Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27

http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM UKS MA Al-QODIRI VIII KELIR MELALUI


PENDEKATAN SISTEM
Analysis of The MA AL-QODIRI VIII’S UKS Program Implementation Based on System Approach

Ayu Fitri Lestari1, Jayanti Dian Eka Sari1


1
Fakultas Kesehatan Masyarakat, PSDKU Universitas Airlangga, Banyuwangi
ayu.fitri.lestari-2015@fkm.unair.ac.id

ARTICLE INFO ABSTRACT


Background: School Health Program (UKS) development is one of the
Article History: efforts to maintain and improve health aimed at students (school age). The
Received: observations made by the UKS Central Guidance Team apparently there are
August, 23rd , 2019 still quite a lot of schools that have not implemented UKS properly. Therefore,
the authors conducted a study by analyzing the implementation of the UKS
Revised: program in schools. Purpose: This research was conducted to describe the
From September, 10th , implementation of the School Health Program in MA Al-Qodiri VIII Kelir,
2019 Kalipuro District, Banyuwangi Regency based on a systems approach.
Methods: Data is collected by observation and in-depth interviews. This
Accepted: research designed as a descriptive qualitative study. The research informants
November, 18th , 2019 consisted of four people, which are the UKS supervisory, two teenage health
cadres, and UKS program holders at the primary health care. Results: The
Published online results showed that the implementation of the UKS Program in MA-Al-Qodiri
October, 24th 2020 according to the components of the system approach in the form of inputs,
processes and outputs classified to the sufficient category. Half of the indicators
of success (50%) in the UKS Program at MA Al-Qodiri have been implemented
or fulfilled. Those indicators were the human resources, facilities, policies,
planning, implementation, and supervision. There were still many shortcomings
in the implementation of the UKS program in each component according to the
system approach, as well as the sub-components. Conclusion: there need some
improvements in the implementation of the UKS Program which was proposed
and implemented in accordance with the analysis of the problems carried out.
Keywords: School Health Program, Systems Approach

ABSTRAK
Latar Belakang: Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia sekolah). Hasil pengamatan
yang dilakukan oleh Tim Pembina UKS Pusat ternyata masih cukup banyak
sekolah yang belum melaksanakan UKS secara baik dan benar. Oleh karena itu,
penulis melakukan penelitian dengan menganalisis pelaksanaan program UKS
di sekolah. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
pelaksanaan program UKS di MA Al-Qodiri VIII Kelir, Metode: Kecamatan
Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi berdasarkan pendekatan sistem. Pengambilan
data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara mendalam.
Wawancara mendalam dilakukan kepada empat informan, yaitu Guru Pembina
UKS, dua orang Kader Kesehatan Remaja, dan pemegang Program UKS di
Puskesmas setempat. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program UKS di MA-
Al-Qodiri menurut komponen pendekatan sistem berupa input, proses dan
outputnya masih dalam kategori cukup. Lebih dari 50% indikator keberhasilan
dalam Program UKS di MA Al-Qodiri sudah terlaksana atau terpenuhi.
Diantaranya indikator sumber daya manusia, sarana, kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Masih terdapat banyak beberapa kekurangan
dalam pelaksanaan program UKS di masing-masing komponen menurut
pendekatan sistem, begitu pula pada sub komponennya. Kesimpulan: Oleh
karena itu, perlu ada beberapa perbaikan dalam pelaksanaan Program UKS
yang diusulkan dan dilaksanakan sesuai dengan analisis permasalahan yang
dilakukan.
Kata kunci: Usaha Kesehatan Sekolah, Pendekatan Sistem

14
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

PENDAHULUAN Ruang lingkup rogram kerja UKS meliputi


Kesehatan merupakan salah satu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan
modal utama untuk membentuk sumber daya dan pembinaan lingkungan sekolah sehat
manusia yang berkualitas. Oleh karena itu (TRIAS UKS). Pendidikan kesehatan
kesehatan merupakan hal yang sangat dilakukan melalui kegiatan secara
dibutuhkan dalam kehidupan manusia. intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
Keadaan yang sehat dapat membentuk manusia (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
yang produktif dan mempunyai etos kerja yang 2014).
tinggi. Sehat menurut WHO adalah keadaan Pendidikan kesehatan yaitu upaya
sejahtera seutuhnya baik secara fisik, mental, bimbingan kepada peserta didik tentang
maupun sosial, bukan hanya terbebas dari kesehatan yang meliputi aspek sehat secara
penyakit atau kecacatan (WHO, 1948). fisik, mental dan sosial. Pelayanan kesehatan
Menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2009 merupakan upaya promotif, preventif, kuratif
tentang kesehatan, kesehatan adalah suatu dan rehabilitatif yang dilakukan terhadap
kondisi sehat, baik secara mental, fisik, sosial, peserta didik dan lingkungannya. Pembinaan
dan spiritual sehingga setiap orang dapat hidup lingkungan sekolah sehat adalah usaha untuk
produktif. menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang
Upaya pemeliharaan dan peningkatan dapat mendukung proses pendidikan sehingga
kesehatan harus dimulai sejak dini, yaitu sejak mencapai hasil yang optimal baik dari segi
masa kanak-kanak bahkan sejak dalam pengetahuan, keterampilan maupun sikap
kandungan. Pembinaan dan pengembangan (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan 2017).
salah satu upaya pemeliharaan dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada banyak memberikan manfaat dalam
anak-anak usia sekolah. Upaya tersebut meningkatkan kesadaran serta memelihara
merupakan hal penting dalam meningkatkan kesehatan yang ada di sekolah. Sasarannya
derajat kesehatan penduduk (Depkes, 2010). mencakup kesehatan warga sekolah hingga
Jumlah anak usia sekolah diperkirakan mewujudkan lingkungan sekitar sekolah yang
mencapai 30% dari total penduduk Indonesia sehat. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor
atau sekitar 73 juta orang. Masalah kesehatan 32 Tahun 2004, maka berbagai program
yang dihadapi anak usia sekolah tentu sangat pelaksanaan UKS di setiap daerah pada
kompleks dan bervariasi (Depkes, 2010). Data dasarnya diserahkan sepenuhnya kepada Tim
Riskesdas 2013 dalam Depkes 2017, Pembina UKS di daerahnya masing-masing
menunjukkan anak usia 10-14 tahun, usia SMP untuk menentukan prioritas programnya.
dan SMA pada laki-laki dan perempuan Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
menunjukan kurang makan sayur dan buah Tim Pembina UKS Pusat ternyata masih cukup
serta mengonsumsi makanan yang tidak sehat banyak sekolah yang belum melaksanakan
seperti makanan yang berpenyedap, junkfood UKS secara baik dan benar. MA Al-Qodiri
atau serba instan. Hal ini menyebabkan VIII Kelir merupakan salah satu sekolah yang
tingginya penyakit hipertensi, diabetes mellitus sering ditunjuk menjadi perwakilan dari
dan penyakit tidak menular (PTM) lainnya. Puskesmas Kelir untuk mengikuti lomba-
Data Global School Health Survey (GSHS) lomba yang terkait dengan UKS. Puskesmas
2015 dalam Depkes 2017, menunjukan bahwa Kelir sebagai bagian dari Tim Pembina UKS
anak usia sekolah 22,2% pernah merokok, menilai bahwa pelaksanaan Program UKS di
11,6% saat ini masih merokok, 4,4% pernah MA Al-Qodiri VIII Kelir sudah baik. Penulis
mengonsumsi alkohol, hal tersebut ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan
menunjukan adanya tantangan kesehatan yaitu Program UKS di MA Al-Qodiri VIII Kelir.
meningkatnya kesenjangan dalam penerapan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). menganalisis pelaksanaan Program UKS
Salah satu upaya pemerintah yaitu berdasarkan komponen-komponen pendekatan
memasukkan pendidikan kesehatan di sekolah, sistem. Oleh karena itu, penulis melakukan
mulai dari tingkat dasar sampai tingkat penelitian dengan menganalisis pelaksanaan
lanjutan melalui kegiatan Usaha Kesehatan program UKS di sekolah.
Sekolah (UKS) dengan harapan dapat
membentuk kebiasaan hidup sehat para siswa.

