Skripsi Nita Ulan Sari

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 44

SKRIPSI

HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DANGAN


KOLESTEROL LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) PADA PASIEN
HIPERTENSI DI RSUD MAYJEN H.A THALIB KERINCI

Oleh :
Nita Ulan sari
NIM : 2010263071

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN/TLM


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
PADANG
2021
ABSTRACT
The Relationship between Total Cholesterol Levels and Ldl Cholesterol (Low
Density Lipoprotein) in Hypertensive Patients at Mayjen HA Thalib
Hospital, Kerinci
By :
Nita Ulan Sari ( nitaulansari5@gmail.com )

Hypertension is a problem of health that many in the encounter in the


community and associated with diseases other . Many factors cause the
occurrence of hypertension , one of which is the level of cholesterol . Cholesterol
is an essential structural component that makes up cell membranes and the
external layer of plasma lipoproteins. Increase Total cholesterol is always
accompanied by an increase in LDL cholesterol, especially in hypertensive
patients . The study is conducted to see the relationship of cholesterol in total with
the levels of cholesterol LDL in patients with hypertension . This research uses
cross sectional . The population is all patients patients with hypertension who do
pemriksaan laboratories in hospitals , Major General HA Thalib Kerinci , and the
samples are in the grab is 30 people out of the population . Then the obtained
results of the relationship between the levels of cholesterol in total with the levels
of cholesterol LDL has a value of 0.140> 0 , 05 were declared not there is a
relationship that significant between the levels of cholesterol in total with the
levels of cholesterol LDL. The conclusion is that there is no relationship between
total cholesterol and low density lipoprotein in hypertensive patients .

Said Key : Hypertension , Cholesterol total cholesterol LDL

ii
ABSTRAK

Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kolesterol Ldl (Low Density


Lipoprotein) Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci

Oleh:
Nita Ulan Sari (nitaulansari5@gmail.com)
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak di jumpai pada
masyarakat dan berhubungan dengan penyakit lainnya. Banyak faktor penyebab
terjadinya hipertensi, salah satunya adalah kadar kolesterol. Kolesterol merupakan
komponen struktural esensial yang membentuk membrane sel dan lapisan eksterna
lipoprotein plasma. Meningkatnya kolesterol total selalu disertai dengan
peningkatan kolesterol LDL terutama pada pasien hipertensi. Penelitian ini
dilakukan untuk melihat hubungan kolesterol total dengan kadar kolesterol LDL
pada pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi
adalah semua pasien penderita hipertensi yang melakukan pemriksaan
laboratorium di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci, dan sampel yang di ambil
adalah 30 orang dari populasi. Kemudian didapatkan hasil hubungan antara kadar
kolesterol total dengan kadar kolesterol LDL memiliki nilai 0,140 > 0,05 yang
menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol total
dengan kadar kolesterol LDL. Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan
kolesterol total dengan low density lipoprotein pada pasien hipertensi.

Kata Kunci : Hipertensi, Kolesterol total, Kolesterol LDL

iii
SKRIPSI

Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kolesterol Ldl (Low Density


Lipoprotein) Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh :
Nita Ulan Sari
NIM : 2010263071

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN/TLM


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
PADANG
2021

iv
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kolesterol Ldl


(Low Density Lipoprotein) Pada Pasien Hipertensi Di
RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci

Nama Mahasiswa : Nita Ulan Sari

NIM : 2010263071

Program Studi : Diploma IV Analis Kesehatan/TLM

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan dihadapan dalam ujian

komprehensif skripsi, yang merupakan salah satu syarat menyelesaikan

Pendidikan Diploma IV Analis Kesehatan/TLM pada Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Perintis Indonesia.

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Endang Suriani, SKM Renowati, M.Biomed


NIDN : 10103576021 NIDN: 1001077301

v
SKRIPSI

Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kolesterol Ldl (Low Density


Lipoprotein) Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci

Disusun Oleh :
Nita Ulan Sari
Nim: 2010263071

Telah diujikan di depan penguji Skripsi


Program Studi Diploma IV Analis Kesehatan/Teknologi Laboratorium Medik
Universitas Perintis Indonesia

Pada tanggal, Agustus 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Endang Suriani, SKM Renowati, M.Biomed


NIDN : 10103576021 NIDN: 1001077301

Penguji

dr.H.Zulbadar Panil.Bioch
NIDN : 0026194301

Ketua Program Studi DIV AK/TLM Ketua Jurusan Analis Kesehatan/TLM

Renowati, M.Biomed Endang Suriani, M.kes


NIK : 10103573040 NIK : 10103576021

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Dr. Rer. Nat. Ikhwan Resmala Sudji, M.Si


Nik : 10103579145
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

vi
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nita Ulan Sari
NIM : 1713353045

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ditulis dengan judul
“Hubungan Kadar Kolesterol Total dengan LDL (Low Density Lipoprotein)
Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci” adalah
kerja/karya sendiri dan bukan merupakan duplikat dari hasil karya orang lain,
kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan. Jika kemudian hari pernyataan ini
tidak benar maka status kelulusan menjadi batal dengan sendirinya.

Padang, Agustus 2021


menyatakan

Nita Ulan Sari

vii
BIODATA

Nama : Nita Ulan Sari

Tempat, tanggal lahir : Lolo Kecil, 25 Februari 1999

Agama : Islam

Jenis kelamin : Wanita

Alamat : Simpang Tiga Lolo Kecil

Riwayat pendidikan : 1.DIII Teknologi Laboratorium Medis


STIKes Perintis Padang Tahun 2020
: 2. .....

: 3. ....

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Hubungan Kadar Kolesterol Total dengan LDL (Low Density

Lipoprotein) Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci”

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk Mengetahui hubungan kadar

kolesterol total dengan kolesterol Ldl (Low Density Lipoprotein) pada pasien

Hipertensi RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci Dalam penyelesaian

skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan baik materil maupun moril dari

berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Yohandes, SH, MH selaku Ketua Yayasan Perintis Padang.

2. Bapak Yendrizal Jafri S.kep, M.Biomed selaku Rektor Universitas Perintis

Indonesia.

3. Bapak Dr.rer. nat Ikhwan Resmala Sudji, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Perintis Indonesia.

4. Ibu Renowati, M.Biomed selaku Ketua Program Studi Diploma IV Analis

Kesehatan/TLM Universitas Perintis Indonesia, sekaligus sebagai

pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan saran untuk

mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Ibu Endang Suriani,SKM.,M.Kes, sebagai dosen pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga, saran, motivasi, dan arahan yang sangat

luar biasa kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen Prodi D-IV Analis Kesehatan / Teknologi Laboratorium

Medik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis.

ix
7. Terima kasih untuk Ayah dan Ibu serta kakak dan adik yang telah memberikan

semangat, dorongan dan doa yang tulus kepada penulis dalam mempersiapkan

diri untuk menjalani dan melalui semua tahap-tahap pembuatan skripsi ini.

