Skripsi Kak Putri

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 61

REALISASI PROGRAM PENGOLAHAN DATA

MIKROTREMOR DENGAN METODE HVSR BERBASIS


MATLAB STUDI KASUS DAERAH KOTA BANDAR
LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh
PUTERI INDRIYANNI A.F

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
2020
REALIZATION OF MICROTREMOR DATA PROCESSING
PROGRAM USING THE MATLAB-BASED HVSR METHOD
CASE STUDY IN BANDAR LAMPUNG

By

Puteri Indriyanni A.F

ABSTRACT

Research has been carried out for processing Matlab-based microtremor data. This
study aims to create Matlab-based Software in microtremor data processing,
calculate the value of dominant frequency and make a map of the distribution of
dominant frequencies based on the Matlab-based HVSR method, and analyze the
dominant frequency distribution map in the Bandar Lampung City case study.
Microtremor is a very small and continuous ground vibration which is sourced
from a variety of vibrations using the HVSR method. The HVSR method is a
method for comparing the horizontal and vertical spectrum which will produce the
dominant frequency value based on the analysis of the HVSR curve. The data
processing is carried out in Matlab Software by: (i) reading measurement data (ii)
dtrend filtering process, dmean, and bandpass filter selection (iii) windowing
selection (iv) FFT process and absolute value calculation (v) smoothing process
(vi ) calculation of H / V values and H / V graphic plots and (vii) distribution map
analysis. Based on these studies it was concluded that the calculation of the
dominant frequency and map of the distribution of dominant frequencies can be
obtained using the Matlab Software. The map of the distribution of dominant
frequencies in the study area is dominated by the value of the low dominant
frequency that spreads in the middle of Bandar Lampung City which is composed
of alluvial rocks consisting of top soil with very thick surface sediment thickness.

Keywords: Matlab Software, Dominant Frequency, Distribution Map Analysis

ii
REALISASI PROGRAM PENGOLAHAN DATA
MIKROTREMOR DENGAN METODE HVSR BERBASIS
MATLAB STUDI KASUS DAERAH KOTA BANDAR
LAMPUNG

Oleh

Puteri Indriyanni A.F

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian untuk pengolahan data mikrotremor berbasis Matlab.


Penelitian ini bertujuan untuk membuat Software berbasis Matlab dalam
pengolahan data mikrotremor, menghitung nilai frekuensi dominan dan membuat
peta persebaran frekuensi dominan berdasarkan metode HVSR berbasis Matlab,
serta menganalisis peta persebaran frekuensi dominan tersebut dalam studi kasus
Kota Bandar Lampung. Mikrotremor merupakan getaran tanah yang sangat kecil
dan terus menerus yang bersumber dari berbagai macam getaran dengan
menggunakan metode HVSR. Metode HVSR merupakan metode untuk
membandingkan spektrum horizontal dan spektrum vertikal yang akan
menghasilkan nilai frekuensi dominan berdasarkan analisis kurva HVSR.
Pengolahan data tersebut dilakukan pada Software Matlab dengan langkah: (i)
pembacaan data pengukuran (ii) proses filtering dtrend, dmean, dan pemilihan
bandpass filter (iii) pemilihan windowing (iv) Proses FFT dan perhitungan nilai
absolute (v) proses smoothing (vi) perhitungan nilai H/V dan plot grafik H/V dan
(vii) analisis peta persebaran. Berdasarkan dari penelitian tersebut disimpulkan
bahwa nilai perhitungan frekuensi dominan dan peta persebaran frekuensi
dominan dapat diperoleh menggunakan Software Matlab. Peta persebaran
frekuensi dominan pada daerah penelitian di dominasi oleh nilai frekuensi
dominan rendah yang menyebar di bagian tengah Kota Bandar Lampung yang
tersusun atas batuan alluvial yang terdiri dari top soil dengan ketebalan sedimen
permukaannya sangat tebal.

Kata Kunci: Software Matlab, Frekuensi Dominan, Analisis Peta Persebaran

iii
REALISASI PROGRAM PENGOLAHAN DATA
MIKROTREMOR DENGAN METODE HVSR BERBASIS
MATLAB STUDI KASUS DAERAH KOTA BANDAR
LAMPUNG

Oleh
Puteri Indriyanni AF

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK

Pada
Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Teknik Universitas Lampung

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
2020
ix
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada

tanggal 26 Februari 1999. Penulis merupakan anak

Pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak

Ahmad Faisol S. dan Euis Suvia D. Penulis

menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak

(TK) pada tahun 2005 di TK Kartini kota Bandar

Lampung, dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar di

SD Negeri 1 Kedaton kota Bandar Lampung hingga selesai pada tahun 2010.

Selanjutnya, penulis menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP

N 7 kota Bandar Lampung hingga tahun 2013 dilanjutkan di SMK Negri 7 Bandar

Lampung hingga tahun 2016.

Selanjutnya, penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Teknik, Jurusan

Teknik Geofisika, Universitas Lampung melalui jalur Beasiswam PMPAP. Pada

Tahun 2016, penulis bergabung menjadi staff FieldTrip di Society of Exploration

Geophysicist (SEG) SC Universitas Lampung, staff FieldTrip di SM-IAGI SC

Universitas Lampung, menjadi anggota staff Dinas Kesekretariatan di BEM FT

(Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik) serta menjadi anggota aktif

Kaderisasi. Pada tahun 2018/2019, penulis mengemban amanah sebagai

vii
Bendahara di Society of Exploration Geohysicist (SEG) SC Universitas Lampung

kepengurusan tahun 2018/2019.

Pada bulan Januari-Februari 2019 penulis tercatat melakukan Kerja Praktik (KP)

di BPPTKG Yogyakarta “ Analisis Perbandingan data frekuensi dominan

menggunakan metode HVSR, Studi Kasus “Gunung Merapi di Daerah

Yogyakarta” selanjutnya July – Agustus 2019 penulis melakukan Kuliah Kerja

Praktek (KKN) di Desa Nibung, Kecamatan Nibung, Kabupaten Lampung Timur

40 hari.

Selama studi, penulis pernah mengikuti beberapa project geofisika maupun

geodesi; seperti akuisisi pengukuran Data Mikrotremor untuk Evaluasi Tingkat

kerentanan bangunan berdasarkan nilai natural frequency mikrotremor wilayah

kota Bandar lampung ,Penulis pernah diamanah kan menjadi Asisten Praktikum

Ekplorasi Geolistrik, Perpetaan, dan juga menjadi koordinator praktikum mata

kuliah analisis sinyal geofisika dan komputasi numerik.

Pada Desember 2019, penulis melakukan penelitian Tugas Akhir (TA) di

Laboratorium Teknik Geofisika hingga akhirnya penulis berhasil menyelesaikan

pendidikan sarjananya pada tanggal 02 Juni 2020 dengan mengambil judul

“Realisasi Program Pengolahan Data Mikrotremor Dengan Metode HVSR

Berbasis Matlab Studi Kasus Daerah Kota Bandar Lampung”.

viii
PERSEMBAHAN

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
ATAS RIDHO ALLAH SWT DAN DENGAN SEGALA KERENDAHAN
HATI KUPERSEMBAHKAN SKRIPSIKU INI KEPADA

Ebakku terkasih Ahmad Faisol S.


Dan Mamahku tersayang Euis Suvia D.
Motivator terbesar dalam hidupku yang selalu senantiasa
mendoakanku,menyanyangiku, dan mendukungku, atas semua pengorbanan dan
kesabaran disetiap perjalanan hidupku. Tak pernah cukup ku membalas cinta,
keringat, dan air mata bapak dan mama pada ku

adik ku tersayang, Nancy, Nining dan Anugerah


Dorongan semangat, doa, dan motivasi selalu kalian berikan ke diriku,
memberikan keceriaan dalam hidupku. Kebersamaan yang pernah kita ukir takkan
pernah berakhir masanya di akhir dunia dan akhirat

Seluruh keluarga besarku yang selalu mendoakan dan mendukung serta menantikan
keberhasilanku

Teknik Geofisika Universitas Lampung 2016 (BISA!!)


Suka dan duka selalu kita lewati bersama, canda dan tawa selalu kalian berikan.
Motivasi dan semangat kalian sangat berarti dalam hidupku.

