Perdir Kepakaran

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 21
Menimbang Mengingat PLN PT PLN (PERSERO) PERATURAN DIREKS! PT PLN (PERSERO) NOMOR 0074 .P/DIR/2021 TENTANG JALUR KARIR KEPAKARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) bahwa kebijakan umum tata kelola kepakaran PT PLN (Persero) telah diatur dalam Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0203.P/DIR/2019; b. bahwa untuk melaksanakan tata kelola kepakaran sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu dibentuk pedoman jalur karir kepakaran yang akan menjadi panduan pelaksanaan program kepakaran di lingkungan PT PLN (Persero); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) tentang Jalur Karit Kepakaran » 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara; Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi 3, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan; Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalinan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero); 7. Peraturan 10. " 12. 13. 14 15. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milk Negara; Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014; Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja, Hubungan Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK); ‘Anggaran Dasar PT PLN (Persero); Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-138/MBU/07/2017 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalinan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-325/MBU/12/2019 tentang Pemberhentian Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-147/MBU/05/2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; 16. Keputusan wi4e¢ mw Ah PLN 16. Keputusan Menteri Badan Usaha Milk Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-357/MBU/11/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; 17. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-49/MBU/02/2021 tentang Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengalihan Tugas Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; 18. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304,K/DIR/2009 tentang Batasan Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0297.P/DIR/2016; 19, Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0203.P/DIR/2019 tentang Kebijakan Umum Tata Kelola Kepakaran PT PLN (Persero); 20. Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0076.P/DIR/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (Persero); 21, Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0105.P/DIR/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Human Capital dan Management PT PLN (Persero). MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG JALUR KARIR KEPAKARAN. Pasal 1 Ketentuan Umum Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan 1. Anak Perusahaan adalah perusahaan yang lebih dari 50% (lima puluh persen) sahamnya dimilki oleh PLN yang dipimpin, dibina, dan dikelola oleh Direksi Anak Perusahaan dan melaksanakan kegiatan usaha tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan Anak Perusahaan 2. Angka bys or Ath C 10. 11. 12, 13, 14, 15. PLN Angka Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan yang harus dicapai oleh pegawai Jalur Karir Kepakaran. ‘Angka Kredit Kumulatif, yang selanjutnya disebut KUM, adalah akumulasi nilai ‘Angka Kredit pegawai Jalur Karir Kepakaran sebagai salah satu syarat kenaikan jenjang jabatan Bidang Kepakaran adalah penjurusan keahlian berdasarkan kompetensi yang harus dikuasai pada bidang tertentu. Bobot Jabatan adalah nilai suatu jabatan yang ditetapkan secara kualitatif dan merupakan cerminan dari tugas dan tanggungjawab sebuah posisi jabatan. Direksi adalah organ PLN yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas Pengurusan PLN untuk kepentingan PLN sesuai dengan maksud dan tujuan PLN serta mewakili PLN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau Anggaran Dasar PLN. Direktur adalah anggota dari Direksi yang ditunjuk untuk memimpin, membina, dan mengelola Direktorat. Evaluasi Jabatan adalah suatu kegiatan