Perbin 03

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 31
PERATURAN BADAN INTELWJEN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2020 TTENTANG, PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERATURAN KEPALA BADAN DI BADAN INTELIJEN NEGARA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. KEPALA BADAN INTELUJEN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang 4a. bahwa uncuk mewujudiean kepastian nuicum dan tertib Pembentukan peraturan perundang-undangan dan peraturan kepala badan di Badan Intelien Negara diperiukan pengaturan mengenai tata cara pembentukan peraturan perundang-undangan dan peraturan kepala badan bagi seluruh unit di Badan Intelijen Negara yang ‘merupakan salah satu instrumen kebjjakan sebagai landasan lembaga pemerintah dalam menjalankan tagas pemerintahan; . bahwa untuk mewujudlean pembentukan peratursn perundang-undangan dan peraturan Kepala badan di Badan Intelijen Negara yang terencana dan sistematis diperluken suatu kaidah yang sestai dengan ketentuan pembentukan peraturan perundang-undangan; © babwa berdasarkan pertimbangan_sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, peri menetapkeant Mengingat 1 Persturan Badan Intelijen Negara tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Badan Intelijen Negara; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan _-Perundang-uindangan | sebayaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peratursn Perundang-undangan (Lembaran Negara Republi Indonesia tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran [Negara Republi Indonesia Nomor 6998); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Inteljen Negara (Lembaran Negara Republi indonesia tahun 2011 Nomor 105, Tambshan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 5249}; Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2015 tentang KeikutsertaanPerancangan Peraturan Perundang- tundangan dan Pembinannnya (Lembaran Negara Kepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 186, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5729); Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2012 tentang Badan Inteijen Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2012 Nomor 220) sebagaimana beberapa lcali telah Giubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 79 ‘Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 90 Tabun 2012 Tentang Badan Intelijen Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 2020 Nomor 175) Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentulean Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199}; Peraturan Menteri Hukum dan Hal Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Menetapkan Pengundangan Peraturan Perundang-undangan Dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia (Berita Negara Tahun 2015 Nomor 1071) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi| Manusia Nomor 31 Tahun 2017 tentang Perubahan ‘Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asast ‘Manusia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengundangan Peraturan Perundang-undangan Dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia dan Tambahan| Berita Negara Republik Indonesia (Berita Negara ‘Tahun 2017 Nomor 1753}; -MEMUTUSKAN: PERATURAN BADAN INIKLIJEN NEGAKA TEINTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERATURAN KEPALA BADAN DI BADAN INTELIJEN NEGARA, BaBL KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Peraturan Perundang-tndangan adalah peraturan tert, ‘yang memuat norma hukum yang mengikat secara uur an dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atats pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkean dalam Peraturan Perundang-undangan, 2. Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuke oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden, Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang- uundangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk ‘menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya, Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundang: jundangan yang ditetaplan oleh Presiden untule ‘menjalankean perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelengyarakan kekuasaan pemerintahan, Peraturan Badan Intelijen Negara yang. selanjutnya isebut Peraturan Badan adalah Peraturan Perundang- lundangan yang ditetapkan oleh Kepala Badan untule mmenjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan tugns, fangs! dan wewenang, Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara yang selanjutnya disebut Peraturan Kepala Badan adalah peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Badan yang memuat acuan yang Dersifat umum dan mengikat di Badan Intelijen Negara, sera penerapannya disesuaikan dengan karakteristiie