Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

SAKAI SAMBAYAN — Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Budidaya Ikan Lele


Teknologi Bioflok di Kelurahan Pinang Jaya, Bandar Lampung, Lampung
Siti Hudaidah1, Wardiyanto2, Qadar Hasani3, Maulid Wahid Yusup4
Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Gedong Meneng, Bandar Lampung 35154
1
idahasan64@gmail.com
4
maulidwahidyusuf@gmail.com

Abstract — Pinang Jaya is one of urban village area in Bandar Lampung which is potential for aquaculture
development. Community development throught catfish culture based biofloc tecnology in this urban village
has been done for 6 month from july-desember 2016. This activity aimed to improve the community skill
especially catfish culture based biofloc tecnology. Methods used in this activity was training and empowering.
The community was trained about cycle pond contruction and fish culture based biofloc tecnology tecnique.
The community participated was 20 people. Supporting scheme in this program was four cycle pond size
diameter 2 m, including fish larvae (seed), feed and house of cultured. There were two principal
approacheshas been done to empower the catfish culture based biofloc tecnology which were technical ana
participate approach. Based on the training and empowering results, this activity managed to improve
knowledge of fish culture in Pinang Jaya from 24% to 90%. Fish farm had ability to culture the catfish based
biofloc technology.

Keywords — biofloc, catfish, training, community empowerment.

I. PENDAHULUAN Kecamatan Kemiling, dan berjarak ±9 km dari


kantor walikota Bandar Lampung.
Pengembangan masyarakat merupakan Bedasarkan letak geografisnya, Kelurahan
kegiatan yang dilakukan bersama komunitas pinang jaya mempunyai luas 195 Ha terdiri dari
masyarakat dengan cara meningkatkan 17 RT dan 3 Lingkungan. Dengan jumlah
partisipasi aktif masyarakat dalam rangka penduduk 3.448 jiwa yang terdiri dari 1.773
memenuhi kebutuhan hidup dan menyelesaikan laki-laki dan 1.673 perempuan. Ketinggian
persoalan-persoalan yang dialami oleh (altitude) daerahnya berkisar antara 200-300
komunitas masyarakat (Darmansyah, 2016). meter dari permukaan laut. Karena letaknya di
Program pengembangan masyarakat dapat kaki gunung, sehingga banyak dijumpai sumber
dilakukan berdasarkan kearifan lokal berupa mata air dengan debit air yang cukup besar dan
peningkatan partisipasi masyarakat dan berjalan mengalir sepanjang tahun. Sumber mata air yang
secara berkelanjutan (Amanah, 2005). Kegiatan ada sudah digunakan oleh masyarakat setempat
pengembangan masyarakat dapat berupa sejak tahun 1970-an untuk pengairan sawah dan
peningkatan keterampilan melalui pelatihan kebutuhan sehari-hari warga. Selanjutnya pada
peningkatan kemampuan dalam mengolah tahun 1980-an, air baru mulai digunakan untuk
sumber daya alam (Ihsan, 2002). memelihara ikan di kolam dengan teknologi
Pemberdayaan masyarakat merupakan hal yang masih tradisional. Jenis ikan yang
yang penting untuk dilakukan karena melalui dibudidayakan pun terbatas pada ikan gurame
pemberdayaan, kehidupan masyarakat menjadi dan mujair, karena ikan tersebut hanya untuk
lebih baik. Pemberdayaan yang dilaksanakan dikonsumsi sendiri. Seiring permintaan pasar
sesuai dengan prosedur dan model terhadap ikan air tawar yang terus meningkat,
pemberdayaan partisipative salah satunya maka saat ini banyak masyarakat yang mulai
kegiatan pemberdayaan pembudidaya ikan membudidayakan ikan nila dan lele.
(Zulkarnain, 2015). Pembudidaya ikan di Pinang Jaya yang
Proses pemberdayaan pembudidaya ikan tergabung di dalam beberapa kelompok sangat
dilakukan di Kelurahan Pinang Jaya termasuk ke membutuhkan pembinaan dan bimbingan
dalam wilayah Kecamatan Kemiling, kota mengenai budidaya ikan lele. Dalam hal ini
Bandar Lampung. Kelurahan Pinang Jaya pembudidaya sangat memerlukan informasi
diresmikan pada tahun 2003 merupakan hasil yang berhubungan dengan hal-hal teknis dalam
dari pemekaran Kelurahan Beringin Raya. kegiatan budidaya ikan lele secara super intensif
Pinang Jaya berjarak 2 km dari ibu kota berbasis bioflok. Kendala yang dihadapi oleh
pembudidaya dalam hal budidaya ikan lele

