Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Nur Afni Kti
Jurnal Nur Afni Kti
ABSTRACT
Nur Afni, 2021. Optimalizing the Implementation of the Regulation of the Governor of East Nusa
Tenggara Number of 2020 cocerning Tax Amnesty Granting Relief and Exemption of Motor Vehicle
Tax Administration Sanctions for the People of East Nusa Tenggara (Case Study at The Ruteng Samsat
Office). By Scienctific Writing of the Faculty of Economics and Bussines Muhammadiyah University of
Makassar Taxation Studi Program. Supervised by Advisor I Andi Rustam and Advisor II Andi
Arifwangsa Adiningrat.
This study aims to find out how to optimize the application of the East Nusa Tenggara
Governo’s Relugation Number 57 of 2020 concerning Tax Amnesty, Granting Relief, and Exemption of
Administrative Sanctions for Motor Vehicle Taxes. The research method used is descriptive and tends
to use analysis with a qualitative apporoach to describe the realization of motor vehicle tax receipts
using tables and diagrams before and after tax amnesty which is then drawn coclusions.
The results of this study indicate that the tax amnesty program also increases public
awareness in paying motor vehicle taxes in Manggarai Regency. This Tax Amnesty program also
increases Regional Original Income in the motor vehicle tax sector until the set target is achieved.
Keywords: Motor Vehicle Tax, Tax Amnesty and Governor Regulation NTT No. 57 of 2020.
ABSTRAK
Nur Afni, 2021. Optimalisasi Penerapan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 57
Tahun 2020 tentang Tax Amnesty Pemberian Keringanan dan Pembebasan Sanksi Administrasi
Pajak Kendaraan Bermotor Untuk Rakyat Nusa Tenggara Timur (Studi kasus Kantor Samsat
Ruteng, Manggarai). Karya Tulis Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Perpajakan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh Pembimbing I Andi Rustam dan Pembimbing II Andi
Arifwangsa Adiningrat.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya program keringanan Tax Amnesty
ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor di
Kabupaten Manggarai. Program Tax Amnesty ini juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada
sektor pajak kendaraan bermotor hingga tercapai target yang dtetapkan.
Kata kunci: Pajak Kendaraan Bermotor, Tax Amnesty dan Peraturan Gubenur NTT No.57
Tahun 2020
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pajak kendaraan bermotor menjadi salah satu pajak yang dapat meningkatkan potensi
penerimaan daerah, sehingga mengaharuskan Wajib Pajak membayarnya. Kantor Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap di Ruteng, Manggarai merupakan tempat bagi Wajib Pajak
kendaraan bermotor. Besarnya penerimaan pajak kendaraan di kantor Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap dikarenakan jumlah kendaraan bermotor yang dari tahun ke tahun semakin
bertambah. Semakin banyak jumlah kendaraan bermotor seharusnya semakin meningkat
kepatuhan wajib pajak membayar pajak kendaraan bermotor. Namun kenyataannya masih ada
wajib pajak yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.
Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar
pajak kendaraan bermotor adalah kurangnya kesadaraan wajib pajak akan kewajibannya, adanya
Covid-19 mengakibatkan perekonomian masyarakat menurun sehingga wajib pajak enggan
membayar pajak kendaraan bermotor.
Salah satu upaya dalam meningkatkan potensi penerimaan pajak kendaraan bermotor
Gubernur Nusa Tenggara Timur mengeluarkan peraturan mengenai Tax Amnesty pemberian
keringanan dan pembebasan pajak kendaraan bermotor berupa bunga dan denda. Sesuai dengan
pasal 70 Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 2 tahun 2010 tentang pajak
daerah dan perubahannya, Gubernur dapat memberikan keringanan dan pembebasan pajak yang
ditetapkan dengan peraturan Gubernur.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana Optimalisasi Penerapan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 57 Tahun
2020 tentang Tax Amnesty Pemberian Keringanan dan Pembebasan Sanksi Administrasi Pajak
Kendaraan Bermotor?
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak atas kepemilikan atau penguasaan
kendaraan bermotor (kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di
semua jenis jalan darat dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya
yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak
kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang bergerak).
2. Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
1) Dasar pengenaan PKB dihitung sebagai perkalian 2 (dua) unsur pokok, yaitu :
a. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB); dan
b. Bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/ atau pencemaran
lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.
2) Khusus untuk Kendaraan Bermotor yang digunakan diluar jalan umum, termasuk alat-alat
berat dan alat-alat besar, dasar pengenaan PKB adalah NJKB.
