Shihab@untag-Sby - Ac.id: Wardahassery@yahoo - Co.id

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

JEB 17

Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, BIAYA PENDIDIKAN DAN FASILITAS


PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN BRAND IMAGE
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI PADA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA KUPANG

Melvin K Djami Rane1, M. Shihab Ridwan2, Wardah, 3


Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya1
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 3
shihab@untag-sby.ac.id2, wardahassery@yahoo.co.id3

ABSTRACT
Higher education is one of the most important priorities for most people. For some people,
education can go to Higher Education is the hope to be achieved. Deciding to continue education
to Higher Education, the community will be faced with a variety of factors underlying their
decision. This study aims to determine whether the factors of Service Quality, Education Costs
and Educational Facilities Against Consumer Decisions with Brand Image as Intervening
Variables in Choosing a Study Program at the Faculty of Economics, Artha Wacana Christian
University Kupang. The data of this study were collected from 1100 students at the Artha Wacana
Kupang University of Economics Faculty of Kupang who were respondents in this study and the
technique used was random sampling method. The test result data processed using Structural
Equation Modeling (SEM) contained the following results: The independent variables that most
influence on the dependent variable is the variable of Brand Image on Consumer Decision (0326),
followed by a variable Quality of Service on Brand Image (0302), followed by the Service Quality
variable on Consumer Decisions (0.273), followed by the Education Cost variable on Brand Image
(0.254), followed by the Education Facility variable towards Brand Image (0.214), followed by
the Education Cost variable on Consumer Decisions (0.167), followed by the Education Facility
variable on Consumer Decisions (0.032). The results prove that the independent variables (service
quality, education costs, and educational facilities) influence the intervening variables, namely
Brand image and the dependent variable, namely consumer decisions in Selecting the Study
Program at the Faculty of Economics, Artha Wacana Christian University, Kupang.

Keywords: Structural Equation Modeling (SEM), Service Quality, Education Costs,


Educational Facilities, Brand Image, Consumer Decisions.

PENDAHULUAN memiliki harapan untuk dapat melanjutkan


Latar Belakang dan menyelesaikan pendidikannya hingga ke
Pendidikan merupakan salah satu jenjang paling tinggi. Selepas lulus
prioritas terpenting bagi sebagian besar SMA/SMK, siswa akan dihadapkan pada
masyarakat. Sebagian dari masyarakat pilihan untuk melanjutkan pendidikan di
869
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

berbagai perguruan tinggi atau langsung komponen masyarakat melalui peran serta
bekerja. Memilih melanjutkan pendidikan di dalam penyelenggaraan dan pengendalian
perguruan tinggi, maka akan dihadapkan mutu layanan pendidikan.
pada pilihan berbagai jenjang pendidikan Menurut Schiffman dan Kanuk
mulai dari program strata satu (S1). (2007:204) Citra merek adalah sekumpulan

