Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 117

GTL 1

G igi Tiruan Le pasan


a Amalia
Pembimbing : drg. Nid
Anggota Kelompok

- Muhammad Luthfi Alfizar - Pradnja Surya Paramitha


- Erisa Lidiya - Hatfina Sabila
- Rahmatillah - Patrycia Solavide Br Sijabat
- Yuni Kusuma Wati - Duhan Kanzu Balad
- Lailatul Qomariyah - Rachmi Pratiwi
- Akhmad Aufayed Ma’rifatullah - Nurlailatul Rahmah
Mencetak Anatomis RA RB
No . Landmark on mouth Landmark in impression

ANATOMI LANDMARK MAKSILA 1 Labial frenulum Labial notch


2 Labial vestibule Labial flange
3 Buccal frenulum Buccal notch
4 Buccal vestibule Buccal flange
5 Coronoid bulge Coronoid contour

6 Residual alveolar ridge Alveolar groove

7 Maxillary tuberosity Maxillary tubercular


fossa
8 Hamular notch Pterigomaxillary seal

9 Posterior palatal seal Posterior palatal seal


Perbedaan kosakata Landmark on mouth dan region

Landmark in impression : 10 Foveae palatinae Foveae palatinae


Frenulum -> notch 11 Median palatine raphae Median palatine groove
Vestibule -> flange 12 Incisive papilla Incisive fossa
13 Rugae region rugae
14 Displacable soft & hard Butterfly outline of pps
Zarb et al, 2013. palate
ANATOMI LANDMARK MAKSILA
Limiting Structures

● Labial frenulum
● Labial vestibule
Yang menentukan
● Buccal frenulum
dan membatasi
● Buccal vestibule
● Hamular notch luasnya gigi tiruan.
Relief Areas
● Posterior palatal seal area. Gigi tiruan harus
● Incisive papilla dirancang
Supporting Structures sedemikian rupa
● Cuspid eminence
sehingga beban
Primary stress-bearing areas:: ● Mid-palatine raphe
pengunyahan tidak
● Fovea palatina.
● Hard palate terkonsentrasi di
● Alveolar ridge area ini.

Secondary stress-bearing areas: Area penahan beban

● Rugae
● Maxillary tuberosity,
alveolar tubercle.
Rangarajan, 2017
No . Landmark on mouth Landmark in impression
ANATOMI LANDMARK MANDIBULA 1 Labial frenulum Labial notch
2 Labial vestibule Labial flange
3 Buccal frenulum Buccal notch
4 Buccal vestibule Buccal flange
5 Residual alveolar ridge Alveolar groove

6 Buccal Shelf Buccal flange

7 Retromolar pad Retromolar pad

8 Pterygomandibular raphe Pterygomandibular notch

9 Retromylohyoid fossa Lingual flange with


extension into
retromylohyoid fossa
10 Alveololingual sulcus Lingual flange
11 Sublingual caruncles -

12 Lingual frenulum Lingual notch


13 Region of premylohyoid Area of premylohyoid
eminence eminence
Zarb et al, 2013.
ANATOMI LANDMARK MANDIBULA
Limiting Structures

● Labial frenulum.
● Labial vestibule.
● Buccal frenulum. Relief Areas
● Buccal vestibule. Yang menentukan
● Lingual frenulum. dan membatasi ● Crest of the Gigi tiruan harus
luasnya gigi tiruan. residual alveolar dirancang
● Alveololingual sulcus.
ridge. sedemikian rupa
● Retromolar pads.
sehingga beban
● Pterygomandibular ● Mental foramen.
pengunyahan tidak
raphe. ● Genial tubercles
terkonsentrasi di
● Torus mandibularis. area ini.
Supporting Structures

● Buccal shelf area Area penahan beban


● Residual alveolar ridge

Rangarajan, 2017
Bahan Cetak
SYARAT IDEAL BAHAN CETAK
1. Memiliki viskositas cukup untuk beradaptasi ke jaringan mulut
2. Memiliki adaptasi yang akurat untuk menggambarkan permukaan
mukosa mulut
3. Rasa dan bau yang tidak mengganggu (berasa dan berbau enak)
4. Rigid atau solid ketika di dalam mulut
5. Adanya kemampuan recovery elastis dan tidak mengalami
deformitas permanen ketika dikeluarkan dari mulut
6. Memiliki kekuatan yang baik agar tidak mudah sobek atau rusak
7. Stabil secara dimensi saat setelah setting hingga dicetak gipsum
8. Biokompatibilitas, tidak toksik, dan tidak iritan
9. Dapat dilakukan disinfektan tanpa menyebabkan kerusakan bentuk
10. Murah atau cost effective

Zarb et al, 2013.


Bahan Cetak
Bahan cetak yang digunakan untuk gigi
tiruan lengkap dapat diklasifikasikan sebagai
bahan cetak Rigid/Kaku/tidak elastis dan
Elastis.

Rangarajan, 2017
Bahan Cetak Rigid
1. Plester impression
• Plester gigi tipe I digunakan untuk bahan ini.
• Tepung kentang ditambahkan untuk membuatnya larut dan untuk memudahkan menghilangkan impression dari gips.
• Ini sebagian besar digunakan dengan tray khusus sebagai ‘Wash' impression, tetapi dapat juga digunakan dengan stock
tray.
• Digunakan untuk membuat impression akhir.
• Dicampur dengan air dalam perbandingan yang sesuai, dimasukkan ke dalam tray dan dimasukkan ke dalam mulut
pasien.
• Keuntungan:
❏ Distorsi jaringan minimal—ditunjukkan untuk impression tekanan minimal
❏ Aliran yang baik
❏ Kemudahan manipulasi.
• Kekurangan:
❏ Pori-pori harus ditutup sebelum menuangkan cor, yang dapat menyebabkan ketidakakuratan.
❏ Rapuh.
❏ Tidak digunakan untuk cetakan mandibula karena air liur mencuci bahan dan merusak permukaan.
❏ Tidak dapat digunakan dengan adanya undercut.
❏ Berantakan.
Bahan ini jarang digunakan saat ini.
Rangarajan, 2017
Bahan Cetak Rigid
2. Compund impression
• Ini adalah bahan termoplastik reversibel yang juga disebut ‘modelling plastics'.
• Disuplai sebagai bahan tray, bahan cetak dan stick untuk border moulding (disebut juga low fusing compound dan tracing stick),
Bahan tray membutuhkan lebih banyak panas untuk melunak, sedangkan bahan stick membutuhkan paling sedikit panas.
• Ini terdiri dari campuran lilin, resin termoplastik, filler dan zat pewarna.
• Diindikasikan untuk membuat cetakan awal dengan stock trays dan border moulding.
• Compund cetakan dilunakkan dengan cara direndam dalam air hangat pada suhu sekitar 65 °C, sedangkan bahan stick dilunakkan
di atas api.
• Keuntungan:
❏ Biaya rendah, mudah dimanipulasi. Bahan dapat digunakan
kembali.
❏ Impression dapat diperbaiki.
• Kekurangan:
❏ Rigid, tidak dapat digunakan untuk merekam undercut.
❏ Bahan cetakan tidak dapat digunakan untuk membuat cetakan
akhir karena kemampuan merekam detail permukaan buruk
karena viskositasnya yang tinggi.
❏ Kompresi jaringan tinggi.

