Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Haiqaldwikurnia 17101152610564
Jurnal Haiqaldwikurnia 17101152610564
Jurnal Haiqaldwikurnia 17101152610564
1, 2021
Copyright © 2021 by LPPM UPI YPTK
ABSTRACT
The Camat Office is one of the Service Offices for the community, services are all forms of
activities carried out by employees to help the community in the fields of administration, social welfare,
government and other public services. Good service is formed in order to improve employee performance in
serving the community at the X Koto Diatas Sub-district office, Solok Regency. Currently the performance of
sub-district employees is still unsatisfactory this is due to several problems such as discipline, education,
and inadequate facilities. So it is necessary to have a performance appraisal system for sub-district
employees to foster a sense of discipline in carrying out their duties and obligations. To determine the level
of satisfaction of community services at the X Koto Above sub-district office, a Decision Support System
(SPK) is needed. This Decision Support System uses the Technique for Order Preference by Similarity to
Ideal Solution (TOPSIS) method with criteria consisting of: Responsibility, Attitude, Continuity, Attendance
and Response, this system is built using the PHP programming language and MySQL database.With this
decision support system, it is hoped that it will facilitate the process of assessing the level of satisfaction
with community services at the X Koto Above sub-district office, as well as produce appropriate and
accurate decisions.
Kantor Camat merupakan salah satu Kantor Pelayanan bagi masyarakat, pelayanan merupakan
segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh pegawai untuk membantu masyarakat di bidang administrasi,
kesejahteraan sosial, pemerintahan dan pelayanan umum lainnya. Pelayanan yang baik di bentuk dalam
rangka peningkatan kinerja pegawai dalam melayani masyarakat di kantor Camat X Koto Diatas Kabupaten
Solok. Saat ini kinerja pegawai kecamatan masih kurang memuaskan hal ini disebabkan beberapa masalah
seperti kedisiplinan, pendidikan, dan fasilitas yang kurang memadai. Sehingga perlu adanya sistem penilaian
kinerja pegawai kecamatan untuk menumbuhkan rasa semangat kedisiplinan dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya. untuk menentukan tingkat kepuasan pelayanan masyarakat di kantor Camat X Koto Diatas
diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Sistem Pendukung Keputusan ini menggunakan
metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dengan kriteria terdiri
dari : Tanggung Jawab, Sikap, Kontinuitas, Kehadiran dan Respon, sistem ini dibangun menggunakan
bahasa Pemrograman PHP dan database MySQL. Dengan adanya sistem pendukung keputusan ini
diharapkan dapat memudahkan dalam proses penilaian tingkat kepuasan pada pelayanan masyarakat di
kantor Camat X Koto Diatas, serta menghasilkan keputusan yang tepat dan akurat.
1
1. PENDAHULUAN
Pelayanan merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk membantu kebutuhan
orang lain dengan memberi kemudahan dalam memenuhi segala kebutuhan tersebut. Di bidang
pemerintahan masalah pelayanan memegang peran yang lebih besar karena menyangkut
kepentingan umum, bahkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Memberikan pelayanan
masyarakat merupakan tugas terpenting bagi aparatur pemerintah, bisa dikatakan bahwa tujuan
utama pemerintah dalam memberikan pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien
(Hardiyansyah, 2018).
Pemerintah kecamatan merupakan pelayan masyarakat yang menyalurkan aspirasi dari desa
ke kabupaten dan dipimpin oleh seorang camat. Seorang camat harus mampu untuk mengatur dan
mengarahkan para aparatur untuk melaksanakan pelayanan pemerintahan yang bermutu. Salah
satu cara yang digunakan oleh camat untuk meningkatkan pelayanan yang bermutu yaitu dengan
menentukan kinerja aparatur pemerintah kecamatan. Cara ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kualitas aparatur di kantor kecamatan tersebut. Penilaian aparatur juga dilakukan oleh kecamatan
X Koto Diatas untuk mengetahui tingkat kuliatas aparatur yang ada di kantor kecamatan X Koto
Diatas. Namun penilaian yang dilakukan sekarang masih dilakukan secara manual pada lembar
penilaian dan masih bersifat subyektif, karena belum ada aspek-aspek penilaian yang digunakan
dalam penilaian kinerja aparatur ini (Kirom & Susilowati, 2017).
