Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Biologi Madrasah Aliyah Melalui Pembelajaran Jarak Jauh

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Tatar Pasundan

Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung


ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 35 Tahun 2019: 10-22

PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI MADRASAH


ALIYAH MELALUI PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Hikmawati Hanurani
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Bandung
hikmawati.hanurani@yahoo.com

Abstract
This study aims to determine increasing mastery of the concept of biology teacher Madrasah Aliyah in
West Java Province through distance learning. In this research, teachers are given distance training
based on e-learning. The research type used is pre-experimental with one group of pre-test and post-test
design. The design procedure of this research is to perform the 1st measurement on the subject (pre-
test) on the ability of mastery of the concept of biology aspects of virus and prokaryotes then subjects
are given treatment for a certain period (exposure) through distance training. The 2nd measurement
(post-test) is performed after the treatment is given. This research based on distance learning Theory.
The result of measurement of pre-test compared with result of post-test measurement, t- test statistic.
The result of t-test shows there are significant difference of result of concept test of virus and prokaryotes
between before and after doing Distance Learning. From the results of the study it can be concluded
that there is an increase in test score of concept master before following distance training and after
following distance training with medium N-Gain.
Keywords: Teachers’ Competence, Distance Traning, Biology Teacher.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep guru biologi
Madrasah Aliyah di Provinsi Jawa Barat melalui pembelajaran jarak jauh. Dalam penelitian
ini guru diberi pelatihan jarak jauh berbasis e-learning. Jenis penelitian yang digunakan
adalah pre-eksperimental dengan desain One group pretest-posttes design. Prosedur desain
penelitian ini adalah melakukan pengukuran ke-1 pada subyek (pretest) terhadap
kemampuan Information Communication Technology (ICT) kemudian subjek diberi perlakuan
untuk jangka waktu tertentu (exposure) melalui pendidikan dan pelatihan diklat jarak jauh.
Pengukuran ke-2 (posttest) dilakukan setelah perlakuan diberikan. Teori yang dgunakan
untuk menganalisa hasil penelitian adalah teori pembelajran jarak jauh. Hasil pengukuran
prestest dibandingan dengan hasil pengukuran posttest, menggunakan uji statistik Uji-t. Hasil
uji-t menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan hasil tes penguasaan konsep virus dan
prokariota antara sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran Diklat Jarak Jauh. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan skor tes penguasaan konsep
sebelum mengikuti DJJ dan setelah mengikuti DJJ dengan N-Gain sedang yaitu sebesar 0,3.
DJJ dapat digunakan sebagai alternatif diklat untuk meningkatkan kompetensi guru biologi
dalam hal penguasaan konten mengingat berbagai fasilitas yang tersedia pada DJJ
memungkinkan peserta diklat untuk memperoleh informasi yang lebih beragam sehingga
dapat memberikan wawasan yang lebih luas.
Kata Kunci: Kompetensi Guru, Diklat Jarak Jauh, Guru Biologi

10
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

untuk membimbing siswa dalam


PENDAHULUAN memahami tentang penyebab,
Latar Belakang karakteristik, dan bagaimana menghindari
Berdasarkan standar kompetensi penyakit yang disebabkan oleh virus,
profesional guru yang tertuang di dalam bakteri, dan penyakit-penyakit yang
Permendiknas No 16 Tahun 2007, guru disebabkan oleh parasit (NSTA, 2003).
Biologi harus menguasai materi Biologi Dari uraian di atas tampak bahwa
secara stuktur dan konsep serta mampu penguasaan materi sesuai bidang mata
mengembangkan materi pembelajaran pelajaran yang diampu merupakan hal
yang diampu secara kreatif. Secara khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru,
bagi guru Biologi, mereka diantaranya oleh karena itu guru harus selalu
harus mempunyai kemampuan meningkatkan wawasan dan
memahami konsep-konsep, hukum- pemahamannnya pada materi sesuai
hukum, dan teori-teori Biologi serta dengan mata pelajaran yang diampu.
penerapannya secara fleksibel. Penguasaan materi biologi sebagai bagian
Kemampuan ini sangat berguna pada saat dari kompetensi profesional guru biologi
guru harus mengembangkan bahan ajar harus ditingkatkan. Peningkatan
sesuai dengan karaktersitik peserta didik. kompetensi ini diantaranya dapat
Materi Virus dan Prokariota dilakukan melalui pembelajaran jarak
merupakan salah satu kompetensi dasar jauh. Pembelajaran jarak jauh terebut
(KD) mata pelajaran Biologi yang harus diterapkan di dalam program diklat yang
dikuasai oleh peserta didik sebagaimana ada di Balai Diklat Keagaman Bandung,
tertuang di dalam Permendiknas No. 16 yaitu Diklat Jarak Jauh. Berdasarkan hal
Tahun 2016. Kompetensi Dasar tersebut ini maka dilakukan penelitian untuk
meliputi menganalisis struktur, replikasi mengetahui peningkatan kompetensi
dan peran virus dalam kehidupan manusia profesional guru biologi Madrasah Aliyah
(KD 3.4) dan mengidentifikasi struktur, (MA) dalam hal menguasai materi Biologi
cara hidup, reproduksi dan peran bakteri melalui pembelajaran jarak jauh.
dalam kehidupan (KD 3.5). Guru tentu Perumusan Masalah
saja haru memiliki pemahaman yang lebih Dari gambaran di atas maka yang
mendalam daripada KD yang ditetapkan menjadi batasan permasalahan dari
bagi peserta didik sehingga dapat penelitian ini adalah ”Bagaimana
mefasilitasi peserta didik dalam peningkatan kemampuan penguasaan
memahami materi-materi biologi yang konsep guru Biologi Madrasah Aliyah
lebih sulit. Sebagai perbandingan, di pada aspek virus dan prokariota melalui
Amerika Serikat guru harus memiliki Pembelajaran Jarak Jauh?”
kompetensi yang lebih tinggi untuk Tujuan Penelitian
membimbing siswanya dalam memahami Adapun tujuan Penelitian ini
materi-materi Biologi yang levelnya lebih adalah untuk mengetahui peningkatan
tinggi disamping materi inti. Contohnya, kemampuan penguasaan konsep guru
kompetensi inti dalam hal konten biologi Biologi Madrasah Aliyah pada aspek virus
yang harus dikuasai oleh guru salah dan prokariota melalui Pembelajaran Jarak
satunya adalah dapat membimbing siswa Jauh.
untuk memahami tentang persamaan dan
perbedaan antara hewan, tanaman, jamur, KAJIAN TEORI
mikroorganismes dan virus. Kompetensi 1. Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh
yang lebih tinggi yang harus dikuasai a. Definisi Pembelajaran Jarak Jauh
berkaitan dengan materi tersebut di atas Terdapat berbagai definisi terkait
adalah guru harus mempersiapkan diri dengan pembelajaran jarak jauh yang