Undang-undang Sistem Pendidikan asosiasi mengenai suatu merek yang tersimpan


dalam benak atau ingatan konsumen. Brand
Nasional Nomor 20 tahun 2003 merupakan
imageadalah penilaian konsumen terhadap merek
undang-undang yang mengatur sistem
tersebut dalam sebuah pasar. Penciptaan tersebut
pendidikan yang ada di Indonesia. Dalam UU
dapat tercipta berdasarkan pengalaman pribadi
ini, penyelenggaraan pendidikan wajib
maupun mendengar reputasinya dari orang lain
memegang beberapa prinsip antara lain atau media.
pendidikan diselenggarakan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak (Hutt, 1992:135) Brand adalah kesan,
diskriminatif dengan menjunjung tinggi perasaan atau konsep yang ada di publik
nilai hak asasi manusia, nilai keagamaan, tentang perusahaan, tentang sebuah objek,
nilai budaya, dan kemajemukan bangsa orang atau agen. Citra tidak dapat dicetak
dengan satu kesatuan yang sistemis dengan sebagai barang di pabrik, tetapi kesan bahwa
sistem terbuka dan multimakna. citra diperoleh sesuai dengan pengetahuan
seseorang tentang sesuatu. Citra itu terdiri
Selain itu, di dalam penye-lenggaraan dari bagaimana perusahaan melakukan
sistem pendidikan juga harus dalam suatu operasi mereka, yang memiliki dasar dalam
proses pembudayaan dan pemberdayaan hal layanan. Citra dibentuk oleh kesan,
peserta didik yang ber-langsung sepanjang mereka dihadapkan dengan pengetahuan
hayat dengan memberi keteladanan, tentang sesuatu, dan akhirnya membangun
membangun kemauan (niat, hasrat), dan sebuah Sikap mental, sikap mental inilah
mengembangkan kreati-vitas peserta didik yang digunakan sebagai pertimbangan untuk
dalam proses pembe-lajaran suatu keputusan. Citra seharusnya mewakili
melalui mengembangkan budaya membaca, totalitas pengetahuan seseorang tentang
menulis, dan berhitung bagi segenap warga sesuatu. Brand Image dapat berupa: reputasi
masyarakat dan member-dayakan semua akademis dari Universitas, penampilan

870
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

universitas, biaya, lokasi, jarak, dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi


kemungkinan karir masa depan dan harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini
universitas sosial kegiatan (Bloemer, 1998; diartikan sebagai jasaatau service yang
Tjahjono, 2009; Panjaitan, 2010). disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa
kemudahan, kecepatan, hubungan, kemam-
TINJAUAN PUSTAKA puan dan keramah tamahan yang ditujukan
Kualitas Layanan melalui sikap dan sifat dalam memberikan
Kualitas layanan menurut pendapat pelayanan untuk kepuasan konsumen.
Parasuraman, et al. (dalam Purnama, 2006:
19) merupakan perbandingan antara layanan Biaya Pendidikan
yang dirasakan (persepsi) konsumen dengan Biaya adalah keseluruhan penge-
kualitas layanan yang diharapkan konsumen. luaran, baik yang bersifat uang maupun
Berdasarkan pendapat tersebut dapat bukan uang, sebagai ungkapan rasa tanggung
diketahui bahwa kualitas pelayanan adalah jawab semua pihak terhadap upaya
memberikan kesempurnaan pelayanan untuk pencapaian tujuan yang sudah ditentukan.
tercapainya keinginan atau harapan Menurut Tilaar (Maisah, 2013:99) yaitu
pelanggan. Parasuraman, et al. (dalam “biaya merupakan keseluruhan dana dan
Purnama, 2006: 22) lima dimensi pokok upaya yang diserahkan oleh masyarakat
dalam kualitas pelayanan yaitu Bukti Fisik untuk mendapatkan pendidikan dan dalam
(tangibles), Keadaan (realiability), Daya kenyataan bahwa kegiatan pendidikan
Tanggap (responsiveness), Jaminan merupakan bentuk dari pelayanan masya-
(assurance), dan Empati (empathy). rakat”.
Menurut Kotler (2002:56) definisi Biaya pendidikan merupakan salah
pelayanan adalah setiap tindakan atau satu komponen masukan instrumen yang
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu sangat penting dalam penyelenggaraan
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya pendidikan (di sekolah). Cohn (Sagala,
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan 2011:209) mengatakan “biaya pendidikan
kepemilikan apapun. Berdasarkan penger- adalah cost yang harus dikeluarkan yaitu
tian tersebut dapat ditarik bahwa kualitas perhitungan atau biaya yang dikeluarkan
layanan adalah segala bentuk aktivitas yang

