Professional Documents
Culture Documents
Efektivitas Nggunakake KARTU SMART JAVA (KAPIJA) : Ing Ketrampilan Nulis JAVASCRIPT
Efektivitas Nggunakake KARTU SMART JAVA (KAPIJA) : Ing Ketrampilan Nulis JAVASCRIPT
Heru Subrata
Abstrak
Ing proses sinau nulis aksara Jawa, dibutuhake media minangka jembatan supaya siswa bisa ngerteni
materine supaya gampang dingerteni. Panliten iki asil panliten iki kacakup ing dokumentasi.
Kata Kunci: Media pembelajaran, Kartu Pintar Jawa, Menulis Aksara Jawa
Tembung kunci: Media pembelajaran, Kertu Cerdas Jawa, Nulis Naskah Jawa
Abstract
In the process of learning to write Javanese script, requires the existence of media as a bridge of students
in understanding the material for easy to understand. This study used descriptive qualitative method. The
subjects of the study were fourth grade teachers and 40 fourth graders of SDN Babatan 1 Surabaya. Based
on the observation, the learning process of writing Javanese script using KAPIJA media has been
implemented in accordance with the lesson with 100% completeness and the average score of 4 is
obtained in each phase of learning activities. In addition, by giving tests to form the creativity of students
in preparing words using KAPIJA, increasing student achievement as evidenced by the learning results
and the level of learning motivation is higher after using KAPIJA media. The results of this study are
enshrined in the documentation.
P a m b u k a
kanthi ngembangake budaya maca, nulis lan dileksanakake ing katrampilan nulis Aksara
aritmatika. kadhaptar ing angger-anggering Toret jawa ing SD.
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 taun 2003. Sawise nindakake pengamatan ing SDN
Salah sawijine Pendhidhikan sing ngembangake Babatan I Surabaya ing kelas IV siswa isih
budaya nulis yaiku kanthi sinau basa Jawa. kurang paham nulis aksara Jawa bebarengan karo
sandhangan lan mitra. Kesulitan sing diadhepi
Basa jawa mbutuhake katekunan sing siswa amarga media sing digunakake ora ana
tenanan. Ing era globalisasi, ora umum yen sinau saengga siswa kurang bisa ngerti wujud tulisan
basa Jawa arang digoleki amarga dianggep usang aksara Jawa sing bener
lan angel.
Adhedhasar latar mburi ing ndhuwur
Mata pelajaran basa Jawa bisa dilebokake Panliten ditindakake kanggo ngerteni
ing kurikulum sekolah menengah SD, tengah, lan efektivitas medhia KAPIA sajrone ngetrapake
ndhuwur dadi siji konten lokal ing sawetara katrampilan nulis aksara Jawa tumrap siswa kelas
wilayah. Skrip Jawa minangka salah sawijining IV ing SDN Babatan I Surabaya Judui Panliten iki
bahan ing perkara kasebut. Ing wektu iki, akeh minangka Efektivitas Panganggo Kertu Cerdas
siswa sing durung ngerti prosedur kasebut Tulisan Jawa (KAPIA) ing Aplikasi Keterampilan Nulis
aksara jawa kanthi bener. Aplikasi nulis aksara Naskah Jawa kanggo Siswa Kelas IV SDN
Jawa uga bisa ditrapake ing sekolah dhasar supaya Babatan I Surabaya.
luwih gampang pangerten siswa nulis Aksara jawa Efektif utawa umume diarani efektivitas
kanthi tlaten sandhandan lan mitrane. nduweni teges efek, pengaruh, efek, utawa uga
entuk asil sing bisa digayuh.ing Kamus Besar
Anane media pembelajaran sing Bahasa Indonesia (2018)
nyengkuyung proses pamulangan minangka faktor Efektivitas bisa ditegesi minangka
Efektivitas ialah keadaan yang kegiyatan
memiliki
penting kanggo ngatasi batasan sinau siswa. Media sing kahananyang
pengaruh nuduhake rencana singdari
ditimbulkan bisa suatu
yaiku alat sing digunakake ing proses sinau kanggo perlakuan,
ditindakake.penerapan model, serta penggunaan
ngirim informasi lan pesen sing diwenehake guru media guna memperoleh hasil yang diinginkan.