Keluarga Besar Teknik Geofisika Universitas Lampung


Almamater Tercinta, Universitas Lampung

ix
‫َﻻ إِنﱠ ۗ◌ أ َﻣْ رِ ﻣِ نْ ﯾَﺣْ ﻔَظُوﻧَﮫُۥ َﺧ ْﻠ ِﻔﮫِۦ وَ ﻣِ نْ ﯾَدَ ْﯾ ِﮫ ﺑَﯾْنِ ِ ّﻣ ۢن ُﻣﻌَ ِﻘّ َٰﺑتٌ ﻟَﮫُۥ‬
ُ‫أ َرَ ادَ وَ إِذَآ ۗ◌ ﺑِﺄ َﻧﻔُ ِﺳ ِﮭ ْم ﻣَﺎ ﯾُﻐَﯾِّرُ و ۟ا َﺣﺗ ٰﱠﻰ ﺑِﻘَوْ مٍ ﻣَﺎ ﯾُﻐَﯾِّر‬ ٍ‫ﻓ ََﻼ ﺳُوٓ ءًا ﺑِﻘَوْ م‬
‫وَ ا ٍل ﻣِ ن دُوﻧِﮫِۦ ِ ّﻣن ﻟَﮭُم وَ ﻣَﺎ ۚ◌ ﻟَﮫُۥ ﻣَرَ دﱠ‬

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia.”

(QS. Ar-Ra’d: 11)

MOTTO

no real friends there is only purpose

Percaya dirilah untuk menutup kekurangan dengan kelebihan yang kau punya. Jika hanya
terus meratap kurang tanpa melirik lebih, maka sebenarnya kau tak pantas untuk sukses.
(Penulis)

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus
dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak
(Aldous Huxley)

x
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir dengan judul “Realisasi Program Pengolahan Data

Mikrotremor Dengan Metode Hvsr Berbasis MATLAB Studi Kasus Daerah

Kota Bandar Lampung”. Adapun dalam pelaksanaan dan penulisan laporan ini

penulis menyadari bahwa selesainya proses ini tidak lepas dari bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini

masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.

Atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan skripsi ini, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kearah perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan

memberikan wawasan bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

Puteri Indriyanni AF

xi
SANWACANA

Syukur Allhamdullilah, rasa senang penulis menyelesaikan tugas akhir ini

dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

nikmat dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas

Akhir dengan judul “Realisasi Program Pengolahan Data Mikrotremor

Dengan Metode HVSR Berbasis Matlab Studi Kasus Daerah Kota Bandar

Lampung”. Adapun dalam pelaksanaan dan penulisan laporan ini penulis

menyadari bahwa selesainya proses ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia nya penulis dapat menyusun

skripsi ini dengan baik dan menyelesaikan perkuliahan dengan lancer.

2. Mama dan Ebak tercinta yang tak henti-hentinya menyayangi, mendidik,

berkorban, berdoa dan selalu mendukung penulis dalam segala hal

terutama dalam pendidikan. Doakan uti bisa jadi anak yang

membanggakan. Aamiin

3. Pak Drs. Wahidi Setiadi & Dr. Nuning Nurcahyani., M.sc yang sangat

banyak membantu penulis hingga bisa menyelesaikan perkuliahan ini dan

sangat mendukung penulis dalam segala hal, kebaikan dan jasa mu tak an

dilupakan terimkasih Pak bu , terimakasih Bapak dan keluarga akan selalu

diberikan kesehatan aamiin.

xii
4. Addikku Tersayang, Ajeng, Nining Anggita, Anugerah yang terus

memberikan semangat kepada penulis. Dan Alm Mbah ning yang selalu

menyayangi penulis hingga bisa selalu semangat, semoga tenang dan

bahagia disana ya mbah

5. Bapak Dr. Ir. Nandi Haerudin, S.Si., M.Si. selaku kepala jurusan teknik

geofisika yang selalu memberi support dan motivasi kepada penulis.

6. Bapak Ir. Syamsurijal Rasimeng, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I

penulis yang selalu memberikan arahan, masukan dan motivasi serta selalu

membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Bapak Dr. Alimuddin, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II penulis yang

memberikan arahan,saran, masukan dan motivasi tak ada henti nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Dosen-dosen Teknik Geofisika Universitas Lampung yang saya hormati,

terimakasih atas semua ilmu yang diberikan.

9. Kak Edy H.S., S.T Selaku orang tersayang yang selalu menemani hingga

membantu saya dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini,selalu

memberikan semangat, motivasi dan selalu ada saat saya membutuhkan

bantuan, semangat dan motivasi, ik hou van je, semoga tuhan selalu

memberikan kelancaran dalam setiap langkah mu.

10. KELUARGA BESAR TEKNIK GEOFISIKA 2016, Detry, Fikri, Suci

A, Mirza, Yovan, TWS, Bebe, Igo, Yola, Alia, Puja, Dini, Fitria, Ikhsan,

Fristi, Engla, Fachrul, Zahra, Ditha, Umam, Buyung, Eko, Etri, Ribka,

Jaka, Arya, Ramos, Gege, Haqqie, Sarah, Mach, Alvin, Adli, Ahfas, Suci

xiii
K, Lintang, Pupuk, Kintani, Iis, Bani, Harly, Nadya, Mufido, Miftah,

Kharisma. terimakasih kawan kebersamaannya, Aku Sayang Kalian.

11. Teman seperjuangan Dari KP hingga Tugas Akhir Nadya Nur Ningtyas

S.T. yang selalu memeberikan motivasi,bantuan, kritik dan saran,

terimakasih atas segala rasa duka dan suka selama menyelesaikan skripsi

ini.

12. Alia Puja P, Nadya Nur, Suci K, teman setia menemani penulis selama

perkuliahan, terimakasih atas bantuan,arahan,dan motivasi untuk penulis

hingga akhir masa perkuliahan, Semoga kita Sukses kedepan nya

(alhamdullilah S.T semua)

13. Terimakasih untuk KONTUNG dan Residen yang sangat baik

memberikan tempat dan selalu memberikan support terhadap penulis

semoga kalian tidak mager lagi

14. Terimakasih untuk Braderisasi atas segala dukungan,masukan,motivasi

terhadap penulis selama ini.

15. Terimakasih untuk Cila, Kokom,Puja,Ribka yang selalu me support

penulis hingga akhir

16. Clara, David, Desima, HQ,Eko yang setia menemani penulis mengerjakan

skripsi dan siap membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.

17. Ramos yang selalu penulis repotkan dalam penyusunan skripsi ini, semoga

tetap menjadi orang baik

18. Kak winda, Kak Udin ,Kak Dwi, Kak Dimas, Kak Haidar, Kak Sultan,

Kak Kurnia, yang selalu saya rapotkan dan selalu mengajari saya banyak

hal tentang skripsi dan kehidupan diTG

xiv
19. Terimakasih kepada Kak Alhada,Kak Putu Itera,Kak Toto, apip, fairus

kembaran ku, Kak febi Yang banyak sekali membantu penulis untuk

menyelesaikan tugas akhir hingga selesai.

20. Cap Maaf (Cici,Astri,Puteri Merdy,Araysid,Faiz) yang telah memberikan

motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir

ini.

21. Dan berbagai pihak yang telah membantu penulis.

Semoga dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan

saran yang membangun penulis sangat harapkan untuk kebaikan penulis untuk

menjadi lebih baik.

Bandar Lampung, 10 Juli 2020

xv
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRACT .................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii
PERSEMBAHAN........................................................................................... ix
MOTTO .......................................................................................................... x
KATA PENGANTAR.................................................................................... xi
SANWACANA ............................................................................................... xii
DAFTAR ISI................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
C. Batasan Masalah ................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Kondisi Geologi ................................................................................. 4
1. Struktur Geologi............................................................................ 5
2. Stratigrafi....................................................................................... 5
3. Litologi .......................................................................................... 6
B. Analisis mikrotremor untuk mikrozonasi indeks kerentanan
Seismic di kawasan jalur Sesar sungai Oyo Yogyakarta ................... 7
C. Pengolahan data mikrotremor berdasarkan metode HVSR

xvi
Dengan menggunakan Matlab ........................................................... 9

III. TEORI DASAR


A. Mikrotremor....................................................................................... 11
B. Horizontal to Vertical Spectra Ratio (HVSR) .................................... 13
C. Frekuensi Dominan............................................................................ 16
D. Periode Dominan ............................................................................... 17
E. Pemrograman Matlab......................................................................... 18
F. Matriks ............................................................................................... 19
G. Regresi Linier..................................................................................... 20
H. Transformasi Fourier......................................................................... 21
I. Sampling ............................................................................................. 22
J. Filtering Moving Average................................................................... 24
K. Interpolasi dengan Spline ................................................................... 25

