Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)

Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020


www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Materi Gelombang Bunyi: Pengembangan Tes


Diagnostik Konsepsi Berformat Five-Tier, Uji Validitas
dan Reliabilitas serta Uji Terbatas
Shofiatul Lailiyah, Frida U. Ermawati*

Department of Physics, Faculty of Abstract-Based on the author's interview with several


Mathematics and Natural Science, students at one of Gresik high schools about the tones of an
acoustic guitar, the student stated that the longer the strings
Universitas Negeri Surabaya,
are used, the greater the frequency will be. Meanwhile, the
Surabaya, Indonesia
physics concept states that the longer the strings are used on
an acoustic guitar, the smaller the resulting frequency will be.
*Corresponding Author
This indicates that there is a difference between student's
E-mail: frida.ermawati@unesa.ac.id
conceptual understanding and the actual physics concepts so
doi:
that a diagnostic test is needed to identify the level of
understanding of students' concepts. However, there is no
such diagnostic test is standardized so it needs to be
developed. This research reports the results of the
development of a five-tier formatted diagnostic test instrument
for Sound Waves concept. The instrument was undergone
validity and reliability tests before being tested on students.
For this reason, research and development (R&D) method was
adopted. Nine conceptual questions consisted of five different
sub-concepts were successfully developed. The validity and
reliability results show that the instrument is valid and reliable
with the internal validity = 90%, the false positive = 2.07%,
the false negative = 1.65%, the r11 = 0.774 (rtheory = 0.404
(5%)). Testing the instrument on 15 students showed that six
students experienced scientific conception, whilethe other nine
students experienced lack of knowledge. Thus, the developed
instrument has ability to detect the level conception of
students in Sound Wave concepts.

Keywords: Sound wave, five tier diagnostic test, validity,


reliability, level conception

I. PENDAHULUAN dinamakan pemahaman awal siswa atau


prakonsepsi.
Fisika merupakan mata pelajaran yang Prakonsepsi tersebut dapat menyebabkan
menjelaskan konsep terjadinya fenomena- ketidaksesuaian antara pemahaman konsep
fenomena alam dan peristiwa-peristiwa lain yang dimiliki siswa dengan konsep Fisika yang
dalam kehidupan sehari-hari [1]. Siswa dapat sebenarnya; dan dalam level konsepsi,
memahami sebuah konsep berdasarkan ketidaksesuaian tersebut dinamakan
interaksinya dengan lingkungan tempat tinggal miskonsepsi (misconception) [3]. Selain
atau berdasarkan pengalaman sehari-hari tanpa misconception, level konsepsi siswa juga dapat
mengetahui apakah pemahaman tersebut benar berupa paham konsep (scientific conception),
atau salah. Sebagai contoh: konsep sumber paham konsep sebagian (almost scientific
bunyi pada senar yang bergetar.Apabila kepada conception), kurang pengetahuan (lack of
siswa diberikan dua alat musik akustik, yaitu knowledge), tidak paham konsep (no
gitar dan ukulele dimana panjang senar gitar understanding on conception) dan tidak dapat
(lgitar)>panjang senar ukulele (lukulele), siswa disimpulkan(un-code). Untuk itu, pemahaman
berpendapat bahwa apabila senar semakin konsep siswa tersebut perlu diidentifikasi
panjang, maka frekuensi yang dihasilkan juga menggunakan tes diagnostik[4]. Salah satu
semakin besar, demikian pula sebaliknya. bentuk tes diagnostik yang efektif dan efisien
Menurut Ref.[2], pendapat siswa tersebut adalah tes diagnostik pilihan ganda (TDPG)

104
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

bertingkat. Berdasarkan referensi berikut ini, penarikan kesimpulan atau permintaan kepada
selama ini TDPG telah mengalami siswa untuk menggambar tentang konsep yang
pengembangan, mulai dari tes diagnostik sedang ditanyakan. Adapun tujuan dari
pilihan ganda: satu-tier (one-tier) [5], dua- diberikannya pertanyaan terbuka tersebut
tier(two-tier) [6], tiga-tier (three-tier) [7-8], adalah untuk meyakinkan pihak penguji tes
empat-tier (four-tier) [9-11], dan yang terbaru diagnostik tentang pemahaman konsep yang
adalah lima-tier (five-tier) [12-13]. Kedua dimiliki oleh siswa yang sedang diuji. TDPG
TDPG five-tier tersebut adalah untuk five-tier dapat memberikan gambaran
materi/konsep Elastisitas [12] dan Vektor [13]. mengenai sumber penyebab terjadinya ragam
Pembeda antara TDPG five-tier dengan pemahaman konsep siswa [14]. Tabel 1
TDPG tier sebelum-sebelumnya adalah terletak menunjukkan kombinasi jawaban siswa pada
pada tierkelima. Tier kelima tersebut TDPG five-tier beserta level konsepsinya.
merupakan pertanyaan terbuka, baik berupa

