Professional Documents
Culture Documents
Analysis of The MA AL-QODIRI VIII'S UKS Program Implementation Based On System Approach
Analysis of The MA AL-QODIRI VIII'S UKS Program Implementation Based On System Approach
http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
ABSTRAK
Latar Belakang: Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia sekolah). Hasil pengamatan
yang dilakukan oleh Tim Pembina UKS Pusat ternyata masih cukup banyak
sekolah yang belum melaksanakan UKS secara baik dan benar. Oleh karena itu,
penulis melakukan penelitian dengan menganalisis pelaksanaan program UKS
di sekolah. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
pelaksanaan program UKS di MA Al-Qodiri VIII Kelir, Metode: Kecamatan
Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi berdasarkan pendekatan sistem. Pengambilan
data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara mendalam.
Wawancara mendalam dilakukan kepada empat informan, yaitu Guru Pembina
UKS, dua orang Kader Kesehatan Remaja, dan pemegang Program UKS di
Puskesmas setempat. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program UKS di MA-
Al-Qodiri menurut komponen pendekatan sistem berupa input, proses dan
outputnya masih dalam kategori cukup. Lebih dari 50% indikator keberhasilan
dalam Program UKS di MA Al-Qodiri sudah terlaksana atau terpenuhi.
Diantaranya indikator sumber daya manusia, sarana, kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Masih terdapat banyak beberapa kekurangan
dalam pelaksanaan program UKS di masing-masing komponen menurut
pendekatan sistem, begitu pula pada sub komponennya. Kesimpulan: Oleh
karena itu, perlu ada beberapa perbaikan dalam pelaksanaan Program UKS
yang diusulkan dan dilaksanakan sesuai dengan analisis permasalahan yang
dilakukan.
Kata kunci: Usaha Kesehatan Sekolah, Pendekatan Sistem
14
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
15
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
16
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Tabel 1. Hasil Analisis Pelaksanaan Program UKS berdasarkan Komponen Input (Lanjutan)
8. Sekolah memberikan sarana air bersih, sarana suci tangan, tempat
√
sampah, pembuangan limbah, dll
Kebijakan, 1. Mempunyai buku panduan/pedoman pelaksanaan UKS di sekolah √
SOP, 2. Terdapat struktur organisasi Tim Pelaksana UKS √
kelengkapan 3. Sekolah menyelipkan pendidikan kesehatan pada kegiatan
administratif √
kurikuler dan ekstrakurikuler
(method) 4. Sekolah memberikan mata pelajaran pendidikan jasmani dan
√
olahraga setiap seminggu sekali
5. Sekolah memberikan pengadaan kerja bakti bersama √
6. Setiap kelas menerapkan pengadaan piket kelas setiap harinya √
Informasi Terdapat poster kesehatan di sekolah dan media lain yang memuat
√
(Information) informasi kesehatan
Total 12 9
Sumber: data primer
17
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Tabel 2. Hasil Analisis Pelaksanaan Program UKS berdasarkan Komponen Proses (Lanjutan)
Penggerakan 1. Adanya screening kesehatan bagi siswa-siswi baru √
dan 2. Adanya pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan
√
Pelaksanaan sehat (PHBS)
Sekolah memberikan pendidikan tentang :
3. Pentingnya gizi seimbang pada remaja √
4. Penyakit menular seksual √
5. Bahaya seks bebas √
6. Penyakit menular yang bersumber dari lingkungan yang tidak
√
sehat
7. Cara menjaga kebersihan alat reproduksi √
8. Bahaya merokok bagi kesehatan √
9. Bahaya minum minuman keras √
10. Bahaya narkoba √
11. Cara menolak ajakan menggunakan narkoba √
12. Cara menolak perlakuan pelecehan seksual √
13. Sekolah menerapkan prinsip cinta lingkungan √
14. Sekolah menanamkan perilaku membuang sampah pada
√
tempatnya
15. Sekolah menanamkan perilaku cuci tangan dengan sabun di air
√
mengalir
16. Adanya pembinaan kantin sekolah sehat √
17. Adanya pemeriksaan kesehatan berkala tiap 6 bulan pada guru,
√
siswa, dan petugas non guru
18. Sekolah melaksanaan pembinaan dan pemeliharaan lingkungan
√
sekolah sehat
Pengawasan, 1. Sekolah melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
Pengendalian pelaksanaan TRIAS UKS yang diawasi dan dikawal oleh Kepala √
dan Penilaian Sekolah
2. Tim pelaksana UKS membuat laporan pelaksanaan UKS kepada
√
tim pembina UKS setiap 3 bulan sekali
Total 13 11
Sumber: data primer
Tabel 2 menunjukkan hasil penilaian Indikator yang terlaksana dari sub
pelaksanaan program UKS menurut komponen perencanaan adalah penyusunan rencana
proses. Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa kegiatan tahunan, rencana kegiatan disusun
terdapat 3 sub komponen yaitu perencanaan (4 oleh seluruh tim pelaksana UKS, serta adanya
indikator); penggerakan dan pelaksanaan (18 rapat koordinasi dengan TP UKS. Sub
indikator); serta pengawasan, pengendalian penggerakan dan pelaksanaan telah memenuhi
dan penilaian (2 indikator). Total indikator adanya skrining kesehatan, pembinaan PHBS,
yang ada dari 3 sub komponen tersebut serta beberapa pendidikan kesehatan meliputi
sejumlah 24 indikator penilaian. gizi seimbang, cinta lingkungan, buang
Diantara 24 indikator penilaian, sampah pada tempatnya, cuci tangan pakai
terdapat 13 indikator yang terlaksana dan 11 sabun, pembinaan kantin sehat, cek kesehatan
indikator yang belum terlaksana dari masing- berkala, dan pembinaan lingkungan sekolah
masing sub komponen. Sub komponen sehat. Sementara sub pengawasan,
perencanaan telah memenuhi 3 dari 4 pengendalian, dan penilaian yang terlaksana
indikator. Sub komponen penggerakan dan adalah adanya monitoring dan evaluasi
pelaksanaan telah memenuhi 9 dari 18 pelaksanaan TRIAS UKS di sekolah.
