Professional Documents
Culture Documents
App - A (TOR) RST-KALBAR (Translated) - Amd#7
App - A (TOR) RST-KALBAR (Translated) - Amd#7
REGIONAL SUPPORT TEAM (RST) - COMMUNITY WATER SERVICES AND HEALTH PROJECT (CWSHP)
The consultant team will consist of the following 3-person entities: Tim Konsultan akan terdiri dari 3-orang kesatuan: Provincial Support Team
provincial support team (PST); district support teams (DST), one for each (PST); District Support Team (DST), satu untuk setiap kabupaten, dan
district; and community facilitator teams (CFT), four teams for each Community Facilitator Team (CFT), empat tim untuk setiap kabupaten. Tim
district. The consultant teams will consist of qualified, experienced Konsultan akan terdiri dari konsultan berpengalaman yang berkualifikasi
consultants in the areas of water and sanitation engineering, community baik dalam bidang teknik air dan sanitasi, pengembangan dan mobilisasi
development and mobilization, sanitation and hygiene behavioral change masyarakat perubahan perilaku bersih dan sanitasi (SHBC), penguatan
(SHBC), institutional capacity strengthening, administration, financial kapasitas kelembagaan, administrasi, pengelolaan keuangan, pelatihan, dan
management, training, and monitoring and evaluation. On each team of monitoring dan evaluasi. Dalam setiap tim konsultan, satu orang akan
consultants, one will be designated as the team coordinator/leader. That ditunjuk sebagai koordinator tim / pemimpin tim. Orang tersebut, sebagai
person, in addition to his/her respective technical tasks, will coordinate tambahan tugas teknisnya, akan mengkoordinasikan kegiatan anggota tim
the activities of the other team members, including coordination, support lainnya, termasuk koordinasi, dukungan dan pengawasan fasilitator
and supervision of community facilitators, facilitating partnerships masyarakat, memfasilitasi kemitraan antara desa, tim implementasi
between villages, community implementation teams (CITs) and local masyarakat / Community Implementation Team (CIT) dan badan-badan
government agencies, subproject quality control, and progress and pemerintah daerah, kontrol kualitas sub-proyek, dan laporan kemajuan dan
financial reporting. keuangan.
B. Objectives A. Tujuan
The RSTs will be supervised by and report to the Central Support RST akan diawasi oleh dan melapor ke Tim Pendukung Pusat / Central
Team (CST) in the CPMU, and work closely with provincial secretariat, Support Team (CST) di CPMU, dan bekerja sama dengan sekretariat
provincial coordination team (TKP), District Project Management Units provinsi, tim koordinasi provinsi (TKP), District Project Management Unit
(DPMUs), district coordinating team (TKK), sub-district coordinaion team (DPMU), district coordination team (TKK ), sub-distrik coordination team
(TKKc) and the communities. The RSTs will be responsible for assisting (TKKc) dan masyarakat. RST akan bertanggung jawab untuk membantu
with project management and providing technical support at local level in manajemen proyek dan memberikan dukungan teknis pada tingkat daerah
implementing all project components: (i) District and Sub-District dalam melaksanakan semua komponen proyek: (i) Penguatan Kapasitas
Capacity Building, (ii) Community Empowerment, (iii) Community-based Kabupaten dan Kecamatan, (ii) Pemberdayaan Masyarakat, (iii) Fasilitas
Water Supply and Sanitation Facilities, and (iv) Sanitation and Hygiene Sanitasi dan Penyediaan Air Minum berbasis masyarakat, dan (iv)
Behavioral Change, and assisting the communities in the planning, Perubahan Perilaku Bersih dan Sanitasi, dan membantu masyarakat dalam
implementation, and monitoring of their Community Action Plans (CAP). perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Community Action Plan (CAP)
mereka.
The procurement of the RSTs will be in accordance with ADB’s Guidelines
The scope of work of consulting services for Provincial Support Team is: Lingkup pekerjaan konsultasi untuk Tim Dukungan Provinsi adalah:
Provide technical support to the district and community level Memberikan dukungan teknis kepada kabupaten dan konsultan
consultants through DST and CFT. Directly technical and management tingkat masyarakat melalui DST dan CFT. Dukungan teknis dan
support to DPMU will be conducted by CST, if required. manajemen yang dilakukan kepada DPMU akan dilakukan oleh CST, jika
Interface on a regular basis with the provincial and district perlu.
governments (through Bappeda) by sharing information on the project Menjadi penghubung secara teratur dengan pemerintah propinsi
approach and progress. Coordinate with provincial government staff dan kabupaten (melalui Bappeda) dengan berbagi informasi tentang
on issues related to community water services and health. pendekatan dan kemajuan proyek. Berkoordinasi dengan staf
pemerintah provinsi mengenai isu-isu publik yang berkaitan dengan
Report to the provincial project secretariat on project pelayanan air bersih dan kesehatan.
management, implementation of policy strategies, monitoring and Memberikan laporan ke sekretariat proyek provinsi dalam
evaluation, financial processes and general administration in the duty manajemen proyek, pelaksanaan kebijakan strategis, pemantauan dan
area, and provide all necessary assistance and support to provincial evaluasi, proses keuangan dan administrasi umum tugas-tugas di
project management and administrative staff. lapangan, dan menyediakan semua bantuan dan dukungan yang
Collaboration with the CST Consultants, particulary with RWSS & diperlukan untuk manajemen proyek di provinsi dan staf administrasi.
WTE and WQM & T Specialists, in providing support to the relevant Berkolaborasi dengan konsultan CST, khususnya dengan Spesialis
provincial and district technical agencies, and participating RWSS & WTE dan & WQM & T dalam memberikan dukungan kepada
communities in facility planning, design and construction, operation provinsi yang bersangkutan dan lembaga teknis kabupaten, dan
and maintenance, and research activities. partisipasi masyarakat dalam perencanaan, desain dan konstruksi,
Conduct prior review for CAP over threshold in district operasi dan pemeliharaan, dan kegiatan penelitian.
cooperation with DPMU, DST and support Secretariat Agency (SE) Melakukan prior review untuk RKM diatas ambang batas bekerjasama di
CWSHP Province submit the document prior review to CPMU will be daerah dengan DPMU, DST dan dukungan Sekretariat Proyek CWSHP
reviewed Propinsi menyampaikan dokumen hasil review ke CPMU untuk direview.
Provide post review of on going CAP implementation for 10 Melaksanakan post review pada implementasi RKM yang sudah berjalan
percent in every district CWSHP and submit the report to CPMU and untuk 10 persen di dalam tiap-tiap kabupaten CWSHP dan
CST menyampaikan laporan itu ke CPMU dan CST
Collaboration with the Institutional Strengthenning and Kolaborasi dengan Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan /
Training/Capacity Building Coordinator (ICST/CB) and Organization Penguatan Kapasitas Koordinator (ICST / CB) dan Organisasi dan
and Human Resources Development (OHRD) Specialist of the CST CST Pengembangan Sumber Daya Manusia (OHRD) dari Spesialis CST CST
Consultant in preparing Capacity Building Need Assesment, Capacity konsultan dalam menyiapkan Penilaian Kebutuhan Penguatan Kapasitas,
Building Program and Strategy, and implementing Capacity Building Program Pengembangan Kapasitas dan Strategi, dan menerapkan
Action Plan (CBAP) consist of [1] AMPL/WSES Policy dissemination, Capacity Building Action Plan (CBAP) terdiri dari [1] Sosialisasi
[2] AMPL/ WSES Working Group Arrangement, [3] Policy Formulation Kebijakan AMPL / WSES, [2] Perumusan POKJA AMPL / WSES, [3]
and [4] Renstrada Arrangement and Endorsement Kebijakan Penyusunan dan [4] Pengaturan dan Pengesahan
Assist with project orientation and launching workshops at Membantu orientasi proyek dan meluncurkan lokakarya di tingkat
national, provincial, district, sub-district and village levels in nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa, berkonsultasi dengan
consultation with the CPMU and DPMUs, ensuring the adequate CPMU dan DPMU, menjamin keterwakilan perempuan yang memadai,
representation of women, and prepare presentation and dissemination dan menyiapkan bahan presentasi dan penyebarluasan. Penekanan harus
materials. Emphasis should be given to ensuring that stakeholders are diberikan untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan
reminded of the project rationale, concept and approach, and diingatkan tentang rasio proyek, konsep dan pendekatan, dan benar-
thoroughly understand their roles and responsibilities, and those of benar mengerti peran dan tanggung jawab mereka, dan masyarakat yang
participating communities. berpartisipasi.
