Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK SERTA LOKASI TERHADAP

MINAT BELI PADA WARUNG MAKAN MIE RASA JATIM


DI TENGGARONG
Oleh : Mina Wati Dewi, Yonathan Palinggi, Aji Suriadiansyah P.
Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Pengajar Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Kutai Kartanegara

ABSTRACT

Mina Wati Dewi (2021), thesis title "The Influence of Price, Product Quality and Location on
Buying Interest at Warung Makan Rasa Rasa Jatim in Tenggarong" under the guidance of Mr. Prof.
Dr. Jonathan Palinggi, SE., MM and Mr. Aji Suriadiansyah P, SE., M.Si
The purpose of this study was to determine the effect of variable prices, product quality, and
location on buying interest at Warung Makan Mie Rasa Jatim in Tenggarong.
In data analysis, according to the object of research to determine the magnitude of the effect of
price, product quality, and location on buying interest is the Multiple Regression Analysis with a total
of 103 samples. The analytical tool used is a multiple linear regression analysis tool using the F and
T test hypotheses.
Based on the results of this study, it shows that price, product quality, and location have a
simultaneous and significant effect on buying interest at the Warung Makan Mie Rasa Jatim in
Tenggarong, so the first hypothesis is accepted and proven to be true. Furthermore, based on a
partial test in this study shows that price, product quality and location have a partial and significant
effect on buying interest at the Warung Makan Mie Rasa Jatim in Tenggarong, then the second
hypothesis is accepted and proven to be true. It is also known that the price variable has a dominant
influence on buying interest at the Warung Makan Mie Rasa Jatim in Tenggarong, so that the third
hypothesis is accepted and proven to be true.

Keywords: Price, Product Quality, Location, Buying Interest

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman juga berbeda. Produsen perlu memamahi
tumbuhnya usaha di Indonesia semakin perilaku konsumen terhadap produk yang
banyak, persaingan yang semakin ketat ditawarkan dipasaran.
membuat perusahaan harus memikirkan untuk Aspek harga berpengaruh terhadap
menarik pelanggan dan mempertahankan minat beli konsumen dikarenakan dengan
eksistensiya. Perusahaan dapat melihat hal ini harga yang tepat dan lebih murah jika
sebagai prospek dalam berbisnis sesuai dengan dibandingkan dengan tempat lain. Aspek
adanya permintaan dan penawaran. Bisnis kualitas produk (makanan) yang akan mereka
pangan khususnya di bidang rumah makan saat beli berpengaruh terhadap minat beli
ini menunjukan perkembangan yang baik konsumen karena konsumen mengharapkan
dengan prospek usaha yang meningkat dan adanya kesesuaian antara harga dengan
cukup pesat. Ujung tombak perusahaan yaitu kualitas produk yang mereka terima. Aspek
pemasaran harus dilakukan dengan baik dan lokasi berpengaruh terhadap minat beli
tepat waktu mencapai target pasar yang telah konsumen dikarenakan faktor penting dalam
ditetapkan dengan menghindari sekecil pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi
mungkin hal-hal yang infesiensi. Perilaku yang tepat untuk suatu usaha, termasuk usaha
pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu warung makan.
yang unik, karena preferensi dan sikap Salah satu jasa yang menjadi pilihan
terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain masyrakat sekarang ini yaitu warung makan
itu konsumen berasal dari berbagai segmen, dimana warung makan Mie Rasa Jatim
sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan merupakan warung yang digemari masyarakat