Diterima pada: 17 Februari 2017 || Di-review pada: 1 Maret 2017 || Disetujui pada: 13 Maret 2017
SAKAI SAMBAYAN — Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 18

karena pengetahuan pembudidaya tentang ikan teknologi bioflok, karena selain kualitas air yang
lele masih minim. Kendala tersebut antara lain: cocok untuk budidaya juga antusias masyarakat
tingginya serangan penyakit pada ikan lele, untuk membudidayakan ikan lele.
pakan sangat banyak, dan pertumbuhan ikan
yang masih lambat. II. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Tujuan Umum kegiatan ini untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan A. Waktu dan Lokasi
para pembudidaya ikan tentang kegiatan Lokasi kegiatan terdapat di kelurahan Pinang
budidaya ikan lele secara superintensif berbasis Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar
bioflok. Kelurahan Pinang Jaya, Kota Bandar Lampung (Gambar 1). Kegiatan tersebut
Lampung merupakan daerah kawasan yang dilakukan selama 7 bulan sejak Juni – Desember
dapat dijadikan lokasi percontohan untuk 2016. Program kegiatan terbagi menjadi 2 tahap,
pemberdayaan masyarakat dalam hal yaitu bulan juni – agustus dilakukan
pengembangan budidaya ikan lele berbasis pendampingan teknis dan September–Desember
di lakukan pendampingan partisipatif.

Gbr. 1 Peta Lokasi Pengembangan masyarakat dengan Universitas Lampung

B. Alat dan Bahan pemeliharaan benih ikan lele hingga pemanenan.


Bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan
adalah kolam terpal (besi, plastik terpal), bibit budidaya lele teknologi bioflok sebanyak 20
ikan lele, pakan ikan berupa pellet, obat obatan, orang.
hi-blow, pipa serta rumah bioflok. Peralatan
yang digunakan berupa berbagai peralatan untuk III. HASIL DAN PEMBAHASAN
pemasangan kolam bulat dan alat pemanenan.
A. Budidaya Ikan Lele Teknologi Bioflok
C. Metode Pelaksanaan Kegiatan pengembangan budidaya ikan lele
Metode yang digunakan pada kegiatan dengan teknologi bioflok ramah lingkungan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Pinang dilakukan di Kelurahan Pinang Jaya, Kota
Jaya dilakukan melalui pelatihan dan Bandar Lampung. Selama pelatihan kelompok
pendampingan. Kegiatan pelatihan dilakukan pembudidaya diberi pengetahuan tentang
baik melalui materi budidaya ikan lele teknologi membuat rumah budidaya, kolam bulat dengan
bioflok berupa ceramah dan diskusi, kunjungan kontruksi besi dan terpal bundar, pemasangan
ke kolam, dan demonstrasi cara (pembuatan hi-blow, pembuatan saluran air untuk
demplot kolam ikan lele superintensif berbasis mempermudah panen dan pembuatan lubang
bioflok). Kegiatan ini dilakukan pada juni – outlet (Gambar 2).
agustus 2016. Kegiatan pendampingan
dilakukan setelah kegiatan selama awal

Diterima pada: 17 Februari 2017 || Di-review pada: 1 Maret 2017 || Disetujui pada: 13 Maret 2017
SAKAI SAMBAYAN — Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 19

a e

b
f

Gbr. 2 Proses pembuatan rumah budidaya; a)


Pemasangan tiang bambu; b) Pemasangan atap; c)
Pemasangan dinding; d) Kolam bulat kontruksi besi;
e) Pemasangan hi-blow; f) Pembuatan saluran air.

Benih lele (Gambar 3) yang digunakan


selama program berasal dari pembudidaya
penyedia benih, yaitu dari Lele Sakti Farm,
Rajabasa, Bandar Lampung. Dengan kualitas
benih yang baik berukuran 5-7 cm biasanya
c
diperoleh dengan harga Rp. 180-190/ekor.
Selain benih lele, pembudidaya memperoleh
pakan untuk satu siklus panen. Pengadaan pakan
dilakukan dengan membeli di Toko Pakan
Simpur, Bandar Lampung (Gambar 4).

Gbr. 3 Penebaran benih lele

Diterima pada: 17 Februari 2017 || Di-review pada: 1 Maret 2017 || Disetujui pada: 13 Maret 2017
SAKAI SAMBAYAN — Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 20

Budidaya lele dengan sistem bioflok dapat Kelautan dan Perikanan Kota Bandar Lampung
dilakukan dengan menambahkan karbohidrat no. 523/37/SP/IV.35/Bddy/2016 (Gambar 7).
organik kedalam media pemeliharaan untuk
merangsang pertumbuhan bakteri heterotrof dan
meningkatkan C/N rasio. Penambahan
karbohidrat organik dengan memberi molase,
dan bakteri probiotik diberikan dengan dikultur
secara semi massal (Gambar 5).

