Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KURSUS DALAM MENUMBUHKAN


KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA LULUSAN KURSUS KOMPUTER
DESAIN GRAFIS DI LKP IKMA MAJALAYA

Eneng Halimah Ariyandi, Asep Saepudin, Oong Komar


Universitas Pendidikan Indonesia
enenghalimahariyandi@upi.edu; asepsaefudin@upi.edu; oongkomar@upi.edu

Abstract
The background from this research because in the era of the business and industrial world today
need human resources who competent and qualified. Today, many agencies are developing
courses in Indonesia, one of the LKP IKMA Majalaya located in the district of Majalaya. IKMA
is organizing various programs of courses, such as computer courses, accounting courses, and
tutoring. IKMA also organizes community entrepreneurship program in cooperation with the
government to reduce unemployment in the region of Majalaya. The program in the form of
computer graphic design courses. This research aims to 1) describe the management learning
courses in fostering entrepreneurship skills of graduates; 2) describe the entrepreneurship skills
of graduates after the course; 3) know the supporting factor and inhibiting factor in fostering
entrepreneurship skills of graduates. The method used is a descriptive method with qualitative
approaches and techniques of collecting data through interviews, observation, and
documentation. Subjects numbered four people consisting of one manager, one instructor and two
graduates. Based on the processing of data and research results, obtained the following results.
The First, activities of manager in management course learning to foster entrepreneurship skills
of graduates include partnership building, provision of infrastructure and capital assistance for
the graduate. The Second, emergence of entrepreneurship skills of graduates are characterized by
traits entrepreneurs, namely confidence, task-oriented and results, risk-taking, leadership,
originality and oriented to the future. Third, supporting factors consist of adequate infrastructure,
and LKP has strategic locations. Furthermore, inhibiting factor consists of a shortage of human
resources, especially instructors and prone to flooding.

Keywords: manager courses, graphic design, entrepreneur

A. PENDAHULUAN
Pada era dunia usaha dan dunia industri lembaga tertentu tertarik dan berminat untuk
(DUDI) saat ini, diperlukan sumber daya merekrut mereka.
manusia yang kompeten dan berkualitas serta Berdasarkan Pusat Data Statistik
dapat diandalkan oleh perusahaan/lembaga Pendidikan Kemendikbud tahun 2014 jumlah
tertentu sebagai pendorong bagi anak putus sekolah (drop out)
perusahaan/lembaga untuk mendapatkan SMK/SMU/SMA ditambah lulusan SLTP,
keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh SLTA tidak melanjutkan ke pendidikan lebih
karena itu, diperlukan sumber daya manusia tinggi tahun 2013 sebesar 2.023.222 anak.
yang memiliki nilai jual tinggi dan berkualitas Sedangkan, menurut berita resmi statistik BPS
agar perusahaan-perusahaan atau lembaga- pada tanggal 2 Januari 2015 menyatakan
bahwa penduduk miskin di Indonesia pada

1
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

September 2014 sebesar 27,73 juta jiwa atau memberikan kontribusi sebesar 44% dari total
sebesar 10,96% dari total penduduk Indonesia. penghasilan mereka kepada negara dan 40%
Begitu pula pada tanggal 5 November 2014, memberikan lapangan kerja dan 5% dari
BPS menyatakan bahwa pengangguran perusahaan-perusahaan teratas tersebut
terbuka di Indonesia pada Agustus 2014 memberikan kontribusi 72% dari jumlah total
sebesar 7,24 juta jiwa atau 5,94% dari jumlah penghasilan mereka dan 67% terhadap
angkatan kerja sebesar 121,87 juta jiwa penyediaan lapangan kerja. Oleh karena itu,
(Juknis PKH, 2015, hlm. 1). Permendikbud pemerintah Indonesia mendorong tumbuhnya
Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Pendirian kewirausahaan masyarakat melalui program
Satuan Pendidikan Nonformal Bab I pendidikan kewirausahaan dalam bentuk
Ketentuan Umum Pasal 1 butir ke empat regulasi dan implementasi di lapangan,
menyatakan bahwa Lembaga Kursus dan diantaranya melalui Instruksi Presiden Nomor
Pelatihan selanjutnya disebut LKP adalah 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan
satuan pendidikan nonformal yang Ekonomi Kreatif. Presiden Republik Indonesia
diselenggarakan bagi masyarakat yang juga telah mencanangkan Gerakan
memerlukan bekal pengetahuan, Kewirausahaan Nasional pada Februari 2011.
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap Melalui program kewirausahaan masyarakat
untuk mengembangkan diri, mengembangkan ini diharapkan mampu mengurangi angka
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau pengangguran yang menurut data BPS bulan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih Agustus 2011, jumlah penganggur terbuka
tinggi. Kursus merupakan satuan pendidikan tercatat sebanyak 7,7 juta orang (6,56%) dari
luar sekolah, dimana kursus berfungsi sebagai total angkatan kerja sekitar 117,37 juta orang.
penambah apabila masyarakat ingin Dari jumlah tersebut sebagian besar berada di
menambah pengetahuan dibidang yang sama pedesaan. Jika dilihat dari latar belakang
sehingga dengan mengikuti kursus diharapkan pendidikan para penganggur tersebut, 3,56%
masyarakat memiliki bekal pengetahuan, berpendidikan SD ke bawah, 8,37%
keterampilan, kecakapan hidup dan sikap berpendidikan SLTP, 10,66% berpendidikan
untuk mengembangkan diri, mengembangkan SMA, 10, 43% berpendidikan SMK, 7,16%
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau berpendidikan Diploma, dan 8,02%
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. berpendidikan Sarjana.
Selanjutnya, pada Pasal 1 Ayat (3) LKP IKMA Majalaya merupakan salah
menyebutkan bahwa satuan PNF adalah satu LKP yang terdapat di Kabupaten
kelompok layanan pendidikan yang Bandung tepatnya di Jalan Raya Laswi No.
menyelenggarakan program pendidikan 203 Majalaya. LKP IKMA memiliki berbagai
nonformal. program yang diselenggarakan, yaitu kursus
Dihimpun dari website Direktorat komputer, akuntansi, bahasa inggris dan
Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen bimbingan belajar. Pada kursus komputer,
PAUDNI dan Dikmas Kemendikbud tentang LKP IKMA menyediakan beberapa program,
program pendidikan kewirausahaan antara lain kursus komputer aplikasi
masyarakat, disebutkan dalam laporan perkantoran, kursus komputer desain grafis,
penelitian World Economic Forum pada tahun kursus komputer pemograman, kursus
2011 yang bertajuk “The Global komputer akuntansi, dan kursus komputer satu
Entrepreneuralship and Successful Growth tahun/setara D1. LKP IKMA telah
Strategies of Early Stage Companies”, menyelenggarakan program kewirausahaan
menunjukkan bahwa 1% dari total 380.000 masyarakat pada tahun ini melalui kursus
perusahaan top dunia di 10 negara komputer desain grafis dan telah melahirkan

