Professional Documents
Culture Documents
Konsep: Taubat Menurut Imam Al-Ghazali
Konsep: Taubat Menurut Imam Al-Ghazali
Abstrak: Konsep Taubat Menurut Imam Al-Ghazali. Manusia tak lepas dari suatu kesalahan yang menjadi dosa,
dari dosa kecil dan besar , dosa yang disengaja dan tidak di sengaja, dosa lahir dan dosa batin, dan dosa yang
tampak dan tidak nampak. Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang diberi akal untuk berpikir dan kesadaran
menjadi suatu keingan kembali pada untuk dekat dengan Sang Maha Pencipta. Dalam kehidupan di dunia yang
tidak kekal ini, sering kita melakukan hal-hal yang melanggar aturan Allah SWT dalam artian larangan-
larangannya. Yang mana semua larangan-larangan-Nya itu merupakan suatu hal yang bersifat kenikmatan
sementara yang pada akhirnya menimbulkan kesengsaraan atau kecelakaan bagi pelakunya. Tidak seorang pun di
dunia ini menghendaki kecelakaan atas dirinya, pada umumnya mereka menghendaki keselamatan baik pada saat
mereka berada di dunia yang menghendaki kecelakaan atas dirinya. Pada umumnya mereka menghendaki
keselamatan baik pada saat mereka berada di dunia maupun di akhirat kelak. Masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana pendapat Imam al-Ghazali mengenai konsep taubat? Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan
bagaimana konsep taubat menurut Imam al-Ghazali. Penelitian ini menggunakan metode library research. Untuk
itu dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode dokumentasi. Sementara dalam Metode Analisis Data
peneliti melakukan Analisis isi untuk menggali keaslian teks lalu Analisis Deskriptif untuk menggambarkan
keadaan subyek penelitian berdasarkan fakta. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu bahwa taubat menurut Imam
al-Ghazali adalah suatu usaha dari beberapa pekerjaan hati. Singkatnya, menurut para ulama, taubat itu ialah
membersihkan hati dari dosa. Imam al-Ghazali menekankan bahwa, para pelaku ibadah diharuskan untuk ber-
taubat karena dua hal: Pertama, agar berhasil memperoleh pertolongan guna mencapai ketaatan, karena berbagai
perbuatan dosa dapat melahirkan kesialan dan mengakibatkan kemalangan bagi pelakunya. Selain itu, perbuatan
dosa juga bisa menghambat upaya kita untuk mematuhi dan mengabdi kepada Allah Swt.
87 | J u r n a l M a n t h i q
Rusydi: Konsep Taubat Menurut Imam Al-Ghazali.
88 | J u r n a l M a n t h i q
Rusydi: Konsep Taubat Menurut Imam Al-Ghazali.
88 | J u r n a l M a n t h i q
Jurnal Manthiq: Vol IV Edisi II 2019
4 5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),
2010), hlm. 274 hlm. 6
89 | J u r n a l M a n t h i q
Rusydi: Konsep Taubat Menurut Imam Al-Ghazali.
90 | J u r n a l M a n t h i q
Jurnal Manthiq: Vol IV Edisi II 2019
telah menceritakan pada kami, al- dapat didekati dengan jiwa yang suci
Mughirah telah menceritakan
atau tak berdosa.13
pada, dari Abi Zinad, dari A’raj,
dari Abu Hurairah berkata:
Rasulullah Saw. bersabda: Menurut Ibn Qayyim al-
Sungguh Allah sangat bahagia Jauziah dalam Madarijus Salikin,
dengan taubat seseorang,
dibanding kebahagiaan seseorang mengatakan bahwa taubat merupakan
yang menemukan barangnya yang
media permulaan, pertengahan dan
hilang.”10 (H.R. Muslim dan
lainnya) akhir bagi seorang yang sedang
dekat dengan Allah Swt. melalui jalan sejatinya merupakan pintu masuk
diri pada Sang Maha Suci (Allah),11 Rabbul ‘Alamin, sebab dalam taubat
sebagai maqam pertama yang harus yang tercela yang telah dilakukan di
dilalui seorang salik (penempuh jalan masa lampau, sekaligus terdapat daya
perjuangan menuju Allah Swt sebagai kebaikan di masa yang akan datang.
91 | J u r n a l M a n t h i q
Rusydi: Konsep Taubat Menurut Imam Al-Ghazali.
Jika saja Allah Swt. tidak memberikan banyak yang menulis atau mengkaji
kenistaan dosa dan kekerasan hati? Ghazali. Oleh karena itu, di sinilah
kajian ini menarik diteliti lebih jauh.
15
Al-Ghazali, Minhajul Abidin, terj. oleh
Abul Hiyadh. Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995; dan
16
edisi terj. oleh M. Rofiq. Yogyakarta: Diva Press, 2007; Abu Hamid al-Ghazali, Minhaj Al-‘Abidin
serta edisi terj. oleh R. Abdullah bin Nuh. Jakarta: (Menyingkap Rahasia Kesempurnaan Ibadah Kekasih
Mizan, 2014), h. 42 Allah)….h. 41-42.
92 | J u r n a l M a n t h i q
Jurnal Manthiq: Vol IV Edisi II 2019
93 | J u r n a l M a n t h i q
Rusydi: Konsep Taubat Menurut Imam Al-Ghazali.
94 | J u r n a l M a n t h i q