Professional Documents
Culture Documents
Penanganan Stroke Iskemik Akut Di Masa Pandemi COVID-19: Erlika Lengkong, Finny Warouw, Mieke A. H. N. Kembuan
Penanganan Stroke Iskemik Akut Di Masa Pandemi COVID-19: Erlika Lengkong, Finny Warouw, Mieke A. H. N. Kembuan
2021;9(1):224-230
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.9.1.2021.32421
KemenRistekdikti RI No. 28/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado,
Sulawesi Utara, Indonesia
2
Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara,
Indonesia
Email: erlikalengkong17@gmail.com
Abstract: When the pandemic corona virus disease (COVID-19) occurs, emergency services
and hospitals are finally disrupted. One of the medical emergencies which can cause death and
disability as well as other problems if being ignored, especially in productive age patients is
stroke. This study was aimed to obtain the management of ischemic stroke during COVID-19
pandemic. This was a literature review study using three databases, namely Clinical Key,
PubMed and Google Scholar. The keywords used in data search were acute AND stroke AND
pandemic. The results showed that the treatment of acute ischemic stroke during COVID-19
pandemic consisted of three stages, namely pre-hospitalization (public education, contacting
medical assistance, use of personal protective equipment, pre-notification), hospitalization
(emergency room, imaging room, neuroradiology unit, ICU and IMCU), and post hospitalali-
zation (integrated team approach). In conclusion, the management of acute ischemic stroke
during COVID-19 pandemic begins before the medical personnel take action until the action is
carried out. The main things in the management of acute ischemic stroke during COVID-19
pandemic are handling fast and precisely, using adequate personal protective equipment (PPE),
and using communication tools or long-distance medical care (telemedicine).
Keywords: acute ischemic stroke, COVID-19, pandemic
Abstrak: Saat terjadi pandemi corona virus disease (COVID-19), layanan kegawatdaruratan
dan rumah sakit megalami perubahan. Salah satu kasus kegawatdaruratan medik yang menjadi
penyebab kematian dan kecacatan serta dapat menimbulkan masalah lainnya jika diabaikan
terutama pada pasien usia produktif ialah stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penanganan stroke pada masa pandemic COVID-19. Jenis penelitian ialah literature review
yang menggunakan tiga database yaitu Clinikal key, PubMed dan Google Scholar. Kata kunci
yang digunakan dalam pencarian data ialah acute AND stroke AND pandemic. Hasil penelitian
mendapatkan penanganan stroke iskemik akut di masa pandemi COVID-19 terdiri dari 3
tahapan yakni prahospitalisasi (edukasi masyarakat, menghubungi bantuan medis, penggunaan
alat pelindung diri, pranotifikasi rumah sakit), hospitalisasi (ruang gawat darurat, ruang
pencitraan, unit neuroradiologi, ICU dan IMCU), dan pasca hospitalisasi (pendekatan tim
terpadu). Simpulan penelitian ini ialah penanganan stroke iskemik akut di masa pandemi
COVID-19 dimulai dari sebelum tenaga medis melakukan tindakan sampai setelah tindakan
dilaksanakan. Hal utama dalam penanganan stroke iskemik akut di masa pandemi COVID-19
ialah penanganan yang cepat dan tepat, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang memadai,
dan pemanfaatan alat komunikasi atau perawatan medis jarak jauh.
Kata kunci: stroke iskemik akut, pandemi, COVID-19
224
Lengkong, Warouw, Kembuan: Penanganan stroke iskemik … 225
maka fungsi dari pusat-pusat perawatan kriteria tahun dan bahasa yang digunakan.
primer, layanan kegawatdaruratan, dan Analisis dan Interpretasi data dengan cara
rumah sakit turut terpengaruh.2 Salah satu membahas temuan dan simpulan yang
kasus kegawatdaruratan medik yang men- paling berhubungan dari literatur tersebut
jadi penyebab kematian dan kecacatan di melalui tahapan seleksi studi.
dunia ialah stroke. Kerusakan neurologi
yang bersifat permanen dapat terjadi jika HASIL PENELITIAN
penanganan stroke diberikan melebihi Pada tahapan seleksi literatur diperoleh
rentang waktu yang ideal.3 sebanyak 411 literatur menggunakan
Berdasarkan latar belakang yang telah ClinicalKey, 535 literatur menggunakan Pub
dipaparkan maka penulis terdorong untuk Med, 413 literatur menggunakan Google
mengetahui secara detil mengenai pena- Scholar (n=1.359) yang sesuai. Hasil pen-
nganan pasien dengan stroke iskemik akut di carian yang telah diperoleh kemudian
masa pandemik COVID-19 mengingat di dilakukan skrining berdasarkan judul yang
satu sisi pasien tersebut memerlukan sesuai dengan tema penelitian ini dan
penanganan sedini mungkin, namun tetap diperoleh 30 artikel (n=30). Selanjutnya 30
harus mengikuti prosedur sesuai dengan artikel tersebut dilakukan skrining fulltext
ketentuan protokol COVID-19. sesuai kriteria dan didapatkan 10 artikel yang
akan dikaji (n=10).