Badan Intlfen Negara Program Penyusunan Peraturan Perundang-undangan an Peraturan Kepala Badan Prakarsa Badan Intelijen Negara, yang selanjutnya disebut Prosun BIN adalah instrumen perencanaan program pembentukean Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Kepala Badan di Badan Intelien Negara yang disusun secara terencana, terpadu dan sistematis, Kelompok Kerja yang selanjutnya disebut Pokja adalah eelompok kerja yang terdiri tas perwakilan setiap unit kerja yang berkaitan dengan penyusunan Peraturan Perundang-tndangan dan Peraturan Kepala Badan yang . kebutuhan organisasi (4) Rancangan Undang-Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, rancangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Badan, dan rancangan Peraturan Kepala Badan yang diusulkan di luar daftar Prosun BIN sebagaimana imaksud pada ayat (1) yang telah disetujui dimasuklean alam daftar tambahan Prosun BIN dan ditetapkan oleh Kepala BIN, Pasal 11 (1) Pengusulan penyusunan rancangan Undang-Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, raneangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Badan, dan rancangan Peraturan Kepala Badan scbagaimana dimaksud dalam Pasal 9, disampaikan kepada ketua Pokja Prosun BIN ‘melalui sekretaris Pokja Prosun BIN paling lambat bulan Maret tahun berjalan, ate (2) Usulan penyusunan rancangan Undang-Undang, srancangan Peraturan Pemerintah, rancangan Peraturan Presiderancangan Peraturan Badan, dan rancangan Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikumpulkan, diverifikasi, dan diinventars oleh sekretaris Pokja Prosun BIN, agian Keempat Pengkajian Usulan Penyusunan Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Peraturan Badan, dant Rancangan Peraturan Kepala Badan Pasal 12 (2) Pengkajian usulan penyusunan rancangan Undang: Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, rancangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Badan, dan rancangan Peraturan Kepala Badan sebagaimana imaksue dalam Pasal 4 huruf © dilakukan terhadap ‘usulan penyusunan yang telah dikumpulkan, diverifikasi, dan diinventarisasi oleh sekretaris Pokja Prosun BIN ssebagaimana dimalgsud dalam Pasal 11 ayat (2) (2) Penekajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Glilakukan oleh Pokja Prosun BIN melalui rapat bersama yang mengikutsertakan Penggagas. (3) Pergkaj Gllakukan untuk menyesuaikan materi yang akan dintur dalam usulan rancangan Undang-Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, rancangan Peraturan Presiden, 1p scbagaimana dimaksud pada ayat (2) rancangan Peraturan Badan, dan rancangan Peraturan Kepala Badan dengan ketentuan Peraturan Perundang- lundangan dan kebutuhan organisas (@) Dalam hal pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyatakan materi yang akan diatur dalam usulan rancangin Undang-Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, rancangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Badan, dan rancangan Peraturan Kepala Badan a2 telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- ‘undangan dan kebutuhan organisasi, usulan penyusunan | dlinventarisasi oleh sekretaris Pokja Prosun BIN untuk imasukkan ke dalam daftar Prosun BIN, (5) Dalam hl pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyatakan materi yang akan diatur dalam rancangan Undang-Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, rancangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Badan, dan rancangan Peraturan Kepala Badan tidale sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan Kebutuhan ongenisasi, ketua Pokja Prosun BIN mmalalui sekretaris Pokja Prosun BIN mengembalikan uusulan penyusunan kepada Penggagas ‘Bagian Kelima Penetapan Prosun BIN Pasal 13, LU) Penetapan Prosun BIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d dilakukan terhadap rancangan Undang- Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, rancangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Badan, dan runcangan Peraturan Kepala Badan yang telah ddimasukkan ke dalam daftar Prosun BIN sebagaimana, dimakesuel dalam Pasal 12 ayat (4) dan daftar tambahan Prosun BIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 1, (2) Prosun BIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlitetapkan oleh Kepala BIN setiap bulan Oktober tabun berjalan, Pasal 14 Rancangan _Undang-Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, dan rancangan Peraturan Presiden yang telah dlitetapkan dalam Prosun BIN sebagaimana dimaksud dalara Pasal 12 disertai hasil dari pengkajian disampaikan oleh KKepala BIN kepada menteri yang menyelengesraican urasen ppemerintahan di bidang hulkum untuk dimasulkan ke dalam daftar Program Legislasi Nasional, Program Penyusunan Peraturan Pemerintah, atau Program Penyusunan