Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Jurnal Humaniora,

▪ Jurnal Vol.4,
Humaniora, Vol.No. 1, April
4, No. 2020
1, April 2020: 46-60
:46 -60
http://jurnal.abulyatama.ac.id/humaniora

Available online at www.jurnal.abulyatama.ac.id/humaniora


ISSN 2548-9585 (Online)

Universitas Abulyatama
Jurnal Humaniora

Pengaruh Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap


Kepuasan Kerja Karyawan

Muhammad Elfi Azhar*1, Deissya Utami Nurdin2, Yudi Siswadi3


1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, 20238, Indonesia
*Email korespondensi: m.elfiazhar @umsu.ac.id
Diterima 22 Februari 2020; Disetujui 26 Maret 2020; Dipublikasi 1 April 2020

Abstract: The purpose of this study was to determine and analyze the effect of work discipline on
job satisfaction, to know and analyze the effect of compensation on job satisfaction and to find out
and analyze the effect of work discipline and compensation on employee job satisfaction at PT.
Mitra Abadi Setiacargo - Medan. The approach used in this research is an associative approach.
The population in this study were all employees of PT. Mitra Abadi Setiacargo - Medan, amounting
to 34 people using a saturated sample so that all members of the population are sampled. Data
collection techniques in this study used a questionnaire technique. Data analysis techniques in this
study used the Classic Assumption Test, Multiple Regression, t Test, F Test and Determination
Coefficient. Partially known work discipline variables have a positive and significant influence on
job satisfaction of employees of PT. Mitra Abadi Setiacargo - Medan. Partially known compensation
variable has a positive and significant effect on job satisfaction of employees of PT. Mitra Abadi
Setiacargo- Medan. Simultaneously it is known that work discipline and compensation have a
positive and significant influence on job satisfaction of employees of PT. Mitra Abadi Setiacargo.
The coefficient of determination is 0.887 or 88.7%. This shows 88.7% of the variables of work
discipline and compensation contribute to job satisfaction. The remaining 11.3% is influenced by
other factors not examined.
Keywords: Work Discipline, Compensation, Job Satisfaction

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja
terhadap kepuasan kerja, untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap
kepuasan kerja dan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja dan kompensasi
terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Mitra Abadi Setiacargo - Medan. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan PT. Mitra Abadi Setiacargo- Medan yang berjumlah 34 orang dengan
menggunakan sampel jenuh sehingga semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan Uji Asumsi Klasik, Regresi Berganda, Uji t, Uji F dan Koefisien
Determinasi. Secara parsial diketahui variabel disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Mitra Abadi Setiacargo - Medan. Secara parsial
diketahui variabel kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan PT. Mitra Abadi Setiacargo. Secara simultan diketahui disiplin kerja dan kompensasi
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Mitra Abadi
Setiacargo- Medan. Nilai koefisien determinasi 0,887 atau 88,7%. Hal ini memperlihatkan 88,7%
variabel disiplin kerja dan kompensasi memberi kontribusi terhadap kepuasan kerja. Sisanya 11,3%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci : Disiplin Kerja, Kompensasi, Kepuasan Kerja Karyawan

- 46 -
ISSN 2548-9585 (Online)

Kepuasan kerja merupakan ungkapan perasaan dengan karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan
seseorang tentang kesejahteraan untuk melakukan kerja.
pekerjaan. Sikap tersebut berasal dari persepsi mereka Adapun fenomena kepuasan kerja pada
tentang pekerjaan, persepsi itu adalah proses kognitif karyawan PT Mitra Abadi Setiacargo - Medan yaitu
(pemberian arti) yang digunakan oleh seseorang ditandai dengan menurunnya kepuasan kerja
untuk menafsirkan dan memahami cara pandang karyawan. Hal-hal tersebut dapat mengganggu
individu dalam melihat hal yang sama dengan cara produktifitas perusahaan karena karyawan yang
yang berbeda. kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup Menurunnya kepuasan kerja karyawan dapat dilihat
menarik dan penting, karena terbukti besar dari seringnya karyawan menunda-nunda
manfaatnya bagi kepentingan individu, kantor dan pekerjaannya, sehingga pekerjaan yang baru dan
masyarakat. Bagi individu, kepuasan kerja lama menumpuk.
memungkinkan timbulnya usaha-usaha peningkatan Namun disisi lain, sering dijumpai karyawan
kebahagian hidup mereka. Bagi kantor, kepuasan yang sangat bosan terhadap pekerjaan, merasa tidak
kerja dilakukan dalam rangka usaha peningkatan nyaman, tidak menyukai atau kecewa terhadap
kinerja melalui perbaikan sikap dan tingkah laku pekerjaan, perilaku karyawan seperti ini memandang
karyawannya. Sedangkan masyarakat tentu akan bahwa pekerjaan yang mereka kerjakan sebagai
menikmati hasil kapasitas pelayanan serta naiknya beban, paksaan dan kalau bisa berusaha
nilai manusia di dalam konteks pekerjaan. Karyawan menghindarinya. Karyawan ini pada dasarnya tidak
yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan puas dengan pekerjaannya.
pernah mencapai kepuasan psikologis dan akhirnya Disiplin kerja yang baik mencerminkan
akan timbul sikap atau tingkah laku negatif dan pada besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-
gilirannya akan dapat menimbulkan frustasi, tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong
sebaliknya karyawan yang terpuaskan akan dapat gairah kerja, semangat kerja dan pada akhirnya
bekerja dengan baik, penuh semangat, aktif dan dapat terwujud organisasi atau perusahaan dan karyawan.
berprestasi lebih baik dari karyawan yang tidak Kedisiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
memperoleh kepuasan kerja. mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal norma sosial yang berlaku. Kesadaran merupakan
yang bersifat individual. Setiap karyawan akan sikap seseorang yang secara suka rela yang menaati
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
sesuai dengan sistem dan nilai-nilai yang berlaku bagi jawabnya.
karyawan tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya Selain disiplin kerja, faktor yang perlu
perbedaan masing-masing karyawan. Karyawan diperhatikan oleh suatu perusahaan dalam
yang mendapatkan kepuasan kerja yang baik menciptakan kepuasan kerja adalah kompensasi.
biasanya mempunyai catatan kehadiran, perputaran Kondisi kerja yang baik sangat dipengaruhi oleh
kerja, dan prestasi kerja yang baik dibandingkan perlakuan perusahaan terhadap keberdaan karyawan
Pengaruh Disiplin Kerja….
(Elfi Azhar, Utami Nurdin, & Siswadi, 2020) - 47 -
Jurnal Humaniora, Vol.4, No. 1, April 2020 : 46-60
http://jurnal.abulyatama.ac.id/humaniora