Untuk itu, perlu dirancang sebuah sistem pendukung keputusan yang memungkinkan untuk
melakukan pengukuran tingkat kualitas pelayanan secara rinci dan terukur tepat pada pemerintah
kecamatan X Koto Diatas (Febriana & Irawan, 2017). Salah satu metode yang dapat digunakan
adalah metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
dengan menggunakan Bahasa Pemograman PHP dan Database MySQL. Metode TOPSIS
digunakan dengan alasan konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan
memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam
bentuk matematis yang sederhana (Mude, 2016), dan juga mengapa bahasa pemograman PHP
digunakan karena untuk membuat website dinamis bisa digunakan untuk menyimpan data ke
dalam database.
Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat menentukan tingkat kualitas pelayanan pada
pemerintah kecamatan X Koto Diatas secara lebih tepat dan terukur yang nantinya dapat
digunakan oleh pemerintah kecamatan sebagai referensi untuk menentukan kebijakan-kebijakan
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pada pemerintah kecamatan X Koto Diatas.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul
“Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tingkat Kepuasan Pelayanan Masyarakat di Kantor
Camat X Koto Diatas Kabupaten Solok Dengan Metode Technique for Order of Preference
by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) Menggunakan Bahasa Pemograman PHP dan Database
MySQL ”
2. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah
sistem yang mampu memecahkan sebuah masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk
masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,
dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Rilvani &
Marzuki, 2019).
2
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi terkait pengambilan keputusan, memberikan
hasil keputusan serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan
keputusan dengan lebih baik. Dengan berbagai kemampuan untuk mengolah informasi / data yang
diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Jadi SPK ini bukan untuk menggantikan fungsi
dari pengambil keputusan dalam membuat keputusan, Tetapi SPK ini dirancang hanya untuk
membantu pengambil keputusan (Gustriansyah, 2016).
Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. TOPSIS adalah
salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh
Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus
mempunyai jarak terpanjang (terjauh) dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris
dengan menggunakan jarak Euxlidean (jarak antara dua titik) untukmenentukan kedekatan relatif
dari suatu alternatif dengan solusi optimal.
TOPSIS mengasumsikan bahwa setiap kriteria akan dimaksimalkan ataupun diminimalkan.
Maka dari itu nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dari setiap kriteria ditentukan, dan
setiap alternatif dipertimbangkan dari informasi tersebut. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai
jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi ideal
negatif terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut. Namun, solusi ideal
positif jarang dicapai ketika menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Maka asumsi dasar
dari TOPSIS adalah ketika solusi ideal positif tidak dapat dicapai, pembuat keputusan akan
mencari solusi yang sedekat mungkin dengan solusi ideal positif. TOPSIS memberikan solusi
ideal positif yang relatif dan bukan solusi ideal positif yang absolut. Dalam metode TOPSIS
klasik, nilai bobot dari setiap kriteria telah diketahui dengan jelas. Setiap bobot kriteria ditentukan
berdasarkan tingkat kepentingannya menurut pengambil keputusan (Diana, 2018 : 117).
3. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Kerja Penelitian
Kerangka kerja penelitian. Kerangka kerja ini merupakan langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam penyelesaian masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka kerja penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
3
Gambar 3. 1 Kerangka Kerja Penelitian
4
9. Penyempurnaan Sistem
Sistem yang sudah diuji dan diketahui kekurangannya akan dengan mudah disempurnakan
dengan memberikan kesimpulan dan menerima masukan berupa saran-saran untuk
penyempurnaannya.
