Professional Documents
Culture Documents
Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Biologi Madrasah Aliyah Melalui Pembelajaran Jarak Jauh
Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Biologi Madrasah Aliyah Melalui Pembelajaran Jarak Jauh
Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Biologi Madrasah Aliyah Melalui Pembelajaran Jarak Jauh
Hikmawati Hanurani
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Bandung
hikmawati.hanurani@yahoo.com
Abstract
This study aims to determine increasing mastery of the concept of biology teacher Madrasah Aliyah in
West Java Province through distance learning. In this research, teachers are given distance training
based on e-learning. The research type used is pre-experimental with one group of pre-test and post-test
design. The design procedure of this research is to perform the 1st measurement on the subject (pre-
test) on the ability of mastery of the concept of biology aspects of virus and prokaryotes then subjects
are given treatment for a certain period (exposure) through distance training. The 2nd measurement
(post-test) is performed after the treatment is given. This research based on distance learning Theory.
The result of measurement of pre-test compared with result of post-test measurement, t- test statistic.
The result of t-test shows there are significant difference of result of concept test of virus and prokaryotes
between before and after doing Distance Learning. From the results of the study it can be concluded
that there is an increase in test score of concept master before following distance training and after
following distance training with medium N-Gain.
Keywords: Teachers’ Competence, Distance Traning, Biology Teacher.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep guru biologi
Madrasah Aliyah di Provinsi Jawa Barat melalui pembelajaran jarak jauh. Dalam penelitian
ini guru diberi pelatihan jarak jauh berbasis e-learning. Jenis penelitian yang digunakan
adalah pre-eksperimental dengan desain One group pretest-posttes design. Prosedur desain
penelitian ini adalah melakukan pengukuran ke-1 pada subyek (pretest) terhadap
kemampuan Information Communication Technology (ICT) kemudian subjek diberi perlakuan
untuk jangka waktu tertentu (exposure) melalui pendidikan dan pelatihan diklat jarak jauh.
Pengukuran ke-2 (posttest) dilakukan setelah perlakuan diberikan. Teori yang dgunakan
untuk menganalisa hasil penelitian adalah teori pembelajran jarak jauh. Hasil pengukuran
prestest dibandingan dengan hasil pengukuran posttest, menggunakan uji statistik Uji-t. Hasil
uji-t menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan hasil tes penguasaan konsep virus dan
prokariota antara sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran Diklat Jarak Jauh. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan skor tes penguasaan konsep
sebelum mengikuti DJJ dan setelah mengikuti DJJ dengan N-Gain sedang yaitu sebesar 0,3.
DJJ dapat digunakan sebagai alternatif diklat untuk meningkatkan kompetensi guru biologi
dalam hal penguasaan konten mengingat berbagai fasilitas yang tersedia pada DJJ
memungkinkan peserta diklat untuk memperoleh informasi yang lebih beragam sehingga
dapat memberikan wawasan yang lebih luas.
Kata Kunci: Kompetensi Guru, Diklat Jarak Jauh, Guru Biologi
10
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019
Hikmawati Hanurani - 11
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019
Hikmawati Hanurani - 13
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019
Hikmawati Hanurani - 15
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019
Hasil tes penguasaan konten peningkatan rata-rata nilai tes virus dan
biologi untuk setiap pokok bahasan pada prokariota secara keseluruhan dengan
materi prokariota dapat dilihat pada rata-rata skor gain ternormalisasi sebesar
Gambar 3. 0.30 dengan kategori sedang. Berdasarkan
hal ini tampak penguasaan konsep virus
dan prokariota mengalami peningkatan
setelah mengikuti DJJ Pendalaman Materi
Biologi MA. Sebagaimana telah diuraikan
di atas, Hasil uji-t menunjukan terdapat
perbedaan yang signifikan hasil penilaian
diri penguasaan konsep virus dan
prokariota antara sebelum dan sesudah
melakukan pembelajaran Diklat Jarak
Jauh.
Peningkatan ini dapat disebabkan
Gambar 3. Hasil Tes Konsep berbagai kegiatan yang diselenggarakan
Prokariotik pada program DJJ Biologi MA. Kegiatan-
Berdasarkan grafik pada Gambar 3. kegiatan tersebut dapat memfasilitasi
tampak terjadi peningkatan nilai untuk peserta untuk dapat mengkonstruk
masing-masing sub pokok bahasan. pengetahuan yang diperlukannya.
Seberapa jauh peningkatan yang dicapai Kegiatan yang dilakukan oleh
dapat dilihat pada grafik pada Gambar 4. peserta didukung oleh bahan-bahan
belajar yang tersedia dalam proses DJJ.
Desain bahan belajar dibuat dengan
mengacu pada berbagai teori belajar.
