Professional Documents
Culture Documents
ID Infografis Sebagai Media Dalam Meningkat
ID Infografis Sebagai Media Dalam Meningkat
Universitas Padjadjaran
trie.damayanti@unpad.ac.id
Abstract
Abstrak
120
Jurnal Komunikasi ISSN 2085-1979, EISSN 2528 2727
Vol. 8, No. 2, Desember 2016, Hal 120 ± 133
Pendahuluan
121
Muhammad Bintang Arigia, Trie Damayanti, Anwar Sani: Infografis Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Pemahaman Dan Keterlibatan Publik Bank Indonesia.
122
Jurnal Komunikasi ISSN 2085-1979, EISSN 2528 2727
Vol. 8, No. 2, Desember 2016, Hal 120 ± 133
123
Muhammad Bintang Arigia, Trie Damayanti, Anwar Sani: Infografis Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Pemahaman Dan Keterlibatan Publik Bank Indonesia.
Cara Berperilaku
Menurut konsep dasar dari teori mengenai perilaku manusia dari Ajzen
(1980), yaitu teori tindakan beralasan (reasoned action), menyebutkan bahwa
manusia berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala
informasi yang tersedia. Teori tindakan beralasan menjelaskan tentang perbandingan
integrasi komponen perilaku dalam struktur yang telah didesain untuk memprediksi
perilaku yang lebih baik. Variabel-variabel yang ada di dalam teori tindakan
beralasan adalah variabel sikap, norma subjektif, niat/intensi, dan perilaku (Ajzen,
1998).
Teori tindakan beralasan dijelaskan dengan adanya sikap dan norma subjektif
yang dapat membentuk niat/intensi seseorang. Secara ringkas, Ajzen menyebutkan
bahwa niat seseorang dalam berperilaku (behavior intention) menentukan apakah
perilaku tersebut akan dilakukan atau tidak. Lebih lanjut, Ajzen mengatakan bahwa
niat berperilaku (behavior intention) tersebut dipengaruhi oleh dua faktor utama,
yaitu sikap (attitude) dan norma sosial (subjective norms).
Metode Penelitian
124
Jurnal Komunikasi ISSN 2085-1979, EISSN 2528 2727
Vol. 8, No. 2, Desember 2016, Hal 120 ± 133
125
Muhammad Bintang Arigia, Trie Damayanti, Anwar Sani: Infografis Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Pemahaman Dan Keterlibatan Publik Bank Indonesia.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan
studi pustaka dan online. Sedangkan teknik analisis data menggunakan dua teknik,
yaitu: (1) Teknik Analisis Data Deskriptif ± Tabel Distribusi Frekuensi; (2) Teknik
Analisis Data Kualitatif ± Model Interaktif Miles dan Huberman
126
Jurnal Komunikasi ISSN 2085-1979, EISSN 2528 2727
Vol. 8, No. 2, Desember 2016, Hal 120 ± 133
127
Muhammad Bintang Arigia, Trie Damayanti, Anwar Sani: Infografis Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Pemahaman Dan Keterlibatan Publik Bank Indonesia.
didatangkan dari luar negeri. Ia mengaku bahwa kualitas barang dalam negeri tidak
cukup baik jika dibandingkan dengan kualitas barang impor.
Peneliti menarik kesimpulan bahwa kegagalan diperolehnya pemahaman
situasional (situational understanding) menjadi faktor utama yang mempengaruhi
hasil penelitian mengenai cara berperilaku ini. Kegagalan diperolehnya pemahaman
situasional (situational understanding) membuat publik tidak mengetahui bagaimana
cara untuk mendukung dan menjaga perekonomian Indonesia. Secara lebih
mendalam, kegagalan diperolehnya pemahaman situasional (situational
understanding PHPEXDW SXEOLN SDGD VHODQMXWQ\D µNXUDQJ¶ aware terhadap
perekonomian Indonesia.
Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data yang dilakukan dengan dua
metode yang berbeda, yaitu kuantitatif dan kualitatif, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kedua data dari metode yang berbeda tersebut memiliki sifat yang saling memperkuat
dan melengkapi satu sama lain. Masing-masing data saling menutupi kekurangan data
lainnya dan menghasilkan hasil penelitian yang lebih kuat dan valid.
Simpulan
128
Jurnal Komunikasi ISSN 2085-1979, EISSN 2528 2727
Vol. 8, No. 2, Desember 2016, Hal 120 ± 133
atribut pra-atentif yang sudah peneliti paparkan pada bab pembahasan yang berfungsi
sebagai unsur penarik visual secara tidak sadar. Atribut pra-atentif menggunakan
warna, gambar, garis, titik, bentuk yang berbeda dengan disekitanya, dengan tujuan
untuk mendapatkan perhatian mata dengan alami dan cepat. Sebagai perumpamaan
adalah adanya titik hitam ditengah kertas putih. Mungkin sebuah titik hitam tidak
membuat kita tertarik secara perasaan, tetapi secara tidak sadar mata akan
mengarahkan perhatian kita kepada titik itu secara otomatis. Atribut pra-atentif sangat
membantu untuk menemukan letak fokus inti informasi atau poin yang diinginkan
menjadi perhatian utama publik.