Rangarajan, 2017
Bahan Cetak Rigid
3. Pasta cetak zinc oxide eugenol (ZOE)
• Konstituen utama adalah ZOE yang ditambahkan plasticizer, filler dan aditif.
• Disediakan sebagai pasta dasar dan katalis.
• Digunakan untuk membuat cetakan akhir dalam baki khusus.
• Keuntungan:
❏ Perekaman detail permukaan yang akurat karena fluiditas yang tinggi.
❏ Kompresi jaringan minimal dapat digunakan dengan teknik tekanan minimal.
❏ Hemat biaya, mudah dimanipulasi.
❏ Mudah untuk Wax Beading dan Boxing
❏ Dimensi stabil.
• Kekurangan:
❏ Suhu dan kelembaban mempengaruhi waktu pengaturan.
❏ Rigid, sehingga dapat terdistorsi dengan adanya undercut.
❏ Hidrofobik, tidak menyerap sekret palatal.
❏ Tidak rapi.

Rangarajan, 2017
Bahan Cetak Elastis
1. Irreversible hydrocolloids (Alginat)
2. Reversible hydrocolloids (Agar hydrocolloid, agar
agar)
3. Bahan Cetak Elastomer
i. Polysulphides (Rubber base, mercaptan, thiokol
rubber)
ii. Condensation silicones (Silicone, polysiloxane)
iii. Polyether (Epimine)
iv. Addition silicones (Polyvinyl siloxanes)

Rangarajan, 2017
Rangarajan, 2017
Macam Pencetakan &
Teknik Mencetak
Macam
Pencetakan
Primary/Preliminary Impression
Definisi:
Cetakan negatif dari daerah edentulous

Tujuan:
● Pembuatan tray individu
● Diagnosis
● Rencana perawatan

Syarat:
● Hasil cetakan akurat dari seluruh permukaan denture-bearing dari setiap rahang
● Seluruh sulkus tercetak
● Semua landmark anatomis tercetak

Rangarajan V, 2017
Zarb GA, 2013
Material:

Alginat (irreversible hydrocolloids)

● bahan cetak yang paling umum digunakan untuk primary impression


● menggunakan alginat dengan viskositas yang lebih tinggi akan berhasil mencetak
daerah perifer yang paling sulit untuk dijangkau, seperti bukal distal rahang atas
dan fossa mylohyoid mandibula)

Dental compound

● Bahan cetak termoplastik dengan viskositas tinggi


● Viskositasnya yang tinggi menyebabkan hasil cetakan kurang detail
● Bahan yang kurang elastis dapat menyebabkan trauma pada undercut tulang

Zarb GA, 2013


Final Impression
Definisi:
Cetakan yang menunjukkan selesainya pencatatan seluruh permukaan objek

Tujuan:
Pembuatan model kerja

Bahan cetak:
● Zinc Oxide Eugenol
● Elastomer

Rangarajan V, 2017
Zarb GA, 2013
Teknik
Mencetak
Teknik Mukostatik
● Teknik ini didasarkan pada hukum Pascal hidrodinamika yaitu: "Tekanan yang
diterapkan pada cairan yang mengalir ditransmisikan tanpa berkurang melalui
cairan ke segala arah, terlepas dari area di mana tekanan diterapkan".
● Teknik ini melibatkan penggunaan tray berukuran besar (setidaknya jarak antara
jaringan dan tray sebesar 3-5 mm) dengan menggunakan bahan cetak yang
memiliki viskositas rendah. Bahan cetak mukostatik viskositas rendah meliputi:
○ Agar
○ Zinc oxide eugenol
○ Alginat viskositas rendah
○ Elastomer light body
○ Impression wax.

Veeraiyan DN, 2017


Keuntungan:
● Retensi yang sangat baik karena
adaptasi mukosa tertutup
● Lebih sedikit trauma pada jaringan
● Penurunan kemungkinan resorpsi
residual ridge.
Kerugian:
● Stabilitas yang buruk selama beban
oklusal. Gigi tiruan akan bergoyang
karena perbedaan kelenturan
mukosa.

Veeraiyan DN, 2017


Teknik Mukokompresi
● Teknik ini membutuhkan tray khusus dengan occlusal rim. Pasien diminta untuk
menggigit pada rim ketika membuat cetakan.
● Beberapa peneliti merekomendasikan penggunaan tekanan jari bersamaan dengan
bahan cetak untuk mensimulasikan beban oklusal. Cetakan mukokompresi mulut
terbuka memberikan kontrol yang lebih baik untuk operator
● Bahan cetak yang dapat menggunakan teknik mukokompresi yaitu:
○ Dental compound
○ Elastomer medium body
○ Elastomer heavy body
○ Putty

Veeraiyan DN, 2017


Kelebihan
● Gigi tiruan lebih stabil karena jaringan
pada rahang terkompresi dan mampu
mencetak kontur tulang di bawahnya.
Hal ini memberikan stabilitas gigi tiruan
yang lebih baik.
Kekurangan
● Rebound jaringan akan menyebabkan
gigi tiruan terangkat saat istirahat,
● Retensi terganggu karena rebound
jaringan
● Resorpsi residual ridge meningkat
karena tekanan pada jaringan

Veeraiyan DN, 2017


Prosedur Mencetak
(Preliminary Impression)
Pemilihan Bahan
● Preliminary impressions dibuat dengan stock trays.

● Bahan cetak dengan viskositas yang relatif tinggi dipilih


untuk memungkinkan bahan tersebut mengkompensasi
kekurangan apa pun di sendok cetak.

● Preliminary impressions terlalu berlebihan (overextended).

● Bahan-bahan berikut biasanya digunakan:


- Impression compound
- Hidrokoloid ireversibel
- Silicone putty

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Pemilihan Sendok Cetak
● Preliminary impressions dibuat dengan stock trays.

● Sendok cetak (prefabrikasi) digunakan untuk cetakan awal terbuat


logam atau plastik. Logam lebih disukai karena kekakuannya.

● Sendok cetak dapat digunakan yang berlubang atau tidak


berlubang.

● Sendok cetak berlubang digunakan dengan hidrokoloid ireversibel


→ mendapatkan retensi.

● Impression compound digunakan dengan sendok cetak yang tidak


berlubang.

