Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

CASE REPORT

Intisari Sains Medis 2021, Volume 12, Number 1: 379-384


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Penatalaksanaan liken amiloidosis dengan


desoksimetason dan asam salisilat topikal:
laporan kasus
Published by Intisari Sains Medis
Harry Gunawan1*, Flora Anisah Rakhmawati2

ABSTRACT
Background: Cutaneous amyloidosis is characterized by melanophages. The patient was treated with topical
by the deposition of amyloid material in the dermis therapy of 0.25% desoximetasone and 3% salicylic acid
or epidermis, usually limited to the dermal papillae and was educated to avoid friction on the lesions. The
in local cutaneous amyloidosis. Dermal involvement patient admitted that the itchiness was reduced, but
could lead to skin thickening with a waxy surface. The the lesion did not improve.
prevalence of cutaneous amyloidosis is relatively rare, Result: Based on the patient’s age and sex, she
only 0.2 – 0.3 % and is more common in individuals belonged to a less common group affected by lichen
with darker skin phototype. The aim of this study is to amyloidosis. Phototype skin IV was the risk factor
report a case of lichen amyloidosis associated with its identified in this case. She denied any history of chronic
treatment using a combination of desoxymethasone friction on her skin. Lichen amyloidosis was diagnosed
and salicylic acid. based on a typical lesion found at the predilection sites
Case Report: We report a 27-year-old woman who and was confirmed with histopathological examination
came with multiple hyperpigmented papules, which with H&E staining. Topical desoximetasone and salicylic
were based on sharp-bordered brown macules with acid didn’t result in clinical improvement.
scales and lichenification that felt very itchy on both of Conclusion: The diagnosis of lichen amyloidosis was
her lower legs since 5 years ago. The same lesions also confirmed with histopathological examination. H&E
appeared on both her arms 2 years ago. She had skin staining could demonstrate amyloid deposit clearly.
phototype IV. She denied any history of chronic friction Treatment of cutaneous amyloidosis is generally
in those areas. On histopathological examination with unsatisfactory and may require a combination of
hematoxylin and eosin (H&E) staining, amorphous therapeutic modalities.
deposits were found in the papillae dermis surrounded

Keywords: amyloid deposit, hematoxylin and eosin, histopathology, hyperpigmented papule.


Cite This Article: Gunawan, H., Rakhmawati, F.A. 2021. Penatalaksanaan liken amiloidosis dengan desoksimetason
dan asam salisilat topikal: laporan kasus. Intisari Sains Medis 12(1): 379-384. DOI: 10.15562/ism.v12i1.952

ABSTRAK
Latar Belakang: Amiloidosis kutaneus merupakan berbatas tegas disertai skuama dan likenifikasi yang
1
Dokter Umum, Rumah Sakit Umum Daerah R.
Syamsudin SH, Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. deposisi material amiloid pada lapisan dermis atau terasa sangat gatal pada area kedua tungkai bawah
2
Departemen Kulit dan Kelamin, Rumah Sakit Umum epidermis, umumnya terbatas hingga papilla dermis sejak 5 tahun yang lalu. Lesi yang sama juga muncul
Daerah R. Syamsudin SH, Sukabumi, Jawa Barat, pada kasus amiloidosis kutaneus lokal. Keterlibatan pada kedua lengan sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
Indonesia. dermis dapat menyebabkan penebalan kulit dengan memiliki fototipe kulit IV. Pasien menyangkal riwayat
permukaan seperti lilin. Prevalensi amiloidosis gesekan kronis pada area tersebut. Pada pemeriksaan
*Korespondensi:
kutaneus relatif jarang yaitu hanya 0,2-0,3 % dan lebih histopatologis dengan pewarnaan hematoxylin dan
Harry Gunawan; sering terjadi pada individu dengan fototipe kulit lebih eosin (H&E), didapatkan deposit amorf di dalam papilla
Dokter Umum, Rumah Sakit Umum Daerah R. gelap. Tujuan penelitian ini untuk melaporkan kasus dermis dikelilingi melanofag. Pasien mendapatkan
Syamsudin SH, Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia; liken amiloidosis terkait dalam penatalaksanaannya terapi krim topikal desoksimetason 0,25 % dan asam
gunawan.harry93@gmail.com menggunakan kombinasi desoksimetason dan asam salisilat 3 %, serta diedukasi untuk menghindari
salisilat. gesekan pada lesi. Pasien mengaku gatal berkurang,
Laporan Kasus: Dilaporkan pasien perempuan namun tidak didapatkan perbaikan pada lesi.
Diterima: 04-02-2021
Disetujui: 21-04-2021
berusia 27 tahun memiliki papul multipel dengan Hasil: Berdasarkan usia dan jenis kelamin, pasien
Diterbitkan: 30-04-2021 hiperpigmentasi, dasar kulit makula kecoklatan termasuk kelompok yang jarang terjadi liken

