Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 45

TERMS OF REFERENCE FOR

REGIONAL SUPPORT TEAM (RST) - COMMUNITY WATER SERVICES AND HEALTH PROJECT (CWSHP)

ENGLISH BAHASA INDONESIA


A. Introduction I. Pengenalan

The consultant team will consist of the following 3-person entities: Tim Konsultan akan terdiri dari 3-orang kesatuan: Provincial Support Team
provincial support team (PST); district support teams (DST), one for each (PST); District Support Team (DST), satu untuk setiap kabupaten, dan
district; and community facilitator teams (CFT), four teams for each Community Facilitator Team (CFT), empat tim untuk setiap kabupaten. Tim
district. The consultant teams will consist of qualified, experienced Konsultan akan terdiri dari konsultan berpengalaman yang berkualifikasi
consultants in the areas of water and sanitation engineering, community baik dalam bidang teknik air dan sanitasi, pengembangan dan mobilisasi
development and mobilization, sanitation and hygiene behavioral change masyarakat perubahan perilaku bersih dan sanitasi (SHBC), penguatan
(SHBC), institutional capacity strengthening, administration, financial kapasitas kelembagaan, administrasi, pengelolaan keuangan, pelatihan, dan
management, training, and monitoring and evaluation. On each team of monitoring dan evaluasi. Dalam setiap tim konsultan, satu orang akan
consultants, one will be designated as the team coordinator/leader. That ditunjuk sebagai koordinator tim / pemimpin tim. Orang tersebut, sebagai
person, in addition to his/her respective technical tasks, will coordinate tambahan tugas teknisnya, akan mengkoordinasikan kegiatan anggota tim
the activities of the other team members, including coordination, support lainnya, termasuk koordinasi, dukungan dan pengawasan fasilitator
and supervision of community facilitators, facilitating partnerships masyarakat, memfasilitasi kemitraan antara desa, tim implementasi
between villages, community implementation teams (CITs) and local masyarakat / Community Implementation Team (CIT) dan badan-badan
government agencies, subproject quality control, and progress and pemerintah daerah, kontrol kualitas sub-proyek, dan laporan kemajuan dan
financial reporting. keuangan.

B. Objectives A. Tujuan

The RSTs will be supervised by and report to the Central Support RST akan diawasi oleh dan melapor ke Tim Pendukung Pusat / Central
Team (CST) in the CPMU, and work closely with provincial secretariat, Support Team (CST) di CPMU, dan bekerja sama dengan sekretariat
provincial coordination team (TKP), District Project Management Units provinsi, tim koordinasi provinsi (TKP), District Project Management Unit
(DPMUs), district coordinating team (TKK), sub-district coordinaion team (DPMU), district coordination team (TKK ), sub-distrik coordination team
(TKKc) and the communities. The RSTs will be responsible for assisting (TKKc) dan masyarakat. RST akan bertanggung jawab untuk membantu
with project management and providing technical support at local level in manajemen proyek dan memberikan dukungan teknis pada tingkat daerah
implementing all project components: (i) District and Sub-District dalam melaksanakan semua komponen proyek: (i) Penguatan Kapasitas
Capacity Building, (ii) Community Empowerment, (iii) Community-based Kabupaten dan Kecamatan, (ii) Pemberdayaan Masyarakat, (iii) Fasilitas
Water Supply and Sanitation Facilities, and (iv) Sanitation and Hygiene Sanitasi dan Penyediaan Air Minum berbasis masyarakat, dan (iv)
Behavioral Change, and assisting the communities in the planning, Perubahan Perilaku Bersih dan Sanitasi, dan membantu masyarakat dalam
implementation, and monitoring of their Community Action Plans (CAP). perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Community Action Plan (CAP)
mereka.
The procurement of the RSTs will be in accordance with ADB’s Guidelines

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 1 of 45


on the Use of Consultants by Asian Development Bank and Its Borrowers and Pengadaan RST akan disesuaikan dengan Pedoman Penggunaan Konsultan
using the quality and cost-based selection (QCBS) process, with oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) dan para Peminjamnya dan
participation of provincial governments in the selection process. menggunakan proses seleksi berdasarkan kualitas dan biaya (QCBS),
dengan partisipasi dari pemerintah tingkat Propinsi dalam proses
seleksi.
The RSTs will be contracted for period of 19,2 months. Periodic
performance evaluations will be conducted by the Provincial Project
Secretariat and report to CPMU; consultant outputs will be monitored, and RST akan dikontrak untuk jangka waktu 19,2 bulan. Evaluasi kinerja secara
poor performance will result in individual staff replacement or contract berkala akan dilakukan oleh Sekretariat Proyek Provinsi dan melaporkan ke
termination. Interested bidders are encouraged to form consortia of CPMU; output konsultan akan dipantau, dan kinerja yang buruk akan
private companies and NGOs (especially those with rural water supply mengakibatkan penggantian staf individu atau pemutusan kontrak. Penawar
and sanitation sectoral development experience); DSTs in particular yang tertarik akan didorong untuk membentuk sebuah konsorsium
should be associated with a local NGO. perusahaan-perusahaan swasta dan LSM (terutama yang memiliki
pengalaman dalam pengembangan sektor sanitasi dan persediaan air
Based at the provincial level, the three-persons PST will consist of pedesaan); DST harus terkait secara khusus dengan LSM lokal.
specialists in: a) administration, finance and monitoring; b) water and
sanitation engineering; and c) institutional capacity assessment and Berdasarkan tingkat provinsi, tiga orang PST akan terdiri dari para spesialis
training. The primary purpose of the PST is to provide technical support to dalam: a) administrasi, keuangan dan pemantauan; b) tehnik air dan
the district and community level consultants through DST and CFTs. The sanitasi; dan c) penilaian kapasitas kelembagaan dan pelatihan. Tujuan
PST is not intended to either manage or supervise the activities of the utama dari PST adalah untuk memberikan dukungan teknis kepada
lower-level consultants. They are based at the provincial level primarily konsultan tingkat kabupaten dan masyarakat, melalui DST dan CFT. PST
because they will provide technical assistance to multiple districts. tidak dimaksudkan untuk mengelola atau mengawasi kegiatan konsultan
tingkat yang lebih rendah. Mereka berbasis di tingkat provinsi, terutama
DSTs will provide this function at the district level, and support the karena mereka akan menyediakan bantuan teknis untuk beberapa
district project management units (DPMUs) and to the CFTs working kabupaten
directly with participating communities. The DST will consist of three
specialists in community mobilization, water sanitation engineering, and DST akan menyediakan fungsi ini di tingkat kabupaten, dan dukungan
SHBC. The most suitable of these three consultants will be designated the District Project Management Unit (DPMU) dan CFT bekerja secara langsung
DST coordinator. dengan masyarakat yang berpartisipasi. DST akan terdiri dari tiga spesialis
dalam mobilisasi masyarakat, teknik sanitasi air, dan SHBC. Yang paling
In addition to the three DST members, a process monitoring consultant cocok dari tiga konsultan akan ditunjuk koordinator DST.
(PMC) will also be based in the district office. To retain their
independence, the PMC in each district will be recruited under the Central Selain ketiga anggota DST, Process Monitoring Consultant (PMC) juga akan
Support Team (CST) contract and report directly to the CPMU. berbasis di kantor kabupaten. Untuk menjaga independensi, PMC di setiap
kabupaten akan direkrut di bawah kontrak Central Support Team (CST) dan
The community facilitator teams will be the main point of contact and laporan langsung ke CPMU.
interaction between the Project and participating communities. CFTs will
provide services specifically in the socialization and information Tim fasilitator masyarakat akan menjadi titik utama kontak dan interaksi
campaign, in community MPA and PHAST, CAP formulation, and to antara proyek, dan berpartisipasi dalam masyarakat. CFT akan
monitor and report on implementation progress.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 2 of 45


menyediakan layanan khusus dalam penyebaran dan informasi kampanye,
MPA dan PHAST di masyarakat, perumusan CAP, dan untuk memonitor dan
melaporkan kemajuan pelaksanaan.
Facilitators will be recruited by the provincial/ district government,
associations between local consulting firms and local NGOs, in
consultation with local government; they will advertise in local and Fasilitator akan direkrut oleh pemerintah propinsi / kabupaten, asosiasi
national newspapers, recruit from local universities, NGOs, and other perusahaan konsultan lokal dan LSM lokal, dalam konsultasi dengan
projects, conduct training and placement. It is anticipated that CFT pemerintah daerah, mereka akan mengiklankan di koran lokal dan nasional,
members will be recruited individually and/or drawn from local non- yang direkrut dari universitas lokal, LSM, dan proyek lainnya, melakukan
government organizations (NGOs). Facilitators should be local (from the pelatihan dan penempatan. Hal ini diantisipasi bahwa anggota CFT akan
district/sub-districts), possess relevant local language skills, and must be direkrut secara individual dan / atau diambil dari organisasi lokal non-
willing to reside at the sub-district or village level. They should have pemerintah (LSM). Fasilitator harus lokal (dari kabupaten / kecamatan),
university degrees (S1) in civil engineering, (rural) sociology, or public memiliki kemampuan berbahasa lokal yang relevan, dan harus bersedia
health, with some minimum experience in community development from untuk tinggal di tingkat kecamatan atau desa. Mereka harus memiliki gelar
universities or with local NGOs. Women will be encouraged to apply, in sarjana (S1) teknik sipil, sosiologi (pedesaan), atau kesehatan masyarakat,
particular for hygiene promotion since this will involve programs with dengan pengalaman minimal dalam pengembangan masyarakat dari
primary school children and mothers of infants and young children. universitas atau LSM lokal. Para perempuan akan didorong untuk
diutamakan, terutama untuk promosi kebersihan karena akan melibatkan
Given the importance of the facilitators to the overall success of the program-program dengan anak-anak sekolah dasar dan ibu-bayi dan anak-
Project, an initial three-month training course will be given to potential anak.
candidates before they are selected, to be followed by refresher courses
given from periodically, to meet specific needs that will be identified as Mengingat pentingnya fasilitator untuk keberhasilan keseluruhan proyek,
the project progresses. The refresher training may also be used to train tiga bulan pelatihan akan diberikan kepada calon potensial sebelum mereka
additional facilitators to deal with unforeseen demand, as well as to dipilih, yang harus diikuti oleh sebuah kursus penyegaran secara teratur,
address facilitator attrition that may occur over the project untuk memenuhi kebutuhan spesifik yang akan diidentifikasi sebagai
implementation period. perkembangan proyek. Para pelatih penyegaran juga dapat digunakan
untuk melatih fasilitator tambahan untuk berurusan dengan permintaan tak
terduga, serta sebagai fasilitator untuk mengatasi erosi yang mungkin
The training will be given by the professional training service providers, terjadi selama pelaksanaan proyek.
contracted by the Project. During the training, candidates will be assessed
by trainers, and selected according to their ability to fulfill the demanding Pelatihan akan diberikan oleh penyedia jasa pelatihan profesional, yang
requirements of being the project point-person in each project dikontrak oleh Proyek. Selama pelatihan, calon akan dinilai oleh pelatih, dan
community. dipilih sesuai kemampuan mereka untuk memenuhi persyaratan menjadi
orang yang ditunjuk dalam setiap proyek masyarakat
The objectives of the training are to:
 improve social, management and technical knowledge and skills of Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk:
facilitator candidates, to ensure that they have the necessary skills,
 meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis sosial dan
capabilities, management and inter-personal tools to successfully
manajemen calon fasilitator, untuk memastikan bahwa mereka
carry out a community-managed project;
memiliki keterampilan yang diperlukan, dan alat inter-personal
 provide all candidates with a basic understanding of water supply and

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 3 of 45


sanitation technical and environmental matters, and community- untuk berhasil melaksanakan proyek-proyek yang dikelola oleh
driven, participatory management and sanitation and hygiene issues masyarakat;
that are important to project success;  menyediakan semua kandidat dengan pemahaman dasar
 assist candidates to better understand and more readily facilitate penyediaan air bersih dan teknis sanitasi dan isu-isu lingkungan,
community activities, using the MPA/PHAST methodology; and dan berbasis masyarakat, manajemen partisipatif dan masalah
sanitasi dan kebersihan yang penting bagi keberhasilan proyek;
 develop within all candidates the technical understanding and  membantu para kandidat untuk lebih memahami dan lebih siap
training skills required to successfully assist communities in practical untuk memfasilitasi kegiatan masyarakat, dengan menggunakan
skills needed to design and build high quality water and sanitation metode MPA / PHAST; dan
facilities, successfully integrating these efforts with improvement in  mengembangkan pemahaman semua kandidat tentang
sanitation and hygiene behavior to reduce disease transmission and keterampilan teknis dan pelatihan yang dibutuhkan untuk berhasil
improve health. membantu orang dalam keterampilan praktis yang diperlukan
untuk merancang dan membangun kualitas air yang baik dan
fasilitas sanitasi, mengintegrasi upaya-upaya ini dengan perbaikan
Facilitators successfully completing training will be assigned in the teams sanitasi dan kebersihan dalam perilaku untuk mengurangi
consist of 1 community mobilization facilitator, 1 water supply and penularan penyakit dan meningkatkan kesehatan.
sanitation engineer, and 1 sanitation and hygiene promotion community
facilitator. The latter that have Public Health or Environmental Helath Fasilitator yang berhasil menyelesaikan pelatihan akan ditugaskan ke tim
education bacground is preferred. One senior facilitator with higher yang terdiri dari 1 orang fasilitator mobilisasi masyarakat, 1 orang ahli
qualifications/ experience will be designated to lead the team. At least one penyediaan air bersih dan sanitasi, dan 1 orang fasilitator sanitasi dan
member of the CFT must be a woman. promosi kesehatan masyarakat. Yang terakhir adalah yang memiliki latar
belakang pendidikan Kesehatan Masyarakat atau pendidikan Lingkungan
lebih disukai. Satu fasilitator senior dengan kualifikasi yang lebih baik /
The teams may cover more or less batches of 3-5 villages/CFT/year, berpengalaman akan ditunjuk untuk memimpin tim. Setidaknya satu
according to the size, remoteness, and geographic spread of the villages. anggota CFT harus seorang wanita.
Facilitators will report directly to the DST, and will be paid a standardized
salary by DST (men and women will receive equal salary). Facilitators will Tim dapat mencakup kurang lebih 3-5 kelompok desa / CFT / tahun, sesuai
also receive transportation allowance, materials allowance, and insurance, dengan ukuran, keterpencilan, dan distribusi geografis desa. Fasilitator akan
among others. melaporkan langsung ke DST, dan akan dibayar oleh standar gaji DST (laki-
laki dan perempuan akan menerima gaji yang sama). Fasilitator juga akan
menerima antara lain tunjangan transportasi, uang saku, dan asuransi.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 4 of 45


Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 5 of 45
C. Scope of Works II. Cakupan Kerja

C.1. Provincial Support Team C.1 Tim Pendukung Tingkat Propinsi

The scope of work of consulting services for Provincial Support Team is: Lingkup pekerjaan konsultasi untuk Tim Dukungan Provinsi adalah:

 Provide technical support to the district and community level  Memberikan dukungan teknis kepada kabupaten dan konsultan
consultants through DST and CFT. Directly technical and management tingkat masyarakat melalui DST dan CFT. Dukungan teknis dan
support to DPMU will be conducted by CST, if required. manajemen yang dilakukan kepada DPMU akan dilakukan oleh CST, jika
 Interface on a regular basis with the provincial and district perlu.
governments (through Bappeda) by sharing information on the project  Menjadi penghubung secara teratur dengan pemerintah propinsi
approach and progress. Coordinate with provincial government staff dan kabupaten (melalui Bappeda) dengan berbagi informasi tentang
on issues related to community water services and health. pendekatan dan kemajuan proyek. Berkoordinasi dengan staf
pemerintah provinsi mengenai isu-isu publik yang berkaitan dengan
 Report to the provincial project secretariat on project pelayanan air bersih dan kesehatan.
management, implementation of policy strategies, monitoring and  Memberikan laporan ke sekretariat proyek provinsi dalam
evaluation, financial processes and general administration in the duty manajemen proyek, pelaksanaan kebijakan strategis, pemantauan dan
area, and provide all necessary assistance and support to provincial evaluasi, proses keuangan dan administrasi umum tugas-tugas di
project management and administrative staff. lapangan, dan menyediakan semua bantuan dan dukungan yang
 Collaboration with the CST Consultants, particulary with RWSS & diperlukan untuk manajemen proyek di provinsi dan staf administrasi.
WTE and WQM & T Specialists, in providing support to the relevant  Berkolaborasi dengan konsultan CST, khususnya dengan Spesialis
provincial and district technical agencies, and participating RWSS & WTE dan & WQM & T dalam memberikan dukungan kepada
communities in facility planning, design and construction, operation provinsi yang bersangkutan dan lembaga teknis kabupaten, dan
and maintenance, and research activities. partisipasi masyarakat dalam perencanaan, desain dan konstruksi,
 Conduct prior review for CAP over threshold in district operasi dan pemeliharaan, dan kegiatan penelitian.
cooperation with DPMU, DST and support Secretariat Agency (SE)  Melakukan prior review untuk RKM diatas ambang batas bekerjasama di
CWSHP Province submit the document prior review to CPMU will be daerah dengan DPMU, DST dan dukungan Sekretariat Proyek CWSHP
reviewed Propinsi menyampaikan dokumen hasil review ke CPMU untuk direview.
 Provide post review of on going CAP implementation for 10  Melaksanakan post review pada implementasi RKM yang sudah berjalan
percent in every district CWSHP and submit the report to CPMU and untuk 10 persen di dalam tiap-tiap kabupaten CWSHP dan
CST menyampaikan laporan itu ke CPMU dan CST
 Collaboration with the Institutional Strengthenning and  Kolaborasi dengan Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan /
Training/Capacity Building Coordinator (ICST/CB) and Organization Penguatan Kapasitas Koordinator (ICST / CB) dan Organisasi dan
and Human Resources Development (OHRD) Specialist of the CST CST Pengembangan Sumber Daya Manusia (OHRD) dari Spesialis CST CST
Consultant in preparing Capacity Building Need Assesment, Capacity konsultan dalam menyiapkan Penilaian Kebutuhan Penguatan Kapasitas,
Building Program and Strategy, and implementing Capacity Building Program Pengembangan Kapasitas dan Strategi, dan menerapkan
Action Plan (CBAP) consist of [1] AMPL/WSES Policy dissemination, Capacity Building Action Plan (CBAP) terdiri dari [1] Sosialisasi
[2] AMPL/ WSES Working Group Arrangement, [3] Policy Formulation Kebijakan AMPL / WSES, [2] Perumusan POKJA AMPL / WSES, [3]
and [4] Renstrada Arrangement and Endorsement Kebijakan Penyusunan dan [4] Pengaturan dan Pengesahan

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 6 of 45


RENSTRADA.
 Assist with the development of initial intensive training course  Membantu pengembangan awal materi pelatihan dan kursus
materials and periodic refresher course materials for the CFTs, assist refresher CFT secara periodik, membantu dengan pelaksanaan pelatihan,
with the implementation of the training, and provide continuous dan memberikan dukungan teknis berkelanjutan kepada CFT selama
technical support to the CFTs during the implementation of the field pelaksanaan program di lapangan. Aspek kunci dari pelatihan ini adalah
program. Key aspects of this training will be the technique known as teknik yang dikenal sebagai Methodology for Participatory Assessment
Methodology for Participatory Assessment (MPA) - Participatory (MPA) –Participatory Hygiene and Sanitation Transformation (PHAST),
Hygiene and Sanitation Transformation (PHAST) 1, and methodologies dan metodologi untuk desa 'road show' dan lokakarya konsultatif
for village ‘road shows’ and community consultative workshops/ focus masyarakat / diskusi kelompok terfokus. Pedoman untuk penerapan
group discussions. Guidelines on the application of MPA/PHAST will be MPA / PHAST akan disiapkan dan diberikan kepada peserta pelatihan.
prepared and given to the trainees.