Peraturan Presiden, BAB Il PENYUSUNAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH, RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN, RANCANGAN PERATURAN BADAN, DAN RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN Pasa 15 Penyusunan rancangan Undang-Undang, _rancangan Peraturan Pemerintah, rancangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Badan, dan rancangan Peraturan Kepala Badan scbagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b dilaksanakan berdasarkan: &Prosun BIN; b. Program Legisiast Nasional untuk rancangan Undang- Undang; Program Penyusunan Peraturan Pemerintah untuk ‘ancangan Peraturan Pemerintah; dan 4. Program Penyusunan Peraturan Presiden untuk rancangan Peraturan Presiden. Pasal 16 (2) Penyusunan rancangan Undang-Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, dan rancangan Peraturan Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, dilakuakan oleh tim penyusunan yang dibentule dan ditetapkan oleh Kepala BIN, (2) Tim penyusunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikitterdir atas unit kerja Penggagas, unit kerja yang tugas dan fungsinya di bidang hukum, dan wnt kerja terkait (9) Dalam penyusunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala BIN dapat mengileutsertakan kementerian/ Jembaga, praktisi, akademis, dan atau abli dalam bidang. hhukum atau bidang lainnya yang dapat memberikan Dahan, petunjuk, dan informasi mengenai materi yang. akan diatur dalam suara Peraturan Perundang- undangan, Pasal 17 (0) Setelah penyusunan rancangan Undang-Undang, rancangin Peraturan Pemerintah, dan rancangan Peraturan Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dilaksanakan, Kepala BIN mengkoordinasikan Penyusunan antarkementerian rancangan Undang- Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, dan rancangan Peraturan Presiden, (2) Penyusunan antar kementerian rancengan Undang- ‘Undang, rancangan Peraturan Pemerintah dan rancangan | Peraturan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dllaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan’ perundang-undangan. Pasa 18 (1) Rancangan Undang-Undang, rancangan Peraturan Pemerintah dan rancangan Peraturan Presiden yang telah ‘melalui penyusunan antar kementerian sebsgaimana imakesud dalam Pasal 17, disampaikan oleh Kepala BIN kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum untuk dilakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan onseps (2) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan onsepsi atas rancangan Undang-Undang, rancangan Peraturan Pemerintah, dan rancangan Peraturan Presiden sebagaimana dimakeud pada ayat (1) dlaksanakan sestai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. as Pasal 19 (2). Penyusunan rancangan Peraturan Badan dan Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, ilakukan oleh tim penyusunan yang dibentuke dan dlitetapkan oleh Kepala BIN. (2) Tim penyusunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling seit tris atas wail dari unit kerja Pengsaeas, Unit kerja yang tugas dan fungsinya di bidang hukum, dan unit kerja terkat. (9) Dalam penyusunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala BIN dapat mengilcutsertakan kementerian/ lembaga, pratctsi, akademisi, abli dalam bidang hulum ddan/atau ahli bidang lainnya yang dapat memberikan Dahan, petunjuk, dan informasi mengenai materi yang, akan diatur dalam suatu Peraturan Perundang: ‘undangan, (4) Format Peraturan Badan dan Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam |Lampiran Il-yang merupakan bagian ‘idale terpisankan dari Peraturan Badan ini, Pasal 20 Untuk penyempurnaan rancangan Peraturan Badan dan rancangan Peraturan Kepala Badan scbagaimana dimaksud dalam Pasal 19, tim penyusunan harus meminta masukean dari unit kerja terkait sal 21 (1) Rancangan Peraturan Badan yang telah disusun oleh tim penyusunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, isampaikan kepada menteri yang menyelenggarakan vurusanpemerintahan di bidang hukum —untule dlilaksanakan pengharmonisasian. (2) Pelaksanaan pengharmonisasian Peraturan Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai ‘dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 22 Rancangan Peraturan Kepala Badan yang telah disusun oleh tim penyusunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, isampaikan kepada Kepala BIN untuk dilaksanakan pengharmonisasian, BABIV PENGESAHAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG ATAU. PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH, RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN, RANCANGAN PERATURAN BADAN, DAN RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN Pasal 23 Pengesahan rancangan Undang-Undang atau penetapan rancangan Persturan