Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

JPPIPA: 4(2), Juli 2018

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA)


P-ISSN : 2460-2582 | E-ISSN : 2407-795X
Sekretariat : Lt. 1 Gedung B FKIP Universitas Mataram
Telp./Fax : (0370) 634918
Email : magipa@unram.ac.id
Website : http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jppipa/index

TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PEDOMAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MELKIANUS SULUH1, YULIANA SESI BITU2
1
Pendidikan Fisika, STKIP Weetebula, Indonesia, Sumba Barat Daya-NTT, Indonesia; Email:
smelkieinstein@gmail.com
2
Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Weetebula, Sumba Barat Daya-NTT, Indonesia.

Key Words Abstract


Student This study aims to: (1) determine the level of understanding of STKIP Weetebula
understanding, students on RPP components, and (2) the ability of STKIP Weetebula students in
Learning preparing lesson plans. This research was conducted in Sumba Barat Daya District,
Implementatio East Nusa Tenggara. This research is a qualitative descriptive study. The research
n Plan subjects were taken by purposive random sampling technique, as many as 40 people
from 130 students spread over 4 study programs. Data collection uses an open
questionnaire instrument and RPP format equipped with SK and KD according to the
sub-field of research. The conclusion of the results of this study is first, students'
understanding of the Learning Implementation Plan or RPP component is basically
good, but in practice, students need to be trained to implement RPP. In addition,
students 'understanding of the learning model needs to be improved, this is in line with
the results of the students' work in preparing the student lesson plans, not paying
enough attention to the model steps. Second, the ability to prepare lesson plans.
Students in preparing lesson plans are generally good. The weakness of the student lies
in the ability to describe KD in the form of indicators not yet answering the minimum
KD standards, learning objectives have not shown goals that can be measured and
achieved, to differentiate indicators from objectives, students only add student subjects,
and use the same operational verbs for all purposes learning no mention of the forms of
apperception activities carried out. At the core activities, the learning steps are not in
accordance with the stages of the learning model, and in the final activity there is no
explanation of the direct or indirect benefits of the material being taught
Kata Kunci Abstrak
Pemahaman Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat pemahaman siswa STKIP
siswa, Weetebula pada komponen RPP, dan (2) kemampuan siswa STKIP Weetebula dalam
Rencana menyusun rencana pelajaran. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sumba Barat Daya,
Implementasi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
Pembelajaran penelitian diambil dengan teknik purposive random sampling, sebanyak 40 orang dari
130 siswa yang tersebar di 4 program studi. Pengumpulan data menggunakan
instrumen kuesioner terbuka dan format RPP yang dilengkapi dengan SK dan KD
sesuai dengan sub-bidang penelitian. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
pertama, pemahaman siswa tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau
komponen RPP pada dasarnya baik, tetapi dalam praktiknya, siswa perlu dilatih untuk
menerapkan RPP. Selain itu, pemahaman siswa tentang model pembelajaran perlu
ditingkatkan, ini sejalan dengan hasil kerja siswa dalam mempersiapkan rencana
pelajaran siswa, tidak cukup memperhatikan langkah-langkah model. Kedua,
kemampuan menyiapkan rencana pelajaran. Siswa dalam menyusun rencana pelajaran
umumnya baik. Kelemahan siswa terletak pada kemampuan untuk mendeskripsikan
KD dalam bentuk indikator yang belum memenuhi standar minimum KD, tujuan

56
JPPIPA: 4(2), Juli 2018
pembelajaran belum menunjukkan tujuan yang dapat diukur dan dicapai, untuk
membedakan indikator dari tujuan, siswa hanya menambah mata pelajaran siswa, dan
menggunakan kata kerja operasional yang sama untuk semua tujuan belajar tidak
menyebutkan bentuk kegiatan persepsi yang dilakukan. Pada kegiatan inti, langkah-
langkah pembelajaran tidak sesuai dengan tahapan model pembelajaran, dan dalam
kegiatan akhir tidak ada penjelasan tentang manfaat langsung atau tidak langsung dari
materi yang diajarkan.

PENDAHULUAN hasil proses berpikir yang mendalam, dan


merupakan awal dari proses terlaksananya
Pembelajaran pada hakikatnya adalah kegiatan yang bersifat rasional. Perencana
suatu proses untuk membelajarkan peserta pembelajaran harus mempu
didik melalui suatu kegiatan interaksi antara memvisualisasikan arah dan tujuan yang
pendidikan dan peserta didik yang bertujuan hendak dicapai, serta bagaimana cara agar
membelajarkan atau membuat peserta didik tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
belajar. Perwujudan dari kegiatan Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai
pembelajaran sebagai sebuah proses terlaksana proses kerja sama antara guru dan peserta
manakala pendidik mampu menciptakan suatu didik dengan memanfaatkan segala potensi
kondisi yang menyebabkan terjadinya kegiatan sumber daya yang ada, baik yang berasal dari
belajar oleh peserta didik. diri peserta didik, maupun potensi dari
Guru merupakan faktor penentu terjadi lingkungan untuk mencapai tujuan belajar.
kegiatan belajar oleh peserta didik. Untuk Sebagai bentuk kerja sama, maka guru dan
dapat mencapai kondisi tersebut dibutuhkan peserta didik secara bersama-sama berusaha
perencanaan yang baik dari seorang guru. Hal mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ini sebagaimana yang diungkapkan oleh ditetapkan.
Rosyada (2013) bahwa pembelajaran yang Konsep perencanaan di atas
baik dan efektif akan terwujud jika telah menggambarkan pentingnya guru menyusun
direncanakan dengan baik. suatu rencana pembelajaran. Visualisasi dari
Pentingnya guru membuat perencanaan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
pembelajaran disampaikan oleh Sholeh (2007) dapat tercermin dalam RPP yang telah dibuat
bahwa Perencanaan merupakan fungsi utama guru. Artinya, RPP dapat menjadi gambaran
yang mempengaruhi fungsi-fungsi berikutnya, umum tentang pelaksanaan kegiatan
sehingga seorang guru harus mampu pembelajaran. Melalui visualisasi tersebut,
menyusun perencanaan secara tertulis. guru dapat memperoleh gambaran tentang apa
Berkaiatan dengan merencanakan yang akan dilakukan dan bagaimana mencapai
pembelajaran, Dianti (2014) juga menampikan tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
bahwa merencanakan pembelajaran sangat Seknun (2014) menyatakan perencanaan
penting dalam menunjang pelaksanaan dalam proses pembelajaran merupakan
pembelajaran, sehingga rencana pembelajaran skenario pembelajaran yang menjadi acuan
harus dilakukan secara baik dan benar. pelaksanaan program pembelajaran bagi pihak
Merencanakan atau mendesain kegiatan pendidik, dan pengalaman belajar yang
pembelajaran, merupakan salah satu tugas sistematis dan efektif bagi pihak peserta didik.
pokok guru. Kewajiban untuk membuat Berkaitan dengan tugas menyusun
rencana pembelajaran tersebut termuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 diketahui banyak guru yang melaksanakan
tentang sistem pendidikan nasional, dan pembelajaran tanpa melakukan persiapan.
Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru mengambil jalan pintas dengan tidak
guru dan dosen. melakukan persiapan sebelum mengajar
Newman dan Nawawi menyatakan karena adanya anggapan mengajar adalah
bahwa perencanaan berkaitan dengan apa yang pekerjaan rutin yang dikerjakan setiap hari
akan dilakukan beserta uraian langkah-langkah dengan karakteristik peserta didik yang hampir
penyelesaian yang (Majid, 2008). Sanjaya sama, dan materi yang sama. Kebiasaan
(2013) menjelaskan bahwa perencanaan adalah tersebut terjadi karena guru belum menyadari
57
JPPIPA: 4(2), Juli 2018
bahwa mengajar tanpa persiapan merupakan mengenal karakteristik anak didik; 3)
tindakan berbahaya yang dapat merugikan membuat tujuan yang menggambarkan
perkembangan peserta didik dan mengancam aktivitas peserta didik; 4) menggali subyek dan
kenyamanan guru. Hal ini disampaikan karena isi setiap materi hingga mendukung bagi
guru merupakan sebuah profesi yang harus pencapaian tujuan; 5) mengembangkan alat
diperjuangkan (Rosyada, 2013). Dengan ukur guna mengetahui latar belakang peserta
demikian, sebagai sebuah profesi, sudah didik serta pengetahuannya mengenai tipok
seharusnya guru melaksanakan kegiatan yang diajarkan; 6) menjaring kegiatan-
belajar mengajar secara profesional. kegiatan pembelajaran beserta sumber-
Pemerintah melalui Kementrian sumbernya hingga peserta didik dapat
Pendidikan Dan Kebudayaan, mengambil mencapai tujuan; 7) menggerakkan layanan
kebijakan dengan membuat format RRP yang yang mampu mendukung (dana, alat), dan
dapat digunakan guru sebagai pedoman dalam mengembangkan alat-alat evaluasi (Supardi,
merencanakan pembelajaran. Dalam 2014).
Permendikbud nomor 22 tahun 2016 Berdasarkan beberapa penjelasan di atas,
disebutkan komponen-komponen dan prinsip diketahui bahwa guru dalam melaksanakan
prinsip penyusunan RPP, serta langkah- pembelajaran berkewajiban untuk menyusun
langkah penyusunan RPP. Hal ini rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
menunjukkan kepedulian pemerintah dalam memperhatikan aspek peserta didik, tujuan
meningkatkan profesionalisme guru. pembelajaran, materi dan strategi
Berdasarkan peraturan tersebut, maka pembelajaran. Selain itu guru perlu memiliki
sudah seharusnya guru mengetahui unsur- pengetahuan dasar tentang konsep
unsur yang terdapat dalam sebuah pembelajaran, dan unsur-unsur perencanaan.
perencanaan. Dengan pengatahuan yang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
tersebut, dapat menjadi dasar bagi guru dalam merencanakan pembelajaran merupakan suatu
merancang suatu rencana kegiatan dalam kondisi dimana guru membuat rencana
bentuk rencana pembelajaran. Menurut pembelajaran dengan memproyeksikan dan
Rosyada (2013) unsur-unsur tersebut adalah memvisualkan kegiatan pembelajaran dengan
kebutuhan peserta didik, tujuan yang hendak tujuan menciptakan kondisi belajar mengajar
dicapai, strategi pencapaian tujuan, serta peran yang efisien dan efektif dengan
guru dalam mengembangkan strategi. memperhatikan karakter peserta didik dan
Terdapat lima komponen atau prinsip unsur-unsur perencanaan. Melalui perencanaan
dasar yang wajib dipersiapkan guru sebelum guru dapat memiliki gambaran akan kegiatan
melaksanakan pembelajaran, yakni: pembelajaran yang akan terjadi, capaian
1)menentukan tujuan pembelajaran, artinya pembelajaran, serta pengembangan dari
guru harus dapat merencanakan kompetensi pembelajaran, karena “…tanpa persiapan
minimal yang harus dicapai peserta didik; 2) mengajar yang baik, sulit rasanya
penguasaan materi, artinya guru harus menghasilkan pembelajaran yang berkulaitas
memahami materi apa yang akan dan bermakna” (Kunandar, 2014: 7).
sampaikandalm upaya mencapai tujuan Dengan demikian dapat disimpulkan
pembelajaran; 3) guru harus menyiapkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran
strategi tertentu agar tujuan dapat dicapai; 4) (RPP) bukan merupakan perangkat yang hanya
menggunakan media yang mendukung disiapkan sebagai dokumen administrasi,
tecapainya tujuan pembelajaran; 5) melainkan merupakan pedoman yang
menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur digunakan guru dalam upaya mencapai tujuan
tingkat ketercapaian pembelajaran (Asril, pembelajaran.