1
Jointly developed by WHO, UNDP, and the World Bank
The scope of work of consulting services for District Support Team is: Lingkup pekerjaan konsultasi untuk District Support Team adalah:
Carry out the supervision, coordination, monitoring and technical Melakukan pengawasan, koordinasi, monitoring dan dukungan
support of CFTs. teknis kepada CFT.
Responsible to consolidate community subproject progress Bertanggungjawab untuk mengkonsolidasikan laporan kemajuan
reports from CFTs into DPMU reporting, then submit this to the proyek dari CFT kepada DPMU untuk dicantumkan dalam
CST/CPMU for inclusion into the overall Project Performance keseluruhan Project Performance Monitoring System (PPMS)
Monitoring System (PPMS) as part of Project Performance sebagai bagian dari Project Performance Management System
Management System (PPMS) and also sustainability IMIS data (Phase 1, (PPMS) dan data IMIS kontinuitas (Tahap 1, 2, 3 dan 4).
2, 3 and 4). Menggalakkan proyek melalui partisipasi dalam lokakarya
Promote the Project through participation in sub-district kecamatan untuk masyarakat yang tertarik secara potensial (Proyek
workshops for potentially interested communities (project “road "road show").
shows”). Melaksanakan pemantauan kemajuan sub-proyek dan mengawasi
pengunaan grant/hibah untuk fasilitas air bersih dan sanitasi.
Carry out subproject progress monitoring and oversight of Memfasilitasi kemitraan antara CIT, lembaga teknis pemerintah
community utilization of block grants for water and sanitation daerah, sektor swasta lokal, dan kelompok-kelompok LSM yang
facilities. berpotensi yang tertarik untuk memberikan pelayanan kepada
Facilitate partnerships between CITs, local government technical Proyek.
agencies, local private sector, and NGO groups potentially interested in Berhubungan / berkomunikasi / berkoordinasi dengan pemerintah
providing services to the Project. daerah dan DPMU.
Membantu dan mendukung CST dan PST dalam mengembangkan
Liaise/communicate/coordinate with the DPMUs and local program parsipatori masyarakat yang mampu dan logis. dan
government. menyiapkan materi dan panduan pendukung dalam bahasa
Indonesia dan bahasa-bahasa lain yang sesuai.
Assist and support the CST and PST to develop a logical and Membantu dengan perekrutan community facilitator team (CFT)
workable community empowerment participatory program, and sebagai bagian dari pengembangan RST, dengan mengingat
prepare supporting materials and guidelines in Indonesian and kebutuhan jender.
indigenous languages as appropriate. Membantu pengembangan awal bahan-bahan kursus dan pelatihan
Assist with the recruitment of the community facilitator teams intensif bahan-bahan untuk refresher berkala CFT, membantu
(CFT) as part of the development of the RSTs, keeping in mind gender dengan pelaksanaan pelatihan, dan memberikan dukungan teknis
requirements. berkelanjutan kepada CFT selama pelaksanaan program di
Assist with the development of initial intensive training course lapangan. Aspek kunci dari pelatihan ini akan menjadi teknik yang
materials and periodic refresher course materials for the CFTs, assist dikenal dengan MPA dan PHAST, dan metodologi untuk 'road show'
with the implementation of the training, and provide continuous desa dan lokakarya konsultatif masyarakat / diskusi kelompok
technical support to the CFTs during the implementation of the field terfokus. Pedoman untuk penerapan MPA / PHAST akan disiapkan
program. Key aspects of this training will be the technique known as dan diberikan kepada orang-orang yang diberikan pelatihan.
Method for Participatory Assessment (MPA) and Participatory Hygiene
and Sanitation Transformation (PHAST)2, and methodologies for Membantu orientasi proyek dan meluncurkan lokakarya di tingkat
The scope of consulting services for Community Facilitator Teams is: Lingkup jasa konsultasi Tim Fasilitator Masyarakat adalah:
Promote the Project through participation in sub-district Mempromosikan proyek melalui partisipasi dalam lokakarya
workshops for potentially interested communities (project “road kecamatan untuk masyarakat yang tertarik dan berpotensial (proyek
shows”). Carry out project socialization and information campaigns in "road show"). Melaksanakan sosialisasi dan penyebaran informasi dan
participating villages. kampanye di desa-desa yang berpartisipasi.
Membantu proses seleksi desa / masyarakat proses, dalam
Assist with the village/community selection process, in konsultasi dengan DST dan DPMU dan pemangku kepentingan lainnya
consultation with the DST and DPMU and other relevant stakeholders. yang relevan. Membantu masyarakat membuat draft Community
Assist communities with the drafting of community expressions of Expression of Interest (EOI) dan Leter of Intent (LOI); surat penyerta,
interest (EOI) and letters of intent (LOI); the letter to include, amongst antara lain, kemauan untuk memberikan kontribusi minimal 20% dari
other items, willingness to contribute at least 20% of the overall total anggaran pembangunan (minimum 4% dalam bentuk tunai,
construction budget (minimum 4% in cash, minimum 16% in kind), to minimum 16% dalam bentuk barang dan jasa), untuk sepenuhnya
be fully responsible for water supply and sanitation facility operation bertanggung jawab untuk pengoperasian dan pemeliharaan suplai air
and maintenance (O&M), and to conduct SHBC activities. dan fasilitas sanitasi (O & M), dan untuk melakukan kegiatan SHBC.