IV. METODOLOGI PENELITIAN


A. Alat dan bahan ................................................................................... 27
B. Data Penelitian .................................................................................... 27
C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 28
D. Prosedur penelitian............................................................................. 30
1. Peembacaan data Pengukuran ....................................................... 30
2. Proses Dtrend-Dmean ................................................................... 30
3. Proses filtering dalan penentuan Nilai Fmix-Fmax ....................... 31
4. Proses Windowing ......................................................................... 31
5. Proses Penentuan Nilai Frekuensi Menggunakan Proses FFT….. 32
6. Proses Smoothing ......................................................................... 32
7. Perhitungan H/V ........................................................................... 33
8. Plot Grafik H/V ............................................................................. 34
9. Analisis Dan Interpretasi Peta Pesebaran Nilai Frekuensi
Dominan ........................................................................................ 35
E. Diagram alir ....................................................................................... 36

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Data pengamatan................................................................................ 37
B. Pembahasan........................................................................................ 37
1. Pembahasan Data Mikrotremor Berbasis Software Matlab .......... 37
2. Validasi Pengolahan Data Berbasis Matlab .................................. 49
3. Analisis Peta Persebaran Frekuensi dominan (f0)......................... 51

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

xvii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Peta geologi daerah penelitian .......................................................4


Gambar 2. Grafik kurva HVSR ........................................................................8
Gambar 3. Peta zonasi berdasarkan nilai frekuensi dominan..........................8
Gambar 4. Kurva HVSR (Yuliawati,2017) .....................................................10
Gambar 5. Perbedaan sinyal tremor dan gempabumi (Ibrahim dan
Subardjo, 2005) ............................................................................13
Gambar 6. Spline interpolasi kubik untuk fungsi getaran terendam
(Sahid,2012) .................................................................................25
Gambar 7. Script pembacaan data pengukuran ..............................................30
Gambar 8. Proses dtrend dan dmean ..............................................................31
Gambar 9. Script filtering...............................................................................31
Gambar 10. Script proses windowing ...............................................................32
Gambar 11. Script perhitungan FFT.................................................................32
Gambar 12. Script proses smoothing................................................................33
Gambar 13. Script perhitungsn nilai H/V .........................................................34
Gambar 14. Script pembacaan data perekaman................................................39
Gambar 15. Grafik hubungan waktu dan komponen X,Y,dan Z......................39
Gambar 16. Script dtrend dan dmean...............................................................40
Gambar 17. Script penentuan Fmin-Fmax .......................................................41
Gambar 18. Grafik hasil dtrend, dmean, dan bandpass filter...........................41
Gambar 19. Script pemilihan window ..............................................................43
Gambar 20. Script pengolahan grafik windowing ............................................43
Gambar 21. Script proses FFT dan mencari nilai absolute ..............................45
Gambar 22. Script perhitungan nilai H/V dan plotting kurva H/V ...................46
Gambar 23. Kurva H/V ratio............................................................................47
Gambar 24. Grafik best curve...........................................................................48
Gambar 25. Grafik nilai frekuensi dominan dari Matlab dan Software
Geopsy...........................................................................................49
Gambar 26. Peta persebaran frekuensi dominan pada daerah penelitian .........52
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Klasfikasi tanah berdasarkan nilai frekuensi dominan


Mikrotremor oleh Kanai (Arifin,dkk,2014) ........................................17
Tabel 2. Klasifikasi tanah Kanai-Omote-Nakajima (Arifin,dkk,
2014) ...................................................................................................18
Tabel 3. Time Schedule Penelitian.....................................................................28
Tabel 4. Validasi frekuensi dominan dari Software Geopsy dan
Matlab .................................................................................................49
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrotremor merupakan getaran tanah yang sangat kecil dan terus

menerus yang bersumber dari berbagai macam getaran seperti: lalu lintas,

angin, aktivitas manusia dan aktivitas alam (Kanai, 1983).

Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectrum Ratio) merupakan

metode untuk mengetahui karakteristik tanah dengan membandingkan

spektrum horizontal dan spektrum vertikal. Metode HVSR tersebut akan

menghasilkan nilai frekuensi dominan berdasarkan analisis kurva HVSR

yang dihasilkan, kemudian akan dapat menghitung pula nilai periode

dominannya. Pengolahan data mikrotremor dengan menggunakan Matlab

yang berguna untuk mengetahui nilai frekuensi dominan di suatu wilayah.

Hal ini dilakukan agar dapat membandingkan hasil dari pengolahan dengan

Software Geopsy dan Matlab. Pengolahan yang dilakukan dengan Software

Geospy ini kurang efektif karena terdapat beberapa tahapan yang harus

dilalui dan diolah per satu titik. Sedangkan pada Software Matlab dilakukan

dengan menggunakan pemrograman gui yang fungsi nya untuk me-running

data dengan hanya mengklik untuk read data, karena semua tahapan seperti

proses FFT (Fast Fourier Transform) dan sebagainya sudah tercatat di


2

dalam script. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan membuat

script pengolahan data mikrotremor menggunakan pemograman Matlab,

supaya lebih efisiensi dalam pengolahan data yang digunakan untuk

memetakan daerah yang rawan dari gempabumi.

Matlab adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk

pemograman, komputasi numerik dan visualisasi. Penelitian ini

menggunakan Software Matlab untuk mengolah data mikrotremor.

Penerapan Software Matlab untuk pengolahan data ini sering sekali

dilakukan, hal ini dikarenakan pengolahan dengan Software Matlab ini lebih

efektif, dan menyediakan fasilitas untuk memplot struktur, script program

yang dapat diubah sesuai dengan keinginan user/pengguna dan lain-lain.

Penelitian ini, dilatarbelakangi oleh penelitian-penelitian sebelumnya

yaitu penelitian tentang pengolahan data yang dilakukan dengan

menerapkan Matlab antara lain: Analisis mikrotremor untuk mikrozonasi

indeks kerentanan seismik di kawasan jalur sesar sungai Oyo Yogyakarta

(Kurniati, 2016), dan Pengolahan data mikrotremor berdasarkan Metode

HVSR dengan menggunakan Matlab (Yulistiawati, 2017).

Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya, pengolahan data

dengan berbasis Matlab ini sudah banyak diaplikasikan untuk berbagai

jenis data baik jenis data image, data matematis, maupun data lainnya dan

menghasilkan hasil yang lebih baik. Oleh sebab itu, penelitian ini sangat

penting dilakukan karena untuk dapat mengetahui data mikrotremor, juga

dapat diolah dengan menggunakan program Matlab dengan menghasilkan


3

nilai yang tidak jauh berbeda dengan menggunakan Software Geopsy serta

lebih efektif.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat software untuk pengolahan data mikrotremor metode HVSR

berbasis Matlab

2. Menghitung nilai frekuensi dominan dan membuat peta persebaran

frekuensi dominan berbasis Matlab

3. Menganalisis peta persebaran frekuensi dominan studi kasus Kota

Bandar Lampung

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yakni: mendapatkan nilai

frekuensi dominan untuk mengetahui karakteristik bawah permukaan

berdasarkan data mikrotremor dengan menggunakan metode HVSR

(Horizontal to Vertical Spectrum Ratio) dan membuat peta persebaran nilai

frekuensi dominan berbasis pemograman Matlab, serta menganalisis hasil

peta persebaran frekuensi dominan.

.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kondisi Geologi

Kondisi geologi Provinsi Lampung menampilkan rangkaian Geologi

yang menghasilkan susunan litologi dan stratigrafi yang mempengaruhinya:

(dapat dilihat pada Gambar 1).

Gambar 1. Peta geologi daerah penelitian


1. Struktur Geologi

Sumatera dibagi menjadi empat mandala tektonik yaitu: Lajur

Akrasi atau Lajur Mentawai, Lajur Busur-Muka atau Lajur Bengkulu,

Lajur BujurMagama atau Lajur Bengkulu, Lajur Busur Belakang atau

Lajur Jambi Palembang. Lembar Tanjungkarang berada pada lajur

busur magma di sudut timur laut meluas ke lajur belakang. Peta


5

Geologi Lembar Tanjungkarang mencakup batuan maihan pra-

Mesozoikum dan runtuhan batuan gunungapi dan sedimen Tersier-

kuarter. Daerah penelitian berada di Kecamatan Tanjung Karang Pusat,

Kecamatan Tanjung Karang Barat, Daerah Teluk Betung dan

Kecamatan Bumiwaras. Berdasarkan pada area penelitian terdapat sesar

yang berada pada Formasi Tarahan (Tpoc), area penelitian juga berada

pada endapan gunungapi muda dengan umur Holosen yang berasal dari

Gunung Betung dan Formasi Lampung terdiri dari litologi tuff berbatu

apung.