 Assist with project orientation and launching workshops at  Membantu orientasi proyek dan meluncurkan lokakarya di tingkat
national, provincial, district, sub-district and village levels in nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa, berkonsultasi dengan
consultation with the CPMU and DPMUs, ensuring the adequate CPMU dan DPMU, menjamin keterwakilan perempuan yang memadai,
representation of women, and prepare presentation and dissemination dan menyiapkan bahan presentasi dan penyebarluasan. Penekanan harus
materials. Emphasis should be given to ensuring that stakeholders are diberikan untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan
reminded of the project rationale, concept and approach, and diingatkan tentang rasio proyek, konsep dan pendekatan, dan benar-
thoroughly understand their roles and responsibilities, and those of benar mengerti peran dan tanggung jawab mereka, dan masyarakat yang
participating communities. berpartisipasi.

1
Jointly developed by WHO, UNDP, and the World Bank

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 7 of 45


C.2. District Support Teams C.2. Tim Pendukung Tingkat Kabupaten (DST)

The scope of work of consulting services for District Support Team is: Lingkup pekerjaan konsultasi untuk District Support Team adalah:
 Carry out the supervision, coordination, monitoring and technical  Melakukan pengawasan, koordinasi, monitoring dan dukungan
support of CFTs. teknis kepada CFT.
 Responsible to consolidate community subproject progress  Bertanggungjawab untuk mengkonsolidasikan laporan kemajuan
reports from CFTs into DPMU reporting, then submit this to the proyek dari CFT kepada DPMU untuk dicantumkan dalam
CST/CPMU for inclusion into the overall Project Performance keseluruhan Project Performance Monitoring System (PPMS)
Monitoring System (PPMS) as part of Project Performance sebagai bagian dari Project Performance Management System
Management System (PPMS) and also sustainability IMIS data (Phase 1, (PPMS) dan data IMIS kontinuitas (Tahap 1, 2, 3 dan 4).
2, 3 and 4).  Menggalakkan proyek melalui partisipasi dalam lokakarya
 Promote the Project through participation in sub-district kecamatan untuk masyarakat yang tertarik secara potensial (Proyek
workshops for potentially interested communities (project “road "road show").
shows”).  Melaksanakan pemantauan kemajuan sub-proyek dan mengawasi
pengunaan grant/hibah untuk fasilitas air bersih dan sanitasi.
 Carry out subproject progress monitoring and oversight of  Memfasilitasi kemitraan antara CIT, lembaga teknis pemerintah
community utilization of block grants for water and sanitation daerah, sektor swasta lokal, dan kelompok-kelompok LSM yang
facilities. berpotensi yang tertarik untuk memberikan pelayanan kepada
 Facilitate partnerships between CITs, local government technical Proyek.
agencies, local private sector, and NGO groups potentially interested in  Berhubungan / berkomunikasi / berkoordinasi dengan pemerintah
providing services to the Project. daerah dan DPMU.
 Membantu dan mendukung CST dan PST dalam mengembangkan
 Liaise/communicate/coordinate with the DPMUs and local program parsipatori masyarakat yang mampu dan logis. dan
government. menyiapkan materi dan panduan pendukung dalam bahasa
Indonesia dan bahasa-bahasa lain yang sesuai.
 Assist and support the CST and PST to develop a logical and  Membantu dengan perekrutan community facilitator team (CFT)
workable community empowerment participatory program, and sebagai bagian dari pengembangan RST, dengan mengingat
prepare supporting materials and guidelines in Indonesian and kebutuhan jender.
indigenous languages as appropriate.  Membantu pengembangan awal bahan-bahan kursus dan pelatihan
 Assist with the recruitment of the community facilitator teams intensif bahan-bahan untuk refresher berkala CFT, membantu
(CFT) as part of the development of the RSTs, keeping in mind gender dengan pelaksanaan pelatihan, dan memberikan dukungan teknis
requirements. berkelanjutan kepada CFT selama pelaksanaan program di
 Assist with the development of initial intensive training course lapangan. Aspek kunci dari pelatihan ini akan menjadi teknik yang
materials and periodic refresher course materials for the CFTs, assist dikenal dengan MPA dan PHAST, dan metodologi untuk 'road show'
with the implementation of the training, and provide continuous desa dan lokakarya konsultatif masyarakat / diskusi kelompok
technical support to the CFTs during the implementation of the field terfokus. Pedoman untuk penerapan MPA / PHAST akan disiapkan
program. Key aspects of this training will be the technique known as dan diberikan kepada orang-orang yang diberikan pelatihan.
Method for Participatory Assessment (MPA) and Participatory Hygiene
and Sanitation Transformation (PHAST)2, and methodologies for  Membantu orientasi proyek dan meluncurkan lokakarya di tingkat

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 8 of 45


village ‘road shows’ and community consultative workshops/ focus provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa di konsultasi dengan
group discussions. Guidelines on the application of MPA/PHAST will CPMU dan DPMU, menjamin keterwakilan perempuan yang
be prepared and given to the trainees. memadai, dan menyiapkan bahan presentasi dan penyebarluasan.
 Assist with project orientation and launching workshops at Penekanan harus diberikan untuk memastikan bahwa stakeholder
provincial, district, sub-district and village levels in consultation with sudah diingatkan tentang rasional proyek, konsep dan pendekatan,
the CPMU and DPMU, ensuring the adequate representation of women, dan benar-benar memahami peran dan tanggung jawab, dan mereka
and prepare presentation and dissemination materials. Emphasis yang berpartisipasi dalam masyarakat.
should be given to ensuring that stakeholders are reminded of the  Membantu dengan perencanaan dan pengembangan komunikasi
project rationale, concept and approach, and thoroughly understand proyek, informasi, dan penyebaran promosi / kampanye untuk
their roles and responsibilities, and those of participating communities. mempercepat perencanaan proyek (pra-konstruksi) dan
pelaksanaan (konstruksi) di desa-desa target. Mengembangkan
 Assist with the planning and development of a project pelatihan dan bantuan teknis untuk menguatkan kapasitas
communication, information, and promotion /socialization campaign masyarakat, dalam bahasa lokal dan menggunakan materi bahasa
to precede project planning (pre-construction) and implementation lokal jika diperlukan. Berbagai praktek dan program pelatihan
(construction) in target villages. Develop training and technical langsung-kerja akan diberikan kepada community implementation
assistance to strengthen the capacities of communities, in local team (CIT), berdasarkan kebutuhan mereka, termasuk tetapi tidak
languages and using local language materials where necessary. A terbatas, proposal persiapan, pengelolaan keuangan, perencanaan,
variety of practical and on-the-job training programs will be provided tindakan grup, pengawasan dan pelaporan, SHBC, dan perbaikan &
for community implementation teams (CIT), based on their needs, sistem perawatan (termasuk penggunaan regular, dan perawatan
including, but not limited to, preparation of proposals, financial WC dan septic tank).
management, group action planning, monitoring and reporting, SHBC,  Membantu desa / masyarakat dalam proses seleksi, berkonsultasi
and systems maintenance and repair (including regular use, care, and dengan CPMU, DPMU dan pemangku kepentingan lainnya yang
maintenance of latrines and septic tanks). terkait. Membantu masyarakat dalam membuat Expressions of
Interest (EOI) dan Letter of Intent (LOI), yang terakhir mencakup,
antara lain, kemampuan untuk memberikan kontribusi minimal
 Assist with the village/community selection process, in 20% dari total anggaran pembangunan (minimum 4% dalam
consultation with the CPMU, DPMU and other relevant stakeholders. bentuk tunai, minimum 16% dalam bentuk barang dan jasa), untuk
Assist communities with the drafting of community expressions of sepenuhnya bertanggung jawab untuk perawatan perawatan dan
interest (EOI) and letters of intent (LOI); the latter to include, amongst pengoperasian fasilitas sanitasi dan penyediaan air (O & M), dan
other items, willingness to contribute at least 20% of the overall untuk melakukan kegiatan SHBC.
construction budget (minimum 4% in cash, minimum 16% in kind), to  Membantu CFT dengan pembentukan Tim Kerja Masyarakat (TKM),
be fully responsible for water supply and sanitation facility operation dengan mengingat keseimbangan jender dan perwakilan adat.
and maintenance (O&M), and to conduct SHBC activities.  Membantu CFT dan masyarakat dengan Community Action Plan
(CAP), dalam konsultasi dengan CPMU dan DPMU.
 Membantu menyiapkan draf kontrak antara DPMU dan CIT untuk
 Assist CFTs with the formation of community implementation menyalurkan alokasi dana dalam tiga bagian dari desa. Batas
teams (CIT), keeping in mind adequate gender and indigenous maksimum yang diusulkan untuk setiap CAP adalah Rp 250 juta,
2
Jointly developed by WHO, UNDP, and the World Bank

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 9 of 45


representation. namun jumlah yang lebih tinggi mungkin akan diizinkan jika ada
 Assist CFTs and communities with the preparation of community pembenaran yang memadai.
action plans (CAPs), in consultation with the CPMU and DPMU.  Membantu CFT dan masyarakat untuk penyiapan laporan
 Assist with the drafting of contracts between the DPMU and CITs penyelesaian proyek melalui konsultasi dengan CPMU dan DPMU,
for the channeling of village block grants in three tranches. The dan pedoman pemantauan dan evaluasi partisipasi masyarakat.
proposed maximum limit for individual CAPs is Rp250 million;  Berkolaborasi dengan Spesialis Pelatihan dan Penguatan Kapasitas
however, higher amounts may be allowed if there is adequate (ICSTS) dari konsultan PST dalam mempersiapkan Capacity
justification. Building Need Assessment (Penilaian Kebutuhan Penguatan
Kapasitas), Capacity Building Program (Program Penguatan
 Assist CFTs and communities with the preparation of community Kapasitas) dan Strategi dan Perencanaan Rencana Aksi Penguatan
project completion reports in consultation with the CPMU and DPMU, Kapasitas (CBAP) yang terdiri dari dari [1] Sosialisasi Kebijakan
and guidelines for community participatory monitoring and evaluation. AMPL, [2] Pengaturan POKJA AMPL, [3] Penyusunan Kebijakan dan
 Collaboration with the Institutional Capacity Strengthenning and [4] Pengaturan dan Pengesahan RENSTRADA di tingkat kabupaten.
Training Specialist of the PST Consultant in preparing Capacity  Dukungan CFT dalam melakukan survei longitudinal dalam setiap
Building Need Assesment, Capacity Building Program and Strategy and enam bulan yang dimulai pada identifikasi desa untuk serahterima
implementing Capacity Building Action Plan (CBAP) consit of [1] proyek-proyek (SP4), termasuk insiden diare, penyakit yang
AMPL Policy dissemination, [2] AMPL Working Group Arrangement, ditularkan melalui air, akses terhadap air dan sanitasi, dan
[3] Policy Formulation and [4] Renstrada Arrangement and perubahan perilaku bersih dan sehat. Setelah menyerahkan proyek,
Endorsement at district level kegiatan-kegiatan ini akan dilanjutkan oleh sanitarian.

 Support CFT in conducting longitudinal survey in every six month


started on village identification up to project hand over (SP4),
including diarea incident, waterborne and water-related desease,
access to water and sanitation, and sanitation and hygiene behavioral
changes. After project hand over, this activities will be continued by
Sanitarian.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 10 of 45


C.3. Community Facilitator Teams C3. Tim Fasilitator Masyarakat

The scope of consulting services for Community Facilitator Teams is: Lingkup jasa konsultasi Tim Fasilitator Masyarakat adalah:

 Promote the Project through participation in sub-district  Mempromosikan proyek melalui partisipasi dalam lokakarya
workshops for potentially interested communities (project “road kecamatan untuk masyarakat yang tertarik dan berpotensial (proyek
shows”). Carry out project socialization and information campaigns in "road show"). Melaksanakan sosialisasi dan penyebaran informasi dan
participating villages. kampanye di desa-desa yang berpartisipasi.
 Membantu proses seleksi desa / masyarakat proses, dalam
 Assist with the village/community selection process, in konsultasi dengan DST dan DPMU dan pemangku kepentingan lainnya
consultation with the DST and DPMU and other relevant stakeholders. yang relevan. Membantu masyarakat membuat draft Community
Assist communities with the drafting of community expressions of Expression of Interest (EOI) dan Leter of Intent (LOI); surat penyerta,
interest (EOI) and letters of intent (LOI); the letter to include, amongst antara lain, kemauan untuk memberikan kontribusi minimal 20% dari
other items, willingness to contribute at least 20% of the overall total anggaran pembangunan (minimum 4% dalam bentuk tunai,
construction budget (minimum 4% in cash, minimum 16% in kind), to minimum 16% dalam bentuk barang dan jasa), untuk sepenuhnya
be fully responsible for water supply and sanitation facility operation bertanggung jawab untuk pengoperasian dan pemeliharaan suplai air
and maintenance (O&M), and to conduct SHBC activities. dan fasilitas sanitasi (O & M), dan untuk melakukan kegiatan SHBC.
 Membantu Masy. membentuk Tim Pelaksana Masyarakat (TKM),
 Assist CFTs with the formation of community implementation yang memberikan perwakilan memadai atas jender dan pribumi
teams (CIT), keeping in mind adequate gender and indigenous
representation.  Membantu TKM untuk memetakan masalah kemiskinan di daerah
pedesaan, masalah air, masalah sanitasi dan masalah kesehatan di desa-
 Assist the CITs to carry out village poverty, water, sanitation and desa yang berpartisipasi, termasuk Metodologi Participatory Appraisal
health problem mapping in participating villages, including the (MPA) dan Participatory Hygiene and Sanitation Transformation
Methodology of Participatory Appraisal (MPA) and Participatory (PHAST). PHAST akan terdiri dari enam langkah: (1) identifikasi masalah,
Hygiene and Sanitation Transformation (PHAST). PHAST will consist of (2) analisis masalah, (3) solusi perencanaan, (4) pemilihan opsi, (5)
six steps: (1) problem identification, (2) problem analysis, (3) planning perencanaan fasilitas baru dan perubahan perilaku, dan (6) perencanaan
for solutions, (4) selecting options, (5) planning for new facilities and dan pemantauan dan evaluasi partisipatif. Selama proses ini, fasilitator
behavior change, and (6) planning and doing participatory monitoring akan memastikan bahwa gender dan keseimbangan kesamaan
and evaluation. Throughout this process, the facilitator will insure that dipertahankan. Sebagai bagian dari langkah (4), menyajikan menu
gender and equity balance is maintained. As part of step (4), present a pilihan teknis untuk air dan fasilitas sanitasi, dan menjelaskan
menu of technical options for water and sanitation facilities, and keuntungan dan kerugian dari setiap opsi, dan terkait dengan biaya
describe the advantages and disadvantages of each option, and its konstruksi dan O&M. Teknologi harus sederhana dan tepat, memiliki
associated cost for construction and O&M. Technologies should be biaya modal terjangkau, dan dalam kemampuan masyarakat untuk
simple and appropriate, have affordable capital cost, and be within the manajemen O&M. Pilihan teknis utama untuk skema suplai air di bawah
community’s capability for O&M management. The main technical Proyek akan mencakup (i) sistem pipa gravitasi dari mata air, (ii) sistem
options for water supply schemes under the Project will include (i) pipa gravitasi dari mata air, dengan pompa booster (iii) memompa dari
gravity pipe systems from springs; (ii) gravity pipe systems from sungai, dengan pengerjaan pasir lambat dan klorinasi; (iv) sumur dalam
springs, with booster pumping; (iii) pumping from a river, with slow dan lubar bor dengan pompa dan pipa berdiri untuk umum; (v) lubang