2
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

lulusan yang kini membuka usaha sendiri atau keterampilan (skill) fungsional, dan
berwirausaha dibidang desain grafis. kecakapan hidup untuk
Berdasarkan penjabaran latar belakang mengembangkan diri, memperoleh
masalah diatas dapat dirumuskan masalah pekerjaan, berusaha mandiri,
penelitian ini yaitu 1) Kegiatan apa saja yang ataupun melanjutkan ke jenjang
dilakukan pengelola dalam pengelolaan pendidikan yang lebih tinggi.
pembelajaran kursus agar menumbuhkan (Triyana, 2012, hlm. 14)
kemampuan berwirausaha lulusan komputer
desain grafis di LKP IKMA Majalaya?; 2) b. Sistem Pembelajaran Kursus
Bagaimana kemampuan berwirausaha lulusan Menurut Komar (Komar, 2006,
setelah mengikuti kursus komputer desain hlm. 203-204) salah satu pengertian
grafis di LKP IKMA Majalaya?; 3) Apa saja sistem adalah sebagai suatu kesatuan
faktor pendukung dan faktor penghambat yang terdiri atas berbagai komponen
dalam menumbuhkan kemampuan yang saling berkaitan secara terpadu
berwirausaha lulusan kursus komputer desain untuk mencapai tujuan yang telah
grafis di LKP IKMA Majalaya? ditetapkan. Dengan demikian, sistem
kegiatan pendidikan pada satuan
kursus terdiri atas input, proses dan
B. KAJIAN LITERATUR output. Input satuan kursus terbagi
1. Konsep Kursus atas: input lingkungan
a. Pengertian Kursus (environmental input), input
Peraturan Menteri Pendidikan instrumen (instrumental input), input
dan Kebudayaan Republik Indonesia bahan mentah (raw input), dan input
Nomor 81 Tahun 2013 Tentang lain (other input). Di antara faktor
Pendirian Satuan Pendidikan yang merupakan input lingkungan
Nonformal Bab I Ketentuan Umum adalah keadaan alam sekitar,
Pasal 1 butir ke empat menyatakan lingkungan, keluarga, dan
bahwa Lembaga Kursus dan masyarakat, sosial ekonomi, biaya,
Pelatihan selanjutnya disebut LKP sarana dan kebiasaan/tradisi.
adalah satuan pendidikan nonformal Input instrumen satuan kursus
yang diselenggarakan bagi terdiri dari tujuan, kurikulum, tenaga
masyarakat yang memerlukan bekal kependidikan, pembiayaan, sumber
pengetahuan, keterampilan, daya dan media belajar, fasilitas dan
kecakapan hidup, dan sikap untuk kondisi pengelola program. Input
mengembangkan diri, bahan mentah terdiri atas
mengembangkan profesi, bekerja, karakteristik internal dan eksternal
usaha mandiri, dan/atau melanjutkan warga belajar. Diantaranya
pendidikan ke jenjang yang lebih menyangkut pengetahuan,
tinggi. Lembaga kursus sebagai pengalaman, keterampilan, kesiapan,
lembaga pendidikan luar sekolah motivasi, sosial ekonomi, biaya,
(PLS) yang diprakarsai, dibiayai, sarana, dan kebiasaan belajar. Input
dan diselenggarakan oleh lain merupakan faktor pendukung
masyarakat, baik secara perorangan, terhadap pengaktualisasian
kelompok maupun komunitas yang kemampuan yang telah diperoleh
melayani masyarakat dalam belajar oleh warga belajar selama
guna mendapatkan pengetahuan, pendidikan berlangsung, seperti