Published
Open access:
by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 379-384 | doi: 10.15562/ism.v12i1.952
http://isainsmedis.id/ 379
CASE REPORT

amiloidosis. Kulit pasien tergolong dalam fototipe tidak menunjukkan perbaikan secara klinis.
IV merupakan faktor risiko pada pasien. Pasien Kesimpulan: Pewarnaan H&E dapat
menyangkal adanya riwayat gesekan kronis. Diagnosis mendemonstrasikan deposit amiloid dengan
liken amyloidosis didasarkan lesi yang khas dengan baik. Terapi amiloidosis kutaneus umumnya tidak
lokasi sesuai predileksi dan diagnosis ditegakkan memuaskan dan mungkin membutuhkan kombinasi
melalui pemeriksaan histopatologis dengan pewarnaan berbagai modalitas terapi.
H&E. Terapi desoksimetason dan asam salisilat topikal

Kata kunci: deposit amiloid, histopatologi, hematoksilin dan eosin, papul hiperpigmentas.
Sitasi Artikel ini: Gunawan, H., Rakhmawati, F.A. 2021. Penatalaksanaan liken amiloidosis dengan desoksimetason
dan asam salisilat topikal: laporan kasus. Intisari Sains Medis 12(1): 379-384. DOI: 10.15562/ism.v12i1.952

