Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MURID

TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH


DASAR YANG MEMILIKI DAN YANG TIDAK MEMILIKI
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
KECAMATAN MEDAN BARU
TAHUN 2013

Adri Deslita Situmorang1, Taufik Ashar2, Devi Nuraini Santi2


1
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Departemen Kesehatan Lingkungan
2
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia
email: adrideslita@ymail.com

Abstract
Comparison of students knowledge, attitudes, and practices about Clean and
Healthy Life Behaviour in a school who have and not have School Health Unit
Medan Baru distric in 2013. School Health Unit was a health improvement program
located in schools with the aim of increasing Clean and Healthy Life Behaviour
students. Without a Clean and Healthy Life Behaviour students more easily exposed to
diseases such as diarrhea and worm infestation. It can reduce student ability to receive
their lessons. This study aims to determine there was difference or not in students
knowledge, attitudes and practice about Clean and Healthy Life Behaviour in the school
who had and hasn’t had School Health Unit. Research site was in Medan. Population in
this study were class III-V in a elementary school who had School Health Unit and a
elementary school who hasn’t had School Health Unit, the samples were 70 students
from each school. Data was obtained by questionnaires and interviews, analyzed using
the T test. The research results showed that there are differences (p ≤ 0.05) in students
knowledge (p=0,001), attitudes (p=0,001) and practice (p=0,001) about Clean and
Healthy Life Behaviour. For recommendation in this research it is expected that the
school without School Health Unit make cooperation with local goverment clinic to
opening School Health Unit.

Keywords: clean and healthy life behaviour, school health unit, elementary school

Pendahuluan

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah baik dalam tingkat SD, SMP, maupun
program terpadu dalam rangka SMA harus memiliki ruang UKS
meningkatkan derajat kesehatan serta beserta anggota dan pembina UKS,
membentuk perilaku hidup sehat anak namun pada kenyataannya hanya
usia sekolah yang berada di sekolah terdapat dua Sekolah Dasar yang
maupun di madrasah (Effendi, 1998). memiliki UKS di Kecamatan Medan
Tujuan khusus dari UKS adalah Baru. Ketidakberadaan UKS dalam
memupuk Perilaku Hidup Bersih dan suatu Sekolah Dasar menjadi masalah,
Sehat (PHBS). Berdasarkan Undang- murid di sekolah tidak mendapatkan
Undang No. 4 tahun 1979, mengenai pendidikan hidup bersih dan sehat yang
pembinaan anak sekolah setiap sekolah merupakan salah satu dari Trias dan