1
Tenggarong, dan juga merupakan warung yang di Tenggarong tersebut, menarik perhatian
berdiri sejak tahun 1995 yang beralamatkan di penulis untuk mencoba penelitian dengan
Jalan Danau Aji Tenggarong. mengangkat judul :“Pengaruh Harga, Kualitas
Pelayanan yang diberikan dari tempat Produk Serta Lokasi Terhadap Minat Beli
ini memiliki komentar dari konsumen. Ada Pada Warung Makan Mie Rasa Jatim di
yang berkomentar kalau salah satu dari produk Tenggarong”.
mahal. Untuk keluhan kualitas produk ada
yang berkomentar kalau produknya kurang Rumusan Masalah
nyaman. Sedangkan keluhan untuk lokasi ada Kenyataan menunjukkan bahwa, saat ini
yang berkomentar tempat parkir yang tidak persaingan dalam bisnis semakin ketat,
luas. khususnya di bidang kuliner. Pemilik Warung
Langkah yang ditempuh oleh pemilik Makan Mie Rasa Jatim yang dikelola oleh Ibu
warung Mie Rasa Jatim di Tenggarong ini Sani yang beralamatkan di Jalan Danau Aji
dalam rangka untuk meningkatkan minat beli mengalami penurunan perubahan minat beli
adalah dengan memperluas tempat atau lokasi yang dipengaruhi oleh faktor harga, kualitas
penjualan serta menetapkan harga yang sesuai produk dan lokasi. Lokasi pada Warung
dengan keinginan konsumen, dan kualitas Makan Mie Rasa Jatim cukup mudah di akses
produk yang terjamin. tetapi tempat yang dikelola kurang luas untuk
Peranan harga tak lepas dari proses jual perluasan usaha dikemudian hari dan tempat
beli suatu produk atau jasa. Harga membantu parkir yang masih minim.
konsumen untuk menentukan seseorang akan Berdasarkan uraian yang telah
membeli barang atau tidak. Suatu perusahaan disampaikan diatas maka yang menjadi pokok
menentukan nilai untuk mendapatkan laba dari pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
produk yang dijual perusahaan tersebut. Untuk 1. Apakah Variabel Harga, Kualitas Produk
menentukan harga suatu produk atau jasa, ada Serta Lokasi berpengaruh secara simultan
beberapa dasar yang harus dipertimbangkan. terhadap Minat Beli Konsumen pada
Kualitas produk juga harus di perhatikan agar Warung Makan Mie Rasa Jatim di
konsumen tertarik untuk membeli. Demikian Tenggarong ?
juga dengan lokasi perusahaan harus dapat 2. Apakah Variabel Harga, Kualitas Produk
merancang strategi pemasaran yang tepat Serta Lokasi berpengaruh secara parsial
dalam mencapai tujuan perusahaan, salah terhadap Minat Beli Konsumen pada
satunya adalah menentukan lokasi tempat Warung Makan Mie Rasa Jatim di
untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas Tenggarong ?
penting bagi pemasar, karena keputusan yang 3. Diantara Variabel Tersebut, Variabel
salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum Manakah Yang Paling berpengaruh
bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang terhadap Minat Beli Konsumen Pada
merupakan keputusan penting untuk bisnis Warung Makan Mie Rasa Jatim di
yang harus membujuk pelanggan untuk datang Tenggarong ?
ke tempat bisnis dalam pemenuhan
kebutuhannya. Tujuan Penelitian
Namun kenyataan yang terjadi sekarang Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
terlihat bahwa pemilik warung makan Mie sebagai berikut:
Rasa Jatim di Teggarong mengalami 1. Mengetahui pengaruh dari variabel harga,
permasalahan dimana lokasi yang kurang luas kualitas produk serta lokasi secara simultan
dan tempat parkir yang minim. terhadap Minat Beli pada Warung Makan
Seharusnya dengan meningkatkan Mie Rasa Jatim di Tenggarong.
harga, kualitas produk dan lokasi yang sudah 2. Mengetahui pengaruh dari variabel harga,
strategis akan dapat meningkatkan minat beli kualitas produk serta lokasi secara parsial
konsumen dengan ini harga yang di berikan terhadap Minat Beli pada Warung Makan
sudah setara, kualitas produk yang di berikan Mie Rasa Jatim di Tenggarong.
sudah menarik sesuai dengan harapan 3. Mengetahui variabel manakah yang paling
konsumen, serta lokasi yang di berikan sudah berpengaruh terhadap Minat Beli pada
memadai. Warung Makan Mie Rasa Jatim di
Berdasarkan permasalahan minat beli Tenggarong.
yang ada pada warung makan Mie Rasa Jatim