Tabel 1. Kombinasi jawaban siswa pada TDPG five-tier beserta level konsepsi siswa[15] dan [16]
Jawaban tier ke - Level
No.
1 2 3 4 5 Konsepsi
(SD/SC) SC
(PD/PC) ASC
1 Benar Y Benar Y (MD/MC) LK
(UD/UC)
(ND/NC) UnC
2 Benar Y Benar TY
3 Benar TY Benar Y
4 Benar TY Benar TY
5 Benar Y Salah TY
6 Benar TY Salah Y (PD/PC) atau
7 Salah Y Benar TY (MD/MC) atau LK
8 Salah TY Benar Y (UD/UC)
9 Salah Y Benar TY
10 Salah TY Benar TY
11 Benar Y Salah Y
12 Salah Y Benar Y
13 Salah Y Salah TY (PD/PC) atau
14 Salah TY Salah Y (MD/MC) atau NU
15 Salah TY Salah TY (UD/UC)
(MD/MC) atau
16 Salah Y Salah Y (UD/UC) atau MSC
(ND/NC)
Tidak di jawab atau terdapat lebih dari satu
17 UnC
jawaban
Keterangan:
Y = Yakin
TY = Tidakyakin
SD/SC (scientific drawing/scientific : Siswa dapat memberikan gambar/kesimpulan yang sesuai
conclusion) dengan konsep Fisika.
PD/PC (partial drawing/partial : Siswa dapat memberikan gambar/kesimpulan yang
conclusion) kurang sesuai dengan konsep Fisika (terdapat sedikit
kesalahan).
MD/MC (misconception : Siswa memberikan gambar/kesimpulan yang berbeda dari
drawing/misconception conclusion) konsep Fisika.
UD/UC (undefined : Siswa memberikan gambar/kesimpulan yang tidak
drawing/undefined conclusion) berkaitan dengan konsep Fisika.
ND/NC (no drawing/no conclusion) : Siswa tidak memberikan gambar/kesimpulan sama sekali.
SC (scientific conception) : Paham konsep
ASC (almost scientific conception) : Paham konsep sebagian
LK (lack of Knowledge) : Kurang pengetahuan
NU (no understanding on concept) : Tidak paham konsep
MSC (misconception) : Miskonsepsi
UnC (un-code) : Tidak dapat disimpulkan

105
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Mengingat sejauh ini belum tersedia TDPG merupakan TDPG five-tier, yaitu terdiri dari tier
(baik untuk five-tier maupun untuk tier-tier pertama berupa butir soal pilihan ganda, tier
lainnya) yang sudah standar sehingga apabila kedua berupa tingkat keyakinan jawaban siswa,
dibutuhkan, TDPG tersebut harus tier ketiga berupa alasan siswa dalam
dikembangkan terlebih dahulu, maka menjawab soal pada tier pertama, tier keempat
berdasarkan semua uraian pada Pendahuluan berupa tingkat keyakinan alasan siswa dan tier
tersebut di atas, makalah ini dimaksudkan kelima berupa sebuah pertanyaan terbuka
untuk melaporkan hasil pengembangan untuk mengkonfirmasi level konsepsi siswa.
instrumen tes diagnostik berformat five-tier Draf 2 tersebut selanjutnyadiuji validitas
untuk materi/konsep Gelombang Bunyi. internal. Hasil uji validitas internal tersebut
Kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas menghasilkan Draf 3. Draf 3 (11 butir soal)
sebelum akhirnya instrumen yang sudah valid yang juga merupakan TDPG five-tier diuji
dan reliabel tersebut diujicobakan kepada validitas eksternal dan reliabilitas. Draf Akhir (9
sejumlah siswa. Tujuannya adalah untuk butir soal) merupakan TDPG five-tier yang
memperoleh gambaran tentang level konsepsi sudah valid dan reliabel (Tabel 6) dan
para siswa uji pada materi/konsep Gelombang digunakan untuk uji terbatas kepada sejumlah
Bunyi. siswa.