yang dipengaruhi oleh integritas dan sikap kerja memperhatikan kompensasi bagi karyawannya
mereka didalam perusahaan. Jika tingkat balas jasa terutama dalam hal kompensasi yang berbentuk non
yang diberikan perusahaan dapat memenuhi finansial, seperti kurangnya perhatian dan
pengharapan karyawan, maka karyawan akan merasa penghargaan bagi karyawan yang memiliki prestasi
lebih dihargai sebagai hasil kerja yang diberikan lebih.
kapada perusahaan, selanjutnya dapat memberikan Adapun yang menjadi rumusan masalah
rasa ketenangan dalam bekerja. Pemberian dalam penelitian ini sebagai berikut:
kompensasi bagi karyawan merupakan salah satu 1. Apakah ada pengaruh disiplin kerja terhadap
cara motivasi yang berguna untuk memuaskan kepuasan kerja karyawan pada PT Mitra
kebutuhan ekonomi para karyawan seta dapat Abadi Setiacargo – Medan?
menunjang bagi tercapainya hubungan yang 2. Apakah ada pengaruh kompensasi terhadap
harmonis antara karyawan dan perusahaan tersebut. kepuasan kerja karyawan pada PT Mitra
Mengkunegara (2013 : 117) menyatakan kepuasan Abadi Setiacargo – Medan?
kerja merupakan adalah suatu perasaan yang 3. Apakah ada pengaruh disiplin kerja dan
menyokong atau tidak menyokong diri karyawan kompensasi terhadap kepuasan kerja
yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun karyawan pada PT Mitra Abadi Setiacargo –
kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan Medan?
pekerjaan melibatkan aspek seperti upah atau gaji
yang diterima. KAJIAN PUSTAKA
Pada umumnya balas jasa bagi setiap orang Kepuasan Kerja
yang bekerja telah ditentukan dan diketahui Kepuasan kerja pada tingkat tertentu dapat
sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mencegah karyawan untuk mencari pekerjaan
mengetahui kompensasi yang diterima.Besarnya diperusahaan lain. Apabila karyawan di perusahaan
kompensasi yang diberikan mencerminkan status tersebut mendapatkan kepuasan, karyawan
pengalaman, dan pemenuhan kebutuhan yang cenderung akan bertahan pada perusahaan walaupun
dinikmati oleh karyawan dan keluarganya. Jadi tidak semua aspek-aspek yang mempengaruhi
kompensasi merupakan pendorong bagi karyawan kepuasan kerja terpenuhi. Karyawan yang
untuk meningkatkan prestasi kerja dan ikut memperoleh kepuasan dari perusahaannya akan
memberikan sumbangsih besar produktivitas operasi memiliki rasa keterikatan atau komitmen lebih besar
perusahaan secara efektif dan efisien. terhadap perusahaan dibanding karyawan yang tidak
Dari hasil observasi awal yang penulis lakukan, puas.
tampak beberapa permasalahan yang terjadi di PT Kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang
Mitra Abadi Setiacargo - Medan seperti: masih menunjukkan tingkat kegembiraan atau emosional
rendahnya tingkat kompensasi yang diberikan yang dirasakan karyawan atau bagaimana cara
perusahaan : ini berdampak pada kepuasan kerja mereka memandang dan melakukan pekerjaan dalam
karyawan. Selain itu perusahaan kurang aktivitas mereka yang berhubungan dengan situasi

- 48 -
ISSN 2548-9585 (Online)

kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang Organisasi dan manajemen yang baik akan
diterima dalam kerja, dan hal – hal yang menyangkut memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan
faktor fisik dan psikologis. (Saripuddin, 2015). mengupayakan berbagai cara untuk
Menurut Davis (2009 : 105) bahwa: “kepuasan mempertahankan, memotivasi dan menciptakan
kerja merupakan seperangkat perasaan karyawan kepuasan kerja karyawan, Kesempatan untuk Maju.
tentang menyenangkan atau tidak menyenangkan Kesempatan untuk maju merupakan faktor yang
pekerjaan mereka”. Suatu keputusan yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk
diambil perusahaan tentunya berharap memperoleh peningkatan karier selama bekerja,
memberikan kepuasan kerja bagi karyawan Pembayaran (upah/gaji). Karyawan menginginkan
dalam bekerja. Untuk mencapai hal tersebut, sistem pembayaran yang mereka anggap adil, tidak
perusahaan berupaya untuk mencari suatu bermakna ganda, dan sesuai dengan harapan mereka,
faktor yang memuaskan karyawan dalam Ciri-ciri/Sifat Rekan Kerja. Mitra kerja yang ramah
melaksanakan pekerjaan yang diberikan. dan mendukung dapat mendorong kepuasan kerja
Menurut Hasibuan (2011 : 223) adapun karyawan, Kondisi Kerja. Karyawan peduli dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung
kerja karyawan adalah: Balas jasa yang adil dan pekerjaan mereka. (Rivai, 2008 : 479)
layak, Penempatan yang tepat sesuai dengan
keahlian, Berat ringanya pekerjaan, Suasana Disiplin Kerja
dan lingkungan pekerjaan, Peralatan yang
Disiplin kerja yang baik mencerminkan
menunjang pelaksanaan pekerjaan, Sikap
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap
pimpinan dalam kepemimpinannya, Sifat
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini
pekerjaan monoton atau tidak.
mendorong gairah kerja, semangat kerja dan
Tolak ukur tingkat kepuasan kerja tentu
terwujudnya tujuan organisasi, karyawan dan
berbeda-beda, karena setiap individu karyawan
masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu
berbeda standar kepuasannya antara karyawan
berusaha agar bawahannya mempunyai kedisiplinan
dengan karyawan lainnya. Faktor-faktor yang
yang baik. (Arda, 2017).
biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja
Penyesuaian diri dari tiap individu terhadap
seorang karyawan, yaitu: Isi pekerjaan. Setiap
segala sesuatu yang ditetapkan kepadanya, akan
pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu.
menciptakan suatu masyarakat yang tertib dan bebas
Biasanya karyawan lebih menyukai pekerjaan yang
dari kekacauan - kekacauan. Demikian juga
memberikan peluang kepada mereka untuk
kehidupan dalam suatu instansi/organisasi akan
menggunakan keterampilan dan kemampuan,
sangat membutuhkan ketaatan dari anggota -
Supervisi. Penyelia yang baik berarti mau
anggotanya pada peraturan dan kekentuan yang
menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan,
berlaku pada instansi/organisasi tersebut.
penyelia sering dianggap sebagai figur ayah dan
Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan
sekaligus atasannya, Organisasi dan Manajemen.
Pengaruh Disiplin Kerja….
(Elfi Azhar, Utami Nurdin, & Siswadi, 2020) - 49 -
Jurnal Humaniora, Vol.4, No. 1, April 2020 : 46-60
http://jurnal.abulyatama.ac.id/humaniora

disiplin adalah salah satu metode untuk memelihara pengawasan pimpinan, ada tidaknya perhatian
keteraturan tersebut. Menurut Sutrisno (2009 : 87-88) kepada karyawan, diciptakan kebiasaan-kebiasaan
tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan yang mendukung tegaknya disiplin. Menurut
efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah Singodimejo dalam Sutrisno (2009 : 94) ada
pemborosan waktu dan energi. Selain itu, disiplin beberapa indikator disiplin kerja karyawan yaitu
mencobah untuk mencegah kerusakan atau sebagai berikut: ketepatan waktu, tanggung jawab
kehilangan harta benda, mesin, peralatan dan yang tinggi, menggunakan peralatan kantor dengan
perlengkapan kerja yang disebabkan oleh ketidak baik, ketaatan terhadap aturan kantor.
hati-hatian, senda gurau atau pencurian.
Disiplin mencoba mengatasi kesalahan dan Kompensasi
keteledoran yang disebabkan karena kurang Pada umumnya balas jasa bagi setiap orang
perhatian, ketidak mampuan dan keterlambatan. yang bekerja telah ditentukan dan diketahui
Disiplin berusaha mencegah permulaan kerja yang sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti
lambat atau terlalu awal mengakhiri kerja yang mengetahui kompensasi yang diterimanya. Besarnya
disebabkan karena keterlambatan atau kemalasan. kompensasi ini mencerminkan status, pengalaman
Disiplin juga berusaha untuk mengatasi perbedaan dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh
pendapat antar karyawan dan mencegah ketidak karyawan dan keluarganya, semakin besar balas jasa
taatan yang disebabkan oleh salah pengertian dan yang diterima karyawan berarti semakin tinggi
salah penafsiran. jabatan yng diembannya. Selanjutnya semakin
Disiplin mempunyai manfaat yang sangat banyak pula pemenuhan kebutuhan yang dapat
banyak, baik bagi kepentingan organisasi maupun dipenuhi sehingga kepuasan kerja makin baik.
bagi para karyawan. Bagi instansi/organisasi adanya Disinilah letak pentingnya kompensasi bagi
disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib karyawan sebagai penjual tenaga kerja (fisik dan
dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga pikiran).
diperoleh hasil yang optimal. Sedangkan bagi Kompensasi adalah semua pendapatan yang
karyawan akan diperoleh suasana kerja yang berbentuk uang, barang, langsung maupun tidak
menyenangkan sehingga akan menambah semangat langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
demikian, karyawan dapat melaksanakan tugasnya Penghargaan yang diterima seseorang dalam bentuk
dengan baik. apapun sangat berkaitan dengan kepuasan kerja
Menurut Sutrisno(2009 : 89-92) faktor- faktor seseorang, karena seseorang merasa diperhatikan,
yang mempengaruhi disiplin adalah: besar kecilnya dihargai sehingga dapat memotivasi dirinya untuk
pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan bekerja lebih baik. (Arifin, 2017).
pimpinan dalam perusahaan, ada tidaknya aturan Menurut Hasibuan (2011 : 120) orang mau
pasti yang dapat dijadikan pegangan, kebranian bekerja keras disebabkan oleh beberapa hal sebagai
pemimpin dalam mengambil tindakan, ada tidaknya berikut: The desire for live, artinya keinginan untuk

