489 850 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

ISSN 2541-2922 (Online)

ISSN 2527-8436 (Print)

STUDI EX POS FACTO PENGARUH PENGALAMAN SAINTIFIK


DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN TERHADAP
KEPEDULIAN LINGKUNGAN MAHASISWA PENDIDIKAN
BIOLOGI TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Agus Sujarwanta1, Rasuane Noor2, Widya Sartika Sulistiani3


Universitas Muhammadiyah Mero
E-mail: 1agussujarwanta5@gmail.com; 2rasuanenoor@gmail.com; 3widya.sulistiani@gmail.com

Abstract
In the environment of campus Muhammadiyah University of Metro, students care in
maintaining the cleanliness of the campus can be said to be lacking. Many objects are
thrown away at random, such as: candy wrappers, plastic snack foods, and various
papers in the campus environment. This objectives of the research to obtain an
empirical of the influence of scientific experience and environmental knowledge on
environmental awareness.The research method used is ex post facto. The research was
conducted in the Biology Education Department, Faculty of Teacher Training and
Education, Muhammadiyah University of Metro. Implementation of research from
March to July 2016. The population of this study is the students of Biology Education
Departmen who take the course of Environmental Knowledge in the even semester of
Academic Year 2015/2016 amounted to 124 people. Research sample is taken with
proportional random sampling as much 68 people. Data analysis techniques using Two-
Way Variance Analysis.Conclusion of the research are follow: 1. There is influence of
scientific experience to environmental awareness, 2. There is influence of
environmental knowledge to environmental awareness, and 3. There is no influence of
scientific experience and environmental knowledge to environmental awareness.

Keywords: Scientific Experience, Environmental Knowledge, Environmental


Awareness

PENDAHULUAN dapat dikatakan masih kurang.


Secara umum lingkungan hidup Kebersihan fasilitas umum seperti:
yang dihadapi manusia sekarang ini toilet, halaman, dan ruang kuliah kurang
sudah banyak yang mengalami mendapat perhatian. Mahasiswa lebih
penurunan kualitas. Kenyataan di dominan hanya sebagai pemakai dan
lapangan masih banyak dijumpai produsen sampah. Banyak benda-benda
manusia yang mengabaikan lingkungan yang dibuang sembarangan, seperti:
hidup. Tidak terkecuali di lingkungan bungkus permen, plastik bungkus
kampus, peran mahasiswa dalam makanan camilan, dan berbagai kertas.
menjaga kebersihan lingkungan sekitar Kebersihan fasilitas dan lingkungan

111 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
kampus lebih dipandang sebagai tugas 1. Rumusan Masalah
dari pegawai kampus. Dari beberapa faktor yang
Ini menandakan kepedulian mempengaruhi kepedulian lingkungan
mahasiswa terhadap lingkungan di atas, maka dapat diajukan rumusan
kampus, khususnya di Universitas masalah sebagai berikut:
Muhammadiyah Metro masih rendah. 1) Apakah terdapat pengaruh
Hal ini, apabila tidak diantisipasi dalam pengalaman saintifik terhadap
proses pendidikan di kampus maka kepedulian terhadap lingkungan?
dapat berpotensi memicu lahirnya sosok 2) Apakah terdapat pengaruh
intelektual yang tidak peduli terhadap pengetahuan lingkungan terhadap
lingkungan hidup. Manusia akan kepedulian terhadap lingkungan?
berperilaku semana-mena terhadap 3) Apakah terdapat pengaruh
lingkungannya. pengalaman saintifik dan
Pendidikan mempunyai peranan pengetahuan lingkungan terhadap
yang penting dalam rangka kepedulian lingkungan?
pembangunan sumber daya manusia.
2. Tujuan Penelitian
Pada perkuliahan pengetahuan
Tujuan dari penelitian ini adalah
lingkungan didalamnya berlangsung
sebagai berikut:
proses transfer ilmu pengetahuan dan 1) Mengetahui pengaruh pengalaman
efek pengiringnya berupa afektif saintifik terhadap kepedulian
sebagai nilai-nailai karakter. terhadap lingkungan.
Perkuliahan pengetahuan lingkungan 2) Mengetahui pengaruh pengetahuan
akan membekali mahasiswa tentang lingkungan terhadap kepedulian
bagaimana manusia berperilaku terhadap lingkungan.
terhadap lingkungan. Untuk tumbuhnya 3) Mengetahui pengaruh pengalaman
kepedulian terhadap lingkungan tidak saintifik dan pengetahuan lingkungan
dapat diabaikan berbagai faktor yang terhadap kepedulian lingkungan.
terkait, diantaranya dalam konteks
penelitian ini difokuskan kepada 3. Tinjauan Pustaka
pengalaman saintifik dan pengetahuan. a. Kepedulian Lingkungan
Kepedulian pada hakekatnya
merupakan tanggapan (respon) terhadap

