Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

(JIPD)

Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar


Vol. 4, No. 1, Bulan Januari Tahun 2020, Hal. 46-50
E-ISSN: 2598-408X, P-ISSN: 2541-0202
http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jipd

PENGARUH PEMANFAATAN PERANGKAT TEKNOLOGI


INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PENINGKATAN
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR

Yohannes Marryono Jamun1, Zephisius Rudiyanto Eso Ntelok2, Rudolof Ngalu3


123
Program Studi PGSD, FKIP, Unversitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng,
Jl. Ahmad Yani, No.10 Ruteng, 86508
e-mail: ryojamun@gmail.com

Diterima: 11 Januari 2020 , Direvisi: 15 Januari 2020, Diterbitkan: 31 Januari 2020

Abstract: The 4.0 industrial revolution era requires teachers to have a number of characteristics to arrange an
appropriate learning administration, be able to design learning media by utilizing Information and
Communication Technology (ICT) devices wisely, effectively, competently and professionally. However there
are still many problems that hamper the implementation of teacher professional competence in the field of ICT.
This study aims to determine whether there is a positive or significant effect between the use of ICT devices on
improving teacher professional competence. This type of research is correlational with a quantitative approach.
The population of this study were35 elementary school teachers. Data were collected through questionnaire
technique. The results of this study indicate that there is a positive and significant influence between the use of
ICT devices on increasing the professional competence of group of Elementary School Teachers, with
0.60correlation coefficient. T test results show that tcount>ttable which is 4.31> 2.235. The contribution of ICT
tools use to the improvement ofprofessional competence of group of elementary school teachers at Ruteng is
36.05% and 63.95% is influenced by other variables which were not examined by researchers.

Keywords: ICT devices, teacher professional competence

Abstrak: Era revolusi industri 4.0 menuntut guru agar mempunyai sejumlah karakteristik untuk menyusun
administrasi belajar yang tepat, mampu mendesain media pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang ada secara arif, efektif, kompeten dan profesional. Untuk
sampai pada tujuan tersebut masih banyak ditemukan masalah yang menghambat pelaksanaan kompetensi
profesional guru dalam bidang TIK.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
positif atau signifikan antara pemanfaatan perangkat TIK terhadap peningkatan kompetensi profesional guru.
Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah semua
guru Se-Kecamatan Ruteng. Sampel sejumlah 35 orang guru. Teknik pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner (angket).Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara pemanfaatan perangkat TIK terhadap peningkatan kompetensi profesional guru SD Se-
Kecamatan Ruteng, dengan koefisien korelasi sebesar 0,60. Hasil uji t menunjukan t hitung>ttabel yaitu 4,31>2,235.
Besar sumbangan variabel pemanfaatan perangkat TIK terhadap peningkatan kompetensi profesional guru SD
Se-Kecamatan Ruteng sebesar 36,05% dan sisanya 63,95% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti oleh
peneliti.

Kata Kunci: perangkat TIK, kompetensi profesional guru

PENDAHULUAN mengembangkan kebijakan yang mendorong


keberadaan guru yang berkualitas. Salah satu
Eksistensi guru yang kompeten dan
kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah
profesional merupakan syarat mutlak hadirnya
di banyak negara adalah dengan menempatkan
sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.
bidang pendidikan sebagai bidang yang perlu
Hampir semua bangsa di dunia ini selalu