- 50 -
ISSN 2548-9585 (Online)

hidup merupakan keinginan utama setiap orang. Kerangka Konseptual


Manusia bekerja untuk dapat makan untuk dapat Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kepuasan
melanjutkan kehidupannya. The desire for Kerja
possession, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa
merupakan keingina manusia yang kedua dan ini tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja. The diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,
desire for power, keinginan akan kekuasaan semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan
merupakan keinginan selangkah diatas keinginan dan karyawan. Oleh karena itu manajer dikatakan
untuk memiliki, mendorong orang-orang untuk mau efektif dalam kepemimpinannya, jika bawahannya
bekerja. The desire for recognation, keinginan akan berdisiplin baik. Untuk memelihara dan
pengakuan merupakan jenis terakhir dari kebutuhan. meningkatkan disiplin yang baik adalah hal yang
Sistem kompensasi haruslah didasarkan kepada sulit, karena banyak faktor mempengaruhinya.
serangkaian prinsip ilmiah dan metode yang Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi
serasional mungkin. Dapat tidaknya suatu sistem perusahaan. Tanpa dukungan disiplin yang baik.
diterapkan tergantung pada berbagai faktor yang perusahaan sulit untuk mewujudkan tujannya yaitu
dapat mempengaruhinya, seperti yang dikemukakan pencapaian kinerja.
oleh Hasibuan (2011 : 127) yaitu: Penawaran dan Hasibuan (2009 : 83) mengemukakan
permintaan tenaga kerja, Kemampuan dan Kesediaan kedisiplinan adalah fungsi operator keenam dari
Perusahaan, Serikat buruh/Organisasi Karyawan, manajemen sumber daya manusia. Kedisiplinan
Produktivitas kerja karyawan, Pemerintah dengan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya
Undang-Undang dan Keppresnya, Biaya hidup (cost manusia yang terpenting karena semakin baik
of living), Posisi Jabatan karyawan, Pendidikan dan disiplin, semakin tinggi pretasi karyawan yang dapat
pengalaman karyawan, Kondisi perekonomian dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi
nasional, Jenis dan sifat pekerjaan. organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.
Adapun indikator kompensasi menurut
Mangkunegara (2013 : 86 adalah sebagai berikut: Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan
Tingkat pembayaran, yaitu besarnya kompensasi Kerja
yang diberikan kepada karyawan, Metode Pemberian kompensasi kepada karyawan
pembayaran, yaitu cara pembayaran kompensasi merupakan salah satu cara motivasi yang berguna
yang dilakukan perusahaan, Kontrol pembayaran, untuk memuaskan kebutuhan ekonomi para
pengawasan yang dilakukan terhadap pembayaran karyawan, serta dapat menunjang bagi tercapainya
kompensasi. Sedangkan Menurut Simamora (2014 : hubungan yang harmonis antara karyawan dan
13) indikator kompensasi karyawan yaitu: Gaji yang perusahaan tersebut.
adil sesuai dengan pekerjaan, Insentif yang sesuai Mangkunegara (2013 : 84) menyatakan bahwa:
dengan pengorbanan, Tunjangan yang sesuai dengan “kompensasi yang diberikan kepada karyawan sangat
harapan, Fasilitas yang memadai. berpegaruh pada tingkat kepuasan kerja.” Sedangkan
Pengaruh Disiplin Kerja….
(Elfi Azhar, Utami Nurdin, & Siswadi, 2020) - 51 -
Jurnal Humaniora, Vol.4, No. 1, April 2020 : 46-60
http://jurnal.abulyatama.ac.id/humaniora

menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2009 : 205- 1. Ada pengaruh disiplin kerja terhadap
122) kompensasi mempunyai tujuan antara lain: kepuasan kerja karyawan pada PT Mitra
“menjamin sumber nafkah karyawan beserta Abadi Setiacargo – Medan.
keluarga, meningkatkan kinerja, meningkatkan harga 2. Ada pengaruh kompensasi terhadap kepuasan
diri para karyawan, mempererat hubungan kerja antar kerja karyawan pada PT Mitra Abadi
karyawan, mencegah karyawan meninggalkan Setiacargo – Medan.
perusahaan, menignkatkan disiplin kerja”. 3. Ada pengaruh disiplin kerja dan kompensasi
terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT
Pengaruh Disiplin Kerja dan Kompensasi
Mitra Abadi Setiacargo – Medan.
terhadap Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah METODE PENELITIAN
kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan Pendekatan Penelitian
dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, Pada penelitian ini menggunakan pendekatan
perlakuan, penilaian yang objektif, peralatan dan asosiatif untuk mengetahui hubungan setiap variabel.
suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang Pendekatan asosiatif adalah pendekatan yang
lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam menggunakan dua variabel atau lebih guna
pekerjaannya akan mengutamakan pekerjaannya mengetahui hubungan atau pengaruh antara variabel
daripada balas jasa, walaupun balas jasa itu penting. yang satu dengan yang lain.
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap
Populasi dan Sampel
kepuasan kerja seperti faktor yang berhubungan
Menurut Sugiyono (2017 : 80) Populasi adalah
dengan pekerjaan itu sendiri, antara lain faktor yang
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
berhubungan dengan disiplin dan kompensasi.
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Adapun gambar dari pengaruh hubungan dari
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ketiga variabel tersebut dapat dilihat melalui gambar
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian
berikut:
ini adalah semua karyawan di PT Mitra Abadi
Disiplin Kerja
Setiacargo - Medan yang berjumlah 34 orang.
Menurut Sugiyono (2017 : 81) menyatakan
Kepuasan
Kerja bahwa “sampel adalah bagian dari karakteristik
Kompensasi yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam
penelitian ini karena jumlah populasinya sedikit
Gambar 1. Kerangka Konseptual (terbatas) sehingga tidak memungkinkan untuk
Hipotesis menggunakan sampel, sehingga peneliti
Berdasarkan rumusan masalah serta tujuan mengambil jumlah sampel sama dengan jumlah
penelitian ini, maka dapat diambil hipotesis populasi atau disebut dengan sensus yaitu
sebagai berikut: karyawan PT Mitra Abadi Setiacargo - Medan
sebanyak 34 orang.