3
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

lapangan pekerjaan, permodalan, dan inovasi dalam memecahkan


pemasaran, fasilitas informasi, persoalan dan menemukan peluang
kursus lanjutan, dan ikatan lulusan. untuk memperbaiki kehidupan
Proses (troughput) yang terjadi di (usaha). (Kasmir, 2006, hlm. 16-17)
dalam satuan kursus merupakan
fungsi dari peran serta dan b. Tujuan dan Manfaat
bekerjanya faktor input (input Kewirausahaan
lingkungan, instrumen, bahan Tujuan menjadi seorang
mentah dan input lain). Selama wirausahawan salah satunya
proses berlangsung, bagi input bahan memperoleh keuntungan yang
mentah akan terjadi pengentasan sebesar-besarnya dari ide/produk
dalam bentuk pembelajaran, yang diciptakan sehingga mampu
bimbingan, latihan dan interaksi meningkatkan taraf hidupnya.
lainnya yang memungkinkan Adapun tujuan kewirausahaan
terwujudnya perubahan pada (Rahmawati, 2013), antara lain: 1)
pengetahuan, sikap, keterampilan meningkatkan jumlah para
dan kebiasaan warga belajar. Output wirausaha yang berkualitas, 2)
satuan kursus berkenaan dengan mewujudkan kemampuan dan
produk dan dampak. Produk kemantapan para wirausaha untuk
berhubungan dengan segala hal yang menghasilkan kemajuan dan
dihasilkan oleh kursus baik kesejahteraan masyarakat, 3)
berkualitas maupun kuantitasnya membudayakan semangat sikap,
serta barang dan jasa. Adapun perilaku, dan kemampuan
dampak (outcome) berhubungan kewirausahaan di kalangan
dengan konsekuensi ikatan yang masyarakat yang mampu, handal,
melekat pada warga belajar setelah dan unggul, dan 4)
mengikuti pendidikan, seperti menumbuhkembangkan kesadaran
perubahan taraf hidup, dan orientasi kewirausahaan yang
penyebarluasan bahan belajar, serta tangguh dan kuat terhadap
peningkatan partisipasi sosial dalam masyarakat.
pembangunan.
c. Ciri-Ciri Wirausaha
2. Konsep Kewirausahaan Menurut Meredith (2005) (dalam
a. Pengertian Kewirausahaan Bayu, 2010, hlm. 50-51), seorang
Secara sederhana arti wirausaha haruslah seorang yang
wirausahawan (enterpreneur) adalah mampu melihat ke depan, berpikir
orang yang berjiwa berani dengan penuh perhitungan, mencari
mengambil risiko untuk membuka pilihan dari berbagai alternatif
usaha dalam berbagai kesempatan. masalah dan pemecahannya. Untuk
Peter F. Drucker mengatakan bahwa menjadi seorang wirausaha tersebut
kewirasuahaan merupakan seseorang harus memiliki karakter
kemampuan dalam menciptakan sebagaimana terlihat dalam Tabel 1.
sesuatu yang baru dan berbeda.
Sementara itu, Zimmerer
mengartikan kewirausahaan sebagai
suatu proses penerapan kreativitas

4
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Tabel 1
Ciri-Ciri dan Watak/Karakter Wirausaha

Sumber: (Bayu, 2010, hlm. 50-51)

3. Pengelolaan Pembelajaran Kursus Kartasasmita (1996) (dalam


a. Kemitraan Banowati, 2014, hlm. 33) dalam
Jaringan kemitraan (Kamil, upaya mengembangkan dunia usaha,
2010, hlm. 166) adalah suatu strategi terdapat beberapa bentuk kemitraan
bisnis yang dilakukan oleh dua pihak yang dapat dikembangkan antara
atau lebih dalam jangka waktu lain: 1) kemitraan antar skala usaha,
tertentu untuk meraih keuntungan 2) kemitraan usaha antar daerah tau
bersama dengan prinsip saling antar kawasan, 3) kemitraan usaha
membutuhkan dan membesarkan. antar sektor, dan 4) kemitraan dalam
Keberhasilan kemitraan sangat pengembangan sumber daya
ditentukan oleh adanya kepatuhan di manusia (SDM) dan iptek.
antara yang bermitra dalam
menjalankan etika bisnis. Menurut b. Kelengkapan Sarana dan
Kartasasmita (1996) (dalam Prasarana
Banowati, 2014, hlm. 31) kemitraan Administrasi sarana dan
terutama dalam dunia usaha adalah prasarana pendidikan merupakan
hubungan antar pelakunya yang seluruh proses kegiatan yang
didasarkan pada ikatan usaha yang direncanakan dan diusahakan secara
saling menguntungkan dalam sengaja dan sungguhsungguhserta
hubungan kerja strategis, yang pembinaan secara kontinu terhadap
hasilnya bukanlah suatu zero-sum benda-benda pendidikan, agar
game, tetapi positive-sumgame atau senantiasa siap-pakai (ready for use)
win-win situation. Menurut dalam proses belajar mengajar

