Professional Documents
Culture Documents
Jcena Unpad2018 Ika Suaniti James
Jcena Unpad2018 Ika Suaniti James
Jcena Unpad2018 Ika Suaniti James
net/publication/318858307
CITATION READS
1 124
3 authors:
Made Suaniti
Udayana University
29 PUBLICATIONS 16 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Made Suaniti on 15 June 2020.
20 – 40
300 > 40
250
200
150
Penerbit/Publisher
DEPARTEMEN KIMIA
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran Chimica et Natura Acta
CHIMICA ET NATURA ACTA
Redaktur/Managing Editor
Rani Maharani, Ph.D. (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Editor/Editors
Prof. Dr. Husein H. Bahti (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Prof. Dr. Toto Subroto (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Dr. Dikdik Kurnia, M.Sc. (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Dr. Tati Herlina, M.Si. (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Dr. Iman Rahayu, M.Si. (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Juliandri, Ph.D. (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Safri Ishmayana, M.Sc. (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Jamaludin Al Anshori, Ph.D. (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Uji Pratomo, M.Si. (Universitas Padjadjaran, Indonesia)
Galuh Yuliani, Ph.D. (Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia)
Rifki Septawendar, M.Si. (Balai Besar Keramik, Indonesia)
M. Luthfi Firdaus, Ph.D. (Universitas Bengkulu, Indonesia)
Prof. Dr. Alexander V. Knyazev (Lobachevsky State University of Nizhni Novgorod, Russia)
Ambara R. Pradipta, Ph.D. (Riken, Japan)
Nurhidanatasha Abu Bakar, Ph.D. (Universiti Sains Malaysia, Malaysia)
Duong Thuy Nhu, Ph.D. (Walter and Eliza Hall Institute of Medical Research, Australia)
Dr. Elaheh Gharekhani (Islamic Azad University, Iran)
Sekretariat/Secretariate
Yandi Nuryandi
Hendi Asikin
ii
CHIMICA ET NATURA ACTA
The published papers include analytical chemistry and chemical separation, synthesis of chemical
compounds, natural product chemistry, organic chemistry, biochemistry, physical chemistry,
inorganic chemistry, environmental chemistry, food chemistry, biotechnology & biomolecular.
iii
CHIMICA ET NATURA ACTA
Volume 6 Nomor 1, April 2018
Aktivitas Antioksidan Bunga Pacar Air Merah (Impatiens balsamina L.) dan Bunga 8-11
Gemitir (Tagates erecta L.) dari Limbah Canang
Dewa Ayu Ika Pramitha, Ni Made Suaniti, James Sibarani
Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Minyak Atsiri Daun Asam Jungga (Citrus 19-24
jambhiri Lush)
Helmina Br. Sembiring
iv
PENGANTAR REDAKSI
Puji dan syukur Kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-
Nya Kami dapat menerbitkan Chimica et Natura Acta Volume 6, Nomor 1, April 2018.
Pada kesempatan ini, Kami sajikan sembilan makalah yang terdiri atas makalah yang berjudul:
“Pengembangan Metode Analisis Hormon Tanaman Kelompok Auksin Menggunakan Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi”; “Aktivitas Antioksidan Bunga Pacar Air Merah (Impatiens balsamina L.) dan
Bunga Gemitir (Tagates erecta L.) dari Limbah Canang”; “Metode Non-Enzimatik Riboflavin-
Nitrobluetetrazolium (Rb-NBT) Sebagai Teknik Penentuan Aktivitas Penangkal Radikal Bebas Anion
Superoksida pada Kompleks Mangan(III)-Salen”; “Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Minyak
Atsiri Daun Asam Jungga (Citrus jambhiri Lush)”; “Depsidon dari Buah Tumbuhan Asam Kandis
(Garcinia cowa)”; “Aktivitas Antioksidan Beberapa Ekstrak Kacang Koro (Canavalia ensiformis)
Menggunakan Uji 1,1-difenil 1,2-dipikrilhidrazil (DPPH)”; dan “Optimisasi pH dan Agitasi pada
Produksi Glukoamilase dari Saccharomycopsis fibuligera R64 Menggunakan Response Surface
Method”.