PENDAHULUAN terkait dalam penatalaksanaannya


menggunakan kombinasi desoksimetason
Amiloidosis kutaneus merupakan deposisi dan asam salisilat.
material amiloid pada lapisan dermis
atau epidermis.1–4 Istilah amiloidosis LAPORAN KASUS
diciptakan oleh Rudolf Virchow pada
tahun 1984.4 Amiloid merupakan material Pasien perempuan berusia 27 tahun,
hialin homogen ekstraselular yang bersifat dengan keluhan adanya bercak-bercak
metakromatik, dimana dapat terjadi hitam yang menimbul pada kedua tungkai
perubahan warna oleh proses pewarnaan, bawah sejak 5 tahun yang lalu. Bercak-
seperti pewarnaan merah Congo, violet bercak tersebut timbul saat pasien sedang
kristal, dan biru Alcian sodium sulfat.1 hamil berusia 3 bulan. Bercak meluas
Melalui mikroskop elektron, ultrastruktur mencapai ukuran seperti saat datang ke
deposit amiloid merupakan material rumah sakit dalam waktu sekitar 7 bulan.
protein fibrilar yang kaku, berbentuk Keluhan yang sama timbul pada kedua
linear tidak bercabang, dan teragregasi lengan sejak 2 tahun yang lalu dan meluas
dengan diameter 7,5-15 nm terakumulasi dalam waktu sekitar 3 bulan. Bercak
kehitaman tersebut menimbul kecil-kecil Gambar 1. Liken amiloidosis
pada ruang ekstraselular.1,2,4 Amiloidosis
berukuran sebesar jarum pentul dan dengan lesi khas berupa
kutaneus menurunkan kualitas hidup
dirasakan sangat gatal. Gatal dirasakan papul multipel dengan
yang diakibatkan rasa gatal dan gangguan
terus menerus sepanjang hari. Pasien hiperpigmentasi, dasar kulit
secara kosmetik.2 Amiloidosis kutaneus
menyangkal adanya riwayat keluhan makula kecoklatan berbatas
primer memiliki 3 tipe mayor yaitu
serupa sebelumnya dan riwayat pada tegas disertai skuama dan
papular/liken (35%), makular (35%), dan
keluarga. Pasien menyangkal kebiasaan likenifikasi.
campuran/bifasik (15%).1 Lesi makular
atau papular dengan tampilan seperti lilin menggunakan handuk nilon, spons, atau
sugestif untuk diagnosis amiloidosis.1 benda lain untuk membersihkan tubuh
Prevalensi amiloidosis kutaneus relatif saat mandi. Pasien hanya menggunakan
sabun mandi. Sebelum timbul bercak- ekstensor, dan cruris bilateral dari anterior
jarang yaitu hanya 0,2-0,3 %.5 Amiloidosis
bercak pada kulit, pasien menyangkal hingga posterior (Gambar 2).
kutaneus sering ditemukan di Asia
adanya riwayat gesekan yang lama pada Pada pemeriksaan histopatologis
Tenggara, Amerika Selatan, Amerika
area tersebut. Pasien merupakan suku dengan pewarnaan hematoksilin dan
Tengah, dan Timur Tengah.1-3,6 Secara
Sunda dengan warna kulit sawo matang. eosin (H&E), didapatkan hiperkeratosis,
umum, makular dan liken amiloidosis
Pasien sebelumnya sering menggunakan akantosis, dan deposit amorf berwarna
lebih sering terjadi pada individu dengan
berupa berbagai jenis obat topikal, namun merah muda di dalam papilla dermis
kulit fototipe III dan IV.2 Patogenesis
tidak ada perbaikan. dikelilingi melanofag (Gambar 3).
amiloidosis kutaneus masih belum
Pada pemeriksaan status dermatologis, Pasien diberikan terapi topikal krim
jelas. Terapi amiloidosis kutaneus juga
didapatkan papul multipel dengan desoksimetason 0,25 % dan asam salisilat 3
umumnya tidak memuaskan dan sering
hiperpigmentasi, dasar kulit makula % selama 1 bulan. Pasien diedukasi untuk
terjadi rekurensi.1,3,4,7 Modalitas terapi
kecoklatan berbatas tegas disertai menghindari garukan atau gesekan pada
sampai saat ini belum ada yang terbukti
skuama dan likenifikasi (Gambar 1). Lesi lesi. Pasien mengaku gatal berkurang,
secara jelas dapat bersifat kuratif dan efektif
ditemukan pada antebrachialis bilateral namun tidak didapatkan perbaikan pada
pada semua pasien.2 Tujuan penelitian ini
sisi ekstensor, brachialis dekstra sisi lesi.
untuk melaporkan kasus liken amiloidosis

380 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 379-384 | doi: 10.15562/ism.v12i1.952
CASE REPORT

