Professional Documents
Culture Documents
Segmentasi Citra Medis Untuk Pengenalan Objek Kanker Menggunakan Metode Active Contour
Segmentasi Citra Medis Untuk Pengenalan Objek Kanker Menggunakan Metode Active Contour
ABSTRAK
Penyakit kanker ditandai dengan kelainan siklus sel, dimana sel-sel tubuh tumbuh tidak terkendali
(pembelahan sel melebihi batas normal) dan menyerang jaringan sehat di dekatnya. Sel-sel kanker yang aktif
membelah peka terhadap paparan radiasi, sehingga penyakit kanker dapat diterapi menggunakan radiasi dosis tinggi
yang biasa disebut dengan radioterapi. Radiasi dosis tinggi bersifat merusak jaringan, oleh karena itu radioterapi
harus direncanakan dengan cermat. Dosis pada sel-sel kanker harus tepat dan organ-organ berbahaya (organ at risk)
tidak boleh mendapat dosis yang tinggi. Contouring merupakan proses penentuan volume kanker dan organ lain yang
berisiko. Penelitian tentang contouring dilakukan dengan mengembangkan tahap demi tahap algoritma yang mampu
melokalisasi area yang dideteksi sebagai kanker dan juga batas tepi kanker, sehingga secara visual dapat dikenali
karakteristik dan bentuk kanker. Segmentasi citra metode active contour digunakan untuk memisahkan dan mengenali
sel-sel kanker dengan sel-sel sehat. Active contour mampu mengenali batas-batas tepi secara otomatis, sehingga dapat
diketahui batas antara sel-sel kanker dengan sel-sel sehat. Penentuan volume dan visualisasi kanker dilakukan dengan
mensegmentasi tiap potongan citra, selanjutnya tiap potongan citra dilakukan proses rekonstruksi hingga mendapatkan
visualisasi volume kanker dan organ berbahaya secara tiga dimensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode
segmentasi active contour dapat melakukan segmentasi untuk citra dengan objek multi region, objek yang saling
berdekatan namun sensitif terhadap citra berderau. Kata kunci : kanker, radioterapi, segmentasi, active contour
2
proses akuisisi citra. Suatu titik (x,y) dikatakan tidak menyebar ke bagian lain pada tubuh
sebagai tepi (edge) dari suatu citra bila titik penderita [7].
tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi Sel-sel kanker yang aktif membelah peka
dengan tetangganya [2]. Metode segmentasi terhadap paparan radiasi, sehingga penyakit
active contour merupakan jenis deteksi tepi kanker dapat diterapi menggunakan radiasi
namun berbeda dengan deteksi tepi pada dosis tinggi yang biasa disebut dengan
umumnya. Perbedaan tersebut diantaranya radioterapi. Radiasi pengion akan merusak sel-
karakteristik dari active contour yang dapat sel kanker sehingga proses multiplikasi
melebar atau menyempit, selain itu active ataupun pembelahan sel-sel kanker akan
contour mampu mensegmentasi daerah sesuai terhambat [8]. Radiasi dosis tinggi bersifat
yang telah dilokalisasi. Segmentasi citra merusak jaringan, oleh karena itu radioterapi
merupakan proses membagi suatu citra menjadi harus direncanakan dengan cermat. Dosis pada
wilayah wilayah yang homogen berdasarkan sel-sel kanker harus tepat dan organ-organ
kriteria keserupaan tertentu antara tingkat berbahaya (organ at risk) tidak boleh
keabuan suatu piksel dengan tingkat keabuan mendapat dosis yang tinggi. Pelaksanaan
piksel-piksel tetangganya [3]. perlakuan radiasi untuk sel kanker harus tepat
Metode segmentasi active contour dapat dan tidak mengenai jaringan sehat, untuk
diaplikasikan untuk segmentasi kanker pada citra perencanaan radioterapi membutuhkan
medis, proses penentuan volume kanker dan perlakuan khusus yang disebut dengan
organ lain yang berisiko, dinamakan proses Treatment Planning System (TPS) [9].
