Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

ANALISIS PROGRAM LISTRIK PEDESAAN DALAM MENINGKATKAN

AKTIVITAS SOSIAL MASYARAKAT DI KECAMATAN DOLO


KABUPATEN SIGI
*
Agustinus Kali*

Abstract
Utilization of electric energy in rural communities will encourage increased productivity in agriculture and
services sector, and stimulate growth of small and household industry the rural electrification program
became one of the priorities of development in this decade. The importance of public knowledge about
electricity that includes productive activities, educational activities and social activities, especially in village
of Langaleso Sub District Sigi Dolo done by studying the level of public understanding about electricity,
know the effect of availability of electricity in rural areas of the knowledge society will be electricity, and
evaluate the success of electric program countryside that have been implemented by the government. This
research was conducted using methods through field surveys and interviews in the village of Dolo
Kecamalan Langaleso to get the data (1) associated with general information and people, (2) information on
economic and social activities in rural communities in question (3) the influence of rural electrification on
the pattern of community life. Productive activities in village of Langaleso greatly enhanced by the existence
of rural electrification as a light on the activities of kiosks, shops, small industries and industry household.
Keywords: Rural electrification, Social Activity and Economic

1. Pendahuluan listrik di desa langaleso untuk meningkatkan


  Di Kota Palu, ibukota Propinsi Sulawesi produktivitas desa baik dalam lapangan pertanian
Tengah saja dalam beberapa tahun ini ditimpa maupun industri kerajinan rakyat dan industri
masalah kelangkaan energi listrik. PT. PLN rumah tangga serta peningkatan kegiatan dibidang
Persero cabang palu tidak mampu lagi memenuhi sosial seperti, penyuluhan keluarga berencana,
kebutuhan listrik masyarakat kota dan desa-desa kegiatan pendidikan dan keagamaan serta kegiatan
yang telah dijangkau oleh jaringan listrik. keolahragaan. Adanya listrik masuk desa langaleso,
Pemadaman bergilir dalam beberapa tahun masyarakat pedesaan tidak hanya sekedar
belakangan telah menimbulkan berbagai masalah menikmati dan merasakan lampu listrik, tetapi juga
yang bermuara pada mundurnya kinerja berupaya untuk meningkatkan taraf hidup
pemerintahan dan seterusnya kinerja capaian masyarakat desa langaleso.
pembangunan kota maupaun desa. Hal yang sama
juga dialami oleh kabupaten-kabupaten di Sulawesi 2. Tinjauan Pustaka
Tengah. Di Kabupaten Sigi misalnya, masih
terdapat puluhan desa yang belum menikmati 2.1 Umum
listrik. Apabila hal ini dihubungkan dengan kinerja Pelaksanaan Pembangunan sektor tenaga
pambangunan desa, maka bisa diasumsikan listrik dimaksudkan untuk mendorong kegiatan
produktifitas sektor pembangunan pedesaan masih ekonomi serta kesejahteraan masyarakat, baik di
lemah, baik di Kabupaten Sigi maupun daerah daerah perkotaan maupun perdesaan. Di samping
lainnya di Sulawesi Tengah. mendorong kegiatan ekonomi, program listrik
Hasil survei di lapangan tentang fakta masuk desa juga ditujukan untuk meningkatkan
dan fenomena mengenai program listrik masuk kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat di daerah
desa langaleso adalah pemberian dan pemakaian perdesaan.