1
tujuan UKS. Keberhasilan pembinaan Penelitian ini bertujuan untuk
dan pengembangan UKS pada akhirnya mengetahui ada atau tidaknya
akan terlihat pada perilaku hidup sehat perbedaan pengetahuan, sikap dan
dan derajat kesehatan murid. Ini tindakan murid di sekolah yang
merupakan dampak yang diharapkan memiliki dan tidak memiliki UKS,
dari keseluruhan pola pembinaan sedangkan tujuan khususnya adalah:
dan pengembangan UKS (Tim Pembina 1. Mengetahui karakteristik umur dan
UKS Pusat, 2003). jenis kelamin murid Sekolah Dasar
pada pelaksanaan PHBS di Sekolah
Penerapan kebiasaan hidup bersih dan Dasar yang memiliki dan tidak
sehat di sekolah merupakan kebutuhan memiliki UKS.
mutlak seiring munculnya berbagai 2. Mengetahui pelaksaanaan UKS di
penyakit yang sering menyerang anak Sekolah Dasar yang memiliki UKS.
usia sekolah (6 – 12 tahun) seperti 3. Mengetahui gambaran keadaan
kecacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, fasilitas sanitasi dasar di Sekolah
gizi buruk dan lain sebagainya yang Dasar yang memiliki UKS dan tidak
ternyata umumnya berkaitan dengan memiliki UKS.
PHBS (Azwar, 1999). 4. Mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan pengetahuan pada murid
Dari survei pendahuluan yang dilakukan Sekolah Dasar yang memiliki dan
di lapangan, murid-murid di sekolah tidak memiliki UKS mengenai
yang memiliki dan tidak memiliki UKS PHBS.
sama-sama terpapar dengan lingkungan 5. Mengetahui ada atau tidaknya
yang kurang sehat. Diluar gedung perbedaan sikap pada murid Sekolah
sekolah terdapat banyak pedagang Dasar yang memiliki dan tidak
makanan dengan berbagai jajanan yang memiliki UKS mengenai PHBS.
telah terpapar debu jalanan, banyak 6. Mengetahui ada atau tidaknya
sampah yang berserakan di tempat perbedaan tindakan pada murid
penampungan sampah sementara, Sekolah Dasar yang memiliki dan
jumlah jamban yang tersedia tidak yang tidak memiliki UKS mengenai
memenuhi syarat kesehatan. Terpapar PHBS.
dengan lingkungan yang hampir sama
namun dengan adanya program UKS di Metode Penelitian
sekolah yang memiliki UKS murid
diharapkan memiliki perilaku kesehatan Jenis penelitian ini adalah survey
yang lebih daripada murid yang dengan rancangan penelitian cross-
bersekolah di sekolah yang tidak sectional yaitu pendekatan yang bersifat
memiliki UKS. sesaat pada suatu waktu dan tidak
diikuti dalam satu kurun waktu.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis
tertarik untuk mengetahui apakah Lokasi penelitian di dua sekolah di
terdapat perbedaan atau tidak pada Kecamatan Medan Baru Kota Medan,
satu sekolah memiliki UKS dan satu
pengetahuan, sikap dan tindakan murid
sekolah yang tidak memiliki UKS.
yang bersekolah di sekolah yang
memiliki dan tidak memiliki UKS. Populasi pada penelitian ini adalah
mengenai PHBS di Kecamatan Medan murid kelas III-V dari kedua sekolah.
Baru tahun 2013. Jumlah sampel yang diperlukan pada
masing-masing sekolah adalah 70

2
murid. Sampel dipilih secara acak responden diambil dari kelas III, IV dan
sederhana melalui absensi murid. V, sebagian besar kelas IV dan V
berumur 10 tahun. Kedua sekolah
Data primer diperoleh dari hasil menerima murid tahun ajaran baru yang
kuesioner yang diberikan pad amurid di duduk dikelas I dengan usia minimal 6
kedua sekolah serta observasi langsung. tahun, sehingga ketika duduk di kelas
Data sekunder diperoleh dari IV dan V mereka telah berusia rata-rata
Kementrian Pendidikan dan 10 tahun.
Kebudayaan Kota Medan serta bagian
tata usaha kedua sekolah. Tabel 1.Distribusi Murid Berdasarkan
Karakterisktik Umur

Aspek pengukuran sanitasi dasar Umur (f) (%)


menggunakan lembar observasi dari 8 tahun 24 17,2
Kepmenkes RI nomor 9 tahun 38 27,2
10 tahun 45 32,1
1429/MenKes/SK/XII/2006 tentang 11 tahun 30 21,4
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan 12 tahun 3 2,1
Lingkungan Sekolah. Pelaksanaan UKS Jumlah 140 100%
dilihat dari program yang telah
dilaksanakan sekolah. Pengetahuan, Tabel 2.Distribusi Murid Berdasarkan
sikap dan tindakan murid mengenai Karakterisktik Jenis Kelamin

PHBS diukur melalui kueisoner yang Jenis Kelamin (f) (%)


diiisi langsung oleh murid dengan Laki-laki 72 51,4
menggunakan skala Likert dan Perempuan 68 48,6
Guttman. Jumlah 140 100%