5
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

sehingga proses belajar mengajar modal utama yang disertai


semakin efektif dan efisien guna pengetahuan, kemampuan,
membantu tercapainya komitmen, dan tanggung
tujuan pendidikan yang telah jawab sebagai modal
ditetapkan. (Gunawan, 2002, hlm. tambahan. Ide merupakan
114) Secara otimologis (arti kata) modal utama yang akan
(Daryanto, 2008, hlm. 51) prasarana membentuk modal lainnya.
berarti alat tidak langsung untuk 2) Modal Sosial dan Moral.
mencapai tujuan. Dalam pendidikan, Modal sosial dan moral
misalnya lokasi atau tempat, diwujudkan dalam bentuk
bangunan sekolah, lapangan kejujuran dan kepercayaan,
olahraga, uang dan sebagainya. sehingga dapat membentuk
Sedangkan, sarana seperti alat sebuah kerjasama. Seorang
langsung untuk mencapai tujuan wirausaha yang baik
pendidikan misalnya ruang kelas, biasanya memiliki etika
buku, perpustakaan, laboratorium wirausaha seperti: (a)
dan sebagainya. Sedangkan, menurut kejujuran; (b) memiliki
Keputusan Menteri P dan K No. integritas; (c) menepati janji;
079/1975, sarana pendidikan terdiri (d) kesetiaan; (e) kewajaran;
dari 3 kelompok besar, yaitu: 1) (f) suka membantu orang
bangunan dan perabot sekolah, 2) lain; (g) menghormati orang
alat pelajaran yang terdiri dari lain; (h) warga negara yang
pembukuan dan alat-alat peraga serta baik dan taat hukum; (i)
laboratorium, dan 3) media mengejar keunggulan; dan (j)
pendidikan yang dapat bertanggung jawab. Dalam
dikelompokkan menjadi audiovisual konteks ekonomi maupun
yang menggunakan alat penampil sosial, kejujuran, integritas,
dan media yang tidak menggunakan dan ketepatan janji
alat penampil. merupakan modal sosial
yang dapat menumbuhkan
c. Modal dan Strategi kepercayaan dari waktu ke
Kewirausahaan waktu.
Dalam kewirausahaan, modal 3) Modal Mental. Modal mental
tidak selalu identik dengan modal adalah kesiapan mental
yang berwujud (tangible) seperti berdasarkan landasan agama,
uang dan barang, tetapi juga modal diwujudkan dalam bentuk
yang tidak berwujud (intangible) keberanian.
seperti modal intelektual, modal 4) Modal Material. Modal
sosial, modal moral, dan modal material adalah modal dalam
mental yang dilandasi agama. Secara bentuk uang atau barang.
garis besar, modal kewiraushaan Modal ini terbentuk apabila
dapat dibagi ke dalam empat jenis seseorang memilikijenis-
(Riswari, 2014), yaitu: jenis modal di atas.
1) Modal Intelektual. Modal
intelektual dapat diwujudkan Dalam konsep strategi
dalam bentuk ide-ide sebagai pemasaran terdapat istilah bauran

6
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

pemasaran (marketing mix) yang Majalaya yang kini berwirausaha. Karena


dikenal dengan 4P, yaitu barang dan lulusan tersebut merupakan responden yang
jasa (product), harga (price), tempat homogen atau sama berdasarkan kursus
(place), dan promosi (promotion). yang diikuti dan juga berwirausaha, maka
Dalam kewirausahaan, 4P tersebut peneliti bermaksud mengambil dua orang
ditambahkan satu P, yaitu probe lulusan kursus komputer desain grafis yang
(penelitian dan pengembangan) berwirausaha. Kemudian, peneliti memilih
sehingga menjadi 5P. Dalam riset partisipan berdasarkan beberapa
pemasaran, probe selalu pertimbangan antara lain partisipan terlibat
ditambahkan di awal sehingga urutan secara langsung dalam penyelenggaraan
bauran pemasaran menjadi: a) probe kursus, mengetahui dan memahami tugas
(penelitian dan pengembangan); b) dan fungsi dalam penyelenggaraan kursus
product (barang dan jasa); c) price dan partisipan tersebut yang dianggap paling
(harga); d) place (tempat); dan e) tahu tentang apa yang peneliti teliti yaitu
promotion (promosi). Penelitian dan pengelola dan instruktur kursus komputer
pengembangan dalam desain grafis di LKP IKMA Majalaya.
kewirausahaan merupakan strategi Tempat penelitian yang akan
utama karena memiliki keterkaitan dilaksanakan oleh peneliti, yaitu di LKP
dengan kreativitas dan inovasi. Di IKMA Majalaya yang bertempat di Jalan
dalamnya tercakup penelitian daan Raya Laswi No. 203 Majalaya. Peneliti
pengembangan produk, harga, memilih tempat penelitian tersebut karena
tempat, dan promosi. Wirausaha LKP IKMA Majalaya menyelenggarakan
berkembang dan berhasil karena kursus komputer yang dibagi lagi menjadi
memiliki kemampuan penelitian dan kursus komputer aplikasi perkantoran,
pengembangan yang memadai desain grafis, pemograman, komputer
sehingga tercipta barang-barang akuntansi, dan kursus komputer 1 tahun
yang bernilai dan unggul di pasar. (D1). Kursus yang akan menjadi fokus
(Riswari, 2014) penelitian peneliti ialah kursus komputer
desain grafis dan telah menjalin kerjasama
C. METODOLOGI PENELITIAN dengan berbagai pihak, baik pemerintah
maupun swasta, seperti LKP IKMA
Metode yang digunakan pada penelitian Majalaya telah menyelenggarakan program
ini adalah metode deskriptif dengan kursus komputer desain grafis bagi
menggunakan pendekatan kualitatif. Desain masyarakat kurang mampu melalui PKM
penelitian ini, terdiri dari tahap pra- (Program Kewirausahaan Masyarakat)
lapangan, pelaksanaan dan pelaporan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
Penentuan sumber data pada orang yang peneliti, yaitu wawancara, observasi, studi
diwawancarai dilakukan secara purposive, dokumentasi dan triangulasi data. Analisis
yaitu dipilih dengan pertimbangan dan data yang dilakukan oleh peneliti, yaitu
tujuan tertentu. Purposive sampling adalah reduksi data (data reduction), penyajian data
teknik pengambilan sampel sumber data (data display), dan penarikan kesimpulan
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, dan verifikasi (conclusion
2015, hlm. 218-219). Sumber utama untuk drawing/verifying).
memberikan informasi yang diperlukan
peneliti, yaitu berjumlah sepuluh orang.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sepuluh orang tersebut merupakan lulusan
kursus komputer desain grafis di LKP IKMA