- 52 -
ISSN 2548-9585 (Online)

Teknik Pengumpulan Data Tabel 1. Uji Multikolonieritas


Coefficientsa
Adapun teknik pengumpulan data pada Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
penelitian ini yaitu berupa daftar pertanyaan 1(Constant)
(Quesioner), studi dokumentasi dan Wawancara Disiplin Kerja .504 1.984
Kompensasi .504 1.984
(Interview). Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui


Teknis Analisis Data
bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF)
Teknik analisis data yang digunakan dalam
untuk variabel tanggung disiplin kerja (X1)
penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda.
sebesar 1,984 dan variabel kompensasi (X2)
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 1,984. Dari masing-masing variabel
Hasil Uji Asumsi Klasik independen memiliki nilai yang lebih kecil dari
Uji Normalitas nilai 10. Demikian juga nilai Tolerence pada
Uji normalitas data adalah bertujuan variabel disiplin kerja (X1) sebesar 0,504 dan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel kompensasi (X2) sebesar 0,504. Dari
variabel pengganggu atau residual memiliki masing-masing variabel nilai tolerance lebih
distribusi normal. Pengujian normalitas data besar dari 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tidak terjadi gejala multikolinearitas antara
melihat grafik histrogram. variabel independen yang di indikasikan dari nilai
tolerance setiap variabel independen lebih besar
dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.

Uji Heteroskedastisitas
Menguji terjadinya perbedaan variance
residual suatu priode pengamatan kepriode
pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan
Gambar 2. Uji Normalitas
antara nilai yang diprediksikan dengan
studentized deleted residual nilai tersebut.
Pada Grafik normal P-Plot di atas terlihat
bahwa titik-titik meyebar dan berada di sekitar
garis diagonal dan searah garis diagonal, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa variabel
kinerja karyawan dapat dikatakan normal.

Uji Multikolonieritas
Uji multikoliniaritas diperlukan dalam
Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas
suatu penelitian yang memiliki variabel
independen lebih dari satu.
Pengaruh Disiplin Kerja….
(Elfi Azhar, Utami Nurdin, & Siswadi, 2020) - 53 -
Jurnal Humaniora, Vol.4, No. 1, April 2020 : 46-60
http://jurnal.abulyatama.ac.id/humaniora

Berdasarkan gambar residual diatas dapat Regresi Linear Berganda


dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta Berdasarkan hasil pengolahan data yang
titik–titik menyebar di atas dan bawah angka 0 telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas. model hubungan dari analisis regresi linear
berganda dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 2. Uji Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Sig.
Model B Std. Error Beta t
1 (Constant) 7.337 2.035 3.606 .001
Disiplin Kerja .193 .071 .232 2.717 .011
Kompensasi .785 .088 .764 8.965 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan sbb: sebesar 0,193 dengan asumsi variabel lain
Konstanta = 7,337 tidak mengalami perubahan
Disiplin Kerja = 0,193 3) Jika kompensasi ditingkatkan 1% maka akan
Kompensasi = 0,785 diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja
Hasil tersebut dimasukkan kedalam sebesar 0,785 dengan asumsi variabel lain
persamaan regresi linier berganda sehingga tidak mengalami perubahan
diketahui persamaan berikut : Y = 7,337 + 0,193
+ 0,785 Uji Parsial (Uji T)

Keterangan : Uji statistik dilakukan untuk menguji

1) Jika disiplin kerja dan kompensasi apakah variabel bebas (X) secara parsial

diasumsikan sama dengan nol, maka kepuasan mempunyai hubungan yang signifikan atau tisak

kerja bernilai sebesar 7,337. terhadap variabel terikat (Y).

2) Jika disiplin kerja ditingkatkan 1% maka akan


diikuti dengan peningkatan kepuasan kerja

Tabel 3. Hasil Uji t (Parsial)


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Sig.
Model B Std. Error Beta t
1 (Constant) 7.337 2.035 3.606 .001
Disiplin Kerja .193 .071 .232 2.717 .011
Kompensasi .785 .088 .764 8.965 .000

Dalam uji t ini dilakukan pada derajat Dari data di atas dan pengolahan SPSS
kebebasan (n-k-1), dimana n adalah jumlah dapat diketahui:
responden dan k adalah jumlah variabel, mana thitung X1 = 2.717
34-2-1=31. Untuk tingkat keyakinan yang thitung X2 = 8.965
digunakan adalah 95% atau α = 5%. ttabel = 2.036

- 54 -
ISSN 2548-9585 (Online)