Membantu Masy. membentuk Tim Pelaksana Masyarakat (TKM),
Assist CFTs with the formation of community implementation yang memberikan perwakilan memadai atas jender dan pribumi
teams (CIT), keeping in mind adequate gender and indigenous
representation. Membantu TKM untuk memetakan masalah kemiskinan di daerah
pedesaan, masalah air, masalah sanitasi dan masalah kesehatan di desa-
Assist the CITs to carry out village poverty, water, sanitation and desa yang berpartisipasi, termasuk Metodologi Participatory Appraisal
health problem mapping in participating villages, including the (MPA) dan Participatory Hygiene and Sanitation Transformation
Methodology of Participatory Appraisal (MPA) and Participatory (PHAST). PHAST akan terdiri dari enam langkah: (1) identifikasi masalah,
Hygiene and Sanitation Transformation (PHAST). PHAST will consist of (2) analisis masalah, (3) solusi perencanaan, (4) pemilihan opsi, (5)
six steps: (1) problem identification, (2) problem analysis, (3) planning perencanaan fasilitas baru dan perubahan perilaku, dan (6) perencanaan
for solutions, (4) selecting options, (5) planning for new facilities and dan pemantauan dan evaluasi partisipatif. Selama proses ini, fasilitator
behavior change, and (6) planning and doing participatory monitoring akan memastikan bahwa gender dan keseimbangan kesamaan
and evaluation. Throughout this process, the facilitator will insure that dipertahankan. Sebagai bagian dari langkah (4), menyajikan menu
gender and equity balance is maintained. As part of step (4), present a pilihan teknis untuk air dan fasilitas sanitasi, dan menjelaskan
menu of technical options for water and sanitation facilities, and keuntungan dan kerugian dari setiap opsi, dan terkait dengan biaya
describe the advantages and disadvantages of each option, and its konstruksi dan O&M. Teknologi harus sederhana dan tepat, memiliki
associated cost for construction and O&M. Technologies should be biaya modal terjangkau, dan dalam kemampuan masyarakat untuk
simple and appropriate, have affordable capital cost, and be within the manajemen O&M. Pilihan teknis utama untuk skema suplai air di bawah
community’s capability for O&M management. The main technical Proyek akan mencakup (i) sistem pipa gravitasi dari mata air, (ii) sistem
options for water supply schemes under the Project will include (i) pipa gravitasi dari mata air, dengan pompa booster (iii) memompa dari
gravity pipe systems from springs; (ii) gravity pipe systems from sungai, dengan pengerjaan pasir lambat dan klorinasi; (iv) sumur dalam
springs, with booster pumping; (iii) pumping from a river, with slow dan lubar bor dengan pompa dan pipa berdiri untuk umum; (v) lubang
The consulting services for the PST will be undertaken during 19,2 Pelayanan konsultasi untuk PST akan dilakukan selama 19,2 bulan di 6
months at 3 districts. The PST will be responsible to the CPMU through the kabupaten. Para PST akan bertanggung jawab kepada CPMU melaui
Provincial Project Secretariat. A three-person PST consisting of specialists Sekretariat Provinsi Proyek. Tiga orang PST terdiri dari spesialis dalam
in administration, finance and monitoring; water and sanitation bidang administrasi, keuangan dan monitoring; teknik sanitasi dan air;
engineering; and institutional capacity building will provide support to the
dan penguatan kapasitas kelembagaan, untuk memberikan dukungan
district and community-level consultants. All PST consultants will be full
kepada kabupaten dan konsultan di tingkat masyarakat. Semua
time basis and will work closely with Provincial Project Secretariat staff
konsultan PST akan bekerja penuh waktu dan akan bekerjasama dengan
and lines sector. Detailed Organization Structure of the Project is attached
in the end of this section. staf Sekretariat Proyek Provinsi dan lintas sektor. Rincian struktur
Organisasi proyek ini dilampirkan pada akhir bagian ini.
In each participating district there will be a DST who will provide support Pada masing-masing kabupaten peserta akan memiliki DST yang akan
to the DPMU and to the CFTs working with participating communities. The memberikan dukungan kepada DPMU dan CFT yang bekerja dengan
DST will consist of three specialists in community empowerment, water masyarakat yang berpartisipasi. DST akan terdiri dari tiga spesialis
and sanitation engineering, and SHBC and training. All DST consultants dalam pemberdayaan masyarakat, teknik air dan sanitasi, dan SHBC dan
will be full time basis and will work closely with DPMU staff. In addition, pelatihan. Semua DST akan menjadi konsultan penuh waktu dan akan
there will be one PMC in regional base to monitor and address bekerjasama dengan staf DPMU. Selain itu, akan ada satu PMC di basis
implementation problems at the district level and below. daerah yang akan memonitor dan mengatasi masalah-masalah
pelaksanaan di tingkat kabupaten ke bawah.
In each participating community, a CIT will be established and will be Dalam setiap masyarakat yang berpartisipasi, CIT akan dibentuk dan
responsible for ensuring the full involvement of the community in all akan bertanggung jawab untuk memastikan keterlibatan penuh
project-related planning, training, choice of facilities and services, co- masyarakat dalam semua proyek yang berkaitan dengan perencanaan,
financing, design and construction, SHBC, and O&M. Women will be pelatihan, pilihan sarana dan pelayanan, pendanaan bersama, desain dan
adequately represented on the CITs.
konstruksi, SHBC, dan O & M. perempuan akan terwakili secara memadai
di CIT.
The CITs will be supported by CFTs working at sub-district and village
level. CFTs with expertise in community mobilization, rural water supply CIT akan didukung oleh CFT yang bekerja di kabupaten dan tingkat desa.
and sanitation engineering, and SHBC and training, will be recruited CFT dengan keahlian dalam mobilisasi masyarakat, suplai air pedesaan
individually. CFTs will be mobilized after receiving intensive training. dan teknik sanitasi, dan SHBC dan pelatihan, akan direkrut secara
Approximately 72 CFTs will be hired in a phased manner to provide individual. CFT akan dimobilisasi setelah menerima pelatihan intensif.
support to the selected 6 districts. Sekitar 72 orang CFT akan dipekerjakan dalam cara bertahap untuk
memberikan dukungan kepada 6 kabupaten yang dipilih.
Requirement date of assignment the consultants team RST Bengkulu on Tanggal Kebutuhan penutugasan Tim konsultan RST Bengkulu adalah 14
14 May – 31 December 2011. Mei - 31 Desember 2011.
Individual consultant TORs are outlined in the sections below. ToR untuk tiap individu konsultan secara garis besar sebagai berikut.
F.1. Provincial Support Team F.1. Tim Pendukung Propinsi (Provincial Support Team)
a. Administration, Finance and Monitoring Consultant (AFM) a. Konsultant Administrasi, Keuangan, dan Monitoring
(Administration, Finance and Monitoring Consultant--AFM)
The AFM Consultant will work closely with the MIS/M&E Advisor at Konsultan AFM akan bekerjasama dengan Advisor MIS/M&E di tingkat
national level in designing and implementing the impact and sustainability nasional/pusat dalam merancang dan melaksanakan dampak sistem
monitoring system at provincial level and below. He/she will take primary pengawasan berkelanjutan di tingkat propinsi kebawah. Ia akan
responsibility for all data collection and analysis related to the status of all bertanggung jawab penuh terhadap pengumpulan data dan analisa yang
project activities at these levels. In particular, the consultant will: berhubungan dengan status semua kegiatan proyek di tingkatan ini.
Khususnya, konsultan akan:
Ensure that all data collection, processing and report production at Memastikan bahwa pengumpulan data, pemrosesan data dan
provincial, district and village levels meet quality requirements and laporan produksi di tingkat propinsi, kabupaten dan desa telah
timelines. memenuhi syarat-syarat dan sesuai jadwal.
Ensure that data and reports from districts and villages are Memastikan bahwa data dan laporan dari kabupaten dan desa
aggregated and synthesized at provincial level and transmitted to the dikumpulkan dan tersintesa di tingkat propinsi dan diberikan kepada
national level MIS/ M&E Advisor. MIS/M&E tingkat nasional/pusat.
Together with district process monitoring consultants, organize Bersama dengan konsultan PMC di kabupaten, mengorganisasikan
training of district staff and community facilitators in all aspects of pelatihan pegawai kabupaten dan fasilitator masyarakat dalam semua
impact and sustainability monitoring. aspek dari pemantauan berkelanjutan dan dampaknya.
Travel regularly to districts participating in the Project, and together Berkunjung secara teratur ke kabupaten yang berpartisipasi dalam
with district level consultants discuss their information needs and proyek, dan bersama dengan konsultan tingkat kabupaten
explain the purpose of the system, and give a general description of the mendiskusikan informasi-informasi yang dibutuhkan dan menjelaskan
kind of physical, financial, institutional, impact and sustainability data tujuan dari sistem, dan memberikan deskripsi secara umum dari jenis
that needs to be collected and analyzed to properly monitor project fisik, keuangan, institusi, dampak dan data berkelanjutan yang
progress. dibutuhkan untuk dikumpulkan dan dianalisa untuk keperluan
pemantauan kemajuan proyek.
Provide local knowledge and insights to help develop a strong focus Transfer pengetahuan dan pandangan untuk membantu
on impact and sustainability measurement in all monitoring activities. mengembangkan fokus yang kuat pada pengukuran dampak dan
kelanjutan kegiatan pemantauan.