7
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

1. Kegiatan Pengelola Dalam wawancara. Evaluasi pembelajaran


Pengelolaan Pembelajaran Kursus dilaksanakan pada akhir kursus.
Agar Menumbuhkan Kemampuan Hasil pembelajaran yang diperoleh
Berwirausaha Lulusan Kursus peserta memuaskan dan mampu
Komputer Desain Grafis Di LKP mengoperasikan aplikasi desain
IKMA Majalaya grafis, seperti Corel Draw dan
Segi perencanaan yang dilakukan Photoshop. Namun, tidak ada
pengelola kursus sangat kegiatan tindak lanjut dari hasil
memperhatikan hal-hal penting evaluasi pembelajaran yang
dalam merencanakan dan dilaksanakan. Selanjutnya, evaluasi
menetapkan program kursus yang penyelenggaraan program kursus
akan dilaksanakan, seperti adanya komputer desain grafis LKP IKMA
identifikasi kebutuhan kursus, dilaksanakan setiap sebulan sekali.
merumuskan tujuan, perizinan Aspek yang dievaluasi mulai dari
pendirian lembaga, kelengkapan siswa, tenaga pengajar, kurikulum,
administrasi, sumber belajar, sumber staff maupun program kursusnya itu
dana, kualifikasi lulusan, sendiri. Teknik evaluasi yang
penyebarluasan informasi, digunakan, yaitu dengan pertemuan
kemitraan, dan pengadaan fasilitas. sebulan sekali dengan staff di LKP
Segi pelaksanaan, dapat disimpulkan IKMA membahas kekurangan dan
bahwa pengelola kursus terlihat kelebihan dari masing-masing aspek,
selalu menyesuaikan kurikulum yang maupun dari sarana prasarana dan
ada dengan metoda pengajaran yang layanan yang diberikan.
disesuaikan dengan kebutuhan Hal di atas merupakan sebuah
lulusan serta perkembangan iptek. sistem, dimana sistem tersebut
Penampilan instruktur pun merupakan suatu kesatuan yang
diperhatikan oleh pengelola, mulai saling berkaitan guna mencapai
dari kesiapan instruktur sebelum tujuan yang telah ditetapkan. Oong
melakukan proses pembelajaran di Komar (Komar, 2006, hlm. 203-204)
kelas, hal-hal yang harus menyebutkan bahwa sistem adalah
dipersiapkan oleh instruktur sebelum sebagai suatu kesatuan yang terdiri
mengajar, dan kompetensi instruktur atas berbagai komponen yang saling
dalam mengajar mulai dari cara berkaitan secara terpadu untuk
berpakaian, cara mengajar, mencapai tujuan yang telah
menguasai materi pembelajaran, dan ditetapkan. Dengan demikian, sistem
bahasa yang digunakan ketika kegiatan pendidikan pada satuan
mengajar.Pada tahap evaluasi, dapat kursus terdiri atas input, proses dan
disimpulkan bahwa proses evaluasi output.
yang dilaksanakan di LKP IKMA, Adapun kegiatan lain yang
yaitu penilaian terhadap proses khusus dilakukan oleh pengelola
pembelajaran dan pelaksanaan kursus dalam pengelolaan
program. Aspek pembelajaran yang pembelajaran agar menumbuhkan
dievaluasi, meliputi pengetahuan, kemampuan berwirausaha lulusan,
sikap dan keterampilan peserta. diantaranya:
Evaluasi pembelajaran dilakukan a. Kemitraan
melalui cara praktek langsung dan

8
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Pengelola telah menjalin dalam bentuk kemitraan dalam


kerjasama dengan berbagai pengembangan sumber daya
pihak, baik swasta maupun manusia (SDM) dan iptek, yaitu
pemerintah. Tentunya kerjasama pelaksanaan pelatihan sumber
tersebut dapat menguntungkan daya manusia dan bantuan
satu sama lain, baik untuk teknologi bagi mitra yang dapat
lembaga maupun pihak yang meningkatkan efektivitas dan
bermitra. Hal ini sesuai dengan keuntungan yang akan diperoleh
yang dikemukakan oleh Mustofa dari kerjasama kemitraan.
Kamil bahwa jaringan kemitraan
(Kamil, 2010, hlm. 166) adalah b. Kelengkapan Sarana dan
suatu strategi bisnis yang Prasarana
dilakukan oleh dua pihak atau Berdasarkan hasil
lebih dalam jangka waktu wawancara yang telah dilakukan
tertentu untuk meraih kepada informan maka dapat
keuntungan bersama dengan disimpulkan bahwa pengelola
prinsip saling membutuhkan dan kursus selalu berusaha
membesarkan. Sedangkan, memfasilitasi kebutuhan peserta
menurut Kartasasmita (1996) kursus mulai dari pengadaan
(dalam Banowati, 2014, hlm. 31) sarana dan prasarana yang
kemitraan terutama dalam dunia memadai, sampai dengan
usaha adalah hubungan antar menyiapkan instruktur yang
pelakunya yang didasarkan pada kompeten dalam rangka
ikatan usaha yang saling menunjang pembelajaran dan
menguntungkan dalam hubungan peningkatan pengetahuan serta
kerja strategis, yang hasilnya keterampilan peserta sehingga
bukanlah suatu zero-sum game, peserta terfasilitasi dan terlayani
tetapi positive-sumgame atau dengan baik. Penggunaan media
win-win situation. pembelajaran pun dapat
Bentuk kerjasama yang membantu peserta kursus dalam
dijalin LKP IKMA dengan pihak mepelajari materi kursus, seperti
swasta berupa penyebarluasan penggunaan modul
informasi terkait lowongan pembelajaran dan akses internet.
pekerjaan, dan MOU yang tidak Hal ini sesuai yang dikemukakan
mengikat. Sedangkan kerjasama oleh Daryanto (Daryanto, 2008,
yang dijalin LKP IKMA dengan hlm. 51) prasarana berarti alat
pihak pemerintah berupa tidak langsung untuk mencapai
program kursus singkat untuk tujuan. Dalam pendidikan,
masyarakat kurang mampu misalnya lokasi atau tempat,
dalam rangka pemberian skill bangunan sekolah, lapangan
guna masyarakat menciptakan olahraga, uang dan sebagainya.
lapangan pekerjaan sendiri, Sedangkan, sarana seperti alat
IKMA hanya sebagai fasilitator langsung untuk mencapai tujuan
dan pembiayaan seluruhnya pendidikan misalnya ruang
berasal dari pemerintah. kelas, buku, perpustakaan,
Kemitraan tersebut termasuk ke laboratorium dan sebagainya.