Gbr. 4 Pengadaan pakan ikan

Penyakit merupakan salah satu kendala yang


sering dijumpai oleh pembudidaya ikan lele.
Tranfer pengetahuan mengenai pengendalian
penyakit dilakukan saat pelatihan. Pembudidaya
dikenalkan dengan obat alami (fitofarmaka) dan b
antibiotik untuk mengobati ikan yang sakit.
Bahan fitofarmaka yang biasa digunakan adalah Gbr. 6 Pendampingan Pembudidaya a) Legalisasi
daun pepaya dan antibiotik yang diberikan Pokdakan ―Mina Bintang Berjaya; b) Penyerahan
adalah enrofloxacin. bantuan bibit lele

C. Evaluasi program

Tabel 1. Hasil Evaluasi terhadap Peserta Pelatihan


No Pemahaman materi Evaluasi Evaluasi
awal Akhir
1 Tingkat pengetahuan para 26,5% 93,4%
pembudidaya ikan rendah Tinggi
mengenai penyakit
budidaya pada ikan lele
2 Tingkat pengetahuan para 20,8% 90%
pembudidaya ikan rendah Tinggi
mengenai ikan lele
dengan teknologi bioflok
Gbr. 5 Kultur probiotik semi intensif 3 Tingkat pengetahuan para 24% 90%
pembudidaya ikan rendah Tinggi
mengenai kualitas air
B. Pendampingan
budidaya dengan
Pendampingan tidak hanya dilakukan dengan teknologi bioflok
pegetahuan teknis, pembudidaya juga diberikan
pengetahuan mengenai cara berorganisasi Evaluasi program pemberdayaan dilakukan
melalui pendampingan pembentukan dan sebanyak dua kali yaitu evaluasi awal dan
legalisasi kelembagaan. Tim pengabdian unila evaluasi akhir. Evaluasi awal dilaksanakan
menginisiasi legalisasi kelompok dengan jumlah sebelum para peserta mendapatkan materi
10 orang dan telah diakui dengan status penyuluhan, sebagai upaya untuk mengetahui
kelembagaan melalui SK. Kepala Dinas tingkat pengetahuan para peserta sebelum

Diterima pada: 17 Februari 2017 || Di-review pada: 1 Maret 2017 || Disetujui pada: 13 Maret 2017
SAKAI SAMBAYAN — Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 21