Develop, in conjunction with national, district and village level MIS/ Mengembangkan, dalam hubungannya dengan pegawai MIS/M&E
M&E staff a list of important progress indicators to be monitored at the tingkat nasional, kabupaten dan desa, suatu daftar indikator kemajuan
community level. This will include events such as the formal selection penting yang akan dipantau di tingkat masyarakat. Ini juga termasuk
The WSWQE will: (i) assist DSTs and CFTs to apply project technical WSWQE akan: (i) membantu DST dan CFT untuk mengaplikasikan juknis
guidelines and on informed choice of rural water supply and sanitation dan menginformasikan tentang pemilihan pedesaan untuk fasilitas pasokan
(RWSS) facilities; (ii) assist with the application of quality assurance and air dan sanitasi (RWSS), (ii) membantu pelaksanaan jaminan mutu dan
quality control procedures; (iii) carry out periodic monitoring and prosedur pengawasan mutu (iii) melaksanakan secara periodik pemantauan
evaluation of schemes under implementation, and other related technical dan evaluasi skema pelaksanaan, dan isu-isu teknis yang terkait, (iv)
matters; (iv) review and comment on DPMU budget proposals during each meninjau dan mengomentari proposal DPMU tentang anggaran selama
budget cycle; (v) provide assistance to the DPMUs in conducting technical siklus anggaran masing-masing; (v) memberikan bantuan kepada DPMU
project orientation and district based training related to water and dalam melaksanakan orientasi teknis proyek dan pelatihan dasar di
sanitation; (vi) assist with unit cost studies that will take place kabupaten yang berkaitan dengan santasi air; (vi) membantu penelitian
periodically throughout the Project; (vii) regularly and frequently make biaya unit-unit yang akan dilakukan secara periodik selama proyek; (vii)
monitoring and supervision trips to project districts and communities to secara teratur dan sering membuat kunjungan pemantauan dan
assess the status of physical project implementation, and hold pengawasan proyek ke kabupaten dan masyarakat untuk menilai status
consultations with communities to ascertain their impressions of, and pelaksanaan proyek-proyek fisik, dan mengadakan konsultasi dengan
suggestions for improving, project technical support and training, and the masyarakat untuk memastikan jejak mereka, dan saran untuk
quality of CFT support at the community level, and any associated training meningkatkan dukungan dan pelatihan teknis, dan kualitas dukungan CFT
needs to upgrade CFT capacity and capability; (viii) arrange for chemical, di tingkat masyarakat, dan kebutuhan pelatihan yang berkaitan untuk
physical and bacteriological analyses of water samples, and assist the meningkatkan kemampuan dan kapasitas CFT. (viii) mengatur analisis
International RWSSE and WQMT Specialist to advise on appropriate sampel air secara kimia, fisik dan analisis bakteriologis, dan membantu
technologies for affordable treatment of surface and shallow ground spesialis RWSSE International dan spesialis WQMT untuk memberikan
water, particularly for peat swamp areas, (ix) undertake prior review for saran tentang teknologi yang tepat untuk air tanah, terutama untuk daerah-
CAP over threshold together with Administration, Finance and Monitoring daerah rawa gambut, (ix) Melakukan pra tinjauan untuk Cap bersama
(AFM) and Institutional Capacity Strengthening/Training Specialist (ICST) dengan AFM dan ICST dan menyerahkan dokumen ini ke CST dan CPMU
and submit this document to CST and CPMU to be be reviewed, and (x) untuk di periksa, dan (x) memberikan ikhtisar di pelaksanaan CAP untuk 10
provide post review of on going CAP implementation for 10 percent persen bersama dengan (AFM) dan (ICST) dan menyerahkan laporan ini
together with Administration, Finance and Monitoring (AFM) and untuk CST dan CPMU
Institutional Capacity Strengthening/Training Specialist (ICST) and
submit this report to CST and CPMU
The WSWQE should be a domestic expert with a sarjana degree WSWQE harus seorang yang ahli domestik dengan gelar sarjana (setara
(equivalent to bachelor degree) in water supply engineering or related dengan sarjana S-1) dalam teknik penyediaan air atau bidang terkait,
field, with at least 7 years related project experience in Indonesia, dengan setidaknya 7 tahun pengalaman proyek-proyek terkait di Indonesia,
including relevant experience in rural water supply, water treatment and termasuk pengalaman yang relevan dalam pengadaan air di pedesaan,
sanitation infrastructure development. He/she should have demonstrated pengolahan air dan prasarana sanitasi pembangunan. Ia harus
ability to work congenially and productively with consultants, menunjukkan kemampuan untuk bekerja dengan baik dan produktif dengan
counterparts, and other project stakeholders in a team context. He/she konsultan, mitra, dan pemegang kebijakan proyek lainnya dalam konteks
must be fluent in English and Indonesian, both written and spoken. tim. Ia harus fasih dalam bahasa Inggris dan Indonesia, baik lisan dan
tertulis.
The ICST Specialist will work closely with MOH counterpart staff, the CST Spesialis ICST yang akan bekerja sama dengan mitra staf Depkes, Konsultan
Capacity Building/Training Consultant, the CST Sanitation and Hygiene Pelatihan / Penguatan Kapasitas CST, konsultan Spesialis Pelatihan dan
Behavioral Change Promotion and Training Specialist Consultant, local Promosi SHBC, instansi pemerintah di tingkat lokal dan konsultan di tingkat
government agencies and consultants at the national, provincial and nasional, provinsi dan kabupaten dan tingkat organisasi masyarakat untuk
district levels and community level organizations to coordinate the mengkoordinasikan proyek pelatihan dan program penguatan kapasitas,
Project’s extensive training and capacity building program, and be dan bertanggung jawab untuk tugas-tugas berikut:
responsible for the following tasks:
provide capacity buiding need assesment; memberikan penilaian kebutuhan penguatan kapasitas;
support CST Capacity Building/Training Consultant in developing Local Mendukung Konsultan Pelatihan / Penguatan Kapasitas CST dalam
Government Capacity Building program and strategy; mengembangkan Program dan strategi Penguatan Kapasitas Pemda.
responsible to implement Capacity Building Action Plan for Local Bertanggung jawab untuk melaksanakan Rencana Aksi Penguatan
Government consist of; (1) WSES Policy Dissemination and Advocation Kapasitas Pemerintah Daerah yang terdiri dari: (1) Sosialisasi dan
(2) (1) WSES Working Group Advokasi Kebijakan AMPL (2) Pembentukan Kelompok Kerja AMPL (3)
Establishment (3) WSES Policy Formulation (4) WSES Strategic Perumusan Kebijakan AMPL (4) Pengesahan Perencanaan Strategis
Planning Endorsement (5) in coordination with CST exspert (ICST/CB AMPL (5) Berkoordinasi dengan ahli CST (spesialis ICST /CB) dengan
Specialist) to a series of activities contained in the in the phase 1 to serangkaian kegiatan yang terdapat pada tahap 1 sampai tahap 4 dari
phase 4 of local governments capacity building activities by providing of penguatan kapasitas pemerintah daerah dengan menyediakan laporan
the report of activities, such as trainings and workshops, and (6) in kegiatan, seperti pelatihan dan lokakarya, dan (6) bekerjasama dengan
cooperation with DSTs, in particular for SHBC-DST, to facilitate the DST, terutama untuk SHBC-DST, untuk memfasilitasi kegiatan Capacity
activities of Capacity Building Action Plan (CBAP) in district level and Building Action Plan (CBAP) di tingkat kabupaten dan para fasilitator
facilitators or experts in province and district level; atau para ahli di tingkat provinsi dan kabupaten;
Spesialis ICST seharusnya seorang ahli domestik dengan gelar sarjana
The ICST Specialist should be a domestic expert with a sarjana degree (setara dengan gelar sarjana) di bidang pendidikan atau bidang terkait,
(equivalent to sarjana degree) in education or related field, with at least 7 dengan setidaknya 7 tahun pengalaman proyek-proyek terkait di Indonesia,
years related project experience in Indonesia, including relevant termasuk pengalaman yang relevan dalam metode pelatihan dan
experience in training and human resources development applying pengembangan sumber daya manusia yang bersifat partisipatif. Ia harus
participatory methods. He/she should have demonstrated ability to work menunjukkan kemampuan untuk bekerja dengan baik dan produktif dengan
congenially and productively with consultants, counterparts, and other konsultan, mitra, dan pemangku kebijakan proyek lainnya dalam konteks
project stakeholders in a team context. He/she must be fluent in English tim. Ia harus fasih dalam bahasa Inggris dan Indonesia, baik lisan dan
and Indonesian, both written and spoken. tertulis.