untuk membuat peringkat jabatan secara logis dan adil dengan cara membandingkan satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya atau dengan skala yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined scale) untuk menentukan Bobot Jabatan. Jalur Karit Kepakaran adalah jalur karir Kepakaran yang dibentuk dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan kompetensi PLN dalam bidang teknis dan hon teknis, Formasi Tenaga Kerja, yang selanjutnya disingkat FTK adalah jumiah tenaga kerja pada setiap jabatan yang diperlukan untuk Unit Organisasi. Grade Posisi Jabatan adalah konversi hasil evaluasi jabatan (bobot jabatan) ke dalam kelompok tertentu sesuai dengan bentang nila tertentu. Kebutuhan Kompetensi Jabatan, yang selanjutnya disebut KKJ, adalah daftar kompetensi yang diperlukan untuk setiap jabatan di PT PLN (Persero), yang terdiri atas kompetensi utama, peran, dan bidang. Kepakaran adalah kompetensi yang dimiliki seseorang pada suatu bidang tertentu dan dapat dijabarkan dalam beberapa tingkatan Komite Talenta Kepakaran adalah komite yang berwenang untuk melaksanakan seleksi, mengusulkan penetapan dan mutasi serfa menetapkan angka Kredit, angka kredit kumulatif, pengukuran kinerja dan dan pengujian kompetensi kepakaran Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok- kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. 16. Pakar: wi4d¢ wu 46 PLN 16, Pakar adalah pegawai dalam Jalur Karit Kepakaran yang mahir dan sangat paham dalam suatu iimu tertentu, 17. Pembinaan Keahlian adalah upaya peningkatan dan pengendalian stander keahlian yang meliputi wewenang, prosedur, dan pengukuran kinerja pegawai jalur kompetensi keahlian. 18. Pengembangan organisasi adalah serangkaian konsep, alat, dan teknik untuk melakukan perencanaan jangka panjang dengan fokus pada hubungan antara kelompok kerja dan individu dikaitkan dengan perubahan-perubahan yang bersifat struktural. 19. Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis di dalamnya termasuk penetapan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang diperlukan untuk mencapai tujuan Perusahaan berdasarkan antara lain fakta-fakta, pengetahuan, dan asumsi-asumsi yang disepakati. 20. PT PLN (Persero), yang selanjutnya disebut PLN, adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara yang didirikan dengan Akta Notaris Sutipto, $.H. Nomor 169 tanggal 30 Juli 1994 beserta perubahannya 21. Sertifikasi Kompetensi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi_ yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. 22. Uraian Jabatan adalah suatu pemyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas- tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja, dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya. Pasal 2 Maksud dan Tujuan (1) Maksud ditetapkannya Peraturan ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan pengelolaan Jalur Karir Kepakaran di lingkungan PLN. (2) Tujuan ditetapkannya Peraturan ini adalah: a. Menciptakan jalur karir khusus bagi stream tenaga ahli (pakar) untuk mendukung visi PLN; b. Menciptakan program retensi dan optimalisasi pegawai yang _memilki kompetensi pada expertise (kepakaran), agar kompetensi inti PLN tetap terpelihara; c, Mempersiapkan asa port 3 PLN ©. Mempersiapkan pengembangan kompetensi baru masa depan untuk menjaga keberlangsungan bisnis PLN; d. Menciptakan competitive advantage PLN untuk meningkatkan daya saing korporat. Pasal 3 Ruang Lingkup Ruang Lingkup Peraturan ini adalah: Jenjang dan Nama Jabatan; ‘Tugas Pokok dan Fungsi: Tata Kerja; Struktur Organisasi dan Nomenklatur Bidang Kepakaran; Rekrutmen; Seleksi; > ep aose Penetapan Pegawai Kepakaran; ze Pengembangan Kompetensi; Pembinaan Kompetensi; Angka Kredit; Pengujian Kompetensi; 1. Mutasi; m. Manajemen Kinerje; fn, Remunerasi; Fasilitas Kerja; Pemberhentian; dan @. Monitoring dan Evaluasi Pasal 4 Jenjang dan Nama Jabatan (1) Jenjang dan nama jabatan Kepakaran terdiri atas: a. Senior Expert; b. Expert; dan ©. Junior Expert. (2) Senior. agi4ed ws hd PLN (2) Senior Expert sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan jenjang Kepakaran tertinggi di PLN yang diakui secara intemnasional serta memberikan kontribusi kepada PLN dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat internasional. (3) Expert sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan jenjang Kepakaran tinggi di PLN yang diakui secara nasional serta memberikan kontribusi kepada PLN dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat nasional. (4) Junior Expert sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan jenjang Kepakaran menengah di PLN yang diakui secara nasional serta memberikan kontribusi kepada PLN. Pasal 5 Tugas Pokok dan Fungsi (1) Tugas pokok dan fungsi Pakar adalah sebagai berikut a, Significant Problem Solver yaitu memberikan rekomendasi solusi atas permasalahan teknis non rutin yang tidak bisa diselesaikan oleh pejabat struktural atau fungsional pada bidang terkait, yang berdampak signifikan dari segi operasional maupun finansial; b, Subject Matter Expert, yaitu memberikan pendapat atau gagasan untuk penyusunan kebijakan, standar, dan metode, serta memberikan pendapat dan penilaian terhadap knowledge yang dipertahankan atau dikembangkan LN; c. Talent Development, yaitu menjadi instruktur, trainer, coach dan mentor untuk meningkatkan kompetensi pegawai PLN, serta membina dan mengembangkan talenta kepakaran di bidangnya; d. Expertise Development, yaitu melakukan riset, inovasi, dan publikasi di bidang kepakarannya untuk mendukung strategi dan operasional PLN; e. Business Development, yaitu mendukung pengembangan bisnis PLN melalui kompetensi kepakaran yang dimiliki oleh Pakar untuk memberikan nilai tambah/penciptaan nilai bagi perusahaan (disesuaikan dengan bidang kepakaran yang mendukung pengembangan bisnis PLN), (2) Tugas pokok dan fungsi Pakar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai peraturan direksi tentang kewenangan bidang organisasi dalam uraian jabatan. Pasal 6 PLN Pasal 6 Tata Kerja (1) Pakar melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan bidang kepakarannya berdasarkan penugasan dari atasan Pakar. (2) Pakar dapat berkoordinasi dengan satuan kerja PLN, Anak Perusahaan maupun instansi/lembaga lain dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Pakar bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada atasan Paker sesuai dengan struktur organisasi pada satuan kerja yang mengelola fungsi Pusat Keunggulan. Pasal 7 ‘Struktur Organisasi dan Nomenklatur Bidang Kepakaran (1) Nomenklatur bidang kepakaran adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran | Peraturan ini, (2) Perubahan struktur organisasi, nomenkiatur, dan formasi tenaga kerja bidang kepakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur yang membidangi Manajemen Sumber Daya Manusia. (8) Struktur organisasi, nomenkiatur dan formasi tenaga kerja bidang kepakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diusulkan oleh pejabat manajemen atas dan/atau manajemen atas khusus yang mengelola fungsi pusat Keunggulan berdasarkan analisis proses bisnis, rencana jangka panjang PLN, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Kepada manajemen atas yang mengelola fungsi organisasi (4) Pejabat manajemen atas yang mengelola fungsi organisasi melakukan analisis atas usulan struktur organisasi, nomenklatur, dan formasi tenaga kerja bidang kopakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mengacu pada proses bisnis, fungsi organisasi, dan beban kerja. (5) Uraian jabatan, standar kompetensi dan kebutuhan kompetensi jabatan (KKJ) ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaimana diatur dalam peraturan direksi tentang kewenangan penetapan bidang organisasi; (6) Bagan alur penetapan struktur organisasi, nomenklatur dan formasi tenaga Kerja bidang kepakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (3) dan (4) adalah sebagalmana tercantum pada Lampiran Il Peraturan ini Pasal 8 At ww 4d & PLN Pasal 8 Rekrutmen (1) Sumber rekrutmen Pakar dapat berasal dari pegawai PLN, Anak Perusahaan, dan/atau pasar tenaga kerja