*
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Suatu gagasan pertama kali mengenai program belum mempergunakan dan memanfaatkan suatu
listrik masuk desa yang dapat dicatat adalah uraian sumber energi.
Hartono Kadri (1960) yang menyatakan bahwa Suatu manfaat ekonomi yang diperoleh
tujuan program ini adalah “pemberian dan dari daerah yang ada dapat dihitung besarnya
pemakaian listrik di desa-desa untuk meninggikan jumlah penghematan yang terjadi sebagai akibat
produktivitas desa-desa dalam lapangan pertanian perubahan pemakaian sumber energi lainnya ke
maupun industri (kerajinan rakyat)”. Dengan pemakaian tenaga listrik. Dalam hubungan ini,
tujuan ini, adanya listrik masuk desa, masyarakat manfaat ekonomi secara menyeluruh (gross
perdesaan tidak hanya sekedar menikmati dan economic benefit) sama dengan besarnya biaya
merasakan lampu listrik, tetapi juga berupaya ekonomi yang terjadi pada penggunaan sumber
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat energi semula. Pembebanan manfaat antara seluruh
perdesaan. masyarakat dan para konsumen tenaga listrik
sangan tergantung pada kebijaksanaan harga kedua
2.2 Kelayakan Program Listrik Masuk Desa jenis sumber energi tersebut. Sementara itu, untuk
daerah baru besarnya manfaat ekonomi program
Dasar untuk menentukan kelayakan listrik masuk desa diperoleh dengan mengitung
program listrik masuk desa dilakukan atas besarnya kemampuan membayar konsumen baru ini
penilaian terhadap manfaat ekonominya (economic (consumer’s wilingness to pay). Besarnya manfaat
benefit) dengan memperhatikan kesempatan yang ini dapat dihitung berdasarkan perilaku pemakaian
dikorbankan untuk menggunakan biaya yang sama (consumption behavior) dari pelanggan rumah
(opportunity cost) bagi pemanfaatan sumber energi tangga dan pelanggan produktif (productive
lainnya untuk pengembangan program ini. Salah consumers).
satu kesulitan dalam menghitung besarnya manfaat
yang seharusnya dapat dipertimbangkan dalam Selain itu, besarnya manfaat ekonomi
program ini adalah beberapa manfaat yang sangat yang diperoleh dari daerah baru dan daerah lama
sukar dinilai dari aspek keuangan, antara lain dapat dibedakan sesuai dengan jenis pelanggan
peningkatan rasa aman di malam hari, kemudahan yaitu pelanggan rumah tangga yang pada umumnya
untuk memperoleh informasi dan komunikasi adalah konsumtif dan pelanggan usaha yang
serta peningkatan kesempatan memperoleh diharapkan adalah produktif. Mengingat bahwa
pendidikan. Dengan demikian, penilaian atas tenaga listrik di daerah perdesaan sebagian besar
program ini hanya didasarkan pada manfaat digunakan oleh pelanggan rumah tangga, manfaat
ekonomi yang dapat dihitung. ekonomi yang diperoleh sebagian besar dirasakan
oleh pelanggan rumah tangga yang pada umumnya
Adapun manfaat yang diperoleh adalah konsumtif. Berdasarkan suatu studi (World
sebagain besar disebabkan oleh karena (1) program Bank, 1986), manfaat yang diperoleh jenis
ini menyediakan tenaga listrik dengan biaya pelanggan ini terbagi rata antara daerah lama dan
ekonomi (economic cost) yang lebih rendah daerah baru. Sementara itu, setengah dari besarnya
daripada biaya energi yang dipergunakan sebelum manfaat yang diperoleh dari rumah tangga
adanya program ini; (2) program ini dapat dihasilkan karena pelanggan mengganti
menimbulkan dan mencetuskan serta menciptakan penggunaan minyak tanah dengan tenaga listrik;
suatu kegiatan ekonomi baru di desa ; (3) sumber sedangkan sisanya diperoleh karena pelanggan
energi yang diperoleh mempunyai kualitas yang rumah tangga meningkatkan pemakaian tenaga
lebih baik dan mudah diperoleh. Manfaat lain yang listrik atau karena adanya tambahan peralatan
diperoleh dari program ini berupa dorongan bagi rumah tangga yang memakai tenaga listrik,
masyarakat untuk tetap tinggal di daerah perdesaan misalnya radio atau televisi.
daripada pindah ke daerah perkotaan (urban).
Selanjutnya, studi World Bank (1986)
Dalam menganalisa kelayakan program tersebut juga menyimpulkan bahwa dampak
ini dibedakan dua daerah pengembangan, yaitu ekonomi yang dihasilkan oleh pelanggan produktif
daerah yang ada daerah lama dan daerah yang baru. nampaknya tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan
Pada daerah yang ada, para pelanggan baru oleh karena bentuk manfaat ekonomi yang
mengganti pemakaian sumber energi yang semula diperoleh hanya berupa penghematan biaya karena
dipergunakan ke tenaga listrik yang diperoleh dari penggantian penggunaan sumber energi yang ada
program listrik masuk desa. Adapun daerah yang dengan tenaga listrik, misalnya dari minyak tanah
baru adalah suatu daerah yang semula sama sekali

