Professional Documents
Culture Documents
Efektivitas Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial Kampanye Sustainable Seafood, Wwf-Indonesia
Efektivitas Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial Kampanye Sustainable Seafood, Wwf-Indonesia
Efektivitas Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial Kampanye Sustainable Seafood, Wwf-Indonesia
1 (1): 55-64
DOI: https://doi.org/10.29244/jskpm.1.1.55-64
Copyright (c) 2017 Departemen SKPM
http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/jskpm
ISBN: 2338-8021; E-ISSN: 2338-8269
ABSTRACT
Social marketing communication strategy is a tool used by the company to achieve its goal. The effectiveness of
social marketing communication strategy can be seen from the change in the attitude of the campaign target
refers to the cognitive, affective, and conative. The purpose of this study was to analyze the social marketing
communication strategy undertaken by WWF in running campaigns, analyze the effectiveness of social
marketing communications conducted by WWF in running his campaign, and analyze correlation between
strategy of social marketing and effectiveness of social marketing communications conducted by WWF in
running his campaign. The method used in this research was supported by survey method with quantitative and
qualitative data. In this research, social marketing communication strategy under study is a social marketing
communication strategy Campaign Sustainable Seafood, WWF-Indonesia. The results showed the dominance of
media used by the respondent to get a message is a media meeting and the relationship between social marketing
communication strategy and media exposure frequency of the effectiveness of social marketing communication
strategy on aspect of cognitive, affective, and conative.
ABSTRAK
Strategi komunikasi pemasaran sosial adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Efektivitas strategi komunikasi pemasaran sosial dapat dilihat dari perubahan sikap target kampanye pada
kognitif, afektif, dan konatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi komunikasi
pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF dalam menjalankan kampanye, menganalisis efektivitas komunikasi
pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF dalam menjalankan kampanyenya, dan menganalisis hubungan
antara strategi pemasaran sosial dan efektivitas komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF dalam
menjalankan kampanyenya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini didukung oleh metode survei dengan
data kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini, strategi komunikasi pemasaran sosial yang diteliti adalah
strategi komunikasi Kampanye Sustainable Seafood, WWF-Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan dominasi
media yang digunakan oleh responden untuk mendapatkan pesan adalah pertemuan media dan hubungan antara
strategi komunikasi pemasaran sosial dan frekuensi keterdedahan media dari efektivitas strategi komunikasi
pemasaran sosial pada aspek kognitif, afektif, dan konatif.
Juli 2017 55
Sagala & Kusumastuti / JSKPM 1(1): 55-64
56 Juli 2017
Sagala & Kusumastuti / JSKPM 1(1): 55-64
Juli 2017 57
Sagala & Kusumastuti / JSKPM 1(1): 55-64
merupakan sasaran yang dicapai secara tidak mengikuti pesan tersebut (komponen
bertahap. konatif).
58 Juli 2017
Sagala & Kusumastuti / JSKPM 1(1): 55-64
Juli 2017 59
Sagala & Kusumastuti / JSKPM 1(1): 55-64
60 Juli 2017
Sagala & Kusumastuti / JSKPM 1(1): 55-64
pameran yang diadakan oleh WWF atau LSM keterdedahan berada dalam kategori sedang
aliansi WWF. yakni sebesar 47.7 persen secara keseluruhan.
Dapat disimpulkan, bahwa responden cukup
Penelitian menunjukkan bahwa ragam media sering menerima bentuk pelaksanaan
komunikasi berada dalam kategori rendah dan komunikasi pemasaran sosial dalam kurun
kategori sedang yakni 47.7 persen secara waktu satu bulan.
keseluruhan. Dapat disimpulkan, bahwa jumlah
responden yang jarang dan cukup sering Efektivitas Komunikasi Pemasaran
menggunakan media komunikasi untuk Sosial
memperoleh informasi mengenai Kampanye
Sustainable Seafood seimbang. 1. Aspek Kognitif
Jenis media yang digunakan dalam kampanye Aspek kognitif adalah pengetahuan responden
terbagi menjadi empat kategori yakni media mengenai Kampanye Sustainable Seafood.
