Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Ashishidiq K, Agustin S Pengaruh Formulasi Tepung Ubi Jalar Putih dan Daging Ikan Gabus

PENGARUH FORMULASI TEPUNG UBI JALAR (Ipomea batatas L.) PUTIH


DAN DAGING HALUS IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP SIFAT
KIMIA DAN SENSORIS SIOMAI

Effect of Formulation of White Sweet Potato (Ipomea batatas L.) Flour and Minced
Meat of Snakehead Fish (Channa striata) on Chemical and Sensory Characteristics of
Siomay

Kholifatullah Ashshidiq, Sukmiyati Agustin*

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Jl. Tanah Grogot,
Kampus Gunung Kelua, Samarinda 75119, *)Corresponding author, Email:
sukmiyatiagustin@gmail.com.

Received 2 Feb 2015 Revised 9 Feb 2015 Accepted 16 Feb 2015

ABSTRACT
The aim of this study was to determine appropriate ratio of white sweet potato flour
and snakehead fish on chemical and sensory properties of the siomay produced. A single
factor experiment (formulation of white sweet potato flour and gabus fish (%) at 50:50, 40:60,
30:70, 20:80, and 10:90) arranged in Completely Randomized Design was applied in this
research. The treatments were replicated for three times. The results showed that the
formulation of white sweet potato flour and gabus fish affected significantly on chemical
characteristics (water, protein, and ashes content) of siomay produced as well as its sensory
characteristics. The formulation of white sweet potato flour and gabus fish of 20 % : 80 %
gave the best response from panelists, which showed chemical characteristics of 16.63 %,
70.73 %, and 2.53 % for protein, water, and ash respectively. While the hedonic
characteristics were like-rubbery, really like-fish and like-fish for texture, flavor and taste,
respectively.
Key words : white sweet potato flour, gabus fish and siomay.

PENDAHULUAN satu ikan sungai yang sangat menonjol dan


digemari masyarakat Kalimatan Timur khu-
Kosumsi ikan di Indonesia masih
susnya masyarakat di Samarinda adalah ikan
tergolong rendah, hal ini berdasarkan data
gabus.
Direktorat Jenderal Perikanan dan Kelautan
Ikan Gabus (Channa striata) merupa-
(2013) di-mana tingkat kosumsi ikan nasional
kan salah satu jenis ikan air tawar yang ber-
hanya 35 kg kapita-1 tahun-1, sedangkan di
potensi untuk dijadikan bahan baku pembuat-
negara Vietnam maupun Malaysia tingkat
an produk olahan makanan diantaranya sio-
kosumsi dapat mencapai 56,10 kg kapita-1
may ikan gabus. Ikan gabus merupakan ikan
tahun-1, hal ini juga diutarakan oleh Dirjen
sungai dan kaya asam amino essensial, serta
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
memiliki cita rasa yang enak dan khas. Namun
(P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan
demi-kian salah satu faktor yang menjadi
(KKP). Berda-sarkan fakta tersebut salah satu
kendala dalam pemanfaatan sumber perikan-
solusi untuk meningkatkan konsumsi ikan di
an darat saat ini ialah masih terbatasnya
Indonesia adalah dengan menganekaragam-
diversifikasi produk olahannya.
kan pangan berbasis ikan.
Pada umumnya siomay terbuat dari
Perikanan darat merupakan sektor
ikan laut seperti ikan tenggiri dan ikan tuna
perikanan Indonesia yang memiliki potensi
yang telah dihaluskan dan diberi bumbu-
cukup besar selain sektor kelautan. Kaliman-
bumbu tertentu yang juga telah dihaluskan
tan Timur memiliki potensi dalam menghasil-
dengan menggunakan bahan pengikat seperti
kan perikanan darat karena sebagian besar
tepung terigu dan tepung tapioka. Siomay
wilayah-nya dikelilingi oleh sungai. Salah