Hikmawati Hanurani - 11
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

diungkapkan oleh para ahli. Simonson 2) Interaksi antara pembelajar dengan


(2003) dalam Schlosser dan Simonson instruktur
(2009) mendefinisikan pembelajaran jarak Pada interaksi ini instruktur
jauh sebagai: “institution-based, formal menstimulasi minat, mengklarifikasi
education where the learning group is pertanyaan, memandu, memotivasi,
separated, and where interactive dan berdialog dengan peserta.
telecommunications systems are used to Perbedaan dengan interaksi antara
connect learners, resources, and instructors”. pembelajara dan konten, adalah di
Adapun definisi pembelajaran jarak jauh dalam interaksi ini instruktur dapat
menurut UNESCO adalah: “an educational memberikan feedback dan menilai
process and system in which all or a significant pemahaman peserta terhadap materi.
proportion of the teaching is carried out by 3) Interaksi antara pembelajar dengan
someone or something removed in space and pembelajar.
time from the learner”. Dari dua definisi Menurut Tu (2000), interaksi
tersebut dapat disimpulkan bahwa merupakan bagian yang penting dalam
pembelajaran jarak jauh adalah suatu proses belajar. Level interaksi
metode pengajaran tanpa adanya tatap berpengaruh terhadap kualitas
muka langsung antara pengajar dan pengalaman belajar (Navarro &
pembelajar ketika proses pembelajaran Shoemaker, 2000). Interaksi yang lebih
berlangsung, pengajar dan pembelajar tinggi berkaitan dengan meningkatnya
dihubungkan oleh sistem telekomunikasi prestasi.
interaktif.
c. Manfaat Pembelajaran Online
b. Strategi Pembelajaran Jarak Jauh Ally (2008) menjelaskan beberapa
Online keuntungan pembelajaran online
Pembelajaran online harus terdiri sebagai berikut.
dari berbagai aktivitas belajar untuk 1) Bagi peserta didik, pembelajaran
membantu peserta didik mencapai hasil online tidak mengenal zona waktu
belajar dan untuk melayani berbagai gaya dan lokasi, jarak tidak menjadi
belajar (Ally, 2008). Pada saat melakukan masalah.
aktivitas belajar, pembelajar juga terlibat 2) Dalam pembelajaran online
dengan berbagai interaksi. Menurut asinkron, siswa Dapat mengakses
Gilbert dan Moore (1998) dalam Driscroll materi online kapan saja, sementara
dan Carliner (2005), pengertian interaksi pembelajaran online sinkron
dalam kaitannya dengan pembelajaran memungkinkan interaksi real-time
yang menggunakan komputer, yaitu antara siswa dan instruktur.
pertukaran timbal balik antara teknologi 3) Peserta didik dapat menggunakan
dan pembelajar. Selanjutnya menurut Internet untuk mengakses
Gilbert dan Moore (1998), Pertukaran pembelajaran yang mutakhir dan
timbal balik ini dapat dikategorikan bahan yang relevan, dan bisa
menjadi tiga macam interaksi, yaitu: berkomunikasi dengan para ahli di
1) Interaksi antara pembelajar dan konten. bidang yang mereka miliki.
Interkasi ini menjelaskan interaksi 4) Situasi belajar, atau penerapan
antara pembelajar dengan konten yang pengetahuan dan keterampilan
dipelajari. Interaksi terjadi saat dalam konteks tertentu, difasilitasi,
pembelajar merefleksi konten, dan karena peserta didik dapat
mengajukan pertanyaan seputar materi menyelesaikan pembelajaran secara
untuk menganalisis, mensintesa dan online sementara melaksanakan
mengevaluasinya. tugas di tempat kerjanya dan