Pemerintah, rancangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Badan, dan rancangan Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksudl dalam Pasal 12 unut e meus ‘9 pelaksanaan pengesahan rancangan Undang-Undang atau, penetapan rancangan Peraturan Pemerintah dan ran.cangan Peraturan Presiden; dan >, pelaksanaan penetapan rancangen Peraturan Badan dan rancangan Peraturan Kepala Badan, Pasal 28 Pelaksanaan pengesahan rancangan Undang-Undang atau penetapan rancangan Peraturan Pemerintah, dan rancangan Peraturan Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 hhuruf a ilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pasal 25 Pelaksanaan penetapan rancangan Peraturan Badan dan rancangan Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 hurut b dilakukan oleh Kepala BIN. av Pasal 26 (1) Penggsgas menyampaikan permohonan penetapan rancangan Peraturan Badan dan rancangan Peraturan Kepala BIN kepada Sekretaria Utama BIN melalui kepala unit Kerja yang menyelengasrakcan tugas dan fungsi di bidang hukum. (2) Permohonan penetapan rancangan Peraturan Badan dan rancangan Peraturan Kepala Badan sebagaimana ‘dimaksud pada ayat (1) disertai dengan 2 (dua) naskah ‘sli dan 1 (satu) sof copy, (9) Permohonan penetapan rancangan Peraturan Badan dan ancangan Peraturan Kepala Badan sebagaimana imaksud pada ayat (1) disertai dengan 1 (satu) naskab aslidan 1 (satu) soft copy. Pasal 27 Unit kerja yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di bidang Jnukum melakukan pemeriksaan alkhir atas kelengkapan hnaskah rancangan Peraturan Badan dan naskah rancangan PPeraturan Kepala Badan scbelum ditetapkan, Pasal 28 (1) Naskah rancangan Peraturan Badan ditetapkan oleh Kepala BIN menjadi Peraturan Badan dengan’ ‘membububkan tanda tangan, (2) Naskah rancangan Peraturan Kepala Badan ditetapkan lch Kepala BIN menjadi Peraturan Kepala Badan dengan ‘membububkan tanda tanga. BABY PENGUNDANGAN UNDANG-UNDANG, PERATURAN PEMERINTAH, PERATURAN PRESIDEN, PERATURAN BADAN ATAU PENOMORAN PERATURAN KEPALA BADAN Pasal 29 Pengundangan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Badan atau penomoran a8 Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d metiputi 4. pelaksanaan pengundangan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Badan; dan », pelaksanaan penomoran Peraturan Kepala Badan. Pasal 30 Pelaksanazn pengundangan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh ‘menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di Didang hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, Pasal 31 (0) Peraturan Badan yang telah ditetapkan, disampaikan kepada menteri_ yang menyelenggnrakan —urusan Pemenintahan di bidang hukum untuk diundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia, (2) Penyampaian Peraturan Badan sebagaimana dimakeud pada ayat (I) dilaksanakan oleh unit kerja yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di bidang hukum ‘dengan menyertakan permohonan pengundangan Peraturan Badan yang digjukan secara tertulis dan ditandatangani oleh Sekretaris Utama BIN. (3) Permohonan pengundangan sebagaimana dimaksud pada aya (2) disertai dengan: ‘a, surat pengajuan permohonan pengundangan yang ibububi tanda tangan basah serta diterakan cap dings jabatan; b. tanda tangan basah dalam naskah asti peraturan perundang-undangan; © 2 (dua) naskah asi; 1 (eatu) soft copy naskah asi; dan 1 {satu fotokopi naskeh “19. (4) Naskah asi sebagaimana dimakesud pada ayat (3) diketik ‘dengan jenis huruf Bookman Oldstyle, uleuran huraf 12 (dua belas), dan di atas kertas FA, (5) Format softeopy naskeah asi schagaimana dimaksud pada ayat (9) huruf c tercantum dalam Lampiran Ml yang ‘merupakan bagian tidak terpisabkan dari Peraturan Badan ini Pasal 22 Pelaksanaan penomoran Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan oleh Kepala BIN, BAB VI DOKUMENTASI DAN PENYEBARLUASAN UNDANG-UNDANG, PERATURAN PEMERINTAH, PERATURAN PRESIDEN, PERATURAN BADAN, DAN PERATURAN KEPALA BADAN Pasal 33 Dotcumentast dan penyebarluasan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Badan, dan Peraturan Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 hurufe dilaksanakan ole ‘4. menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hulkum untuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Badan dan . Kepala BIN untuk Peraturan Badan dan Peraturan Kepala Badan, Pasal 36 (1) Pelaksanaan dolkumentasi dan penyebarluasan oleh ‘Kepala BIN scbagaimana dimaksud dalam Passl 33 buruf b dilaicukan oleh kepala unit Kerja yang melaksanalcan ‘gas dan fungsi di bidang hukum, (2) Kepala unit kerja yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di bidang hulcum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan 1 (satu) fotokopi naskeah Peraturan

You might also like