The CMEs at district level will be responsible for ensuring effective efforts CME di tingkat kabupaten akan bertanggung jawab untuk memastikan
by facilitator teams in raising awareness levels among community about upaya efektif oleh tim fasilitator dalam meningkatkan tingkat kesadaran di
sanitation, and hygiene. local poverty, community development efforts, antara masyarakat tentang sanitasi, dan kebersihan, kemiskinan, upaya-
and goals and objectives of CWSHP, empowering local target communities upaya pengembangan masyarakat, dan tujuan-tujuan dan sasaran CWSHP,
to organize themselves in an inclusive, transparent, and accountable memberdayakan masyarakat target lokal untuk mengorganisir diri dalam
manner, assisting community groups in conducting community self- suatu cara yang transparan, dan akuntabel, membantu kelompok
survey and community development planning, and maximizing target masyarakat dalam melakukan survey–diri sendiri dan perencanaan
community participation in CWSHP efforts. pengembangan masyarakat, dan memaksimalkan partisipasi masyarakat
sasaran dalam upaya CWSHP.
Minimum S-l degree with at least 5 years relevant experience in Minimum S-1 dengan sekurang-kurangnya 5 tahun pengalaman
community development and poverty alleviation. yang relevan dalam pengembangan masyarakat dan pengentasan
Possess understanding and knowledge, as well as experience with kemiskinan.
planning and developing poverty alleviation programs working with Memiliki pemahaman dan pengetahuan, seperti pengalaman dengan
communities, local governments, and other stakeholders through perencanaan dan program pembangunan pengentasan kemiskinan
MPA/PHAST method. yang bekerja dengan masyarakat, pemerintah daerah dan
Possess understanding and knowledge, as well as experience with pemangku kepentingan lainnya melalui metode MPA / PHAST.
planning and developing media information for socialization Memiliki pemahaman dan pengetahuan, seperti pengalaman dengan
campaigns directed at communities, local governments, and perencanaan dan pengembangan media kampanye yang diarahkan
stakeholders. pada masyarakat, pemerintah daerah, dan pemangku kebijakan.
Possess general knowledge of socialization strategy and development Memiliki pengetahuan umum strategi diseminasi dan
of information systems. pengembangan sistem informasi.
Possess general knowledge of gender issues in the context of water Memiliki pengetahuan umum tentang isu-isu jender dalam konteks
supply, sanitation and hygiene. pasokan air, sanitasi dan kebersihan.
Demonstrated ability to work congenially and productively with Mendemonstrasikan kemampuan untuk bekerja dengan baik dan
consultants and counterparts in a team context. produktif dengan konsultan dan mitra dalam konteks tim.
Good capability in both writing and speaking the English language Kemampuan yang baik baik dalam menulis dan berbicara dalam
bahasa Inggris.
The WSEQC specialists will: (i) liaise with the CST RWSS engineers and WSEQC spesialis yang akan: (i) bekerja dengan para insinyur CST RWSS dan
PST water, sanitation and water quality engineers on all related technical insinyur kualitas air dan sanitasi air PST pada semua hal-hal teknis dan
matters and problems; (ii) assist CFTs to apply project technical masalahnya, (ii) membantu CFT untuk mengaplikasikan pedoman teknis
guidelines on informed choice of RWSS facilities; (iii) assist with the pada pilihan yang diinformasikan dari fasilitas RWSS, (iii) membantu
application of quality assurance and quality control procedures; (iv) carry pelaksanaan prosedur jaminan kualitas dan prosedur pengawasan kualitas
out periodic monitoring and evaluation of schemes under implementation, (iv) melakukan pengawasan dan evaluasi skema secara periodik, dan isu-
and other related technical matters; (v) review and comment on DPMU isu teknis yang terkait, (v) meninjau dan mengomentari proposal anggaran
budget proposals during each budget cycle; (vi) provide assistance to the DPMU selama siklus anggaran masing-masing; (vi) memberikan bantuan
DPMU in conducting technical project orientation and district based kepada DPMU dalam pelaksanaan proyek-proyek teknis dan kabupaten
training related to water and sanitation; (vii) assist with unit cost studies didasarkan pada orientasi pelatihan yang berkaitan dengan air dan sanitasi;
that will take place periodically throughout the Project; (vii) regularly and (vii) membantu dengan studi biaya unit-unit penelitian yang akan dilakukan
frequently make monitoring and supervision trips to communities to secara periodik selama proyek berlangsung; (vii) secara teratur dan sering
assess the status of physical project implementation, and hold membuat pemantauan dan kontrol perjalanan kepada masyarakat untuk
consultations with communities to ascertain their impressions of, and menilai status pelaksanaan proyek-proyek fisik, dan untuk berkonsultasi
suggestions for improving, project technical support and training, and the dengan masyarakat untuk memastikan kesan mereka, saran untuk
quality of CFT support at the community level, and any associated training perbaikan, dukungan teknis proyek dan pelatihan dan kualitas dukungan
needs to upgrade CFT capacity and capability; (viii) take raw water CFT kepada masyarakat, dan kebutuhan pelatihan yang terkait untuk
samples for chemical, physical and bacteriological analyses, and assist the meningkatkan kemampuan dan kapasitas CFT; (viii) mengambil sampel air
International RWSSE and WQMT Specialist and PST WSWQ engineer to baku kimia, fisik dan bakteri analisis, dan membantu spesialis WQMTdan
advise on appropriate technologies for affordable treatment of surface and RWSSE Internasional dan insinyur WSWQ untuk memberikan nasihat
shallow ground water, particularly for peat swamp areas, (ix) conduct tentang teknologi yang tepat untuk perawatan air tanah dangkal, terutama
regular visits to project-assisted communities to carry out Quality Control untuk daerah-daerah rawa gambut, (ix) melakukan kunjungan rutin untuk
(QC) of construction progress of activities financed by subproject grants, proyek-proyek, membantu masyarakat untuk melakukan Quality Control
with regard to both design and construction, and (x) provide regular (QC) kemajuan kegiatan pembangunan yang didanai oleh dana hibah
consolidated and updated PPMS data collected by CFT, in particular for subproyek, yang berkaitan dengan desain dan konstruksi, dan (x)
Component-3 and to be to be submitted regularly to Administration, menyediakan konsolidasi teratur dan memperbaharui data PPMS yang
Finance and Monitoring (AFM) dikumpulkan oleh CFT, khususnya untuk Komponen-3, dan harus diajukan
secara teratur untuk Administrasi, Keuangan dan Monitoring (AFM)
Spesialis WSEQC adalah ahli domestik dengan gelar (setara dengan sarjana
The WSEQC specialists should be domestic experts with a sarjana degree S-1) insinyur pengadaan air atau yang berkaitan, dengan pengalaman paling
(equivalent to bachelor degree) in water supply engineering or related sedikit 5 tahun proyek terkait di Indonesia, termasuk pengalaman yang
field, with at least 5 years related project experience in Indonesia, relevan dalam penyediaan air di pedesaan, pengolahan air dan
including relevant experience in rural water supply, water treatment and pembangunan infrastruktur sanitasi melalui partisipasi masyarakat. Mereka
sanitation infrastructure development through community participation. harus memiliki kemampuan mendemonstrasikan dengan baik dan produktif
They should have demonstrated ability to work congenially and dengan konsultan, mitra, dan pemangku jabatan proyek lainnya dalam
productively with consultants, counterparts, and other project konteks tim, dan memiliki keterampilan yang baik, baik dalam menulis dan
SHBC specialists will be hired in each participating district. Their tasks Spesialis SHBC akan dipekerjakan di setiap kabupaten yang berpartisipasi.