8. Kepada kawan-kawan seperjuangan DIV Analis Kesehatan/TLM angkatan

2020 yang telah memberikan dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam pembuatan skripsi ini dan penulis berharap skripsi ini

dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Padang, Agustus 2021

Nita Ulan Sari

x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
ABSRACT................................................................................................... ii
ABSTRAK.................................................................................................. iii
HALAMAN JUDUL.................................................................................. iv
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN.................................................................... vii
BIODATA ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 pumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................. 2
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 3
1.4.1 Bagi Peneliti................................................................................. 3
1.4.2 Bagi Institusi................................................................................ 3
1.4.3 Bagi Tenaga Teknisi Laboratorium.............................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Hipertensi............................................................................................... 4
2.1.1 Definisi Hipertensi..................................................................... 4
2.1.2 Jenis-jenis Hipertensi................................................................. 5
2.1.3 Faktor Risiko Hipertensi............................................................ 5
2.1.4 Klasifikasi Hipertensi dan Gejala Hipertensi............................ 6
2.2 Hiperlipedemia ...................................................................................... 8
2.2.1 Penyebab Hiperlipidemia.......................................................... 9
2.3. Kolesterol.............................................................................................. 10
2.3.1 Fungsi Kolesterol....................................................................... 10
2.3.2 Metabolisme Lipoprotein.......................................................... 11
2.3.3 Pembentukan Kolesterol............................................................ 11
2.3.4 Manfaat...................................................................................... 11
2.3.5 Klasifikasi.................................................................................. 12
2.3.6 Penyebab Kadar Kolesterol Tinggi Di Darah............................ 13
2.4 LDL Kolesterol...................................................................................... 13
2.4.1 Faktor Risiko............................................................................. 13
2.5 Kerangka Teori....................................................................................... 16
2.6 Hipotesis................................................................................................. 17

xi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian.................................................................... 17
3.2 Tempat dan Watu Penelitian................................................................... 17
3.3 Populasi dan Sampel.............................................................................. 17
3.3.1 Populasi..................................................................................... 17
3.3.2 Sampel....................................................................................... 17
3.3.3 Besar Sampel............................................................................. 17
3.3.4 Kriteria Sampel.......................................................................... 17
3.4 variabel Penelitian.................................................................................. 17
3.5 Definisi Operasional.............................................................................. 18
3.6 Alat dan Bahan....................................................................................... 16
3.7 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data......................................... 19
3.7.1 Pengumpulan Data..................................................................... 19
3.7.2 Pengolahan Data........................................................................ 19
3.7.3 Analisa Data............................................................................... 19
3.8 Prosedur Penelitian................................................................................ 20
3.7.1 Persiapan Penelitian................................................................... 20
3.7.2 Persiapan Pemeriksaan.............................................................. 20
3.8 Prosedur Pemeriksaan............................................................................ 20

BAB IV
4.1 Hasil Penelitian...................................................................................... 22
4.1.1 Karakteristik Umum Subjek Penelitian .............................................. 22
4.1.2 Hubungan Koleserol Total Dengan LDL............................................ 23

BAB V
5.1 Pembahasan............................................................................................ 24
5.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan LDL.............................................. 24

BAB VI
6.1 Kesimpulan........................................................................................... 26
6.2 Saran..................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Klasifikasi Hipertensi Pada Orang Dewasa ..................................8
Tabel 1.2 Klasifikasi Hiperlipidemia Primer.................................................8
Tabel 1.3 Kadar Kolesterol Total...................................................................12
Tabel 1.4 Kadar HDL Kolesterol...................................................................12
Tabel 1.5 Kadar LDL Kolesterol....................................................................13
Tabel 1.6 Interprestasi Nilai Korelasi............................................................19
Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian...........................................................22
Tabel 4.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan LDL......................................23

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Responden Penelitian.............................................................


Lampiran 2. Hasil Uji SPSS................................................................................
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian........................................................................
Lampiran 4. Surat Balasan Penelitian..................................................................
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang disebut juga dengan hipertensi
arteri adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya
untuk mengedarkan melalui pembuluh darah. Hipertensi juga dapat diartikan
sebagai suatu keadaan tekanan darah, dimana sistoliknya di atas 140 mmHg dan
diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada umum nya hipertensi tidak mempunyai
penyebab yang spesifik (Ramdhani 2014). Hipertensi merupakan penyakit dengan
multi faktor. Secara umum penyebab kejadian hipertensi adalah umur, jenis
kelamin, perilaku, tingginya kadar kolesterol darah dan diabetes mellitus. Faktor
risiko hipertensi yang lain adalah konsumsi alkohol, dan riwayat merokok
(Rahmat, 2014). Penyakit hipertensi telah menjadi masalah utama dalam keadaan
masyarakat yang ada di Indonesia maupun dibeberapa Negara yang ada di dunia
(Ramdhani, 2014).
Menurut Riskesdas, 2013 di Indonesia prevalensi tertinggi berada di
provinsi Bangka Belitung sekitar 30,9 %, sedangkan Prevelensi hipertensi di
Provinsi jambi meningkat dalam lima tahun terakhir. Dalam laporan Riskesdas
2018 menunjukan preva-lensi hipertensi di provinsi jambi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk 28,99%.
Salah satu faktor risiko hipertensi yang dapat diubah adalah kolesterol
yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang kurang tepat (Nuriska dan
Saraswati, 2011). Asupan makanan berupa lemak dan karbohidrat di konsumsi
dengan jumlah berlebih maka dapat berpotensi menimbulkan obesitas dan
berbagai macam komplikasi di dalam tubuh. Lemak yang berlebihan merupakan
faktor penyebab utama kegemukan, tekanan darah tinggi dan hiperlipedemia,
aterosklerosis, dan komplikasi yang lain. Kolesterol merupakan salah satu
komponen lemak itu sendiri (Nuriska dan Saraswati, 2011).
Kolesterol juga merupakan senyawa kimia yang penting untuk
menjalankan fungsi tubuh seperti pencernaan, pembuatan hormone, pembuatan
dinding sel, dan perlindungan ujung-ujung saraf . dalam menjalankan fungsinya

1
apabila kolesterol dalam tubuh berlebih akan menimbulkan kelainan metabolism
lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam
plasma. Kelebihan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan
penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis
(Hasdianah dkk, 2014).
Pada keadaan yang berat dimana terjadi sumbatan total dari pembuluh
darah maka akan terjadi kerusakan organ. Lipoprotein densitas tinggi (HDL) akan
membawa kolesterol bebas dari pembuluh darah ke hati sehingga diameter
pembuluh akan melebar, sedangkan bila kadar lipoprotein densitas sangat rendah
(VLDL) dan lipoprotein densitas rendah (LDL) tinggi maka akan terjadi hal
sebaliknya yang akan memperberat penyempitan pembuluh darah dan akan
menyebakkan terjadinya peningkatan tekanan darah (hipertensi) (Herwati dkk,
2014).
Menurut penelitian (Rahmat dkk,2012). Kadar kolesterol total memiliki
hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini juga sesuai
dengan penelitian yang dilakukan (Maryati, 2013), didapatkan hubungan yang
bermakna dengan kejadian hipertensi.
Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui
tentang hubungan kolesterol total dengan low density lipoprotein pada pasien
hipertensi di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah Hubungan Kolesterol Total Dengan Low Density
Lipoprotein Pada Pasien Hipertensi di RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten
Kerinci?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum


Mengetahui hubungan kadar kolesterol total dengan kolesterol Ldl (Low
Density Lipoprotein) pada pasien Hipertensi RSUD Mayjen H.A Thalib
Kabupaten Kerinci .
1.3.2 Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui kadar kolesterol total pada pasien Hipertensi di
RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci .

2
b. Untuk mengetaui kadar kolesterol Ldl (Low Density Lipoprotein)
pada pasien hipertensi di RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten
Kerinci .
c. Untuk mengetahui kadar kolesterol total berdasarkan jenis kelamin di
RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci.
d. Untuk mengetahi hubungan kadar kolesterol total dengan kolesterol
Ldl (Low Density Lipoprotein ) pada pasien hipertensi di RSUD
Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci tahun 2021.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Sarana memperluas wawasan dan mempraktikkan ilmu yang telah
diperoleh selama menempuh pendidikan di jurusan DIV Teknologi Laboratorium
Medis Universitas Perintis Indonesia.
1.4.2 Bagi Institusi
Sebagai sumbangsih ilmiah bagi jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Universitas Perinis Indonesia mengenai hubungan kadar kolesterol total dengan
tekanan darah pada pasien hipertensi di RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten
kerinci 2021.
1.4.3 Bagi Tenaga Teknis Laboratorium
Sebagai informasi dan masukan tentang hubungan kadar kolesterol total
dengan tekanan darah pada pasien hipertensi.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan
hipertensi arteri dimana kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri
meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari
biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik tergantung apakah otot jantung
berkontraksi (systole) atau berelaksasi (diastole). Tekanan darah normal pada
istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100-140 mmHg dan diatolik
60-90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90
mmHg (Ramdhani, 2014).
Tekanan darah manusia meliputi tekanan darah sistolik, tekanan darah
waktu jantung menguncup dan tekanan darah diastolic, yakni tekanan darah saat
jantung istirahat atau relaksasi. Penentuan batasan hipertensi ini sangat penting
karena akan menjadi cut off point untuk memperoleh prevalensi hipertensi
dipopulasi. Perubahan-perubahan pada batasan hipertensi akan mengakibatkan
terjadinya perubahan prevalensi hipertensi pada populasi (Femmy, 2011).
Hipertensi menyebabkan timbulnya suatu penyakit yang dibawa akibat tekanan
darah yang tinggi dapat menimbulkan resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung, dan gagal ginjal. Kondisi ini merupakan akomulasi dari
tingginya darah yang tak terkontrol, sehingga merambat menjadi kronis dan
menimbulkan berbagai kontraksi dalam tubuh. Komplikasi hipertensi dengan
penyakit jantung koroner ini sebagai akibat dari terjadinya pengapuran yang
terjadi pada embuluh darah jantung. Penyempitan yang terjadi pada lubang
pembuluh darah jantung ini biasanya menyebabkan masalah berkurangnya suatu
aliran darah pada beberaa bagian dari otot jantung. Hal ini bisa menyebabkan rasa
nyeri yang sakit didada dan bisa mengakibatkan gangguan masalah otot jantung
dan bisa menyebabkan serangan jantung. Komplikasi lainnya adalah masalah
gagal jantung, tekanan darah tinggi yang kemudian memaksa otot jantung untuk
tetap bekerja lebih berat dalam memompa darah. Kondisi ini bisa menyebabkan

4
masalah otot jantung yang kemudian menebal dan kemudian meregang sehingga
daya pompa otot mengalami penurunan , dan bisa menyebabakan kegagalan pada
kerja jantung secara umum (ramdhani, 2014).
2.1.2 Jenis-Jenis Hipertensi
Hipertensi terbagi menjadi dua jenis yakni hipertensi primer (esensial)
dan hipertensi sekunder. Adapun perbedaannya adalah
a. Hipertensi primer
Hipertensi primer disebut juga sebagai hipertensi idiopatik karena
hipertensi ini memiliki penyebab yang belum diketahui. Penyebab yang
belum jelas atau belum diketahui tersebut sering dihubungkan dengan
faktor gaya hidup yang kurang sehat. Hipertensi primer merupakan
hipertensi yang paling banyak terjadi, yaitu sekitar 90% dari kejadian
hipertensi (Bumi, 2017).
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain
seperti ginjal, kelainan hormonal, atau penggunaan obat tertentu (Bumi,
2017). Kondisi lain yang memengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau system
endokrin menyebabkan 5-10 % kasus lainnya (hiertensi sekunder).

2.1.3 Faktor Risiko Hipertensi


Hipertensi dapat dipicu oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang
memiliki potensi menimbulkan masalah atau kerugian kesehatan biasanya disebut
faktor risiko. Pada kejadian hipertensi, faktor risiko terbagi menjadi dua kelompok
yaitu faktor risiko yang tidak dapat di ubah dan faktor risiko yang dapat di ubah
(Bumi, 2017).
Faktor risiko kejadian hipertensi yang tidak dapat di ubah terdiri dari
usia, jenis kelamin, dan keturunan (genetik) (Bumi, 2017).
a. Usia
Usia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi yang tidak
dapat di ubah. Pada umum nya, semakin bertambahnya usia maka semakin
besar pula terjadinya risiko hiertensi. Hal tersebut disebabkan oleh
perubahan struktur pembuluh darah seperti penyempitan lumen, serta
dinding pembuluh darah menjadi kaku dan elastisiasnya berkurang

5
sehingga meningkatnya tekanan darah. Menurut beberapa penelitian,
terdapat kecendrungan bahwa pria dengan usia 45 tahun lebih rentan
mengalami peningkatan tekanan darah, sedangkan wanita cenderung
mengalami peningkatan tekanan darah pada usia di atas 55 tahun.
b. Obesitas
Obesitas adalah suatu keadaan penumpukan lemak berlebih dalam tubuh.
Obesitas dapat diketahui dengan menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT).
IMT adalah perbandingan antara berat badan dalam kilogram dengan
tinggi badan dalam meter kuadrat. Biasanya pengukuran IMT dilakukan
pada orang dewasa usia 18 tahun ke atas. Seseorang dikatakan mengalami
obesitas jika perhitungan IMT berada di atas 25 kg/m obesitas dapat
memicu terjadinya hipertensi akibat terganggunya aliran darah. Dalam hal
ini, orang dengan obesitas biasanya mengalami peningkatan kadar lemak
dalam darah (hiperlipidemia) sehingga berpotensi menimbulkan
penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis).
Penyempitan terjadi akibat penumpukan plak ateromosa yang berasal dari
lema. Penyempitan tersebut memicu jantung untuk bekerja memompa
darah lebih kuat agar ebutuhan oksigen dan zat lain yang dibutuhkan oleh
tubuh dapat terpenuhi. Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah
meningkat.
c. Merokok
Merokok juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya
hipertensi. Merokok dappat menyebabkan denyut jantung dan kebutuhan
oksigen untuk disuplai ke otot jantung mengalami peningkatan. Bagi
penderita yang mengalami aterosklerosis atau penumpukan lemak pada
pembuluh darah, merokok dapat memperparah terjadinya hipertensi dan
berpotensi pada penyakit generative lain seperti stroke dan penyakit
jantung. Rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti nikotin
misalnya, zat ini dapat diserap oleh pembuluh darah kemudian diedarkan
melalui aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Akibatnya otak akan
bereaksi dengan memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk
melepaskan epinefrin. Hormone inilah yang akan mengalami

