Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

ANALISIS FAKTOR ± FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (AUDITOR SWITCHING)

Oleh :
Bayu Putra Harvianto
Pembimbing : Raja Adri dan Al Azhar A

Faculty Of Economic Riau University, Pekanbaru,Indonesia


Email : Bayuputra_harvianto@yahoo.com

Analysis of The Factors That Influence The Trun of Public Accounting Firms
(Auditor Swithing)

ABSTRACT

This study examined the effects of going concern audit opinion,


management change, KAP size,clien size and financial distress on auditor
switching. The sample of this study is 44 of Manufacturing Companies Listed On
The Stock Exchange (BEI) during 2011-2013. Analytical techniques used to
perform the hypothesis testing is purposive sampling. Data are analyzed using
logistic regression method using SPSS (Statistical Product and Service Solution)
17 version. The results showed that the going concern audit opinion, KAP size,
clien size and financial distress had a effect to auditor switching But management
change had not effect to auditor switching. Going concern audit opinion showed
coefficient -0,291 with the signification values 0,003. This the decision made is to
accept hypothesis H1. Management change showed coefficient -0,204 with the
signification values 0,287. This the decision made was to reject hypothesis H2.
KAP size showed coefficient -0,106 with the signification values 0,000. This the
decision made is to accept hypothesis H3. Clien size showed coefficient -2,501
with the signification values 0,013. This the decision made is to accept hypothesis
H4. And the Financial distress showed coefficient 1,453 with the signification
values 0,034. This the decision made is to accept hypothesis H5

Keywords : auditor switching, going concern audit opinion, management change, clien
size, financial distress.

PENDAHULUAN menunjukkan pertanggungjawaban


(stewardship) manajemen atas
Laporan keuangan memiliki penggunaan sumber-sumber daya
peranan penting bagi pengukuran yang dipercayakan kepada mereka
dan penilaian kinerja sebuah (IAI,2009 ,PSAK No. 1 : 2).
perusahaan. Penyampaian laporan Fenomena pergantian KAP
keuangan merupakan suatu (Auditor Switching) menarik untuk
keharusan bagi sebuah perusahaan, dikaji, hal ini dikarenakan banyak
utamanya perusahaan-perusahaan faktor yang dapat mempengaruhi
yang sudah go public. Laporan pergantian KAP yang dilakukan oleh
keuangan mempunyai tujuan untuk perusahaan. Faktor-faktor tersebut
memberikan informasi tentang posisi dapat dipengaruhi oleh faktor
keuangan, kinerja dan arus kas eksternal maupun faktor internal
perusahaan yang bermanfaat bagi perusahaan (Diaz, 2009). Fenomena
sebagian besar kalangan pengguna pergantian auditor telah ditemukan
laporan dalam rangka membuat memiliki implikasi terhadap
keputusan-keputusan ekonomi serta kredibilitas nilai laporan dan biaya
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 1
monitoring aktivitas manajemen. berpengaruh terhadap Auditor
Oleh karena itu, isu±isu mengenai Switching
pergantian auditor secara ekstensif 3. Untuk menguji apakah ukuran
diteliti di negara-negara maju KAP berpengaruh terhadap
diantaranya riset-riset di beberapa Auditor Switching
negara Asia seperti Hongkong, 4. Untuk menguji apakah ukuran
Singapore, Malaysia, dan Korea klien berpengaruh terhadap
(Ismail, 2008). Auditor Switching
Indonesia adalah salah satu 5. Untuk menguji apakah ukuran
negara yang mewajibkan pergantian financial distress berpengaruh
kantor akuntan dan mitra audit yang terhadap Auditor Switching
diberlakukan secara periodik.
Pemerintah telah mengatur TELAAH PUSTAKA
kewajiban rotasi auditor dengan Auditor Switching
dikeluarkannya Keputusan Menteri Auditor Switching merupakan
Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 perilaku yang dilakukan oleh
dan KMK Nomor 359/KMK.06/2003 perusahaan untuk berpindah auditor.
yang telah direvisi dengan Peraturan Pergantian auditor bisa disebabkan
Menteri Keuangan Nomor: oleh kewajiban rotasi audit yang
17/PMK.01/2008 tentang jasa diatur oleh pemerintah (mandatory)
akuntan publik mengenai atau pergantian secara sukarela
pembatasan masa pemberian jasa (voluntary
audit oleh KAP selama maksimal 6
tahun berturut-turut dan auditor Opini Audit Going Concern
selama maksimal 3 tahun berturut- Opini audit Going Concern
turut (pasal 3 ayat 1). merupakan suatu opini yang
Adapun rumusan penelitian ini dikeluarkan auditor untuk
adalah sebagai berikut : memastikan apakah perusahaan
1. Apakah opini audit Going dapat mempertahankan
Concern berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya (IAPI, 2011 :
Auditor Switching? PSA No. 30 SA Seksi 341 paragraf
2. Apakah pergantian manajemen 1). Para pemakai laporan keuangan
berpengaruh terhadap Auditor merasa bahwa pengeluaran opini
Switching? audit Going Concern ini sebagai
3. Apakah ukuran KAP berpengaruh prediksi kebangkrutan suatu
terhadap Auditor Switching? perusahaan. Hal ini membuat auditor
4. Apakah ukuran klien berpengaruh mempunyai tanggung jawab yang
terhadap Auditor Switching? besar untuk mengeluarkan opini
5. Apakah ukuran financial distress audit Going Concern yang konsisten
berpengaruh terhadap Auditor dengan keadaan sesungguhnya
Switching? (Elder, Randal J., et al.2011).
Berdasarkan pertanyaan
penelitian yang diperoleh dari Pergantian Manajemen
rumusan masalah di atas, maka Istilah manajemen menunjuk
tujuan penelitian ini adalah : pada kelompok perorangan yang
1. Untuk menguji apakah opini secara aktif merencanakan,
audit Going Concern melakukan koordinasi, serta
berpengaruh terhadap Auditor mengendalikan jalannya operasi
Switching transaksi klien. Dalam konteks
2. Untuk menguji apakah auditing, manajemen menunjuk pada
pergantian manajemen para pejabat perusahaan, pengawas,
dan personel kunci sebagai penyelia