23
Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman 2015, 10(1):23-28 ISSN1858-2419

telah banyak dikenal oleh masyarakat Sama- data interval menggunakan Metode Suksesiv
rinda sebagai makanan jajanan. Interval.
Pembuatan siomay selain dengan
Prosedur Penelitian
menggunakan bahan pengikat seperti tepung
terigu dan tepung tapioka dapat juga disub- Penyiapan bahan
stitusikan dengan tepung umbi-umbian yang Untuk bahan baku siomay adalah ikan
bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi pada tepung ubi jalar putih dan daging ikan gabus
siomay tersebut serta menambah penganeka- yang kemudian ditimbang sesuai perlakuan
ragaman produk olahan berbahan dasar umbi dan ditimbang senbayak ulangan. Persiapan
dan ikan air tawar (ikan gabus). Salah satu bumbu-bumbu dan bahan penunjang lainnya
jenis ubi yang dapat dijadikan sebagai bahan yaitu telur 50 g, bawang putih halus 1,5 g,
pengganti tepung terigu adalah tepung ubi bawang merah halus 1 g, garam 1 g, daun
jalar putih. bawang halus 5 g dan daun sop halus 5 g.
Penggunaan tepung ubi jalar putih Tepung ubi jalar putih diperoleh
mempunyai tujuan sebagai alternatif peng- melalui pengupasan, pengirisan dengan kete-
ganti penggunaan tepung terigu yang meru- balan ±1 mm, perendaman dalam air bersih
pakan produk impor, tepung ubi jalar putih selama 10 menit, kemudian dijemur selama 3
pun digunakan sebagai bahan pengikat pada hari. Irisan ubi jalar putih kering kemudian
pembuatan siomay ikan gabus serta mening- dihaluskan dengan blender dan diayak dengan
katkan nilai gizi pada siomay. ayakan 80 mesh untuk.
Berikut adalah deskripsi tentang peng- Daging ikan Gabus diperoleh dari ikan
aruh formulasi tepung ubi jalar putih (Ipomea yang telah disortasi berdasarkan kesegaran-
batatas L.) dan daging ikan Gabus (Channa nya, kemudian dibersihkan dari lendir dan
striata) terhadap sifat kimia dan sensoris kotoran, selanjutnya diambil dagingnya. Da-
siomay yang dihasilkan. ging yang diperoleh kemudian dihaluskan
dengan blender.
METODE PENELITIAN
Pengolahan siomay
Bahan dan Alat Campuran tepung ubi jalar putih dan
Bahan yang digunakan dalam peneli- daging halus ikan gabus dibuat dengan for-
tian ini adalah ikan gabus berumur 5 bulan mula sesuai perlakuan diberikan air secu-
yang diperoleh dari pasar Rahmat Samarinda, kupnya sehingga membentuk adonan, dan
ubi jalar putih berumur panen 3 bulan yang dilakukan pencetakan. Adonan siomay yang
diperoleh dari pasar Segiri Samarinda, telur, telah dicetak kemudian dikukus selama 15
bawang putih, bawang merah, daun bawang, menit.
daun seledri/daun sop, garam, es batu, air, dan
bahan kimia untuk analisis. HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat yang digunakan dalam penelitian
Karakteristik kimia siomay
ini adalah kompor gas, dandang/panci, blen- Formulasi tepung ubi jalar dan daging
der, mixer, timbangan, sendok, pisau, baskom ikan gabus berpengaruh nyata terhadap
dan alat untuk analisis. karakteristik kimia (kadar protein, kadar air,
Rancangan Percobaan dan Analisis Data dan kadar abu) siomay yang dihasilkan
Penelitian ini menggunakan Rancangan (Gambar 1(A), 1(B), dan 1(C).).
Acak Lengkap faktor tunggal dengan 5 per-
Protein
lakuan dan 4 ulangan. Kombinasi perlakuan Formulasi tepung ubi jalar putih dan
adalah formulasi antara tepung ubi jalar putih daging ikan gabus memberikan pengaruh
dan daging ikan gabus dalam persen adalah berbeda nyata (p<0,05) terhadap kadar protein
50:50, 40:60, 30:70, 20:80, 10:90. Data yang siomay. Kadar protein tertinggi diperoleh
diperoleh dianalisis dengan Anova dan pada formulasi tepung ubi jalar putih dan
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil daging ikan gabus 10 % : 90 %, yaitu sebesar
untuk perlakuan yang memberikan pengaruh 16,63 %. Sedangkan perlakuan yang memiliki
nyata. Data ordinal untuk sifat sensoris kadar protein terendah diperoleh pada
ditransformasikan terlebih dahulu menjadi