profesional. (2) Rekrutmen Pakar yang bersumber dari pasar tenaga kerja profesional dilaksanakan dalam hal tidak diperoleh kandidat Pakar dari pegawai PLN dan/atau ‘Anak Perusahaan. (3) Persyaratan rekrutmen Pakar yang bersumber dari PLN dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut b, Persyaratan utama: 1. Lulus pendidikan formal dengan ketentuan sebagai, a) Strata 1 (S1) untuk jenjang Expert atau Junior Expert; atau b) Strata 2 (S2) dan/atau Strata 3 (S3) untuk jenjang Senior Expert 2, Masa kerja pada bidang Kepakaran yang sesuai dengan jenjang dan bidang kepakaran yang dituju minimal 5 (lima) tahun; 3. Tidak sedang dalam proses investigasi atau menjalani hukuman disiplin pegawai; dan 4, Mendapatkan rekomendasi (reference letter) dari atasan langsung/atasan atasan langsung dan pejabat manajemen atas pada satuan kerjanya Persyaratan tambahan: 1. Memiliki sertifikasi Kompetensi yang sesuai dengan jenjang dan bidang kepakaran yang dityju baik nasional dan/atau internasional, atau pengakuan dari asosiasi profesi/lembaga/institusi pendidikan; .._ Memilki sertifikasi profesi; danvatau 3. Memilki rekomendasi (reference letter) sponsor eksternal yang sesuai dengan bidang kepakarannya, rikut: (4) Persyaratan rekrutmen Pakar yang bersumber dari pasar tenaga kerja profesional adalah sebagai berikut: a b, Lulus pendidikan formal minimal Strata 2 (S2); Masa kerja pada bidang kepakaran yang sesuai dengan jenjang dan bidang kepakaran yang dituju minimal 8 (delapan) tahun; Memilkisertifkasi Kompetensi yang sesuai dengan jenjang dan bidang Kepakaran yang dituju balk nasional maupun intemnasional, atau pengakuan dari asosiasi profesi/lembaga/institusi pendidikan; raat __ PLN Memiliki sertifxasi profesi; fe. Menyampaikan surat pernyataan (bermaterai cukup) bahwa tidak sedang dalam proses investigasi atau menjalani hukuman disiplin pegawai di lembagalinstitusi/perusahaan tempat kerja sebelumnya; dan {tidak sedang dalam proses investigasi atau menjalani hukuman_pidana dan/atau perdata dengan menyampaikan surat keterangan dari Kepolisian yang masih berlaku. Pasal 9 Seleksi (1) Seleksi Pakar dilaksanakan oleh Komite Talenta Kepakaran sebagaimana tercantum pada Lampiran Ill Peraturan ini. (2) Seleksi Pakar sebagaimane dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Seleksi administrasi, b, Uji kepakaran; c. Uji portofolio; dan d. Uji Kesehatan dan wawancara Direksi, khusus untuk Pakar yang bersumber dari pasar tenaga kerja professional. (3) Hasil seleksi Kepakaran dianalis dan dilaporkan oleh Komite Talenta Kepakaran kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan direksi tentang wewenang kepegawaian. (4) Ketentuan lebin lanjut terkait penetapan anggota Komite Talenta Kepakaran diatur oleh Direktur yang membidangi Manajemen Sumber Daya Manusia. Pasal 10 Penetapan Pegawai Kepakaran (1) Kandidat Pakar terpilih yang bersumber dari PLN ditetapkan menjadi Pakar oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan direksi PLN tentang wewenang kepegawaian; (2) Kandidat Pakar terpilih yang bersumber dari Anak Perusahaan ditetapkan menjadi Pakar melalui mutasi tugas karya dari Anak Perusahaan kepada PLN; (3) Kandidat Pakar terpiih yang bersumber dari pasar tenaga kerja profesional ditetapkan menjadi Pakar melalui Perjanjian Kerja Waktu Tertentu; (4) Jangka waktu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu sebagaimana pada ayat (2) disepakati oleh kedua belah pihak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 11... bee root BP 4b ft PLN Pasal 11 Pengembangan Kompetensi (1) Pakar mendapatkan pengembangan kompetens' inti, peran dan bidang, meliputi a. Pembelajaran; Pendampingan oleh role model (assistance/supervision program); Training, seminar, lokakarya (workshop) dan konferensi; ‘Short course, internship, join research dan studi banding; Sertifikasi kompetensi; Sertifikasi profesi: Program pendidikan formal, diutamakan untuk Pakar yang bersumber dari PLN dan Anak Perusahaan sesuai dengan peraturan tentang program pendidikan formal PLN; h. Publikasi karya tulis ilmiah atau