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 11 of 45


sand treatment and chlorination; (iv) deep wells and boreholes with bor kedalaman medium dengan pompa kecil dan tangki penyimpan; (vi)
pumps and public standpipes; (v) medium-depth boreholes with small sumur gali, dengan atau tanpa pompa tangan; (vii) sumur pompa tangan
pumps and storage tanks; (vi) dug wells, with or without hand-pumps; (ramping lubang bor dangkal); (viii) unit pemanenan air hujan, dan (ix)
(vii) hand-pump wells (slim, shallow boreholes); (viii) rainwater unit pengolahan air sederhana. Pilihan utama untuk sanitasi akan
harvesting units; and (ix) simple water treatment units. The main mencakup (i) peningkatan lubang ventilasi (VIP) jamban; (ii) jamban
options for sanitation will include (i) ventilated improved pit (VIP) dengan pour-flush; dan (iii) jamban pour-flush dengan tangki septik.
latrines; (ii) pour-flush toilets; and (iii) pour-flush toilets with septic  Membantu masyarakat dengan persiapan Rencana Kerja
tanks. Masyarakat (CAP), dalam konsultasi dengan DST dan DPMU. CAP akan
memiliki komponen-komponen berikut:
 Assist communities with the preparation of community action
plans (CAPs), in consultation with the DST and DPMU. The CAP will 1. struktur organisasi - kepegawaian, uraian tugas, peran dan
have the following components: tanggung jawab
2. deskripsi teknis - detail engineering design (DED) dan perkiraan
1. organization structure – staffing, job descriptions, roles anggaran untuk air dan fasilitas pelayanan sanitasi dibangun;
and responsibilities;
2. technical description – detailed engineering design (DED) 3. kesepakatan mengenai jumlah dan jenis (tunai dan dalam bentuk)
and estimated budget for water and sanitation service facilities kontribusi masyarakat;
constructed; 4. program sanitasi dan kebersihan-rencana kegiatan perubahan
3. agreement on the amount and type (cash and in-kind) of perilaku;
community contributions; 5. pelatihan yang diperlukan untuk penguatan kapasitas, dan
4. sanitation and hygiene program – behavior change penjadwalan;
activities plan; 6. Rencana untuk biaya pengguna air (tarif), jika sesuai;
7. rencana untuk O & M dan kebutuhan perbaikan;
5. training required for capacity building, and an 8. menyiapkan rencana pengelolaan lingkungan, jika perlu;
accompanying schedule; 9. rencana evaluasi dan pemantauan partisipasif, dan
6. plan for water user fees (tariffs), if appropriate; 10. Hasil tes penilaian ekonomi.
7. plan for O&M and necessary repairs;
8. prepare an environmental management plan, if necessary;  Membantu menyiapkan draft kontrak (surat perjanjian penerimaan
9. plan for participatory monitoring and evaluation; and bantuan - SPPB) antara DPMU dan CIT untuk menentukan jumlah
10. results of economic assessment test. grant/hibah, proses distribusi alokasi dana dalam tiga bagian desa, dan
menyatakan hak-hak dan tanggung jawab DPMU dan CIT dalam
 Assist with the drafting of contracts (surat perjanjian penerimaan pendanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan proyek. Batas
bantuan – SPPB) between the DPMU and CITs specifying the amount of maksimum yang diusulkan untuk setiap CAP adalah Rp250 juta, namun
the grant, the process for the channeling of village block grants in three jumlah yang lebih tinggi mungkin akan diizinkan jika ada pembenaran
tranches, and stating the rights and responsibilities of the DPMU and yang memadai. CAP dan anggaran yang disetujui tersebut akan
the CIT in the funding, implementation, and reporting of the project dilampirkan pada kontrak.
activity. The proposed maximum limit for individual CAPs is Rp250
million; however, higher amounts may be allowed if there is adequate  Membantu dan memberikan nasihat kepada CIT dengan
justification. The approved CAP and budget will be attached to the pelaksanaan proyek yang disetujui, termasuk:

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 12 of 45


contract.  Organisasi masyarakat tenaga kerja untuk pelaksanaan proyek;
 Assist and advise the CITs with the actual implementation of the
approved subprojects, including:  Pengadaan barang dan material melalui penawaran yang terbuka
 The organization of the community labor force for project dari toko-toko lokal atau kota-kota di dekatnya, dengan pemahaman
implementation; penuh tentang kebutuhan untuk menjamin transparansi dalam semua
 Procurement of goods and materials through open bidding from kegiatan pengadaan untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat dan
local shops or nearby towns, with a full understanding of the need to kerja sama dari Proyek;
insure transparency in all procurement activities to maintain the trust  Penyediaan layanan apapun perlu melalui penawaran terbuka
of the community and the cooperation of the Project; untuk kontraktor lokal untuk membangun seluruh persediaan air dan
 Procurement of any needed services through open bidding for sistem sanitasi per DED (jika desain kompleks), atau untuk komponen
local contractors to construct the overall water supply and sanitation tertentu (misalnya, tangki penyimpanan atau pipa jembatan) jika
system as per DED (if it is a complex design), or for any specific masyarakat merasa mampu menangani sebagian besar pembangunan itu
components (e.g., a storage tank or pipe bridge) if the community feels sendiri;
capable of handling most of the construction themselves;  Fasilitas pembangunan yang aktual, dengan pemantauan dari
 The actual construction of the facilities, with ongoing monitoring masyarakat dan pengawasan oleh fasilitator dan DST;
by the community and supervision by the facilitator and the DST;  Pembayaran untuk semua material dan setiap kontraktor yang
 Payment for all materials and any needed contractors as per diperlukan sesuai kontrak tertulis, didanai oleh masyarakat sendiri
written contractual agreements, co-financed by the community’s own dalam bentuk tunai dan dalam Sumbanganbarang dan jasa;
cash and in-kind contributions;  Membantu TKM untuk mempersiapkan laporan rutin publik tentang
pengeluaran proyek kepada masyarakat/penerima manfaat dan DPMU
 Assist the CIT to prepare of regular public reports on project sebagai kemajuan proyek, dan semua kegiatan fisik dan keuangan kepada
expenses to community/beneficiaries and DPMU as the subproject masyarakat secara keseluruhan; tanggung jawab ini harus mencakup
progresses, and all physical and financial activities to the community as akses publik terhadap semua kontrak, rencana, anggaran dan keuangan,
a whole; this responsibility should include public access to all misalnya dengan menunjukkan buku rekening kepada desa-desa yang
contracts, plans, budgets and accounts, for example by showing the tertarik, atau mungkin lebih baik, dengan posting anggaran, rencana
account books to any interested villagers, or perhaps better, by posting kerja, anggaran kontrak, dll di tempat umum seperti papan desa;
budgets, work plans, contract budgets, etc. in a public place such as the  Mengirimkan permintaan pencairan dana dalam waktu yang tepat
village bulletin board; kepada DPMU untuk menyediakan angsuran berikutnya, untuk
memastikan pembayaran yang tepat waktu sehingga proyek dapat
 Submission of funds disbursement requests in a timely manner to dilanjutkan tanpa penundaan;
DPMU for subsequent grant installments, to ensure timely funds  Pelaksanaan kegiatan SHBC, dan pelatihan organisasi untuk guru-
disbursement so that project implementation can progress without guru tentang PHAST dan SHBC sekolah-sekolah;
delays;  Organisasi untuk pelaksanaan dan pemantauan Program SHBC
sekolah;
 Implementation of SHBC activities, and organization of training
for teachers on PHAST and school SHBC;  Organisasi percontohan pembangunan fasilitas sanitasi, termasuk
 Organization for the implementation and monitoring of the school setidaknya dua untuk setiap sekolah dalam masyarakat; dan
SHBC program;  Pengelolaan untuk menjamin transparansi dalam penggunaan dana
 Organization of the construction of pilot sanitation facilities, grant/hibah untuk fasilitas sanitasi.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 13 of 45


including at least two for each school in the community; and  Membantu TKM untuk mengadakan rapat-rapat umum di tingkat desa
 Management to ensure transparency in the use of block funds for untuk menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan TKM, dan menerima
sanitation facilities. umpan balik dari masyarakat tentang masalah apapun yang berkaitan
 Assist the CITs to hold public meetings at the village level to dengan pelaksanaan, tepat sebelum dimulainya proyek, dan setiap bulan
present the CIT implementation progress report, and to receive setelah itu sampai proyek selesai. Notulen rapat, keputusan yang diambil,
feedback from the community on any issues related to the dan pertemuan yang dijadwalkan berikutnya, akan diterbitkan dan
implementation, immediately before initiation of project diposting di setidaknya 5 tempat umum di desa-desa sekitarnya dalam
implementation, and each month thereafter until subproject waktu 5 hari setelah pertemuan dilaksanakan. Salinan juga akan dibuat
implementation is completed. The minutes of the meetings, decisions untuk DPMU.
reached, and next scheduled meeting, will be published and posted in
at least 5 public places around the village within 5 days after the public  Membuka saran/kotak pengaduan (ditempatkan di lokasi umum,
meeting. A copy will also be made available to the DPMU. termasuk kantor kepala desa) mingguan, catatan komentar, dan
 Open suggestion/complaint boxes (placed at public locations, mengambil tindak lanjut dengan CIT, kepala desa, atau DPMU seperti
including the village head office) weekly, record the comments, and yang diperlukan.
take follow-up action with the CIT, village head, or DPMU as required.  Membantu masyarakat dengan penyusunan laporan penyelesaian
 Assist communities with the preparation of community project proyek dengan berkonsultasi kepada DST dan DPMU, dan pedoman bagi
completion reports in consultation with the DST and DPMU, and evaluasi dan pemantauan partisipatif bagi masyarakat. Laporan tersebut
guidelines for community participatory monitoring and evaluation. The harus merupakan pernyataan penyelesaian proyek, merangkum
report should be a statement of project completion, summarizing the pencapaian fisik akhir dan pencapaian keuangan subproyek sebagai
final physical and financial achievement of the subproject as compared perbandingan dengan desainnya, dan menyertakan penjelasan dan
to its design, and including an explanation and justification for any justifikasi untuk setiap penyimpangan dari rencana. Sebelum pernyataan
divergence from the plan. Before this statement is signed by the CIT ini ditandatangani oleh CIT dan kepala desa, pernyataan dan laporan
and the village head, the statement and ancillary implementation pendukung pelaksanaan akan diserahkan ke desa dalam rapat umum
report will be presented to the village in a scheduled public meeting. yang dijadwalkan. Saran atau masukan laporan pelaksanaan akan
Feedback on the implementation report will be discussed, before any dibahas, sebelum koreksi ini dibuat untuk laporan akhir, sebelum
corrections are made to the final report, before signing, and submitting ditandatangani, dan dikirim ke DPMU. Notulen rapat dan keputusan yang
to the DPMU. The minutes of the meetings and decisions reached will diambil akan diterbitkan dan diposting di setidaknya 5 tempat umum di
be published and posted in at least 5 public places around the village desa-desa sekitarnya dalam waktu 5 hari setelah pertemuan tersebut.
within 5 days after the public meeting.  Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data yang terkait dengan
 Responsible to collect data related to the status activities at the status kegiatan di tingkat masyarakat untuk dimasukkan dalam Sistem
community level for inclusion into the overall project performance Informasi Monitoring Kinerja Proyek (PPMIS) secara keseluruhan
monitoring information system (PPMIS) as part of Project Performance sebagai bagian dari Proyek Sistem Manajemen Kinerja (PPMS) dan juga
Management System (PPMS) and also sustainability IMIS (Phase 1, 2, 3 keberlanjutan IMIS (Tahap 1,2,3 dan 4) data akan dikonsolidasikan oleh
and 4) data to be consolidated by DSTs. DST.
 Conduct longitudinal survey in every six month started on village  Melakukan survei longitudinal dalam setiap enam bulan yang
identification up to project hand over (SP4) supported by DST, dimulai pada identifikasi desa untuk menyerahkan proyek-proyek (SP4)
including diarea incident, waterborne and water-related desease, didukung oleh DST, termasuk insiden diare, penyakit yang ditularkan
access to water and sanitation, and sanitation and hygiene behavioral dengan air, akses terhadap air dan sanitasi, dan perubahan perilaku
changes. After project hand over, this activities will be continued by bersih dan sehat. Setelah menyerahkan proyek, kegiatan-kegiatan ini

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 14 of 45


Sanitarian. akan dilanjutkan oleh sanitarian.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 15 of 45


D. Implementation Arrangements III. Pengaturan Pelaksanaan

The consulting services for the PST will be undertaken during 19,2 Pelayanan konsultasi untuk PST akan dilakukan selama 19,2 bulan di 6
months at 3 districts. The PST will be responsible to the CPMU through the kabupaten. Para PST akan bertanggung jawab kepada CPMU melaui
Provincial Project Secretariat. A three-person PST consisting of specialists Sekretariat Provinsi Proyek. Tiga orang PST terdiri dari spesialis dalam
in administration, finance and monitoring; water and sanitation bidang administrasi, keuangan dan monitoring; teknik sanitasi dan air;
engineering; and institutional capacity building will provide support to the
dan penguatan kapasitas kelembagaan, untuk memberikan dukungan
district and community-level consultants. All PST consultants will be full
kepada kabupaten dan konsultan di tingkat masyarakat. Semua
time basis and will work closely with Provincial Project Secretariat staff
konsultan PST akan bekerja penuh waktu dan akan bekerjasama dengan
and lines sector. Detailed Organization Structure of the Project is attached
in the end of this section. staf Sekretariat Proyek Provinsi dan lintas sektor. Rincian struktur
Organisasi proyek ini dilampirkan pada akhir bagian ini.

In each participating district there will be a DST who will provide support Pada masing-masing kabupaten peserta akan memiliki DST yang akan
to the DPMU and to the CFTs working with participating communities. The memberikan dukungan kepada DPMU dan CFT yang bekerja dengan
DST will consist of three specialists in community empowerment, water masyarakat yang berpartisipasi. DST akan terdiri dari tiga spesialis
and sanitation engineering, and SHBC and training. All DST consultants dalam pemberdayaan masyarakat, teknik air dan sanitasi, dan SHBC dan
will be full time basis and will work closely with DPMU staff. In addition, pelatihan. Semua DST akan menjadi konsultan penuh waktu dan akan
there will be one PMC in regional base to monitor and address bekerjasama dengan staf DPMU. Selain itu, akan ada satu PMC di basis
implementation problems at the district level and below. daerah yang akan memonitor dan mengatasi masalah-masalah
pelaksanaan di tingkat kabupaten ke bawah.

In each participating community, a CIT will be established and will be Dalam setiap masyarakat yang berpartisipasi, CIT akan dibentuk dan
responsible for ensuring the full involvement of the community in all akan bertanggung jawab untuk memastikan keterlibatan penuh
project-related planning, training, choice of facilities and services, co- masyarakat dalam semua proyek yang berkaitan dengan perencanaan,
financing, design and construction, SHBC, and O&M. Women will be pelatihan, pilihan sarana dan pelayanan, pendanaan bersama, desain dan
adequately represented on the CITs.
konstruksi, SHBC, dan O & M. perempuan akan terwakili secara memadai
di CIT.
The CITs will be supported by CFTs working at sub-district and village
level. CFTs with expertise in community mobilization, rural water supply CIT akan didukung oleh CFT yang bekerja di kabupaten dan tingkat desa.
and sanitation engineering, and SHBC and training, will be recruited CFT dengan keahlian dalam mobilisasi masyarakat, suplai air pedesaan
individually. CFTs will be mobilized after receiving intensive training. dan teknik sanitasi, dan SHBC dan pelatihan, akan direkrut secara
Approximately 72 CFTs will be hired in a phased manner to provide individual. CFT akan dimobilisasi setelah menerima pelatihan intensif.
support to the selected 6 districts. Sekitar 72 orang CFT akan dipekerjakan dalam cara bertahap untuk
memberikan dukungan kepada 6 kabupaten yang dipilih.

E. Staffing Requirements E. Persyaratan Personalia

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 16 of 45


The consultant services for the Bengkulu RST are estimated to require: (i) Untuk jasa konsultan RST Jambi diperkirakan membutuhkan: (i) 57,5 orang-
57,6 person-months for the PST in administration, finance and bulan untuk administrasi PST, keuangan dan pemantauan, kualitas air dan
monitoring, water and sanitation and water quality, and institutional sanitasi, dan penguatan kapasitas kelembagaan dan pelatihan; (ii) 172,8
capacity strengthening and training; (ii) 172,8 person-months for the five orang-bulan untuk enam DST dalam keadilan mobilisasi masyarakat dan
DSTs in community mobilization and equity, sanitation and hygiene Perubahan Perilaku sehat dan bersih dan teknik sanitasi air dan
behavioral change, and water sanitation engineering and quality control; pengawasan mutu; dan (iii) 619,2 orang-bulan untuk CFT dalam mobilisasi
and (iii) 619,2 person-months for the CFTs in community mobilization, masyarakat, perubahan perilaku bersih dan sehat dan pelatihan, dan teknik
sanitation and hygiene behavioral change and training, and water sanitasi air dan kualitas air (lihat Tabel 5.5 untuk rincian)
sanitation engineering and quality control (see Table 5.5 for details).

Requirement date of assignment the consultants team RST Bengkulu on Tanggal Kebutuhan penutugasan Tim konsultan RST Bengkulu adalah 14
14 May – 31 December 2011. Mei - 31 Desember 2011.