Sebagaimana dijelaskan oleh Ally (2008),
pengembangan bahan-bahan belajar
dalam pembelajaran online harus
berdasarkan teori belajar, dan tidak hanya
bisa bergantung pada satu teori belajar.
Berdasarkan hal ini maka pembelajaran
online yang didesain dalam DJJ Biologi
MA ini didukung oleh berbagai teori
belajar. Teori-teori belajar yang dapat
Gambar 4. Diagram Rerata N-gain dijadikan sebagai landasan di antaranya
Hasil Tes Konsep Prokariota adalah teori behavioristik, teori
Berdasarkan grafik pada Gambar 4. cognitivistik, teori constructivist.
tampak bahwa peningkatan tertinggi Implikasi pembelajaran online
teradapat pada sub pokok bahasan learning dengan aliran behavioristik
reproduksi prokariota yaitu sebesar 0,48 diantaranya adalah: (1) pembelajar harus
sedangkan terendah pada sub pokok diberi tahu learning outcome yang jelas, (2)
bahasan struktur prokariota dan peran pembelajar harus dites untuk menentukan
prokariota, masing-masing sebesar 0,27 apakah mereka sudah mencapai learning
dan 0,25. outcome atau belum, (3) pembelajar harus
2. Pembahasan diberikan feedback sehingga mereka dapat
Penguasaan Konten Keseluruhan memonitor apa yang mereka lakukan dan
Berdasarkan data penguasaan membetulkan tindakan apabila diperlukan
konten secara keseluruhan sebagaimana (Ally, 2008). Aplikasi pada pembelajaran
tertera pada Tabel 2 diketahui terdapat DJJ Biologi MA yaitu disediakannya
Kurikulum dan Silabus pembelajaran yang motivasi, (4) Mendorong peserta didik
disediakan di dalam Kamar pengarahan untuk menggunakan keahlian
program pada DJJ Biologi MA. Di dalam metakognitif utuk membantu dalam
Kurikulum dan Silabus tercantum proses belajar, (5) Gunakan strategi belajar
kompetensi yang harus dikuasai oleh yang memfasilitasi transfer pembelajaran
peserta diklat, sehingga peserta dapat untuk mendorong aplikasi pada situasi
mengetahui outcome pembelajaran. yang berbeda dan pada situasi dunia
Untuk mengetahui apakah peserta sudah nyata.
mencapai learning outcome, peserta diberi Untuk terpenuhinya materi yang
tugas dan tes pada setiap akhir kegiatan chunked, maka didalam DJJ Biologi MA,
pembelajaran. Dari Tugas-tugas yang materi yang disajikan berdasarkan hasil
diberikan diharapkan dapat meningkatkan analisis dari buku sumber yang dijadikan
kemampuan peserta dalam memahami acuan dalam menyusun bahan ajar. Di
konsep-konsep virus dan prokariota. Pada samping itu penyajian materi di penggal
umumnya peserta dapat melaksanakan sedemikian rupa sehingga pada saat
tugas cukup baik seperti pada saat harus mempelajari materi peserta tidak
menentukan topik permasalahan dan membaca teks yang terlalu panjang.
kemudian mencari sumber informasi yang Selanjutnya untuk mengakomodasi
dapat menjelaskan permasalahan tersebut. perbedaan individu dan gaya belajar
Kegiatan ini dapat meningkatkan disediakan berbagai strategi pembelajaran,
kemampuan peserta untuk dapat diantaranya adanya chatting, diskusi,
memahami materi. Kemudian dari kuis penyediaan modul, dan penugasan.
yang diberikan pada KB 2 hanya sekitar Implikasi pembelajaran dengan
27% peserta yang memperoleh nilai di aliran konstruktivisme dalam e-learning:
bawah standar kelulusan sedangkan 73% (1) Pembelajaran harus proses yang aktif,
lainnya dapat mencapai nilai standar atau (2) Pembelajaran harus mengkonstuk
lebih. Sedangkan pada KB 3 hanya sekitar pengtahuannya sendiri dibanding
8 % yang memperoleh nilai di bawah menerima dari instruktur, (3)
standar sedangkan 92 % lainnya dapat Pembelajaran kolaborasi dan kooperatif
mencapai nilai standar atau lebih. harus dapat mendorong pembelajaran
Selanjutnya untuk memonitor apakah konstruktivis, (4) Pembelajar harus diberi
aktivitas peserta dalam proses waktu dan kesempatan untuk merefleksi,
pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan (5) Pembelajaran harus bermakna.