● Silicone putty membutuhkan tray adhesive untuk retensi.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Pemilihan Sendok Cetak

● Ukuran sendok cetak dipilih dengan menggunakan kaliper:

- Bawah → menempatkan ujung kaliper pada aspek lingual dari ridge tepat
di bawah retromolar pad di sisi kanan dan kiri. Ukuran harus sebanding
dengan flanges lingual dari sendok cetak di posterior.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Pemilihan Sendok Cetak
● Ukuran sendok cetak dipilih dengan menggunakan kaliper:

- Atas → ujung kaliper ditempatkan di vestibulum bukal di daerah


tuberositas dan dibandingkan dengan flanges sendok cetak di daerah yang
sesuai.

● Sendok cetak harus 5 mm lebih besar dari residual ridge. Sendok cetak
harus menutupi tuberositas dan retromolar pad (atas maupun bawah).

● Modelling/beading wax ditambahkan untuk membentuk kontur sendok


cetak jika sendok cetak pendek. Hal ini diperlukan hanya untuk cetakan
hidrokoloid ireversibel.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Posisi Pasien dan Operator
1. Posisi mencetak maksila

Posisi Kepala dan leher sejajar dengan batang tubuh.


Pasien Kepala tegak, tengkuk bertumpu kuat pada
sandaran kepala kursi

Posisi Posisi di belakang kanan atau belakang


Operator

Tinggi Mulut pasien harus sejajar dengan siku operator


kursi

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Posisi Pasien dan Operator
2. Posisi mencetak mandibula

Posisi Kepala dan leher sejajar dengan batang tubuh.


Pasien Kepala tegak, tengkuk bertumpu kuat pada sandaran
kepala kursi

Posisi Posisi di depan kanan


Operator

Tinggi Mulut pasien harus sejajar dengan bahu operator


kursi

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Mandibula
Mencetak mandibula selalu lebih baik, menurut George Alexander Lamme :

● Jika pasien rentan terhadap tersedak, kemungkinan besar terjadi saat membuat
cetakan atas. Pasien menjadi lebih khawatir dan kurang kooperatif ketika upaya
dilakukan untuk membuat cetakan mandibula setelah cetakan rahang atas.

● Efek memasukkan sendok cetak dan bahan ke dalam mulut pasien menyebabkan
refleks salivasi yang bersifat kumulatif dan setelah beberapa waktu saliva berlebih
terkumpul di dasar mulut.

● Partikel dari beberapa bahan cetak dapat terlepas dari massa bahan cetak yang
dimuat ke dalam sendok cetak. Saat mencetak rahang atas, fragmen tersebut dapat
jatuh ke ridge alveolar rahang bawah dan dapat lepas saat pasien membersihkan
mulut. Hal ini terutama dapat terjadi ketika jaringan mulut ditutupi dengan lapisan
lendir yang kuat.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Mandibula
1. Mencetak dengan Impression compound

● Pasien biasanya diminta untuk menggunakan obat kumur astringent untuk


mengurangi kekentalan air liur.

● Stock tray yang tidak berlubang dimasukkan ke dalam mulut pasien untuk
memastikan ekstensinya.

● Kompon ditempatkan dalam air panas (60 °C) dan diremas untuk mencapai
konsistensi yang seragam tanpa kerutan atau lipatan.

● Kompon dibentuk menjadi gulungan ukuran yang sesuai (diameter 1,5 cm) dan
ditempatkan di sendok cetak dengan ketebalan yang cukup memanjang keluar
flanges sehingga tidak ada pembatasan aliran saat ditekan di atas ridge.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Mandibula
● Sebuah cekungan di dalam kompon diaplikasikan dengan jari
untuk menerima puncak alveolar. Cekungan harus lebih dalam di
posterior dan dangkal di anterior dan moulding harus dimulai dari
midline dan berlanjut ke distal.

● Kemudian komompon sekali lagi ditempatkan dalam air panas,


dimasukkan dan dicetakkan ke dalam mulut pasien.

● Untuk insersi, pertama sendok ditempatkan di sisi kiri mulut pada


sudut kanan ke posisi akhir, dan kemudian diputar searah jarum
jam untuk mengikutsertakan sisi kanan setelah menarik sudut
mulut di sisi kanan.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Mandibula
● Pasien diinstruksikan untuk sedikit menutup mulut dan mengangkat
lidah, sementara tekanan vertikal diterapkan pada sendok cetak di
daerah molar.

● Pipi diregangkan untuk memastikan tidak terjepit di sendok cetak.

● Flanges labial dan bukal dibuat border mould dan pasien diminta
untuk menggerakkan lidah dari sisi ke sisi dan kemudian sedikit
menjulurkannya.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Mandibula
● Karena suhu ruangan mungkin lebih
rendah dari suhu intraoral, bahan
akan mengendap di sendok cetak
yang mengarah kejaringan. ● Waktu yang memadai harus
diberikan setelah bahan eksternal
● Waktu akan dibutuhkan lebih lama setting untuk mengeluarkan sendok
untuk bahan yang bersentuhan cetak, untuk mencegah distorsi.
dengan jaringan untuk setting
dibandingkan dengan yang berada ● Pasien diminta menutup sebagian
di luar sendok cetak karena mulutnya, pipi ditarik untuk
konduktivitas panas yang buruk. membuka seal, pegangan sendok
dipegang di antara ibu jari dan
telunjuk dan jari tengah tangan
kanan, dan terapkan kekuatan ke
atas dan ke belakang.
Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Mandibula
● Cetakan dievaluasi untuk ekstensi, hasil landmark anatomi,
eksposure sendok cetak dan adanya kerutan atau rongga.

● Memperbaiki cetakan → Setiap bahan yang berlebih dikurangi,


cetakan dilunakkan lagi dalam air hangat dan disempurnakan
dengan memasang kembali cetakan di mulut pasien. Demikian
pula, batas yang kurang dapat ditambahkan dengan kompon

● Cetakan harus dituangkan dalam waktu satu jam untuk


meminimalkan lengkungan (warpage) akibat pelepasan tegangan.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Mandibula
2. Mencetak dengan hidrokoloid ireversibel (alginate)

● Alginat membutuhkan dukungan dari sendok cetak karena ketahanan


sobeknya yang buruk. Sendok cetak harus diperpanjang jika diperlukan
dengan modelling dan boxing wax.

● Jarak bebas 2-3 mm cukup untuk alginat.

● Bubuk dan cairan dicampur dengan konsistensi yang sedikit lebih kental
dan dimasukkan ke dalam stock tray berlubang hingga batasnya.
Sejumlah kecil ditempatkan di daerah retromylohyoid dan vestibulum
labial untuk menghilangkan kantong udara.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Mandibula
2. Mencetak dengan hidrokoloid ireversibel (alginate)

● Sendok cetak dimasukkan dan dilepas dengan cara pasien diminta untuk
menutup mulut sebagian, pipi ditarik untuk membuka seal, pegangan
sendok dipegang di antara ibu jari dan telunjuk dan jari tengah tangan
kanan,

● kemudian terapkan gaya ke atas dan ke belakang.