2013). Berdasarkan tuntutan profesional
Selain kelima prinsip dasar tersebut, terhadap guru, peneliti tertarik melaksanakan
terdapat tujuh kemampuan dasar yang harus penelitian terhadap mahasiswa STKIP
dikuasi seorang guru, yaitu: 1) memahami Weetebula tentang kemampuan mahasiswa
tujuan pembelajaran dan menetapkan tujuan dalam memahami komponen-komponen
umum berdasarkan topik pembelajaran; 2) rencana pelaksanaan pembelajaran dan
58
JPPIPA: 4(2), Juli 2018
kemampuan mendesain rencana pelaksanaan terdiri dari bagian identitas, kompetensi,
pembelajaran. indikator, tujuan, bagian-bagian pembelajaran
hingga pada aspek penilaian. Pada kegiatan
METODE pembuka mahasiswa mengungkapkan kegiatan
pembuka memiliki manfaat untuk
Penelitian ini merupakan penelitian memfokuskan perhatian peserta didik.
deskriptif dengan menggunakan pendekatan Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan
kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di menyiapkan peserta didik dengan cara
STKIP Weetebula kabupaten Sumba Barat memfokuskan perhatian mereka, memberikan
Daya pada bulan April-Juni 2017. Populasi motivasi, melakukan apersepsi, menjelaskan
dalam penelitian ini adalah mahasiswa tujuan dan poin materi yang akan dipelajari.
semester VIII STKIP Weetebula yang Mahasiswa secara jelas mengetahui fungsi
berjumlah 130 orang. Sampel diambil 30% apersepsi, yakni memfokuskan perhatian
dengan teknik purposive random sampling, peserta didik yang dapat dilakukan dengan
yaitu teknik pengambilan sampel dengan membuat cerita dan atau pertanyaan-
tujuan tertentu. Penentuan populasi yakni pertanyaan pengantar yang berkaitan dengan
mahasiswa semester VIII yakni mahasiswa materi. Selain itu, kegiatan apersepsi dapat
pada semester tersebut telah menyelesaikan dilakukan dengan melaksanakan demostrasi
rangkaian mata kuliah kependidikan yang sederhana dengan menggunakan media atau
menunjang kemampuan untuk menyusun RPP lingkungan sekitar.
dan telah memiliki pengalaman mengajar saat Berkaitan dengan kegiatan tersebut, juga
PPL. diperoleh informasi bahwa sebagian
Peubah yang diamati atau yang diukur mahasiswa dalam prakteknya menyatakan
dalam penelitian ini adalah pemahaman kesulitan untuk melaksanakan kegiatan
mahasiswa terhadap komponen RPP. Terdapat apersepsi. Kesulitan ini didasari pada
4 unsur utama yang nilai, yakni Kepala RPP, kemampuan mahasiswa dalam menemukan
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan cerita pengantar yang berkaitan dengan materi,
kegiatan penutup. Pengukuran pemahaman minimnya penguasaan kosa kata, serta kurang
mahasiswa dilakukan dengan menggunakan percaya diri menjadi penyebab utama.
angket terbuka. Sedangkan kemampuan Pemahaman mahasiswa terhadap apersepsi
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran diketahui dari jawaban yang menyatakan
dilakukan dengan memberikan tes kepada bahwa apersepsi akan mudah dilaksanakan
mahasiwa berupa penyusunan RPP. Dalam bilamana materi benar-benar dikuasai.
menyusun RPP, peneliti menyediakan format Pernyataan ini menujukkan bahwa mahasiswa
RPP yang dilengkapi dengan SK dan KD. menyadari pentingnya seorang guru dalam
Teknik analisis data yang digunakan menguasai dengan baik materi yang akan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif diajarkan.
dengan menggunakan analisa data model Pada kegiatan inti diperoleh informasi
Miles dan Huberman. bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan
lanjutan yang berkaitan dengan terjadinya
HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan belajar peserta didik oleh pendidik.
