Professional Documents
Culture Documents
Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Indigenous Dari Fermentasi Alami Biji Kakao Sebagai Kandidat Agen Antikapang
Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Indigenous Dari Fermentasi Alami Biji Kakao Sebagai Kandidat Agen Antikapang
Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Indigenous Dari Fermentasi Alami Biji Kakao Sebagai Kandidat Agen Antikapang
1 Maret 2015 33
ABSTRACT
fermentasi dan re-fermentasi biji kakao kering Isolasi Kapang dari Biji Kakao Kering
yang belum difermentasi (unfermented). Kapang target untuk menguji sifat
antikapang isolat BAL menggunakan sampel
METODE biji kakao kering jenis lindak (bulk) berasal
dari PT Hajji Naga, Makassar, Sulawesi
Bahan
Bahan yang digunakan dalam Selatan yang terkontaminasi kapang. Biji
penelitian ini adalah biji dan lendir kakao kakao yang terkontaminasi kapang di
terfermentasi alami yang diperoleh dari PTPN letakkan di atas cawan petri berisi media Malt
XII Kebun Banjarsari Jember. Media MRS Extract Agar (MEA), dan diinkubasi pada
(de Man Rogosse Sharp)-Agar dan MRS suhu 30oC selama 4 – 6 hari. Tiap jenis
Broth (Merck), MEA (Merck) dari kapang yang tumbuh kemudian digoreskan
Laboratorium Mikrobiologi Pangan dan Hasil kembali pada media MEA berulang kali
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian sampai didapatkan kultur yang murni dengan
Universitas Jember. Bahan kimia yang warna miselium yang sama.
digunakan antara lain CaCO3, akuades, KOH Aktivitas Antikapang Kultur BAL
3%, gram staining, pewarna malakit hijau, Pengujian aktivitas antikapang dari
H2O2 3%, alkohol 70%, dari Laboratorium kultur bakteri asam laktat (BAL) dilakukan
Biokimia dan Kimia Hasil Pertanian Fakultas dengan metode Difusi Sumur (modifikasi
Teknologi Pertanian Universitas Jember serta Agar Well Diffusion Method, Schnurer dan
Kit API 50 CHL (bioMerieux, Perancis) yang Magnusson, 2001)). Suspensi kapang target
terdiri dari media API 50 CHL, mineral oil, ditumbuhkan pada media MEA. Kemudian,
standard Mc Farland no.2; dari Laboratorium dibuat sumuran dengan diameter sekitar 4 -5
Sentral Ilmu Hayati (LSIH), Universitas mm menggunakan alat cork borer yang steril,
Brawijaya, Malang dua kali ulangan dan satu sumuran sebagai
Alat yang digunakan dalam dalam kontrol.
penelitian ini adalah laminar air flow Pengujian dilakukan dengan
(crumair, tipe 9005FL), cawan petri, memipet 40 - 50 µL suspensi kultur BAL dan
anaerobic candle jar, kit anaerob dituangkan dalam masing-masing sumur,
(Anaerobicult, Merck), inkubator suhu 370 C dibiarkan selama ± 3- 4 jam hingga meresap.
(Heraeus tipe B-6200), mikropipet, Inkubasi pada suhu 370C selama 48 jam, tanpa
mikropipet tip, tabung Eppendorf volume 1.5 dibalik. Satu sumur sebagai kontrol hanya
ml, neraca analitik (Denver Instrument diisi dengan 40 - 50 µL media MRS Broth
Company, tipe AA200DS), thermometer, pH saja. Aktivitas antikapang dapat diamati
meter (Hanna), mikroskop, gelas obyek, gelas dengan melakukan pengukuran diameter
penutup, jarum ent, jarum ose, bunsen. daerah bening (tidak ditumbuhi kapang) di
sekitar sumur menggunakan jangka sorong.
Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari
Luas daerah bening disekitar sumuran
Biji dan Lendir Kakao Terfermentasi
Metode isolasi yang digunakan ditentukan sebagai efek penghambatan BAL
adalah metode pengenceran yang dilanjutkan terhadap kapang yang diuji. BAL yang dilih
dengan inokulasi secara pour plate. Inkubasi untuk diidentifikasi lebih lanjut adalah BAL
secara anaerobik dalam candle anaerobic jar yang mempunyai aktivitas antikapang atau
pada suhu 370C selama 24-48 jam dan mampu menghambat seluruh kapang yang di
ditambahkan kit anaerob. Koloni dari ujikan.