3) Tarif PKB
a. 1,5% (satu koma lima persen) untuk kendaraan bermotor pribadi;
b. 1,0% (satu koma nol persen) untuk kendaraan bermotor angkutan umum;
c. 0,5% (nol koma 5 persen) untuk kendaraan bermotor ambulans, pemadaman
kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan, pemerintah/TNI/POLRI
dan Pemerintah Daerah;
d. 0,2% (nol koma dua persen) untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat
besar.
3. Tata Cara Perhitungan Penetapan Pajak Kendaraan Bermotor
1) 1,5% x (NJKB x Bobot) Untuk Kendaraan bermotor pribadi;
2) 1% x (NJKB x Bobot) untuk kendaraan bermotor angkutan umum;
3) 0,5% x (NJKB x Bobot) untuk kendaraan bermotor ambulans, pemadam kebakaran, sosial
keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan, pemerintah TNI/POLRI, pemerintah Daerah;
4) 0,2% x (NJKB x Bobot) Untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.
4. Tax Amnesty
Tax Amnesty adalah sebuah kesepakatan berbatas waktu bagi kelompok Wajib Pajak
tertentu untuk membayar pajak dengan jumlah tertentu sebagai pengampunan atas kewajiban
membayar pajak (termasuk dihapuskannya bunga dan denda) yang berkaitan dengan masa pajak
sebelumnya tanpa takut penuntutan pidana.
5. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 57 Tahun 2020
Dalam rangka mendorong kesadaran masyarakat dan meningkatkan kepatuhan wajib
pajak untuk memenuhi kewajibannya membayar PKB dan BBNKB, Pemerintah Nusa Tenggara
Timur mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2020 tentang Tax Amnesty Pemberian
Keringanan dan Pembebasan Sanksi Administrasi Pajak Kendaraan Bermotor Untuk Rakyat Nusa
Tenggara Timur. Program keringanan PKB dan BBNKB ini berlaku sejak tanggal 15 Oktober-15
Desember 2020.
Kerangka Konseptual
Penerapan Peraturan
Gubernur NTT Nomor 57 Penerimaan Pajak
Tahun 2020 tentang Tax Kendaraan Bermotor
Amnesty
METODE PENELITIAN
1. Teknik wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksi makna dalam suatu topik tertentu.
2. Teknik Pengamatan/Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu kompleks yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis
1. Realisasi penerimaan program keringanan Tax amnesty Tahun 2020 di UPTD Samsat
Ruteng, Manggarai.
Tabel 3.1
Realisasi Penerimaan Keringanan Tax Amnesty Tahun 2020 di UPTD Samsat Ruteng,
Manggarai.
JENIS KENDARAAN BERMOTOR
RODA 2 RODA 4 JUMLAH
Berdasarkan
UNIT Rp UNIT Rp UNIT Rp
WP yang mengikuti Tax
Amnesty
402 189.043.714 367 1.104.936.695 769 1.293.980.409
Realisasi penerimaan Tax
Amnesty
1.039.615.653
Yang Tidak Membayar
Pada tabel diatas diketahui bahwa total WP yang mengikuti program keringanan tax amnesty
sebanyak 769 unit kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4 yang terdaftar pada kantor Samsat
Ruteng, Manggarai. Realisasi penerimaan program keringanan tax amnesty pada tahun 2020
sebesar Rp 1.039.615.653 yang dimana sebanyak 601 unit dengan presentase 84,08% WP
kendaraan bermotor yang membayar pajak sedangkan sebanyak 168 unit dengan presentase
15,92% yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor
Beberapa faktor yang menyebabkan wajib pajak yang tidak datang membayar
keringanannya adalah karena dari kondisi keuangan yang tidak mencukupi ditambah dengan
adanya covid-19 yang menyebabkan pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas
bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian masyarakat dalam hal ini Wajib Pajak. Bapak
Kasinus Paduk (Selaku Kepala Sub Bagian Pendaftaran Evaluasi dan Verivikasi) dalam kutipan
wawancara mengatakan:
“Pemberian keringanan tax amnesty ini sudah kami beritakan melalui sosial media baik itu
facebook, whatsapp, instagram maupun spanduk ke setiap daerahnya, tapi masih ada wajib
pajak yang tidak membayar pajak, kendala mereka tidak membayar dikarenakan mereka
belum memiliki uang. Ketika masyarakat tidak punya uang dan kami memaksakan walaupun
sudah diberikan keringanan tax amnesty tapi kalau mereka tidak punya uang kami juga
bingung dan tidak bisa memaksa. Banyak masyarakat yang seperti ini yang sudah kami
datangi rumahnya tapi mereka enggan membayar karena pendapatan mereka menurun
dikarenakan adanya covid-19 ini yang menyebabkan keuangan mereka menurun dan mereka
susah mencari kerja”.