Dijelaskan bahwa untuk dapat melaksanakan
Pemahaman Mahasiswa Terhadap proses pembelajaran, guru harus melaksanakan
Komponen RPP pembelajaran berdasarkan tahapan-tahapan
Secara umum mahasiswa menunjukkan pada RPP. Pada kegiatan ini, diketahui juga,
pemahaman yang baik terhadap komponen- bahwa mahasiswa kurang memahami fungsi
komponen RPP. Mahasiswa menyadari bahwa dari model pembelajaran. Hal ini dapat
RPP merupakan sebuah pedoman yang wajib diketahui dari jawaban mahasiswa yang
disusun sebelum melaksanakan pembelajaran menyebutkan bahwa model pembelajaran
karena RPP tersebut merupakan pedoman bagi berfungsi sebagai pembangkit semangat
guru dalam melaksanakan pembelajaran. belajar siswa, untuk menilai keaktifan siswa
Mahasiswa menyatakan bahwa sebuah RPP dalam kelas, membantu guru dalam
59
JPPIPA: 4(2), Juli 2018
memberikan tugas kepada siswa, dan beberapa untuk mencapai tujuan; dan 3) melalui
responden tidak dapat memberikan jawaban perencaan, guru dapat menentukan sumber dan
terkait dengan manfaat model pembelajaran media untuk mencapai tujuan (Sanjaya, 2014);
dalam RPP. serta dengan perencanaan yang baik, guru
Joyce (2011) mengatakan bahwa model dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi
pembelajaran merupakan suatu pola peserta didik dalam belajar (Danielson, 2006).
instruksional yang memandu proses Untuk menilai kemampuan mahasiswa
pembelajaran. Pernyataan Joyce memberikan dalam menyusun RPP, peneliti meyiapkan
gambaran tentang model pembelajaran format RPP lengkap dengan Standar
merupakan sebuah panduan bagi guru dalam Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
melaksanakan pembelajaran. Dikatakan disesuaikan dengan latar program studi
sebagai panduan karena didalam model mahasiswa. Aspek yang menjadi penilaian
pembelajaran terdapat tahapan-tahapan atau peneliti terhadap kemampuan mahasiswa
langkah-langkah yang harus ditempuh guru menyusun RPP adalah: penjabaran KD dalam
dalam mencapai tujuan pembelajaran. beberapa indicator, membuat tujuan
Pentingnya merencanakan pembelajaran pembelajaran, merencanakan kegiatan
dengan berdasarkan tahapan model-model pembuka atau pendahuluan, kesesuaian model
pembelajaran dapat diketahui dari banyaknya dan atau metode pembelajaran dengan tahapan
hasil penelitian yang menunjukkan pembelajaran, dan rencana kegiatan penutup.
keberhasilan model pembelajaran dalam
meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar 1. Penjabaran KD dalam Indikator
peserta didik, diantaranya: penelitian yang Dalam menjabarkan KD kedalam
dilakukan oleh Qalbi, dkk (2017) bahwa hasil indikator, mahasiswa telah mampu
model pembelajaran kooperatif tipe Teams menjabarkannya dengan baik berdasarkan kata
Games Tournaments efektif dalam kunci yang terdapat pada kompetensi dasar.
meningkatkan keterampilan menulis siswa; Kelemahan yang ditemukan adalah mahasiswa
Saregar, dkk (2016) yang menunjukkan model belum dapat menjabarkan indikator sesuai
CUPs efektif dalam meningkatkan dengan tingkatan berpikir mudah ke sukar,
kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan
penelitian yang dilakukan, dan penelitian yang dari konkrit ke abstrak.