Data yang diperoleh dari kuesioner, bila Tabel 2 menunjukkan jenis kelamin
memenuhi syarat terdistribusi normal responden terbanyak adalah laki-laki
maka dianalisis dengan menggunakan dengan persentase 51,4%.
uji parametrik T test pada tingkat
kepercayaan 95% atau α 0,05. Bila data Sanitasi Dasar
tidak memenuhi syarat terdistribusi
normal (p < 0,05) maka akan dilakukan Tabel 3 menunjukkan sekolah yang
uji nonparametrik Mann Whitney. Hasil memiliki UKS memiliki skor 14 dan
dari pengujian disajikan dalam bentuk sekolah yang tidak memiliki UKS
tabel dan narasi dipergunakan sebagai memiliki skor sanitasi dasar 16,
dasar pembahasan dan penarikan berdasarkan kategori yang ada maka
kesimpulan. sanitasi dasar disekolah ini adalah baik
(skor ≥ 10).
Hasil dan Pembahasan Sekolah yang tidak memiliki UKS
memiliki skor sanitasi yang lebih tinggi
Umur dan Jenis Kelamin daripada sekolah yang memiliki UKS,
hal ini dapat disebabkan sekolah yang
Hasil distribusi umur dan jenis kelamin tidak memiliki UKS baru memperbaiki
responden pada kedua sekolah, dapat jamban dan menyediakan tempat
dilihat pada tabel 1 dan tabel 2. Tabel 1 sampah di masing-masing kelas.
menunjukkan umur responden Sanitasi dasar yang baik merupakan
terbanyak adalah 10 tahun dengan pendukung dilaksanakannya perilaku
persentase 32,1%. Pada penelitian ini kesehatan. Hasil observasi sanitasi dasar
umur 10 tahun merupakan umur di sekolah yang memiliki dan tidak
terbanyak, hal ini dapat dikarenakan

3
memiliki UKS dapat dilihat dari tabel 3 Tabel 4 Penilaian Pelaksanaan UKS di Sekolah
berikut: Memiliki UKS

Ya/
Tabel 3. Sanitasi Dasar Sekolah Memiliki UKS Variabel yang Dinilai Tidak
dan Sekolah Tidak Memiliki UKS Pendidikan Kesehatan
- memberikan pelajaran pendidikan Ya
Memili Tidak kesehatan
Variabel yang Dinilai ki Memili - penyuluhan tentang memelihara Ya
UKS ki kesehatan diri
UKS - penyuluhan tentang bahaya narkoba Ya
Air Bersih - penyuluhan kebiasaan hidup sehat di Ya
- Kualitas dan kuantitas 0 1 sekolah
- Tidak berasa 1 1 - memberikan informasi tentang PHBS Ya
- Tidak berbau 1 1 - penyuluhan pemberantasan sarang Tidak
- Tidak berwarna 1 1 nyamuk
- Jarak pencemar >10 1 1 - penyuluhan manfaat sarapan pagi Ya
meter - penyuluhan manfaat olah raga Ya
Jamban - mencuci tangan yang baik Ya
- Terpisah dari ruang lain 1 1 Skor 8
- Laki-laki dan perempuan 1 1 Pelayanan Kesehatan
- Proporsi memenuhi syarat - menata pekarangan sekolah dan Tidak
- Bersih 0 0 menanam apotik hidup
- Lantai tidak terdapat - melakukan pendataan murid Tidak
genangan 0 1 - merujuk anak didik ke puskesmas Tidak
- Tersedia ventilasi 1 1 - memberikan pelajaran pertolongan Ya
- Tidak menjadi tempat pertama
nyamuk 1 1 Skor 1
Sarana Pembuangan Penyehatan Lingkungan Sekolah
Sampah - sumber air bersih tersedia Tidak
- Terdapat ditiap kelas 0 1 - memiliki jadwal kebersihan kelas Ya
dengan tutup - tersedia tempat pembuangan sampah Ya
- Terdapat tempat 1 1 - mengajarkan cara menjaga Ya
penampungan sampah lingkungan Ya
sementara - melakukan kegiatan gotong royong
- TPS sementara terletak > 0 1 Skor 4
10 meter dari ruang kelas 13
Jumlah skor (72%)
Sarana Pembuangan Air
Limbah
- Tersedia SPAL 1 1 Program pelaksanaan UKS memiliki
- Bahan kedap air 1 1 skor 13 dengan persentase 72%.
- SPAL tertutup 0 0
- Tidak mencemari 1 0 Pendidikan kesehatan dan penyehatan
lingkungan lingkungan sekolah di sekolah yang
- SPAL mengalir lancar 1 0 memiliki UKS berjalan baik, hal ini
14 16
Total skor (70 %) (80%)
dapat dilihat dari skor yang diperoleh
>50%, namun program pelayanan
kesehatan belum berjalan dengan baik
Pelaksanaan UKS
hal ini dilihat dari empat penilaian
Program UKS terdiri dari pendidikan hanya satu yang dilaksanakan sekolah.
kesehatan, pelayanan kesehatan dan
penyehatan lingkungan sekolah. Pelayanan kesehatan yang tidak berjalan
Pelaksanaan program UKS di sekolah baik disebabkan tidak adanya tenaga
yang memiliki UKS dapat dilihat pada kesehatan di sekolah, guru yang
tabel 4 berikut: bertanggung jawab terhadap UKS hanya