mengikuti kegiatan. Evaluasi akhir dilaksanakan cara membuat rumah budidaya, manajemen
pada akhir kegiatan, setelah peserta mengikuti budidaya dan pengobatan atas penyakit ikan lele
semua materi pelatihan yang diberikan. Evaluasi hingga membantu pemasarannya.
akhir dilakukan dengan memberi pertanyaan Penguatan kelembagaan dilakukan dengan
yang sama dengan evaluasi awal, sebagai upaya hingga terbentuknya Kelompok Pembudidaya
untuk mengetahui peningkatan pengetahuan Ikan (Pokdakan). Diharapkan Pokdakan bisa
para peserta tentang materi yang telah diberikan menjadi solusi dalam mengatasi kendala usaha
oleh tim. Secara lengkap, hasil evaluasi awal kelompok terkait dengan bahan baku, akses
dan evaluasi akhir dapat dilihat pada Tabel 1. modal dan pemasaran. Upaya kelembagaan
tersebut tidak berarti menghapus peran-peran
D. Pembahasan dan posisi pedagang distributor dalam rantai
Pemberdayaan masyarakat di kelurahan pemasaran produk perikanan, tujuan utamanya
pinang jaya melalui telah berjalan selama 6 adalah merubah pola relasi yang merugikan
bulan. Konsepsi pemberdayaan merupakan pembudidaya dan membuat pola distribusi lebih
upaya mencari solusi dan tantangan sosial, efisien, merata dan terbuka dengan
ekonomi dan lingkungan yang menjamin pemangkasan rantai tata niaga yang tidak
keberlanjutan pembangunan (Vasilescu, 2010). menguntungkan (Akhmad, 2007).
Slamet (2003) memberikan pengertian Pengembangan kelompok pembudidaya ikan
pemberdayaan adalah kemampuan, berdaya, dilakukan dengan menciptakan iklim yang
mengerti, paham, termotivasi, berkesempatan, kondusif dan kerjasama yang sinergis antar
dapat memanfaatkan peluang, berenergi, mampu berbagai pihak yang terkait dalam pembangunan
bekerja sama, tahu berbagai alternatif, mampu akuakultur, yaitu pendamping atau penyuluh,
mengambil keputusan, berani mengambil resiko, pembudidaya ikan, dan kelembagaan agribisnis
mampu mencari dan menangkap informasi dan yang memfasilitasi usaha akuakultur, seperti
mampu bertindak sesuai situasi. Pemberdayaan lembaga keuangan yang menyediakan modal
masyarakat merupakan upaya untuk usaha, lembaga penyedia input produksi,
memberikan motivasi dan dorongan kepada lembaga penyedia informasi, dan lembaga yang
masyarakat agar mampu menggali potensinya memasarkan ikan. Dalam hal ini, peran
dan berani bertindak mengembangkan diri, kelembagaan yang ada bagi pembudidaya ikan
sehingga terbentuk kemandirian dan tidak sangat penting untuk meningkatkan keberdayaan
tergantung dengan pihak lain pembudidaya ikan dengan memanfaatkan
Ada dua faktor yang mendapat perhatian potensi dan fungsi berbagai pihak tersebut
dalam budidaya ikan lele berbasis bioflok pada (Fatchiya, 2010).
masyarakat, yaitu mengidentifikasi kompetensi Dari hasil evaluasi awal dapat diketahui
dasar masyarakat dan stakeholder kunci. bahwa sebelum kegiatan pelatihan dilakukan
Kompetensi dasar meliputi keterampilan, tingkat pengetahuan sebagian besar
pengalaman, kemampuan, pembelajaran kolektif pembudidaya ikan di pinang jaya masih rendah.
dan modal kompetisi lainnya. Sementara Pengetahuan para pembudidaya mengenai
stakeholder kunci meliputi konsumen, investor, penyakit ikan 26,5%, tentang budidaya ikan lele
pekerja, suplayer dan pemerintah (O’Brien, dengan teknologi bioflok 20,8% dan tentang
2001). kualitas air budidaya dengan teknologi bioflok
Kelompok pembudidaya yang mengikuti 20%. Hal ini menunjukan bahwa sebelum
program budidaya ikan lele berbasis teknologi dilakukan kegiatan pelatihan sebagian besar
bioflok mendapat manfaat dalam pembudidaya ikan di pinang jaya tidak memiliki
membudidayakan ikan lele yaitu peningkatan pengetahuan yang cukup mengenai teknologi
produksi, pemanfaatan lahan sempit dan bioflok pada ikan lele. Pengetahuan dan
mengurangi bau dalam budidaya lele. Hal ini pemahaman pembudidaya ikan di pinang jaya
dirasakan oleh pembudidaya karena budidaya mengenai teknologi bioflok masih terbatas
lele berbasis teknologi bioflok belum pernah karena minimnya informasi terkait
dilakukan sebelumnya. perkembangan teknologi bioflok pada ikan lele.
Ada dua prinsip pendekatan yang dilakukan oleh karena itu, pada masa yang akan datang,
dalam kegiatan pendampingan budidaya ikan sebaiknya dinas terkait dan pengurus kelompok
lele berbasis bioflok, yaitu pendekatan teknis pembudidaya ikan sering melakukan pertemuan
dan partisipatif. Pendekatan teknis, yaitu untuk mensosialisasikan perkembangan
pendampingan kepada masyarakat mengenai teknologi budidaya lele berbasis teknologi
keberhasilan pemeliharaan ikan lele berbasis bioflok. Sosialisasi tersebut dapat dilakukan
bioflok. Melalui pelatihan, pembudidaya dilatih kepada semua pembudidaya ikan, baik

Diterima pada: 17 Februari 2017 || Di-review pada: 1 Maret 2017 || Disetujui pada: 13 Maret 2017
SAKAI SAMBAYAN — Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 22