12 – Peningkatan Kompetensi Profesional Guru …


Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

mengkontekstualisasikan g. Menjelaskan penerapan hukum-hukum


pembelajaran. biologi dalam teknologi yang terkait
5) Bagi instruktur, tutor bisa dilakukan dengan biologi terutama yang dapat
kapanpun dan dimanapun. Bahan ditemukan dalam kehidupan sehari-
online dapat diperbarui, dan peserta hari.
didik dapat segera melihat h. Memahami lingkup dan kedalaman
perubahannya. Bila peserta didik biologi sekolah
mampu mengakses materi di i. Kreatif dan inovatif dalam penerapan
Internet, lebih mudah bagi instruktur dan pengembangan bidang ilmu biologi
untuk mengarahkan mereka ke dan ilmu-ilmu yang terkait.
informasi yang tepat berdasarkan j. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-
pada kebutuhan mereka. teori pengelolaan dan keselamatan
Jika dirancang dengan benar, sistem kerja/belajar di laboratorium biologi
pembelajaran online bisa digunakan sekolah
menentukan kebutuhan peserta didik k. Menggunakan alat-alat ukur, alat
dan tingkat keahlian saat ini, dan untuk peraga, alat hitung, dan piranti lunak
menetapkan Bahan yang tepat bagi komputer untuk meningkatkan
peserta didik untuk dipilih, untuk pembelajaran biologi di kelas,
mencapai yang hasil pembelajaran yang laboratorium dan lapangan.
dinginkan. l. Merancang eksperimen biologi untuk
2. Kompetensi Profesional Guru Biologi keperluan pembelajaran atau penelitian
Salah satu kompetensi profesional m. Melaksanakan eksperimen biologi
yang harus dikuasai oleh guru adalah dengan cara yang benar
kemampuan di dalam menguasai materi, n. Memahami sejarah perkembangan IPA
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan pada umumnya khususnya Biologi dan
yang mendukung mata pelajaran yang pikiran-pikiran yang mendasari
diampu. Kemampuan ini dijabarkan lebih perkembangan tersebut.
lanjut sebagai berikut (Permendikbud No. Tugas pengembangan profesional
16/2007): utamanya merupakan tanggung jawab
a. Memahami konsep-konsep, hukum- guru secara individual, oleh karena itu
hukum, dan teori-teori Biologi serta seperti halnya tenaga profesional lainnya,
penerapannya secara fleksibel guru diharapkan selalu mengikuti dan
b. Memahami proses berfikir biologi melakukan pengembangan profesional,
dalam mempelajari proses dan gejala termasuk juga dalam hal menguasai materi
alam. mata pelajaran yang diampu.
c. Menggunakan bahasa simbolik dalam
mendeskripsikan proses dan gejala METODE PENELITIAN
alam/biologi Jenis penelitian yang digunakan
d. Memahami struktur (termasuk adalah pre-eksperimental dengan desain
hubungan fungsional antar konsep) One group pretest-posttes design. Prosedur
ilmu Biologi dan ilmu-ilmu lain yang desain penelitian ini adalah melakukan
terkait. pengukuran ke-1 pada subyek (pretest)
e. Bernalar secara kualitatif maupun terhadap kemampuan penguasaan konsep
kuantitatif tentang proses dan hukum biologi pada aspek virus dan prokariota,
biologi. kemudian subjek diberi perlakuan untuk
f. Menerapkan konsep, hukum, dan teori jangka waktu tertentu (exposure) melalui
fisika, kimia dan matematika untuk pendidikan dan pelatihan diklat jarak jauh
menjelaskan/mendeskripsikan berbasis e-learning yang terdiri dari tiga
fenomena biologi. kegiatan belajar. Pengukuran ke-2

Hikmawati Hanurani - 13
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

(posttest) dilakukan setelah perlakuan digunakan acuan interpretasi rata-rata


diberikan, dan hasil pengukuran prestest gain yang dinormalisasi (<g>) seperti
dibandingan dengan hasil pengukuran ditunjukkan pada Tabel 1. (Hake, 1998).
posttest, menggunakan uji statistik Uji-t.
Sampel penelitian berjumlah 26 orang Table 1.Kriteria rata-rata gain yang
peserta Diklat Jarak Jauh Teknis Substantif dinormalisasi (<g>)
Pendalaman Materi Biologi Guru Biologi Katagori
Madrasah Aliyah di Balai Diklat <g> Peningkatan
Keagamaan Bandung yang berasal dari <g> > 0,7 Tinggi
Lingkungan Kementerian Agama Provinsi 0,3 ≤ <g> ≤0,7 Sedang
Jawa Barat.
<g> <0,3 Rendah
Untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam Kompetensi Konten Biologi,
peserta dilibatkan dalam berbagai kegiatan TEMUAN DAN PEMBAHASAN
melalui pembelajaran e-learning yang 1. Temuan
meliputi mempelajari modul, melakukan Penguasaan Konsep Virus dan
chat, diskusi, dan quiz. Proses Prokariota Secara Keseluruhan
pembelajaran dilaksanakan dalam tiga Penguasaan konsep peserta pada
tahap kegiatan yaitu kegiatan belajar 1 materi virus dan prokariota secara
(KB1), kegiatan belajar 2 (KB2), kegiatan keseluruhan dapat dilihat dari rata-rata
belajar 3 (KB3). nilai pretest dan posttest. Data tersebut
Instrumen yang digunakan dalam disajikan pada Table 2.
penelitian untuk mengukur kemampuan Table 2. Rekapitulasi hasil analisa statistik
penguasaan konsep biologi berupa soal tes pretest dan posttest penguasaan
materi biologi aspek virus dan prokariota. Konsep virus dan Prokariota secara
Untuk melihat peningkatan penguasaan keseluruhan
konsep biologi sebelum dan sesudah Tinjauan Pre tes Pos tes
N (jumlah 26 26
perlakuan dihitung dengan
data)
menggunakaan rata-rata skor gain yang
Mean 40.94 58.72
dinormlisasi (rata-rata N-gain =<g>)
dengan menggunakan persamaan yang Nilai tertinggi 53,33 82.22
dikembangkan oleh Hake (1998) seperti Nilai terendah 24.44 37.78
berikut:
<𝐺> N-gain 0,30
< g >= Uji Normalitas Karena nilai Signifikansi sebesar
< 𝐺𝑚𝑎𝑘𝑠 >
< 𝑅𝑇𝑘 > −< 𝑅𝑇𝐴 > 0,200>0,05 ( α=0,05), maka
= hipotesis nol diterima,
𝑆𝑚𝑖𝑑−< 𝑅𝑇𝐴 > kesimpulan data normal.
Keterangan:
Uji Karena nilai signifikansi sebesar
<g> : Rerata skor gain yang
Homogenitas 0,474>0,05 (α = 0,05) maka
dinormalisasi hipotesis nol diterima,
<G> : Rerata skor gain aktual kesimpulan data homogen.
<Gmaks> : Rerata skor gain maksimum Uji t Karena T hitung 6.253 > 2.060
ideal dan nilai signifikan 0,000<0,025
<RTk> : Rerata skor tes akhir maka H_(0 ): μ_1=μ_2 ditolak
<RTA> : Rerata skor tes awal Berdasarkan Tabel 2 diketahui
S mid : Skor maksimum ideal terdapat peningkatan rata-rata nilai tes
Untuk mengetahui kategori virus dan prokariota secara keseluruhan
peningkatan self assessment sebagai dengan rata-rata skor gain ternormalisasi
dampak program diklat jarak jauh, sebesar 0.30 dengan kategori sedang.