● Semua cetakan elastis harus dilepas dalam sekali tarikan. Kemudian


dibilas dengan air keran, dikeringkan dan dievaluasi untuk setiap
kekurangannya. Cetakan harus dibuat ulang jika ada kekurangan.

● Cetakan harus segera dituangkan.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Mandibula
3. Mencetak dengan silicone putty

● Prosedurnya mirip dengan compound cetak kecuali bahan yang


dimasukkan terdiri dari base dan katalis yang dicampur dalam
jumlah yang sama dan diremas. Stock tray yang tidak
berlubang digunakan dengan tray adhesive.

● Cetakan dilepas dalam sekali tarikan. Sulit untuk memperbaiki


cetakan, tetapi pengisian bisa ditunda.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Maksila
1. Mencetak dengan Impression compound

● Stok tray yang tidak berlubang dimasukkan ke dalam mulut


pasien untuk memastikan ekstensinya.

● Kompon ditempatkan dalam air panas (60 °C) dan diremas


untuk mencapai konsistensi yang seragam tanpa kerutan
atau lipatan.

● Kompon dibentuk menjadi bola ukuran yang sesuai dan


ditempatkan di tengah sendok cetak.

● Kompon diletakkan dan disebar untuk mengisi sendok cetak.


Teknik mencetak menggunakan kompon paling baik
dilakukan dengan kedua ibu jari memegang sendok cetak
dari ujung belakang.
Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Maksila
● Insersi sendok cetak dilakukan dengan memegang pegangan di
tangan kanan operator dengan mengarah ke kanan pasien.

● Operator menggunakan telunjuk dan jari tengah tangan kiri untuk


menarik kembali bibir atas dan sendok dimasukkan ke dalam
mulut.

● Frenulum labial digunakan sebagai panduan untuk meletakkan


sendok cetak kebagian tengah.

● Pasien diinstruksikan untuk sedikit menutup mulut, sementara bibir


atas diangkat ke atas dan ke depan.

● Tempatkan sendok cetak di bagian anterior sehingga prosesus


alveolaris menekan kompon dan kelebihan mengalir ke sulkus
labial.
Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Maksila
● Tempatkan sendok cetak di bagian belakang hingga
cetakan menyentuh ridge.

● Terapkan kekuatan ke atas dan ke belakang dengan jari


telunjuk masing-masing tangan yang ditempatkan di
bawah sendok cetak sampai bahan mengalir ke ruang
depan dan posterior.

● Bibir dan pipi dibentuk dengan lembut (border moulded)


dan pasien diinstruksikan untuk membuka mulut
lebar-lebar dan menggerakkan mandibula dari sisi ke sisi
(untuk membentuk flanges distobukal).

● Bahan kemudian dibiarkan untuk setting.


Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Maksila
• Pasien diminta untuk menutup mulut sebagian, pipi ditarik untuk
membuka seal, pegangan sendok cetak dipegang antara ibu jari dan
telunjuk dan jari tengah tangan kanan, dan terapkan kekuatan ke
bawah dan ke depan.

• Cetakan dievaluasi untuk ekstensi, reproduksi landmark anatomi,


eksposure sendok cetak dan adanya kerutan atau rongga.

• Cetakan dapat dihaluskan jika diperlukan dan dituangkan dalam


waktu satu jam

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Maksila
2. Mencetak dengan hidrokoloid ireversibel (alginate)

● Sendok cetak harus diperpanjang jika diperlukan dengan


modelling dan boxing wax. Wax juga dapat ditambahkan ke area
kubah sendok cetak jika kubah palatum tinggi.

● Jarak bebas 2-3 mm cukup untuk alginat.

● Area posterior palatal seal dibersihkan dengan kain kasa untuk


menghilangkan kelebihan air liur.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Maksila
2. Mencetak dengan hidrokoloid ireversibel (alginate)

● Bubuk dan cairan dicampur dengan konsistensi yang sedikit lebih kental
dan dimasukkan ke dalam stock tray berlubang hingga batasnya. Sejumlah
kecil ditempatkan di kubah palatal dan vestibulum bukal.

● Sendok cetak dimasukkan, pasien diinstruksikan untuk tetap membuka


mata, rileks, bernapas melalui hidung dan menundukkan kepala sedikit
untuk mencegah kesan mengalir ke tenggorokan.

● Semua cetakan elastis harus dilepasn dalam sekali tarikan. Cetakan dibilas
dengan air keran, dikeringkan dan kemudian dievaluasi untuk setiap
kekurangan. Cetakan harus dibuat ulang jika ada kekurangan.

● Harus segera dilakukan pengecoran.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Preliminary Impressions Maksila
3. Mencetak dengan silicone putty

● Prosedur manipulasi, insersi dan pembuatan cetakan


mirip dengan impression compound, kecuali putty terdiri
dari pasta base dan katalis.

● Cetakan dilepas dalam sekali tarikan. Sulit untuk


memperbaiki cetakan, tetapi pengecoran bisa ditunda.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
Model Studi
Pengertian
● Model studi adalah suatu replika dari sejumlah gigi dan jaringan lunak yang berkaitan di
sekitar nya atau secara alternatif jika berkaitan dengan rahang tanpa gigi
● Morfologi dari jaringan keras dan jaringan lunak tercetak dalam suatu impression
kemudian diisi material yang awalnya cair dan akan mengeras membentuk suatu
replikasi keras (positif)
● Kebutuhan utama dari suatu model adalah keakuratan dimensional dan cukup kuat
untuk menghindari fraktur karena kecelakaan.
● Secara ideal, material untuk cast model studi berupa bahan cair yang dituang ke hasil
cetakan sehingga hal/ spot kecil dapat tercetak
● Model studi pada GTL pada dasarnya adalah untuk membuat custom tray untuk
membuat model kerja
Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
McCabe, Walls A. Bahan Kedokteran Gigi. Edisi 9. Jakarta; EGC: 2014
Yuliati A, Harijanto E. Ilmu Material Kedokteran Gigi 1. Surabaya; Airlangga University Press: 2015
Langkah Membuat Model Studi (Primary Cast)
1. Setelah dilakukan pencetakan preliminary impression, hasil cetakan dituang
dengan model plaster atau dental stone untuk membuat preliminary atau primary
cast.
2. Pengadukan gipsum disarankan untuk dilakukan pada rubber bowl dengan rasio
air dan bubuk seperti dianjurkan pabrik.
Manipulasi atau pengadukan gipsum dapat dilakukan dengan:
● Manual
Air dimasukkan terlebih dahulu ke rubber bowl kemudian bubuk, kemudian
diaduk searah sebanyak +/- 120 putaran sampai adonan terlihat halus, homogen,
dan permukaan terlihat mengkilap. Untuk menghindari porus, vibrator dapat
digunakan pada saat mengalirkan adonan ke dalam cetakan agar membantu
mengeluarkan udara.
● Menggunakan alat vacuum mixer

