Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Penggunaan Media Kartu Pintar Jawa (KAPIJA)

Efektivitas Nggunakake KARTU SMART JAVA (KAPIJA)

Ing Ketrampilan nulis JAVASCRIPT

Ria Novita Sari


PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya, (Rnovita422@gmail.com)

Heru Subrata

PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak

Ing proses sinau nulis aksara Jawa, dibutuhake media minangka jembatan supaya siswa bisa ngerteni
materine supaya gampang dingerteni. Panliten iki asil panliten iki kacakup ing dokumentasi.

Kata Kunci: Media pembelajaran, Kartu Pintar Jawa, Menulis Aksara Jawa
Tembung kunci: Media pembelajaran, Kertu Cerdas Jawa, Nulis Naskah Jawa

Abstract

In the process of learning to write Javanese script, requires the existence of media as a bridge of students
in understanding the material for easy to understand. This study used descriptive qualitative method. The
subjects of the study were fourth grade teachers and 40 fourth graders of SDN Babatan 1 Surabaya. Based
on the observation, the learning process of writing Javanese script using KAPIJA media has been
implemented in accordance with the lesson with 100% completeness and the average score of 4 is
obtained in each phase of learning activities. In addition, by giving tests to form the creativity of students
in preparing words using KAPIJA, increasing student achievement as evidenced by the learning results
and the level of learning motivation is higher after using KAPIJA media. The results of this study are
enshrined in the documentation.

Keywords: Instructional Medium, Java Smart Cards, Writing Javanese script

P a m b u k a

potensial siswa dadi manungsa sing pracaya lan


Pendhidhikan nasional ing Indonesia duwe
tujuan, yaiku berkembang wedi lan milih budi pekerti sing mulya, sehat lan
berpengetahuan minangka warga negara sing
tanggung jawab. Pendhidhikan sadulur umume
dianakake
JPGSD. Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018, 829 - 838

kanthi ngembangake budaya maca, nulis lan dileksanakake ing katrampilan nulis Aksara
aritmatika. kadhaptar ing angger-anggering Toret jawa ing SD.
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 taun 2003. Sawise nindakake pengamatan ing SDN
Salah sawijine Pendhidhikan sing ngembangake Babatan I Surabaya ing kelas IV siswa isih
budaya nulis yaiku kanthi sinau basa Jawa. kurang paham nulis aksara Jawa bebarengan karo
sandhangan lan mitra. Kesulitan sing diadhepi
Basa jawa mbutuhake katekunan sing siswa amarga media sing digunakake ora ana
tenanan. Ing era globalisasi, ora umum yen sinau saengga siswa kurang bisa ngerti wujud tulisan
basa Jawa arang digoleki amarga dianggep usang aksara Jawa sing bener
lan angel.
Adhedhasar latar mburi ing ndhuwur

Mata pelajaran basa Jawa bisa dilebokake Panliten ditindakake kanggo ngerteni

ing kurikulum sekolah menengah SD, tengah, lan efektivitas medhia KAPIA sajrone ngetrapake

ndhuwur dadi siji konten lokal ing sawetara katrampilan nulis aksara Jawa tumrap siswa kelas

wilayah. Skrip Jawa minangka salah sawijining IV ing SDN Babatan I Surabaya Judui Panliten iki

bahan ing perkara kasebut. Ing wektu iki, akeh minangka Efektivitas Panganggo Kertu Cerdas

siswa sing durung ngerti prosedur kasebut Tulisan Jawa (KAPIA) ing Aplikasi Keterampilan Nulis

aksara jawa kanthi bener. Aplikasi nulis aksara Naskah Jawa kanggo Siswa Kelas IV SDN

Jawa uga bisa ditrapake ing sekolah dhasar supaya Babatan I Surabaya.

luwih gampang pangerten siswa nulis Aksara jawa Efektif utawa umume diarani efektivitas
kanthi tlaten sandhandan lan mitrane. nduweni teges efek, pengaruh, efek, utawa uga
entuk asil sing bisa digayuh.ing Kamus Besar
Anane media pembelajaran sing Bahasa Indonesia (2018)
nyengkuyung proses pamulangan minangka faktor Efektivitas bisa ditegesi minangka
Efektivitas ialah keadaan yang kegiyatan
memiliki
penting kanggo ngatasi batasan sinau siswa. Media sing kahananyang
pengaruh nuduhake rencana singdari
ditimbulkan bisa suatu
yaiku alat sing digunakake ing proses sinau kanggo perlakuan,
ditindakake.penerapan model, serta penggunaan
ngirim informasi lan pesen sing diwenehake guru media guna memperoleh hasil yang diinginkan.
Efek tersebut dapat berupa keaktifan, kesesuaian
marang siswa. Liwat panggunaan media nr bocah ing
dengan rencana yang ditargetkan, dan
umur pitung nganti rolas taun lagi ana ing tahap mikir keberhasilan dalam mencapai suatu usaha.
operasional konkrit, miturut Piaget (ing Nusalim Slavin (2000) mengemukakan bahwa
20720. Dadi karo eqe nggunakake media obyek keefektivan pembelajaran dapat diukur
menggunakan empat indikator, antara lain:
konkrit utawa nyata, level pangerten siswa bakal
Kualitas Pembelajaran (Quality of Insurance),
luwih gampang lan pamulangan bakal luwih efektif Kesesuaian Tingkat Pembelajaran (Appropriate
Level of Instruction), Insentive , Waktu.
Salah sawijining media sing bisa Tarigan (2013:3) keterampilan menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
digunakake kanggo nyengkuyung pangerten
digunakan untuk berkomunikasi secara tidak
siswa sajrone nulis aksara Jawa yaiku
langsung. Menulis merupakan suatu kegiatan
nggunakake nggunakake media "KAPUA" yang produktif atau menghasilkan sesuatu.
Dalam tulisan terjadi suatu kegiatan
KAPUA minangka jinis flash card sing ana penyampaian pesan (komunikasi) antar penulis
paraga tulis uga sandhangane pasangane. dan pembaca.
Panggunaan medium tujuane kanggo gladhen Dalam mengenal keterampilan menulis,
umumnya sebagian orang dalam menyampaikan
katrampilan nulis Karakter lan siswa basa Jawa
atau memperoleh buah fikiran dinyatakan
bisa melalui bahasa, untuk mengungkapkannya
Penggunaan Media Kartu Pintar Jawa (KAPIJA)