juga diproduksi di perbatasan antara


epidermis dan dermis dengan protein
prekursor disekresikan oleh keratinosit
basal.2 Teori ini berdasarkan adanya
temuan antigen membran basalis seperti
kolagen tipe IV dan laminin dalam deposit
amiloid.2
Liken amiloidosis merupakan tipe
amiloidosis kutaneus yang paling
sering ditemukan.1,2 Manifestasi
klinis liken amiloidosis pada seorang
pasien dideskripsikan pertama kali
oleh Gutmann pada tahun 1928 dan
Freudenthal memperkenalkan istilah
liken amiloidosis pada tahun 1930.2 Liken
amiloidosis umumnya terjadi pada usia
dekade ke 5 dan 6, lebih umum ditemukan
pada laki-laki, dan pasien dengan tipe
kulit Fitzpatrick yang lebih gelap.1,11
Lesi umumnya bermanifestasi sebagai
papul hiperkeratotik berpigmentasi
berkelompok, kecil, kecoklatan, diskret,
dan tersusun seperti barisan-barisan
linear dan terasa gatal yang intens.1,2,4,9,11
Lesi dapat berevolusi menjadi plak yang
besar.1,2,4 Pada awal onset, lesi muncul
secara unilateral, namun akan berkembang
menjadi bilateral.2 Hiperpigmentasi
Gambar 2. Lesi ditemukan pada area kruris bilateral dari sisi anterior hingga posterior bersifat sekunder akibat garukan. Pada
(a-c), antebrachialis dekstra sisi ekstensor (e), dan brachialis bilateral sisi pemeriksaan histopatologis, epidermis
ekstensor (f). bersifat akantotik dan papilomatosa
dengan lapisan keratin yang padat;
hyperkeratosis, hiperpigmentasi, pada
PEMBAHASAN dalam material amiloid menunjukkan sel keratinosit basal, dan pemanjangan
proses trauma terhadap keratinosit basal rete ridges.1,3,12 Predileksi lesi umumnya
Amiloidosis kutaneus merupakan deposisi menyebabkan timbulnya deposit tersebut.3 terdapat di area anterior tungkai bawah dan
material amiloid pada lapisan dermis atau Patogenesis amiloidosis kutaneus yang lengan.1,3,4 Lokasi lain yang dapat terjadi
epidermis.1-4 Deposisi amiloid umumnya berkaitan dengan gesekan didukung oleh liken amiloidosis yaitu betis, mata kaki,
terbatas hingga papilla dermis pada kasus studi dari Kubanov yang melaporkan dorsum kaki, paha, perut, dan dada.4 Pada
amiloidosis kutaneus lokal, sedangkan terdapat kasus liken amiloidosis dengan lesi liken amiloidosis, dapat ditemukan
pada kasus amiloidosis sistemik dapat lesi tidak ditemukan di area yang tidak lesi liken simpleks kronikus. Diagnosis
melibatkan lapisan sub papilla dermis, digaruk.8 Terdapat beberapa hipotesis liken amiloidosis dapat didasarkan pada
sub-organ kulit, dan pembuluh darah.1 mengenai patogenesis liken dan manifestasi klinis yang khas.11 Pada bagian
Keterlibatan vaskular dapat menyebabkan makular amiloidosis.1 Material amiloid dalam papilla dermis yang melebar, dapat
petekie, purpura, atau ekimosis yang pada liken dan makular amiloidosis ditemukan tanda yang cukup khas yaitu
umumnya ditemukan pada daerah dada diperkirakan berasal dari keratinosit. deposisi material amfofilik yang tepat
atas atau periorbital.1 Keterlibatan dermis Studi ultrastruktural mendemonstrasikan berbatasan di bawah epidermis, seringkali
dapat menyebabkan penebalan kulit dan bentuk transisional antara keratinosit dikelilingi melanofag (makrofag yang
timbul sebagai papul, plak, atau nodul dan amiloid serta adanya reaksi positif memfagosit melanin).1,3
dengan permukaan seperti lilin atau antibodi monoklonal terhadap lapisan Studi dari Jayabhanu ditemukan
waxy.1 keratin basal. Teori fibrilar menyatakan prevalensi amiloidosis kutaneus pada
Beberapa faktor yang diperkirakan bahwa tonofilamen keratinosit mengalami 68 pasien dengan 38 pasien di antaranya
menjadi penyebab meliputi gesekan kronis degenerasi dan masuk ke dalam didiagnosis liken amiloidosis (55,88%).
(misalnya akibat penggunaan handuk dermis, diperkirakan dimodifikasi oleh Keterkaitan dengan riwayat keluarga
nilon dan spons untuk eksfoliasi kulit), histiosit dan fibroblas menjadi material hanya pada 2,94% kasus. Penggunaan
predisposisi genetik, dan infeksi Epstein- amiloid.2,9,10 Material amiloid mungkin bahan yang menyebabkan gesekan
Barr virus (EBV).1-4 Kandungan keratin