38
Analisis Program Listrik Pedesaan dalam Meningkatkan Aktivitas Sosial Masyarakat
di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi

ke tenaga listrik. Hal ini diharapkan dapat terdapat di seluruh desa di Indonesia. Adapun
meningkatkan manfaat ekonomi adalah timbulnya masalah dan kendal yang dihadapi dalam
kegiatan ekonomi baru ataupun pengembangan dan meningkatkan dam mempercepat program ini
perluasan kegiatan ekonomi yang sudah ada. adalah (1) tingginya biaya yang diperlukan, (2) tarif
Kegiatan ekonomi yang diharapkan tumbuh dapat tenaga listrik yang seragam, dan (3) keterbatasan
berupa pembuatan es, photocopy, penggilingan dana investasi untuk program listrik masuk desa.
beras; sedangkan yang akan berkembang adalah
peternakan ayam, usaha penjahitan, dan 2.4 Dampak Program Listrik Masuk Desa
sebagainya.
Dampak yang diperoleh sebagai hasil
Rendahnya jumlah manfaat ekonomi program listrik masuk desa, yang dapat dicatat dari
yang diperoleh dari pelanggan produktif ini selain beberapa studi, antara lain adalah :
disebabkan karena jenis pelanggan ini sangat
berorientasi pada keuntungan finansial, juga a) Program ini dapat mendorong pembangunan
disebabkan (1) telah dimilikinya pusat pembangkit pertanian di daerah perdesaan, terlebih lagi
tenaga listrik sendiri; (2) kemudahan memperoleh apabila terdapat unsur jasa lainnya, misalnya
kredit untuk pembelian mesin pembangkit tenaga sarana kredit perdesaan;
listrik; dan (3) sifat dari kegiatan usaha yang sangat b) Program ini dapat menjadi penggerak bagi
tergantung musim, misalnya penggilingan beras. kegiatan agro industri dan kegiatan
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, perdagangan; dan selanjutnya semakin
sebagian besar usaha dan industri kecil yang meningkatkan kebutuhan tenaga listrik;
terletak di daerah perdesaan belum berminat untuk c) Program ini dapat meningkatkan kesejahteraan
mempergunakan tenaga listrik untuk proses hidup masyrakat perdesaan, khususnya untuk
produksinya. menikmati penerangan, TV. Dan radio;
d) Program ini dapat meningkatkan
2.3 Pelaksanaan Program Listrik Masuk Desa kemampuan masyarakat perdesaan untuk
Kondisi dan lokasi serta karakteristik membaca sehingga menurunkan tingkat buta
daerah perdesaan di Indonesia menyebabkan huruf dan meningkatkan pendidikan; dan
timbulnya rasa kewajiban berbagai pihak untuk e) Tujuan program ini untuk meningkatkan
ikut berpartisipasi dalam pembangunan program kesempatan bekerja, mengurangi urbanisasi,
listrik masuk desa, mulai dari tahap persiapan, ataupun menurunkan kelahiran bayi, meskipun
pembangunan fisik sampai tahap operasi dan belum dapat diperoleh data yang meyakinkan.
pemeliharaannya.
Namun, lembaga yang secara langsung
3. Metode Penelitian
menangani program listrik masuk desa adalah PLN
dan Departemen Koperasi dan Pembinaan Metode yang digunakan dalam penelitian
Pengusaha Kecil; sedangkan beberapa lembaga, ini adalah metode survei dan pengamatan terhadap
misalnya Badan Pengkajian dan penerapan kenampakan lapangan termasuk pengambilan data
Teknologi (BPPT), membangun pusat listrik tenaga secara langsung. Menurut Surachman (1980),
surya berupa pilot plant, yang pengoperasiannya bahwa metode penelitian deskriptif adalah metode
dilaksanakan oleh KUD. Kegiatan BPPT dalam yang memusatkan pada pemecahan masalah-
menangani program ini pada dasarnya meliputi masalah yang ada pada masa sekarang serta aktual.
penelitian, penerapan teknologi yang kemudian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas
dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi di objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
lapangan. karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Meskipun program listrik masuk dan dipelajari untuk kemudian ditaik
desa telah mulai dilaksanakan pada kesimpulannya.
pertengahan Repelita II oleh PLN dan KUD Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
maupun KLP, namun belum memberikan hasil karakteristik yang dimiliki oleh populasi, Sugiono
yang berarti. Pada akhir Repelita V, jumlah desa (2007: 91). Adapun teknik pengambilan sampel
yang telah memperoleh aliran tenaga listrik dalam penelitian ini adalah menggunakan Metode
diperkirakan sebanyak 31.689 desa atau 51,1% Random. Sampel penelitian ini dipilih dari
yang melayani 8.916.716 rumah tangga yang beberapa responden yang terdiri atas: kepala desa,