umumnya menggunakan lambang ± lambang menggunakan teknik unjuk kerja memudahkan


sebagai sarana penyampaian wacana atau guru dalam menilai hasil diskusi siswa
tuturan. Lambang tersebut biasa bisebut dengan mengenai ketermpilan menulis aksara jawa
huruf atau aksara (Rochkyatmo, 1996 : 2) siswa, selain itu guru menilai hasil belajar siswa
Keterampilan menulis merupakan cara melalui hasil pengamatan secara langsung.
penyampaian ide, pikiran dan perasaan melalui Dalam penelitian ini, peneliti
bentuk tuisan yang memiliki makna, Menurut mengambil kurikulum muatan lokal pada kelas
Dalman (2016:4). Dalam kegiatan menulis IV sekolah dasar semester genap.
terdapat kegiatan merangkai, menyusun, Kompetensi Dasar :
melukiskan suatu lambang, tanda, serta tulisan 3.6 Mengenal dan memahami sandhangan /
berupa kesimpulan huruf yang akan dibentuk pangangguy aksara jawa / carakan
menjadi sebuah kata, kumpulan kata tersebut madura
dapat menjadi suatu kalimat, kumpulan kalimat 4.6 Menulis kalimat dengan huruf latin dan
membentuk paragraf, dan kumpulan paragraf huruf jawa menggunakan sandhangan
membentuk suatu cerita dan memiliki makna. Indikator :
Maka dapat disimpulkan bahwa menulis 3.6.1 Mengidentifikasi bentuk sandhangan
merupakan suatu kegiatan yang produktif aksara jawa
sehingga menghasilkan suatu pesan atau 3.6.2 Menjelaskan penggunaan sandhangan
informasi dalam bentuk tulisan yang dapat untuk penulisan kata
berupa kata, kalimat, paragraf, serta cerita yang 3.6.3 Menjelaskan penggunaan sandhangan
memiliki makna. untuk menulis kalimat
Hasil belajar merupakan capaian yang 4.6.1 Menulis kata menggunakan
didapatkan oleh siswa dari kegiatan belajar yang sandhangan
telah dilakukan (Juliah : 2004), sedangkan 4.6.2 Menulis kalimat sederhana dengan
menurut Hamalik (2003) hasil belajar dapat menggunakan sandhangan
berupa pola perbuatan, nilai, pengertian, serta
sikap. Maka dapat disimpulkan bahwa Briggs (dalam Sadiman 2010:6)
pengertian hasil belajar merupakan proses berpendapat bahwa media adalah segala alat
perubahan tingkah laku secara nyata berupa fisik yang mampu menyajikan pesan serta pesan
capaian hasil melalui kegiatan belajar yang untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam
dapat berupa pola perbutatan, nilai (score), serta pembelajaran. Alat fisik yang dapat digunakan
sikap yang bertujuan membentuk karakter siswa dalam proses pembelajaran meliputi buku, film,
yang sesuai dengan tujuan pengajaran. kaset, kartu, gambar, televisi, tape recorder,
Untuk mengukur hasil belajar siswa foto, grafik, serta komputer.
perlu diadakan penilaian. Kedudukan penilaian Menurut Arsyad (2013:2), media adalah
sangat penting bagi keberhasilan dalam bagian terpenting dalam proses belajar -
melaksanakan pembelajaran. Jenis penilaian mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran
yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu yang sesuai dengan capaian yang diinginkan.
dengan mengunakan tes. Tes digunakan untuk Pengertian media menurut terminologi ialah
mengukur sejauh mana seorang siswa mampu bentuk jamak dari kata medium yang secara
menguasai pelajaran yang disampaikan oleh harfiah berarti perantara atau pengantar, maka
guru terutama dalam aspek pengetahuan dan dapat dijelaskan bahwa media dapat diartikan
keterampilan. Teknik yang digunakan dalam sebagai perantara atau pengantar pesan dari
penilaian tes yaitu menggunakan penilaian unjuk pengirim ke penerima pesan.
kerja. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
Menurut Jihad (Asep 2013:99) media pembelajaran merupakan perantara atau
penilaian unjuk kerja adalah suatu penilaian alat peraga yang digunakan guru dalam proses
yang dilakukan dengan mengamati kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
peserta didik dalam melakukan suatu kegiatan. dalam mempermudah pemahaman siswa melalui
Penilaian ini sangat cocok diterapkan untuk alat fisik berupa buku, film, kartu, gambar,
menilai ketercapaian kompetensi yang grafik, dsb.
mengharuskan peserta didik melakukan tugas Media Kartu pintar jawa adalah media
seperti: prektek, diskusi, membaca, dsb. Dengan pembelajaran bahasa jawa. Kapija merupakan