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 379-384 | doi: 10.15562/ism.v12i1.952 381
CASE REPORT

dapat mendemonstrasikan deposit amiloid


sebagai massa globular hialin dengan
struktur yang ireguler, berfisura, dan
bersifat eosinofilik.1,2,4–6 Pada amiloidosis
makular dan liken amiloidosis, deposit
amiloid terbatas pada dermis bagian atas,
terutama pada papilla dermis dan tidak
melibatkan pembuluh darah atau struktur
adneksa.2,4 Pada liken amiloidosis, deposit
amyloid dapat melebarkan papilla dermis
dan menggeser rete ridges ke lateral.2,4
Proses direct immunofluorescence (DIF)
dapat digunakan untuk mengonfirmasi
diagnosis pada kasus dimana histologi
Gambar 3. Pada pemeriksaan histopatologis (pewarnaan H&E), didapatkan klasik tidak ditemukan.3,5 DIF akan
hiperkeratosis, akantosis, dan deposit amorf (1) berwarna merah muda di mendemonstrasikan immunoglobulin
dalam papilla dermis dikelilingi melanofag (2). (IgM, IgG, dan IgA) dengan pola globular
pada amiloidosis kutaneus melalui
proses absorpsi pasif.2,3 Pemeriksaan
(friction) teridentifikasi pada 79% pasien. kasus makular amiloidosis. Predileksi liken
histopatologis pada sampel biopsi kulit
Pruritus dirasakan pada semua pasien amiloidosis ditemukan pada area pretibial
pasien ini menggunakan pewarnaan H&E
amyloidosis kutaneus. Distribusi liken (73%) dan area ekstensor lengan (33 %).
karena pewarnaan lain yang lebih spesifik,
amiloidosis didapatkan pada pretibial Material amiloid terdeteksi pada semua
khususnya merah Congo tidak tersedia
(89,47%), ekstensor lengan atas (5,26%), kasus liken amiloidosis dengan perubahan
di rumah sakit tempat pasien berobat.
dan aspek ekstensor lengan bawah epidermis seperti hiperkeratosis (100%),
Studi oleh Mehrotra mendapatkan semua
(5,26%). Sebanyak 22 dari 38 pasien parakeratosis (13,3%), akantosis (53,3%),
pasien liken amiloidosis teridentifikasi
liken amiloidosis, deposit amiloid degenerasi vakuolar sel basal (46,67%), dan
material amiloid melalui pemeriksaan
teridentifikasi melalui pemeriksaan melanin di stratum korneum (40%). Selain
histopatologis dengan pewarnaan H&E.5
histopatologis. Perubahan epidermal yang itu, ditemukan pula perubahan dermis
Pada kasus ini, pewarnaan H&E tetap
didapatkan yaitu hiperkeratosis (90,9%), seperti infiltrat perivaskular (100%) dan
dapat mendemonstrasikan deposit amiloid
akantosis (72,71%), degenerasi lapisan inkontinensia melanin (40%).10
dengan baik dan didapatkan gambaran
sel basal (18,2%), pemanjangan rete Berdasarkan usia dan jenis kelamin,
histopatologis yang sesuai dengan liken
ridges (13,63%), parakeratosis (9.,09%), pasien termasuk kelompok yang lebih
amiloidosis seperti hyperkeratosis,
dan papillomatosis (4,54%). Perubahan jarang terdiagnosis liken amiloidosis.
akantosis, deposit amiloid yang terdapat
dermal yang didapatkan adanya infiltrasi Pasien juga menyangkal adanya
di dalam papilla dermis, dan melanofag
limfohistiositik (50%), inkontinensia penggunaan benda untuk eksfoliasi kulit
di sekitar deposit amiloid. Pewarnaan
melanin (22,72%), dan peningkatan saat mandi dan riwayat gesekan kronis
H&E pada pasien ini sudah menegakkan
kolagen (18,2%).6 Studi prevalensi pada area lesi. Pasien memiliki kulit
diagnosis liken amiloidosis sehingga tidak
kutaneus amiloidosis oleh Biswas pada fototipe IV dan diketahui bahwa kulit
dilakukan pemeriksaan DIF.
100 pasien, didapatkan 48 pasien makular fototipe yang lebih tinggi berisiko lebih
Terapi amiloidosis kutaneus umumnya
amiloidosis, 22 pasien liken amiloidosis, besar. Berdasarkan manifestasi klinis,
tidak memuaskan dan sering terjadi
dan 30 pasien bifasik amiloidosis. pasien memiliki lesi liken amiloidosis yang
rekurensi.1,3,4,7 Modalitas terapi sampai
Perbandingan laki-laki dan perempuan khas dengan lokasi lesi sesuai predileksi.
saat ini belum ada yang terbukti secara
pada kasus liken amiloidosis 1:1,2. Rerata Diagnosis amiloidosis kutaneus
jelas dapat bersifat kuratif dan efektif pada
onset kasus liken amiloidosis didapatkan berdasarkan klinis dan pemeriksaan
semua pasien.2 Terapi digunakan untuk
39,36 ± 12,4 tahun. Pruritus dialami oleh histopatologis. Pemeriksaan histopatologis
menginterupsi siklus pruritus, menggaruk,
77,3% pasien liken amiloidosis, mirip dapat menggunakan pewarnaan merah
dan likenifikasi.1-3 Beberapa pilihan terapi
dengan penelitian oleh Mehrotra yang Congo, thioflavin T, merah Pagoda, kristal
medikamentosa yang dapat digunakan
mendapatkan 75% pasien.5,13 Riwayat violet, metilen violet, periodic acid Schiff
yaitu steroid topikal, steroid intralesi,
keluarga didapatkan pada 13,6% pasien. (PAS), merah Sirius, dan pewarnaan
inhibitor kalsineurin topikal, tocoretinate,
Berbeda dengan penelitian oleh Jayabhanu, Dylon sebagai reagen diagnostik.1,2,4
siklofosfamid oral dosis rendah, dan
penggunaan benda yang menyebabkan Sifat congophilia merupakan yang paling
siklosporin.1–4,14 Kortikosteroid topikal
gesekan hanya didapatkan pada 21% spesifik.4 Pewarnaan dengan merah Congo
dengan potensi kuat dapat dikombinasi
pasien kutaneus amiloidosis.13 Studi lain memberikan warna jingga-merah pada
dengan agen keratolitik seperti asam
oleh Venugopal dengan jumlah sampel pemeriksaan mikroskop cahaya dan warna
salisilat (terutama pada liken amiloidosis).2
yang lebih kecil yaitu 26 kasus yang terdiri hijau dengan dual refraksi.2,6 Pewarnaan
Terapi pruritus dengan antihistamin
dari 15 kasus liken amiloidosis dan 11 dengan hematoksilin dan eosin (H&E) juga