6
penyempitan. Penyempitan pembuluh darah otak akan memaksa jantung
untuk bekerja lebih berat sehingga bisa terjadi stroke.
Selain itu, karbonmonoksida yang terdapat dalam rokok diketahui dapat
mengikat hemoglobin dalam darah dan mengentalkan darah. Hemoglobin
sendiri merupakan protein yang mengandung zat besi dalam darah sel
merah. yang berfungsi mengangkut oksigen. Dalam hal ini
karbomonoksida menggantikan ikatan oksigen dalam darah sehingga
memaksa memompa jantung untuk memasukkan oksigen yang cukup
dalam organ dan jaringan tubuh. Hal inilah yang dapat meningkatkan
tekanan darah.
d. Kolesterol darah
Faktor pemicu hipertensi salah satunya asupan makanan yang
mengandung lemak berlebih yang disebut dengan hiperkolesterolemia
merupakan penyakit gangguan metabolisem kolesterol yang disebabkan
oleh kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kandungan
kolesterol didalam serum yang tinggi disebut dengan hiperkolesterolemia
yang diketahui menngkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung
koroner (Bumi, 2017).
e. Keturunan faktor keturunan
Keturuna atau genetic juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
hipertensi yang tidak dapat di ubah. Risiko terkena hipertensi akan lebih
tinggi ada orang dengan keluarga dekat yang memiliki riwayat hipertensi.
Selain itu, faktor keturunan juga dapat berkaitan dengan metabolisme
pengaturan garam (NaCl) dan rennin membrane sel.
f. Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi
yang tidak dapat di ubah. Dalam hal ini, pria cenderung lebih banyak
menderita hipertensi dibandingkan wanita. Hal tersebut terjadi karena
adanya dugaan bahwa pria memiliki gaya hidup yang kurang sehat jika
dibandingkan dengan wanita. Akan tetapi, prevelensi hipertensi pada
wanita mengalami peningkatan setelah memasuki usia menopause. Hal

7
tersebut disebabkan oleh adanya perubahan hormonal yang dialami wanita
yang telah menopause.

2.1.4 Klasifikasi Hipertensi dan Gejala Hipertensi


Klasifikasi hipertensi dibagi menjadi 4 katagori dimana ada normal, pre-
hipertensi, hipertensi stadium 1 dan hipertensi stadium 2. Hipertensi ringan atau
sedang umumnya tidak menimbulkan gejala yang terlihat apabila tekanan darah
tinggi dirasakan semakin berat atau suatu keadaan yang krisis dari tekanan darah
itu sendiri.
Gejala hipertensi yang semakin berat dan kian lama dirasakan akan
menanpakkan gejala seperti: sakit kepala, nyeri perut, muntah, anoreksia,
gelisah,berat badan turun, sering merasa pusing yang terkadang dirasakan sangat
berat.adapun pada gejala hipertensi yang semakin kronis akan muncul gejala-
gejala seperti: ensefalopati hipertensif, hemiplegic, gangguan penglihatan dan
pendengaran.
Tabel 1.1
Klasifikasi Hipertensi Pada Orang Dewasa
Katagori Tekanan Darah Sistolik Tekanan darah
Diastolik
Normal < 120 mmHg <80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2 ≥160 mmHg ≥100 mmHg
(sumber: ramdhani dkk, 2014).
2.2 Hiperlipidemia
Menurut PE et al, 2018 hiperlipedemia merupakan suatu keadaan dimana
kadar lipid meningkat didalam darah . hiperlipedemia dibagi pula menjadi 2 tipe.
Yaitu:
Hiperlipidemia primer ini biasanya terjadi dikarenakan akibat dari masalah
genetic, yaitu seperti mutasi dalam protein reseptor, yang mungkin bisa terjadi
karena dsebabkan oleh monogenic ataupun poligenik. Tipe ini bisa juga terjadi
sebagai akibatdari perubahan pola makan dan kurang aktifitas fisik.
Menurut PE et al, 2015 fredericson mengklasifikasikan hiperlipedemia
primer menjadi enam tipe, yaitu :

8
Tabel 1. 2 Klasifikasi Hiperlipedemia Primer
Tipe Nama Kelainan Penyebab Kejadian Lipoprotein
Defisiensi lipase lipoprotein
I Familial Genetic Sangat Kilomigron
langka
II a Hiperkolesterolimia familial Genetic Kurang LDL
umum
II b Hiperkolesterolimia poligenik Multifaktoria Paling umum LDL
Disbetalipoproteinemia IDL
III Familial Genetic Langka Kilomigron
Multifaktoria
IV Hipertrigliseridemia Genetic Umum VLDL
V Hiperlipidemia Primer Genetic Kurang VLDL, IDL
umum
(sumber :PE et al, 2015)
Hiperlipedemia sekunder ini sifatnya berulang, yaitu terjadi sebagai akibat
dari penyakit lain. Contohnya seperti diabetes mellitus, myxoedema,sindroma
nefrotik, alkoholisme kronik dan penggunaan obat-obatan. Seperti kartikosteroid
dan kontrasepsi oral (estrogen dan gestagen) (Folowiyo, 2015).

2.2.1 Penyebab Hiperlipedemia


Adapun penyebab hiperlipedemia yaitu yang paling utama adalah
perubahan gaya hidup. Yaitu dengan asupan lemak yang lebih dari 40% kalori,
lemak jenuh 10% dari kalori dan asupan kolesterol lebih besar dari 300 mg/hari.
Kadar kolesterol normal merupakan hasil dari gaya hidup yang tidak sehat, diet,
dan kondisi laiinya, yaitu seperti kelebihan berat badan (obesitas), merokok,
mengkonsumsi alkohol dan kurangnya aktifitas fisik. Adapun penyakit yang dapat
menyebabkan kadar kolesterol meningkat yaitu diantaranya sindrom ovarium
polikistik, dan penyakit ginjal (folawiyo dkk, 2015).