“MEKTEK” TAHUN XIV NO. 2, MEI 2012 39


tokoh masyarakat serta kepala keluarga anggota batas wilayah, sebelah utara berbatasan dengan
masyarakat desa tersebut. Jumlah kepala keluarga Kecamatan Sigi Biromaru, sebelah selatan
yang ada di desa Langaleso sebanyak = 621 KK, berbatasan dengan Kecamatan Sigi Biromaru dan
dan yang sudah mendapat penyambungan tenaga Kecamatan Dolo Barat, sebelah timur berbatasan
listrik sebanyak = 420 KK. Khusus untuk kepala dengan Kecamatan Sigi Biromaru, dan sebelah
keluarga ditentukan sebanyak 42 KK secara acak barat berbatasan dengan Kecamatan Marawola dan
sedangkan untuk tokoh masyarakat sebanyak 4 Kecamatan Dolo Barat. Luas wilayah Kecamatan
responden. Dolo 36,06 km2. Jumlah desa definitif 11 desa.
Populasi = 420 KK Salah satu desa yang sudah terjangkau
Sampel = 42 KK oleh program listrik pedesaan ini di Kecamatan
Dolo, adalah desa Langaleso. Desa langaleso
Menurut Consuelo G Sevilla (1996)
diklasifikasikan ke dalam 1 desa swasembada dan
yang menawarkan ukuran sampel minimum yang
berjarak ± 13 kilometer sebelah selatan kota Palu.
dapat diterima berdasarkan tipe penelitian
Luas wilayah berdasarkan data BPS tahun 2010
deskriftip adalah sebesar – 10 % dari populasi.
yaitu ± 3,34 km2 dengan kepadatan penduduk kira-
Jadi populasinya adalah 10 % x 420 KK = 42 kira 672 jiwa/km2 dan mempunyai jumlah kepala
KK keluarga sebanyak 621 KK atau 2.246 jiwa. Tingkat
Dalam penelitian ini data-data yang kepadatan penduduk disebabkan oleh faktor
dikumpulkan terdiri atas data-data primer dan data- kelahiran, kematian, dan migrasi karena merupakan
data sekunder. Data primer ini dikumpulkan tiga peubah (variabel) prinsip dalam fungsi
melalui survei lapangan dan wawancara dengan persamaan keseimbangan penduduk (balancing
menggunakan daftar isian (check list) dan daftar equation). Penduduk di Desa Langaleso yang sudah
pertanyaan atau kuesioner. memasang penerangan listrik sebanyak 420 KK.
Data dan informasi yang diperoleh, dianalisis Dari data-data yang telah diperoleh, maka dibuatlah
berdasarkan prinsip penelitian deskriptif. tabulasi berdasarkan aspek–aspek yang akan
Interpretasi data/informasi hasil wawancara dan ditinjau, baik aspek ekonomi, aspek sosial, aspek
pengamatan akan diuraikan secara deskriptif. teknis maupun aspek–aspek lainnya.
Metode analisis yang digunakan hanya terbatas Untuk data-data yang berasal dari
pada metode deskriptif sesuai dengan bentuk responden rumah tangga digunakan sebagai data
penelitian yang dilaksanakan. Dalam analisis ini dasar, dan informasi yang lebih mendalam
hanya menggambarkan ringkasan serta uraian data- diperoleh dari responden tokoh masyarakat desa
data. bersangkutan. ( Sumber data: BPS Sulawesi
Tengah).
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian 4.2 Diskripsi Responden
Kecamatan Dolo adalah merupakan • Tingkat Pendidikan
salah satu kecamatan di Kabupaten Sigi, Propinsi Gambaran mengenai tingkat pendidikan
Sulawesi Tengah yang terletak pada 0°58’03” - responden sesuai hasil survei dapat dilihat pada
1°03’44” LS dan 119°55’18” BT dengan batas- tabel 1.