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 2


(supervisor). Pergantian manajemen Ukuran Klien
perusahaan terjadi jika perusahaan Selain ukuran KAP, ukuran
mengubah jajaran dewan direksinya. perusahaan klien juga dapat menjadi
Apabila perusahaan mengubah faktor penyebab auditor switching.
dewan direksi, baik direktur maupun Menurut Saiful dan Erliana (2010)
komisaris, akan menimbulkan ukuran klien merupakan besarnya
adanya perubahan dalam kebijakan ukuran sebuah perusahaan yang
perusahaan dalam bidang akuntansi, dapat dinyatakan dalam total aktiva,
keuangan, dan pemilihan KAP penjualan dan kapitalisasi pasar.
(Elder, Randal J., et al.2011). Semakin besar total aktiva, penjualan
Manajemen yang baru mungkin tidak dan kapitalisasi pasar maka semakin
sepakat dengan fee audit maupun besar pula ukuran perusahaan itu.
mutu jasa yang diberikan oleh kantor Semakin besar aktiva maka semakin
akuntan publik yang lama. Jika banyak modal yang ditanam,
manajemen yang baru berpendapat semakin banyak penjualan maka
bahwa auditor yang lama tidak semakin banyak perputaran uang dan
selaras dengan kebijakannya dan semakin besar kapitalisasi pasar
mempunyai preferensi sendiri maka semakin besar pula perusahaan
mengenai auditor yang akan dikenal dalam masyarakat. Dari
digunakan, maka keadaan ini dapat ketiga variable ini, nilai aktiva relatif
mengarah pada pergantian auditor lebih stabil dibandingkan dengan
(Elder, Randal J., et al.2011). nilai kapitalisasi pasar dan penjualan
dalam mengukur ukuran perusahaan.
Ukuran KAP Oleh karena itu dalam penelitian ini
Damayanti dan Sudarma (2008) ukuran perusahaan klien diukur dari
mengklasifikasikan ukuran KAP total aset.
diukur dari besar kecilnya KAP yang
dibedakan dalam dua kelompok, Financial Distress
yaitu KAP yang berafiliasi dengan Laporan keuangan menurut SAK
The Big Four dan KAP yang tidak No. 1 adalah bagian dari proses
berafiliasi dengan The Big Four. Saat pelaporan keuangan. Laporan
ini terdapat empat kantor akuntan keuangan merupakan saran
publik berskala internasional, yang pengkomunikasian informasi
lebih dikenal dengan big-4. Pada keuangan kepada pihak ± pihak yang
penelitian ini, kantor akuntan yang berkepentingan dalam perusahaan.
dimaksud dengan kantor akuntan Laporan keuangan yang lengkap
publik besar adalah kantor akuntan meliputi neraca, laporan rugi laba,
publik yang melakukan kerjasama laporan perubahan posisi keuangan,
atau afiliasi dengan big-4. Adapun catatn dan laporan lain serta materi
kantor akuntan kecil adalah kantor penjelasan yang merupakan bagian
akuntan publik yang tidak bekerja dari laporan keuangan.
sama dengan big-4. Kantor akuntan
publik big-4 secara umum dianggap METODE PENELITIAN
sebagai penyedia laporan audit yang Sumber data yang digunakan
berkualitas tinggi, dan memiliki dalam penelitian ini adalah data
reputasi yang tinggi pada lingkungan sekunder. Teknik pengumpulan data
bisnis, dan akan menjaga dalam penelitian ini didapat dengan
independensinya untuk menggunakan metode dokumentasi.
mempertahankan citra mereka. Populasi penelitian ini adalah
Mereka juga akan menjaga perusahaan manufaktur yang
independensinya agar dapat terdaftar di Bursa Efek Indonesia
mempertahankan klien. (BEI) yang diperoleh dari Indonesian

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 3


Capital Market Directory (ICMD) direksi dalam perusahaan maka
dan situs resmi BEI di diberikan nilai 1. Sedangkan jika
www.idx.co.id. Dan sampel yang tidak terdapat pergantian direksi
dipilih dengan menggunakan metode dalam perusahaan, maka diberikan
purposive sampling. Sampel yang nilai 0 (Damayanti dan Sudarma,
digunakan dalam penelitian ini 2008).
sebanyak 44 perusahaan yang dipilih
berdasarkan beberapa kriteria. 3. Ukuran KAP (SIZE)
Ukuran KAP dalam penelitian ini
Definisi Operasional dan merupakan besar kecilnya KAP yang
Pengukuran Variabel dibedakan dalam dua kelompok,
1. Opini Audit Going Concern yaitu KAP yang berafiliasi dengan
(OGC) Big 4 dan KAP yang tidak berafiliasi
Opini audit Going Concern dengan Big 4. Variabel ukuran KAP
(OGC) merupakan suatu opini yang menggunakan variabel dummy. Jika
dikeluarkan auditor untuk sebuah perusahaan diaudit oleh KAP
memastikan apakah perusahaan Big 4 maka diberikan nilai 1.
dapat mempertahankan Sedangkan jika sebuah perusahaan
kelangsungan hidupnya (IAPI, 2011 : diaudit oleh KAP non Big 4, maka
PSA No. 30 SA Seksi 341 paragraf diberikan nilai 0 (Nasser et al.,
1). Maksud dari opini Going 2006).
Concern adalah jika dalam laporan
auditor independen terdapat 4. Ukuran Klien (KLIEN)
pernyataan auditor atas kelangsungan Ukuran klien merupakan
hidup entitas, baik yang tertera besarnya ukuran sebuah perusahaan
dalam paragraf ke empat laporan yang diukur berdasarkan total aset.
auditor independen maupun dalam Semakin besar total aset sebuah
penjelasan atas laporan keuangan perusahaan mengindikasikan bahwa
auditan (Sinarwati, 2010). Variabel ukuran perusahaan tersebut besar,
ini adalah variabel dummy. Jika begitu juga sebaliknya. Variabel
perusahaan mendapatkan opini audit ukuran klien dalam penelitian ini
Going Concern, diberi kode 1 dan dihitung dengan melakukan
jika tidak menerima opini audit logaritma natural atas total aset
Going Concern, diberi kode 0. perusahaan (Nasser et al, 2006).