indikator. Sementara dari sub komponen Sedangkan indikator yang belum
pengawasan, pengendalian dan penilaian terlaksana dari sub perencanaan adalah
memenuhi 1 dari 2 indikator. penyusunan rencana anggaran belanja UKS.
Selanjutnya, indikator yang belum terlaksana
18
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
pada sub penggerakan dan pelaksanaan yaitu ajakan menggunakan narkoba, serta cara
adanya pendidikan kesehatan tentang penyakit menolak perlakuan pelecehan seksual. Sub
menular seksual, bahaya seks bebas, penyakit pengawasan, pengendalian dan penilaian masih
menular dari lingkungan tidak sehat, cara belum memenuhi indikator laporan triwulan
menjaga kebersihan alat reproduksi, bahaya pelaksanaan UKS kepada TP UKS.
merokok, miras, dan narkoba, cara menolak
19
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
penggerakan dan pelaksanaan; serta bagian Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
pengawasan, pengendalian dan penilaian. Gurning (2018) menyatakan bahwa
Terdapat 24 indikator penilaian, dan sebanyak pelaksanaan program UKS di wilayah kerja
11 indikator penilaian (45,8%) belum Puskesmas Padang Mattinggi berjalan cukup
terpenuhi. baik. Sudah pernah dilakukan pembinaan dan
Komponen output terdiri dari satu sub pelatihan kepada guru UKS di sekolah-
komponen yaitu penilaian dampak program sekolah. Pelaksanaan program UKS di
UKS dengan 4 indikator penilaian. Akan tetapi sekolah-sekolah yang ada dalam wilayah kerja
keempat indikator penilaian tersebut masih puskesmas juga selalu diawasi
belum terpenuhi. Jika dilihat secara pelaksanaannya.
keseluruhan, pelaksanaan indikator-indkator Sitepu (2015) dalam hasil
penilaian dari ketiga komponen mencapai 51% penelitiannya menyatakan bahwa program
(25 dari 49 indikator terlaksana), yang artinya UKS melibatkan peran serta dan keterlibatan
masih dalam kategori cukup. masyarakat sekolah. Masyarakat sekolah
tersebut terdiri dari kepala sekolah, ketua
PEMBAHASAN komite sekolah, guru, orang tua siswa, dan
Indikator keberhasilan pelaksanaan siswa. Semua pihak tersebut merespon positif
Program UKS sesuai dengan peraturan dan mendukung pelaksanaan program UKS di
perundang-undangan terkait dikelompokkan sekolah. Sekolah juga menjalin hubungan
menjadi 3, yaitu indikator input, proses, dan kerjasama dengan instansi lainnya seperti
output. Pelaksanaan Program UKS di MA-Al- puskesmas, kepolisian, dan PMR.
Qodiri menurut komponen pendekatan sistem Program UKS di sekolah perlu
berupa input, proses dan outputnya masih disahkan secara tertulis oleh kepala sekolah
dalam kategori cukup. Pelaksanaan program melalui surat keputusan pembentukan tim
UKS sesuai dengan pendekatan sistem pelaksana UKS. Sumber daya merupakan hal
dijabarkan sebagai berikut. yang paling penting dalam membentuk sebuah
Indikator Input organisasi dan berjalannya suatu program.
a) Sumber Daya Manusia (Man) Ketersediaan sumber daya yang memenuhi
Pada sub indikator sumber daya, Tim syarat jumlah (kuantitas) dan kualifikasi
Pelaksana UKS di MA Al-Qodiri sudah (kualitas) berperan menjadi pondasi.
terbentuk, namun masih belum disahkan Terbentuknya pondasi tersebut perlu dikuatkan
melalui SK oleh kepala sekolah. Terdapat dua dengan adanya legalitas. Oleh karena itu,
orang guru yang diamanahi untuk mengelola pengesahan tim pelaksana UKS di sekolah
Program UKS di sekolah. Satu orang guru menjadi hal yang penting.