will cover both hygiene/health promotion and SHBC training. They will Tugas mereka akan mencakup promosi kesehatan dan kebersihan /
work closely with the National SHBC Specialist, Water Quality Monitoring kesehatan dan pelatihan SHBC. Mereka akan bekerja sama dengan Spesialis
and Treatment Specialist, ICST/Capacity Building Coordinator and ICST SHBC Nasional, Spesialis Pemantauan Kualitas dan Perawatan Air, ICST /
(Province) to define an appropriate package of IEC materials and activities Koordinator Penguatan Kapasitas dan ICST (Propinsi) untuk menentukan
suitable for local conditions, and to print/prepare/ acquire various paket yang sesuai bahan dan kegiatan untuk KIE yang tepat untuk kondisi
training materials and modules. The important programs will require lokal, dan untuk mencetak / menyiapkan / memperoleh berbagai bahan dan
their constant inputs and monitoring efforts, these being: modul pelatihan. Program-program penting yang terus-menerus
memerlukan input dan pemantauan adalah:
(i) Responsible in implementing [1] a school health and sanitation (i) Bertanggung jawab dalam melaksanakan [1] proram-program sanitasi
program, [2] hygiene promotion at religious facilities, [3] a dan kesehatan sekolah, [2] promosi kebersihan pada fasilitas
community hygiene program, and [4] home water treatment and keagamaan, [3] program kesehatan publik, dan [4] rumah pengolahan
storage program together with Community Facilitators of SHBC. The dan penyimpanan air bersama dengan Fasilitator Masyarakat dari
former, the program will commence once construction of water SHBC. Yang pertama, program ini akan dimulai setelah pertama kali
supply and laterines has been initiated at school. The school health pembangunan pengadaan air bersih dan jamban yang sudah dimulai di
program where teachers and primary school students will be trained sekolah-sekolah. Program kesehatan sekolah di mana guru dan siswa
in SHBC and encouraged to implement a wide variety of activities. sekolah dasar akan dilatih di SHBC dan didorong untuk melakukan
Second, hygiene promotion at religious facilities will cover training berbagai kegiatan. Kedua, promosi kebersihan di fasilitas religius akan
about SHBC to religious leaders who will be encouraged to apply this mencakup pelatihan para pemimpin agama SHBC akan didorong untuk
information, as they wish, to their weekly sermons and in discussions menerapkan informasi ini, sesuai dengan keinginan mereka, khotbah-
and counseling in their communities. Third, the community health khotbah mingguan mereka dan dalam diskusi dan penyuluhan di
program encompasses a wide range of possible campaigns and komunitas mereka. Ketiga, program kesehatan masyarakat mencakup
activities focusing on the community as a whole, and specific target berbagai kegiatan promosi dan fokus pada masyarakat secara
groups within the communities in particular. This sub-components keseluruhan, dan kelompok sasaran tertentu dalam masyarakat pada
will cover social marketing/media campaigns; a soap campaign; khususnya. Sub-komponen ini akan mencakup pemasaran sosial /
improving knowledge and practices of mothers with infants and media kampanye; kampanye sabun; meningkatkan pengetahuan dan
toddlers; particpatory training for patty food and drink vendors; and praktek ibu dengan bayi dan balita; pelatihan bagi penjual makanan
environmental hygiene. The latter, the home water teartment and dan minuman, dan lingkungan yang sehat. Yang terakhir, program
storage program will include a drinking water treatment and pengolahan dan penyimpanan air akan mencakup pengolahan air
disinfection program, and a “use a safe jerrigen” campaign for minum dan program disinfeksi, dan kampanye "menggunakan jerrigen
appropriate drinking water storage at household level. aman" untuk penyimpanan air minum tepat pada tingkat rumah
tangga.
(ii) Adopt and implement Community-Led Total Sanitation (CLTS)
approach to trigger immediate action with regard to safe excreta (ii) Mengadopsi dan menerapkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis
management/elimination of Open defecation; starting with CLTS and Masyarakat/Community-Led Total Sanitation (CLTS) untuk memicu
moving on to the promotion of hand washing; followed by other tindakan langsung berkenaan dengan pengelolaan / pembuangan
locally relevant environmental sanitation issues regarding water buang air besar di tempat terbuka, dimulai dengan CLTS dan pindah ke
Teams of facilitators, consisting of 1 senior facilitator, and 2 field Tim fasilitator, yang terdiri dari 1 senior fasilitator 1 dan 2 fasilitator
facilitators, will be recruited, trained and deployed by the respective lapangan, akan direkrut, dilatih dan disebarkan oleh masing-masing
District Support Team (DST) consultants, for every 3-5 target konsultan DST, untuk setiap 3-5 desa sasaran / CFT / tahun. Fasilitator,
villages/CFT/year. Facilitators, as the primary interface of the Project with sebagai pemeran utama proyek dengan masyarakat, akan: (i) melakukan
the community, will: (i) conduct project socialization, (ii) assist in sosialisasi proyek, (ii) membantu dalam penilaian cepat partisipasif
community participatory rapid appraisal of hygiene, sanitation, and water masyarakat tentang kebersihan, sanitasi, masalah-masalah yang
problems and solutions, (iii) assist in Community Implementation Team berhubungan dengan air dan solusinya, (iii) membantu pembentukan (CIT),
(CIT) formation, (iv) assist communities and CIT prepare the Community (iv) membantu masyarakat dan CIT dalam mempersiapkan pengadaan air
Water Supply, Hygiene and Sanitation Action Plan (CAP), (v) monitor minum bagi masyarakat, kebersihan dan Sanitation Action Plan (CAP), (v)
implementation progress, reporting monthly in the Project Performance memonitor kemajuan pelaksanaan, memberikan laporan bulanan Project
Monitoring System (PPMS), for each of their assigned villages. Performance Monitoring System (PPMS), untuk setiap penugasan di desa.
Facilitators will have three specializations: (i) water supply and sanitation Fasilitator akan memiliki tiga spesialisasi: (i) enjinering penyediaan air dan
engineering, (ii) health and hygiene promotion, and (iii) community sanitasi, (ii) promosi kesehatan dan kebersihan, dan (iii) mobilisasi
mobilization. Facilitators will be under the direction and supervision of masyarakat. Fasilitator akan berada di bawah arahan dan pengawasan
the senior coordinating facilitator, who in turn is directly responsible to seorang fasilitator senior, yang secara langsung bertanggung jawab kepada
the district coordinator assigned by the DST. coordinator kabupaten yang ditugaskan oleh DST.
Facilitate and assist the local communities to establish the CIT Memfasilitasi dan membantu masyarakat lokal untuk membangun
according to project criteria, as a vehicle to plan and carry out the TKM sesuai dengan kriteria proyek, sebagai kendaraan untuk
development of their Community Action Plan. merencanakan dan melaksanakan pengembangan Rencana Aksi
Komunitas mereka.