831
JPGSD. Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018, 829 - 838

media kartu pintar yang berisi aksara jawa atau pasangannya; (3) Susunlah media kartu sampai
sering disebut dengan hanacaraka. Media ini membentuk suatu kata secara sejajar; (4)
termasuk media visual yang termasuk dalam Susunlah huruf demi huruf dengan
jenis media cetak. Media visual mampu menyocokkan sandhangan yang sesuai dengan
menumbuhkan minat siswa dalam proses kata atau kalimat yang akan dibuat; (5) Pada
pembelajaran. Selain itu media visual memiliki saat menyusun kata siswa mendiskusikan
beberapa fungsi utama menurut Wati (2016:30), bersama kelompoknya; (6) Setelah tersusun
diantaranya : suatu kata dari kartu yang dibuat, tuliskan pada
(a) Fokus, media berfungsi untuk mengarahkan kolom yang tersedia; (7) Siswa berlatih menulis
konsentrasi siswa pada materi pembelajaran; (b) Aksara Jawa dengan benar.
Antusias, media menjadikan siswa semakin Manfaat media kapija dalam
antusias dalam menyimak materi yang pembelajaran yaitu:
disampaikan oleh guru; (c) Mengarahkan, media (a) Memberikan informasi kepada siswa
berfungsi untuk mengarahkan siswa agar tidak mengenai penulisan aksara jawa yang tepat dan
bosan dalam memperhatikan materi benar, sehingga tujuan pembelajaran dapat
pembelajaran; (d) Aktif, media berfungsi tercapai; (b) Meningkatkan ketelitian siswa
sebagai sarana guru dalam membangkitkan dalam menyusun kata dengan menggunakan
semangat siswa sehingga mampu berperan aktif aksara jawa dengan memperhatikan letak
dalam pembelajaran; (e) Informasi, media pasangan dan sandhangannya; (c) Meningkatkan
berfungsi sebagai alat yang membantu siswa minat siswa dalam menulis aksara jawa dengan
dalam memahami dan mengingat materi atau benar.
informasi yang diperoleh melalui pembelajaran.;
(f) Motivasi, media bersungsi membantu
pemahaman siswa yang memiliki kekurangan METODE
dalam lamban belajar, sehingga mampu
mempermudah pemahaman siswa serta Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang
membangkitkan motivasi belajar siswa. digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Karena
penelitian ini menghasilkan data yang berbentuk
Media kartu pintar jawa (kapija) deskripsi atau narasi. Perolehan data dalam penelitian ini
merupakan media pembelajaran berupa kartu digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
berisikan gambar atau tulisan yang memiliki pembelajaran menulis aksara jawa dengan menggunakan
bentuk seperti domino dengan kisaran ukuran 6 media kartu pintar jawa siswa kelas IV di SDN Babatan I
x 15 cm, sedangkan sandhangan dan pasangan Surabaya. Menurut Maleong (dalam Faisol, 2011:109)
memiliki kisaran ukuran 6 x 5 cm. Menurut pendekatan kualitatif merupakan suatu prosedur
Arsyad (2013:115), media kartu merupakan penelitian yang menghasilkan data berbentuk deskriptif
kartu yang bertuliskan huruf yang terbuat dari yaitu berupa tulisan kata-kata atau lisan yang terucap dari
kertas dengan ukuran tertentu, dengan orang-orang maupun perilaku dari suatu objek yang
penggunaanya disesuaikan dengan besar diteliti.
kecilnya kelas yang dihadapi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat Adapun rancangan penelitiannya terdiri dari 4
disimpulkan bahwa media kapija adalah suatu tahapan yaitu yaitu pra-lapangan, lapangan, analisis data,
media pembelajaran berbentuk kartu yang dan penulisan laporan. Hal tersebut sesuai dengan
memiliki karakteristik terdapat aksara jawa pendapat yang dikemuakan oleh Moleong (2011:85)
(hanacaraka) didalamnya. Media Kapija dapat dalam sebuah rancangan atau desain penelitian meliputi 4
digunakan untuk meningkatkan keterampilan tahapan.
menulis aksara jawa dengan memperhatikan
sandhangan dan pasangannya. Pada tahap pra lapangan, langkah-langkah yang
Cara Penggunaan Media KAPIJA dilakukan adalah sebagai berikut :
antara lain :
(1) Memilih tempat yang akan diteliti yaitu di SDN
(1) Siswa dibentuk kelompok beranggotakan 4 ±
Babatan 1 Surabaya; (b) Melakuan perijinan terkait
5 orang tianp kelompoknya; (2) Selanjutnya tiap
penelitian yang aka dilaksankana di Sekolah tersebut
kelompok diberikan satu box berisi kartu
dengan mengirimkan surat ijin observasi dan penelitian;
hanacaraka beserta sandhangan dan