15
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

METODE sarana dan prasarana pendukung Program


Desain penelitian ini adalah deskriptif UKS. Selain observasi, wawancara mendalam
kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk juga dilakukan untuk pengambilan data
menganilis pelaksanaan program UKS di MA penelitian. Wawancara mendalam dilakukan
Al-Qodiri VIII Kelir, Kecamatan Kalipuro, kepada salah satu Guru Pembina UKS untuk
Kabupaten Banyuwangi. Waktu pelaksanaan mengetahui secara menyeluruh terkait dengan
penelitian yaitu Januari – Februari 2019. pelaksanaan Program UKS berdasarkan
Pengambilan data primer dan sekunder komponen-komponen pendekatan sistem, yang
dilakukan dengan metode observasi dan terdiri atas komponen input, proses, dan
wawancara mendalam (indepth interview). output. Perwakilan siswa KKR (Kader
Proses wawancara mendalam dilakukan Kesehatan Remaja) di sekolah dimintai
kepada empat orang informan penelitian yang keterangan terkait sumber daya manusia,
mengetahui pelaksanaan program UKS di pemenuhan sarana dan prasarana pendukung
sekolah sasaran. Instrumen penelitian yang program, serta proses penggerakan dan
digunakan terdiri dari instrumen observasi pelaksanaan Program UKS. Sementara
serta pedoman wawancara. Instrumen pemegang program UKS di Puskesmas Kelir
observasi terdiri dari beberapa aspek penilaian dimintai keterangan terkait dengan
yang dibuat berdasarkan beberapa rujukan pengembangan sumber daya manusia, proses
teori, serta peraturan perundangan yang terkait perencanaan, serta proses penggerakan dan
dengan pelaksanaan program UKS di sekolah. pelaksanaan Program UKS yang ada di
Peraturan tersebut diantaranya adalah wilayah kerjanya, khususnya MA Al-Qodiri
Keputusan Menteri Kesehatan Republik VIII Kelir.
Indonesia No 1429/MENKES/SK/XII/2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan HASIL
Sekolah, Pedoman Pelaksanaan UKS di Hasil dari observasi dan wawancara
Sekolah Kemendikbud 2014, dan Surat terkait pelaksanaan Program UKS di sekolah
Keputusan Bersama 4 Menteri tahun 2014. dianalisis dan dikelompokkan dalam
Beberapa hal yang diobservasi yaitu komponen input dari pendekatan sistem ke
kelengkapan administrasi dan kelengkapan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Analisis Pelaksanaan Program UKS berdasarkan Komponen Input


Sub Pelaksanaan
Indikator Penilaian
Komponen Ya Tidak
Sumber 1. Terbentuk Tim Pelaksana UKS beserta SK Tim Pelaksana UKS √
Daya 2. Terdapat kerjasama antar tim pelaksana UKS dan tim pembina

Manusia UKS kecamatan
(Man) 3. Terdapat promotor kesehatan dari salah satu guru pengajar √
4. Adanya latihan keterampilan teknis peserta didik dalam

pelayanan kesehatan kepada KKR, PMR, dan OSIS
5. Tim pelaksana UKS pernah mendapat pembinaan terkait UKS

dan TRIAS UKS
Dana atau Komite sekolah/orang tua, dan sumbangan lain yang tidak mengikat,
Pembiayaan serta dana yang diusahakan oleh sekolah melalui kegiatan peserta

Kesehatan didik misalnya hasil kebun sekolah, koperasi dan lain-lain.
(Money)
Sarana dan 1. Sekolah memberikan fasilitas apotik hidup di lingkungan sekolah √
Prasarana 2. Terdapat media yang berisikan informasi kesehatan √
(Material) 3. Terdapat ruang UKS √
4. Tersedianya kotak P3K didalam setiap kelas √
5. Tersedianya obat-obatan dan perlengkapan lain di UKS √
6. Setiap peserta didik memiliki buku/kartu rujukan √
7. Sekolah memfasilitasi konseling kesehatan oleh pembina UKS

atau guru BK

16
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

Tabel 1. Hasil Analisis Pelaksanaan Program UKS berdasarkan Komponen Input (Lanjutan)
8. Sekolah memberikan sarana air bersih, sarana suci tangan, tempat

sampah, pembuangan limbah, dll
Kebijakan, 1. Mempunyai buku panduan/pedoman pelaksanaan UKS di sekolah √
SOP, 2. Terdapat struktur organisasi Tim Pelaksana UKS √
kelengkapan 3. Sekolah menyelipkan pendidikan kesehatan pada kegiatan
administratif √
kurikuler dan ekstrakurikuler
(method) 4. Sekolah memberikan mata pelajaran pendidikan jasmani dan

olahraga setiap seminggu sekali
5. Sekolah memberikan pengadaan kerja bakti bersama √
6. Setiap kelas menerapkan pengadaan piket kelas setiap harinya √
Informasi Terdapat poster kesehatan di sekolah dan media lain yang memuat

(Information) informasi kesehatan
Total 12 9
Sumber: data primer

Tabel 1 menunjukkan hasil penilaian terdapat guru promotor kesehatan, latihan


pelaksanaan program UKS menurut komponen keterampilan, serta pernah mendapatkan
input. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa pembinaan tentang UKS. Sub komponen
terdapat 5 sub komponen yaitu sumber daya sarana dan prasarana yang yaitu fasilitas apotik
manusia (5 indikator), dana (1 indikator), hidup, ruang UKS, kotak P3K di setiap kelas,
sarana prasarana (8 indikator), kebijakan dan dan fasilitas konseling kesehatan. Sementara
kelengkapan administratif (6 indikator), serta sub komponen kebijakan dan kelengkapan
informasi (1 indikator). Total indikator yang administratif yang sudah terpenuhi yaitu
ada dari 5 sub komponen tersebut sejumlah 21 adanya pendidikan kesehatan, olahraga, kerja
indikator penilaian. bakti, dan piket.
Diantara 21 indikator penilaian, Sedangkan indikator yang belum
terdapat total 12 indikator yang terlaksana dan terlaksana dari sub komponen sumber daya
9 indikator yang belum terlaksana yang manusia yaitu adanya SK tim pelaksana UKS.
tersebar dalam 5 sub komponen. Sejumlah 4 Sub komponen dana belum memenuhi adanya
dari 5 indikator pada sub komponen sumber sumber pendanaan lain dari sekolah.
daya manusia telah terlaksana. Sub komponen Selanjutnya pada sub komponen sarana dan
sarana dan prasarana memiliki 4 indikator prasarana belum memenuhi penyediaan media
yang sudah terlaksana dari total 8 indikator. kesehatan, obat-obatan, kartu rujukan, dan
Selanjutnya 4 dari 6 indikator sub komponen sarana cuci tangan. Sub komponen kebijakan
kebijakan dan kelengkapan administratif telah dan kelengkapan administratif belum
terlaksana. Masing-masing sub komponen memenuhi adanya buku pedoman UKS dan
dana dan informasi indikator penilaiannya struktur organisasi tim pelaksana UKS.
belum terlaksana. Terakhir pada sub komponen kelima yaitu
Indikator yang sudah terlaksana dari informasi belum terpenuhi adanya poster dan
sub komponen sumber daya manusia sejumlah media lain tentang kesehatan di sekolah.
meliputi adanya kerjasama dengan TP UKS,