2. Stratigrafi

Stratigrafi Lembar Tanjungkarang dapat di bagi menjadi tiga

bagian yaitu Pra-Tersier, Tersier dan Kuarter. Pada urutan Pra-Tersier

batuan yang tersingkap adalah reruntuhan batuan malihan derajat

rendah-sedang, yang terdiri dari sekis, gneis, pualam dan kuarsit,

termasuk kompleks Gunungkasih. Pada urutan Tersier batuan yang

tersingkap di lembar Tanjungkarang terdiri dari reruntuhan batuan

gunungapi busur benua dan sedimen yang diendapkan di tepi busur

gunungapi yang diendapkan bersama-sama secara luas, yaitu Formasi

Sabu, Campang dan Tarahan.

Pada urutan Kuarter, terdiri dari lava Plistosen, breksi dan tuf

tersusun atas andesit-basal di Lajur Barisan, basal Sukadana celah di

Lajur Palembang, endapan batugamping terumbu dan sedimen aluvium

Holosen. Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Tanjungkarang,

(Gambar 1) batuan yang tersingkap di daerah Teluk Betung Selatan


6

yang menjadi area penelitian dikelompokkan ke dalam Formasi

Lampung (QTI) yang berumur Plio-Plistosen. Formasi Endapan

Gunungapi Muda (Qhv) yang berasal dari Gunung Betung yang

berumur Holosen. Formasi Tarahan (Tpot) dengan tuf padu, breksi

sisipan rijang, Formasi Tarahan berumur Eosen sampai dengan

Oligosen.

3. Litologi

Berdasarkan peta Geologi Lembar Tanjungkarang dengan daerah

penelitian di Teluk Betung Selatan. Litologi yang tersingkap pada

daerah penelitian terbagi menjadi 3 formasi batuan yaitu Formasi

Lampung, Formasi Gunungapi Muda dan Formasi Tarahan.

a. Formasi Lampung (QTI)

Formasi Lampung terdiri dari litologi tuff berbatu apung, tuff

riolitik, batu lempung tufan dan batu pasir tufan. Formasi ini

diendapkan di lingkungan terestial-fluvial, air payau menindih tak

selaras satuan-satuan yang lebih tua dan ditindih tak selaras oleh

endapan Kuarter (Mangga, dkk., 1993).

b. Formasi Gunungapi Muda (Qhv)

Formasi Gunungapi Muda terdiri dari litologi lava (andesit-

basal), breksi dan tuff. Formasi Gunungapi muda tersebar diseluruh

daerah Bukit Barisan. Pada daerah penelitian Formasi Gunungapi

Muda berasal dari Gunung Betung. (Mangga, dkk., 1993).

c. Formasi Tarahan (Tpot)


7

Formasi Tarahan terdiri dari litologi tuff, breksi dengan sisipan

rinjang, bersusunan andesit-basal. Kandungan karatan batuan

piroklastik Formasi Tarahan (Tpot) dan batuan klastika serta batuan

tufan Formasi Campang (Tpoc). (Mangga, dkk.,1993)

B. Analisis mikrotremor untuk mikrozonasi indeks kerentanan seismik di


kawasan jalur Sesar Sungai Oyo Yogyakarta.

Penelitian ini menerapkan Software Matlab untuk pengolahan data

mikrotremor selain itu penelitian ini tidak hanya menerapkan Software

Matlab untuk pengolahan datanya, namun juga menggunakan Software

Geopsy dan Radix. Penelitian ini menggunakan metode HVSR (Horizontal

to Vertical Spectrum Ratio). Metode ini didasarkan pada perbandingan

spektrum horizontal terhadap spektrum vertikal yang akan menghasilkan

nilai frekuensi dominan.

Pengolahan data yang dilakukan dengan tiga software yaitu Software

Geopsy, Software Matlab, dan Software Radix. Ketiga software tersebut

memiliki fungsi penting pada penelitian ini yaitu Software Geopsy

digunakan untuk cutting gelombang pada proses windowing, lalu kemudian

hasil tersebut diolah dengan menggunakan Software Matlab untuk

menampilkan kurva HVSR yang selanjutnya akan dianalisis untuk

mengetahui nilai frekuensi dominan dari kurva tersebut. Sedangkan untuk

Software Radix digunakan untuk proses FFT (Fast Fourier Transform),

penelitian ini melakukan proses FFT pada Software Radix 64.


8

Hasil dari penelitian ini menghasilkan kurva HVSR pada tiap titik

pengukuran dan juga peta zona rawan bencana berdasarkan nilai frekuensi

dominan amplifikasi, kecepatan gelombang geser, ketebalan sedimen dan

indeks kerentanan seismik. Di bawah ini adalah hasil kurva dan nilai

frekuensi dominan dari salah satu titik pengukuran. (Kurniawati, 2016).

Gambar 2.Grafik kurva HVSR (Kurniawati, 2016).

Gambar 3. Peta zonasi berdasarkan nilai frekuensi dominan


(Kurniawati, 2016).
9

C. Pengolahan data mikrotremor berdasarkan metode HVSR dengan


menggunakan Matlab

Penelitian ini menerapkan software Matlab ke dalam pengolahan data

mikrotremor. Mikrotremor merupakan getaran tanah yang dapat

mengidentifikasi kerentanan gempabumi dengan menggunakan metode

HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio). Metode HVSR adalah metode

untuk membandingkan dua komponen horizontal terhadap komponen

vertikal pada gelombang mikrotremor yang akan menghasilkan nilai

frekuensi dominan berdasarkan nilai spectrum H/V tertinggi dari analisis

kurva HVSR. Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan menggunakan

software Matlab dengan langkah:

a) Pembacaan data pengukuran

b) Transformasi domain waktu ke domain frekuensi menggunakan FFT

(Fast Fourier Transform)

c) Perhitungan nilai absolute dari hasil FFT (Fast Fourier Transform)

d) Perhitungan nilai spectrum horizontal dengan spectrum vertikal

e) Plotting kurva

f) Perhitungan nilai frekuensi dominan berdasarkan kurva HVSR

Dalam pengolahan data mikrotremor menggunakan software Matlab

dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahapan pertama melakukan

pembacaan data yang menghasilkan plotting 3 komponen. Pada penelitian ini

matriks data adalah 4 kolom dan baris. Matriks 4 kolom ini terdiri dari:

waktu, komponen data pengukuran x,y,dan z. Sedangkan baris adalah

jumlah baris pada data pengukuran.


10

Hasil dari pengolahan data ini yaitu menghasilkan kurva HVSR, dimana

proses untuk menghasilkan kurva HVSR adalah proses pick atau pemilihan

data. Proses ini dilakukan untuk menghasilkan noise atau sinyal gelombang

yang tinggi. Kemudian melakukan interpolasi spline, di mana proses ini akan

menghasilkan fungsi polinomial baru yang merupakan potongan dari fungsi

polinomial kecil berderajat tiga yang akan saling menyambung sehingga

dapat menghubungkan dua titik yang bersebelahan. Proses linspace dilakukan

untuk pencacahan dari data pertama sampai data terakhir, proses linspace ini

juga dapat membuat grafik lebih smoothing dengan mengatur jumlah datanya

(Yuliawati,dkk 2019). Berikut ini hasil grafik kurva HVSR dapat dilihat pada

Gambar. 4

Gambar 4. Kurva HVSR (Yuliawati,dkk 2019)


BAB III
TEORI DASAR

A. Mikrotremor

Mikrotremor merupakan getaran tanah yang sangat kecil dan terus

menerus yang bersumber dari berbagai macam getaran seperti: lalu lintas,

angin, aktivitas manusia dan aktivitas alam (Kanai, 1983). Jadi mikrotremor

bisa terjadi karena getaran akibat orang yang sedang berjalan, getaran mesin

pabrik, getaran mobil, getaran angin, gelombang laut atau getaran alamiah

dari tanah. Pengukuran mikrotremor pada umumnya sama seperti seismik,

sinyal yang didapatkan dapat memberikan informasi seperti sumber

gelombang, atenuasi gelombang, serta kondisi dari titik pengukuran.

Misalnya untuk monitoring unconventional reservoirs seperti shale gas,

mikrotremor sangat penting untuk melakukan karakteristik retakan dan

untuk mengetahui potensi produksi sumur kedepannya (Zheng,dkk, 2016).