2. Pergantian Manajemen (CEO) 5. Financial Distress


Pergantian manajemen Financial distress didefenisikan
merupakan pergantian direksi sebagai perusahaan yang memiliki
perusahaan yang terutama laba perlembar saham (earning per
disebabkan oleh keputusan rapat share) negatif, sesuai dengan
umum pemegang saham dan direksi penelitian yang telah dilakukan oleh
berhenti karena kemauan sendiri. Elloumi dan Gueyie (2001) dan
Dalam penelitian ini pergantian Bodroastuti (2009).
manajemen diproksikan dengan
pergantian direktur utama (CEO) Metode Analisis Data
karena direktur utama (CEO) 1. Statistik Deskriptif
merupakan pucuk pimpinan tertinggi Statistik deskriptif digunakan untuk
yang memiliki kekuasaan penuh memberikan deskripsi suatu data
dalam menentukan kebijakan yang dilihat dari rata-rata (mean),
perusahaan. Variabel pergantian standar deviasi (standard deviation),
manajemen menggunakan variabel dan maksimum-minimum. Mean
dummy. Jika terdapat pergantian digunakan untuk memperkirakan

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 4


besar rata-rata populasi yang menggambarkan data input. Untuk
diperkirakan dari sampel. Standar menguji hipotesis nol dan alternatif,
deviasi digunakan untuk menilai L ditransformasikan menjadi -
dispersi rata-rata dari sampel. 2LogL. Penurunan likelihood (-2LL)
Maksimum-minimum digunakan menunjukkan model regresi yang
untuk melihat nilai minimum dan lebih baik atau dengan kata lain
maksimum dari populasi. Hal ini model yang dihipotesiskan fit dengan
perlu dilakukan untuk melihat data.
gambaran keseluruhan dari sampel b. Koefisien Determinasi
yang berhasil dikumpulkan dan (Nagelkerke R Square)
memenuhi syarat untuk dijadikan &R[ GDQ 6QHOO¶V 5 6TXDUH
sampel penelitian. merupakan ukuran yang mencoba
2. Pengujian Hipotesis Penelitian meniru ukuran R2 pada multiple
Estimasi parameter regression yang didasarkan pada
menggunakan Maximum Likehood teknik estimasi likelihood dengan
Estimation (MLE). nilai maksimum kurang dari 1 (satu)
Ho = b1 = b2 = b3 = ...= bi = 0 sehingga sulit diinterpretasikan.
+R • E • E • E • • EL • 1DJHONHUNH¶V 5 VTXDUH merupakan
Hipotesis nol menyatakan bahwa modifikasi dari koefisien Cox dan
variabel independen (x) tidak Snell untuk memastikan bahwa
mempunyai pengaruh terhadap nilainya bervariasi dari 0 (nol)
variabel respon yang diperhatikan sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan
(dalam populasi). Pengujian terhadap dengan cara membagi nilai Cox dan
hipotesis dilakukan dengan 6QHOO¶V 5 dengan nilai
PHQJJXQDNDQ . .DLGDK maksimumnya. Nilai 1DJHONHUNH¶V
pengambilan keputusan adalah: R2 dapat diinterpretasikan seperti
1. Jika nilai probabilitas (sig.) < . nilai R2 pada multiple regression.
= 5% maka hipotesis penelitian Nilai yang kecil berarti kemampuan
didukung. variabel-variabel independen dalam
2. Jika nilai probabilitas (sig.) > . menjelaskan variasi variabel
= 5% maka hipotesis penelitian tidak dependen amat terbatas. Nilai yang
didukung. mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang
a. Menilai Keseluruhan Model dibutuhkan untuk memprediksi
(Overall Model Fit) variasi variabel dependen.
Langkah pertama adalah menilai
overall fit model terhadap data. c. Menguji Kelayakan Model
Beberapa test statistik diberikan Regresi
untuk menilai hal ini. Hipotesis Kelayakan model regresi dinilai
untuk menilai model fit adalah: dengan menggunakan Hosmer and
H0 : Model yang dihipotesiskan Lemeshow¶V *RRGQHVV RI )LW 7HVW.
fit dengan data +RVPHU DQG /HPHVKRZ¶V *RRGQHVV
HA : Model yang dihipotesiskan of Fit Test menguji hipotesis nol
tidak fit dengan data bahwa data empiris cocok atau sesuai
Dari hipotesis ini jelas bahwa dengan model (tidak ada perbedaan
kita tidak akan menolak hipotesis nol antara model dengan data sehingga
agar model fit dengan data. Statistik model dapat dikatakan fit). Jika nilai
yang digunakan berdasarkan pada statistic Hosmer and LHPHVKRZ¶V
fungsi likelihood. Likelihood L dari Goodness of Fit Test sama dengan
model adalah probabilitas bahwa atau kurang dari 0,05, maka hipotesis
model yang dihipotesiskan nol ditolak yang berarti ada

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 5


perbedaan signifikan antara model OGC : opini audit Going Concern
dengan nilai observasinya sehingga KAP : ukuran KAP
Goodness fit model tidak baik karena CEO : pergantian manajemen
model tidak dapat memprediksi nilai KLIEN : ukuran klien
observasinya. Jika nilai statistik EPS : financial distress
+RVPHU DQG /HPHVKRZ¶V *RRGQHVV e : residual error
of Fit Test lebih besar dari 0,05,
maka hipotesis nol tidak dapat HASIL PENELITIAN DAN
ditolak dan berarti model mampu PEMBAHASAN
memprediksi nilai observasinya atau Analisis Data
dapat dikatakan model dapat 1. Analisis Statistik Deskriptif
diterima karena cocok dengan data Statistik deskriptif pada
observasinya. penelitian ini ditujukan untuk
memberikan gambaran kondisi data
d. Uji Multikolinieritas yang digunakan untuk setiap
Model regresi yang baik adalah variabel. Nilai yang diamati dalam
regresi dengan tidak adanya gejala analisis ini adalah nilai minimum,
korelasi yang kuat di antara variabel maksimum, rata-rata, dan deviasi
bebasnya. Pengujian ini standar.
menggunakan matrik korelasi antar
variabel bebas untuk melihat Tabel 3.1 : Statistik Deskriptif
besarnya korelasi antar variabel Descriptive Statistics

independen. Jika variabel Std.


N Minimum Maximum Mean Deviation
independen saling berkorelasi, maka OGC 132 0 1 .15 .356
variabel-variabel ini tidak ortogonal. KAP 132 0 1 .24 .431
Variabel ortogonal adalah variabel CEO 132 0 1 .14 .344
KLIEN 132 .54 .98 .85 .095
independen sama dengan nol. EPS 132 .21 .66 .38 .117
SWITCH 132 0 1 .66 .475
e. Matriks Klasifikasi Valid N
(listwise)
132

