya akan diberikan.
berurutan (method of inspection) Jika PT. Kaltim Prima Coal tidak
3. Standar, prosedur, atau spesifikasi memeriksa pekerjaan pada saat ini,
yang dirujuk (level of acceptance / pekerjaan dapat dilanjutkan oleh
reference document) PT. WA. Namun hasil inspeksi
4. Kriteria penerimaan (acceptence harus dicatat.
criteria) d. Approval : semua dokumentasi
5. Persyaratan catatan sertifikasi / atau catatan inspeksi / pengujian /
dokumen yang diverifikasi pengukuran yang telah dilakukan
(verifying document) harus mendapatkan persetujuan
6. Frekuensi pemeriksaan (frequency) tertulis dari approve oleh owner.
7. Pihak-pihak yang bertanggung e. Review : PT. Kaltim Prima
jawab (responsibility) Coal akan meminta dokumentasi
8. Catatan untuk dipertahankan yang diserahkan oleh PT. WA untuk
(remarks) pemeriksaan dan evaluasi kapasitas
untuk memenuhi persyaratan.
Dokumen ini harus mendapat f. Not Applicable: PT. Kaltim Prima
persetujuan dari owner sebelum Coal tidak perlu mengikuti kegiatan
material/bahan pokok diadakan. Dalam atau menerapkan kegiatan tersebut.
pembuatan dokumen ini, juga penting
diperhatikan mengenai aspek apa apa
saja yang perlu di uji. Dalam dokumen b. Market Source
ini pula, harus disebutkan mengenai Tahapan berikutnya setelah ITP
otoritas dari penguji maupun yang disepakati, adalah survey pasar untuk
menguji. Setelah menentukan poin 1-6, mencari material/bahan utama yang
selanjutnya QC akan menentukan sesuai dengan standar yang telah
responsibility dari masing-masing disepakati dalam ITP. Proses ini penting
aktivitas dengan rincian tanggung karena akan berkaitan dengan
jawab sebagai berikut : pengajuan material kepada Owner.
a. Hold Point : poin ini Akan lebih mudah, jika barang yang ada
didefinisikan dalam dokumen yang dipasaran adalah sesuai dengan mutu
sesuai, diluar itu suatu kegiatan pada ITP. Selanjutnya, jika barang yang
tidak boleh dilanjutkan tanpa disepakati dalam ITP tidak ada
persetujuan PT. Kaltim Prima Coal. dipasaran, maka PT. WA harus mencari
Persetujuan untuk melangkah lebih barang dengan mutu sejenis untuk
jauh dari titik penahanan biasanya kemudian dibandingkan dengan standar
diberikan dalam bentuk tertulis, yang ada di ITP. Proses market source
tetapi dapat diberikan oleh sistem yang dilakukan PT. WA hanya melalui
otorisasi lain yang disepakati. via telfon untuk mendapatkan informasi
b. Witness Point : PT. Kaltim Prima dari supplier seputar harga, mutu, dan
Coal harus diberitahu secara tertulis waktu pengiriman raw material.
tentang kegiatan tersebut, tetapi jika
PT. Kaltim Prima Coal tidak hadir c. Request for Approval (RFA)
pada waktu yang ditentukan, maka RFA merupakan 1 dokumen yang
PT. WA bebas untuk melanjutkan. dibuat oleh QC, yang mana dokumen ini
berisi mengenai hasil market source
untuk material yang akan digunakan Contoh dokumen Internal Request
pada suatu project. Pada proyek Service Order untuk material baja dapat dilihat
and Break Down Office Andromeda pada gambar 2 dibawah ini
Operation Centre ini, dokumen RFA
diajukan oleh QC Enginner kepada
Owner. RFA memiliki lampiran berupa
mill test certificate (MTC) dan brosur
apabila ada. Dokumen ini dibuat untuk
menjamin kualitas barang / produk /
project sesuai dengan dokumen ITP
yang telah disepakati. Apabila pada saat
pengajuan dokumen ada hal yang tidak
sesuai dengan kemauan owner atau
penambahan keinginan dari owner
maka akan dilakukan kembali market
source.

