Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

JURNAL CERIA

ISSN : XXXX-XXXX (Print) XXXX-XXXX (Online)


Vol.1 | No.1 | Januari 2018

KEMAMPUAN BERPIKIR SIMBOLIK ANAK USIA DINI


PADA USIA 5 – 6 TAHUN

Hasni Nursyamsiah1, Teni Puja Cendana2, Euis Eti Rohaeti3, Syah Khalif Alam4
1
IKIP Siliwangi, Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi
2
IKIP Siliwangi, Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi
3
IKIP Siliwangi, Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi
4
IKIP Siliwangi, Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi
1
hasninursyamsiah9@gmail.com 2tenipujac@gmail.com 3e2rht@yahoo.com
4
Radityaalief@gmail.com

Abstract
Early childhood is an individual figure who is experiencing rapid growth and development, at
this time the need for proper stimulation so that children can develop all aspects of their
development optimally. One aspects that needs to be developed in early childhood is cognitive
aspects with in the scope of symbolic thinking. This is because the ability of symbolic thinking
can develop the mental world of children.This study aims to analyze the ability of symbolic
thinking of young childhood at the age of 5-6 years. The instrument of this study was in the
form of observation sheet about the ability to think symbolically, in the form of a checklist of
developmental achievement scales based on an assessment scale using the numerical scale 1-4.
The method used is descriptive qualitative. The subjects in this study was the children of group
B in RA Al - Fauziah. The results showed that the symbolic thinking ability of group B children
in RA Al - Fauziah reached 38.5% of the minimum percentage of 77%. This shows that the
symbolic thinking ability of group B children in RA Al - Fauziah is still low. This results form
the basis for researchers to conduct further research on the ability of symbolic thinking of young
children in group B in RA Al – Fauziah.
Keywords: Symbolic thinking ability, early childhood

Abstrak
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat, pada masa ini perlu adanya stimulasi yang tepat agar anak dapat
mengembangkan seluruh aspek perkembangannya secara optimal. Salah satu aspek yang perlu
dikembangkan pada anak usia dini adalah aspek kognitif dalam lingkup berpikir simbolik. Hal
ini dikarenakan kemampuan berpikir simbolik dapat mengembangkan dunia mental anak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir simbolik anak usia dini pada
usia 5 – 6 tahun. Instumen dari penelitian ini berbentuk lembar observasi mengenai kemampuan
berpikir simbolik, berbentuk ceklis skala capaian perkembangan yang disusun berdasarkan skala
penilaian dengan menggunakan skala numerik 1-4. Metode yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak – anak kelompok B di RA Al – Fauziah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir simbolik anak kelompok B di RA Al
– Fauziah mencapai 38,5 % dari persentase minimal 77%. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan berpikir simbolik anak kelompok B di RA Al – Fauziah masih rendah. Hasil ini

1
JURNAL CERIA
ISSN : XXXX-XXXX (Print) XXXX-XXXX (Online)
Vol.1 | No.1 | Januari 2018
menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai kemampuan berpikir
simbolik anak usia dini pada kelompok B di RA Al – Fauziah.
Kata Kunci: Kemampuan berpikir simbolik, anak usia dini.

PENDAHULUAN Menurut Peraturan Menteri


Pendidikan Anak Usia Dini yang Pendidikan dan Kebudayaan
lebih dikenal dengan sebutan PAUD (Permendikbud) No. 137 Tahun 2014
merupakann suatu wadah yang tentang Standar Nasional Pendidikan
memberikan rangsangan pendidikan Anak Usia Dini terdapat enam aspek
pada anak – anak yang berada pada usia perkembangan pada anak usia dini antara
0 – 6 tahun dengan tujuan dapat lain adalah : nilai moral dan agama,
mengembangkan seluruh aspek kognitif, fisik motorik, sosial emosional,
perkembangan dan berbagai potensi bahasa dan seni. (Kemendikbud., 2014)
kecerdasan yang dimiliki anak agar Salah satu aspek perkembangan yang
mereka memiliki kesiapan belajar ke harus dikembangkan pada anak usia dini
jenjang selanjutnya. adalah aspek kognitif. Aspek kognitif ini
Pada saat usia 0 sampai dengan 6 sangat erat hubungannya dengan proses
tahun, perkembangan jaringan otak berpikir yang merupakan suatu aktivitas
manusia berkembang mencapai 80%. mental. Perkembangan kognitif ini pun
Masa ini pun sering disebut dengan masa berhubungan dengan kecerdasan anak,
keemasan (golden age) yaitu masa yang muncul melalui kemampuan
penting untuk mengoptimalkan mengingat, mengenal, serta memahami
pertumbuhan dan perkembangan anak. berbagai objek. Kemampuan kognitif ini
Masa ini merupakan masa yang sangat perlu dikembangkan pada anak usia dini
tepat untuk anak mendapatkan agar mereka dapat memahami simbol –
rangsangan pendidikan, dengan adanya simbol yang ada dilingkungan
rangsangan pendidikan yang diterima sekitarnya, mampu memecahkan
anak diharapkan dapat mengembangkan permasalahan sederhana yang terjadi
potensi serta kecerdasan yang ada pada dalam hidupnya sehingga ia dapat
diri anak. Selain itu, dengan tumbuh menjadi pribadi yang dapat
mendapatkan rangsangan pendidikan menolong dirinya sendiri, melatih
yang tepat dapat membantu anak untuk ingatannya terhadap semua peristiwa
mengembangkan seluruh aspek yang alaminya serta mengembangkan
perkembangan yang harus mereka capai. pemikiran - pemikirannya dalam