METODE PENELITIAN Hasil seleksi literatur mendapatkan 10
Penelitian ini berbentuk suatu literature literatur yang memenuhi kriteria inklusi dan
review. Pencarian data literatur mengguna- ekslusi (Tabel 1). Secara keseluruhan, kese-
kan tiga database yaitu ClinicalKey, Pub puluh literatur tersebut terbagi menjadi tiga
Med dan Google Scholar dengan memasuk- tahap dalam penanganan stroke yakni tahap
kan tiga kata kunci yakni acute AND stroke prahospitalisasi, tahap hospitalisasi dan
AND pandemic. Setelah ditemukan sejum- tahap pasca hospitalisasi .
lah besar literatur, maka dilakukan evaluasi Tabel 2 memperlihatkan hasil kajian
data untuk menentukan literatur yang dari 10 literatur yang digunakan dalam
memberi kontribusi dalam memahami topik penelitian ini sesuai dengan tahap penangan
dengan menggunakan kriteria inklusi dan pasien dengan stroke iskemik di masa
esklusi PICOS framework ditambah dengan pandemi COVID-19.
lisasi. Tahapan ini didahului dengan edukasi juga tidak dilakukan skrining jika tidak
publik. Banyaknya pasien COVID-19 yang memungkinkan dengan syarat untuk mem-
dibawa ke rumah sakit membuat sebagian perlakukan pasien tersebut sebagai kelom-
dari masyarakat enggan untuk pergi ke pok pasien suspek atau terkonfirmasi
rumah sakit atau fasilitas kesehatan meski- COVID-19 sampai terbukti tidak.14 Sebe-
pun dalam keadaan darurat atau berhadapan lum dilakukannya transfer pasien, harus
dengan kondisi gawat darurat seperti stroke dipastikan catatan skrining COVID-19
yang dialami oleh orang di sekitarnya. Oleh beserta riwayat perjalanan pada pasien
karena itu, penting untuk mengedukasi sudah diterima atau dilengkapi oleh petugas
masyarakat bahwa stroke maupun kondisi kesehatan di rumah sakit. Jika riwayat
gawat darurat lain perlu mendapatkan perjalanan atau riwayat epidemiologi positif
penanganan walaupun di masa pandemi maka protected code stroke diaktifkan.13
COVID-19 ini.11 Pasien yang mengalami Setelah itu pasien diobservasi menegnai
serangan atau kecurigaan stroke harus masalah neurologiknya dengan mengguna-
segera menghubungi petugas emergency kan Glasgow Coma Scale (GCS), peme-
medical system (EMS). Petugas EMS mela- riksaan ukuran dan reaksi pupil, serta
kukan skrining COVID-19 pada pasien beberapa komponen dari National Institute
melalui telepon tidak lama setelah mendapat Health Stroke Scale (NIHSS) yakni
panggilan dari pasien jika memungkinkan. komponen 1, 10, 5 dan 6 (tingkat kesadaran,
Pasien dengan kecurigaan stroke yang disatria, motorik lengan dan motorik kaki).4
rendah atau dengan gejala minimal yang Jikalau saat penentuan riwayat perjalanan
tidak memerlukan intervensi segera dapat pasien sulit diketahui karena pasien kurang
melakukan telemedicine dengan petugas kooperatif dan/atau tidak adanya saudara
medis untuk ditentukan apakah memerlukan atau kerabat, maka protected code stroke
perawatan di rumah sakit dengan segera.5 dapat diaktifkan ketika terjadi penurunan
Petugas medis harus sudah menggunakan kesadaran.13
APD ketika tiba di lokasi kejadian dan Pemantauan akut lainnya ialah dengan
melakukan skrining COVID-19 pada pasien melakukan pengukuran tekanan darah
secara online jika langkah sebelumnya dengan perlu menentukan target spesifik
yakni skrining melalui telepon sulit untuk pasien serta membuat grafik input-
dilakukan. Ketika pasien harus segera output pasien setiap hari.4 Selain tekanan
dibawa ke rumah sakit maka petugas EMS darah, pasien dengan dugaan atau terkon-
harus memberitahukan terlebih dahulu firmasi COVID-19 akan dimonitor saturasi
rumah sakit yang dituju tentang kondisi oksigennya serta laju nadi dan laju
pasien termasuk status COVID-19 yang pernapasan pasien.9 Pasien kemudian dila-