Participate in MPA/PHAST sessions, involving groups of women Berpartisipasi dalam sesi MPA / PHAST, melibatkan kelompok-
and men in the community, taking special care to insure full kelompok perempuan dan laki-laki dalam masyarakat, dengan
participation of the poorest sectors of the community, and any penanganan khusus untuk menjamin partisipasi penuh dari sektor
disadvantaged and less vocal groups. masyarakat paling miskin, dan masyarakat kurang beruntung dan
Work together with the other two CFT members to help the kurang berpengaruh.
communities develop the institutional framework, capacity and Bekerja sama dengan dua anggota CFT lain untuk membantu
capability to successfully complete the CAP and effectively implement masyarakat mengembangkan kerangka kerja kelembagaan, kapasitas
the WSS system planning and construction, as well as the community dan kemampuan untuk berhasil menyelesaikan CAP dan secara efektif
and school health programs. menerapkan perencanaan dan konstruksi sistem SAB/S, serta
Ensure that the concerns of all stakeholders as well as those program-program kesehatan masyarakat dan sekolah.
disengaged or fringe groups are represented in the development, Memastikan bahwa perhatian semua pihak maupun yang tidak
public review and finalization of the Community Action Plan. Provide terlibat akan terwakilkan dalam pembangunan, tinjauan umum dan
appropriate support and guidance to CITs to develop the CAPs. finalisasi Rencana Aksi Masyarakat. Memberikan dukungan dan
Use participatory techniques to raise the knowledge and bimbingan yang sesuai kepada TKM untuk mengembangkan CAP.
understanding about community development, the necessity of co-
financing project activities, and the mobilization of community cash Menggunakan teknik-teknik partisipatif untuk meningkatkan
and local materials in the community. Regularly remind the pengetahuan dan pemahaman pengembangan masyarakat, kebutuhan
communities that funds will not be released and construction cannot pembiayaan bersama kegiatan proyek, dan mobilisasi masyarakat
start until the agreed upon mobilization of community resources is untuk uang tunai dan material lokal di masyarakat. Secara teratur
complete, and then only if the CITs continue to work with equitable mengingatkan masyarakat bahwa dana tidak akan dikeluarkan dan
representation of both men and women, and poor and non-poor. pembangunan tidak bisa dimulai sampai adanya persetujuan mobilisasi
sumber daya masyarakat, dan kemudian hanya jika TKM terus bekerja
The community facilitators for health and hygiene (CF/Health) are Fasilitator masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan (CF / kesehatan)
responsible for promoting health and hygiene, as well as sanitation in the bertanggung jawab untuk mempromosikan kesehatan dan kebersihan, dan
community and schools, and for coordinating critical inputs to improve sanitasi di masyarakat dan sekolah, dan untuk mengkoordinasikan masukan
sanitation and hygiene behavior. A very important focus of this work is kritis untuk meningkatkan perilaku sanitasi dan kebersihan. Fokus yang
coordinating resources and inputs for hygiene and sanitation sangat penting pekerjaan ini untuk mengkoordinasikan sumber daya dan
promotion/campaigns, training, and monitoring. They will promote, masukan untuk kebersihan dan sanitasi kampanye promosi, pelatihan, dan
oversee and support community level health and sanitation activities, pemantauan. Mereka akan mempromosikan, memonitor dan mendukung
including the school health program. The CF/Health will work in close kesehatan di tingkat masyarakat dan kegiatan sanitasi, termasuk program-
collaboration with the local health center staff, especially the sanitation program kesehatan sekolah. CF / kesehatan akan bekerja dalam kerjasama
worker and village midwife, the local schoolteachers, local women’s erat dengan staf pusat kesehatan setempat, terutama para pekerja sanitasi
groups who will be trained to conduct hygiene and sanitation promotional dan bidan desa, guru sekolah setempat, kelompok-kelompok perempuan
campaigns in their villages, and the Community Implementation Team lokal akan dilatih untuk melakukan promosi kebersihan dan sanitasi
(CIT). The specific activities of the CFs/Health include: kampanye di desa mereka, dan Tim Kerja Masyarakat (TKM ). Kegiatan
khusus SRA / Kesehatan termasuk :
Facilitate and assist the local communities, especially the Memfasilitasi dan membantu masyarakat lokal, khususnya Tim
Community Implementation Team, and the CIT’s sub-committee which Kerja Masyarakat (TKM), dan sub-komite TKM yang berfokus pada
focuses on health, hygiene and sanitation behavioral change, to plan, kesehatan, kebersihan dan perubahan perilaku bersih, untuk
implement and monitor a program to improve health and sanitation in merencanakan, melaksanakan dan memantau program untuk
the community. meningkatkan kesehatan dan sanitasi di masyarakat.
Melaksanakan lokakarya dan pelatihan PHAST dengan kelompok-
Conduct PHAST training workshops and sessions with groups of kelompok perempuan (dan laki-laki dan pemuda) dalam proyek-
women (and men and youth) in project communities, in collaboration proyek kemasyarakatan, bekerjasama dengan guru-guru sekolah
with locally resident school teachers, health workers, sanitation setempat, petugas kesehatan, pekerja sanitasi, bidan desa, dan lain-lain
workers, village midwives, and others who are identified as local yang telah diidentifikasi sebagai sumber daya SHBC setempat oleh
resources for SHBC by the community. masyarakat.
Facilitate the process of assessment, analysis and action planning Memfasilitasi proses penilaian, analisis dan perencanaan tindakan
by community groups through the PHAST steps, leading to the oleh kelompok masyarakat melalui langkah-langkah PHAST, memimpin
preparation of a CAP. Work with the sub-committee and affiliated persiapan ke CAP. Bekerja dengan sub-komite dan berafiliasi dengan
women leaders to implement that plan. pemimpin perempuan untuk melaksanakan rencana tersebut.
Ensure that the concerns of all stakeholders as well as those Memastikan bahwa perhatian semua pihak dan pelepasan orang
disengaged or fringe groups are represented in the development, atau kelompok pinggiran terwakili dalam pembangunan, tinjauan
public review and finalization of the Community Action Plan. Provide umum dan finalisasi Rencana Aksi Masyarakat (CAP). Memberikan
appropriate support and guidance to the CIT to develop their CAP. dukungan dan bimbingan yang sesuai dengan TKM untuk
Assure that activities proposed as part of the CAP to support mengembangkan CAP.
health, hygiene, and sanitation meet the selection criteria and are Memastikan bahwa kegiatan yang diusulkan sebagai bagian dari
aimed at reducing the incidence of water borne disease. Review all CAP untuk mendukung kesehatan, kebersihan, dan sanitasi yang
All written reports will be in English and Bahasa Indonesia. Paragraphs Semua laporan dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Tiap paragraph
are to be numbered for ease of reference. diberi nomor untuk tiap referensi.
Inception report to be submitted within 3 weeks after the mobilization. Laporan permulaan diserahkan 3 minggu setelah mobilisasi. akan menjadi
The inception report to be subject to discussion with the CPMU, Provincial bahan diskusi dengan CPMU, Sekretariat Proyek Propinsi dan DPMU untuk
Project Secretariat and DPMU to establish an agreed work program. mengembangkan program kerja yang telah disetujui.
Final Report to be submitted at the at least after 2 weeks the completion of Laporan final diserahkan paling lama 2 minggu setelah periode pelayanan
services period. The final report will review project implementation selesai. Laporan final akan meninjau pelaksanaan proyek secara umum,
generally, target achievements, lesson learned on critical issues and target yang dicapai, pelajaran yang didapat tentang isu-isu kritis dan
provide recommendation related to the technical aspects of the project. menyediakan rekomendasi yang berkaitan dengan aspek teknis proyek.
All consolidated RST report standard, including monthly, quartely and Semua konsolidasi standar laporan RST, termasuk laporan bulanan, empat
annually, should be supported and completed by currently PPMS and IMIS bulanan dan tahunan harus didukung dan diselesaikan dengan data PPMS
data and to be submitted to CST and CPMU within 10 days after the next dan data IMIS dan diserahkan ke CST dan CPMU dalam waktu 10 hari
month. setelah bulan berikutnya.