2.3 Kolesterol
Kolesterol berasal dari bahasa yunani, chole artinya empedu, dan streo
berarti pada. Kolesterol adalah alkohol steroid yang dapatditemukan dalam
minyak, susu, kuning telur dan empedu. Koleserol termasuk senyawa lemak yang

9
lunak, berbentuk seperti lilin yang dapat ditemukan antara lipid dan aliran darah
dan dalam semua sel tubuh yang dibutuhkan untuk membentuk membrane sel,
hormone maupun fungsi-fungsin tubuh laiinnya (Firdiansyah, 2008).
Kolesterol merupakan komponen structural esensial yang dapat
membentuk membrane sel dan lapisan eksernal lipoprotein plasma. Koleserol
berbentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang
sebagai kolesterol ester. Koleserol ester merupakan bentuk dari penyimpanan
koleserol yang bisa ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh. Apabila kadar
kolesterol tinggi, maka akan menyebabkan pengendapan lemak di dalam arteri
koroner yang bisa menghambat aliran darah dan maupun iksigen (Anindito dkk,
2012).
Keberadaan kolesterol dalam pembuluh darah ini apabila kadar kolesterol
tinggi maka akan membentuk endapan yang mempersempit arteri koroner.
Disamping itu juga kolestterol mempunyai makna penting karena bisa menjadi
prekusor bagi sebagian besar senyawa steroid. Contohnya seperti kartikosteroid,
hormone seks, asam empedu dan vitamin D (Murray dkk, 2009).

2.3.1 Fungsi Kolesterol


Kolesterol sangat dibutuhkan oleh manusia karena fungsinya sebagai
pembentukanhormon testosterone pada laki-laki dan estrogen pada perempuan,
pembentukan hormone steroid seperti asam empedu, asam folat, hormon-hormon
adrenal korteks. Disamping itu juga kolesterol berfungsi sebagain pembentukan
vitamin D dan sebagai sumber energy (poedjiadi dkk, 2011).
Lemak merupakan suatu zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Lemak termasuk salah satu sumber energy yang memberikan kalori paling tinggi
bagi tubuh. Tetapi kolesterol dalam jumlah yang banyak dapat sangat berbahaya
bagi tubuh, karena bisa memicu terjadinya aterosklerosis (Jawi, 2011).
Menurup panil 2007 walaupun kolesterol mempunyai efek buruk bagi
tubuh, namun ada juga fungsi dari kolesterol tersebut bagi tubuh. Adapun fungsi
kolesterol tersebut yaitu sebagai pembentukan membrane sel, sintesa hormone
steroidan sintesa asam empedu.

2.3.2 Metabolisme Lipoprotein

10
Lipid berasal dari makanan yang disebut eksogen dan disentesa diluar
yang disebut endogen. Lipid termasuk senyawa yang tidak larut dalam air.
Pengangkutnya dalam tubuh terbentuk komplek dengan protein yang disebut
lipoprotein. Lipoprotein tersusun atas inti yang terdiri dari kolesterol ester dan
trigliserida serta bagian yang mudah larut, terdiri dari protei, fosfolipid dan
kolesterol bebas (pusparini, 2006).
Kolesterol diabsorbsi di usus lalu ditransfor dalam bentuk kilomikron.
Untuk menuju kehati, kolesterol dibawa oleh VLDL membentuk LDL melalui
perantara IDL ( intermediate density lipoprotein). LDL membawa kolesterol
kejaringan perifer. Sisa-sisa kolesterol di perifer akan diikat dengan HDL yang
akan dibawa ke hati untuk mencegah terjadinya penumpukkan dalam jaringan.
Kolesterol yang ada di hati tersebut akan dirubah menjadi asam emedu dan
sebagiaanya lagi dikeluarkan melalui feses (Poediadi, 2009).
2.3.3 pembentukan
Menurut Panil, 2007 koleserol hanya disentesa oleh binatang dan tidak
terdapat didalam minyak dan tumbuh-tumbuha. Adapun sumber dari kolesterol
tersebut terbagi dibagi menjadi dua, yaitu :
Sumber eksogen ini merupan sumber kolesterol yang berasal dari
makanan. Yaitu makan yang kaya akan kolesterol. Contohnya seperti kacang-
kacangan, telur, otak, usus dan hati.
Sumber endogen ini merupakan sumber kolesterol yang disentesa sendiri
oleh tubuh dalam korteks adrena. Prekusor dari kolesterol endogen ini berasal dari
asetil koA. Asetil koA merupakan suatu zat ysng intermediet metabolism glukosa.
Semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai
dengan kenyataan bahwa banyak struktur membrane dari seluruh sel sebagian
disusun dari zat yang berstruktur dasar inti sterol ini (Guyton dan Hall, 2009).
2.3.4 Manfaat
Sejauh ini manfaat kolesterol non membrane yang paling banyak dalam
tubuh adalah untuk membentuk asam folat di dalam hati. Sebanyak 80 %
kolesterol dikonversi menjadi asam kolat. Kolesterol berkonjugasi dengat zat lain
membentuk garam empedu, yang membantu pencernaan dan absorbs lemak
(Guyton dan Hall, 2009).

11
Sebagian kecil dari kolesterol bisa dipakai oleh kelenjar adrenal untuk
membenuk hormone adrenokortikal. Seperti ovarium, membentuk progesterone
dan estrogen , dan testis untuk membentuk testosterone. Kelenjar-kelenjar ini juga
dapat membentuk sterol sendiri dan kemudian membentuk hormone dari sterol
tersebut (Guyton dan Hall, 2009).

2.3.5 klasifikasi
Kolesterol total merupakan penjumlahan dari kolesterol yang terkandung
dalam LDL,HDL dan lipoprotein lainnya. Kadar kolesterol darah yang tinggi
dapat mengakibatkan terjadinya endapan kolesterol dalam dinding pembuluh
darah (Kurniawati, 2015).
Tabel 1.3 Kadar kolesterol total
Kriteria Kadar
Normal <200 mg/dl
Agak Tinggi 200-239 mg/dl
Tinggi >245 mg/dl
(Sumber : Hasdinah, 2014).
Pembentukan kolesterol HDL ini dimaksudkan untuk menfasilitasi
kolesterol yang berlebih di perifer untuk diangkut menuju hepar sebagai cadangan
energy. Pengaruh penurunan kadar HDL pada risiko koroner lebih besar dari pada
peningkatan kadar kolesterol total (Wemas dkk, 2016).
Tabel 1.4. Kadar HDL kolesterol

Kriteria Kadar
Normal <35 mg/dl
Agak Tinggi 35-45 mg/dl
Tinggi >45 mg/dl
(Sumber : Hasdinah, 2014).
Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan di
dinding pembuluh darah yang akan mempersulit jalannya darah. Kadar kolesterol
yang tinggi salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner. Kolestero LDL
dapat menyebabkan pengapuran pembuluh koroner yang dapat mengirim ataupun
menimbun kolesterol di pembuluh koroner (Iskandar dkk, 2017).
Tabel 1.5 Kadar LDL kolesterol

Kriteria Kadar
Normal <130 mg/dl

12
Agak Tinggi 130-159 mg/dl
Tinggi >160 mg/dl
(sumber: Hasdianah, 2014)
Kolesterol VLDL terdiri dari protein (8-10)% dan kolesterol (85-90)%.
VLDL terbentuk di hati dan sebagian dibentuk di usus. Kolesterol yang memiliki
trigliserida dalam jumlah banyak bila dibandingkan kolesterol dan protein. LDL
dan VLDL itu hamper sama, namun yang membedakan adalah VLDL. VLDL
memiliki kandungan terbesarnya ialah trigliserida (Affanti dkk, 2015).