sebagai pembina dan satu orang guru yang b) Dana atau Pembiayaan Kesehatan
lainnya bersifat membantu. Jumlah kader (Money)
kesehatan remaja (KKR) yaitu sepuluh orang Pembiayaan program UKS di MA Al-
yang tersebar di kelas XI dan XII. Terjalin Qodiri tergolong sangat terbatas dan minim.
kerjasama antara tim pelaksana UKS di Sekolah hanya memanfaatkan dana sekolah
sekolah dengan Tim Pembina UKS kecamatan, (dana BOS) untuk membiayai pelaksanaan
terutama dengan Puskesmas Kelir. Sekolah Program UKS. Keadaan ditambah dengan MA
masih banyak bergantung pada Tim Pembina Al-Qodiri masih dalam tahap pembangunan
UKS, khususnya Puskesmas Kelir dalam untuk perluasan dan perbaikan beberapa
pelaksanaan TRIAS UKS, terutama pendidikan gedung sekolah. Oleh karena itu, pemenuhan
kesehatan dan pelayanan kesehatan. sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan
Sebelumnya pihak sekolah sudah pernah Program UKS masih belum termasuk dalam
mendapatkan beberapa pembekalan dan prioritas pengeluaran pada pendanaan sekolah.
pelatihan terutama kepada Pembina UKS di Hal tersebut tidak sejalan dengan
sekolah serta Kader Kesehatan Remaja (KKR). temuan dari penelitian yang dilakukan oleh
Pembekalan dan pelatihan tersebut mencakup Puspitasari (2017). Hasil penelitiannya
TRIAS UKS, ditambah dengan keterampilan menunjukkan bahwa pendanaan UKS di
pengukuran kesehatan peserta didik tingkat SMP/MTs dan SMA/MA di wilayah
(pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kerja Puskesmas Cinere masih bergantung
perut, dan penghitungan indeks masa tubuh) pada dana pemerintah. Tidak ada satupun
kepada KKR dan PMR. sekolah yang memiliki dana sehat (sumber
20
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
dana lain). Pendanaan pelaksanaan program rujukan peserta didik, namun pemanfaatan dan
UKS justru dibebankan kepada orang tua pemeliharaan buku tersebut masih kurang baik,
siswa, yang disesuaikan dengan kemampuan karena ada beberapa siswa yang mendapat
masing-masing (sumbangan sukarela). rujukan tetapi tidak tercatat, atau catatannya
Penelitian lain yang dilakukan oleh tidak lengkap. Indikator yang sudah terpenuhi
Dargo (2013) menyatakan bahwa menurut pada sub komponen ini yaitu tersedianya
Pembina UKS di SMA se-Kabupaten apotek hidup, kotak P3K di setiap kelas, dan
Purbalingga, terdapat 80% sekolah memiliki adanya fasilitas konseling kesehatan kepada
ketersediaan sumber dana UKS yang baik. guru BK atau Pembina UKS.
Namun terdapat 15% sekolah yang dinilai Hasil penelitian lain dari Limbu (2012)
memiliki ketersediaan sumber dana yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana
kurang baik. Sumber dana yang tersedia untuk program UKS di kelompok perlakuan sudah
Program UKS di Kabupaten Purbalingga terpenuhi sebanyak 78,9% sedangkan pada
menganut azas tanggung jawab bersama antara kelompok kontrol sudah terpenuhi sebanyak
pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, 68,4%. Menurut hasil wawancara mendalam,
sumber dana diperoleh dari anggaran sarana dan prasarana yang belum terpenuhi
pemerintah, donasi dari berbagai instansi, serta diantaranya adalah belum tersedia ruang UKS
sumbangan dari masyarakat (orang tua siswa). khusus, tidak ada lapangan olahraga, dan
Namun tidak semua sekolah memiliki sumber kantin sekolah. Sekolah lainnya belum
dana lain yang mendukung, karena letaknya di menyediakan sarana dan prasarana pendukung
daerah pinggiran dan masyarakatnya yang program UKS, diantaranya yaitu alat ukur
tergolong berpenghasilan menengah kebawah. tinggi dan berat badan, serta buku KMS siswa.