Mikrotremor dapat juga diartikan sebagai getaran harmonik alami tanah

yang terjadi secara terus menerus, terjebak di lapisan sedimen permukaan,

terpantulkan oleh adanya bidang batas lapisan dengan frekuensi yang tetap,

disebabkan oleh getaran mikro di bawah permukaan tanah dan kegiatan

alam lainnya. Dalam kajian teknik kegempaan, litologi yang lebih lunak

mempunyai resiko yang lebih tinggi bila digoncang gelombang gempabumi


12

dikarenakan mengalami penguatan (amplifikasi) gelombang yang lebih

besar dibandingkan dengan batuan yang lebih kompak (Kanai, 1983).

Secara umum perekaman mikrotremor tidak berbeda dengan perekaman

gelombang seismik pada seismometer, alat yang digunakan merupakan

seismometer. Metode Nakamura memiliki tiga komponen yang merekam

komponen EW (East-West), NS (North-South), dan komponen vertikal (Up-

Down). Pada perekaman mikrotremor tidak dibutuhkan adanya sumber

berupa gempabumi atau sumber batuan, namun pengukuran langsung

dilakukan, karena yang direkam merupakan gelombang yang timbul dari

alam.

Spektra ambient noise yang diperoleh dari pengukuran mikrotremor

dapat digunakan untuk menentukan respon lokasi khususnya frekuensi dari

puncak utama atau frekuensi resonansi lapisan sedimen. Respon lokasi pada

daerah sedimen sangat berhubungan dengan ketebalan sedimen dan

kecepatan gelombang geser sehingga respon lokasi yang diperoleh dari

teknik perbandingan spektra dapat digunakan untuk menentukan ketebalan

sedimen. Kajian mikrotremor telah banyak digunakan untuk memperkirakan

kerusakan yang timbul akibat bencana gempabumi (Nakamura, 2008).

Dalam kajian teknik kegempaan, litologi yang lebih baik lunak

mempunyai resiko yang lebih tinggi bila digoncang gelombang gempabumi,

karena akan mengalami amplifikasi gelombang yang lebih besar

dibandingkan dengan batuan yang lebih kompak. Gempabumi dan tremor

dapat dibedakan dengan mudah bila dilihat pada rekaman seismograf.

Getaran tremor berupa getaran yang terus menerus, tidak dapat ditentukan
13

di mana awal getarannya secara jelas. Getaran gempabumi berupa getaran

yang besar dan secara tiba-tiba, seperti yang terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Perbedaan sinyal tremor dan gempabumi (Ibrahim dan


Subardjo, 2005).

B. Horizontal to Vertical Spektra Ratio (HVSR)

Metode Horizontal to Vertical Spektra Ratio (HVSR) merupakan

metode membandingkan spektrum komponen horizontal terhadap

komponen vertikal dari gelombang mikrotremor. Mikrotremor terdiri dari

ragam dasar gelombang rayleigh, periode puncak perbandingan H/V

mikrotremor memberikan dasar dari periode gelombang S (S-wave).

Perbandingan H/V pada mikrotremor merupakan perbandingan dua

komponen yang secara teoritis menghasilkan suatu nilai. Metode HVSR

digunakan untuk menentukan nilai amplifikasi dan nilai periode dominan


14

suatu lokasi yang dapat diperkirakan dari periode puncak perbandingan H/V

mikrotremor (Nakamura, 1989).

Konsep dasar metode HVSR adalah adanya kesamaan antara rasio

spektra horizontal ke vertikal dengan transfer gelombang dari batuan dasar

ke permukaan (Nakamura, 1989). Nakamura menyampaikan bahwa periode

dominan dan nilai puncak dari spektra rasio (H/V) mempunyai kesamaan

dengan periode natural dan faktor amplifikasi dari lapisan tanah, nilai H/V

diperoleh dari perbandingan antara spektrum amplitudo fourier komponen

gelombang horizontal terhadap gelombang vertikal (Windu, dkk., 2015).

Berdasarkan penelitian untuk mengetahui karakter geologi yang dapat

merusak bangunan akibat gempa bumi, maka perlu dilakukan kajian literatur

dan karakterisasi HVSR. Hasilnya yaitu, kerusakan bangunan akibat gempa

bumi terjadi pada parameter HVSR amplifikasi tinggi dan frekuensi rendah.

Amplifikasi berbanding lurus dengan kontras impedansi (kecepatan

gelombang geser (Vs) dikalikan densitas) antara sedimen dan bedrock,

kecepatan gelombang primer (Vp) dan faktor quasi gelombang geser (Qs).

Sedangkan frekuensi natural berbanding lurus dengan Vs rata-rata dan

berbanding terbalik dengan ketebalan sedimen permukaan, dengan

demikian, daerah rawan kerusakan bangunan akibat gempa bumi terjadi

pada daerah sedimen lapuk (misalanya: pasir, pasir lanauan, gambut) yang

tebal dan sedimen lapuk yang terdapat di atas batuan yang keras (Sungkono

dan Santosa, 2011). Metode HVSR didasari oleh terperangkapnya getaran

gelombang geser (gelombang shear) pada medium sedimen di atas bedrock.

Berdasarkan kondisi tersebut maka, Nakamura merumuskan sebuah fungsi


15

transfer Horizontal to Vertical Spectrum Ratio (HVSR) mikrotremor, di

mana efek penguatan gelombang pada komponen horizontal dapat

dinyatakan oleh persamaan berikut:

( )
( )= (1)
( )

( ) = Spektrum mikrotremor komponen horizontal di permukaan

( ) = Spektrum mikortremor komponen horizontal di batuan dasar

Penguatan gelombang pada komponen vertikal dapat dinyatakan sebagai

rasio spektrum komponen vertikal di permukaan dan di batuan dasar, yakni:

( )
( )= (2)
( )

( ) = Spektrum mikrotremor komponen vertikal di permukaan

( ) = Spektrum mikrotremor komponen vertikal di batuan dasar

Untuk mereduksi efek sumber, maka spektrum penguatan horizontal ( )

dilakukan normalisasi terhadap spektrum sumber ( ), yakni:


( )
( ) ( )
( )= = ( ) (3)
( )
( )

Di mana: ( ) = Fungsi transfer untuk lapisan soil.

( )
Jika, ( )
=1 (4)

Maka,

( )
( )= (5)
( )

Dalam suatu pengamatan di lapangan ada dua komponen horizontal yang

diukur yaitu komponen utara-selatan dan komponen barat-timur, sehingga

didapatkan persamaan rumus, sebagai berikut:

( ) ( ) ) /
( )= (6)
16

Di mana,

( ) = Fungsi trnasfer untuk lapisan soil

( ) = Spektrum mikrotremor komponen horizontal utara-selatan

( ) = Spektrum mikrotremor komponen barat-timur

= Spektrum mikrotremor komponen vertikal di permukaan

Dalam penggunaan metode ini, digunakan beberapa asumsi yang

menyatakan bahwa:

1. Mikrotremor sebagian besar terdiri dari gelombang geser

2. Komponen vertikal gelombang tidak mengalami amplifikasi lapisan

sedimen dan hanya komponen horizontal yang teramplifikasikan

3. Tidak ada amplitudo yang berlaku dengan arah yang spesifik pada

bedrock dengan getaran ke segala arah

4. Gelombang rayleigh diasumsikan sebagai noise mikrotremor dan

diusulkan metode untuk mengeliminasi efek gelombang rayleigh.

(Nakamura, 1989)

C. Frekuensi Dominan

Frekuensi dominan adalah nilai frekuensi yang kerap muncul sehingga

diakui sebagai nilai frekuensi dari lapisan batuan di wilayah tersebut

sehingga nilai frekuensi dapat menunjukkan jenis dan karakterisktik batuan

tersebut. Lachet dan Brad (1994) melakukan uji simulasi dengan

menggunakan 6 model struktur geologi sederhana dengan kombinasi variasi

kontras kecepatan gelombang geser dan ketebalan lapisan soil. Hasil

simulasi menunjukkan nilai puncak frekuensi berubah terhadap variasi

kondisi geologi. Dari nilai frekuensi dominan yang terukur dipermukaan,


17

dapat diketahui karakteristik batuan di bawahnya, hal tersebut dapat dilihat

pada Tabel 1 tentang klasifikasi tanah berdasarkan nilai frekuensi dominan

mikrotremor.