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
3. Adonan dituang sedikit demi sedikit dimulai dari bagian akhir posterior dan dibiarkan mengalir ke
tempat lain sambil dilakukan vibrasi. Setelah adonan dituang dan pada saat setting awal, cetakan
dasar diisi dengan plaster dan cetakan tuang dibalikkan di atasnya. Gips diletakkan di glass lab
dan cetakan dibalikkan di atasnya membentuk dasar 15mm. Lebarnya sekitar 5-6mm di luar cetakan.
Ridge crest harus sejajar dengan gelas kaca. Bahan dibiarkan selama +/- 45 menit kemudian
dikeluarkan.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. Second


Edition. New Delhi; Elsevier: 2017.
4. Untuk mengeluarkan hasil cast, cast dengan sendok cetak tadi direndam selama 5 menit dalam air
hangat 65⁰

5. Gips di trimming sesuai dimensi yang direkomendasikan

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of


Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier:
2017.
Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of
Prosthodontics. Second Edition. New Delhi; Elsevier:
2017.
Outline Individual Tray
Outline individual tray
Outline of sulcus, custom tray border
1. Garis luar sulkus ditandai pada cetakan pendahuluan dengan pensil warna hitam pada
cetakan edentulous atas dan bawah.
2. Probe periodontal ditempatkan di sulkus dan tandai sepanjang 2 mm
3. Penandaan 2 mm dilakukan pada gips dengan probe sepanjang labial dan sulkus bukal

(Lakshmi S, 2018: 345)


Outline individual tray
Outline of sulcus, custom tray border
4. Semua titik digabung menjadi satu garis. Garis ini 2 mm lebih pendek dari sulkus adalah
batas tray, yang ditandai dengan warna biru
5. Aspek posterior dari gips rahang atas ditarik setidaknya 1 mm di luar Vibrating line
posterior dari area seal palatal posterior

(Lakshmi S, 2018: 345)


Outline individual tray
Outline Wax spacer
Digambar dengan pensil warna merah pada ketinggian 2 mm lebih pendek dari outline tray. Outline
spacer pada posterior maksila terbatas pada vibrating line anterior dari area palatal seal posterior.
Pada mandibula, shelf area bukal tidak termasuk dalam desain spacer. Shelf area bukal batas
anterior di frenulum bukal RB, bagian posterior dibatasi retromolar pad, bagian medial dibatasi oleh
puncak alveolar ridge dan bagian lateral dibatasi oleh sulkus bukal.

(Lakshmi S, 2018: 345)


Outline individual tray
Outline of Tissue stops
Empat outline tissue stops pada gips rahang atas, dua di
regio kaninus anterior dan dua di regio molar posterior. 4
× 4 mm persegi digariskan dengan pensil warna merah di
daerah yang disebutkan di atas. Pada gips mandibula,
dua outline tissue stops pada kaninus anterior

(Lakshmi S, 2018: 345)


(Sivaranjani, 2018)
Spacer Malam
SPACER MALAM
Fungsi:
Untuk menciptakan ruang pada Individual tray
yang nantinya akan diisi oleh elastomer.

Tahap Pembuatan Spacer Malam:


• Malam merah (base wax) yang telah dilunakkan
kemudian ditekan pada model studi
(Lakshmi S, 2018)
Tahap Pembuatan Spacer Malam:
● Potong malam merah sesuai dengan outline yang
telah dibuat sebelumnya menggunakan scalpel blade

● Spacer malam diberi oklusal stopper dengan ukuran 4


mm x 4 mm pada region caninus dan regio molar

Untuk maxilla, oklusal stopper melebar ke bukal dan untuk


mandibula oklusal stopper melebar ke lingual
(Lakshmi S, 2018)
Fungsi oklusal stopper:
● Sebagai panduan penempatan sendok cetak pada model/RM
pasien
● Kontrol ketebalan bahan cetak
(Lakshmi S, 2018)

Spacer malam pada maxilla Spacer malam pada mandibula


Pembuatan Individual Tray
Individual Tray
Sendok cetak individu (custom tray) merupakan sendok cetak yang
dibuat sendiri menyesuaikan ukuran dan bentuk dari rahang pasien. Sendok
cetak individu (custom tray) dibuat dari pengecoran hasil cetakan awal dan
digunakan untuk membuat cetakan akhir (cetakan fungsional). Tujuan
pembuatan sendok cetak individu yaitu:
1. Untuk menahan dan mengontrol bahan cetak
2. Untuk mendapatkan detail catatan daerah bantalan gigi tiruan
3. Meningkatkan border seal
4. Memastikan distribusi bahan cetak yang beraturan
5. Memastikan distribusi tekanan pada residual ridge sesuai dengan
ketentuan

(Rangarajan, 2017: 65-75)


Sendok cetak individu digunakan ketika:
1. Sendok cetak prefabrikasi (stock tray) tidak mampu menutupi
daerah bantalan GTL
2. Sendok cetak prefabrikasi tidak sesuai dengan bentuk rahang
pasien
3. Tepi sendok cetak prefabrikasi bertabrakan dengan jaringan
rongga mulut
4. Distribusi kehilangan gigi tidak normal
5. Gigi terakhir dalam rahang harus dicetak juga
6. Pergerakan gigi harus dicetak dengan bahan cetak yang
memiliki viskositas rendah yang jika menggunakan sendok cetak
prefabrikasi lebih sulit untuk menahan bahan cetak.

(Kinra M, 2012: 93-96)


Kelebihan sendok cetak individu:
1. Menggunakan bahan cetak lebih sedikit
2. Lebih akurat
3. Memberikan ketebalan yang cukup pada bahan
cetak sehingga mengurangi perpindahan jaringan
dan perubahan dimensi dari bahan cetak
4. Lebih cepat dan mudah digunakan
5. Hasil cetakan pada daerah vestibulum lebih baik
sehinga menghasilkan retensi yang baik pada
pembuatan GTL

(Kinra M, 2012: 93-96)


Bahan Untuk Membuat Individual Tray
1. Resin Akrilik Autopolymerizing (self-cured)
Jika menggunakan bahan ini, secara umum rasio yang digunakan 3:1
untuk polimer terhadap monomer dan dicampur, disesuaikan dengan
model diagnostik dan mengalami polimerisasi secara kimiawi.
A. Kelebihan:
● Bersifat kaku
● Mudah untuk dibentuk
● Mudah untuk dipotong atau dirapikan dan diatur
● Tidak mahal
B. Kekurangan:
● Mengalami perubahan dimensi selama 24 jam setelah dibuat
● Dapat menimbulkan alergi

(Rangarajan, 2017: 65-75)