2
JURNAL CERIA
ISSN : XXXX-XXXX (Print) XXXX-XXXX (Online)
Vol.1 | No.1 | Januari 2018
menghubungkan suatu peristiwa dengan perkembangan kognitif yang tidak boleh
peristiwa lainnya. diabaikan begitu saja adalah lingkup
Yusuf (Khadijah, 2016) menyatakan perkembangan berpikir simbolik, karena
bahwa kemampuan kognitif ialah pada kemampuan berpikir simbolik anak
kemampuan anak untuk berpikir lebih – anak mulai menggunakan simbol –
kompleks serta melakukan penalaran dan simbol ketika mereka menggunakan
pemecahan masalah, berkembangnya sebuah objek atau tindakan untuk
kemampuan kognitif ini akan mempresentasikan sesuatu yang tidak
mempermudah anak menguasai ada dihadapannya.
pengetahuan umum yang lebih luas, Menurut Mutiah (2015) kemampuan
sehingga ia dapat berfungsi secara wajar berpikir simbolik merupakan bagian dari
dalam kehidupan masyarakat sehari – perkembangan kognitif. Fungsi simbolik
hari. ialah tahap pertama pemikiran
praoperasional pada anak usia dini. Pada
Kognitif pada anak usia dini dapat
tahap ini, anak – anak mengembangkan
diartikan sebagai perubahan psikis yang
kemampuan untuk membayangkan
berpengaruh terhadap kemampuan
secara mental untuk objek yang tidak
berpikir pada anak usia dini (Mursid,
ada. Kemampuan untuk berpikir
2015). Dengan kemampuan berpikirnya
simbolik semacam itu disebut fungsi
anak usia dini dapat mengeksplorasi
simbolik, dan kemampuan itu
dirinya sendiri dan lingkungan
mengembangkan secara cepat dunia
sekitarnya sehingga mereka dapat
mental anak. (Mutiah, 2015)
memperoleh berbagai pengetahuan.
Tahap simbolik termasuk kedalam
Ada beberapa ruang lingkup
tahap belajar mengenal konsep. Konsep
perkembangan kognitif yang harus
dipelajari agar anak mengenal suatu
dicapai anak usia dini sesuai dengan
objek namun tidak bergantung pada
Standar Tingkat Pencapaian
objek nyata. Konsep juga sangat penting
Perkembangan Anak (STPPA)
dipelajari untuk menjadi bekal dalam
diantaranya adalah belajar memecahkan
kehidupan anak dipendidikan serta
masalah, berpikir logis, berpikir
kehidupan selanjutnya.
simbolik.
Namun pada kenyataannya,
Dari ketiga lingkup perkembangan
kemampuan berpikir simbolik anak usia
kognitif diatas, salah satu lingkup

