Professional Documents
Culture Documents
ID Analisis Program Listrik Pedesaan Dalam
ID Analisis Program Listrik Pedesaan Dalam
Abstract
Utilization of electric energy in rural communities will encourage increased productivity in agriculture and
services sector, and stimulate growth of small and household industry the rural electrification program
became one of the priorities of development in this decade. The importance of public knowledge about
electricity that includes productive activities, educational activities and social activities, especially in village
of Langaleso Sub District Sigi Dolo done by studying the level of public understanding about electricity,
know the effect of availability of electricity in rural areas of the knowledge society will be electricity, and
evaluate the success of electric program countryside that have been implemented by the government. This
research was conducted using methods through field surveys and interviews in the village of Dolo
Kecamalan Langaleso to get the data (1) associated with general information and people, (2) information on
economic and social activities in rural communities in question (3) the influence of rural electrification on
the pattern of community life. Productive activities in village of Langaleso greatly enhanced by the existence
of rural electrification as a light on the activities of kiosks, shops, small industries and industry household.
Keywords: Rural electrification, Social Activity and Economic
*
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Suatu gagasan pertama kali mengenai program belum mempergunakan dan memanfaatkan suatu
listrik masuk desa yang dapat dicatat adalah uraian sumber energi.
Hartono Kadri (1960) yang menyatakan bahwa Suatu manfaat ekonomi yang diperoleh
tujuan program ini adalah “pemberian dan dari daerah yang ada dapat dihitung besarnya
pemakaian listrik di desa-desa untuk meninggikan jumlah penghematan yang terjadi sebagai akibat
produktivitas desa-desa dalam lapangan pertanian perubahan pemakaian sumber energi lainnya ke
maupun industri (kerajinan rakyat)”. Dengan pemakaian tenaga listrik. Dalam hubungan ini,
tujuan ini, adanya listrik masuk desa, masyarakat manfaat ekonomi secara menyeluruh (gross
perdesaan tidak hanya sekedar menikmati dan economic benefit) sama dengan besarnya biaya
merasakan lampu listrik, tetapi juga berupaya ekonomi yang terjadi pada penggunaan sumber
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat energi semula. Pembebanan manfaat antara seluruh
perdesaan. masyarakat dan para konsumen tenaga listrik
sangan tergantung pada kebijaksanaan harga kedua
2.2 Kelayakan Program Listrik Masuk Desa jenis sumber energi tersebut. Sementara itu, untuk
daerah baru besarnya manfaat ekonomi program
Dasar untuk menentukan kelayakan listrik masuk desa diperoleh dengan mengitung
program listrik masuk desa dilakukan atas besarnya kemampuan membayar konsumen baru ini
penilaian terhadap manfaat ekonominya (economic (consumer’s wilingness to pay). Besarnya manfaat
benefit) dengan memperhatikan kesempatan yang ini dapat dihitung berdasarkan perilaku pemakaian
dikorbankan untuk menggunakan biaya yang sama (consumption behavior) dari pelanggan rumah
(opportunity cost) bagi pemanfaatan sumber energi tangga dan pelanggan produktif (productive
lainnya untuk pengembangan program ini. Salah consumers).
satu kesulitan dalam menghitung besarnya manfaat
yang seharusnya dapat dipertimbangkan dalam Selain itu, besarnya manfaat ekonomi
program ini adalah beberapa manfaat yang sangat yang diperoleh dari daerah baru dan daerah lama
sukar dinilai dari aspek keuangan, antara lain dapat dibedakan sesuai dengan jenis pelanggan
peningkatan rasa aman di malam hari, kemudahan yaitu pelanggan rumah tangga yang pada umumnya
untuk memperoleh informasi dan komunikasi adalah konsumtif dan pelanggan usaha yang
serta peningkatan kesempatan memperoleh diharapkan adalah produktif. Mengingat bahwa
pendidikan. Dengan demikian, penilaian atas tenaga listrik di daerah perdesaan sebagian besar
program ini hanya didasarkan pada manfaat digunakan oleh pelanggan rumah tangga, manfaat
ekonomi yang dapat dihitung. ekonomi yang diperoleh sebagian besar dirasakan
oleh pelanggan rumah tangga yang pada umumnya
Adapun manfaat yang diperoleh adalah konsumtif. Berdasarkan suatu studi (World
sebagain besar disebabkan oleh karena (1) program Bank, 1986), manfaat yang diperoleh jenis
ini menyediakan tenaga listrik dengan biaya pelanggan ini terbagi rata antara daerah lama dan
ekonomi (economic cost) yang lebih rendah daerah baru. Sementara itu, setengah dari besarnya
daripada biaya energi yang dipergunakan sebelum manfaat yang diperoleh dari rumah tangga
adanya program ini; (2) program ini dapat dihasilkan karena pelanggan mengganti
menimbulkan dan mencetuskan serta menciptakan penggunaan minyak tanah dengan tenaga listrik;
suatu kegiatan ekonomi baru di desa ; (3) sumber sedangkan sisanya diperoleh karena pelanggan
energi yang diperoleh mempunyai kualitas yang rumah tangga meningkatkan pemakaian tenaga
lebih baik dan mudah diperoleh. Manfaat lain yang listrik atau karena adanya tambahan peralatan
diperoleh dari program ini berupa dorongan bagi rumah tangga yang memakai tenaga listrik,
masyarakat untuk tetap tinggal di daerah perdesaan misalnya radio atau televisi.