5
2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot
3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif
4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks
solusi ideal negatif
5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.
TOPSIS membutuhkan rating kerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang
ternormalisasi.
xij
rj=
m
√ ∑ xij2
i= j
dengan i=1,2,...,m; dan j=1,2,...,n, dimana : rij = matriks ternormalisasi (i)(j) xij = matriks
keputusan (i)(j) Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan
rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai : yij = wi.rij; dengan i=1,2,...,m; dan j=1,2,...,n; A+ =
(y1+, y2+, ..., yn+); A- = (y1-, y2-, ..., yn-); dimana: yij = matriks ternormalisasi terbobot (i)(j); wi
= vektor bobot(i) dari proses AHP yj+ = max yij ,jika j adalah atribut keuntungan min yij, jika j
adalah atribut biaya yj- = min yij, jika j adalah atribut keuntungan max yij, jika j adalah atribut
biaya j = 1,2,...,n., Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif:
n
Di
+¿=
√∑
i=1
¿¿ ¿¿
i=1,2,...,m, dimana : Di+ = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal positif , yi+ = solusi ideal
positif(i), yij = matriks normalisasi terbobot(i)(j), Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal
negatif:
n
Di
−¿=
√∑
j=1
¿ ¿¿¿
i=1,2,...,m, dimana : Di- = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif, yi- = solusi ideal
positif(i), yij = matriks normalisasi terbobot(i)(j), Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi).
D−¿
i
Vi= D ¿
+¿ ¿
D−¿+
i ¿ i
dimana: Vi = kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal, Di+ = jarak alternatif Ai dengan solusi
ideal positif, Di- = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif. Nilai Vi yang lebih besar
menunjukkan bahwa alternatif Ai lebih dipilih.
5. Implementasi Sistem
5.1 Kebutuhan Sistem
Pada umumnya dalam penggunaan suatu sistem dalam suatu komputer berbasis dekstop
membutuhkan beberapa bagian untuk dapat menjalankan suatu sistem yang dirancang. Berikut
adalah bagian-bagian yang dimaksud:
1. Perangkat Lunak (Software)
2. Perangkat Keras (Hardware)
3. Pengguna
4. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Kebutuhan perangkat lunak digunakan untuk menginstal software yang digunakan untuk
menjalankan program komputer yang dirancang dengan bahasa yang dimengerti oleh komputer.
Perangkat keras komputer tidak dapat berfungsi tanpa adanya perangkat lunak (software).
Teknologi yang canggih dari pernagkat keras akan berfungsi apabila instruksi-instruksi tertentu
6
telah terinstal kedalam komputer. Instalasi perangkat lunak ditulis dan diciptakan oleh manusia
untuk menghasilkan fungsi dari perangkat keras komputer. Adapun perangkat lunak yang akan
digunakan pada saat Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tingkat Kepuasan Pelayanan
Masyarakat di Kantor Camat X Koto Diatas Dengan Metode Technique for Order of Preference
by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) adalah sebagai berikut :
1. Sistem operasi Windows 7
2. XAMPP 3.3.0
3. Microsoft Word 2007
4. Astah Profesional
7
menjalankan program. Tampilan form menu utama terdapat beberapa menu yaitu Kriteria, Sub
Kriteria, Periode, Alternatif, Proses, Laporan, dan keluar. Form menu utama seperti gambar
dibawah ini:
8
Gambar 5.4 Tampilan Form Data Alternatif
5. Form Proses
Form proses yang dirancang sebagai untuk proses perhitungan metode FAM berdasarkan nilai
kriteria yang telah ditentukan oleh Kantor Camat X Koto Diatas, maka form proses yang
dirancang seperti gambar dibawah ini:
6. Form Laporan
Form laporan berfungsi untuk menapilkan data yang telah diproses dengan menggunakan
metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution, sehingga pengguna
dapat melakukan print-out laporan dengan cepat dan ter-update setiap ada yang diinput. Maka
hasil form laporan dilihat pada gambar dibawah ini:
9
b. Sistem aplikasi ini hanya dapat menghasilkan laporan pemilihan secara keseluruhan tanpa
melihat periode Kuisioner Pegawai terhadap kepuasan pelayanan Kantor Camat X Koto
Diatas.
c. Belum ada fasilitas Back Up data, jika data hilang atau terhapus datanya bisa dikembalikan
bentuk semula.