contouring. Penelitian tentang contouring Proses TPS diawali dengan mendapatkan
dilakukan dengan mengembangkan tahap demi citra pasien dengan proses imaging,
tahap algoritma yang mampu melokalisasi area selanjutnya, citra medis dari pasien dilakukan
yang dideteksi sebagai kanker payudara dan juga penentuan volume kanker dan volume organ
batas tepi payudara sehingga secara visual dapat tubuh yang mungkin terpapar radiasi. Target
dikenali karakteristik bentuk kanker payudara [4]. volume dalam radioterapi ada beberapa jenis,
Kemudian penelitian tentang contouring kanker yaitu Gross Tumour Volume (GTV), Clinical
dilanjutkan dengan melakukan deteksi tepi citra Target Volume (CTV), Internal Target
pada CT scan untuk membedakan bagian otak Volume (ITV) dan Planning Target Volume
yang normal dan abnormal [5]. Sedangkan (PTV). Hal ini dilakukan untuk memperoleh
pengembangan segmentasi citra secara otomatis hasil terapi yang optimal dan distribusi dosis
menggunakan metode DRLSE [6]. yang merata [10].
Kanker merupakan penyakit yang ditandai Penelitian yang telah dilakukan
dengan kelainan siklus sel, dimana sel memiliki sebelumnya merupakan pembuatan kontur
kemampuan tumbuh tidak terkendali citra untuk 2D dan 3D secara manual. Padahal
(pembelahan sel melebihi batas normal) volume kanker dapat dipastikan berupa 3D dan
menyerang jaringan biologis di dekatnya, memiliki sebaran yang tidak merata [11].
bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui Dengan demikian, penelitian ini dilakukan
sirkulasi darah atau sistem limfatik (metastasis). untuk menentukan volume kanker dengan
Peningkatan jumlah sel tak normal umumnya merepresentasikan lokasi dan bentuk kanker
membentuk benjolan yang disebut tumor ganas secara 3D baik untuk GTV, CTV, PTV dan
atau kanker. Tidak semua tumor bersifat kanker. organ at risk dengan menggunakan metode
Tumor yang bersifat kanker disebut tumor ganas, segmentasi active contour, sehingga hasil
sedangkan yang bukan kanker disebut tumor penelitian ini dapat digunakan sebagai
jinak. Tumor jinak berbentuk gumpalan yang alternatif penentuan target volume yang akan
terbungkus dalam suatu wadah yang menyerupai memudahkan pelaksaan radioterapi dalam
kantong, sel tumor jinak
menentukan luas lapangan dan besarnya dosis
radioterapi.
LANDASAN TEORI
Kanker
Kanker terjadi saat sel-sel dalam tubuh
membelah diri secara tidak terkendali. Sel-sel
abnormal ini kemudian menyerang jaringan
terdekat, atau berpindah ke daerah yang jauh
dengan cara masuk ke dalam pembuluh darah
atau sistem limpatik [1].
Agar tubuh manusia berfungsi secara
normal, setiap organ tubuh harus memiliki Gambar 1. Representasi grafis volume kanker [9].