Efek tersebut dapat berupa keaktifan, kesesuaian
marang siswa. Liwat panggunaan media nr bocah ing
dengan rencana yang ditargetkan, dan
umur pitung nganti rolas taun lagi ana ing tahap mikir keberhasilan dalam mencapai suatu usaha.
operasional konkrit, miturut Piaget (ing Nusalim Slavin (2000) mengemukakan bahwa
20720. Dadi karo eqe nggunakake media obyek keefektivan pembelajaran dapat diukur
menggunakan empat indikator, antara lain:
konkrit utawa nyata, level pangerten siswa bakal
Kualitas Pembelajaran (Quality of Insurance),
luwih gampang lan pamulangan bakal luwih efektif Kesesuaian Tingkat Pembelajaran (Appropriate
Level of Instruction), Insentive , Waktu.
Salah sawijining media sing bisa Tarigan (2013:3) keterampilan menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
digunakake kanggo nyengkuyung pangerten
digunakan untuk berkomunikasi secara tidak
siswa sajrone nulis aksara Jawa yaiku
langsung. Menulis merupakan suatu kegiatan
nggunakake nggunakake media "KAPUA" yang produktif atau menghasilkan sesuatu.
Dalam tulisan terjadi suatu kegiatan
KAPUA minangka jinis flash card sing ana penyampaian pesan (komunikasi) antar penulis
paraga tulis uga sandhangane pasangane. dan pembaca.
Panggunaan medium tujuane kanggo gladhen Dalam mengenal keterampilan menulis,
umumnya sebagian orang dalam menyampaikan
katrampilan nulis Karakter lan siswa basa Jawa
atau memperoleh buah fikiran dinyatakan
bisa melalui bahasa, untuk mengungkapkannya
Penggunaan Media Kartu Pintar Jawa (KAPIJA)
831
JPGSD. Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018, 829 - 838
media kartu pintar yang berisi aksara jawa atau pasangannya; (3) Susunlah media kartu sampai
sering disebut dengan hanacaraka. Media ini membentuk suatu kata secara sejajar; (4)
termasuk media visual yang termasuk dalam Susunlah huruf demi huruf dengan
jenis media cetak. Media visual mampu menyocokkan sandhangan yang sesuai dengan
menumbuhkan minat siswa dalam proses kata atau kalimat yang akan dibuat; (5) Pada
pembelajaran. Selain itu media visual memiliki saat menyusun kata siswa mendiskusikan
beberapa fungsi utama menurut Wati (2016:30), bersama kelompoknya; (6) Setelah tersusun
diantaranya : suatu kata dari kartu yang dibuat, tuliskan pada
(a) Fokus, media berfungsi untuk mengarahkan kolom yang tersedia; (7) Siswa berlatih menulis
konsentrasi siswa pada materi pembelajaran; (b) Aksara Jawa dengan benar.
Antusias, media menjadikan siswa semakin Manfaat media kapija dalam
antusias dalam menyimak materi yang pembelajaran yaitu:
disampaikan oleh guru; (c) Mengarahkan, media (a) Memberikan informasi kepada siswa
berfungsi untuk mengarahkan siswa agar tidak mengenai penulisan aksara jawa yang tepat dan
bosan dalam memperhatikan materi benar, sehingga tujuan pembelajaran dapat
pembelajaran; (d) Aktif, media berfungsi tercapai; (b) Meningkatkan ketelitian siswa
sebagai sarana guru dalam membangkitkan dalam menyusun kata dengan menggunakan
semangat siswa sehingga mampu berperan aktif aksara jawa dengan memperhatikan letak
dalam pembelajaran; (e) Informasi, media pasangan dan sandhangannya; (c) Meningkatkan
berfungsi sebagai alat yang membantu siswa minat siswa dalam menulis aksara jawa dengan
dalam memahami dan mengingat materi atau benar.