871
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

untuk membiayai kegiatan-kegiatan terkait yang ada yaitu kondisi fasilitas, kelengkapan,
dalam pendidikan”. desain interior, dan eksterior serta kebersihan
Alokasi dana untuk setiap sektor fasilitas harus diperhatikan terutama yang
pembangunan, termasuk pendidikan, ditu- berkaitan erat dengan apa yang dirasakan
angkan dalam Rencana Anggaran Penda- atau didapat konsumen secara langsung.
patan dan Belanja Negara (RAPBN) setiap Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab
tahun. Pada tingkat provinsi dan kabupaten/ kalau tidak puas pelanggan pesaing. Hal ini
kota, anggaran untuk sektor pendidikan akan menjadikan penurunan penjualan dan
sebagian besar berasal dari danan yang pada gilirannya akan menú-runkan
diturunkan dari pemerintah pusat dengan pendapatan perusahaan.
Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang
dituangkan dalam Rencana Anggaran Brand Image
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Brand Image menurut Adona (2006:
107) adalah kesan atau impresi mental atau
Pengertian Fasilitas suatu gambaran dari sebuah perusahaan di
Fasilitas adalah sumberdaya fisik mata para khalayaknya yang terbentuk
yang ada sebelum suatu jasa dapat berdasarkan pengetahuan serta pengalaman
ditawarkan kepada konsumen (Tjiptono, mereka sendiri. Citra dengan sengaja perlu
1997:224), Sedangkan menurut Payne diciptakan agar bernilai positif (Sukatendel
(1993:131) fasilitas adalah penyediaan dalam Soemirat, 2003:113). Hal positif yang
perlengkapan- perlengkapan fisik untuk dapat meningktakan citra perusahaan melalui
memberikan kemudahan kepada para keberhasilan perusahaan dan sejarah atau
pelanggan dalam melaksanakan aktivitas- riwayat perusahaan. Dengan demikian, citra
aktivitasnya atau kegiatan-kegiatannya. suatu perusahaan merupakan representasi
Fasilitas merupakan segala sesuatu dari suatu lembaga dengan harapan mampu
yang memudahkan konsumen dalam meng- mendorong citra perusahaan yang positif.
gunakan jasa perusahaan tersebut. Fasilitas
merupakan segala sesuatu yang memu- Citra merek (brand image) meru-
dahkan konsumen dalam usaha yang pakan representasi dari keseluruhan persepsi
bergerak di bidang jasa, maka segala fasilitas terhadap merek dan dibentuk dari informasi

872
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

dan pengalaman masa lalu terhadap merek cenderung untuk mempercayai merek yang
itu. Citra terhadap merek berhubungan disukai atau yang terkenal (Schiffman dan
dengan sikap yang berupa keyakinan dan Kanuk 2008:173). Alasan inilah yang
preferensi terhadap suatu merek. Konsumen mendorong perusahaan untuk memperkuat
yang memiliki citra yang positif terhadap posisi mereknya agar tercipta brand image
suatu merek, akan lebih memungkinkan yang positif dan menancap kuat di benak
untuk melakukan pembelian. Setiadi konsumen karena melalui brand image (citra
(2003:27) berpendapat: bahwa citra merek merek), konsumen mampu mengenali se-
mengacu pada skema memori akan sebuah buah produk, mengevaluasi kualitas, mengu-
merek, yang berisikan interpretasi konsumen rangi resiko pembelian, dan memperoleh
atas atribut, kelebihan, penggunaan, situasi, pengalaman dan kepuasan dari diferensiasi
para pengguna, dan karakteristik pemasar produk tertentu (Lin dkk, 2007:122).
atau karakteristik pembuat dari produk merek Keputusan Konsumen Kotler
tersebut. Citra merek adalah apa yang (2005:203) mengemukakan bahwa pengam-
konsumen pikirkan dan rasakan ketika bilan keputusan merupakan suatu kegiatan
mendengar atau melihat nama suatu merek. individu yang secara langsung terlibat dalam
Image konsumen yang positif terhadap suatu mendapatkan dan mempergunakan barang
brand lebih memungkinkan konsumen untuk yang ditawarkan. Keputusan konsumen
melakukan pembelian. Brand yang lebih baik merupakan salah satu bagian yang terdapat di
juga menjadi dasar untukmembangun citra dalam perilaku konsumen. Swasta dan
perusahaan yang positif. Handoko (2000) mengemukakan bahwa
perilaku konsumen adalah kegiatankegiatan
Keputusan Konsumen individu yang secara langsung terlibat dalam
Menurut Peter dan Olson (2000:162) mendapatkan dan mempergunakan barang
keputusan pembelian adalah proses peng- dan jasa, termasuk di dalamnya proses
integrasian yang mengkombinasikan penge- pengambilan keputusan pada persiapan dan
tahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Kepu-
perilaku alternatif dan memilih salah satu tusan yang diambil oleh mahasiswa pada
diantaranya. Jika konsumen tidak memiliki prinsipnya merupakan keputusan konsumen
pengalaman dengan suatu produk, mereka dalam memilih perguruan tinggi sebagai