832
Penggunaan Media Kartu Pintar Jawa (KAPIJA)

(c) Melakukan observasi awal terkait siswa dan guru jawa di kelas IV SDN Sumur Welut 1 Surabaya dari
kelas IV dan mengenai pembelajaran menulis aksara awal hingga akhir pembelajaran.
jawa; (d) Menyusun rancangan penelitian mengenai
penggunaan media kartu pintar jawa (KAPIJA) dalam Instrumen Penilaian Tes
pembelajaran penerapan keterampilan menulis aksara
jawa di kelas IV SDN Babatan 1 Surabaya; (e) Pada penelitian ini, untuk memperoleh data
Menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan dan mengenai kemampuan keterampilan siswa dalam
digunakana selama proses penelitian, berupa instrumen menyusun kata dengan menggunakan media KAPIJA
obeservasi penggunaan media, dan instrumen tes posttest dan selanjutnya siswa menuliskan kembali pada
untuk siswa, serta angket motivasi. lembar kerja siswa dengan menggunakan instrumen
penilaian tes tulis. Paada instrumen ini, terdiri dari
Pada tahap selanjutnya yaitu lapangan, dalam tahap beberapa aspek dalam kriteria penulisan yang harus
ini dilakukan penelitian dengan observasi/pengamatan dikuasai dan dipahami oleh para siswa kelas IV SDN
dan dokumentasi berupa gambar selama pembelajaran Babatan 1 Surabaya, aspek-aspek/indikator penilaian
menulis aksara jawa dengan menggunakan KAPIJA di tersebut adalah aspek ketepatan penulisan, kesesuaian
kelas IV SDN Sumur Welut 1 Surabaya. Pengambilan penulisan, kreativitas siswa dalam menyusun kartu,
data dari lapangan dilakukan selama 1 bulan setelah serta timing yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
dilakukannya seminar proposal pada bulan Maret. tes yang diberikan.

Tahapan berikutnya yaitu analisi data. Pada tahap


ini sumber data dari lapangan akan dianalisis untuk
menyimpulkan hasil penelitian. Tahap terakhir yaitu Pada penelitian ini, menggunakan beberapa teknik
penulisan laporan. Hasil dari analisis data dari observasi dalam pengumpulan data yang tepat dan tidak diragukan
maupun dokumnetasi akan ditulis dalam bentuk laporan oleh sipapun. Teknik-teknik pengumpulan data tersebut
penelitian. adalah sebagai berikut :

Sumber data yang akan diambil dalam penelitian ini


menggunakan teknik purposive sampling, karena untuk
memilih sampel atau informan dilakukan dengan sengaja Observasi
serta dilakukan dengan tujuan yang jelas. Maka subjek
penelitian ini adalah 40 siswa kelas IV ± A SDN Babatan Observasi adalah metode atau cara menganalisis
I Surabaya. Objek dalam penelitian ini adalah media dan mengadakan pencatatan secara sistematis
kartu pintar jawa (kapija) serta pembelajaran menulis mengenai tingkah laku dengan mengamati secara
aksara jawa. Responden dalam penelitian ini merupakan langsung individu ataupun kelompok. Observasi ini
guru kelas IV dan para siswa. Sumber data diperoleh mengacu pada proses kegiatan pembelajaran
melalui responden sehingga sumber data dalam penelitian berlangsung dengan menggunakan media kapija. Pada
ini adalah guru kelas IV A dan 40 siswa kelas IV yang observasi ini mengamati penggunaan media kartu
mengikuti pembelajaran menulis aksara jawa dengan pintar jawa dalam kegiatan menulis aksara jawa serta
menggunakan media kartu pintar jawa (KAPIJA). kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan beberapa intrumen Tes


penelitian untuk mengetahui penggunaan media KAPIJA
Tes merupakan teknik yang digunakan untuk
dalam penerapan keterampilan menulis aksara jawa kelas
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,
IV di SDN Babatan 1 Surabaya. Intrumen-intrumen
melalui aturan ± aturan tertentu (Arikunto, 2006 : 53).
tersebut sebagai berikut :
Tes pada penelitian ini berupa tes tulis untuk
Instrumen Observasi Penggunaan Media Kartu Pintar mengukur keterampilan siswa dalam menulis aksara
Jawa (KAPIJA) jawa dengan benar. Pada teknik tes, siswa akan
diberikan soal uraian yaitu berupa perintah menulis
Instrumen Observasi ini digunakan untuk kalimat menggunakan aksara jawa dengan
mengetahui penilaian penggunaan media gamelan memperhatikan sandhangan dan pasangannya setelah
sederhana dalam proses pembelajaran menulis aksara menggunakan media kapija. Apakah ada pengaruh
yang dihasilkan setelah menggunakan media kapija
terhadap hasil belajar siswa.