Tabel 1. Jawaban responden terhadap tingkat pendidikan di Desa Langaleso Kecamatan Dolo
Kabupaten Sigi
No. Tingkat Pendidikan Responden Prosentase ( % )
1. SD 28 66,67
2. SLTP 8 19,05
3. SLTA 5 11,90
4. Sarjana Muda 1 2,38
5. Sarjana 0 0
Total 42 100%
Sumber: Hasil survei

40
Analisis Program Listrik Pedesaan dalam Meningkatkan Aktivitas Sosial Masyarakat
di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi

Tabel 1 memperlihatkan bahwa dari 42 responden 2,38% yang berpendidikan sarjana


responden ternyata ada 28 responden atau 66,66 % muda. Hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat
yang berada pada tingkat pendidikan SD yang pengetahuan tentang kelistrikan, untuk itu dalam
memberi gambaran bahwa pendidikan masih meningkatkan pengetahuan masyarakat metode
ditingkat yang rendah, 8 responden atau 19,04% pendekatan dapat melalui pendidikan baik formal
yang berpendidikan SLTP, 5 responden atau maupun non formal.
11,90% yang berpendidikan SLTA dan 1

Tabel 2. Matrik Perubahan dan Kecenderungan Desa Langaleso Kecamatan Dolo

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010


Keadaan/Kejadian
Industri Rumah Tangga 40 52 52 48 50
Industri Kecil 4 19 19 19 20
Perbengkelan dan Service 2 2 2 2 2
Usaha Menganyam 40 40 40 35 35
Jumlah Pelanggan Listrik PLN 400 419 419 419 420
Jumlah Gardu PLN 2 2 2 2 2
Toko 1 1 1 1 1
Kios 10 10 10 13 19
Dusun 3 3 3 3 3
RT 19 19 14 14 14
LPMD 1 1 1 1 1
BPD 1 1 1 1 1
PKK 1 1 1 1 1
Banyaknya Hasip 10 10 10 8 8
Luas wilayah (km) 5,96 5,96 5,96 3,34 3,34
Jumlah penduduk 2405 2442 2442 2513 2246
Kepadatan penduduk 404 410 410 752 672
Jumlah kepala keluarga 580 588 588 604 621
Laki-laki 1164 1179 1179 1216 1192
Perempuan 1241 1263 1263 1297 1054
TK 1 1 1 1 1
SD 6 3 3 3 3
Jumlah guru 27 27 27 33 61
Jumlah murid 520 520 520 328 330
Rasio murid terhadap guru 19 19 19 10 5
Polindes 1 1 1 1 1
Pos KB 1 1 1 1 1
Bidan desa 1 1 1 1 1
Dukun bayi terlatih 1 1 1 1 1
Dukun bayi belum terlatih 1 1 1 1 3
Pil 108 108 108 120 130
IUD 19 19 19 23 23
MOW 3 3 3 3 3
MOP 1 1 1 1 1
Suntikan 75 75 75 85 105
Implant 57 57 57 62 72
Sumber Data: BPS Sulawesi Tengah