kelompok BAL akan menunjukkan area Identifikasi Bakteri Asam Laktat
bening disekitarnya karena reaksi asam a. Pewarnaan Gram (Bell et al., 2005)
organik yang diproduksi BAL dengan CaCO3 Aquades steril di tetes kan diatas
pada media MRS Agar. Selanjutnya koloni gelas obyek kemudian ditambahkan 1 ose
digoreskan kembali ke medium MRS Agar bakteri umur 48 jam dan diratakan pada
dengan goresan kuadran berulang-ulang permukaan atas gelas obyek. Selanjut nya
sampai didapatkan koloni yang seragam. preparat difiksasi hingga terbentuk noda. Di
Selanjutnya koloni yang telah murni dipilih atas noda tersebut diteteskan pewarna kristal
untuk diuji aktivitas antikapangnya. violet (gram A) dan dibiarkan selama 1 menit
kemudian di cuci dengan air mengalir dan
AGROINTEK Volume 9, No.1 Maret 2015 35
dikeringanginkan. Selanjutnya ditetesi dengan Tiga (3) ose koloni tunggal dari
larutan mordan atau lugol (gram B) dan MRS Agar dalam cawan petri dimasukkan
dibiarkan selama 1 menit kemudian dicuci kedalam 2 ml larutan NaCl 0.85% steril dalam
dengan air mengalir dan dikeringanginkan. tabung reaksi, kemudian dihomogenisasi
Tahap selanjutnya adalah ditetesi dengan menggunakan vortex. Selanjutnya dari tabung
alkohol-aseton (gram C) sampai cat luntur dan ini diteteskan perlahan ke dalam tabung reaksi
tidak berwarna. Tahap terakhir dari lain yang berisi 5 ml NaCl 0.85% steril
pengecatan gram ini adalah ditetesi dengan sampai kekeruhannya sama dengan kekeruhan
pewarna safranin (gram D) selama 30 detik, pada standard Mc Farland no.2. Kemudian
kemudian dicuci dengan air mengalir dan dimasukkan ke dalam media API 50 CHL.
dikeringanginkan. Objek glass ditutup dengan Setelah dihomogenisasi, media API 50 CHL
deck glass dan diamati di bawah mikroskop dimasukkan ke dalam strip-strip mikrotube
dengan perbesaran 1000x. Isolat BAL secara hati-hati, dijaga agar jangan sampai ada
menunjukkan warna ungu dibawah gelembung udara didalam mikrotube. Ujung
mikroskop. mikrotube yang telah diisi dengan media API
50 CHL ditetesi dengan 2 tetes mineral oil.
b. Uji Katalase (Bell et al., 2005) Selanjutnya tray ditutup dan diinkubasi pada
Aquades steril di tetes kan diatas 37⁰ C selama 48 jam. Perubahan warna yang
gelas obyek kemudian ditambahkan 1 ose terjadi pada tiap-tiap mikrotube diamati pada
bakteri umur 48 jam dan diratakan pada 24 jam dan 48 jam. Hasil pengamatan
permukaan atas gelas obyek lalu ditetesi dimasukkan ke dalam software APIweb untuk
dengan H2O3 3%, didiamkan selama 1 menit. kemudian ditentukan spesies dari BAL
Apabila timbul gelembung udara menunjukan tersebut.
katalase positif dan apabila tidak timbul
gelembung udara menunjukan katalase HASIL DAN PEMBAHASAN
negatif.
Isolasi Bakteri Asam Laktat dari
c. Pewarnaan Endospora (Bell et al., 2005)
Fermentasi Alami Biji Kakao
Gelas obyek dan gelas penutup
dibersihkan menggunakan etanol 70%
Fermentasi alami biji kakao
kemudian dikeringanginkan. Akuades steril di berlangsung selama 4 hari di dalam kotak
tetes kan diatas gelas obyek kemudian kayu (tray fermentation). Satu unit kotak
ditambahkan 1 ose bakteri umur 72 jam dan fermentasi terdiri dari 4 kotak kayu yang
diratakan pada permukaan atas gelas obyek disusun secara bertingkat. Pengambilan
dengan luas sekitar 1.5 x 1.5 cm2. Preparat di sampel biji dan lendir kakao terfermentasi
fiksasi dengan melewatkannya diatas nyala dilakukan setiap hari di beberapa titik,
api bunsen beberapa kali. Preparat yang sudah satu titik bagian tengah dan dua titik di
di fiksasi digenangi dengan pewarna malakit bagian pinggir kotak dengan kedalaman
hijau dan dipanaskan diatas penangas air sekitar 10 – 15 cm.