II. METODOLOGI PENELITIAN 2. Uji validitas dan reliabilitas


Validitas internal dilakukan oleh dua Dosen
Penelitian ini menggunakan metode Jurusan Fisika UNESA yang ditunjuk. Adapun
research and development (R&D). Berikut aspek validitas internal yang diujikan tersebut
adalah uraian tahap R&D tersebut: terdiri dari aspek isi, konstruk dan bahasa dari
Draf 2, dimana masing-masing aspek tersebut
A. Tahap research mengandung beberapa indikator. Indikator
Penulis melakukan studi literatur dengan penilaian pada aspek isi meliputi: a) kesesuaian
mengkaji konsep Gelombang Bunyi pada buku antara soal dengan materi Gelombang Bunyi, b)
Ref. [1] yang berjudul “University Physics with kesesuaian antara soal dengan indikator soal,
Modern Physics” 13th editionpada Hal. 509-540 c) kesesuaian antara soal dengan urutan materi
dan Ref. [17] yang berjudul “Physics Principles dan d) batasan yang jelas baik untuk
with Applications” pada Hal. 328-351. pertanyaan, jawaban, dan alasan pilihan
Kemudian Penulis mengkaji serta merekap jawaban. Aspek konstruk memiliki indikator
semua potensi miskonsepsi siswa baik penilaian sebagai berikut: a) petunjuk tes
berdasarkan studi kedua literatur tersebut diagnostik dinyatakan dengan jelas, b)
maupun melalui wawancara kepada beberapa kesesuaian antara soal dengan Taksonomi
siswa SMA Kelas XI MIPA dari salah satu Bloom dan Kompetensi Dasar, c) soal dapat
sekolah di Gresik dan hasilnya ditunjukkan mengidentifikasi konsepsi siswa, d) pilihan
pada Tabel 5. alasan yang disajikan dapat mengidentifikasi
penyebab miskonsepsi dari dalam diri siswa, e)
B. Tahap development pengecoh pada pilihan alasan bersifat rasional
1. Pengembangan instrumen dan homogen dengan jawaban tier pertama,
Draf 1 (12 butir soal) merupakan TDPG dan f) tabel, grafik dan gambar yang disajikan
three-tier (dimana tier pertama berupabutir harus sesuai dengan masalah yang diberikan.
soal pilihan ganda, tier kedua berupa tingkat Indikator penilaian pada aspek bahasa terdiri
keyakinan jawaban siswa dan tier ketiga berupa dari: a) kesesuaian antara kalimat soal dengan
pertanyaan terbuka tentang alasan siswa dalam kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar,
memilih jawaban pada tier pertama) yang b) kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran
digunakan dalam proses uji coba awal kepada ganda dan c) kalimat soal dinyatakan dengan
20 orang siswa SMA kelas XII MIPA dari salah jelas dan komunikatif. Rubrik penilaian validitas
satu sekolah di Gresik. Adapun tujuan dari internal pada setiap indikator adalah 1-4
dikembangkannya Draf 1 tersebut adalah untuk dengan kriteria sepertidiberikan pada Tabel 2.
menjaring berbagai alasan jawaban yang Persentase (%) validitas internal selanjutnya
dikemukakan oleh para siswa uji coba dihitung dengan Pers. (1) [18] dengan kriteria
tersebutpada tier ketiga. pada Tabel 3. Adapun hasilnya ditunjukkan
Hasil dari penjaringan alasan jawaban pada Tabel 7.
tersebut selanjutnya dituangkan ke dalam Draf
2 (12 butir soal). Draf 2 tersebut sudah

106
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Tabel 2. Kriteria rubrik penilaianvaliditas internal [18] %𝐹𝑃 =