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 112
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

rangsangan (stimuli), di mana dan keterkaitan emosional yang berasal


rangsangan itu mempengaruhi perilaku dari proses belajar, baik secara formal,
seseorang. Pandangan tentang non formal maupun informal.
kepedulian manusia lebih sebagai suatu Menurut Cone dan Hayes (1986:
domain atau tata nilai. Kepedulian 24), kepedulian pada lingkungan adalah
dalam pengertian ini menempatkan nilai perhatian pada lingkungan yang dibagi
pada lingkungan (Gilmour dan Duck, menjadi tiga bagian utama yaitu: 1)
1980: 14). Inti pokok dari kepedulian estetika lingkungan dan kualitas
manusia adalah semua individu lingkungan, 2) kesehatan lingkungan
memegang nilai. Kepedulian dan ketahanan manusia, dan 3)
didefinisikan oleh Anderson (1972: pengelolaan dan penggunaan secara
34), sebagai proses mental dari suatu efisien sumberdaya alam.
kesadaran akibat adanya suatu dorongan Menurut Rau dan Wroten
atau stimuli yang dominan dan (1980: 124-126), lingkungan mencakup
menonjol. segala sesuatu di sekitar dan dapat
Di lingkungan hidup, setiap dikelompokkan dalam beberapa
manusia dipengaruhi oleh berbagai kategori: 1) lingkungan fisik (alami dan
rangsangan sosial, sehingga ia buatan) terdiri dari: lahan dan iklim,
mempunyai perilaku tertentu. Seseorang vegetasi, land use, infrastruktur dan
berpendidikan cenderung tingkat jasa-jasa umum, level polusi udara, level
kepedulian terhadap sesuatu lebih kebisingan dan level polusi perairan, 2)
tinggi. Menurut Bennet (1997: 145), lingkungan sosial terdiri dari: fasilitas
kepedulian terhadap lingkungan umum dan servis, pelayanan pegawai
bersumber kepada pengetahuan, dan fasilitas komersial dan karekteristik
perasaan dan kecenderungan bertindak. masyarakat, 3) lingkungan estetika
Lebih lanjut Swan (1973: 108), terdiri dari: kehidupan sejarah;
menekankan bahwa kepedulian muncul arkeologi dan situs arsitektur atau
sebagai akibat adanya hasil yang proferty, dan 4) lingkungan ekonomis
disenangi atau sesuatu yang terdiri dari: level tenaga kerja, level
orientasikan ke masa yang akan datang. pendapatan, perekonomian daerah,
Pemahaman kepedulian lingkungan pemilihan, dan naluri lahan.
ditentukan oleh besaran pengalaman