Matriks klasifikasi menunjukkan


kekuatan prediksi dari model regresi Sumber : Output SPSS ver.17
untuk memprediksi kemungkinan
perpindahan KAP yang dilakukan a. Auditor Switching
oleh perusahaan. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa
Auditor Switching pada perusahaan
f. Model Regresi Logistik Yang sampel dari tahun 2011 sampai
Terbentuk dengan 2013 tertinggi sebesar 1 dan
Analisis yang digunakan dalam terendah sebesar 0. Rata-rata Auditor
penelitian ini adalah analisis regresi Switching sebesar 0,66 dan standar
logistik (logistic regression), yaitu deviasi sebesar 0,475. Hal ini berarti
dengan melihat pengaruh opini audit terdapat 66% perusahaan yang
Going Concern, ukuran KAP dan melakukan Auditor Switching dan
pergantian manajemen terhadap penyebaran data dari rata ± ratanya
Auditor Switching pada industri sebesar 47,5% dari 132 perusahaan
manufaktur. sampel.
Adapun model regresi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: b. Opini Audit Going Concern
SWITCH = bo + b1OGC + b2KAP + Tabel 4.1 menunjukkan bahwa
b3CEO + b4KLIEN + b5EPS+ e opini audit Going Concern pada
Keterangan: perusahaan sampel dari tahun 2011
SWITCH : Auditor Switching sampai dengan 2013 tertinggi
bo : konstanta sebesar 1 dan terendah sebesar 0.
b1-b3 : koefisien regresi Rata-rata opini audit Going Concern
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 6
sebesar 0,15 dan standar deviasi ukuran klien sebesar 0,66 dan
sebesar 0,356. Hal ini berarti terdapat standar deviasi sebesar 0,21. Hal ini
15% perusahaan yang mendapatkan berarti terdapat 66% perusahaan
opini audit Going Concern dan yang memiliki kesulitan keuangan
penyebaran data dari rata ± ratanya dan penyebaran data dari rata ±
sebesar 35,6% dari 132 perusahaan ratanya sebesar 2,1% dari 132
sampel. perusahaan sampel.
c. Pergantian Manajemen
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 2. Menilai Keseluruhan Model
pergantian manajemen pada (Overall Model Fit)
perusahaan sampel dari tahun 2011 Langkah pertama yang dilakukan
sampai dengan 2013 tertinggi adalah menilai overall fit model
sebesar 1 dan terendah sebesar 0. terhadap data. Pengujian ini
Rata-rata pergantian manajemen dilakukan untuk mengetahui apakah
sebesar 0,14 dan standar deviasi model fit dengan data baik sebelum
sebesar 0,344. Hal ini berarti terdapat maupun sesudah varaibel bebas
14% perusahaan yang melakukan dimasukan kedalam model. Hipotesis
pergantian manajemen dan model fit adalah:
penyebaran data dari rata ± ratanya H0 : Model yang
sebesar 34,4% dari 132 perusahaan dihipotesiskan fit dengan data
sampel. Ha : Model yang
d. Ukuran KAP dihipotesiskan tidak fit dengan data
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa
ukuran KAP pada perusahaan sampel Tabel 3.2 : Tabel Iteration history
dari tahun 2011 sampai dengan 2013 Iteration History
a,b,c
tertinggi sebesar 1 dan terendah
sebesar 0. Rata-rata ukuran KAP Coefficients
sebesar 0,24 dan standar deviasi Iteration -2 Log likelihood Constant
sebesar 0,431. Hal ini berarti terdapat Step 0 1 225.877 .636
24% perusahaan yang menggunakan
KAP Big-4 dan penyebaran data dari 2 225.856 .659
rata ± ratanya sebesar 43,1% dari 132 3 225.856 .659
perusahaan sampel. Sumber : Output SPSS ver.17
e. Ukuran Klien Tabel 3.2 menunjukan nilai -2
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa Log Likelihood pertama sebesar
ukuran Klien pada perusahaan 225.856, angka ini secara matematik
sampel dari tahun 2011 sampai WLGDN VLJQLILNDQ WHUKDGDS DOSKD .
dengan 2013 tertinggi sebesar 0,98 5% dan hipotesis nol ditolak. Hal ini
dan terendah sebesar 0,54. Rata-rata berarti bahwa hanya konstanta saja
ukuran klien sebesar 0,85 dan yang tidak fit dengan data (sebelum
standar deviasi sebesar 0,095. Hal ini variabel bebas dimasukan ke dalam
berarti terdapat 85% perusahaan model regresi).
yang memiliki total aktiva yang Langkah selanjutnya adalah
cukup bagus dan penyebaran data menguji model (overall model fit).
dari rata ± ratanya sebesar 9,5% dari Pengujian dilakukan dengan
132 perusahaan sampel. membandingkan nilai antara -2 Log
f. Financial Distress Likelihood (-2LL) pada awal (Block
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa Number = 0) dengan nilai -2 Log
financial distress pada perusahaan Likelihood (-2LL) pada akhir (Block
sampel dari tahun 2011 sampai Number = 1). Adanya pengurangan
dengan 2013 tertinggi sebesar 0,54 nilai antara -2LL awal dengan nilai -
dan terendah sebesar 0,98. Rata-rata 2LL pada langkah berikutnya (-2LL

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 7


akhir) menunjukan model yang Tabel 3.4 : Tabel Model Summary
dihipotesiskan fit dengan data Model Summary

(Sulistyo, 2010:54). Step


-2 Log
likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
a
1 154.709 .333 .460
Tabel 3.3 : Tabel Iteration History
Step 1 Sumber : Output SPSS ver.17
Iteration Historya,b,c,d Tabel 3.4 menunjukan nilai
Coefficients Nagelkerke R Square. Dilihat dari
-2 Log
Iteratio likelihoo Constan OG KA CE KLIE hasil output data, nilai Nagelkerke R
n d t C P O N EPS Square adalah sebesar 0,460 yang
Step 1 157.748
1
.590 - - - - 1.21
.244 .09 .158 2.122 8
berati variabilitas variabel dependen
0 yang dapat dijelaskan oleh variabel
2 157.568 .763 - - - - 1.44 independen adalah sebesar 46%,
.290 .10 .202 2.490 6
6 sisanya sebesar 54% dijelaskan oleh
3 157.568 .768 - - - - 1.45 variabilitas variabel-variabel lain di
.291 .10 .204 2.501 3
6 luar model penelitian. Atau secara
4 157.568 .768 - - - - 1.45 bersama-sama, variasi variabel opini
.291 .10 .204 2.501
6
3 audit Going Concern, pergantian
manajemen, ukuran KAP, ukuran
Sumber : Output SPSS ver.17 klien dan financial distress dapat
-2LL awal (Block Number = 0) 225.856
-2LL awal (Block Number = 1) 154.709
menjelaskan variasi variabel Auditor
Switching sebesar 46%.
Setelah keseluruhan variabel
4. Pengujian Kelayakan Model
bebas dimasukan kedalam model -2
Regresi
Log Likelihood menunjukan angka
Analisis selanjutnya yang
154,709 atau terjadi penurunan nilai
dilakukan adalah menilai kelayakan
-2 Log Likelihood sebesar 71,147. regresi logistik yang akan digunakan.
Penurunan nilai -2LL ini dapat Pengujian kelayakan model regresi
diartikan bahwa penambahan logistik dilakukan dengan
variabel bebas kedalam model dapat menggunakan Goodness of Fit Test
memperbaiki model fit serta yang diukur dengan Chi-Square pada
menunjukan model regresi yang bagian bawah uji Homser and
lebih baik atau dengan kata lain
Lemeshow. Probabilitas signifikansi
model yang dihipotesiskan fit yang diperoleh kemudian
dengan data.
dibandingkan dengan tingkat
VLJQLILNDQVL .
3. Koefisien Determinasi Hipotesis untuk menilai kelayakan
Koefisien determinasi digunakan model regresi adalah:
untuk mengetahui seberapa besar
H0 : Tidak ada perbedaan
variabilitas variabel-variabel antara model dengan data
independen mampu memperjelas
Ha : Ada perbedaan antara
variabilitas variabel dependen. model dengan data
Koefisian determinasi pada regresi
logistik dapat dilihat pada nilai
Tabel 3.5 : Tabel Hosmer and
Nagelkerke R Square. Nilai
Lemeshow Test
Nagelkerke R Square dapat Hosmer and Lemeshow Test
diinterpretasikan seperti nilai R
Step Chi-square df Sig.
Square pada regresi berganda
(Sulistyo, 2010:60). Nilai ini didapat 1 1.071 3 .784
dengan cara membagi nilai Cox & Sumber : Output SPSS ver.17
Snell R Square dengan nilai
maksimumnya. Tabel 3.5 menunjukan hasil
pengujian Homser and Lemeshow.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 8


Dengan probabilitas signifikansi Tabel 3.7 : Tabel Matrix
menunjukan angka 0,784 dimana Klasifikasi
a
nilai signifikansi jauh lebih besar Classification Table

dari pada 0,05, maka H0 tidak dapat Predicted

ditolak (diterima). Hal ini berarti SWITCH

model regresi layak untuk digunakan Observed 0 1 Percentage Correct

dalam analisis selanjutnya, karena Step 1 SWITCH 0 36 24 60.0

tidak ada perbedaan yang nyata 1 7 109 94.0


Overall Percentage 82.4
antara klasifikasi yang diprediksi
dengan klasifikasi yang diamati, atau Sumber : Output SPSS ver.17
dapat juga dikatakan bahwa model
mampu memprediksi nilai Tabel 3.7 diatas menunjukan
observasinya. bahwa kekuatan model regresi dalam
memprediksi Auditor Switching
5. Uji Multikolinieritas adalah sebesar 94%, yaitu dari total
Pengujian ini menggunakan 132 sampel yang mengalami
matrik korelasi antar variabel bebas kesulitan keuangan, diperoleh 109
untuk melihat besarnya korelasi antar sampel yang mampu diprediksi oleh
variabel independen. Jika variabel model regresi yang diajukan.
independen saling berkorelasi, maka Sedangkan kekuatan prediksi dari
variabel-variabel ini tidak ortogonal. model untuk sampel yang tidak
Variabel ortogonal adalah variabel mengalami Auditor Switching adalah
independen sama dengan nol. sebesar 60%, yaitu dari total 60
sampel yang tidak mengalami
Tabel 3.6 : Tabel Uji Auditor Switching, diperoleh 36
Multikolinieritas sampel yang mampu diprediksi tidak
Correlation Matrix mengalami Auditor Switching.
Constan
t OGC KAP CEO
KLIE
N EPS
Sedangkan ketepatan prediksi secara
Ste Constan 1.000 -.130 -.019 -.024 -.929 -.364
keseluruhan model ini adalah sebesar
p1 t 82,4%.
OGC -.130 1.00 .262 -.071 .102 -.062
0
7. Hasil Pengujian Hipotesis
KAP -.019 .262 1.00 -.140 .025 -.223
0 Pengujian hipotesis dalam
CEO -.024 -.071 -.140 1.00 -.021 .051 penelitian ini untuk menguji
0 pengaruh variabel-variabel bebas
KLIEN -.929 .102 .025 -.021 1.000 .023 yaitu opini audit Going Concern
EPS -.364 -.062 -.223 .051 .023 1.00
0
(OGC), pergantian manajemen
Sumber : Output SPSS ver.17 (CEO), dan ukuran KAP (KAP)
terhadap perusahaan yang melakukan
Tabel 3.6 menunjukkan korelasi Auditor Switching menggunakan
hasil uji regresi yang ditujukan
antara variabel independen dalam
penelitian ini. Nilai matrik korelasi dalam variabel in the equation.
tersebut menunjukkan tidak adanya Dalam uji hipotesis dengan regresi
gejala multikolinearitas yang serius logistik cukup dengan melihat
antara variabel independen. variabel ini the equation, pada
kolom Significant (Sig) dibandingkan
dengan tingkat kealphaan 0,05 (5%).
6. Matrik Klasifikasi
Matrik klasifikasi akan Apabila tingkat signifikansi <0,05,
menunjukan kekuatan prediksi dari maka Ha diterima.
model regresi untuk memprediksi
kemungkinan perusahaan mengalami
Auditor Switching.
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9
Tabel 3.8 : Tabel Variables in the Hasil temuan ini mendukung
Equation hasil penelitian Hudaib dan Cooke
(2005), Lennox (2000), dan Andra
Variables in the Equation (2012) yang menyatakan bahwa
opini Going Concern berpengaruh
BS.E. \Wald f Sig. Exp(B)
S OGC -.291 .587 .246 .003 .747
terhadap pergantian KAP. Namun,
a
tep 1
KAP -.106 .458 .054 .000 .899
hasil ini bertentangan dengan hasil
CEO -.204 .623 .107 .287 .815
temuan Wahyuningsih dan
KLIEN -2.501 2.010 1.548 .013 .082
Damayanti dan Sudarma (2008);
EPS 1.453 1.670 .758 .034 4.277
Wahyuningsih dan Suryanawa
Constant 1.768 1.848 .173 .678 2.156
(2010) dan Rahmawati (2011) yang
mengungkapkan bahwa opini Going
Sumber : Output SPSS ver.17 Concern tidak berpengaruh terhadap
Dari tabel 4.8 , maka diperoleh pergantian KAP.
persamaan regresi sebagai berikut:
SWITCH = 1,768 ± 0,291OGC -
0,106KAP ± 0,204CEO ± 2,501KLIEN +
b. Pengaruh Pergantian
1,453 EPS + e Manajemen Terhadap Auditor
Switching
a. Pengaruh Opini Audit Going Tabel 4.8 menunjukkan nilai
Concern Terhadap Auditor NRHILVLHQ XQWXN YDULDEHO
Switching pergantian manajemen sebesar -
Tabel 4.8 menunjukkan nilai 0,204 dengan nilai signifikasi sebesar
NRHILVLHQ XQWXN YDULDEHO opini 0,287, dimana nilai ini tidak
audit Going Concern sebesar -0,291 signifikan pada tingkat signifikansi
dengan nilai signifikasi sebesar 0,05 karena lebih besar dari 0,05.
0,003, dimana nilai ini signifikan Sehingga H2 ditolak.
pada tingkat signifikansi 0,05 karena Hasil pengujian yang tidak
lebih kecil dari 0,05. Sehingga H1 signifikan ini menunjukkan bahwa
diterima. pergantian manajemen tidak selalu
Hasil pengujian yang signifikan diikuti dengan pergantian kebijakan
ini diduga karena KAP yang lebih perusahaan dalam menggunakan jasa
besar (Big 4) biasanya dianggap suatu KAP. Karena rata-rata
lebih mampu mempertahankan perusahaan manufaktur yang ada di
tingkat independensi yang memadai BEI tidak merekrut orang baru untuk
daripada rekan-rekan mereka yang menggantikan manajemen yang
lebih kecil karena mereka biasanya lama, melainkan orang lama yang
menyediakan berbagai layanan untuk berada dilingkup perusahaan.
klien dalam jumlah yang besar, Banyak perusahaan yang condong
sehingga mengurangi ketergantungan memilih bawahan yang telah lama di
mereka pada klien tertentu. KAP perusahaan untuk mengisi
yang lebih besar juga dianggap manajemen baru dari pada harus
memiliki kualitas yang lebih baik merekrut orang baru dari luar. Ini
karena biasanya KAP besar memiliki dikarenakan pihak perusahaan takut
auditor yang lebih berkompeten dan akan terjadi perbedaan pemikiran
berpengalaman dibandingkan rekan- dengan manajemen baru, dan selain
rekan mereka yang lebih kecil. itu hubungan erat kekeluargaan
Perusahaan akan mencari KAP yang antara pemilik perusahaan dan orang
kredibilitasnya tinggi untuk yang telah lama diperusahaan yang
meningkatkan kredibilitas laporan membuat perusahaan tidak merekrut
keuangan di mata pemakai laporan orang luar sebagai manajemen baru.
keuangan, sehingga memungkinkan Hal tersebut menunjukkan bahwa
perusahaan mengganti KAP . kebijakan dan pelaporan akuntansi