umum; surat menyurat, telepon, facsmile, dan Aspek kognitif terdiri atas tiga kategori, yakni
telegraf, media massa; media cetak dan media rendah, sedang, dan tinggi.
elektronik, media internal; majalah bulanan,
buletin, tabloid, booklet, pamphlet, dan leaflet, Penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak
audio visual, slide film, radio, dan televisi, dan 61.5 persen responden termasuk dalam kategori
media pertemuan; seminar, pameran, diskusi, konsumen termasuk dalam kategori tinggi,
presentasi, dan gathering meet. Gambar 2 sementara pada responden kategori produsen
menunjukkan bahwa jenis media komunikasi sebanyak 50 persen responden termasuk dalam
yang digunakan oleh responden adalah media kategori rendah dan 50 persen termasuk dalam
pertemuan dengan jumlah persentase sebesar kategori sedang. Hal ini dapat disebabkan oleh
65.9 persen secara keseluruhan. rendahnya sumber pesan dan media dalam
menyampaikan informasi mengenai Kampanye
Tingkat Keterdedahan Media Sustainable Seafood kepada responden.
Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa
Frekuensi keterdedahan adalah tingkat aspek kognitif responden berada dalam kategori
keseringan responden menerima bentuk tinggi yakni 56.8 persen secara keseluruhan.
pelaksanaan komunikasi pemasaran yang Aspek kognitif dalam penelitian ini diperoleh
dilakukan oleh WWF mengenai Kampanye responden melalui informasi dari besumber
Sustainable Seafood dalam kurun waktu satu pesan dan media.
bulan. Kategori frekuensi keterdedahan media
terdiri atas tiga kategori, yakni rendah, sedang, 2. Aspek Afektif
dan tinggi.
Aspek afektif adalah perasaan emosi,
Berdasarkan penelitian terlihat bahwa frekuensi keinginan, maupun rasa suka dan rasa tidak
keterdedahan pada responden kategori suka yang dimiliki responden. Aspek kognitif
konsumen berada dalam kategori sedang 46.2 terdiri atas tiga kategori, yakni rendah, sedang,
persen dan pada responden kategori produsen dan tinggi. Efektivitas strategi komunikasi
berada dalam kategori rendah yakni 50.0 pemasaran pada aspek konatif dapat dilihat
persen, sementara 50.0 persen pada kategori pada penelitian. Efektivitas strategi komunikasi
sedang. Mayoritas responden kategori pemasaran sosial dilihat dari aspek afektif
produsen mengaku bahwa mereka tidak sering kategori produsen termasuk dalam kategori
mendapatkan informasi mengenai Kampanye sedang yakni sebesar 66.7 dan pada responden
Sustainable Seafood melalui media cetak dan kategori konsumen masuk dalam kategori tinggi
internet. Sementara responden kategori yakni 53.8 persen. Penelitian menunjukkan
konsumen menyatakan bahwa mereka cukup bahwa aspek afektif responden berada dalam
sering mendapatkan informasi mengenai kategori tinggi yakni 54.5 persen secara
Kampanye Sustainable Seafood dari media keseluruhan. Hasil yang diperoleh pada
sosial, majalah, leaflet, dan lain sebagainya. penelitian memperlihatkan bahwa mayoritas
Penelitian menunjukkan bahwa frekuensi
Juli 2017 61
Sagala & Kusumastuti / JSKPM 1(1): 55-64
responden menyukai dan tertarik terhadap konatif dan ragam sumber media dengan aspek
informasi mengenai Kampanye Sustainable konatif. Hal tersebut disebabkan oleh
Seafood melalui sumber pesan dan media. responden kategori konsumen yang sudah
cukup mendapatkan pesan dengan jelas dari
3. Aspek Konatif beragam sumber dan beragam media.
Beragamnya media dan sumber yang diterima
Aspek afektif merupakan tindakan nyata atau oleh responden kategori konsumen menjadikan
perilaku responden untuk melakukan kegiatan konsumen menjadi lebih mengetahui mengenai
sesuai dengan tujuan Kampanye Sustainable Kampanye Sustianable Seafood. Hal tersebut
Seafood. Aspek konatif terdiri atas tiga kategori mengakibatkan timbulnya dorongan untuk
yakni rendah, sedang, dan tinggi. merubah sikap sesuai dengan pesan yang
disampaikan ketika mengikuti Kampanye
Efektivitas strategi komunikasi pemasaran Sustainable Seafood.