daripada pindah ke daerah perkotaan (urban).
Selanjutnya, studi World Bank (1986)
Dalam menganalisa kelayakan program tersebut juga menyimpulkan bahwa dampak
ini dibedakan dua daerah pengembangan, yaitu ekonomi yang dihasilkan oleh pelanggan produktif
daerah yang ada daerah lama dan daerah yang baru. nampaknya tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan
Pada daerah yang ada, para pelanggan baru oleh karena bentuk manfaat ekonomi yang
mengganti pemakaian sumber energi yang semula diperoleh hanya berupa penghematan biaya karena
dipergunakan ke tenaga listrik yang diperoleh dari penggantian penggunaan sumber energi yang ada
program listrik masuk desa. Adapun daerah yang dengan tenaga listrik, misalnya dari minyak tanah
baru adalah suatu daerah yang semula sama sekali
38
Analisis Program Listrik Pedesaan dalam Meningkatkan Aktivitas Sosial Masyarakat
di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi
ke tenaga listrik. Hal ini diharapkan dapat terdapat di seluruh desa di Indonesia. Adapun
meningkatkan manfaat ekonomi adalah timbulnya masalah dan kendal yang dihadapi dalam
kegiatan ekonomi baru ataupun pengembangan dan meningkatkan dam mempercepat program ini
perluasan kegiatan ekonomi yang sudah ada. adalah (1) tingginya biaya yang diperlukan, (2) tarif
Kegiatan ekonomi yang diharapkan tumbuh dapat tenaga listrik yang seragam, dan (3) keterbatasan
berupa pembuatan es, photocopy, penggilingan dana investasi untuk program listrik masuk desa.
beras; sedangkan yang akan berkembang adalah
peternakan ayam, usaha penjahitan, dan 2.4 Dampak Program Listrik Masuk Desa
sebagainya.
Dampak yang diperoleh sebagai hasil
Rendahnya jumlah manfaat ekonomi program listrik masuk desa, yang dapat dicatat dari
yang diperoleh dari pelanggan produktif ini selain beberapa studi, antara lain adalah :
disebabkan karena jenis pelanggan ini sangat
berorientasi pada keuntungan finansial, juga a) Program ini dapat mendorong pembangunan
disebabkan (1) telah dimilikinya pusat pembangkit pertanian di daerah perdesaan, terlebih lagi
tenaga listrik sendiri; (2) kemudahan memperoleh apabila terdapat unsur jasa lainnya, misalnya
kredit untuk pembelian mesin pembangkit tenaga sarana kredit perdesaan;
listrik; dan (3) sifat dari kegiatan usaha yang sangat b) Program ini dapat menjadi penggerak bagi
tergantung musim, misalnya penggilingan beras. kegiatan agro industri dan kegiatan
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, perdagangan; dan selanjutnya semakin
sebagian besar usaha dan industri kecil yang meningkatkan kebutuhan tenaga listrik;
terletak di daerah perdesaan belum berminat untuk c) Program ini dapat meningkatkan kesejahteraan
mempergunakan tenaga listrik untuk proses hidup masyrakat perdesaan, khususnya untuk
produksinya. menikmati penerangan, TV. Dan radio;
d) Program ini dapat meningkatkan
2.3 Pelaksanaan Program Listrik Masuk Desa kemampuan masyarakat perdesaan untuk
Kondisi dan lokasi serta karakteristik membaca sehingga menurunkan tingkat buta
daerah perdesaan di Indonesia menyebabkan huruf dan meningkatkan pendidikan; dan
timbulnya rasa kewajiban berbagai pihak untuk e) Tujuan program ini untuk meningkatkan
ikut berpartisipasi dalam pembangunan program kesempatan bekerja, mengurangi urbanisasi,
listrik masuk desa, mulai dari tahap persiapan, ataupun menurunkan kelahiran bayi, meskipun
pembangunan fisik sampai tahap operasi dan belum dapat diperoleh data yang meyakinkan.
pemeliharaannya.