24
Ashishidiq K, Agustin S Pengaruh Formulasi Tepung Ubi Jalar Putih dan Daging Ikan Gabus

formulasi tepung ubi jalar putih dan daging yang terdapat pada daging ikan gabus lebih
ikan gabus 50 % : 50 %, yaitu sebesar 8,43 % besar daripada kadar protein yang terdapat
(Gambar 1(A)). pada tepung ubi jalar putih. Pernyataan
tersebut diperkuat oleh Leksono dan Syahrul
20.0 A (2001) yang mengatakan bahwa ikan gabus
a merupakan salah satu sumber protein dan
memiliki kadar protein cukup tinggi sekitar 42
Protein (%)

b
15.0 g per 100 g bahan. Sedangkan Musfiroh et al.
c (2008) yang mengatakan bahwa kandungan
protein ubi jalar putih hanya sebesar 1,31 g
10.0 d d per 100 g bahan. Berdasarkan standar yang
ditetapkan dalam SNI 01-3819-1995 tentang
mutu bakso ikan yaitu minimal 9 %, siomay
5.0
S1 S2 S3 S4 S5 yang dihasilkan memiliki kadar protein yang
Treatment cukup tinggi.
Kadar Air
Moisture Content (%)

80 B Kadar air tertinggi (Gambar 1(B)) dari


siomay diperoleh dari formulasi tepung ubi
75 a
ab jalar putih dan daging ikan gabus 10 % : 90 %,
70 bc yaitu sebesar 73,27 %. Sedangkan nilai teren-
c dah diperoleh pada formulasi tepung ubi jalar
c
65 putih dan daging ikan gabus 50 % : 50 %, yai-
tu sebesar 64,52 %. Semakin rendah kompo-
60
S1 S2 S3 S4 S5
sisi tepung ubi jalar putih dan semakin besar
komposisi daging ikan gabus menyebabkan
Treatment semakin tinggi kadar air yang terdapat pada
siomay, demikian pula sebaliknya. Hal ini
5.0
C berkaitan dengan proses gelatinisasi pati yang
a
4.0 b terkandung dalam tepung ubi jalar putih dan
Ash Content (%)

pembentukan ikatan silang antara pati dengan


c
3.0 d protein yang telah mengalami denaturasi.
e Wibowo (1999) dan Wahyuni (2010) menya-
2.0
takan bahwa reaksi gelatinisasi pati dan dena-
1.0
turasi protein menyebabkan air terperangkap
dalam matriks kompleks pati-protein, sedang-
0.0 kan gelatinisasi pati tersebut terjadi pada suhu
S1 S2 S3 S4 S5 relatif tinggi (lebih dari 60oC) menyebabkan
Treatment granula pati membengkak terisi air sehingga
Figure 1. Effect of formulation of white sweet air yang telah terperangkap dalam granula
potato flour and minced meat of snakehead fish tidak mudah menghilang melalui proses
on protein, water, and ash content of siomay. S1, pengeringan.
S2, S3, S4, and S4 are formulation of white sweet potato Wahyuni (2010) menyatakan bahwa
flour and snakehead meat minced (in %) of 50:50,
40:60, 30:70, 20:80 and 10:90, respectively.Polygons adanya molekul-molekul protein yang tinggi
with different letter show significantly different by LSD dalam bahan pangan akan mengikat uap air
test (p<0.05). dengan baik, hal ini karena kemampuan asam
amino rantai samping yaitu hidrokarbon
Kadar protein yang dihasilkan dari dalam mengikat air. Hal ini mengakibatkan
setiap perlakuan menunjukkan peningkatan siomay dengan proporsi ikan gabus yang lebih
seiring dengan meningkatnya jumlah daging tinggi menghasilkan siomay dengan kadar air
ikan gabus dan semakin sedikit tepung ubi yang lebih tinggi pula. Kadar air yang
jalar putih yang digunakan pada pembuatan dihasilkan tidak melebihi batas standar kadar
siomay. Hal ini dikarenakan kadar protein air yang tercantum dalam SNI 10-3819-1995