𝛴𝐹𝑃
× 100% (2)
Rubrik Penilaian Kriteria 𝛴𝑠𝑜𝑎𝑙 × 𝛴𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
1 0-39% terpenuhi
𝛴𝐹𝑁
2 40-69% terpenuhi %𝐹𝑁 = × 100% (3)
𝛴𝑠𝑜𝑎𝑙 × 𝛴𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
3 70-89% terpenuhi
4 90-100% terpenuhi Dimana ΣFP = jumlah FP, ΣFN = jumlah FN,
Σsoal = jumlah soal, dan Σsiswa = jumlah
𝑃=
𝑆𝑅
. 100% (1) siswa.
𝑁.𝑃𝐴 .𝑅
Keterangan:
𝑁 𝛴𝑋𝑌−(𝛴𝑋)(𝛴𝑌)
P = persentase validitas internal, 𝑆𝑅 = jumlah skor dari 𝑟𝑥𝑦 = (4)
validator, N = skor maksimum pada aspek validitas, PA = √{𝑁 𝛴𝑋2 −(𝛴𝑋)2 }{𝑁 𝛴𝑌2 −(𝛴𝑌)2 }
jumlah indikator dalam aspek validitas, dan R = jumlah Keterangan:
validator. 𝑟𝑥𝑦 = korelasi antara variabel x dan y, X = selisih antara
jumlah skor jawaban benar tiap butir soal pada tier
Tabel 3. Kriteria penilaian % validitas internal [19]. pertama dan ketiga dengan rata-rata skor jawaban benar
Persentase (%) Kriteria Penilaian pada semua butir soal, dan Y = selisih antara jumlah skor
jawaban yakin tiap butir soal pada tier kedua dan keempat
0-20 Sangat lemah
dengan rata-rata skor jawaban benar pada semua butir
21-40 Lemah
soal.
41-60 Cukup
61-80 Valid 𝑘 𝛴𝜎2𝑏
81-100 Sangat valid 𝑟11 = (1 − ) (5)
𝑘−1 𝜎2𝑡
dimana
Validitas eksternal dan reliabilitas dilakukan 𝛴𝑋𝑖
2
kepada 22orang siswa SMA kelas XII MIPA dari 𝛴𝑋2𝑖 −
𝜎2𝑏 = 𝑛
(6)
beberapa sekolah di Gresik dan Surabaya. 𝑛
𝛴𝑋2
Validitas eksternal terdiri dari aspek isi dan 𝛴𝑋2 −
konstruk. Aspek isi tersebut ditentukan 𝜎2𝑡 = 𝑛
(7)
𝑛
berdasarkan persentase dari false positive (FP) Keterangan :
dan false negative (FN) yang dihitung dengan 𝑟11 = koefisien reliabilitas instrumen yang dikembangkan, k
= jumlah soal, 𝜎𝑏2 = varian skor tiap butir soal,𝜎𝑡2 = varian
persamaan (2) dan (3) [20]. Hasil perhitungan total,𝑋𝑖 = jawaban siswa untuk setiap butir soal, 𝛴𝑋 =
tersebut ditunjukkan pada Tabel 8. Secara jumlah jawaban siswa untuk setiap butir soal dan n =
teori, persentase FP dan FNmasing-masing jumlah siswa.
<10% [21]. FP dapat diketahui melalui
kombinasi jawaban siswa pada Tabel 1 No. 11. Tabel 4. Kriteria reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach’s
[24].
Sedangkan FN dapat diketahui melalui
𝑟11 Kriteria
kombinasi jawaban siswa Tabel 1 No. 12. -1,000 – 0,199 Sangat rendah
Validitas eksternal pada aspek konstruk 0,200 – 0,399 Rendah
dihitung menggunakan Pearson Product 0,400 – 0,599 Sedang
Moment (𝑟𝑥𝑦 ) pada persamaan (4) [22] untuk 0,600 – 0,799 Tinggi
setiap butir soal. Hasil perhitungan tersebut 0,800 – 1,000 Sangat tinggi
ditunjukkan pada Tabel 9. Instrumen tersebut
dikatakan valid apabila 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 dengan nilai 3. Uji terbatas
rteori untuk 22 orang siswa pada tabel Alpha Uji terbatas dilakukan kepada 15 siswa SMA
Cronbach’s adalah 0,404 (taraf signifikan 5%) kelas XII MIPA dari beberapa sekolah di Gresik
[23]. Reliabilitas untuk butir soal yang valid dan Surabaya untuk mengetahui tingkat
dihitung menggunakan Alpha Cronbach’s (𝑟11 ) pemahaman konsep siswa. Hasil uji terbatas
pada persamaan (5) [24] dengan kriteria pada tersebut dianalisis menggunakan Tabel 1 dan
Tabel 4. Hasil perhitungan tersebut ditunjukkan ditunjukkan pada Tabel 11.
pada Tabel 10.

107
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Potensi Miskonsepsi
Tabel 5 merangkum potensi miskonsepsi siswa untuk ke 5 sub-konsep Gelombang Bunyi.

Tabel 5. Potensi miskonsepsi siswa pada materi Gelombang Bunyi


Subkonsep Konsep yang benar Potensi miskonsepsi
Karakteristik Gelombang bunyi merupakan gelombang Siswa menganggap bahwa gelombang bunyi termasuk
gelombang longitudinal. dalam gelombang transversal.
bunyi Gelombang bunyi dapat merambat melalui Siswa menganggap bahwa gelombang bunyi hanya dapat
medium padat (contoh: kayu), cair (contoh: merambat melalui medium gas (contoh: udara).
air), dan gas (contoh: udara).
Cepat Berdasarkan medium perambatan Siswa menganggap bahwa cepat rambat gelombang bunyi
rambat gelombang bunyi, cepat rambat gelombang yang merambat paling cepat adalah melalui medium gas
gelombang bunyi yang paling cepat adalah melalui (contoh: udara) dibandingkan dengan melalui medium padat
bunyi medium padat (contoh: kayu) kemudian (contoh: kayu) dan cair (contoh: air)
medium cair (contoh: air) dan medium gas
(contoh: udara) .
Intensitas Intensitas bunyi getaran berbanding Siswa menganggap bahwa intensitas bunyi getaran yang
bunyi terbalik dengan jarak antara pusat gempa dirasakan oleh kota yang berada di sekitar pusat getaran
bumi menuju ke masing-masing kota gempa bumi adalah sama.
tersebut.
Sumber Nada dasar pada senar gitar yang dipetik Siswa menganggap bahwa nada dasar pada senar gitar yang
bunyi pada memiliki setengah panjang gelombang (12λ). dipetik memiliki satu panjang gelombang (λ).
senar yang Semakin panjang senar pada alat musik Siswa menganggap bahwa semakin panjang senar pada alat
bergetar akustik, maka nilai frekuensi yang musik akustik, maka frekuensi yang dihasilkan semakin
dihasilkan semakin kecil, dan sebaliknya. besar, dan sebaliknya.
Efek doppler Frekuensi yang diterima oleh pendengar Siswa menganggap bahwa frekuensi yang diterima oleh
dipengaruhi oleh jarak antara sumber bunyi pendengar tidak dipengaruhi oleh jarak antara sumber bunyi
dengan pendengar. dengan pendengar.

