Professional Documents
Culture Documents
Good Governance Di Pemerintah Kota Malang: Penerapan Layanan E-Government Dalam Perwujudan
Good Governance Di Pemerintah Kota Malang: Penerapan Layanan E-Government Dalam Perwujudan
ABSTRACT
Implementation of E-Government in Indonesia and that has been achieved to date, the implementation strategy
and E-Government concepts that inevitably require improvements on all sides. The delay in E-Government in
development will only make this country away from the ideals of reform, improve the quality of public services
to the whole society and ultimately can offend the welfare of society. Implementation of information and
communication technology in government and development has become a demand, sooner or later in the era of
globalization and regional autonomy that has led to a spirit of openness and empowerment of community
potential, the emergence of public expectations of community needs. excellent service and speed Implementa-
tion of E-Government in Indonesia, especially in Malang City and the results that have been achieved to date
and obstacles that hinder the implementation so that inevitably implementation strategy and E-Government
concepts need improvement on all sides should be done as a motivation to build better. The E-Government’s
delay in development will only keep the country away from reform ideas, improve the quality of public services
to the rest of society and ultimately improve welfare.
Keywords: Malang City, Electronic Government, Good Governance.
ABSTRAK
Pelaksanaan E-Government di indonesia dan yang telah dicapai hingga saat ini, maka mau tidak mau strategi
pelaksanaan dan konsep E-Government memerlukan perbaikan di semua sisi. Keterlambatan E-Government
dalam pembangunan hanya akan menjadikan negara ini tetap jauh dari cita cita reformasi, peningkatan
kualitas pelayanan publik kepada seluruh masyarakat dan pada akhirnya dapat mengangu kesejahteraan
masyarakat. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan sudah merupakan tuntutan, cepat atau lambat di era globalisasi dan otonomi daerah yang telah
memunculkan semangat keterbukaan dan pemberdayaan potensi masyarakat, timbulnya harapan masyarakat
akan kebutuhan pelayanan prima dan kecepatan. Pelaksanaan E-Government di indonesia khususnya di Kota
Malang dan hasil yang telah dicapai hingga saat ini serta kedala-kendala yang menghambat pelaksanaanya
sehingga mau tidak mau strategi pelaksanaan dan konsep E-Government memerlukan perbaikan di semua sisi
haruslah di jadikan sebagai motivasi membangun yang lebih baik. Keterlambatan E-Government dalam
pembangunan hanya akan menjadikan negara ini tetap jauh dari cita cita reformasi, peningkatan kualitas
pelayanan publik kepada seluruh masyarakat dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan.
Kata kunci: Kota Malang, Pemerintahan Elektronik, Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.
| 238 |
Penerapan Layanan E-Government dalam Perwujudan Good Governance di Pemerintah Kota Malang
Riski Febria Nurita
Istilah teknologi Informasi-TI (Technology Informa- Masuk pada tahun 1995 wakil presiden
tion-IT) digunakan untuk memproses data atau Amerika Serikat Al Gore mencanangkan pengguna-
yang dikenal pula dengan pengelolaan sistem an internet untuk mendorong globalisasi dunia
informasi (Management Information System-MIS). dan pembentukan global knowledge (Budhijanto,
Istilah Teknologi Informasi pertama kali dikenal 2010, 42). Pada awal masa pengembangan internet
di Eropa yaitu pada tahun 1989. Tahun 1989 dila- di Negara Amerika kita dapat menemukan per-
kukan merger antara dua perusahaan teknologi ter- tama kali alamat situs pemerintah Amerika Serikat
kenal yaitu Siemens dan Nixdorf. Istilah Tekniologi
sebagai www.firstgov.gov, kita dapat jumpai pula
Informasi dapat dipahami sebagai keseluruhan
nama-nama domain seperti, “com”, “edu”, “ac”,
peralatan, proses, tata cara dan sistem yang digu-
“gov” serta domain nama sebuah Negara yang di-
nakan untuk menyediakan dan mendukung sistem
bagi menjadi dua huruf seperti misalnya “uk”
informasi di dalam suatu organisasi yang diper-
untuk inggris, “my” untuk Malaysia dan tak ke-
untukkan bagi para pelanggan dan pemasok
(Budhijanto, 2010, 257). tinggalan “id” untuk Indonesia.
Istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi– Penggunaan teknologi Internet oleh rakyat
TIK (Information and Communication Technology-ICT) Amerika Serikat dimanfaatkan agar bias saling ber-
dipahami juga sebagai teknologi yang mampu un- komunikasi tanpa hambatan khususnya komuni-
tuk menyimpan, mentransmisikan dan/ atau mem- kasi antara rakyat dengan pemerintah. Rakyat
proses informasi dan komunikasi. Istilah TIK se- Amerika Serikat bisa langsung berkomunikasi de-
cara umum lebih sering digunakan untuk peng- ngan presidennya tanpa harus melewati ketatnya
gunaan teknologi yang modern khususnya tek- barisan pengawal Gedung Putih melalui alamat
nologi-teknologi pemrosesan data secara elek- email; president@whitehouse.gov (Budhijanto, 2010,
tronik. Pemahaman TIK lebih dititikberatkan ke- 42). Hal inilah dimulai muncul di berbagai Negara
pada komputer, telekomunikasi, jaringan kom- beramai-ramai membuat sebuah website peme-
puter, dan telekomunikasi (Budhijanto, 2010, 258). rintahan di masing-masing Negara begitu pula di
Teknologi Informasi menurut Pasal 1 angka Indonesia website inilah yang biasa kita kenal de-
(3) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE yaitu ngan istilah Electronic Government atau biasa kita
suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, sebut dengan E-Government.
menyimpan, memproses, mengumumkan, meng-
Tahun 2003 dalam kaitannya dengan E-Gov-
analisis, dan/atau menyebarkan informasi. Di
ernment presiden mengeluarkan INPRES Nomor 3
Indonesia sendiri penggunaan komputer sudah
Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
dimulai sejak tahun 70-an ketika Bank Indonesia
Nasional Pengembangan E-Government presiden
menerapkan komputerisasi di kantor pusatnya.
menginstruksikan diantaranya kepada Menteri,
Sekitar akhir tahun 1980-an Departemen Pendi-
dikan dan Kebudayaan membangun proyek besar Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen,
jaringan komputer antar universitas negeri. Jaring- Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi atau
an ini dimaksudkan untuk menjalin komunikasi, Tinggi Negara, Panglima TNI, Kepala Kepolisian
administrasi, hal akademis di bidang kurikulum Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik
perguruan tinggi negeri yang pada saat itu disebut Indonesia, Gubernur, Bupati/ Walikota. E-Govern-
UniNet. Namun, proyek besar tersebut gagal se- ment pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi
hingga hanya Institut Teknologi Bandung dan Uni- Pasal 28 C Ayat 1 dan Pasal 28 F Undang-Undang
versitas Indonesia yang tetap mengembangkan Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, dimana da-
infrastruktur ini. lam pasal tersebut tertulis bahwa: “Setiap orang berhak
| 239 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 238–246
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan usaha dan untuk memperbaiki kerjasama antar
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh institusi pemerintah.
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan UNDP (United Nation Development Programme)
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi mendefinisikan E-Government sebagai berikut: “E-
kesejahteraan umat manusia”. Government is the application of information and com-
Pasal 28 F Undang-Undang Dasar Republik munication Technology (ICT) by governments agencies”
Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa “Setiap (Indrajit, 2002, 2). (E-Government adalah aplikasi
orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh infor- teknologi informasi dan komunikasi (TIK) oleh
masi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan so- lembaga pemerintah). Instruksi Presiden RI Nomor
sialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memi- 3 Tahun 2003 mendefinisikan E-Government se-
liki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan infor- bagai, pemanfaatan teknologi komunikasi dan
masi dengan menggunakan segala jenis saluran”. informasi dalam proses pemerintahan yang akan
Dengan terbitnya Inpres pada tahun 2003 ter- meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi
sebut termasuk diinstruksikan kepada kepala dan akuntabilitas penyelenggaraaan pemerintahan.