Table 5.5: Bengkulu Regional Support Team Consultants


Table 5.5: Bengkulu Regional Support Team Consultants
Indicative Inputs
Indicative Inputs No. Consultant Level and Position
No. Consultant Level and Position (person-months)
(person-months) Person- Total
Person- Total Months
Months I Provincial Support Team (19,2 months)
I Provincial Support Team (19,2 months) 1 Administration, Finance and Monitoring (TL) 19,2 1x19,2 = 19,2
1 Administration, Finance and Monitoring (TL) 19,2 1x19,2 = 19,2
2 Water, Sanitation and Water Quality 19,2 1x19,2 = 19,2
2 Water, Sanitation and Water Quality 19,2 1x19,2 = 19,2 3 Institutional Capacity Strengthening and Training 19,2 1x19,2 = 19,2
3 Institutional Capacity Strengthening and Training 19,2 1x19,2 = 19,2 Sub Total = 57,6
Sub Total = 57,6
II District Support Teams ( 3 Districts, 19,2
II District Support Teams ( 3 Districts, 19,2 months)
months) 1 Community Mobilization and Equity 19,2 3x19,2= 57,6
1 Community Mobilization and Equity 19,2 3x19,2= 57,6 2 Water Sanitation Engineering and Quality Control 19,2 3x19,2= 57,6
2 Water Sanitation Engineering and Quality Control 19,2 3x19,2= 57,6 3 SHBC and training 19,2 3x19,2= 57,6
3 SHBC and training 19,2 3x19,2= 57,6 Sub Total = 172,8
Sub Total = 172,8
III Community Facilitator Teams ( 4
III Community Facilitator Teams ( 4 teams/district, 17,2 months)
teams/district, 17,2 months) 1 Community Mobilization and Equity 17,2 12x17,2 =206,4
1 Community Mobilization and Equity 17,2 12x17,2 =206,4 2 Water Sanitation Engineering and Quality Control 17,2 12x17,2 =206,4
2 Water Sanitation Engineering and Quality Control 17,2 12x17,2 =206,4 3 SHBC and Training 17,2 12x17,2 =206,4
3 SHBC and Training 17,2 12x17,2 =206,4 Sub Total =619,2
Sub Total =619,2
TOTAL = 849,6
TOTAL = 849,6

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 17 of 45


F. Term of Reference for Consultant F. Term of Reference untuk Konsultan

Individual consultant TORs are outlined in the sections below. ToR untuk tiap individu konsultan secara garis besar sebagai berikut.

F.1. Provincial Support Team F.1. Tim Pendukung Propinsi (Provincial Support Team)
a. Administration, Finance and Monitoring Consultant (AFM) a. Konsultant Administrasi, Keuangan, dan Monitoring
(Administration, Finance and Monitoring Consultant--AFM)

The AFM Consultant will work closely with the MIS/M&E Advisor at Konsultan AFM akan bekerjasama dengan Advisor MIS/M&E di tingkat
national level in designing and implementing the impact and sustainability nasional/pusat dalam merancang dan melaksanakan dampak sistem
monitoring system at provincial level and below. He/she will take primary pengawasan berkelanjutan di tingkat propinsi kebawah. Ia akan
responsibility for all data collection and analysis related to the status of all bertanggung jawab penuh terhadap pengumpulan data dan analisa yang
project activities at these levels. In particular, the consultant will: berhubungan dengan status semua kegiatan proyek di tingkatan ini.
Khususnya, konsultan akan:

 Ensure that all data collection, processing and report production at  Memastikan bahwa pengumpulan data, pemrosesan data dan
provincial, district and village levels meet quality requirements and laporan produksi di tingkat propinsi, kabupaten dan desa telah
timelines. memenuhi syarat-syarat dan sesuai jadwal.
 Ensure that data and reports from districts and villages are  Memastikan bahwa data dan laporan dari kabupaten dan desa
aggregated and synthesized at provincial level and transmitted to the dikumpulkan dan tersintesa di tingkat propinsi dan diberikan kepada
national level MIS/ M&E Advisor. MIS/M&E tingkat nasional/pusat.
 Together with district process monitoring consultants, organize  Bersama dengan konsultan PMC di kabupaten, mengorganisasikan
training of district staff and community facilitators in all aspects of pelatihan pegawai kabupaten dan fasilitator masyarakat dalam semua
impact and sustainability monitoring. aspek dari pemantauan berkelanjutan dan dampaknya.

 Travel regularly to districts participating in the Project, and together  Berkunjung secara teratur ke kabupaten yang berpartisipasi dalam
with district level consultants discuss their information needs and proyek, dan bersama dengan konsultan tingkat kabupaten
explain the purpose of the system, and give a general description of the mendiskusikan informasi-informasi yang dibutuhkan dan menjelaskan
kind of physical, financial, institutional, impact and sustainability data tujuan dari sistem, dan memberikan deskripsi secara umum dari jenis
that needs to be collected and analyzed to properly monitor project fisik, keuangan, institusi, dampak dan data berkelanjutan yang
progress. dibutuhkan untuk dikumpulkan dan dianalisa untuk keperluan
pemantauan kemajuan proyek.
 Provide local knowledge and insights to help develop a strong focus  Transfer pengetahuan dan pandangan untuk membantu
on impact and sustainability measurement in all monitoring activities. mengembangkan fokus yang kuat pada pengukuran dampak dan
kelanjutan kegiatan pemantauan.
 Develop, in conjunction with national, district and village level MIS/  Mengembangkan, dalam hubungannya dengan pegawai MIS/M&E
M&E staff a list of important progress indicators to be monitored at the tingkat nasional, kabupaten dan desa, suatu daftar indikator kemajuan
community level. This will include events such as the formal selection penting yang akan dipantau di tingkat masyarakat. Ini juga termasuk

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 18 of 45


of a village, establishment of the CIT, community training activities, acara-acara seperti pemilihan desa, pembentukan CIT, kegiatan pelatihan
completion and approval of the CAP, completion and approval of the masyarakat, penyelesaian dan persetujuan CAP, penyelesaian dan
DED, status of cash and in-kind contributions, release of grant funds for persetujuan DED, status kontribusi uang tunai, barang & jasa,
construction, initiation of WSS construction, completion of pengeluaran uang jaminan untuk keperluan konstruksi, pengenalan
construction, initiation of school health program, etc., and impact and konstruksi SAB/S, penyelesaian konstruksi, pengenalan program
sustainability indicators. kesehatan sekolah, dll., dan indikator dampak dan kelanjutan.
 Work with the MIS/M&E Advisor and the Accounting and Auditing  Bekerjasama dengan advisor MIS/ M&E dan spesialis Akunting dan
Specialist/Project Financial Management to develop the detailed spesialis Auditing / Manajemen Keuangan Proyek untuk
description (including all indicators to be monitored at all levels) of the mengembangkan deskripsi secara mendetail (termasuk semua indikator
project’s MIS and M&E procedures at provincial levels and below. yang harus dipantau di tiap tingkatan) dari tiap prosedur MIS / M&E
Describe how, when and by whom this data will be collected and proyek di tingkat propinsi kebawah. Mendiskripsikan bagaimana, kapan
processed. Justify the need for this information by describing why it is dan oleh siapa data-data ini akan dikumpulkan dan diproses.
necessary, and what it will be used for. In the interest of cost- Mempertimbangkan kepentingan informasi ini dengan menggambarkan
effectiveness and utility, any data not required for a specific and clearly mengapa hal ini diperlukan, dan digunakan untuk apa. Dalam
defined purpose should not be collected in the first place. kepentingan keefektifan biaya dan perlengkapan, data yang tidak
diperlukan tidak usah dikumpulkan sejak awal.
 Plan, together with district level consultants, the training of  Merencanakan, bersama dengan konsultan tingkat kabupaten,
community facilitators in the MIS/M&E systems to be applied at pelatihan fasilitator masyarakat dalam sistem MIS / M&E yang akan
village/community level, and assist provincial and district level diaplikasikan di tingkat desa/masyarakat, dan membantu pegawai
government agency staff in the implementation of the system. perwakilan pemerintah tingkat propinsi dan kabupaten dalam
 With the MIS/M&E Advisor, train office staff at provincial and district pelaksanaan sistem.
levels in the use of the computer programs developed for the MIS/M&E  Dengan Advisor MIS / M&E, melatih pegawai kantor di tingkat
systems. propinsi dan kabupaten dalam menggunakan program komputer untuk
 Submit regular consolidated report and updated data based on PPMS mengembangkan sistem MIS / M&E.
and IMIS data and analysis to CST.  Memasukan laporan konsolidasi reguler dan data terbaru dalam
 Undertake prior review for CAP over threshold together with data PPMS dan IMIS kepada CST.
Water, Sanitation, and Water Quality Engineer (WSWQE) and  Melakukan prior review untuk RKM, bersama dengan Insinyur
Institutional Capacity Strengthening/Training Specialist (ICST) and Kualitas Air dan Sanitasi Air (Water, Sanitation, and Water Quality
submit this document to CST and CPMU to be be reviewed Engineer –WSWQE) dan Penguatan Kapasitas Institusi / Spesialis
Pelatihan (Training Specialist-ICST) dan memasukkan dokumen ini
 Provide post review of on going CAP implementation for 10 kepada CST dan CPMU untuk di riview.
percent together with Water, Sanitation, and Water Quality Engineer  Menyediakan post review pelaksanaan RKM 10% bersama dengan
(WSWQE) and Institutional Capacity Strengthening/Training Specialist WSWQE dan ICST dan memasukan laporan ini kepada CPMU dan CST.
(ICST) and submit this report to CPMU and CST
 Act as the RST team leader, and report to the CST.
 Berperan sebagai Pimpinan Tim, dan melapor ke CST.
The AFM Consultant will be a domestic expert with a sarjana degree
(equivalent to bachelor degree) business management, IT or related field, Konsultan AFM adalah ahli domestik dengan gelar sarjana manajemen
and at least 7 years experience in developing MIS and task and impact bisnis, IT atau yang berkaitan, dan berpengalaman paling sedikit 7 tahun

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 19 of 45


monitoring and evaluation systems and procedures for development dalam mengembangkan MIS dan tugas dan pemantauan dampak dan
projects with multiple levels of project implementation, including prosedur dan sistem evaluasi serta prosedur untuk pengembangan proyek
experience in planning, implementation and monitoring of multilateral or dengan berbagai tingkatan pelaksanaan proyek, termasuk pengalaman
bilateral funded development projects. Good capability in both writing dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pengembangan
and speaking the English language are required. Good community keuangan bilateral dan multilateral proyek. Memiliki kemampuan yang baik
interaction skills are important, as are organizational, presentational (for dalam menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris. Keterampilan
seminars/workshops) and report writing skills. berkomunikasi dengan masyarakat adalah penting, juga dalam
berorganisasi, presentasi (untuk seminar/lokakarya) dan keterampilan
menulis laporan.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 20 of 45


b. Water, Sanitation and Water Quality Engineer (WSWQE) b. Water, Sanitation and Water Quality Engineer (WSWQE)

The WSWQE will: (i) assist DSTs and CFTs to apply project technical WSWQE akan: (i) membantu DST dan CFT untuk mengaplikasikan juknis
guidelines and on informed choice of rural water supply and sanitation dan menginformasikan tentang pemilihan pedesaan untuk fasilitas pasokan
(RWSS) facilities; (ii) assist with the application of quality assurance and air dan sanitasi (RWSS), (ii) membantu pelaksanaan jaminan mutu dan
quality control procedures; (iii) carry out periodic monitoring and prosedur pengawasan mutu (iii) melaksanakan secara periodik pemantauan
evaluation of schemes under implementation, and other related technical dan evaluasi skema pelaksanaan, dan isu-isu teknis yang terkait, (iv)
matters; (iv) review and comment on DPMU budget proposals during each meninjau dan mengomentari proposal DPMU tentang anggaran selama
budget cycle; (v) provide assistance to the DPMUs in conducting technical siklus anggaran masing-masing; (v) memberikan bantuan kepada DPMU
project orientation and district based training related to water and dalam melaksanakan orientasi teknis proyek dan pelatihan dasar di
sanitation; (vi) assist with unit cost studies that will take place kabupaten yang berkaitan dengan santasi air; (vi) membantu penelitian
periodically throughout the Project; (vii) regularly and frequently make biaya unit-unit yang akan dilakukan secara periodik selama proyek; (vii)
monitoring and supervision trips to project districts and communities to secara teratur dan sering membuat kunjungan pemantauan dan
assess the status of physical project implementation, and hold pengawasan proyek ke kabupaten dan masyarakat untuk menilai status
consultations with communities to ascertain their impressions of, and pelaksanaan proyek-proyek fisik, dan mengadakan konsultasi dengan
suggestions for improving, project technical support and training, and the masyarakat untuk memastikan jejak mereka, dan saran untuk
quality of CFT support at the community level, and any associated training meningkatkan dukungan dan pelatihan teknis, dan kualitas dukungan CFT
needs to upgrade CFT capacity and capability; (viii) arrange for chemical, di tingkat masyarakat, dan kebutuhan pelatihan yang berkaitan untuk
physical and bacteriological analyses of water samples, and assist the meningkatkan kemampuan dan kapasitas CFT. (viii) mengatur analisis
International RWSSE and WQMT Specialist to advise on appropriate sampel air secara kimia, fisik dan analisis bakteriologis, dan membantu
technologies for affordable treatment of surface and shallow ground spesialis RWSSE International dan spesialis WQMT untuk memberikan
water, particularly for peat swamp areas, (ix) undertake prior review for saran tentang teknologi yang tepat untuk air tanah, terutama untuk daerah-
CAP over threshold together with Administration, Finance and Monitoring daerah rawa gambut, (ix) Melakukan pra tinjauan untuk Cap bersama
(AFM) and Institutional Capacity Strengthening/Training Specialist (ICST) dengan AFM dan ICST dan menyerahkan dokumen ini ke CST dan CPMU
and submit this document to CST and CPMU to be be reviewed, and (x) untuk di periksa, dan (x) memberikan ikhtisar di pelaksanaan CAP untuk 10
provide post review of on going CAP implementation for 10 percent persen bersama dengan (AFM) dan (ICST) dan menyerahkan laporan ini
together with Administration, Finance and Monitoring (AFM) and untuk CST dan CPMU
Institutional Capacity Strengthening/Training Specialist (ICST) and
submit this report to CST and CPMU

The WSWQE should be a domestic expert with a sarjana degree WSWQE harus seorang yang ahli domestik dengan gelar sarjana (setara
(equivalent to bachelor degree) in water supply engineering or related dengan sarjana S-1) dalam teknik penyediaan air atau bidang terkait,
field, with at least 7 years related project experience in Indonesia, dengan setidaknya 7 tahun pengalaman proyek-proyek terkait di Indonesia,
including relevant experience in rural water supply, water treatment and termasuk pengalaman yang relevan dalam pengadaan air di pedesaan,
sanitation infrastructure development. He/she should have demonstrated pengolahan air dan prasarana sanitasi pembangunan. Ia harus
ability to work congenially and productively with consultants, menunjukkan kemampuan untuk bekerja dengan baik dan produktif dengan
counterparts, and other project stakeholders in a team context. He/she konsultan, mitra, dan pemegang kebijakan proyek lainnya dalam konteks
must be fluent in English and Indonesian, both written and spoken. tim. Ia harus fasih dalam bahasa Inggris dan Indonesia, baik lisan dan
tertulis.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 21 of 45


Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 22 of 45
c. Institutional Capacity Strengthening/Training Specialist (ICST) c. Institutional Capacity Strengthening/Training Specialist (ICST)

The ICST Specialist will work closely with MOH counterpart staff, the CST Spesialis ICST yang akan bekerja sama dengan mitra staf Depkes, Konsultan
Capacity Building/Training Consultant, the CST Sanitation and Hygiene Pelatihan / Penguatan Kapasitas CST, konsultan Spesialis Pelatihan dan
Behavioral Change Promotion and Training Specialist Consultant, local Promosi SHBC, instansi pemerintah di tingkat lokal dan konsultan di tingkat
government agencies and consultants at the national, provincial and nasional, provinsi dan kabupaten dan tingkat organisasi masyarakat untuk
district levels and community level organizations to coordinate the mengkoordinasikan proyek pelatihan dan program penguatan kapasitas,
Project’s extensive training and capacity building program, and be dan bertanggung jawab untuk tugas-tugas berikut:
responsible for the following tasks:
 provide capacity buiding need assesment;  memberikan penilaian kebutuhan penguatan kapasitas;
 support CST Capacity Building/Training Consultant in developing Local  Mendukung Konsultan Pelatihan / Penguatan Kapasitas CST dalam
Government Capacity Building program and strategy; mengembangkan Program dan strategi Penguatan Kapasitas Pemda.
 responsible to implement Capacity Building Action Plan for Local  Bertanggung jawab untuk melaksanakan Rencana Aksi Penguatan
Government consist of; (1) WSES Policy Dissemination and Advocation Kapasitas Pemerintah Daerah yang terdiri dari: (1) Sosialisasi dan
(2) (1) WSES Working Group Advokasi Kebijakan AMPL (2) Pembentukan Kelompok Kerja AMPL (3)
Establishment (3) WSES Policy Formulation (4) WSES Strategic Perumusan Kebijakan AMPL (4) Pengesahan Perencanaan Strategis
Planning Endorsement (5) in coordination with CST exspert (ICST/CB AMPL (5) Berkoordinasi dengan ahli CST (spesialis ICST /CB) dengan
Specialist) to a series of activities contained in the in the phase 1 to serangkaian kegiatan yang terdapat pada tahap 1 sampai tahap 4 dari
phase 4 of local governments capacity building activities by providing of penguatan kapasitas pemerintah daerah dengan menyediakan laporan
the report of activities, such as trainings and workshops, and (6) in kegiatan, seperti pelatihan dan lokakarya, dan (6) bekerjasama dengan
cooperation with DSTs, in particular for SHBC-DST, to facilitate the DST, terutama untuk SHBC-DST, untuk memfasilitasi kegiatan Capacity
activities of Capacity Building Action Plan (CBAP) in district level and Building Action Plan (CBAP) di tingkat kabupaten dan para fasilitator
facilitators or experts in province and district level; atau para ahli di tingkat provinsi dan kabupaten;
Spesialis ICST seharusnya seorang ahli domestik dengan gelar sarjana
The ICST Specialist should be a domestic expert with a sarjana degree (setara dengan gelar sarjana) di bidang pendidikan atau bidang terkait,
(equivalent to sarjana degree) in education or related field, with at least 7 dengan setidaknya 7 tahun pengalaman proyek-proyek terkait di Indonesia,
years related project experience in Indonesia, including relevant termasuk pengalaman yang relevan dalam metode pelatihan dan
experience in training and human resources development applying pengembangan sumber daya manusia yang bersifat partisipatif. Ia harus
participatory methods. He/she should have demonstrated ability to work menunjukkan kemampuan untuk bekerja dengan baik dan produktif dengan
congenially and productively with consultants, counterparts, and other konsultan, mitra, dan pemangku kebijakan proyek lainnya dalam konteks
project stakeholders in a team context. He/she must be fluent in English tim. Ia harus fasih dalam bahasa Inggris dan Indonesia, baik lisan dan
and Indonesian, both written and spoken. tertulis.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 23 of 45


F.2. District Support Consultants F.2. Konsultan Pendukung Kabupaten/ District Support Team (DST)
a. Community Mobilization and Equity Specialists (CME) a. Community Mobilization and Equity Specialist (CME)

The CMEs at district level will be responsible for ensuring effective efforts CME di tingkat kabupaten akan bertanggung jawab untuk memastikan
by facilitator teams in raising awareness levels among community about upaya efektif oleh tim fasilitator dalam meningkatkan tingkat kesadaran di
sanitation, and hygiene. local poverty, community development efforts, antara masyarakat tentang sanitasi, dan kebersihan, kemiskinan, upaya-
and goals and objectives of CWSHP, empowering local target communities upaya pengembangan masyarakat, dan tujuan-tujuan dan sasaran CWSHP,
to organize themselves in an inclusive, transparent, and accountable memberdayakan masyarakat target lokal untuk mengorganisir diri dalam
manner, assisting community groups in conducting community self- suatu cara yang transparan, dan akuntabel, membantu kelompok
survey and community development planning, and maximizing target masyarakat dalam melakukan survey–diri sendiri dan perencanaan
community participation in CWSHP efforts. pengembangan masyarakat, dan memaksimalkan partisipasi masyarakat
sasaran dalam upaya CWSHP.