informasi yang diperoleh melalui pembelajaran.;
(f) Motivasi, media bersungsi membantu
pemahaman siswa yang memiliki kekurangan METODE
dalam lamban belajar, sehingga mampu
mempermudah pemahaman siswa serta Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang
membangkitkan motivasi belajar siswa. digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Karena
penelitian ini menghasilkan data yang berbentuk
Media kartu pintar jawa (kapija) deskripsi atau narasi. Perolehan data dalam penelitian ini
merupakan media pembelajaran berupa kartu digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
berisikan gambar atau tulisan yang memiliki pembelajaran menulis aksara jawa dengan menggunakan
bentuk seperti domino dengan kisaran ukuran 6 media kartu pintar jawa siswa kelas IV di SDN Babatan I
x 15 cm, sedangkan sandhangan dan pasangan Surabaya. Menurut Maleong (dalam Faisol, 2011:109)
memiliki kisaran ukuran 6 x 5 cm. Menurut pendekatan kualitatif merupakan suatu prosedur
Arsyad (2013:115), media kartu merupakan penelitian yang menghasilkan data berbentuk deskriptif
kartu yang bertuliskan huruf yang terbuat dari yaitu berupa tulisan kata-kata atau lisan yang terucap dari
kertas dengan ukuran tertentu, dengan orang-orang maupun perilaku dari suatu objek yang
penggunaanya disesuaikan dengan besar diteliti.
kecilnya kelas yang dihadapi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat Adapun rancangan penelitiannya terdiri dari 4
disimpulkan bahwa media kapija adalah suatu tahapan yaitu yaitu pra-lapangan, lapangan, analisis data,
media pembelajaran berbentuk kartu yang dan penulisan laporan. Hal tersebut sesuai dengan
memiliki karakteristik terdapat aksara jawa pendapat yang dikemuakan oleh Moleong (2011:85)
(hanacaraka) didalamnya. Media Kapija dapat dalam sebuah rancangan atau desain penelitian meliputi 4
digunakan untuk meningkatkan keterampilan tahapan.
menulis aksara jawa dengan memperhatikan
sandhangan dan pasangannya. Pada tahap pra lapangan, langkah-langkah yang
Cara Penggunaan Media KAPIJA dilakukan adalah sebagai berikut :
antara lain :
(1) Memilih tempat yang akan diteliti yaitu di SDN
(1) Siswa dibentuk kelompok beranggotakan 4 ±
Babatan 1 Surabaya; (b) Melakuan perijinan terkait
5 orang tianp kelompoknya; (2) Selanjutnya tiap
penelitian yang aka dilaksankana di Sekolah tersebut
kelompok diberikan satu box berisi kartu
dengan mengirimkan surat ijin observasi dan penelitian;
hanacaraka beserta sandhangan dan
832
Penggunaan Media Kartu Pintar Jawa (KAPIJA)
(c) Melakukan observasi awal terkait siswa dan guru jawa di kelas IV SDN Sumur Welut 1 Surabaya dari
kelas IV dan mengenai pembelajaran menulis aksara awal hingga akhir pembelajaran.