dilakukan Rasmiati, dkk (2018) yang
menunjukkan efektifnya model pembelajaran 2. Membuat tujuan pembelajaran
matematika realistik dalam menngkatkan hasil Tujuan merupakan komponen pertama
belajar siswa. utama dalam pembelajaran. Arah
pembelajaran, capaian pembelajaran,
Kemampuan Menyusun RPP semuanya bergantung pada tujuan yang ingin
Salah satu kemampuan yang harus dicapai. Dalam upaya merumuskan tujuan
dimiliki mahasiswa adalah kemampuan pembelajaran yang dapat diukur dan dicapai,
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sanjaya menyebutkan empat komponen pokok
(RPP). Merencanakan pembelajaran. berkaitan yang harus tampak dalam rumusan tujuan
dengan kreativitas dan daya inovatif dalam pembelajaran. Keempat komponen tersebut
mendesain kegiatan pembelajaran yang akan adalah siapa yang belajar (Audince), tingkah
dilaksanakan. Terdapat beberapa kuntungan laku atau hasil belajar yang diharapkan
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Behavior), seperti apa kondisi pembelajaran
sebelum melaksanakan proses pembelajaran, ditampilkan (condition), dan kuantitas atau
yakni 1) melalaui perencanaan yang baik, guru kualitas tingkah laku yang diharapkan dicapai
memiliki daya ramal terhadap keberhasilan (degree) (Sanjaya, 2014)
proses pembelajaran dan bukan berhasilan Hasil penelitian menunjukkan antara
karena faktor kebetulan; 2) melalui indikator dan tujuan pembelajaran
perencanaan, guru telah memperoleh perbedaannya hanya terletak pada adanya
gambaran hambatan yang mungkin akan tambahan subyek atau audience pada tujuan
terjadi, sehingga guru dapat menyusun strategi pembelajaran, artinya tujuan pembelajaran
60
JPPIPA: 4(2), Juli 2018
tidak menunkukkan kondisi pembelajaran, kesiapan belajar dan nilai siswa. Dengan
serta teknik pencapaian tujuan pembelajaran. demikian, diketahui bahwa apersepsi memiliki
Harus dipahami bahwa setiap tujuan peran dan pengaruh terhadap keterlibatan
pembelajaran memiliki cara pencapaian yang peserta didik untuk belajar.
berbeda. Beberapa mahasiswa membuat
membuat tujuan pembelajaran dengan 4. Kesesuaian model dan atau metode
menggunakan kata kerja operasional yang pembelajaran dengan tahapan
sama untuk semua tujuan pembelajaran. Hal pembelajaran.
ini menunjukkan mahasiswa kurang
Kesesuaian model dan atau metode
memahami bahwa setiap tujuan pembelajaran
pembelajaran dapat dinilai dari RPP yang
memiliki cara pencapaian yang berbeda.
disusun mahasiswa. Berdasarkan hasil
penelitian, mahasiswa dalam menyusun
3. Merencanakan kegiatan pembuka atau
tahapan pembelajaran telah menyesuaikan
pendahuluan dengan model, dan atau metode pembelajaran.
Membuka pelajaran merupakan salah Diketahui juga, model-model pembelajaran
satu kemampuan dasar yang wajib dimiliki yang banyak dipilih mahasiswa adalah model-
seorang mahasiswa dari delapan kemampuan model pembelajaran koperatif. Sedangkan dari
dasar mengajar. Permendikbud nomor 22 sisi metode, disebutkan metode ceramah,
tahun 2016 menjelaskan bahwa dalam diskusi, dan Tanya jawab.
kegiatan pendahuluan, guru wajib: a)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan 5. Rencana kegiatan penutup.
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b) Kegiatan penutup merupakan kegiatan
memberi motivasi belajar didik secara akhir dari proses pembelajaran. Lampiran
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi Permendikbud nomor 2 tahun 2016 mengatur
ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan tentang kegiatan minimal yang terdapat dalam
memberikan contoh dan perbandingan lokal, kegiatan penutup. Disebutkan bahwa dalam
nasional dan internasional, serta disesuaikan kegiatan penutup, guru bersama peserta didik
dengan karakteristik dan jenjang peserta didik; baik secara individual maupun kelompok
c) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang melakukan refleksi untuk mengevaluasi: a)
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
materi yang akan dipelajari; d) menjelaskan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar secara bersama menemukan manfaat langsung
yang akan dicapai; dan e) menyampaikan maupun tidak langsung dari hasil
cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung; b)
sesuai silabus. memberikan umpan balik terhadap proses dan
Dari uraian tersebut, rencana kegiatan hasil pembelajaran; c) melakukan kegiatan
pembuka atau pendahuluan yang direncanakan tindak lanjut dalam bentuk tugas, baik tugas
mahasiswa terdiri dari kegiatan motivasi, dan individual maupun kelompok; dan d)
apersepsi tanpa menjabarkan bentuk menginformasikan rencana kegiatan
kegiatannya, mengajukan pertanyaan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
pendahuluan yang berkatan dengan Hasil penjabaran RPP oleh mahasiswa,
pengetahuan sebelumnya. Tidak disebutkan diketahui kegiatan penutup yang akan
apakah tujuan pembelajaran dan cakupan dilaksanakan oleh mahasiswa terdiri dari
materi perlu disampaikan kegiatan memberikan kesimpulan, pemberian
Pentingnya pelaksanaan apersepsi tugas, dan informasi kegiatan selanjutnya.
ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Mahasiswa tidak menjelaskan adanya tahapan
oleh Sunita (2018) dimana penerapan strategi penjelasan manfaat langsung dan tidak
apersepsi scene setting berpengaruh terhadap langsung dari kegiatan pembelajan yang
pemahaman konsep matematika siswa. Hal dilaksanakan.
yang sama diungkap oleh Ningsih, Dkk (2013) Guru dalam perkembangannya
bahwa pemberian apersepsi dalam proses merupakan sebuah profesi yang didasarkan
belajar mengajar berpengaruh positif terhadap
61
JPPIPA: 4(2), Juli 2018
pada kemampuan atau keahlihan guru dalam terhadap komponen RPP pada dasarnya suda
melaksanakan tugas kependidikan. UU Nomor baik, namun dalam mempraktekkan
14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen mahasiswa perlu dilatih untuk melaksanakan
menyatakan bahwa guru adalah sebuah jabatan RPP. Selain itu pemahaman mahasiswa
profesi. Surya (2014) menjelaskan bahwa terhadap model pembelajaran perlu
profesionalisme berkaitan dengan sikap mental ditingkatkan, hal ini sejalan dengan hasil kerja
dari guru yang berkomitmen mengembangkan mahasiswa dalam menyusun RPP mahasiswa
pengetahuannya sesuai perkembangan zaman kurang memperhatikan langkah-langkah
dan berkompeten dalam melaksanakan tugas- model. Kedua, kemampuan menyusun RPP.
tugasnya sebagai guru. Mahasiswa dalam menyusun RPP pada
Standar profesional seorang guru umunya suda baik. Kelemahan mahasiswa
ditentukan berdasarkan pada empat terletak pada kemampuan menjabarkan KD
kompetensi dasar, yakni kompetensi sosial, dalam bentuk indikator belum menjawab
kompetensi kepribadian, kompetensi standar minimal KD, tujuan pembelajaran
pedagogik, dan kompetensi profesional. Dalam belum menunjukkan tujuan yang dapat diukur
penelitian ini, peneliti mencoba mencermati dan dicapai, untuk membedakan indikator
kompetensi pedagogik mahasiswa calon guru, dengan tujuan, mahasiswa hanya
yakni berkenaan dengan pemahaman terhadap menambahkan subyek peserta didik, serta
komponen RPP dan kemampuan menyusun menggunakan kata kerja operasional yang
RPP. sama untuk semuah tujuan pembelajaran. tidak
Selayaknya guru, mahasiswa pendidikan disebutkan bentuk kegiatan apersepsi yang
dan keguruan sepatutnya mulai dilakukan. Pada kegiatan inti langkah-langkah
mempersiapkan diri menuju guru yang pembelajaran kurang sesuai dengan tahapan
professional, mengetahui dan memahami model pembelajaran, serta pada kegiatan akhir
kompenen-kompenen Rencana Pelaksanaan tidak terlihat adanya penjelasan manfaat
Pembelajaran serta menguasai teknik langsung maupun tidak langsung dari materi
penyusunan. Mahasiswa yang menjadi subyek yang diajarkan.
penelitian menyadari bahwa RPP merupakan
sebuah pedoman yang wajib disusun oleh guru DAFTAR PUSTAKA
sebagai landasan dalam melaksanakan
pembelajaran. Mahasiswa menyatakan bahwa Asril, Z. 2013. Microteaching Disertai
sebuah RPP terdiri dari bagian identitas, Dengan Pedoman Pengalaman
kompetensi, indikator, tujuan, bagian-bagian Lapangan. Jakarta: Rajawali Pers.