Specific tasks include: Tugas-tugas khusus termasuk:


 Ensure effective community self-organization, including both CIT as a  Pastikan organisasi masyarakat itu efektif, termasuk TKM sebagai
community forum which plans and implements the project activities, as sebuah komunitas forum untuk merencanakan dan melaksanakan
well as community groups as recipients and beneficiaries of the Project. kegiatan proyek, dan juga kelompok masyarakat sebagai penerima dan
pengguna manfaat dari proyek.
 Effectively socialize the goals, objectives, and mechanisms of the  Secara efektif mensosialisasikan tujuan, sasaran, dan mekanisme
Project to the target communities in the assigned work area, so that dari proyek untuk menargetkan masyarakat di area kerja tertentu,
communities understand that all levels of the community may and sehingga masyarakat memahami bahwa semua lapisan masyarakat dapat
should participate in project activities and in efforts to alleviate dan harus berpartisipasi dalam kegiatan proyek dan dalam upaya
poverty. pengentasan kemiskinan.
 Memfasilitasi kelompok masyarakat untuk meningkatkan
 Facilitate community groups to increase their capability to effectively kemampuan mereka untuk secara efektif mengidentifikasi kebutuhan
identify community needs through MPA/PHAST method, formulate masyarakat melalui metode MPA / PHAST, merumuskan cara-cara untuk
ways to address these needs, and implement a community action plan menangani kebutuhan tersebut, dan melaksanakan community action
(CAP), while supervising and monitoring the activities. plan (CAP), sekaligus kegiatan pengawasan dan pemantauan.
 Memastikan partisipasi aktif dari semua anggota komunitas lokal,
 Ensure active participation of all local community members, including termasuk perempuan, semua tingkat pemerintah daerah (desa,
women, all levels of local government (village, sub-district, district), as kecamatan, kabupaten), dan semua pihak yang berkepentingan
well as all stakeholders (entrepreneurs, informal leaders, NGOs, (pengusaha, pemimpin informal, LSM, perguruan tinggi) dalam upaya
universities) in the effort to empower communities to change untuk memberdayakan masyarakat untuk perubahan perilaku bersih dan
sanitation and hygiene behavior and alleviate poverty. sehat, dan mengurangi kemiskinan.
 Kondisi masyarakat sasaran, kelompok masyarakat yang ada,
 Condition the target communities, existing community groups, terutama berfokus pada wanita, bersama-sama dengan pemerintah
particularly focusing on women, together with local government, of the daerah, keberadaan Proyek dan bagaimana hal itu dapat dimanfaatkan
presence of the Project and how it can be utilized for them. bagi mereka.
 Memberikan bantuan teknis dan manajerial untuk semua organisasi

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 24 of 45


 Provide technical and managerial assistance to all organizations and dan orang-orang yang berpartisipasi dalam proyek di wilayah kerja yang
actors participating in the implementation of the project in the assigned ditetapkan.
work area.  Memastikan kegiatan pengawasan yang efektif, seperti kendali
 Ensure effective monitoring of project activities, as well as social sosial dari TKM oleh masyarakat melalui pelatihan, fasilitasi, dan
control of CITs by the community, through training, facilitation, and pedoman bagi masyarakat, pemerintah daerah dan pemangku kebijakan.
guidance to the community, local government, and project  Memastikan hasil proyek yang berkelanjutan oleh masyarakat dan
stakeholders. TKM dengan menyediakan fasilitas yang efektif dan efisien kepada
 Ensure the sustainability of the results of the project by the community masyarakat dan semua pemangku kebijakan sampai selesainya proyek.
and the CITs by providing effective and efficient facilitation to the  Mengelola sebuah tim fasilitator, termasuk pelatihan, pengawasan,
community and all stakeholders prior to project completion. evaluasi kinerja, dan penggantian fasilitator yang tidak berkinerja.
 Manage facilitator teams, including training, supervision, performance  Memastikan tim fasilitator memiliki kohesi yang berfungsi dengan
evaluation, and replacement of non-performing facilitators. baik.
 Ensure cohesion of well-functioning facilitator  Mengkoordinasikan tim fasilitator, memfasilitasi berbagi
teams. pengetahuan di antara semua tim.
 Coordinate facilitator teams, facilitating knowledge-sharing among all  Melakukan pertemuan rutin dengan DST dan tim fasilitator.
teams.
 Conduct regular meetings with district support team consultants and  Memantau dan mengawasi pekerjaan tugas tim fasilitator untuk
facilitator teams. memastikan pelaksanaan kegiatan mobilisasi masyarakat sebagai
pedoman.
 Monitor and supervise work tasks of facilitator teams to ensure
implementation of community mobilization activities as per guidelines.  Memberikan bantuan teknis dan dukungan yang dibutuhkan kepada
semua tim fasilitator.
 Provide technical assistance and support to all facilitator teams as
 Pastikan bahwa semua persyaratan untuk penggunaan dana hibah
necessary.
untuk semua desa kepada CIT dipenuhi.
 Ensure that all requirements of use of all village grants to CITs are met.
 Memfasilitasi perumusan forum CIT di setiap kabupaten, dan / atau
 Facilitate the formulation of CIT forums in each district, and/or memperkuat peran dan fungsi forum yang sudah ada.
strengthen the role and function of existing forums.
 Sesuai dengan strategi sosialisasi proyek nasional, mengelola dan
 In accordance with national project socialization strategy, organize and melaksanakan kegiatan sosialisasi secara khusus seperti yang
implement specific socialization activities as required. diperlukan.
 Prepare local content for socialization materials in accordance with  Menyiapkan muatan lokal untuk sosialisasi materi CWSHP sesuai
CWSHP guidelines and directives. dengan pedoman dan petunjuk.
 Analyze socialization effectiveness and propose improvements as  Menganalisis efektivitas sosialisasi dan mengusulkan perbaikan
necessary to ensure achievement of awareness targets. yang diperlukan untuk memastikan pencapaian target kesadaran.
 Identify and implement additional socialization activities required  Mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan sosialisasi tambahan
(subject to CPMU approval). yang diperlukan (sesuai dengan perjanjian CPMU).
 Participate fully in all project socialization workshops organized by the  Berpartisipasi sepenuhnya dalam semua lokakarya sosialisasi
CPMU as required. proyek yang diselenggarakan oleh CPMU seperti yang diperlukan.
 Conduct CWSHP dissemination and orientation to all potential  Melaksanakan sosialisasi dan orientasi CWSHP kepada semua
stakeholders, so that not only the local community and local pemangku kepentingan potensial, sehingga tidak hanya masyarakat lokal
government, but other stakeholders are aware and understand the dan pemerintah daerah, namun stakeholder lainnya sadar dan

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 25 of 45


goals and objectives, approach and methodology of CWSHP. memahami tujuan dan sasaran, pendekatan dan metodologi CWSHP.
 Assist the CST Gender Specialist in the implementation, monitoring, and  Membantu spesialis Jender CST dalam pelaksanaan, pemantauan,
supervision of district GAPs. dan pengawasan GAP kabupaten.
 Provide regular consolidated and updated Sustainability IMIS data  Memberikan konsolidasi berkala dan memperbarui data IMIS secara
(Phase 1, 2, 3 and 4) collected by CFT and to be submitted regularly to berkala (Tahap 1, 2, 3 dan 4) yang dikumpulkan oleh CFT untuk
Administration, Finance and Monitoring (AFM) diserahkan secara teratur untuk Administrasi, Keuangan dan Monitoring
 Provide regular consolidated and updated PPMS data collected by CFT, (AFM)
in particular for Component-2, and to be to be submitted regularly to  Menyediakan konsolidasi berkala dan memperbarui data PPMS
Administration, Finance and Monitoring (AFM) yang dikumpulkan oleh CFT, terutama untuk Komponen-2, dan harus
untuk diserahkan secara teratur untuk Administrasi, Keuangan dan
Monitoring (AFM)
Required conditions are as follows: Kondisi yang diperlukan adalah sebagai berikut:

 Minimum S-l degree with at least 5 years relevant experience in  Minimum S-1 dengan sekurang-kurangnya 5 tahun pengalaman
community development and poverty alleviation. yang relevan dalam pengembangan masyarakat dan pengentasan
 Possess understanding and knowledge, as well as experience with kemiskinan.
planning and developing poverty alleviation programs working with  Memiliki pemahaman dan pengetahuan, seperti pengalaman dengan
communities, local governments, and other stakeholders through perencanaan dan program pembangunan pengentasan kemiskinan
MPA/PHAST method. yang bekerja dengan masyarakat, pemerintah daerah dan
 Possess understanding and knowledge, as well as experience with pemangku kepentingan lainnya melalui metode MPA / PHAST.
planning and developing media information for socialization  Memiliki pemahaman dan pengetahuan, seperti pengalaman dengan
campaigns directed at communities, local governments, and perencanaan dan pengembangan media kampanye yang diarahkan
stakeholders. pada masyarakat, pemerintah daerah, dan pemangku kebijakan.
 Possess general knowledge of socialization strategy and development  Memiliki pengetahuan umum strategi diseminasi dan
of information systems. pengembangan sistem informasi.
 Possess general knowledge of gender issues in the context of water  Memiliki pengetahuan umum tentang isu-isu jender dalam konteks
supply, sanitation and hygiene. pasokan air, sanitasi dan kebersihan.
 Demonstrated ability to work congenially and productively with  Mendemonstrasikan kemampuan untuk bekerja dengan baik dan
consultants and counterparts in a team context. produktif dengan konsultan dan mitra dalam konteks tim.
 Good capability in both writing and speaking the English language  Kemampuan yang baik baik dalam menulis dan berbicara dalam
bahasa Inggris.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 26 of 45


b. Water, Sanitation Engineering and Quality Control Specialists b. Water, Sanitation Engineering and Quality Control Specialists (WSEQC)
(WSEQC)

The WSEQC specialists will: (i) liaise with the CST RWSS engineers and WSEQC spesialis yang akan: (i) bekerja dengan para insinyur CST RWSS dan
PST water, sanitation and water quality engineers on all related technical insinyur kualitas air dan sanitasi air PST pada semua hal-hal teknis dan
matters and problems; (ii) assist CFTs to apply project technical masalahnya, (ii) membantu CFT untuk mengaplikasikan pedoman teknis
guidelines on informed choice of RWSS facilities; (iii) assist with the pada pilihan yang diinformasikan dari fasilitas RWSS, (iii) membantu
application of quality assurance and quality control procedures; (iv) carry pelaksanaan prosedur jaminan kualitas dan prosedur pengawasan kualitas
out periodic monitoring and evaluation of schemes under implementation, (iv) melakukan pengawasan dan evaluasi skema secara periodik, dan isu-
and other related technical matters; (v) review and comment on DPMU isu teknis yang terkait, (v) meninjau dan mengomentari proposal anggaran
budget proposals during each budget cycle; (vi) provide assistance to the DPMU selama siklus anggaran masing-masing; (vi) memberikan bantuan
DPMU in conducting technical project orientation and district based kepada DPMU dalam pelaksanaan proyek-proyek teknis dan kabupaten
training related to water and sanitation; (vii) assist with unit cost studies didasarkan pada orientasi pelatihan yang berkaitan dengan air dan sanitasi;
that will take place periodically throughout the Project; (vii) regularly and (vii) membantu dengan studi biaya unit-unit penelitian yang akan dilakukan
frequently make monitoring and supervision trips to communities to secara periodik selama proyek berlangsung; (vii) secara teratur dan sering
assess the status of physical project implementation, and hold membuat pemantauan dan kontrol perjalanan kepada masyarakat untuk
consultations with communities to ascertain their impressions of, and menilai status pelaksanaan proyek-proyek fisik, dan untuk berkonsultasi
suggestions for improving, project technical support and training, and the dengan masyarakat untuk memastikan kesan mereka, saran untuk
quality of CFT support at the community level, and any associated training perbaikan, dukungan teknis proyek dan pelatihan dan kualitas dukungan
needs to upgrade CFT capacity and capability; (viii) take raw water CFT kepada masyarakat, dan kebutuhan pelatihan yang terkait untuk
samples for chemical, physical and bacteriological analyses, and assist the meningkatkan kemampuan dan kapasitas CFT; (viii) mengambil sampel air
International RWSSE and WQMT Specialist and PST WSWQ engineer to baku kimia, fisik dan bakteri analisis, dan membantu spesialis WQMTdan
advise on appropriate technologies for affordable treatment of surface and RWSSE Internasional dan insinyur WSWQ untuk memberikan nasihat
shallow ground water, particularly for peat swamp areas, (ix) conduct tentang teknologi yang tepat untuk perawatan air tanah dangkal, terutama
regular visits to project-assisted communities to carry out Quality Control untuk daerah-daerah rawa gambut, (ix) melakukan kunjungan rutin untuk
(QC) of construction progress of activities financed by subproject grants, proyek-proyek, membantu masyarakat untuk melakukan Quality Control
with regard to both design and construction, and (x) provide regular (QC) kemajuan kegiatan pembangunan yang didanai oleh dana hibah
consolidated and updated PPMS data collected by CFT, in particular for subproyek, yang berkaitan dengan desain dan konstruksi, dan (x)
Component-3 and to be to be submitted regularly to Administration, menyediakan konsolidasi teratur dan memperbaharui data PPMS yang
Finance and Monitoring (AFM) dikumpulkan oleh CFT, khususnya untuk Komponen-3, dan harus diajukan
secara teratur untuk Administrasi, Keuangan dan Monitoring (AFM)
Spesialis WSEQC adalah ahli domestik dengan gelar (setara dengan sarjana
The WSEQC specialists should be domestic experts with a sarjana degree S-1) insinyur pengadaan air atau yang berkaitan, dengan pengalaman paling
(equivalent to bachelor degree) in water supply engineering or related sedikit 5 tahun proyek terkait di Indonesia, termasuk pengalaman yang
field, with at least 5 years related project experience in Indonesia, relevan dalam penyediaan air di pedesaan, pengolahan air dan
including relevant experience in rural water supply, water treatment and pembangunan infrastruktur sanitasi melalui partisipasi masyarakat. Mereka
sanitation infrastructure development through community participation. harus memiliki kemampuan mendemonstrasikan dengan baik dan produktif
They should have demonstrated ability to work congenially and dengan konsultan, mitra, dan pemangku jabatan proyek lainnya dalam
productively with consultants, counterparts, and other project konteks tim, dan memiliki keterampilan yang baik, baik dalam menulis dan

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 27 of 45


stakeholders in a team context, and have good capability in both writing berbicara dalam bahasa Inggris.
and speaking the English language.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 28 of 45


c. Sanitation and Hygiene Behavioral Change Specialists (SHBC) c. Sanitation and Hygiene Behavioral Change Specialists (SHBC)