Tabel 1. Klasifikasi tanah berdasarkan nilai frekuensi dominan


mikrotremor oleh Kanai (Arifin,dkk, 2014)
Klasifikasi Tanah Frekuensi
Klasifikasi Kanai Deskripsi
Dominan
Tipe Jenis
(Hz)
Batuan tersier atau lebih Ketebalan sedimen
tua. Terdiri dari batuan permukaannya
Jenis I 6,7 - 20 Hardy Sandy, gravel, dll sangat tipis, di
dominasi oleh
batuan keras
Tipe IV
Batuan alluvial, dengan Ketebalan sedimen
ketebalan 5m. Terdiri dari permukaannya
Jenis II 4 - 6,7 sandy-gravel, sandy hard masuk dalam
clay, loam, dll kategori menengah
5 - 10 meter
Batuan alluvial, dengan Kategori sedimen
ketebalan > 5m. Terdiri dari permukaan masuk
Tipe III Jenis III 2,5 - 4 dalam kategori tebal,
sandy-gravel, sandy hard
clay, loam, dll sekitar 10-30 meter
Tipe II Batuan alluvial yang Ketebalan sedimen
terbentuk dari sedimentasi permukaannya
Jenis IV < 2,5 delta, top soil, lumpur, dll. sangat tebal
Tipe I Kedalaman 30 meter atau
lebih

D. Periode Dominan

Nilai periode dominan merupakan waktu yang dibutuhkan gelombang

mikrotremor untuk merambat melewati lapisan endapan sedimen permukaan

atau mengalami satu kali pemantulan terhadap bidang pantulnya ke

permukaan. Nilai periode dominan juga mengindikasikan karakter lapisan

batuan yang ada di suatu wilayah seperti pada Tabel 2.


18

Tabel 2. Klasifikasi tanah Kanai-Omote-Nakajima (Arifin,dkk, 2014)


Klasifikasi Tanah
Periode (T)
Keterangan Karakter
Omote- second
Kanai
Nakajima

Batuan tersier atau


lebih tua. Terdiri
Jenis I Jenis A 0,05 - 0,15 Keras
dari batuan hardy
sandy, gravel, dll
Batuan alluvial,
dengan ketebalan
5meter. Terdiri dari
Jenis II Jenis B 0,15 - 0,25 sandy-gravel, sandy Sedang
hardy clay, loam, dll.

batuan alluvial,
hampir sama dengan
Jenis III 0,25 - 0,40 jenis II, hanya Lunak
dibedakan oleh
adanya formasi bluff
Jenis C batuan alluvial yang
terbentuk dari
sedimentasi delta, top Sangat
Jenis IV > 0,40 soil, lumpur, dll. Lunak
Kedalaman
30meter atau lebih

Nilai periode dominan didapatkan berdasarkan perhitungan berikut:

= (7)

Di mana,

= Periode dominan

= Frekuensi dominan

(Arifin,dkk, 2014)

E. Pemrograman Matlab

Matlab merupakan pemograman yang digunakan pada teknik

komputasi, seperti penyelesaian metode numerik dan matematik. Matlab


19

menyediakan fasilitas-fasilitas untuk visualisasi, komputasi, pemograman,

dan pengolahan database. Matlab mempunyai fitur yang dikelompokkan

berdasarkan aplikasi tertentu yang dikenal dengan nama Toolbox. Pada

Toolbox ini pengguna diharapkan dapat mempelajari dan mengaplikasikan

teknologi pada bidang kajian tertentu (Kusumadewi, 2004). Matlab

merupakan bahasa pemograman tingkat tinggi yang dikembangkan oleh

Math Works dan dikhususkan untuk komputasi numerik, visualisasi, dan

pemograman. Manfaat dari Matlab, pengguna dapat melakukan analisis

data, mengembangkan algortima, dan membuat model maupun aplikasi.

Bahasa, tools, dan fungsi-fungsi built in akan memudahkan pengguna untuk

melakukan berbagai pendekatan dan memperoleh solusi dengan lebih cepat

apabila dibandingkan menggunakan spreadsheets atau bahasa pemograman

tradisional.

Matlab menggunakan konsep matrik/array, sebagai standar variabel

elemennya tanpa memerlukan pendeklarasikan matrik, seperti pada bahasa

lainnya. Selain itu juga diintegrasikan dengan aplikasi dan bahasa

pemograman eksternal seperti C, Java, .NET, dan Microsoft Excel (Kodong,

2015).

F. Matriks

Matriks merupakan susunan elemen-elemen dari bilangan-bilangan

yang berbentuk persegi panjang yang terdiri dari baris dan kolom yang

dibatasi dengan tanda [ ] dan ( ). Bilangan-bilangan dalam susunan

tersebut dinamakan dengan entri dalam matriks. Jika adalah sebuah


20

matriks, maka akan menggunakan untuk menyatakan entri yang terdapat

di dalam baris dan kolom dari matriks . Secara umum matriks

dituliskan sebagai berikut:


= ⋮ ⋮ ⋮ (8)

Matriks di atas disebut matriks berukuran kali n ( ditulis m x n) karena

memiliki m baris dan n kolom ( Anton, 1988).

G. Regresi Linier

Linier merupakan masalah inversi yang dapat direpresentasikan

kedalam persamaan = . Menjalankan prosedur yang sederhana untuk

memperoleh nilai m dari data observasi. Dalam kenyataannya, tidak semua

data observasi berhimpit dengan satu garis lurus. Jika melakukan fitting

terhadap semua titik data observasi kepada satu garis, maka garis yang akan

didapat disebut dengan garis regresi. Misalnya, ada satu set data observasi

yang ditulis sebagai (x1,y1), (x2,y2),....(xn,yn), garis regresi dinyatakan

sebagai berikut :

= + (9)

dan setiap data memenuhi relasi berikut:

= + + (10)

Di mana disebut galat atau error, residual, atau sering juga disebut misfit

atau kesalahan prediksi (prediction error). Garis regresi tidak akan

berhimpit dengan setiap data observasi dan biasanya untuk kasus inversi

seperti ini selalu overdetermined (Supriyanto, 2007).


21

H. Transformasi Fourier

Transformasi fourier merupakan metode untuk analisis spektral dengan

tujuan agar sinyal yang diperoleh dalam domain waktu diubah menjadi

domain frekuensi. Hal ini dilakukan karena perhitungan lebih mudah dalam

domain frekuensi dibandingkan dengan domain waktu. Selain itu, fenomena

geofisika berkaitan erat dengan frekuensi, sehingga frekuensi menjadi

parameter penting dalam menjelaskan fenomena-fenomena tersebut.

Transformasi fourier merupakan sebuah fungsi f(t) didefenisikan sebagai

berikut:

( )=∫ (t) (11)

Di mana =2 (variabel frekuensi sudut dengan satuan radian per detik).

Inversi dari transformasi fourier dinyatakan sebagai :

( )=∫ ( ) (12)

Kedua fungsi tersebut f (t) dan F( ), merupakan pasangan transformasi

fourier yang dinyatakan dengan

( )↔ ( ) (13)

Secara umum spektral merupakan fungsi komplek, dapat dinyatakan dalam

dua bentuk berikut :

Penjumlahan bagian riil dan imajiner

= cos + sinω (14)

Di mana =2 , maka

= cos2 + i sin 2 (15)

Sehingga,
22

F( ) = ∫ ( ) (16)

F( ) = ∫ F ( ) cos(2 ) dt − i ∫ F ( ) sin(2 )dt (17)

pada komplek spektrum atau kompleks densitas dari F (t) ialah :

( )= [ ( )] + [ ( )] (18)

Atau

∅( )
= ( ) (19)

Di mana :

( ) = | ( )| = [F(ω)] + Im[F(ω)] (20)

[ ( )]
∅( ) = [ ( )]
(21)

Kemudian dilakukan tranformasi phi-omega untuk memperoleh kecepatan

sebagai fungsi dari frekuensi.

( )
(∅, ) = ∫ (22)
| ( )|

Dengan ( )ialah spektral, Re ( ) adalah variabel riil, Im( )adalah

variabel imajiner, A( )idalah spektrum amplitudo, ∅( ) merupakan

spektrum fase, ( ) adalah frekuensi sudut (rad/s), f adalah frekuensi (Hz).

Maka akan menghasilkan spektrum kurva dispersi yang menunjukan

berbagai frekuensi dengan kecepatan fasa yang berbeda (Nasution,2016).

I. Sampling

Sinyal analog a(t) merupakan fungsi kontinyu dari variable waktu

kontinyu t. Sinyal analog di sampling dengan waktu interval yang sama

dengan T akan menghasilkan sinyal digital.

( )= ( ) −∞ < <∞ (23)


23

merupakan kebalikan dari rasio sampling . Sampling sering

direpresentasikan sebagai modulasi sinyal analog dengan jumlah unit

impuls respon tertunda ( ).