d. Internal Request Order (IRO)


Setelah didapatkan supplier dan
dilakukan kerjasama, selanjutnya
masuk ke proses pembuatan IRO.
Merupakan proses internal, yang mana
merupakan lanjutan dari RFA yang
telah disetujui, untuk kemudian
dituangkan dalam rencana belanja.
Dokumen yang dibuat oleh Site Gambar 2. Internal Request Order (IRO)
Purchasing PT. WA Sanggata, berisi (Sumber : PT. WA, 2019)
mengenai material-material yang sudah
mendapat persetujuan owner untuk e. Purchase Order (PO)
kemudian dilakukan pembelian. IRO yang dibuat oleh site purchasing
Dokumen ini bisa dilanjutkan ke PT. WA Sanggata akan dikirim ke PT.
tahap PO setelah mendapat persetujuan WA Balikpapan melalui email.
dari manager perusahaan. Dalam Selanjutnya PO akan dibuat oleh head
dokumen ini juga disebutkan spesifik office purchasing PT. WA Balikpapan.
seperti ; PO merupakan 1 form dari perusahaan,
1. Siapa yang meminta yang akan diserahkan ke supplier yang
2. Ditujukan untuk project apa telah terpilih, berisi informasi yang
3. Nomor dari pada dokumennya sama dengan IRO. Dokumen ini akan
4. Tanggal dibuat dokumennya diterima oleh supplier, kemudian
5. Ditujukan kepada supplier akan memberi informasi ke
6. Supplier tujuan perusahaan mengenai waktu
7. Deskripsi barang ; jumlah barang ; pengiriman barang ke perusahaan. PO
harga per unit ; dan total harga. sendiri dibuat untuk total belanja > 1juta
Rupiah. Sedangkan < 1juta rupiah,
menggunakan Cash. Contoh dokumen
Purchase Order (PO) untuk material
baja dapat dilihat pada gambar 3
dibawah ini
yang datang telah sesuai dengan
dokumen RFA dan ITP yang telah
disepakati. Setelah barang dinyatakan
sesuai, Head Office Purchasing akan
menandatangani surat jalan. Surat jalan
ini yang akan digunakan supplier untuk
melakukan penagihan pembayaran.
Adapun jika pada kegiatan ini barang
yang diterima tidak sesuai kriteria,
maka barang akan tidak diterima oleh
PT. WA Cabang Balikpapan dan akan
dikembalikan ke supplier.