SHBC specialists will be hired in each participating district. Their tasks Spesialis SHBC akan dipekerjakan di setiap kabupaten yang berpartisipasi.
will cover both hygiene/health promotion and SHBC training. They will Tugas mereka akan mencakup promosi kesehatan dan kebersihan /
work closely with the National SHBC Specialist, Water Quality Monitoring kesehatan dan pelatihan SHBC. Mereka akan bekerja sama dengan Spesialis
and Treatment Specialist, ICST/Capacity Building Coordinator and ICST SHBC Nasional, Spesialis Pemantauan Kualitas dan Perawatan Air, ICST /
(Province) to define an appropriate package of IEC materials and activities Koordinator Penguatan Kapasitas dan ICST (Propinsi) untuk menentukan
suitable for local conditions, and to print/prepare/ acquire various paket yang sesuai bahan dan kegiatan untuk KIE yang tepat untuk kondisi
training materials and modules. The important programs will require lokal, dan untuk mencetak / menyiapkan / memperoleh berbagai bahan dan
their constant inputs and monitoring efforts, these being: modul pelatihan. Program-program penting yang terus-menerus
memerlukan input dan pemantauan adalah:
(i) Responsible in implementing [1] a school health and sanitation (i) Bertanggung jawab dalam melaksanakan [1] proram-program sanitasi
program, [2] hygiene promotion at religious facilities, [3] a dan kesehatan sekolah, [2] promosi kebersihan pada fasilitas
community hygiene program, and [4] home water treatment and keagamaan, [3] program kesehatan publik, dan [4] rumah pengolahan
storage program together with Community Facilitators of SHBC. The dan penyimpanan air bersama dengan Fasilitator Masyarakat dari
former, the program will commence once construction of water SHBC. Yang pertama, program ini akan dimulai setelah pertama kali
supply and laterines has been initiated at school. The school health pembangunan pengadaan air bersih dan jamban yang sudah dimulai di
program where teachers and primary school students will be trained sekolah-sekolah. Program kesehatan sekolah di mana guru dan siswa
in SHBC and encouraged to implement a wide variety of activities. sekolah dasar akan dilatih di SHBC dan didorong untuk melakukan
Second, hygiene promotion at religious facilities will cover training berbagai kegiatan. Kedua, promosi kebersihan di fasilitas religius akan
about SHBC to religious leaders who will be encouraged to apply this mencakup pelatihan para pemimpin agama SHBC akan didorong untuk
information, as they wish, to their weekly sermons and in discussions menerapkan informasi ini, sesuai dengan keinginan mereka, khotbah-
and counseling in their communities. Third, the community health khotbah mingguan mereka dan dalam diskusi dan penyuluhan di
program encompasses a wide range of possible campaigns and komunitas mereka. Ketiga, program kesehatan masyarakat mencakup
activities focusing on the community as a whole, and specific target berbagai kegiatan promosi dan fokus pada masyarakat secara
groups within the communities in particular. This sub-components keseluruhan, dan kelompok sasaran tertentu dalam masyarakat pada
will cover social marketing/media campaigns; a soap campaign; khususnya. Sub-komponen ini akan mencakup pemasaran sosial /
improving knowledge and practices of mothers with infants and media kampanye; kampanye sabun; meningkatkan pengetahuan dan
toddlers; particpatory training for patty food and drink vendors; and praktek ibu dengan bayi dan balita; pelatihan bagi penjual makanan
environmental hygiene. The latter, the home water teartment and dan minuman, dan lingkungan yang sehat. Yang terakhir, program
storage program will include a drinking water treatment and pengolahan dan penyimpanan air akan mencakup pengolahan air
disinfection program, and a “use a safe jerrigen” campaign for minum dan program disinfeksi, dan kampanye "menggunakan jerrigen
appropriate drinking water storage at household level. aman" untuk penyimpanan air minum tepat pada tingkat rumah
tangga.
(ii) Adopt and implement Community-Led Total Sanitation (CLTS)
approach to trigger immediate action with regard to safe excreta (ii) Mengadopsi dan menerapkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis
management/elimination of Open defecation; starting with CLTS and Masyarakat/Community-Led Total Sanitation (CLTS) untuk memicu
moving on to the promotion of hand washing; followed by other tindakan langsung berkenaan dengan pengelolaan / pembuangan
locally relevant environmental sanitation issues regarding water buang air besar di tempat terbuka, dimulai dengan CLTS dan pindah ke

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 29 of 45


storage food, hygiene, solid waste and wastewater management promosi mencuci tangan; diikuti dengan isu sanitasi lingkungan yang
seems appropriate terkait yang berhubungan dengan penyimpanan makanan, kebersihan,
pengelolaan limbah padat dan pengelolaan limbah cair yang
(iii) training and support being given to several women’s groups in local tampaknya cocok.
communities to initiate village-level programs and activities in SHBC. (iii) Pelatihan dan dukungan yang diberikan kepada beberapa kelompok
Other community groups will also be given workshops and training, perempuan di komunitas lokal untuk memulai program-program di
including men and youths, but the main focus will turn on the success tingkat desa dan aktivitas di SHBC. Kelompok masyarakat lain juga
of the schools program and women’s group’s activities. This will akan diberikan lokakarya dan pelatihan, termasuk laki-laki dan
require the district SHBC specialists working closely with the local pemuda, tapi fokus utama akan berubah untuk keberhasilan program
primary school teachers and women’s groups, and providing sekolah dan kegiatan kelompok-kelompok perempuan. Hal ini akan
guidance and support to the CFTs. In some districts, local or national memerlukan spesialis SHBC kabupaten bekerja sama dengan guru-guru
NGOs may be hired to assist in some of the training, as well as staff sekolah dasar setempat dan kelompok-kelompok perempuan, dan
from the Departments of Education and Health. memberikan bimbingan dan dukungan kepada CFT. Di beberapa
kabupaten, LSM lokal atau nasional dapat disewa untuk membantu
(iv) Responsible to implement local goverment capacity building at dalam beberapa pelatihan, dan juga staf dari Departemen Pendidikan
district level realted to WSES development program and be dan Kesehatan.
responsible for following tasks: [1] National WSES policy (iv) Bertanggung jawab untuk melaksanakan penguatan kapasitas
dissemination at the district lavel; (2) WSES Working Group pemerintah daerah di tingkat kabupaten yang berhubungan dengan
formation; (3) assist Facilitator and district WSES Working Group program AMPL dan bertanggung jawab untuk tugas-tugas berikut: [1]
(POKJA) in preparing: WSES policy, Water Resources Policy and Sosialisasi kebijakan Nasional AMPL di tingkat kabupaten; (2)
WSES Minimum Service Standards Policy; (4) assist Facilitator and pembentukan Kelompok Kerja AMPL; (3) membantu fasilitator dan
district WSES Working Group (POKJA) to prepare and endorse WSES POKJA AMPL di kabupaten dalam persiapan: kebijakan AMPL,
Working Group Strategic Plan (Renstarda); (5) Assist facilitators or Kebijakan Sumber Daya Air dan Kebijakan Standar Pelayanan Minimal
experts in providing consulting services of CBAP activities in the AMPL; (4) membantu para fasilitator dan POKJA AMPL kabupaten
phase 1 up to phase 4 by providing information and materials untuk mempersiapkan dan mengesahkan Rencana Strategis
requirement for the preparation of the report of activities of interest, (Renstarda) POKJA AMPL; (5) Membantu fasilitator atau ahli dalam
such as training and workshops. menyediakan layanan konsultasi dalam kegiatan CBAP tahap 1 sampai
tahap 4, dengan memberikan informasi dan bahan-bahan kebutuhan
(v) Support CFT in conducting longitudinal survey in every six month untuk penyusunan laporan kegiatan, seperti pelatihan dan lokakarya.
started on village identification up to project hand over (SP4), (v) Mendukung CFT dalam melakukan survei longitudinal dalam setiap
including diarea incident, waterborne and water-related desease, enam bulan yang dimulai pada identifikasi desa sampai kepada serah
access to water and sanitation, and sanitation and hygiene behavioral terima (SP4), termasuk insiden diare, penyakit yang ditularkan melalui
changes. After project hand over, this activities will be continued by air, akses terhadap air dan sanitasi, dan perubahan perilaku bersih dan
Sanitarian. sehat. Setelah serah terima proyek, kegiatan-kegiatan ini akan
(vi) provide regular consolidated and updated PPMS data collected by dilanjutkan oleh sanitarian.
CFT, in particular for Component-1 and Component-4 and to be to be (vi) menyediakan konsolidasi teratur dan memperbaharui data PPMS yang
submitted regularly to Administration, Finance and Monitoring dikumpulkan oleh CFT diperbaharui secara berkala, khususnya untuk

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 30 of 45


(AFM) komponen dan komponen-1 dan komponen 4 dan harus disampaikan
secara teratur untuk Administrasi, Keuangan dan Monitoring (AFM)
The SHBC specialists should be domestic experts with a sarjana degree Para spesialis SHBC harus seorang ahli domestik dengan gelar sarjana
(equivalent to bachelor degree) in public health, environmental health or (setara dengan sarjana S-1) di bidang kesehatan masyarakat, kesehatan
related field, with at least 5 years related project experience in rural lingkungan atau bidang terkait, dengan paling tidak 5 tahun pengalaman di
health and hygiene, and demonstrated ability to work congenially and pedesaan proyek-proyek yang berhubungan dengan kesehatan dan
productively with consultants, counterparts, and other project kebersihan, dan menunjukkan kemampuan untuk bekerja dengan baik dan
stakeholders in a team context, and have good capability in both writing produktif dengan konsultan, mitra, dan pemangku kebijakan proyek lainnya
and speaking the English language. dalam tim, dan memiliki keterampilan yang baik, baik dalam menulis dan
berbicara dalam bahasa Inggris.

F.3. Community Facilitators F.3. Fasilitator Masyarakat (Community Facilitator – CF)


a. Scope of Work a. Lingkup Kerja

Teams of facilitators, consisting of 1 senior facilitator, and 2 field Tim fasilitator, yang terdiri dari 1 senior fasilitator 1 dan 2 fasilitator
facilitators, will be recruited, trained and deployed by the respective lapangan, akan direkrut, dilatih dan disebarkan oleh masing-masing
District Support Team (DST) consultants, for every 3-5 target konsultan DST, untuk setiap 3-5 desa sasaran / CFT / tahun. Fasilitator,
villages/CFT/year. Facilitators, as the primary interface of the Project with sebagai pemeran utama proyek dengan masyarakat, akan: (i) melakukan
the community, will: (i) conduct project socialization, (ii) assist in sosialisasi proyek, (ii) membantu dalam penilaian cepat partisipasif
community participatory rapid appraisal of hygiene, sanitation, and water masyarakat tentang kebersihan, sanitasi, masalah-masalah yang
problems and solutions, (iii) assist in Community Implementation Team berhubungan dengan air dan solusinya, (iii) membantu pembentukan (CIT),
(CIT) formation, (iv) assist communities and CIT prepare the Community (iv) membantu masyarakat dan CIT dalam mempersiapkan pengadaan air
Water Supply, Hygiene and Sanitation Action Plan (CAP), (v) monitor minum bagi masyarakat, kebersihan dan Sanitation Action Plan (CAP), (v)
implementation progress, reporting monthly in the Project Performance memonitor kemajuan pelaksanaan, memberikan laporan bulanan Project
Monitoring System (PPMS), for each of their assigned villages. Performance Monitoring System (PPMS), untuk setiap penugasan di desa.

Facilitators will have three specializations: (i) water supply and sanitation Fasilitator akan memiliki tiga spesialisasi: (i) enjinering penyediaan air dan
engineering, (ii) health and hygiene promotion, and (iii) community sanitasi, (ii) promosi kesehatan dan kebersihan, dan (iii) mobilisasi
mobilization. Facilitators will be under the direction and supervision of masyarakat. Fasilitator akan berada di bawah arahan dan pengawasan
the senior coordinating facilitator, who in turn is directly responsible to seorang fasilitator senior, yang secara langsung bertanggung jawab kepada
the district coordinator assigned by the DST. coordinator kabupaten yang ditugaskan oleh DST.

Minimum qualifications are: Kualifikasi minimum adalah:


 minimum S-1 degree,  Minimum sarjana S-1,
 experience, preferably in the fields of community development,  pengalaman, terutama di bidang pengembangan
health, or engineering; masyarakat, kesehatan, atau teknik;
 basic understanding and experience with computers for reporting  pemahaman dan pengalaman dasar dengan komputer untuk

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 31 of 45


purposes; tujuan pelaporan;
 willing to reside in an appropriate location with ready access to  bersedia untuk tinggal di lokasi dengan kesiapan untuk
assigned target sub-district/village; ditugaskan ke kecamaan / desa target.
 demonstrated ability to work congenially and productively with  mendemonstrasikan kemampuan untuk bekerja secara
other facilitators in a team context, as well as local government produktif dengan fasilitator lain dalam konteks tim, serta pejabat
officials, consultants, and village leaders; pemerintah daerah, konsultan, dan para pemimpin desa;
 at least one CFT member must be a woman.  setidaknya satu anggota CFT adalah seorang wanita.
 Available drive license C for motor bike.  Mempunyai SIM C untuk mengemudi sepeda motor.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 32 of 45


b. Community Facilitators for Community Mobilization and Equity b. Fasilitator Masyarakat untuk Mobilisasi dan Ekuitas Masyarakat
(CF/CME) (CF/CME)

The Community Facilitator for Community Mobilization and Equity


(CF/CME) is responsible to promote the establishment and empowerment Fasilitator Masyarakat untuk Mobilisasi dan Ekuitas Masyarakat (CF /CME)
of community institutions and members in order to carry out project bertanggung jawab untuk mempromosikan pembentukan dan
activities more effectively and efficiently. He/she will promote, oversee pemberdayaan lembaga dan anggota masyarakat dalam rangka untuk
and support community level water supply, health and sanitation melaksanakan kegiatan proyek secara lebih efektif dan efisien. Ia akan
activities. The CF/CME will work in close collaboration with the CIT, and mempromosikan, memonitor dan mendukung pengadaan air di tingkat
its three subunits (technical, financial/administrative, and masyarakat, dan aktifitas sanitasi dan kesehatan. CF / CME akan bekerja
health/sanitation). The specific activities of the CF/CME include: sama dengan TKM, dan tiga subunit (teknis, keuangan/administrasi, dan
kesehatan/sanitasi). Kegiatan khusus CF / CME termasuk:

 Facilitate and assist the local communities to establish the CIT  Memfasilitasi dan membantu masyarakat lokal untuk membangun
according to project criteria, as a vehicle to plan and carry out the TKM sesuai dengan kriteria proyek, sebagai kendaraan untuk
development of their Community Action Plan. merencanakan dan melaksanakan pengembangan Rencana Aksi
Komunitas mereka.
 Participate in MPA/PHAST sessions, involving groups of women  Berpartisipasi dalam sesi MPA / PHAST, melibatkan kelompok-
and men in the community, taking special care to insure full kelompok perempuan dan laki-laki dalam masyarakat, dengan
participation of the poorest sectors of the community, and any penanganan khusus untuk menjamin partisipasi penuh dari sektor
disadvantaged and less vocal groups. masyarakat paling miskin, dan masyarakat kurang beruntung dan
 Work together with the other two CFT members to help the kurang berpengaruh.
communities develop the institutional framework, capacity and  Bekerja sama dengan dua anggota CFT lain untuk membantu
capability to successfully complete the CAP and effectively implement masyarakat mengembangkan kerangka kerja kelembagaan, kapasitas
the WSS system planning and construction, as well as the community dan kemampuan untuk berhasil menyelesaikan CAP dan secara efektif
and school health programs. menerapkan perencanaan dan konstruksi sistem SAB/S, serta
 Ensure that the concerns of all stakeholders as well as those program-program kesehatan masyarakat dan sekolah.
disengaged or fringe groups are represented in the development,  Memastikan bahwa perhatian semua pihak maupun yang tidak
public review and finalization of the Community Action Plan. Provide terlibat akan terwakilkan dalam pembangunan, tinjauan umum dan
appropriate support and guidance to CITs to develop the CAPs. finalisasi Rencana Aksi Masyarakat. Memberikan dukungan dan
 Use participatory techniques to raise the knowledge and bimbingan yang sesuai kepada TKM untuk mengembangkan CAP.
understanding about community development, the necessity of co-
financing project activities, and the mobilization of community cash  Menggunakan teknik-teknik partisipatif untuk meningkatkan
and local materials in the community. Regularly remind the pengetahuan dan pemahaman pengembangan masyarakat, kebutuhan
communities that funds will not be released and construction cannot pembiayaan bersama kegiatan proyek, dan mobilisasi masyarakat
start until the agreed upon mobilization of community resources is untuk uang tunai dan material lokal di masyarakat. Secara teratur
complete, and then only if the CITs continue to work with equitable mengingatkan masyarakat bahwa dana tidak akan dikeluarkan dan
representation of both men and women, and poor and non-poor. pembangunan tidak bisa dimulai sampai adanya persetujuan mobilisasi
sumber daya masyarakat, dan kemudian hanya jika TKM terus bekerja

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 33 of 45


 During the period immediately preceding construction, help the sama dengan perwakilan yang sama dari pria maupun wanita, dan
community to organize and mobilize the required labor force needed miskin dan tidak miskin.
to carry out construction in a timely and effective manner.  Selama periode memulai konstruksi, membantu masyarakat untuk
 Work with the CF/WSS Engineer to assist communities to mengorganisir dan memobilisasi tenaga kerja yang diperlukan untuk
properly organize themselves and their material resources during the melaksanakan pembangunan secara tepat waktu dan efektif
entire process of construction, and provide training in non-technical  Bekerja dengan CF / insinyur SAB/S untuk membantu masyarakat
aspects of O&M and financial management (including setting and untuk mengorganisir diri dengan baik dan sumber daya materi mereka
collecting water tariffs, bookkeeping, identifying future training needs, selama seluruh proses konstruksi, dan memberikan pelatihan dalam
participatory methods of decision-making related to future decisions aspek non-teknis dari O & M dan pengelolaan keuangan (termasuk
about WSS facility expansion planning, etc.), and the need for membuat rancangan dan mengumpulkan tarif air, pembukuan,
maintaining gender balance and equity in decision making and mengidentifikasi kebutuhan pelatihan selanjutnya, metode partisipatif
management of WSS and health services. dalam pengambilan keputusan yang berkaitan keputusan yang harus
diambil di masa yang akan datang tentang rencana pengembangan
fasilitas SAB/S), dan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan dan
 Work with the CIT to establish policies and procedures for kesetaraan gender dalam pengambilan keputusan dan manajemen
electing new members, O&M, financial management, expansion SAB/S dan layanan kesehatan.
planning, resolution of water disputes, and for periodically updating  Bekerja dengan TKM untuk menetapkan kebijakan dan prosedur
their plans for the use of any remaining block grant funds. untuk pemilihan anggota baru, O & M, pengelolaan keuangan,
 Assist the DPMU and DST to gather lessons learned related to the perencanaan ekspansi, penyelesaian sengketa air, dan secara berkala
community development process, and make recommendations for memperbaharui rencana mereka untuk penggunaan dana hibah yang
improving project policies, procedures and regulations related to tersisa.
establishing and empowering community-based institutions that are  Membantu DPMU dan DST untuk mengumpulkan pelajaran-
gender balanced and equity based, so that all community members pelajaran yang terkait dengan proses pengembangan masyarakat, dan
have a voice and choice in establishing services, and equal opportunity membuat rekomendasi untuk memperbaiki kebijakan proyek,
to access WSS/health services co-financed by the Project. prosedur dan peraturan yang terkait untuk mendirikan dan
memberdayakan lembaga-lembaga yang seimbang berbasis
masyarakat dan berbasis gender, sehingga semua anggota masyarakat
The CF/CME will also specialize in implementing the monitoring system at telah satu suara dan satu pilihan dalam menetapkan layanan, dan
the village/ community level, and work closely with the PST kesempatan yang sama untuk mengakses SAB/S / layanan kesehatan
Administration, Finance and Monitoring Consultant in designing and dibiayai bersama oleh Proyek.
implementing the impact and sustainability monitoring system at
village/community level. The facilitator will take primary responsibility CF / CME juga akan mengkhususkan diri dalam menerapkan sistem
for all data collection and analysis related to the status of all project pemantauan di desa / tingkat masyarakat, dan bekerja erat dengan
activities at village/community level. In particular, the facilitator will: Administrasi PST, Konsultan Keuangan dan Pengawasan dalam merancang
dan menerapkan dampak dan keberlanjutan sistem pemantauan di desa /
 Ensure that all data collection, processing and report tingkat masyarakat. Fasilitator akan mengambil tanggung jawab utama
production at village/ community level meets quality requirements untuk semua pengumpulan data dan analisis yang berkaitan dengan status