Tabel 2. Hasil Analisis Pelaksanaan Program UKS berdasarkan Komponen Proses


Sub Pelaksanaan
Indikator Penilaian
Komponen Ya Tidak
Perencanaan 1. Tim pelaksana melakukan administrasi kepentingan UKS

(membuat rencana anggaran belanja UKS)
2. Tim Pelaksana UKS menyusun rencana kegiatan tahunan yang

akan dilaksanakan selama 1 tahun pelajaran
3. Menyusun Rencana Kegiatan UKS melibatkan semua anggota

Tim Pelaksana UKS
4. Dilaksanakannya rapat koordinasi dengan tim pembina UKS √

17
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

Tabel 2. Hasil Analisis Pelaksanaan Program UKS berdasarkan Komponen Proses (Lanjutan)
Penggerakan 1. Adanya screening kesehatan bagi siswa-siswi baru √
dan 2. Adanya pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan

Pelaksanaan sehat (PHBS)
Sekolah memberikan pendidikan tentang :
3. Pentingnya gizi seimbang pada remaja √
4. Penyakit menular seksual √
5. Bahaya seks bebas √
6. Penyakit menular yang bersumber dari lingkungan yang tidak

sehat
7. Cara menjaga kebersihan alat reproduksi √
8. Bahaya merokok bagi kesehatan √
9. Bahaya minum minuman keras √
10. Bahaya narkoba √
11. Cara menolak ajakan menggunakan narkoba √
12. Cara menolak perlakuan pelecehan seksual √
13. Sekolah menerapkan prinsip cinta lingkungan √
14. Sekolah menanamkan perilaku membuang sampah pada

tempatnya
15. Sekolah menanamkan perilaku cuci tangan dengan sabun di air

mengalir
16. Adanya pembinaan kantin sekolah sehat √
17. Adanya pemeriksaan kesehatan berkala tiap 6 bulan pada guru,

siswa, dan petugas non guru
18. Sekolah melaksanaan pembinaan dan pemeliharaan lingkungan

sekolah sehat
Pengawasan, 1. Sekolah melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
Pengendalian pelaksanaan TRIAS UKS yang diawasi dan dikawal oleh Kepala √
dan Penilaian Sekolah
2. Tim pelaksana UKS membuat laporan pelaksanaan UKS kepada

tim pembina UKS setiap 3 bulan sekali
Total 13 11
Sumber: data primer
Tabel 2 menunjukkan hasil penilaian Indikator yang terlaksana dari sub
pelaksanaan program UKS menurut komponen perencanaan adalah penyusunan rencana
proses. Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa kegiatan tahunan, rencana kegiatan disusun
terdapat 3 sub komponen yaitu perencanaan (4 oleh seluruh tim pelaksana UKS, serta adanya
indikator); penggerakan dan pelaksanaan (18 rapat koordinasi dengan TP UKS. Sub
indikator); serta pengawasan, pengendalian penggerakan dan pelaksanaan telah memenuhi
dan penilaian (2 indikator). Total indikator adanya skrining kesehatan, pembinaan PHBS,
yang ada dari 3 sub komponen tersebut serta beberapa pendidikan kesehatan meliputi
sejumlah 24 indikator penilaian. gizi seimbang, cinta lingkungan, buang
Diantara 24 indikator penilaian, sampah pada tempatnya, cuci tangan pakai
terdapat 13 indikator yang terlaksana dan 11 sabun, pembinaan kantin sehat, cek kesehatan
indikator yang belum terlaksana dari masing- berkala, dan pembinaan lingkungan sekolah
masing sub komponen. Sub komponen sehat. Sementara sub pengawasan,
perencanaan telah memenuhi 3 dari 4 pengendalian, dan penilaian yang terlaksana
indikator. Sub komponen penggerakan dan adalah adanya monitoring dan evaluasi
pelaksanaan telah memenuhi 9 dari 18 pelaksanaan TRIAS UKS di sekolah.
indikator. Sementara dari sub komponen Sedangkan indikator yang belum
pengawasan, pengendalian dan penilaian terlaksana dari sub perencanaan adalah
memenuhi 1 dari 2 indikator. penyusunan rencana anggaran belanja UKS.
Selanjutnya, indikator yang belum terlaksana

18
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

pada sub penggerakan dan pelaksanaan yaitu ajakan menggunakan narkoba, serta cara
adanya pendidikan kesehatan tentang penyakit menolak perlakuan pelecehan seksual. Sub
menular seksual, bahaya seks bebas, penyakit pengawasan, pengendalian dan penilaian masih
menular dari lingkungan tidak sehat, cara belum memenuhi indikator laporan triwulan
menjaga kebersihan alat reproduksi, bahaya pelaksanaan UKS kepada TP UKS.
merokok, miras, dan narkoba, cara menolak

Tabel 3. Hasil Analisis Pelaksanaan Program UKS berdasarkan Komponen Output


Sub Pelaksanaan
Indikator Penilaian
Komponen Ya Tidak
Penilaian 1. Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik √
Dampak 2. Meningkatnya PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) peserta

Program didik
UKS 3. Meningkatnya pengetahuan, sikap, dan perilaku peserta didik

tentang hidup sehat
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan UKS √
Total 0 4
Sumber: data primer
Tabel 3 menunjukkan hasil penilaian dampak program UKS yang terdiri dari 4
pelaksanaan program UKS menurut komponen indikator penilaian. Diantara keempat indikator
output. Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa tersebut, belum ada indikator yang terlaksana.
terdapat 1 sub komponen yaitu penilaian

Tabel 4. Analisis Pelaksanaan Program UKS dengan Pendekatan Sistem


Belum
Terlaksana Total
Komponen Penilaian terlaksana
n % n % n %
Input
a. Sumber Daya Manusia (Man) 4 80 1 20 5 100
b. Dana atau Pembiayaan Kesehatan (Money) 0 0 1 100 1 100
c. Sarana dan Prasarana (Material) 4 50 4 50 8 100
d. Kebijakan, SOP, kelengkapan administratif 4 66,7 2 33,3 6 100
(method)
e. Informasi (Information) 0 0 1 100 1 100
Total 12 57 9 43 21 100
Proses
a. Perencanaan 3 75 1 25 4 100
b. Penggerakan dan Pelaksanaan 9 50 9 50 18 100
c. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian 1 50 1 50 2 100
Total 13 54,2 11 45,8 24 100
Output
Penilaian Dampak Program UKS 0 0 4 100 4 100
Total 0 0 4 100 4 100
Total keseluruhan 25 51 24 49 49 100
Sumber: data primer
Tabel diatas merupakan mulai dari sumber daya, pendanaan, sarana dan
penyederhanaan dan pengelompokan hasil prasarana, kebijakan dan kelengkapan
pengumpulan data berdasarkan analisis yang administratif, serta informasi. Terdapat 9
dilakukan dengan pendekatan sistem. Sesuai indikator penilaian (43%) yang belum
dengan hasil identifikasi dan analisis yang terpenuhi dari 21 indikator penilaian yang ada.
didapat dari hasil wawancara dan observasi Indikator proses dalam pelaksanaan
lapangan, indikator input dalam pelaksanaan UKS di MA Al-Qodiri sudah terpenuhi
Program UKS sudah terpenuhi sebesar 57%. sebanyak 54,2%. Sub komponen proses terdiri
Indikator input terdiri dari 5 sub komponen dari tiga bagian, yaitu perencanaan;