14 – Peningkatan Kompetensi Profesional Guru …


Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

Berdasarkan hal ini tampak penguasaan masing-masing sub pokok bahasan.


konsep virus dan prokariota mengalami Seberapa jauh peningkatan yang dicapai
peningkatan setelah mengikuti DJJ dapat dilihat pada grafik pada Gambar 2.
Pendalaman Materi Biologi MA. Gambar 2. Diagram Rerata N-gain
Untuk mengetahui signifikansi Hasil Tes Konsep Virus
perbedaan tersebut dilakukan uji statistik. Berdasarkan grafik pada Gambar 2.
Sebelum melakukan uji dilakukan uji
normalitas dan homogenitas terlebih
dahulu. Hasil Pengujian normalitas dan
homogentias diperoleh data yang normal
dan homogen. Uji selanjutnya dilakukan
uji-t. Hasil uji-t menunjukan terdapat
perbedaan yang signifikan hasil tes
penguasaan konsep virus dan prokariota
antara sebelum dan sesudah melakukan
pembelajaran Diklat Jarak Jauh.
Penguasaan Konsep Virus
Pengasaan konsep untuk pokok
bahasan virus dapat dilihat pada Tabel 3.
tampak bahwa peningkatan tertinggi
Tabel 3. Rekapitulasi hasil analisa pretest
teradapat pada sub pokok bahasan peran
dan posttest penguasaan Konsep
virus yaitu sebesar 0,67 sedangkan
virus
terendah pada sub pokok bahasan
Tinjauan Pretest Posttest
genetika virus sebesar 0,03.
N (jumah 26 26
data)
Mean 37,02 52,16 Penguasaan Konsep Prokariota
Nilai 68,75 75,00 Penguasaan konsep untuk pokok
tertinggi bahasan prokariota dapat dilihat pada
Nilai 12,50 37,50 Table 4.
terendah Table 4. Rekapitulasi hasil analisa pretest
Dari Tabel 3. tampak bahwa dan posttest penguasaan Konsep
penguasaan konsep pada pokok bahasan virus
virus mengalami kenaikan setelah melalui Tinjauan Pre Post
program DJJ Biologi MA. Untuk test test
mengetahui nilai setiap sub pokok bahasan N (jumah 26 26
dapat dilihat grafik pada Gambar 1. data)
Mean 43.10 52.16
Nilai 62.07 75.00
tertinggi
Nilai 27.59 37.50
terendah