46
Jamun, Ntelok, Ngalu, Pengaruh Pemanfaatan Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi..... 47

mendapat perhatian khusus dengan menyediakan perkembangan IPTEK yang ada agar dapat
hardware &software yang memadai (Rusman meningkatkan kreatifitas, mengembangkan
dkk, 2011: 18). Hal ini menjadikan Teknologi kegiatan belajar yang menyenangkan. Sebab
Informsi dan Komunikasi (TIK) begitu penting pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan
dalam implementasi konsep tersebut. merupakan hal yang sangat penting, karena dapat
Pertanyaanya sudahkah semua guru menerapkan membantu siswa untuk berhasil dalam
kompetensi ini dalam praktek pembelajaran pembelajaran, menciptakan solusi dalam
mereka. memecahkan masalah,mempengaruhi kehidupan
Saat ini masalah kompetensi guru di siswa, serta menimbulkan rasa senang dan puas
Indonesia khususnya guru Sekolah Dasar belum (Rusti, dkk, 2014: 52).
sepenuhnya memanfaatkan TIK. Contohnya Terlepas dari itu, diuraikan beberapa
guru-guru SD di Kecamatan Ruteng. rincian informasi terkait kelengkapan fasilitas
Ketersediaan perangkat TIK memang sudah TIK di SDI Kusu. Sekolah ini menyediakan
memadai tetapi taraf pemanfaatannya masih pada perangkat TIK 6 (enam) unit diantaranya yaitu
tingkat 3 Defined Process, yaitu prosedur dalam Laptop 3(tiga) unit dan Printer 3(tiga) unit.
penggunaan fasilitas TIK sudah terstandariasi, Memiliki jaringan Wi-Fidengan kualitas signal
namun kegiatannya masih tergolong 4G. Selain itu, masing-masing guru memiliki
minim.Prosedur tersebut juga tidak dibuat rumit laptop juga smartphone. Hal serupa berlaku juga
untuk memudahkan individu dan hanya sebagai untuk SDI Til, sekolah ini memiliki perangkat
bentuk formalitas belaka, (Gita, 2002: 4). Salah teknologi yaitu laptop berjumlah 3 (tiga) unit dan
satu indikator guru profesional dan kompeten printer 3 (tiga) unit. Semua guru menggunakan
adalah guru yang mampu beradaptasi dengan smartphone dan laptop pribadi dengan akses
perkembangan keilmuan yang hari demi hari jaringan 4G sertajaringan Wi-Fiyang terbilang
semakin canggih dengan cara penguasaan sangat canggih. Sedangkan di SDK La’o Ngkor,
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal sekolah menyediakan perangkat teknologi
ini merupakansalah satu visi yang harus berjumlah 9 (sembilan) unit diantaranyaPC 2
dipahami dan aplikasikan oleh semua guru di era (dua) unit, laptop 3 (tiga) unit, dan printer 4
milenial. (empat) unit. Untuk hal-hal teknis lain seperti
Visi yang ada justru membuat guru-guru jaringanWi-Fi, sumber daya listrik dan signal
di Kecamatan Rutengsemakin khawatir dengan telekomunikasi sama kondisinya dengan kedua
kompetensi berteknologi yang dimiliki. sekolah yang sudah disebutkan di atas.Sebagai
kemampuan guru menguasai teknologi tergolong informasi tambahan yang diperoleh peneliti,
lemah karena sumber daya manusia untuk ketiga sekolah yang dibahas dalam gugus ini
mengolahnya terbatas. Bahkan masih ada guru akan menerima sumbangan perangkat teknologi
yang sama sekali tidak bisa memanfaatkan dari pemerintah dengan porsi yang lebih banyak
aplikasi microsoft office secara maksimal. dalam waktu dekat.Tetapi di balik pemberian
Seperti kesusahan dalam mengetik administrasi tersebut, pemerintah menuntut para guru untuk
belajar dengan baik dan benar, merekap nilai lebih meningkatkan profesionalismenya dengan
siswa menggunakan rumusyang tersedia di Ms. penguasaan kompetensi yang dimilikinya.
Excel, mendownload dan menginstal aplikasi Dari kenyataan yang dipaparkan
pembelajaran berbasis TIK. Selain itu, ditemukan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan
guru-guru mengalami kendala menginput nilai masalah, antara lain: 1) belum maksimalnya
siswa ke dalam aplikasi rapor K-13, ini pemanfaatan teknologi yang disebabkan
disebabkan oleh caramanual yang ada pada olehminimnya pengetahuan dan keterampilan
sistem kurikulum lama sehingga sulit beradabtasi guru dalam mengoperasikan perangkat TIK yang
dengan kurikulum berbasis teknologi. telah tersedia; 2) kompetensi guru yang masih
Revolusi teknologi informasi telah terikat pada sistem kurikulum lama. Sulit
mengubah cara kerja manusia mulai dari cara beradaptasi dengan alur pendidikan di era
berkomunikasi, cara memproduksi, cara revolusi industry 4.0 yang menuntut guru untuk
mengkoordinasi, cara berpikir, hingga cara lebih kreatif, inovatif dan professional; 3) belum
belajar mengajar. Mulai dari kelengkapan maksimalnya persiapan administrasi sekolah
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, berbasis TIK oleh guru. Berdasarkan uraian di
penggunaan metode, media yang mendukung, atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah
serta pengelolaan kelas yang kondusif. Hal ini sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh
menuntut guru untuk peka terhadap
48 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 4, Nomor 1 Januari 2020

pemanfaatan perangkat TIK terhadap Fhitung<Ftabel pada taraf kesalahan tertentu, yakni
peningkatan kompetensi profesional Guru SD. pada taraf signifikan(α) adalah 0,05 atau 5%.

