Professional Documents
Culture Documents
(JIPD) Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
(JIPD) Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Abstract: The 4.0 industrial revolution era requires teachers to have a number of characteristics to arrange an
appropriate learning administration, be able to design learning media by utilizing Information and
Communication Technology (ICT) devices wisely, effectively, competently and professionally. However there
are still many problems that hamper the implementation of teacher professional competence in the field of ICT.
This study aims to determine whether there is a positive or significant effect between the use of ICT devices on
improving teacher professional competence. This type of research is correlational with a quantitative approach.
The population of this study were35 elementary school teachers. Data were collected through questionnaire
technique. The results of this study indicate that there is a positive and significant influence between the use of
ICT devices on increasing the professional competence of group of Elementary School Teachers, with
0.60correlation coefficient. T test results show that tcount>ttable which is 4.31> 2.235. The contribution of ICT
tools use to the improvement ofprofessional competence of group of elementary school teachers at Ruteng is
36.05% and 63.95% is influenced by other variables which were not examined by researchers.
Abstrak: Era revolusi industri 4.0 menuntut guru agar mempunyai sejumlah karakteristik untuk menyusun
administrasi belajar yang tepat, mampu mendesain media pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang ada secara arif, efektif, kompeten dan profesional. Untuk
sampai pada tujuan tersebut masih banyak ditemukan masalah yang menghambat pelaksanaan kompetensi
profesional guru dalam bidang TIK.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
positif atau signifikan antara pemanfaatan perangkat TIK terhadap peningkatan kompetensi profesional guru.
Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah semua
guru Se-Kecamatan Ruteng. Sampel sejumlah 35 orang guru. Teknik pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner (angket).Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara pemanfaatan perangkat TIK terhadap peningkatan kompetensi profesional guru SD Se-
Kecamatan Ruteng, dengan koefisien korelasi sebesar 0,60. Hasil uji t menunjukan t hitung>ttabel yaitu 4,31>2,235.
Besar sumbangan variabel pemanfaatan perangkat TIK terhadap peningkatan kompetensi profesional guru SD
Se-Kecamatan Ruteng sebesar 36,05% dan sisanya 63,95% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti oleh
peneliti.
46
Jamun, Ntelok, Ngalu, Pengaruh Pemanfaatan Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi..... 47
mendapat perhatian khusus dengan menyediakan perkembangan IPTEK yang ada agar dapat
hardware &software yang memadai (Rusman meningkatkan kreatifitas, mengembangkan
dkk, 2011: 18). Hal ini menjadikan Teknologi kegiatan belajar yang menyenangkan. Sebab
Informsi dan Komunikasi (TIK) begitu penting pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan
dalam implementasi konsep tersebut. merupakan hal yang sangat penting, karena dapat
Pertanyaanya sudahkah semua guru menerapkan membantu siswa untuk berhasil dalam
kompetensi ini dalam praktek pembelajaran pembelajaran, menciptakan solusi dalam
mereka. memecahkan masalah,mempengaruhi kehidupan
Saat ini masalah kompetensi guru di siswa, serta menimbulkan rasa senang dan puas
Indonesia khususnya guru Sekolah Dasar belum (Rusti, dkk, 2014: 52).
sepenuhnya memanfaatkan TIK. Contohnya Terlepas dari itu, diuraikan beberapa
guru-guru SD di Kecamatan Ruteng. rincian informasi terkait kelengkapan fasilitas
Ketersediaan perangkat TIK memang sudah TIK di SDI Kusu. Sekolah ini menyediakan
memadai tetapi taraf pemanfaatannya masih pada perangkat TIK 6 (enam) unit diantaranya yaitu
tingkat 3 Defined Process, yaitu prosedur dalam Laptop 3(tiga) unit dan Printer 3(tiga) unit.