Perlu adanya intervensi terkait dengan Sementara yang sudah dipenuhi oleh pihak
pendanaan melalui advokasi dan penyamaan sekolah yaitu penyediaan kotak P3K di setiap
persepsi kepada Kepala Sekolah agar kelas.
mengetahui peran pemenuhan sarana prasarana Sekolah berfungsi sebagai tempat
dalam keberlangsungan Program UKS. pembinaan dan pengembangan semua potensi
Advokasi merupakan salah satu strategi dasar peserta didik. Selain guru dan peserta didik,
dalam promosi kesehatan. Advokasi adalah sarana dan prasarana juga merupakan salah
suatu ilmu dan seni yang dirancang dengan satu faktor yang menunjang dalam proses
sistematis. Bila dilakukan dengan benar, hasil pembelajaran. Tanpa hal-hal tersebut,
advokasi akan efektif dan baik. Tujuan pendidikan tidak akan tercapai sesuai dengan
advokasi adalah terciptanya perubahan tujuan yang diharapkan. Sarana dan prasarana
kebijakan, peraturan-peraturan, dukungan menjadi hal vital yang perlu dipenuhi terlebih
sumber daya, dan sebagainya untuk dahulu agar suatu program atau kegiatan dapat
memecahkan masalah tertentu. Upaya terlaksana. Oleh karena itu, pemenuhan sarana
advokasi ditujukan kepada pembuat kebijakan dan prasarana sangat berpengaruh terhadap
agar tercipta kepedulian serta tindakan yang keberhasilan pembelajaran.
mendukung terwujudnya masyarakat yang Menurut Permendiknas Nomor 24
berperilaku sehat. tahun 2007, sebuah SMA/MA sekurang
c) Sarana dan Prasarana (Material) kurangnya memiliki prasarana seperti ruang
Sarana prasarana penunjang UKS, serta tempat sampah dan tempat cuci
pelaksanaan Program UKS di MA Al-Qodiri tangan sejumlah satu buah di setiap ruangan.
masih banyak yang belum terpenuhi. Sarana dapat berupa alat maupun media untuk
Diantaranya media informasi tentang mewujudkan suatu tindakan, diperlukan sarana
kesehatan dan perlengkapan alat di ruang UKS dan prasarana yang dapat mendukung
yang masih minim. Beberapa sarana vital yang terselenggaranya suatu proses tindakan. Jadi
dibutuhkan dalam pelaksanaan Program UKS tanpa dukungan sarana yang memadai dalam
masih belum bisa dipenuhi, seperti bed pasien, setiap kegiatan atau pelaksanaan program akan
alat pengukur tinggi badan, dll. Sekolah juga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan.
belum menyediakan sarana cuci tangan yang Mattin dalam Bukunya yang berjudul
dapat diakses secara terbuka. Selain itu, “Manajemen Sarana dan Prasarana”
permasalahan yang dijumpai yaitu belum menjelaskan bahwa dalam menunjang proses
maksimalnya pemanfaatan sarana dan pembelajaran di sekolah, sarana dan prasarana
prasarana yang tersedia. Terdapat buku pendidikan menjadi salah satu sumber daya
21
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
yang penting. Keberhasilan program ataupun media informasi lain yang dipajang di
pendidikan di sekolah salah satunya sangat majalah dinding (mading) sekolah menghilang
dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana dalam kurun waktu satu hari setelah dipajang.
pendidikan yang dimiliki, serta optimalisasi Kejadian tersebut diduga akibat ulah siswa
pengelolaan dan pemanfaatannya. Begitu pula yang nakal, sehingga pihak sekolah merasa
dengan pelaksanaan Program UKS di sekolah enggan untuk memajang media semacam itu di
yang keberhasilannya membutuhkan dukungan mading.
sarana dan prasarana (Mattin, 2016). Penelitian lain dari Mamonto (2014)
d) Kebijakan, SOP, Kelengkapan diketahui bahwa SMK Fajar Bolaang
Administratif (Method) Mongondow Timur telah melaksanakan
Pengetahuan pihak sekolah terkait pendidikan kesehatan di sekolah. Cara
dengan pengelolaan UKS masih belum penyampaiannya dengan metode ceramah serta
lengkap. Terbukti dengan kelengkapan pemanfaatan media. Media yang digunakan
administrasi UKS di sekolah yang masih berupa leaflet yang merangkum isi inti dari
kurang, seperti tidak terdapat buku materi yang disampaikan. Materi yang pernah
panduan/pedoman pelaksanaan UKS di diberikan oleh sekolah yaitu informasi
sekolah, serta tidak terdapat struktur organisasi kesehatan terkait dengan penyakit menular
Tim Pelaksana UKS. Sekolah sudah seksual.
melaksanakan pendidikan kesehatan pada Hasil temuan dari Budiono (2013)
kegiatan kurikuler yaitu melalui pelajaran menyatakan bahwa sekolah melaksanakan
biologi serta pelaksanaan mata pelajaran peran sebagai pemberi informasi kesehatan,
pendidikan jasmani dan olahraga setiap termasuk materi kesehatan reproduksi.terdapat
seminggu sekali. Sementara pada kegiatan buku saku, buku bacaan, dan lembar balik
ekstrakurikuler dilakukan dengan kerja bakti yang berisikan materi tersebut. Didapatkan
bersama setiap hari jumat dan pengadaan piket hasil bahwa sejumlah 60,3% siswa di sekolah
kelas setiap harinya. pernag terlibat dalam diskusi terkait dengan
Hasil penelitian lainnya yang kesehatan reproduksi. Sekolah juga memiliki
dilakukan oleh (Priyambada, 2017) berbagai macam media yang berkaitan dengan
menyatakan bahwa pelaksanaan program UKS informasi kesehatan. Diantaranya adalah
di SMA 5 Surabaya dibagi ke dalam agenda poster, leaflet, flip chart, buku-buku tentang
mingguan, bulanan, dan tahunan. Kegiatan kesehatan reproduksi, serta toro/alat peraga
yang dilaksanakan meliputi jumat bersih dan untuk menunjukkan organ reproduksi laki-laki
sehat, donor darah, pelatihan PMR, siaga dan perempuan. Beberapa media tersebut
kesehatan, pemantauan kesehatan dan dimanfaatkan sebagai alat bantu saat
kesehatan makanan. Sekolah juga sering penyuluhan atau pembelajaran di sekolah.