Gambar 1. Hasil Tes Konsep Virus


Berdasarkan grafik pada Gambar 1.
tampak terjadi peningkatan nilai untuk

Hikmawati Hanurani - 15
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

Hasil tes penguasaan konten peningkatan rata-rata nilai tes virus dan
biologi untuk setiap pokok bahasan pada prokariota secara keseluruhan dengan
materi prokariota dapat dilihat pada rata-rata skor gain ternormalisasi sebesar
Gambar 3. 0.30 dengan kategori sedang. Berdasarkan
hal ini tampak penguasaan konsep virus
dan prokariota mengalami peningkatan
setelah mengikuti DJJ Pendalaman Materi
Biologi MA. Sebagaimana telah diuraikan
di atas, Hasil uji-t menunjukan terdapat
perbedaan yang signifikan hasil penilaian
diri penguasaan konsep virus dan
prokariota antara sebelum dan sesudah
melakukan pembelajaran Diklat Jarak
Jauh.
Peningkatan ini dapat disebabkan
Gambar 3. Hasil Tes Konsep berbagai kegiatan yang diselenggarakan
Prokariotik pada program DJJ Biologi MA. Kegiatan-
Berdasarkan grafik pada Gambar 3. kegiatan tersebut dapat memfasilitasi
tampak terjadi peningkatan nilai untuk peserta untuk dapat mengkonstruk
masing-masing sub pokok bahasan. pengetahuan yang diperlukannya.
Seberapa jauh peningkatan yang dicapai Kegiatan yang dilakukan oleh
dapat dilihat pada grafik pada Gambar 4. peserta didukung oleh bahan-bahan
belajar yang tersedia dalam proses DJJ.
Desain bahan belajar dibuat dengan
mengacu pada berbagai teori belajar.
Sebagaimana dijelaskan oleh Ally (2008),
pengembangan bahan-bahan belajar
dalam pembelajaran online harus
berdasarkan teori belajar, dan tidak hanya
bisa bergantung pada satu teori belajar.
Berdasarkan hal ini maka pembelajaran
online yang didesain dalam DJJ Biologi
MA ini didukung oleh berbagai teori
belajar. Teori-teori belajar yang dapat
Gambar 4. Diagram Rerata N-gain dijadikan sebagai landasan di antaranya
Hasil Tes Konsep Prokariota adalah teori behavioristik, teori
Berdasarkan grafik pada Gambar 4. cognitivistik, teori constructivist.
tampak bahwa peningkatan tertinggi Implikasi pembelajaran online
teradapat pada sub pokok bahasan learning dengan aliran behavioristik
reproduksi prokariota yaitu sebesar 0,48 diantaranya adalah: (1) pembelajar harus
sedangkan terendah pada sub pokok diberi tahu learning outcome yang jelas, (2)
bahasan struktur prokariota dan peran pembelajar harus dites untuk menentukan
prokariota, masing-masing sebesar 0,27 apakah mereka sudah mencapai learning
dan 0,25. outcome atau belum, (3) pembelajar harus
2. Pembahasan diberikan feedback sehingga mereka dapat
Penguasaan Konten Keseluruhan memonitor apa yang mereka lakukan dan
Berdasarkan data penguasaan membetulkan tindakan apabila diperlukan
konten secara keseluruhan sebagaimana (Ally, 2008). Aplikasi pada pembelajaran
tertera pada Tabel 2 diketahui terdapat DJJ Biologi MA yaitu disediakannya

16 – Peningkatan Kompetensi Profesional Guru …


Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

Kurikulum dan Silabus pembelajaran yang motivasi, (4) Mendorong peserta didik
disediakan di dalam Kamar pengarahan untuk menggunakan keahlian
program pada DJJ Biologi MA. Di dalam metakognitif utuk membantu dalam
Kurikulum dan Silabus tercantum proses belajar, (5) Gunakan strategi belajar
kompetensi yang harus dikuasai oleh yang memfasilitasi transfer pembelajaran
peserta diklat, sehingga peserta dapat untuk mendorong aplikasi pada situasi
mengetahui outcome pembelajaran. yang berbeda dan pada situasi dunia
Untuk mengetahui apakah peserta sudah nyata.
mencapai learning outcome, peserta diberi Untuk terpenuhinya materi yang
tugas dan tes pada setiap akhir kegiatan chunked, maka didalam DJJ Biologi MA,
pembelajaran. Dari Tugas-tugas yang materi yang disajikan berdasarkan hasil
diberikan diharapkan dapat meningkatkan analisis dari buku sumber yang dijadikan
kemampuan peserta dalam memahami acuan dalam menyusun bahan ajar. Di
konsep-konsep virus dan prokariota. Pada samping itu penyajian materi di penggal
umumnya peserta dapat melaksanakan sedemikian rupa sehingga pada saat
tugas cukup baik seperti pada saat harus mempelajari materi peserta tidak
menentukan topik permasalahan dan membaca teks yang terlalu panjang.
kemudian mencari sumber informasi yang Selanjutnya untuk mengakomodasi
dapat menjelaskan permasalahan tersebut. perbedaan individu dan gaya belajar
Kegiatan ini dapat meningkatkan disediakan berbagai strategi pembelajaran,
kemampuan peserta untuk dapat diantaranya adanya chatting, diskusi,
memahami materi. Kemudian dari kuis penyediaan modul, dan penugasan.
yang diberikan pada KB 2 hanya sekitar Implikasi pembelajaran dengan
27% peserta yang memperoleh nilai di aliran konstruktivisme dalam e-learning:
bawah standar kelulusan sedangkan 73% (1) Pembelajaran harus proses yang aktif,
lainnya dapat mencapai nilai standar atau (2) Pembelajaran harus mengkonstuk
lebih. Sedangkan pada KB 3 hanya sekitar pengtahuannya sendiri dibanding
8 % yang memperoleh nilai di bawah menerima dari instruktur, (3)
standar sedangkan 92 % lainnya dapat Pembelajaran kolaborasi dan kooperatif
mencapai nilai standar atau lebih. harus dapat mendorong pembelajaran
Selanjutnya untuk memonitor apakah konstruktivis, (4) Pembelajar harus diberi
aktivitas peserta dalam proses waktu dan kesempatan untuk merefleksi,
pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan (5) Pembelajaran harus bermakna.
pembelajaran, peserta diberikan feedback. Untuk memfasilitasi terjadinya
Feedback diberikan kepada peserta pada proses pembelajaran yang aktif, pada DJJ
aktivitas diskusi, penyelesaian tugas Biologi MA disediakan forum diskusi dan
maupun pada tes di akhir kegiatan chating. Dalam forum diskusi peserta
pembelajaran. Dari feedback yang dapat melakukan curah pendapat dengan
diberikan pada umumnya peserta peserta lain dalam memecahkan
menanggapi dengan memperbaiki tugas permasalahan yang diberikan. Dalam
yang masih belum tepat. forum diskusi memotivasi peserta untuk
Implikasi pembelajaran online dapat berfikir secara aktif bagaimana
dengan aliran kognitif antara lain: (1) menyelesaikan permasalahan yang
Informasi harus chunked untuk mencegah diberikan. Dalam forum chat, peserta
kelebihan beban selama Pengolahan dalam dibantu dalam mengatasi kesulitan
memori kerja, (2) Berbagai strategi berbagai permasalahan yang ditemui pada
pembelajaran harus disertakan untuk saat melaksanakan pembelajaran baik dari
mengakomodasi perbedaan individu dan segi teknis proses pembelajaran maupun
gaya belajar, (3) Peserta didik harus diberi