833
JPGSD. Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018, 829 - 838

Kuisioner / Angket

Kuisioner digunakan untuk mengetahui variabel Data Display


yang akan diukur. Pada penelitian ini kuisioner
digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa Dalam penelitian ini, penyajian data dapat dilakukan
dalam keterampilan menulis aksara jawa dengan dalam bentuk uraian singkat hasil belajar siswa
menggunakan media kartu pintar jawa. setelah menggunakan media kapija dan uraian singkat
tentang motivasi siswa selama mengikuti
(Sugiyono, 2016 : 335) Analisis data merupakan pembelajaran bahasa jawa. Umumnya data yang
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang disajikan dalam penelitian kualitatif berupa teks yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, serta bersifat naratif. Setelah data direduksi maka disajikan
dokumentasi. Analisis data dapat dilakukan dengan cara data. Seperti penjabaran diatas, penyajian data ini
mengorganisasikan data kedalam kategori, selanjutnya menyajikan data instrumen penggunaan media,
dijabarkan kedalam unit ± unit, melakukan sintesia, instrumen angket motivasi siswa, serta instrumen tes
menyusun kedalam pola, memilah yang penting dan yang untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Kesimpulan/Verifikasi
Data yang diperoleh akan dianalisis untuk
mendeskripsikan mengenai efektifitas penggunaan media Pada langkah terakhir, penarikan kesimpulan atau
kartu pintar jawa (kapija) dalam penerapan keterampilan verifikasi dari hasil penyajian data pembelajaran
menulis aksara jawa di SDN Babatan I Surabaya Adapun menulis aksara jawa merupakan temuan yang belum
langkah ± langkah dalam analisis data antara lain: pernah dilakukan di sekolah tersebut. Simpulan ini
mengacu pada deskripsi atau gambaran akhir
Reduksi Data pembelajaran menulis aksara jawa di SDN Babatan I
Surabaya. Kemudian dilakukan perhitungan untuk
Mereduksi data dapat diartikan merangkum, memilih mengetahui nilai siswa berdasarkan aspek yang
dan memilah hal ± hal pokok, fokus terhadap hal ± dijadikan indikator sebelumnya. Nilai akhir yang
hal yang penting, serta menentukan tema dan polanya. telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah
Dengan demikian data yang direduksi memberikan ada pengaruh atau keefektifan penggunaan media
gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti kartu pintar jawa (kapija) dalam penerapan
melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan.. Data keterampilan menulis aksara jawa pada siswa kelas
yang direduksi dalam penelitian ini adalah subjek IV di SDN Babatan I Surabaya.
peneitian. Subjek penilitian ini awalnya adalah guru
dan siswa dalam pembelajaran bahasa jawa.
Observasi selanjutnya yaitu tentang materi
pembelajaran yang diambil dengan tujuan agar siswa HASIL DAN PEMBAHASAN
mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru.
Pada proses pembelajaran, guru menggunakan media Hasil Penelitian dan Pembahasan
kartu pintar jawa (kapija) sebagai alat bantu
pembelajaran. Pada saat pembelajaran guru Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2
memdemonstrasikan cara penggunaan media kapija minggu dengan pengambilan data dilakukan sebanyak
kepada siswa, yaitu dengan menyusun huruf demi tiga kali pada tanggal 2, 7 dan 9 April 2018. Penelitian ini
huruf dipadukan dengan sandhangan dan pasangan diawali dengan pengajuan surat ijin observasi kepada
(jika dibutuhkan) selanjutnya disusun sampai SDN Babatan 1 Surabaya yang diterima oleh kepala
membentuk kata atau kalimat. Setelah terbentuk suatu sekolah. Selanjutnya melakukan observasi pembelajaran
kalimat atau kata, siswa menuliskan hasil susunan bahasa jawa di kelas IV, hal tersebut dilakukan dengan
kata kedalam bentuk tulisan. Data yang direduksi tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
akan membantu peneliti dalam melanjutkan analisis terhadap materi menulis aksara jawa di kelas IV. SDN
ketahap selanjutnya. Data yang telah diperoleh dari Babatan 1 Surabaya.
hasil observasi, dokumentasi, dan tes yang didapat Berikut ini dipaparkan hasil penelitian yang telah
dari hasil penelitian pembelajaran menulis aksara dilakukan:
jawa kemudian diteliti lebih rinci agar dapat dijadikan Penerapan media KAPIJA dalam keterampilan
kedalam sebuah laporan penelitian. menulis aksara jawa di kelas IV SDN Babatan 1

