Professional Documents
Culture Documents
The Online Transportation Impact On The Performance of AG Line Public Transportation Users
The Online Transportation Impact On The Performance of AG Line Public Transportation Users
2597-7660 online
Vol. 18, No. 1, Februari 2020, hal. 25-32 25
Abstract
The growth of online transportation made people have choices in fulfilling modes of travel, that can
provide comfortability and certainty of fares. Currently, the online transportation serves almost all
areas in Malang City, thus allowing for competition between existing public transportation and
online transportation. This aim of study is to evaluate the public transportation performance on AG,
when online transportation operates. The method used is an empirical method that includes static
and dynamic surveys. The results of public transportation performance on the AG obtained an
average load factor of 70.53%, an average frequency of 17 vehicles/hour, an average headway of
2.97 minutes, an average travel speed of 17.138 km/hour with an average travel time of 51.46
minutes average. Based on the Standard Decree of the Director General No.687 of 2002 and the
World Bank Standard, indicators that meet the standards are load factor and headway, while those
that don’t meet are the average travel time and travel speed. The online transportation existence
doesn’t have significant impact on the public transportation performance. The presence or absence
of online transportation still requires the public transportation service providers to improve their
service performance, so as to increase the number of public transportation users.
Keywords: Public transport performance; passenger public transport; line AG
Abstrak
Pertumbuhan angkutan umum penumpang berbasis online membuat masyarakat memiliki banyak
pilihan dalam pemenuhan moda pergerakan yang dapat memberikan kenyamanan dan kepastian tarif
kepada masyarakat. Angkutan berbasis online saat ini sudah melayani hampir di seluruh wilayah di
Kota Malang, sehingga memungkinkan terjadi persaingan antara angkutan umum penumpang yang
ada dengan angkutan berbasis online. Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi kinerja salah satu
angkutan umum penumpang di Kota Malang pada jalur AG (Terminal Arjosari – Terminal Hamid
Rusdi), ditengah gempuran angkutan berbasis online. Metode yang digunakan adalah metode
empiris yang mencakup survei statis dan dinamis. Hasil kinerja angkutan umum penumpang jalur
AG diperoleh load factor rata-rata 70,53%, frekuensi rata-rata 17 kend/jam, headway rata-rata 2,97
menit, kecepatan tempuh rata-rata 17,138 km/jam dengan waktu tempuh rata-rata 51,46 menit.
Berdasarkan pada Standar SK Dirjen No.687 tahun 2002 dan Standar World Bank, indikator yang
memenuhi standar adalah load factor, dan headway, sedangkan yang tidak memenuhi adalah waktu
tempuh rata-rata, dan kecepatan tempuh. Keberadaan angkutan online tidak memiliki dampak yang
signifikan terhadap kinerja angkutan umum penumpang. Ada atau tidaknya angkutan online, tetap
mengharuskan penyedia jasa angkutan umum penumpang untuk memperbaiki kinerja layanannya,
sehingga dapat meningkatkan jumlah pengguna.
Kata kunci: Kinerja angkutan umum; Angkutan umum penumpang; Jalur AG
Pembagian Zona
Untuk mempermudah dalam
pengambilan data naik dan turun penumpang
sesuai dengan asal tujuan, maka dilakukan
pembagian zona. Studi sebelumnya mencatat
bahwa mayoritas masyarakat masih rela
menggunakan angkutan umum jalur Arjosari
dengan jarak maksimal sekitar 100 m (M. K, .