daerah di Indonesia maka kaitannya dengan kota Keputusan Kepala Kantor Pengolahan Data
Malang melalui pemerintah kota Malang sendiri Elektronik Kota Malang, definisi E-Government
memulai pelaksanaan pengembangan E-Govern- yaitu, Penggunaan Internet untuk melaksanakan
ment melalui program pembangunan jaringan urusan pemerintah dan penyediaan pelayanan
“Malang online” sejak tahun 2003 (Suparto, 2006). publik yang lebih baik dan cara yang berorientasi
Tujuan yang ingin dicapai dengan implementasi pada pelayanan masyarakat. Menurut Walikota
E-Goverment di kota Malang sendiri adalah untuk Malang Drs. Peni Suparto definisi E-Government
memberikan pelayanan tanpa adanya intervensi yaitu bentuk implementasi pelayanan publik yang
pegawai institusi publik dan sistem antrian yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi,
panjang hanya untuk mendapatkan suatu pelayan- sebagai media informasi dan sarana komunikasi
an yang sederhana. Selain itu E-Goverment juga interaktif antara Pemerintah dengan pihak-pihak
bertujuan untuk mendukung good governance. Jenis- lain baik kelompok masyarakat, kalangan bisnis
jenis pelayanan dari e- Government yang dikeluar- maupun antar sesama lembaga pemerintahan
kan di kota Malang meliputi 3 hal antara lain; (Suparto, 2006).
Pelayanan data dan Informasi melalui website, Berdasarkan seluruh kajian definisi tersebut
Pelayanan pengaduan online, serta Pelayanan akses diatas maka dapat diperoleh tiga kesamaan dari
internet. setiap definisi E-Government, yaitu masing-masing
adalah: 1) Merupakan suatu mekanisme interaksi
baru (modern) antara pemerintah dengan masya-
Pengertian E-Government
rakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stake-
Bank Dunia atau (World Bank) mendefinisi- holder), 2) Melibatkan penggunaan teknologi
kan E-Government sebagai berikut: “E-Government informasi (terutama melalui teknologi internet), 3)
refers to the use by government agencies of information Memperbaiki kualitas pelayanan ke arah yang lebih
technologies (such as Wide Area Networks, the Internet, baik cepat, mudah, transparan dan biaya ringan.
and mobile computing) that have the ability to trans-
form relations with citizens, businesses, and other arms
Manfaat dan Tujuan Layanan E-Government
of government” (Indrajit, 2002, 2). Penggunaan tek-
nologi informasi oleh kantor-kantor pemerintah Dua negara besar yang terdepan dalam
untuk pelayanan lebih baik pada masyarakat dunia mengimplementasikan konsep E-Government, yaitu
| 240 |
Penerapan Layanan E-Government dalam Perwujudan Good Governance di Pemerintah Kota Malang
Riski Febria Nurita
Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony a) Pembentukan jaringan Informasi dan transaksi
Blair, telah secara jelas dan terperinci menggam- pelayanan publik yang memiliki kualitas dan
barkan manfaat yang diperoleh dengan diterap- lingkup yang dapat memuaskan masyarakat
kannya konsep E-Government bagi suatu negara, luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah
antara lain: Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi oleh
1) Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau
kepada para stakeholder-nya (masyarakat, ka- oleh masyarakat;
langan bisnis dan industri) terutama dalam hal b) Pembentukan hubungan interaktif dengan
kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai dunia usaha untuk meningkatkan perkem-
bidang kehidupan bernegara; bangan perekonomian nasional dan mem-
2) Meningkatkan transparansi, kontrol, dan perkuat kemampuan menghadapi perubahan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan persaingan perdagangan internasional;
dalam rangka penerapan konsep Good Corpo- c) Pembentukan mekanisme dan saluran komuni-
rate Governance; kasi dengan lembaga-lembaga negara serta
3) Mengurangi secara signifikan total biaya admi- penyediaan fasilitas dialog publik bagi masya-
nistrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan rakat agar dapat berpartisipasi dalam pe-
pemerintah maupun stakeholdernya untuk ke- rumusan kebijakan Negara;
perluan aktivitas sehari-hari; d) Pembentukan sistem manajemen dan proses
4) Memberikan peluang bagi pemerintah untuk kerja yang transparan dan efisien serta mem-
mendapatkan sumber-sumber pendapatan perlancar transaksi dan layanan antar lembaga
baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak pemerintah dan pemerintah daerah otonom.
yang berkepentingan;
5) Menciptakan suatu lingkungan masyarakat
baru yang dapat secara cepat dan tepat men- Empat Tipe Relasi E-Government
jawab berbagai permasalahan yang dihadapi E-Government dikenal pula empat jenis kla-
sejalan dengan berbagai perubahan global dan sifikasi, yaitu G-to-C, G-to-B, G-to-G, dan G-to-E.