2. Pengembangan Instrumen makalah ini karena pada saat bersamaan, ke-


Tabel 6 menunjukkan salah satu butir soal sembilan butir soal tersebut sedang diajukan
TDPG five tier pada Draf Akhir yang telah hak ciptanya ke Direktorat Jenderal Kekayaan
dikembangkan oleh Penulis. Delapan butir soal Intelektual (DJKI), Kemenkumham RI.
lainnya tidak dapat penulis sertakan dalam

Tabel 6. Salah satu butir soal TDPG five-tier pada Draf Akhir yang telah dikembangkan Penulis
Tier Pertanyaan format five tier
Tier 1. Perhatikan ilustrasi nada dasar dan tiga nada atas dari sebuah senar gitar
pertama yang dipetik berikut ini

Gbr. 1. Nada dasar dan dua nada atas pada sebuah senar.
(Sumber: Dokumen pribadi)

Nada dasar pada gambar tersebut ditunjukkan oleh nomor ...


a. 1
b. 2
c. 3
d. 1 dan 2

108
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Tier Tunjukkan tingkat keyakinan jawaban anda!


kedua a. Yakin
b. Tidak yakin
Tier Tunjukkan alasan yang tepat!
ketiga a. Nada dasar pada senar yang dipetik terbentuk ketika panjang gelombang
sama dengan panjang senar (λ = l). (prakonsepsi)
b. Nada dasar pada senar yang dipetik terbentuk ketika panjang gelombang
setengah dari panjang senar (λ = ½ l). (intuisi yang salah)
c. Nada dasar pada senar yang dipetik terbentuk ketika panjang senar
membentuk dua kali panjang gelombang (l = 2 λ). (reasoning yang salah)
d. Nada dasar pada senar yang dipetik terbentuk ketika panjang
senar membentuk setengah panjang gelombang (l = ½ λ).
e. Nada dasar pada senar yang dipetik terbentuk ketika puncak dan lembah
gelombang menyatu sehingga terdiri dari 1 panjang gelombang (λ).
(pemikiran asosiatif)
f. Nada dasar pada senar yang dipetik terbentuk ketika panjang senar terikat
pada kedua ujungnya dan mendapat usikan. (humanistik)
Tier Tunjukkan tingkat keyakinan alasan anda!
keempat a. Yakin
b. Tidak yakin
Tier Gambarkan nada atas kedua dari senar!
kelima

(Sumber: Dokumen pribadi)

Tabel 8. Hasil uji validitas eksternal untuk aspek isi


3. Uji Validitas dan Reliabilitas
No. No. Soal FP FN
Tabel 7-10 menunjukkan hasil uji validitas 1 1 0 0
internal terhadap Draf 2 dan hasil uji validitas 2 2 0 0
eksternal serta uji reliabiitas terhadap Draf 3. 3 3 0 1
4 4 0 0
Tabel 7. Hasil uji validitas internal 5 5 0 0
6 6 0 1
Rubrik
Aspek 7 7 0 0
No Indikator Penilaian %P Kriteria 8 8 2 1
Validitas
V1 V2 9 9 1 1
a 4 4 10 10 0 0
b 3 4 Sangat 11 11 2 0
1 Isi 94 Total 5 4
c 3 4 valid
Σsiswa 22
d 4 4
Σbutir soal x Σsiswa 242
a 3 4 % 2,07 1,65
b 3 4 Keterangan:
c 3 4 Sangat FP dihitung berdasarkan Pers. (2) sedangkan FN dihitung
2 Konstruk 88
D 3 4 valid berdasarkan Pers. (3).
E 3 4
Tabel 9. Perhitungan validitas eksternal untuk aspek
F 3 4
konstruk
A 4 3
Sangat No. No.Soal rxy rteori Kriteria
3 Bahasa B 4 3 88 1 1 0,724 Valid
valid
C 3 4 2 2 0,662 Valid
Sangat 3 3 0,596 Valid
Rata-rata 90
valid 4 4 0,480 Valid
Keterangan : 5 5 0,735 Valid
Aspek validitas 1.a–1.d; 2.a–2.f; dan 3.a–3.c merupakan 6 6 0,465 0,404 Valid
indikator penilaian seperti yang telah dijelaskan dalam 7 7 0,510 Valid
metode validitas internal. Rubrik penilaian sesuai dengan 8 8 0,693 Valid
Tabel 2, kriteria sesuai dengan Tabel 3, V1 = Dosen 9 9 0,377 Tidak valid
Validator 1, V2 = Dosen Validator 2, dan %P = %validitas 10 10 0,054 Tidak valid
internal dihitung berdasarkan Pers. (1). 11 11 0,490 Valid
Keterangan:
rxy dihitung berdasarkan Pers. (4).Apabila rxy >rteori, maka
instrumen disebut valid, namun apabila rxy <rteori, instrumen
disebut tidak valid.