19
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

penggerakan dan pelaksanaan; serta bagian Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
pengawasan, pengendalian dan penilaian. Gurning (2018) menyatakan bahwa
Terdapat 24 indikator penilaian, dan sebanyak pelaksanaan program UKS di wilayah kerja
11 indikator penilaian (45,8%) belum Puskesmas Padang Mattinggi berjalan cukup
terpenuhi. baik. Sudah pernah dilakukan pembinaan dan
Komponen output terdiri dari satu sub pelatihan kepada guru UKS di sekolah-
komponen yaitu penilaian dampak program sekolah. Pelaksanaan program UKS di
UKS dengan 4 indikator penilaian. Akan tetapi sekolah-sekolah yang ada dalam wilayah kerja
keempat indikator penilaian tersebut masih puskesmas juga selalu diawasi
belum terpenuhi. Jika dilihat secara pelaksanaannya.
keseluruhan, pelaksanaan indikator-indkator Sitepu (2015) dalam hasil
penilaian dari ketiga komponen mencapai 51% penelitiannya menyatakan bahwa program
(25 dari 49 indikator terlaksana), yang artinya UKS melibatkan peran serta dan keterlibatan
masih dalam kategori cukup. masyarakat sekolah. Masyarakat sekolah
tersebut terdiri dari kepala sekolah, ketua
PEMBAHASAN komite sekolah, guru, orang tua siswa, dan
Indikator keberhasilan pelaksanaan siswa. Semua pihak tersebut merespon positif
Program UKS sesuai dengan peraturan dan mendukung pelaksanaan program UKS di
perundang-undangan terkait dikelompokkan sekolah. Sekolah juga menjalin hubungan
menjadi 3, yaitu indikator input, proses, dan kerjasama dengan instansi lainnya seperti
output. Pelaksanaan Program UKS di MA-Al- puskesmas, kepolisian, dan PMR.
Qodiri menurut komponen pendekatan sistem Program UKS di sekolah perlu
berupa input, proses dan outputnya masih disahkan secara tertulis oleh kepala sekolah
dalam kategori cukup. Pelaksanaan program melalui surat keputusan pembentukan tim
UKS sesuai dengan pendekatan sistem pelaksana UKS. Sumber daya merupakan hal
dijabarkan sebagai berikut. yang paling penting dalam membentuk sebuah
Indikator Input organisasi dan berjalannya suatu program.
a) Sumber Daya Manusia (Man) Ketersediaan sumber daya yang memenuhi
Pada sub indikator sumber daya, Tim syarat jumlah (kuantitas) dan kualifikasi
Pelaksana UKS di MA Al-Qodiri sudah (kualitas) berperan menjadi pondasi.
terbentuk, namun masih belum disahkan Terbentuknya pondasi tersebut perlu dikuatkan
melalui SK oleh kepala sekolah. Terdapat dua dengan adanya legalitas. Oleh karena itu,
orang guru yang diamanahi untuk mengelola pengesahan tim pelaksana UKS di sekolah
Program UKS di sekolah. Satu orang guru menjadi hal yang penting.
sebagai pembina dan satu orang guru yang b) Dana atau Pembiayaan Kesehatan
lainnya bersifat membantu. Jumlah kader (Money)
kesehatan remaja (KKR) yaitu sepuluh orang Pembiayaan program UKS di MA Al-
yang tersebar di kelas XI dan XII. Terjalin Qodiri tergolong sangat terbatas dan minim.
kerjasama antara tim pelaksana UKS di Sekolah hanya memanfaatkan dana sekolah
sekolah dengan Tim Pembina UKS kecamatan, (dana BOS) untuk membiayai pelaksanaan
terutama dengan Puskesmas Kelir. Sekolah Program UKS. Keadaan ditambah dengan MA
masih banyak bergantung pada Tim Pembina Al-Qodiri masih dalam tahap pembangunan
UKS, khususnya Puskesmas Kelir dalam untuk perluasan dan perbaikan beberapa
pelaksanaan TRIAS UKS, terutama pendidikan gedung sekolah. Oleh karena itu, pemenuhan
kesehatan dan pelayanan kesehatan. sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan
Sebelumnya pihak sekolah sudah pernah Program UKS masih belum termasuk dalam
mendapatkan beberapa pembekalan dan prioritas pengeluaran pada pendanaan sekolah.
pelatihan terutama kepada Pembina UKS di Hal tersebut tidak sejalan dengan
sekolah serta Kader Kesehatan Remaja (KKR). temuan dari penelitian yang dilakukan oleh
Pembekalan dan pelatihan tersebut mencakup Puspitasari (2017). Hasil penelitiannya
TRIAS UKS, ditambah dengan keterampilan menunjukkan bahwa pendanaan UKS di
pengukuran kesehatan peserta didik tingkat SMP/MTs dan SMA/MA di wilayah
(pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kerja Puskesmas Cinere masih bergantung
perut, dan penghitungan indeks masa tubuh) pada dana pemerintah. Tidak ada satupun
kepada KKR dan PMR. sekolah yang memiliki dana sehat (sumber