mengadakan seminar dan sosialiasi kesehatan Ketersediaan informasi merupakan
sebagai salah satu bentuk pendidikan salah satu faktor yang mempengaruhi
kesehatan di sekolah. pengetahuan seseorang. Keberadaan media
Nurhayu (2018) dalam penelitiannya informasi dapat meningkatkan pemahaman
menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan terhadap hasil pembelajaran yang dilakukan.
kesehatan di sekolah diintegrasikan dalam Penelitian dari Hariyati (2014) menyatakan
kurikulum. Kegiatan penjasorkes merupakan bahwa penggunaan media pembelajaran
salah satu bentuk pendidikan kesehatan menjadi salah satu factor yang sangat penting
tersebut. Sementara itu, masih banyak sekolah dalam meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
yang dijumpai belum memiliki struktur Melalui penggunaan media, siswa menjadi
organisasi UKS karena belum memiliki SK tim lebih mudah untuk memahami suatu materi
pelaksana UKS (97%).. daripada hanya mendengarkan ceramah saja.
e) Informasi (Information) Materi yang diberikan juga akan lebih
Indikator penilaian dari sub komponen membekas di ingatan para siswa.
informasi pada pelaksanaan program UKS di Indikator Proses
MA Al-Qodiri masih belum terlaksana. Tidak a) Perencanaan
ditemukan adanya poster kesehatan di sekolah Tahap perencanaan merupakan satu
ataupun media lain yang memuat informasi langkah awal untuk menghasilkan suatu
kesehatan pada saat observasi dilakukan. program atau kegiatan yang berhasil.
Menurut guru Pembina UKS, seringkali poster Perencanaan dirancang sebagai panduan dan
22
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
acuan bagi tim pelaksana. Hasil perencanaan pihak Puskesmas Kelir. Materi-materi
yang matang dan terinci secara teknis akan kesehatan remaja terutama terkait dengan
mempermudah pelaksanaan program/kegiatan. pencegahan dan pengendalian penyakit
Perumusan rencana pelaksanaan program menular maupun tidak menular, kespro remaja,
harus dilakukan bersama oleh seluruh tim dan kenakalan remaja belum diberikan oleh
pelaksana. Rencana program memuat rincian pihak sekolah. Selama ini pelaksanaan
pelaksanaan program mulai dari tujuan, Program UKS seperti pembinaan kader dan
sasaran, manfaat, waktu pelaksanaan, pelatihan dilakukan bersama-sama dengan
frekuensi, rencana anggaran biaya, indikator kegiatan PMR. Kegiatan yang telah dilakukan
keberhasilan dan cara mengukurnya, oleh KKR (kader kesehatan remaja)
penanggung jawab serta rencana evaluasi diantaranya yaitu membantu deteksi dini
program. penyakit dari teman-temannya, penanganan
Tim Pelaksana UKS MA Al-Qodiri P3K, mengantar dan menemani temannya yang
sudah membuat rencana program UKS setiap sakit, serta menjaga dan mengawasi teman-
tahunnya, namun masih belum dilengkapi temannya saat upacara. Kader kesehatan
dengan anggaran biaya, indikator keberhasilan, remaja juga bekerja sama dengan Puskesmas
serta rencana evaluasinya. Rencana program Kelir, membantu pelaksanaan pemeriksaan
UKS biasanya disusun pada akhir tahun ajaran kesehatan di sekolah, pemeriksaan jentik
dan dibahas dalam rapat koordinasi dengan tim nyamuk di masyarakat sekitar sekolah, dan
Pembina UKS pada awal tahun ajaran. Proses melakukan pengawasan kantin sekolah sehat.
penyusunan rencana tersebut melibatkan Pembina UKS di sekolah beserta KKR sudah
semua anggota tim pelaksana UKS melalui menjalani pelatihan dan pembinaan yang
pertemuan dengan wali murid serta dewan dilakukan oleh Puskesmas Kelir setiap
komite sekolah. tahunnya. Namun pelatihan dan pembinaan
Temuan yang berbeda didapatkan dari tersebut sepertinya belum cukup efektif dan
hasil penelitian Fitriani (2017) yang dilakukan berhasil membekali pembina UKS maupun
di SMA Negeri 3 Pekalongan. Pelaksanaan kader. Pembinaan dan pelatihan yang telah
program UKS di sekolah tersebut sudah dilakukan sebatas pemberian materi
memenuhi ketiga ruang lingkup UKS atau pendidikan kesehatan sesuai dengan yang
disebut dengan TRIAS UKS. Namun kegiatan- tertera dalam Pedoman Pelaksanaan UKS.
kegiatan yang dilaksanakan tidak diawali Tujuannya adalah untuk peningkatan
dengan tahapan perencanaan yang baik. pengetahuan siswa dan guru.
