Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

HUBUNGAN SIKAP KEPALA KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN DEMAM

BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU MENCEGAHDEMAM


BERDARAH DENGUE DI DUSUN MIRI DESA SRIHARJO
KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

Tedy Candra Lesmana1, Antok Nurwidi Antara2,Candra Armanda Ulu3

1
Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Wira Husada Yogyakarta
tedylesmana58@yahoo.co.id
2
Prodi Profesi Ners STIKES Wira Husada Yogyakarta
antokantara@yahoo.co.id
3
Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Wira Husada Yogyakarta
candra_ulu@yahoo.com
Diterima 9 Desember 2015: Disetujui 22 Desember 2015

ABSTRACT

Dengue Hemorrhagic Fever in Bantul often happens. One factor is a lack of


attitude of families (KK) and behaviors in prevention of Dengue like Mosquito
eradication nest with draining, closing and burying. This study aimed to determine
the attitude of the head of the family relationships on prevention of Dengue
Hemorrhagic Fever with behavior prevent Dengue Hemorrhagic Fever in the hamlet
Miri, Sriharjo Imogiri, Bantul. The population of this study were 285 households
with a sample of 74 people. Data were collected by questionnaire. Data analysis was
performed using Spearman Rank with error level of 5%. Based on the results of the
study single variable analysis showed a good attitude in the category KK
sebanyak14,86%, category quite as much as 20.27% and less category as much as
64.86% and Behavior prevent Dengue Fever both categories as much as 13.51%, the
category of pretty much 31 , 08% and less category as much as 55.41%. Results of
the analysis of two variables with p value of 0.000 (0.000 <0.05) and the strength of
a correlation of r = 0.511 a strong relationship between the attitude of head of
household on the prevention of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever prevent
behavior in Hamlet Miri, Sriharjo, Imogiri Bantul.

Keywords: attitude, behavior, mencegahan, Dengue Hemorrhagic Fever.

ABSTRAK

Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Bantul Sering terjadi.Salah satu


faktor penyebab masih kurangnya sikap kepala keluarga (KK) dan perilaku dalam
pencegahan Demam Berdarah Dengueseperti Pemberantasan Sarang Nyamuk
dengan menguras, menutup dan mengubur.Penelitian ini bertujuan untuk untuk
mengetahui hubungan sikap kepala keluarga tentang pencegahan Demam Berdarah
Denguedengan perilaku mencegah Demam Berdarah Dengue di Dusun Miri, Desa
Sriharjo Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.Populasi penelitian ini sebanyak 285
KK dengan sampel sebanyak 74 orang.Data dikumpulkan dengan kuesioner.Analisis
data dilakukan dengan menggunakan Spearman Rank dengan taraf kesalahan 5%.
Berdasarkan hasil penelitian analisis variabel tunggal menunjukkan Sikap KK dalam
kategori baik sebanyak14,86%, kategori cukup sebanyak 20,27% dan kategori
kurang sebanyak 64,86% dan Perilaku mencegah Demam Berdarah Dengue kategori

11
Hubungan Sikap Kepala Keluarga Tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dengan Perilaku Mencegahdemam Berdarah Dengue di Dusun Miri Desa Sriharjo...
baik sebanyak 13,51%, kategori cukup sebanyak 31,08% dan kategori kurang
sebanyak 55,41%. Hasil analisis dua variabel dengan p value sebesar 0,000 (0,000 <
0,05) dan kekuatan korelasi sebesar r = 0,511 hubungan yang kuat antara sikap
Kepala Keluarga tentang pencegahan Demam Berdarah Denguedan perilaku
mencegah Demam Berdarah Dengue di Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan
Imogiri, Kabupaten Bantul.

Kata Kunci: sikap, perilaku, mencegahan, Demam Berdarah Dengue.

