Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 8
Sumal Tmigh Tebouk Indus (2018), Vol No. 1, 55 ANALISIS BEBAN KERJA PADA MAINTENANCE BD-CHECK DENGAN METODE FULL TIME EQUIVALENT Zaskia Azhar Yasmin dan Silvi Ariyanti Program Studi Teknik Industri, Universitas Mereu Basa Jakarta ‘e-mail: zaskiaazharyasmin@ gmail.com ABSTRAK Dalam suatn perusahaan peran dari karyawan'manpower sangat Berpengarult pada pertembangan ‘Perusahaan tersebut. Apabila manponer memuilka kerja yang batk maka perusahaan akan lebth muda ntuk Bergerak manu Salah sau factor pencukame yang dapat mempengaruhi Rmerja. daripada ‘manpower adalah bagatmana beban kerja yang diterina oleh manpower tersebut. Oleh Karena ite seriep perusahaen membrelken adanya perlaizmgan wntuk mengetalna beban kerja yong diterima oleh Raryawan ma. Sebagai wit baru, unit TF belun memiliki perhitingan beban kerja dimana wiit TF ‘memberlakukon pola kerja 2 shift dan juga sistem lenbu« yang oromaris. Oleh Ravena itu wit TF harus segera melakukan perhitungan bekan kerja yang diterima oleh para manpower. Tools yamg digumakan umuk melakukan perhitungan beban kerja ch unt TF adalah dengan mengeunakan metode Full Time Equivalent (FTE). Tujtan penelitian ini adalah untuk menghinung beban kerja yang selama ini citerima oleh manpower dan mengetaini kategori dart beban kerja tersebua. Hasil davt peneltian ti berupa _Berhnitiigan Bebam kerja pada mit TF di salah satu Regiatan maintenance yaitu BD-Check dengan beban Tetja yang dthasilkan adalah normal dan underload. Berdasarkan hasil analisis diagram sebab akibat serta anatisis lebih lanjut menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) foktor terbesar yang menyebabkan kondist beban kerja underload adalah kurangaya skill dan pengeiahuan ‘manpower serta masihterbatasnya kere sedan tools yang cinuliki oleh wnit TF. Kata Kunet: Analisis Beban Kerja, Workload, Full Time Equivalent, Diagram Sebab Atibar, Fishbone, Failure Mode and Effects Analysis ABSTRACT Ina company the role of employees / manpower is very influential on the development of the compar. If ‘manpower has a good perfermance, the company will be easter to move forward. One of the supporting factors that can affect the performance of manpower is how the workload is received by the manpower Therefore, every company needs a calculation to find aut the workload recewed by ts employees. As a new unt, the TF iit does not yet have a workload catcularion where the TF init applies a 2 sinf work pattern and an automatic overtime system. Therefore the TF unit must immediately calculate the ‘workload received by the manpower. The tools used to calculate workload in TF wits are by using the Full Time Equivalent (FTE) method. The purpose of this research is to calculate the workload that has ean received by manpower and know the categories of workload. The results of this study 1 the form of calculation of workload on TF units in one of the maintenance activities, namely BD-Check with the ‘workload produced is normal and wnderlead. Based on the analysts results of eause effect diagram and farther analysis using the Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) method, the biggest factor causing the underloaded workload conditions was the lack of manpower skills and knowledge and the limited ‘availability of tools owned by the TF unit Keywords: Workload Anolysis Full Time Equivalent, Cause Effect Diagram, Fishbone, Failure Mode and Effects Anabssis PENDAHULUAN arena itu perusahaan mengharuskan setiap unit Dalam —pelaksanaannya, perusahaan Kerja untuk dapat melakukan perhitumgan ‘membutuhkan adanya perhitungan untuk dapat mengetahui berapa besar beban kerja yang diterima oleh karyawan. Apakah dengan manpower yang ada sudah sesuai dan dapat untuk menyelesaikan beban kerja tersebut. Oleh terhadap beban kerja yang diterima pada masing-masing unit atau pada masing-masing kegiatan maintenance. Hal tersebut berlaku juga pada