2. Light-Activated (Light Cured)
Jika menggunakan resin akrilik jenis ini, hanya menggunakan selembar
resin untuk disesuaaikan dengan model diagnostik yang telah dimodifikasi
dengan relief dan block out wax.
A. Kelebihan:
● Mudah untuk dibentuk
● Dimensinya stabil sehingga bisa langsung digunakan
B. Kekurangan:
● Bersifat brittl
● Menghasilkan partikel halus pada saat diasah
● Menggunakan tempat curing khusus

(Rangarajan, 2017: 65-75)


Desain Sendok Cetak Individu

Ada beberapa spesifikasi dari desain sendok cetak yang dianjurkan, yaitu:
1. Perpanjang sendok cetak yang adekuat
2. Desain spacer dan ketebalan yang diperlukan
3. Teknik pencetakan selective pressure
4. Letak stopper
5. Pegangan sendok cetak
6. Waktu polimerisasi

(Kinra M, 2012: 93-96)


Tahap Pembuatan Sendok Cetak Individu

1. Gambar batas sendok cetak individu pada model studi dan lapisi model
diagnostik dengan malam kurang lebih 2 mm.

2. Lapisi permukaan dengan cold mold seal (CMS)


3. Siapkan adonan akrilik self curing esuai aturan pabrik dan tunggu sampai
dough stage

(Soeprapto, 2017: 252)


4. Kemudian di atas adonan diberi plastik selofan dan diratakan dengan botol
5. Bentuk adonan sesuai bentuk rahang (ketebalan 2 mm) dengan jari

6. Sebelum akrilik benar benar keras, angkat sendok cetak individu dan
kembalikan pada model lagi
7. Kurangi kira kira 2 mm dari batas sendok cetak individu dan frenulum harus
bebas
8. Bentuk pegagan sendok cetak individu

(Soeprapto, 2017: 252)


Syarat Syarat Sendok Cetak Individu

Syarat hasil pembuatan sendok cetak individu, yaitu:


1. Kaku
2. Dimensinya stabil
3. Mudah diatur
4. Mudah untuk disusun
5. Halus tanpa ujung yang tajam

(Rangarajan, 2017: 65-75)


Border Moulding
Border Molding
DEFINISI : Merupakan teknik pencetakan Mukofungsional, yang mana teknik
ini dilakukan dengan menggunakan green stick compound, yaitu dengan melakukan
“BORDER MOULDING” = Teknik pembentukan daerah tepi bahan cetak dengan
manipulasi pada jaringan lunak yang berdekatan dengan tepi untuk mengikuti
kontur dan ukuran vestibulum.

TUJUAN : Memperoleh batas tepi gigi tiruan saat gerakan fungsional.

Aditya A. 2020. Rangkuman Materi


Prostodonsia untuk calon dokter gigi.
Budi Utama; Yogyakarta: p. 41-43
Hal-Hal yang Harus diperhatikan Sebelum Melakukan Border Moulding

Hal-Hal yang Harus diperhatikan Sebelum Melakukan Border Moulding Sebelum


melakukan border moulding, sendok cetak diletakkan di dalam mulut dan periksa
hal-hal berikut dan lakukan trimming jika diperlukan :

1. Tepi dari sendok cetak harus lebih pendek 2 mm dari sulkus dan harus
memberikan jarak ruang frenulum yang adekuat.

2. Perpanjangan posterior pada maksila harus menutupi hamular notch dan


diperpanjang sampai vibrating line.

3. Sendok cetak mandibula harus menutupi daerah retromolar pad.

4. Jika ada spacer, hanya boleh diambil setelah dilakukannya border moulding

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed.


New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017. P 65
Teknik Border Moulding
Border moulding dapat dilakukan dengan 2 teknik yaitu :

★ Single step / simultaneous border moulding.


★ Incremental / sectional border moulding.
Single step Border moulding
Pada metode ini seluruh pinggiran pada sendok cetak dihaluskan pada setiap
tahapan. Material border moulding diletakkan di sekeliling tepi dengan single step
dan dicetak dengan teknik sectional secara bersamaan. Putty dan heavy body
elastomer ideal untuk metode ini. Greenstick compound tidak dianjurkan untuk
metode ini, selama material tersebut tidak memungkinkan untuk menghaluskannya
melalui keseluruhan panjang tepi.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd


ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017. P. 65
Lanjutan ..
Bahan cetak polieter merupakan bahan pilihan karena memenuhi semua
persyaratan.

Persyaratan ideal bahan yg digunakan untuk simultaneous border moulding yaitu :

1) Memiliki viskositas yg cukup untuk tetap dalam posisi sepanjang tepi dari
tray
2) Seharusnya tidak lengket, dan mudah dimanipulasi.
3) Harus memiliki setting time 3-5 menit
4) Memuat area yg kekurangan
5) Tidak mengiritasi atau menggantikan jaringan.
6) Mudah dipangkas dan dibentuk
7) Harus mempertahankan sifat aliranya ketika ditempatkan dalam mulut.

Veeraiyan DN. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher;
2017. P. 115-120
Lanjutan ...
Incremental :
menggunakan material tipe impression compound tipe green stick compound.

❏ tepi sendok cetak dikurangi terlebih dahulu 2 mm dari batas jaringan yang
harus dicetak.
❏ Bagian - bagiannya terdiri dari sayap labial, bukal, distobukal,dan aerea
posterior palatal seal.
❏ Secara bertahap compound dipanaskan dengan lampu spiritus dan
didinginkan dengan cara direndam di dalam air selama beberapa detik
hingga mencapai suhu kerja sekitar 49 C (1200 F) sampai 60 C (1400 F), agar
pasien tidak merasakan panas dari greenstick yang sudah dilunakkan dan
agar greenstick tidak terlalu cair.

Aditya A. 2020. Rangkuman Materi Prostodonsia untuk calon dokter gigi. Budi Utama; Yogyakarta: p. 41-43
❏ Greenstick ditambahkan sedikit demi sedikit pada tepi luar sendok cetak
individu.
❏ kemudian dimasukkan ke dalam rongga mulut pasien
❏ Dengan sebelumnya meretraksi bibir pasien ke antero-posterior (bibir atas) /
antero-inferior (bibir bawah).
❏ Kemudian bibir pasien ditutup dalam arah infero -posterior (bibir atas) /
supero-posterior (bibir bawah).
❏ Pasien diinstruksikan u/ melakukan gerakan fungsional ex : menghisap
(mencetak area vestibulum), mengucapkan ”ah” (mencetak area batas
posterior palatum) dan menggerakan lidah ke depan, kanan, kiri.
❏ Pengecekan hasil border moulding dapat dilihat sebagai tepi yg halus,
membulat, dan mengkilat.
Aditya A. 2020. Rangkuman Materi Prostodonsia untuk calon dokter gigi. Budi Utama; Yogyakarta: p. 41-43
Mencetak Fungsional/Secondary
Impression
Pencetakan Fungsional