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10


KAP lama tetap dapat diselaraskan sehingga perusahaan akan lebih
dengan kebijakan manajemen baru memilih KAP Big Four untuk
dengan cara melakukan negosiasi meningkatkan kredibilitas
ulang antara kedua pihak. Adanya perusahaan di mata pelaku pasar
fenomena seperti ini erat kaitannya modal.
dengan keadaan perusahaan publik di Hasil temuan ini mendukung
Indonesia yang mayoritas dikuasai hasil penelitian Damayanti dan
dan dijalankan bersama oleh orang- Sudarma (2008); Wijayanti (2010);
orang dalam satu keluarga Wijayani (2011) dan Adityawati
Damayanti dan Sudarma (2008). (2011) yang menemukan bahwa
Hasil penelitian ini mendukung ukuran KAP berpengaruh signifikan
penelitian Damayanti dan Sudarma terhadap Auditor Switching. Namun
(2008) menemukan bahwa hasil ini bertentangan dengan hasil
pergantian manajemen tidak penelitian Putra (2011); Divianto
mempengaruhi pergantian KAP di (2011); Rizkilah dan Mukodim
Indonesia karena kebijakan dan (2012) dan Andra (2012) yang
pelaporan akuntansi KAP lama tetap menemukan bahwa ukuran KAP
dapat diselaraskan dengan kebijakan tidak mempengaruhi Auditor
manajemen baru dengan cara Switching.
melakukan negosiasi ulang dengan d. Pengaruh Ukuran Klien
pihak ketiga. Temuan berbeda Terhadap Auditor Switching
dikemukakan oleh Putra (2011) dan Tabel 4.8 menunjukkan nilai
Febriana (2012) yang menyatakan NRHILVLHQ XQWXN YDULDEHO ukuran
bahwa pergantian manajemen Klien sebesar -2,501 dengan nilai
berpengaruh terhadap Auditor signifikasi sebesar 0,013, dimana
Switching. nilai ini signifikan pada tingkat
signifikansi 0,05 karena lebih kecil
c. Pengaruh Ukuran KAP dari 0,05. Sehingga H4 diterima.
Terhadap Auditor Switching Selain ukuran KAP, ukuran
Tabel 4.8 menunjukkan nilai perusahaan klien juga dapat menjadi
NRHILVLHQ XQWXN YDULDEHO ukuran faktor penyebab auditor switching.
KAP sebesar -0,106 dengan nilai Menurut Saiful dan Erliana (2010)
signifikasi sebesar 0,000, dimana ukuran klien merupakan besarnya
nilai ini signifikan pada tingkat ukuran sebuah perusahaan yang
signifikansi 0,05 karena lebih kecil dapat dinyatakan dalam total aktiva,
dari 0,05. Sehingga H3 diterima. penjualan dan kapitalisasi pasar.
Hasil pengujian yang signifikan Semakin besar total aktiva, penjualan
ini diduga karena KAP Big Four dan kapitalisasi pasar maka semakin
dianggap memiliki kualitas yang besar pula ukuran perusahaan itu.
lebih tinggi apabila dibandingkan Dari ketiga variable ini, nilai aktiva
dengan KAP non Big Four. relatif lebih stabil dibandingkan
DeAngelo (1981) menyebutkan dengan nilai kapitalisasi pasar dan
bahwa KAP besar menyediakan penjualan dalam mengukur ukuran
ukuran KAP yang lebih tinggi. Hasil perusahaan. Oleh karena itu dalam
pengujian yang menghasilkan arah penelitian ini ukuran perusahaan
pengaruh negatif menunjukkan klien diukur dari total aset.
bahwa perusahaan yang telah Palmrose (dikutip oleh Calderon
menggunakan jasa KAP Big Four dan Ofobike ,2008) menemukan
memiliki kemungkinan yang lebih bahwa seiring ukuran perusahaan
kecil untuk melakukan pergantian bertambah, jumlah hubungan agensi
KAP. Adanya faktor expertise KAP meningkat. Hal ini menyebabkan
akan menentukan perubahan audit prinsipal (misalnya kreditor) lebih