unit TP. Unit TF merupakan unit baru dalam perusahaan yakni bani dibentuk pada Analisis Boban Kerja pada Maintenance BD.Check dengan Metode Full Time Equivalent Zaskia Achar Vesmin dan Siti Arivonti tahun 2016 sehingga unit TP belum memiliki perhitungan aktual terhadap beban kerja, Pada unit TF, diberlakukan system kerja dengan 2 shift yaitu shift pagi dan shift malam, Dimana untuk 1 kali shifi karyawan bekerja selama 12 jam, Dengan sistem kerja 12 jam tersebut maka timbul adanya overtime otomatis sebesar 2 jam perhari, Karena para karyawan bekerja diluar batas jam kerja normal (8 jam kkerja/hari), Jam kerja 12 jam tersebut dibuat untuk mengantisipasi beban kerja yang tinggi. Oleh Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih Janjut mengenai perhitungan beban kerja yang diterima oleh karyawan tersebut. Beban kerja merupakan —sejumlah egiatan yang harus diselesaikan oleh seseorang ataupun suata organisasi dalam periode tertenta dengan keadan kerja normal [1]. Beban kerja sendiri meliputi dua jenis yaitu beban kerja fisik dan beban kerja mental [2]. Beban kerja fisik bisa ditemui pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih memanfaatkan fisik operator dalam menyelesaikan tugasnya, sementara beban kerja mental sering ditemui pada pekerjaan yang memiliki tanggung jawab mental yang besar dalam menjalankan pekerjaanya [3]. FTE terbagi menjadi 3 jenis yaitu overload, normal, dan unelerload " [4] ‘Berdasarkan pedoman analisis beban kerja yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara pada taun 2010, total nilai indeks FTE yang berada di atas nilai 1.28 dianggap overload, berada di antara nilai 1 sampai dengan 1,28 dianggap normal sedangkan jika nilai indeks FTE berada diantara nilai 0 sampai dengan 0,99 dianggap underfoad atau beban Kkerjanya masih kurang. Untuk mendapatkan nilai FTE dari suatu proses kerja adalah sebagai berikut Total Hours = ewig caprcmresemt (1) Kemudian hasil dari perhitungan total hours sebagai acuan perhitungan PTE dimana: FTE: rat hours @ By fectivity hours [years Setelah dihitung beban masing-masing jabatan, maka penetapan hasil_beban kerja dengan menggunaken normal itdex.—(normal/ overload/underload). Berikut ini norma index yang digunakan dalam penelitian berdasarkan FTE index yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk perhitungan beban kerja, seperti ditunjukkan pada tabel 1. kerja pada ditentukan Tabel 1 Full Time Equivalent Index iil Perhirangan Boban Kerja ‘Kategori 0-099 Tnderlood 1-128 ‘Normal 28 Overload Menghitung Waktu Siklus, Waktu ‘Normal dan Waktu Bak Waktu Normal = Waktu Pengamatan x (1+ Rating Faktor) ) Waktu Baku = Waktu Normat x —<—22% “ Aktivitas untuk —menilai atau mengevaluasi kecepatan Kerja operator ini dikenal “Rating Performance”. Dengan melakukan rating ini diharapkan waktu kerja yang diukur bisa dinormalkan kembali. Ketidak-normalan dari waktu kerja ini diakibatkan oleh operator bekerja secara kurang wajar yaitu bekerja dalam tempo kecepatan yang tidak sebagaimana mestinya. Suatu saat dirasakan terlaly cepat dan disaat lain malah terlalu lambat. Rating adalah suatu persoalan penilaian yang merupakan bagian dari aktivitas pengukuran kerja dan untuk menetapkan wakta baku penyelesaian kerja maka factor penliaian (lebih cenderung bersifat subyektif) terhadap tempo Kerja operator. Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari hasil__pengamatan dan pengukuran, maka hal ini dilakukan dengan mengadakan penyesuaian yaitu dengan cara mengalikan waktu pengamatan rata-rata dengan performance rating. Operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja diatas batas kewajaran (normal) maka factor penyesuaian akan lebih besar dari pada satu (Pf>1 atau P£>100%), operator dinyatakan terlalu lambat yaitu bekerja dengan kecepatan di bawah batas kewajaran (normal) maka faktor penyesuaian ini akan lebih kecil dari pada satu (PF=1 atau P£<100%6), Apabila operator bekerja secara