25
Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman 2015, 10(1):23-28 ISSN1858-2419

tentang syarat mutu bakso ikan yaitu tepung ubi jalar putih dan daging ikan gabus
maksimal 80 %. 20 % : 80 % yaitu suka dan mutu hedonik
terhadap tekstur adalah kenyal. Sedangkan
Kadar Abu
penilaian yang diberikan panelis terdapat pada
Kadar abu siomay ikan gabus dengan
formulasi tepung ubi jalar putih dan daging
berbagai perlakuan menunjukkan penurunan
ikan gabus 10 % : 90 % yaitu suka dengan
seiring dengan semakin banyak jumlah daging
mutu hedonik kenyal.
ikan gabus dan semakin sedikit jumlah tepung
ubi jalar putih yang digunakan, demikian pula 5
sebaliknya. Kadar abu tertinggi diperoleh dari A
perlakuan tepung ubi jalar dan daging ikan 4

Scale
gabus 50 % : 50 % sebesar 4,17 % sedangkan b ab a
3 c c
hasil terendah diperoleh pada perlakuan
tepung ubi jalar putih dan daging ikan gabus 2
10 % : 90 % sebesar 3,60 %.
Kandungan abu yang rendah diduga 1

berhubungan dengan proses pengolahan sio- 0


may dimana melalui proses pencucian dan S1 S2 S3 S4 S5
perendaman bahan dengan air. Pencucian Treatment
tersebut dapat menyebabkan larutnya mineral
bahan pangan dalam air. Hal ini diperkuat 5 B
oleh pernyataan Musfiroh (2008) menyatakan a
4
bahwa proses pencucian dan perendaman b
yang berulang-ulang dapat menyebabkan 3 c
Scale

larutnya mineral. Semakin menurunnya kadar d


abu juga dapat disebabkan oleh penguapan 2
e
yang terjadi selama proses pengabuan seperti
1
yang dikatakan oleh Sudarmadji et al. (1997)
bahwa senyawa-senyawa mineral dapat 0
menguap pada suhu tinggi ketika mengalami S1 S2 S3 S4 S5
proses pengabuan misalnya K, Na, Ca, Cl dan Treatment
P. Hasil analisis kadar abu siomay dalam
penelitian ini tidak melebihi dari standar kadar 5 C
abu yang tercantum dalam SNI 10-3819-1995 a
tentang syarat mutu bakso ikan yaitu 4 b
c c
maksimal 3 %. 3
d
Karakteristik Sensoris
Scale

2
Formulasi tepung ubi jalar putih dan
daging ikan gabus memberikan pengaruh 1
nyata terhadap karakteristik sensoris hedonik
untuk tekstur, aroma, dan rasa (Gambar 2.). 0
S1 S2 S3 S4 S5
Tekstur Treatment
Trisnani (2012), pengujian tekstur
merupakan upaya penemuan parameter Figure 2. Panelists response on sensory hedonic
tekstur yang tepat yang harus menjadi atribut of siomay for (A), aroma (B), and (C) taste. S1,
S2, S3, S4, and S4 are formulation of white sweet potato
mutu makanan yang bersangkutan, kemudian flour and snakehead meat minced (in %) of 50:50,
menentukan istilah populer yang paling sesuai 40:60, 30:70, 20:80 and 10:90, respectively.Polygons
dalam kategori parameter tersebut, disertai with different letter show significantly different by LSD
dengan tambahan keterangan untuk test (p<0.05).
menyatakan tingkatannya.
Penilaian yang diberikan panelis pada Hal ini disebabkan karena semakin
uji hedonik tekstur terdapat pada formulasi tinggi formulasi tepung ubi jalar putih maka

