Menimbang
Mengingat
PEMERINTAH KOTA BATAM
PERATURAN DAERAH KOTA BATAM
NOMOR ‘| TAHUN 2013
TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
WALIKOTA BATAM,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (2),
Pasal 12 ayat (2), Pasal 17 ayat (3), Pasal 18 ayat (2),
Pasal 22 ayat (2), Pasal 24 ayat (3), Pasal 25 ayat (4),
Pasal 28 ayat (3)Pasal 29 ayat (3) dan ayat (4), Pasal 31
ayat (3), Pasal 32 ayat (3) Undang-undang Nomor 18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah dan Pasal 32
ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012
tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah ‘Tangga, _perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan
Sampal
1, Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota
Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3902), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan
Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999
tentang Pembentukan Kabupaten __Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota
Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4880) ;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan
Lembaran Negara Repulik Indonesia 4851);
. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia. Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188);
. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 1 Tahun 2010
tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi
Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah
Kota Batam Tahun 2010 Nomor 1 Tambahan
Lembaran Daerah Kota Batam Nomor 67);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BATAM
Menetapkan :
Dan
WALIKOTA BATAM
MEMUTUSKAN :
PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN
SAMPAH.
BABI
KETENTUAN UMUM.
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
Provinsi adalah Provinsi Kepulauan Riau.
Daerah adalah Kota Batam.10.
ll.
12.
13.
14,
Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut
Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 beserta kementerian dan lembaga
pemerintah non kementerian.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batam.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Batam.
Walikota adalah Walikota Batam.
Dinas adalah dinas di lingkungan Pemerintah Kota
Batam yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang kebersihan atau persampahan.
Pejabat yang ditunjuk adalah pejabat di lingkungan
Pemerintah Daerah yang mendapat
pendelegasian/pelimpahan wewenang dari Walikota
untuk melaksanakan kewenangan —Walikota
berdasarkan Peraturan Daerah ini.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Batam.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah sebagai unsur pembantu Walikota dalam
penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disingkat PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil
yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang
untuk melakukan penyidikan atas pelanggaran
Peraturan Daerah.
Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang
dan/atau badan.
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal
yang merupakan kesatuan baik yang melakukan
usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang
meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma,
kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi
sosial politik atau organisasi lainnya, lembaga dan
bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi
kolektif dan bentuk usaha tetap.
Badan Usaha adalah badan usaha swasta yang
berbentuk perseroan terbatas, Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
dan koperasi.15.
16.
17.
18.
19,
20.
al.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Perkumpulan adalah sekumpulan orang yang
bergabung dengan mempunyai _kepentingan
bersama tanpa membentuk suatu badan yang
berdiri sendiri, bukan selain dari perkumpulan
sebagaimana dimaksud pada angka 13 Pasal ini.
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang
selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan
kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan
bertindak sebagai bendahara umum daerah.
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan
yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah.
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak
termasuk tinja dan sampah spesifik.
Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat,
konsetrasi dan/atau volumenya — memerlukan
pengelolaan khusus.
Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah
sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas sosial, fasilitas umum dan/atau {asilitas
lainnya.
Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya
disingkat B3 adalah zat, energi dan/atau komponen
lain yang karena sifat, Konsentrasi dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Lembaga Pengelola Sampah adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat dan/atau difasilitasi
pembentukannya oleh Pemerintah Daerah dalam
rangka pengelolaan sampah di lingkungan kawasan
permukiman, kawasan komersial, kawasan industri,
kawasan Khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial dan
fasilitas lainnya.
Sumber sampah adalah asal timbulan sampah.
Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau
akibat proses alam yang menghasilkan timbulan
sampah.
Petugas kebersihan adalah setiap orang pribadi yang
diberikan tugas oleh pengelola sampah dalam
kegiatan pengelolaan sampah.
Produsen adalah pelaku usaha yang memroduksi
barang yang = menggunakan =—iemasan,28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
mendistribusikan barang yang menggunakan
kemasan dan/atau berasal dari impor atau menjual
barang dengan menggunakan wadah yang tidak
dapat atau sulit terurai oleh proses alam.
Pengelola sampah adalah setiap orang atau Dinas
yang melaksanakan pengelolaan sampah.
Tempat sampah adalah tempat atau wadah
Ppenampungan sampah berupa _bak/bin/tong/
kantong/keranjang sampah yang disediakan
dan/atau digunakan oleh penghasil sampah.
Tempat pengolahan sampah dengan prinsip 3R
(reduce, reuse, recycle] yang selanjutnya disebut TPS
3R adalah tempat dilaksanakannya kegiatan
pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang dan
pendauran ulang sampah skala kawasan.
Tempat Penampungan Sementara yang selanjutnya
disingkat TPS adalah tempat sebelum sampah
diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan
dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu.
Tempat Pengolahan Sampah ‘erpadu yang
selanjutnya disingkat PST adalah tempat
dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang,
pengolahan dan pemrosesan akhir sampah.
Tempat Pemrosesan Akhir yang sclanjutnya
disingkat TPA adalah tempat untuk memroses dan
mengembalikan sampah ke media lingkungan.
Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan
yang terdiri atas kendaraan bermotor dan
kendaraan tidak bermotor.
Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat
yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi
dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara
fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal
dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing
dapat dimiliki dan digunaken secara_terpisah,
terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi
dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah
bersama.
Pengomposan (composting) adalah proses
pengolahan sampah organik dengan bantuan mikro
organisme atau lainnya, sehingga terbentuk
kompos.
Kompensasi adalah pemberian imbalan kepada
orang yang terkena dampak negatif yang
ditimbulkan oleh kegiatan penanganan sampah di
tempat pemrosesan alhir sampah.
Insentif adalah bentuk apresiasi yang diberikan
Pemerintah Daerah kepada orang tertentu karena
melakukan pengurangan sampah atau melakukan