382 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 379-384 | doi: 10.15562/ism.v12i1.952
CASE REPORT

umumnya tidak efektif, merefleksikan Terapi dilanjutkan dengan penggunaan KONFLIK KEPENTINGAN
adanya kemungkinan ketidakterlibatan salep tacrolimus 0,1% dan hasilnya cukup
histamin dan reseptornya. Terapi alternatif signifikan.17 Resolusi pruritus terjadi Tidak terdapat konflik kepentingan dalam
pruritus meliputi capsaicin topikal 0,025% setelah 2 minggu dan penipisan plak penulisan laporan kasus ini.
yang mungkin dapat berperan dalam tampak setelah 2 bulan.17 Namun, terapi
menghambat pruritogen non-histamin.1 dengan tacrolimus 0,1% tidak memuaskan PENDANAAN
Terapi anti-pruritik alternatif lain yang pada laporan kasus oleh studi yang Laporan kasus ini tidak mendapatkan
dilaporkan dapat efektif yaitu menthol dilakukan oleh Kubanov.8 Terapi dengan dana dari pihak sponsor ataupun pihak
1%.15 Terapi topikal dengan metode oklusi metode bedah beku dengan efek destruktif lainnya.
sangat penting untuk meningkatkan terhadap jaringan kulit termasuk deposit
potensi terapi dan memberikan amiloid dilaporkan memberikan resolusi KONTRIBUSI PENULIS
perlindungan mekanik terhadap trauma.3 pruritus dan hilangnya deposit amiloid.18
Masing-masing penulis berkontribusi
Terapi non medikamentosa meliputi Namun, terapi tersebut menimbulkan
sama dalam penulisan laporan kasus ini.
dermabrasi; fototerapi dengan narrowband hipopigmentasi pasca inflamasi yang
ultraviolet B (NB-UVB) atau kombinasi cukup signifikan.18
psoralen dengan ultraviolet A (PUVA) Terapi pada pasien ini menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
dan asitretin; carbon dioxide resurfacing kortikosteroid topikal potensi tinggi (krim 1. Gorevic PD, Phelps RG. Amiloidosis. In:
Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. United States:
surgical laser; neodymium-doped yttrium- desoksimetason 0,25 %) dikombinasikan
McGraw-Hill Education; 2019. p. 2258–72.
aluminum-garnet laser; and pulsed-dye dengan agen keratolitik (asam salisilat 3 %). 2. Groves RW. Amiloidosis. In: Dermatology. 4th
laser.1–4,14 Pasien juga diedukasi untuk menghindari ed. United Kingdom: Elsevier; 2018. p. 754–63.
Terdapat beberapa laporan kasus garukan atau gesekan pada lesi untuk 3. James WD, Elston DM, Berger TG. Errors in
dan penelitian terkait terapi amiloidosis memutus siklus pruritus, garukan, Metabolism. In: Andrews’ Diseases of The Skin.
11th ed. United Kingdom: Elsevier; 2011. p.
kutaneus. Pada kasus makular amiloidosis dan likenifikasi. Perbaikan lesi tidak 506–10.
yang dilaporkan studi oleh Melo, terapi didapatkan setelah 1 bulan terapi, namun 4. Sarkany RPE, Breathnach SM, Morris AAM,
dengan laser Q-switched Nd:YAG (1064- pasien merasakan pruritus berkurang. Weismann K, Flynn PD. Metabolic and
532 nm) memberikan hasil perbaikan Terapi liken amiloidosis umumnya tidak Nutritional Disorders. In: Rook’s Textbook of
Dermatology. 8th ed. United Kingdom: Wiley-
pigmentasi yang signifikan dan tidak memuaskan walaupun dengan berbagai
Blackwell; 2010. p. 59.42-59.58.
didapatkan adanya hipopigmentasi modalitas terapi. Terapi lanjutan yang 5. Mehrotra K, Dewan R, Kumar JV, Dewan A.
setelah 2 bulan.7 Studi lainnya dari Anitha dapat disarankan pada pasien ini yaitu Primary Cutaneous Amyloidosis: A Clinical,