4.2 Evaluasi Supply Chain Management


PT. X
Gambar 3. Purchase Order (PO)
(Sumber : PT. WA, 2019) Berdasarkan penjelasan sub bab
tentang supply chain management yang
digunakan oleh PT. WA , ada beberapa
f. Delivery Material
Saat barang sudah siap dikirim, supplier proses yang tidak ada pada alur supply
akan menginformasikan kepada PT. chain management tersebut. Terlebih lagi
WA Balikpapan. Dalam proses delivery proses tersebut memberikan impact yang
material, supplier akan memberikan besar karena tidak dilakukan. Oleh karena
surat jalan pada perusahaan berisi itu, penulis menambahkan beberapa
material/bahan baku yang di delivery. evaluasi pada proses supply chain
Biasanya selesai melakukan proses management tersebut. Berikut evaluasi
tender akan dilanjutkan ke proses yang ditambahkan dapat dilihat pada
pembuatan kontrak. Didalam kontrak gambar 4.
akan dibahas tentang standar delivery
materialnya. Dan seandainya standar Penjelasan dari beberapa proses
delivery material tersebut dilanggar supply chain management yang telah
oleh supplier, maka akan dikenakan ditambahakan evaluasi dalam diagram alir
penalti. Terkait dengan hal tersebut, di atas adalah sebagai berikut :
karena PT. WA tidak melakukan tender a. Market Source (Direct Procurement)
dan penandatangan kontrak yang resmi. Pada materialist dapat dilihat bahwa
Maka tidak ada aturan yang kebutuhan untuk material baja harga
menegaskan tentang standar delivery. lebih dari 100 juta, maka seharusnya
Pengiriman barang akan dilakukan perlu dilakukan proses pengadaan
menurut informasi dari PT. WA dan langsung barang. PT. WA Balikpapan
disetujui oleh owner. harus membuat dokumen pengadaan
yang akan diumumkan kepada para
supplier. Supplier akan membuat
g. Incoming Material Inspection
Incoming Material Inspection adalah lampiran dokumen penawaran yang
kegiatan untuk memeriksa barang yang didalamnya harus memuat :
telah sampai di PT. WA Balikpapan. 1. Biaya atau harga material baja (cost)
Barang yang datang akan dicek secara 2. Mutu material baja (quality)
administrasi melalui surat jalan yang 3. Waktu pengiriman material baja
ditandatangani dan pemeriksaan fisik (time)
berupa random visual inspection oleh 4. Dan dokumen-dokumen lain yang
QC dan Welding Inspector. Random dipersyaratkan
visual inspection berfungsi untuk
memastikan bahwa spesifikasi barang
Setelah mendapatkan semua informasi
penawaran, maka akan dilakukan
verifikasi sesuai dengan ketentuan PT.
WA.

b. Winner Announcement
Setelah memverifikasi semua berkas
penawaran yang diterima, dan
mendapatkan hasil request dari PT.
KPC, maka akan diumumkan secara
resmi pemenang dari proses pengadaan
yang dilakukan oleh PT. WA
Balikapapan.

c. Internal Request Order (IRO)