2
memilih suatu produk, berdasarkan
pengalaman dalam memilih, menggunakan
dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan
suatu produk. Konsumen atau pelanggan tetap
TINJAUAN PUSTAKA mempunyai keinginan untuk membeli suatu
Manajemen Pemasaran produk berdasarkan pada sebuah merek.
Agar kegiatan pemasaran dapat berjalan Sedangkan definisi minat beli menurut
sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan Alma (2005 ; 96) adalah merupakan bagian
adanya kegiatan manajemen atau manajerial. dari komponen perilaku konsumen dalam
Kegiatan manajerial yang utama meliputi sikap mengkonsumsi, kecendrungan responden
antara lain perencanaan, pengorganisasian, untuk bertindak sebelum keputusan membeli
koordinasi kerja dan pengawasan. Untuk lebih benar-benar dilaksanakan.
jelasnya pengertian manajemen pemasaran Dari beberapa pengertian minat beli dari
adalah “Proses perencanaan dan pelaksanaan, para ahli diatas, maka dapat peneliti simpulkan
konsepsi, penentuan harga, promosi, dan minat beli merupakan pernyataan mental dari
distribusi barang dan jasa gagasan untuk diri konsumen yang merefleksikan rencana
menciptakan pertukaran dengan kelompok pembelian sejumlah produk dengan merek
sasaran yang memeuhi tujuan pelanggan dan tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para
organisasi”. (Kotler : 2002 : 16). pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan
Selanjutnya pengertian manajemen variabel minat untuk memprediksikan perilaku
adalah kegiatan, penganalisian, perencanaan, konsumen dimasa yang akan datang.
pelaksanaan dan pengendalian program-
program yang dibuat untuk membentuk, Harga
membangun dan memelihara keuntungan dari Dari sudut pandang peamasaran, harga
pertukaran melalui sasaran pasar guna merupakan satuan moneter atau ukuran
mencapai tujuan organisasi (perusahaan) lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya)
dalam jangka panjang. (Assauri, 1999 : 12). yang ditukarkan agar hak kepemilikan atau
Berbagai pendapat diatas dapat ditarik penggunaan suatu barang atau jasa. Dari sudut
suatu kesimpulan bahwa jasa merupakan pandang konsumen, harga seringkali
tindakan yang menciptakan manfaat bagi digunakan sebagai indikator nilai manfaat
pelanggan dengan mewujudkan perubahan barang atau jasa tersebut, berikut definisi
yang diinginkan dalam diri atau atas nama tentang harga :
penerima, suatu kegiatan yang tidak memiliki Harga adalah jumlah uang (ditambah
wujud secara nyata namun dapat dirasakan beberapa produk kalau mungkin) yang
setelah konsumen memakai jasa yang telah dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
ditawarkan oleh pemilik usaha. kombinasi dari produk dan pelayanannya.
(Swastha, 2005 ; 241).
Minat Beli Tujuan-tujuan penetapan harga diatas
Minat (intention) merupakan suatu memiliki implikasi penting terhadap strategi
kecendrungan untuk melakukan tindakan bersaing. Dengan adanya tujuan penetapan
terhadap obyek (Assael 2008 ; 42). harga sewa tersebut diharapkan dapat
(Dharmmesta, 2004 ; 114) menjelaskan, minat membantu perusahaan atau organisasi dalam
terkait dengan sikap dan perilaku. Minat mencapai tujuan keuangan dan meningkatkan
dianggap sebagai suatu “penangkap” atau penjualan dalam memasrkan suatu produk.
perantara antara faktor-faktor motivasional Berdasarkan penjabaran panjang lebar
yang mempengaruhi perilaku, minat juga tentang harga diatas maka dapat penulis
mengindikasikan seberapa keras seseorang simpulkan bahwa pada umumnya harga yang
mempunyai kemuan untuk mencoba. Minat ditetapkan perusahaan harus disesuaikan
menunjukkan seberapa banyak upaya yang dengan strategi perusahaan secara keseluruhan
direncanakan seseorang untuk melakukan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang
sesuatu dan minat berhubungan dengan berubah, dan diarahkan untuk mencapai tujuan
perilaku. dan sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun
Menurut Kotler (2007 ; 156) adalah atau waktu tersebut.
Sebuah perilaku konsumen dimana konsumen
mempunyai keinginan dalam membeli atau Kualitas Produk

3
Produk adalah elemen kunci dalam tawaran tempat usaha yang sangat mempengaruhi
pasar (market offering). Perencanaan bauran keinginan seseorang konsumen untuk datang
pemasaran dimulai dengan memformulasikan dan berbelanja”. Sedangkan pengertian lokasi
tawaran untuk memenuhi kebutuhan atau menurut Kasmir (2009:129) yaitu tempat
keinginan konsumen sasaran. Produk-produk melayani konsumen, dapat pula diartikan
yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, sebagai tempat untuk memajangkan barang-
pengalaman, peristiwa, orang, tempat, barang dagangannya.
properti, organisasi, dan gagasan. Pemilihan lokasi menurut Buchari Alma
Kualitas produk menurut Tjiptono (2008) (2003:105) memilih lokasi usaha yang tepat
merupakan suatu kondisi dinamis yang sangat menentukan keberhasilan dan
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, kegagalan usaha dimasa yang akan datang.
proses dan lingkungan yang memenuhi atau Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan
melebihi harapan. bahwa lokasi merupakan suatu tempat dimana
Menurut Kotler (2005:49), “Kualitas perusahaan beroperasi dan menghasilkan
produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu barang dan jasa serta pemilihan suatu lokasi
produk atau pelayanan pada kemampuan untuk perusahaan sangat menentukan keberhasilan
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/ suatu usaha.
tersirat”.
Berdasarkan beberapa pengerian kualitas Kerangka Pemikiran
produk diatas, dapat disimpulkan bahwa
kualitas produk adalah kemampuan suatu
produk memperagakan fungsinya, sesuai
dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan
konsumen.

Lokasi

Lokasi merupakan salah satu faktor dari


situasional yang ikut berpengaruh pada
keputusan pembelian. Dalam konsep
pemasaran terdapat istilah yang dikenal
dengan marketing mix atau bauran pemasaran
yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan
tempat atau lokasi usaha. Dalam marketing Sumber: Himawan (2013) dan Diolah penulis
mix ini lokasi usaha dapat juga disebut dengan (2021)
saluran distribusi perusahaan karena lokasi
juga berhubungan langsung dengan pembeli Hipotesis
atau konsumen dengan kata lain lokasi juga Berdasarkan uraian dari latar belakang dan
merupakan tempat produsen menyalurkan perumusan masalah yang telah dikemukakan
produknya kepada konsumen. pada bab sebelumnya, maka dapat
Lokasi merupakan tempat dimana biasanya dikemukakan hipotesis :
konsumen membeli suatu produk Tjiptono 1. Bahwa harga, kualitas produk serta lokasi
(2002:77). Lokasi sangat penting untuk berpengaruh secara simultan terhadap
mempermudah konsumen dalam membeli dan minat beli konsumen pada warung makan
menjadikan faktor utama bagi kelangsungan Mie Rasa Jatim di Tenggarong
usaha. Lokasi yang strategis akan menarik 2. Bahwa harga, kualitas produk serta lokasi
perhatian pembeli. Keputusan untuk berpengaruh secara parsial terhadap minat
mendirikan lokasi tergantung kepada area beli konsumen pada warung makan Mie
perdagangan yang dilayani. Rasa Jatim di Tenggarong
Alma (2003:280) mengemukakan bahwa 3. Bahwa variabel harga merupakan variabel
“Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi paling berpengaruh terhadap minat beli
atau tempat perusahaan melakukan kegiatan konsumen pada warung makan Mie Rasa
untuk menghasilkan barang dan jasa yang Jatim di Tenggarong.
mementingkan segi ekonominya”. Menurut
Sumarwan (240:280), “lokasi merupakan Definisi Konsepsional