9
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Sejalan dengan hal tersebut terjangkau karena disesuaikan


Gunawan menjelaskan dengan keadaan ekonomi
administrasi sarana dan masyarakat sekitar. Usaha yang
prasarana pendidikan merupakan dijalankan lulusan bertempat di
seluruh proses kegiatan yang rumah mereka masingmasing.
direncanakan dan diusahakan Promosi yang ditawarkan oleh
secara sengaja dan sungguh- lulusan dilakukan melalui media
sungguh serta pembinaan secara sosial, menawarkan secara
kontinu terhadap benda-benda langsung kepada masyarakat dan
pendidikan, agar senantiasa siap- memasang spanduk. Lulusan
pakai (ready for use) dalam pun tak segan untuk memberikan
proses belajar mengajar sehingga potongan harga kepada
proses belajar mengajar semakin masyarakat sebagai media
efektif dan efisien guna promosi khusunya untuk
membantu tercapainya tujuan masyarakat yang ingin menjadi
pendidikan yang telah mitra kerja (reseller).
ditetapkan. (Gunawan, 2002,
hlm. 114) 2. Kemampuan Berwirausaha
Lulusan Setelah Mengikuti
c. Modal dan Strategi Kursus Komputer Desain Grafis
Kewirausahaan DI LKP IKMA Majalaya
Modal yang digunakan oleh a. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
lulusan dalam berwirausaha Kognitif adalah ranah yang
terdiri dari ilmu yang diperoleh menekankan pada perubahan
selama kursus tentang desain pengetahuan seseorang. Terdapat
grafis, bantuan modal berupa tiga tahapan yang ditekankan dalam
peralatan desain seperti peralatan penelitian ini, yaitu mengenai
sablon, satu set komputer, dan pengetahuan, pemahaman, dan
printer. Dalam kewirausahaan, penerapan. Lulusan mampu
modal tidak selalu identik dengan memahami langkah-langkah dalam
modal yang berwujud (tangible) mengoperasikan aplikasi komputer
seperti uang dan barang, tetapi seperti Corel Draw dan Photoshop.
juga modal yang tidak berwujud Pengetahuan yang lulusan peroleh
(intangible) seperti modal setelah mengikuti kursus diterapkan
intelektual, modal sosial, modal melalui berwirausaha dibidang
moral, dan modal mental yang desain grafis, diantaranya desain
dilandasi agama (Riswari, 2014). mug, spanduk dan kaos.
Lulusan melakukan
penelitian dan pengembangan b. Aspek Afektif (Sikap)
produk yang akan dipasarkan Afektif adalah ranah yang
melalui mengaplikasikan ilmu menekankan pada perubahan sikap
desain grafis yang telah diperoleh dan pola pikir lulusan. Terdapat tiga
dan dikembangkan dengan tahapan yang ditekankan dalam
menciptakan produk desain penelitian ini, yaitu mengenai
seperti mug, kaos, spanduk, dan perubahan sikap yang dapat diterima
lain sebagainya. Harganya pun lulusan, sikap dalam merespon

10
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

instruktur dan menanggapi. Aspek sehingga mereka mempunyai


afektif lulusan menunjukkan bahwa pendapatan sendiri dan dapat
lulusan mengalami perubahan sikap, meningkatkan taraf hidup mereka.
seperti lebih percaya diri akan Menurut Meredith (2005) (Bayu,
kemampuan yang dimiliki, memiliki 2010, hlm. 50-51), seorang
sopan santun, bersikap baik selama wirausaha haruslah seorang yang
mengikuti kursus, mampu membantu mampu melihat ke depan, berpikir
teman sekelas apabila mengalami dengan penuh perhitungan, mencari
kesulitan dalam memahami materi, pilihan dari berbagai alternatif
berperan aktif ketika kegiatan diskusi masalah dan pemecahannya. Untuk
berlangsung, dan kegiatan kursus menjadi seorang wirausaha tersebut
yang diikuti oleh lulusan seseorang harus memiliki karakter
memberikan banyak manfaat untuk sebagai berikut:
dirinya. 1) Percaya diri. Lulusan
menunjukkan percaya diri
c. Aspek Psikomotor akan kemampuan yang
(Keterampilan) dimiliki setelah mengikuti
Psikomotor merupakan ranah kursus. Hal ini diperoleh dari
yang menekankan pada keterampilan hasil penelitian bahwa lulusan
lulusan. Aspek psikomotor lulusan dapat menjelaskan bagaimana
menunjukkan bahwa lulusan langkah-langkah dalam
memahami tentang ilmu desain membuat sebuah desain
grafis, mengoperasikan aplikasi grafis, konsisten dengan
pengolah gambar vektor dan gambar usaha yang dijalankan karena
butmap seperti Corel Draw dan lulusan menjalankan usaha
Photoshop. Keterampilan yang secara sungguhsungguh dan
dikuasai oleh lulusan setelah usaha yang dijalankan sesuai
mengikuti kursus komputer desain dengan kemampuan yang
grafis diantaranya membuat desain dimilki setelah mengikuti
untuk mug, kaos, spanduk, dan kursus, yaitu desain grafis.
stiker. Kemudian, usaha yang
dijalankan oleh lulusan tidak
d. Kemampuan Berwirausaha tergantung dengan orang lain
Kemampuan Berwirausaha karena usaha yang dijalankan
Kewiraushaan yang sudah berjalan merupakan usaha sendiri dan
yang dibentuk oleh lulusan IKMA dijalankan secara mandiri,
berupa usaha dalam bidang tidak tergantung dengan orang
percetakan, seperti cetak desain mug, lain.
spanduk, dan kaos. Mereka 2) Berorientasi tugas dan hasil.
membentuk usaha sendiri setelah Hal ini diperoleh dari hasil
mengikuti kursus komputer desain penelitian bahwa setelah
grafis di LKP IKMA. Dengan mengikuti kursus, peserta
pengetahuan dan keterampilan yang membutuhkan keterampilan
diperoleh selama mengikuti kursus, lain agar dapat meningkatkan
usaha yang mereka dirikan dan mengembangkan usaha
memberikan keuntungan yang besar yang dijalankannya seperti