20
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

dana lain). Pendanaan pelaksanaan program rujukan peserta didik, namun pemanfaatan dan
UKS justru dibebankan kepada orang tua pemeliharaan buku tersebut masih kurang baik,
siswa, yang disesuaikan dengan kemampuan karena ada beberapa siswa yang mendapat
masing-masing (sumbangan sukarela). rujukan tetapi tidak tercatat, atau catatannya
Penelitian lain yang dilakukan oleh tidak lengkap. Indikator yang sudah terpenuhi
Dargo (2013) menyatakan bahwa menurut pada sub komponen ini yaitu tersedianya
Pembina UKS di SMA se-Kabupaten apotek hidup, kotak P3K di setiap kelas, dan
Purbalingga, terdapat 80% sekolah memiliki adanya fasilitas konseling kesehatan kepada
ketersediaan sumber dana UKS yang baik. guru BK atau Pembina UKS.
Namun terdapat 15% sekolah yang dinilai Hasil penelitian lain dari Limbu (2012)
memiliki ketersediaan sumber dana yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana
kurang baik. Sumber dana yang tersedia untuk program UKS di kelompok perlakuan sudah
Program UKS di Kabupaten Purbalingga terpenuhi sebanyak 78,9% sedangkan pada
menganut azas tanggung jawab bersama antara kelompok kontrol sudah terpenuhi sebanyak
pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, 68,4%. Menurut hasil wawancara mendalam,
sumber dana diperoleh dari anggaran sarana dan prasarana yang belum terpenuhi
pemerintah, donasi dari berbagai instansi, serta diantaranya adalah belum tersedia ruang UKS
sumbangan dari masyarakat (orang tua siswa). khusus, tidak ada lapangan olahraga, dan
Namun tidak semua sekolah memiliki sumber kantin sekolah. Sekolah lainnya belum
dana lain yang mendukung, karena letaknya di menyediakan sarana dan prasarana pendukung
daerah pinggiran dan masyarakatnya yang program UKS, diantaranya yaitu alat ukur
tergolong berpenghasilan menengah kebawah. tinggi dan berat badan, serta buku KMS siswa.
Perlu adanya intervensi terkait dengan Sementara yang sudah dipenuhi oleh pihak
pendanaan melalui advokasi dan penyamaan sekolah yaitu penyediaan kotak P3K di setiap
persepsi kepada Kepala Sekolah agar kelas.
mengetahui peran pemenuhan sarana prasarana Sekolah berfungsi sebagai tempat
dalam keberlangsungan Program UKS. pembinaan dan pengembangan semua potensi
Advokasi merupakan salah satu strategi dasar peserta didik. Selain guru dan peserta didik,
dalam promosi kesehatan. Advokasi adalah sarana dan prasarana juga merupakan salah
suatu ilmu dan seni yang dirancang dengan satu faktor yang menunjang dalam proses
sistematis. Bila dilakukan dengan benar, hasil pembelajaran. Tanpa hal-hal tersebut,
advokasi akan efektif dan baik. Tujuan pendidikan tidak akan tercapai sesuai dengan
advokasi adalah terciptanya perubahan tujuan yang diharapkan. Sarana dan prasarana
kebijakan, peraturan-peraturan, dukungan menjadi hal vital yang perlu dipenuhi terlebih
sumber daya, dan sebagainya untuk dahulu agar suatu program atau kegiatan dapat
memecahkan masalah tertentu. Upaya terlaksana. Oleh karena itu, pemenuhan sarana
advokasi ditujukan kepada pembuat kebijakan dan prasarana sangat berpengaruh terhadap
agar tercipta kepedulian serta tindakan yang keberhasilan pembelajaran.
mendukung terwujudnya masyarakat yang Menurut Permendiknas Nomor 24
berperilaku sehat. tahun 2007, sebuah SMA/MA sekurang
c) Sarana dan Prasarana (Material) kurangnya memiliki prasarana seperti ruang
Sarana prasarana penunjang UKS, serta tempat sampah dan tempat cuci
pelaksanaan Program UKS di MA Al-Qodiri tangan sejumlah satu buah di setiap ruangan.
masih banyak yang belum terpenuhi. Sarana dapat berupa alat maupun media untuk
Diantaranya media informasi tentang mewujudkan suatu tindakan, diperlukan sarana
kesehatan dan perlengkapan alat di ruang UKS dan prasarana yang dapat mendukung
yang masih minim. Beberapa sarana vital yang terselenggaranya suatu proses tindakan. Jadi
dibutuhkan dalam pelaksanaan Program UKS tanpa dukungan sarana yang memadai dalam
masih belum bisa dipenuhi, seperti bed pasien, setiap kegiatan atau pelaksanaan program akan
alat pengukur tinggi badan, dll. Sekolah juga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan.
belum menyediakan sarana cuci tangan yang Mattin dalam Bukunya yang berjudul
dapat diakses secara terbuka. Selain itu, “Manajemen Sarana dan Prasarana”
permasalahan yang dijumpai yaitu belum menjelaskan bahwa dalam menunjang proses
maksimalnya pemanfaatan sarana dan pembelajaran di sekolah, sarana dan prasarana
prasarana yang tersedia. Terdapat buku pendidikan menjadi salah satu sumber daya

21
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

yang penting. Keberhasilan program ataupun media informasi lain yang dipajang di
pendidikan di sekolah salah satunya sangat majalah dinding (mading) sekolah menghilang
dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana dalam kurun waktu satu hari setelah dipajang.
pendidikan yang dimiliki, serta optimalisasi Kejadian tersebut diduga akibat ulah siswa
pengelolaan dan pemanfaatannya. Begitu pula yang nakal, sehingga pihak sekolah merasa
dengan pelaksanaan Program UKS di sekolah enggan untuk memajang media semacam itu di
yang keberhasilannya membutuhkan dukungan mading.
sarana dan prasarana (Mattin, 2016). Penelitian lain dari Mamonto (2014)
d) Kebijakan, SOP, Kelengkapan diketahui bahwa SMK Fajar Bolaang
Administratif (Method) Mongondow Timur telah melaksanakan
Pengetahuan pihak sekolah terkait pendidikan kesehatan di sekolah. Cara
dengan pengelolaan UKS masih belum penyampaiannya dengan metode ceramah serta
lengkap. Terbukti dengan kelengkapan pemanfaatan media. Media yang digunakan
administrasi UKS di sekolah yang masih berupa leaflet yang merangkum isi inti dari
kurang, seperti tidak terdapat buku materi yang disampaikan. Materi yang pernah
panduan/pedoman pelaksanaan UKS di diberikan oleh sekolah yaitu informasi
sekolah, serta tidak terdapat struktur organisasi kesehatan terkait dengan penyakit menular
Tim Pelaksana UKS. Sekolah sudah seksual.
melaksanakan pendidikan kesehatan pada Hasil temuan dari Budiono (2013)
kegiatan kurikuler yaitu melalui pelajaran menyatakan bahwa sekolah melaksanakan
biologi serta pelaksanaan mata pelajaran peran sebagai pemberi informasi kesehatan,
pendidikan jasmani dan olahraga setiap termasuk materi kesehatan reproduksi.terdapat
seminggu sekali. Sementara pada kegiatan buku saku, buku bacaan, dan lembar balik
ekstrakurikuler dilakukan dengan kerja bakti yang berisikan materi tersebut. Didapatkan
bersama setiap hari jumat dan pengadaan piket hasil bahwa sejumlah 60,3% siswa di sekolah
kelas setiap harinya. pernag terlibat dalam diskusi terkait dengan
Hasil penelitian lainnya yang kesehatan reproduksi. Sekolah juga memiliki
dilakukan oleh (Priyambada, 2017) berbagai macam media yang berkaitan dengan
menyatakan bahwa pelaksanaan program UKS informasi kesehatan. Diantaranya adalah
di SMA 5 Surabaya dibagi ke dalam agenda poster, leaflet, flip chart, buku-buku tentang
mingguan, bulanan, dan tahunan. Kegiatan kesehatan reproduksi, serta toro/alat peraga
yang dilaksanakan meliputi jumat bersih dan untuk menunjukkan organ reproduksi laki-laki
sehat, donor darah, pelatihan PMR, siaga dan perempuan. Beberapa media tersebut
kesehatan, pemantauan kesehatan dan dimanfaatkan sebagai alat bantu saat
kesehatan makanan. Sekolah juga sering penyuluhan atau pembelajaran di sekolah.
mengadakan seminar dan sosialiasi kesehatan Ketersediaan informasi merupakan
sebagai salah satu bentuk pendidikan salah satu faktor yang mempengaruhi
kesehatan di sekolah. pengetahuan seseorang. Keberadaan media
Nurhayu (2018) dalam penelitiannya informasi dapat meningkatkan pemahaman
menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan terhadap hasil pembelajaran yang dilakukan.
kesehatan di sekolah diintegrasikan dalam Penelitian dari Hariyati (2014) menyatakan
kurikulum. Kegiatan penjasorkes merupakan bahwa penggunaan media pembelajaran
salah satu bentuk pendidikan kesehatan menjadi salah satu factor yang sangat penting
tersebut. Sementara itu, masih banyak sekolah dalam meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
yang dijumpai belum memiliki struktur Melalui penggunaan media, siswa menjadi
organisasi UKS karena belum memiliki SK tim lebih mudah untuk memahami suatu materi
pelaksana UKS (97%).. daripada hanya mendengarkan ceramah saja.
e) Informasi (Information) Materi yang diberikan juga akan lebih
Indikator penilaian dari sub komponen membekas di ingatan para siswa.
informasi pada pelaksanaan program UKS di Indikator Proses
MA Al-Qodiri masih belum terlaksana. Tidak a) Perencanaan
ditemukan adanya poster kesehatan di sekolah Tahap perencanaan merupakan satu
ataupun media lain yang memuat informasi langkah awal untuk menghasilkan suatu
kesehatan pada saat observasi dilakukan. program atau kegiatan yang berhasil.
Menurut guru Pembina UKS, seringkali poster Perencanaan dirancang sebagai panduan dan