jawa; (d) Menyusun rancangan penelitian mengenai
penggunaan media kartu pintar jawa (KAPIJA) dalam Instrumen Penilaian Tes
pembelajaran penerapan keterampilan menulis aksara
jawa di kelas IV SDN Babatan 1 Surabaya; (e) Pada penelitian ini, untuk memperoleh data
Menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan dan mengenai kemampuan keterampilan siswa dalam
digunakana selama proses penelitian, berupa instrumen menyusun kata dengan menggunakan media KAPIJA
obeservasi penggunaan media, dan instrumen tes posttest dan selanjutnya siswa menuliskan kembali pada
untuk siswa, serta angket motivasi. lembar kerja siswa dengan menggunakan instrumen
penilaian tes tulis. Paada instrumen ini, terdiri dari
Pada tahap selanjutnya yaitu lapangan, dalam tahap beberapa aspek dalam kriteria penulisan yang harus
ini dilakukan penelitian dengan observasi/pengamatan dikuasai dan dipahami oleh para siswa kelas IV SDN
dan dokumentasi berupa gambar selama pembelajaran Babatan 1 Surabaya, aspek-aspek/indikator penilaian
menulis aksara jawa dengan menggunakan KAPIJA di tersebut adalah aspek ketepatan penulisan, kesesuaian
kelas IV SDN Sumur Welut 1 Surabaya. Pengambilan penulisan, kreativitas siswa dalam menyusun kartu,
data dari lapangan dilakukan selama 1 bulan setelah serta timing yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
dilakukannya seminar proposal pada bulan Maret. tes yang diberikan.
833
JPGSD. Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018, 829 - 838
Kuisioner / Angket
834
Penggunaan Media Kartu Pintar Jawa (KAPIJA)
Surabaya. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, mengkondisikan kelas selama pembelajaran serta
peneliti melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran mampu memfokuskan perhatian siswa melalui media
terkait dengan penggunaan media kartu pintar jawa. yang digunakan, sehingga dengan demikian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil kualitas pencapaian tujuan pengajaran serta ketuntasan belajar
pembelajaran dengan menggunakan media KAPIJA yang siswa mampu tercapai dengan baik.
diawali dengan pengenalan media kepada siswa yang Sehingga diperoleh hasil bahwa penerapan
dilakukan pada tanggal 2 April 2018. Pada kegiatan ini media KAPIJA dalam penerapan keterampilan
diawali dengan guru mengenalkan media KAPIJA kepada menulis aksara jawa di kelas IV SDN Babatan 1
siswa. Guru membagikan media yang telah dibuat kepada Surabaya memiliki pengaruh terhadap kreatifitas
siswa untuk diamati dan selanjutnya guru menjelaskan siswa dalam menyusun kata menggunakan media
cara penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran kartu pintar jawa, selanjutnya salah satu media
menulis aksara jawa. Sebelumnya, guru membentuk inovatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran
siswa kedalam kelompok ± kelompok kecil guna menulis aksara jawa sehingga mampu menarik
memudahkan guru serta siswa dalam menggunakan perhatian siswa, serta peran guru selama
media tersebut. pembelajaran mempengaruhi minat siswa sehingga
Setelah terbentuk kelompok, respon yang akan tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
diberikan oleh siswa sangat antusias karena Keterampilan menulis Aksara Jawa dengan
sebelumnya belum pernah digunakan media yang memperhatikan timing pada siswa kelas IV SDN
menarik dalam materi menulis aksara jawa sehingga Babatan 1 Surabaya. Dijelaskan dalam rumusan
dengan demikian memudahkan guru dan siswa dalam masalah kedua memiliki tujuan yaitu untuk
menjelaskan dan berdiskusi. Selain itu, siswa juga mengetahui tingkat pemahaman siswa melalui hasil
menjadi lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran belajar dengan menggunakan media KAPIJA dalam
dengan menggunakan media KAPIJA karena selama penerapan keterampilan menulis aksara jawa dengan
proses penggunaan media, guru memberikan selingan memperhatikan waktu pengerjaan. Dalam kegiatan
permainan terkait materi menulis aksara jawa dengan ini, guru mulai menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan media KAPIJA. menggunakan media KAPIJA.