1. teknik pada pencetakan akhir


- salah0satu
- Digunakan pada keadaan yang sulit mendapatkan retensi
dan stabilitas gigi tiruan
- Digunakan untuk pasien yang belum lama menderita
stroke
Muchtar M dan Habar I.D. Functional Impression technique for making complete
denture in flat-ridge patient. Makassar Dent J. 2019; 8(1): 16-21. p: 18
Tujuan Pencetakan Fungsional

01 .
1. Memperoleh retensi
2. Memperoleh kestabilan
3. Dukungan bagi gigi tiruan

Muchtar M dan Habar I.D. Functional Impression technique for making complete
denture in flat-ridge patient. Makassar Dent J. 2019; 8(1): 16-21. p: 18
Pencetakan Fungsional

01.
Harus mencetak struktur jaringan pendukung dan
membentuk tepi gigi tiruan/peripheral border yang dapat
menutupi pinggiran/ border seal dengan baik sehingga akan
memberi retensi dan stabilitas yang maksimal

Muchtar M dan Habar I.D. Functional Impression technique for making complete denture in flat-ridge patient.
Makassar Dent J. 2019; 8(1): 16-21. p: 18
Bahan cetak Elastomer

- 01.
Polysulfida
- Silikon Kondensasi
- Polieter
- Silikon Adisi

Rosenstiel SF, et al. Contemporary Fixed Prosthodontics 5th Ed. St. Louis: Elsevier; 2016
Final Impression

01. akhir dibuat dengan menggunakan :


Cetakan
1. Custom trays
2. Stock tray
3. Record based with occlusal rims

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Teknik Mencetak
Mencetak Rahang Atas:
- Manipulasi . cetak kemudian dimasukkan kedalam mulut pasien dan
01bahan
ditekan di bagian proc. Alveolaris
- Melakukan triming pada pada bahan cetak mencapai lipatan mukobukal
- Saat mencetak pasien diminta untuk mengucapkan huruf O dan U
- Posisi dipertahankan sampai setting
- Yang tercetak : Palatum durum, Hamuar notch, Frenulum labial dan
bukal, lengkung proc. Alveolaris, mucobukal fold

Muchtar M dan Habar I.D. Functional Impression technique for making complete denture in flat-ridge patient. Makassar Dent J.
2019; 8(1): 16-21.
Teknik Mencetak
Mencetak Rahang Bawah:
- 1. untuk menjulurkan lidah dan diminta untuk
Pasien 0diminta
menggerakkan RB kekanan dan kekiri
- Saat mencetak pasien diminta untuk mengucapkan huruf U
- Melakukan triming pada pada bahan cetak mencapai lipatan mukobukal
- Posisi dipertahankan sampai setting
- Yang tercetak : Vestibulum bukal dan labial, sulcus lingualis, Frenulum
labial,lingual dan bukal, lengkung proc. Alveolaris, retromolar pad

Muchtar M dan Habar I.D. Functional Impression technique for making complete denture in flat-ridge patient. Makassar Dent J.
2019; 8(1): 16-21.
Model Kerja
Model Kerja/ Master Cast
Didefinisikan sebagai replika dari permukaan gigi, residual ridge, dan lengkung gigi atau
struktur fasial untuk pembuatan restorasi gigi atau protesa, atau disebut juga dengan final
cast.

Model kerja di cor menggunakan menggunakan gips high strengt dengan minimal
ekspansi (tipe III).

Model kerja harus akurat, dapat menggunakan beading dan boxing, yang paling sering
digunakan yaitu teknik wax beading and boxing.
Prosedur Wax Beading and Boxing
1. Cetakan distabilkan menggunkan wax supaya sejajar dengan lantai.
2. Untuk mandibula, ruang lidah ditutup menggunakan 1 lembar wax dipotong
membentuk U. lingual space wax ini menyatu dengan ketebalan 3-4 mm,
menghindari kebocoran stone saat menuang cetakan.
3. Wax harus memiliki ketebalan minimal 4 mm, lebar beading wax harus merata
disekitar cetakan, bentuk atau penempatan wax yang tidak tepat dapat
menyebabkan pembentukan step tipis dan ketinggian pada gips.
Anatomi yang harus tercetak pada model kerja

Veeraiyan, 2017
Veeraiyan, 2017
Veeraiyan, 2017
Veeraiyan, 2017
Pembuatan Base Plate
Base Plate
DEFINISI
Base plate adalah suatu bentuk sementara yang mewakili dasar gigi
tiruan dan digunakan untuk membuat Maxillo-Mandibular Record,
menempatkan gigi-gigi dan untuk insersi ke dalam mulut
Pembuatan base plate diklasifikasikan dalam 2 golongan (Jehl, 1959)
yaitu:
1. Temporer base
2. Permanen base

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Base Plate
Wax boxing atau baseplate
ditempelkan (menyatu) ke
bagian luar beading wax di
sekeliling cetakan, untuk
membentuk selungkup
vertikal, memanjang 10-15
mm di atas titik tertinggi
pada bahan cetak

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Base Plate
1. Membuat model kerja
2. Menentukan batas tepi,
Batas Tepi:
a. Rahang Atas: periphereal seal dibatasi fornik, posterior seal dibatasi oleh vibrating
line dan hamular notch
b. Rahang bawah: periphereal seal dibatasi fornik, posterior seal dibatasi 2/3
bagian trigonum retromolar dan media/lingua dibatasi oleh linea mylohyoidea.
3. Memperhatikan daerah mukosa yang bergerak dan tidak bergerak
4. Menentukan relief area
5. Menentukan palatal seal dan membuat seal
6. Membuat base plate sesuai batas dengan wax, kemudian diganti dengan akrilik
Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Galengan Gigit
Galengan gigit/Occlusal rim/Record rim/Bite rim
Dimensi Oklusal Rim Standar
Maksila
▸Harus sejajar dengan sumbu panjang gigi yang akan diganti.
▸Harus mengikuti kontur lengkung (Gbr. 5.7).
Anterior:
▸Tinggi: harus 22 mm dari bagian tertinggi dari flange labial ke
oklusal edge.
▸Lebar: 4–6 mm.
▸Inklinasi: batas anterior tepi harus sekitar 8 mm dari papila
insisivus atau inklinasi labial 5 °.
▸Hubungan dengan ridge – sedikit ke arah labial.
Posterior:
▸Tinggi: harus 18 mm dari bagian tertinggi flange bukal ke oklusal
edgel.
▸Lebar: 8–10 mm.
▸Inklinasi: 5° palatal (aspek bukal), tegak lurus terhadap bidang
oklusal (aspek palatal).
▸Ekstensi: 1 cm di depan hamular notch dan miring ke bawah.
▸Hubungan dengan ridge: sedikit bukal.
Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Mandibula
Dimensi Oklusal Rim Standar
▸Harus sejajar dengan sumbu panjang gigi yang akan diganti
dan mengikuti kontur lengkung.
Anterior
▸Tinggi: harus 18 mm dari bagian terdalam sayap labial ke tepi
oklusal.
▸Lebar: 4–6 mm.
▸Inklinasi: kemiringan labial 5 °.
▸Hubungan dengan ridge: sedikit labial.
Posterior
▸Tinggi: hingga bantalan retromolar.
▸Lebar: 8–10 mm.
▸Inklinasi: sedikit kemiringan 5° pada aspek bukal dan
kemiringan bukal pada aspek lingual.
▸Hubungan dengan ridge: pada puncak ridge