109
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Tabel 10. Hasil uji reliabilitas keterangan :


No. No. Soal σb2 σt2 k Σb2 dihitung berdasarkan Pers. (6), Σt2 dihitung berdasarkan
1 1 0,719 Pers. (7), r11 dihitung berdasarkan Pers. (5), k = jumlah
2 2 1,188 butir soal valid dan kriteria sesuai dengan Tabel 4.
3 3 1,134
4 4 0,660 4. Uji Terbatas
5 5 0,539 34,045 9 Gbr. 2 menunjukkan jawaban ke-15 siswa uji
6 6 1,922
7 7 2,331
beserta hasil penilaian Penulis selaku penguji.
8 8 1,665 Tabel 11 memberikan rekapitulasi level
9 11 0,476 konsepsi dari ke-15 siswa uji tersebut.
Σ σb2 10,634
r11 0,774
Kriteria Tinggi

Siswa uji 1

Siswa uji 2

110
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Siswa uji 3

Siswa uji 4

111
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Siswa uji 5

Siswa uji 6

112
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Siswa uji 7

Siswa uji 8

113
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Siswa uji 9

Siswa uji 10

114
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Siswa uji 11

Siswa uji 12

115
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Siswa uji 13

Siswa uji 14

116
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Siswa uji 15

Gbr 2. Jawaban ke-15 siswa uji beserta hasil penilaian Penulis

Tabel 11. Rekapitulasi level konsepsi15 orang siswa uji


Subkonsep

No. Level konsepsi siswa uji ke- *


soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SC MSCa SC LK SC SC SC SC SC SC SC SC SC SC SC
2 SC NU MSCb SC LK LK LK LK ASC LK MSCb MSCb SC LK LK
A
3 SC LK LK MSCb LK LK LK SC LK LK LK LK LK LK LK
4 SC LK LK LK SC SC SC LK SC SC LK LK LK LK LK
5 B SC SC SC LK SC SC SC SC SC SC LK SC ASC LK MSCb
6 C LK LK SC LK SC SC SC LK NU SC LK SC SC LK NU
7 MSCa LK LK NU SC SC LK ASC UnC SC SC LK SC LK LK
D
8 LK MSCa LK NU ASC LK ASC MSCa LK SC MSCc LK SC ASC MSCa
9 E LK LK LK LK SC SC SC LK LK SC LK LK LK LK LK
Keterangan: * = sesuai dengan Tabel 1 kolom ke 7, Sub-konsep A = karakteristik gelombang bunyi, B = cepat rambat
gelombang bunyi, C = intensitas bunyi, D = sumber bunyi pada senar yang bergetar, E = efek doppler, a = prakonsepsi, b =
humanistik, dan c = pemikiran asosiatif.
tanda kurung yang terdapat di akhir ke-5
B. Pembahasan alasan pengecoh tersebut menyatakan
1. Pengembangan Instrumen sumber/penyebab miskonsepsi. Tier keempat
Berdasarkan Tabel 6 tersebut, tier pertama menyatakan tingkat keyakinan siswa untuk
merupakan pertanyaan dengan 4 pilihan alasan yang dipilih padatier ketiga. Tier kelima
jawaban, dimana 1 pilihan jawaban merupakan merupakan pertanyaan konfirmasi (dapat
kunci jawaban yang benar dan 3 jawaban lain berupa pertanyaan untuk membuat kesimpulan
sebagai pengecoh. Tier kedua menyatakan atau menggambar) yang berkaitan dengan
tingkat keyakinan siswa dalam menjawab pertanyaan pada tier pertama. Pilihan jawaban,
pertanyaan tier pertama. Tier ketiga alasan jawaban, dan tingkat keyakinan yang
menyatakan pilihan alasan siswa dalam dibold merupakan kunci jawaban dan kunci
menjawab pertanyaan tier pertama. Tier ketiga alasan jawaban yang benar.
tersebut terdiri dari 6 pilihan alasan, dimana 1
pilihan alasan menyatakan kunci alasan yang
benar dan 5 alasan lainnya menyatakan alasan
pengecoh. Kata berwarna merah di dalam