(diatas air mendidih) hingga timbul uap air (±
Dari fermentasi biji kakao ini
10 menit) (dijaga agar pewarna jangan sampai
kering), kemudian dicuci dengan air mengalir
berhasil di isolasi sebanyak 69 isolat yang
dan dikeringanginkan. Preparat diamati diduga bakteri asam laktat (BAL).Isolat
menggunakan mikroskop (perbesaran 1000x) BAL yang berhasil diisolasi bervariasi,
untuk mengetahui adanya spora dalam sel berasal dari biji maupun dari bagian lendir
(endospora). Isolat BAL akan menunjukkan kakao, dengan tipe pertumbuhan koloni
tidak ada spora dalam sel. dipermukaan media, di bagian dalam
d. Identifikasi Bakteri Asam Laktat Level media, dan dibagian dasar media MRS
Spesies dengan Metode API 50 CHL Agar dalam cawan petri. Berikut adalah
Identifikasi bakteri asam laktat tabel total bakteri asam laktat (BAL) dari
(BAL) dapat dilakukan berdasarkan biji dan lendir kakao terfermentasi selama
kemampuannya memfermentasi karbohidrat
4 hari fermentasi.
dalam 50 tes biokimia menggunakan kit API
50 CHL.
36 Isolasi dan Identifikasi Bakteri ....(Nurul IF, dkk)
:
Tabel 1. Total Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Biji dan Lendir Kakao Terfermentasi
FER BIJI LENDIR
MENTASI (CFU/g) (CFU/g)
HARI KE- Permukaan* Dalam^ Dasar• Permukaan* Dalam^ Dasar•
0 (F0) 1.22 x 10³ 1.02 x 10³ 2.02 x 10³ 2.18 x 10³ 1.31 x 10³ 2.61 x 10³
1 (F1) 2.95 x 10⁶ 1.87 x 10⁷ 2.47 x 10⁷ 2.06 x 10⁷ 2.87 x 10⁷ 2.57 x 10⁷
2 (F2) 2.37 x 10⁴ 2.58 x 10⁵ 1.61 x 10⁵ 1.10 x 10⁵ 1.93 x 10⁵ 1.93 x 10⁵
3 (F3) 2.11 x 10⁴ 1.44 x 10⁵ 2.27 x 10⁵ 2.64 x 10⁴ 1.73 x 10⁵ 2.33 x 10⁵
4 (F4) 2.63 x 10³ 1.20 x 10³ 2.22 x 10³ 2.12 x 10³ 2.94 x 10³ 2.45 x 10³
Tabel 2. Hasil Pengukuran Luas Daerah Penghambatan Isolat BAL terhadap Pertumbuhan
Kapang Target
Kapang Kapang Kapang Rata Skor
F KODE ISOLAT Hitam Hijau Putih-abu Rata Antikapang
(cm2) (cm2) (cm2) (cm2)
F0 1. FO-6B P 0.7850 0.0000 0.0000 0.2617 +
2. FO-6L P 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -
F1 3. F1 L-6 an 0.6218 1.6505 0.0000 0.7574 +
4. F1 L-5 P 0.0000 1.5386 0.0000 0.5129 +
5. F1 L-6 P 1.3886 0.0000 0.0000 0.4629 +
6. F1 L-5 an 0.5874 1.3267 11.0391 4.3177 +++++
7. F1 L-5 dsr 0.7850 2.2687 3.6965 2.2500 +++
8. F1 L-6 an* 0.7085 1.0382 0.0000 0.5822 +
9. F1 L-6 an ** 1.6848 4.9063 6.8315 4.4742 +++++
10. F1 L-6 dsr 2.3494 8.5487 1.8860 4.2613 +++++
11. F1 L-6P* 2.4732 0.0000 0.0000 0.8244 +
12. F1L-5 an* 0.6010 4.7120 0.5343 1.9491 ++
13. F1L-6 an *** 1.7079 0.0000 0.0000 0.5693 +
14. F1 L-6 p* 1.5386 0.0000 0.0000 0.5129 +
F2 15. F2 B-6 dsr 0.9759 0.0000 0.0000 0.3253 +
16. F2 B-6 p 1.1304 0.0000 0.0000 0.3768 +
17. F2 B-6 an 1.6278 1.8860 0.0000 1.1712 ++
18. F2 B-5p 0.6359 2.2687 0.8655 1.2567 ++
19. F2 L -6p 0.7850 0.0000 0.9847 0.5899 +
F3 20. F3 L-7 an 3.4619 1.2070 0.6079 1.7589 ++
21. F3 L-7 p 1.3267 4.9063 0.0000 2.0776 +++
22. F3 L -7 p* 1.7663 4.5973 5.3066 3.8900 ++++
23. F3 B-7 dsr 0.6359 0.0000 0.0000 0.2120 +
24. F3 L-5 p 1.1304 0.0000 0.0000 0.3768 +
25. F3 B-7 p 1.2861 0.6010 10.6019 4.1630 +++++
26. F3 B-7 p* 0.9072 0.4776 1.1023 0.8290 +