Hikmawati Hanurani - 17
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

kendala dalam memahami substansi kemampuan peserta dalam penguasaan


materi diklat. materi.
Untuk memfasilitasi peserta dalam Interaksi antara pembelajar dengan
mengkonstruk pengetahuannya dilakukan instruktur juga membantu perserta dalam
dengan pemberian tugas. Penugasan memperdalam materi yang dipelajarinya.
dimulai dengan penentuan topik Hal ini dapat terlaksana dengan adanya
permasalahan yang diikuti dengan peran instruktur dalam hal menstimulasi
penugasan mencari sumber informasi dan minat, mengklarifikasi pertanyaan,
pengorganisasian informasi menjadi RPP memandu, memotivasi, dan berdialog
dan bahan ajar, dan proposal PTK. Melalui dengan peserta. Hasil penelitian
kegiatan diskusi pada web DJJ Biologi MA menunjukkan bahwa interaksi pembelajar
mendorong pembelajaran konstuktivis. dan instruktur dirasakan oleh pembelajar
Sebagaimana dari hasil wawancara memiliki nilai yang paling tinggi
dengan peserta diketahui bahwa melalui (Fredericksen, Pickett, Shea, Pelz, & Swan,
diskusi mendorong mereka untuk 2000). Interaksi yang terjadi antara peserta
memperoleh pengetahuan-pengetahuan dengan instruktur pada DJJ Bioligi MA
yang baru. Kebermaknaan pembelajaran bisa ditemukan pada kegiatan chatting dan
DJJ Biologi MA bisa dilihat dari hasil-hasil forum diskusi.
tugas yang dibuat oleh peserta, nilai kuis, Interaksi lainnya yang dapat
dan nilai pos tes. Berdasarkan nilai kuis mendorong peserta untuk lebih banyak
yang rata-rata melebihi standar kelulusan, mendapatkan pengalaman belajar adalah
serta nilai pos tes yang mengalamai adanya interaksi dengan peserta lain. Pada
peningkatan, menunjukkan bahwa saat peserta berinteraksi dengan
pembelajaran yang diberikan bermakna pembelajar lain memberikan peluang
bagi peserta. Hal ini diperkuat dengan untuk memperoleh pengetahuan-
hasil wawancara dengan peserta yang pengatahuan baru yang diperoleh dari
menyatakan bahwa dengan mengikuti peserta lain. Hal ini sebagaimana
Diklat pada DJJ Biologi MA, menambah dijelaskan oleh Wentzel (2009) dalam
wawasan mereka. Furrer dkk (2014), bahwa teman dalam
Sebagaimana telah diuraikan satu kelas pembelajaran menyediakan
sebelumnya bahwa berbagai interaksi situasi yang dapat mendukung
pada pembelajaran online memberikan kompetensi akademik. Sebagai contoh,
banyak manfaat bagi pembelajar. pada saat berinteraksi dengan sesama
Misalnya Interaksi pembelajar dengan peserta, masing-masing peserta dapat
konten, memungkinkan peserta untuk melatih berkomunikasi, saling
lebih memperluas dan memperdalam memberikan masukan, memberikan
pemahaman terhadap konten yang bantuan dan saran, saling berbagi untuk
dipelajari. Untuk terjadinya interaksi ini mencapai tujuan tujuan pembelajaran
dalam DJJ Biologi MA yang dirancang, (Paar, 2002 dalam Furrer dkk. , 2014).
disediakan kegiatan berupa mengkaji Berdasarkan uraian tersebut tampak
modul yang harus direfleksikan berupa betapa pentingnya interaksi dalam proses
tugas membuat ringkasan dari isi modul pembelajaran. Hal ini seiring dengan
dan link terkait. Di samping itu penugasan pendapat Gilbert dan Moore (1998) dalam
berupa penyusunan bahan ajar Driscroll dan Carliner (2005), bahwa
dimaksudkan agar peserta lebih interaksi dalam pembelajran online
mendalami materi yang dipelajarinya. memberikan manfaat berikut ini:
Kemudian peserta diharuskan menjawab 1) Motivasi
quiz yang diberikan untuk mengukur