Ketiga, penggunaan gambar/simbol beserta deskripsi penjelasnya. Peneliti
memberi saran agar Bank Indonesia lebih memperhatikan lagi mengenai penggunaan
gambar/simbol dan deskripsi penjelasnya. Keduanya harus saling berhubungan untuk
meningkatkan pemahaman dan memperkecil kerancuan makna yang sudah peneliti
paparkan sebelumnya.
Sebaiknya Bank Indonesia menetapkan garis yang sangat jelas mengenai siapa
publik yang disasar dalam setiap infografis yang dikeluarkan. Berbeda publik,
berbeda pula teknik dan pesan komunikasinya. Maksud dari perkataan peneliti diatas
adalah dalam melakukan berbagai praktik komunikasi; infografis salah satunya,
memerlukan cara penyampaian dan konten yang tepat pula bagi tiap-tiap publik
sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
129
Muhammad Bintang Arigia, Trie Damayanti, Anwar Sani: Infografis Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Pemahaman Dan Keterlibatan Publik Bank Indonesia.
istilah, informasi, dan/atau keadaan ekonomi di Indonesia. Salah satu cara untuk
mengatasinya adalah menggunakan infografis/konten editorial dalam prosesnya.
Infografis editorial adalah infografis yang menggunakan pendekatan naratif.
Pada dasarnya, infografis editorial dirancang memiliki daya pikat massal. Secara
umum, infografis editorial memiliki peluang untuk didistribusikan seluas-luasnya;
penempatannya bisa pada jejaring sosial yang mendatangkan traffic dan tautan yang
luas.
Aturan yang perlu diingat adalah pada infografis editorial tidak boleh merujuk
kepada perusahaan pembuat pesan dalam konten. Boleh menyertakan logo
perusahaan di salah satu pojok, sebaiknya pada bagian bawah, agar publik tetap
mengetahui sumber informasinya ketika disebarkan, tetapi jangan pernah mempunyai
NHLQJLQDQ XQWXN µPHQFHNRNNDQ¶ QDPD brand/perusahaan secara langsung kepada
publik. Infografis editorial harus mengangkat topik-topik menarik yang umum
sehingga dapat dipahami oleh publik luas.
Sebagai contoh, dan tentunya dapat menjadi acuan yang baik untuk Bank
Indonesia adalah sebuah perusahaan jasa keuangan dapat menampilkan secara garis
besar bagaimana cara kerja Federal Reserve Bank, atau sebuah jasa berbasis lokasi
dapat mengungkapkan sejarah singkat kartografi. Semakin lebar dan menarik sebuah
topik, makin besar potensi infografis untuk mewabah seperti virus-dan makin besar
peluangnya untuk tersebar secara luas.
Daftar Pustaka
Ajzen, I. (2005). Attitude Personality and Behavior, 2nd Edition. London: Open
University Press.
Alwasilah, A. C. (2002). Pokoknya Kualitatif: Dasar-Dasar Merancang dan
Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.
Anderson, L., & Krathwohl, D. A. (2001). Taxonomy for Learning, Teaching and
Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New
York: Longman.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Corsini. (2002). The Dictionary of Psychology. London: Macmillan.
Creswell, J.W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
130
Jurnal Komunikasi ISSN 2085-1979, EISSN 2528 2727
Vol. 8, No. 2, Desember 2016, Hal 120 ± 133
Effendy, Onong Uchjana. (2006). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Citra Aditia Bakti.
Ettema, J. S., Brown, J. W., & Luepker, R. V. (1983). Knowledge gap effects in a
health information campaign. Public Opinion Quarterly, Vol. 47, 516-527.
Eveland, W. P., & Dunwoody, S. (2001). User control and structural isomorphism or
disorientation and cognitive load? Learning from web versus print.
Communication Research, Vol. 28, 48-78.
Fishbein, M., Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intentions and Behavior: An
Introdiction to Theory and Research. California: Addison-Wesley Publishing
Company, Inc.
Genova, B. K. L., & Greenberg, B. S. (1979). Interests in news and the knowledge
gap. Public Opinion Quarterly, Vol. 43, 79-91.
Griffin, Emory A. (2003). A First Look at Communication Theory, 5th edition, New
York: McGraw-Hill.
Guba, E. G., Lincoln, Y. S. (1981). Effective Evalution. San Francisco: Jossey Bass
Publisher.
Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo
Hidi, S., & McLaren, J. (1990). The effect of topic and theme interestingness on the
production of school expositions. In H. Mandl, E. De Corte, N. Bennett, & H.