normal atau wajar maka factor penyesuaian ini diambil sama dengan satu (Pf1 atau Pf -100%). Untuk Kondisi Kerja dimana operasi secara penuh dilaksanakan oleh mesin (operating/machine time) maka waktu yang diukur diangeap merupakan waktu yang normal [5] Untuk melaksanakan pekerjaan secara normal maka dianggap bahwa operator tersebut cukup berpengalaman pada saat _bekerja melaksanakannya tanpa usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, mnguasai cara kerja yang ditetapkan, dan memunjukkan ‘kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pendekatan kuantitatif dimana pengumpulan dan pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan, Permasalahan pada penelitian int adalah belum dilakukanya perhitungan dan analisis beban kerja pada unit TF dan adanya kondisi kerja yang overtime, Alur penelitian dengan menggunakan Full Time Equivalent adalah sebagai_—_berikut ap Fever ala Obek Pence ‘Wenafias Masai Rmisen Masih Das Mencaphan “Tyjuan Peneiam ‘ia : Pesiapan [sw Pesta) “escape (Use Kepa dan Data Kayan yang ‘han Dsbscrvast ® Gambar 1. Langkah-Langkah Penelitian nel Tmigh Teak Indus (2018), Vol. 6No. 1, 3562 2 Melakukan Stodr Lapangan/Observasi “Tahapan + Pengumpulan Meagumpullan Data ‘Awa Waktu Sik ¥ ‘Nielakulan Uy Kecukupan Data Tidak ‘Tahapan Pengolahan Menghiung waktu Normal dan Waktu Standar + ‘Menghitung Nib Full Time Equivalent ¥ Tnaliss Dagan ‘Schab- Akiba t Tahapan ‘Kesinpuln dan neal, Lanjutan Gambar 1. Langkah-Langkah Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu Siklus Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara Iangsung, maka diperoleh waktu siklus pengerjaan maintenance BD-Check pada ke-6 pesawat yang ditunjukkan pada Tabel Analisis Beban Kerja pada Mancenance BD.Check dengan Merode Full Tine Egutvlont Zaskia Achar Vesmin dan Siti Arivonti Tabel 2, Waktu Siklus Pengerjaan Mintenance BD-Check Tangeal Registrasi ‘Waktu Sikius ‘Waktu Siklus Pengamatan __Pesawat_~ Engineer Mechame Total Engineer Mechanic Total c 156 30S ~=SOLSC«;SSS 3085.02 Jam Lo rss 33867 1973.43 Jam 2.05 453 4002.08 192 4,00Jam 137 208 SAL 207 3,68.fam Ess 241408 2s 4s Tam PK-GMG 2:35 O56 331 093352 Jam Total Average 4:00 4,00 Jams Tabel 3. Waktu Normal Pengerjaan Maintenance BD-Check Pesawat “Engineer Total Engineer Mechanic Engimeer Mechanics eae ; a a Data waktu siklus kemudian dilakukan pengujian kecukupan dan keseragaman data, dari hasil perhitungan diperoleh data yang digunakan cukup dan seragam sehingga bisa dilanjutkan ke tahap —selanjutnya —yaitu menentukan waktu normal Waktu Normal Waktu normal merupakan waktu kerja yang telah mempertimbangkan adanya faktor penyesuaian/raring factor. Penentuan rating Jactor dalam penelitian ini menggunakan metode westinghouse, dimana pemberian nilai rating factor berdasarkan 4 kategori yaitu; kemampuan dalam melakukan nraiutenance (skill), usaha yang dikeluarkan dalam mengerjakan pekerjaan (effort), Kondisi fisik lingkungan seperti keadaan pencahayaan, temperature dan kebisingan—ruangan (conditions) serta Konsistensi dalam bekerja (consistency), sehingga wakmu normal bisa diperoleh dari hasil perkalian waktu siklus dan rating factor, Hasil perhitungan wakty normal diranjukkkan pada Tabel 3. Waktu Baku Dengan diketahui nilai waktu normal pada pengerjaan maintenance di masing-masing pesawat, maka dapat ditentukan waktu baku! waktu standar yaitu wakt yang. sebenarnya digunakan oleh manpower untuk melakukan 1 kali kegiatan maintenance. Perhitangan wakta baku dengan mempertimbangkan adanya faktor kelonggaran/faktor allowance yang dibutubkan/ yang digunakan oleh manpower dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4. Waktu Baku Pengerjaan Maintenance Registrasi ‘Waktu Nommal we Pesaswat Engineer Mechanics Total PKGMM 2 3 a7 59 2 3 4.065 3 2 5.06 2 3 471 2 3 494 3 1 47 42253 Perhitungan Full Time Equivalent Perhitungan beban kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Full Time Equivalent (FTE), dimana