Sekolah tidak melakukan perumusan rencana Menurut penelitian dari Gurning
kegiatan UKS, dikarenakan kurangnya (2018), program UKS di sekolah dalam
pemahaman tim pelaksana UKS terhadap pendidikan kesehatan dilaksanakan oleh guru
TRIAS UKS itu sendiri. yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan UKS/M Materi yang disampaikan diantaranya adalah
seharusnya diawali dengan adanya penyusunan kebiasaan mencuci tangan, bahaya narkoba,
rencana kegiatan tahunan. Rencana kegiatan PHBS, kebiasaan sarapan pagi, dan
tahunan disusun oleh tim pelaksana UKS pemberantasan sarang nyamuk. Guru
dengan dihadiri seluruh anggota tim. Langkah memprakarsai kegiatan pemberantasan sarang
pelaksanaannya terdiri dari penyusunan nyamuk di sekolah melalui agenda rutin.
rencana kegiatan dan rencana anggaran belanja Dibuat jadwal kebersihan lingkungan
(RAB). Setelah itu rencana tersebut diajukan seminggu sekali dengan melibatkan guru dan
dan dibahas dalam rapat pengurus komite seluruh siswa di sekolah.
sekolah. Sekolah dan komite sekolah lalu Penelitian lain menurut Haryadi
menetapkan dan mengalokasikan dana untuk (2015) menyatakan bahwa pelaksanaan
UKS kedalam Rencana Kegiatan Sekolah program UKS di SMK 1 Mojoanyar banyak
(RKS) dan RABS/Rencana Anggaran Belanja dibantu oleh Puskesmas setempat. Diantaranya
Sekolah (Kemendikbud, 2017). terkait dengan rujukan siswa yang sakit, serta
b) Penggerakan dan Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada
Penggerakan dan pelaksanaan program peserta didik. Akan tetapi tidak terdapat
UKS masih banyak yang belum terpenuhi. skrining kesehatan bagi siswa baru,
Pendidikan kesehatan melalui pelaksanaan dikarenakan sekolah masih bergantung
Program UKS masih sangat bergantung pada sepenuhnya pada Puskesmas, sehingga
23
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
pelaksanaan skrining menunggu dari pihak Penelitian lain yang dilakukan oleh
Puskesmas. Nugroho (2017) menggambarkan pelaksanaan
Sekolah memerlukan adanya UKS di SMA Negeri se-Yogyakarta.
pembimbingan terkait dengan peningkatan Pelaksanaan evaluasi hasil kegiatan UKS
skill baik bagi guru pembina UKS maupun dilakukan melalui penilaian ketercapaian
kader. Pembina UKS perlu diberikan skill indikator pelaksanaan program UKS di
terkait pengelolaan Program UKS, mulai dari sekolah. Evaluasi dilakukan dengan menilai
penyusunan dan pengusulan kegiatan, keberhasilan pelaksanaan program UKS yang
perencanaan anggaran, penyusunan RUK, meliputi TRIAS UKS dan menilai kesesuaian
teknik monitoring dan evaluasi program, dll. pelaksanaan program dengan rencana kegitan
Sementara kader juga perlu dilatih untuk yang telah disusun.
menjadi promotor kesehatan (peer educator), Pengawasan, pengendalian dan
diberi keterampilan untuk merancang sebuah penilaian dilakukan melalui berbagai cara,
kegiatan dan membuat proposal, cara mencari salah satunya dengan adanya pelaporan.
sponsor untuk pendanaan kegiatan, dll. Hal Tujuannya agar dapat diketahui daya guna,
tersebut dilakukan agar sekolah bisa lebih hasil guna dan tepat guna serta penyimpangan
mandiri dalam pelaksanaan program UKS di yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
masing-masing sekolah. kegiatan UKS di sekolah. Pelaporan tersebut
c) Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian juga berguna sebagai bahan acuan evaluasi
Pengawasan, pengendalian, dan Program UKS se-Kecamatan agar pembinaan
penilaian terhadap pelaksanaan Program UKS dan penataran oleh Tim Pembina UKS dapat
dilaksanakan setiap tahunnya. Sekolah berjalan sesuai sasaran dan efektif.
melaksanakan penilaian terhadap pelaksanaan Indikator Output
Program UKS berupa evaluasi tahap akhir. a) Penilaian Dampak Program UKS
Akan tetapi, pelaporan pelaksanaan program Indikator output dalam pelaksanaan
tersebut hanya dilakukan kepada kepala Program UKS di MA Al-Qodiri masih belum
sekolah saja. Menurut Pedoman Pelaksanaan terpenuhi sama sekali. Penilaian dampak
UKS di Sekolah oleh Dirjen Pendidikan Dasar Program UKS di sekolah baik oleh Tim
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun Pelaksana maupun Tim Pembina UKS masih
2014, laporan pelaksanaan UKS di sekolah belum pernah dilaksanakan. Padahal menurut
disampaikan ke TP UKS Kecamatan secara Pedoman UKS tahun 2014, seharusnya
teratur. Laporan hasil pelaksanaan UKS di dilakukan pengukuran keberhasilan
sekolah disusun dan disampaikan 2 kali dalam pelaksanaan UKS dengan menilai dampak
setahun. Laporan tersebut berupa laporan program terhadap kesehatan peserta didik.
tengah tahunan yang disampaikan pada bulan Penilaian dampak tersebut terdiri dari
Juli, dan laporan tahunan yang disampaikan pengukuran peningkatan KAP (Knowledge,
pada bulan Januari. Attitude, Practice) peserta didik tentang hidup
Pelaksanaan program UKS di SMA se- sehat, peningkatan partispasi masyarakat
Kabupaten Purbalingga menurut penelitian dalam pelaksanaan UKS, serta peningkatan
Dargo (2013) memiliki kegiatan inti yang derajat kesehatan peserta didik. Hal tersebut
sama. Kegiatan tersebut diantaranya yaitu dinilai dengan melihat perubahan antara
pengawasan pelaksanaan 7K, laporan sebelum penerapan program dan setelah
pembinaan dari tim Pembina UKS, dan pelaksanaan (pre dan post perlakuan), atau
pembuatan laporan pelaksanaan UKS kepada melihat perubahan yang terjadi setiap
tim Pembina UKS. Pembina UKS juga selalu tahunnya.
melakukan pembinaan dan pengawasan Hasil penelitian lainnya yang
terhadap mekanisme organisasi UKS di dilakukan menunjukkan hasil yang serupa.
sekolah-sekolah. Namun masih ada sistem Pelaksanaan UKS di 2 SMA di Kecamatan
pancatatan dan pelaporan yang kurang tertib Mantup juga belum melaksanakan penilaian
dari masing-masing sekolah. Terlepas dari dampak UKS. Selama ini sekolah hanya fokus
adanya ketidakpatuhan tersebut, pelaksanaan pada upaya pemenuhan indikator-indikator
pelaporan pelaksanaan program UKS sudah pelaksanaan UKS yang meliputi TRIAS UKS.
sesuai dengan arahan pedoman pelaksanaan Penilaian yang pernah dilakukan juga sebatas
UKS. pada keberhasilan atau ketercapaian dari ketiga
lingkup TRIAS UKS (Sujatmiko, 2019).
24
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Menurut petunjuk dari Pedoman seperti bed pasien, alat pengukur tinggi badan,
Pelaksanaan UKS/M, evaluasi pelaksanaan dan sarana cuci tangan. Usulan untuk
program UKS merupakan suatu kegiatan komponen proses yaitu sekolah seharusnya
pembinaan melalui pengukuran hasil yang menerapkan dan mengadakan penyebarluasan
dicapai suatu program. Hasil tersebut materi dan skill yang didapat dari pembinaan
dibandingkan dengan sasaran yang telah oleh Puskesmas. Misalnya dengan
ditentukan. Tujuannya adalah untuk mengadakan penyuluhan di sekolah oleh kader
menyempurnakan pelaksanaan program UKS kesehatan remaja ataupun oleh pembina UKS,
kedepannya. Unsur-unsur yang dievaluasi serta inovasi kegiatan yang lain seperti lomba-
diantaranya adalah perubahan tingkat lomba.
pengetahuan tentang kesehatan, perubahan Sementara komponen output dapat
sikap dan perilaku PHBS peserta didik, derajat dilaksanakan dengan cara memantau
kesehatan peserta didik, perubahan keadaan pertumbuhan peserta didik melalui pengukuran
lingkungan, serta tingkat keberhasilan kegiatan tinggi badan, berat badan, serta lingkar perut
pembinaan dan pengelolaan UKS/M yang dilakukan secara berkala setiap bulannya
(Kemendikbud, 2017). oleh kader serta Pembina UKS. Mengukur
pegetahuan peserta didik tentang kesehatan,
KESIMPULAN terutama materi yang sudah seharusnya
Pelaksanaan Program UKS di MA-Al- disampaikan sekolah sesuai dengan pedoman
Qodiri VIII Kelir menurut komponen pelaksanaan UKS. Misalnya dengan cara
pendekatan sistem jika dilihat secara mengadakan pre dan post tes saat memberikan
keseluruhan masih dalam kategori cukup. pendidikan kesehatan, mengadakan lomba-
Lebih dari 50% indikator keberhasilan dalam lomba seperti cerdas cermat, lomba
Program UKS sudah terlaksana atau terpenuhi. penyuluhan, essay, poster, dll.
Komponen masukan (input) mendapatkan nilai
tertinggi dalam pelaksanaan program UKS DAFTAR PUSTAKA
dengan persentase sebesar 57% indikator Budiono, Muhammad A. dan Muji
terlaksana. Komponen proses telah terlaksana Sulistyowati. 2013. Peran UKS (Usaha
sebanyak 54,2%. Sementara komponen output Kesehatan Sekolah) dalam
100% belum terpenuhi pelaksanaan Penyampaian Informasi Kesehatan
indikatornya. Oleh karena itu, perlu adanya Reproduksi terhadap Siswa SMP
perumusan rencana monitoring dan evaluasi Negeri X di Surabaya. Jurnal Promkes
output dari pelaksanaan program UKS melalui Vol. 01 No. 02. Diakses melalui
penilaian dampak UKS. Masih terdapat banyak https://journal.unair.ac.id
beberapa kekurangan dalam pelaksanaan Dargo S., Andrian. 2013. Survei Pelaksanaan
program UKS di masing-masing komponen Usaha Kesehatan Sekolah di SMA se-
menurut pendekatan sistem, begitu pula pada Kabupaten Purbalingga. Skripsi.
sub komponennya. Oleh karena itu, perlu ada Universitas Negeri Semarang.
beberapa perbaikan dalam pelaksanaan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Program UKS yang diusulkan dan 2017. Artikel tentang Unit Kesehatan
dilaksanakan sesuai dengan analisis Sekolah (UKS) Menjadi Transformasi
permasalahan yang dilakukan. dalam Upaya Kesehatan diLingkungan
Sekolah. Diakes secara online melalui
SARAN http://www.depkes.go.id/article/print/1
Usulan yang dibuat untuk pihak 7022800009/unit-kesehatan-sekolah-
sekolah sebagai berikut. Komponen input uks-menjadi-transformasi-dalam-
dapat diperbaiki dengan pembuatan SK Tim upaya-kesehatan-di-lingkungan-
Pelaksana UKS di sekolah. Kepala sekolah sekolah.html
sebaiknya mendukung perumusan kebijakan Fitriani, Eka dkk. 2017. Pelaksanaan Program
terkait kawasan tanpa rokok dan penjagaan UKS di SMA Negeri 3 Pekalongan.
kebersihan di lingkungan sekolah melalui Jurnal Kesehatan Pena Medika Vol. 8.
aturan tertulis disertai dengan upaya Diakses melalui
penindakan dan sanksi yang jelas dan tegas. http://jurnal.unikal.ac.id/index.php/me
Sekolah seharusnya melengkapi penyediaan dika/article /download/748/584
sarana dan prasarana pendukung program UKS
25
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
26
Ayu, et al. Analisis Pelaksanaan Program UKS MA Al- JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 14-27
QODIRI VIII Kelir Melalui Pendekatan Sistem http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/p
b4menteri_2014.pdf.
Priyambada, Okky. 2017. Pelaksanaan
Layanan Usaha Kesehatan Sekolah di
SMA Negeri 5 Surabaya. Jurnal
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol.
05 Nomor 01. Diakses melalui
https://jurnalmahasiswa.unesa..ac.id/in
dex.php/inspirasi-manajemen-
pendidikan/article/view/20646
Puspitasari, Mira Rizkia dan Dela Aristi. 2017.
Gambaran Program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di Puskesmas Cinere
Depok. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat Vol. 06, No. 04. Diakses
melalui
http://journals.stikim.ac.id/ojs_new/ind
ex.php/jikm/article/view/27/25
Sitepu, Hendra dkk. 2015. Peran Serta
Masyarakat Sekolah dalam
Pelaksanaan Program Usaha
Kesehatan Sekolah di SMP Negeri 1
Manado. Jurnal e-Biomedik Vol. 03
No. 03. Diakses melalui
https://media.neliti.com/media/publicat
ions/6756-ID-peran-serta-masyarakat-
sekolah-dalam-
pel.pdf&ved=2ahUKEwj39a6ssePIAh
UVQH0KHUy7BSUQFjAFegQIBRA
B&usg=AOvVaw1-
sQL9b6YMQ5Qs6EoQrAz7
Sujatmiko, Mochammad Yusuf dan Anung
Priambodo. 2019. Survei Pelaksanaan
Usaha Kesehatan Sekolah pada SMP
dan SMA se-Kecamatan Mantup.
Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Volume 07 Nomor 01.
Diakses melalui
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind
ex.php/jurnal-pendidikan-
jasmani/issue/archive
Usman, Husaini. 2009. Manajemen (Teori,
Praktik, dan Riset Pendidikan). Bumi
Aksara. Jakarta Timur.
WHO. 1948. What is the WHO definition of
health. Diakses secara online melalui
http://www.who.int/suggestions/faq/en
/
27