873
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

tempat untuk menuntut ilmu, yang secara Keputusan Konsumen Dalam Memilih

garis besar dijelaskan dalam perilaku Program Studi Pada Fakultas Ekonomi

konsumen. Dalam pembuatan keputusan, Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.


2. H2: Kualitas Layanan, Biaya Pendidikan,
konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh
Dan Fasilitas Pendidikan Berpengaruh
kredibilitas sumber informasi yang lebih
Secara Simultan Signifikan Terhadap
bersifat personal (seperti word of mouth
Keputusan Konsumen Dalam Memilih
recomm-endations) dengan jalan mendorong
Program Studi Pada Fakultas Ekonomi
konsumen untuk merekomendasikan jasa Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.
tersebut kepada rekan-rekannya (Rosita, 3. H3: Kualitas Layanan, Biaya Pendidikan,
2009:149). Dan Fasilitas Pendidikan Berpengaruh
Kerangka Konseptual Secara Simultan Signifikan Terhadap Brand
Image Dalam Memilih Program Studi Pada
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Artha
Wacana Kupang.
4. H4: Brand Image Berpengaruh Terhadap
Keputusan Konsumen Dalam Memilih
Program Studi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.

Hipotesis Penelitian
Metode Penelitian
Sugiyono (2009:30) mengatakan
Populasi dalam penelitian ini adalah
Hipotesis merupakan jawaban sementara
sebanyak1100 orang. Populasi dalam
terhadap rumusan masalah penelitian,
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
dimana rumusan masalah penelitian telah
program studi manajemen yang berjumlah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
1100 mahasiswa aktif.
Hipotesis dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan
Penentuan sampel dalam penelitian ini
pada teori.
yaitu dengan teknik random sampling
1. H1: Kualitas Layanan, Biaya Pendidikan,
menggunakan rumus slovin sebagai berikut:
Dan Fasilitas Pendidikan Berpengaruh
n = N / (1+N. (e)2)
Secara Parsial Signifikan Terhadap
keterangan:

874
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

n = jumlah sampel
N = jumlah total populasi
e = batas toleransi eror

Jumlah mahasiwa dalam penelitian ini


sebanyak 1100 orang, untuk menghemat
waktu dan biaya, peneliti memutuskan untuk
melakukan penelitian dengan meng-
gunakan sampel berdasarkan rumus slovin,
batas kesalahan yang ditetapkan 10%.
n = N / (1+N. (e)2)
n = 1100 / (1+1100.(10%) 2)
n = 1100 / (1+1100.(0,1) 2)
n = 1100 / (1+1100.(0,1))
n = 1100 / (1+10)
n = 1100 / 11 Nilai Goodness of Fit (R2)
n = 100 Evaluasi pertama pada inner model dilihat
dari nilai R-Square atau koefisien
Berdasarkan hitungan diatas maka, jumlah
determinasi. Berdasarkan pengolahan data
sampel dalam penelitian ini adalah 100
dengan PLS, dihasilkan nilai R-Square
responden.
sebagai berikut:
Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah teknik random sampling dimana
setiap elemen dari populasi memiliki ke-
sempatan yang sama untuk menjadi sampel.