113 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
Kepedulian lingkungan dengan Penalaran merupakan proses
demikian dapat disimpulkan sebagai berpikir yang bertolak dari pengamatan
perhatian seseorang terhadap indera (pengamatan empirik) yang
lingkungan yang membimbingnya untuk menghasilkan sejumlah konsep dan
mau melindungi yang ditunjukkan oleh pengertian. Berdasarkan pengamatan
kemauan menjaga lingkungan, yang sejenis juga akan terbentuk
merelakan waktu, dan merelakan proposisi-proposisi yang sejenis,
tenaga. berdasarkan sejumlah proposisi yang
b. Pengalaman Saintifik diketahui atau dianggap benar, orang
Saintifik dalam kajian teoretik menyimpulkan sebuah proposisi baru
dijelaskan melalui istilah scientifik yang sebelumnya tidak diketahui.
methode atau metode ilmiah. Menurut Deduktif atau deduksi sebagai cara
Aragon (2007: 9), metode ilmiah berpikir di mana dari pernyataan yang
didefinisikan sebagai: bersifat umum ditarik kesimpulan yang
“systematic process for bersifat khusus (Suriasumantri, 2005:
acquiring new knowledge that uses the 48-49).
basic principle of deductive (and to a Menurut Shuttleworth (2009),
lesser extent inductive) reasoning. It’s metode ilmiah digambarkan dalam
considered the most rigorous way to siklus. Siklus tersebut terdiri atas dua
elucidate cause and effect, as well as tahapan kegiatan yaitu prediction yang
discover and analyze less direct dilandasi oleh tahapan deduction dan
relationships between agents and their test of prediction yang dilandasi oleh
associated phenomena.” tahapan induction. Dalam konteks
Metode ilmiah adalah "proses berpikir, deduction maka aktivitas
yang sistematis untuk memperoleh berpikir menerapkan hal-hal yang
pengetahuan baru yang menggunakan umum terlebih dahulu untuk seterusnya
prinsip dasar penalaran deduktif. Prinsip dihubungkan dalam bagian-bagiannya
ini dipandang sebagai cara yang paling yang khusus. Berbeda dengan tahapan
ketat untuk menjelaskan sebab dan induction, maka cara berpikir di mana
akibat, serta menemukan dan ditarik suatu kesimpulan yang bersifat
menganalisis hubungan langsung antara umum dari berbagai kasus yang bersifat
penyebab dan fenomena yang terkait. " individual. Penalaran secara induktif

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 114
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

dimulai dengan mengemukakan pembelajaran sangat valid, efektif, dan


pernyataan-pernyataan yang praktis diterapkan.
mempunyai ruang lingkup yang khas Penerapan pendekatan saintific
dan terbatas dalam menyusun melalui operasionalisasi keterampilan
argumentasi yang diakhiri dengan proses dalam pembelajaran memberikan
pernyataan yang bersifat umum. Proses kesempatan subjek melakukan berbagai
induction berkaitan temuan ke dunia aktivitas. Pengalaman saintifik dengan
nyata dan merupakan cara berhubungan demikian dapat disintesiskan sebagai
dengan temuan ke alam semesta di cara subjek belajar mendapatkan
sekitar manusia. pengetahuan melalui serangakian
Pengalaman saintifik saintific penerapan metode imiah baik tahapan
dengan demikian berkenaan dengan dua deduktif maupun induktif.
aspek yakni tahapan aktivitas teoretik c. Pengetahuan tentang Lingkungan
yang lebih bersifat deduktif dan tahapan Menurut Suriasumantri (2005:
aktivitas empirik yang lebih bersifat 104), pengetahuan adalah segenap apa
induktif. Pengalaman saintific dalam yang diketahui tentang suatu objek
proses ilmiah beati dapat dipilah tertentu yang secara langsung maupun
menjadi dua yakni pengalaman deduktif tidak langsung menjadi khasanah
dan pengalaman induktif. mental yang memperkaya pengetahuan
Fakta empirik tentang manusia. Isi pengetahuan itu sendiri
keberhasilan pendekatan saintific dalam disebutkan Devenport dan Prusak
pembelajaran dilaporkan oleh Mulyono, (1999: 1), sebagai suatu kumpulan
dkk (2012), bahwa perangkat berbagai pengalaman, nilai-nilai dan
pembelajaran dengan pendekatan informasi yang saling berkaitan dengan
scientific skill teknologi fermentasi objek, yang digunakan sebagai dasar
berbasis masalah lingkungan pada dalam menerima dan menilai informasi-
limbah produksi tempe-tahu, yaitu informasi serta pengalaman-pengalaman
meliputi silabus, RPP, bahan ajar, baru dan diterapkan dalam pikiran
lembar diskusi peserta didik (LDPD), seseorang. Selanjutnya pengetahuan
dan lembar penilaian scientific skill. tersebut tidak hanya disimpan dalam
Hasil analisis menunjukkan perangkat dokumen tetapi digunakan dalam
kegiatan sehari-hari. Pengetahuan yaitu