sosial dilihat dari aspek konatif termasuk dalam
kategori tinggi baik pada responden kategori Pada penelitian memperlihatkan hubungan
konsumen maupun produsen yakni sebesar 69.2 antara strategi komunikasi pemasaran sosial
persen (untuk responden kategori konsumen) dengan efektivitas komunikasi pemasaran sosial
dan 50 persen (untuk responden kategori pada responden kategori produsen. Pada
produsen). Penelitian menunjukkan bahwa penelitian tersebut memperlihatkan adanya
aspek konatif responden berada dalam kategori hubungan kuat antara ragam sumber pesan,
tinggi yakni 61.4 persen. pesan, dan ragam media dengan aspek kognitif
dan terdapat hubungan yang kuat antara pesan
Hubungan Strategi Komunikasi dengan aspek konatif.
Pemasaran Sosial dengan Efektivitas
Komunikasi Pemasaran Sosial Berdasarkan penelitian hubungan antara ragam
sumber pesan, pesan, dan ragam media dengan
Hubungan strategi komunikasi pemasaran aspek kognitif disebabkan oleh adanya diskusi
sosial terhadap efektivitas strategi komunikasi yang diadakan rutin antara pihak WWF dan
pemasaran adalah hubungan sumber pesan, atau pihak LSM aliansi WWF dengan
pesan, dan ragam media yang digunakan dalam responden kategori produsen mengenai
menyebarkan informasi mengenai Kampanye Kampanye Sustainable Seafood yang
Sustainable Seafood, WWF dengan efektivitas mengakibatkan responden kategori produsen
strategi komunikasi pemasaran yang dilihat dari menjadi memahami mengenai materi-materi
tiga aspek yakni aspek kognitif, aspek afektif, yang diberikan terkait dengan Kampanye
dan aspek konatif. Berdasarkan kerangka Sustainable Seafood. Hal tersebut
penelitian yang peneliti gambarkan sebelumnya mengakibatkan timbulnya dorongan untuk
(Gambar 1) dapat dilihat bahwa terdapat merubah sikap sesuai dengan pesan yang
hubungan antara strategi komunikasi pemasaran disampaikan.
sosial dengan efektivitas komunikasi pemasaran
dalam penelitian pada responden kategori Hubungan Tingkat Keterdedahan Media
konsumen. dengan Efektivitas Komunikasi
Pemasaran Sosial
Penelitian memperlihatkan hubungan antara
strategi komunikasi pemasaran sosial dengan Hubungan tingkat keterdedahan responden
efektivitas komunikasi pemasaran sosial. Pada terhadap efektivitas komunikasi pemasaran
penelitian tersebut terlihat bahwa terdapat adalah hubungan tingkat frekuensi
hubungan yang kuat antara ragam sumber keterdedahan media yang didapat oleh
pesan, pesan, dan ragam media terhadap aspek reponden mengenai informasi Kampanye
kognitif pada responden kategori konsumen dan Sustainable Seafood, WWF dengan efektivitas
ragam sumber pesan dengan aspek konatif. strategi komunikasi pemasaran yang dilihat dari
Selain itu terdapat hubungan yang kuat pula tiga aspek yakni aspek kognitif, aspek afektif,
antara ragam sumber pesan dengan aspek dan aspek konatif. Berdasarkan kerangka
62 Juli 2017
Sagala & Kusumastuti / JSKPM 1(1): 55-64
penelitian yang peneliti gambarkan sebelumnya seminar, pameran, diskusi, presentasi, dan
(Gambar 1) dapat dilihat bahwa terdapat gathering meet. Mayoritas responden
hubungan antara tingkat frekuensi keterdedahan mendapatkan pesan mengenai Kampanye
media dengan efektivitas komunikasi Sustainable Seafood dari pengurus WWF dan
pemasaran dalam penelitian pada responden LSM aliansi WWF. Sumber pesan
kategori konsumen. menyampaikan pesan mengenai Kampanye
Sustainable Seafood kepada responden
Penelitian memperlihatkan hubungan antara menggunakan bahasa yang mudah dipahami
keterdedahan media dengan efektivitas dan materi yang disampaikan sesuai dengan
komunikasi pemasaran sosial. Pada penelitian tujuan Kampanye Sustainable Seafood yaitu
tersebut terlihat bahwa terdapat hubungan yang menyelamatkan industri perikanan dari
kuat antara frekuensi keterdedahan media eksploitasi berlebihan.