6. Kesimpulan
Dari uraian bab sebelumnya, ada beberapa hal yang bisa dicermati pada sistem pendukung
keputusan menentukan Tingkat Kepuasan Pelayanan Masyarakat yang dialami Kantor Camat X
Koto Diatas menggunakan metode TOPSIS yaitu sebagai berikut:
1. Dengan dibangunnya “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Tingkat Kepuasan
Pelayanan Masyarakat menggunakan metode TOPSIS” diharapkann mampu mengatasi
masalah dalam penentuan tingkat pelayanan terbaik.
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan metode TOPSIS telah berhasil dibangun dan
mampu mempermudah dalam penentuan menentukan Tingkat Kepuasan Pelayanan
Masyarakat dengan hanya menginput nilai kriteria.
3. Dengan dibangunnya “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Tingkat Kepuasan
Pelayanan Masyarakat menggunakan metode TOPSIS” dapat menampilkan laporan hasil
keputusan penentuan tingkat pelayanan yang pasti.
REFERENSI
Abdillah. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Terbaik Menggunakan
Metode Ahp Dan Topsis. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 440–445.
Abdulloh, R. (2016). Easy & Simple-Web Programming. Elex Media Komputindo.
Afrianty. (2011). Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pemilihan Karyawan Terbaik
Menggunakan Metode Fuzzy AHP (F-AHP).
Gustriansyah. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi Dengan Metode
Anp Dan Topsis. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi (SENTIKA), 33–
40.
Hardiyansyah, H. (2018). Kualitas Pelayanan Publik: Konsep, Dimensi, Indikator dan
Implementasinya. Gava Media.
Hidayat, F. (2020). Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan. Deepublish.
Julianti, R., Setiawan, A., & Prasetya, R. D. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Pegelolaan
Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Fuzzy Logic Berbasis Web. JURNAL SISFOTEK
GLOBAL, 6(1).
Kadir, A. (2014). Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Penerbit Andi.
Mude, M. A. (2016). Perbandingan Metode SAW dan TOPSIS pada kasus UMKM. ILKOM
Jurnal Ilmiah, 8(2), 76–81.
Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan perancangan sistem. Abdi Sistematika.
Mundzir, M. F. (2018). Buku Sakti Pemrograman Web Seri PHP. Anak Hebat Indonesia.
Pradana Harrizki. (2020). Pengambilan Keputusan Pemilihan Sekolah Dasar Islam Menggunakan
Metode SAW dan FMADM di Pangkalpinang. Jurnal SISFOKOM (Sistem Informasi Dan
Komputer), 9(1), 132–137.
Pratama, I. P. A. E. (2019). Sistem Informasi dan Implementasinya: Teori & Konsep Sistem
10
Informasi Disertasi Berbagai Contoh Praktiknya Menggunakan Perangkat Lunak Open
Source.
Putra, A. P., Andriyanto, F., Karisman, K., & Harti, T. D. M. (2020). Pengujian Aplikasi Point Of
Sale Menggunakan Blackbox Testing. Jurnal Bina Komputer, 2(1), 74–78.
Setiawan, D. (2017). Buku Sakti Pemrograman Web: HTML, CSS, PHP, MySQL & Javascript.
Anak Hebat Indonesia.
Solichin, A. (2016). Pemrograman web dengan PHP dan MySQL. Penerbit Budi Luhur.
milarity To Ideal Solution (TOPSIS). Semnasteknomedia Online, 4(1), 1–4.
11