115 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
ingatan secara global mengenai melalui kesadaran pikiran terhadap
informasi termasuk gagasan dan apa objek. Sedangkan, keterampilan otak
yang diketahui tentang suatu objek berupa kemampuan seseorang untuk
untuk mempertimbangkan kebenaran dapat mempengaruhi orang lain dalam
yang diyakini (Nicholas, 1983: 816). struktur organisasi. Keterampilan juga
Dijelaskan oleh Thio (1994: 4), merupakan perwujudan dari
bahwa manfaat pengetahuan mencakup pengetahuan yang dimiliki, dan sebagai
berbagai keperluan, yakni: pengambilan bentuk proses dalam pelaksanaan.
keputusan, penilaian, membayangkan, Menurut Bloom, et al (1984: 62-
memecahkan masalah, menggolongkan 67), pengetahuan termasuk dalam
dan pertimbangan, dan itu semua domain kognitif dan mempunyai
merupakan proses mental. Manfaat ini sembilan aspek pengertian, yakni:
memperjelas bahwa pengetahuan fakta, kaidah, hubungan antara objek,
manusia dapat digunakan untuk metodologi, klasifikasi, prinsip,
mengatasi masalah kehidupan sehari- generalisasi, teori dan struktur.
hari (Bower, Bootzin, dan Zajone, Menurut Brubacher (1981: 332),
1987: 208). Seluruh aspek kehidupan pengetahuan tidak sekedar hanya
yang dapat ditangkap oleh pancaindera kumpulan informasi, tetapi juga
manusia dapat dikatakan sebagai objek menyangkut relevansi dengan
pengetahuan. Segala sesuatu yang pemecahan permasalahan yang khusus
diketahui sebagai pengetahuan ini tidak dan diuji dengan pengalaman.
terjadi secara kebetulan, akan tetapi Informasi dalam pengetahuan dapat
diperoleh melalui proses dan metode berfungsi untuk memecahkan masalah
yang dikembangkan manusia sesuai khusus dan teruji dalam pengalaman
dengan kebutuhannya. manusia. Oleh karena itu, pengetahuan
Seperti dikemukakan oleh juga merupakan sumber jawaban dari
McKnight (2011: 5), bahwa manusia berbagai pertanyaan yang muncul
untuk mampu berinteraksi dengan yang dalam kehidupan dan dapat digunakan
lain manakala memiliki dua konsep sebagai alat untuk memecahkan
dasar yaitu: pengetahuan (knowledge) berbagai masalah.
dan keterampilan otak (mental skill). Pengetahuan juga merupakan
Pengetahuan berupa pemahaman sumber jawaban dari berbagai per-

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 116
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