penggunaan fasilitas TIK sudah terstandariasi, Memiliki jaringan Wi-Fidengan kualitas signal
namun kegiatannya masih tergolong 4G. Selain itu, masing-masing guru memiliki
minim.Prosedur tersebut juga tidak dibuat rumit laptop juga smartphone. Hal serupa berlaku juga
untuk memudahkan individu dan hanya sebagai untuk SDI Til, sekolah ini memiliki perangkat
bentuk formalitas belaka, (Gita, 2002: 4). Salah teknologi yaitu laptop berjumlah 3 (tiga) unit dan
satu indikator guru profesional dan kompeten printer 3 (tiga) unit. Semua guru menggunakan
adalah guru yang mampu beradaptasi dengan smartphone dan laptop pribadi dengan akses
perkembangan keilmuan yang hari demi hari jaringan 4G sertajaringan Wi-Fiyang terbilang
semakin canggih dengan cara penguasaan sangat canggih. Sedangkan di SDK La’o Ngkor,
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal sekolah menyediakan perangkat teknologi
ini merupakansalah satu visi yang harus berjumlah 9 (sembilan) unit diantaranyaPC 2
dipahami dan aplikasikan oleh semua guru di era (dua) unit, laptop 3 (tiga) unit, dan printer 4
milenial. (empat) unit. Untuk hal-hal teknis lain seperti
Visi yang ada justru membuat guru-guru jaringanWi-Fi, sumber daya listrik dan signal
di Kecamatan Rutengsemakin khawatir dengan telekomunikasi sama kondisinya dengan kedua
kompetensi berteknologi yang dimiliki. sekolah yang sudah disebutkan di atas.Sebagai
kemampuan guru menguasai teknologi tergolong informasi tambahan yang diperoleh peneliti,
lemah karena sumber daya manusia untuk ketiga sekolah yang dibahas dalam gugus ini
mengolahnya terbatas. Bahkan masih ada guru akan menerima sumbangan perangkat teknologi
yang sama sekali tidak bisa memanfaatkan dari pemerintah dengan porsi yang lebih banyak
aplikasi microsoft office secara maksimal. dalam waktu dekat.Tetapi di balik pemberian
Seperti kesusahan dalam mengetik administrasi tersebut, pemerintah menuntut para guru untuk
belajar dengan baik dan benar, merekap nilai lebih meningkatkan profesionalismenya dengan
siswa menggunakan rumusyang tersedia di Ms. penguasaan kompetensi yang dimilikinya.
Excel, mendownload dan menginstal aplikasi Dari kenyataan yang dipaparkan
pembelajaran berbasis TIK. Selain itu, ditemukan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan
guru-guru mengalami kendala menginput nilai masalah, antara lain: 1) belum maksimalnya
siswa ke dalam aplikasi rapor K-13, ini pemanfaatan teknologi yang disebabkan
disebabkan oleh caramanual yang ada pada olehminimnya pengetahuan dan keterampilan
sistem kurikulum lama sehingga sulit beradabtasi guru dalam mengoperasikan perangkat TIK yang
dengan kurikulum berbasis teknologi. telah tersedia; 2) kompetensi guru yang masih
Revolusi teknologi informasi telah terikat pada sistem kurikulum lama. Sulit
mengubah cara kerja manusia mulai dari cara beradaptasi dengan alur pendidikan di era
berkomunikasi, cara memproduksi, cara revolusi industry 4.0 yang menuntut guru untuk
mengkoordinasi, cara berpikir, hingga cara lebih kreatif, inovatif dan professional; 3) belum
belajar mengajar. Mulai dari kelengkapan maksimalnya persiapan administrasi sekolah
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, berbasis TIK oleh guru. Berdasarkan uraian di
penggunaan metode, media yang mendukung, atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah
serta pengelolaan kelas yang kondusif. Hal ini sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh
menuntut guru untuk peka terhadap
48 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 4, Nomor 1 Januari 2020
pemanfaatan perangkat TIK terhadap Fhitung<Ftabel pada taraf kesalahan tertentu, yakni
peningkatan kompetensi profesional Guru SD. pada taraf signifikan(α) adalah 0,05 atau 5%.
Tabel 1. Distribusi Frekwensi Data dari populasi yang berdistribusi normal. Dimana
Variabel (Y) L0≤ Lt sehingga H0 diterima.
Uji Homogenitas
Berdasarkan uji homogenitas diperoleh
fhitung≤ ftabel atau 1,06 ≤ 1,77 dengan taraf
signifikan 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1
diterima. Hasil tersebut menunjukan bahwa
hubungan antara variabel X dan Y homogen.
Artinya variabel bebas dan terikat memiliki
Pemanfaatan Perangkat TIK hubungan yang positif dan signifikan.
Dari hasil uji validitas 20 pernyataan
variabel peningkatan kompetensi profesional Uji Linearitas
guru, yang valid adalah 17 sedangkan 3 Sebelum uji linearitas terlebih dahulu
pernyataan dinyatakan drop. Data yang valid melakukan uji analisis regresi. Ini bertujan untuk
merupakan data penelitian. Perhitungan skor mengetahui nilai a dan b. Diperoleh persamaan
variabel pemanfaatan perangkat TIK diperoleh regresi dari hasil analisis yaitu:
dengan jumlah skor terbesar adalah 85, skor Ŷ= 32,7 + 0,56X
terkecil 52, rentangan 33, banyak kelasnya 6, Persamaan regresi ini membuktikan
panjang kelas 6, mean 71,4 dan standar deviasi bahwa semakin tinggi peningkatan kompetensi
9,19. Secara ringkas hasil perhitungan untuk profesional guru SD semakin meningkat pula
menentukan tabel distribusi frekuensi data variabel pemanfaatan perangkat TIK Se-
pemanfaatan TIK disajikan pada tabel di bawah Kecamatan Ruteng.
ini; Berikut adalah tabel rekapitulasi hasil uji
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel linearitas menggunakan SPSSversi 16.
(X) Tabel 4. Anova