Tabel 3.2
Persentase Persentase
Bulan 2019 Bulan 2020
(%) (%)
Januari Rp 15.348.621.247 8,54%
Januari Rp 16.989.912.072 9,37%
Februari Rp 15.172.588.330 8,43%
Februari Rp 16.337.645.891 9,01%
Maret Rp 15.198.756.789 8,45%
Maret Rp 14.067.883.002 7,76%
April Rp 15.101.098.551 8,39% April Rp 13.940.566.400 7,69%
Mei Rp 14.125.189.667 7,85% Mei Rp 13.784.786.260 7,60%
Juni Rp 13.208.547.870 7,34% Juni Rp 13.921.785.273 7,68%
Juli Rp 13.096.433.771 7,28% Juli Rp 13.075.445.088 7,21%
Agustus Rp 15.389.681.557 8,56% Agustus Rp 13.036.037.099 7,19%
September Rp 15.785.470.258 8,78% September Rp 15.960.485.330 8,80%
Oktober Rp 15.932.767.512 8,86% Oktober Rp 16.376.993.563 9,03%
November Rp 15.720.356.221 8,74% November Rp 16.996.996.274 9,37%
Desember Rp 15.697.336.943 8,73% Desember Rp 16.829.050.318 8,28%
Jumlah Rp 181.317.586.570 100,00%
Jumlah Rp 179.776.848.716 100,00%
Pada tabel diatas menunjukan bahwa realisasi pendapatan pajak kendaraan bermotor
selama bulan Oktober-Desember 2020 atau bulan dimana sedang berlangsungnya program
keringanan tax amnesty mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan yang sama pada
tahun 2019. Dan peningkatan tertinggi terjadi pada bulan November yang terjadi peningkatan
sebesar Rp 1.276.640.053 dari Rp 15.720.356.221 ditahun 2019 menjadi Rp 16.996.996.274
ditahun 2020.
3. Perbandingan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun 2019 dan 2020 selama 2 bulan
Tabel 3.4
Perbandingan PKB Tahun 2019 dan 2020 Selama 2 Bulan
Persentase
Bulan 2019 2020 Selisih
(%)
November Rp 15.720.356.221 Rp 16.996.996.274 Rp 1.276.640.053 53,0%
Desember Rp 15.697.336.943 Rp 16.829.050.318 Rp 1.131.713.375 47,0%
Pada tabel diatas membandingkan realisasi Pajak Kendaraan Bermotor selama 2 bulan yang
berlangsung program keringanan tax amnesty ditahun 2020 dan bulan yang sama ditahun 2019
yang tidak ada program tax amnesty. Ditahun 2019 realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor
sebesar Rp 31.417.693.155 dan meningkat sebesar Rp 2.408.353.437 di tahun 2020 menjadi Rp
33.826.046.592, dengan selisih sebesar Rp 1.276.640.053 pada bulan November dan sebesar Rp
1.131.713.375 pada bulan Desember, serta persentase sebesar 53,0% pada bulan November dan
47,0% pada bulan Desember.
Pembahasan
Dengan adanya Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 57 Tahun 2020
mengenai program keringanan Tax Amnesty sangat membantu wajib pajak dalam melakukan
pembayaran pajak kendaraan bermotor. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi penerimaan pajak
kendaraan bermotor dari program keringanan tax amnesty pada tahun 2020 sebesar Rp
1.039.615.653 yang dimana sebanyak 601 unit dengan presentase 84,08% wajib pajak kendaraan
bermotor yang membayar pajak sedangkan sebanyak 168 unit dengan presentase 15,92% yang
tidak membayar pajak kendaraan bermotor. Pendapatan ini termasuk wajib pajak yang mengikuti
program keringanan tax amnesty yang dimana diperoleh dari data yang telah ditetapkan
berdasarkan pendapat dari sub bagian verivikasi Samsat Ruteng, Manggarai.
Adanya program keringanan tax amnesty dapat menghidupkan kembali objek pajak yang
telah lama menunggak pajak. Objek pajak yang menunggak biasanya datang membayar pajak
adalah yang menunggak sekitar 1-2 tahun tapi dengan diberikannya keringanan pokok pajak dan
penghapusan denda bagi objek pajak yang menunggak banyak pemilik kendaraan tersebut yang
datang untuk memanfaatkan program keringanan tax amnesty ini karena beban pajak mereka
berkurang.