2.3.6 penyebab kadar kolesterol tinggi di darah


Kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi
(termasuk lemak jenuh). Jika kadar kolesterol berlebih dibandingkan dalam tubuh,
maka kolesterol dapat menumpuk didinding pembuluh darah arteri koroner
sehingga menyempit. Disamping itu, kekurangan asam amino akibat asupan
protein yang rendah, kekurangan antioksidan dan mengkonsumsi alkohol dapat
meningkatkan kolesterol (Hartati, 2014).

2.4 LDL kolesterol


LDL (Low Density Lipoprotein) disebut juga kolesterol jahat (bad
cholesterol). LDL dibentuk dari VLDL dan IDL. Yang berfungsi untuk membawa
kolesterol ke sel. LDL dibentuk dari jalur endogen. Setelah masuk kedalam sel,
kemudian partikel LDL akan diecah oleh lisosom dan kolesterol yang dilepaskan
akan digunakan untuk pembentukan membrane sel atau untuk sintesis steroid
(Pusparini, 2006).
2.4.1 Faktor Risiko
Peningkatan kadar lipoprotein, teutama kadar kolesterol LDL, sejalan
dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria lebih memiliki kadar
yang lebih tinggi, tetapisetelah monopus kadarnya pada wanita mulai meningkat.
Adapun faktor lain yang data menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu
(misalnya VLDL dan LDL) yaitu seperti : riwayat keluarga, obesitas, kurang
berolah raga, merokok, mengonsumsi alkohol, diabetes mellitus yang tidak
terkontrol dengan baik, dan yang paling utama ialah faktor makanan (Afanti dan
Candra, 2015).

13
2.5 Kerangka Teori

Pasien Hipertensi

Kadar koleterol total Kadar low density lipoprotein

aterosklerosis

Pembuluh arteri koroner

Aliran darah ke jantung akan terganggu

Atheroma akan terlepas dari pembuluh darah


dan akan memicu terbentuknya bekuan
darah ( Trombus)

Penyakit jantung koroner

2.6 Hipotesis
adanya hubungan kolesterol total dengan low density lipoprotein pada
pasien hipertensi

14
15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitan


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif dengan desain
cress sectional. yaitu variable dependen kejadian penyakit hipertensi. Sedangkan
independen kolesterol total dan lowdensity lipoprotein pada pasien hipertensi di
RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2021.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dan pemeriksaan sampel dilaksanakan pada bulan Maret 2021
di Intalasi Laboratorium Klinik RSUD Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
populasi penelitian ini adalah semua pasien hipertensi yang di diagnosa
oleh klinisi dan ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan laboratorium.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memenuhi kritera inklusi.
3.3.3 Besar Sampel
Sesuai dengan tujuan peneliti ingin meneliti hubungan rasio kolesterol
total dengan low density lipoprotein pada pasien penyakit hipertensi, jumlah objek
penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan rumus besar sampel uji korelasi,
dari rumus tersebut tatal sampel yang digunakan sebesar 30 sampel (Dahlan,
2010).
3.3.4 Kriteria Sampel
3.3.4.1 Kriteria inklusi
1. Penderita rawat inap di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci
2. Penderita penyakit hipertensi yang telah didiagnosa oleh klinisi
3.3.4.2 Kriteria Ekslusi
1. pasien yang berpuasa selama 10-12 jam
2. pasien yang mengonsumsi obat-obatan
3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Independen

16
Variabel independen kolesterol total dan kolesterol low density lipoprotein
3.4.2 variabel dependen
Variable dependen yaitu penyakit hipertensi dan tidak hipertensi.
3.5 Definisi Operasional

N Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
O
1 Kadar Jumlah kolesterol yang ada Metode Chemistry Mg/dl Rasio
Koleserol disemua lipoprotein yang CHOD-PAP Analyzer,
Total bersirkulasi di dalam darah Fotometer
2 Kadar Kadar kolesterol total dalam Metode Chemistry 1.Normal Ordinal
Koleserol darah CHOD-PAP Analyzer, 2.Tidak Normal
Total 1. Normal: <200 mg/dl Fotometer
2. Tidak Normal: ≥200
mg/dl
3 Tekanan darah Suatu kondisi tekanan darah Tensi meter Pengukuran 1.Normal: 100-139 / Nominal
pada responden yang dan stetoskop Tekanan darah 80-89 mmHg
ditunjukkan melalui Tensi meter dan 2. Hipertensi: 140-
besarnya angka sistolik stetoskop >180/90->110
(angka atas) dan diastolik mmHg
(angka bawah) pada
pengukuran tekan darah
dalam mmHg
4 Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah Visual Indra 1. Laki –laki Nominal
perbedaan antara laki-laki penglihatan 2. Perempuan
dan perempuan secara
biologis sejak lahir

3.6 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fotometer, sentrifus,
mikropipet ukuran 100 μl dan 1000 μl tabung reaksi, rak tabung reaksi. Dan
sfigmomanometer (alat untuk mengukur tekanan darah).
bahan yang digunakan yaitu Kit Reagen kolesterol total, reagen
untukpemeriksaan HDL, reagen untuk pemeriksaan trigliserida. tabung
vakutainer kuning, Aquades, sampel (serum), tissue, yellow tip dan blue tip.

17
3.7 Pengumpulan, Pengolahan Dan Analisa Data

3.7.1 Pengumpulan Data


3.7.1.1 Data Primer
Data kolesterol total dan low density lipoprotein pasien didapat dari hasil
pengukuran kolesterol total, kolesterol HDL, dan trigliserida yang dilakukan oleh
peneliti di laboratorium RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci.
3.7.1.2 Data Sekunder
Data sekunder yaitu meliputi informasi tentang umur dan jenis kelamin
pasien didapat dari rekam medik (buku status pasien).
3.7.2 Pengolahan Data
Penelitian ini dilakukan secara deskriptif yaitu untuk mengetahui adanya
hubungan rasio kolesterol total dengan low density lipoprotein pada pasien
penyakit hipertensi dan tidak hipertensi , dengan mengukur kadar kolesterol total,
HDL dan trigliserida. Kemudian data yang diperoleh di analisa menggunakan uji
korelasi.
3.7.3 Analisa Data
Pada penelitian ini, analisa data menggunakan program uji statistic SPSS
dengan menggunakan uji korelasi. Yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara kedua variable tersebut.
Tabel 3.1 : Interprestasi nilai korelasi

No Besar nilai r
xy
Interprestasi
1 0,00-<0.199 Korelasi sangat rendah
2 0,20-<0,40 Korelasi rendah
3 0,40-<0,599 Korelasi cukup
4 0,60-<0,799 Korelasi kuat
5 0,80-<1,00 Korelasi sangat kuat
(sumber: Kustiani, 2018).
a. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari
masing-masing variable yaitu kadar kolesterol dan kadar low density lipoprotein
pada variabel independen serta penyakit hipertensi
Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan rasio

18
kolesterol total dan lowdensity lipoprotein. Karena data kolesterol total dan low
density lipoprotein merupakan data rasio, maka terlebih dahulu mencari rasionya.
Setelah rasio didapatkan lalu dilanjutkan uji korelasi, suatu uji dikatakan
bermakna apabila α<0,05.