22
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

acuan bagi tim pelaksana. Hasil perencanaan pihak Puskesmas Kelir. Materi-materi
yang matang dan terinci secara teknis akan kesehatan remaja terutama terkait dengan
mempermudah pelaksanaan program/kegiatan. pencegahan dan pengendalian penyakit
Perumusan rencana pelaksanaan program menular maupun tidak menular, kespro remaja,
harus dilakukan bersama oleh seluruh tim dan kenakalan remaja belum diberikan oleh
pelaksana. Rencana program memuat rincian pihak sekolah. Selama ini pelaksanaan
pelaksanaan program mulai dari tujuan, Program UKS seperti pembinaan kader dan
sasaran, manfaat, waktu pelaksanaan, pelatihan dilakukan bersama-sama dengan
frekuensi, rencana anggaran biaya, indikator kegiatan PMR. Kegiatan yang telah dilakukan
keberhasilan dan cara mengukurnya, oleh KKR (kader kesehatan remaja)
penanggung jawab serta rencana evaluasi diantaranya yaitu membantu deteksi dini
program. penyakit dari teman-temannya, penanganan
Tim Pelaksana UKS MA Al-Qodiri P3K, mengantar dan menemani temannya yang
sudah membuat rencana program UKS setiap sakit, serta menjaga dan mengawasi teman-
tahunnya, namun masih belum dilengkapi temannya saat upacara. Kader kesehatan
dengan anggaran biaya, indikator keberhasilan, remaja juga bekerja sama dengan Puskesmas
serta rencana evaluasinya. Rencana program Kelir, membantu pelaksanaan pemeriksaan
UKS biasanya disusun pada akhir tahun ajaran kesehatan di sekolah, pemeriksaan jentik
dan dibahas dalam rapat koordinasi dengan tim nyamuk di masyarakat sekitar sekolah, dan
Pembina UKS pada awal tahun ajaran. Proses melakukan pengawasan kantin sekolah sehat.
penyusunan rencana tersebut melibatkan Pembina UKS di sekolah beserta KKR sudah
semua anggota tim pelaksana UKS melalui menjalani pelatihan dan pembinaan yang
pertemuan dengan wali murid serta dewan dilakukan oleh Puskesmas Kelir setiap
komite sekolah. tahunnya. Namun pelatihan dan pembinaan
Temuan yang berbeda didapatkan dari tersebut sepertinya belum cukup efektif dan
hasil penelitian Fitriani (2017) yang dilakukan berhasil membekali pembina UKS maupun
di SMA Negeri 3 Pekalongan. Pelaksanaan kader. Pembinaan dan pelatihan yang telah
program UKS di sekolah tersebut sudah dilakukan sebatas pemberian materi
memenuhi ketiga ruang lingkup UKS atau pendidikan kesehatan sesuai dengan yang
disebut dengan TRIAS UKS. Namun kegiatan- tertera dalam Pedoman Pelaksanaan UKS.
kegiatan yang dilaksanakan tidak diawali Tujuannya adalah untuk peningkatan
dengan tahapan perencanaan yang baik. pengetahuan siswa dan guru.
Sekolah tidak melakukan perumusan rencana Menurut penelitian dari Gurning
kegiatan UKS, dikarenakan kurangnya (2018), program UKS di sekolah dalam
pemahaman tim pelaksana UKS terhadap pendidikan kesehatan dilaksanakan oleh guru
TRIAS UKS itu sendiri. yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan UKS/M Materi yang disampaikan diantaranya adalah
seharusnya diawali dengan adanya penyusunan kebiasaan mencuci tangan, bahaya narkoba,
rencana kegiatan tahunan. Rencana kegiatan PHBS, kebiasaan sarapan pagi, dan
tahunan disusun oleh tim pelaksana UKS pemberantasan sarang nyamuk. Guru
dengan dihadiri seluruh anggota tim. Langkah memprakarsai kegiatan pemberantasan sarang
pelaksanaannya terdiri dari penyusunan nyamuk di sekolah melalui agenda rutin.
rencana kegiatan dan rencana anggaran belanja Dibuat jadwal kebersihan lingkungan
(RAB). Setelah itu rencana tersebut diajukan seminggu sekali dengan melibatkan guru dan
dan dibahas dalam rapat pengurus komite seluruh siswa di sekolah.
sekolah. Sekolah dan komite sekolah lalu Penelitian lain menurut Haryadi
menetapkan dan mengalokasikan dana untuk (2015) menyatakan bahwa pelaksanaan
UKS kedalam Rencana Kegiatan Sekolah program UKS di SMK 1 Mojoanyar banyak
(RKS) dan RABS/Rencana Anggaran Belanja dibantu oleh Puskesmas setempat. Diantaranya
Sekolah (Kemendikbud, 2017). terkait dengan rujukan siswa yang sakit, serta
b) Penggerakan dan Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada
Penggerakan dan pelaksanaan program peserta didik. Akan tetapi tidak terdapat
UKS masih banyak yang belum terpenuhi. skrining kesehatan bagi siswa baru,
Pendidikan kesehatan melalui pelaksanaan dikarenakan sekolah masih bergantung
Program UKS masih sangat bergantung pada sepenuhnya pada Puskesmas, sehingga