tanyaan yang muncul dalam kehidupan suatu tempat yang berinteraksi


dan dapat digunakan sebagai alat untuk membentuk satu kesatuan yang teratur.
memecahkan berbagai masalah Pengetahuan tentang lingkungan
(Suriasumantri, 2005: 104-106). Sesuai dengan demikian dapat disimpulkan
pandangan Thio (1994: 4), maka dengan sebagai pengorganisasian dan
menggunakan pengetahuan, maka penafsiran seseorang terhadap objek
seseorang dapat memecahkan masalah biotik dan biotoik yang berupa istilah,
yang dihadapinya. Lingkungan, fakta, konsep, dan prinsip menyangkut,
menurut Miller dan Taylor (1986: 382), dan interaksi antara objek biotik dan
merupakan keseluruhan kondisi abiotik.
eksternal yang mempengaruhi
kehidupan suatu organisme atau METODE PENELITIAN
populasi. Sumberdaya alam merupakan 1. Tempat dan Waktu Penelitian
bentuk materi dari lingkungan fisik Penelitian ini dilakukan di
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Program Studi Pendidikan Biologi
Di dalam lingkungan terdapat kumpulan FKIP Universitas Muhammadiyah
berbagai faktor yang mempengaruhi Metro. Waktu penelitian adalah dari
benda-benda hidup, mencakup manusia, bulan Maret-Juli 2016 pada semester
hewan, tumbuhan, organisme, tanah, genap Tahun Akademik 2015/2016.
air, udara, dan lain-lain yang terjalin 2. Rancangan Penelitian
hubungan yang erat dan timbal balik Penelitian ini menggunakan
atau interaksi yang saling metode ex post facto yakni dilakukan
mempengaruhi bersifat dinamis. Oleh dengan cara melakukan pengukuran
Soemarwoto (2004: 51), interaksi terhadap hal-hal yang sudah
dimaknai sebagai hubungan timbal balik berlangsung dalam konteks waktu saat
antara makhluk hidup dengan ini tanpa melakukan manipulasi
lingkungannya. Sistem tersebut terdiri variabel-variabel yang diteliti
atas komponen-komponen yang bekerja (Putrawan, 1990: 78). Penelitian
secara teratur sebagai satu kesatuan dilakukan selama perkuliahan
ekosistem. Ekosistem terbentuk oleh pengetahuan lingkungan selama satu
komponen hidup dan tidak hidup di semester.

117 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
Pengalaman saintifik sebagai Sampel yang dianalisis
variabel bebas diperoleh berdasarkan ditetapkan dengan proporsi 27%
latar belakang mahasiswa sebelum kelompok atas (kelompok pengetahuan
menjadi mahasiswa, yakni: kelompok tentang lingkungan tinggi) dan 27%
pengalaman saintifik induktif adalah kelompok bawah (kelompok
mahasiswa yang pernah menempuh pengetahuan tentang lingkungan
praktikum pada masa pra mahasiswa. rendah), masing-masing berjumlah 16
Sedangkan, kelompok pengalaman orang untuk kelas A dan 18 orang untuk
saintifik deduktif adalah mahasiswa Kelas B. Dengan demikian sampel
yang belum pernah menempuh sebagai unit analisis dalam penelitian
praktikum pada masa pra mahasiswa. ini seluruhnya berjumlah 68 orang.
Faktor kedua yang
diperhitungkan sebagai variabel dalam 4. Teknik Analisis Data
rancangan penelitian ini adalah Data hasil penelitian dianalisis
pengetahuan lingkungan melalui dengan statistika inferensial. Analisis
dokumen penilaian akhir semester inferensial untuk menguji hipotesis,
mahasiswa. Kepedulian lingkungan sebelumnya dilaku-kan uji normalitas
diukur dengan menggunakan angket populasi dengan uji Kolmogorov
yang sebelumnya diuji coba dan nilai Smirnov. Sedangkan uji homogenitas
reliabilitas dihitung dengan rumus alfa varians digunakan uji Levene statistics.
Cronbach diperoleh sebesar 0,90. Statistika yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah Analisis
2. Populasi dan Sampel Variansi (Anava) Dua Arah. Proses
Populasi penelitian ini adalah analisis data digunakan Pogram SPSS
mahasiswa Program Studi Pendidikan 16.0 for Windows.
Biologi semester 2 (dua) yang
mengambil mata kuliah pengetahuan
lingkungan pada Tahun Akademik
2015/2016. Populasi ini merupakan
populasi terjangkau yang berjumlah 124
orang tersebar dalam dua kelas.