834
Penggunaan Media Kartu Pintar Jawa (KAPIJA)

Surabaya. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, mengkondisikan kelas selama pembelajaran serta
peneliti melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran mampu memfokuskan perhatian siswa melalui media
terkait dengan penggunaan media kartu pintar jawa. yang digunakan, sehingga dengan demikian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil kualitas pencapaian tujuan pengajaran serta ketuntasan belajar
pembelajaran dengan menggunakan media KAPIJA yang siswa mampu tercapai dengan baik.
diawali dengan pengenalan media kepada siswa yang Sehingga diperoleh hasil bahwa penerapan
dilakukan pada tanggal 2 April 2018. Pada kegiatan ini media KAPIJA dalam penerapan keterampilan
diawali dengan guru mengenalkan media KAPIJA kepada menulis aksara jawa di kelas IV SDN Babatan 1
siswa. Guru membagikan media yang telah dibuat kepada Surabaya memiliki pengaruh terhadap kreatifitas
siswa untuk diamati dan selanjutnya guru menjelaskan siswa dalam menyusun kata menggunakan media
cara penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran kartu pintar jawa, selanjutnya salah satu media
menulis aksara jawa. Sebelumnya, guru membentuk inovatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran
siswa kedalam kelompok ± kelompok kecil guna menulis aksara jawa sehingga mampu menarik
memudahkan guru serta siswa dalam menggunakan perhatian siswa, serta peran guru selama
media tersebut. pembelajaran mempengaruhi minat siswa sehingga
Setelah terbentuk kelompok, respon yang akan tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
diberikan oleh siswa sangat antusias karena Keterampilan menulis Aksara Jawa dengan
sebelumnya belum pernah digunakan media yang memperhatikan timing pada siswa kelas IV SDN
menarik dalam materi menulis aksara jawa sehingga Babatan 1 Surabaya. Dijelaskan dalam rumusan
dengan demikian memudahkan guru dan siswa dalam masalah kedua memiliki tujuan yaitu untuk
menjelaskan dan berdiskusi. Selain itu, siswa juga mengetahui tingkat pemahaman siswa melalui hasil
menjadi lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran belajar dengan menggunakan media KAPIJA dalam
dengan menggunakan media KAPIJA karena selama penerapan keterampilan menulis aksara jawa dengan
proses penggunaan media, guru memberikan selingan memperhatikan waktu pengerjaan. Dalam kegiatan
permainan terkait materi menulis aksara jawa dengan ini, guru mulai menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan media KAPIJA. menggunakan media KAPIJA.
Maka dengan menggunakan media KAPIJA Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 April
mampu membentuk kreativitas siswa dalam 2018 yaitu bertepatan pada hari Sabtu. Kegiatan ini
menyusun suatu kata ataupun kalimat dari kartu yang diawali dengan guru membuka pelajaran seperti biasa
telah tersedia. Selain itu dengan menggunakan media dengan mengucap salam, menanyakan kabar siswa,
yang inovatif siswa menjadi lebih tertarik sehingga memberikan pertanyaan ± pertanyaan pancingan
selama proses pembelajaran menjadi lebih terkait dengan materi yang akan dipelajari,
menyenangkan namun bermakna. Yang didukung selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
dengan teori Piaget yang menyatakan bahwa anak siswa serta memberi motivasi.
pada usia tujuh sampai dua belas tahun (usia anak Selanjutnya guru menanyakan kesiapan siswa
sekolah dasar) berada pada tahap berfikir operasional terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran,
kongkret sehingga dengan menggunakan media benda setelah dirasa siap dan sudah mulai kondusif guru
kongkret mampu memudahkan tingkat pemahaman mulai menjelaskan materi kepada siswa tentang
siswa serta pembelajaran akan lebih efektif. menulis aksara jawa. Setelah guru menjelaskan materi
Namun tidak sedikit siswa yang kurang tertarik kepada siswa, guru membentuk siswa kedalam
dengan materi menulis aksara jawa dikarenakan harus kelompok kecil yang beranggotakan 4 ± 5 orang siswa
menghafalkan aksara ± aksara yang ada di media pada tiap kelompoknya.
kartu tersebut, akan tetapi peran guru sangat Sebelum guru mulai menjelaskan, respon yang
mempengaruhi minat siswa terhadap pembelajaran diberikan oleh siswa pada pertemuan kedua ini sudah
yang ingin dilaksanakan yaitu dengan memberikan menunjukkan respon yang positif. Dilihat dari
suatu permainan antar kelompok terkait dengan antusias siswa untuk menanyakan media yang akan
materi sehingga secara tidak langsung siswa yang digunakan. Sebagian besar siswa sudah mampu
kurang minat mengikuti pelajaran menyesuaikan menggunakan media KAPIJA dengan baik dan benar
dengan teman ± teman lainnya yang mengikuti sehingga guru tidak perlu menjelaskan kembali cara
pelajaran dengan antusias. penggunaannya. Namun sebelumnya guru
Dalam penerapan media KAPIJA peran guru mengingatkan kembali kepada siswa cara perawatan
juga sangat berpengaruh selama proses pembelajaran. media yang akan digunakan agar tidak mudah rusak.
Dilihat dari kualitas pembelajaran, guru mampu

