Professional Documents
Culture Documents
LK - PTK
LK - PTK
Oleh:
MOHAMMAD YASIN, S.HI
NIP. 19781104 201412 1 001
2. Identitas Penelitian :
Nama : MOHAMAD YASIN, S.HI
NIP : 19781104 201412 1 001
Gol/Ruang : Penata Muda Tingkat I; III/b
Jabatan : Guru PAI
Unit Kerja : SDN JATIBENING BARU V
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………..
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………..
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………..
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………..
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………..
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………..
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………..
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………..
……………………….
Peneliti,
……………………………
NIP. ……………………
DAFTAR ISI
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : Meningkatkan kemampuan memahami membaca Al
quran pada peserta didik kelas 4 SDN JATIBENING BARU V.
E. Hipotesis Tindakan
Dengan memanfaatkan metode iqra dapat meningkatkan kemampuan peserta didik
kelas IV SDN JATIBENING BARU V dalam membaca Al quran dengan tartil.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Bagi peserta didik :
1) Meningkatkan kemampuan membaca Al Quran dengan tartil
2) Meningkatkan hasil belajar PAI
2. Bagi guru :
1) Meningkatkan profesionalitas guru melalui penelitian
2) Meningkatkan kualitas pembelajaran pada aspek Al Quran PAI kelas IV SDN
JATIBENING BARU V
3. Bagi sekolah:
1) Meningkatkan prestasi sekolah dengan meningkatnya prestasi hasil belajar
peserta didik
2) Meningkatkan kinerja sekolah dengan mengoptimalkan kinerja guru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kemampuan membaca
Kemampuan merupakan sesuatu yang telah tertanam didalam diri seseorang,
kemampuan yang dimiliki seseorang dapat berkembang bila orang tersebut belajar
dengan baik. Untuk dapat mengetahui kemampuan seseorang perlu dilakukan tes.
Menurut Tarigan (2015: 7) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Kemampuan membaca adalah
kesanggupan dan kecakapan serta kesiapan seseorang untuk memahami gagasan-
gagasan dan lambang atau bunyi bahasa yang ada dalam sebuah teks bacaan yang
disesuaikan dengan maksud dan tujuan si pembaca untuk mendapatkan amanat atau
informasi yang diinginkan. Membaca memerlukan pemahaman yang baik, karena
membaca memerlukan kemampuan yang baik agar dapat memahami teks bacaan dan
memknai isi bacaan dengan baik.
2. Metode iqro
Iqra menurut bahasa bermakna bacalah, kata Iqra tertera dalam surah Al-„Alaq
yakni surah yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah Saw. yang termasuk
dalam surah makiyyah. (Mahafni, 2008). Adapun Metode metode Iqra merupakan
suatu metode didalam membaca Al-Qur‟an yang menekankan secara langsung pada
latihan membacanya. Iqra terbagi kedalam 6 jilid, yang pada setiap jilidnya memiliki
tingkatan masing-masing, dimulai dari tingkatan mudah sampai pada tingkatan rumit
yang sempurna.
Metode ini disusun oleh Ustadz As‟ad Humam di daerah Yogyakarta, berkat
beliaulah kita bisa mempelajari dan mengamalkan Al-Qur‟an dengan sangat mudah
bagi mereka yang ingin mempelajarinya. Metode ini sangat praktis yakni tidak
memerlukan alat yang beragam, karena bacaannya langsung tanpa dieja, dengan
menggunakan CBSA (Cara Belajar Peserta didik Aktif) dan lebih bersifat individual.
(Humam, 1994)
3. Materi Al Quran
Aspek Al Quran yang dipelajari peserta didik kelas IV semester genap yaitu
surah Al Fiil.
A. Objek Penelitian
Peserta didik kelas IV SDN JATIBENING BARU V berjumlah 30 orang
B. Setting/Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SDN JATIBENING BARU V
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, tes
dan dokumentasi. Hal ini dilakukan sejak awal penelitian sampai dengan tahap akhir
penelitian
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan
terhadap objek penelitian. Dalam Observasi, yang diamati adalah kondisi, tingkah laku
dan interaksi objek penelitian. Dalam penelitian yang akan dilakukan terhadap
peserta didik kelas IV di SDN JATIBENING BARU V ini, Observasi akan dilakukan
terhadap aktifitas guru dan peserta didik. Dalam hal ini yang bertindak ebagai observer
adalah Bapak Arifin selaku guru bidang studi bahasa Sunda di kelas IV SDN
JATIBENING BARU V
2. Wawancara
Interview atau wawancara merupakan metode pengumpulan data yang menghendaki
komunikasi langsung antara penyelidik dengan subyek atau responden. Teknik
wawancara merupakan teknik yang dapat mengungkapkan data secara kualitatif. Disini
peneliti bisa menggali banyak data sebanyak yag dibutuhkan dan dihentikan bila data
yang sudah diperoleh cukup.
Dalam PTK ini, wawancara akan dilakukan kepada guru mata pelajaran di SDN
JATIBENING BARU V yaitu Bapak Arifin. Peneliti menggunakan wawancara untuk
mengumpulkan informasi dari guru kelas mengenai permasalahan ketika
berlangsungnya proses belajar mengajar, serta untuk mengetahui respon peserta didik
dan guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Metode
dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah
ada. Teknik dokumentasi digunakan untuk melengkapi serta sebagai penguat terhadap
data yang sudah ada.
D. Metode Analisis Data
Penelitian tindakan ini dilakukan dengan mengikuti model yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Mc Taggart (1988:47), yaitu: ”action reseach is cyclic process of planning,
action, observation, and reflection”, atau model yang berdasarkan pada suatu siklus spiral
yang terdiri dari empat komponen, yang dikenal dengan sistem spiral refleksi diri (Hermawan,
2007:12) meliputi empat komponen yaitu :
1. Perencanaan (Plan)
2. Pelaksanaan (Action)
3. Pengamatan (Observe)
4. Refleksi (Reflection)
OBSERVAS
I
PRA
SIKLUS
REFLEKSI
RENCANA
OBSERVAS
I
RENCANA
OBSERVAS
I
Gambar 3.1
Model Desain menurut Kemmis dan Mc. Taggart
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
B. Saran
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA