Sifat Fisik Tanah Di Bawah Tegakan Mangrove Di Desa Tumpapa Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373

Volume 2, Nomor 1 Hal: 129-135


Juni 2014

SIFAT FISIK TANAH DI BAWAH TEGAKAN MANGROVE DI DESA


TUMPAPA KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Mahmud¹, Wardah², Bau Toknok2


Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako
Jl. Soekarno-Hatta Km. 9 Palu Sulawesi Tengah 94118
1)
Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako
2)
Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako

Abstract

Mangrove forest grows on transition of land and sea area which plants community grow
on salty tolerance. Naturally properties of mangrove soil can be a standard on asessing
its potency and productivity. The aim of this research was to investigate the physical
properties of mangrove forest soil.The usage of this research are to enrich knowledge
about physical properties of mangrove forest soil and may be as an input on mangrove
forest development. This research was conducted in mangrove forest of Tumpapa
Village Balinggi District, Parigi Moutong Regency, as long as three months (September
up to December 2013) by using descriptive method. Descriptive research is research
that intends to create a description of situations or events in the field. The placement of
sampling plots purposive sampling methode with one plot in each of mangrove forest
zonation. Collected soil samples were analyzed of soil textures, colours, and
permeabilities. This research results shown that the soil of zone that anytime flooded
has dusty-clayey clay texture, upper layer has gray colour, bottom layer has black
colour, and slow permeability; the soil of zone with moderate tide flooded has dusty
clay texture, upper layer has black colour, bottom layer has brown colour, and moderate
permeability; the soil of zone with high tide flooded has dusty clay texture, upper layer
has brown colour, and moderate permeability; and soil of transition area has clay
texture, upper layer has brown colour, sub layer has black colour, bottom layer has gray
colour,and slow permeability.
Keywords : Mangrove forest, physical soil properties, zonation

PENDAHULUAN pembangunan daerah, khususnya


pembangunan daerah pesisir (Purnamasari,
Latar Belakang 2012). Adapun manfaat lain dari hutan
Tanah mangrove memiliki kekhasan mangrove adalah secara ekologis, daun
secara alami. Tanah mangrove,seperti juga mangrove merupakan penghasil bahan
tanah pada ekosistem lainnya dapat dijadikan organik, akarnya merupakan tempat
sebagai patokan untuk melihat potensi dan berlindung invertebrata yang menempel,
produktivitasnya (Kusmahadi, 2008). Salah sebagai peredam gelombang dan badai,
satu komunitas hutan mangrove yang ada di pelindung pantai dari abrasi, penahan lumpur
Sulawesi Tengah terdapat di Desa Tumpapa dan juga sebagai perangkap sedimen. Selain
Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi itu akar mangrove juga merupakan tempat
Moutong, yang sebagian besar dimanfaatkan pemijahan (spawning ground), asuhan
oleh masyarakat sekitar kawasan hutan (nursery ground) dan tempat mencari makan
mangrove untuk memenuhi kebutuhan hidup. (feeding ground) biota laut. Secara ekonomis
Sumberdaya hutan mangrove merupakan aset kulit kayu mangrove dapat diambil taninnya
daerah yang memberikan kontribusi terhadap yang digunakan untuk obat, batang pohonnya

129
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 2, Nomor 1 Hal: 129-135
Juni 2014

dapat digunakan untuk bahan bakar dan bahan memiliki sifat-sifat fisik yang berbeda hal ini
baku produksi arang. Selain itu, kayunya dapat mempengaruhi pertumbuhan dari mangrove
digunakan untuk bahan baku pembuatan maka perlu dilakukan penelitian agar dalam
rumah, dan kertas (Wicaksono, 2006). Hutan kegiatan penanaman mangrove dapat diketahui
mangrove di Sulawesi Tengah telah tanah yang baik untuk setiap jenis mangrove
mengalami penurunan populasi yang sangat yang ditanam.
dratis hingga angka 51,42% atau 23,685 ha Rumusan Masalah
dari areal mangrove seluas 46.000 ha 1989 Sifat-sifat tanah yang paling menonjol
artinya daerah pesisir pantai Sulawesi Tengah dalam pertumbuhan vegetasi mangrove yakni
yang masih bervegetasi mangrove hanya sifat fisik oleh karena itu perlu adanya
tersisa seluas 22, 337 ha (48,58%) data penelitian mengenai sifat fisik tanah dibawah
tersebut menunjukan bahwa dalam 10 tahun tegakan mangrove. Bagaimana Kriteria sifat
terakhir, kerusakan ekosistem mangrove fisik tanah yang mempengaruhi pertumbuhan
Provinsi Sulawesi Tengah 2.368,5 ha pertahun. vegetasi mangrove disetiap zonasi penelitian.
Kerusakan mangrove itu tersebut disebabkan Tujuan dan Kegunaan
oleh perambahan dan perombakan hutan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mangrove untuk kepentingan kebutuhan sifat fisik tanah pada setiap zonasi vegetasi
manusia seperti permukiman, pertambakan mangrove yang ada di Desa Tumpapa,
dan pertanian, selain itu kerusakan juga Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi
disebabkan oleh abrasi dan penebangan hutan Moutong
bakau untuk pemenuhan kayu bakar dan arang, Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai
Akhbar (2003) dalam Dika (2011) informasi dasar untuk menunjang dan
Fenomena di atas dapat menyebabkan memperkaya pengetahuan tentang sifat fisik
terjadi perubahan sifat fisik tanah khususnya tanah pada hutan mangrove dan dapat
pada lapisan permukaan tanah. Sifat fisik dijadikan bahan masukan dalam rangka
tanah merupakan faktor yang bertanggung pengembangan mangrove yang akan datang
jawab terhadap pengangkutan udara, panas, air
dan bahan terlarut dalam tanah, (Pardosi dkk MATERI DAN METODE PENELITIAN
2013). Sifat fisik tanah banyak berkaitan
dengan kesesuaian tanah untuk berbagai Waktu dan Tempat
penggunaan. Kekuatan dan daya dukung, Penelitian ini direncanakan berlangsung
kemampuan tanah menyimpan air, drainase, pada bulan September sampai dengan
penetrasi akar tanaman, tata udara, dan Desember 2013, bertempat di areal hutan
pengikatan unsur hara semuanya sangat erat mangrove Desa Tumpapa, Kecamatan
kaitanya dengan sifat fisik tanah. Sifat-sifat Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong.
fisika tanah tergantung pada jumlah, ukuran, Alat Dan Bahan
banyak, susunan dan komposisi mineral dari Alat yang digunakan dalam Penelitian ini
partikel-partikel tanah, macam dan jumlah yaitu tali rafia, parang, linggis, pipa paralon
bahan organik volume dan bentuk, pori- ukuran 2,5 inci panjang 65 cm, ring sampel,
porinya serta perbandingan air dan udara yang meteran 50 m, balak untuk penumbuk pipa,
menempati pori-pori pada waktu tertentu. alat tulis, kantong plastik, label, kamera, buku
Zona vegetasi mangrove yang ada di Desa warna tanh untuk mengidentifikasi warna
Tumpapa Kecamatan Balinggi Kabupaten tanah dan oven listrik.
Parigi Moutong yakni selalu tergenang air Bahan yang digunakan yaitu sampel tanah
(Rhizophora stylosa, Rhizopora mucronata), yang diambil dari lokasi penelitian, air dan zat-
tergenang saat pasang sedang (Rhizophora zat kimia yang digunakan dalam proses
apiculata), tergenang saat pasang tinggi analisis di laboratorium.
(Rhizophora apiculata, Brugueira, Metode Penelitian
gymnorrhiza) serta daerah perbatasan atau Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
transisi dimana hanya tergenang pada saat secara sengaja (purposive sampling), dimulai
pasang purnama (Rhizophora apiculata, dari survei lapangan, penentuan zona vegetasi
Brugueira, Ceriops dan xilocarpus) tentunya mangrove dan pengambilan sampel tanah
sebanyak satu sampel untuk mewakili setiap

130
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 2, Nomor 1 Hal: 129-135
Juni 2014

zonasi yang ditentukan yaitu zonasi selalu fakta di lapangan dengan interpretasi yang
tergenang air, tergenang saat pasang sedang, tepat.
tergenang saat pasang tinggi dan daerah Selanjutnya setelah dianalisis di
transisi setelah itu sampel tanah diambil laboratorium, telah diketahui nilai tekstur dan
dengan menggunakan pipa paralon tanah permeabilitas tanahnya maka untuk
tersebut dianalisis di laboratorium dengan mengetahui kriteria tekstur tanah tersebut di
mengamati tekstur tanah, warna tanah dan analisis secara dekskriptif dengan
permeabilitas tanah. menggunakan segi tiga tekstur dan untuk
Pengumpulan Data mengetahui kriteria dari permeabilitas,
Data yang dikumpulkan terdiri dari data dianalisis secara deksriptif dengan
primer dan data sekunder. Data primer menggunakan standar kriteria yang
diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan dikemukaan oleh Sitanala Arsyad (1989:252)
pengambilan sampel tanah, selanjutnya dalam Nursa’ban (2006) dari nilai 0,5 cm/jam
sampel tanah tersebut dianalisis di tergolong dalam kriteria lambat, 05-2,0
laboratorium untuk mengetahui sifat fisik cm/jam agak lambat, 2.0-6,25 cm/jam sedang,
tanah seperti tekstur tanah, warna tanah dan 6,25-12,5 cm/jam agak cepat dan nilai lebih
permeabilitas tanah. Data Sekunder dari 25 cm/jam tergolong dalam kriteria cepat
diperoleh dari instansi terkait antara lain
kondisi lokasi serta literatur lain yang HASIL DAN PEMBAHASAN
diperlukan sebgai data penunjang dalam
penelitian. Berdasarkan peta tinjau Sulawesi tengah,
Teknik Pengambilan Sampel jenis tanah pada lokasi penelitian adalah
Penelitian di lapangan meliputi kegiatan alluvial umumnya terbentuk dari endapan
berikut: (sedimentary rock), Toknok (2004). Tanah
1. Survei untuk menentukan tempat tempat tumbuh atau substrat bagi mangrove
pengambilan sampel biasa dikategorikan dengan bermacam cara,
2. Menentukan zonasi hutan mangrove ada yang mengkategorikan tanah di hutan
3. Tanah diambil dengan menggunakan pipa mangrove menjadi tanah berlumpur, berpasir
paralon berukuran 2,5 inci panjang 65 cm atau berkolar, (Kamangi 2013). Toknok dkk.
kemudian pipa sampel ditancap ke tanah (2006), menyatakan Jenis tanah ini dicirikan
dan ditekan atau dipukul dengan pelan tekstur tanah lapangan lempung berdebu
mengunakan palu kayu atau balok sampai hingga debu dengan fraksi pasir pada lapisan
kedalaman 65 cm bagian atas pipa ditutup bawah lebih tinggi, sehingga bisa diduga
rapat sehinga tanah yang ada tidak tumpah bahwa tanah tersebut terbentuk dari endapan
atau keluar saat paralon dicabut/ditarik, aliran alluvial dataran banjir dan delta. Hal
setelah itu dianalisis di laboratorium ilmu tersebut sesuai yang dikemukakan oleh
tanah dan setiap titik pengamatan dicatat Whitten (1987) dalam Toknok dkk. (2006),
data vegetasi yang ada (Toknok dkk, 2006). bahwa jenis tanah alluvial adalah yakni tanah
4. Pipa sampel yang telah berisi tanah ditutup yang terangkut sungai, umumnya terbentuk
dengan penutup pipa, atau kantong plastik dari proses perkembangan bantuan induk dan
kemudian diberi label dan nama sampel tanah intosol yang berkembang lemah di atas
dengan kertas label selanjutnya disimpan pasir.
dengan posisi yang tidak terbalik. Tanah mangrove merupakan hasil
Analisis Data endapan yang biasanya dicirikan sebagai
Analisis Data menggunakan metode tanah alluvuial hidromorf atau tanah liat laut
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah (Toknok dkk, 2006). Jenis tanah yang
penelitian yang bermaksud untuk membuat mendominasi kawasan mangrove biasanya
deskripsi mengenai situasi-situasi atau fraksi lempung berdebu sebagai akibat rapat
kejadian-kejadian. perakaran yang ada. Hasil analisis
Metode Deskriptif tersebut sering laboratorium untuk sifat fisik tanah dapat
digunakan dalam berbagai bidang penelitian. dilihat pada tabel 1.
Penelitian yang menggunakan metode ini yaitu
penelitian yang langsung mengungkap fakta-

131
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 2, Nomor 1 Hal: 129-135
Juni 2014

Tabel 1. Data hasil analisis sifat fisik tanah pada setiap zona mangrove di Desa Tumpapa

Tekstur Tanah Permeabilitas


No Zona Warna Tanah
Kelas tekstur Kriteria
Selalu Lempung liat Abu-abu (p. 25 cm) dan hitam (p.
1 Lambat
tergenang air berdebu 30 cm)
Tergenang
Lempung
2 saat pasang Sedang Hitam (P.25 cm) dan coklat (p.25)
berdebu
sedang
Tergenang
Lempung
3 saat pasang Sedang Coklat (p.25 cm)
berdebu
tinngi

Daerah Coklat (p.18 cm), Hitam (P.21 cm)


Lempung Lambat
4 transisi dan Abu-abu (p. 25 cm

dalam pembentukan agregat tanah yang stabil


Pada Tabel 1 Terlihat beberapa sifat fisik (Tolaka, 2013). Hal tersebut sejalan dengan
tanah di antaranya warna tanah di setiap titik Dika, (2011) menyatakan bahwa warna tanah
pengamatan cenderung berwarna gelap, merupakan petunjuk untuk beberapa sifat fisik
permeabilitasnya tergolong lambat hingga tanah lainnya karena warna tanah dipengaruhi
sedang dan tekstur tanah di setiap zona relatif beberapa faktor yang terdapat pada tanah
sama yakni berlempung hingga lempung liat tersebut yang secara umum perbedaan tersebut
berdebu. Darmawijaya (1992) dalam Toknok dipengaruhi kandungan bahan organik,
dkk (2006) menyatakan tanah lempung semakin tinggi bahan organik maka warna
berdebu sebagai tanah yang saat kering tanah akan semakin gelap.
menggumpal tapi mudah pecah dan saat basah Warna hitam merupakan petunjuk
terasa empuk dan menepung, melekat kandungan bahan organik tanah, warna merah
membentuk gumpalan-gumpalan yang keras. menunjukan adanya oksidasi besi bebas dan
Warna Tanah warna abu-abu menujukkan adanya reduksi
Warna tanah merupakan salah satu sifat (Dika, 2011)
fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk Hasil penetapan warna tanah di lapangan
pendeskripsian karakter tanah, karena tidak dengan menggunakan buku warna tanah
mempunyai efek langsung terhadap tanaman menujukkan bahwa setiap zona pengambilan
tetapi secara tidak langsung berpengaruh lewat sampel memiliki lapisan tanah dan warna yang
dampaknya terhadap temperatur dan hampir sama namun tiap titik pangambilan
kelembaban tanah (Hanafiah 2008). Warna dominan berwarna gelap, warna gelap pada
tanah merupakan morfologi tanah yang dapat zona hutan mangrove menujukan adanya
tegas disidik dan diukur (Rajamuddin, 2009). kandungan bahan organik yang masih tinggi,
Warna tanah sangat penting untuk diamati kandugan bahan organik yang diduga masih
karena kemampuanya memberikan sejumlah cukup tinggi menjadi petunjuk bahwa zona-
gambaran segi mineral tanah, tingkat zona hutan mangrove belum mengalami
peluruhan bahan induk, kandungan bahan pencucian unsur hara lebih lanjut sehingga
organik dan gejolak musiman air tanah (Dika, masih memungkinkan penigkatan
2011). Bahan organik berperan penting untuk pertumbuhan pohon atau pertumbuhan
menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan dimensi tegakan mangrove.
organik bagi tanah adalah dalam kaitannya Data di lapangan telah terlihat ke empat
dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat zona pengambilan sampel tanah tersebut
fisik, biologis, dan sifat kimia tanah serta hanya pada zona daerah transisi yang terdapat
bahan organik merupakan pembentuk lima jenis tumbuhan mangrove yang hidup,
granulasi dalam tanah dan sangat penting setelah dihubungkan dengan hasil pengamatan

132
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 2, Nomor 1 Hal: 129-135
Juni 2014

warna tanah di laboratorium, tanah yang ada yang tinggi. Komposisi partikel tanah bakau
pada zona daerah transisi ini mempunyai tiga mempengaruhi permeabilitas dan menentukan
lapisan warna yaitu warna coklat, hitam dan pula kandungan air dan keadaan nutrien tanah
abu-abu sehingga ketiga warna tanah ini dapat Tekstur lempung mempunyai kemampuan
dikatakan berwarna gelap atau relatif lebih menyimpan nutrisi lebih baik, karena jenis
subur di bandingkan dengan zona pengamatan tekstur ini sesuai untuk peruntukannya yaitu
yang lainya. Dika (2011) menyatakan bahwa sebagai areal olahan. Dikatakan bertekstur
tanah berwarna gelap berarti mengandung lempung apabila yang ketiganya secara
bahan organik tanah atau belum mengalami proporsional dimana kandungan pasir, debu
pencucian hara secara intensif sehingga relatif maupun liat relatif sama (Buhang 2009). Dika
subur, sebaliknya warna yang berwarna terang (2011) menyatakan bahwa tanah yang
atau berbahan organik rendah berarti telah mempunyai kandungan bahan organik yang
mengalami pencucian unsur hara sehingga masih cukup tinggi menjadi petunjuk bahwa
relatif miskin hara. zona-zona hutan mangrove belum mengalami
Tekstur Tanah pencucian unsur hara lebih lanjut sehingga
Tekstur tanah ialah menunjukkan masih memungkinkan peningkatan
perbandingan butir-butir pasir (diameter 2,00- pertumbuhan pohon atau pertumbuhan volume
0,05 mm), debu (0.005-0,02 mm) dan liat tegakan mangrove. Hal ini menyebabkan
(<0,002-002) di dalam tanah, Nugroho (2009). lempung di anggap sebagai tanah yang
Fraksi tanah dikelompokkan berdasar atas mempunyai bahan organik tinggi dan optimal
ukuran tertentu, fraksi tanah ini dapat kasar bagi pertumbuhan pohon, karena kapasitas
ataupun halus, gumpalan struktur ini terjadi tanah ini menahan air dan unsur hara lebih
karena butiran-butiran pasir, debu dan liat baik dibandingkan tanah berpasir, sedangkan
yang terkait satu sama yang lain oleh satu drainase dan aerasenya lebih baik dibanding
perekat seperti bahan organik, oksida besi dan liat.
lain-lain. Wibowo (2004). Secara tidak Permeabilitas
langsung tekstur tanah juga menentukan Permeabilitas merupakan kemampuan
struktur tanah yang penting bagi gerakan media porus dalam hal ini adalah tanah untuk
udara, air, dan zat-zat hara di dalam tanah, dan meloloskan zat cair (air hujan) baik secara
juga berpengaruh terhadap kegiatan makro dan lateral maupun vertikal (Rohmat, 2006).
mikroorganisme tanah, Arifin (2011). Tekstur Parameter ini memberikan gambaran
tanah penting kita ketahui karena ketiga fraksi mengenai kesarangan tanah, tingkat
tersebut akan menentukan sifat-sifat fisik, kepadatan tanah dan juga erodibilitas tanah.
kimia dan biologi tanah, jika beberapa contoh Permeabilitas menunjukan kemampuan tanah
tanah ditetapkan/ dianalisis di Laboratorium dalam meloloskan air tekstur dan struktur
maka hasil selalu memperlihatkan bahwa serta bahan organik lainnya ikut ambil bagian
tanah itu mengandung partikel-partikel yang dalam menentukan permeabilitas (Munandar,
beraneka ragam ukurannya ada yang 2013). Permeabilitas adalah kecepatan tanah
berukuran sangat halus, halus, kasar dan untuk meloloskan sejumlah air dinyatakan
sangat kasar Foth (1998) dalam Buhang dalam frekuensi dan lamanya penjenuhan air.
(2009). Berdasarkan hasil analisis tanah pada (Nursa’ban, 2006).
tabel 1 menunjukkan bahwa, terdapat Rendahnya nilai permeabilitas disebabkan
penyebaran tekstur tanah yang hampir sama karena pada keempat areal tersebut didominasi
dari kempat titik pengambilan sampel pada oleh fraksi lempung yang memiliki partikel-
setiap zona vegetasi selalu tergenang air, partikel tanah yang lebih kecil sehingga sukar
tergenang saat pasang sedang, tergenang saat dilewati atau ditembus air. Buhang (2009),
pasang tinggi dan daerah transisi yaitu menyatakan bahwa tanah yang bertekstur
memiliki kelas tekstur yang didominasi oleh lempung kemampuan menahan air dan
lempung berdebu hingga lempung liat menyediakan unsur hara tinggi serta lebih
berdebu. Ditinjau dari tekstur tanah, tanah aktif dalam reaksi kimia dari pada tanah
bertekstur lempung mempunyai luas bertekstur kasar. Pada tabel hasil pengamatan
permukaan yang lebih besar sehingga mampu sifat fisik tanah tersebut terlihat bahwa tekstur
menahan air dan menyediakan unsur hara tanah berkaitan dengan warna tanah.

133
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 2, Nomor 1 Hal: 129-135
Juni 2014

Hubungan kedua variabel tersebut dapat sifat tanah mangrove berbeda dengan tanah
dijelaskan dengan logika, karena sampel diluar daerah mangrove. Susunan jenis dan
tanah pada hasil pengamatan di lapangan kerapatan pada hutan mangrove sangat
mempunyai kriteria bertekstur lempung maka dipengaruhi oleh susunan tekstur tanah dan
kadar persentase kelembaban tanahnya tinggi, kosentrasi ion tanah yang bersangkutan.
hal ini berpengaruh pada tingkat kecerahan
tanah yang rendah sehingga warna tersebut KESIMPULAN
tergolong gelap.) sebaliknya tanah yang
bertekstur pasir mempunyai luas permukaan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang
yang kecil sehingga sulit menyerap (menahan) diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan
air dan unsur hara. Kemampuan tanah sebagai berikut:
menahan air dipengaruhi oleh tekstur dan - Zona selalu tergenang air bertekstur
struktur tanah. Tanah bertekstur halus lempung liat berdebu, tanah lapisan atas
menahan air lebih banyak dibandingkan berwarna abu-abu dan lapisan bawah
dengan tanah bertekstur kasar, oleh karena itu berwarna hitam dengan permeabilitasnya
tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan tergolong lambat
dari pada tanah bertekstur lempung atau liat, - Zona Tergenang saat pasang sedang
kondisi kekurangan air ataupun kelebihan air bertekstur lempung berdebu, tanah warana
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, lapisan atas hitam dan lapisan bawah
Tekstur tanah dengan daya menahan air, berwarna coklat dengan permeabilitasnya
ketersediaan hara tanah yaitu tanah dengan tergolong sedang
tekstur liat atau lempung mempunyai luas - Zona Tergenang saat pasang tinggi
permukaan yang lebih besar sehingga bertekstur lempung berdebu, tanah lapisan
kemampuan menahan air dan menyediakan atas berwarana coklat dengan
unsur hara tinggi. (Arisandy dkk, 2012). Dari permeabilitas tergolong sedang
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa - Zona Daerah transisi bertekstur lempung
tekstur lempung sangat berhubungan dengan dan tanah warana lapisan atas berwarna
permeabilitas tanah apabila tekstur tanah coklat, lapisan tengah hitam dan warna
terglong dalam kriteria lempung maka nilai lapisan bawah abu-abu dengan
permeblitas tanah akan rendah atau tergolong permeabilitas tergolong lambat.
dalam kriteria lambat. Dari hasil pengamatan
di lapangan dapat dilihat bahwa setiap sifat DAFTAR PUSTAKA
fisisk tanah yang diamati disetiap zona
penelitian mempunyai sedikit perbedaan Arifin, Z. 2011. Analisis Nilai Indeks Kualitas
sehingga jenis vegetasi yang tumbuh disetiap Tanah Entisol pada Penggunaan
zona tersebut bervariasi diantranya zona selalu Lahan yang Berbeda. Fakultas
tergenang air (Rhizophora stylosa, Rhizopora Pertanian UNRAM. Jogjakarta.Vol.
mucronata), tergenang saat pasang sedang 21 No.1.
(Rhizophora apiculata), tergenang saat pasang Buhang, A. 2009. Sifat Fisik Tanah Pada
tinggi (Rhizophora apiculata, Brugueira, Tegakan Agroforestri Sederhana dan
gymnorrhiza) serta daerah perbatasan atau Kompleks di Kawasan Zona
transisi dimana hanya tergenang pada saat Penyangga Taman Nasional Lore
pasang purnama (Rhizophora apiculata, Lindu Kecamatan Palolo Kbupateen
Brugueira, Ceriops dan Xilocarpus sp). Sigi. Skripsi. Jurusan Kehutanan
Menurut Toknok dkk (2006), komposisi dan Fakultas Kehutanan Universitas
susunan vegetasi mangrove ditentukan oleh Tadulakop. Palu.
kondisi tanah salah satunya adalah tekstur Dika, M. T. S. 2011. Sifat fisisk Tanah Pada
tanah. Berdasarkan jenis tanah dan kelas Hutan Mangrove desa Tolangano
tekstur pada lokasi penelitian maka vegetasi Kecamatan Banawa Selatan
mangrove dimungkinkan dapat tumbuh dan Kabupaten Donggala Propinsi
berkembang dengan baik. Karakteristik kimia Sulawesi Tengah. Skripsi Jurusan
dan sifat tanah berbeda pada zona Kehutanan Fakultas Kehutanan
pertumbuhan yang berbeda. Demikian pula Universitas Tadulako. Palu.

134
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 2, Nomor 1 Hal: 129-135
Juni 2014

Hanafiah, A.K, 2008. Dasar-Dasar Ilmu Tengah Jurnal Penelitian Perikanan


Tanah. PT. Raja Grafido Perkasa. Agroland 16 (1) : 45-52.
Kamangi, A, Perbandingan Karateristik Rohmat, D.dan Soekarno, I. 2006. Formulasi
Tempat Tumbuh Mangrove Pantai Efek Sifat Fisik Tanah terhadap
dan Muara di Desa Binuntuli Permeabilitas dan Suction Head
Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Tanah (Kajian Empirik untuk
Kepulauan. Skripsi. Jurusan Meningkatkan Laju Infiltrasi). Jurnal
Kehutanan Fakultas Kehutanan Bionatura, Volume: 8 No. 1.
Universitas Tadulako. Palu. Tolaka, W, 2013. Kondisi Fisik Tanah Pada
Arisandy, K.R. Akumulasi logam berat timbal Hutan Primer, Lahan Agroforestri
(Pb) dan gambran histology pada Dan Kebun Kaka Di Subdas Wera
jaringan avecennia marina (forsk.) Salulopa Kabupaten Poso. Skripsi.
Vierh di perairan pantai jawa timur. Jurusan Kehutanan Fakultas
Jurnal Penelitian Perikanan 1 (1) (2012) Kehutanan Universitas Tadulako.
15-25 Palu.
Kusmahadi, S, K. 2008. Watak dan Sifat Fisik Tolaka, W, W. Rahmawati, 2013. Kondisi
Tanah Areal Rehabilitasi Mangrove Fisik Tanah Pada Hutan Primer,
Tanjung Pasir, Tangerang. Jurnal Vis Lahan Agroforestri Dan Kebun Kakao
Vitalis, Volume: 1 No. 1. Di Subdas Wera Salulopa Kabupaten
Munandar, A, 2013. Sifat Fisik Tanah Pada Poso. Jurnal Warta Rimba Volume 1
Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di No 1,
Sub Das Olonjongen Kecamatan Toknok, B., Bratawinata, A. A., dan Soetrisno,
Parigi Selatann Kabupaten Parigi K., 2006. Karakteristik Habitat dan
Moutong. Skripsi. Jurusan Kehutanan Keanekaragaman Mangrove Darat Di
Fakultas Kehutanan Universitas Lompio Kabupaten Donggala
Tadulako. Palu. Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu
Nugroho. Y. 2009. Aanalisis Sifat Fisik-Kimia Kehutanan Unmul Volume 2, nomor
dan Kesuburan Tanah Pada Lokasi 1; 17-31.
Rencana Hutan Tanaman Industri PT Toknok, B, 2004, Aanalisis Keanekaragaman
Prima Multibuwana. Prodi Budidaya Jenis Vegetasi dan Karakteristik
Universitas Lambung Mangkurat. Kal- Habitat Mangrove Darat di Lompio
Sel.Volume 10 No. 27. Desa Maranatha Kabupaten
Nursa’ban M. 2006. Pengendalian Erosi Donggala Sulawesi Tengah. Tesis.
Tanah Sebagai Upaya Melestarikan Program Pascasarjana Universitas
Kemampuan Fungsi Lingkungan. Mulawarman Samarinda.
Jurnal Geomedia. Volume: 4. No. 2 Wibowo, E. K. 2004. Beberapa Aspek Bio
Pardosi, E. Jamilah dan Lubis, S.K, 2013. fisik Kimia Tanah di Daerah Hutan
Kandungan Bahan Organik dan Mangrove desa Pasar Bnggi
Beberapa Sifat Fisik Tanah Sawah Kabupaten Rembang. Tesis. Program
Pada Pola Tanam Padi-padi dan Padi Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Semangka. Jurnal Online Wicaksono, A. D. M. 2006. Deteksi
Agroekoteknologi. Volume: 1. No 3 Perubahan Penutupan Hutan
Purnamasari, D. 2012. Karateristik Tempat Mangrove Menggunakan Data
Tumbuh Mangrove Pantai dan Muara Landsat di Delta Sungai Mahakam,
di Desa Tologano Kecamatan Banawa Kalimantan Timur. Skripsi,
Selatan Kabupaten Donggala. Skripsi, Departemen Manajemen Hutan
Jurusan Kehutanan Fakultas Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Kehutanan, Universitas Tadulako, Bogor.
Palu.
Rajamuddin, U. 2009 Kajian Tingkat
Perkembangan Tanah Pada Lahan
Perswahan Di Desa Kaluku Tinggu
Kabupaten Donggala Sulawesi

135

You might also like