Professional Documents
Culture Documents
Pengelolaan Pembelajaran Kursus Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berwirausaha Lulusan Kursus Komputer Desain Grafis Di LKP Ikma Majalaya
Pengelolaan Pembelajaran Kursus Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berwirausaha Lulusan Kursus Komputer Desain Grafis Di LKP Ikma Majalaya
Abstract
The background from this research because in the era of the business and industrial world today
need human resources who competent and qualified. Today, many agencies are developing
courses in Indonesia, one of the LKP IKMA Majalaya located in the district of Majalaya. IKMA
is organizing various programs of courses, such as computer courses, accounting courses, and
tutoring. IKMA also organizes community entrepreneurship program in cooperation with the
government to reduce unemployment in the region of Majalaya. The program in the form of
computer graphic design courses. This research aims to 1) describe the management learning
courses in fostering entrepreneurship skills of graduates; 2) describe the entrepreneurship skills
of graduates after the course; 3) know the supporting factor and inhibiting factor in fostering
entrepreneurship skills of graduates. The method used is a descriptive method with qualitative
approaches and techniques of collecting data through interviews, observation, and
documentation. Subjects numbered four people consisting of one manager, one instructor and two
graduates. Based on the processing of data and research results, obtained the following results.
The First, activities of manager in management course learning to foster entrepreneurship skills
of graduates include partnership building, provision of infrastructure and capital assistance for
the graduate. The Second, emergence of entrepreneurship skills of graduates are characterized by
traits entrepreneurs, namely confidence, task-oriented and results, risk-taking, leadership,
originality and oriented to the future. Third, supporting factors consist of adequate infrastructure,
and LKP has strategic locations. Furthermore, inhibiting factor consists of a shortage of human
resources, especially instructors and prone to flooding.
A. PENDAHULUAN
Pada era dunia usaha dan dunia industri lembaga tertentu tertarik dan berminat untuk
(DUDI) saat ini, diperlukan sumber daya merekrut mereka.
manusia yang kompeten dan berkualitas serta Berdasarkan Pusat Data Statistik
dapat diandalkan oleh perusahaan/lembaga Pendidikan Kemendikbud tahun 2014 jumlah
tertentu sebagai pendorong bagi anak putus sekolah (drop out)
perusahaan/lembaga untuk mendapatkan SMK/SMU/SMA ditambah lulusan SLTP,
keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh SLTA tidak melanjutkan ke pendidikan lebih
karena itu, diperlukan sumber daya manusia tinggi tahun 2013 sebesar 2.023.222 anak.
yang memiliki nilai jual tinggi dan berkualitas Sedangkan, menurut berita resmi statistik BPS
agar perusahaan-perusahaan atau lembaga- pada tanggal 2 Januari 2015 menyatakan
bahwa penduduk miskin di Indonesia pada
1
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
September 2014 sebesar 27,73 juta jiwa atau memberikan kontribusi sebesar 44% dari total
sebesar 10,96% dari total penduduk Indonesia. penghasilan mereka kepada negara dan 40%
Begitu pula pada tanggal 5 November 2014, memberikan lapangan kerja dan 5% dari
BPS menyatakan bahwa pengangguran perusahaan-perusahaan teratas tersebut
terbuka di Indonesia pada Agustus 2014 memberikan kontribusi 72% dari jumlah total
sebesar 7,24 juta jiwa atau 5,94% dari jumlah penghasilan mereka dan 67% terhadap
angkatan kerja sebesar 121,87 juta jiwa penyediaan lapangan kerja. Oleh karena itu,
(Juknis PKH, 2015, hlm. 1). Permendikbud pemerintah Indonesia mendorong tumbuhnya
Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Pendirian kewirausahaan masyarakat melalui program
Satuan Pendidikan Nonformal Bab I pendidikan kewirausahaan dalam bentuk
Ketentuan Umum Pasal 1 butir ke empat regulasi dan implementasi di lapangan,
menyatakan bahwa Lembaga Kursus dan diantaranya melalui Instruksi Presiden Nomor
Pelatihan selanjutnya disebut LKP adalah 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan
satuan pendidikan nonformal yang Ekonomi Kreatif. Presiden Republik Indonesia
diselenggarakan bagi masyarakat yang juga telah mencanangkan Gerakan
memerlukan bekal pengetahuan, Kewirausahaan Nasional pada Februari 2011.
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap Melalui program kewirausahaan masyarakat
untuk mengembangkan diri, mengembangkan ini diharapkan mampu mengurangi angka
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau pengangguran yang menurut data BPS bulan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih Agustus 2011, jumlah penganggur terbuka
tinggi. Kursus merupakan satuan pendidikan tercatat sebanyak 7,7 juta orang (6,56%) dari
luar sekolah, dimana kursus berfungsi sebagai total angkatan kerja sekitar 117,37 juta orang.
penambah apabila masyarakat ingin Dari jumlah tersebut sebagian besar berada di
menambah pengetahuan dibidang yang sama pedesaan. Jika dilihat dari latar belakang
sehingga dengan mengikuti kursus diharapkan pendidikan para penganggur tersebut, 3,56%
masyarakat memiliki bekal pengetahuan, berpendidikan SD ke bawah, 8,37%
keterampilan, kecakapan hidup dan sikap berpendidikan SLTP, 10,66% berpendidikan
untuk mengembangkan diri, mengembangkan SMA, 10, 43% berpendidikan SMK, 7,16%
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau berpendidikan Diploma, dan 8,02%
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. berpendidikan Sarjana.