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 118
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

HASIL DAN PEMBAHASAN SPSS Statistics 16.0 dapat diringkas


1. Hasil Penelitian hasilnya sebagai berikut:
Hasil pengujian normalitas data
yang dihitung dengan bantuan Program
Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test
Sampel Sig. α Kesimpulan

A1 0,146 0,05 Terima Ho, populasi berdistribusi normal

A2 0,856 0,05 Terima Ho, populasi berdistribusi normal

B1 0,146 0,05 Terima Ho, populasi berdistribusi normal

B2 0,734 0,05 Terima Ho, populasi berdistribusi normal

Hasil uji normalitas data penelitian di Variances yang dihitung dengan


atas, menunjukkan bahwa keempat hasil bantuan Program SPSS Statistics 16.0
uji menunjukkan populasi yang dapat diringkas hasilnya sebagai
berdistribusi normal. berikut:
Kedua, untuk persyaratan yang
lain adalah homogenitas varians
populasi. Uji yang digunakan adalah
Levene's Test of Equality of Error
Tabel 2. Oneway X1, X2, X3 by Y Statistics Homogenity
F df1 df2 Sig.

1, 213 3 64 0,312

Harga-harga untuk Sig. Lavene Pengujian hipotesis dalam


Statistic untuk seluruh perbandingan penelitian ini dihitung dengan
(X1, X2, dan X1 dan X2 terhadap Y) menggunakan Program SPSS 16.0 dapat
sebesar 0, 312 > 0,05. Dengan demikian dirangkum sebagai berikut:
varians populasi homogen.

119 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis dengan Program SPSS 16.0
Sumber Varians Jumlah Kuadrat dk Rerata Kuadrat F Sig.
Intercept 197271,667 1 197271,667 7,256E3 0,000
X1 156,020 1 156,020 5,738 0,020
X2 132,029 1 132,029 4,856 0,031
X1 * X2 18,382 1 18,382 0,676 0,414
Error 1740,097 64 27,189
Total 200665,000 68
Keterangan:
X1= pengalaman saintifik.
X2= pengetahuan lingkungan

Dari hasil uji di atas, maka pada sama terhadap kepedulian lingkungan
masing-masing uji hipotesis dapat hidup” diperoleh harga diperoleh
diperoleh sebaagi berikut: Fhitung= 0,675ns (Sig.= 0,414). Hasil uji
Pertama, hipotesis “terdapat pengaruh menunjukkan tolah Ho pada α= 0,05.
pengalaman saintifik terhadap Dengan demikian hipotesis ketiga tidak
kepedulian lingkungan” diperoleh harga teruji. Pengaruh pengalaman saintifik
diperoleh Fhitung= 5,738* (Sig.= 0,020). dan pengetahuan tentang lingkungan
Hasil uji menunjukkan tolah Ho pada terhadap kepedulian lingkungan hidup
α= 0,05. Dengan demikian hipotesis tidak signifikan.
pertama teruji. Pengaruh pengalaman D. Pembahasan Penelitian
saintifik terhadap kepedulian Dari hasil uji hipotesis yang
lingkungan hidup signifikan. telah dipaparkan di atas, dapat diperoleh
Kedua, hipotesis “terdapat pengaruh temuan penelitian bahwa, hipotesis
pengetahuan lingkungan terhadap pertama dan kedua teruji. Sedangkan
kepedulian lingkungan” diperoleh harga hipotesis ketiga tidak teruji. Masing-
diperoleh Fhitung= 4, 856* (Sig.= 0,031). masing temuan penelitian dapat
Hasil uji menunjukkan tolah Ho pada dijelaskan di bawah ini.
α= 0,05. Dengan demikian hipotesis Pertama, terdapat pengaruh
kedua teruji. Pengaruh pengetahuan pengalaman saintifik terhadap
lingkungan terhadap kepedulian kepedulian lingkungan hidup. Temuan
lingkungan signifikan. penelitian ini tidak bertentangan
Ketiga, hipotesis “terdapat pengaruh dengan kerangka teoretik sehingga
pengalaman saintifik dan pengetahuan dapat digunakan untuk mememperkaya
tentang lingkungan secara bersama- khasanah pengetahuan tentang faktor