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11


sulit dan kompleks untuk memantau laporan keuangan. Laporan keuangan
tindakan agen. Kondisi ini secara dapat dijadikan dasar untuk
secara potensial diatasi dengan mengukur kesehatan suatu
berganti ke auditor dari suatu KAP perusahaan melalui rasio keuangan
yang memiliki independensi tinggi yang ada dalam laporan tersebut
untuk mengurangi biaya agensi. (Widarjo dan Setiawan, 2009).
Ukuran klien merupakan
besarnya ukuran sebuah perusahaan KESIMPULAN DAN SARAN
yang dapat di nyatakan dalam total
aktiva, penjualan dan kapitalisasi Kesimpulan
pasar. Sudarmaji dan Sularto (2007) Berdasarkan analisis data dan
menyatakan bahwa dari ketiga pembahasan yang telah dilakukan
variabel di atas nilai aktiva relatif pada bab sebelumnya, maka dapat
lebih stabil di bandingkan dengan diambil kesimpulan sebagai berikut:
nilai kapitalisasi pasar dan penjualan 1. Hasil pengujian hipotesis
dalam mengukur sebuah perusahaan. pertama menunjukkan bahwa
variabel opini audit going
e. Pengaruh Financial Distress concern memiliki pengaruh
Terhadap Auditor Switching terhadap auditor switching. Hasil
Tabel 4.8 menunjukkan nilai ini menunjukkan bahwa opini
NRHILVLHQ XQWXN YDULDEHO financial audit going concern menjadi
distress sebesar 1,453 dengan nilai faktor penyebab perusahaan
signifikasi sebesar 0,034, dimana melakukan auditor switching.
nilai ini signifikan pada tingkat Hal tersebut disebabkan karena
signifikansi 0,05 karena lebih kecil pada umumnya opini audit Going
dari 0,05. Sehingga H5 diterima. Concern adalah hal yang tidak
Financial distress terjadi diharapkan oleh perusahaan
sebelum kebangkrutan. Model karena dapat berdampak pada
financial distress perlu untuk kemunduran harga saham,
dikembangkan, karena dengan kesulitan dalam meningkatkan
mengetahui kondisi financial distress modal pinjaman,
perusahaan sejak dini diharapkan ketidakpercayaan investor,
dapat dilakukan tindakan-tindakan kreditor, pelanggan, dan
untuk mengantisipasi kondisi yang karyawan terhadap manajemen
mengarah pada kebangkrutan. Hal ini perusahaan.
dikarenakan sangat sulit 2. Hasil pengujian hipotesis kedua
mendefinisikan secara obyektif menunjukkan bahwa variabel
permulaan adanya financial distress pergantian manajemen tidak
(Kristijadi dan Almilia, 2003). memiliki pengaruh dengan
Platt dan Platt (2002) menganggap auditor switching. Hasil ini
financial distress sebagai tahap menunjukkan bahwa pergantian
penurunan kondisi keuangan yang manajemen tidak selalu diikuti
terjadi sebelum terjadinya dengan pergantian kebijakan
kebangkrutan ataupun likuidasi. perusahaan dalam menggunakan
Artinya financial distress dapat jasa suatu KAP. Hal tersebut
dijadikan sinyal atau tanda bahwa menunjukkan bahwa kebijakan
perusahaan sedang terancam dan pelaporan akuntansi KAP
kebangkrutan yang tentu saja akan lama tetap dapat diselaraskan
sangat merugikan perusahaan yang dengan kebijakan manajemen
mengalaminya. Prediksi financial baru dengan cara melakukan
distress dapat diidentifikasi dari negosiasi ulang antara kedua
perubahan yang terjadi dalam pihak.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12