117
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

2. Uji Validitas dan Reliabilitas evaluated). Pretest yang telah dilakukan


Data pada Tabel 7 tersebut menunjukkan kepada 30 siswa dalam penelitian tersebut
bahwa Draf 2 memiliki kriteria sangat valid. menunjukkan bahwa 58,34% siswa mengalami
Data pada Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai misconception pada subkonsep Pipa Organa dan
%FP dan FN berturut-turut 2,07 dan 1,65 %. 54,17% siswa mengalami misconceptionpada
Data pada Tabel 9 menunjukkan bahwa sub-konsepCepat Rambat Gelombang Bunyi
terdapat dua butir soal yang tidak valid, yaitu dalam Medium Udara. Setelah dilakukan
nomor 9 dan 10. Penulis membuang kedua remidiasi, misconceptionsiswa pada masing-
butir soal tersebut karena berisi sub-konsep masing sub-konsep tersebut berkurang 26%.
yang sama seperti pada sub-konsep pada
nomor 11. Butir soal yang dinyatakan valid IV. KESIMPULAN DAN SARAN
adalah nomor 1-8 dan 11. Tabel 10
menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas Draf A. Kesimpulan
Akhir memiliki kriteria yang tinggi dengan Berdasarkan serangkaian kegiatan
koefisien uji reliabilitas 0,774 sehingga dapat pengembangan instrumen tes diagnosik five-
dikatakan bahwa instrumen tersebut reliabel. tier beserta uji terbatas yang telah dilakukan
Berdasarkan serangkaian uji tersebut di atas, dalam penelitian ini, instrumen yang
maka Draf Akhir tersebut dinyatakan valid dan dikembangkan tersebut valid dan reliabel serta
reliabel sehingga siap digunakan untuk uji terbukti mampu menunjukkan level konsepsi
terbatas kepada sejumlah (15) orang siswa. Gelombang Bunyi dari ke-15 siswa uji.

3. Uji Terbatas B. Saran


Berdasarkan data pada Tabel 11 tersebut, Instrumen ini juga dapat digunakan untuk
Siswa 1 mengalami scientific conception pada 2 mengidentifikasi level konsepsi para siswa di
sub-konsep (No. soal 1-5). Siswa 2 mengalami tempat-tempat lainnya.
lack of knowledge pada 4 sub-konsep (No. soal
3, 4, 6, 7 dan 9). Siswa 3 mengalami lack of
knowledge pada 3 sub-konsep (No. soal 3, 4 DAFTAR PUSTAKA
dan 7-9). Siswa 4 mengalami lack of knowledge [1] H. D. Young and R. A. Freedman, University Physics
pada 4 sub-konsep (No. soal 1, 4-6 dan 9), with Modern Physics 13th edition. New York: Pearson-
Siswa 5 dan 6 mengalami scientific conception Addison Wesley. 2013.
pada 5 sub-konsep (No. soal 1, 4-7 dan 9). [2] L. Kvesić, S. Brkić, and M. Zubac, “Physical
Preconception of Primary Education Pupils”.
Siswa 7 mengalami scientific conception pada 4 International Journal for Innovation Education and
sub-konsep (No. soal 1, 4-6 dan 9). Siswa 8 Research, vol. 6, no. 5, pp. 19-32, 2018.
mengalami lack of knowledge pada 3 sub- [3] P. Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam
konsep (No. soal 2, 4, 6 dan 9). Siswa 9 Pendidikan Fisika. Jakarta : PT.Grasindo, 2013.
[4] Zaleha, A. Samsudin, dan M. G. Nugraha,
mengalami lack of knowledge pada 3 sub- “Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik VCCI
konsep (No. soal 3, 8 dan 9). Siswa 10 Bentuk Four-Tier Test pada Konsep Getaran”. Jurnal
mengalami scientific conception pada 5 sub- Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK), vol. 3, no. 1,
konsep (No. soal 1 dan 4-9). Siswa 11 pp. 36-42, 2017.
[5] D. DiBattista and L. Kurzawa, “Examination of the
mengalami lack of knowledge pada 4 sub- Quality of Multiple-choice Items on Classroom Tests”.
konsep (No. soal 3-6 dan 9). Siswa 12 The Canadian Journal for the Scholarship of Teaching
mengalami lack of knowledge pada 3 sub- and Learning, vol. 2 no. 2, 2011.
konsep (No. soal 3, 4 dan 7-9).Siswa 13 [6] N. Usu, Rahmanpiu, dan M. A. Marhadi, “Analisis
Miskonsepsi Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia
mengalami scientific conception pada 3 sub- Menggunakan Tes Diagnostik Two Tier Multiple
konsep (No. soal 1, 2 dan 6-8). Siswa 14 Choice”. Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas
dominan mengalami lack of knowlege pada 5 HaluOleo, vol. 4, no. 3, 2019.
sub-konsep (No. soal 2-7 dan 9). Siswa 15 [7] D. Setiawan, E. Cahyono, and C. Kurniawan,
“Identifikasi dan Analisis Miskonsepsi pada Materi
mengalami lack of knowledge pada 3 sub- Ikatan Kimia Menggunakan Instrumen Tes Diagnostik
konsep (No. soal 2-4, 7 dan 9). Three-Tier”. Journal of Innovative Science Education,
Penelitian relevan yang juga vol.6, no. 2, pp. 197-204, 2017.
mengidentifikasi misconception siswa pada [8] S. N. Vellayati, “Identifikasi Tingkat Pemahaman
Konsep Siswa Menggunakan Tes Diagnostik Three Tier
konsep Gelombang Bunyi dilakukan oleh Ref. Multiple Choice pada Materi Hidrokarbon”. Indonesian
[25]. Penelitian tersebut berfokus pada remidiasi Journal of Science Education, vol. 8, no. 1, pp. 128-
pada konsep Gelombang Bunyi menggunakan 140, 2020.
pendekatan konstruktivisme metode 5E [9] R. Aisahsari and F. U. Ermawati, “Evaluating Student’s
Misconception and The Causes on Direct Current
(engange, explore, explain, extand and