perhitungan yang digunakan —berdasarkan— waktu. untuk menyelesaikan —pekerjaan maintenance dibandingkan dengan waktu kerja efektif yang tersedia, Untuk dapat melakukan perhitangan nilai Full Time Equivalent perlu terlebil dalmulu mengetahui fiekmensi daripada _pengerjaan ‘maintenance BD-Check dalam 1 hari, lama 38 waktu proses penyelesaian maintenance dan jumlah jam kerja manpower dalam 1 tahun, Dalam penelitian ini frekuensi pengerjaan BD- Check dalam 1 hari kurang lebih sebanyak 135 kali. Waktu kerja manpower dengan pola kerja shift 2 hati kerja dan 2 hari Off selama 1 tahun adalah sebanyak 171 hari. Dan waktu kerja efektif manpower dalam 1 tabun adalah sebanyak 1846,8 jam. Setelah mendapatkan nilai dari fofal hours, maka nilai Full Tine Equivalent dapat diperoleh dati rasio antara total jam kerja dalam 1 tabun dengan waktu kerja efektif dalam 1 tahun, seperti terlihat pada Tabel 5 [S1[7I[8][9] Anal is Sebab Akibat (Diagram Fishbone) Dari ke-6 pengerjaan jenis maintenance ‘yang sama, dengan elemen kerja utama dan job description yang serupa terjadi perbedaan adanya Kategori beban kerja. Yaitu terdapat pengerjaan maintenance BD-Check dengan beban Kerja normal/beban kerja yang telah sesuai dengan manpower yang ada dan terdapat juga pengerjaan maintenance BD-Check dengan beban kerja yang diterima mainpower adalah underloadikurangnya beban kerja. Hal (thow oie an nel Tmigh Teak Indus (2018), Vol. 6No. 1, 3562 tersebut dapat disebabkan Karena adanya beberapa faktor yang diuraikan dengan menggunaken diagram —fishbone seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Failure Mode Effect Analysia (FMEA) Berdasarkan hhasil analisis diagram dengan metode fishbone diagram tersebut di atas terdapat 6 faktor yang mempengaruhi adanya beban kerja yang underload, Dari faktor tersebut kemudian dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk dapat mengetahui faktor penyebab dengan potensi terbesar yang menimbulkan adanya beban kerja iiderload. Berdasarkan hasil analisis dengan ‘menggunakan metode FMEA diketabui adanya beban kerja underload mayoritas disebabkan oleh faktor manusia dan fools. Maka factor yang dapat dilakukan usulan perbaikan pada unit TF adalah dengan meningkatkan stil! yang dimiliki oleh manpower dan juga melakukan pengadaan tools pada tools store di unit TF (1O][11), seperti ditunjukkan pada Tabel 7. ne eae oe ‘se Gambar 2. Diagram Sebab Akibat Beban Kerja Uinderload 39) Analisis Boban Kerja pada Maintenance BD-Check dengan Metade Full Tine Egutvalent Zaskia Achar Vesmin dan Siti Arivonti Tabel 5. Hasil Perhitungan Full Time Equivalent Pekerjaan Maintenance BD Check Resin guia Freksesi THAN Fahad Tow Eine pre FTE San Pesaveat Normal kerja Tahun howscvear) orn Normal eve PRGMM Haran 135 TH 20861073 1846.8 1187S 10-128 Normal Fir PK-GNC Harlan 135, I7L 1799,0875 1846.8 096875 10-128 Underload PK-GMU Harlan 135 17L 1946835 1846.8 1,088167, Normal Fit PKGMS Haran 135 I7L 18121723 18468 098125 0-128 Underfoad PK-GNK Harisn 135 171 1900.68 1846.8 1.020167 10-138 Normal Fir PKGMG Harlan 135 171604407 1846.8 _0,8687S_ 10-128 Underload Tabel 6. Failure Mode Effect Analysis FMEA) a Mae Foes Ete Peujebab Poets! Pres Kono Sat No Kegagalan_ Kegagalan_ s Kegagalan ° Ini p RN rapowe sae Da ele a eet — , Saenmanleeist erect, oe pengetavan inode wc Uni anne ska eke era . {lam inspect lakakan Patan a wer pvr dengan ui an Mempercepat Dilakukannya Kormgaye ——Adaaya tem Memos poognvasan Ketelivan dalam inspelsi yang dak Peneedean || Eteminepadasast gg Benton itis Cerca’ ° mare sng aan mai pia O “Renal aay wal tmentnggu woe oot yan rersediaan maintenance iene miles Ketedian pa man cheat TFmasit| _Mengoate! klar 3 eee Tabac, 4 terbatas 8 masuknya 3 160 a Penman foots pumas ale Fe i iaan Yana Degaaian inaintonancs yang ies te lcd mcionace Sangalo Mengoatol ere ejay sea ‘Adaoyapeuanbaban pean oma «Regine ma 4 mispebmesn 5 fightdatcntomer 4 gy pesanbabae. yea Her Sang