4
Definisi konsepsional adalah pembatasan lain, pada satu jenis produk yang
pengertian dari suatu konsep dengan sama.
mengemukakan konsep lain. Pembatasan ini 3. Kesesuaian harga dengan kualitas
dimaksudkan agar tidak terjadi salah tafsir produk, yaitu aspek penetapan harga
terhadap konsep yang digunakan. yang dilakukan oleh produsen/penjual
Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang sesuai dengan kualitas produk
yang diukur dengan sejumlah uang dimana yang dapat diperoleh konsumen.
berdasarkan nilai tersebut b. Kualitas produk (X2) kualitas produk
seseorang/perusahaan bersedia melepaskan adalah kemampuan suatu produk
barang/jasa yang dimilikinya kepada orang memperagakan fungsinya, sesuai dengan
lain. (Tjiptono, 2005;17). apa yang dibutuhkan dan diinginkan
Kualitas produk adalah keseluruhan ciri konsumen, dengan indikatornya :
serta dari suatu produk atau pelayanan pada 1. Tampilan, yaitu ciri-ciri keistimewaan
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan karakteristik sekunder (tambahan) atau
yang dinyatakan/ tersirat. Kotler (2005:49). pelengkap dari kinerja.
Menurut Swastha (2002:24) Lokasi adalah 2. Kehandalan, yaitu merupakan
tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha karakteristik yang merefleksikan
dilakukan. kemungkinan tingkat keberhasilan
Minat beli merupakan pernyataan mental dalam penggunaan barang.
dari konsumen yang merefleksikan rencana 3. Kesesuaian, yaitu berkaitan dengan
pembelian sejumlah produk dengan merek tingkat ksesuaian terhadap spesifikasi
tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para yang telah ditetapkan sebelumnya
pemasar untuk mengetahui minat beli berdasarkan keinginan konsumen.
konsumen terhadap suatu produk. (Fandy Konfirmasi merefleksikan derajat
Tjiptono, 2006 ; 75). dimana karakteristik desain produk
dan karakteristik operasi memenuhi
Definisi Operasional standar yang telah ditetapkan.
Definisi operasional merupakan titik c. Lokasi (X3) merupakan tempat dimana
permulaan untuk membahas lebih lanjut biasanya konsumen membeli suatu produk,
masalah pokok dalam penelitian ini agar dapat dengan indikator :
diukur besarnya variabel independen yang 1. Kemudahan akses, yaitu lokasi yang
mempengaruhi dependennya. Pemilihan dilalui mudah dijangkau sarana
perincian dan pengesahan hasil merupakan transportasi umum.
tahap awal dari suatu penelitian, konsep 2. Tempat parkir yang luas, nyaman dan
tersebut masih bergerak dalam abstrak, aman
sekarang perlu diubah dalam bentuk yang 3. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang
dapat diukur secara empiris. Berdasarkan hal cukup luas untuk perusahaan.
tersebut diatas dan untuk memudahkan d. Minat beli konsumen (Y) adalah sesuatu
membaca penelitian ini, maka secara yang berhubungan dengan rencana
operasional analisis tersebut diatas dapat konsumen untuk membeli produk yang
dijelaskan sebagai berikut: akan di beli di warung makan Mie Rasa
a. Harga (X1) adalah sejumlah uang Jatim. Indikatornya adalah mencari
(ditambah beberapa produk kalau mungkin) informasi tentang produk, kesediaan
yang dibutuhkan untuk mendapat jumlah membayar produk yang akan dibeli,
kombinasi produk dan pelayanannya, menceritakan hal positif dan rekomendasi
Indikatornya adalah : kepada konsumen lain. Skala ukur yang
1. Keterjangkauan harga, yaitu aspek digunakan adalah skala likert dengan bobot
penetapan harga yang dilakukan oleh nilai 1-5, untuk skor tertinggi diberi nilai 5
produsen/penjual yang sesuai dengan dan skor terendah diberi dengan nilai 1.
kemampuan beli konsumen.
2. Daya saing harga, yaitu penawaran Tempat Penelitian
harga yang diberikan oleh Tempat penelitian dalam penulisan ini
produsen/penjual berbeda dan bersaing adalah pada warung makan Mie Rasa Jatim
dengan yang diberikan oleh produsen yang beralamatkan di Jalan Danau Aji
Tenggarong. Alasan ilmiah penulis tertarik