Kami mohon maaf jika dalam penyampaiannya masih ada kekurangan dan mohon maklum
adanya. Kami mengucapkan terimakasih kepada para peneliti, fungsional, dan para ahli di bidangnya
masing-masing yang telah mengirimkan tulisannya kepada dewan redaksi kami. Kami juga
berterimakasih kepada seluruh tim yang telah membantu dalam proses penerbitan jurnal ini.
Semoga kerja keras dan kerjasama yang telah terlaksana ini dapat dipertahankan.
Dewan Redaksi
v
Pramitha dkk. (2018) Vol. 6 No. 1: 8-11
Homepage: http://jurnal.unpad.ac.id/jcena
DOI: https://doi.org/10.24198/cna.v6.n1.16447
Abstrak: Bunga pacar air (Impatiens balsamina L.) dan bunga gemitir (Tagates erecta L.) merupakan tanaman
hias yang biasa digunakan dalam pembuatan canang di Bali. Antioksidan adalah parameter yang penting untuk
memastikan kesehatan pada tubuh manusia. Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antioksidan bunga
pacar air merah (Impatiens balsamina L.) dan bunga gemitir (Tagates erecta L.) dari limbah canang untuk
mengetahui kandungan antioksidan yang dimiliki oleh bunga pacar air (Impatiens balsamina L.) dan bunga
gemitir (Tagates erecta L.) dari limbah canang dengan melihat nilai IC 50 menggunakan DPPH sebagai sumber
radikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga pacar air merah (Impatiens balsamina L.) dan bunga
gemitir (Tagates erecta L.) dari limbah canang memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dan sedang dengan
nilai IC50 secara berturut-turut adalah 327,01 ppm dan 118,68 ppm.
Abstract: Pacar air flower (Impatiens balsamina L.) and marigold flower (Tagates erecta L.) are ornamental
plants commonly used canang in Bali. Antioxidants are parameters that are important for health in the human
body. Research has been conducted on antioxidant activity of pacar air flowers (Impatiens balsamina L.) and
marigold flower (Tagates erecta L.) from canang waste to know antioxidant content owned by pacar air flower
(Impatiens balsamina L.) and marigold flower (Tagates erecta L.) of the waste canang by looking at IC +50
using DPPH as a radical source. The results showed that the pacar air flower (Impatiens balsamina L.) and
marigold flower (Tagates erecta L.) of the waste canang had weak and moderate antioxidant activity with IC50
values were 327,01 ppm and 118,68 ppm.
8
Aktivitas Antioksidan Bunga Pacar Air Merah (Impatiens balsamina L.) dan Bunga Gemitir (Tagates erecta L.) dari Limbah
Canang 9
Pramitha, D.A.I., Suaniti, N.M., Sibarani, J.
benzoat-dihidroksi-4-metoksi, quercetin, thyenil dan kemudian berubah menjadi biru dan hijau untuk
ethyl gallate (Faizi & Naz 2004 ; Farjana et al. 2009; steroid.
Ghani 1998). Flavonoid yang memiliki aktivitas anti
bakteri terhadap semua strain diuji dan menunjukkan Saponin
zona inhibisi maksimum untuk Klebsiella Saponin dapat dideteksi dengan uji busa dalam air
pneumoniae (29,50 mm) (Priyanka et al. 2013). panas. Busa yang stabil akan terus terlihat selama 5
Antioksidan adalah parameter yang penting untuk menit dan tidak hilang pada penambahan 1 tetes HCl
memastikan kesehatan pada tubuh manusia. 2 N menunjukkan adanya saponin.