PENDAHULUAN merupakan reaksi atau respons seseorang


Kabupaten Bantul merupakan yang masih tertutup terhadap suatu
wilayah di Provinsi DIY dengan kasus stimulus atau objek[2]. sikap masyarakat
Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kurang terhadap pencegahan DBD
terbanyak.Bulan Januari hingga Februari cenderung tertutup dalam merespons
2015, pasien DBD di Kabupaten Bantul kasus kejadian DBD. Penelitian yang
mencapai 295 orang. Januari 2014 jumlah dilakukan menunjukkan adanya hubungan
pasien DBD mencapai 45 orang dan antara sikap dengan perilaku masyarakat
Januari 2015 sudah mencapai 145 orang, dalam pencegahan DBD[3].
sementara pada Februari 2014 jumlah Tingginya angka kesakitan penyakit
pasien DBD ada 46 orang. Sementara, ini sebenarnya karena perilaku dari
pada Februari 2015 mencapai 150 orang. masyarakat itu sendiri.Faktor lainnya
Tren tingginya pasien DBD ini yaitu masih kurangnya, sikap dan perilaku
diperkirakan akan sampai Mei mengingat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
hujan kemungkinan masih akan turun Puskesmas Imogiri II merupakan salah
hingga bulan tersebut. Jumlah pasien satu Puskesmas di Kabupaten Bantul yang
DBD yang mengalami lonjakan paling memberikan pelayanan kesehatan kepada
banyak ada di tiga kecamatan perbatasan pasien DBD.Hasil studi pendahuluan yang
dengan Kodya Yogyakarta yaitu Kasihan, dilakukan di Puskesmas tersebut
Sewon, dan Banguntapan, selain menunjukkan bahwa kasus DBD di
kepadatan jumlah penduduk, urbanisasi Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri II
paling banyak terjadi di kawasan cukup tinggi.Tahun 2010 jumlah kasus
tersebut[1]. DBD yang ditangani mencapai 49
Perilaku mencegah DBD orang.Tahun 2011 jumlah kasus DBD
berhubungan dengan sikap masyarakat mengalami penurunan, yakni jumlah
tentang pencegahan DBD.sikap pasien DBD hanya 4 orang.Tahun 2012

22
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016

jumlah kasus DBD sedikit mengalami menjadi sumber penularan penyakit DBD.
peningkatan, yakni jumlah pasien DBD Penelitian ini untuk mengetahui
mencapai 6 orang.Kasus Demam hubungan sikap KK tentang pencegahan
Berdarah Dengue di Puskesmas Imogiri II DBD dengan perilaku mencegah Demam
meningkat drastis pada tahun 2013, yakni Berdarah Dengue.
mencapai 30 orang dan satu orang
diantaranya meninggal.Tahun 2014 kasus METODE PENELITIAN
DBD mengalami penurunan, yakni jumlah Penelitian ini dengan metode
kasus DBD hanya 8 orang.Tahun 2015 deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
dari bulan Januari hingga Maret, kasus cross sectional. Populasi sebanyak 285
DBD yang ditangani telah mencapai 5 KK dengan sampel 74
orang. orang.Pengumpulan data menggunakan
Berdasarkan hasil wawancara daftar periksa.Sikap diukur dengan 12
terhadap 5 kepala keluarga yang tinggal di pernyataan dan perilaku di ukur dengan 12
Dusun Miri, dikatakan belum berperilaku pernyataan.Analisis data dengan
sehat, karena tidak adanya kesadaran Spearman Rank.
untuk melakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk secara rutin.Selain itu juga masih HASIL DAN PEMBAHASAN
terdapat banyak sawah dan selokan yang Karakteristik Responden
masih tersumbat di dekat rumah tidak Karakteristik responden di Dusun
dibersihkan atau dialirkan oleh Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri,
masyarakat, hal tersebut dapat berpotensi Kabupaten Bantul tersaji dalam tabel 1.

Tabel 1.Karakteristik KK di Dusun Miri Desa Sriharjo Kecamatan Imogiri Kabupaten


Bantul Bulan Maret-Juli 2015
No Karakteristik F %
1 Usia
9,46
< 30 tahun 7
29,73
30 – 40 tahun 22
43,24
41 – 50 tahun 32
17,57
> 50 tahun 13
Jumlah 74 100,00
2 Pendidikan
Pendidikan dasar 35 47,30
Pendidikan menengah 31 41,89
Pendidikan tinggi 8 10,81
Jumlah 74 100,00
Catatan: data penelitian yang sudah diolah, 2015, F: frekuensi

33
Hubungan Sikap Kepala Keluarga Tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dengan Perilaku Mencegahdemam Berdarah Dengue di Dusun Miri Desa Sriharjo...
Karakteristik KK di Dusun Miri, pendidikan dasar sebanyak 35 orang
Desa Sriharjo, Kecamatan, Imogiri, (47,30%), berpendidikan menengah
Kabupaten Bantul yang berusia 41–50 sebanyak 31 orang (41,89%) dan
tahun sebanyak 32 orang (43,24%), usia berpendidikan tinggi sebanyak 8
30–40 tahun sebanyak 22 orang (29,73%), (10,81%).
usia lebih dari 50 tahun sebanyak 32
orang (43,24%), usia 30–40 tahun Sikap KK tentang Pencegahan DBD
sebanyak 22 orang (29,73%), usia lebih Sikap KK tentang pencegahan DBD
dari 50 tahun sebanyak 13orang (17,57%) di Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan
dan terakhir usia kurang dari 30 tahun Imogiri, Kabupaten Bantul disajikan
sebanyak 7 (9,46%). KK dengan dalam Tabel 2.