dimiliki pasien agar rumah sakit sudah siap kukan evaluasi untuk potensi trombolisis
terlebih dahulu sebelum pasien datang.5,8,9 dengan aktivator plasminogen jaringan
Proses pengangkutan pasien stroke juga intravena (rTPA).5 Bagi pasien yang meme-
harus segera dengan mengikuti onset-to- nuhi syarat akan dilakukan tindakan
door time ≤3 jam, door-to-imaging time ≤25 intravenous thrombolysis (IVT) dengan
menit, dan door-to-needle time ≤60 menit.15 Alteplase sebagai perawatan standar.11
Tahapan kedua ialah tahap hospitali- Pemantauan pada pasien yang menerima
sasi. Pasien yang tiba di instalasi gawat trombolisis kimiawi intravena dapat dilaku-
darurat (IGD) seharusnya melakukan skri- kan secara virtual melalui konferensi video
ning COVID-19, namun pasien bisa tidak dua arah untuk menghindari paparan yang
perlu dilakukan skrining dan langsung tidak perlu dari petugas.5 Selain itu perlu
diarahkan ke triase COVID-19 jika sudah diwaspadai adanya komplikasi stroke yang
suspek atau terkonfirmasi COVID-19 ketika dapat terjadi seperti tromboemboli vena,
dirujuk atau dibawa oleh ambulans. Apabila komplikasi disfagia termasuk pneumonia
rujukan kasus tersebut ialah non COVID-19 aspirasi, komplikasi dari tuba dan saluran,
namun gawat darurat maka pasien dapat komplikasi imobilitas, dan masalah nutrisi
Lengkong, Warouw, Kembuan: Penanganan stroke iskemik … 229
yang perlu dideteksi segera untuk pence- Tahapan ketiga ialah pasca hospital-
gahan atau agar mendapatkan penanganan lisasi. Tahap tiga ini bertujuan untuk meng-
segera jika ada.4 Bagi pasien yang membu- adakan sebuah program yang dapat mem-
tuhkan intervensi bedah dirujuk ke layanan bahas tentang pemeriksaan harian pada tim
bedah saraf.6 stroke, edukasi pasien dan keluarga, peren-
Penentuan risiko COVID-19 dapat canaan pulang dan dukungan setelah pulang,
dilakukan dengan memperhatikan status termasuk didalamnya follow up pasien yang
klinis pasien, radiografi dada, dan parameter dapat dilakukan melalui konsultasi melalui
laboratorium sambil menunggu konfirmasi telestroke.4,8
hasil usap nasofaring.6 Dengan demikian
semua pasien harus diperlakukan sebagai SIMPULAN
pasien yang terkonfirmasi positif COVID- Penanganan stroke iskemik akut di
19 sampai hasil tes keluar.12 masa pandemi COVID-19 dimulai dari
Pada pengaturan di CT room usahakan sebelum tenaga medis melakukan tindakan
agar ruang CT scan pasien COVID-19 dan sampai setelah tindakan dilaksanakan, yang
bukan COVID-19 dibuat terpisah.8 Identi- memerlukan penanganan cepat dan tepat,
fikasi pasien untuk trombektomi dapat penggunaan alat pelindung diri (APD) yang
berupa evaluasi secara klinis dan CT scan memadai, dan pemanfaatan alat komunikasi
berbasis kontras seperti CT angiography atau perawatan medis jarak jauh (tele-
(CTA) dan CT perfusion (CTP) dengan medicine) demi pelayanan dengan risiko
melakukan evaluasi ginjal terhadap penggu- infeksi minimal.
naan kontras terlebih dahulu.7 Namun
pasien akan menunggu hasil skrining DAFTAR PUSTAKA
COVID-19 dengan dipantau oleh tim stroke 1. Cucinotta D, Vanelli M. WHO declares
di area khusus jika tidak ada indikasi untuk COVID-19 a pandemic. Acta Biomed.
trombektomi.10 Dalam ruangan ini juga 2020;91(1):157-60.
sebaiknya dibatasi jumlah kunjungan untuk 2. Rodríguez-Pardo J, Fuentes B, de Leciñana
meminimalkan risiko penularan dan mence- AM, Campollo J, Castaño PC, Ruiz JC,
et al. Acute stroke care during the
gah pemborosan APD.8 Apabila stroke COVID-19 pandemic. Ictus Madrid
iskemik disebabkan oleh oklusi pembuluh Program recommendations. Neurol
darah besar maka pasien akan melakukan (English Ed). 2020;35(4):258-63.