Analisis Penelitian Dan Pembahasan

Pengujian Hipotesis
875
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

Tabel 2 Konsumen. Biaya pendidikan berpe-


Signifikasi Variabel
ngaruh sebesar 0.167 dan memiliki
t
Statistic >tKristis (3.063 > 1.96) yang
artinya biaya pendidikan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsu-
men. Biaya pendidikan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen
dikarenakan penelitian ini mendapatkan
temuan bahwa kedua indikator pem-
bentuk variabel biaya pendidikan yaitu
indikator biaya pendidikan langsung dan
biaya pendidikan tidak langsung diberi-
kan penilaian sangat tinggi oleh para
responden.

Berdasarkan Tabel 2, dapat dijelaskan sebagai 3. Brand Image berpengaruh signifikan dan

berikut: positif terhadap keputusan Konsumen.

1. Biaya pendidikan berpengaruh signi- Brand image berpengaruh sebesar 0.326

fikan dan positif terhadap Brand Image. dan memiliki tStatistic > tKritis (5.526 >

Biaya pendidikan berpengaruh sebesar 1.96) yang artinya biaya pendidikan

0.254 dan memiliki tStatistic > tKristis berpengaruh signifikan terhadap

(4.427 > 1.96) yang artinya biaya keputusan konsumen. Brand image

pendidikan berpengaruh signifikan berpengaruh signifikan terhadap

terhadap brand image. Biaya pendidikan keputusan konsumen dikarenakan

berpengaruh signifikan terhadap brand penelitian ini mendapatkan temuan

image dikarenakan penelitian ini men- bahwa ketiga indikator pembentuk

dapatkan temuan bahwa kedua indikator variabel brand image yaitu indikator

pembentuk variabel biaya pendidikan keunggulan asosiasi merek, kekuatan

yaitu indikator biaya pendidikan lang- asosiasi merek dan keunikan asosiasi

sung dan biaya pendidikan tidak lang- merek diberikan penilaian sangat tinggi

sung diberikan penilaian sangat tinggi oleh para responden.

oleh para responden. 4. Fasilitas Pendidikan berpengaruh

2. Biaya pendidikan berpengaruh signi- signifikan dan positif terhadap Brand

fikan dan positif terhadap keputusan Image. Fasilitas pendidikan berpengaruh

876
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

sebesar 0.214 dan memiliki tStatistic > pembentuk variabel kualitas layanan
t
Kristis (3.883 > 1.96) yang artinya yaitu indikator bukti fisik, empati, daya
fasilitas pendidikan berpengaruh signi- tanggap, tata kehandalan diberikan
fikan terhadap brand image. Fasilitas penilaian yang sangat tinggi oleh para
Pendidikan berpengaruh signifikan ter- responden.
hadap brand image dikarenakan peneli- 7. Kualitas layanan berpengaruh signifikan
tian ini mendapatkan temuan bahwa satu dan positif terhadap keputusan
indikator pembentuk variabel Fasilitas konsumen. Kualitas Layanan berpe-
Pendidikan yaitu indikator kelengkapan ngaruh sebesar 0.273 dan memiliki
t
fasilitas diberikan penilaian yang tinggi Statistic >tKristis (4.850 > 1.96) yang
oleh para responden artinya kualitas layanan berpengaruh
5. Fasilitas Pendidikan berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan konsu-
signifikan dan positif terhadap Keputu- men. Kualitas layanan berpengaruh
san Konsumen. signifikan terhadap keputusan konsumen
Fasilitas pendidikan berpengaruh sebe- dikarenakan penelitian ini mendapatkan
t
sar 0.032 dan memiliki Statistic < temuan bahwa empat indikator
t
Kristis (0.566>1.96) yang artinya pembentuk variabel kualitas layanan
fasilitas pendidikan berpengaruh tidak yaitu indikator bukti fisik, empati, daya
signifikan terhadap keputusan konsu- tanggap, tata kehandalan diberikan
men. Fasilitas Pendidikan berpengaruh penilaian yang sangat tinggi oleh para
tidak signifikan terhadap keputusan responden.
konsumen oleh karena kelengkapan
fasilitas yang tidak memadai. Kesimpulan
6. Kualitas Layanan berpengaruh signifikan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
dan positif terhadap Brand Image.
penelitian ini adalah:
Kualitas Layanan berpengaruh sebesar
1. Kualitas Layanan, Biaya Pendidikan
0.302 dan memiliki tStatistic >tKristis
Dan Fasilitas Pendidikan Berpengaruh
(5.492 > 1.96) yang artinya kualitas
Secara Parsial Signifikan Terhadap
layanan berpengaruh signifikan terhadap
Brand Image.
brand image. Kualitas layanan
berpengaruh signifikan terhadap brand 2. Brand Image Berpengaruh Signifikan

imagedikarenakan penelitian ini menda- Terhadap Keputusan Konsumen.

patkan temuan bahwa empat indikator

877
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

3. Kualitas Layanan Dan Biaya Pendi- 2. Dengan semangat kerja peneliti sebagai
dikan Berpengaruh Secara Simultan calon Magister Universitas Tujuh Belas
Signifikan Terhadap Keputusan Konsu- Agustus 1945, diharapkan sebagai
men. pembaca atau subyek penelitian yang
4. Fasilitas Pendidikan Berpengaruh selanjutnya, dapat memberikan hasil
Terhadap Keputusan Konsumen. penelitian dan juga tingkat kekuratan
Fasilitas pendidikan berpengaruh signifikansi yang lebih baik, karena
sebesar 0.214 dan memiliki tStatistic > peneliti sadar masih banyak keku-
t
Kristis (3.883 > 1.96) yang artinya rangan yang tidak bisa dilengkapi demi
fasilitas pendidikan berpengaruh kesempurnaan penelitian ini sehingga
signifikan terhadap brand image. peneliti selanjutya dapat menyempur-
Fasilitas Pendidikan berpengaruh signi- nakan penelitian ini di waktu yang akan
fikan terhadap brand image karena datang.
penelitian ini mendapatkan temuan 3. Diharapkan agar peneliti selanjutnya
bahwa satu indikator pembentuk dapat menambah variabel penelitian
variabel Fasilitas Pendidikan yaitu lainnya yang menjadi faktor pendorong
indikator kelengkapan fasilitas diberi- bagi keputusan konsumen demi me-
kan penilaian yang tinggi oleh para lengkapi penelitian ini.
responden.
DAFTAR PUSTAKA
Saran Aedi, N., 2014. Pengawasan Pendidikan:
Tinjauan, Teori dan Praktik. Jakarta:
Saran yang disampaikan oleh peneliti Rajawali Pers.
sebagai berikut:
Anonim, 2012. Standar Pembiayaan Pendidikan.
1. Universitas Kristen Artha Wacana Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
kupang harus bisa mempertahankan
Anna Fediana, 2012. Pengaruh Citra Merek
fasilitas pendidikan yang sudah baik dan Terhadap Loyalitas Konusmen Pengguna
lebih meningkatkan fasilitas pendidikan Blackberry. Samarinda : Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Samarinda.
yang ada, baik itu di ruangan kelas
maupun diluar kelas karena fasilitas Anwar, M. I., 2013. Administrasi Pendidikan dan
Manajemen Biaya Pendidikan. Jakarta:
pendidikan yang memadai memberikan Rajawali Pers.
kenyaman dan menumbuhkan semangat
Arafah, W. (2004). Analisis Kualitas Pelayanan
belajar mahasiswa. Rumah Sakit Terhadap Image (Studi Pada
Rumah Sakit Pemerintah “X” Di Jakarta