Untuk IRO, didalam formnya perlu
ditambahkan keterangan “date
required” atau tanggal dibutuhkan. Hal
tersebut dibutuhkan karena IRO akan Gambar 5. Penambahan Date Required
dikirim ke PT. WA Balikpapan dan Pada IRO
akan diproses disana. Untuk (Sumber : Penulis, 2019)
meminimalisir keterlambatan proses
pengadaan barang maka perlu adanya d. Purchase Order (PO)
catatan yang memberitahukan waktu Pada formulir PO digambar 4.5 tidak
barang tersebut dibutuhkan. Contoh ada keterangan yang menjelaskan kapan
catatan terdapat pada gambar 4.7 barang tersebut akan dikirim. Dalam
dibawah ini proses pengadaan barang, waktu
pengiriman sangat penting karena bisa
berdampak kepada waktu penyelesaian
proyek. Adapun evaluasi yang
diberikan, seharusnya ada sebuah
dokumen pendamping PO. Pada
materialist dapat dilihat bahwa harga
material baja yang dipesan lebih dari
100 juta, maka bisa digunakan bentuk
kontrak Surat Perintah Kerja (SPK)
yang berisi :
1. Tugas dan pekerjaan
2. Dasar pelaksanaan pekerjaan
3. Rincian dan jumlah harga pekerjaan Make Internal
Winner
4. Jangan waktu pelaksanaan (waktu 5.
Request Order
Announcement
pengiriman) (IRO)
5. Sistem pembayaran yang terdiri dari Make Internal
: Make
Request Order
a. Cara pembayaran 6. Purchase
(IRO) + date
b. Denda/penalti Order (PO)
required
Selain itu, didalam sistem Make Purchase
pembayaran PT. WA Balikpapan Order (PO) +
harus melakukan pembayaran ke 7. Supplier
contract (Surat
supplier setelah supplier Perintah Kerja)
melengkapi dokumen invoicing Delivery
sebagai berikut : 8. Supplier
materials
1. Internal Request Order (IRO) Incoming
yang telah ditanda tangani material
2. Purchasing Order (PO) yang Delivery
9. inspection by
telah ditanda tangani materials
welding
3. Surat jalan yang telah ditanda inspector
tangani Incoming
6. Tanda tangan kedua belah pihak material
(pihak supplier dan PT. WA 10. Fabrication
inspection by
Balikpapan) di atas materai welding inspector
11. Fabrication
Syarat dan ketentuan serta tanda tangan (Sumber : Penulis, 2019)
kedua belah pihak diatas materai
digunakan sebagai acuan penyelesaian 5. KESIMPULAN
jika pada suatu saat terjadi masalah. Ada beberapa proses yang tidak ada
Karena dokumen tersebut telah pada alur supply chain management PT.
disetujui kedua belah pihak secara WA, terlebih lagi proses tersebut
hukum. memberikan impact yang besar karena tidak
dilakukan. Oleh karena perlu dilakukan
Untuk melihat perbedaan alur supply chain beberapa evaluasi seperti:
management (SCM) sebelum dan sesudah a. Perlu diadakannya proses pengadaan
dievaluasi dapat dilihat pada tabel 4.5 langsung untuk barang yang nilai
dibawah ini harganya antara 0-200 juta.
Tabel 1. Alur Supply Chain Management b. Perlu adanya pemberitahuan resmi
Sebelum dan Sesudah Dievaluasi untuk pemenang dari proses pengadaan
Sebelum Sesudah yang telah dilakukan. Pemberitahuan
No.
evaluasi evaluasi bisa melalui surat pengumuman
Arrange pemenang yang dikirim langsung ke
Arrange
Inspection and pemenang.
1. Inspection and
Test Plan c. Untuk pembuatan Internal Request
Test Plan (ITP)
(ITP) Order (IRO) perlu ditambahkan tanggal
2. Approval ITP Approval ITP dibutuhkannya barang agar IRO
Market source tersebut bisa langsung diproses
3. Market source with direct sehingga tidak menganggu proses
procurement penyelesaian proyek.
Propose d. Perlu adanya dokumen pendamping
Propose Request
Request for Purchase Order (PO) yang berisi syarat
for Approval
4. Approval dan ketentuan (tanggal pengiriman,
(RFA) to PT.
(RFA) to PT. proses pembayaran, punishment
KPC
KPC keterlambatan pengiriman, dll) yang
ditanda tangani di atas materai oleh dua (Supply Chain Management)
belah pihak yaitu dari pihak supplier Terhadap Daya Saing Pada Industri
dan PT. WA Balikpapan. Selain itu, Konstruksi”, Jurnal Fondasi, Vol.
sistem pembayaran kepada supplier 5, No. 2, hal. 86-96.
perlu diatur dengan ketentuan yaitu Enti Nur H. (2014), “Supply Chain
supplier harus menyerahkan berkas Mangement (SCM) dan Logistic
invoice (IRO, PO, dan surat jalan) Management”, Jurnal Dinamika
sebagai bentuk dokumen penagihan ke Teknik, Vol. 8, No. 1, hal. 25-34.
PT. WA Balikpapan. Eddy, J., Fatim, N., dan Irya, W. (2014),
“Analisa Perancangan Sistem
6. SARAN Informasi Management Rantai
Diperlukan adanya penelitian lebih Pasok (Supply Chain) Pada
lanjut dan memperoleh banyak data Perusahaan Pembuat Peralatan
yang lebih valid untuk dapat Tambang”, Jurnal Sentika, Vol. 1,
mengevaluasi secara detail alur supply No. 1, hal. 15-21.
chain management (SCM) PT. WA. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2018 tentang
7. DAFTAR PUSTAKA “Pengadaan Barang/Jasa
Andi, M., Ditta, D.W., dan Rahman, A. Pemerintah”
(2016), “Pengaruh TQM (Total
Quality Management) dan SCM

You might also like