18 – Peningkatan Kompetensi Profesional Guru …


Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

Interaksi memiliki pengaruh yang besar mempelajari materi tersebut. Selanjutnya


terhadap motivasi dan kesuksesan pada setiap kegiatan belajar diberi
pembelajar. ringkasan isi materi, sehingga peserta
2) Memperoleh perhatian mempunyai gambaran apa yang akan
Komponen yang terpenting dari sekian dipelajarinya. Sedangkan menurut El-
banyak model desain instruksional Seoud et al. (2016), untuk meningkatkan
adalah kebutuhan untuk mendapatkan motivasi belajar, pembelajaran harus
dan tetap mendapat perhatian dari didesain dengan berbagai strategi
peserta. pembelajaran untuk memfasilitasi
3) Praktik dan peningkatan retensi berbagai gaya belajar. Selanjutnya
Interaksi memberi kesempatan pada menurut El-Seoud et al. (2016), untuk
peserta didik untuk mempraktikkan meningkatkan motivasi, pengajar harus
keterampilan baru dalam lingkungan mempertimbangkan perhatian, relevansi,
yang tepat dan terstruktur. Nilai dari kepercayaan diri, dan kepuasan secara
interaksi adalah mendorong peserta berbeda. Perhatian bisa dipenuhi dengan
didik untuk mengambil kembali menggunakan animasi, relevansi dan
informasi dari memori, sehingga kepercayaan diri dapat dilaksanakan
mendorong untuk terjadinya dengan pengorganisasian materi
peningkatan pembelajaran (Bjork, 1988 pelatihan, kepuasaan dapat dicapai
dalam Driscroll dan Carliner, 2005). melalui sertifikasi elektronik atau
4) Mendorong refleksi pengenalan elektronik dalam kolaborasi
Interaksi merupakan kesempatan bagi antara pengajar dan siswa.
peserta didik untuk mengekspresikan Dari uraian di atas, dapat
sudut pandang mereka sendiri, disimpulkan bahwa berbagai kegiatan
menjelaskan masalah dengan kata-kata dalam DJJ Bio MA membantu peserta
mereka sendiri, dan merumuskan dalam memahami konsep dan
argumen yang berlawanan atau mengkosnstruk pengetahuan yang baru.
berbeda selalu berhubungan dengan Selain dilihat penguasaan konsep secara
pembelajaran dalam level yang keseluruhan, juga dilihat penguasaan
mendalam dan pengembangan konsep untuk setiap pokok bahasan
pemikiran kritis (Mason, 1994 dalam sebagaimana akan diuraikan di bawah ini.
Driscroll dan Carliner, 2005).
Hal lain yang penting untuk Penguasaan Konsep Virus
menciptakan terjadinya proses Tingginya peningkatan pada sub
pembelajaran yang efektif yaitu adanya pokok bahasan peran virus dapat
motivasi. Menurut Sardiman (2001), dua disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu
hal yang sangat mendasar untuk yamg mungkin menjadi penyebab adalah
menumbuhkan motivasi dalam belajar pada sub pokok bahasan peran virus
adalah: (1) mengetahui apa yang akan merupakan pokok bahasan yang sangat
dipelajari, (2) memahami mengapa hal berkaitan dengan kehidupan sehari-hari,
tersebut dipelajari. Dengan berpijak pada sehingga informasinya relatif lebih mudah
kedua unsur motivasi ini merupakan dasar untuk diperoleh. Pokok bahasan tersebut
permulaan yang baik untuk belajar. membahas tentang peran virus pada
Dalam Web DJJ Biologi MA hal tersebut manusia, hewan, dan tumbuhan baik yang
dapat diketahui oleh peserta dengan menguntungkan maupun yang
melihat struktur program yang disediakan merugikan. Berbagai sumber Informasi
dalam web DJJ Biologi MA. Dalam mengenai berbagai penyakit yang
struktur program diuraikan materi apa disebabkan oleh virus sangat mudah
saja yang harus dipelajari dan tujuan dari untuk diperoleh. Sub pokok bahasan

Hikmawati Hanurani - 19
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

tentang peran virus dalam kehidupan sedangkan terendah pada sub pokok
manusia marupakan materi yang bahasan struktur prokariota dan peran
merupakan secara nyata dihadapi oleh prokariota, masing-masing sebesar 0,27
kita. dan 0,25. Sub pokok bahasan reproduksi
Hal ini sebaliknya dengan sub pokok prokariota merupakan materi yang biasa
bahasan tentang genetika virus dan guru berikan di kelas. Dengan demikian
bakteriofag. Peningkatan dua sub pokok guru sudah memiliki pengalaman
bahasan tersebut masuk ke dalam kategori sebelumnya tentang reproduksi
rendah. Konsep genetika virus dan prokariota. Hal ini sejalan dengan teori
bakteriofag merupakan konsep yang belajar Ausubel yang dikemukakan oleh
termasuk ke dalam tingkat molekuler. Dahar (2011). Menurut Ausubel dalam
Konsep ini melebihi kemampuan indera Dahar (2011), belajar dapat
yang kita miliki untuk menangkapnya diklasifikasikan ke dalam dua dimensi.
(Johnstone, 1991). Hal ini menjadi kendala Dimensi pertama berhubungan dengan
bagi peserta untuk dapat memahaminya. cara informasi atau materi pelajaran yang
Selain itu, sebagaimana telah disajikan pada siswa melalui penerimaan
diuraikan pada sub bab sebelumnya pada atau penemuan. Dimensi kedua
penelitian ini, bahwa salah satu penyebab menyangkut cara bagaimana siswa dapat
dari kesulitan belajar sains dimana Biologi mengaitkan informasi itu pada struktur
juga termasuk di dalamnya, adalah hakikat kognitif yang telah ada. Struktur kognitif
dari sains itu sendiri. Tipe umum konsep ialah fakta, konsep, dan generalisasi yang
yang dapat dikenali oleh anak-anak dan telah dipelajari dan diingat oleh Siswa.
orang dewasa adalah contoh-contoh yang Dalam sub pokok bahasan reproduksi
nyata, dan ini akan mudah dipahami. prokariota, materi tersebut telah biasa
Hasil wawancara dengan peserta, diberikan oleh guru dalam proses
mereka menyatakan bahwa untuk sub pembelajaran sehari-hari. Maka ketika
pokok bahasan genetika virus dan guru mempelajari pendalaman materi
bakteriofag merasa kesulitan pada saat tersebut di dalam Web DJJ Bio MA,
harus memahaminya terutama disebabkan memudahkan guru untuk dapat
banyaknya istilah asing. Di samping itu memahami karena sudah terdapat konsep-
mereka juga terkendala dengan bahasa konsep relevan atau sumber-sumber
yang digunakan pada link yang relevan. Di sini terjadi pembelajaran
disediakan, sehingga mempersulit dalam bermakna, yaitu suatu proses
memahami konsep. Hal ini sesuai dengan dikaitkannya informasi baru pada konsep-
pernyataan yang dikemukakan oleh konsep yang relevan yang terdapat dalam
Ausabel, Novak, dan Hanesian (1978) struktur kognitif seseorang (Ausubel 1968
dalam Wandersee (1985) bahwa dalam Dahar 2011).
kemampuan dalam menemukan dan Pada sub pokok bahasan struktur
memperoleh bahasa adalah salah satu ciri dan peran prokariota memiliki
utama dalam perkembangan manusia, dan peningkatan yang rendah, hal ini mungkin
tentu saja bahasa berperan penting dalam disebabkan butir soal dengan tahap
membantu siswa untuk mendapatkan berpikir C3 dan C4 jumlahnya lebih
konsep-konsep sains yang baru. banyak dibandingkan pada sub pokok
bahasan lainnya. Di samping itu butir soal
Penguasaan Konsep Proariota pada sub pokok bahasan peran prokariota
Berdasarkan grafik pada Gambar 4. banyak contoh-contoh nama-nama spesies
tampak bahwa peningkatan tertinggi virus atau prokariota yang berperan pada
teradapat pada sub pokok bahasan tumbuhan, manusia, dan hewan. Contoh-
reproduksi prokariota yaitu sebesar 0,48 contoh ini menggunakan bahasa latin,