( )= ( ) = (24)

( ) = ∑ = −∞ ( − ) (25)

Input sinyal merupakan fungsi pita terbatas ( )= untuk − <

< . Spektrum sinyal modulasi adalah kumpulan implus dengan

pengulangan F. Spektrum output sama dengan konvolusi spektrum sinyal

analog dengan modulas spektrum sinyal.

( )= ( )∗ ( ) (26)

Spektrum sinyal modulasi adalah kumpulan dan fungsi impuls yang

dipisahkan dengan frekuensi F Hz.

( )=∑ ( − ) (27)

pektrum sinyal output dapat divisualisasikan sebagai pengulangan dari

spektrum sinyal analog dengan interval F Hz (Wahab,dkk, 2002).

Sampling merupakan salah satu proses yang sangat penting, untuk

melakukan sampling terhadap sinyal informasi harus memperhatikan

penggunaan frekuensi sampling yang akan digunakan. Menurut Nyquist

frekuensi sinyal sampling harus dua kali lebih besar dari frekuensi informasi

( > 2∗ ) dengan adalah frekuensi sampling dan adalah frekuensi

informasi. Hal ini bertujuan agar memperoleh hasil proses sampling yang

baik. Jika frekuensi sampling lebih kecil daripada frekuensi informasi, maka

akan mengakibatkan sinyal sampling rusak. Membuat dan melihat proses

sampling dapat dilakukan dengan menggunakan Software Matlab.


24

J. Filter Moving Average

Moving average merupakan sebuah filter yang digunakan untuk

memperhalus data yang diterima dengan cara merata-ratakan sejumlah

sample. Nilai yang akan diperoses nantinya merupakan nilai hasil dari rata-

rata dari sejumlah sample. Filtering ini harus terus dilakukan untuk

menghindari noise yang timbul karena mekanik. Hal ini dikarenakan data

tidak akan bebas dari noise oleh karena itu butuh untuk dilewatkan kedalam

suatu filter digital. Bahkan dengan penyaringan sebelumnya, data dapat

error akibat noise mekanik. Sehingga perlu di implementasikan beberapa

filter. Tergantung pada jumlah sample yang difilter, untuk akselerasi

sebenarnya bisa menggunakan 2 langkah untuk merata-ratakan. Karena

untuk melakukan kalibrasi dalam keadaan diam dibutuhkan data seakurat

mungkin. Berikut fungsi dari moving average yang digunakan berdasarkan

referensi dari “Implementing Positioning Algorithms Using Accelerometers

by Kurt Seifert and Camacho” yang terdapat pada aplikasi contoh program.

...
Out = ( ) (28)

Keterangan:

n = Nomor sample

m = Range data untuk setiap proses moving average

Out = Keluaran dari hasil moving average ()


25

K. Interpolasi Dengan Spline

Interpolasi dengan polinomial sering memberikan hasil yang tidak

dapat diterima. Polinomial interpolasi yang dihasilkan dari sejumlah besar

data titik biasanya berderajad tinggi. Polinomial berderajad tinggi biasanya

bersifat osilatif (grafik naik turun secara cepat). Akibatnya, perubahan data

pada interval kecil dapat menyebabkan fluktuasi yang besar pada

keseluruhan interval. Karena alesan ini, biasanya interpolasi hanya

menggunakan polinomial berderajad rendah.

Dengan membatasi derajad polinomial interpolasi, diperoleh alternatif

lain untuk mendapatkan sebuah kurva yang smooth melalui sejumlah titik.

Hasilnya berupa sebuah kurva yang terdiri atas potongan-potongan kurva

polinomial yang berderajad sama. Pada gambar di bawah ini menunjukkan

sketsa interpolasi dengan spline. Setiap subinterval diinterpolasikan dengan

menggunakan suatu polinomial.

Gambar 6. Spline interpolasi kubik untuk fungsi getaran terendam (Sahid,


2012).
26

Dengan ( )= + , = 1,2, . . , ( − 1). Oleh karena ( ) linier,

( ) sepotong-sepotong linier.

Misalkan = dan = , maka domain ( ) adalah [ ]. Selanjutnya

menyaratkan bahwa ( ) kontinu pada [ ]. Jadi ( ) harus memiliki

sifat-sifat sebagai berikut:

1. ( ) sepotong-sepotong linier

2. ( ) kontinu pada [ ]

Tujuan ekstrapolasi maka diasumsikan:

1. ( ) didefinisikan sama dengan ( ) untuk >

2. ( ) didefinisikan sama dengan ( ) untuk >

Konstanta-konstanta dan dipilih sedemikian hingga ( ) kontinu

pada [ ]. Syarat kekontinuan ini bersama dengan syarat interpolasi yang

memberikan persamaan-persamaan:

( )= atau + = untuk = 1,2,...,(n-1)

( − 1),

( )= + , ≤ ≤ (29)
!

(Sahid, 2012).
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Data sekunder berupa data mikrotremor

2. Laptop, serta perangkat lunak, seperti :

a. Software Matlab v.2017

b. Microsoft Excel v.2013

c. Microsoft Word v. 2013.

B. Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder pada pengolahan data

mikrotremor berbasis Matlab. Data pengukuran mikrotremor yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan data didaerah sekitar kota Bandar

Lampung.
28

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2019. Pengolahan data dan analisis data di Laboratorium Eksplorasi Teknik

Geofisika Universitas Lampung.

Tabel 3. Time Schedule Penelitian


Bulan (Minggu ke-)

NO Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Membuat Algoritma
Memahami Dasar Pemrograman
3 software Matlab
4 Pembuatan Laporan Usul
5 Bimbingan dan Seminar Usul
6 Pembuatan Script Input Data
7 Proses Dtrend, Dmean & Filtering
Proses Pembuatan Script Windowing,
8 FFT, Smoothing
Proses Perhitungan Nilai H/V dan
9 Perhitungan Nilai Frekuensi Dominan
Proses Pembuatan Peta Persebaran
10 Frekuensi Dominan
29

Analisis Program Pengolahan Data


11 Mikrotremor
12 Validasi Pemrograman
13 Analisis Peta Persebaran
14 Penyusunan Skripsi
15 Revisi dan Bimbingan Hasil
16 Seminar Hasil
Revisi dan Persiapan Sidang
17 Komprehensif
18 Siding Komprehensif
,
30

D. Prosedur Pembuatan Script Matlab dalam Pengolahan data


mikrotremor
Penelitian ini dilakukan untuk membuat script Matlab dalam

pengolahan data rekaman mikrotremor, adapun tahapannya yaitu sebagai

berikut :

1. Pembacaan Data Pengukuran

Proses pertama merupakan proses input data. Data yang terbaca

merupakan data yang terdiri dari tiga kolom, setiap kolom

mempresentasikan amplitude pada komponen X, komponen Y, dan

komponen Z. Berikut ini script yang digunakan untuk input data.

Gambar 7. Script pembacaan data pengukuran

2. Proses Dtrend dan Dmean

Dalam rangka menanggulangi kekurangan dari proses pengukuran

tersebut maka dilakukan proses dmean dan proses dtrend. Pada proses

dmean, trend dari data mikrotremor yang awalnya nilai tidak 0 (nol)

diubah menjadi nilai trend 0 dengan cara mengurangi setiap rata-rata

data dari seluruh data pengukuran. Setelah data mempunyai nilai trend
31

0 (nol), maka dilakukan proses dtrend dengan tujuan mengubah data

agar berada pada posisi sumbu y-0. Berikut ini script yang digunakan

untuk proses dtrend dan dmean.

Gambar 8. Proses dtrend dan dmean

3. Proses Filtering dalam Penentuan Nilai Fmin-Fmax

Proses filtering dibutuhkan karena data yang terekam berasal dari

sumber getaran dengan berbagai macam rentang frekuensi, sehingga

untuk mendapatkan frekuensi event yang diinginkan, maka

diberlakukan bandpass filter terhadap data mikrotremor. Script yang

digunakan dalam proses filtering sebagai berikut.

Gambar 9. Script filtering

4. Proses Windowing

Proses pemisahan antara data mikrotremor dengan data transient

(sumber spesifik) dilakukan dengan metode windowing. Sinyal

transient ini dapat disebabkan oleh gangguan di sekitar lokasi


32

pengukuran seperti laju kendaraan yang melintas ataupun kegiatan

konstruksi. Berikut ini script yang digunakan untuk proses windowing.

Gambar 10. Script proses windowing

5. Proses Penentuan Nilai Frekuensi Menggunakan Proses FFT

Proses FFT berfungsi untuk mengubah gelombang sinyal data

rekaman mikrotremor dari domain waktu ke dalam domain frekuensi

sehingga menghasilkan persebaran frekuensi dominan pada data

rekaman mikrotremor. Domain frekuensi tersebut didefinisikan sebagai

jumlah gelombang yang terjadi dalam 1 detik. Proses ini dilakukan

dengan persamaan 5 yang terdapat pada teori dasar penelitian ini.