3
JURNAL CERIA
ISSN : XXXX-XXXX (Print) XXXX-XXXX (Online)
Vol.1 | No.1 | Januari 2018
dini masih belum tercapai secara mengenai populasi atau mengenai
optimal. Hal ini dapat terlihat dari masih bidang tertentu. Sementara itu, Moleong
banyaknya anak – anak yang belum (Zuyyina, H. Wijaya, T, T. Pauji, H, M.
mampu menyebutkan lambang bilangan Senjayawati, 2018) mengungkapkan
dari 1 – 10 secara berurutan, serta anak – metode penelitian kualitatif sebagai
anak pun masih belum mampu prosedur penelitian yang menghasilkan
menggunakan lambang bilangan dalam data deskripstif berupa kata-kata tertulis
kegiatan berhitung. Selain itu, masih atau lisan dari orang-orang dan perilaku
banyak pula anak – anak yang masih yang dapat diamati. Dengan demikian,
belum mengenal berbagai macam huruf dalam penelitian ini akan
– huruf vokal dan huruf – huruf menggambarkan dan mendeskripsikan
konsonan. kemampuan berpikir simbolik anak usia
Salah satu penyebab rendahnya dini dari hasil observasi pada anak anak
kemampuan berpikir simbolik pada anak usia 5 – 6 tahun.
usia dini adalah pembelajaran yang Indikator berpikir simbolik pada
dilakukan masih berpusat pada guru anak usia 5 – 6 tahun berdasarkan pada
sehingga kurang menarik minat anak Standar Tingkat Pencapaian
untuk aktif, anak hanya diberikan tugas Perkembangan Anak (STPPA) adalah
untuk mengerjakan LKS/LKA pada saat sebagai berikut: (1). Menyebutkan
pembelajaran berlangsung. lambang bilangan 1 – 10; (2).
Dari permasalahan diatas, peneliti Menggunakan lambang bilangan untuk
bermaksud melakukan penelitian tentang berhitung; (3). Mencocokkan bilangan
“Kemampuan Berpikir Simbolik Anak dengan lambang bilangan; (4). Mengenal
Usia Dini pada Usia 5 – 6 Tahun”. berbagai macam lambang huruf vokal

METODE PENELITIAN dan konsonan; (5). Merepresentasikan


berbagai macam benda dalam bentuk
Metode yang digunakan dalam
gambar atau tulisan (ada benda pensil
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
yang diikuti tulisan dan gambar pensil).
Azwar (Zuyyina, H. Wijaya, T, T. Pauji,
Adapun dalam penelitian ini
H, M. Senjayawati, 2018) mengatakan
indikator kemampuan berpikir simbolik
bahwa penelitian deskriptif bertujuan
ini dikembangkan dan diperinci menjadi
untuk menggambarkan secara sistematik
15 pernyataan sebagai berikut:
dan akurat fakta dan karakteristik

4
JURNAL CERIA
ISSN : XXXX-XXXX (Print) XXXX-XXXX (Online)
Vol.1 | No.1 | Januari 2018

Tabel 1. Indikator Kemampuan Berpikir Simbolik

No Indikator Pernyataan

1. 1. Menyebutkan 1. Anak mampu menyebutkan lambang bilangan 1 -


lambang 10
bilangan 1-10 2. Anak mampu menunjukkan lambang bilangan 1
- 10
3. Anak mampu menyebutkan lambang bilangan 1
– 10 secara berurutan
2. Menggunakan 1. Anak mampu menggunakan lambang bilangan
lambang dalam menghitung banyak gambar
bilangan 2. Anak mampu menggunakan lambang bilangan
untuk dalam menjumlahkan gambar
menghitung 3. Anak mampu menggunakan lambang bilangan
dalam mengurangkan gambar
3. Mencocokkan 1. Anak mampu menyebutkan jumlah gambar
bilangan sesuai dengan lambang bilangan
dengan 2. Anak mampu menunjukkan jumlah gambar
lambang sesuai dengan lambang bilangan
bilangan 3. Anak mampu mencocokkan jumlah gambar
sesuai dengan lambang bilangan
4. Mengenal 1. Anak mampu menyebutkan huruf vokal dan
berbagai konsonan
macam 2. Anak mampu menunjukkan huruf vokal dan
lambang huruf konsonan
vokal dan 3. Anak mampu menyebutkan jumlah huruf vokal
konsonan dan konsonan
5. Merepresentas 1. Anak mampu menyebutkan nama benda
ikan berbagai
2. Anak mampu merepresentasikan benda dalam
macam benda
bentuk gambar
dalam bentuk
gambar atau 3. Anak dapat merepresentasikan benda dalam
tulisan bentuk tulisan
Kemampuan berpikir simbolik perkembangan yang disusun berdasarkan
dikatakan tinggi jika persentase skala penilaian (rating scale) yang
kemampuan berpikir simbolik minimal biasanya menggunakan skala numerik
mencapai 77%. Penilaian dilakukan berikut predikatnya. Adapun skala yang
dengan menggunakan lembar observasi digunakan adalah dengan memberikan
mengenai kemampuan berpikir simbolik, nilai 1 – 4 dengan kategori BB, MB,
berbentuk ceklis skala capaian