11
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

sablon dan fotografi. Lulusan produk dengan cara santun


tidak terlalu berorientasi pada dan lemah lembut supaya
laba atau hasil yang tinggi calon konsumen tertarik.
karena usaha yang dijalankan Lulusan siap menanggapi
masih tergantung pada ada saran dan kritik dan menerima
tidaknya pesanan dari dengan postif karena kritik
konsumen, namun cukup dan saran menjadi perbaikan
untuk memenuhi kebutuhan untuk kedepannya agar lebih
seharihari lulusan. Lulusan baik lagi.
sabar dan tabah dalam 5) Keorisinilan. Lulusan
menjalankan usahanya, mengikuti perkembangan
memiliki tekad yang kuat, zaman dan tren yang sedang
energik dan bekerja keras ramai saat ini dalam
dalam menjalankan usahanya. memperbaharui produknya.
Cara yang dilakukan oleh Lulusan melakukan inovasi
lulusan dalam memajukan yang disesuaikan dengan
usahanya, yaitu melalui perkembangan zaman dan
promosi yang dilakukan tren yang sedang ramai saat
secara langsung maupun tidak ini. Banyak sumber yang
langsung seperti door to door dijadikan referensi oleh
memberikan harga yang lulusan dalam menjalankan
rendah/diskon, dan promosi usahanya seperti melalui
melalui media sosial dan seminar, pelatihan dan
memasang spanduk. internet. Lulusan tidak serba
3) Pengambil resiko. Lulusan bisa dalam berbagai hal
berani menanggung risiko karena lulusan tidak memiliki
dalam menjalankan usahanya keterampilan memperbaiki
dengan cara memberikan komputer, sablon dan
harga di bawah harga pasar fotografi.
demi mempromosikan 6) Berorientasi ke masa depan.
produknya. Lulusan suka pada Lulusan memiliki rencana ke
tantangan karena dapat depan dalam memajukan
memperkuat mental dalam usaha yang dijalankannya
menjalankan usahanya. seperti memfasilitasi toko
Kemudian, lulusan agar lebih komplit, membuat
menciptakan inovasi yang jaringan usaha (reseller), dan
berbeda dengan yang lain mempromosikan produk
tanpa mengurangi kualutas melalui media sosial maupun
produknya. di dunia nyata.
4) Kepemimpinan. Lulusan 3. Faktor Pendukung dan Faktor
mampu menjalin jaringan Penghambat Dalam
usaha dengan menjalin Menumbuhkan Kemampuan
jaringan usaha dengan Berwirausaha Lulusan Komputer
reseller. Lulusan dapat Desain Grafis Di LKP IKMA
bergaul dengan orang lain Majalaya
melalui proses menawarkan

12
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kebutuhan saat ini, seperti


dengan informan SJ, IH, TP dan NH, koneksi internet, software komputer,
diperoleh data terkait faktor dan inovasi modul pembelajaran
pendorong (kekuatan dan peluang) serta melakukan antisipasi jika
dan faktor penghambat (kelemahan datang musim hujan, seperti
dan ancaman) yang terdapat pada mempercepat waktu kursus dari
kursus komputer desain grafis LKP biasanya agar terhindar dari banjir,
IKMA, diantaranya kekuatan terdiri dan merelokasi tempat kursus
dari program kursus beragam sesuai sementara apabila gedung tempat
dengan kebutuhan saat ini, sarana kursus terkena banjir. Selanjutnya,
dan prasarana pembelajaran dari kelemahan dan ancaman
memadai, fasilitas lengkap dan layak diperoleh hasil, diantaranya
digunakan, dan lokasi kursus persaingan lembaga kursus serupa
strategis. Kemudian, peluang terdiri semakin tinggi, jika biaya kursus
dari kerjasama dengan berbagai mahal maka akan sedikit yang
pihak, baik swasta maupun berminat mengikuti kursus, tempat
pemerintah, kemajuan iptek dan kursus akan terendam banjir jika
Majalaya merupakan daerah industri. curah hujan tinggi serta tidak adanya
Sedangkan, kelemahan terdiri dari inovasi akan mengurangi minat
kekurangan SDM, khususnya masyarakat mengikuti kursus.
instruktur, dan dekat dengan sungai
Citarum. Selanjutnya, ancaman E. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
terdiri dari persaingan lembaga
kursus dan pelatihan sejenis, dan Pengelolaan pembelajaran kursus dalam
rawan banjir. Keuntungan yang menumbuhkan kemampuan berwirausaha
diperoleh dari kekuatan dan peluang lulusan kursus komputer desain grafis di
adalah semakin banyak yang LKP IKMA sudah maksimal. Kegiatan
mengikuti kursus di LKP IKMA, pengelolaan pembelajaran kursus yang
membuka peluang untuk membuka dilakukan pengelola meliputi menjalin
usaha sendiri dan pbekerjasama kemitraan dengan berbagai pihak seperti
dengan berbagai pihak dan dinas pendidikan, dinas tenaga kerja, dan
penyerapan kerja lulusan semakin industri-industri yang berada di wilayah
tinggi. Selanjutnya, solusi yang Majalaya. Kerjasama tersebut diantaranya
diperoleh dari kelemahan dan penyelenggaraan program kursus dan
peluang adalah menjalin kerjasama penyebarluasan informasi terkait lowongan
dengan pihak swasta atau pemerintah pekerjaan kepada LKP. Pengelola kursus
perihal instruktur, seperti instruktur juga berupaya memfasilitasi peserta kursus
tamu/undangan maupun instruktur melalui pengadaan sarana dan prasarana
bantu dan memperbaharui fasilitas yang memadai dan layak digunakan, seperti
gedung tempat kursus agar terhindar ruang kelas, modul pembelajaran, tempat
dari banjir. Hasil yang diperoleh dari praktek, perangkat komputer, aplikasi
kekuatan dan ancaman, yaitu desain grafis, internet, infokus dan white
meningkatkan kualitas program board. Selanjutnya, prasarana yang
kursus melalui akreditasi program disediakan oleh pengelola terdiri dari
kursus dan memperbaharui sarana bangunan LKP, mushola, toilet, dan tempat
dan prasarana yang disesuaikan parkir. Terdapat pemberian bantuan modal
dari LKP untuk lulusan berupa peralatan