Berdasarkan latar tersebut, peneliti tertarik untuk
mengetahui kandungan antioksidan yang dimiliki Fenolik
oleh bunga pacar air dan bunga gemitir dari limbah Sejumlah sampel ditambahkan dengan 20 mL
canang dengan melihat nilai IC50 menggunakan etanol 70%. Larutan yang dihasilkan diambil
DPPH sebagai sumber radikal. sebanyak 1 mL kemudian ditambahkan 2 tetes larutan
FeCl3 5%. Reaksi positif ditunjukkan dengan
BAHAN DAN METODE terbentuknya warna hijau atau hijau biru.
Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini Flavonoid (Test Willstatter)
adalah etanol 96% (PT. Brataco), metanol p.a Beberapa mililiter sampel dalam etanol
(Merck), akuades, bunga pacar merah dan bunga ditambahkan beberapa tetes HCl pekat dan serbuk
gemitir dari limbah canang, DPPH (Sigma-Aldrich). magnesium. Positif flavonoid akan menunjukkan
perubahan warna menjadi merah.
Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aktivitas Antioksidan dengan DPPH
Spektrofotometer UV-Vis (UV-1800 Shimadzu Larutan sampel dibuat dari masing-masing
double beam), neraca analitik (Shimadzu ekstrak bunga pacar air merah dengan konsentrasi 50-
AUW220D), gelas beaker, labu ukur, botol vial, pipet 350 ppm. Selanjutnya sampel dipipet sebanyak 1 mL
volume (Pyrex Iwaki), pipet mikro (Rainin dan ditempatkan ke dalam botol kaca berwarna gelap.
Instrument, LLC), Kemudian masing-masing sampel ditambahkan 4 mL
larutan DPPH 0,004%. Setelah itu sampel disimpan
Persiapan Sampel di ruang gelap pada suhu ruang selama 30 menit.
Bunga pacar merah dan bunga gemitir Absorbansi diukur dengan spektrofotometer UV/Vis
dikumpulkan dari limbah canang. Bunga yang telah pada panjang gelombang maksimum dari DPPH yaitu
dikumpulkan masing-masing dimaserasi dengan 515,9 nm. Metanol sebanyak 4 mL tanpa
etanol 96% hingga semua terendam sempurna selama penambahan ekstrak yang ditetapkan sebagai 0%
24 jam. Selanjutnya campuran disaring sehingga absorban digunakan sebagai blanko dalam
diperoleh ekstrak dan residu, setelah itu residu perhitungan absorbansi, dan kontrol negatif adalah
direndam kembali dengan etanol sampai 3 kali dengan melarutkan 1 mL metanol dengan 4 mL
hingga tidak berwarna. Selanjutnya filtrat digabung DPPH 0,004%. Aktivitas antioksidan dihitung
dan dilakukan pemekatan dengan alat rotary vakum dengan menentukan IC50 menggunakan rumus
evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak sebagai berikut:
kental ini yang akan digunakan dalam pengujian absorbansi kontrol - absorbansi sampel
%peredaman 100%
aktivitas antioksidan dengan DPPH. absorbansi kontrol
canang menunjukkan bahwa kedua ekstrak etanol bunga gemitir lebih rendah. Nilai IC50 standar asam
mengandung senyawa alkaloid, terpenoid, saponin, galat sebesar 4,59 ppm (Gambar 1).