jurnal; dan i. Akses ke standar dan Komunitas internasionalinasional yang berhubungan dengan bidang keahliannya. (2) Program pengembangan kompetensi Pakar disusun melalui kolaborasi antara manajemen atas dan/atau manajemen atas khusus yang mengelola fungsi pusat keunggulan dan manajemen atas yang mengelola fungsi pengembangan talenta. ereaog (3) Program pengembangan kompetensi Pakar dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh manajemen atas yang mengelola fungsi pengembangan talenta dan PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan (4) Monitoring dan evaluasi program pengembangan kompetensi_ Pakar dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh manajemen atas yang mengelola fungsi pengembangan talenta. Pasal 12 Pembinaan Kompetensi (1) Pembinaan kompetensi Paker terdiri atas pembinaan grade dan pembinaan level kompetensi (2) Pembinaan grade dan level kompetensi Pakar dilaksanakan sesuai dengan peraturan tentang sistem pembinaan kompetensi dan karir jalur kepakaran. Pasal 13... a) (2) (3) (4) () (ty @) (3) ay @) PLN Pasal 13, Angka Kredit Kompetensi dan kontribusi Pakar diukur setiap 2 (dua) tahun melalui angka kredit kumulatif sebagaimana tercantum pada Lampiran IV. Rincian angka kredit yang dipersyaratkan akan ditetapkan oleh Direktur yang membidangi fungsi manajemen sumber daya manusia. Usulan angka kredit disampaikan oleh Pakar kepada Komite Talenta Kepakaran disertai dengan dokumen pencapaian angka kredit tersebut. Komite Talenta Kepakaran mengevaluasi dan menetapkan angka kredit dan angka kredit kumulatif masing-masing Pakar berdasarkan dokumen pencapaian angka kredit sebagaimana pada ayat (2). ‘Angka kredit kumulatif digunakan sebagai pertimbangan dalam program pengembangan kompetensi, monitoring kinerja, Kenaikan jenjang kepakaran dan penetapan remunerasi Pakar. Pasal 14 Pengujian Kompetensi Pengujian kompetensi Pakar dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua) tahun oleh Komite Talenta Kepakaran melalui on desk assessment dengan mempertimbangkan angka kredit Kumulatif masing-masing Pakar. Pakar yang tidak lulus on desk assessment sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaksanakan pengujian kompetensi di hadapan Komite Talenta Kepakaran. Komite Talenta Kepakaran menyampalkan rekomendasi atas hasil pengujian kompetensi kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan direksi tentang wewenang kepegawaian. Pasal 15 Mutasi Mutasi Pakar dilaksanakan pada bidang kepakaran yang sama dan tidak dapat dilaksanakan antar bidang kepakaran. Mutasi Pakar menuju jenjang kepakaran yang lebih tinggi dilaksanakan dengan persyaratan sebagai berikut a. Terdapat formasi tenaga kerja pada jenjang jabatan yang dituju tersebut; b. Pakar memenuhi persyaratan kompetensi (kebutuhan kompetensi jabatan) dan dinyatakan lulus uji kompetensi oleh Komite Talenta Kepakaran; ©. Pakar... Paraf PLN . Pakar memenuhi persyaratan angka credit kumulatif sebagaimana tercantum pada Lampiran IV Peraturan ini; dan d. Maksimal naik 1 (satu) jenjang Kepakaran, (3) Pakar tidak dapat dimutasikan ke jalur karir (jabatan) struktural kecuali atas persetujuan diskresi dari Direksi dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan direksi tentang wewenang kepegawaian; (4) Pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan direksi tentang wewenang kepegawaian memutasikan Paker yang tidak lulus pengujian kompetensi sesuai dengan pasal 14 ke jalur karir (abatan) fungsional atau ke jenjang kepakaran yang lebih rendah; (5) Pakar yang mendapatkan hukuman disiplin pegawai dimutasikan ke jabatan fungsional Pasal 16 Manajemen Kinerja (1) Inisiati strategis dan sasaran kinerja Pakar minimal mencakup: a. Dimensi finansial, yaitu ukuran kuantitatif finansial yang dihasilkan oleh Pakar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang dan bidang kepakarannya, antara lain: kenalkan pendapatan, efisiensi, atau kerugian yang dihindari, b. Dimensi iimiah, yaitu menghasilkan karya tulis berupa jurnal atau penelitian dari kegiatan inovasi maupun problem solving