5
meneliti pada tempat ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar faktor minat beli
konsumen disini, yang diukur melalui variabel
harga, kualitas produk dan lokasi.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang datang membeli pada warung
makan Mie Rasa Jatim di Tenggarong selama
7 hari. Rata-rata dalam sehari konsumen yang
datang 20 orang. Jadi jumlah populasi 140
orang. Berdasarkan table Krecjie untuk
populasi 140 orang maka sampel yang
dipergunakan adalah sebanyak 103 orang
dengan taraf kesalahan 5%
(Sugiyono,2005;63). Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
Alat Analisis apakah data terdistribusi dengan normal atau
Dalam analisis data, sesuai dengan objek tidak. Pada penelitian ini digunakan metode
penelitian dimana variabel yang digunakan Normal Probability Plots. Normal Probability
lebih dari satu (variabel harga, kualitas produk, Plots berbentuk grafik yang digunakan untuk
lokasi, minat beli), maka analisis yang mengetahui apakah dalam sebuah model
dipergunakan untuk pembuktian hipotesis regresi residual terdistribusi dengan normal
dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif atau mendekati normal.
dengan model regresi berganda dengan model
yang dipergunakan sebagai berikut :
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +ȇ
(Sugiyono,2010 ; 275)

HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Sebelum data hasil penelitian variabel yang
dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu
dideskripsikan karakteristik responden secara
singkat. Karakteristik meliputi jenis kelamin,
pekerjaan dan pembelian. Kuesioner yang
telah disebarkan kepada konsumen telah
kembali secara keseluruhan kemudian dapat
dibuat table berikut :

6
Pada output diatas dapat diketahui bahwa Untuk mendeteksi ada tidaknya
data menyebar di sekitar garis diagonal dan heteroskedastisitas dari dari output diatas,
mengikuti arah garis diagonal, maka data terlihat titik penyebarannya tidak menentu atau
terdistribusi denga normal dan model regresi bertebaran tidak menentu sehingga dapat
telah memenuhi asumsi normalitas. disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas.

Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah keadaan dimana
antara dua variabel independen atau lebih pada
model regresi terjadi hubungan linier yang
sempurna atau mendekati sempurna. Model
regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya
masalah multikolinieritas. Untuk mendeteksi
ada tidaknya multikolinieritas ada beberapa
metode, antara lain dengan cara Keputusan atas hipotesis pada penelitian ini
membandingkan nilai r2 dengan R2 hasil dapat dilihat pada tabel diatas dengan analisa
regresi atau dengan melihat Tolerance dan VIF pada nilai Fhitung 26,073 dan untuk nilai
(). Ftabel diperoleh dengan mengacu pada nilai
tabel F dan derajat bebas, F (k ; n-k)= (3 ; 103-
3=100) dengan tingkat keyakinan 5% didapat
Ftabel sebesar 2,69. Karena Fhitung (26,073)
> Ftabel (2,69) dan dengan tingkat signifikansi
0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil
dari 0,05 maka model regresi ini bisa
digunakan untuk memprediksi minat beli atau
bisa dikatakan bahwa harga = X1 , kualitas
produk = X2 , dan lokasi = X3 berpengaruh
secara signifikan (bersama-sama) terhadap
minat beli konsumen pada Warung Makan Mie
Rasa Jatim di Tenggarong.
Berdasarkan tabel Coefficients dengan
melihat nilai Tolerance dan VIF (Varian Koefisien Determinasi
Inflation Factor), diperoleh nilai Tolerance Selanjutnya untuk mengetahui keeratan
untuk harga sebesar 0,710, kualitas produk hubungan antara variabel-variabel independen
sebesar 0,769, dan lokasi sebesar 0,741 yang dengan variabel dependen yang diteliti dapat
menunjukkan nilai Tolerance > 0,1 dan nilai dilihat sebagai berikut :
VIF untuk harga sebesar 1,408, kualitas
produk sebesar 1,300, dan lokasi sebesar 1,350
menunjukkan bahwa VIF < 10. Jadi dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas.

Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana
terjadinya ketidaksamaan varian dari residual
pada model regresi. Terlihat bahwa korelasi atau hubungan
antara variabel haraga, kualitas produk, dan
lokasi secara simultan terhadap minat beli
konsumen pada Warung Makan Mie Rasa