835
JPGSD. Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018, 829 - 838

Setelah terbentuk kelompok kecil, guru media hasil yang diperoleh cukup signifikan. Nilai
membagikan media kepada setiap kelompok. Media yang diperoleh dari hasil belajar dijadikan patokan
KAPIJA berisi kumpulan beberapa kartu aksara jawa tingkat pemahaman siswa dengan menggunakan
beserta sandhangan dan pasangan beserta buku media KAPIJA. Penilaian yang diperoleh siswa dapat
penyerta yang berisi petunjuk penggunaan serta cara diklasifikasikan keladam tolok ukur peneliaian antara
perawatan media. Selanjutnya guru menginstruksikan lain: 1) Sangat baik ( 75 ± 100 ); 2) Baik ( 50 ± 74 );
kepada semua siswa untuk memperhatikan cara 3) Cukup ( 25 ± 49 ); Kurang ( 0 ± 24 ).
penggunaan media yang akan digunakan. Maka diperoleh hasil dari nilai siswa sebelum
Setelah semua siswa memahami cara menggunakan media dan post test yang telah
penggunaan medianya, guru memberikan suatu dilakukan oleh guru, diperoleh hasil rata ± rata siswa
permainan antar kelompok untuk menyusun suatu setelah dan sebelum menggunakan media dalam
kata dari kartu yang tersedia. Disini siswa dilatih pembelajaran menulis aksara jawa. Dari tabel hasil
untuk berkelompok dan bekerja sama dalam penilaian siswa diperoleh hasil bahwa sebanyak dari
menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Guru akan 41 orang siswa yang mengalami peningkatan nilai
memberikan reward kepada kelompok yang mampu dari nilai sebelumnya dan post test yang telah
menjawab dengan cepat dan tepat. Respon yang dilakukan menurut Kriteria Ketuntasan Belajar
diberikan siswa sangat antusias karena sifat (KKB) di SDN Babatan 1 Surabaya mata pelajaran
kompetitif antar siswa mulai terbentuk selama %DKDVD -DZD VHEDQ\DN RUDQJ VLVZD GHQJDQ QLODL •
permainan berlangsung. 70, selanjutnya sebanyak 8 orang siswa mengalami
Guru memberikan beberapa soal tes untuk peningkatan nilai pada post test namun nilai rata ±
dikerjakan bersama kelompok dan selanjutnya siswa rata belum memenuhi KKB , serta sebanyak 4 orang
beserta kelompok diminta untuk membentuk suatu siswa yang tidak mengikuti pelajaran dkarenakan
tulisan aksara jawa dari kartu yang telah disusun. sakit dan izin tidak masuk sekolah sehingga nilai yang
Dalam pengerjaannya siswa diberikan waktu hanya didapatkan nol.
20 menit untuk menyelesaikan kuis yang diberikan, Dari penilaian yang telah dilakukan dapat
tidak sedikit siswa yang mampu menyelesaikan kuis diperinci bahwa sebanyak 20 orang siswa
yang diberikan dengan kurun waktu 20 menit. Hal ini mendapatkan nilai dengan kriteria sangat baik,
membuktikan bahwa dengan adanya media yang selanjutnya sebanyak 17 orang siswa mendapatkan
inovatif dan penerapannya diselingi dengan kriteria baik, serta sebanyak 4 orang siswa mendapat
permainan yang bersifat edukasi maka secara tidak kroteria penilaian kurang. Maka jika dipersentasekan
langsung memudahkan siswa dalam menghafal huruf sebanyak 70% siswa yang mampu memahami materi
± huruf aksara jawa. menulis aksara jawa dengan menggunakan media
Kartu yang telah disusun atau telah membentuk KAPIJA.
suatu kata maka selanjutnya dituliskan pada kertas Sehingga diperoleh hasil bahwa dengan
yang telah disediakan. Pada tahap ini, siswa diberikan menggunakan media KAPIJA mampu meningkatkan
waktu berdiskusi selama 20 menit. Dalam waktu 20 pemahaman siswa yang dibuktikan dengan perolehan
menit kelompok yang berhasil menyelesaikan tugas hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan nilai
yang diberikan memperoleh reward dari guru. Setelah setelah menggunakan media KAPIJA dengan
dirasa siswa sudah mampu membentuk kata dari kartu memperhatikan kesesuaian materi pembelajaran yang
yang diberikan serta menuliskan dengan benar, guru diberikan serta mampu menyelesaikan dengan waktu
memberikan lembar evaluasi berupa post test pada yang telah ditentukan.
siswa. Respon yang diberikan oleh siswa dalam
Pada post test yang diberikan, siswa diminta penerapan media kartu pintar jawa (KAPIJA) dalam
untuk megerjakan lembar evaluasi dengan kurun penerapan keterampilan menulis Aksara Jawa pada
waktu selama 20 menit. Setelah 20 menit hasil kerja kelas IV SDN Babatan 1 Surabaya. Setelah
siswa diminta dan dikumpulkan. Pada tahap ini, guru melakukan analisis data angket yang terdapat pada
ingin mengetahui tingkat pemahaman siswa dengan tabel hasil rekapitulasi angket motivasi siswa maka
memperhatikan timing yang telah ditentukan. dapat diperoleh hasil bahwa pada beberapa
Penilaian dilakukan saat postest, namun sebagai pertanyaan, siswa menjawab berdasarkan yang telah
perbandingannya yaitu dengan menggunakan nilai dialami. Hasil menunjukkan bahwa siswa semakin
siswa sebelumnya yang belum menggunakan media. termotivasi selama pembelajaran berlangsung yang
Maka dengan dibandingkan antara sebelum dibuktikan melalui pengamatan langsung serta hasil
menggunakan media dengan sesudah menggunakan analisis angket yang telah dilakukan.