23
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

pelaksanaan skrining menunggu dari pihak Penelitian lain yang dilakukan oleh
Puskesmas. Nugroho (2017) menggambarkan pelaksanaan
Sekolah memerlukan adanya UKS di SMA Negeri se-Yogyakarta.
pembimbingan terkait dengan peningkatan Pelaksanaan evaluasi hasil kegiatan UKS
skill baik bagi guru pembina UKS maupun dilakukan melalui penilaian ketercapaian
kader. Pembina UKS perlu diberikan skill indikator pelaksanaan program UKS di
terkait pengelolaan Program UKS, mulai dari sekolah. Evaluasi dilakukan dengan menilai
penyusunan dan pengusulan kegiatan, keberhasilan pelaksanaan program UKS yang
perencanaan anggaran, penyusunan RUK, meliputi TRIAS UKS dan menilai kesesuaian
teknik monitoring dan evaluasi program, dll. pelaksanaan program dengan rencana kegitan
Sementara kader juga perlu dilatih untuk yang telah disusun.
menjadi promotor kesehatan (peer educator), Pengawasan, pengendalian dan
diberi keterampilan untuk merancang sebuah penilaian dilakukan melalui berbagai cara,
kegiatan dan membuat proposal, cara mencari salah satunya dengan adanya pelaporan.
sponsor untuk pendanaan kegiatan, dll. Hal Tujuannya agar dapat diketahui daya guna,
tersebut dilakukan agar sekolah bisa lebih hasil guna dan tepat guna serta penyimpangan
mandiri dalam pelaksanaan program UKS di yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
masing-masing sekolah. kegiatan UKS di sekolah. Pelaporan tersebut
c) Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian juga berguna sebagai bahan acuan evaluasi
Pengawasan, pengendalian, dan Program UKS se-Kecamatan agar pembinaan
penilaian terhadap pelaksanaan Program UKS dan penataran oleh Tim Pembina UKS dapat
dilaksanakan setiap tahunnya. Sekolah berjalan sesuai sasaran dan efektif.
melaksanakan penilaian terhadap pelaksanaan Indikator Output
Program UKS berupa evaluasi tahap akhir. a) Penilaian Dampak Program UKS
Akan tetapi, pelaporan pelaksanaan program Indikator output dalam pelaksanaan
tersebut hanya dilakukan kepada kepala Program UKS di MA Al-Qodiri masih belum
sekolah saja. Menurut Pedoman Pelaksanaan terpenuhi sama sekali. Penilaian dampak
UKS di Sekolah oleh Dirjen Pendidikan Dasar Program UKS di sekolah baik oleh Tim
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun Pelaksana maupun Tim Pembina UKS masih
2014, laporan pelaksanaan UKS di sekolah belum pernah dilaksanakan. Padahal menurut
disampaikan ke TP UKS Kecamatan secara Pedoman UKS tahun 2014, seharusnya
teratur. Laporan hasil pelaksanaan UKS di dilakukan pengukuran keberhasilan
sekolah disusun dan disampaikan 2 kali dalam pelaksanaan UKS dengan menilai dampak
setahun. Laporan tersebut berupa laporan program terhadap kesehatan peserta didik.
tengah tahunan yang disampaikan pada bulan Penilaian dampak tersebut terdiri dari
Juli, dan laporan tahunan yang disampaikan pengukuran peningkatan KAP (Knowledge,
pada bulan Januari. Attitude, Practice) peserta didik tentang hidup
Pelaksanaan program UKS di SMA se- sehat, peningkatan partispasi masyarakat
Kabupaten Purbalingga menurut penelitian dalam pelaksanaan UKS, serta peningkatan
Dargo (2013) memiliki kegiatan inti yang derajat kesehatan peserta didik. Hal tersebut
sama. Kegiatan tersebut diantaranya yaitu dinilai dengan melihat perubahan antara
pengawasan pelaksanaan 7K, laporan sebelum penerapan program dan setelah
pembinaan dari tim Pembina UKS, dan pelaksanaan (pre dan post perlakuan), atau
pembuatan laporan pelaksanaan UKS kepada melihat perubahan yang terjadi setiap
tim Pembina UKS. Pembina UKS juga selalu tahunnya.
melakukan pembinaan dan pengawasan Hasil penelitian lainnya yang
terhadap mekanisme organisasi UKS di dilakukan menunjukkan hasil yang serupa.
sekolah-sekolah. Namun masih ada sistem Pelaksanaan UKS di 2 SMA di Kecamatan
pancatatan dan pelaporan yang kurang tertib Mantup juga belum melaksanakan penilaian
dari masing-masing sekolah. Terlepas dari dampak UKS. Selama ini sekolah hanya fokus
adanya ketidakpatuhan tersebut, pelaksanaan pada upaya pemenuhan indikator-indikator
pelaporan pelaksanaan program UKS sudah pelaksanaan UKS yang meliputi TRIAS UKS.
sesuai dengan arahan pedoman pelaksanaan Penilaian yang pernah dilakukan juga sebatas
UKS. pada keberhasilan atau ketercapaian dari ketiga
lingkup TRIAS UKS (Sujatmiko, 2019).

24
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

Menurut petunjuk dari Pedoman seperti bed pasien, alat pengukur tinggi badan,
Pelaksanaan UKS/M, evaluasi pelaksanaan dan sarana cuci tangan. Usulan untuk
program UKS merupakan suatu kegiatan komponen proses yaitu sekolah seharusnya
pembinaan melalui pengukuran hasil yang menerapkan dan mengadakan penyebarluasan
dicapai suatu program. Hasil tersebut materi dan skill yang didapat dari pembinaan
dibandingkan dengan sasaran yang telah oleh Puskesmas. Misalnya dengan
ditentukan. Tujuannya adalah untuk mengadakan penyuluhan di sekolah oleh kader
menyempurnakan pelaksanaan program UKS kesehatan remaja ataupun oleh pembina UKS,
kedepannya. Unsur-unsur yang dievaluasi serta inovasi kegiatan yang lain seperti lomba-
diantaranya adalah perubahan tingkat lomba.
pengetahuan tentang kesehatan, perubahan Sementara komponen output dapat
sikap dan perilaku PHBS peserta didik, derajat dilaksanakan dengan cara memantau
kesehatan peserta didik, perubahan keadaan pertumbuhan peserta didik melalui pengukuran
lingkungan, serta tingkat keberhasilan kegiatan tinggi badan, berat badan, serta lingkar perut
pembinaan dan pengelolaan UKS/M yang dilakukan secara berkala setiap bulannya
(Kemendikbud, 2017). oleh kader serta Pembina UKS. Mengukur
pegetahuan peserta didik tentang kesehatan,
KESIMPULAN terutama materi yang sudah seharusnya
Pelaksanaan Program UKS di MA-Al- disampaikan sekolah sesuai dengan pedoman
Qodiri VIII Kelir menurut komponen pelaksanaan UKS. Misalnya dengan cara
pendekatan sistem jika dilihat secara mengadakan pre dan post tes saat memberikan
keseluruhan masih dalam kategori cukup. pendidikan kesehatan, mengadakan lomba-
Lebih dari 50% indikator keberhasilan dalam lomba seperti cerdas cermat, lomba
Program UKS sudah terlaksana atau terpenuhi. penyuluhan, essay, poster, dll.
Komponen masukan (input) mendapatkan nilai
tertinggi dalam pelaksanaan program UKS DAFTAR PUSTAKA
dengan persentase sebesar 57% indikator Budiono, Muhammad A. dan Muji
terlaksana. Komponen proses telah terlaksana Sulistyowati. 2013. Peran UKS (Usaha
sebanyak 54,2%. Sementara komponen output Kesehatan Sekolah) dalam
100% belum terpenuhi pelaksanaan Penyampaian Informasi Kesehatan
indikatornya. Oleh karena itu, perlu adanya Reproduksi terhadap Siswa SMP
perumusan rencana monitoring dan evaluasi Negeri X di Surabaya. Jurnal Promkes
output dari pelaksanaan program UKS melalui Vol. 01 No. 02. Diakses melalui
penilaian dampak UKS. Masih terdapat banyak https://journal.unair.ac.id
beberapa kekurangan dalam pelaksanaan Dargo S., Andrian. 2013. Survei Pelaksanaan
program UKS di masing-masing komponen Usaha Kesehatan Sekolah di SMA se-
menurut pendekatan sistem, begitu pula pada Kabupaten Purbalingga. Skripsi.
sub komponennya. Oleh karena itu, perlu ada Universitas Negeri Semarang.
beberapa perbaikan dalam pelaksanaan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Program UKS yang diusulkan dan 2017. Artikel tentang Unit Kesehatan
dilaksanakan sesuai dengan analisis Sekolah (UKS) Menjadi Transformasi
permasalahan yang dilakukan. dalam Upaya Kesehatan diLingkungan
Sekolah. Diakes secara online melalui
SARAN http://www.depkes.go.id/article/print/1
Usulan yang dibuat untuk pihak 7022800009/unit-kesehatan-sekolah-
sekolah sebagai berikut. Komponen input uks-menjadi-transformasi-dalam-
dapat diperbaiki dengan pembuatan SK Tim upaya-kesehatan-di-lingkungan-
Pelaksana UKS di sekolah. Kepala sekolah sekolah.html
sebaiknya mendukung perumusan kebijakan Fitriani, Eka dkk. 2017. Pelaksanaan Program
terkait kawasan tanpa rokok dan penjagaan UKS di SMA Negeri 3 Pekalongan.
kebersihan di lingkungan sekolah melalui Jurnal Kesehatan Pena Medika Vol. 8.
aturan tertulis disertai dengan upaya Diakses melalui
penindakan dan sanksi yang jelas dan tegas. http://jurnal.unikal.ac.id/index.php/me
Sekolah seharusnya melengkapi penyediaan dika/article /download/748/584
sarana dan prasarana pendukung program UKS