27. F3 B-7 an 1.1493 1.6505 6.6019 3.1339 ++++
28. F3 L -7 dsr 2.4872 2.9850 3.7994 3.0905 ++++
29. F3 L-7 an * 0.5024 1.7663 7.7152 3.3279 ++++
30. F3 L-7 an ** 1.5386 0.0000 3.7994 1.7793 ++
F4 31. F4 L-7 an 0.0000 2.4041 0.4715 0.9585 +
32. F4 B-5 an 0.0000 0.0000 0.5672 0.1891 +
33. F4 B-5 an* 0.0000 0.0000 0.3419 0.1140 +
34. F4 B-6 an 0.0000 2.0729 3.0620 1.7116 ++
35. F4 B-5 p 0.7085 0.0000 0.0000 0.2362 +
36. F4 B-6 dsr 0.0000 0.0000 2.4041 0.8014 +
37. F4 L-5 dsr 0.3847 0.0000 1.1780 0.5209 +
38. F4 B-6dsr* 1.1780 0.0000 5.5127 2.2302 +++
39. F4 B-6 p 1.8860 2.7568 2.1631 2.2686 +++
AGROINTEK Volume 9, No.1 Maret 2015 39
level strain nya. Serta isolasi dan identifikasi Lactobacillus plantarum strain 21B.
senyawa bioaktif antikapang yang Appl. Environ. Microbiology.66:4084-
dihasilkannya. 4090.
Lavermicocca, P, F. Valerio, dan A. Visconti.
DAFTAR PUSTAKA 2003. Antifungal Activity of
Phenyllactic Acid Against Mold
Anonymousa. 2010. Mycology BookWeb. Isolated From Bakery Products.
http://www.mycology.adelaide.edu. Applied and Env. Microbiology, Vol
au.html; diakses pada 21 oktober 2010. 69, 1 : 634 – 640.
Ardhana dan Fleet. 2003. The Microbial Magnusson, J. dan J. Schnurer.Lactobacillus
Ecology of Cocoa Bean Fermentation coryniformis subsp. coryniformisStrain
in Indonesia. International Journal Si3 Produces a Broad-Spectrum
of food Microbiology 86 (2003) p.87- Proteinaceous Antifungal Compound.
99 Applied and Env. Microbiology, Vol
Bell, C., P. Neaves, A.P. Williams. 2005. 67, 1 : 1 – 5.
Food Microbiology : Laboratory Nielsen, D.S.2006. The Microbiology of
Practice, Blackwell Publishing, USA Ghanaian Cocoa Fermentations,
Cahyaningsih, H.E. .2006. Identifikasi Department of Food Science, Food
Bakteri Asam Laktat dari Nira Lontar Microbiology The Royal Veterinary
serta Aplikasinya dalam Mereduksi and Agricultural University, Denmark
Salmonellathypimurium dan Nielsen,D.S. et.al. 2007. The Microbiology of
Aspergillusflavus pada Biji Kakao, Ghanaian Cocoa Fermentations
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Analysed Using Culture-Dependent and
Bogor, Bogor Culture-Independent Methods,
Cappucino dan Sherman. 2005. Microbiology International Journal of Food
: A Laboratory Manual, Dary, The Microbiology
Benjamin/Cummings Publ. Co. Inc. Ostovar, K dan P.G Keeney.1973. Isolation
New York and Caracterization of Microorganisms
Fazeli MR. 2004. Sourdough-isolated Involved in the Fermentation of
Lactobacillus fermentum as a potent Trinidadd’s Cacao Beans.Journal of
anti-mould preservative of a traditional Food Science, 38.
Iranian bread. Eur Food Res Technol Passos, P.M.L., D.O. Silvia, A. Lopez, C.L.F.
(2004) 218:554–556 Ferreira, dan W.V. Guimaraes. 1984.
Lavermicocca, P., F. Valerio, A. Evidente, S. Characterization and Distribution of
Lazzaroni, A. Corsetti, and M. Lactic Acid Bacteria From Traditional
Gobbetti. 2000. Purification and Cocoa Bean Fermentation in Bahia. J.
characterization of novel antifungal Food Sci. 49.
compounds from the sourdough