and Suharyanto, 2015). Zona dibagi menjadi 8
yang akan disajikan pada tabel 1 dan 2.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/11137
ISSN : 1693-3095 print
2597-7660 online
28 Vol. 18, No. 1, Februari 2020, hal. 25-32
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/11137
ISSN : 1693-3095 print
2597-7660 online
30 Vol. 18, No. 1, Februari 2020, hal. 25-32
Dimana: KESIMPULAN
V = Kecepatan kendaraan Kinerja angkutan umum penumpang
L = Jarak tempuh jalur AG saat ini adalah load Factor rata-rata
T = Waktu tempuh sebesar 70,53% (memenuhi standar),
frekuensi rata-rata sebesar 17 kend/jam,
Berdasarkan data waktu tempuh, headway rata-rata sebesar 2,97 menit
kecepatan tempuh atau waktu perjalanan (memenuhi standar), waktu tempuh rata-rata
angkutan umum penumpang jalur AG 51,46 menit (tidak memenuhi standar) dan
disajikan pada Tabel 6. kecepatan tempuh rata-rata sebesar 17,138
km/jam (tidak memenuhi standar). Setelah
Tabel 6. Kecepatan dan Waktu Perjalanan beroperasinya angkutan online, kinerja
AUP Jalur AG pelayanan angkutan umum jalur AG masih
perlu diperbaiki, antara lain kecepatan
Kecepatan Kecepatan tempuh, yang berpengaruh terhadap waktu
Tempuh Tempuh tempuh angkutan.
(km/jam) (km/jam)
Keberadaan angkutan online di Kota
Maksimum 21.538 21.000 Malang tidak berpengaruh terlalu besar
Minimum 12.174 14.226 terhadap kinerja angkutan umum. Hal ini
dilihat dari kondisi kinerja angkutan umum
Rata-rata 16.318 17.959 sebelum adanya angkutan online dan setelah
Maksimum 21.538 beroperasinya, tidak memiliki perbedaan yang
signifikan. Terdapat beberapa indikator yang
Minimum 12.174
tetap perlu dilakukan perbaikan, agar menarik
Rata-rata 17.138 minat pengguna dalam menggunakan
angkutan umum, antara lain waktu dan
Waktu tempuh rata-rata untuk angkutan kecepatan tempuh.
umum penumpang jalur AG sebesar 51,46
menit. Mengacu pada indikator Standar SK DAFTAR PUSTAKA
DIRJEN No. 687 tahun 2002 yang Abadi, K. and Burhanuddin, A. (2016)
menerapkan 1-1,5 jam, maka waktu tempuh ‘Evaluasi Operasional Angkutan
rata-rata tidak memenuhi standar. Waktu Umum Penumpang Trayek L1 Kota
tempuh angkutan umum penumpang jalur AG Banyuwangi’, Media Teknik Sipil, 14,
kurang dari 1 jam, hal ini dapat meningkatkan pp. 182–190.
pelayanan angkutan umum, karena waktu Abadi, K. and Ruskandi (2016) ‘Evaluasi
yang perjalanan yang dibutuhkan relatif cepat. Kebutuhan Angkutan Umum
Kecepatan tempuh untuk angkutan Penumpang Kota Malang ( Studi Kasus
umum penumpang jalur AG sebesar 17,138 Rute Arjosari – Dinoyo – Landungsari
km/jam. Mengacu pada SK DIRJEN No. 687 ) Evaluation The Needs of Public
tahun 2002 yang menerapkan 20-40 km/jam, Transport Passengers in Malang Town
maka kecepatan tempuh tidak memenuhi ( Case Studies Route Arjosari – Dinoyo
standar. Hal ini dapat menimbulkan perasaan – Landungsari )’, Media Teknik Sipil,
kurang nyaman dan kurang aman kepada 14, pp. 73–83.
penumpang. Beirão, G. and Sarsfield Cabral, J. A. (2007)
Keberadaan angkutan online memiliki ‘Understanding attitudes towards
pengaruh terhadap waktu dan kecepatan public transport and private car: A
tempuh angkutan umum penumpang jalur qualitative study’, Transport Policy,
AG. Hal ini dikarenakan, rata-rata sopir 14(6), pp. 478–489. doi:
angkutan yang tidak berhenti terlalu lama 10.1016/j.tranpol.2007.04.009.
untuk menunggu penumpang. Tetapi para Daniels, R. and Mulley, C. (2013) ‘Explaining
sopir memilih untuk menambah ritasi walking distance to public transport:
perharinya. The dominance of public transport
supply’, Journal of Transport and Land
Use, 6(2), pp. 5–20. doi:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/11137
ISSN : 1693-3095 print
2597-7660 online
32 Vol. 18, No. 1, Februari 2020, hal. 25-32