A. KESIMPULAN
1. Dilihat dari kontribusi penerimaan pajak kendaraan bermotor dari program keringanan tax
amnesty sebesar Rp 1.039.615.653 dari total penerimaan pajak kendaraan bermotor tahun
2020 sebesar Rp 181.317.586.570. Tidak terlalu besar penerimaan dari adanya program
keringanan tax amnesty terhadap pendapatan pajak kendaraan bermotor. Hal ini
disebabkan karena kondisi keuangan yang menyebabkan pembatasan aktivitas masyarakat
berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian
masyarakat dalam hal ini wajib pajak.
2. Adanya program keringanan tax amnesty ini dapat menghidupkan kembali objek pajak yang
telah lama menunggak pajak. Objek pajak yang menunggak biasanya datang membayar
pajak adalah yang menunggak sekitar 1-2 tahun tapi dengan diberikannya keringanan
pokok pajak dan penghapusan denda bagi objek pajak yang menunggak banyak pemilik
kendaraan tersebut yang datang untuk memanfaatkan program keringanan tax amnesty ini
karena beban pajak mereka berkurang.
3. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 57 Tahun 2020 tentang Tax Amnesty
Pemberian Keringanan dan Pembebasan Sanksi Admistrasi Pajak Kendaraan Bermotor
dapat mengoptimalkan penerimaan pajak kendaraan bermotor walaupun penerimaannya
tidak terlalu besar.
B. SARAN
1. Bagi Pemeritah Daerah
Ketika mengambil ataupun mengeluarkan kebijakan seperti mengeluarkan Peraturan
Gubernur tentang keringanan ini kiranya dapat menyusun perencanaan atau
mempersiapkan dengan baik terlebih dahulu sehingga kebijakan yang dilakukan dapat
terlaksana secara efektif.
2. Bagi Kantor Samsat Ruteng, Manggarai
Kantor Samsat diharapkan menjadikan hasil penelitian ini sebagai sumber informasi dalam
mengoptimalisasi program keringanan tax amnesty guna meningkatkan pendapatan pajak
kendaraan bermotor serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.
3. Bagi Wajib Pajak
Penerapan program keringanan tax amnesty pada sanksi administrasipajak kendaraan
bermotor diadakan agar masyarakat dibebaskan dari denda keterlambatan atas pelunasan
pajak kendaraan bermotor. Tentu dengan kebijakan ini diharapkan masyarakat dapat
memanfaatkan program keringanan tax amnesty maupun program keringanan lainnya
dengan sebaik mungkin, guna membantu wajib pajak dalam menunggak hutang pajak
kendaraan bermotor, khususnya masyarakat Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
DAFTAR PUSTAKA
Meilani wondal, dkk.(2018). Impikasi Penerapan Peraturan Gubernur No.42 Tahun 2017 Terhadap
Tingkat Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Samsat Manado. Jurnal riset Goong
corcern. Volume 1 No 3-5
Meilani wondal, dkk.(2018). Impikasi Penerapan Peraturan Gubernur No.42 Tahun 2017 Terhadap
Tingkat Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Samsat Manado. Jurnal riset Goong
corcern. Volume 1 No 10-17
Pohan, Chairil Anwar. (2013) Pengantar Perpajakan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Purwono, Herry. (2010). Dasar-dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Erlangga: Jakarta
Trisni Suryarini, Tarsis Tarmudji, (2012). Pajak Di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta
Siahaan, Marihot P. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah-Ed. Revisi-cet.4.-Jakarta: Rajawali Pers,
(2016).
Soemitro Rochmat. (1998). Dasar-dasar Hukum pajak dan pajak pendapatan. Rafika Aditama
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung:Alfabeta.
Waluyo, (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi Sepuluh. Buku Satu. Salemba Empat:Jakarta
Sumber Undang-Undang.
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang kententuan umum dan tata
cara perpajakan.
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 57 Tahun 2020 Tentang Tax Amnesty.
Peraturan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor 2 Tahun 2020, Tentang Pajak Daerah.
Peraturan Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sumber Internet.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengampunan_pajak/diakeses pada/11 april 2021/09.01
https://www.advernesia.com/blog/data-science/pengertian-data-kuantitaif-dan-kualitatif-serta-
contohnya/diakses pada/17 april 2021/15.23
http://www.kemenkeu.go.id/sites/defalut/files/analisis%20Implementasi%20Tax%20Amnesty
%20di%20Indonesia.pdf/diakses pada/21 April 2021/23.33
https;//www.neliti.com/id/publications/193642/implementasi-penagihan-pajak-sesuai-undang-
undang-nomor-19-tahun-1997-jo-undang/diakses pada/25 juni 2021/21.24
https;//kupang.tribunnews.com/2020/10/22/pemprov-ntt-beri-pengampunan-pajak-bagi-
masyarakat-di-tengah-pandemi/diakses pada/25 juni 22.03