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 120
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

pengalaman saintifik sebagai variabel lingkungan sebagai variabel yang


yang mempengaruhi kepedulian mempengaruhi kepedulian lingkungan
lingkungan hidup. Kepedulian hidup. Konsteks pengetahuan secara
lingkungan hidup yang indikatornya pragmatis ini dijelaskan oleh Bennet
berkenaan dengan perhatian terhadap (1997: 145), bahwa kepedulian terhadap
lingkungan yang ditunjukkan dengan lingkungan bersumber kepada
indikator kemauan menjaga lingkungan, pengetahuan. Suriasumantri (2005: 104-
meluangkan waktu, dan merelakan 106), memandang pengetahuan menjadi
tenaga dipengaruhi oleh pengalaman sumber jawaban dari berbagai
saintifik. Dalam hal ini, dapat dirujuk pertanyaan yang muncul dalam
dari konsep metode ilmiah dari Aragon kehidupan dan dapat digunakan sebagai
(2007: 9), bahwa pengalaman saintifik alat untuk memecahkan berbagai
melalui metode ilmiah pada dasarnya masalah. Pengetahuan sebagai bentuk
membawa aktivitas saintifik dalam dua kekayaan pikiran manusia yang sangat
dimensi, yakni: penalaran deduktif dan penting dan bermanfaat untuk
penalaran induktif. Secara deduktif menjawab pertanyaan yang selalu
pengalaman saintifik dillandasi dengan muncul dalam benak pikiran manusia
penguasaan konsep-konsep. Sedangkan dan yang sekaligus membantu manusia
pengalaman empirik, saintifik untuk memecahkan masalah. Ross
berinteraksi dengan fakta di lapangan. (1972: 310), memandang pengetahuan
Kondisi empirik ini yang lebih sebagai alat yang berharga karena dapat
memberikan seseorang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
bersentuhan dalam rangka Sesuai dengan pandangan Thio (1994:
memeprhatikan lingkungan. 4), dengan menggunakan pengetahuan,
Kedua, terdapat pengaruh seseorang dapat memecahkan masalah
pengetahuan tentang lingkungan yang dihadapinya.
terhadap kepedulian lingkungan hidup. Dalam konteks penelitian ini,
Temuan penelitian ini tidak maka pengetahuan tentang lingkungan
bertentangan dengan kerangka teoretik memberikan sumbangan secara kognitif
sehingga dapat digunakan untuk dalam membangun cara berpikir tentang
mememperkaya khasanah pengetahuan bagaimana seseorang dapat
tentang faktor pengetahuan tentang memberikan perhatian terhadap