pembelajaran, peserta diberikan feedback. Untuk memfasilitasi terjadinya
Feedback diberikan kepada peserta pada proses pembelajaran yang aktif, pada DJJ
aktivitas diskusi, penyelesaian tugas Biologi MA disediakan forum diskusi dan
maupun pada tes di akhir kegiatan chating. Dalam forum diskusi peserta
pembelajaran. Dari feedback yang dapat melakukan curah pendapat dengan
diberikan pada umumnya peserta peserta lain dalam memecahkan
menanggapi dengan memperbaiki tugas permasalahan yang diberikan. Dalam
yang masih belum tepat. forum diskusi memotivasi peserta untuk
Implikasi pembelajaran online dapat berfikir secara aktif bagaimana
dengan aliran kognitif antara lain: (1) menyelesaikan permasalahan yang
Informasi harus chunked untuk mencegah diberikan. Dalam forum chat, peserta
kelebihan beban selama Pengolahan dalam dibantu dalam mengatasi kesulitan
memori kerja, (2) Berbagai strategi berbagai permasalahan yang ditemui pada
pembelajaran harus disertakan untuk saat melaksanakan pembelajaran baik dari
mengakomodasi perbedaan individu dan segi teknis proses pembelajaran maupun
gaya belajar, (3) Peserta didik harus diberi
Hikmawati Hanurani - 17
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019
Hikmawati Hanurani - 19
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019
tentang peran virus dalam kehidupan sedangkan terendah pada sub pokok
manusia marupakan materi yang bahasan struktur prokariota dan peran
merupakan secara nyata dihadapi oleh prokariota, masing-masing sebesar 0,27
kita. dan 0,25. Sub pokok bahasan reproduksi
Hal ini sebaliknya dengan sub pokok prokariota merupakan materi yang biasa
bahasan tentang genetika virus dan guru berikan di kelas. Dengan demikian
bakteriofag. Peningkatan dua sub pokok guru sudah memiliki pengalaman
bahasan tersebut masuk ke dalam kategori sebelumnya tentang reproduksi
rendah. Konsep genetika virus dan prokariota. Hal ini sejalan dengan teori
bakteriofag merupakan konsep yang belajar Ausubel yang dikemukakan oleh
termasuk ke dalam tingkat molekuler. Dahar (2011). Menurut Ausubel dalam
Konsep ini melebihi kemampuan indera Dahar (2011), belajar dapat
yang kita miliki untuk menangkapnya diklasifikasikan ke dalam dua dimensi.
(Johnstone, 1991). Hal ini menjadi kendala Dimensi pertama berhubungan dengan
bagi peserta untuk dapat memahaminya. cara informasi atau materi pelajaran yang
Selain itu, sebagaimana telah disajikan pada siswa melalui penerimaan
diuraikan pada sub bab sebelumnya pada atau penemuan. Dimensi kedua
penelitian ini, bahwa salah satu penyebab menyangkut cara bagaimana siswa dapat
dari kesulitan belajar sains dimana Biologi mengaitkan informasi itu pada struktur
juga termasuk di dalamnya, adalah hakikat kognitif yang telah ada. Struktur kognitif
dari sains itu sendiri. Tipe umum konsep ialah fakta, konsep, dan generalisasi yang
yang dapat dikenali oleh anak-anak dan telah dipelajari dan diingat oleh Siswa.
orang dewasa adalah contoh-contoh yang Dalam sub pokok bahasan reproduksi
nyata, dan ini akan mudah dipahami. prokariota, materi tersebut telah biasa
Hasil wawancara dengan peserta, diberikan oleh guru dalam proses
mereka menyatakan bahwa untuk sub pembelajaran sehari-hari. Maka ketika
pokok bahasan genetika virus dan guru mempelajari pendalaman materi
bakteriofag merasa kesulitan pada saat tersebut di dalam Web DJJ Bio MA,
harus memahaminya terutama disebabkan memudahkan guru untuk dapat
banyaknya istilah asing. Di samping itu memahami karena sudah terdapat konsep-
mereka juga terkendala dengan bahasa konsep relevan atau sumber-sumber
yang digunakan pada link yang relevan. Di sini terjadi pembelajaran
disediakan, sehingga mempersulit dalam bermakna, yaitu suatu proses
memahami konsep. Hal ini sesuai dengan dikaitkannya informasi baru pada konsep-
pernyataan yang dikemukakan oleh konsep yang relevan yang terdapat dalam
Ausabel, Novak, dan Hanesian (1978) struktur kognitif seseorang (Ausubel 1968
dalam Wandersee (1985) bahwa dalam Dahar 2011).