118
Open Jurnal Pendidikan FisikaTadulakoOnline (JPFT)
Access Vol. 8, No. 3, pp. 104-119, December 2020
www. jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/EPFT/index ©2020 The Authors
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Concepts by Means of Four-Tier Multiple Choice Test”. An Example of the Heat Transfer Concepts”.
Journal of Physics: Conference Series 1491, 2020. Elementary Education Online, vol. 18, no. 3, pp.
[10] D. M. Kurniawati and F. U. Ermawati, “Analysis 1014-1029, 2019.
Students’ Conception Using Four-Tier Diagnostic Test [17] D. C, Giancoli. Physics Principles with Applications.
for Dynamic Fluid Concepts”. Journal of Physics: New York: Pearson-Addison Wesley. 2014.
Conference Series 1491, 2020. [18] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
[11] F. Rohmanasari and F. U. Ermawati, “Using Four-Tier Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Multiple Choice Diagnostic Test to Identify 2015.
Misconception Profile of 12th Grade Students in Optical [19] Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data Dalam Analisis
Instrument Concept”. Journal of Physics: Conference Statistika. Bandung: Alfabeta. 2013.
Series 1491, 2020. [20] E. M. Jannah and F. U. Ermawati, “Identify 11th Grade
[12] F. N. Salsabila and F. U. Ermawati, “Validity and of Senior High School Jogoroto students’
Reliability of Conception Diagnostic Test Using Five- misconception on Dynamic Rotation and Rigid Body
Tier Format for Elasticity Concepts”. Inovasi Equilibrium Concepts using Four-Tier Diagnostic Test”.
Pendidikan Fisika, vol. 9, no. 3, pp. 439-446, 2020. Journal of Physics: Conference Series, 1491, 2020.
[13] M. Qanita and F. U. Ermawati, “The Validity and [21] Y. Zahra dan N. Suprapto, “Analisis Kualitas
Reliability of Five-Tier Conception Diagnostic Test For Instrumen Four-Tier Diagnostic Test untuk
Vector Concepts”. Inovasi Pendidikan Fisika, vol. 9, Mengidentifikasi Profil Konsepsi Siswa pada Materi
no. 3, pp. 439-446, 2020. Teori Kinetik Gas”. Inovasi Pendidikan Fisika, vol. 8,
[14] A. S. Putra, I. Hamidah, and Nahadi. “The no. 3, pp. 830-834, 2019.
Development of Five-Tier Diagnostic Test to Identify [22] S. Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 3.
Misconceptions and Causes of Students’ Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2018.
Misconceptions in Waves and Optics Materials”. [23] A. Sudjiono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta:
Journal of Physics: Conference Series 1521, 2020. PT. Raja Grafindo. 2014.
[15] N. Amin, Wiendartun, and A. Samsud, “Analisis [24] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Intrumen Tes Diagnostik Dynamic-Fluid Conceptual Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Change Inventory (DFCCI) Bentuk Four-Tier Test pada 2015.
Beberapa SMA di Bandung Raya”. Simposium Nasional [25] A. S. Widiastuti dan J. Purwanto, “Remidiasi pada
Inovasi dan Pembelajaran. Prosiding SNIPS 2016, Materi Gelombang Bunyi dengan Pendekatan
2016. Konstruktivisme Metode 5E di SMAN 1 Turi”. Prosiding
[16] R. S. Anam, rt. al. “Developing a Five-Tier Diagnostic
SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya),
Test to Identify Students’ Misconceptions in Science:
2019.

119

You might also like