Gambar 11. Script perhitungan FFT

6. Proses Smoothing

Proses Smoothing adalah sebuah perhitungan statistik yang

digunakan untuk memperhalus data dari sebuah grafik serta

menghilangkan data yang tidak diinginkan. Adapun metode yang


33

digunakan dalam proses smoothing, yaitu metode moving average.

Berikut ini script yang digunakan untuk proses smoothing.

Gambar 12. Script proses smoothing

7. Perhitungan H/V

Proses perhitungan nilai H/V dilakukan untuk mencari nilai

minimal dan maksimal serta mencari nilai frekuensi dominan. Proses

perhitungan H/V dilakukan dalam beberapa tahap sebelumnya.

Selanjutnya dilakukan proses FFT. Proses ini dilakukan untuk semua

komponen yaitu dua nilai spectrum horizontal (E-W dan S-N) dan

spectrum vertikal. Selanjutnya tahap perhitungan nilai absolute dengan

persamaan yang terdapat pada Persamaan 29

Kemudian perhitungan nilai H/V. Nilai H/V merupakan

perbandingan nilai spectrum horizontal dan spectrum vertikal. Dengan

persamaan yang terdapat pada Persamaan 30. Sehingga akan

dihasilkan nilai H/V yang mana akan digunakan untuk analisis kurva

HVSR untuk mengetahui nilai frekuensi dominan. Berikut ini

persamaan yang digunakan dalam proses perhitungan H/V.

|f( ) | ( ) ( )

|f( )| ( ) ( )

|f( ) | ( ) ( )
(29)
34

Di mana Im ialah nilai imajiner, real merupakan nilai real, xf

merupakan komponen x, yf merupakan komponen y, dan zf merupakan

komponen z.

= (30)

Di mana Hx = rasio horizontal x

Hy = rasio horizontal y

Hz = rasio vertikal z

Berikut ini script yang digunakan dalam perhitungan nilai H/V.

Gambar 13. Script perhitungan nilai H/V

8. Plot Grafik H/V

Setelah didapatkan nilai maksimal dan minimal dari perhitungan

nilai H/V, maka dilakukan penentuan grafik frekuensi dominan dengan

menggunakan metode median, metode median ini digunakan untuk

mencari nilai tengah. Kemudian grafik nilai frekuensi dominan ini

nantinya akan dianalisis. Sumbu x menunjukkan nilai frekuensi

dominan (Hz) sedangkan sumbu (y) menunjukkan nilai H/V. Nilai

frekuensi dominan yang dihasilkan ditunjukkan pada titik nilai H/V

tertinggi atau puncak kurva.


35

9. Analisis dan Interpretasi Peta Persebaran Nilai Frekuensi Dominan

Pada tahapan ini dilakukan analisis peta persebaran nilai frekuensi

dominan daerah Kota Bandar Lampung. Interpretasi yang dilakukan

akan menentukan zona rawan gempa pada daerah penelitian.


36

E. Diagram Alir

Diagram alir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Mulai

Data mikrotremor (waktu dan Data Koordinat


amplitudo kompononen X, Y, Z) X,Y dan Nilai f0

Grafik 3 komponen Kontur


X,Y,Z Pesebaran f0

-Dtrend dan Dmean Overlay Peta Pesebaran Frekuensi


-Filtering bandpass filter (0.5-25Hz) Dominan

Peta Pesebaran
Grafik 3 komponen
f0
X,Y,Z setelah di Filter

Analisis Berdasarkan
-Windowing (STA,LTA,STA/LTA, Nilai Pesebaran frekuensi f0
Window Length)

Perhitungan
-FFT Komponen X,Y dan Z
-absolute Komponen X,Y dan Z

Grafik hasil
windowing

Perhitungan smoothing
dan nilai H/V

Grafik H/V

Perhitungan best curve

Grafik f0

Implementasi Program
Pengolahan

Selesai
55

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Nilai perhitungan frekuensi dominan dan peta persebaran frekuensi

dominan berdasarkan metode HVSR dapat diperoleh dengan

menggunakan Software Matlab.

2. Nilai frekuensi dominan yang diperoleh menggunakan script Software

Matlab telah tervalidasi, Hasil nilai frekuensi dominan pada program

yang telah dibuat menggunakan Software Matlab tidak jauh berbeda

dari pengolahan Software Geopsy Nilai hasil pengolahan data masuk

kedalam site class 2 yaitu sebagian besar berlitologi alluvium.

3. Distribusi nilai frekuensi dominan dengan range nilai 0,6-4.3 Hz pada

daerah penelitian. Berdasarkan pada tabel klasifikasi tanah menurut

Kanai, nilai frekuensi dominan tersusun atas batuan alluvial dengan

ketebalan kurang lebih 5 meter yang terdiri dari sandy-gravel, sandy

hard clay (jenis II dan III ) dan tersusun atas batuan alluvial yang

terdiri dari top soil dengan ketebalan sedimen permukaannya sangat

tebal (jenis IV).

4. Persebaran nilai frekuensi dominan terendah menyebar di bagian tengah

Kota Bandar Lampung dan persebaran nilai frekuensi dominan tertinggi


56

terdapat pada sebagian daerah Kecamatan Teluk Betung Barat, sebagian

daerah Kemiling, sebagian daerah Kedamaian, dan Sukabumi.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini perlu disempurnakan untuk

efektifitas dalam pengolahan data, menambahkan data tremor yang terjadi di

Kota Bandar Lampung dalam 50 tahun terakhir untuk memperkuat

informasi yang terdapat pada peta mikrozonasi penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard dan Chris, R. 1988. Penerapan Aljabar Linear. Erlangga: Jakarta.

Arifin, S., S., Mulyatno, B.S., Mariyono dan Setianegara, R. 2013. Penerapan
Zona Rawan Guncangan Bencana Gempabumi Berdasarkan Analisi Nilai
Amplifikasi HVSR Mikrotremor dan Analisis Periode Dominan Daerah
Liwa dan Sekitarnya. Jurnal Geofisika Eksplorasi. Vol 2, Hal 34.

Daud, Y., Dewi, R., Heditama, D.M., Rusbiyanto, A., dan Swastiko, D. 2013
Pemrosesan Data Magnetotellurik dengan Memperhitungkan Crosspower
dengan menggunakan Matlab. Departemen Fisika FMIPA.

Ibrahim,G dan Subardjo. 2005. Pengetahuan Seismologi. Badan Meteorologi dan


Klimatologi: Manado.

Kanai, K. 1983. Seismology in Enggineering. Tokyo University: Japan.

Kodong, F.R. 2015. Aplikasi Autoreply SMS Menggunakan Pemograman Matlab.


Jurnal Telematika. Vol. 12, No. 01.

Kurniawati, I. 2016. Analisis Mikrotremor untuk Mikrozonasi Indel Kerentanan


Seismik di kawasan Jalur Sesar Sungai Oyo Yogyakarta. (Skripsi). Studi
Fisika- FMIPA: Yogyakarta.

Kusumadewi, S. 2004. Membangun Jaringan Saraf Tiruan Menggunakan Matlab


dan Excel Link. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Nakamura, Y. 1989. A Method For Dynamic Characteristics Estimation of


Subsurface. Quarterly Report Of The Railway Technical Research
Institute: Tokyo, 30,25-33.

Nakamura, Y. 2008. On the H/V Spectrum. The 14 th World Conference on


Earthquake. Beijing: China.

Rajagukguk, J. dan Sarumaha, C. 2018. Pemodelan dan Analisis Gerak Parabola


Dua dimensi dengan menggunakan Aplikasi Gui Matlab. Jurnal Ikatan
Alumni Fisika Universitas Negri Medan. Vol 4, No.4.
Sahid. 2012. Pengantar Komputasi Numerik. Universitas Negri Yogyakarta, Hl
247-251: Yogyakarta.

Supriyanto. 2007. Analisis Data Geofisika: Memahami Teori Inversi, Edisi 1.


Departemen Fisika-Fmipa. Universitas Indonesia: Jakarta.

Tjolleng, A. 2017. Pengantar Pemrograman Matlab. Elex Media Komputindo:


Jakarta.

Yuliawati, W. S. Rasimeng, S. dan Karyanto. 2019. Pengolahan Mikrotremor


Berdasarkan Metode HVSR Menggunakan Matlab. Jurnal Geofika
Eksplorasi. Vol.5. No.1.

You might also like