METODE Uji Normalitas


Pengujian normalitas data dengan
Penelitian ini adalah jenis penelitian
menggunakan uji Liliefors dengan mengurutkan
korelasional. Penelitian korelasi ini terdapat dua
selisih dari yang terkecil sampai terbesar dan
variabel yang akan diteliti yaitu variabel bebas
menentukan frekuensi dari masing-masing data.
dan variabel terikat,varibel bebasnya adalah
Dengan kriteria pengujiannya yaitu jika Lhitung<
Pemanfaatan Perangkat TIK sedangkan variabel
Ltabel untuk taraf signifikan 5% maka hipotesis
terikatnya adalah Peningkatan Kompetensi
nol yang menyatakan bahwa data berasal dari
Profesional Guru. Arikunto (2013:4)
populasi yang berdistribusi normal dapat
menjelaskan bahwa penelitian korelasional
diterima.
adalah penelitian yang dilakukan olehpeneliti
untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua
Uji Hipotesis
variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,
Analisis data yang digunakan peneliti
tambahan atau manipulasi terhadap data-data
adalah dengan menggunakan uji tindependent.
yang sudah ada. Hubungan antara satu dengan
Rumus uji tHipotesis yang digunakan dalam
beberapa variabel lain dinyatakan dengan
penelitian ini adalah Korelasi Product Moment
besarnya koefesien korelasi dan signifikansi
Karl Person. Korelasi Pearson Product Moment
secara statistik. Penelitian ini menggunakan
ini berfungsi untuk mengetahui hubungan antara
model analisis regresi. Model analisis regresi
variabel bebas (independent variabel) dengan
dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa
variabel terikat (dependent variabel). Menurut
variabel-variabel yang diteliti memiliki
Riduwan (2012: 227), rumus Korelasi Pearson
hubungan yang fungsional.
Product Moment adalah sebagai berikut:
Populasi dalam penelitian adalah semua
guru Se-Kecamatan Ruteng. Sampel sejumlah 35
orang guru, sampel ditentukan menggunakan
teknik purposive.Untuk memperoleh data yang Jika 𝑟𝑥𝑖 𝑦 (nilai koefisien korelasi) bertanda
diperlukan, penelitian ini menggunakan teknik
positif, maka korelasi tersebut positif.
non tes, melalui pengisian angket yang berjumlah
Sebaliknya, jika𝑟𝑥𝑖 𝑦 (nilai koefisien korelasi)
20 butir pernyataan dengan jumlah responden 35
guru. Setiap pernyataan memiliki 5 alternatif bertanda negatif, maka korelasi tersebut negatif.
jawaban (sangat sering, sering, kadang-kadang,
jarang, dan tidak pernah). Agar instrumen HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini layak digunakan sebagai alat Kompetensi Profesional
pengumpulan data, maka terlebih dahulu harus Dari hasil uji validitas 20 pernyataan
diujicobakan melalui uji validitas dan uji variabel peningkatan kompetensi profesional
reliabilitas instrumen. Setelah pernyataan- guru, yang valid adalah 17 sedangkan 3
pernyataan yang valid dan sudah pernyataan dinyatakan drop. Data yang valid
diujirealiabilitasnya dipilah, maka pernyataan- merupakan data penelitian. Rekapitulasi
pernyataan tersebut dimanfaatkan oleh peneliti Perhitungan skor data penelitian kompetensi
sebagai instrumen atau alat test dalam penelitian. profesional guru diperoleh skor terbesar adalah
Teknik analisis data yang digunakan dalam 85, skor terkecil 51, rentangan 34, banyak
penelitian ini adalah Analisis Statistik Deskriptif kelasnya 6, panjang kelas 6, mean 71,5 dan
(Mean, Histogram, Distribusi Frekuensi). standar deviasi 9,38. Secara ringkas hasil
Statistik deskriptif dalam penelitian ini perhitungan untuk menentukan tabel distribusi
menggunakan rumus mean, standar deviasi, frekuensi data peningkatan kompetensi
distribusi frekuensi, dan histogram. Pengujian profesional guru disajikan pada tabel di bawah
homogenitas varians menggunakan uji F dengan ini;
rumus sebagai berikut:
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹=
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Kelompok-kelompok yang dibandingkan
mempunyai varians yang homogen apabila
Jamun, Ntelok, Ngalu, Pengaruh Pemanfaatan Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi..... 49