dalam skala nasional atau internasional, ©. Dimensi knowledge management, yaitu menjadi narasumber/pemateri dalam ‘seminar, simposium, maupun pembelajaran; d. Dimensi korporat, yaitu penyusunan dan/atau usulan kebijakan, standar, dan metode. (2) Metode dan periode manajemen kinerja Pakar dilaksanakan sesuai dengan peraturan direksi tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Pasal 17 Remunerasi (1) Pakar diberikan remunerasi dalam bentuk cash (kompensasi) dan non cash (benefit) sebagaimana tercantum pada Lampiran V Peraturan ini. (2) Divisi yang mengelola fungsi sistem human capital melakukan evaluasi remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara berkala setiap 1 (satu) tahun sekali sesuai dengan kemampuan keuangan PLN untuk kemudian ditetapkan oleh Direktur yang membidangi fungsi manajemen sumber daya manusia. (3) Remunerasi wae ou 9 OE A PLN (3) Remunerasi untuk Pakar yang bersumber dari pasar tenaga kerja profesional ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Pasal 18 Fasilitas Kerja (1) Pakar diberikan fasilias kerja sebagaimana tercantum pada Lampiran VI Peraturan ini (2) Divisi yang mengelola fungsi umum melakukan evaluasi fasilitas kerja yang diberikan kepada Pakar sebagaimana pada ayat (1) secara berkala setiap 1 (satu) tahun sekali sesuai dengan kemampuan keuangan PLN untuk kemudian ditetapkan oleh Direktur yang membidangi fungsi manajemen sumber daya manusia. (3) Fasiltas kerja untuk Pakar yang bersumber dari pasar tenaga kerja profesional ditetapkan datam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Pasal 19 Pemberhentian (1) Pemberhentian Pakar yang bersumber dari PLN dilaksanakan sesuai dengan PkBiperaturan perusahaan tentang pemberhentian pegawai di lingkungan PLN. (2) Pemberhentian Pakar yang bersumber dari Anak Perusahaan dilaksanakan sesuai dengan PKB/peraturan perusahaan tentang pemberhentian pegawai di lingkungan ‘Anak Perusahaan. (3) Pemberhentian Pakar yang bersumber dari pasar tenaga kerja profesional ksanakan sesuai dengan ketentuan-Ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Pasal 20 Monitoring dan Evaluasi Divisi yang mengelola fungsi pengembangan talenta melakukan monitoring dan evaluasi atas Implementasi Peraturan ini secara berkala setiap 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan, untuk selanjutnya dilaporkan kepada Direktur yang membidangi Manajemen Sumber Daya Manusia. Pasal 21... PLN Pasal 21 Ketentuan Lain-lain (1) Pengaturan tata kelola Jalur Karir Kepakaran yang tidak diatur dalam Peraturan ini, mengacu pada Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0203.P/DIR/2019 tentang Kebijakan Umum Tata Kelola Kepakaran PT PLN (Persero). (2) Ketentuan lebih lanjut mengenei pelaksanaan Peraturan ini akan diatur oleh Direktur yang membidangi Manajemen Sumber Daya Manusia. Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Jakarta Padatanggal 25 Mei 2021 »~ DIREKTUR UTAMA, ‘ZULKIFLI ZAINI yl4e¢ ma hf PLN LAMPIRAN I PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR :0074.P/DIR/2021 TANGGAL: 25 Mei 2021 BIDANG KEPAKARAN Pembangkitan dan Enjiniring dan Pax Transmisi Distribusi Teena 7 Manajemen Aset 1. Manajemen Aset 1. Manajemen Aset _ 7, Teknik Sip Pembangkt Transmisi Distrbusi 2 Standar Desain 2. Energi Baru dan 2, Operasi Sistem 2, Marketing Mesin Terbarukan (EBT) 3 Trafodan Gardu |_‘nteligence, Digital 3, Desain Manutaktur 5. Standar Operation Induk Marketing and energi Primer dan andumaineronce’ |e Dotense Soreme | Podict —“* Sotten Pembangkit 5 saluren Udare velopment Pendukung '. Proteksi, Power Performance dan |” Tegangan Cutt and Meter & Smart Grid TingglExtra Tinggi 6. Commisioni Pembangkit (SUTTISUTET) Oe bus: Pengujan, dan Mater Golersan 6 ScapasTeckomu- * Salem Dekusl: | Sordi rurbin nikasi Mi + ik ‘SUTM dan Cubicle |?. Energy Storage Generator 7. Proteksi Transmisi |; Scaparolckone 8. Climate and Proteksi, Instrument §. arket Structure |” nikasi-Automasl | environment id Control : and Co dan Pola Operasi mbangkit Distribusi DIREKTUR UTAMA, ZULKIFLI ZAINI

You might also like