3. Hasil pengujian hipotesis ketiga financial distress perlu untuk
menunjukkan bahwa variabel dikembangkan, karena dengan
ukuran KAP memiliki pengaruh mengetahui kondisi financial
dengan auditor switching. Hasil distress perusahaan sejak dini
ini menunjukkan bahwa ukuran diharapkan dapat dilakukan
KAP menjadi faktor penyebab tindakan-tindakan untuk
perusahaan melakukan auditor mengantisipasi kondisi yang
switching. Hal tersebut mengarah pada kebangkrutan.
disebabkan perusahaan belum Hal ini dikarenakan sangat sulit
merasa nyaman dan puas dengan mendefinisikan secara obyektif
jasa yang di berikan oleh auditor permulaan adanya financial
yang sedang di gunakan distress (Kristijadi dan Almilia,
sekarang, sehingga mereka lebih 2003).
memilih untuk mengganti
auditornya. Keterbatasan Penelitian
4. Hasil pengujian hipotesis 1. Pemilihan objek penelitian hanya
keempat menunjukkan bahwa menggunakan perusahaan
variabel ukuran klien memiliki manufaktur yang terdaftar di BEI
pengaruh dengan auditor pada tahun 20011-2013 saja.
switching. Hasil ini menunjukkan 2. Penelitian ini hanya menguji
bahwa Perusahaan besar secara pengaruh variabel-variabel opini
umum lebih kompleks daripada audit going concern, pergantian
entitas yang lebih kecil kecil. manajemen, ukuran KAP, ukuran
Pemisahan fungsi antara klien dan financial distress
kepemilikan dan manajemen terhadap auditor switching.
secara nyata lebih jelas, demikian Variabel-variabel lain yang
halnya dengan operasi mungkin berpengaruh juga
perusahaan yang semakin terhadap auditor switching tidak
kompleks. Palmrose (dikutip oleh diuji dalam penelitian ini.
Calderon dan Ofobike ,2008) Misalnya, sejumlah variabel
menemukan bahwa seiring penting seperti karakteristik
ukuran perusahaan bertambah, kesulitan keuangan, share growth
jumlah hubungan agensi dan corporate governance yang
meningkat. Hal ini menyebabkan dapat meningkatkan pengetahuan
prinsipal (misalnya kreditor) mengenai audit tenure dan auditor
lebih sulit dan kompleks untuk switching di Indonesia, tidak
memantau tindakan agen. dimasukkan ke dalam model
Kondisi ini secara secara regresi.
potensial diatasi dengan berganti 3. Periode penelitian yang
ke auditor dari suatu KAP yang digunakan hanya terbatas tiga
memiliki independensi tinggi tahun. Periode waktu yang
untuk mengurangi biaya agensi. terbatas tersebut tentunya
5. Hasil pengujian hipotesis kelima mempengaruhi hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel ini.
financial distress memiliki
pengaruh dengan auditor Saran
switching. Hasil ini menunjukkan Saran-saran yang dapat diberikan
bahwa financial distress menjadi oleh peneliti bagi kesempurnaan
faktor penyebab perusahaan penelitin selanjutnya yaitu:
melakukan auditor switching. 1. Penelitian selanjutnya mungkin
Financial distress terjadi dapat mempertimbangkan untuk
sebelum kebangkrutan. Model menggunakan objek penelitian
seluruh perusahaan yang terdaftar
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 13
di BEI, sehingga dapat dilihat www.idx.co.id . Jakarta: Bursa
generalisasi teori secara valid. Efek Indonesia.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya Damayanti, S. dan M. Sudarma.
mempertimbangkan beberapa ³)DNWRU-Faktor yang
variabel lain yang mungkin Mempengaruhi Perusahaan
mempengaruhi auditor switching Berpindah Kantor Akuntan
untuk meningkatkan pengetahuan 3XEOLN´ Simposium Nasional
mengenai audit tenure dan Akuntansi 11, Pontianak.
auditor switching di Indonesia. 'LD] 0DUVHOD ³$QDOLVLV
3. Periode penelitian selanjutnya Reaksi Pasar Terhadap
sebaiknya lebih dari empat tahun Pengumuman Pergantian Kantor
karena periode yang lebih $NXQWDQ 3XEOLN´ 7HVLV
panjang diharapkan dapat Universitas Brawijaya, Malang.
memungkinkan klasifikasi Elloumi, Fathi dan Jena-Pierre
berdasarkan audit tenure. *XH\LH ³ &(2
Compensation, IOS and the Role
DAFTAR PUSTAKA RI &RUSRUDWH *RYHUQDQFH ´
Corporate Governance, Vol. 1
$GLW\DZDWL 3 ³$QDOLVLV No. 2, p. 23-33
Faktor-Faktor yang Febriana, Varadita. 2012. Faktor-
Mempengaruhi Perusahaan Faktor yang Mempengaruhi
Berpindah KAP pada Penggantian KAP di Perusahaan
Perusahaan Manufaktur di Go Public yang Terdaftar di
,QGRQHVLD´ 6NULSVL 8QLYHUVLWDV %(,´ 6NULSVL 8QLYHUVLWDV
Diponegoro, Semarang. Diponegoro, Semarang.
Almilia, Luciana Spica dan Hudaib, M. dan T.E. Cooke. 2005.
Kristijadi, 2003. AnalisisRasio ³7KH ,PSDFW RI 0DQDJLQJ
Keuangan untuk Memprediksi Director Changes and Financial
Kondisi Financial Distress Distress on Audit Qualification
Perusahaan Manufaktur yang and Auditor Switching´. Journal
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. of Business Finance &
Jurnal Akuntansi dan Auditing Accounting, Vol. 32, No. 9/10.
Indonesia (JAAI). Volume 7. Pp 1703-39.
No. 2. Institut Akuntan Publik Indonesia.
Andra, Ichlasia Nurul. 2012. 2011. Standar Profesional
³)DNWRU-Faktor yang Akuntan Publik. Jakarta:
Mempengaruhi Auditor Salemba Empat.
Switching Setelah Ada Ikatan Akuntan Indonesia. 2009.
Kewajiban Rotasi Audit di Standar Akuntansi Keuangan
,QGRQHVLD´ 6NULSVL 8QLYHUVLWDV per 1 Juli 2009. Jakarta:
Diponegoro, Semarang. Salemba Empat.
%RGURDVWXWL 7UL ³ 3HQJDUXK Ismail, Shahnaz., Huson Joher
Struktur Corporate Governance Aliahmed, Annuar Md. Nassir,
terhadap Financial Distress dan Mohamd Ali Abdul Hamid.
(Studi pada Perusahaan ³Why Second Board
Manufaktur yang terdaftar di Companies Switch Auditors:
BEI Periode 2003- ´ (YLGHQFH RI %XUVD 0DOD\VLD´
Universitas Diponegoro, Journal of Finance and
Semarang. Economic. Pp 123-130.
Bursa Efek Indonesia. n.d. Keputusan Menteri Keuangan
Indonesian Capital Market Republik Indonesia Nomor
Directory 2011-2013. 359/KMK.06/2003 Pasal 2

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 14


tentang Jasa Akuntan Publik, .DQWRU $NXQWDQ 3XEOLN"´
Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi
/HQQR[ &OLYH ³'R XIII, Purwokerto.
Companies Successfully Engage Wahyuningsih, Nur dan Suryanawa,
LQ 2SLQLRQ 6KRSSLQJ"´ Journal , .HWXW ³$QDOLVLV
of Accounting and Economics. Pengaruh Opini Audit Going
Vol 29. pp 321-337. Concern dan Pergantian
1DVVHU HW DO ³$XGLWRU-Client Manajemen Pada Auditor
Relationship: The Case of Audit Switching´ 6kripsi Universitas
tenure and Auditor Switching in Udayana, Denpasar.
0DOD\VLD´ 0DQDJHULDO $XGLWLQJ Widarjo & Setiawan. 2009. Pengaruh
Journal, Vol. 21, No. 7, pp. 724- Rasio Keuangan terhadap
737. Kondisi Financial Distress
1XU\DQWL /HOL ³Pengaruh Perusahaan Otomotif. Jurnal
Opini Audit dan Tingkat Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11,
Pertumbuhan Perusahaan No. 2, pp: 107-119.
7HUKDGDS 3HUJDWLDQ $XGLWRU´ :LMD\DQL (Y\ 'ZL ³Analisis
Universitas Negeri Surabaya, Faktor-Faktor yang
Surabaya. Mempengaruhi Perusahaan di
Peraturan Menteri Keuangan Indonesia Melakukan Auditor
Republik Indonesia Nomor 6ZLWFKLQJ´. Skripsi Universitas
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Diponegoro, Semarang.
Akuntan Publik, Jakarta. Wijayanti, Martina Putri. 2010.
Plat, Harlan D. dan Marjorie B. Plat, ³Analisis Hubungan Auditor-
2002. Predicting Corporate Klien : Faktor-Faktor yang
Financial Distres: Reflections on Mempengaruhi Auditor
Choice-based Sample Bias, Switching GL ,QGRQHVLD´ Skripsi
Journal of Economics and Universitas Diponegoro,
Finance, Ilinois. Semarang.
Putra, Abhiemanyu Perdhana. 2011.
³$QDOLVLV )DNWRU-Faktor yang
Mempengaruhi Perusahaan
Berpindah KAP Pada
Perusahaan Manufaktur di
,QGRQHVLD´ 6NULSVL 8QLYHUVLWDV
Diponegoro, Semarang.
5DKPDZDWL )LOND ´)DNWRU-
Faktor yang Mempengaruhi
Perusahaan yang Terdaftar di
BEI Melakukan Pergantian
.$3´ 6NULSVL 8QLYHUVLWDV
Diponegoro, Semarang.
Rizkilah dan Mukodim, Didin. 2012.
³)DNWRU-Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Auditor
Switching Pada Perusahaan
3HUEDQNDQ GL ,QGRQHVLD´ 6NULSVL
Universitas Gunadarma, Jakarta.
Sinarwati, Ni Kadek. 2010.
³0HQJDSD 3HUXVDKDDQ
Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Melakukan Pergantian

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 15

You might also like