Tabel 2.Sikap KK tentang Pencegahan DBD di DusunMiri Desa Sriharjo Kecamatan


Imogiri Bulan Maret-Juli 2015
Sikap kepala keluarga F %
Baik 11 14,86
Cukup 15 20,27
Kurang 48 64,86
Jumlah 74 100,00
Catatan: data penelitian yang diolah, 2015,
F: frekuensi

Sikap KK tentang pencegahan DBD penyakit DBD. Hasil Penelitian ini sejalan
di Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan dengan yang dilakukan Desa Kampung
Imogiri, Kabupaten Bantul, termasuk Jawa Belakang sebagian besar adalah
dalam kategori kurang sebanyak 64,86%. negatif sebanyak 72,0%[4]. Hasil
Sikap kurang responden mencerminkan penelitian ini tidak sejalan dengan yang
beberapa KK cenderung kurang peduli dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
tentang pencegahan DBDdan Tlogosari Wetan Kota Semarang termasuk
pelaksanaannya.Kecenderungan sikap dalam kategori baik sebanyak 97%[5]. dan
negatif Kepala keluarga terhadap penelitian lain yang dilakukan mahasiswa
pencegahan penyakit DBD dan Muhamadiyah Ponorogo di Badegan
pelaksanaannya menjadi salah satu faktor Ponorogo menunjukkan sikap positif
yang dapat menyebabkan terjadinya sebanyak 60,0% sedikit lebih banyak

44
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016

dibandingkan negatif 40,0%[6]. 95,8%[7].


Perbedaan tersebut disebabkan oleh lokasi
penelitian yang berbeda dimana Perilaku mencegah DBD
karekteristik responden juga berbeda Perilaku mencegah DBD di Dusun
seperti umur, pengetahuan, pendidikan Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri,
maupun pengalaman. Demikian pula Kabupaten Bantul disajikan dalam Tabel
Penelitian mahasiswa Universitas Kristen 3.
termasuk dalam kategori baik sebanyak

Tabel 3. Perilaku Mencegah DBD di Dusun Miri Sriharjo Kecamatan Imogiri Kabupaten
Bantul Bulan Maret-Juli 2015
Perilaku Mencegah DBD F %
Baik 10 13,51
Cukup 23 31,08
Kurang 41 55,41
Jumlah 74 100,00
Catatan: data penelitian yang diolah, 2015,

Perilaku mencegah Demam DBD di mempunyai perilaku yang baik terhadap


Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan pencegahan DBD sebanyak 54,3%[8].
Imogiri, Kabupaten Bantul, Bulan Maret- Demikian juga dengan penelitian di Desa
Juli 2015 termasuk pada kategori kurang Karangcangkring Kedungpring Lamongan
sebanyak 55,41%. Perilaku masyarat melakukan pencegahan DHF sebanyak
dalam mencegah DBD tentu saja berbeda 88%[9]. Perilaku mencegah DBD ini tentu
antara daerah satu dengan daerah yang saja akan berpengaruh terhadap kejadian
lain. Faktor pendidikan tentu berpengaruh penyakit DBD itu sendiri. Penelitian di
dalam perilaku masyarakat. Masyarakat di Kota Banda Aceh menunjukkan bahwa
Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan perilaku terhadap keberadaan jentik
Imogiri, Kabupaten Bantul berpendidikan nyamuk DBD sebagian besar baik
rendah sehingga untuk mempunyai 63,0%[10]. Faktor Resiko yang
mengubah kebiasaan dan perilaku untuk mempengaruhi kejadian penyakit DBD
mencegah DBD juga tidak mudah. Hasil adalah perilaku pemberantasan vector[11].
penelitian ini tidak sejalan di Kota Perilaku masyarakat dalam mencegah
Palembang, dimana masyarakat DBD dapat dilihat dari pengetahuan, sikap