3.8 Prosedur Pemeriksaan


a. Prosedur persiapan pasien
pasien diharuskan puasa selama 8-12 jam dan menghindari
makanan yang banyak mengandung kolesterol, selama puasa pasien di
perbolehkan meminum air putih dan tidak boleh melakukan aktifitas berat
selama puasa.
b. Prosedur pengambilan darah vena
Prosedur pengambilan darah vena adalah dipasang tourniquet
kira-kira 10 cm di atas lipat siku, lakukan perabaan pada area vena untuk
memastikan posisi vena. Didensifeksi area yang akan di tusuk dengan
menggunakan kapas alcohol 70% dan biarkan kering dengan sendirinya.
Bila sudah didensinfeksi jangan disentuh area yang sudah diberikan.
Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
Apabila darah sudah terlihat pada indicator, tarik tangkai spuit hingga
penuh masuk ke dalam, spuit buka pembendung kemudian tangan pasien
di beri plaster. Sampel diambil sebanyak 3-5 CC pada darah vena dan di
masukkan pada tabung vakutainer kuning.
b. Prosedur mendapatkan serum

darah yang sudah di ambil di sentrifugasi dengan kecepatan


3000 rpm selama 15 menit untuk memisahkan serum dan plasma. Sampel
yang telah disentrifugasi di ambil serumnya untuk dilakukan pemeriksaan
kolesterol total.
c. Prosedur Pemeriksaan Kolesterol Total, HDL, Trigliserida

Cara kerja pemeriksaan kolesterol menggunakan alat easyra:


Di hidupkan alat easyra dengan menekan tombol on/of di bagian belakang
alat, di tunggu alat melakukan proses star up, alat siap digunakan, di
jalankan QC kolesterol total, kalau tidak ada QC yang masuk range

19
control ulangi lagi QC, reagen yang digunakan medica, di sediakan serum
pasien yang di periksa, di masukkan serum tersebut pada rak sampel alat
easyra, di ketik ID pasien klik pemeriksaan yang di butuhkan. Di ketik
identitas pasien , star dan alat akan bekerja automatis sampai hasil keluar
pada printer alat, dan di lakukan pencatatan pada buku arsip laboratorium
klinik.
d. Pemeriksaan kadar LDL
Kadar LDL di hitung dari hasil pengurangan kolesterol total
dengan HDL, lalu dikurangi trigliserida dibagi lima

20
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Karakterisik Umum Subjek Penelitian
Telah dilakukan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross
sectional.jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 sampel yang sesuai
dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat
hubungan kolesterol total dengan low density lipoprotein pada pasien hipertensi
penelitian ini dilakukan pada bulan maret sampai dengan juli 2021. Karakteristik
responden secara umum dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin,


Kadar Kolesterol Total, LDL Pada pasien Hipertensi
Mean ± SD Min Maks F %

Umur (Tahun) 71,4 ± 6,73 59 83

Jenis kelamin
Laki-Laki 17 56,7
Perempuan 13 43,3

Kadar 228,10 ± 58,25 118 321


Kolesterol
Total

Kadar LDL 145,23 ± 46,78 53 221

N 30 100

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa umur penderita penyakit


hipertensi rata-rata 71.4 ± 6.73 SD tahun, umur terendah 59 tahun dan tertinggi
83 tahun. Pasien hipertensi cenderung lebih banyak laki-laki 17 orarang (56,7%).
Kadar kolesterol total rata-rata 228,10 ± 58,25, kadar terendah 118 mg/dl dan
tertinggi 321 mg/dl. Kadar low density lipoprotein (LDL) rata-rata145,23 ±
46,78 , kadar terendah 53 mg/dl dan tertinggi 221 mg/dl.

21
4.1.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan Low Density Lipoprotein pada
pasien hipertensi
Sebelum dilakukan uji untuk melihat hubungan variable, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-wilk.secara
statistic di dapatkan data terdistribusi normal nilai p > 0,05. Selanjutnya untuk
melihat hubungan kolesterol total dengan low density Lipoprotein p ada pasien
hipertensi digunakan uji korelasi pearson.
Tabel 4.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan Low Density Lipoprotein Pada
Pasien Hiertensi

Variabel Mean ± SD P value Koefisiensi


korelasi

Kadar kolesterol 228,10 ± 58,25 0,140 0,276


Total

Kadar kolesterol 145,23 ± 46,78


LDL

Dari tabel di atas di ketahui bahwa nilai p= 0,140 (p value > 0,05), ini
berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol total
dengan kadar kolesterol LDL. Sementara untuk nilai r di peroleh sebesar 0,276
(positif), ini berarti hubungan kadar kolesterol total dengan kadar kolesterol LDL
mempunyai kekuatan hubungan sedang, artinya apabila kadar kolesterol total
meningkat, kadar kolesterol LDL juga ikut meningkat.

22
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan
Sesuai subjek penelitian rata-rata umur penderita penyakit hipertensi 71,4
± 6,73 SD tahun. Sesuai penelitian Cebters for disease Control and Prevention
(2011) bahwa penderita hipertensi sebagian besar berusia ≥65 tahun. Hal ini
disebabkan proses degenerative dan meningkatnya paparan agen berbahaya
seperti kolesterol, serta proses terjadinya aterosklerosis berperan penting seiring
dengan bertambahnya usia (Roth et all, 2010).
Penderita penyakit hipertensi sebagian besar (56,7%) berjenis kelamin
laki-laki, sesuai penelitian Ma’rufi dan Rosita (2014) sebagian besar laki-laki
(71,8%), laki-laki mempunyai faktor lebih besar berisiko penyakit hipertensi. Gay
(2005) laki-laki dua kali lebih besar menderita penyakit hipertensi dibandingkan
perempuan, kondisi ini hampir terjadi 10 tahun lebih dini pada laki-laki yang
disebabkan estrogen dan endogen bersifat protektif pada perempuan, namun
setelah menopause insiden penyakit hipertensi meningkat dengan cepat dan
sebanding dengan insiden pada laki-laki.
Nilai kolesterol total pada pasien penyakit hipertensi rata-rata 228,10 ±
58,25 SD. Nilai normal kolesterol total yaitu <200 g/dl berarti terjadi sedikit
peningkatan. Hal ini disebabkan karna adanya penyumbatan di arteri koroner.
Kadar low density lipoprotein rata-rata 145,23 ± 46,78 SD , nilai normal LDL
yaiu <130 mg/dl dan diikuti dengan kadar kolesterol total yang meningkat
merupakan faktor risikon terjadinya penyakit hipertensi
5.2 Hubungan Kolesterol Total Dengan Low density Lipoprotein Pada Pasien
Penyakit Hipertensi
Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji korelasi personuntuk
mengetahui hubungan kolesterol total dengan low density lioproteinpada pasien
hipertensi. Setelah dilakukan uji korelasi didapatkan ( p=0.05>0.140) dengan
koefisien korelasi cukup kuat 0.276. hasil uji dikatakan bermakna apabila nilai
p<0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara hubungan kolesterol total dengan low density lipoprotein pada pasien
hipertensi

23
Semakin tinggi kolesterol total semakin tinggi pula kolesterol LDL. Hal ini
sesuai dengan penelitian Idemudia yang melakukan penelitian hubungan
kolesterol total dan LDL pada pasien hipertensi, dan mendapatkan hasil korelatif
yang positif (r=0,609). Kolesterol LDL disebut sebagai kolesterol jahat
disebabkan peranan nya membawa kolesterol total ke banyak jaringan di dalam
tuuh. Sehingga memberikan peluang terjadinya penumpukan kolesterol di
berbagai jaringan tubuh, termasuk diantaranya dalam pembuluh darah. Uji LDL
umumnya dilakukan sebagai bagian dari pengukuran kolesterol total , LDL adalah
lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan


hipertensi arteri dimana kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri
meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari
biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.