Berdasarkan hasil pengujian secara pengaruh antara kompensasi dengan kepuasan


parsial jika t hitung > t tabel maka didapat kerja karyawan pada PT. Mitra Abadi Setiacargo.
pengaruh antara X1 dan Y, demikian juga Selanjutnya terlihat pula nilai sig adalah 0,000
sebaliknya jika t hitung < t tabel maka tidak sedang taraf signifikan α yang ditetapkan
terdapat pengaruh antara X1 dan Y, didalam hal sebelumnya adalah 0,05, maka nilai sig 0,000 ≤
ini t hitung 2,717 > t tabel 2,036. Ini berarti 0,05, sehingga H0 di tolak ini berarti ada
terdapat pengaruh antara disiplin kerja dengan pengaruh yang signifikan antara kompensasi
kepuasan kerja karyawan pada PT. Mitra Abadi dengan kepuasan kerja karyawan pada PT. Mitra
Setiacargo. Selanjutnya terlihat pula nilai sig Abadi Setiacargo.
adalah 0,011 sedang taraf signifikan α yang
Uji Simultan (Uji F)
ditetapkan sebelumnya adalah 0,05, maka nilai
Uji F atau disebut juga dengan uji
sig 0,011 ≤ 0,05, sehingga H0 di tolak ini berarti
signifikan serentak dimaksudkan untuk melihat
ada pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja
kemampuan menyeluruh dari variabel bebas
dengan kepuasan kerja karyawan pada PT. Mitra
yaitu pengaruh disiplin kerja dan kompensasi
Abadi Setiacargo.
untuk dapat di jelaskan tingkah laku atau
Kemudian secara parsial tidak terdapat
keragaman kepuasan kerja karyawan. Berikut ini
pengaruh antara X2 dan Y, didalam hal ini t hitung
adalah hasil pengujiannya:
8,965 > t tabel 2,036. Ini berarti terdapat

Tabel 4. Hasil Uji Simultan (Uji-F)


ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 692.766 2 346.383 121.092 .000b
Residual 88.675 31 2.860
Total 781.441 33
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Kompensasi, Disiplin Kerja

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa nilai F dan kompensasi terhadap kepuasna kerja,
adalah 121,092, kemudian nilai sig nya adalah didalam hal ini F hitung 121,092 > F tabel 3,30.
0,000. Taraf signifikan yang digunakan adalah Ini berarti terdapat pengaruh positif antara
5%, uji dua pihak dan dk = n-k-1 disiplin kerja dan kompensasi terhadap kepuasan
Bedasarkan tabel diatas diperoleh F hitung kerja karyawan pada PT. Mitra Abadi Setiacargo.
untuk variable disiplin kerja dan kompensasi Selanjutnya terlihat pula nilai sig adalah
sebesar 121,092 untuk kesalahan 5% uji 2 pihak 0,000 sedang taraf signifikan α yang ditetapkan
dan dk = n-k-1 (34-2-1=31), di peroleh F tabel sebelumnya adalah 0,05, maka nilai sig 0,000 <
3,30. Jika F hitung > F tabel maka didapat 0,05, sehingga H0 di tolak ini berarti ada
pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja pengaruh positif yang signifikan antara disiplin
Pengaruh Disiplin Kerja….
(Elfi Azhar, Utami Nurdin, & Siswadi, 2020) - 55 -
Jurnal Humaniora, Vol.4, No. 1, April 2020 : 46-60
http://jurnal.abulyatama.ac.id/humaniora

kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja ditemukan. Dalam penggunannya, koefisien
karyawan pada PT. Mitra Abadi Setiacargo. determinasi ini dinyatakan dalam persentase (%).
Uji Determinasi (R2) Untuk mengetahui sejauh mana kontribusi atau
Koefisien determinasi ini berfungsi persentase disiplin kerja dan kompensasi
untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.
variabel independen dan variabel dependen yaitu Mitra Abadi Setiacargo.
dengan mengakuadratkan koefisien yang

Tabel 5. Hasil Koefisien Determinasi


Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the
Model R Square Square Estimate
1 .942a .887 .879 1.69130
a. Predictors: (Constant), Kompensasi, Disiplin Kerja
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai pada PT. Mitra Abadi Setiacargo thitung 2,717 >
R sebesar 0,942 atau 94,2% yang berarti bahwa ttabel 2,036 dan mempunyai angka signifikan
hubungan antara kepuasan kerja dengan variabel sebesar 0,011 ≤ 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha
bebasnya, yaitu disiplin kerja dan kompensasi diterima yang menunjukkan bahwa secara parsial
adalah erat. Pada nilai R-Square dalam penelitan ada pengaruh positif yang signifikan variabel
ini sebesar 0,887 yang berarti 88,7% variasi dari disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
kepuasan kerja dijelaskan oleh variabel bebas pada PT. Mitra Abadi Setiacargo.
yaitu disiplin kerja dan kompensasi. Sedangkan Perusahaan berperan dalam mengelola
sisanya 11,3% dijelaskan oleh varibel lain yang karyawan agar mematuhi segala peraturan dan
tidak diteliti dalam penelitian ini.. norma yang telah di tetapkan oleh perusahaan,
Kemudian standard error of the estimated sehingga para karyawan bekerja dengan disiplin
artinya mengukur variabel dari nilai yang dan efektif. Kedisiplinan adalah kesadaran dan
diprediksi. Standard error of the estimated kesediaan seseorang dalam menaati semua
disebut juga standar deviasi. Standard error of peraturan organisasi dan norma sosial yang
the estimated dalam penelitian ini adalah sebesar berlaku. Berbagai aturan/norma yang ditetapkan
1.69130 dimana semakin kecil standar deviasi oleh suatu perusahaan memiliki peran yang
berarti model semakin baik dalam memprediksi sangat penting dalam menciptakan kedisiplinan
kepuasan kerja karyawan. agar para karyawan dapat mematuhi dan
melaksanakan peraturan tersebut. Aturan/norma
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja itu biasanya diikuti sanksi yang diberikan bila
Berdasarkan hasil penelitian diatas antara terjadi pelanggran. Sanksi tersebut bisa berupa
disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan teguran baik lisan/tulisan, skorsing penurunan