Namun, lembaga yang secara langsung
3. Metode Penelitian
menangani program listrik masuk desa adalah PLN
dan Departemen Koperasi dan Pembinaan Metode yang digunakan dalam penelitian
Pengusaha Kecil; sedangkan beberapa lembaga, ini adalah metode survei dan pengamatan terhadap
misalnya Badan Pengkajian dan penerapan kenampakan lapangan termasuk pengambilan data
Teknologi (BPPT), membangun pusat listrik tenaga secara langsung. Menurut Surachman (1980),
surya berupa pilot plant, yang pengoperasiannya bahwa metode penelitian deskriptif adalah metode
dilaksanakan oleh KUD. Kegiatan BPPT dalam yang memusatkan pada pemecahan masalah-
menangani program ini pada dasarnya meliputi masalah yang ada pada masa sekarang serta aktual.
penelitian, penerapan teknologi yang kemudian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas
dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi di objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
lapangan. karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Meskipun program listrik masuk dan dipelajari untuk kemudian ditaik
desa telah mulai dilaksanakan pada kesimpulannya.
pertengahan Repelita II oleh PLN dan KUD Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
maupun KLP, namun belum memberikan hasil karakteristik yang dimiliki oleh populasi, Sugiono
yang berarti. Pada akhir Repelita V, jumlah desa (2007: 91). Adapun teknik pengambilan sampel
yang telah memperoleh aliran tenaga listrik dalam penelitian ini adalah menggunakan Metode
diperkirakan sebanyak 31.689 desa atau 51,1% Random. Sampel penelitian ini dipilih dari
yang melayani 8.916.716 rumah tangga yang beberapa responden yang terdiri atas: kepala desa,
Tabel 1. Jawaban responden terhadap tingkat pendidikan di Desa Langaleso Kecamatan Dolo
Kabupaten Sigi
No. Tingkat Pendidikan Responden Prosentase ( % )
1. SD 28 66,67
2. SLTP 8 19,05
3. SLTA 5 11,90
4. Sarjana Muda 1 2,38
5. Sarjana 0 0
Total 42 100%
Sumber: Hasil survei
40
Analisis Program Listrik Pedesaan dalam Meningkatkan Aktivitas Sosial Masyarakat
di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi
Tabel 4. Jawaban responden terdahap jenis kegiatan pendidikan di Desa Langaleso Kecamatan Dolo
Kabupaten Sigi
Responden
Jenis
Sangat Kurang Tidak Sangat Tidak Total
Kegiatan Berpengaruh
Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh
Pendidikan 21 19 2 0 0 42
Sumber Data: Hasil Survei
Tabel 5. Jawaban responden terdahap jenis kegiatan sosial di Desa Langaleso Kecamatan Dolo Kabupaten
Sigi
Responden
Jenis
Sangat Kurang Tidak Sangat Tidak Total
Kegiatan Meningkat
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Sosial 25 14 3 0 0 42
Sumber Data: Hasil Survei
Tabel 6. Jawaban responden terdahap pengetahuan kelistrikan di Desa Langaleso Kecamatan Dolo
Kabupaten Sigi
Responden
Jenis Kegiatan Tidak Sangat Total
Sangat Tahu Tahu Kurang Tahu
Tahu Tidak Tahu
Pengetahuan
12 27 3 0 0 42
kelistrikan
Sumber Data: Hasil Survei
4.3 Kegiatan Masyarakat Terhadap Adanya Listrik listrik bermanfaat bagi peningkatan kegiatan
Pedesaan produktif, 5 responden atau 11,9% yang
• Kegiatan Produktif mengatakan bahwa listrik cukup bermanfaat
Hasil sebaran kuesioner diperoleh jawaban bagi peningkatan kegiatan produktif.
tentang kegiatan produktif masyarakat desa
langaleso dapat dilihat pada tabel 3. • Kegiatan Pendidikan
Tabel 3 memperlihatkan dari 42 responden Hasil sebaran kuesioner diperoleh jawaban
tenyata ada 19 responden atau 45,23% yang tentang kegiatan pendidikan masyarakat Desa
mengatakan bahwa dengan adanya tenaga Langaleso dapat dilihat pada tabel 4.