Maka dengan menggunakan media KAPIJA Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 April
mampu membentuk kreativitas siswa dalam 2018 yaitu bertepatan pada hari Sabtu. Kegiatan ini
menyusun suatu kata ataupun kalimat dari kartu yang diawali dengan guru membuka pelajaran seperti biasa
telah tersedia. Selain itu dengan menggunakan media dengan mengucap salam, menanyakan kabar siswa,
yang inovatif siswa menjadi lebih tertarik sehingga memberikan pertanyaan ± pertanyaan pancingan
selama proses pembelajaran menjadi lebih terkait dengan materi yang akan dipelajari,
menyenangkan namun bermakna. Yang didukung selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
dengan teori Piaget yang menyatakan bahwa anak siswa serta memberi motivasi.
pada usia tujuh sampai dua belas tahun (usia anak Selanjutnya guru menanyakan kesiapan siswa
sekolah dasar) berada pada tahap berfikir operasional terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran,
kongkret sehingga dengan menggunakan media benda setelah dirasa siap dan sudah mulai kondusif guru
kongkret mampu memudahkan tingkat pemahaman mulai menjelaskan materi kepada siswa tentang
siswa serta pembelajaran akan lebih efektif. menulis aksara jawa. Setelah guru menjelaskan materi
Namun tidak sedikit siswa yang kurang tertarik kepada siswa, guru membentuk siswa kedalam
dengan materi menulis aksara jawa dikarenakan harus kelompok kecil yang beranggotakan 4 ± 5 orang siswa
menghafalkan aksara ± aksara yang ada di media pada tiap kelompoknya.
kartu tersebut, akan tetapi peran guru sangat Sebelum guru mulai menjelaskan, respon yang
mempengaruhi minat siswa terhadap pembelajaran diberikan oleh siswa pada pertemuan kedua ini sudah
yang ingin dilaksanakan yaitu dengan memberikan menunjukkan respon yang positif. Dilihat dari
suatu permainan antar kelompok terkait dengan antusias siswa untuk menanyakan media yang akan
materi sehingga secara tidak langsung siswa yang digunakan. Sebagian besar siswa sudah mampu
kurang minat mengikuti pelajaran menyesuaikan menggunakan media KAPIJA dengan baik dan benar
dengan teman ± teman lainnya yang mengikuti sehingga guru tidak perlu menjelaskan kembali cara
pelajaran dengan antusias. penggunaannya. Namun sebelumnya guru
Dalam penerapan media KAPIJA peran guru mengingatkan kembali kepada siswa cara perawatan
juga sangat berpengaruh selama proses pembelajaran. media yang akan digunakan agar tidak mudah rusak.
Dilihat dari kualitas pembelajaran, guru mampu
835
JPGSD. Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018, 829 - 838
Setelah terbentuk kelompok kecil, guru media hasil yang diperoleh cukup signifikan. Nilai
membagikan media kepada setiap kelompok. Media yang diperoleh dari hasil belajar dijadikan patokan
KAPIJA berisi kumpulan beberapa kartu aksara jawa tingkat pemahaman siswa dengan menggunakan
beserta sandhangan dan pasangan beserta buku media KAPIJA. Penilaian yang diperoleh siswa dapat
penyerta yang berisi petunjuk penggunaan serta cara diklasifikasikan keladam tolok ukur peneliaian antara
perawatan media. Selanjutnya guru menginstruksikan lain: 1) Sangat baik ( 75 ± 100 ); 2) Baik ( 50 ± 74 );
kepada semua siswa untuk memperhatikan cara 3) Cukup ( 25 ± 49 ); Kurang ( 0 ± 24 ).