55
Hubungan Sikap Kepala Keluarga Tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dengan Perilaku Mencegahdemam Berdarah Dengue di Dusun Miri Desa Sriharjo...
dan tindakan pemberantasan nyamuk (3M, Hasil Analisis Sikap KK tentang
abatisasi danfogging[12]. Pencegahan DBD dengan Perilaku
Hubungan Sikap Kepala Keluarga Mencegah DBD disajikan dalam tabel 4.
tentang Pencegahan DBDB dengan
Perilaku Mencegah DBD

Tabel 4.Sikap KK tentang Pencegahan DBD dengan Perilaku Mencegah DBD di Dusun
Miri Desa Sriharjo Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul
No Sikap KK Perilaku Total
Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
1 Baik 7 63,64 4 36,36 0 0,00 11 14,86
2 Cukup 2 13,33 5 33,33 8 53,33 15 20,27
3 Kurang 1 2,08 14 29,17 33 68,75 48 54,05
Total 10 13,51 23 31,08 41 55,41 74 100,0
Catatan: data penelitian yang diolah, 2015, F: frekuensi

Hasil analisis diketahui dari 74 responden yang perilaku kurang 41


responden yang diteliti responden sikap (55,41%).
KK yang baik 11 (14,86%) dan responden Hasil uji Spearman Rank untuk
Perilaku yang baik 10 (13,51%), mengetahui hubungan sikap kepala
responden yang sikap KK cukup 15 keluarga tentang pencegahan Demam
(20,27%) dan responden yang perilaku Berdarah Dengue dan perilaku mencegah
cukup 23 (31,08%) dan responden yang Demam Berdarah Denguedapat disajikan
sikap KK kurang 48 (54,05%) dan pada Tabel 6.

Tabel 6. Hubungan Sikap KK tentang Pencegahan DBD dengan Perilaku Mencegah DBD
di Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul
Sikap KK Perilaku
Correlation coefficient 1.000 ,511**
Sig.(2-tailed) . ,000
N 74 74
Correlation coefficient ,511** 1.000
Sig.(2-tailed) ,000 .
N 74 74
Catatan: data penelitian yang diolah, 2015

66
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016

Berdasarkan hasil perhitungan seseorang berperilaku ada enam alasan,


dengan menggunakan analisis Spearman yaitu pengetahuan, kepercayaan, sikap,
Rank terdapat hubungan yang bermakna orang penting sebagai reference, sumber
antara sikap KK tentang pencegahan DBD daya dan kebudayaan. Perilaku mencegah
dengan perilaku mencegah DBD dengan Demam Berdarah Dengue banyak
nilai p sebesar 0,000.Hasil penelitian ini dipengaruhi sikap kepala keluarga tentang
sejalan dengan di wilayah kerja pencegahan DBD[16].
Puskesmas Tamanlanrea dengan nilai p
sebesar 0,029[3].Penelitian DBD di Kota KESIMPULAN
Palembang Provinsi Sumatra Utara Ada hubungan yang signifikan
dengan nilai p sebesar antara sikap KK tentang pencegahan
0,005[13].Penelitian di Kota Yogyakarta Demam Berdarah Dengue dengan perilaku
dengan nilai p sebesar 0,031 [14]. Hasil mencegah Demam Berdarah Dengue di
penelitian ini tidak sejalan yang dilakukan Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan
kelurahan Kutowinamgun Salatiga dengan Imogiri, Kabupaten Bantul.Sikap KK
nilai p 0,063<0,05[15]. tentang pencegahan DBD di Dusun Miri,
Perilaku manusia merupakan reaksi Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri,
yang dapat bersifat sederhana maupun Kabupaten Bantul pada kategori baik
bersifat kompleks. Sikap mempengaruhi sebanyak 14,86%, cukup 20,27 dan
perilaku lewat suatu proses pengambilan kurang 64,86%. Perilaku mencegah DBD
keputusan yang teliti dan beralasan. di Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan
Perilaku dapat diartikan sebagai respon Imogiri, Kabupaten Bantul pada kategori
organisme atau seseorang terhadap baik sebanyak13,51%, cukup 31,08% dan
rangsangan (stimulus) dari luar subyek kurang 55,41%.
tersebut.Perilaku mencegah DBD di
Dusun Miri Desa Sriharjo Kecamatan DAFTAR PUSTAKA
Imogiri Kabupaten Bantul bulan Maret-
Juli 2015 termasuk dalam kategori
15.Pujiyanti, A dan Trapsilowati W. 2008.
kurang.Perilaku mencegaah DBD banyak
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
Ibu Rumah Tangga dalam
yang diungkapkan oleh Tim Kerja
Pencegahan Demam Berdarah
WHO.Faktor-faktor menyebabkan
Dengue di Kelurahan