pembelajaran hingga pada aspek penilaian. Danielson, C. 2006. Teacher Leadership: That
Pada langkah-langkah pembelajaran, beberapa Strengbens Professional Practice.
mahasiswa menyatakan sedikit mengalami Virginia: ASCD.
kesulitan pada beberapa aspek pada bagian Dianti, Puspa. 2014. Integrasi Pendidikan
pendahuluan dan, kegiatan inti. Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan
Hasil penjabaran RPP oleh mahasiswa, kewarganegaraan Untuk Mengembangkan
diketahui kegiatan penutup yang akan Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan Ilmu
dilaksanakan oleh mahasiswa terdiri dari Sosial, 23 (1). Retrieved from
kegiatan memberikan kesimpulan, pemberian http://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/artic
tugas, dan informasi kegiatan selanjutnya. le/view/2062
Mahasiswa tidak menjelaskan adanya tahapan DEPDIKNAS. 2003. Undang-Undang
penjelasan manfaat langsung dan tidak Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
langsung dari kegiatan pembelajan yang Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
dilaksanakan Jakarta: DEPDIKNAS.
DEPDIKNAS. 2005. Undang-Undang
KESIMPULAN Republik Indonesia Nomor 14 Tentang
Guru dan Dosen. Jakarta: DEPDIKNAS.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini Kemendikbud. 2016. Peraturan Menteri
adalah pertama, pemahaman mahasiswa Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
62
JPPIPA: 4(2), Juli 2018
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Apersepsi Scene Setting terhadap
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Pemahaman Konsep Matematika dengan
Kemendikbud. Mengontrol Motivasi Berprestasi. Jurnal
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik Penilaian Edukasi Matematika Dan Sains, 7 (1), 29-
HAsil Belajar Peserta Didik Berdasarkan 37, Retrieved from
KUrikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers. https://ojs.ikippgribali.ac.id/index.php/em
Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran. asains/article/view/80
Bandung: Remaja RosdaKarya. Surya, M. 2014. Psikologi Guru Konsep dan
Rasmiati, R., Mustamin, A., Kodirun. 2018. Aplikasi Dari Guru, Untuk Guru.
Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Bandung: Alfabeta.
Matematika Realistik (PMR) Terhadap Qalbi, U. N., R, M., Jufri, & Yusri. 2017.
Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Efektivitas Model Pembelajaran
Dasar. Jurnal Pembelajaran Berpikir Kooperatif Tipe Teams Games
Matematika, 3 (2), 32-41. Retrieved from Tournaments Dalam Keterampilan
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPBM/articl Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas XII
e/view/5731 IPA SMA Negeri 1 Bontonompo
Rosyada, D. 2013. Paradigma Pendidikan Kabupaten Gowa. Jurnal Penelitian
Demokratis Sebuah Model Perlibatan Pendidikan Insani, 20 (1), 67-72,
Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Retrieved from
Pendidikan. Jakarta: Kencana. http://ojs.unm.ac.id/Insani/article/view/48
Sanjaya, W. 2013. Perencanaan & Desain 82
Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, W. 2014. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Saregar, A., Latifah, S., Sari, M. 2016.
Efektivitas Model Pembelajaran CUPs:
Dampak Terhadap Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Peserta Didik Madrasah
Aliyah Mathla’ul Anwar Gisting
Lampung. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Fisika Al BiRuNi, 05(2) 233-243
Retrieved from
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/
al-biruni/article/view/123
Seknun, M. Y. 2014. Telaah Kritis Terhadap
Perencanaan Dalam Proses Pembelajaran.
Lentera Pendidikan Jurnal Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, 17 (1), 80-91, Retrieved
from
http://103.55.216.55/index.php/lentera_pe
ndidikan/article/view/517
Sholeh, M. 2007. Perencanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran Geografi Tingkat SMA
Dalam Konteks KTSP. Jurnal Geografi,
4(2), 129-137 Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/J
G/article/view/104
Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sunita, Ni wayan. Nardus, Emilia Oktavia.
2018. Pengaruh Penerapan Strategi
63

You might also like