26
Ashishidiq K, Agustin S Pengaruh Formulasi Tepung Ubi Jalar Putih dan Daging Ikan Gabus

mempengaruhi tekstur siomay yang dihasil- sehingga semakin tinggi penggunaan ikan
kan semakin kenyal. Formulasi tepung ubi gabus maka menghasilkan siomay yang
jalar putih dan daging ikan gabus yang paling sangat beraroma ikan.
baik dan disukai panelis yaitu pada formulasi
Rasa
tepung ubi jalar putih dan daging ikan gabus
Rasa merupakan faktor penting dalam
20 % : 80 % karena pada uji sensoris tekstur
menentukan keputusan bagi konsumen untuk
panelis menyukai siomay yang bertekstur
menerima atau menolak suatu produk. Produk
kenyal. Fungsi tepung ubi jalar pada pem-
yang memiliki rasa yang enak dan menarik
buatan siomay ikan yaitu untuk mengom-
akan disukai oleh panelis. Rasa merupakan
pakkan adonan. Penggunaan tepung ubi jalar
salah satu faktor yang mempengaruhi peneri-
yang sedikit menyebabkan kandungan air
maan seseorang terhadap makanan. Peneri-
pada siomay akan meningkat. Winarno (2004)
maan panelis terhadap rasa dipengaruhi oleh
menyatakan bahwa air merupakan komponen
beberapa faktor, antara lain senyawa kimia,
terpenting dalam bahan makanan, karena air
konsentrasi, suhu, dan interaksi komponen
mempengaruhi kenampakan, tekstur, serta
rasa yang lain (Winarno, 2004).
cita rasa makanan.
Respon panelis untuk karakteristik
Aroma sensoris hedonik terdapat pada formulasi
Aroma adalah salah satu faktor penting tepung ubi jalar putih dan daging ikan gabus
bagi konsumen dalam memilih produk 20 % : 80 %, yaitu sangat suka dengan mutu
makanan yang disukai. Winarno (2004) dan hedonik berasa ikan. Hal ini disebabkan for-
Soekarto (1985) menyatakan bahwa aroma mulasi ikan gabus yang banyak dan tepung
yang dihasilkan dari bahan makanan dimana ubi jalar putih yang rendah sehingga meng-
kelezatan makanan ditentukan oleh uji aroma hasilkan siomay dengan rasa ikan yang lebih
atau bau dari makanan tersebut sehingga dapat kuat. Sedangkan respon panelis pada formu-
memberikan hasil penilaian produksinya lasi tepung ubi jalar putih dan daging ikan
disukai atau tidak disukai. gabus 50 % : 50 %, yaitu suka dan mutu hedo-
Berdasarkan Gambar 2(B) dapat dilihat niknya agak berasa ikan. Hal ini disebabkan
bahwa penilaian yang diberikan panelis pada jumlah penggunaan tepung ubi jalar putih
uji hedonik terdapat pada formulasi tepung yang tinggi sehingga mengurangi rasa ikan
ubi jalar putih dan daging ikan gabus 10 % : yang dihasilkan. Selain itu kandungan gizi
90 % yaitu sangat suka, dan beraroma ikan. dalam bahan pangan berpengaruh terhadap
Hal ini disebabkan jumlah penggunaan ikan rasa yang dihasilkan terutama kandungan
gabus yang tinggi dan tepung ubi jalar putih lemak dalam ikan. Menurut Winarno (2004)
yang rendah sehingga menghasilkan aroma lemak dalam bahan pangan berfungsi untuk
ikan yang sangat intens. Sedangkan nilai memberikan cita rasa bahan pangan karena
terendah yang diberikan panelis terdapat pada dapat menimbulkan rasa gurih dan enak.
formulasi tepung ubi jalar putih dan daging
ikan gabus 50 % : 50 % yaitu agak suka dan KESIMPULAN
agak beraroma ikan. Hal ini disebabkan Formulasi tepung ubi jalar putih dan
karena jumlah tepung ubi jalar putih yang ikan gabus pada pembuatan siomay berpenga-
tinggi dan formulasi ikan gabus yang rendah ruh nyata terhadap kadar protein, kadar air,
mengurangi aroma ikan yang dihasilkan. kadar abu, nilai hedonik dan mutu hedonik
Untuk uji sensoris aroma panelis yang meliputi tekstur, aroma dan rasa siomay
menyukai siomay yang beraroma ikan, selain yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis
itu aroma siomay ikan gabus juga dapat sifat kimia dan sensoris, siomay terbaik
dipengaruhi oleh penambahan bumbu-bumbu diperoleh dari perlakuan formulasi tepung ubi
yang digunakan dan juga disebabkan adanya jalar putih dan daging ikan gabus 20 % : 80 %
penurunan kandungan senyawa-senyawa dengan uji hedonik tekstur adalah suka
asam amino dan lemak yang ada dalam sedangkan mutu hedonik untuk tekstur adalah
siomay ikan. Menurut Rospiati (2006), kenyal, uji hedonik aroma sangat suka, mutu
senyawa seperti asam amino dan lemak sangat hedonik beraroma ikan dan uji hedonik rasa
berkaitan erat dengan aroma dari ikan suka, mutu hedonik berasa ikan dengan kadar