- 56 -
ISSN 2548-9585 (Online)

posisi bahkan sampai pemecatan kerja tergantung sebagai penghargaan atas keberhasilan seseorang
dari besarnya pelanggran yang dilakukan oleh yang menunjukan prestasi kerja yang tinggi
karyawan. Hal itu dimaksudkan agar para dalam menunaikan kewajibannya dalam
karyawan bekerja dengan displin dan pekerjaan dan jabatan yang dipangkunya
bertanggung jawab atas pekerjaannya. Bila sekarang, sekaligus sebagai pengakuan atas
karyawan memiliki disiplin kerja yang tinggi, kemampuan potensi yang bersangkutan dalam
diharapkan akan mampu menyelesaikan tugas menduduki posisi yang lebih tinggi disuatu
dengan cepat dan tepat sehingga timbul kepuasan organisasi.
kerja Hasil Penelitian ini sejalan dengan hasil
Hasil Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jufrizen (2016)
penelitian yang dilakukan oleh Tanjung (2016) yang menyebutkan bahwa variabel kompensasi
yang menyebutkan bahwa disiplin kerja memiliki memiliki pengaruh positif dan signifikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kepuasan kerja karyawan. Kemudian
kepuasan kerja pegawai. Selanjutnya penelitian penelitian yang dilakukan oleh Handoko &
yang dilakukan oleh Mustafa (2015), Afianto & Rambe (2018), Jufrizen et al., (2017); Aprilandi
Utami (2017) dan hermansyah (2015) (2015), Mustafa (2015) dan Akhwanul & Tamini
menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh (2015) juga menunjukkan hasil serupa.
terhadap kepuasan kerja.
Pengaruh Disiplin Kerja dan Kompenasi
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Terhadap Kepuasan Kerja
Kerja Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian diatas antara diperoleh mengenai disiplin kerja dan
koompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan
pada PT. Mitra Abadi Setiacargo thitung 8,965 > pada PT. Mitra Abadi Setiacargo. Dari uji
ttabel 2,036 dan mempunyai angka signifikan ANOVA (Analysis Of Varians) pada tabel diatas
sebesar 0,000 ≤ 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha didapt Fhitung 121,092 > Ftabel 3,30. Berdasarkan
diterima yang menunjukkan bahwa secara parsial hasil tersebut dapat diketahui bahwa tingkat
ada pengaruh positif yang signifikan variabel signifikan sebesar 0,000 ≤ 0,05 sehingga H0
kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan
pada PT. Mitra Abadi Setiacargo. bahwa variabel disiplin kerja dan kompensasi
Kompensasi akan dapat meningkatkan secara bersama-sama berpengaruh positif dan
kepuasan kerja. Hal ini disebabkan karena setiap signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
karyawan mempunyai harapan untuk memiliki pada PT. Mitra Abadi Setiacargo.
kehidupan yang lebih baik sesuai pengorbanan Hasil Penelitian ini sejalan dengan
dan tanggung jawab yang dibebankan karyawan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa (2015)
didalam melakukan pekerjaannya. Kompensasi dan Supriyadi (2017) menyimpulkan bahwa
Pengaruh Disiplin Kerja….
(Elfi Azhar, Utami Nurdin, & Siswadi, 2020) - 57 -
Jurnal Humaniora, Vol.4, No. 1, April 2020 : 46-60
http://jurnal.abulyatama.ac.id/humaniora

disiplin kerja dan kompensasi mempengaruhi sanksi tegas atau teguran baik lisan/tulisan,
kepuasan kerja. Maka dari itu disiplin kerja dan skorsing penurunan posisi bahkan sampai
kompensasi menjadi sangat penting dalam pemecatan kerja tergantung dari besarnya
membantu peningkatan kepuasan kerja karyawan pelanggran yang dilakukan oleh karyawan.
sehingga berdampak terhadap organisasi semakin Hal itu dimaksudkan agar para karyawan
meningkat dan memberikan reputasi yang baik bekerja dengan displin dan bertanggung
untuk perusahaan kemudian akan memberikan jawab atas pekerjaannya. Bila karyawan
keuntungan kompetitif dan menciptakan memiliki disiplin kerja yang tinggi,
karyawan yang produktif. diharapkan akan mampu menyelesaikan
tugas dengan cepat dan tepat sehingga timbul
KESIMPULAN DAN SARAN
kepuasan kerja
Kesimpulan
2. Diharapkan kepada pihak perusahaan agar
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa
dapat terus berusaha mempertahankan
yang telah dilakukan, maka peneliti mengambil
karyawan yang mempunyai kinerja yang baik
kesimpulan sebagai berikut:
Contohnya dengan memberikan tambahan
1. Secara parsial diketahui bahwa disiplin kerja
kompensasi berupa penghargaan (reward)
memiliki pengaruh positif dan signifikan
kepada karyawan yang berprestasi agar
terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.
memacu semangat kerja para karyawan yang
Mitra Abadi Setiacargo.
ada di PT. Mitra Abadi Setiacargo dan
2. Secara parsial diketahui bahwa kompensasi
otomatis akan meningkatkan kepuasan kerja
memiliki pengaruh positif dan signifikan
karyawan.
terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan
Mitra Abadi Setiacargo.
penelitian dengan memperluas cakupan
3. Secara simultan diketahui bahwa disiplin
objek penelitian dengan meneliti variable
kerja dan kompensasi memiliki pengaruh
yang mempengaruhi kinerja pegawai serta
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
menambah periode waktu penelitian
karyawan pada PT. Mitra Abadi Setiacargo.
sehingga dapat memperoleh hasil yang
Saran
maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, peneliti mencoba memberikan saran DAFTAR PUSTAKA
sebagai masukan yaitu sebagai berikut: Amalia, S., & Fakhri, M. (2016). Pengaruh
1. Guna meningkatkan kepuasan kerja Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
karyawan PT. Mitra Abadi Setiacargo, pada PT. Gramedia Asri Media Cabang
sebaiknya instansi memberikan kebijakan Emerald Bintaro. Jurnal Computech &
yang dapat meningkatkan kedisiplinan Bisnis, 10(2), 119–127.
karyawan dalam bekerja degan memberikan Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya

- 58 -
ISSN 2548-9585 (Online)

Manusia. Jakarta: Erlangga. Metode Penelitian Bisnis. Medan: UMSU


Budianto, A. A. T., & Katini, A. (2015). Pengaruh PRESS.
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya
Pegawai pada PT. Perusahaan Gas Negara Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta:
(Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah RajaGrafindo Persada.
Jakarta. KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Kojongian, W. J., Lumanauw, B., & Sumarauw, J.
Manajemen Universitas Pamulang, 3(1), (2016). Pengaruh Motivasi, Pengembangan
100–124. Karir dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Edison, E., Anwar, Y., & Komariyah, I. (2018). Karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah
Manajemen Sumber Daya Manusia. Sulutenggo. Jurnal EMBA, 4(4), 223–234.
Bandung: Alfabeta. Luthfi, R. I., Susilo, H., & Riza, M. F. (2014).
Fauzi, U. (2014). Pengaruh Kompensasi terhadap Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Kinerja Karyawan pada PT. Trakindo Karyawan (Studi Pada PT Elsiscom Prima
Utama Samarinda. EJournal Ilmu Karya , Kantor Perwakilan Surabaya).
Administrasi Bisnis, 2(3), 172–185. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 13(1), 1–
Firmandari, N. (2014). Pengaruh Kompensasi 8.
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Masram, & Mu’ah. (2017). Manajemen Sumber
Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderasi Daya Manusia Profesional. Sidoarjo:
( Studi Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Zifatama Publisher.
Cabang Yogyakarta ). Ekbisi, IX(1), 25–34. Prayogi, M. A., & Nursidin, M. (2018). Pengaruh
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap
dengan Program IBM SPSS, Edisi 7. Kinerja Karyawan. Prosiding Seminar
Semarang: Penerbit Universitas Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas
Diponegoro. Asahan 2018, 1(1), 216–222.
Jufrizen, J. (2016). Efek Mediasi Kepuasan Kerja Priyatno, D. (2014). SPSS 22 Pengolahan Data
pada Pengaruh Kompensasi terhadap Terpraktis. Yogyakarta: Andi Offset.
Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Prilian, N. M. R., Indrawati, Y., & Mananda, I. G.
Manajemen dan Bisnis, 17(01), 34–53. S. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja
Jufrizen, J., Lumbanraja, P., Salim, S. R., & Terhadap Kinerja Karyawan di PT.Mitra
Gultom, P. (2017). The Effect of Global Holiday Jimbaran Bali. Jurnal IPTA,
Compensation, Organizational Culture and 2(1), 24–26.
Islamic Work Ethic Toward the Job Rozarie, R. De. (2017). Manajemen Sumber
Satisfaction and impact on the Permanent Daya Manusia. Surabaya: CV. Rozarie.
Lectures. International Business Sajangbati, E. V. (2016). Pengaruh Kompensasi,
Management, 11(1), 53-60. Pengembangan Karir dan Motivasi terhadap
Juliandi, A., Irfan, & Manurung, S. (2015). Kinerja Karyawan PT. Bank Negara
Pengaruh Disiplin Kerja….
(Elfi Azhar, Utami Nurdin, & Siswadi, 2020) - 59 -
Jurnal Humaniora, Vol.4, No. 1, April 2020 : 46-60
http://jurnal.abulyatama.ac.id/humaniora

Indonesia (Persero) TBK. Kantor Wilayah Konsep Bisnis Dan Manajemen, 3(9), 111–
Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 122.
16(03), 461–471. Wijaya, H. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai pada Instansi
dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Pemerintah Daerah Kabupaten Musi
Mandar Maju. Banyuasin (Studi Kasus Dinas
Sedarmayanti. (2011). Manajemen Sumber Daya Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi
Manusia, Reformasi Birokrasi dan Banyuasin). Jurnal Ecoment Global, 2(1),
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. 40–50.
Bandung: PT. Refika Aditama. Yusuf, B., & Arif, M. N. R. (2015). Manajemen
Sedarmayanti. (2017). Manajemen Sumber Daya Sumber Daya Manusia di Lembaga
Manusia Reformasi Birokrasi dan Syariah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Edisi
Revisi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Setiawan, K. C. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Level
Pelaksana di Divisi Operasi PT. Pusri
Palembang. PSIKIS-Jurnal Psikologi
Islami, 1(2), 43–53.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian,
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutrischastini, A. (2015). Pengaruh Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten
Gunungkidul. Jurnal Kajian Bisnis, 23(2),
121–137.
Sunyoto, D. (2016). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Center for
Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Tanjung, H. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja,
Kompetensi Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada
Dinas Perkebunan Sumatera Utara. Jurnal

- 60 -

You might also like