“MEKTEK” TAHUN XIV NO. 2, MEI 2012 41


Tabel 3. Jawaban responden terdahap jenis kegiatan produktif di Desa Langaleso Kecamatan Dolo
Kabupaten Sigi
Responden
Jenis Sangat
Sangat Cukup Tidak Total
Kegiatan Bermanfaat Tidak
Bermanfaat Bermanfaat Bermanfaat
Bermanfaat
Produktif 19 18 5 0 0 42
Sumber Data: Hasil Survei

Tabel 4. Jawaban responden terdahap jenis kegiatan pendidikan di Desa Langaleso Kecamatan Dolo
Kabupaten Sigi
Responden
Jenis
Sangat Kurang Tidak Sangat Tidak Total
Kegiatan Berpengaruh
Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh
Pendidikan 21 19 2 0 0 42
Sumber Data: Hasil Survei

Tabel 5. Jawaban responden terdahap jenis kegiatan sosial di Desa Langaleso Kecamatan Dolo Kabupaten
Sigi
Responden
Jenis
Sangat Kurang Tidak Sangat Tidak Total
Kegiatan Meningkat
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Sosial 25 14 3 0 0 42
Sumber Data: Hasil Survei

Tabel 6. Jawaban responden terdahap pengetahuan kelistrikan di Desa Langaleso Kecamatan Dolo
Kabupaten Sigi
Responden
Jenis Kegiatan Tidak Sangat Total
Sangat Tahu Tahu Kurang Tahu
Tahu Tidak Tahu
Pengetahuan
12 27 3 0 0 42
kelistrikan
Sumber Data: Hasil Survei

4.3 Kegiatan Masyarakat Terhadap Adanya Listrik listrik bermanfaat bagi peningkatan kegiatan
Pedesaan produktif, 5 responden atau 11,9% yang
• Kegiatan Produktif mengatakan bahwa listrik cukup bermanfaat
Hasil sebaran kuesioner diperoleh jawaban bagi peningkatan kegiatan produktif.
tentang kegiatan produktif masyarakat desa
langaleso dapat dilihat pada tabel 3. • Kegiatan Pendidikan
Tabel 3 memperlihatkan dari 42 responden Hasil sebaran kuesioner diperoleh jawaban
tenyata ada 19 responden atau 45,23% yang tentang kegiatan pendidikan masyarakat Desa
mengatakan bahwa dengan adanya tenaga Langaleso dapat dilihat pada tabel 4.
listrik sangat bermanfaat bagi peningkatan Tabel 4 memperlihatkan bahwa dari 42
kegiatan produktif, 18 responden atau 42,85% responden, 21 responden atau 50% yang
yang mengatakan bahwa dengan adanya tenaga
mengatakan bahwa dengan adanya tenaga