kemampuan dalam menemukan dan Pada sub pokok bahasan struktur
memperoleh bahasa adalah salah satu ciri dan peran prokariota memiliki
utama dalam perkembangan manusia, dan peningkatan yang rendah, hal ini mungkin
tentu saja bahasa berperan penting dalam disebabkan butir soal dengan tahap
membantu siswa untuk mendapatkan berpikir C3 dan C4 jumlahnya lebih
konsep-konsep sains yang baru. banyak dibandingkan pada sub pokok
bahasan lainnya. Di samping itu butir soal
Penguasaan Konsep Proariota pada sub pokok bahasan peran prokariota
Berdasarkan grafik pada Gambar 4. banyak contoh-contoh nama-nama spesies
tampak bahwa peningkatan tertinggi virus atau prokariota yang berperan pada
teradapat pada sub pokok bahasan tumbuhan, manusia, dan hewan. Contoh-
reproduksi prokariota yaitu sebesar 0,48 contoh ini menggunakan bahasa latin,
sehingga mungkin dapat menjadi salah Jadi dapat dilihat bahwa terjadi
satu kendala bagi peserta untuk dapat peningkatan nilai tes penguasaan
mengingatnya. konten sebelum mengikuti DJJ dan
setelah mengikuti DJJ dengan N-Gain
PENUTUP sedang yaitu sebesar 0,3.
1. Simpulan
Hasil temuan penelitian tentang 2. Rekomendasi
kompetensi konten guru Biologi pada DJJ dapat digunakan sebagai alternatif
materi virus dan prokariota diperoleh diklat untuk meningkatkan
rata-rata nilai tes penguasaan konten kompetensi guru biologi dalam hal
sebelum mengikut DJJ (pretest) sebesar penguasaan konten mengingat
40,94 dengan nilai terendah sebesar berbagai fasilitas yang tersedia pada
24,44, dan nilai tertinggi sebesar 53,33. DJJ memungkinkan peserta diklat
Rata-rata nilai tes penguasaan konten untuk memperoleh informasi yang
setelah mengkuti DJJ (postest) sebesar lebih beragam sehingga dapat
58,72 dengan nilai terendah sebesar memberikan wawasan yang lebih luas.
37,78 dan nilai tertinggi sebesar 85,22.
DAFTAR PUSTAKA
Ally, M. 2008. Founations of Educational Theoriy for Online learning. In: Anderson, T (Ed).
The Theory and Practice of Online Learning 2nd Edition. Athasbasca University: AU
Press
Driscroll, M. & Carliner , S. 2005. Advanced web-based training strategies : Unlocking
instructionally sound online learning. San Francisco: Pfeiffer
El -Seoud, S.A, El- Khouly, M.M., Taj-Eddin, I.A.T.F. 2016. Motivation in E-Learning: How
Do We Keep Learners Motivated in an E-Learning Environment? International Journal
of Learning and Teaching Vol. 2, No. 1, June 2016
Fredericksen, E., Pickett, A., Shea, P., Pelz, W., & Swan, K. (2000). Student satisfaction and
perceived learning with online courses: Principles and examples from SUNY learning
network. Journal of Asynchronous Learning Networks, 4(2).
www.aln.org/publications/jaln/index.asp. [Retrieved 28 Mei 2017.]
Furrer C.J., Skinner, E,A., Pitzer, J.R. 2014. The Influence of Teacher and Peer Relationships
on Students’ Classroom Engagement and Everyday Motivational Resilience National
Society for the Study of Education, Volume 113, Issue 1, pp. 101-123 Copyright © by
Teachers College, Columbia University diakses pada
https://www.researchgate.net/publication/248702173_The_Influence_of_Teacher_an
d_Peer_Relationships_on_Students'_Classroom_Engagement_and_Everyday_Resilien
ce
Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement versus traditioinal methods: A Six-thousand
student survey of mechanics test data for introductory physics course. American
Journal of Physics 66, 64 (1998); doi: 10.119/1.18809 diakses pada
http://www.montana.edu/msse/Data analysis/Hake 1998 Normalized gain.pdf
diakses pada tangal 29 Agustus 2016
Navarro, P., & Shoemaker, J. 2000. Policy issues in the teaching of economics incyberspace:
Research design, course design, and research results. Contemporary Economic Policy,
18(3), 359–366.
Permendiknas no 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru.
Hikmawati Hanurani - 21
Tatar Pasundan
Jurnal Balai Diklat Keagamaan Bandung
ISSN 2085-4005
Volume XIII Nomor 1 Tahun 2019
Tu, C. 2000. Strategies to increase interaction in online social learning environments. Society
for Information Technology and Teacher Education International Conference. 2000(1),
1662–1667. [Available: http://dl.aace.org/741.]
Schlosser, L.A., & Simonson, M. (2010). Distance Education: Definition and Glossary of
Terms. 3rd edition. [Online]. Tersedia:http://books.google.co.id/books?id [14 Juli
2013]