trend yang ada; dan a. Government to Citizens
6) Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak Tipe G-to-C ini merupakan aplikasi E-Govern-
lain sebagai mitra pemerintah dalam proses ment yang paling umum, yaitu dimana peme-
pengambilan berbagai kebijakan publik secara rintah membangun dan menerapkan berbagai
merata dan demokratis (Indrajit, 2002, 5). teknologi informasi dengan tujuan utama un-
tuk memperbaiki hubungan interaksi dengan
Dengan kata lain, negara-negara maju me- masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan
mandang bahwa implementasi E-Government yang utama dari dibangunnya aplikasi E-Government
tepat akan secara signifikan memperbaiki kualitas bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pe-
kehidupan masyarakat di suatu negara secara merintah dengan rakyatnya melalui kanal-
khusus, dan masyarakat dunia secara umum. Oleh kanal akses yang beragam agar masyarakat
karena itu, implementasinya di suatu negara selain dapat dengan mudah menjangkau pemerin-
tidak dapat ditunda-tunda harus pula dilaksanakan tahannya untuk pemenuhan berbagai kebu-
secara serius. tuhan pelayanan sehari-hari (Indrajit, 2002, 42).
Melaksanakan maksud dari pengembangan b. Government to Business
layanan E-Government di Indonesia sendiri diarah- Salah satu tugas utama dari sebuah pemerin-
kan untuk mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu: tahan adalah membentuk sebuah lingkungan
| 241 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 238–246
bisnis yang kondusif agar roda perekonomian Government. Salah satu cara mengkategorikan jenis-
sebuah negara dapat berjalan sebagaimaan jenis pelayanan tersebut adalah dengan melihatnya
mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari- dari dua aspek utama yaitu;
harinya, perusahaan swasta membutuhkan a) Aspek Kompleksitas, yaitu menyangkut sebe-
banyak sekali data dan informasi yang dimiliki rapa rumit anatomi sebuah aplikasi E-Govern-
oleh pemerintah. Disamping itu, perusahaan- ment yang ingin dibangun dan diterapkan; dan
perusahaan swasta juga harus berinteraksi de- b) Aspek Manfaat, yaitu menyangkut hal-hal
ngan berbagai lembaga kenegaraan karena yang berhubungan dengan besarnya manfaat
berkaitan dengan hak dan kewajiban organi- yang dirasakan oleh para penggunanya (Indrajit,
sasinya sebagai sebuah perusahaan bisnis yang 2002, 29).
berorientasi profit oriented (Indrajit, 2002, 43).
c. Government to Governments
Berdasarkan dua aspek di atas, maka jenis-
Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebu-
jenis proyek E-Government dapat dibagi menjadi
tuhan bagi negara-negara untuk saling ber-
tiga kelas utama, yaitu Publish, Interact, dan
komunikasi secara lebih intens dari hari ke
hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu Transact. (Indrajit, 2002, 29).
pemerintah dengan pemerintah setiap harinya 1. Publish
tidak hanya berkisar pada hal-hal kenegaraan Jenis ini merupakan implementasi E-Govern-
atau diplomnasi semata, namun lebih jauh lagi ment yang termudah karena selain proyeknya
untuk memperlancar kerjasama antar negara yang berskala kecil, kebanyakan aplikasinya
dan kerjasama antar entiti negara (masyarakat, tidak perlu melibatkan sejumlah sumber daya
industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam yang besar dan beragam. Di dalam kelas Pub-
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan lish ini yang terjadi adalah sebuah komunikasi
administrasi perdagangan, proses-proses satu arah, dimana pemerintah mempublikasi-
politik, mekanisme hubungan social dan kan sebagai data dan informasi yang dimiliki-
budaya, dan lain sebagainya (Indrajit, 2002, nya untuk dapat secara langsung dan bebas
44). diakses oleh masyarakat dan pihak-pihak lain
d. Government to Employess yang berkepentingan melalui internet (Indrajit,
Aplikasi E-Government juga diperuntukkan 2002, 30).
untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan 2. Interact
para pegawai negeri atau karyawan pemerin- Berbeda dengan kelas Publish yang sifatnya
tahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pasif, pada kelas Interact telah terjadi komu-
pelayan masyarakat (Indrajit, 2002, 44-45). Ber- nikasi dua arah antara pemerintah dengan me-
bagai jenis aplikasi yang dapat dibangun misal- reka yang berkepentingan. Ada dua jenis apli-
nya saja kemudahan Asuransi Kesehatan kasi yang biasa dipergunakan. Pertama adalah
(AsKes), pembangunan karir pegawai sebagai bentuk portal dimana situs terkait memberikan
penunjang proses mutasi, rotasi dan lain-lain, fasilitas searching bagi mereka yang ingin men-
kemudahan pembayaran Pajak Penghasilan cari data atau informasi secara spesifik (pada
pegawai (PPH), dan lain sebagainya. kelas Publish, pengguna hanya dapat meng-
ikuti link saja). Kedua adalah pemerintah
menyediakan kanal dimana masyarakat dapat
Pelayanan Publik Berbasis E-Government
melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu
Beragam tipe pelayanan yang ditawarkan yang berkepentingan, baik secara langsung
oleh pemerintah kepada masyarakatnya melalui E- (seperti chatting, tele-conference, web-TV dsb)
| 242 |
Penerapan Layanan E-Government dalam Perwujudan Good Governance di Pemerintah Kota Malang
Riski Febria Nurita
maupun tidak langsung (melalui email, news- bangan E-Government melalui program “Malang
letter dll) (Indrajit, 2002, 31). Online” diarahkan dengan maksud dan tujuannya
3. Transact adalah membangun sistem informasi dan komu-
Kelas ini adalah kelas dua arah seperti pada nikasi.
kelas Interact, hanya saja terjadi sebuah tran- Adapun fungsi teknologi informasi dan man-
saksi yang berhubungan dengan perpindahan faat komputer yang diterapkan di kota malang,
uang dari satu pihak ke pihak lainnya (tidak yakni:
gratis, masyarakat harus membayar jasa pela- 1. Fungsi Internet (Jaringan Global)
yanan yang diberikan oleh pemerintah atau a. Menyebarkan informasi seluas-luasnya
mitra kerjanya). Selain memperlihatkan di- mengenai potensi Kota Malang;
mensi kompleksitas dan manfaat, klasifikasi b. Agar aparatur Pemerintah Kota Malang
ini dapat pula dipergunakan sebagi sebuah ini- semakin memahami secara luas seputar
siatif dari E-Government dari yang paling teknologi informasi dan komunikasi khu-
sederhana sampai yang paling canggih (Indrajit, susnya dalam perkembangannya di Indo-
2002, 32-33). nesia dan mancanegara.
2. Fungsi Internet (jaringan lokal)
Perwujudan Good Governance di Kota a. Mempermudah aparatur Pemerintah Kota
Malang untuk melakukan koordinasi, ko-
Malang Melalui E-Government
munikasi dan transformasi data antar unit
Penerapan teknologi informasi dan komu- kerja;
nikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan b. Mempermudah unsur pimpinan Pemerin-
pembangunan sudah merupakan tuntutan, cepat tah Kota Malang untuk melakukan peman-
atau lambat di era globalisasi dan otonomi daerah tauan dan koordinasi internal antar unit
yang telah memunculkan semangat keterbukaan kerja terhadap data-data atau informasi
dan pemberdayaan potensi masyarakat, timbulnya perkembangan pembangunan yang ter-
harapan masyarakat akan kebutuhan pelayanan baru (uptodate).
prima dan kecepatan dalam mengakses informasi, c. Meningkatkan kebutuhan informasi da-
mengharuskan Pemerintah Daerah untuk segera lam organisasi Pemerintah Kota Malang,
menerapkan teknologi informasi dalam proses yaitu pelayanan informasi, pelayanan inte-
penyelenggaraan pemerintahan melalui implemen- raktif, dan pelayanan kepada masyarakat
tasi E-Government secara terintegrasi. yang lebih baik, sehingga kebutuhan
Di Kota Malang, bersamaan dengan terbit- informasi baik intern Pemerintah Kota
nya Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang kebijakan Malang maupun ekstern (masyarakat)
dan strategi Nasional pengembangan E-Govern- dapat terlayani secara cepat, baik dan benar;
ment, sudah memulai pelaksanaan pengembangan d. Mendukung dan memajukan kesiapan
E-Government melalui program pembangunan akan perkembangan teknologi dalam me-
jaringan “Malang Online” sebagai langkah awal nunjang peningkatan kinerja dan pelayan-
dalam penyediaan infrastruktur telematika yang an pemerintah terhadap public;
dilaksanakan secara bertahap dalam setiap tahun e. Sosialisasi E-Government yang lebih sig-
dimulai sejak tahun anggaran 2003. Menyesuaikan nifikan melalui pemahaman secara apli-
dengan tujuan dan strategi Nasional dalam katif guna mendukung kesiapan Pemerin-
pengembangan E-Government, kebijakan pengem- tah Kota dalam menghadapi dan menyele-
| 243 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 238–246
| 244 |
Penerapan Layanan E-Government dalam Perwujudan Good Governance di Pemerintah Kota Malang
Riski Febria Nurita
organisasi dalam jajaran Pemerintah Kota agar ekonomi berkaitan dengan penciptaan kondisi
terbentuk suatu jaringan komunikasi data untuk di mana produksi barang dan jasa (goods and
memperlancar arus informasi timbal balik services) berjalan dengan baik dengan dukung-
secara terarah (Suparto, 2006). an dari lingkungan yang mapan untuk melaku-
kan aktivitas sector swasta dan dalam suatu
bingkai kerja “incentives and rewards” secara
Sehingga dengan adanya layanan E-Govern-
ekonomi bagi individu dan organisasi yang
ment maka perwujudan Good Governance dapat ter-
memiliki kinerja baik (Widodo, 2001, 21).