7
Jatim di Tenggarong adalah kuat hubungnnya o Variabel harga (X1) berpengaruh secara
karena berada diantara 0,60 - 0,799. Angka parsial terhadap minat beli konsumen pada
Adjusted R Square (korelasi persentase) Warung Makan Mie Rasa Jatim di
adalah 0,424 atau 42,4% yang memiliki makna Tenggarong, dibuktikan dengan thitung
bahwa minat beli dapat dijelaskan atau lebih besar dari ttabel (4,587 > 1,66) dan
dipengaruhi oleh variabel harga, kualitas nilai signifikansi dalam penelitian ini lebih
produk, dan lokasi. Sedangkan sisanya (100% kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan
- 42,4% = 57,6%) minat beli konsumen bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain o Variabel kualitas produk (X2) berpengaruh
yang tidak diteliti didalam penelitian ini secara parsial terhadap minat beli
seperti kualitias pelayanan, promosi, dan konsumen pada Warung Makan Mie Rasa
persepsi konsumen. Jatim di Tenggarong, dibuktikan dengan
thitung lebih besar dari ttabel (2,012 >
Uji t (Uji Parsial) 1,66) dan nilai signifikansi dalam penelitian
Untuk mengetahui pengaruh variabel ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
independen yaitu harga, kualitas produk, dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha
lokasi secara parsial (sendiri-sendiri) terhadap diterima.
minat beli konsumen pada Warung Makan Mie o Variabel lokasi (X3) berpengaruh secara
Rasa Jatim di Tenggarong, adalah dengan parsial terhadap minat beli konsumen pada
menggunakan uji t yaitu dengan Warung Makan Mie Rasa Jatim di
membandingkan nilai thitung terhadap ttabel Tenggarong, dibuktikan dengan thitung
pada Level of Confindence sebesar 95% atau α lebih besar dari ttabel (2,781 > 1,66) dan
= 5%, pada discount factor (df) = (103-3) 100. nilai signifikansi dalam penelitian ini lebih
Adapun nilai ttabel nya adalah sebesar 1,66. kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan
Bila nila thitung lebih besar dari nilai ttabel, bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
maka dinyatakan variabel bebas yaitu harga,
kualitas produk, lokasi mempunyai pengaruh Pembahasan
secara berkmana atau nyata terhadap minat Dari hasil perhitungan menggunakan
beli konsumen pada Warung Makan Mie Rasa analsis regresi berganda antara variabel
Jatim di Tenggarong, sehingga hipotesis (Ho) independen yaitu harga, kualitas produk,
ditolak. Hasil uji t tabel coefficients dapat lokasi terhadap variabel dependen yaitu minat
dijabarkan sebagai berikut ini : beli pada Warung Makan Mie Rasa Jatim di
Tenggarong dapat dilakukan pembahasan
sebagai berikut :

Hasil perhitungan SPSS pada tabel


coefficient di atas dapat diketahui bahwa
persamaan regresi pada penelitian ini adalah Y
= 0,143 + 0,465X1 + 0,198X2 + 0,279X3.
Secara matematis hasil perhitungan antara
variabel independen yaitu harga, kualitas Harga, Kualitas Produk serta Lokasi
produk, dan lokasi terhadap variabel dependen memiliki pengaruh signifikan secara
yaitu minat beli pada Warung Makan Mie simultan terhadap minat beli pada warung
Rasa Jatim di Tenggarong. Adapaun hasil Makan Mie Rasa Jatim di Tenggarong
regresi berganda diatas dengan uji parsial Hipotesis pertama yang menyatakan adanya
dapat dinyatakan sebagai berikut : pengaruh secara simultan antara variabel
dependen. Hasil analisa memberikan jawaban