878
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

Selatan). Metode Riset Bisnis dan Matin, 2014. Manajemen Pembiayaan


Manajemen. Volume 4. No.1.April: 55-75. Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: Rajawali Pers.
Based On Sumarwan, U., Achmad Fachrodji.,
Adman Nursal., Arissetyanto Nugroho., Mulyono. 2010. Konsep Pembiayaan Pendidi-
Erry Ricardo Nurzal., Ign Anung Setiadi., kan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Suharyono., Zeffry Alamsyah. 2010.
Pemasaran Strategik: Persfektif Value- Supriadi Dedi, Prof. Dr. 2004. Satuan Biaya
Based Marketing Dan Pengukuran Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung:
Kinerja.(Strategic Marketing: Value Based Pt Remaja Rosdakarya.
And Performance Measurement
Perspectives) Bogor, Ipb Press. Peter, J. Paul Dan Jerry C. Olson. 2000.
Consumer Behavior. Perilaku Konsumen
Engkoswara dan Komariah, A., 2011. dan Strategi Pemasaran. Jilid 2. Edisi 4.
Administrasi Pendidikan. Bandung: Diterjemahkan Oleh: Damos Sihombing.
Alfabeta. Jakarta: Erlangga.

Enoch, Jusuf Prof.Dr. M. A. 1995. Dasar- Peraturan Pemerintah Ri No. 19 Tahun 2005
Dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Bumi Aksara. Jakarta.
Fattah, Nanang, Dr, 2004. Ekonomi &
Pembiayaan Pendidikan, Bandung: Pt Peraturan Mendiknas Ri Nomor 24 Tahun 2007
Remaja Rosdkarya. Standar Sarana dan Prasaran.

Http://Www.Pendidikanekonomi.Com/2012/11/ Sagala, S., 2011. Manajemen Stratejik Dalam


Pengertian-Brand-Image.Html Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Keller, Kevin Lane. 2008. Strategic Brand
Management: Building, Measuring, and Suharsaputra, U., 2010. Administrasi Pendi-
Managing Brand Equity 3rd Edition. Upper dikan. Bandung: Refika Aditama.
Saddle River: Pearson Education, Inc.
Sukmadinata, N. S., 2012. Metode Penelitian
Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2009. Pendi-dikan. Bandung: Pt. Remaja Rosda-
Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Ke 13. karya.
Diterjemahkan Oleh Bob Sabran. Jakarta:
Erlangga. Supriadi Dedi, Prof. Dr. 2004. Satuan Biaya
Pendidikan Dasar Dan Menengah. Bandung:
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Di Pt Remaja Rosdakarya.
Indonesia: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. Salemba Tjiptono, 2001. Strategi Pemasaran. Edisi
Empat. Jakarta. Pertama. Andi Ofset.Yogyakarta.

Kotler, Philip. 2003 Marketing Management 11th Tjiptono, 2007. Strategi Pemasaran. Edisi
Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Pertama. Andi Ofset. Yogyakarta.

Maisah, 2013. Manajemen Pendidikan. Ciputat: Tjiptono, F. 2009. Service Marketing: Esensi &
Referencsi. Aplikasi. Penerbit: Marknesis. Yogyakarta.

879
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 869 – 880 Volume 4, Nomor 1, Maret 2019

Tor Wallin Andreassen, Bodil Lindestead. 1998. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Customer Loyalty and Complex Sevices: The Pendidikan Nasional–Referensi
Impact Of Corporate Image On Quality, Ham". Referensi.Elsam.Or.Id (Dalam
Customer Satisfaction And Loyalty For Bahasa Inggris). Diakses Tanggal 2017-11-
Customers With Varying Degrees Of Service 15.
Expertise. International Journal of Service
Industry Management. Vol. 9 Iss: 1 Pp. 7-23. Winardi. 2010. Kepemimpinan Dan Manajemen.
Pt Rineka Cipta. Jakarta.

880

You might also like