melaporkan kasus liken amiloidosis yang dengan kombinasi terapi laser fraksional Histopathological and Immunofluorescence
diterapi dengan terapi laser fraksional ablatif 2940 nm Erbium:YAG, krim steroid Study. J Clin Diagn Res. 2017;11(8):WC01-
WC05. doi:10.7860/JCDR/2017/24273.10334.
ablatif 2940 nm Erbium:YAG, krim dan asam salisilat mengikuti laporan kasus 6. Jayabhanu AA, Bubna AK, Rangarajan S,
steroid dan asam salisilat memberikan oleh Anitha yang mendapatkan hasil terapi Veeraraghavan M, Joseph LD, Sundaram
perbaikan yang signifikan.14 Rekurensi yang cukup baik dari perbaikan klinis dan M. A clinicopathologic study of cutaneous
tidak terjadi setelah 6 bulan pasca terapi tidak didapatkan rekurensi setelah 6 bulan amyloidosis at a tertiary health care center in
South India. Pigment Int 2016;3:17-23. doi:
tanpa terapi topikal rumatan.14 Studi pasca terapi.
10.4103/2349-5847.184255.
oleh Khrisna pada 38 pasien amiloidosis 7. Melo BL, Costa IS, Goes Cde A, Tigre CA,
kutaneus yang diterapi dengan dimethyl SIMPULAN André NF. An unusual presentation of
sulfoxide (DMSO) 2 kali sehari selama 3 macular amyloidosis. An Bras Dermatol.
Liken amiloidosis merupakan bentuk 2011;86:S24-S27. doi:10.1590/s0365-
bulan mendapatkan hilangnya pruritus
amiloidosis kutaneus yang relatif jarang 05962011000700005
pada 71% kasus, hilangnya pigmentasi
terjadi, namun lebih sering ditemukan di 8. Kubanov AA, Karamova AE, Chikin VV,
pada 31,5% kasus, dan remisi total papul Znamenskaya LF, Kondrashova VV, Nefedova
negara Asia Tenggara. Liken amiloidosis
pada 50% kasus.16 Berdasarkan laporan MA. Cutaneous lichen amyloidosis within
memiliki lesi yang cukup khas, terutama scratched areas. Russian Open Medical Journal
kasus oleh Ladizinski, liken amiloidosis
di area pretibial anterior. Diagnosis 2018; 7: e0205. doi: 10.15275/rusomj.2018.0205.
diterapi dengan steroid topikal dan krim
ditegakkan melalui pemeriksaan 9. Kaltoft B, Schmidt G, Lauritzen AF,
tazarotene tidak memuaskan.11 Terapi Gimsing P. Primary localised cutaneous
histopatologis dan pewarnaan H&E masih
dengan fototerapi dengan narrow band amyloidosis--a systematic review. Dan Med J.
dapat mendemonstrasikan deposit amiloid
ultraviolet B (NB-UVB) pada pasien ini 2013;60(11):A4727.
dengan baik. Terapi liken amiloidosis 10. Venugopal SB, Muralidhar A. Primary localized
dapat menghilangkan rasa gatal namun
seringkali belum memuaskan dan mungkin cutaneous amyloidosis – A clinicopathological
tidak lesinya.11 Kasus liken amiloidosis study. Arch Med Health Sci 2019;7:38-41. doi:
membutuhkan berbagai modalitas
yang dilaporkan oleh Castanedo- 10.4103/amhs.amhs_122_18.
terapi yang dikombinasikan. Pemberian
Cazares, terapi dengan salep clobetasol 11. Ladizinski B, Lee KC. Lichen amyloidosis.
modalitas terapi desoksimetason dengan CMAJ. 2014;186(7):532. doi:10.1503/
propionate 0,05% dan injeksi intralesi
asam salisilat topikal tidak memberikan cmaj.130698.
dengan triamcinolone acetonide dengan
perbaikan pada lesi, meskipun keluhan 12. Ferringer T. Metabolic Disorders. In:
antihistamin yang bersifat sedatif hanya Dermatopathology. 3rd ed. USA: Elsevier; 2019.
gatal pada pasien dirasakan berkurang.
menyebabkan respon yang transien.17 p. 528–53.