13
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

desain seperti peralatan sablon, satu set Wirausahawan Sukses. Jakarta:


komputer, dan printer. Aspek kognitif Kencana.
lulusan mengalami perubahan. Awalnya Daryanto, H. (2008). Administrasi
lulusan tidak mengetahui tentang desain Pendidikan. Jakarta: PT Rineka
grafis, namun setelah mengikuti kursus Cipta.
komputer desain grafis peserta mampu Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.
mengetahui konsep tentang desain grafis dan (2015). Petunjuk Teknis Program
kewirausahaan. Aspek afektif lulusan Pendidikan Kecakapan Hidup.
menunjukkan bahwa lulusan mengalami Jakarta: Direktorat Pembinaan
perubahan sikap, seperti lebih percaya diri Kursus dan Pelatihan.
akan kemampuan yang dimiliki, memiliki Gunawan, A. H. (2002). Administrasi
sopan santun, dan bersikap baik selama Sekolah (Administrasi Pendidikan
mengikuti kursus. Aspek psikomotor lulusan Mikro). Jakarta: PT Rineka Cipta.
menunjukkan bahwa lulusan memahami Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009
tentang ilmu desain grafis, mengoperasikan tentang Pengembangan Ekonomi
aplikasi pengolah gambar vektor dan gambar Kreatif
bitmap seperti Corel Draw dan Photoshop. Kamil, M. (2010). Model Pendidikan Dan
Keterampilan yang dikuasai oleh lulusan Pelatihan (Konsep Dan Aplikasi).
setelah mengikuti kursus komputer desain Bandung: Alfabeta.
grafis diantaranya membuat desain untuk Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarata:
mug, kaos, spanduk, dan stiker. Kemampuan PT. Rajagrafindo Persada.
berwirausaha lulusan terlihat dari rasa Keputusan Menteri P dan K Nomor
percaya diri, berorientasi pada tugas dan 079/1975
hasil, berani mengambil risiko, Komar, O. (2006). Filsafat Pendidikan
kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi Nonformal. Bandung: CV. Pustaka
ke masa depan. Setia.
Faktor pendukung dan penghambat Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat
dalam menumbuhkan kemampuan (PKM). (n.d.). Retrieved 12 28,
berwirausaha lulusan kursus komputer 2016, from Direktorat Pembinaan
desain grafis di LKP IKMA Majalaya Kursus dan Pelatihan:
meliputi sarana dan prasarana yang memadai http://www.infokursus.net/pkbs.p
dan lokasi LKP yang strategis, dan faktor hp?cat=pkm
penghambat terdiri dari tidak adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan
pendampingan terhadap lulusan, kekurangan Kebudayaan Republiki Indonesia
SDM khusunya instruktur dan rawan banjir. Nomor 81 Tahun 2013 tentang
Pendirian Satuan Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Nonformal.
Riswari, A. (2014, 03 05). Menumbuhkan
Banowati, R. (2014). Upaya Pengelola Semangat Kewirausahaan Dan
Lembaga Kursus Menjahit Dalam Membangun Kepedulian Terhadap
Mempersiapkan Lulusannya Ekonomi Kerakyatan. Retrieved 10
Memasuki Lapangan Kerja (Skripsi). 20, 2016, from Asal Posting:
Bandung: Universitas Pendidikan http://anawari.blogspot.co.id/2014
Indonesia. /03/menumbuhkan-
Bayu, Y. S. (2010). Kewirausahaan semangatkewirausahaan-dan.html
Pendekatan Karakteristik

14
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Rahmawati, F. (2013, 01 08). Asas, Tujuan,


dan Manfaat Kewirausahaan.
Retrieved 10 20, 2016, from
Kewirausahaan:
http://industri18fajrirahmawati.bl
ogspot.co.id/2013/01/asas-
tujuandan-manfaat-
kewirausahaan.html
BIBLIOGRAPHY Sugiyono. (2015).
Penelitian Kuantitatif Kualutatif
Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Triyana, Y. F. (2012). Tips Merintis Dan
Mengelola Berbagai Lembaga
Kursus. Yogyakarta: Laksana.

15

You might also like