42
Analisis Program Listrik Pedesaan dalam Meningkatkan Aktivitas Sosial Masyarakat
di Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi

listrik akan sangat berpengaruh terhadap mutu Kegiatan olah raga, c) Kegiatan Arisan, dan d)
pendidikan anak, 19 responden atau 45,23% Kegiatan penyuluhan keluarga berencana ( KB )
yang mengatakan bahwa dengan adanya tenaga
listrik akan berpengaruh terhadap mutu
pendidikan anak dan 2 responden atau 4,76% 6. Daftar Pustaka
yang mengatakan bahwa dengan adanya tenaga Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan
listrik kurang berpengaruh terhadap mutu Pedesaan Dan Perkotaan. Yogyakarta:
pendidikan anak. Graha Ilmu.
• Kegiatan sosial Arismunandar, A dan Kuwahara Susumu. 1982.
Hasil sebaran kuesioner diperoleh jawaban Teknik Tenaga Listrik. Jakarta: Pradnya
tentang kegiatan sosial masyarakat Desa Paramita..
Langaleso dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 memperlihatkan bahwa dari 42 Kadir, A. 1982. Energi: Sumberdaya, Inovasi,
responden, 25 responden atau 59,52% yang Tenaga Listrik, Potensi Ekonomi.
mengatakan bahwa dengan adanya tenaga Jakarta: Universitas Indonesia.
listrik sebagai penerangan sangat meningkatkan Kadir, A. 1983. Energi. Jakarta : UI Press.
kegiatan sosial masyarakat desa langaleso, 14
responden atau 33,33% yang mengatakan Kadir, A. 1995. Energi: Sumberdaya, Inovasi,
bahwa dengan adanya tenaga listrik sebagai Tenaga Listrik, Potensi Ekonomi.
penerangan dapat meningkatkan kegiatan sosial Jakarta: Universitas Indonesia.
masyarakat desa langaleso dan 3 responden
Makmun dan Sri Lestari Rahayu. 1995.
atau 7,14% yang mengatakan behwa dengan
Permasalahan Bidang Ketenagalistrikan
adanya tenaga listrik sebagai penerangan
Di Indonesia Sekarang Dan Masa
kurang meningkatkan kegiatan sosial
Depan. Jakarta: Fokus Media.
masyarakat Desa Langaleso.
Mubyarto. 1985. Peluang Kerja dan Berusaha di
• Kegiatan Pengetahuan Kelistrikan
Pedesaan, BPFE, Yogyakarta: BPFE.
Hasil sebaran kuesioner diperoleh jawaban
tentang kegiatan pengetahuan kelistrikan Perusahaan Listrik Negara. 1987. Standar Listrik
masyarakat desa langaleso dapat dilihat pada Pedesaan. Jakarta : Badan Standarisasi
tabel 6, Nasional.
Perusahaan Listrik Negara. 2000. Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000. Jakarta :
5. Kesimpulan
Badan Standarisasi Nasional.
Dari hasil penelitian dan pengamatan di lapangan
dan dianalisis berdasarkan data-data responden Prih, Sumardjati. 2008. Teknik Pemanfaatan
yang dikumpulkan melalui daftar isian dan Tenaga Listrik. Jakarta: Direktorat
kuesioner, dalam penelitian ini dapat disimpulkan : Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
a) Program listrik pedesaan dapat meningkatkan
kegiatan produktif pada bidang kegiatan kios, Purnomo, Bambang. 1994. Tenaga Listrik Profil
warung, industri kecil dan rumah tangga. Dan Anatomi Hasil Pembangunan Dua
b) Program listrik pedesaan sebagai penerangan, Puluh Lima Tahun. Jakarta: Gramedia
dapat meningkatkan kegiatan aktivitas belajar Pusaka Utama.
anak-anak usia sekolah karena waktu belajar
semakin lama dan ditunjang oleh fasilitas Suryadi, A. 1979. Pembangunan Masyarakat
(lampu) yang menciptakan suasana belajar yang Desa. Bandung : Alumni.
menyenangkan untuk meningkatkan mutu Tutu, Abdullah. 1986. Partisipasi Masyarakat
pendidikan. Dalam Pembangunan Masyarakat Desa.
c) Program listrik pedesaan sebagai penerangan Yogyakarta : Rosdakarya.
aktivitas sosial masyarakat akan meningkat
yaitu : a) Kegiatan pengajian dan bersanji, b)

“MEKTEK” TAHUN XIV NO. 2, MEI 2012 43

You might also like