fenolik dan flavonoid. Hasil yang sama juga Berdasarkan data tersebut, nilai IC50 dari ekstrak
ditemukan oleh Shivaji et al. (2013) pada ekstrak biji etanol pacar air merah lebih tinggi dibandingkan
pacar air dan Valyova et al. (2012) pada ekstrak dengan nilai IC50 yang dimiliki oleh ekstrak etanol
bunga gemitir. Kemungkinan golongan senyawa bunga gemitir. Hal ini menunjukkan bahwa pada
yang berpotensi sebagai antioksidan adalah flavonoid ekstrak etanol pacar air merah memiliki aktivitas
dan fenolik. antioksidan yang lebih rendah dari pada ekstrak
etanol gemitir. Aktivitas antioksidan yang dimiliki
Aktivitas Antioksidan dengan DPPH oleh ekstrak etanol gemitir paling tinggi
Nilai IC50 yang ditemukan pada ekstrak bunga dibandingkan dengan ekstrak etanol pacar air merah
pacar air merah adalah 327,01 ppm dan pada ekstrak dapat terlihat juga dari hasil uji fitokimia
bunga gemitir adalah 118,68 ppm. Nilai IC50 yang sebelumnya. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa
dimiliki oleh ektrak etanol bunga pacar air merah golongan senyawa fenolik dan flavonoid yang
pada penelitian ini sama dengan nilai IC50 yang merupakan senyawa antioksidan pada ekstrak etanol
ditemukan oleh Shivakumara et al. (2014) yaitu 320 bunga gemitir lebih banyak jika dilihat dari intensitas
ppm. Menurut Valyova et al. (2012), aktivitas warna yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak
antioksidan tertinggi dari ekstrak bunga gemitir etanol bunga pacar air merah yang memiliki
dimiliki oleh fraksi etil asetat dari ekstrak etanol (IC50 intensitas warna terhadap senyawa golongan fenolik
= 4,3 ppm). Hasil ini menunjukkan bahwa ekstak dan flavonoid yang lebih rendah.
bunga gemitir memiliki aktivitas antioksidan yang Fenolik dalam tanaman memiliki fungsi sebagai
lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak bunga pereduksi yang menyumbangkan atom hidrogen dan
pacar air merah terhadap peningkatan konsetrasi sebagai antioksidan yang mampu meredam
ekstrak. Namun, jika dibandingkan dengan sifat terbentuknya radikal bebas. Flavonoid merupakan
antioksidan yang dimiliki oleh larutan standar asam turunan dari senyawa fenol. Flavonoid yang
galat, aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak terkandung dalam ekstrak etanol bunga pacar air
merah dan gemitir kemungkinan adalah flavonoid
Aktivitas Antioksidan Bunga Pacar Air Merah (Impatiens balsamina L.) dan Bunga Gemitir (Tagates erecta L.) dari Limbah
Canang 11
Pramitha, D.A.I., Suaniti, N.M., Sibarani, J.
yang mengandung banyak gugus gula dan banyak Tagetes erecta L. on rats. International Journal
mengandung gugus hidroksil, seperti antosianin dan of Drug Development and Research. 1(1) : 161 –
kaempferol (Pratheesh et al. 2009; Hua et al. 2001). 165.
Aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak Ghani, A. (1998). Medicinal plants of Bangladesh.
etanol pacar air merah merupakan antioksidan yang Chemical constituents and uses. 2nd ed., Asiatic
tergolong lemah karena memiliki nilai IC50 lebih dari Society of Bangladesh : Dhaka. 301 – 302.
150 ppm, sedangkan aktivitas antioksidan yang Hua, L., Pengb, Z., Chiab, L.S., Gohb, N.K., & Tana,
dimiliki oleh ekstrak etanol gemitir merupakan S.N., (2001). Separation of kaempferols in
antioksidan yang tergolong sedang karena memiliki Impatiens balsamina flowers by capillary
nilai IC50 sekitar 101-150 ppm. Nihlati et al. (2010) electrophoresis with electrochemical detection.
menggolongkan tingkatan aktivitas antioksidan Journal of Chromatography A. 909: 297–303.
berdasarkan nilai IC50 dengan metode DPPH dibagi Kang, S.N., Goo, Y.M., Yang, M.R., Ibrahim, R.I.,
menjadi 4, yaitu antioksidan sangat kuat dengan nilai Cho, J.H., Kim, I.S., & Lee, O.H. (2013).