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 379-384 | doi: 10.15562/ism.v12i1.952 383
CASE REPORT

13. Biswas P, Pal D, De A, et al. Clinicopathological pruritus in lichen amyloidosis with menthol. 18. Sezer E, Erbil AH, Köseoğlu R, Filiz N,
Study of Primary Cutaneous Amyloidosis Acta Derm Venereol. 2009;89(5):524-526. Kurumlu Z. Successful treatment of lichen
in a Tertiary Care Center of Eastern India doi:10.2340/00015555-0725. amyloidosis with cryosurgery. Gulhane Med J.
Reveals Insignificant Association with Friction, 16. Krishna A, Nath B, Dhir GG, Kumari R, 2006;48(2):112–4.
Scrubbing, and Photo-Exposure: How valid Budhiraja V, Singh K. Study on epidemiology
is the “Keratinocyte Hypothesis”?. Indian J of cutaneous amyloidosis in northern India
Dermatol. 2019;64(1):28-33. doi:10.4103/ijd. and effectiveness of dimethylsulphoxide in
IJD_149_18. cutaneous amyloidosis. Indian Dermatol
14. Anitha B, Mysore V. Lichen Amyloidosis: Novel Online J. 2012;3(3):182-186. doi:10.4103/2229-
Treatment with Fractional Ablative 2,940 nm 5178.101814.
Erbium: YAG Laser Treatment. J Cutan Aesthet 17. Castanedo-Cazares JP, Lepe V, Moncada B.
Surg. 2012;5(2):141-143. doi:10.4103/0974- Lichen amyloidosis improved by 0.1% topical
2077.99459. tacrolimus. Dermatology. 2002;205(4):420-421.
15. Frölich M, Enk A, Diepgen TL, Weisshaar doi:10.1159/000066426.
E. Successful treatment of therapy-resistant

384 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 379-384 | doi: 10.15562/ism.v12i1.952

You might also like