8
positif atas hubungan simultan dengan mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk
mengacu pada nilai F hitung sebesar 26,073 dan pelayanannya. Selanjutnya, menurut
pada taraf signifikan 0,000, Nilai F hitung Tjiptono (2002:77) Lokasi sangat penting
(26,073) > F tabel (2,69) dengan demikian Ho untuk mempermudah konsumen dalam
ditolak dan Ha diterima dan terbukti membeli dan menjadikan faktor utama bagi
kebenarannya, dengan penjelasan bahwa kelangsungan usaha. Lokasi yang strategis
Harga, Kualitas Produk serta Lokasi akan menarik perhatian pembeli. Dengan
berpengaruh terhadap Minat Beli pada Warung demikian keseluruhan variabel yang ada pada
Makan Mie Rasa Jatim di Tenggarong. penlitian ini menjadi perhatian penting dalam
Kemudian untuk melihat kontribusi ketiga upaya mempengaruh konsumen untuk dapat
variabel independen tersebut digunakan nilai membeli pada Warung Makan Mie Rasa Jatim
Adjusted R Square yaitu dengan melihat nilai ini, dengan terwujudnya harga, kualitas
R pada Tabel model summary yang produk, dan lokasi yang sesuai akan
mendapatkan nilai 0,424 atau sebesar 42,4% memperngaruhi mindset untuk membeli
yang menunjukkan bahwa ketiga variabel bahkan bisa untuk datang kembali dikemudian
independen harga, kualitas produk dan lokasi hari.
mampu menjelaskan minat beli sebesar 42,4%.
Sedangkan untuk sisanya 57,6% dipengaruhi Bahwa Variabel Harga Merupakan
oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam Variabel Paling Berpengaruh Terhadap
penelitian ini. Minat Beli Konsumen Pada Warung
Makan Mie Rasa Jatim Di Tenggarong
Harga, Kualitas Produk serta Lokasi Hasil ini dapat diketahui dari hasil Uji T
memiliki pengaruh signifikan secara parsial yang telah dilakukan bahwa nilai pengaruh
terhadap minat beli pada warung Makan terbesar terdapat pada nilai T tabel yang
Mie Rasa Jatim di Tenggarong diperoleh oleh variabel Harga yaitu 4,587,
Hasil ini dapat dilihat pada analisis Uji T dengan demikian hipotesis yang menyatakan
(Uji Parsial), variabel X1 (Harga), X2 bahwa variabel harga merupakan variabel
(Kualitas Produk) dan X3 (Lokasi) memiliki paling berpengaruh terhadap minat beli
pengaruh terhadap minat beli, dibuktikan konsumen pada Warung Makan Mie Rasa
dengan nilai T hitung (4,587) > nilai T tabel Jatim di Tenggarong, diterima dan terbukti
(1,66) dengan taraf signifkansi dibawah 0,05 kebenarannya.
atau sebesar 0,000 pada variabel harga, Hasil ini sejalan dengan teori yang
kemudian pada variabel kualitas produk dikemukan menurut Kotler dan Armstrong
dibuktikan dengan nilai T hitung (2,012) > (2013:151), Sejumlah uang yang dibebankan
nilai T tabel (1,66) dengan taraf signifkansi atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari
dibawah 0,05 atau sebesar 0,047. Dan nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat
selanjutnya pada variabel lokasi dibuktikan – manfaat karena memiliki atau menggunakan
dengan nilai T hitung (2,781) > nilai T tabel produk atau jasa tersebut. Suatu perusahaan
(1,66) dengan taraf signifkansi dibawah 0,05 dalam menentukan kebijaksanaan harga
atau sebesar 0,006. Maka dengan demikian tentunya mempunyai berbagai macam tujuan
hipotesis yang menyatakan bahwa harga, yang akan dicapai. Tujuan-tujuan penetapan
kualitas produk serta lokasi berpengaruh harga diatas memiliki implikasi penting
secara parsial terhadap minat beli pada terhadap strategi bersaing. Dengan adanya
Warung Makan Mie Rasa Jatim di tujuan penetapan harga sewa tersebut
Tenggarong, diterima dan terbukti diharapkan dapat membantu perusahaan atau
kebenarannya. organisasi dalam mencapai tujuan keuangan
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dan meningkatkan penjualan dalam
yang dikemukakan oleh Kotler (2005:49) memasrkan suatu produk.
Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta
dari suatu produk atau pelayanan pada PENUTUP
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan Kesimpulan
yang dinyatakan/ tersirat. Kemudian, dalam Berdasarkan penelitian yang telah peneliti
teori lain Swastha (2005:241) Harga adalah lakukan maka dapat diperoleh kesimpulan
jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau sebagai berikut :
mungkin) yang dibutuhkan untuk

9
1. Hasil perhitungan uji simultan, maka dapat Jatim Di Tenggarong tetap dapat bertahan
dikatakan variabel harga, kualitas produk dalam menghadapi persaingan, khususnya
serta lokasi secara bersama-sama mampu dalam persaingan harga produk. Selain
menunjukkan pengaruhnya terhadap minat memperhatikan harga produk pesaingnya,
beli. Berdasarkan uraian tersebut maka pemilik warung makan juga perlu tetap
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama memperhatikan kesesuaian harga produk
yang dikemukakan “bahwa harga, kualitas (makanan) dengan kualitas dan kuantitas
produk serta lokasi berpengaruh secara makanan yang dijual.
simultan terhadap minat beli pada Warung 2. Pemilik warung perlu memperhatikan
Makan Mie Rasa Jatim.” Diterima dan kualitas makanan yang dijual, karena itu
terbutki kebenarannya. merupakan salah satu faktor yang dapat
2. Hasil perhitungan uji parsial, menunjukkan mempengaruhi keputusan pembelian
bahwa variabel harga, kualitas produk serta konsumen. Dari hasil analisis variabel
lokasi secara sendiri-sendiri mampu kualitas produk, maka usaha yang bisa
menunjukkan pengaruhnya terhadap minat dilakukan adalah tetap memperhatikan
beli. Berdasarkan uraian tersebut maka kualitas bahan baku baik bahan baku
dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pokoknya maupun bumbunya agar rasa
yang dikemukakan “bahwa harga, kualitas makanan tetap enak dan terjaga
produk serta lokasi berpengaruh secara kualitasnya. Selain itu, bentuk/ tampilan
parsial terhadap minat beli pada Warung makanan juga perlu diperhatikan, karena
Makan Mie Rasa Jatim.” Diterima dan tampilan makanan yang menarik akan
terbutki kebenarannya. membuat konsumen tetap memutuskan
3. Hasil perhitungan uji parsial secara untuk makan di warung Makan Mie Rasa
keseluruhan menunjukkan bahwa nilai pada Jatim Di Tenggarong. Tempat penyajian
variabel harga menurpakan nilai tertinggi makana perlu dijaga kebersihannya, seperti
dalam mempengaruhi minat beli konsumen. mencuci tempat penyajian makanan (piring,
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat mangkok, sendok, garpu) hingga bersih.
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang 3. Lokasi warung makan yang terdapat di
dikemukakan “bahwa variabel harga Warung Makan Mie Rasa Jatim Di
merupakan variabel paling berpengaruh Tenggarong sudah cukup strategis karena
terhadap minat beli konsumen pada warung letaknya yang mudah dijangkau karena
makan Mie Rasa Jatim.” Diterima dan berada di tengah kota, namun tempatnya
terbutki kebenarannya kurang luas sehingga di perlukan perluasan
lokasi. Hal yang penting untuk diperhatikan
Saran dan dilakukan adalah menjaga kebersihan
Berdasarkan pengalaman selama peneliti di warung makan tersebut agar
mengadakan penelitian, hasil analisis dan lingkungannya menjadi lebih nyaman bagi
kesimpulan dari hasil penelitian maka saran- para konsumennya. Selain itu, lahan parkir
saran yang dapat penulis kemukakan adalah untuk konsumen yang makan di warung
sebagai berikut : makan juga perlu diperhatikan, karena
1. Pemilik warung-warung makan perlu ketersediaan lahan parkir yang cukup dan
memperhatikan harga makanan yang dijual, tertata dengan baik juga dapat
karena itu dapat mempengaruhi keputusan mempengaruhi keputusan pembelian
pembelian konsumen. Dari hasil variabel konsumen.
harga, maka usaha yang bisa dilakukan
adalah memperhatikan harga makanan para DAFTAR PUSTAKA
pesaingnya yang menjual makanan sejenis, Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen
dan menyesuaikan harga makanan yang Penelitian Sosial. Jakarta: Rinekla
dijual dengan pesaingnya atau mematok Cipta.
harga yang lebih rendah dari pesaing Assael, 2008, Konsep Dan Model Perilaku
namun dengan kualitas yang tetap baik. Konsumen, Penerbit Pt. Toko Agung
Para pemilik warung makan dapat mencari Jakarta.
bahan baku yang harganya lebih muran Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan
namun dengan kualitas yang tetap baik. Operasi, Edisi Revisi, Lembaga
Dengan demikian warung Makan Mie Rasa