5
JURNAL CERIA
ISSN : XXXX-XXXX (Print) XXXX-XXXX (Online)
Vol.1 | No.1 | Januari 2018
BSH, BSB. Dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 2 Kriteria Penilaian Kemampuan
Kriteria Penilaian Kemampuan
BB MB BSH BSB
Anak Anak Anak Anak
melakukan/ melakukan/ melakukan/ melakukan/
menjawab menjawab menjawab menjawab
dengan harus dengan dengan
bimbingan/ diingatkan/ mandiri mandiri
dicontohka dibantu tanpa dan dapat
n dibantu membantu
temannya
Teknik pengumpulan data diawali Fauziah Desa Celak, Kecamatan
dengan 1) menyusun lembar observasi Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat
yang di diskusikan bersama yang terdiri dari 20 orang siswa.
pembimbing, 2) menentukan tempat HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian, 3) meminta izin pihak Hasil
sekolah, 4) menyampaikan tujuan Setelah melakukan penelitian pada
penelitian, 5) memilih subjek penelitian, kelompok B di RA Al - Fauziah Desa
6)menetapkan waktu penelitian, 7) Celak, Kecamatan Gununghalu,
mengumpulkan data, 8) menganalisis Kabupaten Bandung Barat, diperoleh
data, 9) menarik kesimpulan. hasil sebagai berikut:
Subjek dalam penelitian ini yakni
anak – anak kelompok B di RA Al -

Tabel 3. Hasil Observasi


Kode Skor Tiap Butir Pernyataan Skor
Sisw x x1 x1
a 1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 0 x11 x12 x13 4 x15
S1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 22
S2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 27
S3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 25
S4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 18
S5 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 20
S6 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 25
S7 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 21
S8 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 25
S9 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 26

6
JURNAL CERIA
ISSN : XXXX-XXXX (Print) XXXX-XXXX (Online)
Vol.1 | No.1 | Januari 2018
S10 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 24
S11 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 23
S12 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 26
S13 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 20
S14 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 28
S15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 17
S16 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 21
S17 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 24
S18 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 27
S19 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 20
S20 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 23
Total Skor 462
Rata - rata 23,1
Pembahasan simbolik dikatakan tinggi jika persentase
Berdasarkan tabel diatas dapat kemampuan berpikir simbolik mencapai
dilihat bahwa dari 20 orang anak, banyak 77%.
anak yang hanya mencapai kategori BB Kemampuan berpikir anak yang
dan MB yang menunjukkan bahwa pada masih rendah ini ditandai dengan anak –
saat anak menjawab atau melakukan hal anak masih mengalami kesulitan dalam
yang diminta oleh peneliti masih harus memahami konsep bilangan dan
dibantu atau dicontohkan, dan masih lambang bilangan. Anak – anak
harus diingatkan. kelompok B ini belum mengenal dan
Dari total skor jawaban 20 anak paham mengenai konsep bilangan dan
adalah 462 dari jumlah skor maksimal lambang bilangan dengan baik, karena
yang seharusnya 1.200 dengan nilai rata pada saat peneliti meminta anak untuk
– rata 23,1 yang jika dipersentasikan menyebutkan dan menunjukkan lambang
maka persentasi dari kemampuan bilangan banyak anak – anak yang masih
berpikir simbolik anak kelompok B di harus diingatkan seperti apa bentuknya,
462 anak – anak pun kesulitan untuk
RA Al – Fauziah adalah x 100 =
1.200 menyebutkan lambang bilangan secara
38,5 %. berurutan serta menggunakan lambang
Dari hasil persentasi tersebut dapat bilangan dalam berhitung, terlebih pada
disimpulkan bahwa kemampuan berpikir saat diminta untuk mencocokkan
simbolik anak kelompok B di RA Al – bilangan dengan lambang bilangan.
Fauziah masih rendah, hal ini Selain itu anak – anak kelompok B
dikarenakan kemampuan berpikir ini pun masih belum mengenal huruf –