25
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

Hariyati. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Diakses melalui


Pembelajaran terhadap Hasil Belajar http://journal.unair.ac.id/IJPH@analisi
Siswa pada Mata Pelajaran IPS s-pelaksanaan-tiga-program-pokok-
Terpadu di SMP Negeri 12 Palu. usaha-kesehatan-sekolah--(trias--uks)-
Diakses melalui tingkat--sekolah--dasar--kecamatan-
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.ph blimbing-article-7306-media-4-
p/GeoTadulako/article/view/3255/230 category-4.html
Haryadi, Ahmad Rizqy. 2015. Survei Mamonto, S.F., dkk. 2014. Pengaruh
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah Pendidikan Kesehatan terhadap
(UKS) (Studi pada SD, SMP, dan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
SMK Negeri se-Kecamatan Remaja tentang Penyakit Menular
Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto). Seksual di SMK Fajar Bolaang
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Mongondow Timur. Jurnal
Kesehatan Volume 03 Nomor 03. Keperawatan Vol. 02 No. 02. Diakses
Diakses melalui melalui
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j
ex.php/jurnal-pendidikan- kp/article/view/5225
jasmani/article/view/143 49/13032 Mattin, dan Nurhattati Fuad. 2016.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Manajemen Sarana dan Prasarana
2009. Undang-Undang No 36 Tahun Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya.
2009 tentang Kesehatan. Jakarta. Jakarta: PT Rajagrafindo
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Muslihin. 2016. Evaluasi Program Pendidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat
2014. Pedoman Pelaksanaan UKS di IV Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara
Sekolah. Diakses secara online melalui Barat.
https://kupdf.com/download/pedoman- Nugroho, Ridho. 2017. Pelaksanaan Usaha
pelaksanaan-uks-di-sekolah-2014- Kesehatan Sekolah di Sekolah
=pdf_58a9353b6454a73b08b1e8ef_pd Menengah Atas Negeri se-Kota
f Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
Kementrian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Volume VI Nomor 3. Diakses melalui
Anak. 2011. Pelatihan Dokter Kecil. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/inde
Jakarta x.php/pjkr/article/viewFile/5949/5684
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Nurhayu, M.A. dkk. 2018. Pelaksanaan TRIAS
Untuk Tenaga Kesehatan Usaha Usaha Kesehatan Sekolah pada
Kesehatan Sekolah Dasar, sekolah Tingkat Sekolah Dasar di Wilayah
menengah dan Pondok Pesantren. Kecamatan Tembalang Kota
Jakarta Semarang. Jurnal Kesehatan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan; Masyarakat Vol. 06 No. 01. Diakses
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar melalui
dan Menengah. 2017. Pedoman http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/j
Pelaksanaan UKS/M. km
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan- Peraturan Bersama Antara Menteri Pendidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Republik Indonesia,
dan Menengah. 2017. Pedoman Menteri Kesehatan Republik
Pelaksanaan UKS/M. Diakses melalui Indonesia, Menteri Agama Republik
https://www.berkasedukasi.com/2017/ Indonesia, dan Menteri Dalam Negeri
10 /pedoman-pelaksanaan-kegiatan- Republik Indonesia Nomor
uks-di.html 6/X/Pb/2014 Nomor 73 Tahun 2014
Limbu, Ribka dkk. 2012. Analisis Pelaksanaan Nomor 41 Tahun 2014 Nomor 81
Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Tahun 2014. Pembinaan dan
Sekolah (TRIAS UKS) Tingkat Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah Dasar Kecamatan Blimbing Sekolah/Madrasah. Diakses secara
Kota Malang. The Indonesian Journal online melalui
of Public Health Vol. 09 No. 01.

26
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/p
b4menteri_2014.pdf.
Priyambada, Okky. 2017. Pelaksanaan
Layanan Usaha Kesehatan Sekolah di
SMA Negeri 5 Surabaya. Jurnal
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol.
05 Nomor 01. Diakses melalui
https://jurnalmahasiswa.unesa..ac.id/in
dex.php/inspirasi-manajemen-
pendidikan/article/view/20646
Puspitasari, Mira Rizkia dan Dela Aristi. 2017.
Gambaran Program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di Puskesmas Cinere
Depok. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat Vol. 06, No. 04. Diakses
melalui
http://journals.stikim.ac.id/ojs_new/ind
ex.php/jikm/article/view/27/25
Sitepu, Hendra dkk. 2015. Peran Serta
Masyarakat Sekolah dalam
Pelaksanaan Program Usaha
Kesehatan Sekolah di SMP Negeri 1
Manado. Jurnal e-Biomedik Vol. 03
No. 03. Diakses melalui
https://media.neliti.com/media/publicat
ions/6756-ID-peran-serta-masyarakat-
sekolah-dalam-
pel.pdf&ved=2ahUKEwj39a6ssePIAh
UVQH0KHUy7BSUQFjAFegQIBRA
B&usg=AOvVaw1-
sQL9b6YMQ5Qs6EoQrAz7
Sujatmiko, Mochammad Yusuf dan Anung
Priambodo. 2019. Survei Pelaksanaan
Usaha Kesehatan Sekolah pada SMP
dan SMA se-Kecamatan Mantup.
Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Volume 07 Nomor 01.
Diakses melalui
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind
ex.php/jurnal-pendidikan-
jasmani/issue/archive
Usman, Husaini. 2009. Manajemen (Teori,
Praktik, dan Riset Pendidikan). Bumi
Aksara. Jakarta Timur.
WHO. 1948. What is the WHO definition of
health. Diakses secara online melalui
http://www.who.int/suggestions/faq/en
/

27

You might also like