27
Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman 2015, 10(1):23-28 ISSN1858-2419

protein 16,63 %, kadar air 70,73 % dan kadar Rospiati E (2006) Evaluasi Mutu dan Nilai
abu sebesar 2,53 %. Gizi Nugget Daging Merah Ikan Tuna
(Thunnus sp.) yang Diberi Perlakuan
DAFTAR PUSTAKA Titanium Dioksida. Skripsi. IPB, Bogor
Badan Standardisasi Nasional (1995) Syarat Trisnani I (2011) Pengaruh Waktu
Mutu Bakso Ikan (SNI 01-3819-1995). Perendaman Daging Itik (Anas
Badan Standar Nasional, Jakarta. versicolor) Dalam Sari Bonggol Buah
Disperikanan (2013) Data Perikanan Kota Nanas (Ananas comocus (L) Merr)
Samarinda Tahun 2013. Dinas Terhadap Sifat Sensoris Daging Itik.
Perikanan dan kelautan Kota, Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil
Samarinda. Pertanian, Faperta, Unmul, Samarinda.

Jatmiko PG, Estiasih T (2014) Mie dari Umbi Utomo D, Wahyuni R, Wiyono R (2010)
Kimpul (Xanthosoma sagittifolium). Pemanfaatan Ikan Gabus
Jurnal Pangan dan Agroindustri 2(2): (Ophiocephalus striatus) Menjadi
127-134. Bakso Dalam Rangka Perbaikan Gizi
Masyarakat dan Upaya Meningkatkan
Leksono T, Syahrul (2001) Studi Mutu Nilai Ekonomisnya Jurnal Teknologi
Penerimaan Konsumen terhadap Abon Pangan 1(1): 38-55.
Ikan. Jurnal Natur Indonesia 3(2): 178-
184. Winarno FG (2004) Kimia Pangan dan Gizi.
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Musfiroh AF, Bintoro VP, Kusrahayu (2008)
Potensi Penerapan Tepung Ubi Jalar
Dalam Pembuatan Bakso Sapi. Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan 2(1): 40-
42.

28

You might also like