20 – Peningkatan Kompetensi Profesional Guru …


Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

sehingga mungkin dapat menjadi salah Jadi dapat dilihat bahwa terjadi
satu kendala bagi peserta untuk dapat peningkatan nilai tes penguasaan
mengingatnya. konten sebelum mengikuti DJJ dan
setelah mengikuti DJJ dengan N-Gain
PENUTUP sedang yaitu sebesar 0,3.
1. Simpulan
Hasil temuan penelitian tentang 2. Rekomendasi
kompetensi konten guru Biologi pada DJJ dapat digunakan sebagai alternatif
materi virus dan prokariota diperoleh diklat untuk meningkatkan
rata-rata nilai tes penguasaan konten kompetensi guru biologi dalam hal
sebelum mengikut DJJ (pretest) sebesar penguasaan konten mengingat
40,94 dengan nilai terendah sebesar berbagai fasilitas yang tersedia pada
24,44, dan nilai tertinggi sebesar 53,33. DJJ memungkinkan peserta diklat
Rata-rata nilai tes penguasaan konten untuk memperoleh informasi yang
setelah mengkuti DJJ (postest) sebesar lebih beragam sehingga dapat
58,72 dengan nilai terendah sebesar memberikan wawasan yang lebih luas.
37,78 dan nilai tertinggi sebesar 85,22.

DAFTAR PUSTAKA
Ally, M. 2008. Founations of Educational Theoriy for Online learning. In: Anderson, T (Ed).
The Theory and Practice of Online Learning 2nd Edition. Athasbasca University: AU
Press
Driscroll, M. & Carliner , S. 2005. Advanced web-based training strategies : Unlocking
instructionally sound online learning. San Francisco: Pfeiffer
El -Seoud, S.A, El- Khouly, M.M., Taj-Eddin, I.A.T.F. 2016. Motivation in E-Learning: How
Do We Keep Learners Motivated in an E-Learning Environment? International Journal
of Learning and Teaching Vol. 2, No. 1, June 2016
Fredericksen, E., Pickett, A., Shea, P., Pelz, W., & Swan, K. (2000). Student satisfaction and
perceived learning with online courses: Principles and examples from SUNY learning
network. Journal of Asynchronous Learning Networks, 4(2).
www.aln.org/publications/jaln/index.asp. [Retrieved 28 Mei 2017.]
Furrer C.J., Skinner, E,A., Pitzer, J.R. 2014. The Influence of Teacher and Peer Relationships
on Students’ Classroom Engagement and Everyday Motivational Resilience National
Society for the Study of Education, Volume 113, Issue 1, pp. 101-123 Copyright © by
Teachers College, Columbia University diakses pada
https://www.researchgate.net/publication/248702173_The_Influence_of_Teacher_an
d_Peer_Relationships_on_Students'_Classroom_Engagement_and_Everyday_Resilien
ce
Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement versus traditioinal methods: A Six-thousand
student survey of mechanics test data for introductory physics course. American
Journal of Physics 66, 64 (1998); doi: 10.119/1.18809 diakses pada
http://www.montana.edu/msse/Data analysis/Hake 1998 Normalized gain.pdf
diakses pada tangal 29 Agustus 2016
Navarro, P., & Shoemaker, J. 2000. Policy issues in the teaching of economics incyberspace:
Research design, course design, and research results. Contemporary Economic Policy,
18(3), 359–366.
Permendiknas no 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru.

Hikmawati Hanurani - 21
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019

Tu, C. 2000. Strategies to increase interaction in online social learning environments. Society
for Information Technology and Teacher Education International Conference. 2000(1),
1662–1667. [Available: http://dl.aace.org/741.]
Schlosser, L.A., & Simonson, M. (2010). Distance Education: Definition and Glossary of
Terms. 3rd edition. [Online]. Tersedia:http://books.google.co.id/books?id [14 Juli
2013]

22 – Peningkatan Kompetensi Profesional Guru …

You might also like