F. Friedrich (Eds.), Learning and instruction: European research in an
international context, Vol. 2.2, 295-308. Oxford: Pergamon.
Irawan, Prasetya, (2007). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu
Sosial, Jakarta: DIA FISIP UI.
Kintsch, W. (1988). The role of knowledge in discourse comprehension: A
construction-integration model. Psychological Review, Vol. 95, 163-182.
Krapp, A. (1988). Interest, learning and academic achievement. Paper presented at
the Third European Conference of Learning and Instruction (EARLI), Madrid,
Spain.
Kwak, N. (1999). Revisiting the knowledge gap hypothesis: Education, motivation,
and media use. Communication Research, Vol. 26, 385-413.
Lankow, J., Ritchie, J., Crooks, Ross. (2014). Infografis: Kedahsyatan Cara
Bercerita Visual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Littlejohn, S.W. (2008). Theories of Human Communication, 9th Edition.
Diterjemahkan oleh Muhammad Yusuf Hamdun. 2009. Teori Komunikasi,
Edisi Ke-9. Jakarta: Salemba Humanika.
McLuhan, M. (1962). The Gutenberg Galaxy: The Making of Typographic Man.
Toronto: University of Toronto Press.
McLuhan, M., Fiore, Q., Agel, J. (1996). The Medium is The Message: An Inventory
of Effect. San Francisco: Hardwired.
McLuhan, M., Gordon, W. Terrence. (2013). Understanding Media: The Extension of
Man (eBook Version). New York: Gingko Press.
Moleong, J. Lexy. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakaya.
Morissan, M.A. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.
Mustopadidjaja A. R. (2000). Perkembangan Penerapan Studi Kebijakan. Jakarta:
LAN.
Nasution, S. (2003). Metode Research, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Notoadmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
131
Muhammad Bintang Arigia, Trie Damayanti, Anwar Sani: Infografis Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Pemahaman Dan Keterlibatan Publik Bank Indonesia.
Peter, Paul., Olson, Jerry C. (2005). Consumer Behavior and Marketing Strategy, 6th
Edition. New York: McGraw-Hill.
Nugroho, Eko. (2008). Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: Andi Publisher.
Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Dengan
Contoh Analistik Statistik. Bandung: Rosdakarya.
Silalahi, Ulber. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Singarimbun, M., Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka
LP3ES Indonesia.
Smiciklas, Mark. (2012). The Power of Infographics: Using Pictures to Communicate
and Connect with Your Audiences. Indianapolis: QUE Publishing.
Sobur, Alex. (2008). Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya
Sudarsono. (1993). Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
_______. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_______. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_______. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
Susetyo, Budi. (2013). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika
Aditama.
Viswanath, K., Kahn, E., Finnegan, J. R., Hertog, J., & Potter, J. (1993). Motivation
DQG WKH ³NQRZOHGJH JDS´ (IIHFWV RI D FDPSDLJQ WR UHGXFH GLHW-related cancer
risk. Communication Research, Vol. 20, 546-563.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa
Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta. Balai Pustaka.
Sumber lainnya:
Bank Indonesia. Tiga Pilar Utama Bank Indonesia. Diakses pada tanggal 27
November 2015. Dapat diakses di http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-
bi/tujuan/Contents/Default.aspx.
_______. Moneter. Diakses pada tanggal 27 November 2015. Dapat diakses di
http://www.bi.go.id/id/moneter/Contents/Default.aspx.
_______. 2-2-2015. Siaran Pers: Januari 2015, Deflasi 0,24 %. Diakses pada tanggal
27 November 2015. Diunduh pada tanggal 27 November 2015. Dapat diakses
di http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Default.aspx.
_______. 4-5-2015. BI Grafis: Infografis Inflasi bulan April 2015. Diakses pada
tanggal 19 November 2015, Diunduh pada tanggal 19 November 2015. Dapat
diakses di http://www.bi.go.id/id/lip/infografis/Pages/Infografis-Inflasi-April-
2015.aspx.
_______. 8-9-2015. BI Grafis: Infografis Inflasi bulan Agustus 2015. Diakses pada
tanggal 19 November 2015. Diunduh pada tanggal 19 November 2015. Dapat
diakses di
http://www.bi.go.id/id/lip/infografis/Pages/bigrafis_inflasi_0815.aspx. Duncan,
Tricia. 10-12-2014. Consumable Analytics: Steps to Making Your Dashboards
Delicious. Diakses pada tanggal 16 Februari 2016. Dapat diakses di
http://www.relationshipone.com/consumable-analytics-steps-making-
dashboards-delicious/#.Vs8rtJx97cc.
132
Jurnal Komunikasi ISSN 2085-1979, EISSN 2528 2727
Vol. 8, No. 2, Desember 2016, Hal 120 ± 133
133