Kolesterol berbentuk kolesterol bebas dan kolesterol gabungan dengan


asam lemak rantai panjang dengan kolesterol ester. Kolesterol merupakan bentuk
dari penyimpangan kolesterol yang bisa ditemukan di jaringan tubuh. Kolesterol
yang tinggi dapat menyebabkan pengendapan lemak di arteri koroner yang dapat
menghambat aliran darah (Anindito dkk, 2012).

24
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dilihat dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini, maka dapat di ambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Rata – rata kadar kolesterol total pada pasien penyakit hipertensi 228,10 ±
58,25
2. Rata – rata kadar low density lipoprotein pada pasien penyakit hipertensi
145,23 ± 46,78
3. Rata –rata umur penderita hipertensi 71.4 ± 6.73 SD
4. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara kolesterol total dengan
low density lipoprotein pada pasien penyakit hipertensi dengan tingkat
hubungan sedang

25
6.2 Saran
Diharapkan adanya peneliti lanjutan tentang hubungan kolesterol total
dengan low density lipoprotein pada pasien penyakit hipertensi dengan
menggunakan sampel yang jauh lebih banyak lagi.

26
Daftar Pustaka

Anies. (2015). Kolestrol Dan Penyakit Jantung Koroner. Cetakan I .Yogyakarta:


Penerbit Buku AR-Ruzz Media.

Ramdhani, S. (2014) Ramuan Ajaib Berkhasiat Dahsyat Tumpas Asam Urat ,


Diabetes, Hipertensi.Cetakan I .Yogyakarta:Penerbit Buku Pinang Merah
Rahmat, F., Delmi, S., & Husnil, K. (2014). Artikel Penelitian Hubungan Kadar
Profil Lipid dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Etnik
Minangkabau di Kota Padang , 3(2), 206–211
Nuriska, A.S. And Saraswati, I. M. R. (2011) .‘Hubungan Kadar Kolesterol Total
Dengan Hipertensi Sistolik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Relationship Between Total
Cholesterol Level And Systolic Hypertension In Patients With Type 2
DiabetesMellitusInThe’.Online
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/12638/8661.Diakses
tanggal 24 juni 2021.
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. Jakarta

Hasdianah, H. And Sentot, S. I. (2014) Patologi & Patofisiologi Penyakit.Edisi


1.Yogyakarta : Penerbit Buku Nuha Medika

Herwati And Sartika, W. (2014) .Jurnal Kesehatan Masyarakat. Terkontrolnya


Tekanan Darah Penderita Hipertensi Berdasarkan Pola Diet Dan
Kebiasaan
Olahraga Dipadang Tahun 2011.Vol : 8(1), Pp. 8–14. hal.8

Maryati, H. (2017). Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah


Penderita
Hipertensi Di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso
Kabupaten Jombang, 8, 128–137 Online:(.
ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/4030/4758).
Diakses tanggal 23 Juni 2021.

Femmy, P. I. (2011). Prevalensi dan Determinan Hipertensi Di Posyandu Lansia


Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2010. Online :
lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/20440270-S-PdfFemmy%20Imelia
%20Pical). Diakses tanggal 24 juni 2021.

Bumi, M. (2017).Berdamai Dengan Hipertensi. Cetakan I. Jakarta : Penerbit


Buku Bumi Medika
Guyton, AC, dan Hall, JE, 2009. Text book of medical pysicology. Phidelphia:
Elseviersaunders

27
Wenas MF. Jim EL. Panda AL, 2017. Hubungan rasio kadar kolesterol total
terhadap HDL ( Hight Deensity Lipoprotein)dengan kejadian sindrom
koroner akut di RSUP Prof. Dr.R.D. Kandau Manado, Jurnal e-
clinic/articeleo 89/ 17988
Iskandar , Hadi A, Alfirdiansyah, 2017. Faktor risiko terjadinya penyakit jantung
koroner pada pasien rumah sakit umum meuraxa banda aceh., Aceh
nutritionjournal , Vol.2, No.1.http://ejournal.poltekesaceh.ac.id/indeks.php
an/rticle/ download/34/29.diakses pada 24 juni202, 01:02
Hasdaniah,suprapto, sentot I., 2014, Patologi dan Fisiologi :Penyakit,
Yogyakarta : Nuha Medika
Hartati, Agnes sri., 2014, Biokimia kesehatan, Yogyakarta : Nuha Medika.
Pusparini, 2006, Low density lipoprotein padat kecil sebagai faktor risiko
aterosklerosis. Journal fakultas kedokteran Universitas Trisakti,
Vol,25,No.2.http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkparticle/view/12915.D
iakses pada 29 Juni 2021.

28
Lampiran 1.
Data Responden Penelitian
Tabel Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol TDL Dan Rasio Pada Pasien
Hipertensi di RSUD MAYJEN H.A Kerinci.

No KODE UMUR JENIS HASIL LDL


SAMPEL (TAHUN KELAMIN PEMERIKSAAN
) (L/P) KOLESTEROL
TOTAL (mg/dl)
1 MY 66 L 211 100
2 SF 69 P 294 211
3 JL 71 L 190 198
4 HR 81 P 250 129
5 PW 69 L 203 176
6 AM 76 L 315 170
7 SM 68 L 267 193
8 PR 75 L 123 97
9 YL 73 L 200 53
10 SE 65 P 289 92
11 ER 68 L 217 145
12 RS 63 L 275 81
13 DN 80 P 258 178
14 JM 82 L 279 111
15 YT 69 P 234 135
16 TK 68 L 211 114
17 ST 59 P 176 75
18 BS 79 L 267 193
19 ID 83 P 321 158
20 SM 67 L 212 159
21 HZ 77 P 165 93
22 UI 68 L 276 216
23 AR 75 P 123 155
24 AM 79 L 118 194
25 SR 68 P 226 135
26 AL 61 P 269 194
27 MH 82 L 307 221
28 LS 72 P 216 141
29 AJ 65 L 129 150
30 JH 64 P 222 90
Mean 71,4 314.7333 200.0667

29
s

30

You might also like