penggunaan media yang akan digunakan. Maka diperoleh hasil dari nilai siswa sebelum
Setelah semua siswa memahami cara menggunakan media dan post test yang telah
penggunaan medianya, guru memberikan suatu dilakukan oleh guru, diperoleh hasil rata ± rata siswa
permainan antar kelompok untuk menyusun suatu setelah dan sebelum menggunakan media dalam
kata dari kartu yang tersedia. Disini siswa dilatih pembelajaran menulis aksara jawa. Dari tabel hasil
untuk berkelompok dan bekerja sama dalam penilaian siswa diperoleh hasil bahwa sebanyak dari
menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Guru akan 41 orang siswa yang mengalami peningkatan nilai
memberikan reward kepada kelompok yang mampu dari nilai sebelumnya dan post test yang telah
menjawab dengan cepat dan tepat. Respon yang dilakukan menurut Kriteria Ketuntasan Belajar
diberikan siswa sangat antusias karena sifat (KKB) di SDN Babatan 1 Surabaya mata pelajaran
kompetitif antar siswa mulai terbentuk selama %DKDVD -DZD VHEDQ\DN RUDQJ VLVZD GHQJDQ QLODL •
permainan berlangsung. 70, selanjutnya sebanyak 8 orang siswa mengalami
Guru memberikan beberapa soal tes untuk peningkatan nilai pada post test namun nilai rata ±
dikerjakan bersama kelompok dan selanjutnya siswa rata belum memenuhi KKB , serta sebanyak 4 orang
beserta kelompok diminta untuk membentuk suatu siswa yang tidak mengikuti pelajaran dkarenakan
tulisan aksara jawa dari kartu yang telah disusun. sakit dan izin tidak masuk sekolah sehingga nilai yang
Dalam pengerjaannya siswa diberikan waktu hanya didapatkan nol.
20 menit untuk menyelesaikan kuis yang diberikan, Dari penilaian yang telah dilakukan dapat
tidak sedikit siswa yang mampu menyelesaikan kuis diperinci bahwa sebanyak 20 orang siswa
yang diberikan dengan kurun waktu 20 menit. Hal ini mendapatkan nilai dengan kriteria sangat baik,
membuktikan bahwa dengan adanya media yang selanjutnya sebanyak 17 orang siswa mendapatkan
inovatif dan penerapannya diselingi dengan kriteria baik, serta sebanyak 4 orang siswa mendapat
permainan yang bersifat edukasi maka secara tidak kroteria penilaian kurang. Maka jika dipersentasekan
langsung memudahkan siswa dalam menghafal huruf sebanyak 70% siswa yang mampu memahami materi
± huruf aksara jawa. menulis aksara jawa dengan menggunakan media
Kartu yang telah disusun atau telah membentuk KAPIJA.
suatu kata maka selanjutnya dituliskan pada kertas Sehingga diperoleh hasil bahwa dengan
yang telah disediakan. Pada tahap ini, siswa diberikan menggunakan media KAPIJA mampu meningkatkan
waktu berdiskusi selama 20 menit. Dalam waktu 20 pemahaman siswa yang dibuktikan dengan perolehan
menit kelompok yang berhasil menyelesaikan tugas hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan nilai
yang diberikan memperoleh reward dari guru. Setelah setelah menggunakan media KAPIJA dengan
dirasa siswa sudah mampu membentuk kata dari kartu memperhatikan kesesuaian materi pembelajaran yang
yang diberikan serta menuliskan dengan benar, guru diberikan serta mampu menyelesaikan dengan waktu
memberikan lembar evaluasi berupa post test pada yang telah ditentukan.
siswa. Respon yang diberikan oleh siswa dalam
Pada post test yang diberikan, siswa diminta penerapan media kartu pintar jawa (KAPIJA) dalam
untuk megerjakan lembar evaluasi dengan kurun penerapan keterampilan menulis Aksara Jawa pada
waktu selama 20 menit. Setelah 20 menit hasil kerja kelas IV SDN Babatan 1 Surabaya. Setelah
siswa diminta dan dikumpulkan. Pada tahap ini, guru melakukan analisis data angket yang terdapat pada
ingin mengetahui tingkat pemahaman siswa dengan tabel hasil rekapitulasi angket motivasi siswa maka
memperhatikan timing yang telah ditentukan. dapat diperoleh hasil bahwa pada beberapa
Penilaian dilakukan saat postest, namun sebagai pertanyaan, siswa menjawab berdasarkan yang telah
perbandingannya yaitu dengan menggunakan nilai dialami. Hasil menunjukkan bahwa siswa semakin
siswa sebelumnya yang belum menggunakan media. termotivasi selama pembelajaran berlangsung yang
Maka dengan dibandingkan antara sebelum dibuktikan melalui pengamatan langsung serta hasil
menggunakan media dengan sesudah menggunakan analisis angket yang telah dilakukan.