Tabel 1. Distribusi Frekwensi Data dari populasi yang berdistribusi normal. Dimana
Variabel (Y) L0≤ Lt sehingga H0 diterima.

Uji Homogenitas
Berdasarkan uji homogenitas diperoleh
fhitung≤ ftabel atau 1,06 ≤ 1,77 dengan taraf
signifikan 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1
diterima. Hasil tersebut menunjukan bahwa
hubungan antara variabel X dan Y homogen.
Artinya variabel bebas dan terikat memiliki
Pemanfaatan Perangkat TIK hubungan yang positif dan signifikan.
Dari hasil uji validitas 20 pernyataan
variabel peningkatan kompetensi profesional Uji Linearitas
guru, yang valid adalah 17 sedangkan 3 Sebelum uji linearitas terlebih dahulu
pernyataan dinyatakan drop. Data yang valid melakukan uji analisis regresi. Ini bertujan untuk
merupakan data penelitian. Perhitungan skor mengetahui nilai a dan b. Diperoleh persamaan
variabel pemanfaatan perangkat TIK diperoleh regresi dari hasil analisis yaitu:
dengan jumlah skor terbesar adalah 85, skor Ŷ= 32,7 + 0,56X
terkecil 52, rentangan 33, banyak kelasnya 6, Persamaan regresi ini membuktikan
panjang kelas 6, mean 71,4 dan standar deviasi bahwa semakin tinggi peningkatan kompetensi
9,19. Secara ringkas hasil perhitungan untuk profesional guru SD semakin meningkat pula
menentukan tabel distribusi frekuensi data variabel pemanfaatan perangkat TIK Se-
pemanfaatan TIK disajikan pada tabel di bawah Kecamatan Ruteng.
ini; Berikut adalah tabel rekapitulasi hasil uji
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel linearitas menggunakan SPSSversi 16.
(X) Tabel 4. Anova

Analisis Data Penelitian Dari tabel tersebut, terlihat bahwa antara


Uji Normalitas Data variabel pemanfaatan perangkat TIK dan variabel
Uji normalitas data dilakukan untuk peningkatan kompetensi profesional memiliki
mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal hubungan yang linear dan signifikan.
dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak. Uji Hipotesis
Tabel 3. Uji Normalitas Data Uji hipotesis korelasi Pearson Product
Data Lobserva Ltab Taraf Kesipu Moment
Sampel si el Signifik lan =
ansi 35(185396)−(2509)(2562)
Pemanfa 0,0921 0,1 0,05 Norma √((35𝑥182.935)−6.295.081) (35(190.260)−6.563.844
atan 15 50 l 60802
= 101260737 = 0.60
Perangka
t TIK
Harga rxy = 0.60 adalah positif. Artinya
Kompete 0,0978 0,1 0,05 Norma
hubungan antara X dan Y bernilai positif.
nsi 1 50 l 𝑟√𝑛−2
Profesio Thitung=
√1−𝑟2
nal 0,60√35 − 2
Berdasarkan tabel uji normalitas di atas, =
dapat disimpulkan bahwa sampel yang √1 − 0,602
digunakan peneliti dalam penelitian ini berasal = 4,31
50 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 4, Nomor 1 Januari 2020