121 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017
lingkungan dalam bentuk: kemauan belajar, baik secara formal, non-formal
menjaga lingkungan, meluangkan maupun informal.
waktu, dan merelakan tenaga. Dengan
demikian kepedulian lingkungan hidup SIMPULAN
menjadi tumbuh dalam diri seseorang Berdasarkan hasil pengujian
yang memiliki pengetahuan tentang hipotesis dan pembahasan penelitian
lingkungan. dapat disimpulkan sebagai berikut: (1).
Ketiga, tidak terdapat pengaruh Terdapat pengaruh pengalaman
pengalaman saintifik dan pengetahuan saintifik terhadap kepedulian
lingkungan terhadap kepedulian lingkungan., (2). Terdapat pengaruh
lingkungan hidup. Kepedulian pengetahuan lingkungan terhadap
lingkungan hidup tidak tergantung kepedulian lingkungan dan, (3) Tidak
kepada faktor tinggi atau rendahnya terdapat pengaruh pengalaman saintifik
pengetahuan tentang lingkungan dari dan pengetahuan lingkungan terhadap
subjek belajar. Hasil pada uji hipotesis kepedulian lingkungan.
ketiga, berkaita dengan kepedulian
lingkungan hidup juga menyangkut
DAFTAR PUSTAKA
proses mental dari suatu kesadaran Anderson, K. E. (1972). Introduction to
Communication Theory and
akibat adanya suatu dorongan
Practice. California: Crimming
(Anderson, 1972: 34). Menurut Bennet Publishing Company.
(1997: 145), kepedulian terhadap
Aragon, A. (2007). Girth Control: The
lingkungan tidak hanya bersumber Science of Fat Loss and Muscle
Gain. Alan Aragon Publishing,
kepada pengetahuan, tetapi juga
perasaan dan kecenderungan bertindak. Bennet, D. E. (1997). Evaluate of
Environmental Educational
Swan (1973: 108), menjelaskan bahwa
Program. New York: John
kepedulian muncul sebagai akibat Willey & Son.
adanya hasil yang disenangi atau
Bloom, Benjamin S., et al. (1984).
diorientasikan ke masa yang akan Taxonomy of Educational
Objectives: The Classification of
datang. Pemahaman kepedulian
Educational Goal. London:
lingkungan selain ditentukan oleh Longman Group Ltd.
besaran pengalaman, juga keterkaitan
Cone, John D. dan Steven C. Hayes.
emosional yang berasal dari proses (1984). Enviromental Problems

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017 122
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

Behavioral Solution. penelitian Sosial. Jakarta:


Cambridge: Leat Press. Rineka Cipta.

Davenport, Tom dan Larry Prusak. Rau, John G. dan David C. (1980).
Working Knowledge. htp:www. Wroten, Environmental Impac
Compotenet,Org.br/slides allee Analysis Hand Book. New York:
22/tsldo htm, p. 1. (diakses 12 McGraw Hill Book Company.
Juli 2015).
Ross, Stephen David. (1972). Moral
Gilmour, Robin dan Steve Duck (Ed). Decision an Introduction to
(1980). The Development of Ethics. New York: Freeman,
Social Psychology. London: Cooper & Co.
Academic Press, Inc.
Soemarwoto, Otto. (2004). Ekologi
McKnight, Melvin R. Lingkungan Hidup dan
Irttm://cobeidbsu.edu/msr/skilld Pembangunan. Jakarta:
oc/mcknight.htm, p. 5. (diakses Djambatan.
12 Juli 2016).
Suriasumantri, Jujun S. (2005). Filsafat
Miller, Stanley dan G. Taylor. (1986). Ilmu Sebuah Pengantar. Jakarta:
Living in The Environmental: An Pustaka Sinar Harapan.
Introduction to Environmental
Science.California: Beirmont. Shuttleworth, Martyn. What is the
Scientific Method? (Jun 26,
Mulyono, S. Yatin, Siti Harnina Bintari, 2009).
Enni Suwarsi Rahayu, dan http://explorable.com/what-is-
Priyantini Widiyaningrum. the-scientific-method. Akses 12
“Pengembangan Perangkat April 2016.
Pembe-lajaran dengan
Pendekatan Scientific Skill Swan, J. A. (1973). Psychological
Teknologi Fermentasi Response to The Environment in
Berbasis Masalah C. R. Goldman, J. Mc. Evoy III
Lingkungan”. Jurnal & P. J. Richerson (ed).
Lembaran Ilmu Kepen- Environmental Quality and
didikan, Uniniversitas Negeri Water Development. San
Semarang, Vol. 41. No. 1. Fransisco: W. P. Freeman and
Tahun 2012. Company.

Nicholas, Richard E. Plant. (1983). Thio, Alex. (1994). Sociology a Brief


Planning. New York: McGraw- Introduction. New York: Harper
Hill Book Company. Collins College Publications.

Odum, Eugene P. (1971). Fundamentals


of Ecology. New York: W. B.
Saunders Company.

Putrawan, I Made. (1990). Pengujian


Hipotesis dalam Penelitian-

123 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 2. No. 1, Juni 2017

You might also like