listrik sangat bermanfaat bagi peningkatan Tabel 4 memperlihatkan bahwa dari 42
kegiatan produktif, 18 responden atau 42,85% responden, 21 responden atau 50% yang
yang mengatakan bahwa dengan adanya tenaga
mengatakan bahwa dengan adanya tenaga
42
Analisis Program Listrik Pedesaan dalam Meningkatkan Aktivitas Sosial Masyarakat
di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi
listrik akan sangat berpengaruh terhadap mutu Kegiatan olah raga, c) Kegiatan Arisan, dan d)
pendidikan anak, 19 responden atau 45,23% Kegiatan penyuluhan keluarga berencana ( KB )
yang mengatakan bahwa dengan adanya tenaga
listrik akan berpengaruh terhadap mutu
pendidikan anak dan 2 responden atau 4,76% 6. Daftar Pustaka
yang mengatakan bahwa dengan adanya tenaga Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan
listrik kurang berpengaruh terhadap mutu Pedesaan Dan Perkotaan. Yogyakarta:
pendidikan anak. Graha Ilmu.
• Kegiatan sosial Arismunandar, A dan Kuwahara Susumu. 1982.
Hasil sebaran kuesioner diperoleh jawaban Teknik Tenaga Listrik. Jakarta: Pradnya
tentang kegiatan sosial masyarakat Desa Paramita..
Langaleso dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 memperlihatkan bahwa dari 42 Kadir, A. 1982. Energi: Sumberdaya, Inovasi,
responden, 25 responden atau 59,52% yang Tenaga Listrik, Potensi Ekonomi.
mengatakan bahwa dengan adanya tenaga Jakarta: Universitas Indonesia.
listrik sebagai penerangan sangat meningkatkan Kadir, A. 1983. Energi. Jakarta : UI Press.
kegiatan sosial masyarakat desa langaleso, 14
responden atau 33,33% yang mengatakan Kadir, A. 1995. Energi: Sumberdaya, Inovasi,
bahwa dengan adanya tenaga listrik sebagai Tenaga Listrik, Potensi Ekonomi.
penerangan dapat meningkatkan kegiatan sosial Jakarta: Universitas Indonesia.
masyarakat desa langaleso dan 3 responden
Makmun dan Sri Lestari Rahayu. 1995.
atau 7,14% yang mengatakan behwa dengan
Permasalahan Bidang Ketenagalistrikan
adanya tenaga listrik sebagai penerangan
Di Indonesia Sekarang Dan Masa
kurang meningkatkan kegiatan sosial
Depan. Jakarta: Fokus Media.
masyarakat Desa Langaleso.
Mubyarto. 1985. Peluang Kerja dan Berusaha di
• Kegiatan Pengetahuan Kelistrikan
Pedesaan, BPFE, Yogyakarta: BPFE.
Hasil sebaran kuesioner diperoleh jawaban
tentang kegiatan pengetahuan kelistrikan Perusahaan Listrik Negara. 1987. Standar Listrik
masyarakat desa langaleso dapat dilihat pada Pedesaan. Jakarta : Badan Standarisasi
tabel 6, Nasional.
Perusahaan Listrik Negara. 2000. Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000. Jakarta :
5. Kesimpulan
Badan Standarisasi Nasional.
Dari hasil penelitian dan pengamatan di lapangan
dan dianalisis berdasarkan data-data responden Prih, Sumardjati. 2008. Teknik Pemanfaatan
yang dikumpulkan melalui daftar isian dan Tenaga Listrik. Jakarta: Direktorat
kuesioner, dalam penelitian ini dapat disimpulkan : Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
a) Program listrik pedesaan dapat meningkatkan
kegiatan produktif pada bidang kegiatan kios, Purnomo, Bambang. 1994. Tenaga Listrik Profil
warung, industri kecil dan rumah tangga. Dan Anatomi Hasil Pembangunan Dua
b) Program listrik pedesaan sebagai penerangan, Puluh Lima Tahun. Jakarta: Gramedia
dapat meningkatkan kegiatan aktivitas belajar Pusaka Utama.
anak-anak usia sekolah karena waktu belajar
semakin lama dan ditunjang oleh fasilitas Suryadi, A. 1979. Pembangunan Masyarakat
(lampu) yang menciptakan suasana belajar yang Desa. Bandung : Alumni.
menyenangkan untuk meningkatkan mutu Tutu, Abdullah. 1986. Partisipasi Masyarakat
pendidikan. Dalam Pembangunan Masyarakat Desa.
c) Program listrik pedesaan sebagai penerangan Yogyakarta : Rosdakarya.
aktivitas sosial masyarakat akan meningkat
yaitu : a) Kegiatan pengajian dan bersanji, b)