Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Skripsi Heta Apriana G1a117121
Jurnal Skripsi Heta Apriana G1a117121
Jurnal Skripsi Heta Apriana G1a117121
Email : hetaapriana2504@gmail.com
ABSTRACT
Hyperuricemia is a condition where there is an increase in serum uric acid levels above normal. This disease is a
predictor of death due to cardiovascular damage. The non-pharmacological way to reduce uric acid levels is by
diet. The intermittent fasting diet is one that limits mealtime and calories. The intermittent fasting diet was
divided into 3 methods, namely Alternate-day fasting, Modified fasting, and Time restricted feeding. This study
aimed to determine the effect of an intermittent fasting diet on uric acid levels. This study was an experimental
study using white Sprague Dawley rats. White rats were divided into 3 groups of intermittent fasting diet and 1
control group and given a diet for 1 month. Weights and blood draws were carried out at the beginning and end
of the study, then the results of the intermittent fasting diet intervention compared the pre-test and post-test.
There was a significant reduction in body weight with a value of p = 0.000. Alternate-day fasting and time
restricted feeding methods showed that the value (p> 0.05) did not affect uric acid levels in rats. But the
Modified fasting method p value = 0.004 (p <0.05) affects the blood uric acid levels of the rats.
ABSTRAK
Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat serum di atas normal. Penyakit ini
merupakan prediktor kematian karena kerusakan kardiovaskular. Cara non-farmakologis untuk menurunkan
kadar asam urat yaitu dengan diet. Diet puasa intermitten adalah salah satu diet yang membatasi waktu makan
dan kalori. Diet puasa intermitten dibagi menjadi 3 metode yaitu Alternate-day fasting, Modified fasting, dan
Time restricted feeding, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diet puasa intermitten terhadap
kadar asam urat .Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan tikus putih galur Sprague
Dawley. Tikus putih dibagi menjadi 3 kelompok diet puasa intermitten dan 1 kelompok kontrol dan diberi diet
selama 1 bulan. Penimbangan berat badan dan pengambilan darah dilakukan diawal dan akhir penelitian,
kemudian hasil intervensi diet puasa intermiten membandingkan pre-test dan pos-test. Terdapat penurunan
yang signifikan terhadap berat badan dengan nilai p=0,000. Metode Alternate-day fasting dan Time restricted
feeding menunjukkan nilai (p>0,05) tidak mempengaruhi kadar asam urat tikus. Tetapi metode Modified
fasting nilai p=0,004 (p<0,05) mempengaruhi kadar asam urat darah tikus.
Kata Kunci : Asam Urat, Diet Puasa Intermiten, Penurunan berat badan.
dilakukan pada awal dan akhir penelitian, untuk Universitas Jambi dan Laboratorium Dinas Kesehatan
membandingkan sebelum dilakukan perlakukan Provinsi Jambi.
dengan setelah dilakukan perlakuan. Penelitian ini Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
menggunakan 24 ekor tikus dengan perlakuan diet ini menggunakan metode simple random sampling,
puasa intemitten terhadap tikus putih (Rattus menggunakan sebanyak
Norvegicus) jantan galur sprangue dawley. 26 ekor tikus yang dipilih secara acak, kemudian akan
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Anatomi dibagi kedalam 4 kelompok yang terdiri dari
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan kelompok A (kontrol ) terdiri dari 6 ekor tikus yang
tidak dipuasakan makan normal, kelompok B dilakukan penimbangan berat badan dan
(Alternate-day fastin) terdiri dari 6 ekor yang pengambilan darah untuk mengetahui kadar asam
diberi metode urat setelah intervensi diet. Selanjutnya, dilakukan
analisis hasil berat badan dan kadar asam urat
sebelum dan setelah intervensi diet puasa
intermitten.
3. HASIL
DAFTAR PUSTAKA