7
JURNAL CERIA
ISSN : XXXX-XXXX (Print) XXXX-XXXX (Online)
Vol.1 | No.1 | Januari 2018
huruf vokal dan konsonan dengan baik, suasana yang aktif karena
hal ini ditandai dengan masih banyaknya pembelajarannya masih berpusat pada
anak – anak yang kebingungan saat guru (teachered centered) sehingga anak
diminta menyebutkan dan menunjukkan menjadi lebih pasif dan hanya mengikuti
huruf – huruf vokal dan huruf – huruf intruksi dari guru. (Hardiyanti, Sasmiati,
konsonan. Mereka pun belum mampu & Lilik Sabdaningtyas, 2018).
untuk merepresentasikan benda – benda Hal lain yang dapat menyebabkan
yang ada disekitar dalam bentuk gambar rendahnya kemampuan berpikir simbolik
maupun tulisan. anak usia dini khususnya kemampuan
Hal yang menyebabkan kemampuan anak dalam mengenal dan memahami
berpikir simbolik anak masih rendah konsep bilangan, lambang bilangan,
adalah karena pembelajaran yang biasa serta huruf-huruf vokal dan konsonan
dilakukan disekolah masih berpusat pada adalah kurangnya penggunaan media
guru yang menyebabkan anak menjadi pembelajaran yang kreatif dan inovatif
kurang aktif pada saat pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kurang
berlangsung. Anak - anak hanya menarik. Ini sejalan dengan penelitian
mengikuti intruksi – intruksi yang yang pernah dilakukan oleh Siska
diberikan oleh guru dan hanya Nopayana, Deti Rostika, dan Helmi
melakukan pembelajaran yang berupa Ismail (2015) dalam penelitiannya yang
penugasan – penugasan. Hal ini sejalan berjudul Upaya Meningkatkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Pemahaman Konsep Bilangan Beserta
Leni Hardiyanti, Sasmiati, & Lilik Lambang Bilangan Pada Anak Melalui
Sabdaningtyas (2018) dalam Media Papan Flanel Modifikasi,
penelitiannya yang berjudul Hubungan menyatakan bahwa sebagian anak masih
Penggunaan Media dengan Kemampuan terlihat bingung dan kesulitan dalam
Berpikir Simbolik Anak Usia Dini, yang memahami konsep bilangan beserta
menyatakan bahwa berdasarkan hasil lambang bilangan disebabkan oleh
pengamatannya yang menunjukkan media yang digunakan oleh guru kurang
sebagian besar anak masih rendah bervariatif dan kurang menarik bagi
kemampuan berpikir simboliknya karena anak. (Nopayana, Rostika, & Ismail,
pada saat proses kegiatan pembelajaran 2015).
guru kurang mampu menciptakan
KESIMPULAN

8
JURNAL CERIA
ISSN : XXXX-XXXX (Print) XXXX-XXXX (Online)
Vol.1 | No.1 | Januari 2018
Berdasarkan paparan diatas, dapat L. No. 137 (2014). Jakarta:
Depdikbud.
ditarik kesimpulan bahwa :
Khadijah. (2016). Pengembangan
1. Kemampuan berpikir simbolik anak Kognitif Anak Usia Dini (Cetakan
kelompok B di RA Al – Fauziah ke-1). Medan: Perdana publishing.
masih tergolong sangat rendah, hal Mursid. (2015). Belajar dan
Pembelajaran PAUD (Cetakan ke-
ini ditandai dengan masih banyaknya
1). Bandung: PT. Remaja
anak – anak yang hanya mencapai Rosdakarya.
kategori BB dan MB dari setiap butir Mutiah, D. (2015). Psikologi Bermain
pernyataan indikator kemampuan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada
Media Group.
berpikir simbolik anak usia 5 – 6
Nopayana, S., Rostika, D., & Ismail, M.
tahun.
H. (2015). Upaya Meningkatkan
2. Persentase kemampuan berpikir Pemahaman Konsep Bilangan
Beserta Lambang Bilangan Pada
simbolik anak kelompok B di RA Al
Anak Melalui Media Papan Flanel
– Fauziah hanya mencapai 38,5% Modifikasi. Cakrawala Dini:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
dari persentase minimal 77% yang
7(1).
menunjukkan bahwa kemampuan
Zuyyina, H. Wijaya, T, T. Pauji, H, M.
berpikir simbolik anak – anak Senjayawati, E. (2018).
kelompok B di RA Al – Fauziah Kemampuan Koneksi Matematis
Siswa SMP Pada Materi Lingkaran.
masih rendah. SOSIOHUMANIORA: Jurnal
3. Hasil ini menjadi dasar bagi peneliti Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora,
4(2), 79–90.
untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai kemampuan berpikir
simbolik anak usia dini pada
kelompok B di RA Al – Fauziah.

DAFTAR PUSTAKA

Hardiyanti, L., Sasmiati, & Lilik


Sabdaningtyas. (2018). Hubungan
Penggunaan Media dengan
Kemampuan Berpikir Simbolik
Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan
Anak, 4(1).
Kemendikbud. Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini., Pub.

You might also like