sejumlah sel tertentu. Sel-sel ini dalam sebagian
besar organ, memiliki usia yang pendek, dan Dari Gambar 1 menjelaskan 5 jenis volume,
untuk menjaga fungsi tubuh, sel-sel ini harus yaitu Gross Tumor Volume (GTV) merupakan
digantikan melalui proses pembelahan sel. ukuran seberapa besar kanker terlihat atau
Pembelahan sel dikendalikan oleh gen yang dapat dibuktikan luas dan lokasi pertumbuhan
terletak pada inti sel. Gen berfungsi seperti buku kanker tersebut. Clinical Target Volume
instruksi yang memerintahkan sel, protein apa (CTV) adalah volume jaringan yang berisi
yang harus dibuat, bagaimana cara sel membelah GTV yang telah dibuktikan atau penyakit
dan berapa lama usia mereka. Kode genetik ini ganas mikroskopis sub-klinis yang harus
bisa rusak akibat beberapa faktor yang kemudian dihilangkan. Internal Target Volume (ITV),
menimbulkan cacat dalam buku instruksi tersebut. ITV terdiri dari CTV ditambah marjin internal,
Cacat ini dapat secara dramatis mengubah fungsi volume ITV dapat bervariasi karena
sel. Bukannya berhenti, namun bisa saja sel terus gerakan organ seperti
menerus membelah diri, bukannya mati, sel pernapasan dan kandung kemih. Planning
tersebut bisa saja terus bertahan hidup [1]. Target Volume (PTV) merupakan konsep
geometris yang didefinisikan untuk
Jenis Volume peradiasian volume kanker yang tepat,
Definisi Volume merupakan prasyarat dengan mempertimbangkan efek
untuk rencana perawatan secara 3-D untuk bersih dari semua variasi geometris,
memperoleh dosis yang akurat. ICRU Report No dalam rangka untuk
50 dan 62 menjelaskan beberapa sasaran dan memastikan bahwa dosis yang ditentukan
volume struktur kritis yang membantu dalam untuk membunuh kanker diserap. Organ at
proses perencanaan pengobatan dan memberikan risk atau organ yang beresiko merupakan
dasar untuk perbandingan hasil pengobatan. organ yang memiliki sensitivitas tinggi
Volume berikut telah didefinisikan sebagai terhadap radiasi, mudah mengalami kerusakan
volume utama yang berkaitan dengan bila terpapar oleh radiasi [9].
perencanaan perawatan 3-D: GTV, CTV, ITV
Representasi Kontur
dan PTV. Gambar 1 menunjukkan bagaimana
Representasi kontur dapat berupa senarai
volume yang berbeda terkait satu sama lain [9].
tepi (edge list) atau berupa kurva. Senarai tepi
terdiri dari himpunan terurut piksel-piksel tepi.
Representasi kontur ke dalam kurva
merupakan representasi yang kompak dan
mangkus untuk analisis citra. Misalnya,
rangkaian piksel tepi yang membentuk garis
dapat direpresentasikan hanya dengan sebuah
persamaan garis lurus. Representasi tersebut
menyederhanakan
perhitungan selanjutnya seperti arah dan panjang menyebabkan kurva bergerak seperti plat yang
garis [12]. tipis. Sedangkan energi eksternal
Derau pada Citra diformulasikan:
2
Pada saat proses akuisisi data (pengambilan Eex G( (s)) (3)
t
citra), ada beberapa gangguan yang dapat terjadi,
di mana G adalah citra yang hendak
seperti kamera tidak fokus atau munculnya
disegmentasi. Sistem ini terdiri dari
bintik- bintik yang bisa jadi disebabkan oleh
sekumpulan titik yang saling berhubungan dan
proses capture yang tidak sempurna. Gangguan
terkontrol oleh garis lurus, seperti tampak pada
pada timbul pada citra dinamakan dengan derau
Gambar 2.4. Active contour digambarkan
(noise). Derau pada citra tidak hanya terjadi
sebagai sejumlah titik terkendali yang
karena ketidak-sempurnaan dalam proses akuisisi,
berurutan satu sama lain. Penentuan obyek
tetapi juga bisa dikarenakan oleh kotoran-kotoran
dalam citra melalui active contour merupakan
yang terjadi pada citra. Berdasarkan bentuk dan
proses interaktif. Pengguna harus
karakteristiknya, derau pada citra dibedakan
memperkirakan initial kontur, seperti tampak
menjadi beberapa macam yaitu gaussian, speckle
pada gambar 2, kontur yang ditentukan hampir
dan salt & pepper [13].
mendekati bentuk fitur objek, kontur akan
Metode Active Contour tertarik kearah fitur di dalam citra karena
Active contour merupakan metode segmentasi pengaruh energi internal yang menghasilkan
menggunakan model kurva tertutup yang dapat citra [3].
bergerak melebar ataupun menyempit. Active
contour mula-mula diperkenalkan oleh Kass, et al
dan diberi nama snakes. Active contour dapat
bergerak melebar ataupun menyempit dengan
cara meminimumkan energi citra menggunakan
tenaga eksternal, serta dipengaruhi juga oleh ciri
citra tersebut seperti garis ataupun tepi (edge),
energi yang mempengaruhi active contour
diformulasikan seperti pada persamaan 1 [3]:
1 1