77
Hubungan Sikap Kepala Keluarga Tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dengan Perilaku Mencegahdemam Berdarah Dengue di Dusun Miri Desa Sriharjo...
Kutowinangun Salatiga.Jurnal Impartina, A. 2014. Hubungan Motivasi
Vektora. 2. (2) : 102-115. dengan Perilaku Pencegahan
Penyakit DHF di Desa
16.Notoatmojo, S. 2010. Metodologi
Karangcangkring Kedungpring
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta. Lamongan. Jurnal SURYA. 3. (21):
1-6.
Andarmoyo, S dan Handoko, S.J. 2013.
Kasad, Faisal TI dan Ahmad A. 2014
Hubungan Pengetahuan Keluarga
Faktor yang Mempengaruhi
tentang Penyakit DHF dengan
Pengetahuan dan Sikap Keluarga
Sikap Keluarga dalam Pencegahan
terhadap Rendahnya Angka Bebas
Penyakit DHF. Jurnal Florence. 6
Jentik Demam Berdarah Dengue di
(2): 20-24.
Desa Kampung Jawa Belakang
Asniati, Dasuki D dan Kusnanto H. 2008.
Tahun 2013. Jurnal Kesehatan
Peran Media Massa terhadap
Ilmiah Nasuwakes. 7. (1): 43-52.
Perilaku Ibu dalam Upaya
Pencegahan Demam Berdarah Lerik, MDC dan Marni. 2008 Hubungan
antara Pengetahuan dan Sikap
pada Rumah Tangga di Kota
Yogyakarta. Jurnal Berita dengan Praktik Ibu Rumah Tangga
dalam Pemberantasan Sarang
Kedokteran Masyarakat. 24. (3):
Nyamuk Demam Berdarah Dengue
103-110.
(PSN-DBD) di Kelurahan Oebufu
Fathi, Keman, S dan Wahyuni, C.U. 2006.
Kecamatan Oebobo Kota Kupang
Peran Faktor Lingkungan dan
Tahun 2008. JurnalMKM Vol. 3.
Perilaku terhadap Penularan
(1): 35-44.
Demam Berdarah Dengue di Kota
Mataram. Jurnal Kesehatan Linangkung, E. 2015. Penderita DBD di

Lingkungan. 2. (1): 1-10. Bantul Capai 295 Orang. Tersedia


di
Hermansyah, Susanti dan Nasrullah. 2009.
:http://www.koransindo.com/read/
Perilaku Ibu Rumah Tangga dan
972901/151/penderita-dbd-di-
Keberadaan Jentik Nyamuk
bantul-capai-295-orang-
Demam Berdarah Dengue di Kota
1425615216. Diakses pada 15
Banda Aceh Tahun 2009. Jurnal
April 2015.
Ilmiah Nasuwakes. 2. (1): 23-31.

88
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016

Rahmaditia, T. 2011. Hubungan Hubungan Pengetahuan dan Sikap


Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Perilaku Masyarakat dalam
terhadap Tindakan Pencegahan Pencegahan Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue pada Dengue di Wilayah Kerja
Anak (di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea
Puskesmas Tlogosari Wetan Kota Makassar.Jurnal Cermin Dunia
Semarang). KTI. Semarang: Kedokteran. 2. (5): 62-68.
Program Pendidikan Sarjana
Wawan dan Dewi M. 2011. Pengetahuan,
Kedokteran Fakultas Kedokteran
Sikap dan Perilaku Manusia.
Universitas Diponegoro.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Rasyad, S. 2002. Faktor-Faktor Risiko
yang Mempengaruhi Kejadian
Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) serta Jenis Infeksi
Virus di Kota Balikpapan. Tesis.
Semarang: Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro.

Santoso dan Budiyanto A.


2008.Hubungan Pengetahuan,
Sikap dan Perilaku (PSP)
Masyarakat terhadap Vektor DBD
di Kota Palembang Provinsi
Sumatera Selatan. Jurnal Ekologi
Kesehatan. 7. (2): 732-739.

Sigarlaki, H.J.O. 2007. Karakteristik,


Pengetahuan, dan Sikap Ibu
terhadap Penyakit Demam
Berdarah Dengue. Jurnal Berita
Kedokteran Masyarakat. 23. (3):
148-153.

Tangyong, Askar, Darmawan. 2013.

99
101

You might also like