ilsokan oles S agarmsih clam # inspeksi yang customer perusahaan batas kemampuan dine atl pesraaan diskutan Poctndeenyaeg ila Behankajayong —— bselwakty aan Petoban —ditsrinm oleh SBPPAASHPbAL aitenmce a # jumlah led nmpowertdak = _Adanva fi ‘hed oh sit ap meee MCC (arene Control Center) schedule pesawat anie bn ‘menjadi Berube 00 Sonal Tints Tek us (2018), Vol 6No. 1, $5 ~62 Lanjutan Tabel 6. Failure Mode Effect Analysis (FMEA) S Mode Poteasi Eek, ‘Peuyebab Foteusi ‘Proses Kouttol Seat No Kegagalan Kegezalan S__ Kegagala ° Iai DREN ‘Menyebabkan proses maintenance Adana kondisi pesawat menjadi ‘abnormal pada Dilekukan Pengerjaan add lebih lama esawattersebut gontolan © je Mengaibakan 7 Sehingen aos day pengeian a wwaktu tinggu pada dilakukan pengerjaan add jobs satiap hari ‘manenanee add os pesawatlainaya ‘Meniminl Pesganbilan —nieaagev Avestenpatpniir Rupa stil 7 terial yang Waktu pengesjaan 2 pesawatyangluns 9 at 4 memburubkan maintenance ‘dan tidak: menetap pone vvakto ‘menjadi lebih lama pie Pesan peloksanaan waku Area kerja ‘Vamk maintenance a cece Waktu peageriaan > banyakdilakukan di? sR ‘maintenance apron ‘menjadi lebih lama 7 KESIMPULAN 2] Manuaba. 2000. Hubungan Beban Kerja Berdasarkan penelitian yang telah Dan Kapasitas Kerja. Jakarta: Rinek dilakukan, maka disimpulkan balwa kegiatan Cipta maintenance BD-Check yang dilakukan pada [3] _Adipradana. 2008, Analysis Beban Kerja. pesawat yang berbeda, terdapat perbedaan Diakses pada Kategori beban kerja yang diterima oleh http://adipradana.wordpress.com. manpower. Dari ke-6 pengamatan pada pesawat [4] Karo, Gidion dan Erwin Adianto. 2014. tersebut, 3 diamtara pengerjaan maintenance Pengukuran Produktivitas Karyawan BD-Check memiliki beban kerja yang cukup Dengan Metode Full Time Equivalent normal dan 3 pesawat lainnya dengan beban (FTE) PT. Astra International Tbk Divisi kerja _underload!urangaya beban kerja. Astra Motor Penempatan Jakarta Honda Pengerjaan maintenance BD-Check beban kerja Cemer. Journal of Industrial Engineering underload —disebabkan oleh_—_kurangnya & Management System Vol. 7, No. | kemampuan manpower dalam melakukan [5] Ghantar, Muhammad. 2017. Efektiviras inspeksi, kurangnya ketersediaan tools, Manpower Planning ‘Dengan pengerjaan inspeksi yang dikejar oleh waktu Menggunakan Metode Analisis Beban dan banyaknya load pesawat, sehingga usulan Kerja (Work Load Analysis) Berdasarkan perbaikan berupa training pengadaan tools pada Pendekatan Full Time Equivalent (Studi unit TF perl dilakukan, untuk mengurangi Pada Divisi_ Pengembangan — Karir, adanya kondisi beban kerja yang overload Organisasi, dan Kompetensi di PT Pupuk Kalimantan Timur Tok Bontang, DAFTAR PUSTAKA Kalimantan Timur). Malang : Universitas [1] Hermanto. 2011. Pengaruh Tim Kerja Brawijaya dan Beban KerjaTerhadap Kinerja [6] _Wiignjosoebroto S. 2008. Ergonomi Studi Karyarwan Pada PT. Areowisata Catering Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Service Di Surabaya, Jumal FE Wijaya. Manajemen. Surabaya: Universitas [7] Dewi, U dan Satrya, A. 2012. Analisis Bhayangkara, Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Boban Kerja pada Maintenance BD.Check dengan Metode Full Time Equivalent Zaskia Achar Vesmin dan Siti Arivonti (8) Beban Kerja Karyawan Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Bidang Sumber Daya Mamusia dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia. Adawiyah, W. 2013, Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia Dalam Aktivitas Produksi Komoditi Savuran Selada (Studi Kasus: CV Spirit Wira Utama). Bogor: Fakultas Ekonomi dan ‘Manajemen Institut Pertanian Bogor. 19] {10 Zimmerman, P.G. 2002. Nursing Management Secrets, United Kingdom: Elsevier Health Sciences. Chrysler, LLC. 2008. Potential Failure Mode And Effects Analysis (FMEA). United States: Ford Motor Company, General Motors Corporation, McDermott, E.R. 2009. The Basic of FMEA, Edisi 2. USA : CRC Press

You might also like