capai, karena di dalam good governance terdapat pe-
c. Civil Society
ranan 3 (tiga) domain yang membantu mewujud-
Menurut Bintoro Tjokroamidjojo civil society
kan good governance dalam pelayanan publik dianta-
yang dimaksud disini yaitu manusia dan
ranya:
masyarakat yang berdaya (empowered) yaitu;
a. The State
(1) Berpengetahuan/berpendidikan, rasional,
Diantara tugas terpenting negara (states) pada
(2) Berdaya Politik, (3) Berdaya ekonomi (Ber-
masa ke depan yang diciptakan oleh lingkung-
daya saing), (4) Menjunjung tinggi hukum dan
an politik adalah mewujudkan pembangunan
(5) Didasari keimanan (ketuhanan yang maha
manusia yang berkelanjutan dengan meredifi-
esa) dengan semangat keberagaman agama
nisi peran pemerintahan dalam mengintegra-
yang inklusif (Tjokroamidjojo, 2003, 46).
sikan sosial, ekonomi dan melindungi keren-
Selain itu civil society diartikan pula organisasi
tanan dalam masyarakat, menciptakan komit-
lokal/ kemasyarakatan yang berinteraksi da-
men politik mengenai restrukturisasi ekonomi,
lam fungsinya yang paling tepat bagi masing-
sosial dan politik, menyediakan infrastruktur,
masing (Tjokroamidjojo, 2003, 72). Civil soci-
desentralisasi dan demokratisasi pemerintah,
ety disini turut berpartisipasi dalam jalannya
memperkuat financial dan kapasitas adminis-
sistem Governance. Selain itu juga elemen pen-
tratif pemerintah lokal, kota dan metropoli-
ting lainnya yaitu adanya posisi tawar warga
tan (Widodo, 2001, 20).
terhadap pemerintah dalam penyelenggaraan
Institusi pemerintah akan memiliki peran
urusan publik (Sumarto, 2004, 98). Meskipun
penting dalam melindungi lingkungan,
Governance mengimplikasikan terjadinya
memelihara harmonisasi sosial, ketertiban dan
pengurangan peran pemerintah, pemerintah
keamanan, stabilisasi kondisi makro-ekonomi,
sebagai institusi tidak dapat ditinggalkan
meningkatkan penerimaan keuangan dan
begitu saja.
menyediakan pelayanan publik dan infrastruk-
tur yang esensial, memelihara standar kese-
lamatan dan kesehatan masyarakat dengan Good Governance penyelenggaraan pemerin-
biaya yang dapat dijangkau mengatur aktivitas tahan yang baik dan bertanggung jawab, didasar-
ekonomi yang bersifat “natural monopolies” kan pada dua aspek pokok yang pertama, nilai yang
atau yang dapat mempengaruhi kesejahteraan menjunjung tinggi keinginan atau kehendak masya-
umum bagi warga Negara (Widodo, 2001, 21). rakat dan nilai yang dapat meningkatkan kemam-
b. The Private Sector puan rakyat dalam meraih kemandirian dan ter-
Pasar dan sektor swasta jelas telah memainkan ciptanya keadilan sosial (Suparto, 2008, 66). Kedua,
peran penting dalam pembangunan dengan pelaksanaan pemerintahan yang efektif dan efisien
menggunakan pendekatan pasar (market ap- dalam pelaksanaan tugasnya (Suparto, 2008, 66).
proach). Pendekatan pasar untuk pembangunan
| 245 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.2 Desember 2016: 238–246
| 246 |