Jadi hasil perhitungan menunjukkan KESIMPULAN


bahwa nilai thitung = 4,31>ttabel = 2,235 dengan
Setelah melakukan analisis data, dapat
taraf signifikansi α = 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi);
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif
dk=n–k =35–2 =33 yang berarti bahwa terdapat
dan signifikan antara pemanfaatan perangkat TIK
korelasi positif dan signifikan variabel X dan Y.
terhadap peningkatan kompetensi profesional
Maka keputusannya H0 ditolak dan H1 diterima.
guru SD se-Kecamatan Ruteng. Hal ini
Analisis data menunjukan bahwa
dibuktikan dengan persamaan regresi yaitu b =
variabel pemanfaatan perangkat TIK dan
0,56 dan konstanta regresi α = 32,7 artinya
peningkatan kompetensi profesional guru
bahwa semakin tinggi peningkatan kompetensi
memilki pengaruh yang positif dan signifikan.
profesional guru SD semakin meningkat pula
Dari hasil uji homogenitas antara variabel
pemanfaatan perangkat TIK oleh guru se-
pemanfaatan TIK dan peningkatan kompetensi
Kecamatan Ruteng. Nilai rxy = 0,60 Thitung> Ttabel
profesional guru mempunyai hubungan yang
yaitu Thitung = 4,31 dan Ttabel = 2,235. Dengan
homogen dimana Fhitung= 1,06 dan Ftabel= 1,77
demikian, H1 diterima dan H0 ditolak.
pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk (n-1).
Selanjutnya, kontribusi faktor pemanfaatan
Hasil perhitungan menunjukan bahwa Fhitung =
perangkat TIK terhadap peningkatan kompetensi
1,06 ≤ Ftabel = 1,77 , maka data homogen.
profesional guru se-Kecamatan Ruteng sebesar
Sedangkan hasil perhitungan koefisien regresi
36,05% dan sisanya 63,95% dipengaruhi variabel
variabel Pemanfaatan perangkat TIK dan
lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Maka
peningkatan kompetensi profesional guru
hipotesis dari penelitian ini diterima.
diperoleh persamaan regresinya yaitu b = 0,56
dan konstanta regresi α = 32,7 artinya bahwa
DAFTAR RUJUKAN
semakin tinggi peningkatan kompetensi
profesional guru SD semakin meningkat pula Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian
pemanfaatan perangkat TIK oleh guru Se- Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Kecamatan Ruteng. Rineka Cipta.
Persamaan regresi di atas menunjukan Gita A. Kumta, et al, 2002, Capability Maturity
bahwa ada pengaruh positif atau signifikan dari Model A Human Perspective. Delhi
variabel pemanfaatan perangkat TIK terhadap Business Review, Vol 3, No1, January-
variabel peningkatan kompetensi profesional June 2002.
guru SD. Sedangkan korelasi kedua variabel Riduwan. 2012. Dasar-Dasar Statistika.
diperoleh nilai rxy = 0,60 setelah dibandingkan Bandung: Alfabeta.
dengan kriteria hubungan korelasi berada pada Rusman, D. K.,& Riyana, C. 2011. Pembelajaran
kategori kuat. Maka tingkat hubungan Berbasis Teknologi Informasi
pemanfaatan perangkat TIK dan peningkatan danKomunikasi. Jakarta: PT.
kompetensi profesional guru di Kecamatan RajaGrafindo Persada.
Ruteng berada pada tingkat hubungan kuat. Rusti Restiani, dkk, 2014, Profil Pemanfaatan
Setelah melakukan analisis data dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi
menggunakan rumus korelasi Pearson Product Sebagai Media dan Sumber Belajar Oleh
Moment. Guru Biologi SeJakarta Selatan,
Dari hasil perhitungan T hitung diperoleh = EDUSAINS, Vol VI, No 01, Tahun
4,31 > Ttabel = 2,235 yang berarti bahwa terdapat 2014, 50 – 66
korelasi positif dan signifikan antara
pemanfaatan perangkat TIK dengan peningkatan
kompetensi profesional guru di Kecmatan
Ruteng. Selanjutnya kontribusi faktor
pemanfaatan perangkat TIK terhadap
peningkatan kompetensi profesional guru SD Se-
Kecamatan Ruteng sebesar 36,05% dan sisanya
63,95% dipengaruhi variabel lain yang tidak
diteliti oleh peneliti. Dengan demikian, H1
diterima dan H0 ditolak. Maka hipotesis dari
penelitian ini diterima.

You might also like