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Prosedur Pembuatan Galengan Gigit
Teknik Rolled Wax

• Selembar lilin diambil, dipanaskan, dilunakkan dan digulung hingga diameter 1 cm.
• Lilin sebaiknya tidak dicairkan, namun dilunakkan terus menerus dan digulung untuk
mencegah gelembung udara.
• Gulungan ditempatkan pada record base mengikuti kontur ridge dan tekanan ke bawah
diberikan untuk memperpanjangnya sepanjang batas lateral.
• Lilin yang disesuaikan disegel ke dasar rekaman pada permukaan lingual/palatal
menggunakan pisau lilin panas atau spatula lilin.
• Wax ditambahkan sesuai kebutuhan untuk mengisi bagian yang kosong.
• Galengan dikontur ke dimensi yang sesuai menggunakan hot plate.
• Pemolesan dilakukan dengan membakar galengan secara perlahan, dan menggosok
dengan kapas basah atau nilon.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
(A) Lembaran wax dilunakkan dan digulung hingga diameter 1 cm.
(B) Gulungan ditempatkan pada record base sepanjang kontur lengkungan dan diperpanjang ke
samping.
(C) Galengan gigit yang telah dikontur

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Menggunakan pembentuk galengan gigit logam

• Lilin baseplate digulung menjadi silinder seperti yang dijelaskan sebelumnya.


• Silinder lilin kemudian dibentuk menggunakan pembentuk galengan dan disimpan untuk digunakan nanti
• Bila diperlukan, itu disesuaikan di atas record base, diseall dan dibentuk.

Galengan gigit yang telah dibentuk sebelumnya


• Galengan yang dibentuk sebelumnya adalah galengan lilin yang sudah tersedia secara komersial.
• Galengan ini dirancang secara terpisah untuk ridge maksila dan mandibula.
• Galengan diadaptasikan di atas record base, diesel dan dibentuk.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Kontur Klinis Oklusal Rim
Kontur akhir dilakukan di dentalchair sebelum merekam
maksilomandibular relationship. Beberapa penyesuaian mungkin juga
diperlukan saat merekam hubungan rahang tergantung pada metode
yang digunakan.
Maksila
Ekstensi labial
● Harus selaras dengan profil wajah.
● Sudut nasolabial harus 90°.
● Sulkus nasolabial, filtrum, dan komisura mulut menunjukkan
tampilan yang berbeda dan normal bila penyangga bibir yang
tepat telah dikembangkan. Jika rims berada di bawah ekstensi (a) Overekstensi rim oklusal rahang atas menyebabkan
peregangan bibir dan sudut nasolabial lancip dan (b)
labial, ada pendalaman sulkus nasolabial, filtrum diratakan, sudut ekstensi yang kurang menyebabkan flaccid lip dan sudut
nasolabial tumpul dan komisura turun. Jika galengan terlalu nasolabial tumpul.

melebar, sulkus terdistorsi dan dangkal, filtrum menghilang, sudut


nasolabial lancip dan komisura teregang ke samping.
● Panjang vertikal di regio anterior harus 2 mm di bawah bibir yang
rileks atau garis bibir bawah (Gbr. 5.13).

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Ekstensi bukal

● Kontur permukaan bukal dari distal ke cuspid harus sedikit


miring ke arah palatum untuk memberikan ruang bagi koridor
bukal (Gbr. 5.14).
● Panjang vertikal pada regio molar pertama harus kira-kira 6
mm di bawah orifisium duktus Stensen (Gbr. 5.15). Tingginya
juga harus selaras dengan bidang oklusal.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Mandibula

● Secara labial, bibir harus tidak tegang, dengan batas vermilion terlihat, dengan dukungan yang
tepat dari sulkus mentolabial (Gbr. 5.12B).
● Ekstensi anterior harus sedemikian rupa sehingga terdapat overjet sebesar 2 mm dengan tepi
rahang atas pada posisinya (Gbr. 5.19A).
● Ketinggian tepi anterior harus setinggi sudut mulut (Gbr. 5.19B).
● Secara bukal, tepi harus berkontur sedikit ke lingual dari regio cuspid dengan ketentuan untuk
koridor bukal (Gbr. 5.20).

GAMBAR 5.12B Tampak normal dari (a) GAMBAR 5.19 (A) Ekstensi labial dari tepi mandibula harus sedemikian rupa
filtrum, (b) komisura bibir, (c) sulkus sehingga terdapat overjet sebesar 2 mm. (B) Tepi oklusal mandibula terpasang.
nasolabial dan (d) batas vermilion bawah Ketika berkontur dengan benar, bibir harus tidak tegang secara labial dan
tingginya harus sejajar dengan sudut mulut.

Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Daftar Pustaka
Kinra M, et al. Custom Impression Trays in Prosthodontics-Clinical Guidelines. Indian Journal of Dental Sciences.
2012; 4(4): 93-96
Lakshmi S. Preclinical Manual of Prosthodontics. 3 th ed. Elsevier; New Delhi, 2018.
McCabe, Walls A. Bahan Kedokteran Gigi. Edisi 9. Jakarta; EGC: 2014
Muchtar M dan Habar I.D. Functional Impression technique for making complete denture in flat-ridge patient.
Makassar Dent J. 2019; 8(1): 16-21.
Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: RELX India Pvt. Ltd; 2017.
Sivaranjani Gali et al., Impression Technique using Thermoplastic Trays. Journal of Clinical and Diagnostic
Research. 2018 Jan, Vol-12(1): ZH01-ZH03
Veeraiyan DN. Textbook of Prosthodontic 2nd ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2017.
Zarb, G. A., Hobkirk, J., Eckert, S., & Jacob, R. (2013). Prosthodontic treatment for edentulous patients-e-book:
complete dentures and implant-supported prostheses. Elsevier Health Sciences.
Yuliati A, Harijanto E. Ilmu Material Kedokteran Gigi 1. Surabaya; Airlangga University Press: 2015
Aditya A. 2020. Rangkuman Materi Prostodonsia untuk calon dokter gigi. Budi Utama; Yogyakarta: p. 41-43
Soeprapto A. 2017. Buku Pedoman dan Tatalaksana Praktik Kedokteran Gigi 2nd ed. Yogyakarta: STPI Bina Insan
Mulia. P. 252
Terima Kasih

You might also like