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 34 of 45


and timelines. semua kegiatan proyek di desa / tingkat masyarakat. Secara khusus,
 Ensure that data and reports from villages are transmitted fasilitator akan:
to the district level.  Memastikan bahwa semua data yang dikumpulkan, pengolahan dan
 Meet with CITs to discuss their information needs, and to produksi laporan di desa / tingkat masyarakat memenuhi persyaratan
explain the purpose of the system, and give a general description of the mutu dan sesuai batas waktu.
kind of physical, financial, institutional, impact and sustainability data  Pastikan bahwa data dan laporan dari desa akan diteruskan ke
that needs to be collected and analyzed to properly monitor project tingkat kabupaten.
progress.  Bertemu dengan TKM untuk mendiskusikan kebutuhan informasi
mereka, dan untuk menjelaskan tujuan sistem, dan memberikan
 Assist in developing a list of important progress indicators gambaran umum jenis fisik, keuangan, kelembagaan, dampak dan
to be monitored at the community level. This will include events such keberlanjutan data yang akan dikumpulkan dan dianalisa untuk
as the formal selection of a village, establishment of the CIT, memonitor kemajuan proyek yang lebih baik
community training activities, completion and approval of the CAP,  Membantu dalam mengembangkan daftar indikator kemajuan
completion and approval of the DED, status of cash and in-kind penting yang akan dimonitor pada tingkat masyarakat. Hal ini akan
contributions, release of grant funds for construction, initiation of WSS mencakup kegiatan seperti seleksi formal dari sebuah desa,
construction, completion of construction, initiation of school health pembentukan TKM, kegiatan pelatihan masyarakat, penyelesaian dan
program, etc. and impact and sustainability indicators. persetujuan dari CAP, penyelesaian dan persetujuan DED, status uang
 Organize training of village/ community level personnel in tunai dan dalam bentuk sumbangan material dan jasa, pelepasan dana
all aspects of impact and sustainability monitoring based on village/ hibah untuk konstruksi, SAB/S, penyelesaian konstruksi, pengenalan
community reporting systems. program kesehatan sekolah, dll dan indikator dampak dan
 Assist villages to produce quarterly reports to show the keberlanjutan.
progress and impact of project interventions, focusing on impacts and  Mengatur pelatihan di desa / personil tingkat masyarakat dalam
sustainability and to raise issues for discussion and resolution at segala aspek pemantauan dampak dan keberlanjutan berdasarkan di
quarterly meetings. desa / sistem pelaporan masyarakat.
 Membantu desa-desa untuk menghasilkan laporan kuartalan untuk
 Collect and update Sustainability IMIS data (Phase 1, 2, 3 and 4) and to menunjukkan kemajuan dan dampak intervensi proyek, dengan fokus
be submitted regularly to CME-DST pada dampak dan keberlanjutan dan untuk mengangkat masalah-
 Collect and update PPMS data collected by CFT, in particular for masalah untuk didiskusikan, dan resolusinya pada pertemuan
Component-2, and to be to be submitted regularly to CME-DST kuartalan.
 Mengumpulkan dan memperbarui data IMIS berkelanjutan (Tahap
1, 2, 3 dan 4) dan untuk diserahkan secara teratur kepada CME-DST
 Mengumpulkan dan memperbarui data PPMS yang dikumpulkan
oleh CFT, khususnya untuk Komponen-2, dan harus disampaikan
secara berkala ke CME-DST

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 35 of 45


c. Community Facilitators for Water Supply, Sanitation and Quality c. CF untuk Pengadaan Air, Sanitasi dan Kontrol Kualitas (CF Teknis)
Control
CF Teknis yang bertanggung jawab membantu orang untuk memilih,
The CF/WSS engineers are responsible for helping communities to choose, merencanakan, membangun, mengoperasikan, memelihara dan
plan, build, operate, maintain and repair improved WSS facilities that will memperbaiki fasilitas yang akan ditingkatkan bersama SAB/S dibiayai oleh
be co-financed by the Project3. A very important focus of this work is Proyek. Fokus yang sangat penting dari pekerjaan ini adalah untuk
helping communities to develop the technical and management skills they membantu masyarakat dalam mengembangkan keterampilan teknis dan
will need to successfully carry out those tasks. They will promote, oversee manajemen mereka untuk supaya berhasil melaksanakan tugas-tugas ini.
and support community water supply, health and sanitation activities, and Mereka akan mempromosikan, memonitor dan mendukung persediaan air
work in close collaboration with the local CIT, especially the Technical untuk masyarakat, kegiatan kesehatan dan sanitasi, dan bekerjasama
Unit. They will have the following responsibilities: dengan CIT lokal, khususnya Unit Teknis. Mereka akan memiliki tanggung
jawab sebagai berikut:
 Work closely with the local communities, especially the  Bekerja sama dengan masyarakat setempat, khususnya Tim Kerja
Community Implementation Team, to carry out an initial Rapid Masyarakat (TKM), untuk melaksanakan Rapid Technical Assesment
Technical Assessment (RTA) of locally available water resources that (RTA) awal sumber daya air lokal yang tersedia yang dapat digunakan
could be used in an improved water system, and an assessment of dalam sistem air yang ditingkatkan, dan penilaian fasilitas SAB/S di
existing WSS facilities in the community. masyarakat.
 With the other CFT members, participate in MPA/PHAST sessions  Dengan anggota CFT lain, berpartisipasi dalam sesi MPA/PHAST
with villagers (particularly those identified as local technical resources dengan penduduk desa (terutama mereka yang diidentifikasi sebagai
by the community) to help the community identify and solve their sumber daya teknis lokal oleh masyarakat) untuk membantu
water and sanitation related problems, using participatory techniques masyarakat mengidentifikasi dan memecahkan masalah sanitasi air
to raise the knowledge and understanding about the critical linkages dan yang terkait dengan penggunaan teknik-teknik partisipatori untuk
between improved water supply, and hygiene and sanitation behavior. meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang hubungan
penting antara peningkatan persediaan air, sanitasi dan perilaku
 Based on the RTA findings, develop a set of feasible technology bersih.
options, estimate the cost of each, participate in the presentation of  Berdasarkan temuan RTA, mengembangkan serangkaian pilihan
RTA results to communities, and assist them to choose the option the teknologi yang layak, memperkirakan biaya, berpartisipasi dalam
best fits their circumstances (e.g., water demand, desired level of presentasi hasil RTA kepada publik, dan membantu mereka untuk
service, and ability to pay for construction and subsequent O&M). memilih opsi yang terbaik sesuai dengan keadaan mereka (misalnya,
kebutuhan air, tingkat pelayanan yang dikehendaki, dan kemampuan
 Develop the preliminary design for water supply and minimum untuk membayar konstruksi dan O & M selanjutnya).
required public sanitation facilities in schools, initial environmental  Mengembangkan desain awal pengadaan air fasilitas sanitasi umum
evaluation, construction cost estimates and initial tariff estimates, and minimal yang dibutuhkan di sekolah-sekolah umum minimum,
discuss the results with the community. evaluasi lingkungan, perkiraan biaya konstruksi dan perkiraan tarif
 After incorporating modifications desired by the community, awal, dan mendiskusikan hasil dengan masyarakat.
present the final detailed engineering designs, costs and proposed  Setelah memasukkan modifikasi yang dikehendaki oleh masyarakat,
water tariff rates to the CITs, so they fully understand the financial and lalu mengajukan desain permesinan detil yang final, biaya dan tarif air
3
In the first year of project implementation, the CFTs would require considerable assistance and supervision in carrying out their responsibilities. This will be provided by the DST engineer and community
health specialist.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 36 of 45


other implications of their commitment to participate in the Project. yang diusulkan kepada TKM, sehingga mereka memahami implikasi
 Ensure that concerns of all stakeholders as well as those keuangan dan lainnya dari komitmen mereka untuk berpartisipasi
disengaged or fringe groups are represented in the development, dalam proyek.
public review and finalization of the Community Action Plan. Provide  Memastikan bahwa perhatian dari semua pemangku kepentingan,
appropriate support and guidance to CITs to develop the CAPs. baik yang terlibat atau kelompok-kelompok yang kurang dipentingkan
akan terwakili dalam pengembangan, tinjauan umum dan finalisasi
 Assure that activities proposed as part of the CAP to support Rencana Aksi Masyarakat (CAP). Memberikan dukungan dan
health and sanitation meet the criteria and are aimed at reducing the bimbingan yang sesuai kepada CIT untuk mengembangkan CAP.
incidence of water borne disease. Review all CAP activities relating to  Memastikan bahwa kegiatan yang diusulkan sebagai bagian dari
WSS technical and management issues. CAP untuk mendukung kesehatan dan sanitasi yang memenuhi kriteria
dan bertujuan untuk mengurangi penyakit yang dibawa air. Meninjau
 Make sure that the CAP is submitted to the DPMU for review and semua kegiatan yang CAP yang berkaitan dengan masalah teknis dan
approval, and help the community respond to any DPMU requests for manajemen SAB/S.
clarification in a timely fashion to expedite the CAP approval process  Pastikan bahwa CAP diserahkan kepada DPMU untuk diperiksa dan
and eventual disbursement of block grant funds to the community’s disetujui, dan membantu masyarakat menanggapi permintaan DPMU
project bank account. untuk klarifikasi secara tepat waktu untuk mempercepat proses
 Assist the community to tender contracts for non-local materials persetujuan dan sampai pembayaran dana hibah ke rekening bank
and equipment (and civil works, if required) using accepted project proyek masyarakat.
procurement procedures to insure that no irregularities occur, so that  Membantu masyarakat melakukan tender kontrak material non-
block grant funds are expeditiously disbursed as they are needed to lokal dan peralatan (dan pekerjaan sipil, jika perlu) dengan
finance ongoing project activities. menggunakan prosedur pengadaan untuk memastikan bahwa tidak
 Provide technical training to community members in reading ada penyimpangan yang terjadi, sehingga segera dicairkan dana hibah
simple engineering drawings, understanding technical design yang diperlukan untuk membiayai kegiatan-kegiatan proyek yang
limitations, etc., including specialized technical training to CIT staff and sedang berlangsung.
community members at large in the interpretation of engineering  Memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat dalam membaca
drawings, and other technical training as necessary. gambar teknik sederhana, memahami batasan desain teknis, dll,
 When materials and equipment (and civil works contractors, if termasuk pelatihan teknis untuk anggota masyarakat dan TKM dalam
required) are in place and ready to begin construction, help CITs interpretasi gambar teknik, dan pelatihan teknis lainnya yang
supervise construction, and orient them in methods for verifying the diperlukan.
quantity and quality of work performed  Ketika bahan-bahan dan peralatan (dan kontraktor pekerjaan sipil,
jika perlu) berada di tempat dan siap untuk memulai pembangunan,
 With CITs, review any proposed design changes that may have membantu TKM mengawasi konstruksi, dan mengarahkan mereka
significant performance or cost implications, maintaining quality dalam sebuah metode untuk memverifikasi kuantitas dan kualitas
control during all phases of construction, and building CIT capacity and pekerjaan yang dilakukan.
capability to do the same throughout the process.  Dengan TKM, meninjau setiap usulan perubahan desain yang
mungkin memiliki kinerja yang signifikan atau implikasi biaya,
 Work with local skilled laborers and provide training for building memelihara pengendalian kualitas selama semua fase konstruksi, dan
school (and other public) latrines and drainage facilities as specified in membangun kapasitas dan kemampuan TKM untuk melakukan hal
the approved CAP, and monitor all sanitation infrastructure yang sama di seluruh proses.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 37 of 45


development activities funded under the special block grants, to assure  Bekerja dengan tenaga kerja terampil lokal dan menyediakan
that they are properly implemented. pelatihan untuk membangun sekolah-sekolah (dan publik lainnya)
 Collect and update PPMS data collected by CFT, in particular for jamban dan fasilitas drainase seperti dirinci dalam CAP yang telah
Component-3 and to be to be submitted regularly to WSS&QC-DST disetujui, dan memantau semua kegiatan pembangunan infrastruktur
sanitasi didanai grant khusus, untuk memastikan bahwa mereka benar
dilaksanakan.
 Mengumpulkan dan memperbarui data PPMS yang dikumpulkan
oleh CFT, terutama untuk komponen-3 dan harus disampaikan secara
teratur kepada DST Teknik

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 38 of 45


d. Community Facilitators for Health and Hygiene d. CF untuk Kebersihan dan Kesehatan (CF kesehatan)

The community facilitators for health and hygiene (CF/Health) are Fasilitator masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan (CF / kesehatan)
responsible for promoting health and hygiene, as well as sanitation in the bertanggung jawab untuk mempromosikan kesehatan dan kebersihan, dan
community and schools, and for coordinating critical inputs to improve sanitasi di masyarakat dan sekolah, dan untuk mengkoordinasikan masukan
sanitation and hygiene behavior. A very important focus of this work is kritis untuk meningkatkan perilaku sanitasi dan kebersihan. Fokus yang
coordinating resources and inputs for hygiene and sanitation sangat penting pekerjaan ini untuk mengkoordinasikan sumber daya dan
promotion/campaigns, training, and monitoring. They will promote, masukan untuk kebersihan dan sanitasi kampanye promosi, pelatihan, dan
oversee and support community level health and sanitation activities, pemantauan. Mereka akan mempromosikan, memonitor dan mendukung
including the school health program. The CF/Health will work in close kesehatan di tingkat masyarakat dan kegiatan sanitasi, termasuk program-
collaboration with the local health center staff, especially the sanitation program kesehatan sekolah. CF / kesehatan akan bekerja dalam kerjasama
worker and village midwife, the local schoolteachers, local women’s erat dengan staf pusat kesehatan setempat, terutama para pekerja sanitasi
groups who will be trained to conduct hygiene and sanitation promotional dan bidan desa, guru sekolah setempat, kelompok-kelompok perempuan
campaigns in their villages, and the Community Implementation Team lokal akan dilatih untuk melakukan promosi kebersihan dan sanitasi
(CIT). The specific activities of the CFs/Health include: kampanye di desa mereka, dan Tim Kerja Masyarakat (TKM ). Kegiatan
khusus SRA / Kesehatan termasuk :

 Facilitate and assist the local communities, especially the  Memfasilitasi dan membantu masyarakat lokal, khususnya Tim
Community Implementation Team, and the CIT’s sub-committee which Kerja Masyarakat (TKM), dan sub-komite TKM yang berfokus pada
focuses on health, hygiene and sanitation behavioral change, to plan, kesehatan, kebersihan dan perubahan perilaku bersih, untuk
implement and monitor a program to improve health and sanitation in merencanakan, melaksanakan dan memantau program untuk
the community. meningkatkan kesehatan dan sanitasi di masyarakat.
 Melaksanakan lokakarya dan pelatihan PHAST dengan kelompok-
 Conduct PHAST training workshops and sessions with groups of kelompok perempuan (dan laki-laki dan pemuda) dalam proyek-
women (and men and youth) in project communities, in collaboration proyek kemasyarakatan, bekerjasama dengan guru-guru sekolah
with locally resident school teachers, health workers, sanitation setempat, petugas kesehatan, pekerja sanitasi, bidan desa, dan lain-lain
workers, village midwives, and others who are identified as local yang telah diidentifikasi sebagai sumber daya SHBC setempat oleh
resources for SHBC by the community. masyarakat.
 Facilitate the process of assessment, analysis and action planning  Memfasilitasi proses penilaian, analisis dan perencanaan tindakan
by community groups through the PHAST steps, leading to the oleh kelompok masyarakat melalui langkah-langkah PHAST, memimpin
preparation of a CAP. Work with the sub-committee and affiliated persiapan ke CAP. Bekerja dengan sub-komite dan berafiliasi dengan
women leaders to implement that plan. pemimpin perempuan untuk melaksanakan rencana tersebut.
 Ensure that the concerns of all stakeholders as well as those  Memastikan bahwa perhatian semua pihak dan pelepasan orang
disengaged or fringe groups are represented in the development, atau kelompok pinggiran terwakili dalam pembangunan, tinjauan
public review and finalization of the Community Action Plan. Provide umum dan finalisasi Rencana Aksi Masyarakat (CAP). Memberikan
appropriate support and guidance to the CIT to develop their CAP. dukungan dan bimbingan yang sesuai dengan TKM untuk
 Assure that activities proposed as part of the CAP to support mengembangkan CAP.
health, hygiene, and sanitation meet the selection criteria and are  Memastikan bahwa kegiatan yang diusulkan sebagai bagian dari
aimed at reducing the incidence of water borne disease. Review all CAP untuk mendukung kesehatan, kebersihan, dan sanitasi yang