pembudidaya yang sudah tergabung dalam meningkatkan keterampilan dan pendapatan


kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) telah
maupun yang belum tergabung dalam pokdakan. berjalan, melalui pemberian bantuan 4 kolam
Tingkat partisipasi para peserta selama terpal berdiameter 2 meter dengan benih dan
kegiatan pelatihan berjalan sangat tinggi. Hal ini pakan satu siklus budidaya sekaligus rumah
dapat dilihat dari antusiasme dan peran aktif budidaya.
peserta. Respon peserta sangat baik karena
seluruh peserta sangat tertarik dengan materi
pelatihan yang disampaikan. Selain itu mereka UCAPAN TERIMA KASIH
haus akan informasi dan pengetahuan baru yang
berkaitan dengan perkembangan teknologi Terima kasih kepada LPPM Universitas
budidaya ikan air tawar, khususnya untuk aspek Lampung yang telah membiayai program
teknologi bioflok pada budidaya ikan lele. pengabdian ini dan Kelompok Pembudidaya
Secara umum para pembudidaya sudah Ikan ―Mina Bintang Berjaya‖ Kelurahan Pinang
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung
kegiatan budidaya ikan air tawar. Namun atas kerjasamanya.
demikian masih perlu ditingkatkan agar tingkat
keberhasilan budidaya terus meningkat dan REFERENSI
produksi makin tinggi. Ketika dilakukan
evaluasi awal tentang hal yang mungkin sudah [1] Amanah S. 2005. Pengembangan responden
mereka pahami, ternyata banyak dari mereka pesisir berdasarkan kearifan lokal di pesisisr
kabupaten Bulelelng di Provinsi Bali.[disertasi].
yang lupa karena tidak pernah mempraktekan/
Bogor (ID) Sekolah Pascasarjana. Institut
melaksanakan hal tersebut. oleh karena itu, Pertanian Bogor.
dengan adanya penyuluhan dan pelatihan [2] Press.Akhmad S. 2007. Membangun Gerakan
tentang pelatihan budidaya lele berbasis bioflok Ekonomi Kolektif dalam Pertanian
disambut baik oleh para pembudidaya ikan di Berkelanjutan: Perlawanan terhadap liberalisasi
pinang jaya. Setelah mengikuti kegiatan ini, dan oligopoli pasar produk pertanian tegalan.
makin terbukalah wawasan para pembudidaya Jawa Tengah (ID). BABAD Purwokerto.
ikan dan keterampilan mereka semakin [3] Darmansyah A, Sulistiono, Nugroho T,
meningkat. Supriyono E. 2016). Pemberdayaan masyarakat
Selanjutnya, dari hasil evaluasi akhir dapat melalui pengembangan budidaya ikan lele di
Desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Jurnal
diketahui bahwa kegiatan ini telah memberikan
Agrokreatif IPB. 2(1): 8-16
pengetahuan dan pemahaman yang signifikan [4] Fatchiya A. 2010. Pola pengembangan kapasitas
bagi para pembudidaya ikan. Sebelum pelatihan, pembudidaya ikan kolam air tawar di Provinsi
tingkat pengetahuan rata rata mereka pada level Jawa Barat. [disertasi]. Bogor (ID) Sekolah
rendah, yaitu 24% dan setelah diberi penyuluhan Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
meningkat pada skor 89%. Dengan demikian [5] Ihsan YN. 2002. Kajian pengembangan budidaya
kegiatan pemberdayaan ini telah dapat laut (pengaruhnya terhadap kesejahteraan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan responden pesisir) studi kasus di kelurahan pulau
para pembudidaya ikan mengenai proses panggang Kab. Seribu [Tesis]. Bogor (ID):
budidaya ikan lele berbasis teknologi bioflok. Institut Pertanian Bogor.
[6] O’Brien D. 2001). Integrating Corporate Socia
Diharapkan pengetahuan dan keterampilan
Responsibility Competitive Strategy J. Georgia
yang mereka miliki dapat diterapkan secara (GE): mack robinson Collage of Business,
menyeluruh dan pada gilirannya dapat Georgia State University
meningkatkan produksi ikan lele sebagai salah [7] Slamet M. 2003. Membentuk Pola Perilaku
satu komoditas air tawar. Target yang ingin Manusia Pembangunan. Bogor (ID): IPB Press.
dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya [8] Vasilescu R. 2010. Developing university social
kesejahteraan para pembudidaya ikan di Pinang responcibility: a model for the challenges of the
Jaya Kecamatan Kemiling. new civil society. Procedia social and behavioral
sciences. 2(2): 4177-4182
[9] Zulkarnain, 2015. Analisis Hubungan Jaringan
IV. KESIMPULAN Komunikasi Dengan Perubahan Taraf
Penghidupan Dan Pola Pikir Dalam
Pemberdayaan Pembudidaya Ikan Di Kabupaten
Program pemberdayaan masyarakat melalui
Kampar, Riau. [disertasi]. Bogor (ID) Sekolah
kegiatan budidaya ikan lele dengan teknologi Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
bioflok di Kelurahan Pinang Jaya bertujuan

Diterima pada: 17 Februari 2017 || Di-review pada: 1 Maret 2017 || Disetujui pada: 13 Maret 2017

You might also like