IC50 kurang dari 50 ppm, antioksidan kuat memiliki Antioxidant and antimicrobial activities of
nilai IC50 50-100 ppm, antioksidan sedang memiliki ethanol extract from the stem and leaf of
nilai IC50 101-150 ppm, dan antioksidan lemah Impatients balsamina L. (Balsaminaceae) at
memiliki nilai IC50 lebih dari 150 ppm. different harvest times. Molecules. 18: 6356-
6365.
KESIMPULAN Kirtikar, K.R., & Basu, B.D. (1987). Indian
Bunga pacar air merah dan bunga gemitir dari Medicinal Plants. Lalit mohan Basu Allahabad :
limbah canang memiliki aktivitas antioksidan yang India. 1385 – 1386.
lemah dan sedang dengan nilai IC50 secara berturut- Nalavothula, R., Alwala, J., Nagati, V.B., &
turut adalah 327,01 ppm dan 118,68 ppm. Manthurpadigya, P.R. (2014). Biosynthesis of
silver nanoparticles using Impatiens balsamina
UCAPAN TERIMA KASIH leaf extracts and its characterization and
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua cytotoxic studies using human cell lines.
pihak yang telah membantu dan juga ditunjukkan International Journal of ChemTech Research.
kepada Dr. Irdhawati, S.Si., M.Si., Dr. Drs. 7(5): 2460 – 2468.
Manuntun Manurung, M.Si., serta Prof. Dr. Ir. I Gede Pratheesh, V.B., Benny, N. & Sujatha, C.H. (2009).
Mahardika, M.S. yang telah memberikan kritik dan Isolation, Stabilization and Characterization of
saran demi kesempurnaan penulisan ini. Terima kasih xanthophyll from Marigold Flower-Tagetes
penulis ucapkan kepada Ketua Laboratorium erecta-L. Modern Applied Science. 3(2): 19 – 28.
Bersama FMIPA Universitas Udayana Dr. Ir. Hery Priyanka, D., Shalini, T., & Navneet, V.K. (2013). A
Suyanto, M.T., kepada Staf UPT Laboratorium brief study on marigold (tagetes species): A
Sumber Daya Genetika dan Biologi Molekuler review. International Research Journal of
Universitas Udayana, Staf Laboratorium Analisis Pharmacy. 4(1). 43 – 48.
Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Shivaji B., Shivakumara, Seitjit W., Naveen, K. R.,
Udayana, yang telah membantu dan memberikan Swarnava K., & Vedamurthy AB. (2013).
fasilitas alat laboratorium yang dibutuhkan selama Phytochemical screening and biological activities
proses penyusunan. of Impatiens balsamina L. seeds. World Journal
of Pharmacy and Pharmaceutical Science. 2(6):
DAFTAR PUSTAKA 5363 – 5376.
Bharathi, T.U., Jawaharlal, M., Kannan, M., Shivakumara, Seitjit W., Naveen, K.R., Swarnava K.,
Manivannan, N., & Raveendran, M. (2014). Shivaji, B., & Vedamurthy, A.B. (2014).
Correlation and Path Analysis in African Phytochemical screening and biological activities
Marigold (Tagetes erecta L.). The Bioscan. 9(4): of Impatiens balsamina L. seeds. International
1673-1676. Journal of Fundamental & Applied Sciences.
Faizi, S., & Naz, A. (2004). Palmitoleate (9Z- 3(2) : 22 – 26.
Hexadeca-9-enoate) esters of oleanane Valyova, M., Stoyanov, S., Markovska, Y., &
triterpenoids from the golden flowers of Tagetes Ganeva, Y. (2012). Evaluation of in vitro
erecta: isolation and autoxidation products. Helv antioxidant activity and free radical scavenging
Chim Acta. 87: 46 – 56. potential of variety of Tagetes erecta L. flowers
Farjana, N., Habib, M.R., Saud, Z.A., Karim, M.R., growing in Bulgaria. International Journal of
Roy, A.K., & Zaman, S. (2009). Toxicological Applied Research in Natural Products. 5(2): 19 –
evaluation of chloroform fraction of flower of 25.