Standardized monthly reports in executive summary format will be Laporan bulanan terstandarisasi dalam bentuk ringkasan eksekutif akan
submitted to the Provincial Project Secretariat/Pejabat Pembuat diserahkan kepada Sekretariat Proyek Propinsi / Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) within 10 days after end of the reporting month Komitmen (PPK) dalam waktu 10 hari setelah akhir bulan pelaporan
(monthly reports are not required for the month of quarterly reports). The (laporan bulanan tidak diharuskan untuk laporan bulan kuartalan). Laporan
reports are to describe the administrative/financial status, progress of itu untuk menjelaskan status administrasi / keuangan, kemajuan pekerjaan
technical work to date, work planning for the next month(s), and any teknis sampai saat ini, pekerjaan yang direncanakan untuk bulan
issues requiring discussion/resolution. Distribution of the reports: 2 hard berikutnya, dan setiap masalah yang membutuhkan diskusi / resolusi.
copies to the CPMU and electronic copy, and 5 hard copies to the Distribusi laporan: 2 hardcopy untuk CPMU dan salinan elektroniknya, dan
provincial coordinating committee/Provincial Project Secretariat 5 hard copy untuk komite koordinasi propinsi / Provinsi Sekretariat Proyek
(PPS)/PPK. (PPS) / PPK.
Laporan kuartalan yang sudah distandarisasi akan diserahkan dalam waktu
Standardized quarterly reports will be submitted within 10 days after end 10 hari setelah akhir kuartal pelaporan. Laporan itu menjelaskan kemajuan
of the reporting quarter. The reports are to describe the implementation pelaksanaan selama satu kuartal, kegiatan-kegiatan menonjol yang harus
progress during the quarter, outstanding activities to be completed within diselesaikan sesuai periode waktu, masalah-masalah yang muncul dan
the timeframe, problems encountered and resolution proposed, and resolusi yang diajukan, dan status administrasi/keuangan. Distribusi
administrative/financial status. Distribution of the reports: 2 hard copies laporan: 2 hardcopy untuk CPMU dan salinan elektroniknya dan 5 hard copy
to the CPMU plus electronic copy, and 5 hard copies to the provincial untuk komite koordinasi propinsi / Sekretariat Proyek Propinsi / PPK.
coordinating committee/ Provincial Project Secretariat/PPK. Kontribusi laporan anual dan laporan draf akhir seperti yang diminta/
Contribution to annual reports and the draft final report as required/ diarahkan oleh CST.
directed by the CST.
Standardized monthly reports in executive summary format will be Laporan bulanan yang terstandarisasi dalam bentuk ringkasan eksekutif
submitted to the PST within 6 days after end of the reporting month akan diserahkan ke PST dalam jangka waktu 6 hari setelah akhir bulan
(monthly reports are not required for the month of quarterly reports). The pelaporan (laporan bulanan tidak diharuskan untuk laporan kuartalan
reports are to describe the administrative/financial status, progress of bulan). Laporan itu untuk menjelaskan status administrasi / status
technical work to date, work planning for the next month(s), and any keuangan, kemajuan pekerjaan teknis sampai saat ini, pekerjaan yang
issues requiring discussion/resolution. Distribution of the reports: 2 hard direncanakan untuk bulan berikutnya, dan setiap masalah yang
copies to the PST/PPS and electronic copy, and 5 hard copies to the DPMU. membutuhkan diskusi / resolusi. Distribusi laporan: 2 hard copy ke PST /
PPS dan salinan elektroniknya, dan 5 hard copy ke DPMU.
Standardized quarterly reports will be submitted within 6 days after end Laporan kuartalan yang terstandarisasi akan diserahkan dalam jangka
of the reporting quarter. The reports are to describe the implementation waktu 6 hari setelah akhir triwulan pelaporan. Laporan itu untuk
progress during the quarter, outstanding activities to be completed within menggambarkan kemajuan pelaksanaan selama kuartal, kegiatan yang
the timeframe, problems encountered and resolution proposed, and menonjol yang harus diselesaikan dalam periode waktu, masalah yang
administrative/financial status. Distribution of the reports: 2 hard copies dihadapi dan resolusi yang diusulkan, dan status administrasi / status
to the PST/PPS and electronic copy, and 5 hard copies to the DPMU. keuangan. Distribusi laporan: 2 hard copy ke PST / PPS dan salinan
elektroniknya dan 5 hard copy ke DPMU.
Contribution to annual reports and the draft final report as required/
directed by the CST/PST. Kontribusi untuk laporan tahunan dan laporan draf final seperti yang
diminta / diarahkan oleh CST /PST.
3. Community Facilitator Teams 3. Tim Fasilitator Masyarakat (CFT)
Standardized monthly reports in executive summary format will be Laporan bulanan yang terstandarisasi dalam bentuk ringkasan eksekutif
submitted to the DST (2 hard copies and electronic copy) within 3 days akan diserahkan kepada DST (2 hard copy dan salinan elektronik) dalam
after end of the reporting month (monthly reports are not required for the waktu 3 hari setelah akhir bulan pelaporan (laporan bulanan tidak
month of quarterly reports). The reports are to describe the progress of diharuskan untuk laporan kuartalan bulan). Laporan itu untuk
technical work to date, work planning for the next month(s), and any menggambarkan kemajuan pekerjaan teknis sampai saat ini, pekerjaan yang
issues requiring discussion/resolution. direncanakan untuk bulan berikutnya, dan setiap masalah yang
membutuhkan diskusi / resolusi.
Standardized quarterly reports will be submitted to the DST (2 hard
copies and electronic copy) within 3 days after end of the reporting Laporan kuartalan yang terstandarisasi akan diserahkan kepada DST (2
quarter. The reports are to describe the implementation progress during hard copy dan salinan elektroniknya) dalam waktu 3 hari setelah akhir
the quarter, outstanding activities to be completed within the timeframe, triwulan pelaporan. Laporan itu untuk menggambarkan kemajuan
and problems encountered and resolution proposed. pelaksanaan selama kuartal, kegiatan yang menonjol yang harus
diselesaikan dalam periode waktu, dan masalah yang dihadapi dan resolusi
yang diusulkan.
All project data generated in the process of undertaking this assignment is Semua data proyek yang dihasilkan dari proses pelaksanaan penugasan ini
the property of the Government of Indonesia, and the RST consultants are adalah milik Pemerintah Indonesia, dan konsultan-konsultan RST
responsible for the proper and accurate preparation, utilization, bertanggung jawab untuk persiapan akurat yang diperlukan, peralatan,
maintenance and storage in the project MIS data base. pemeliharaan dan penyimpanan dalam penyimpan data MIS proyek.
Data, Services and Facilities to be provided to the Consultant. Data, Pelayanan dan fasilitas yang disediakan bagi konsultan
The respective local governments will provide appropriate office space for Pemerintah daerah akan menyediakan ruangan kantor yang diperlukan
the PST and DST consultants (air-conditioned if possible), including desks untuk konsultan PST dan DST (jika memungkinkan ber-AC). termasuk meja
and chairs, a meeting table, shelves/cabinets, and partitioning. The dan kursi, meja rapat, lemari/cabinet, dan partisi. Pemerintah propinsi akan
provincial governments will provide at least two dedicated external menyediakan setidaknya dua telepon yang dapat keluar utuk kantor proyek.
telephone lines for the project office, and the district governments will Biaya listrik untuk proyek akan dibayar oleh pemerintah daerah.
provide at least one dedicated external telephone line for the project
offices. The cost of electricity for the project office will be borne by the
local governments.
To the extent possible, project launching and orientation workshops will Jika memungkinkan, launching proyek dan lokakarya orientasi akan
be conducted in venues provided by participating provincial and district diadakan di tempat yang disediakan oleh propinsi yang berpartisipasi dan
governments. pemerintah kabupaten.
The local governments will provide all existing reports, documents, data, Pemerintah daerah akan menyediakan semua laporan yang ada,
maps, etc, relating to the Project in their areas of jurisdiction. dokumentasi, data, peta, dll, yang berhubungan dengan proyek di wilayah
yuridiksi mereka.