Professional Documents
Culture Documents
Health Locus of Control Dan Self-Efficacy Pasien DM: Tipe 2 Dengan Penerapan Modifikasi Psikoedukasi
Health Locus of Control Dan Self-Efficacy Pasien DM: Tipe 2 Dengan Penerapan Modifikasi Psikoedukasi
1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
ABSTRACT
It is feared that the high prevalence of DM will increase the risk of comorbidities as a
result of complications of this disease. Complications that occur in DM in Indonesia
include neuropathy complications in 60%, coronary heart disease at 20.5%, diabetic
ulcers at 15%, retinopathy at 10%, and nephropathy at 7.1%. The study aims to treat
diabetes mellitus patients with a lifelong disease that must be well managed and
compliant to avoid complications that worsen the patient's condition. The type of
research used in this study is quasi-experimental research. This research design using a
pretest-posttest control group design. The population was in this study were elderly
people suffering from Type 2 Diabetes Mellitus. From the data of the Puskesmas, the
sample was taken using a systematic random sampling method. It was found that 35
respondents were in the working area of Puskesmas Sentosa Baru. Psychoeducation was
given for 3 weeks and every week a random blood glucose level was checked. The results
of this study are the influence of the application of psychoeducation on self-efficacy in
Type 2 DM patients in the work area of the Puskesmas Sentosa Baru (p=0,000). This
study concludes that there is an effect of the application of psychoeducation on self-
efficacy in type 2 DM patients in the work area of the Puskesmas Sentosa Baru.
9
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
10
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
Kelompok Intervensi
No. Karakteristik Responden
f %
1. Usia
Middle Age 10 28,6
Erderly 16 45,7
Young old 9 25,7
Total 35 100
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 20 57,1
Perempuan 15 42,9
Total 35 100
3. Tingkat Pendidikan
SD 2 5,7
SMP 6 17,1
SMA 23 65,7
PT 4 11,4
Total 35 100
4. Pekerjaan
Tidak Bekerja 8 22,9
PNS/TNI/POLRI 4 11,4
Petani/Berdagang/Buruh 8 22,9
Lain-lain 15 42,9
Total 35 100
Kelompok Intervensi
No. Karakteristik Responden
f %
5. Penghasilan
0 9 25,7
< 1 juta 10 28,6
1 – 2 juta 12 34,3
11
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
Data deskripsi subjek penelitian didapatkan bahwa usia pasien mayoritas pada lanjut
usia/erderly (60 – 74 tahun) sebanyak 16 orang (45,7%). Jenis kelamin laki-laki yaitu 20
orang (57,1%) pada kelompok intervensi. Mayoritas tingkat pendidikan pasien adalah
tamatan SMA yaitu 23 orang (65,7%). Untuk pekerjaan Mayoritas pasien pensiunan
sebanyak 15 orang (42,9%) , dengan pendapatan mayoritas pada rentang Rp. 1.000.000 -
Rp. 2.000.000/bulan yaitu 12 orang (34,3%). Status pernikahan pasien mayoritas menikah
dan lama menderita DM Tipe-2 > 3 tahun yaitu 27 orang (77,1%).
Sebelum Setelah
Sub perlakuan perlakuan
No Variabel Kategori
Variabel
f % f %
Rendah 21 60,0 8 22,9
Internal Tinggi 14 40,0 27 77,1
Total 35 100 35 100
Health Rendah 15 42,9 23 65,7
Powerfull Tinggi 20 57,1 12 34,3
1. Locus of
others
Control Total 35 100 35 100
Rendah 11 31,4 34 97,1
Chance Tinggi 24 68,6 1 2,9
total 35 100 35 100
12
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
orang (68,6%) mayoritas pada kategori dimana pasien yang memiliki kontrol
tinggi untuk Chance Health Locus of terhadap kesehatnnya sendiri. Pada
Control, yang berarti bahwa pasien lebih powerfull others Health Locus of
percaya pada takdir, nasib, Control dalam kategori rendah sebagai
keberuntungan, atau peluang yang mayoritas sebanyak 23 orang (65,7%)
mempunyai pengaruh besar dalam yaitu pasien yang memiliki keyakinan
kesehatannya. dalam mengontrol kesehatan diri sendiri
Pasien dengan diabetes tipe 2 selain faktor orang lain yang
mengalami banyak perubahan dalam mempengaruhikesehatannya dan ada 34
kebiasaan hidup seperti kontrol gula orang (97,1%) menjadi mayoritas pada
darah, aktivitas fisik, konsumsi obat, dan kategori Health Locus of Control
diet yang harus dilakukan secara rutin. chance, dimana pasien yang memiliki
Kondisi ini dapat mengarah pada reaksi keyakinan untuk mengontrolan
psikologis yang negatif dalam kesehatanya selain faktor nasib,
pengendalian kondisi kesehatannya. keberuntungan ataupun peluang yang
Kondisi kesehatannya membuat pasien dapat mempengaruhi kesehatannya.
stres. Setiap orang yang menghadapi Setiap individu memiliki Health
stres tergantung pada mekanisme koping Locus of Control yang berbeda, karena
yang dimiliki. Salah satu faktor yang individu memiliki penilaian dan
mempengaruhi mekanisme koping pengalaman yang berbeda sehingga akan
adalah Health Locus of Control. Health berpengaruh terhadap perilakunya
Locus of Control adalah keyakinan (Susanti, 2018). Pengontrolan penyakit
seseorang dalam mengontrol kondisi pada penelitian ini adalah pengontrol
kesehatan yang dicapai saat ini, Kadar gula darah, diet, aktivitas dan
kemungkinan didapatkan hasil dari mengontrolan emosi pada pasien
pengalaman masa lalu yang ditentukan diabetes mellitus tipe 2 yang akan
dari tindakannya sendiri (internal) atau mempengauhi status kesehatannya.
dari kekuatan luar (powerful others atau Untuk melihat pengaruh
chance) yang mengontrol kesehatannya Psikoedukasi terhadap Health Locus of
(Hidayati, 2017). Control pada pasien DM tipe 2 dalam
Health Locus of Contol pada kelompok intervensi dapat kita lihat
kelompok intervensi setelah diberi pada tabel berikut:
perlakuan pada variabel Intenal Health
Locus of Control mayoritas dalam
kategori tinggi yaitu 27 orang (77,1%)
13
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
14
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
Hasil analisis didapatkan bahwa hasil yang homogeny dan terdistribusi dengan
uji Wilcoxon didapatkan bahwa p<0,05 normal menjadi syarat uji statistika
(0,000) yang artinya Ho diterima yaitu dalam penelitian ini yang sudah
adanya pengaruh penerapan terpenuhi.
psikoedukasi terhadap self-efficacy pada Pada responden di kelompok
pasien DM Tipe 2. Kesimpulan bahwa intervensi yaitu dilakukan psikoedukasi
pemberian psikoedukasi memberikan dalam 3 kali pertemua, yang didapati
dampak peningkatan efikasi diri pada juga mayoritas pasien menderita DM
pasien DM Tipe 2. Penelitian ini Tipe 2 > 3 tahun artinya pemberian
dilakukan dengan metode quasi Pretest- perlakuan sifatnya lebih banyak diskusi.
Postest Control Group Design, variabel Proses diskusi dan sharing menjadi hal
15
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
16
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 4, No. 1, Januari 2021
ISSN 2614-4719
17