10
Penerbit Fakultas Ekonomi Richard L. Daft -, 2009, Manajemen (Edisi 9)
Universitas Indonesia, Jakarta. (1/19/09)
Alma, Buchari. 2003. Pemasaran Stratejik Jasa Siagian, P. Sondang, 2009, Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sumber Daya Manusia, Bumi
Alma, Buchari, 2005, Manajemen Pemasaran Aksara, Jakarta.
Dan Pemasaran Jasa, edisi Revisi, Sriyadi. 1991. Bisnis Pengantar Ilmu
Penerbit Alfabeta, Bandung. Perusahaan Modern. Semarang: IKIP
Alma, Buchari, 2007, Manajemen Pemasaran Press.
& Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Statnton, William J. 1998. Prinsip Pemasaran,
Alfabeta. Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta :
Bangun, Wilson. (2008). Intisari Erlangga
Manajemen.Bandung: PT. Refika Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran.
Aditama. Erlangga. Jakarta.
Basu, Swastha dan T. Hani Handoko, 2000. Sugiyono, 2005, Statistika Untuk Penelitian,
Manajemen Pemasaran. Jakarta : Cetakan Kelima, CV. Alfabeta,
Liberty Bandung.
Basu, Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian,
Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.
Jakarta: Penerbit Liberty. Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian,
Basu, Swasta dan Irawan.2003.Menejemen Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.
Pemasaran Modern. Yogyakarta: Sumarwan, Ujang. 2004, “Perilaku Konsumen
Liberty Teori dan Penerapannya Dalam
Basu, Swastha DH., Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran, Penerbit : PT. Ghalia
Pemasaran Modern, Penerbit Liberty Indonesia, Bogor.
Yogyakarta. Suryabrata (2004) Pengertian reliabilitas.
Dharmesta, Andi, 2004, Teori Manajemen Jakarta: Salemba Empat.
Pemasaran Modern, Penerbit Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa.
Alfabeta, Bandung. Malang : Bayumedia Publishing:
Harini. 2008. Makroekonomi Pengantar. Malang
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Tjiptono, Fandy, 2006, Manajemen Jasa,
Utama. Penerbit ANDI Yogyakarta.
Husein Umar.2000. “Metodologi Penelitian”. Tjiptono, Fandy. 2008. Manajemen
Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Pemasaran. Malang :Bayumedia
Kasmir. 2009. Analisis Laporan Perusahaan.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran :
Analisis, Perencanaan, Implementasi,
dan Kontrol. Jakarta : PT.
Prehallindo
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran.
PT Prenhallindo
Kotler, Philip. 2005. Prinsip-Prinsip
Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen
Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik).
Jakarta: Salemba Empat.
PB Triton. 2007. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Tugu
Publisher
Reider and Heizer, 2006, Strategic Marketing
Plan, Alih Bahasa Buchari Alma,
Penerbit PT. SUN, Jakarta
Rismiati, C. 2001. Pemasaran Barang dan Jasa.
Yogyakarta : Kanisius.

11

You might also like