836
Penggunaan Media Kartu Pintar Jawa (KAPIJA)

Maka respon siswa dapat dilihat melalui rincian yang diberikan siswa sangat baik sehingga tingkat
berikut: pada pertanyaan satu diperoleh hasil dari 37 motivasi belajar siswa menjadi semakin tinggi.
orang siswa yang selalu memperhatikan penjelasan Dari sudut pandang guru dalam penerapan
guru tercatat sebanyak 30 0rang siswa sisanya kadang media KAPIJA mampu memfokuskan minat siswa selama
± kadang. Selanjutnya pada pertanyaan kedua siswa pembelajaran sehingga kesiapan guru selama mengajar
yang bersemangat dalam menerima pembelajaran merupakan faktor penentu keberhasilan pembelajaran,
sebanyak 28 orang siswa. Pada pertanyaan ketiga selain itu dengan memanfaatkan media KAPIJA guru
siswa yang cenderung ingin mendapatkan nilai tinggi mampu mengetahui tingkat ketercapaian selama
diantara teman yang lain sebanyak 31 orang siswa. mengajar yang dibuktikan dengan respon yang diberikan
Selanjutnya sampai pertanyaan terakhir siswa siswa.
mendiskusikan cara penyelesaian tes yang diberikan
oleh guru bersama teman, sebagian besar mereka
menjawab selalu sebanyak 17 orang siswa, namun ada
yang kadang ± kadang sehingga diperoleh bahwa sifat
kompetitif siswa selama pembelajaran sangat kuat Saran
yang dibuktikan dengan saling menunjukkan respon
positif dengan mengerjakan soal dengan tepat waktu. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka diberikan
Maka dapat disimpulkan bahwa dengan saran yaitu sebagai berikut:
menggunakan media KAPIJA mampu menarik minat
siswa sehingga tingkat motivasi belajar siswa semakin (1) Penggunaan media KAPIJA dapat digunakan untuk
tinggi. Sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif materi atau bahan ajar lain, sehingga guru mampu
dan efisien. Selain itu dengan pemberian motivasi mengembangkan media ini dengan berbagai materi namun
kepada siswa, guru mampu mengetahui tingkat harus menyesuaikan materi yang akan digunakan serta
ketercapaian guru selama mengajar yang dibuktikan cocok untuk dipadukan dalam kegiatan pembelajaran; (2)
dengan tingkat keaktifan siswa selama proses Penggunaan media KAPIJA dalam penerapan
pembelajaran berlangsung. keterampilan menulis aksara jawa juga dapat dijadikan
referensi untuk peneliti lain dengan menggunakan jenis
penelitian yang berbeda; (3) Media KAPIJA seharusnya
PENUTUP menggunakan bahan kertas yang lebih tebal agar lebih
tahan lama dan tidak mudah rusak.
Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab ± bab


sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan DAFTAR PUSTAKA
kartu pintar jawa (KAPIJA) dalam penerapan
keterampilan menulis Aksara Jawa pada siswa kelas IV Arief S, Sadiman (dkk). Media Pendidikan. Jakarta : Raja
SDN Babatan 1 Surabaya dapat dikatakan efektif. Dilihat Grapindo Persada
dari pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan,
penerapan media, serta pemberian angket respon siswa. Arifin, Zaenal. 2006. Dasar ± Dasar Penulisan Karya
Hasil yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan Ilmiah. Jakarta : Grasindo
memberikan dampak yang positif bagi guru maupun
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu
siswa, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai
Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta :
berikut:
Rineka Cipta.
Melalui penerapan media KAPIJA mampu
membentuk kreativitas siswa, selain itu media KAPIJA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta :
merupakan salah satu media yang inovatif yang dapat
Raja Grafindo Persada
diterapkan dalam pembelajaran menulis Aksara Jawa.
Dalam penerapan keterampilan menulis dengan Aqib, Zaenal. 2015. Model ± Model, Media, dan Strategi
memperhatikan timing mampu meningkatkan hasil Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung :
belajar siswa yaitu dari 40 orang siswa sebanyak 29 Yrama Widya
orang mengalami peningkatan nilai diatas KKB sekolah
\DLWX • VHKLQJJD VHEDQ\DN VLVZD PDPSX PHnulis Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta : Rajawali
Aksara Jawa menggunakan media KAPIJA. Serta respon Press

837
JPGSD. Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018, 829 - 838

Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis : sebagai suatu
Bumi Aksara keterampilan berbahasa. Bandung : Angkasa

Jihad, Asep. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Tim Penulis. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Surabaya
Multi Pressido : Unesa

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2018. Efektivitas . . 2014. Peraturan Gubernur Jawa Timur No.
Diakses dari http://kbbi.web.id/efektivitas pada 19 Tahun 2014. Surabaya. (http: //
1 November 2017 pukul 12:45 mebermutu.org/admin/lampiran/pergub-no-19-
tahun2014-mulok1.pdf)
Kebra, Javalolic Community. 2015. Gaul Aksara Jawa.
Solo : Lkis . 2014. Lampiran Peraturan Gubernur Jawa
Timur No. 19 Tahun 2014. Surabaya. (http: //
Musfiqon . 2013. Pengembangan Media dan Sumber mebermutu.org/admin/lampiran / LAMPIRAN
Media Pembelajaran. Jakarta : Prestasi % 20PERGUB.pdf)
Pustakaraya

Moleong, Lexy J. 2011. Metedologi Penelitian Kualitatif.


Bandung : Remaja Rosdakarya

1RYLDQD ³3HQJJXQDDQ 0HGLD .DUWX +XUXI GDODP


Peningkatan Kemampuan Membaca Aksara
-DZD 6LVZD 6HNRODK 'DVDU´ 6NULSVL 6HPDUDQJ
: FKIP UNES.

Nursalim, Mochamad (dkk). 2007. Psikologi Pendidikan.


Surabaya University Press

3UDQRZR *DOLK ³3HQJHPEDQJDQ 0HGLD )ODVK


Cards untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca $NVDUD -DZD EDJL 6LVZD 6'´ 6NULSVL
. Yogyakarta : FIP UNY.

Rochkyatmo, Amir. 1996. Pelestarian dan Modernisasi


Aksara Daerah (Perkembangan Metode dan
Teknik Menulis Aksara Jawa). Jakarta : Putra
Sejati Raya

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning (Teori,


Riset, Praktik). Bandung: Nusa Media

Subrata, Heru. 2016. Marsudi Basa Lan Sastra Jawi.


Surabaya : Zifatama Publisher

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan


(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D).
Bandung : Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran


di Sekolah Dasar. Jakarta : Prenada Media
Group

Wati, Ega Rima. 2016. Ragam Media Pembelajaran.


Jakarta : Kata Pena

838

You might also like