836
Penggunaan Media Kartu Pintar Jawa (KAPIJA)
Maka respon siswa dapat dilihat melalui rincian yang diberikan siswa sangat baik sehingga tingkat
berikut: pada pertanyaan satu diperoleh hasil dari 37 motivasi belajar siswa menjadi semakin tinggi.
orang siswa yang selalu memperhatikan penjelasan Dari sudut pandang guru dalam penerapan
guru tercatat sebanyak 30 0rang siswa sisanya kadang media KAPIJA mampu memfokuskan minat siswa selama
± kadang. Selanjutnya pada pertanyaan kedua siswa pembelajaran sehingga kesiapan guru selama mengajar
yang bersemangat dalam menerima pembelajaran merupakan faktor penentu keberhasilan pembelajaran,
sebanyak 28 orang siswa. Pada pertanyaan ketiga selain itu dengan memanfaatkan media KAPIJA guru
siswa yang cenderung ingin mendapatkan nilai tinggi mampu mengetahui tingkat ketercapaian selama
diantara teman yang lain sebanyak 31 orang siswa. mengajar yang dibuktikan dengan respon yang diberikan
Selanjutnya sampai pertanyaan terakhir siswa siswa.
mendiskusikan cara penyelesaian tes yang diberikan
oleh guru bersama teman, sebagian besar mereka
menjawab selalu sebanyak 17 orang siswa, namun ada
yang kadang ± kadang sehingga diperoleh bahwa sifat
kompetitif siswa selama pembelajaran sangat kuat Saran
yang dibuktikan dengan saling menunjukkan respon
positif dengan mengerjakan soal dengan tepat waktu. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka diberikan
Maka dapat disimpulkan bahwa dengan saran yaitu sebagai berikut:
menggunakan media KAPIJA mampu menarik minat
siswa sehingga tingkat motivasi belajar siswa semakin (1) Penggunaan media KAPIJA dapat digunakan untuk
tinggi. Sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif materi atau bahan ajar lain, sehingga guru mampu
dan efisien. Selain itu dengan pemberian motivasi mengembangkan media ini dengan berbagai materi namun
kepada siswa, guru mampu mengetahui tingkat harus menyesuaikan materi yang akan digunakan serta
ketercapaian guru selama mengajar yang dibuktikan cocok untuk dipadukan dalam kegiatan pembelajaran; (2)
dengan tingkat keaktifan siswa selama proses Penggunaan media KAPIJA dalam penerapan
pembelajaran berlangsung. keterampilan menulis aksara jawa juga dapat dijadikan
referensi untuk peneliti lain dengan menggunakan jenis
penelitian yang berbeda; (3) Media KAPIJA seharusnya
PENUTUP menggunakan bahan kertas yang lebih tebal agar lebih
tahan lama dan tidak mudah rusak.
Simpulan
837
JPGSD. Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018, 829 - 838
Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis : sebagai suatu
Bumi Aksara keterampilan berbahasa. Bandung : Angkasa
Jihad, Asep. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Tim Penulis. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Surabaya
Multi Pressido : Unesa
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2018. Efektivitas . . 2014. Peraturan Gubernur Jawa Timur No.
Diakses dari http://kbbi.web.id/efektivitas pada 19 Tahun 2014. Surabaya. (http: //
1 November 2017 pukul 12:45 mebermutu.org/admin/lampiran/pergub-no-19-
tahun2014-mulok1.pdf)
Kebra, Javalolic Community. 2015. Gaul Aksara Jawa.
Solo : Lkis . 2014. Lampiran Peraturan Gubernur Jawa
Timur No. 19 Tahun 2014. Surabaya. (http: //
Musfiqon . 2013. Pengembangan Media dan Sumber mebermutu.org/admin/lampiran / LAMPIRAN
Media Pembelajaran. Jakarta : Prestasi % 20PERGUB.pdf)
Pustakaraya
838