4
dapat melakukan pertolongan pertama, Pengetahuan, sikap dan tindakan
jika terdapat murid yang sakit maka mengenai PHBS pada sekolah yang
sekolah akan menghubungi orang tua memiliki UKS 100% baik, sedangkan
murid untuk menjemput murid pulang pada sekolah yang tidak memiliki UKS
kerumah. terdapat murid dengan pengetahuan,
sikap dan tindakan PHBS yan tidak
Hal ini diperkuat oleh penelitian Dilan baik, terdapat 84.3% murid yang
(2008) yang menunjukkan bahwa memiliki pengetahuan baik, 98.6%
program pendidikan dan penyehatan memiliki sikap yang baik dan 94.3%
lingkungan sekolah di UKS SD memiliki tindakan PHBS yang baik.
Atmajaya Bandung telah terlaksana
Tabel 6 Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan
dengan baik, namun pada program Tindakan Murid (PHBS) di Sekolah
pelayanan kesehatan belum terlaksana Memiliki dan Sekolah Tidak Memiliki
dengan baik. UKS

Memiliki Tidak P
Pelaksanaan UKS yang baik dapat PHBS UKS Memiliki
dilakukan dengan bekerjasama dengan UKS
Pengetahuan, 40,2 ± 3,1 32,9 ± 8,8 0,001
Puskesmas, terutama pada program
(mean ± SD)
pelayanan kesehatan, hal ini
Sikap, 68,7 ± 6,0 62,9 ± 8,1 0,001
dikarenakan tidak adanya tenaga
(mean ± SD)
kesehatan yang berada di sekolah.
Tindakan, 27,7 ± 3,0 20,5 ± 2,7 0,001
Pelayanan kesehatan harus didukung (mean ± SD)
oleh kerjasama yang baik dengan
Puskesmas di wilayah kerja sekolah Tabel 6 menunjukkan pada pengetahuan
(Sayifudin, 2010). murid mengenai PHBS memiliki nilai
signifikansi 0,001< 0,05, maka Ho
Perbandingan pengetahuan, sikap ditolak, dengan demikan dapat ditarik
dan tindakan murid mengenai PHBS kesimpulan bahwa terdapat perbedaan
Data yang dikumpulkan dari hasil pengetahuan mengenai PHBS pada
kuesioner, diperoleh jumlah murid yang murid di sekolah memiliki UKS dengan
memiliki PHBS baik dan kurang baik sekolah tidak memiliki UKS.
dari masing-masing sekolah, dapat
dilihat pada tabel 5 berikut: Perbedaan ini dikarenakan murid yang
Tabel 5. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid bersekolah di sekolah yang memiliki
UKS mendapatkan penyuluhan
Memiliki Tidak mengenai PHBS pada tahun ajaran
PHBS UKS Memiliki
UKS terakhir baik dari guru maupun tenaga
Pengetahuan (f) (%) (f) (%) kesehatan Puskesmas yang datang ke
- Baik (skor ≥27) 70 100 59 84,3 sekolah sedangkan berdasarkan
- Kurang (skor < 27) 0 0 11 15,7
kuesioner murid yang bersekolah di
Jumlah 70 100 70 100
Sikap sekolah yang tidak memiliki UKS
- Baik (skor ≥ 40) 70 100 69 98,6 sebanyak 53 murid (75%) tidak pernah
- Kurang (skor < 40) 0 0 1 1,4 menerima penyuluhan kesehatan
Jumlah 70 100 70 100 mengenai PHBS baik disekolah maupun
Tindakan
- Baik (skor ≥ 16) 70 100 66 94,3
diluar sekolah, sehingga murid di
- Kurang (skor < 16) 0 0 4 5,7 sekolah yang memiliki UKS memiliki
Jumlah 70 100 70 10 pengetahuan yang lebih dari murid di
sekolah yang tidak memiliki UKS.

5
Hasil penelitian ini sejalan dengan Newcomb dalam Notoatmodjo (2007),
penelitian Sahri (2012) mengenai pendidikan kesehatan membantu murid
hubungan program Usaha Kesehatan dalam mengambil sikap atau
Sekolah (UKS) dengan Perilaku Hidup ketersediaan untuk bertindak yang
Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa merupakan predisposisi tindakan atau
sekolah dasar di Kabupaten Pacitan perilaku.
tahun 2012 yang memiliki hasil bahwa
terdapat hubungan yang bermakna Tindakan murid mengenai PHBS
antara program UKS dengan memiliki nilai signifikansi 0,001
pengetahuan murid di sekolah dasar (<0,05) maka Ho ditolak, terdapat
tersebut. perbedaan tindakan mengenai PHBS
pda murid di skeolah memiliki dan tidak
Usaha Kesehatan Sekolah memiliki memiliki UKS.
tujuan meningkatkan PHBS murid di
sekolah, sehingga program yang Perbedaan tindakan murid antara
dilaksanakan UKS mewajibkan guru sekolah yang memiliki UKS dan
memberikan pengetahuan yang kepada sekolah yang tidak memiliki UKS dapat
murid mengenai PHBS. Menurut terjadi akibat murid disekolah yang
Purwoko (2001) guru UKS mempunyai memiliki UKS memiliki pengetahuan
tanggung jawab terhadap materi dan sikap yang lebih baik daripada
pendidikan kesehatan dan olahraga yang murid di sekolah yang tidak memiliki
sangat terkait dengan perkembangan UKS.
psikologi anak didik usia 6 – 12 tahun .
Hasil penelitian ini didukung oleh
Sikap murid mengenai PHBS memiliki penelitian Sahri (2012) terdapat
nilai signifikansi 0,001 (<0,05) maka hubungan yang bermakna antara
Ho ditolak, terdapat perbedaan sikap program UKS dengan tindakan murid
mengenai PHBS pda murid di skeolah mengenai PHBS pada siswa di Sekolah
memiliki dan tidak memiliki UKS. Dasar Kabupaten Pacitan, program
UKS yang berjalan baik akan
Perbedaan yang terdapat pada sikap menghasilkan tindakan murid mengenai
murid mengenai PHBS dapat PHBS yang baik pula.
disebabkan murid pada sekolah yang
memiliki UKS pernah mendapatkan Keberadaan UKS memberikan dampak
pelajaran/ penyuluhan mengenai PHBS positif bagi perilaku kesehatan murid di
dalam tahun ajaran terakhir sementara sekolah. Perilaku kesehatan yang baik
murid di sekolah yang tidak memiliki meningkatkan derajat kesehatan murid
UKS sebanyak 53 murid (75%) tidak sehingga mengurangi angka kesakitan
pernah mendapat penyuluhan PHBS murid dikarenakan PHBS yang tidak
dalam tahun ajaran terakhir, hal ini baik (Effendy, 2009).
dapat mempengaruhi pengetahuan
mereka mengenai PHBS dan Kesimpulan dan Saran
pengetahuan yang baik dapat
mendukung sikap yang baik pula Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengenai PHBS responden terbanyak berusia 10 tahun
(32,1%), Berdasarkan jenis kelamin
Pendidikan kesehatan yang diberikan responden terbanyak adalah laki-laki
kepada murid melalui program UKS dengan jumlah 72 murid
mempengaruhi sikap murid mengenai (51,4%),memiliki UKS responden
PHBS di sekolah, hal ini didukung oleh terbanyak adalah laki-laki berjumlah 38