Selanjutnya, pada Pasal 1 Ayat (3) LKP IKMA Majalaya merupakan salah
menyebutkan bahwa satuan PNF adalah satu LKP yang terdapat di Kabupaten
kelompok layanan pendidikan yang Bandung tepatnya di Jalan Raya Laswi No.
menyelenggarakan program pendidikan 203 Majalaya. LKP IKMA memiliki berbagai
nonformal. program yang diselenggarakan, yaitu kursus
Dihimpun dari website Direktorat komputer, akuntansi, bahasa inggris dan
Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen bimbingan belajar. Pada kursus komputer,
PAUDNI dan Dikmas Kemendikbud tentang LKP IKMA menyediakan beberapa program,
program pendidikan kewirausahaan antara lain kursus komputer aplikasi
masyarakat, disebutkan dalam laporan perkantoran, kursus komputer desain grafis,
penelitian World Economic Forum pada tahun kursus komputer pemograman, kursus
2011 yang bertajuk “The Global komputer akuntansi, dan kursus komputer satu
Entrepreneuralship and Successful Growth tahun/setara D1. LKP IKMA telah
Strategies of Early Stage Companies”, menyelenggarakan program kewirausahaan
menunjukkan bahwa 1% dari total 380.000 masyarakat pada tahun ini melalui kursus
perusahaan top dunia di 10 negara komputer desain grafis dan telah melahirkan
2
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
lulusan yang kini membuka usaha sendiri atau keterampilan (skill) fungsional, dan
berwirausaha dibidang desain grafis. kecakapan hidup untuk
Berdasarkan penjabaran latar belakang mengembangkan diri, memperoleh
masalah diatas dapat dirumuskan masalah pekerjaan, berusaha mandiri,
penelitian ini yaitu 1) Kegiatan apa saja yang ataupun melanjutkan ke jenjang
dilakukan pengelola dalam pengelolaan pendidikan yang lebih tinggi.
pembelajaran kursus agar menumbuhkan (Triyana, 2012, hlm. 14)
kemampuan berwirausaha lulusan komputer
desain grafis di LKP IKMA Majalaya?; 2) b. Sistem Pembelajaran Kursus
Bagaimana kemampuan berwirausaha lulusan Menurut Komar (Komar, 2006,
setelah mengikuti kursus komputer desain hlm. 203-204) salah satu pengertian
grafis di LKP IKMA Majalaya?; 3) Apa saja sistem adalah sebagai suatu kesatuan
faktor pendukung dan faktor penghambat yang terdiri atas berbagai komponen
dalam menumbuhkan kemampuan yang saling berkaitan secara terpadu
berwirausaha lulusan kursus komputer desain untuk mencapai tujuan yang telah
grafis di LKP IKMA Majalaya? ditetapkan. Dengan demikian, sistem
kegiatan pendidikan pada satuan
kursus terdiri atas input, proses dan
B. KAJIAN LITERATUR output. Input satuan kursus terbagi
1. Konsep Kursus atas: input lingkungan
a. Pengertian Kursus (environmental input), input
Peraturan Menteri Pendidikan instrumen (instrumental input), input
dan Kebudayaan Republik Indonesia bahan mentah (raw input), dan input
Nomor 81 Tahun 2013 Tentang lain (other input). Di antara faktor
Pendirian Satuan Pendidikan yang merupakan input lingkungan
Nonformal Bab I Ketentuan Umum adalah keadaan alam sekitar,
Pasal 1 butir ke empat menyatakan lingkungan, keluarga, dan
bahwa Lembaga Kursus dan masyarakat, sosial ekonomi, biaya,
Pelatihan selanjutnya disebut LKP sarana dan kebiasaan/tradisi.
adalah satuan pendidikan nonformal Input instrumen satuan kursus
yang diselenggarakan bagi terdiri dari tujuan, kurikulum, tenaga
masyarakat yang memerlukan bekal kependidikan, pembiayaan, sumber
pengetahuan, keterampilan, daya dan media belajar, fasilitas dan
kecakapan hidup, dan sikap untuk kondisi pengelola program. Input
mengembangkan diri, bahan mentah terdiri atas
mengembangkan profesi, bekerja, karakteristik internal dan eksternal
usaha mandiri, dan/atau melanjutkan warga belajar. Diantaranya
pendidikan ke jenjang yang lebih menyangkut pengetahuan,
tinggi. Lembaga kursus sebagai pengalaman, keterampilan, kesiapan,
lembaga pendidikan luar sekolah motivasi, sosial ekonomi, biaya,
(PLS) yang diprakarsai, dibiayai, sarana, dan kebiasaan belajar. Input
dan diselenggarakan oleh lain merupakan faktor pendukung
masyarakat, baik secara perorangan, terhadap pengaktualisasian
kelompok maupun komunitas yang kemampuan yang telah diperoleh
melayani masyarakat dalam belajar oleh warga belajar selama
guna mendapatkan pengetahuan, pendidikan berlangsung, seperti
3
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
4
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
Tabel 1
Ciri-Ciri dan Watak/Karakter Wirausaha
5
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
6
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
7
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
8
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
9
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
10
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
11
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
12
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
13
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
14
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
15