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 39 of 45


CAP activities relating to health, hygiene and sanitation. memenuhi kriteria seleksi dan bertujuan untuk mengurangi timbulnya
penyakit yang dibawa oleh air. Meninjau semua kegiatan CAP yang
 Monitor the activities funded under the special block grants to berkaitan dengan kesehatan, kebersihan dan sanitasi.
assure that they are being properly implemented.  Mengawasi kegiatan yang didanai di bawah grant khusus untuk
 Support the hand washing initiative and use of soap; support good memastikan bahwa mereka benar dilaksanakan.
practices in water treatment and water storage.  Mendukung inisiatif mencuci tangan dengan sabun; mendukung
 Provide appropriate support and assistance to the local school praktek-praktek baik dalam pengolahan air dan penyimpanan air.
teacher with the implementation of the school health program,  Memberikan dukungan dan bantuan yang sesuai untuk guru sekolah
including water quality monitoring, fecal contamination tests, worm setempat dengan pelaksanaan program-program kesehatan sekolah,
infestation prevention activities and other outreach activities. termasuk pemantauan kualitas air, pengujian kontaminasi tinja,
 Provide appropriate support and assistance to the local health kegiatan pencegahan penyakit cacingan dan kegiatan lainnya.
team, including the sanitation worker, village midwife and other local  Memberikan dukungan dan bantuan sesuai dengan tim kesehatan
health resources for community health and sanitation activities. setempat, termasuk para pekerja sanitasi, bidan desa dan sumber daya
 Monitor the effectiveness of school and community health and kesehatan lokal lain untuk kesehatan masyarakat dan kegiatan sanitasi.
sanitation activities through routine monitoring systems, conducting of  Memantau efektivitas sekolah dan sanitasi kesehatan masyarakat
rapid surveys for water borne disease activities, and conducting focus dan kegiatan melalui sistem monitoring rutin, melakukan survei cepat
groups with members of the community as well as teachers, sanitation untuk kegiatan penyakit yang dibawa oleh air, dan mengadakan
workers, village midwives and voluntary health workers. kelompok fokus dengan anggota masyarakat serta guru, pekerja
 Work closely with the local health center and local school sanitasi, bidan desa dan petugas kesehatan sukarela.
programs to promote improved health and sanitation behavior.  Bekerjasama dengan pusat-pusat kesehatan lokal dan program
 Work closely with local women’s groups to promote and raise the untuk sekolah-sekolah lokal untuk meningkatkan perilaku sehat dan
awareness of mothers with young children and infants in safe practices sanitasi.
to reduce diarrhea and other water-borne diseases among their high  Bekerja dengan kelompok-kelompok perempuan lokal untuk
risk offspring. mempromosikan dan meningkatkan kesadaran ibu-ibu yang memiliki
anak-anak dan bayi dalam praktek-praktek yang aman untuk
 Responsible in implementing [1] a school health and sanitation mengurangi diare dan penyakit yang dibawa oleh air di antara anak-
program, [2] hygiene promotion at religious facilities, [3] a community anak yang mereka beresiko tinggi.
hygiene program, and [4] household water treatment program  Bertanggung jawab dalam melaksanakan [1] program kesehatan
suppported by DST of SHBC. The former, the program will commence sekolah dan sanitasi, [2] promosi kebersihan di tempat fasilitas
once construction of water supply and laterines has been initiated at keagamaan, [3] program kebersihan masyarakat, dan [4] program
school. The school health program where teachers and primary school pengolahan air rumah tangga yang didukung oleh DST dari SHBC. Yang
students will be trained in SHBC and encouraged to implement a wide pertama, program ini akan dimulai setelah pembangunan air bersih
variety of activities. Second, hygiene promotion at religious facilities dan jamban sudah dimulai di sekolah-sekolah. Program kesehatan
will cover training about SHBC to religious leaders who will be sekolah di mana guru dan siswa sekolah dasar akan dilatih tentang
encouraged to apply this information, as they wish, to their weekly SHBC dan didorong untuk melakukan berbagai kegiatan.Kedua,
sermons and in discussions and counseling in their communities. promosi kebersihan di tempat fasilitas religius akan mencakup
Third, the community health program encompasses a wide range of pelatihan SHBC bagi para pemimpin agama yang akan didorong untuk
possible campaigns and activities focusing on the community as a menerapkan informasi ini, sesuai dengan keinginan mereka, pada
whole, and specific target groups within the communities in particular. khotbah-khotbah mingguan mereka dan dalam diskusi dan penyuluhan

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 40 of 45


This sub-components will cover social marketing/media campaigns; a di komunitas mereka. Ketiga, program kesehatan masyarakat
soap campaign; improving knowledge and practices of mothers with mencakup berbagai kegiatan promosi yang mungkin dilakukan dan
infants and toddlers; particpatory training for patty food and drink fokus pada masyarakat secara keseluruhan, dan kelompok sasaran
vendors; and environmental hygiene. The latter, the home water tertentu dalam masyarakat pada khususnya. Sub-komponen ini akan
teartment and storage program will include a drinking water treatment mencakup pemasaran sosial / media kampanye; kampanye sabun;
and disinfection program, and a “use a safe jerrigen” campaign for meningkatkan pengetahuan dan praktek ibu yang memiliki bayi dan
appropriate drinking water storage at household level. balita; pelatihan parcipatori bagi penjual makanan dan minuman
ringan, dan lingkungan yang sehat. Yang terakhir, program
 Adopt and implement Community-Led Total Sanitation (CLTS) penyimpanan dan pengolahan air rumah akan mencakup pengolahan
approach to trigger immediate action with regard to safe excreta air dan program-program disinfeksi, dan kampanye "penggunaan
management/elimination of Open defecation; starting with CLTS and jerrigen aman" untuk penyimpanan air minum pada tingkat rumah
moving on to the promotion of hand washing; followed by other locally tangga.
relevant environmental sanitation issues regarding water storage food,  Mengadopsi dan menerapkan pendekatan Community-Led Total
hygiene, solid waste and wastewater management seems appropriate Sanitation (CLTS) untuk memicu tindakan langsung berkenaan dengan
pengolahan/pembuangan tinja di tempat buang air besar terbuka yang
 Conduct longitudinal survey in every six month started on village aman, dimulai dengan CLTS dan pindah ke kampanye mencuci tangan;
identification up to project hand over (SP4), including diarea incident, diikuti oleh isu-isu lokal lain yang berkaitan dengan penyimpanan
waterborne and water-related desease, access to water and sanitation, makanan, kebersihan, limbah padat dan pengolahan sampah cair yang
and sanitation and hygiene behavioral changes. After project hand diperlukan.
over, this activities will be continued by Sanitarian.  Melakukan survei longitudinal dalam setiap enam bulan yang
dimulai dengan identifikasi desa sampai serah terima proyek (SP4),
 Collect and update PPMS data, in particular for Component-4 and termasuk kejadian diare, penyakit yang ditularkan melalui air dan yang
to be to be submitted regularly to DST-SHBC berhubungan dengan air, akses terhadap air dan sanitasi, dan
perubahan perilaku bersih dan sehat. Setelah penyerahan proyek,
kegiatan-kegiatan ini akan dilanjutkan oleh sanitarian.
 Mengumpulkan dan memperbarui data IMIS berkelanjutan (Tahap
1, 2, 3 dan 4) dan untuk diserahkan secara teratur kepada CME-DST
 Mengumpulkan dan memperbarui data PPMS, terutama untuk
Component-4 dan harus disampaikan secara teratur kpd DST-SHBC

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 41 of 45


G. Reporting Requirement G. Syarat-syarat Pelaporan

All written reports will be in English and Bahasa Indonesia. Paragraphs Semua laporan dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Tiap paragraph
are to be numbered for ease of reference. diberi nomor untuk tiap referensi.

Inception report to be submitted within 3 weeks after the mobilization. Laporan permulaan diserahkan 3 minggu setelah mobilisasi. akan menjadi
The inception report to be subject to discussion with the CPMU, Provincial bahan diskusi dengan CPMU, Sekretariat Proyek Propinsi dan DPMU untuk
Project Secretariat and DPMU to establish an agreed work program. mengembangkan program kerja yang telah disetujui.

Final Report to be submitted at the at least after 2 weeks the completion of Laporan final diserahkan paling lama 2 minggu setelah periode pelayanan
services period. The final report will review project implementation selesai. Laporan final akan meninjau pelaksanaan proyek secara umum,
generally, target achievements, lesson learned on critical issues and target yang dicapai, pelajaran yang didapat tentang isu-isu kritis dan
provide recommendation related to the technical aspects of the project. menyediakan rekomendasi yang berkaitan dengan aspek teknis proyek.

All consolidated RST report standard, including monthly, quartely and Semua konsolidasi standar laporan RST, termasuk laporan bulanan, empat
annually, should be supported and completed by currently PPMS and IMIS bulanan dan tahunan harus didukung dan diselesaikan dengan data PPMS
data and to be submitted to CST and CPMU within 10 days after the next dan data IMIS dan diserahkan ke CST dan CPMU dalam waktu 10 hari
month. setelah bulan berikutnya.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 42 of 45


1. Provincial Support Team IV. Tim Pendukung Propinsi / PST

Standardized monthly reports in executive summary format will be Laporan bulanan terstandarisasi dalam bentuk ringkasan eksekutif akan
submitted to the Provincial Project Secretariat/Pejabat Pembuat diserahkan kepada Sekretariat Proyek Propinsi / Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) within 10 days after end of the reporting month Komitmen (PPK) dalam waktu 10 hari setelah akhir bulan pelaporan
(monthly reports are not required for the month of quarterly reports). The (laporan bulanan tidak diharuskan untuk laporan bulan kuartalan). Laporan
reports are to describe the administrative/financial status, progress of itu untuk menjelaskan status administrasi / keuangan, kemajuan pekerjaan
technical work to date, work planning for the next month(s), and any teknis sampai saat ini, pekerjaan yang direncanakan untuk bulan
issues requiring discussion/resolution. Distribution of the reports: 2 hard berikutnya, dan setiap masalah yang membutuhkan diskusi / resolusi.
copies to the CPMU and electronic copy, and 5 hard copies to the Distribusi laporan: 2 hardcopy untuk CPMU dan salinan elektroniknya, dan
provincial coordinating committee/Provincial Project Secretariat 5 hard copy untuk komite koordinasi propinsi / Provinsi Sekretariat Proyek
(PPS)/PPK. (PPS) / PPK.
Laporan kuartalan yang sudah distandarisasi akan diserahkan dalam waktu
Standardized quarterly reports will be submitted within 10 days after end 10 hari setelah akhir kuartal pelaporan. Laporan itu menjelaskan kemajuan
of the reporting quarter. The reports are to describe the implementation pelaksanaan selama satu kuartal, kegiatan-kegiatan menonjol yang harus
progress during the quarter, outstanding activities to be completed within diselesaikan sesuai periode waktu, masalah-masalah yang muncul dan
the timeframe, problems encountered and resolution proposed, and resolusi yang diajukan, dan status administrasi/keuangan. Distribusi
administrative/financial status. Distribution of the reports: 2 hard copies laporan: 2 hardcopy untuk CPMU dan salinan elektroniknya dan 5 hard copy
to the CPMU plus electronic copy, and 5 hard copies to the provincial untuk komite koordinasi propinsi / Sekretariat Proyek Propinsi / PPK.
coordinating committee/ Provincial Project Secretariat/PPK. Kontribusi laporan anual dan laporan draf akhir seperti yang diminta/
Contribution to annual reports and the draft final report as required/ diarahkan oleh CST.
directed by the CST.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 43 of 45


2. District Support Teams 2. Tim Pendukung Kabupaten (DST)

Standardized monthly reports in executive summary format will be Laporan bulanan yang terstandarisasi dalam bentuk ringkasan eksekutif
submitted to the PST within 6 days after end of the reporting month akan diserahkan ke PST dalam jangka waktu 6 hari setelah akhir bulan
(monthly reports are not required for the month of quarterly reports). The pelaporan (laporan bulanan tidak diharuskan untuk laporan kuartalan
reports are to describe the administrative/financial status, progress of bulan). Laporan itu untuk menjelaskan status administrasi / status
technical work to date, work planning for the next month(s), and any keuangan, kemajuan pekerjaan teknis sampai saat ini, pekerjaan yang
issues requiring discussion/resolution. Distribution of the reports: 2 hard direncanakan untuk bulan berikutnya, dan setiap masalah yang
copies to the PST/PPS and electronic copy, and 5 hard copies to the DPMU. membutuhkan diskusi / resolusi. Distribusi laporan: 2 hard copy ke PST /
PPS dan salinan elektroniknya, dan 5 hard copy ke DPMU.

Standardized quarterly reports will be submitted within 6 days after end Laporan kuartalan yang terstandarisasi akan diserahkan dalam jangka
of the reporting quarter. The reports are to describe the implementation waktu 6 hari setelah akhir triwulan pelaporan. Laporan itu untuk
progress during the quarter, outstanding activities to be completed within menggambarkan kemajuan pelaksanaan selama kuartal, kegiatan yang
the timeframe, problems encountered and resolution proposed, and menonjol yang harus diselesaikan dalam periode waktu, masalah yang
administrative/financial status. Distribution of the reports: 2 hard copies dihadapi dan resolusi yang diusulkan, dan status administrasi / status
to the PST/PPS and electronic copy, and 5 hard copies to the DPMU. keuangan. Distribusi laporan: 2 hard copy ke PST / PPS dan salinan
elektroniknya dan 5 hard copy ke DPMU.
Contribution to annual reports and the draft final report as required/
directed by the CST/PST. Kontribusi untuk laporan tahunan dan laporan draf final seperti yang
diminta / diarahkan oleh CST /PST.
3. Community Facilitator Teams 3. Tim Fasilitator Masyarakat (CFT)

Standardized monthly reports in executive summary format will be Laporan bulanan yang terstandarisasi dalam bentuk ringkasan eksekutif
submitted to the DST (2 hard copies and electronic copy) within 3 days akan diserahkan kepada DST (2 hard copy dan salinan elektronik) dalam
after end of the reporting month (monthly reports are not required for the waktu 3 hari setelah akhir bulan pelaporan (laporan bulanan tidak
month of quarterly reports). The reports are to describe the progress of diharuskan untuk laporan kuartalan bulan). Laporan itu untuk
technical work to date, work planning for the next month(s), and any menggambarkan kemajuan pekerjaan teknis sampai saat ini, pekerjaan yang
issues requiring discussion/resolution. direncanakan untuk bulan berikutnya, dan setiap masalah yang
membutuhkan diskusi / resolusi.
Standardized quarterly reports will be submitted to the DST (2 hard
copies and electronic copy) within 3 days after end of the reporting Laporan kuartalan yang terstandarisasi akan diserahkan kepada DST (2
quarter. The reports are to describe the implementation progress during hard copy dan salinan elektroniknya) dalam waktu 3 hari setelah akhir
the quarter, outstanding activities to be completed within the timeframe, triwulan pelaporan. Laporan itu untuk menggambarkan kemajuan
and problems encountered and resolution proposed. pelaksanaan selama kuartal, kegiatan yang menonjol yang harus
diselesaikan dalam periode waktu, dan masalah yang dihadapi dan resolusi
yang diusulkan.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 44 of 45


4. Project Data 4. Data Proyek

All project data generated in the process of undertaking this assignment is Semua data proyek yang dihasilkan dari proses pelaksanaan penugasan ini
the property of the Government of Indonesia, and the RST consultants are adalah milik Pemerintah Indonesia, dan konsultan-konsultan RST
responsible for the proper and accurate preparation, utilization, bertanggung jawab untuk persiapan akurat yang diperlukan, peralatan,
maintenance and storage in the project MIS data base. pemeliharaan dan penyimpanan dalam penyimpan data MIS proyek.

Data, Services and Facilities to be provided to the Consultant. Data, Pelayanan dan fasilitas yang disediakan bagi konsultan

The respective local governments will provide appropriate office space for Pemerintah daerah akan menyediakan ruangan kantor yang diperlukan
the PST and DST consultants (air-conditioned if possible), including desks untuk konsultan PST dan DST (jika memungkinkan ber-AC). termasuk meja
and chairs, a meeting table, shelves/cabinets, and partitioning. The dan kursi, meja rapat, lemari/cabinet, dan partisi. Pemerintah propinsi akan
provincial governments will provide at least two dedicated external menyediakan setidaknya dua telepon yang dapat keluar utuk kantor proyek.
telephone lines for the project office, and the district governments will Biaya listrik untuk proyek akan dibayar oleh pemerintah daerah.
provide at least one dedicated external telephone line for the project
offices. The cost of electricity for the project office will be borne by the
local governments.

To the extent possible, project launching and orientation workshops will Jika memungkinkan, launching proyek dan lokakarya orientasi akan
be conducted in venues provided by participating provincial and district diadakan di tempat yang disediakan oleh propinsi yang berpartisipasi dan
governments. pemerintah kabupaten.

The local governments will provide all existing reports, documents, data, Pemerintah daerah akan menyediakan semua laporan yang ada,
maps, etc, relating to the Project in their areas of jurisdiction. dokumentasi, data, peta, dll, yang berhubungan dengan proyek di wilayah
yuridiksi mereka.

Amendment TOR RST CWSHP West Kalimantan Province Page 45 of 45

You might also like