6
murid (54,3%). Pelaksanaan UKS di Baadilah, Dilan 2008, Evaluasi
Sekolah Dasar yang memiliki UKS Pelaksanaan Program UKS di
memiliki skor 13 (72%). Sekolah Dasar SD Atmajaya Bandung Tahun
yang memiliki UKS memiliki fasilitas 2008, skripsi, FKM, Universitas
sanitasi dasar yang baik dengan jumlah Diponegoro, Semarang.
skor 14 (70%). Sekolah Dasar yang Chandra, B 1995, Pengantar Statistik
tidak memiliki UKS memiliki sanitasi Kesehatan, EGC, Jakarta.
yang baik dengan jumlah skor 16 Departemen Kesehatan RI 2001, Buku
(80%). Terdapat perbedaan pengetahuan Pedoman Pembinaan Program
mengenai PHBS pada murid di Sekolah Perilaku Hidup Bersih dan
Dasar yang memiliki dan yang tidak Sehat, Pusat Penyuluhan
memiliki UKS. Terdapat perbedaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
sikap mengenai PHBS pada murid di Effendy, F 2009, Keperawatan
Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan Kesehatan Komunitas, Salemba
yang tidak memiliki UKS. Terdapat Medika, Jakarta.
perbedaan tindakan mengenai PHBS Lemeshow,S 2010, Besar Sampel
pada murid di Sekolah Dasar yang Dalam Penelitian Kesehatan,
memiliki dan yang tidak memiliki UKS. Gajah Mada University,
Yogyakarta.
Sekolah Dasar yang tidak memiliki Masita, S 2011, Pelaksanaan Program
UKS agar bekerjasama dengan UKS Dan Kebiasaan Hidup
Puskesmas setempat untuk membuka Bersih dan Sehat kelas VI SD
UKS. Sekolah Dasar yang memiliki RA.Kartini Kota Tebing Tinggi,
UKS agar meningkatkan program Skripsi, Fakultas Keperawatan,
pelayanan kesehatan pada UKS di Universitas Sumatera Utara,
sekolahnya. Ketidakcukupan air bersih Medan.
pada sekolah dapat diatasi dengan Notoatmodjo, S 2007, Kesehatan
memanfaatkan sumber air selain PDAM Masyarakat Ilmu dan Seni,
seperti air sumur bor. Sekolah yang Rineka Cipta, Jakarta.
tidak memiliki UKS dapat meminta Sahri, A 2012, Hubungan Program
Puskesmas untuk memberi penyuluhan Usaha Kesehatan Sekolah
kesehatan mengenai Perilaku Hidup (UKS) dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat pada murid di Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada
sekolahnya. Siswa Sekolah Dasar di
Kabupaten Pacitan Tahun 2012,
Skripsi, Fakultas Kesehatan
Daftar Pustaka Masyarakat, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Arikunto 2006, Prosedur Penelitian Sugiyanto, 2005, Jurnal Karakteristik
Suatu pendekatan Praktik, Anak Usia Sekolah Dasar,
Rineka Cipta, Jakarta. diambil dari
http://staff.uny.ac.id, [diakses
pada tanggal 14 Mei 2013.

7
8

You might also like