terhadap aspek kognitif dan konatif pada
responden kategori konsumen. Hal tersebut Efektivitas strategi komunikasi pemasaran
disebabkan oleh responden kategori konsumen sosial dilihat dari aspeka kognitif, afektif, dan
yang sudah cukup terkena pesan melalui media. konatif. Pada aspek kognitif termasuk dalam
Mayoritas media yang digunakan untuk kategori tinggi, aspek afektif termasuk dalam
mendapatkan pesan Kampanye Sustainable kategori sedang, dan aspek konatif termasuk
Seafood adalah media pertemuan dan media dalam kategori tinggi.
internet seperti Twitter dan website WWF. Hal Pada responden kategori konsumen terdapat
tersebut mengakibatkan responden kategori hubungan kuat antara ragam sumber pesan
konsumen terdorong untuk merubah sikap dengan aspek kognitif dan konatif, terdapat
sesuai dengan pesan yang disampaikan. hubungan kuat antara pesan dengan aspek
kognitif, terdapat hubungan antara ragam media
Penelitian memperlihatkan hubungan antara dan aspek kognitif dan konatif, dan frekuensi
keterdedahan media dengan efektivitas keterdedahan media dengan aspek kognitif dan
komunikasi pemasaran sosial. Pada penelitian konatif. Sedangkan pada responden kategori
tersebut terlihat bahwa terdapat hubungan yang produsen terdapat hubungan kuat antara ragam
kuat antara frekuensi keterdedahan media sumber pesan dengan aspek kognitif dan
terhadap aspek kognitif dan konatif pada konatif, terdapat hubungan kuat antara pesan
responden kategori produsen. Hal tersebut dengan aspek kognitif dan konatif, terdapat
disebabkan oleh responden kategori konsumen hubungan antara ragam media dan aspek
yang sudah cukup terkena pesan melalui media. kognitif, dan frekuensi keterdedahan media
Mayoritas media yang digunakan untuk dengan aspek kognitif dan konatif.
mendapatkan pesan Kampanye Sustainable
Seafood adalah media pertemuan. Walaupun Saran
mayoritas responden Kampanye Sustainable 1. Penyelenggara Kampanye Sustainable
Seafood mendapatkan pesan mengenai Seafood yakni WWF sebaiknya
kampanye Sustainable Seafood melalui media mengembangkan komunikasi pemasaran
pertemuan, seperti pelatihan dan diskusi yang sosial melalui media sosial, seperti Twitter
diadakan rutin hampir satu atau dua bulan dan Facebook. World Wide Fund for
sekali. Hal tersebut mengakibatkan responden Nature dapat menyajikan data-data terkait
kategori produsen terdorong untuk merubah perikanan berkelanjutan melalui media
sikap sesuai dengan pesan yang disampaikan. sosial dan memperkenalkan Seafood Guide
kepada publik.
SIMPULAN DAN SARAN 2. Program-program WWF yang berkaitan
dengan Kampanye Sustainable Seafood
Simpulan perlu menyajikan data-data terkini
mengenai pentingnya perikanan
Strategi komunikasi pemasaran sosial yang berkelanjutan dan hidangan laut lestari di
digunakan oleh WWF dalam memasarkan media sosial masing-masing program dan
Kampanye Sustainable Seafood mayoritas menggunakan media jangka panjang seperi
menggunakan media pertemuan, seperti papan reklame.
Juli 2017 63
Sagala & Kusumastuti / JSKPM 1(1): 55-64
DAFTAR PUSTAKA
64 Juli 2017