pengobatan endovaskular di Unit Neuro- 3. Arif M, Okraini N, Putra AYM. Hubungan
radiologi dengan memperingatkan agar para ketepatan “golden period” dengan
petugas yang menanganinya menggunakan derajat kerusakan neurologi pada pasien
APD yang memadai.10 Trombektomi endo- stroke iskemik di ruang Instalasi Gawat
vaskular sebaiknya dilakukan dengan sedasi Darurat Rumah Sakit Stroke Nasional
sadar.11 Pasien stroke paska trombolisis Bukittinggi. Prosiding Seminar Kese-
dapat dirawat di IMCU jika memungkinkan hatan Perintis. 2018;1(1):1-8.
dengan pengawasan ahli saraf, sedangkan 4. De Silva DA, Tan IF, Thilarajah S. A protocol
for acute stroke unit care during the
ruang ICU ditempatkan oleh pasien stroke COVID-19 pandemic. J Stroke Cerebro-
yang berat dan membutuhkan perawatan vasc Dis. 2020;29(9):105009.
intensif atau dalam kondisi kritis dengan 5. Dafer RM, Osteraas ND, Biller J. Acute stroke
pengawasan dokter intensivist ketika rumah care in the coronavirus disease 2019
sakit sedang ramai dengan pasien COVID- pandemic. J Stroke Cerebrovasc Dis.
19.5 Pasien akan dipindahkan ke Unit Stroke 2020;29(7):104881.
atau Neuro-ICU jika hasil skrining COVID- 6. Co COC, Yu JRT, Macrohon-Valdez MC, La-
19 negatif, sedangkan pasien akan dipindah- xamana LC, De Guzman VPE, Remy
kan ke bangsal unit khusus penyakit infeksi Margarette M, et al. Acute stroke care
dengan dipantau oleh tim stroke dan internis algorithm in a private tertiary hospital in
jika hasil skrining pasien positif COVID- the Philippines during the COVID-19
pandemic: a third world country
19.10
230 e-CliniC, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 224-230
experience. J Stroke Cerebrovasc Dis. stroke council guide on acute stroke care
2020;29(9):105059. service during COVID-19 pandemic.
7. Qureshi AI, Abd-Allah F, Al-Senani F, Aytac Med J Malaysia. 2020;75(3):311-313.
E, Borhani-Haghighi A, Ciccone A, et 12. Bhaskar S, Sharma D, Walker AH, McDonald
al. Management of acute ischemic M, Huasen B, Haridas A, et al. Acute
stroke in patients with COVID-19 neurological care in the covid-19 era:
infection: Insights from an international The Pandemic Health System
panel. Am J Emerg Med. 2020;38(7): REsilience PROGRAM (REPRO-
1548.e5-1548.e7. GRAM) Consortium Pathway. Front
8. Al Hashmi AM, Ozdemir AO, Shuaib A, Al- Neurol. 2020;11(May):1-8.
Jehani H, Mansour OY, Alhazzani A 13. Khosravani H, Rajendram P, Notario L,
et al. Current Recommendations for the Chapman MG, Menon BK. Protected
Management of Stroke Patients in the Code Stroke: Hyperacute stroke mana-
Middle East in the Era of COVID-19 gement during the coronavirus Disease
Pandemic; Statement from the MENA 2019 (COVID-19) pandemic. Stroke.
SINO. J Stroke Cerebrovasc Dis. 2020;2019:1891-5.
2020;29(11):105181. 14. Kemkes. Panduan Teknis Pelayanan Rumah
9. Goyal M, Ospel JM, Southerland AM, Wira C, Sakit, 2020. Available from: https://
Amin-Hanjani S, Fraser JF et al. covid19.go.id/p/protokol/panduan-
Prehospital triage of acute stroke teknis-pelayanan-rumah-sakit-pada-
patients during the COVID-19 pande- masa-adaptasi-kebiasaan-baru
mic. Stroke. 2020;(July):2263-7. 15. Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T,
10. Baracchini C, Pieroni A, Viaro F, Cianci V, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K,
Cattelan AM, Tiberio I, et al. Acute et al. 2018 Guidelines for the early
stroke management pathway during management of patients with acute
Coronavirus-19 pandemic. Neurol Sci. ischemic stroke: a guideline for health-
2020;41(5):1003-5. care professionals from the American
11. Zaidi WAW, Khan AHKY, Chung LW, Kee Heart Association/American Stroke
HF, Looi I, Lip AC, et al. Malaysia Association. Stroke. 2018;49(3):e46-e49.